BAB I PENDAHULUAN. perlakuan yang sama dihadapan hukum 1. Menurut M. Scheltema berpendapat
|
|
- Siska Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan secara tegas bahwa negara Indonesia adalah Negara hukum. Sejalan dengan ketentuan tersebut maka salah satu prinsip- penting Negara adalah adanya jaminan kesedederajatan bagi setiap orang di hadapan hukum (Equality Before The Law). Oleh karena itu setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil, serta perlakuan yang sama dihadapan hukum 1. Menurut M. Scheltema berpendapat bahwa: setiap Negara hukum terdiri dari empat asas utama yaitu asas kepastian hukum, asas persamaan, asas demokrasi, asas bahwa pemerintah dibentuk untuk melakukan pelayanan terhadap masyarakat 2. Asas persamaan di dalam hukum atau yang sering di sebut dengan Equality Before The Law, diartikan secara dinamis dipercayai akan memberikan jaminan adanya akses untuk memperoleh keadilan ( access to justice ) bagi semua orang tanpa memperdulikan latar belakang, khususnya mereka yang sedang menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan ( LP ). 1 Supriadi, Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2006, Hlm Marwan Effendy, Kejaksaan Republik Indonesia Posisi dan Fungsinya dari Prespektif Hukum, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005, Hlm 142.
2 2 Setiap warganegara di dalam hukum mempunyai hak yang sama tidak ada yang di beda- bedakan, hak asasi manusia adalah sebagian dari sebagian dari kehidupan manusia yang harus di perhatikan dan di jamin keberadaanya oleh Negara, khususnya di indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang. Equality Before The Law berasal dari pengakuan terhadap individual freedom bertalian dengan hal tersebut Thomas Jefferson menyatakan bahwa that all men are created equal terutama dalam kaitannya dengan hak- hak dasar manusia 3. Demikian konsep equality before the law telah diintrodusir dalam konstitusi, suatu pengakuan tertinggi dalam sistem peraturan perundang- undangan di tanah air. Ironisnya dalam praktek hukum di Indonesia masih diskriminatif, equality before the law tidak diterapkan secara equal bahkan sering kali diabaikan, kepentingan kelompok tertentu lebih dikedepankan dibandingkan kepentingan publik. Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Lembaga Pemasyarakatan Pasal 1 Ayat (3 dan 6), berisi ketentuan bahwa Lembaga Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut LAPAS adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana/ Anak Didik Pemasyarakatan yang berdasarkan putusan pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap. Pada saat pembinaan Pasal 5 huruf ( b dan f ) berisi ketentuan dalam sistem pembinaan pemasyarakatan di laksanakan berdasarkan asas perlakuan dan 3 pada 20.30, tanggal 24 Maret 2012
3 3 pelayanan serta asas terjaminnya hak untuk berhubungan dengan keluarga dan orang- orang tertentu. Lembaga Pemasyarakatan dalam pembinaan Narapidana dan anak didik pemasyarakatan dalam hal ini petugas pemasyarakatan wajib menjunjung tinggi hak- hak warga binaan pemasyarakatan, berlaku adil terhadap warga binaan pemasyarakatan, menjaga rahasia pribadi pemasyarakatan, memperhatikan keluhan warga binaan pemasyarakatan, menjaga rasa keadilan masyarakat, menjaga kehormatan diri dan menjadi teladan dalam sikap dan perilaku, waspada dan peka terhadap kemungkinan adanya ancaman dan gangguan keamanan, bersikap sopan dan tegas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat 4. Banyak ahli kepenjaraan maupun orang yang bukan ahli hukum di Indonesia mengatakan bahwa apa gunanya mengubah sebuah nama dari penjara menjadi lembaga pemasyarakatan kalau memang peraturan Peraturan Perundang- Undangan serta cara perlakuan petugas terhadap narapidana tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya 5. Adapun hal- hal yang merintangi pemikiran ideal yang ada dalam lembaga pemasyarakatan yang digunakan untuk menggantikan penjara dan tidak hanya sebagai perubahan nama antara lain lembaga pemasyarakatan disamping menimbulkan rasa derita pada terpidana karena dihilangkanya kemerdekaan bergerak, membimbing 4 Maidin Gultom, 2008, Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Sistem Peradilan Anak di Indonesia, Rafika Aditama. Hlm Petrus Irwan Panjaitan dan Pandapotan Simorangkir, 1995, Lembaga Pemasyarakatan dalam Prespektif System peradilan pidana, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Hlm 26.
4 4 terpidana agar bertobat, mendidik supaya ia menjadi seorang anggota masyarakat sosialis Indonesia yang berguna 6. Menurut Lumintang kiranya tidak berlebih- lebihan berdasarkan pengamatan diberbagai lembaga pemasyarakatan yang ada ditanah air, bahkan secara praktis para pejabat pelaksanaan dalam lembaga ini, baru mampu melakukan tindakan- tindakan untuk mencegah narapidana melarikan diri dari tempat pemidanaan mereka, sedangkan tugas- tugas resosialisasi bagi Narapidana itu hanya mereka lakukan untuk sekedar tidak membuat lembagalembaga pemasyarakatan itu sebagai suatu tempat pemidanaan, melainkan juga sebagai tempat pemidanaan alakadarnya terhadap Narapidana 7 Hak Asasi Manusia itu penting karena tanpa hak itu tidak akan ada martabat manusia, banyak yang berpendapat bahwa hidup tanpa hak adalah kehidupan tidak bermartabat.undang- Undang Dasar 1945 Pasal 28 d Ayat ( 1 ) berisi ketentuan bahwa bahwa semua orang sama di hadapan hukum sehingga tidak ada diskriminasi pada siapapun termasuk Narapidana 8. Seperti yang diatur dalam Undang- Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dalam Pasal 2, berisi ketentuan Negar Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak Asasi Manusia, Hak Asasi Manusia dan kebebasan dasar manusia tidak dapat dilepaskan dari manusia pribadi, karena itu pemerintah berkewajiban baik secara hukum maupun secara politik, ekonomi, social, moral untuk melindungi dan mengambil langkah- langkah konkrit demi 6 R.Achmad. S. Soeman Dipradja dan Romli Atmasasmita, 1979, Sistem Pemasyarakatan di Indonesia, Bina Cipta, Bandung,. Hlm M. Zen Abdullah, 2009, Pidana Penjara Eksistensi dan Efektivitas dalam Upaya Resosialisasi Narapidana, Hasta Cipta Mandiri, Bandung. Hlm Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
5 5 tegaknya Hak asasi Manusia 9. Masyarakat yang menghormati hak asasi manusia sesuai dengan The Rule of Law, terdapat pengakuan terhadap hak dan kewajiban para warga negara, dengan demikian hukum akan memperlakukan setiap warga negara sama dengn perlakuan yang berkaitan dengan orang lain siapapun dia dan apapun kekuasanya. 10 Keputusan Menteri Nomor: 02- PK Tahun 1990, berisi tentang Narapidana/ Anak Didik selama berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan tidak boleh ada penyiksaan terhadap Narapidana/ Anak Didik pada umumnya, baik yang berupa tindakan, perlakuan, ucapan, cara perawatan ataupun penetapan, satu- satunya derita yang dialami oleh Narapidana / Anak Didik hanya dibatasi kemerdekaan-nya untuk leluasa bergerak, memperoleh bimbingan ( bukan penyiksaan ) supaya mereka bertobat, tidak mencampurbaurkan narapidana dengan anak didik, yang melakukan tindak pidana berat dengan yang ringan dan sebagainya 11. Seringkali Lembaga Pemasyarakatan ini disalah gunakan oleh aparat penegak hukum itu sendiri, sehingga asas Equality Before The Law diabaikan begitu saja, tanpa melihat dampak yang terjadi sebagai contoh terungkapnya sel wanita yang sangat mencengangkan publik yaitu penjara saja bisa dibuat taman rekreasi karena bisa mengajak anak, cucu, keluarga untuk masuk kedalam ruang penjara, bahkan perabot untuk momong cucupun bisa dibawa 9 Penjelasan Undang- Undang Nomor 39 Tahun 1995 tentang Hak Asasi Manusia 10 Heri Taher, 2010, Proses Hukum Yang Adil dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia. LaksBang Pressindo, Yogyakarta. Hlm Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: M. 02- PK Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana/ Tahanan Poin 2, 3, 4.
6 6 kedalam dengan bebas dan lengkap seperti layaknya rumah mewah 12. Kerusuhan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan ( LP ) Grobokan, menurut Kapolda Bali Irjen Pol Totoy Indrawan menyebut rusuh di Lembaga Pemasyarakatan Grobokan karena persoalan internal yakni kapasistas yang melebihi batas, diskriminasi, dan utang- piutang diantara napi yang terjadi pada minggu 19 Februari 2012, fakta juga menunjukan bahwa LAPAS Grobokan yang dirancang untuk 300 napi, dijejali 1030 orang warga binaan 13. Contoh- contoh tersebut dapat memberikan gambaran bahwa Lembaga pemasyarakatan sampai saat ini belum digunakan sebagaimana mestinya, sebab mereka yang berada didalam Lembaga Pemasyarakatan saat ini belum berperan sebagaimana mestinya. Narapidana bukan lagi obyek melainkan juga subyek yang tidak berbeda dari manusia lainya yang sewaktu- waktu dapat melakukan kesalahan atau kekhilafan yang dapat dikenakan pidana sehingga tidak harus diberantas, yang harus diberantas adalah faktor- faktor yang dapat dikenakan pidana 14. Lembaga pemasyarakatan dalam pembinaan Narapidana dan Anak Didik pemasyarakatan dalam hal ini petugas pemasyarakatan wajib menjunjung tinggi hak- hak Warga Binaan Pemasyarakatan, berlaku adil terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan, menjaga rahasia pribadi pemasyarakatan, memperhatikan keluh warga binaan pemasyarakatan, 12 indonesia/ diakses pada 24 Maret 2012, jam Akses tanggal 24 Maret 2012, jam Dwidja Priyanto, 2006, Sistem Pelaksanaan Pidana di Indonesia, PT Rafika Aditama, Bandung. Hlm 103.
7 7 menjaga rasa keadilan masyarakat, menjaga kehormatan diri dan menjadi teladan dalam sikap dan perilaku, waspada dan peka terhadap kemungkinan adanya ancaman dan gangguan keamanan, bersikap sopan dan tegas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat 15. Melihat fakta yang ada maka penulis tertarik untuk menulis tentang Implementasi Asas Equality Before The Law di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta, karena penulis merasa menarik untuk diteliti. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan: 1. Bagaimanakah Implementasi Asas Equality Before The Law di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan, Yogyakarta? 2. Apakah yang menjadi faktor penghambat Implementasi Asas Equality Before The Law di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian Sesuai permasalahan yang akan diteliti, bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui dan memperoleh data mengenai Implementasi Asas Equality Before The Law di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta. 15 Maidin Gultom, 2008, Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Sistem Peradilan Pidana Anak, Rafika Aditama, Bandung. Hlm 136.
8 8 2. Untuk mengetahui dan memperoleh data mengenai faktor penghambat Implementasi Asas Equality Before The Law di dalam Lembaga Pemayarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta. D. Manfaat Penelitian Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya yaitu bagi: 1. Manfaat Teoritis: bagi perkembangan ilmu hukum, hasil penelitian ini bermanfaat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu hukum khususnya bagi hukum pidana untuk mengetahui tentang Implementasi Asas Equality Before The Law di dalam Lembaga Pemasyarakatan. 2. Manfaat Praktis: hasil penelitian ini bermanfaat memberikan masukan terhadap lembaga pemasyarakatan untuk mengimplementasikan asas Equality Before The law dengan baik sesuai dengan peraturan yang ada tanpa harus tebang pilih, sehingga penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi perkembangan Lembaga Pemasyarakatan, dengan Implementasi Asas Equality Before The law maka Narapidna dapat memperoleh hak- hak yang sama didalam Lembaga Pemasyarakatan, karena disitu adalah tempat atau wadah untuk membina, penelitian ini dapat membuka cakrawala pandang mengenai lembaga pemasyarakatan merupakan tempat pembinaan dan diperlakukan sama, melalui penelitian ini peneliti dapatbelajar menyadari bahwa narapidana adalah juga manusia sehingga mereka juga harus diperlakukan dan mempunyai hak yang sama. E. Keaslian Penelitian
9 9 Penulisan penelitian ini merupakan karya hasil penulisan sendiri dan bukan merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari penelitian hukum hasil karya penulis lain. Hal ini dapat dibuktikan dengan menguraikan dan membandingkan penelitian ini dengan penelitian lain. Penulisan hukum dengan judul Implementasi Asas Equality Before The law di dalam Lembaga Pemasyarakatan, belum pernah ditulis sebelumnya. Apabila terbukti merupakan duplikasi atau plagiasi, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik dan atau sanksi hukuman yang berlaku. Hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan ialah: 1. Maria Magdalena Blegur, Fakultas Hukum Atma Jaya Yogyakarta ( Tahun 2008) dengan judul Implementasi Hak Narapidana untuk mendapatkan Kesempatan Berasimilasi dilembaga pemasyarakatan Kelas IIA Sragen tujuan penelitian penulis adalah untuk mengetahui Implementasi Hak Narapidana untuk mendpatkan kesempatan untuk berasimilasi dilembaga pemasyarakatan kelas IIA Sragen terimplementasi, tetapi sebagian besar telah terlaksana khususnya hak terpidana untuk mendapatkan kesempatan berasimilasi dan hailnya dapat diterima kembali dimasyarakat. Kendala dalam pelaksanaan hak narapidana tersebut antara lain: Petugas Lembaga Pemasyarakatan yang kurang memahami hak narapidana, sikap dan perilaku narapidana itu sndiri serta cara pandang masyarakat cenderung masih apriori. 2. Aji Wibowo, Fakultas Hukum Atma Jaya Yogyakarta ( Tahun 2006), dengan judul Pelaksanaan Haka- hak Narapidana di Lembaga
10 10 Pemasyarakatan Wirogunan, tujuan penelitian penulis adalah untuk mengetahui pelaksanaan hak- hak narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan Yogyakarta. Hasil penelitian tersebut belum semua hak- hak Narapidana di lembaga Pemasyarakatan Wirogunan Yoyakarta terpenuhi, karena petugas Lembaga Pemasyarakatan belum memahami dan mengerti hak- hak narapidana F. Batasan Konsep Dalam penelitian ini, batasan konsep diperlikan untuk memberikan batas berbagai pendapat yang ada, agar substansi atau kajian dari penulisan hukum ini tidak melebar atau menyimpang mengenai konsep tentang Implementasi Asas Equality Before The Law di dalam Lembaga Pemasyarakatan. a. Implementasi menurut Kamus Praktis Bahasa Indonesia adalah penerapan, pelaksanaan 16. b. Asas adalah dasar atau sesuatu yang dijadikan tumpuan berpikir, berpendapat dan bertindak 17. c. Equality Before The Law adalah setiap orang harus diperlakukan sama didepan hukum tanpa membedakan suku, agama, pangkat, jabatan dan sebagainya Hadi Syuaeb, TT, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, Sendang Ilmu, Solo. Hlm April 2012, Jam Rabu 16 Mei Jam
11 11 d. Lembaga menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah badan atau organisasi yang mempunyai tujuan jelas terutama dalam bidang keilmuwan. 19 e. Pemasyarakatan menurut Udang- Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang pemasyarakatan Pasal 1 Ayat ( 1 ) adalah kegiatan untuk pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan system, kelembagaan, dan cara pembinaan Warga Binaan yang merupakan bagian akhir dari sitem pemidanaan dalam tata peradilan pidana. f. Lembaga Pemasyarakatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tempat orang- orang menjalani hukuman pidana penjara 20. G. Metode Penelitian Hukum 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dipergunakan adalah penelitian hukum normatif, yaitu penelitian yang berfokus pada norma hukum positif dan dilakukan dengan cara mempelajari peraturan Perundang- Undangan serta Peraturan yang berkaitan dengan Immplementasi Asas Equality Before The Law di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta. Penelitian ini memerlikan data sekunder ( bahan hukum ) sebagai data utama. 2. Jenis Data Jenis data yang dicari dalam penelitian ini adalah data sekunder yang menggunakan studi kepustakaan dan hasil wawancara yang meliputi: 19 Ahmad A. K. Muda, 2006, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Reality Publisher. Hlm Kamus Besar Bahasa Indonesia, op. Cit. Hlm 55
12 12 a Bahan Hukum Primer Norma Hukum Positif Indonesia a) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun yang diamandemen Pasal 28D ayat ( 1 ) berisi ketentuan bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. b) Undang- Undang (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, lembaran Negara Indonesia Tahun 1995 Nomor 77. (2) Undang- Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. c) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. d) Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M. 02- PK- 04 Nomor 10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana/ Tahanan. e) Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: M. 01. PR Tahun 1985 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan. b Bahan Hukum Sekunder
13 13 Bahan hukum sekunder yang digunakan adalah beberapa pendapat hukum yang diperoleh dari buku- buku, artikel, opini sarjana hukum, dan websaite yang berhubungan dengan permasalahan mengenai Implementasi Asas Equality Before The Law di dalam Lembaga Pemasyarakatan serta wawancara yang diperoleh dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan, Yogyakarta. c Bahan Hukum Tersier Bahan hukum tersier yaitu bahan yang memberikan petunjuk atau penjelasan terhadap bahan hukum primer, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia. d Narasumber Pada penelitian hukum ini, peneliti akan mengadakan wawancara pada beberapa narasumber untuk memberikan pendapat hukum yang berkaitan dengan permasalahan bagaimanakah Implementasi Asas Equality Before The Law di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wiroogunan Yogyakarta dan apakah yang menjadi faktor penghambat Implementasi Asas Equality Before The Law di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakrta. 3. Analisis Data Data diperoleh dari hasil penelitian kemudian disajikan secara kualitatif. Selanjutnya dianalisis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dimana data yang telah terkumpul akan diteliti secara
14 14 komperhensif agar obyek yang diteliti dapat dipahami secara mendalam sehingga dapat memberikan jawaban terhadap masalah- masalah yang ada. Sedangkan data yang diperoleh dan diharapkan akan dapat menghasilkan suatu kesimpulan dengan permasalahan serta tujuan penelitian yang benar dan akurat, selanjutnya dianalisis. H. Sistematika Penulisan Hukum Penulisan hukum ini disusun secara sistematis dalam bab per bab yang saling berhubungan dengan tujuan agar terwujud penulisan hukum yang menghasilkan keterangan yang jelas dan sistematis, Bab-bab tersebut: Bab I. Pendahuluan Dalam bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penellitian, metode penelitian dan sistematika penulisan hukum. Bab II. Pembahasan Dalam bab ini menguraikan asas equality before the law, lembaga pemasyarakatan kelas II A Wirogunan Yogyakarta, serta hasil penelitiian. Bab III. Penutup Dalam bab ini merupakan bab penutup yang menguraikan kesimpulan dan saran.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang- Undang Dasar 1945 menetapkan bahwa Negara Republik Indonesia itu suatu Negara hukum (rechstsaat) (Julita Melissa Walukow, 2013: 163).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan secara tegas bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum. Sejalan dengan ketentuan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUHAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) adalah melindungi
BAB I PENDAHULUHAN A. Latar belakang permasalahan Salah satu tujuan negara Indonesia sebagaimana termuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara hukum yang menjunjung tinggi nilai-nilai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara hukum yang menjunjung tinggi nilai-nilai hukum. Hal ini tercermin di dalam Pasal 1 ayat (3) dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945) Pasal 1 ayat (1) menyebutkan secara tegas bahwa Negara Indonesia adalah Negara Hukum.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlakuan yang sama dihadapan hukum 1. Menurut M. Scheltema mengatakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukansecara tegas bahwa negara Indonesia adalah negara hukum. Sejalan dengan ketentuan tersebut maka salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2. Persamaan perlakuan dan pelayanan; 5. Penghormatan harkat dan martabat manusia;
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan menegaskan bahwa sistem pembinaan narapidana yang dilakukan oleh Negara Indonesia mengacu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diri manusia, bersifat universal dan langgeng, oleh karena itu harus dilindungi,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng, oleh karena itu harus dilindungi, dihormati, dipertahankan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebutan penjara kini telah berubah menjadi Lembaga Pemasyarakatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tempat bagi pelaku tindak pidana yang dahulu dikenal dengan sebutan penjara kini telah berubah menjadi Lembaga Pemasyarakatan (LP). Hal itu dikarenakan perlakuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem pemasyarakatan yang merupakan proses pembinaan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pemasyarakatan yang merupakan proses pembinaan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, memandang narapidana sebagai individu anggota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurangnya kualitas sumber daya manusia staf Lembaga Pemasyarakatan, minimnya fasilitas dalam Lembaga Pemasyarakatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Narapidana sebagai warga negara Indonesia yang hilang kemerdekaannya karena melakukan tindak pidana pembunuhan, maka pembinaannya haruslah dilakukan sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan Negara Hukum. Maka guna mempertegas prinsip Negara Hukum,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagaimana tercantum pada Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, yang menyatakan secara tegas bahwa Indonesia merupakan Negara Hukum. Maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat. kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan perdamaian dunia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah Negara hukum, dengan memberikan perlindungan terhadap segenap warga negara. Bukti Negara Indonesia memberikan perlindungan bagi setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara hukum sebagaimana diatur dalam Pasal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945, konsep Negara hukum tersebut memberikan kewajiban bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai fungsi pemidanaan tidak lagi hanya sekedar penjeraan bagi narapidana,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sistem hukum negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila, pemikiran mengenai fungsi pemidanaan tidak lagi hanya sekedar penjeraan bagi narapidana, tetapi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aka dikenakan sangsi yang disebut pidana. mempunyai latar belakang serta kepentingan yang berbeda-beda, sehingga dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan Dalam kehidupan bermasyarakat, tidak lepas dari kaidah hukum sebagai pedoman tingkah laku masyarakat. Aturan atau kaidah hukum tersebut berlaku bagi seluruh masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1945), di dalam Pembukaan alinea pertama menyatakan bahwa sesungguhnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), di dalam Pembukaan alinea pertama menyatakan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-Undang Dasar Hal ini dapat dibuktikan dalam Pasal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara Hukum (Rechtstaats) yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini dapat dibuktikan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945), alinea keempat adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan Negara Indonesia sebagaimana termuat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945), alinea keempat adalah melindungi segenap bangsa Indonesia
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang telah penulis
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan di atas, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan pembinaan narapidana
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. beberapa kesimpulan tentang pemberian pembebasan bersyarat bagi narapidana di
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan pada bab dua, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan tentang pemberian pembebasan bersyarat bagi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. disimpulkan dalam penelitian ini bahwa dengan dikeluarkannya Peraturan
55 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan latar belakang, hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menetapkan bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum, dimana salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menetapkan bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum, dimana salah satu prinsip Negara hukum adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagaimana bersikap, bertutur kata dan mempelajari perkembangan sains yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita, ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pergeseran paradigma dalam hukum pidana, mulai dari aliran klasik,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pergeseran paradigma dalam hukum pidana, mulai dari aliran klasik, aliran neo-klasik, dan aliran modern menandai babak baru dalam wacana hukum pidana. Pergeseran
Lebih terperinciBAB I. Dalam kehidupan bernegara yang semakin komplek baik mengenai. masalah ekonomi, budaya, politik, keamanan dan terlebih lagi masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan bernegara yang semakin komplek baik mengenai masalah ekonomi, budaya, politik, keamanan dan terlebih lagi masalah persamaan di hadapan hukum (equality
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga pemasyarakatan atau disingkat ( LAPAS) merupakan institusi dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga pemasyarakatan atau disingkat ( LAPAS) merupakan institusi dari sub sistem peradilan pidana mempunyai fungsi strategis sebagai pelaksanaan pidana penjara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD-1945) menyebutkan bahwa tujuan bernegara adalah melindungi segenap bangsa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak Di Indonesia. hlm Setya Wahyudi, 2011, Implementasi Ide Diversi Dalam Pembaruan Sistem Peradilan Pidana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan Negara. Dengan peran anak yang penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya warga Binaan Pemasyarakatan sebagai insan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya warga Binaan Pemasyarakatan sebagai insan dan sumber daya manusia harus diperlakukan dengan baik dan manusiawi dalam suatu sistem pembinaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sebagai salah satu institusi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sebagai salah satu institusi penegak hukum, merupakan muara dari peradilan pidana yang menjatuhkan pidana penjara kepada para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan Negara yang berlandaskan atas dasar hukum ( Recht Staat ), maka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam penjelasan UUD 1945 dijelaskan bahwa Negara Indonesia merupakan Negara yang berlandaskan atas dasar hukum ( Recht Staat ), maka Negara Indonesia sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu sanksi. 1 Hal ini berarti setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pemerintahan suatu negara pasti diatur mengenai hukum dan pemberian sanksi atas pelanggaran hukum tersebut. Hukum merupakan keseluruhan kumpulan peraturan-peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Salah satu tujuan negara Indonesia sebagaimana termuat dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Salah satu tujuan negara Indonesia sebagaimana termuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemasyarakatan di Indonesia. (Lapas) di Indonesia telah beralih fungsi. Jika pada awal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Pemasyarakatan (disingkat LP atau LAPAS) adalah tempat untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan di Indonesia. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Agar hukum dapat berjalan dengan baik pelaksanaan hukum
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Agar hukum dapat berjalan dengan baik pelaksanaan hukum diserahkan kepada aparat penegak hukum yang meliputi: kepolisian, kejaksaan, pengadilan, lembaga pemasyarakatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hukum berkembang mengikuti perubahan zaman dan kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum berkembang mengikuti perubahan zaman dan kebutuhan manusia. Salah satu unsur yang menyebabkan adanya perubahan dan perkembangan hukum adalah adanya ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Law adalah Equality before the Law. Asas ini dituangkan dalam peraturan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu ciri penting dalam konsep negara hukum, The Rule of Law adalah Equality before the Law. Asas ini dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi pengobatan, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan atau tidak. rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyalahgunaan Narkotika merupakan masalah yang kompleksitasnya memerlukan upaya penanggulangan secara menyeluruh. Upaya penanggulangan tersebut dilakukan dengan melibatkan
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG MENJALANI PIDANA PENJARA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN
Abstrak PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG MENJALANI PIDANA PENJARA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN Oleh Putu Indah Dwi Lestari Martha I Ketut Keneng, I Ketut Sudjana Bagian Peradilan Fakultas Hukum Universitas
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. kesimpulan bahwa realisasi hak-hak narapidana untuk mendapatkan upah atau
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis yang penulis lakukan maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa realisasi hak-hak narapidana untuk mendapatkan upah atau premi atas pekerjaan yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu unsur yang penting dalam kehidupan manusia adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu unsur yang penting dalam kehidupan manusia adalah agama, agama adalah salah satu kebutuhan vital manusia, dengan alasan itulah maka hak kebebasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Negara Indonesia merupakan Negara Hukum yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Negara Indonesia merupakan Negara Hukum yang sangat menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. Salah satunya dalam hal ini mengenai pengakuan, jaminan, perlindungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh rakyat Indonesia. Setelah adanya Keputusan Konferensi Dinas Para
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan Lembaga Pemasyarakatan tentu sangat tidak asing bagi seluruh rakyat Indonesia. Setelah adanya Keputusan Konferensi Dinas Para Pemimpin di jajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam hukum pidana Indonesia pidana penjara diatur sebagai salah satu bentuk pidana pokok berdasarkan Pasal 10 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Terpidana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penduduk Indonesia yang sangat besar jumlah pertumbuhan penduduknya yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penduduk Indonesia yang sangat besar jumlah pertumbuhan penduduknya yaitu berkisar 200 juta orang, sehingga harus diimbangi dengan kesadaran untuk berkepribadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum yang memiliki konstitusi tertinggi dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara hukum yang memiliki konstitusi tertinggi dalam tata urutan perundang-undangan yaitu Undang-Undang Dasar 1945. Undang- Undang dasar 1945 hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisa terjadi pada anak dimana apabila anak terkena pidana. Adapun pelaksanaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Narapidana pada dasarnya tidak hanya melekat pada orang dewasa tetapi juga bisa terjadi pada anak dimana apabila anak terkena pidana. Adapun pelaksanaan perlindungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada sehingga setiap manusia diharapkan mampu menghadapi tantangan sesuai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu usaha setiap bangsa untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga membantu memperlancar pelaksanaan pembangunan nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat tidak pernah lepas dengan. berbagai macam permasalahan. Kehidupan bermasyarakat akhirnya
11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat tidak pernah lepas dengan berbagai macam permasalahan. Kehidupan bermasyarakat akhirnya mengharuskan manusia untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah ditegaskan dengan jelas bahwa Negara Indonesia berdasarkan atas hukum,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus dijalani oleh setiap manusia berdasarkan aturan kehidupan yang lazim disebut norma. Norma
Lebih terperinciHAK MANTAN NARAPIDANA SEBAGAI PEJABAT PUBLIK DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA
HAK MANTAN NARAPIDANA SEBAGAI PEJABAT PUBLIK DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima : 29 September 2014; disetujui : 13 Oktober 2014 Indonesia adalah negara yang berdasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). Pernyataan tersebut secara tegas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tercatat 673 kasus terjadi, naik dari tahun 2011, yakni 480 kasus. 1
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perdagangan terhadap orang di Indonesia dari tahun ke tahun jumlahnya semakin meningkat dan sudah mencapai taraf memprihatinkan. Bertambah maraknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak bukanlah untuk dihukum tetapi harus diberikan bimbingan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak bukanlah untuk dihukum tetapi harus diberikan bimbingan dan pembinaan,sehingga anak tersebut bisa tumbuh menjadi anak yang cerdas dan tanpa beban pikiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekerasan. Tindak kekerasan merupakan suatu tindakan kejahatan yang. yang berlaku terutama norma hukum pidana.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan globalisasi dan kemajuan teknologi yang terjadi dewasa ini telah menimbulkan dampak yang luas terhadap berbagai bidang kehidupan, khususnya di bidang
Lebih terperinciP, 2015 PERANAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA KLAS IIA BANDUNG DALAM UPAYA MEREHABILITASI NARAPIDANA MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara hukum, pernyataan ini terdapat jelas di dalam pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Hasil amandemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perlakuan terhadap para pelanggar hukum, merupakan masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perlakuan terhadap para pelanggar hukum, merupakan masalah universal yang dalam perkembangannya tidak luput dari kemajuan tingkat peradaban manusia suatu bangsa dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup, tumbuh dan berkembang, berpartisipasi serta berhak atas perlindungan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa harus dijaga dan diperhatikan harkat, martabat dan hak-hak anak sebagai manusia seutuhnya. Hak yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia bertujuan membentuk masyarakat yang adil dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia bertujuan membentuk masyarakat yang adil dan makmur berasaskan Pancasila. Dalam usaha-usahanya Negara menjumpai banyak rintangan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945, sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945, sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 27 ayat (1) UUD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang dari waktu ke waktu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang dari waktu ke waktu mengalami perkembangan diberbagai bidang. Perkembangan yang diawali niat demi pembangunan nasional tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perubahan tersebut ditegaskan bahwa ketentuan badan-badan lain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan secara tegas bahwa negara Indonesia adalah negara hukum. Sejalan dengan ketentuan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakangMasalah. Dalam era pertumbuhan dan pembangunan dewasa ini, kejahatan
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah Dalam era pertumbuhan dan pembangunan dewasa ini, kejahatan merupakan masalah krusial yang sangat meresahkan masyarakat, baik itu dari segi kualitas maupun dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk norma yang hidup di masyarakat. Sebagai ultimum remedium,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum pidana merupakan hukum yang menjadi senjata terakhir dalam membentuk norma yang hidup di masyarakat. Sebagai ultimum remedium, hukum pidana memegang peran
Lebih terperinciSKRIPSI PERAN BAPAS DALAM PEMBIMBINGAN KLIEN PEMASYARAKATAN YANG MENJALANI CUTI MENJELANG BEBAS. (Studi di Balai Pemasyarakatan Surakarta)
SKRIPSI PERAN BAPAS DALAM PEMBIMBINGAN KLIEN PEMASYARAKATAN YANG MENJALANI CUTI MENJELANG BEBAS (Studi di Balai Pemasyarakatan Surakarta) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prinsip persamaan di hadapan hukum (Equality Before The Law), diatur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahnwa Negara Indonesia adalah negara hukum. Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 dijelaskan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa, Indonesia adalah Negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasal 1 Ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa, Indonesia adalah Negara hukum. akamapabila ada orang yang melakukan kejahatan harus ditindak secara hukum, sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab besar demi tercapainya cita-cita bangsa. Anak. dalam kandungan. Penjelasan selanjutnya dalam Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan tumpuan sekaligus harapan dari semua orang tua. Anak merupakan satu-satunya penerus bangsa yang mempunyai tanggung jawab besar demi tercapainya cita-cita
Lebih terperinciyang tersendiri yang terpisah dari Peradilan umum. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-undang Dasar 1945 Pasal 25A Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kehidupan bangsa Indonesia tidak bisa luput dari masalah hukum yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Kehidupan bangsa Indonesia tidak bisa luput dari masalah hukum yang terjadi dalam masyarakat, hakikat keadilan dan hukum dapat dialami baik oleh ahli hukum maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. profesi sebagai acuan, sama seperti hakim dan jaksa. karena hal seperti itu tidak akan dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Advokat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat adalah profesi hukum yang sangat mulia, dan profesi hukum yang terhormat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara hukum, hal ini telah dinyatakan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara hukum, hal ini telah dinyatakan dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 bahwa Negara Indonesia berdasarkan atas hukum, tidak berdasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbuatan tersebut selain melanggar dan menyimpang dari hukum juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dalam kehidupan bermasyarakat, setiap anggota masyarakat selalu merasakan adanya gejolak dan keresahan di dalam kehidupan sehari-harinya, hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara hukum yang berlandaskan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945). Negara juga menjunjung tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem pembinaan Narapidana di Indonesia menggunakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pembinaan Narapidana di Indonesia menggunakan konsep pemasyarakatan atau yang disebut sistem pemasyarakatan. Sistem pemasyarakatan tersebut mengacu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan secara tegas bahwa negara Indonesia adalah negara hukum.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan secara tegas bahwa negara Indonesia adalah negara hukum. Sejalan dengan ketentuan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan hukum dapat berlangsung secara normal, tetapi dapat juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam hukum pidana dikenal adanya sanksi pidana berupa kurungan, penjara, pidana mati, pencabutan hak dan juga merampas harta benda milik pelaku tindak pidana.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan efek negatif yang cukup besar bagi anak sebagai korban.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) telah menjadi agenda bersama dalam beberapa dekade terakhir. Fakta menunjukkan bahwa KDRT memberikan efek negatif yang cukup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. UUD 1945 pasal 1 ayat (3) bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia merupakan negara hukum, sebagaimana dijelaskan dalam UUD 1945 pasal 1 ayat (3) bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum yang berlandaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penegakan hukum pidana merupakan sebagian dari penegakan hukum di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penegakan hukum pidana merupakan sebagian dari penegakan hukum di dalam sistem hukum. Penegakan hukum pidana dilakukan melalui sistem peradilan pidana. Melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semakin meningkatnya perkembangan kehidupan masyarakat dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin meningkatnya perkembangan kehidupan masyarakat dalam berbagai bidang, maka semakin berkembang pula pelanggaran terhadap hukum. Perkembangan pelanggaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengadilan, serta Lembaga Pemasyarakatan. Keempat subsistem tersebut
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Peradilan Pidana (Criminal Justice System) merupakan suatu usaha untuk memahami serta menjawab pertanyaan tentang apa tugas hukum pidana dimasyarakat dan bukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Hukum. Secara substansial, sebutan Negara Hukum lebih tepat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa di dalam Pasal 1 ayat 3 menyebutkan bahwa Negara Indonesia adalah Negara Hukum. Secara substansial,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara hukum. Negara hukum merupakan dasar Negara dan pandangan. semua tertib hukum yang berlaku di Negara Indonesia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia dikenal sebagai Negara Hukum. Hal ini ditegaskan pula dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (3) yaitu Negara Indonesia adalah negara hukum. Negara hukum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dari segi kualitas dan kuantitas. Kualitas kejahatan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan masyarakat modern, banyak menimbulkan dampak positif dan juga dampak negatif bagi pembangunan nasional dan sumber daya manusia. Sesuai mengikuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia adalah merupakan negara hukum. Negara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah merupakan negara hukum. Negara Indonesia sebagai Negara hukum mempunyai konsekuensi bahwa menempatkan hukum di tempat yang tertinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan secara tegas bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum. Prinsip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan secara tegas bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum. Prinsip negara hukum menuntut antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara hukum, bukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara hukum, bukan negara kekuasaan. Oleh sebab itu, setiap warga negara mempunyai kedudukan yang sama di depan
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. Pemasyarakatan narkotika Yogyakarta adalah:
94 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pada uraian dan analisis dalam Bab II, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yaitu bagaimana model pembinaan dan apa kendala dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembicaraan tentang anak dan perlindungan tidak akan pernah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembicaraan tentang anak dan perlindungan tidak akan pernah berhenti sepanjang sejarah kehidupan, karena anak adalah generasi penerus pembangunan, yaitu generasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu memimpin serta memelihara kesatuan dan persatuan bangsa dalam. dan tantangan dalam masyarakat dan kadang-kadang dijumpai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah bagian dari generasi muda merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi pembangunan nasional. Dalam rangka mewujudkan sumber
Lebih terperincisatunya diwujudkan kedalam Undang-undang Nomor 14 tahun 1970 tentang Nomor 14 tahun 1970 dan diganti oleh Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004
satunya diwujudkan kedalam Undang-undang Nomor 14 tahun 1970 tentang Pokok-Pokok Kekuasaan Kehakiman yang kemudian di perbaharuai dengan Undang-undang Nomor 35 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sama oleh hakim tersebut (audi et alterampartem). Persamaan dihadapan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum (Pasal 1 ayat (3) UUD 1945). Terdapat tiga prinsip dasar negara hukum yaitu: supremasi hukum, persamaan dihadapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (On-line), (29 Oktober 2016). 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengaruh era globalisasi di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara di masa kini tidak dapat terelakkan dan sudah dirasakan akibatnya, hampir di semua negara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara terperinci menyatakan sebagai berikut :
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum Positif Indonesia mengenal berbagai macam sanksi pidana dan salah satunya yakni pidana penjara. Sanksi pidana merupakan penjatuhan hukuman yang diberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bagi negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila, pemikiran-pemikiran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila, pemikiran-pemikiran baru mengenai pemidanaan yang tidak lagi sekedar penjeraan tapi juga merupakan suatu usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya tindak pidana yang terjadi di Indonesia tentu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maraknya tindak pidana yang terjadi di Indonesia tentu menimbulkan keresahan serta rasa tidak aman pada masyarakat. Tindak pidana yang terjadi di Indonesia juga
Lebih terperinci