TOTAL PARENTERAL NUTRITION
|
|
- Hendri Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TOTAL PARENTERAL NUTRITION
2 DEFINISI Pemberian nutrisi melalui jalur intravena, terdiri Air Asam amino Lipid karbohidrat Elektrolit Vitamin Mineral Trace element Indikasi: bayi yg tidak dpt memenuhi keb nutrien per oral atau enteral Kontraindikasi: Pasien dng sal pencernaan baik Pasien mau meninggal 2
3 LANGKAH NUTRISI PARENTERAL Menentukan tujuan Tentukan BB Kebutuhan cairan Kebutuhan energi Kebutuhan nutrien makro Kebutuhan elektrolit Kebutuhan vitamin Menentukan osmolaritas Menentukan akses vena 3
4 Kapan Mulai TPN Tergantung pada usia dan berat badan lahir Bayi prematur yg terindikasi harus segera dimulai segera stlh lahir Pasien anak: Bisa mentoleransi nutrisi yg kurang adekuat sampai 7 hari (tergantung usia, status nutrisi, penyakit, ada tidaknya tindakan bedah) 4
5 5
6 BBLC: 60 cc/kgbb/hari BBLR: 80 cc/kgbb/hr Kebutuhan Cairan Setiap 24 jam ditingkatkan 20 cc/kgbb/hr sampai 180 cc/kgbb/hari Kurangi 20 cc/kg/hari jika BBL mengalami masalah jantung atau paru. Berkurang ~ 20 cc/kg/hari jika bayi dirawat di dalam inkubator Dengan fototerapi tambahkan 20 cc/kg/hari Anak: BB 1-10 kg= 100ml/kg/hr BB = ml/kg utk diatas10 kg BB >20 = ml/kg utk diatas 20 kg
7 KEBUTUHAN ENERGI Neonatus Metabolik dasar: Kkal/Kg/hari Tumbuh kembang : minimal Kkal/kg/hari 7
8 Kebutuhan Elektrolit Pada 1-3 Hari Pertama stlh lahir Sodium * (meq/kg/hari) Potasium * (meq/kg/hari) Kalsium (elemental) (mg/kg/hari) Hari ke Hari ke Hari ke * Jangan tambahkan sodium jika > 140 meq/l. * Jangan tambahkan potassium sampai keluaran urine mulai menetap.
9 Kebutuhan Elektrolit Pada Hari 4-30 hr stlh lahir Sodium * (meq/kg/hari) Potasium * (meq/kg/hari) Kalsium (elemental) (mg/kg/hari) Hari ke
10 Elektrolit NaCl 3%: 1 meq Na dalam 2 cc KCl 7,4 % 7,4 gram/100cc 1 gram KCl = 13,4 meq K + 1cc KCl 7,4% = 1/100 x 7,4 x 13,4 meq = 0,99 ~ 1 meq 1 cc Ca glukonat 10% mengandung 9 mg elemental Ca + 10
11 Infus Glukosa BBL Mulai infus glukosa dengan kecepatan 4-6 mg/kg/min Sesuaikan untuk mempertahankan glukosa plasma antara 50 dan 120 mg/dl. Apabila hipoglikemia kecepatan >6 mg/kg/min Jangan memberikan infus dengan konsentrasi lebih tinggi dari dextrose 12.5 pada vena perifer. Tingkat glukosa darah harus dipantau setiap jam hingga stabil.
12 Infus Glukosa BBL Kecepatan Infus Glukosa (GIR) Kecepatan Infus Glukosa (GIR) dihitung menurut formula berikut: GIR (mg/kg/min) = Kecepatan cairan (cc/jam) x konsentrasi Dextrose (%) 6 x berat (Kg)
13 Infus Glukosa BBL Contoh GIR Berapa GIR untuk BBL dengan berat 2 kg yang mendapatkan total jumlah cairan 120 cc/kg/hari menggunakan larutan D 10 W? Kecepatan per jam adalah 2 (kg) x 120 (cc/kg/hari)/24 = 10 cc/jam GIR = 10 x 10 /(6x2) = 8.3 mg/kg/min
14 Infus Asam Amino Mulai pemberian infus asam amino (substrat untuk pertumbuhan), sesegera mungkin dengan kecepatan 2-3 g/kg/hari, tingkatkan setiap hari hingga mencapai 3 g/kg/hari Asam amino steril 6%: 6 gram/100 cc
15 Lipid Intravena Mulai lipid intravena (emulsi 20%), jika tersedia, sesegera mungkin dengan dosis 0.5 g/kg/hari selama jam menggunakan pompa tabung melalui jalur terpisah. Lipid 20%: 20 g/100 cc 15
16 Lemak Sebagai Sumber Energi Defisiensi asam lemak esensial (EFAD) bekembang dengan cepat dengan efek luas bagi bayi prematur EFAD dihindari pada 0,5-1,0 g/kg/d; sampai 3,5 g/kg/d untuk kalori Sumber parenteral dari emulsi kedelai atau minyak safflower (10 atau 20%) 20% ditoleransi lebih baik karena phospholipid per gram lemak lebih rendah
17 KEBUTUHAN VITAMIN 17
18 MENENTUKAN OSMOLARITAS Osmolaritas (mosm/l)= (total gram dextrose/l) x5 + (total gram asam amino/l) X 10 + (total meq kation/l) X2 18
19 MENENTUKAN AKSES VENA Central Semua nutrisi bisa dimasukkan Osmolaritas bisa > 900 mosm/l Lebih mahal Perlu skil khusus utk memasang Perifer 19
20 PARENTERAL NUTRITION COMPATIBILITIS Drugs Compatible with Parenteral Nutrition Aminophylline * Cefotaxime Ceftazidime Ceftriaxone Ciprofloxacin Dobutamine** Erytrhromycin Fluconazole Gentamicin# Meropenem Methylprednisolone Morphine## Octreotide Ranitidine Timentin (Ticarcillin/clavulanic acid) Tobramycin** Voncomycin * Concentration up to 2,5 mg/ml have ben shown to be compatible, higher concentrations should be considered incompatible ** Incompatible with heparin containing solutions # Has been shown to be compatible with nutrient solutions containing 1 mg/ml of heparin, solutions containing higher concentrations of heparin are Drugs Incompatible with Parenteral Nutrition Aciclovir Amoxycillin Amphotericin Ampicillin Calcium Salts Cephazolin Cisplatin Cyclosporin Diazepam Dopamine Doxorubicin Flucloxacillin Foscarnet Frusemide Ganciclovir Methotrexate Metoclopramide Metronidazole Midazolam Phenytoin Sodium bicarbonate Trimetroprim/Suxamethoxazole (Catrimoxazole) 20
21 INTRALIPID COMPATIBLE Drugs compatible with intralipid Adrenaline Cefotaxime Cefoxitin Ceftazidime Ceftriaxone Cephazolin Clindamycin Cyclosporin Digoxin Dobutamin Dopamine Erythromycin Gentamicin Hydrocortisone Imipenem Insulin (reguler) Isoprenalin Lignocaine Meropenem Metronidazole Noradrenaline Ranitidine Ticarcillin* Tobramycin Voncomycin * As no data is available for Ticarcillin/clavulanic acid (Timentin) with intralipid, these two should not run together Drugs incompatible with intralipid Aciclovir Amikasin Aminophylline Amphotericin Ampicilin Calcium salts Ciprofloxacin Cotrimoxazole Diazepam Doxorubicin Frusemide Ganciclovir Clyceryl Trinitrate Heparin Indomethacin Iron Magnesium Salts Midazolam Morphin ** Nitroprusside Octreotide Ondansetron Phenytoin Sodium bicarbonat ** Concentrations og 1 mg/ml are compatible, however greater concentrations have been shown to be incompatible and therefore should not be run together 21
22 MENGHITUNG TPN 22
23 TERIMA KASIH 23
TERAPI CAIRAN PADA NEONATUS, BAYI DAN ANAK. By; Firdawsyi nuzula, S.Kp.,M.Kes
TERAPI CAIRAN PADA NEONATUS, BAYI DAN ANAK By; Firdawsyi nuzula, S.Kp.,M.Kes Komponen Cairan infus Aquadest Sumber energi : Dextrose 5%, 10%, 20%, 40% Elektrolit esensial : Na, K, Cl Krektor basa : -Bicarbonat,
Lebih terperinciTOTAL PARENTERAL NUTRISI DRA. NASTITI.SR. APT
TOTAL PARENTERAL NUTRISI DRA. NASTITI.SR. APT PENDAHULUAN - Nutrisi Parenteral : suatu metode pemberian nutrisi tidak melalui saluran GIT, Cairan diberikan melalui vena. - Penggunaan Nutrisi Parenteral
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar bahan yang digunakan beserta kandungannya. ph ±8 dan air untuk injeksi. b. Larutan natrium klorida 0,9% (PT.
Lampiran 1. Gambar bahan yang digunakan beserta kandungannya a. Intralipid20% Intralipid20% mengandung minyak kedelai yang dimurnikan 20%, fosfolipid yang dimurnikan 1.2%, gliserin 2.2%, natrium hidroksida
Lebih terperinciTERAPI CAIRAN MAINTENANCE. RSUD ABDUL AZIS 21 April Partner in Health and Hope
TERAPI CAIRAN MAINTENANCE RSUD ABDUL AZIS 21 April 2015 TERAPI CAIRAN TERAPI CAIRAN RESUSITASI RUMATAN Kristaloid Koloid Elektrolit Nutrisi Mengganti Kehilangan Akut Koreksi 1. Kebutuhan normal 2. Dukungan
Lebih terperinciKeterangan : i = Insulin 1 = Proses Embden-Meyerhof (glikosis anaerorobik) 2 = Proses Hexose-Monophosphate 3 = Proses Touster
PENDAHULUAN Nutrisi seperti halnya oksigen dan cairan senantiasa dibutuhkan oleh tubuh. Penderita yang tidak dapat makan atau tidak boleh makan harus tetap mendapat masukan nutrisi melalui cara enteral
Lebih terperinci1. Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hai
ASERING JENIS-JENIS CAIRAN INFUS Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteriis akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma. Komposisi:
Lebih terperinciKETOASIDOSIS DIABETIK
KETOASIDOSIS DIABETIK Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA DIVISI ENDOKRINOLOGI FK USU/ RS.H. ADAM MALIK MEDAN DEFINISI KAD : SUATU KEDARURATAN MEDIK AKIBAT GANGGUAN METABOLISME
Lebih terperinciKETOASIDOSIS DIABETIK
KETOASIDOSIS DIABETIK Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA DIVISI ENDOKRINOLOGI FK USU/ RS.H. ADAM MALIK MEDAN DEFINISI KAD : SUATU KEDARURATAN MEDIK AKIBAT GANGGUAN METABOLISME
Lebih terperinciMAKANAN FORMULA WHO. dr. Benny Soegianto, MPH KONSUMEN DARI MAKANAN FORMULA WHO. Anak Gizi Buruk
MAKANAN FORMULA WHO dr. Benny Soegianto, MPH KONSUMEN DARI MAKANAN FORMULA WHO Anak Gizi Buruk 1. Tahap Stabilisasi 2. Tahap Transisi 3. Tahap Rehabilitasi (Tumbuh Kejar) 1 KRITERIA GIZI BURUK (WHO-1998)
Lebih terperinciKompatibilitas dan Inkompatibilitas Obat di NICU FIVA APRILIA KADI
Kompatibilitas dan Inkompatibilitas Obat di NICU FIVA APRILIA KADI PENDAHULUAN Bayi sakit kritis membutuhkan beberapa obat sekaligus dan diberikan secara kontinyu Tantangan: cara pemberian dan inkompatibilitas
Lebih terperinciCAIRAN DIALISAT PERITONEAL EXTRANEAL Dengan Icodextrin 7,5% Hanya untuk pemberian intraperitoneal
CAIRAN DIALISAT PERITONEAL EXTRANEAL Dengan Icodextrin 7,5% Hanya untuk pemberian intraperitoneal SELEBARAN BAGI PASIEN Kepada pasien Yth, Mohon dibaca selebaran ini dengan seksama karena berisi informasi
Lebih terperinciASKEP GAWAT DARURAT ENDOKRIN
ASKEP GAWAT DARURAT ENDOKRIN Niken Andalasari PENGERTIAN Hipoglikemia merupakan keadaan dimana didapatkan penuruan glukosa darah yang lebih rendah dari 50 mg/dl disertai gejala autonomic dan gejala neurologic.
Lebih terperinciOLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI
OLEH : KELOMPOK 5 HAPPY SAHARA BETTY MANURUNG WASLIFOUR GLORYA DAELI DEWI RAHMADANI LUBIS SRI DEWI SIREGAR 061101090 071101025 071101026 071101027 071101028 Nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk
I. PENDAHULUAN Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan
Lebih terperinciPENGENCERAN- PEMEKATAN, ALIGASI
PENGENCERAN- PEMEKATAN, ALIGASI KONSEP PENGENCERAN DAN PEMEKATAN Bahan Utama/ Bahan aktif obat KEKUATAN sediaan Farmasi Kuantitas bahan Utama dibandingkan dengan kuantitas sediaan secara keseluruhan PENGENCERAN
Lebih terperinciRESUSITASI CAIRAN. Ery Leksana SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif RSUP Dr Kariadi / FK UNDIP Semarang
RESUSITASI CAIRAN Ery Leksana SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif RSUP Dr Kariadi / FK UNDIP Semarang SYOK Syok adalah sindroma klinis akibat kegagalan sirkulasi, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. (Chaudhari & Kadam, 2006). Cara ini umumnya digunakan pada kondisi dimana
BAB I. PENDAHULUAN Nutrisi parenteral total dapat didefenisikan sebagai cara pemberian nutrisi melalui rute parenteral guna memenuhi kebutuhan metabolisme dan pertumbuhan (Chaudhari & Kadam, 2006). Cara
Lebih terperinciSediaan Parenteral Volume Besar Sediaan Parenteral Volume Kecil. 07/10/2013 follow
Sediaan Parenteral Volume Besar Sediaan Parenteral Volume Kecil 1 Pendahuluan Pemberian cairan dalam volume besar langsung ke sirkulasi tubuh memiliki faktor risiko penyerta yang jauh lebih tinggi. Karenanya,
Lebih terperinciKonsep Pemberian Cairan Infus
Konsep Pemberian Cairan Infus Cairan intravena (intravenous fluids infusion) adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan
Lebih terperinciNUTRISI PARENTERAL PADA NEONATUS
NUTRISI PARENTERAL PADA NEONATUS Sjarif Hidajat Effendi Ahyar Nugraha Mei 2011 BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HASAN SADIKIN BANDUNG DAFTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan dan gizi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembangunan. Komponen ini merupakan kontribusi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas,
Lebih terperinciKebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolit Cairan adalah suatu kebutuhan pokok dan sebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan. Bila tubuh kehilangan cairan dalam jumlah yang besar maka akan terjadi perubahan
Lebih terperinciPARENTERAL NUTRITION
PARENTERAL NUTRITION 1. DEFINISI PARENTERAL NUTRITION Nutrisi parenteral (PN) adalah suatu bentuk nutrisi yang disampaikan melalui pembulu darah. Nutrisi parenteral tidak menggunakan sistem pencernaan.
Lebih terperinciRUMUS PEMBERIAN OBAT MELALUI SYRINGE PUMP
RUMUS PEMBERIAN OBAT MELALUI SYRINGE PUMP 1. DOPAMIN Misalnya : Doperba dan Dopamain Guilini Sediaan 1 Ampul = 5 atau 10 cc = 200 mg INDIKASI Shock yang berhubungan dengan CRF, INFARK MIOCARD, RENAL FAILURE
Lebih terperinciKEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta
KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta NUTRISI PADA ANAK Pemenuhan kebutuhan nutrisi anak Pertumbuhan
Lebih terperinciILMU GIZI: Ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal ZAT GIZI ( NUTRIEN ): Ikatan kimia yang dip
ILMU GIZI ANAK DIVISI NUTRISI DAN PENYAKIT METABOLIK FK-USU/RS.HAM 1 ILMU GIZI: Ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal ZAT GIZI ( NUTRIEN ): Ikatan
Lebih terperinciWORKSHOP IV ADMIXTURE & TPN DESIANA DEWI ANGGARAENI RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
WORKSHOP IV ADMIXTURE & TPN DESIANA DEWI ANGGARAENI RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO WORKSHOP TARGET : Verifikasi obat suntik dan TPN Perhitungan obat suntik & TPN Praktek menulis etiket Praktek pencampuran
Lebih terperinciSub Pokok Bahasan. - Batasan sediaan steril -Macam2 sediaan steril -Persyaratan steril. membuat sediaan steril - Formula sediaan
RUANG LINGKUP STERIL Oleh : Dra. Nazliniwaty, M.Si., Apt. Sub Pokok Bahasan - Batasan sediaan steril -Macam2 sediaan steril -Persyaratan steril -Kemampuan yang dituntut untuk membuat sediaan steril - Formula
Lebih terperinciPenting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui
Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui 1 / 11 Gizi Seimbang Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui Perubahan Berat Badan - IMT normal 18,25-25 tambah : 11, 5-16 kg - IMT underweight < 18,5 tambah : 12,5-18 kg - IMT
Lebih terperinciNUTRISI PARENTERAL PADA NEONATUS (CLINICAL PRACTISE)
NUTRISI PARENTERAL PADA NEONATUS (CLINICAL PRACTISE) Risa Etika Divisi Neonatologi Bag./SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSU Dr. Soetomo Surabaya ABSTRACT Now a days either total (TPN) or partial parenteral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. homeostasis glukosa bersifat khas untuk bayi baru lahir dan anak-anak. Yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar glukosa dalam darah rendah. Glukosa berperan dalam pengaturan sumber energi pada manusia dan juga sebagai sumber penyimpanan
Lebih terperinciPertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:
Keseimbangan cairan dan elektrolit: Pengertian cairan tubuh total (total body water / TBW) Pembagian ruangan cairan tubuh dan volume dalam masing-masing ruangan Perbedaan komposisi elektrolit di intraseluler
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sistem kardiovaskular dalam keadaan optimal yaitu dapat menghasilkan aliran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tujuan dari terapi cairan perioperatif adalah menyediakan jumlah cairan yang cukup untuk mempertahankan volume intravaskular yang adekuat agar sistem kardiovaskular
Lebih terperinciPEMBERIAN NUTRISI PADA PASIEN DI ICU.
PEMBERIAN NUTRISI PADA PASIEN DI ICU. Soenarjo Bag. Anestesiologi / SMF. Anestesi FK.UNDIP / RS.Dr.Kariadi S e m a r a n g. Pendahuluan. Malnutrisi di rumah sakit kira-kira 30 50% ( 50% merupakan kasus
Lebih terperinciSOAL UJIAN FARMASI KLINIK SEMESTER GENAP 2014
SOAL UJIAN FARMASI KLINIK SEMESTER GENAP 2014 1. Jelaskan definisi Farmasi Klinik menurut Clinical Resource and Audit Group (1996)? (10) disiplin ilmu yang berkaitan dengan penerapan keahlian farmasi untuk
Lebih terperinciHIPOGLIKEMIA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS
HIPOGLIKEMIA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS I. DEFINISI Hipoglikemia adalah batas terendah kadar glukosa darah puasa (true glucose) adalah 60 mg %, dengan dasar tersebut maka penurunan kadar glukosa darah
Lebih terperinciPARENTERAL NUTRISI ( PPN & TPN ) Azwinar Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Kota Medan
PARENTERAL NUTRISI ( PPN & TPN ) Azwinar Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Kota Medan Indikasi Parenteral Nutrisi Fungsi saluran cerna terganggu (tidak mampu mencerna atau menyerap makanan) Tidak
Lebih terperinciTATALAKSANA DAN ASUHAN GIZI PADA BALITA KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) Rifka Laily Mafaza
TATALAKSANA DAN ASUHAN GIZI PADA BALITA KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) Rifka Laily Mafaza A. Kekurangan Energi Protein (KEP) Kurang Energi Protein (KEP) adalah seseorang yang kurang gizi yang disebabkan oleh
Lebih terperinciBAYI DARI IBU DIABETES
BAYI DARI IBU DIABETES DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FK USU/RSHAM Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA 1 IBU DIABETES DENGAN KONTROL METABOLIK TIDAK ADEKUAT HIPERGLIKEMIA
Lebih terperinciBAB 1 TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN Nutrisi yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan dan menjaga homeostatis tubuh. Gangguan terhadap asupan nutrisi dapat menyebabkan seseorang terkena malabsorbsi dan berakibat fatal. Penyebabnya
Lebih terperinciDAFTAR OBAT EMERGENSI UNIT GAWAT DARURAT (UGD)
PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG PUSKESMAS SALO KEC. WATANG SAWITTO Alamat : Jl. Salo Telp. (0421) 924 101, 91212 Pinrang DAFTAR OBAT EMERGENSI UNIT GAWAT DARURAT (UGD) Dosis Dewasa Epinephrin Sulfas Atropin
Lebih terperinciDOSIS OBAT. Dra. Helni. MKes, Apt
DOSIS OBAT Dra. Helni. MKes, Apt DOSIS OBAT Jumlah obat yang diberikan kepada penderita dalam satuan berat atau satuan isi atau unit-unit lainnya Satuan berat : mikrongram (µg), miligram (mg), gram (g)
Lebih terperinciDIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.
DIARE AKUT I. PENGERTIAN Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu. Kematian disebabkan karena dehidrasi. Penyebab terbanyak
Lebih terperinciROLE OF NUTRITION TO WIN A MATCH
ROLE OF NUTRITION TO WIN A MATCH /// WHAT EVERY ATHLETES SHOULD TO KNOW \\\ Made by Rendy Effendi, Liza Nuarita, Fakhrullah Amin, Ismi Nabila, Ridwan Riansyah PRESTASI OLAHRAGA Latihan Rutin Motivasi
Lebih terperinciReabsorbsi pada kapiler peritubuler
SISTEM UROPOETIKA Reabsorbsi pada kapiler peritubuler Substansi yang dieliminasikan dari tubuh melalui filtrasi dari kapiler peritubuler GANGGUAN GINJAL Menunjukkan gejala klinis jika 70% fungsinya terganggu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metabolisme Energi Otot Rangka Kreatin fosfat merupakan sumber energi pertama yang digunakan pada awal aktivitas kontraktil. Suatu karakteristik khusus dari energi yang dihantarkan
Lebih terperinciAlgoritme Tatalaksana Kejang Akut dan Status Epileptikus pada Anak
Algoritme Tatalaksana Kejang Akut dan Status Epileptikus pada Anak Yazid Dimyati Divisi Saraf Anak Departemen IKA FKUSU / RSHAM Medan UKK Neurologi / IDAI 2006 Pendahuluan Kejang merupakan petunjuk adanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Diare adalah peningkatan frekuensi dan penurunan konsistensi debit tinja dibandingkan dengan pola usus normal individu, merupakan gejala dari suatu penyakit sistemik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Lokasi Penelitian RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan berada di wilayah Kota Pekalongan namun kepemilikannya adalah milik Pemerintah
Lebih terperinciANAK. DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU/RSHAM Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS,SpA
HIPOGLIKEMIA PADA BAYI DAN ANAK DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU/RSHAM Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS,SpA 1 Kadar gula plasma < 45 mg/dl pd bayi atau anak-anak, dengan
Lebih terperinciKompartemen cairan di dalam tubuh
MINERAL definisi Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. fungsi
Lebih terperinciDIABETES MELITUS GESTASIONAL
DIABETES MELITUS GESTASIONAL Farid Kurniawan Division of Endocrinology and Metabolism Department of Internal Medicine Faculty of Medicine Universitas Indonesia/Cipto Mangunkusumo General Hospital 1 dari
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Diponegoro, Semarang. Kegiatan penelitian berlangsung dari bulan Mei hingga
15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang komposisi kimiawi tubuh sapi Madura jantan yang diberi level pemberian pakan berbeda dilaksanakan di Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Pedoman Manajerial Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan pencegahan infeksi nosokomial di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Kebijakan itu tertuang dalam Keputusan
Lebih terperinciKejang Pada Neonatus
Kejang Pada Neonatus Guslihan Dasa Tjipta Emil Azlin Pertin Sianturi Bugis Mardina Lubis 1 DIVISI PERINATOLOGI Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RSUP H.Adam Malik Medan 2 Definisi : Kejang merupakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mineral Mikro Organik Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makluk hidup. Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu sebagai senyawa
Lebih terperinciPelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 3 Permasalahan Neonatus-Berat Badan lahir rendah. Catatan untuk fasilitator.
Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Bab 3 Permasalahan Neonatus-Berat Badan lahir rendah Catatan untuk fasilitator Rangkuman kasus Maya, 19 tahun yang hamil pertama kali (primi gravida), dibawa ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berupa sediaan injeksi dalam bentuk iv-admixture. Pemberian obat tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mayoritas pemberian obat pada pasien ICU diberikan secara parenteral yang berupa sediaan injeksi dalam bentuk iv-admixture. Pemberian obat tersebut umumnya dilakukan
Lebih terperinciFARMAKOKINETIK KLINIK ANTIBIOTIK AMINOGLIKOSIDA G I N A A R I F A H : : A S T I Y U N I A : : YUDA :: R I F N A
FARMAKOKINETIK KLINIK ANTIBIOTIK AMINOGLIKOSIDA G I N A A R I F A H : : A S T I Y U N I A : : YUDA :: R I F N A AMINOGLIKOSIDA Senyawa yang terdiri dari 2 atau lebih gugus gula amino yang terikat lewat
Lebih terperinciKebutuhan : 2 mg/100 mg protein. Farmakokinetik - mudah diabsorbsi - ekskresi dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal
Joharman adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap orgisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Dibagi 2 golongan :larut lemak
Lebih terperinciPEMBERIAN OBAT-OBATAN DENGAN INFUS ( DRIP)
PEMBERIAN OBAT-OBATAN DENGAN INFUS ( DRIP) 1. DOPAMIN HIDROKLORIDA Indikasi: 1. Untuk penanggulangan syok syndrom. 2. Pre syok, severe hypotension. Kontra indikasi:1. Pasien Dehidrasi. 2. Hypotiroidism.
Lebih terperinciCLINICAL SCIENCE SESSION TATA LAKSANA NUTRISI PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH
CLINICAL SCIENCE SESSION TATA LAKSANA NUTRISI PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Clinical Science Session pada P3D Bagian Ilmu Kesehatan Anak RS H. Syamsudin Sukabumi
Lebih terperinciC U R R I C U L U M V I TA E
C U R R I C U L U M V I TA E EDUCATION General Medicine FK.UNHAS 1995 Pediatrician FK.UNHAS 2005 Neonatology Fellowship FKUI/RSCM 2007 International Board Certification Lactation Consultant 2008 Training
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Dislipidemia 1. Definisi Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Soenarjo (2000), Nutrisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
Lebih terperinciMineral. Pandangan Nutrisi : bahan inorganik yang dibutuhkan. untuk proses kehidupan baik dalam bentuk ion atau
Mineral Mineral Pandangan Nutrisi : bahan inorganik yang dibutuhkan untuk proses kehidupan baik dalam bentuk ion atau elemen bebas. Diperoleh dari makanan (tubuh tidak dpt memproduksi) Fungsi Sebagai katalisator
Lebih terperinciKebutuhan : 2 mg/100 mg protein. Farmakokinetik - mudah diabsorbsi - ekskresi dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal
Joharman adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap orgisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Dibagi 2 golongan :larut lemak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare masih mendominasi masalah kesehatan pada bayi dan anak di dunia terutama di Negara berkembang. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), diperkirakan di
Lebih terperinciFeeding Practice in Small for Gestational Age Born Infant
Feeding Practice in Small for Gestational Age Born Infant DR. dr. Aryono Hendarto, SpA (K) Small for gestational age (SGA) adalah bayi baru lahir yang mempunyai berat badan dan/atau panjang badan kurang
Lebih terperinciBAHAN AJAR BAB V. PENANGGULANGAN PENYAKIT METABOLIK A. PENDAHULUAN
BAHAN AJAR BAB V. PENANGGULANGAN PENYAKIT METABOLIK A. PENDAHULUAN Materi akan didahului dengan penjelasan tentang pengertian metabolisme dalam tubuh serta faktor-faktor yang dapat mengganggu keseimbangan
Lebih terperinciGIZI DAN KANKER. Triawanti Bag. Biokimia/Gizi FK UNLAM
GIZI DAN KANKER Triawanti Bag. Biokimia/Gizi FK UNLAM Pendahuluan Kanker : penyakit menakutkan, blm ada terapi baku Ciri khas sel kanker : pengendalian pertumbuhan yg menurun / tidak terbatas Invasi pada
Lebih terperinciI. SYARAT-SYARAT PEMBAWA/PELARUT HARUS INERT SECARA FARMAKOLOGI DAPAT DITERIMA DAN DISERAP DENGAN BAIK OLEH TUBUH TIDAK TOKSIS DALAM JUMLAH YANG DISUN
Pembawa, Syarat dan Evaluasi Obat Suntik Oleh : Dra. Nazliniwaty, M.Si., Apt. I. SYARAT-SYARAT PEMBAWA/PELARUT HARUS INERT SECARA FARMAKOLOGI DAPAT DITERIMA DAN DISERAP DENGAN BAIK OLEH TUBUH TIDAK TOKSIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingginya jam aktivitas masyarakat serta meningkatnya kesadaran. terhadap makanan dan minuman yang bermanfaat bagi kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya jam aktivitas masyarakat serta meningkatnya kesadaran terhadap makanan dan minuman yang bermanfaat bagi kesehatan yang dapat menjaga stamina dan tampil prima
Lebih terperinciGIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan
GIZI Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan Lanjutan Gizi : Arab gizzah : zat makanan sehat Makanan : segala sesuatu yang
Lebih terperinciFaktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Obat
Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Obat Al Syahril Samsi, S.Farm., M.Si., Apt 1 Faktor yang Mempengaruhi Liberation (Pelepasan), disolution (Pelarutan) dan absorbtion(absorbsi/difusi)lda
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kohort deskriptif dengan metode pendekatan kuantitatif yang diarahkan untuk mengetahui kejadian phlebitis pada
Lebih terperinciDefinisi fisiologi / ilmu faal Manusia sistem organ organ sel Sistem organ
Definisi fisiologi / ilmu faal Manusia sistem organ organ sel Sistem organ Membran sel Membran nukleus Retikulum endoplasma Aparatus golgi Mitokondria lisosom Kurnia Eka Wijayanti 60 % dari berat tubuh
Lebih terperinciPHARMACY, Vol.13 No. 02 Desember 2016 ISSN
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN BEDAH SESAR DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA EVALUATION OF ANTIBIOTIC USAGE FOR CESAREAN SECTION IN PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA HOSPITAL
Lebih terperinciRINA HASNIYATI, SKM, M.Kes
RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes PENDAHULUAN Bayi : Umur 0-12 bulan Bayi Cukup Bulan (Full term) Usia kehamilan Berat Badan Tinggi Badan : 270 290 hari : 2,7 3,2 kg : 48 50 cm 2. Bayi Prematur 3. Bayi BBLR Masa
Lebih terperinciRute Pemberian Obat. Indah Solihah
Rute Pemberian Obat Indah Solihah Rute Pemberian Jalur Enteral Jalur Parenteral Enteral Oral Sublingual Bukal Rektal Oral Merupakan rute pemberian obat yg paling umum. Obat melalui rute yg paling kompleks
Lebih terperinciApakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?
Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami? Bicara tentang diabetes pasti juga perlu membicarakan mengenai diet makanan bagi penderita diabetes. Diet makanan bagi penderita diabetes dapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang jumlah strainnya sangat banyak, serta mengandung alkohol 0,5-1,0% dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kefir merupakan produk fermentasi berisi kumpulan bakteri dan khamir yang jumlah strainnya sangat banyak, serta mengandung alkohol 0,5-1,0% dan asam laktat 0,9-1,11% (Gulitz
Lebih terperinciDIET PASIEN HEMODIALISA (CUCI DARAH)
DIET PASIEN HEMODIALISA (CUCI DARAH) PENDAHULUAN Diit pada Hemodialisis adalah diit yang diberikan pada penderita gagal ginjal kronik yang mendapat terpai pengganti HD. HD sebagai pengganti sebagian kerja
Lebih terperinciKEBUTUHAN DASAR CAIRAN & ELEKTROLIT
KEBUTUHAN DASAR CAIRAN & ELEKTROLIT Disampaikan pada kuliah KDDK_1_2011 Komposisi cairan tubuh Fungsi cairan tubuh Faktor berpengaruh pada kebutuhan cairan Kebutuhan cairan tubuh Intake dan output cairan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. vitamin dan mineral, sayuran juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sayuran segar adalah bahan pangan yang banyak mengandung vitamin dan mineral yang penting untuk tubuh (Ayu, 2002). Di samping sebagai sumber gizi, vitamin dan mineral,
Lebih terperinciG R A C I A C I N T I A M A S S I E P E M B I M B I N G : D R. A G U S K O O S H A RT O R O, S P. P D
HIPOKALEMIA GRACIA CINTIA MASSIE PEMBIMBING : DR. AGUS KOOSHARTORO, SP.PD DEFINISI Hipokalemia adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah dibawah 3.5 meq/l yang disebabkan oleh berkurangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak orang yang masih menganggap penyakit diabetes merupakan penyakit orang tua atau penyakit yang timbul karena faktor keturunan. Padahal diabetes merupakan penyakit
Lebih terperinciNutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati
Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif dr. Yulia Megawati Tenaga Kerja Adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciNama Pasien :.. BB:.. Kg No.RM :. Penyakit Utama : Kejang Demam Kompleks Kode ICD: LOS : hari Ruang rawat/kelas :../...
Kejang Demam Kompleks CLINICAL PATHWAY Nama Pasien :.. BB:.. Kg No.RM :. Jenis kelamin :.. TB:.. cm Tgl Masuk : Jam:.. Umur :.. Tgl Keluar : Jam:.. Diagnosis : Lama Rawat :.. hari Penyakit Utama : Kejang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pakan ikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam suatu usaha budidaya
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakan ikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam suatu usaha budidaya perikanan. Ketersediaan pakan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal dari organik maupun anorganik yang diperoleh secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Makanan adalah sumber kehidupan. Di era modern ini, sangat banyak berkembang berbagai macam bentuk makanan untuk menunjang kelangsungan hidup setiap individu. Kebanyakan
Lebih terperinciTingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Laju Pertumbuhan Harian Berdasarkan hasil pengamatan terhadap benih Lele Sangkuriang selama 42 hari masa pemeliharaan diketahui bahwa tingkat penggunaan limbah ikan tongkol
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian ekperimental dengan pendekatan uji klinis kelompok kontrol dan intervensi secara acak. Subjek yang diteliti diberikan
Lebih terperinci: Staf Sub Bagian Perinatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran UNPAD/RS Hasan Sadikin Bandung
CURRICULUM VITAE Dr. Tetty Yuniati, dr Sp.A(K) Pekerjaan Pendidikan Formal: Pendidikan Lain : Staf Sub Bagian Perinatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran UNPAD/RS Hasan Sadikin Bandung
Lebih terperinciINKOMPATIBILITAS ANTARA INJEKSI DEXAMETHASONE DENGAN LARUTAN PARENTERAL YANG MENGANDUNG KALSIUM
INKOMPATIBILITAS ANTARA INJEKSI DEXAMETHASONE DENGAN LARUTAN PARENTERAL YANG MENGANDUNG KALSIUM SKRIPSI pada Fakultas Farmasi Universitas Mate ra OLEH: DEBI SARA MONICA NIM 121501047 PROGRAM STUDI SARJANA
Lebih terperinciSusu Sapi Perbedaan yang penting antara susu sapi dan ASI: - Protein & mineral lebih tinggi - Laktosa lebih rendah - Rasio protein whey dan casein leb
FORMULA BAYI Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM Susu Sapi Perbedaan yang penting antara susu sapi dan ASI: - Protein & mineral lebih tinggi - Laktosa lebih
Lebih terperinciKOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN
1 KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN M.K. Pengantar Ilmu Nutrisi Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB Zat makanan adalah unsur atau senyawa kimia dalam pangan / pakan yang dapat
Lebih terperinciPersalinan Induksi persalinan diindikasikan pada pre-eklampsia dengan kondisi buruk seperti gangguan
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN 1.1 Definisi Definisi hipertensi pada kehamilan berdasarkan nilai tekanan darah absolut (sistolik 140 atau diastolik 90 mmhg) dan dibedakan antara kenaikan tekanan darah ringan
Lebih terperincidr.yarman Mazni, SpBKBD Divisi Bedah Digestif, Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo
dr.yarman Mazni, SpBKBD Divisi Bedah Digestif, Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Nutrisi mempunyai peran penting dalam penatalaksanaan pasien
Lebih terperinci