BAB II SEKOLAH SEBAGAI SISTEM SOSIAL DAN TUGAS-TUGAS ADMINISTRASI PENDIDIKAN
|
|
- Suryadi Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II SEKOLAH SEBAGAI SISTEM SOSIAL DAN TUGAS-TUGAS ADMINISTRASI PENDIDIKAN Pokok Bahasan: Sekolah Sebagai Sistem Sosial dan Tugas-Tugas Administrasi Pendidikan. Kompetensi Dasar: Memahami Sekolah Sebagai Sistem Sosial dan Tugas-Tugas Administrasi Pendidikan. Indikator: 1. Menjelaskan sekolah sebagai sistem sosial. 2. Menjelaskan bidang-bidang garapan administrasi pendidikan. MATERI PEMBELAJARAN A. Konsep Sekolah Sekolah merupakan suatu sistem organisasi. Lubis dan Husaini (1987) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan organisasi adalah sebagai suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia, yang berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masingmasing, yang sebagai satu kesatuan mempunyai tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas yang jelas, sehingga bisa dipisahkan secara tegas dari lingkungannya. Selanjutnya Sutarto (1985) mengemukakan bahwa organisasi adalah sistem yang saling berpengaruh antar orang dalam kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Gorton, 1976 (Sagala, 2010:71) mengemukakan bahwa sekolah adalah suatu sistem organisasi, dimana terdapat sejumlah orang yang bekerjasama dalam rangka mencapai tujuan sekolah,.... Sekolah merupakan satuan pendidikan yang memiliki fungsi mendasar, yaitu sebagai wahana atau tempat berlangsungnya proses pembelajaran, proses penanaman dan pengembangan potensi-potensi individu manusia, sehingga akan membentuk insan manusia yang mulia. Wahjosumidjo (2011:81) mengemukakan bahwa: Sekolah adalah lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat kompleks, menunjukkan bahwa sekolah sebagai suatu sistem
2 sosial di dalamnya terdapat berbagai dimensi yang saling berkaitan satu sama lain. Sedangkan bersifat unik, menunjukkan bahwa sekolah sebagai suatu organisasi memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh organisasi-organisasi lain, seperti tempat terjadinya proses pembelajaran dan pembudayaan kehidupan manusia. Dengan demikian sekolah adalah suatu sistem organisasi pendidikan formal yang membutuhkan pengelolaan dalam mejalankan fungsi dasarnya yaitu sebagai tempat berlangsungnya proses pembelajaran, proses penanaman dan pengembangan potensi individu manusia, yang diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat, dan dapat memberikan kontribusi yang kuat terhadap pembangunan bangsa. B. Sekolah Sebagai Sistem Sosial Organisasi adalah suatu kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Sedangkan pengertian dari sosial adalah manusia yang berkaitan dengan masyarakat dan para anggotanya. Dengan demikian sistem sosial merupakan suatu kesatuan orang-orang dalam masyarakat yang disusun oleh karakteristik dari suatu pola hubungan dan dikoordinasikan secara berkelanjutan untuk mencapai suatu tujuan. Sekolah merupakan suatu sistem organisasi pendidikan formal, yaitu suatu lembaga sosial yang direncanakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sekolah merupakan sebuah sistem sosial yang unik dengan berbagai budaya individu yang berbeda menyatu ke dalam satu sistem sekolah. Oleh karena itu, sekolah tidak bisa lepas dari kepercayaan dan nilai-nilai dari masyarakat sekitarnya. Persimpangan terbuka antara sebuah sekolah dan lingkungan eksternal, nilai-nilai komunitas dan keyakinan berdampak pada bagaimana budaya sekolah berkembang. Sistem penggabungan budaya sistem sosial sangat penting, karena mempengaruhi berbagai reaksi, kegiatan, dan perilaku. Sekolah terdiri dari orang-orang yang memiliki hubungan satu sama lain. Setiap orang yang berada di sekolah memiliki peran yang harus dijalankan supaya sistem interksi tersebut tetap terjaga. Peran yang dapat diidentifikasi di sekolah adalah guru, siswa, kepala sekolah, staf TU, laboran, pustakawan, penjaga sekolah,
3 satpam sekolah. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Lawang (1995:26) bahwa: Setiap sistem sosial selalu mempertahankan batas-batas yang memisahkan dan membedakannya dari lingkungan, serta mempertahankan keseimbangan dari kegiatan-kegiatan yang memungkinkannya terus bertahan dan beroperasi. Pandangan organsiasi sebagai suatu sistem sosial dapat ditelusuri dari teori yang dikemukakan oleh Getzel dan Guba mengenai dimensi nomtetik dan idiografis suatu organisasi (Lipham, Rankin, Hoeh Jr,1985:35). Dalam pandangannya Getzel dan Guba melihat kepentingan yang dimiliki oleh personil berbeda dengan kepentingan yang ada di organisasi. Dari perbedaan inilah nantinya akan menghasilkan interkasi antara kebutuhan individu dan organisasi. Model sistem sosial dalam lingkungan sekolah dapat dilihat pada gambar sebagai berikut: Dimensi Nomotetis Kultur Tradisi Nilai Lembaga Peranan Harapan Sistem Sosial Perilaku Sosial Individu Kepribadian Disposisi Kebutuhan Dimensi Idiografis Sistem Sosial dalam Lingkungan Sekolah (Getzel dan Guba) Interaksi model Getzels di atas menunjukkan (1) adanya interaksi antara orang dilihat dari perannya dalam organisasi dengan karakteristik individunya. (2) adanya saling interaksi antara kebutuhan individu dengan kebutuhan organisasi. (3) munculnya perilaku sebagai modifikasi terhadap upaya pemenuhan kebutuhan psikologis dan sosiologisnya. Komponen nomothetik dari sistem sosial menggambarkan lembaga formal dengan peran yang ditentukan berbagai aturan birokrasi, dan peran, harapan. Sedangkan komponen idiograpis model Getzels-Guba menggambarkan perbedaan individu yang ada di antara orang-orang dalam sistem sosial. Komponen idiografik sistem sosial mengacu pada kebutuhan, keinginan, dan kepribadian orang yang berada dalam sistem sosial.
4 C. Administrasi Pendidikan Administrasi pendidikan merupakan perpaduan dari dua kata, yakni administrasi dan pendidikan. Pada hakekatnya administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha praktek-praktek pendidikan. Administrasi sekolah merupakan salah satu bagian dari administrasi pendidikan, yaitu administrasi pendidikan yang dilaksanankan di sekolah. Administrasi merupakan keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasari atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sagala (2008:21) mengemukakan bahwa secara teoritik pengertian administrasi adalah melayani secara intensif, sedangkan secara etimologis administrasi dalam bahasa Inggris administer yaitu kombinasi dari kata latin yang terdiri dari ad dan ministrare yang berarti to serve melayani, membantu, dan memenuhi. Lebih jelas lagi, kata ad artinya intensif sedangkan ministrare berbentuk kata benda yang berarti melayani, membantu, atau mengarahkan. Jadi, secara etimologis administrasi adalah melayani secara intensif. Kata administratio dan kata administrativus yang kemudian masuk ke dalam bahasa Inggris menjadi administration dalam bahasa Indonesia menjadi administrasi. Administrasi telah dirumuskan dalam berbagai cara bergantung pada titik pandangan, keyakinan dan pemahaman dari orang yang merumuskannya. Untuk sekedar memberikan ilustrasi, beberapa penulis mendefinisikannya sebagai berikut : 1. Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang yang bekerjasama mencapai tujuan tertentu (The Liang Gie,1983:81). 2. Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya (Sondang P. Siagian, 1985: 3). 3. Administrasi ialah keseluruhan proses yang mempergunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia dan yang sesuai, baik personal maupun material, dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien (Moch. Rifai, 1987:51).
5 Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka dapat dikemukakan bahwa administrasi mengandung makna adanya: 1. Tujuan yang mesti dapat direalisasikan guna kepentingan lembaga, individu ataupun kelompok. 2. Keterlibatan personil, materil dan juga finansial dalam posisinya yang saling mendukung dan satu sama lain saling memerlukan dan juga saling melengkapi. 3. Proses yang terus menerus dan berkesinambungan yang dimulai dari hal yang kecil dan sedehana samapai kepada hal yang besar dan rumit. 4. Pengawasan atau kontrol guna keteraturan, keseimbangan dan keselarasan. 5. Tepat guna dan berhasil guna supaya tidak terjadi penghambur-hamburan waktu, tenaga, biaya dan juga fasilitas agar dapat mencapai keberhasilan dan produktivitas yang cukup memadai. 6. Hubungan manusiawi yang menempatkan manusia sebagai unsur utama dan terhormat serta memiliki kepentingan di dalamnya. Adminstrasi pendidikan merupakan penerapan kaidah-kaidah administrasi dalam bidang pendidikan. Mendefinisikan administrasi pendidikan tidak begitu mudah, karena menyangkut pengertian yang luas ditinjau dari berbagai aspek yang melingkupinya. Beberapa pengertian administrasi pendidikan menurut beberapa ahli, diuraikan sebagai berikut: 1. Hadari Nawawi (1989:11): Administrasi pendidikan adalah serangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal. 2. Ngalim Purwanto (2003:14): Administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan, dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personel, spirituil maupun materiil, untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. 3. Robert E. Wilson, 1966 (Sagala: 2008:39) : The coordination of forces necessary for the good instruction of all children with in a school organization into an
6 orderly plan for accomplishing the unit s objectives, and the assuring of their proper accomplishment. Artinya administrasi pendidikan adalah koordinasi kekuatan penting untuk pengajaran yang lebih baik bagi seluruh anak di dalam organisasi sekolah untuk mencapai tujuan dan menjamin pencapaian tujuan. 4. Engkoswara (1987:42) bahwa administrasi pendidikan ialah ilmu yang mempelajari penataan sumber daya yaitu manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta dalam mencapai tujuan pendidikan yang disepakati. Secara skematis, wilayah kerja Administrasi Pendidikan dapat digambarkan pada matrik di bawah ini : Garapan SDM SB (K) SDF Fungsi PD G PJ SL M A D F Perencanaan Pelaksanaan Pengawasan TP Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan (Engkoswara: 1987) Keterangan: SDM : Sumber Daya Manusia SL : Silabus SB (K) : Sumber Belajar M : Metode Pengajaran SDF : Sumber Dana dan Fasilitas A : Alat/ Media/ Buku Pelajaran PD : Peserta Didik D : Dana G : Guru F : Fasilitas PJ : Pengguna Jasa Pendidikan TP : Tujuan Pendidikan Batasan ruang lingkup atau bidang garapan Administrasi Pendidikan yaitu meliputi: sumber daya manusia (SDM), sumber belajar, dana, dan fasilitas yang secara sistematis dijalankan melalui tiga fungsi administrasi, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Perencanaan adalah kumpulan kebijakan yang secara sistematis disusun dan dirumuskan berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan serta dapat dipergunakan sebagai pedoman kerja setiap orang. Dalam perencanaan terkandung makna pemahaman terhadap apa yang telah dikerjakan, permasalahan apa yang dihadapi dan alternatif manakah yang terbaik untuk mengatasi masalah atau untuk melaksanakan prioritas kegiatan yang telah
7 ditentukan. Pelaksanaan adalah kegiatan untuk mewujudkan rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien. Sedangkan pengawasan mengandung arti mengamati terus menerus, merekam, memberikan penjelasan dan petunjuk. Pengawasan juga mengandung arti pembinaan, dan pelurusan terhadap berbagai ketidaktepatan dan kesalahan. Pengawasan ini merupakan kunci keberhasilan proses manajemen, maka dari itu pengawasan perlu dilihat secara komprehensip. Don Moyer dan Scheurich, (1995:28) mengutip pendapat National Policy Board of Educational Administration (1989,5-7) mengemukakan terdapat tujuh area kajian dalam administrasi pendidikan, yaitu 1) societal and cultural influence on schooling, 2) teaching and learning processes and school improvement, 3) organizational theory, 4) methodologies of organizational studies and policy analysis, 5) leadership and management processes and functions, 6) policy studies and politics of education, dan 7) moral and ethical dimensions of schooling. Senada dengan pendapat tersebut, The University Council for Educational Administration (UCEA), sebagaimana dikutip oleh Don Moyer dan Scheurich (1995:28) merekomendasikan enam domain kajian administrasi pendidikan, yaitu 1) school improvement, 2) organizational studies, 3) economic and financial dimensions of schooling, 4) leadership and management process, 5) policy and political studies, 6) legal and ethical dimensions of schooling. Selanjutnya Hoy dan Miskel (2001:31) juga menjelaskan ruang lingkup materi kajian administrasi pendidikan, bersumber dari pemikiran bahwa sekolah merupakan suatu sistem sosial. Sekolah sebagai sistem sosial memiliki empat elemen atau subsistem penting, yaitu struktur, individu, budaya, dan politik. Perilaku organisasi merupakan fungsi dari interaksi elemen-elemen ini dalam konteks pengajaran dan pembelajaran. Lingkungan juga merupakan aspek penting dari kehidupan organisasi. lingkungan tidak hanya menyediakan sumber bagi sistem tetapi juga menyediakan kendala dan peluang. Selanjutnya Hoy dan Miskel juga mengajukan Model Sistem Sosial untuk Sekolah seperti tampak pada gambar berikut.
8 Model Sistem Sosial Sekolah (Hoy dan Miskel) Sekolah sebagai organisasi sosial memandang organisasi dalam konteks sistem sosial yang memiliki tujuan tertentu. Organisasi sosial adalah organisasi yang dicirikan oleh ketergantungan antar bagian, kejelasan anggota, perbedaan dengan lingkungannya, hubungan sosial yang kompleks, dan budaya organisasi yang khas. Setiap organisasi akan memiliki aktivitas untuk mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan organisasi akan meminta sejumlah aktivitas individu atau kolektif yag harus dikoordinasikan supaya terarah pada pencapaian tujuan. Disinilah interaksi sosial berlangsung yang tidak hanya dipengaruhi struktur dan anggotanya, tetapi juga oleh budaya, politik, teknik produksi, dan lingkungannya. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa menurut Hoy dan Miskel (2001) ruang lingkup materi kajian administrasi pendidikan meliputi: 1) poses belajar mengajar, 2) struktur sekolah, 3) individu, 4) budaya dan iklim sekolah, 5) kekuasaan dan politik di sekolah, 5) lingkungan eksternal sekolah, 6) efektivitas dan kualitas sekolah, 7) pembuatan keputusan, 8) komunikasi, dan 9) kepemimpinan.
9 Secara sederhana proses pengelolaan dalam sebuah lembaga pendidikan dapat digambarkan sebagai berikut : SCHOOLING BIDANG GARAPAN PRODUKTIF PENGELOLAAN PENDIDIKAN KURIKULUM PESERTA DIDIK TENAGA KEPENDIDIKAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN FASILITAS PENDIDIKAN HUBUNGAN SEKOLAH Dan MASYARAKAT POAC POCCC POSDCORB POMC TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL EFEKTIF EFISIEN Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang mengemban misi pendidikan yaitu mengembangkan dan menumbuhkembangkan potensi individu manusia, sehingga menjadi manusia yang berakhlak mulia, berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Berbagai karakteristik individu dari adat/ budaya yang berbeda menyatu ke dalam satu sistem persekolahan. Oleh karena itu, sekolah disebut juga sebagai sistem sosial. Dalam membangun dan mengembangkan potensi sekolah, tentunnya sekolah memerlukan suatu proses kerja sama antar komponen sekolah. Proses kerja sama tersebut disebut juga sebagai administrasi pendidikan. Administrasi pendidikan adalah suatu proses kerja sama seluruh komponen dalam sistem pendidikan melalui proses pengelolaan yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan yang dikoordinasikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Bidang garapan administrasi pendidikan meliputi: pengelolaan pendidikan, kurikulum, peserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan, pembiayaan pendidikan, serta hubungan sekolah dengan masyarakat. Seluruh komponen pendidikan tersebut dikelola melalui fungsi utama administrasi pendidikan yaitu proses manajemen yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Proses manajemen menurut berbagai para ahli berbeda-bada, diantaranya dapat terlihar pada tabel berikut:
10 Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli Ahli Funsi Manajemen G. R Terry POAC: Planning (Perencanaan) Organizing (Pengorganisasian) Actuating (Penggerakkan Pelaksanaan) Controlling (Pengawasan) Henry Fayol POCCC: Planning (Perencanaan) Organizing (Pengorganisasian) Commanding (Pengarahan) Coordinating (Pengkoordinasian) Controlling (Pengawasan) Luther Gullick POSDCoRB: Planning (Perencanaan) Organizing (Pengorganisasian) Staffing (Penempatan) Directing (Penggerakkan) Coordinating (Pengkoordinasian) Reporting (Pelaporan) Budgeting (Penganggaran) John F. Mee POMC: Planning (Perencanaan) Organizing (Pengorganisasian) Motivating (Pemotivasian) Controlling (Pengawasan) Hal penting dalam pengelolaan lembaga pendidikan, bukan perbedaan secara teoritik, akan tetapi bagaimana kegiatan sekolah dapat berjalan dengan baik dan sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan pendidikan nasional secara produktif, efektif, dan efisien. RANGKUMAN Sekolah merupakan suatu kesatuan individu atau kelompok manusia yang saling berintegrasi dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan yaitu tujuan pendidikan. Oleh karena itu sekolah disebut sebagai sistem sosial. Sekolah adalah suatu sistem organisasi pendidikan formal yang direncanakan dan membutuhkan pengelolaan dalam mejalankan fungsi dasarnya yaitu sebagai tempat berlangsungnya proses pembelajaran, proses penanaman dan pengembangan potensi individu manusia.
11 Model sistem sosial menurut Getzel menunjukkan bahwa sekolah adalah sebuah organisasi yang dinamis, dimana ada interaksi antara sistem formal dan informal; kebutuhan individu dan organisasi, serta tujuan kelembagaan dan kepribadian individu. Sekolah merupakan unit organisasi pendidikan, dengan tata kerja dan personil khusus yang terlibat di dalamnya. Sebagai suatu organisasi, sekolah mengemban suatu tugas dan tanggung jawab yang besar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini administrasi pendidikan sangat berperan penting. Administrasi pendidikan merupakan tindakan mengkoordinasikan perilaku manusia dalam pendidikan untuk menata sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Mengacu pada pendapat Engkoswara (1987) bahwa ruang lingkup atau bidang garapan administrasi pendidikan yaitu meliputi: sumber daya manusia (SDM), sumber belajar, dana, dan fasilitas yang secara sistematis dijalankan melalui tiga fungsi administrasi, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. DAFTAR REFERENSI Don Moyer R. et. al. (1995). The Knowledge Base in Educational Administration. New York: The State University of NY Press. Engkoswara. (1987). Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud. Hoy, Wayne. K. & Miskel, CecilG. (2001). Educational Administration: Theory, Research, and Practice (Sixth Edition). New York: McGraw Hill. Lawang, Robert MZ. (1995). Materi Pengantar Sosiologi. Jakarta: Universitas Terbuka. Lipham, JM., Rankin, RE., dan Hoeh Jr., James A. (1985). The Principalship; Concept, Competencies, and Cases. New York, London: Longman. Lubis, H. dan Husaini, M. (1987). Teori Organisasi; Suatu Pendekatan Makro. Jakarta: Pusat Antar Ilmu-ilmu Sosial UI. Purwanto, N. (2003). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Rifai, Moch. (1987). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Jemmars
12 Sagala, S. (2008). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.. (2010). Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Pembuka Ruang Kreativitas, Inovasi, dan Pemberdayaan Potensi Sekolah dalam Sistem Otonomi Sekolah. Bandung: Alfabeta. Sondang, P. S. (1985). Filsafat Administrasi. Jakarta: Gunung Agung. Sutarto. (1985). Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University. Wahjosumidjo. (2011). Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
13
e-learning Hari, tanggal Dosen Prodi : Kamis, 26 Mei 2016 : Nevi Narendrati, M.Pd. : Pendidikan Matematika, Kelas 21
e-learning Hari, tanggal Dosen Prodi : Kamis, 26 Mei 2016 : Nevi Narendrati, M.Pd. : Pendidikan Matematika, Kelas 21 Materi : Lingkungan Administrasi Pendidikan a. b. Sekolah sebagai sistem sosial Sekolah
Lebih terperinciHarold Koontz & Cyril O Donnell
4 FUNGSI-FUNGSI PENGELOLAAN PENDIDIKAN A. Fungsi-Fungsi Pengelolaan Pendidikan Fungsi-fungsi dalam pengelolaan pendidikan lahir dari fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS. orang dalam kehidupan sehari-hari adalah terjemahan dari kata administratie
8 BAB II KAJIAN TEORETIS A. Administrasi pada Umumnya Pada umumnya pengertian administrasi yang dimaksudkan oleh kebanyakan orang dalam kehidupan sehari-hari adalah terjemahan dari kata administratie (Belanda)
Lebih terperinciPrinsip Administrasi dan Tugas pokok
Prinsip Administrasi dan Tugas pokok Prinsip Umum Administrasi Pendidikan Efisiensi Pemanfaatan sumberdaya dan fasilitas Kerjasama Pengembangan kerjasama antara orangorang yang terlibat dalam organisasi
Lebih terperinciMATERI 5 DIMENSI-DIMENSI DAN FUNGSI ADMINISTRASI
MATERI 5 DIMENSI-DIMENSI DAN FUNGSI ADMINISTRASI Marheni Eka Saputri ST., MBA Dimensi Ilmu Administrasi Secara Konsepsional Secara konsepsional (dilihat sebagai suatu Total System), dimensi-dimensi (lingkup
Lebih terperinciSchool of Communication & Business Telkom University
DIMENSI-DIMENSI DAN FUNGSI ADMINISTRASI By: Dr. Ida Nurnida CONTENT Berbagai Pandangan tentang Dimensi- Dimensi Ilmu Administrasi, Dimensi-dimensi Ilmu Administrasi Suatu Perspektif, dan Pandangan Tentang
Lebih terperinciKonsep dan Administrasi Manajemen. Pendidikan. Afid Burhanuddin 1. Apakah benar Candi Prambanan selesai dalam satu malam? Afid Burhanuddin, M. Pd.
Konsep Dasar Administrasi dan Manajemen Pendidikan Afid Burhanuddin, M. Pd. Rara Jongrang Vs Bandung Bondowoso Apakah benar Candi Prambanan selesai dalam satu malam? Afid Burhanuddin 1 Fungsi Manajemen
Lebih terperincito administer juga berarti to manage atau to direct
Hendra Wijayanto Berasal dari bahasa Inggris administer adalah kombinasi bahasa Latin ad + ministrare, yang berarti to serve, melayani. to administer juga berarti to manage atau to direct Pengertian administrasi
Lebih terperinciPengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan Afid Burhanuddin, M.Pd. Prodi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI PACITAN Afid Burhanuddin, M.Pd. 1 Afid Burhanuddin, M.Pd. 2 Rara Jongrang Vs Bandung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Administrasi dan Administrasi Publik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Administrasi dan Administrasi Publik 2.1.1 Pengertian Administrasi Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk
Lebih terperinci} Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno
} Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno management, yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet, manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Lebih terperinciSILABUS. A. IDENTITAS MATA KULIAH Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan Jumlah Sks : 3 Program Studi : Pendidikan Ekonomi
SILABUS A. IDENTITAS MATA KULIAH Mata Kuliah : Manajemen Jumlah Sks : 3 Program Studi : Ekonomi Strata : S2 Dosen : Prof. Dr. H. Nanang Fattah, M.Pd. Dr. Rasto, M.Pd. B. STATUS MATA KULIAH Mata Kuliah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Organisasi, Administrasi dan Manajemen
16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Organisasi, Administrasi dan Manajemen 1. Pengertian Organisasi Peneliti akan mengemukakan pengertian organisasi dari beberapa ahli. Adapun pengertian organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan selalu mendapatkan sorotan tajam dari masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan selalu mendapatkan sorotan tajam dari masyarakat. Umumnya sorotan itu ditujukan pada rendahnya mutu pendidikan, rendahnya budi pekerti, rendahnya
Lebih terperinciKONSEP DASAR ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
ADMINISTRASI KONSEP DASAR ADMINISTRASI DAN PENDIDIKAN Administrasi secara etimologis berasal dari Bahasa Latin, yakni: Ad berarti intensif; Ministrate berarti melayani, membantu, dan memenuhi. Jadi administrasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Terdahulu yang Relevan Menguraikan penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah penelitian ini, digunakan untuk mengetahui masalah mana yang belum diteliti secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah sebagai administrator memegang kunci bagi perbaikan dai kemajuan sekolah. Ia harus mampu memimpin dan menjalankan peranannya agar segala kegiatan
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN DAN DATA. Silabus
Silabus Nama Mata Kuliah : Kode Mata Kuliah : MDK 221 SKS : 2 Teori Dosen : Program Studi : Kependidikan UNY Prasyarat : - Waktu Perkuliahan : Semester Deskripsi Mata Kuliah : Matakuliah merupakan matakuliah
Lebih terperinciPENGERTIAN, KONSEP, PROSES DAN FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN
Makalah Pengantar Manajemen Pendidikan PENGERTIAN, KONSEP, PROSES DAN FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN DISUSUN O L E H M. HATTA NIM : 1006104020116 JURUSAN PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok
Lebih terperinciDwi Esti Andriani, M. Pd., MEdSt. Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNY
Dwi Esti Andriani, M. Pd., MEdSt. Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNY Definisi Pendidikan Maha Luas Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang dijelaskan
148 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang dijelaskan pada bab IV, maka disimpulkan bahwa: 1. Perilaku supervisi akademis (PSA,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN. A. Tinjauan Pustaka
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN 1. Pengertian Administrasi A. Tinjauan Pustaka Berdasarkan etimologis administrasi bersumber dari bahasa Latin, ad dan ministrate, yang secara operasional
Lebih terperinciModul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes MODUL MATERI INTI. 1 DASAR-DASAR ADMINISTRASI KESEHATAN
MODUL MATERI INTI. 1 DASAR-DASAR ADMINISTRASI KESEHATAN I. DESKRIPSI SINGKAT Seorang administrator kesehatan seyogyanya menguasai dasardasar administrasi kesehatan. Administrasi kesehatan mempunyai 2 dimensi
Lebih terperinciMANAJEMEN SEKOLAH : Pengertian, Fungsi dan Bidang Manajemen
MANAJEMEN SEKOLAH : Pengertian, Fungsi dan Bidang Manajemen oleh : Akhmad Sudrajat, M.Pd. A. Pengertian Manajemen Sekolah Dalam konteks pendidikan, memang masih ditemukan kontroversi dan inkonsistensi
Lebih terperinciBanyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya:
Pengertian Manajemen Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa Inggris), turunan dari kata to manage yang artinya mengurus atau tata laksana atau ketata laksanaan. Sehingga manajemen dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek strategis bagi suatu negara. Sifat pendidikan adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan elemen penting dari kehidupan seseorang dan merupakan aspek strategis bagi suatu negara. Sifat pendidikan adalah kompleks, dinamis, dan
Lebih terperinciMANAJEMEN KESISWAAN DI SMK NEGERI 1 GORONTALO Septyaningsih ahbabuna, Ansar*, Warni sumar** Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan UNG
MANAJEMEN KESISWAAN DI SMK NEGERI 1 GORONTALO Septyaningsih ahbabuna, Ansar*, Warni sumar** Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan UNG ABSTRAC Setya Ningsi Ahbabuba. 2015. Manajemen Kesiswaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri, dan modern. Pendidikan sangat penting dan menduduki posisi sentral
Lebih terperinciPERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SMK SE KECAMATAN LUBUK ALUNG
PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SMK SE KECAMATAN LUBUK ALUNG Dian Nurta Sari Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract Penelitian ini dilatar belakangi dari hasil pengamatan penulis di
Lebih terperinciMANAJEMEN PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP. Disusun : Idayustina
MANAJEMEN PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP Disusun : Idayustina MANAJEMEN POAC Efektif Efisien Produktif ORGANISASI GOAL Keadaan masa depan yang berusaha direalisasikan organisasi Manajemen berasal dari kata
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA AKDON. (2008). APLIKASI STATISTIKA DAN METODE PENELITIAN UNTUK ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN. BANDUNG: DEWA RUCHI
DAFTAR PUSTAKA AZIS WAHAB. A. (1987). IMPLEMENTASI KONSEP PENDEKATAN TUJUAN DAN CARA BELAJAR SISWA AKTIF OLEH GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KABUPATEN BANDUNG. DISERTASI DOKTOR PADA FPS IKIP BANDUNG:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring perubahan zaman dan bertambahnya usia manusia, maka kebutuhan hidup nya pun akan meningkat. Kebutuhan ini terdiri dari kebutuhan fisik dan kebutuhan
Lebih terperinciMANAJEMEN : A. Pengertian Management : Bhs. Indon : tatlaksana, pengurusan, manajemen. Sudut pandang ada 3 : Proses, Kolektifitas orang, Seni & ilmu.
MANAJEMEN : A. Pengertian Management : Bhs. Indon : tatlaksana, pengurusan, manajemen. Sudut pandang ada 3 : Proses, Kolektifitas orang, Seni & ilmu. 1. Proses pelaks suatu tujuan, diselenggarakan & diawasi.
Lebih terperinciA. PENDAHULUAN PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP SE GUGUS 08 DI KABUPATEN BANDUNG.
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP SE GUGUS 08 DI KABUPATEN BANDUNG Oleh: Sururi ABSTRAK Penelitian ini ingin mengetahui dan mengungkapkan kinerja kepemimpinan kepala
Lebih terperinciSILABUS MANAJEMEN PROGRAM PBA
SILABUS MANAJEMEN PROGRAM PBA A. IDENTITAS MATA KULIAH Mata Kuliah : Manajemen Program PBA Jumlah Sks : 3 Program Studi : Pendidikan Bahasa Arab Strata : S2 Dosen : Dr. Muhammad Walid, MA B. STATUS MATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kaitannya dengan kelangsungan hidup organisasi, karena berhasil atau
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam setiap organisasi peran manajemen sangat penting artinya dalam kaitannya dengan kelangsungan hidup organisasi, karena berhasil atau tidaknya organisasi
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP MUTU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN EDUCATION FINANCING MANAGEMENT ON QUALITY OF VOCATIONAL SCHOOL
MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP MUTU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN EDUCATION FINANCING MANAGEMENT ON QUALITY OF VOCATIONAL SCHOOL Dedy Achmad Kurniady, Linda Setiawati, Siti Nurlatifah Universitas
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Manajemen Sekolah
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Manajemen Sekolah Dalam konteks pendidikan, memang masih ditemukan kontroversi dan inkonsistensi dalam penggunaan istilah manajemen. Dalam perkembangannya istilah manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan sumber daya manusia. Oleh karena
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemberdayaan sumber daya pendidikan merupakan suatu usaha yang terencana dan terorganisir dalam membantu siswa untuk mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya
Lebih terperinciACARA 4. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
ACARA 4. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN A. DEFINISI ORGANISASI DAN MANAJEMEN Perubahan lingkungan dunia usaha senantiasa berkembang dan menuntut seorang wirausahawan untuk mampu menyesuaikan dirinya dan
Lebih terperinciKONTRIBUSI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA MUTU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SMK NEGERI DI KOTA TASIKMALAYA
KONTRIBUSI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA MUTU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SMK NEGERI DI KOTA TASIKMALAYA Oleh: Didah Sa adah Sukanda Abstrak Masalah penelitian ini adalah bagaimana
Lebih terperinciPilihlah satu jawaban yang paling tepat
Naskah Soal Ujian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 7 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan tidak
Lebih terperinciURGENSI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME. Nurdin Hidayat STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK
Nurdin Hidayat STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK Pengelolaan pendidikan terkait dengan Pemerintah secara makro sebagai pembuat kebijakan dan secara mikro Kepala Sekolah sebagai sebagai pengelola sekolah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan SDM
Lebih terperinciPENGANTAR MANAJEMEN. Magister Manajemen Perguruan Tinggi Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada 2017
PENGANTAR MANAJEMEN Kuliah Pertama Teori Manajemen dan Kepemimpinan Magister Manajemen Perguruan Tinggi Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada 2017 1 Pengertian Manajemen Seni dalam menyelesaikan
Lebih terperinciRANCANGAN IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU UNTUK PENINGKATAN MUTU LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 23, NO. 1, APRIL 2015 35 RANCANGAN IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU UNTUK PENINGKATAN MUTU LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Oleh: Purnomo Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciSUPERVISI PENDIDIKAN PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN. Supervisi
PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN SUPERVISI PENDIDIKAN Berasal dari kata supervision yang terdiri dari dua kata yaitu super yang berarti lebih; dan vision yang berarti melihat atau meninjau. Secara terminologis
Lebih terperinciEning Widaningsih. Abstrak
PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP KUALITAS PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR LABORATARIUM PPL UPI KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG Ening Widaningsih Abstrak istem manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa yang bermutu baik dalam arti moral-spritual maupun mutu dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penting dan menentukan kehidupan suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa sangat tergantung pada tingkat pendidikan yang diperolehnya. Sistem
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN WALI NAGARI SE-KECAMATAN KOTO PARIK GADANG DIATEH KABUPATEN SOLOK SELATAN ARTIKEL ILMIAH
KEPEMIMPINAN WALI NAGARI SE-KECAMATAN KOTO PARIK GADANG DIATEH KABUPATEN SOLOK SELATAN ARTIKEL ILMIAH Oleh : YOFI ELFAMEDRA NIM. 1100108/2011 JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN PEGAWAI TATA USAHA DALAM RANGKA MENINGKATKAN LAYANAN ADMINISTRATIF
PEMBERDAYAAN PEGAWAI TATA USAHA DALAM RANGKA MENINGKATKAN LAYANAN ADMINISTRATIF PENDAHULUAN Afriyenti Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP Keberadaan pegawai tata usaha juga sangat penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang ketat dalam semua aspek kehidupan, memberi pengaruh terhadap tuntutan akan kualitas sumber daya manusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa sekolah sebagai organisasi memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah adalah lembaga yang bersifat komplek dan unik. Bersifat komplek karena sekolah sebagai terdapat berbagai dimensi yang satu dengan yang lain saling berkaitan
Lebih terperinciPeranan Kepala Sekolah Sebagai Administrator dan Supervisor dalam. meningkatkan kinerja guru di SD plus Al Firdaus Surakarta Tahun
Peranan Kepala Sekolah Sebagai Administrator dan Supervisor dalam meningkatkan kinerja guru di SD plus Al Firdaus Surakarta Tahun Pelajaran 2004 / 2005 TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas
Lebih terperinciPERTEMUAN KE II GAMBARAN UMUM MANAJEMEN OLEH : M.S. HUSEIN PULUNGAN
PERTEMUAN KE II GAMBARAN UMUM MANAJEMEN OLEH : M.S. HUSEIN PULUNGAN PENGERTIAN MANAJEMEN Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. H. Saiful Sagala, Administrasi Pendidkan Kontemporer, cet. V, Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 21.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Administrasi sebagai suatu kegiatan bersama terdapat dimana-mana selama ada manusia yang hidup dan bekerja sama dalam kelompok. Jika kita melihat sebuah pabrik bekerja
Lebih terperinciKOMPETENSI KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) 1. Memiliki Landasan dan Wawasan Pendidikan a. Memahami landasan pendidikan: filosofi, disiplin ilmu (ekonomi, psikologi, sosiologi, budaya, politik), dan
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - EKONOMI IPS BAB 9. MANAJEMEN DAN BADAN USAHALatihan Soal 9.1. forcasting. controlling. planning. organizing.
SMA/MA IPS kelas 10 - EKONOMI IPS BAB 9. MANAJEMEN DAN BADAN USAHALatihan Soal 9.1 1. Hendra sebagai manajer personalia merencanakan penerimaan pegawai baru. Dalam rangka merealisasikan rencananya Hendra
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS
BAB II KERANGKA TEORITIS A. Kepemimpinan Siagian (2002) mengemukakan bahwa kepemimpinan memainkan peranan yang dominan, krusial, dan kritikal dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor lingkungan individu dan faktor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sebuah organisasi, menurut Miftah Thoha bahwa kinerja atau perilaku seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor
Lebih terperinciAnalisis Kinerja Dosen Iain Ar-Raniry Banda Aceh
Analisis Kinerja Dosen Iain Ar-Raniry Banda Aceh Oleh : 1 Intan Afriati, M. Ag Abstrak Kinerja dosen merupakan keberhasilan dosen dalam menyelesaikan tugas akademiknya. Dosen IAIN Ar-Raniry Banda Aceh
Lebih terperinciKata Kunci: Evaluasi Penyelenggaraan, Pemerintahan Desa
Oleh: Rahmawati Halim ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas tugas Camat terhadap evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa di Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai. Adapun populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu usaha menciptakan manusia yang mampu berinovasi dengan mengembangkan potensi dalam dirinya. Selain itu, pendidikan juga meningkatkan
Lebih terperinciKAJIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN DI DUNIA PENDIDIKAN MAHIDIN
KAJIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN DI DUNIA PENDIDIKAN MAHIDIN Dosen Tetap Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Tarbiyah UIN-SU Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate, 20371 Abstrak Administrasi dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), kita dituntut untuk menjadi manusia yang mampu mengikuti perkembangan dunia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan struktur koordinasi terencana yang formal, yang melibatkan
15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan struktur koordinasi terencana yang formal, yang melibatkan dua orang atau lebih, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang paling utama dalam menghadapi era globalisasi dimana keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan
Lebih terperinciMANAJEMEN PENGANTAR. PENNY RAHMAWATY, M.Si. Pengantar Manajemen - Penny Rahmawaty
MANAJEMEN PENGANTAR PENNY RAHMAWATY, M.Si Bagian I PENDAHULUAN Pengertian Manajemen Proses Manajemen Tingkat Manajemen MENGAPA MANAJEMEN DIBUTUHKAN? 1. Untuk mencapai tujuan 2. Untuk menjaga keseimbangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yang diperoleh adalah tingkat Kompetensi Pedagogik guru-guru SD Negeri di
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan, maka kesimpulan yang diperoleh adalah tingkat Kompetensi Pedagogik guru-guru SD Negeri di Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN . Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan pada hakekatnya adalah suatu proses yang menggambarkan pergerakan dari suatu kondisi yang lama ke kondisi yang baru. Pergerakan perubahan itu dilakukan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya dilihat dari penguasaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sarana yang dapat mempersatukan setiap warga negara menjadi suatu bangsa. Melalui pendidikan setiap peserta didik difasilitasi, dibimbing
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
IMPLEMENTASI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Manajemen, Sistem, dan Pengendalian Manajemen bukan lagi merupakan hal baru atau hal asing bagi kita lagi. Manajemen sudah dikenal dan sudah ada sejak dulu kala.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan kompleks yang harus direspons secara positif dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rohyan Sosiadi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung selanjutnya dalam tesis ini oleh penulis disingkat STP Bandung, dahulu dikenal dengan nama National Hotel Institute (NHI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan manajemen suatu lembaga pendidikan (sekolah) sangat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan manajemen suatu lembaga pendidikan (sekolah) sangat bergantung pada kepemimpinan kepala sekolah, ini senada dengan ungkapan Wahjosumidjo (2005:
Lebih terperinci30 Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli, dan 7 Fungsi Manajemen
30 Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli, dan 7 Fungsi Manajemen #1. Menurut Ahli Henry Fayol: Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi,
Lebih terperinciNasional secara umum memiliki peranan yang sangat strategis bagi. dengan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan yang dinaungi oleh Departemen Pendidikan Nasional secara umum memiliki peranan yang sangat strategis bagi kemajuan bangsa. Peranan yang dimaksudkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG
69 BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG A. Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang Kepala sekolah merupakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. Membicarakan tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Pengertian Kualitas Pelayanan Membicarakan tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABI MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN Sil/UNK219/14 Revisi : 02 Tgl: 18 Maret 2011 Hal 1 dari 6 Semester... Manajemen Jam 32 x 50 Fakultas : ILMU PENDIDIKAN Jurusan/Program Studi : ADMINISTRASI PENDIDIKAN Matakuliah
Lebih terperinciPEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI
PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI Hanny Siagian STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 hanny@mikroskil.ac.id Abstrak Kehadiran struktur organisasi mutlak ada didalam suatu kegiatan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Islamic School) Kota Pekanbaru, belum sepenuhnya berorientasi pada manajemen
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa implementasi manajemen mutu dalam pengelolaan lembaga pendidikan (studi kasus di Lembaga Pendidikan Sekolah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia alangkah baiknya apabila diketahui terlebih dahulu pengertian Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas masyarakat. Pembangunan dilakukan secara menyeluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan merupakan rangkaian usaha yang berorientasi pada peningkatan kualitas masyarakat. Pembangunan dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan, berlandaskan
Lebih terperinciPengantar Manajemen & Perbankan Oleh : Syarif As ad, S.EI., MSI. I. Pengantar Manajemen
Pengantar Manajemen & Perbankan Oleh : Syarif As ad, S.EI., MSI. I. Pengantar Manajemen Manajemen Indonesia Mau ke Mana? Manajemen Barat? Kapitalis Manajemen Jepang? Partisipatif Manajemen Syariah? Adaptif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen (management) merupakan bahan baku dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini melibatkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian lapangan dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Negara Republik Indonesia dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu dalam
Lebih terperinciPengertian Manajemen Menurut Beberapa Pakar
Pengertian Manajemen Menurut Beberapa Pakar Menurut beberapa pakar manajemen, pengertian manajemen antara lain : 1. Menurut Horold Koontz dan Cyril O'donnel : Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi
Lebih terperinciMANAJEMEN PENDIDIKAN. Kompetensi. Mahasiswa memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesionalisme Manajemen Pendidikan
MANAJEMEN PENDIDIKAN Setya Raharja Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNY Kompetensi Mahasiswa memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesionalisme Manajemen Pendidikan Indikator Pencapaian...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia berkualitas dapat diwujudkan melalui tingkat satuan pendidikan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah sebagai wahana penting dalam pembentukan sumber daya manusia berkualitas dapat diwujudkan melalui tingkat satuan pendidikan. Kesuksesan untuk memperoleh
Lebih terperinciKata Kunci: Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah, Budaya Sekolah dan Mutu Sekolah.
PEN G ARU H K EP EM IM PIN A N T R A N SFO R M A SIO N A L K E P A L A SE K O L A H DAN B U D A Y A SE K O LA H T ER H A D A P MUTU SE K O L A H DI SM P NEG E R I DAN S W A S T A W ILAYAH KO TA BAN D U
Lebih terperinci(2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan Undang Undang; Selanjutnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan pendidikan yang bermutu bagi warga negaranya. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa terletak pada kemampuan negara untuk menciptakan pendidikan yang bermutu bagi warga negaranya. Pendidikan bermutu dapat terwujud manakala
Lebih terperinciAndy PP Undap (1983). "Pengaruh gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja
DAFTAR KEPUSTAKAAN Andy PP Undap (1983). "Pengaruh gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Penampilan Kerja Guru SPG di Manado dan Minahasa". Tesis PPS IKIP Bandung: tidak diterbitkan. A. Samana(1994).
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Sekolah Manajemen pendidikan di tingkat sekolah merupakan suatu sistem yang setiap komponen didalamnya mempunyai kewenangan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk
Lebih terperinci