PENINGKATAN WAKTU KEHADIRAN PEGAWAI DAN EFISIENSI BIAYA MELALUI PENGATURAN KEBERANGAKATAN BUS KAMPUS
|
|
- Erlin Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN WAKTU KEHADIRAN PEGAWAI DAN EFISIENSI BIAYA MELALUI PENGATURAN KEBERANGAKATAN BUS KAMPUS Sutjana, I D.P. Bagian Fisiologi / PS.Magister Ergonomi-Fisiologi Kerja Program Pascasarjana Universitas udayana. Telp ; idpsutjana@yahoo.com ABSTRAK Kehadiran pegawai maupun dosen tepat waktu adalah merupakan salah satu prasyarat untuk dapat meningkatkan kinerjuanya, pencitraan public yang merupakan prioritas program kerja DEPDIKNAS terutama untuk memberikan pelayanan kepada civitas academika maupun kepada masyarakat. Waktu kehadiran pegawai di universitas Udayana beberapa tahun terakhir terutama setelah lokasi kampus di Bukit jimbaran yang jaraknya sekitar 23 km dari kota Denpasar sangat kurang, hanya pukul WITA. (3 jam per hari). Padahal sudah disediakan transportasi dengan bus kampus dari kampus Sudirman sampai ke kampus Bukit Jimbaran pp. yang diatur setiap jam ada bus berangkat. Dengan pengaturan bus seperti itu dimanfaatkan oleh para pegawai untuk berangkat dan pulang seenaknya. Berbagari upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kehadiran pegawai di kampus tetapi hasil belum memuaskan. Sejak bulan januari 2007 dilakukan pengaturaan keberangkatan bus kampus yaitu dengan berangkat bersamaan pada pukul WITA dan pulang juga bersamaan pada pukul WITA. Dengan pengaturaan tersebut ternyata semula diberangkatkan 11 bus per hari sekarang dengan 5 bus sudah cukup.bus diberangkatkan dua hari sekali selang seling. Para pegawai sekarang telah hadir sekitar pukul WITA di pagi hari dan baru pulang sekitar pukul WITA (5-5,5 jam per hari). Dengan upaya ini pemakaian bahan bakar dapat ditekan sekitar liter atau Rp , -sedangkan biaya perawatan menurun Rp ,-. Jadi terdapat efisiensi biaya operasional bus Rp ,- per tahun atau Rp ,33. per bulan. Di samping itu proses belajar mengajar lebih baik, pegawai lebih tenang bekerja serta pencitraan public terutama dalam pelayanan terhadap civitas academika Universitas Udayana maupun masyarakat lebih baik. Kata kunci: bus kampus, jam kerja pegawai, pemakaian bahan bakar. 1 PENDAHULUAN Kehadiran pegawai maupun dosen tepat waktu adalah merupakan salah satu prasyarat untuk meningkatkan kinerjanya. Di samping itu kehadiran pegawai tepat waktu juga merupakan salah satu pencitraan public yang merupakan prioritas program kerja DEPDIKNAS , terutama untuk memberikan pelayanan kepada civitas academika maupun kepada masyarakat umum ( 1,2).
2 2 Waktu kehadiran pegawai di Universitas Udayana beberapa tahun terakhir terutama setelah lokasi kampus di Bukit Jimbaran yang jaraknya sekitar 23 km dari Kota Denpasar (umumnya pemukiman pegawai) sangat kurang. Pagi hari baru hadir setelah pukul WITA dan pukul WITA sudah mulai menghilang. Padahal telah disediakan transportasi dengan bus kampus dari kampus Sudirman sampai ke kampus Bukit Jimbaran pp. Dalam pelaksanaannya ternyata keberangkatan bus yang diatur setiap 30 menit mulai pukul 7.30 pp sampai pukul WITA. dengan megoperasikan 11 buah bus. Pengaturan keberangkatan seperti itu dimanfaatkan oleh pegawai untuk berangkat ke kampus Bukit Jimbaran dengan bus terakhir, sementara waktu berangkat pulang berebut dengan bus yang pertama. Ini lebih diperburuk lagi dengan ulah para supir yang sering tidak mau menunggu pegawai yang masih mau melaksanakan tugas yang belum selesai, apalagi untuk menunggu dosen yang masih memberi kuliah sampai pukul atau WITA. Sehingga tidak jarang dosen terpaksa jalan kaki sekitar 2 km untuk mencari kendaraan umum. Ini tidak sesuai dengan ketentuan jam kerja perhari yang seharusnya 6 jam kerja sehari karena 6 hari kerja perminggu (4,5,7). Di samping itu kondisi ini sangat mengganggu proses belajar mengajar maupun pelayanan kepada civitas akademika serta masyarakat di kampus Bukit Universitas Udayana. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menertibkan kehadiran pegawai maupun dosen khususnya di kampus Bukit Jimbaran seperti dengan memberi himbauan, peringatan oleh pimpinan ternyata masih belum memberikan hasil yang memuaskan. Hal demikian telah bertahun-tahun menjadi momok bahwa kalau Civitas Academika maupun masyarakat berurusan di kampus Bukit Jimbaran sebelum pukul WITA dan setelah pukul WITA akan siasia karena tidak akan menjumpai pegawai. Sementara biaya operasionaal bus cukup tinggi yang menjadi beban yang cukup menguras keuangan Universitas Udayana. Yang sangat menyedihkan adalah bahwa keberadaan pegawai di bukit sangat ditentukan oleh para supir bus, yang sering seenaknya. Melihat kondisi demikian sejak bulan Januari 2007 telah dilakukan pengaturan keberangkatan bus kampus. 2
3 3 Waktu berangkat pagi pukul WITA bersamaan sebanyak 5 bus, sedangkan waktu pulang juga bersamaan pada pukul WITA. Dengan demikian diharapkan kehadiran pegawai maupun dosen di kampus Bukit Jimbaran Lebih lama, sehingga proses belajar mengajar tidak terganggu. Makalah ini akan membahas kehadiran pegawai serta efisiensi biaya yang dicapai setelah dilakukan pengaturan keberangkatan bus kampus dari Kampus Sudirman ke kampus Bukit Jimbaran pp. 2 SUBJEK DAN METODA Subyek : pegawai kantor pusat di kampus Bukit Jimbaran Metoda : - Observasi dan dokumentasi kehadiran pegawai di kantor kampus Bukit Jimbaran - Data biaya bahan bakar yang dipakai bus kampus UNUD. selama bulan Januari-Desember 2006 dan Data kehadiran pegawai Analisis : secara deskriptif 3 HASIL DAN PEMBAHASAN Dengan pengaturan keberangkatan bus kampus dari Kampus Sudirman sampai ke Kampus Bukit Jimbaran pp, maka bus yang berangkat setiap hari yang semula 11 bus per hari sekarang menjadi 5 bus. Bus biberangkatkan dua hari sekali selang seling. Dan dengan 5 bus ternyata telah mampu mengangkut semua pegawai yang memanfaatkan bus, karena sebagian pegawai menggunakan kendaraan sendiri. Dari ke lima bus tersebut keberangkatannya diatur bersamaan pada pukul WITA, semua pegawai naik bus bersamaan beriringan. Diharapkan telah sampai pada pukul 8.00 WITA. Dalam praktenya sekarang pegawai telah sampai pada pukul WITA tergantung kelancaran lalu-lintas sepanjang jalur Denpasar Bukit Jimbaran. Waktu pulang juga bersamaan dimana para pegawai telah naik bus dan berangkat mulai pukul WITA. Dengan demikian jam kerja dapat ditingkatkan dari 3 jam menjadi 5-5,5 jam se hari. Jadi dengan pengaturan tersebut para pegawai maupun dosen sudah mengetahui dengan pasti keberangkatan bus sehingga tidak was- 3
4 4 was lagi ketinggalan bus. Kepastian tersebut memberikan ketenangan kerja sehingga diharapkan mampu meningkatkan kinerja pegawai maupun dalam proses belajar mengajar (2,4) Sejak pertengahan bulan April 2007 diterapkan absensi sidik jari yang dikaitkan dengan pemberian insentif pegawai sebesar Rp ,- per hari ( 5 jam kerja), dan apabila kehadirannya kurang insentifnya juga berkurang. Dengan demikian diharapkan kehadiran pegawai setiap hari akan lebih lama dan diharapkan akan diikuti dengan peningkatan kinerja. Memang jelas dengan adanya insentif tersebut kehadiran pegawai di tempat kerja sudah ada mulai pukul sampai pukul WITA, bahkan yang membawa kendaraan sendiri sampai pukul WITA atau lebih karena menyelesaikan pekerjaannya. Sedangkan untuk beberapa bagian seperti di perpustakaan, keuangan, perlengkapan dll masih diterapkan jam lembur mengingat mereka harus menyelesaikan pekerjaan hari itu. Jika ditinjau dari keberangkatan bus setiap hari yang sebelumnya 11 bus menjadi 5 bus dengan pengaturan selang seling keberangkatannya, berarti bus hanya berangkat setengah jumlah hari kerja setiap bulan. Dengan demikian pemakaian bahan bakarpun (solar) berkurang sehingga biaya operasional bus menurun. Data pemakaian bahan bakar sejak bulan Januaari-Desember 2007 dibandingkan dengan pemakaian bahan bakar pada bulan yang sama tahun 2006 disajikan pada tabel 1. Tabel 1 : Pemakaian bahan bakar (solar) dan biaya perawatan bus kampus Universitas Udayana selama bulan Januari s/d Desember 2006 dan 2007 TAH UN BBM (RUPIAH) PERAWAT AN (Rp) TOTAL (Rp) PEN URU NA N Dari tabel di atas tampak bahwa rerata pemakaian bahan bakar (solar) per bulan pada tahun 2006 dari bulan Januari s/d bulan Desember sebanyak liter seharga Rp ,-, sedangkan pada tahun 2007 pada bulan yang sama liter seharga Rp ,- Dengan demikian diperoleh rerata penurunan pemakaian bahan bakar sebanyak liter atau penurunan 4
5 5 biaya bahan bakar sebanyak Rp ,- setiap bulan. Sementara rerata biaya perawatan dari bulan Januari sampai Desember 2006 Rp ,- dan selama tahun 2007 Rp ,- Jadi mampu menekan pengeluaran (terdapat efisiensi) untuk bahan bakar dan biaya perawatan sebesar Rp ,33 setiap bulan. Terdapat efisiensi yang sangat bermanfaat untuk pengembangan Universitas Udayana (6) Dengan adanya pemberian uang makan kepada seluruh PNS (pegawai dan dosen) serta pemberian insentif kepada pegawai dengan kontrol melalui absensi sidik jari maka kehadiran pegawai maupun dosen lebih baik. Ini diharapkan menjadi awal untuk peningkatan kinerja pegawai maupun dosen. Dengan demikian pengaturan keberangkatan bus, pemberlakuan absensi sidik jari disertai pemberian uang makan dan insentif memberikan dampak yang positif baik terhadap proses belajar mengajar mahasiswa, pencitraan public maupun untuk pengeluaran Universitas Udayana. 4 SIMPULAN DAN SARAN 4.1 SIMPULAN Dengan pengaturan pemberangkatan bus bersamaan pada waktu berangkat dan waktu pulang ternyata dapat meningkatkan kehadiraan pegawai di kantor dari sekitar 3 jam menjadi 5-5,5 jam sehari Dapat menekan pemakaian bahan bakar (solar) sekitar liter setiap tahun, yang berarti mampu menekan biaya BBM dan biaya perawatan bus Rp ,33. setiap bulan. Jadi mampu meningkatkan efisiensi biaya operasional bus Pemberlakuan absensi sidik jari disertai pemberian uang makan dan insentif tampak dapat meningkatkan waktu kehadiran pegawai maupun dosen yang memberikan dampak positif baik terhadap proses belajar mengajar mahasiswa, serta pencitraan public Universitas Udayana. 4.2 SARAN Penanaman disiplin terhadap pegawai maupun dosen untuk bisa hadir tepat waktu menjadi keharusan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. 5
6 Kontrol pimpinan terhadap pegawai dan dosen harus dilaksanakan secara kontinyu, disertai pemberian insenstif, penghargaan maupun sangsi menjadi bagian dari pelaksanaan control. 5 DAFTAR PUSTAKA Ergonomic. Francis & Taylor Inc. 5. Kroemer, K.H.E; Kroemer, H.B; Kroemer-Elbert, K.E ergonomics. How to Design for Ease and Effisiency. Prentice Hall International, Inc. 1.Arya Sena, G.; Mandi,M.; Sutjana, D.P.; Adiputra, N Upaya Penurunan Kepadatan lalu Lintas di Kota Denpasar Melalui pendekatan partisipasi. Disampaikan pada seminar Ergonomi di hotel Peninsula Jakarta. Diselenggarakan oleh Fakultas teknik Industri Universitas trauma Negara. 6. Jacobs, K ergonomic for Therapists. Second Edition. Butterworth Heinemann. Boston Suma mur, P.K Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Percetakan Gunung agung. Jakarta. 2. Anonym,2007. Program Kerja departemen Pendidikan nasional Bridger, R.S Introduction To Ergonomics. McGRAW-HILL, INC.New York. 4. Grandjean, E Fitting The Task To The Man. An Introduction to 6
7 7 BUS KAMPUS UNTUK TRANSPORTASI PEGAWAI 7
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pengolahan dan analisa data maka dapat ditarik kesimpulan dan saran-saran yang diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi perusahaan sebagai dasar peningkatan
Lebih terperinciUPAYA PENURUNAN KEPADATAN LALU LINTAS DI KOTA DENPASAR MELALUI PENDEKATAN PARTISIPASI
UPAYA PENURUNAN KEPADATAN LALU LINTAS DI KOTA DENPASAR MELALUI PENDEKATAN PARTISIPASI ABSTRAK Arya Sena,G.; Mandi, M.; Sutjana, D.P.; Adiputra, N.; Lab.Fisiologi/PS.Ergonomi Program Pascasarjana Un.Udayana
Lebih terperinciSimposium Nasional RAPI XIII FT UMS ISSN
ASSESSMENT KEBOSANAN KERJA KARYAWAN SEBAGAI DASAR EVALUASI KINERJA ASPEK TASK, ORGANISASI DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN; STUDI KASUS DI KAWASAN INDUSTRI TANGERANG-BANTEN Wahyu Susihono 1,2 1 Konsentrasi Egonomi
Lebih terperinciPENINGKATAN TINGGI BADAN MAHASISWA BARU UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 1990 DAN I Gede Arya Sena; Suyasning, HI; IDP Sutjana
1 PENINGKATAN TINGGI BADAN MAHASISWA BARU UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 1990 DAN 2000 I Gede Arya Sena; Suyasning, HI; IDP Sutjana Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran UNUD Program Magister Ergonomi-Fisiologi
Lebih terperinciKata Kunci: Angkutan Sekolah, Kinerja, Biaya Oprasional Kendaraan.
ABSTRAK Peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Tabanan menyebabkan permasalahan transportasi di Kabupaten Tabanan semakin meningkat dan munculnya permasalahan yang lebih kompleks termasuk masalah keselamatan
Lebih terperinciANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN
Journal Industrial Manufacturing Vol. 3, No. 1, Januari 2018, pp. 51-56 P-ISSN: 2502-4582, E-ISSN: 2580-3794 ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Meja dan Kursi yang dirancang terbukti menurunkan keluhan kedua operator
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: a. Tingkat beban
Lebih terperinciKegiatan Belajar -6. Modul 4: Konsumsi Energi. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-4, data M Arief Latar
Kegiatan Belajar -6 Modul 4: Konsumsi Energi Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Modul-4, data M Arief Latar 1 I. PENDAHULUAN Modul-4, data M Arief Latar 2 Pengantar Jenis pekerjaan yang menggunakan kekuatan otot
Lebih terperinciSARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI
1 SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI Oleh: Solichul Hadi A. Bakri dan Tarwaka Ph.=62 812 2589990 e-mail: shadibakri@astaga.com Abstrak Industri
Lebih terperinciC. Materi Pembelajaran I. Pendahuluan I.1. Ergonomi I.2. Teknik Tata Cara Keija I.3. Faktor Manusia Dalam Sistem Produksi
Nama mata kuliah Kode/SKS Status : Teknik Tata Cara Kerja (TTCK) : TPI 2503/2 SKS : Wajib A. Deskripsi Singkat Mata Kuliah: Teknik Tata Cari Kerja merupakan mata kuliah yang mempelajari interaksi manusia
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan literature baik berupa buku buku transportasi, artikel, jurnal
18 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan literature baik berupa buku buku transportasi, artikel, jurnal jurnal dan
Lebih terperinciPerbedaan Teknik Angkat Angkut Berdasarkan Metode Pelatihan Pada Pekerja Bongkar Muat di PT. Asih Tunggal Tasikmalaya Tahun 2014.
Perbedaan Teknik Angkat Angkut Berdasarkan Metode Pelatihan Pada Pekerja Bongkar Muat di PT. Asih Tunggal Tasikmalaya Tahun 2014. Yoga Yudistia Assa Sri Maywati Andik Setiyono Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciANALISIS KELELAHAN KERJA, KEBOSANAN KERJA, KEPUASAN KERJA SEBAGAI DASAR REKOMENDASI PERBAIKAN FISIOLOGIS PEKERJA
ANALISIS KELELAHAN KERJA, KEBOSANAN KERJA, KEPUASAN KERJA SEBAGAI DASAR REKOMENDASI PERBAIKAN FISIOLOGIS PEKERJA Wahyu Susihono * * Program PascaSarjana Universitas Udayana- Bali, dan Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciIDENTIFIKASI TINGKAT KELELAHAN OTOT PADA PENGGUNA KOMPUTER DI BIRO PUSAT ADMINISTRASI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
78 IDENTIFIKASI TINGKAT KELELAHAN OTOT PADA PENGGUNA KOMPUTER DI BIRO PUSAT ADMINISTRASI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Syamsul Gultom 1) 1) Ilmu Keolahragaan, FIK UNIMED. Email: syamsulgultom@gamail.com ABSTRAK
Lebih terperinciERGONOMI PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN. ( Oleh : Risma A Simanjuntak, Prastyono Eko Pambudi ) Abstrak
ERGONOMI PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN ( Oleh : Risma A Simanjuntak, Prastyono Eko Pambudi ) Abstrak Penelitian ini dilakukan di pasar Bringharjo dan Giwangan dengan objek buruh gendong perempuan. Makalah
Lebih terperinciPENERAPAN 12 PRINSIP ERGONOMI PADA RUANG SERVER (STUDI KASUS RUANG SERVER UNIVERSITAS GADJAH MADA)
PENERAPAN 12 PRINSIP ERGONOMI PADA RUANG SERVER (STUDI KASUS RUANG SERVER UNIVERSITAS GADJAH MADA) Benedikta Anna Haulian Siboro 1, Suroso 2, Suhendrianto 3, Esmijati 1 Staf Pengajar Program Studi Teknik
Lebih terperinciBEBAN KERJA DAN KELUHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL
C.13. Beban Kerja dan Keluhan Sistem Musculoskeletal pada Pembatik Tulis... (Siswiyanti) BEBAN KERJA DAN KELUHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL PADA PEMBATIK TULIS DI KELURAHAN KALINYAMAT WETAN KOTA TEGAL Siswiyanti
Lebih terperinciek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO
ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ANALISIS ANTRIAN PADA TERMINAL KAROMBASAN KOTA MANADO Joy Fredi Batti * Abstract This research aims to know arrival time, queuing time, service time and departure time
Lebih terperinciAPLIKASI KONSEP ERGONOMI DALAM PENGEMBANGAN DESIGN PRODUK AKAN MEMBERIKAN NILAI JUAL PRODUK YANG TINGGI & KEUNGGULAN BERSAING
APLIKASI KONSEP ERGONOMI DALAM PENGEMBANGAN DESIGN PRODUK AKAN MEMBERIKAN NILAI JUAL PRODUK YANG TINGGI & KEUNGGULAN BERSAING Oleh : Dr.H.M. Yani Syafei,Ir.,MT Dosen Teknik Industri FT Unpas, KBK Ergonomi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UGM merupakan salah satu universitas terbaik, terbesar, dan tertua di Indonesia yang memiliki 55317 mahasiswa, 5103 karyawan, dan 2410 dosen pada tahun 2016. Pada
Lebih terperinciKINERJA LAYANAN BIS KOTA DI KOTA SURABAYA
KINERJA LAYANAN BIS KOTA DI KOTA SURABAYA Dadang Supriyatno Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya Gedung A4 Kampus Unesa Ketintang Surabaya dadang_supriyatno@yahoo.co.id Ari
Lebih terperinciKAJIAN ERGONOMI TANGGA PENYEBRANGAN JALAN DI DEPAN KAMPUS I UNTAR JAKARTA
KAJIAN ERGONOMI TANGGA PENYEBRANGAN JALAN DI DEPAN KAMPUS I UNTAR JAKARTA I Wayan Sukania Staf Pengajar Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara Jakarta ABSTRAK Tangga penyebrangan jalan
Lebih terperinciPERENCANAAN??? MENGAPA DIPERLUKAN. Peningkatan jumlah penduduk. Penambahan beban jaringan jalan. & transportasi
Peningkatan jumlah penduduk TARGET DAN Peningkatan jumlah perjalanan MENGAPA DIPERLUKAN Penambahan beban jaringan jalan & transportasi PERENCANAAN??? Kinerja jaringan jalan & transportasi memburuk Perlu
Lebih terperinciAPLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA
APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA Suryawirawan Widiyanto Program Studi Teknik Industri, Universitas Ma Chung, Malang Villa Puncak Tidar
Lebih terperinciPENERAPAN ISTIRAHAT PENDEK MENURUNKAN BEBAN KERJA DAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PETUGAS PARKIR DI HARDY S SESETAN DENPASAR
JURNAL LOGIC. VOL. 17. NO. 1. MARET 2017 26 PENERAPAN ISTIRAHAT PENDEK MENURUNKAN BEBAN KERJA DAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PETUGAS PARKIR DI HARDY S SESETAN DENPASAR I Ketut Sutapa, I Made Sudiarsa, I Nengah
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA 2.1. TARIF TOL
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. TARIF TOL Menurut UU No.13/1980, tol adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk pemakaian jalan tol.. Kemudian pada tahun 2001 Presiden mengeluarkan PP No. 40/2001. Sesuai
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN. Identitas Matakuliah
RENCANA PEMBELAJARAN A Identitas Matakuliah Mata Kuliah : Ergonomi Kode : Sks : 2 Semester : genap (II ) Program Studi : Desain Interior Mata Kuliah Prasyarat : Dosen Pengampu : Yudi Sujudi Ssn B Deskripsi
Lebih terperinciANALISA GELOMBANG KEJUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP ARUS LALU LINTAS DI JALAN SARAPUNG MANADO
ANALISA GELOMBANG KEJUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP ARUS LALU LINTAS DI JALAN SARAPUNG MANADO Natalia Diane Kasenda Alumni Pascasarjana S2 Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi James A. Timboeleng, Freddy
Lebih terperinciKERUGIAN SOSIAL DAN EKONOMI PENGGUNA KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT ADANYA KEMACETAN
VI. KERUGIAN SOSIAL DAN EKONOMI PENGGUNA KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT ADANYA KEMACETAN Kemacetan di sepanjang jalan Cicurug-Parungkuda sudah menjadi suatu kebiasaan umum bagi pengguna kendaraan bermotor.
Lebih terperinciERGONOMI GERAKAN PENGRAJIN FURNITURE DI DESA BOJONG
ERGONOMI GERAKAN PENGRAJIN FURNITURE DI DESA BOJONG Ade Supriatna, Atik Kurnianto Teknik Industri Fakultas Teknik adesupriatna@yahoo.com, ades74.as@gmail.com ABSTRAK Proses yang dikerjakan dengan cara
Lebih terperinciSTUDI KINERJA OPERASI DAMRI DI KOTA BANDUNG Disusun oleh: Render bakti Diputra Dosen pembimbing: Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc
STUDI KINERJA OPERASI DAMRI DI KOTA BANDUNG Disusun oleh: Render bakti Diputra Dosen pembimbing: Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc Abstrak: Di Indonesia, DAMRI merupakan salah satu sarana kendaraan umum perkotaan
Lebih terperinciEvaluasi dan Perancangan Visual Display Penunjang Wayfinding yang Ergonomis di Kampung Gajah Wonderland
Evaluasi dan Perancangan Visual Display Penunjang Wayfinding yang Ergonomis di Kampung Gajah Wonderland Iva Elena, Johanna R. O. Hariandja Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat didapat kesimpulan bahwa: a. Perbaikan yang dilakukan mampu mereduksi risiko cedera postur kerja dengan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA DAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN TERMINAL BARANG DI KOTA DENPASAR
ANALISIS KINERJA DAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN TERMINAL BARANG DI KOTA DENPASAR TESIS BAB I PENDAHULUAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Denpasar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada dasarnya, pembangunan jalan diharapkan mampu untuk memenuhi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, pembangunan jalan diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas angkutan barang dan jasa (orang) yang aman, nyaman, dan berdaya guna.
Lebih terperinciJAM KERJA FLEKSIBEL MENGURANGI TURN OVER KARYAWAN
JAM KERJA FLEKSIBEL MENGURANGI TURN OVER KARYAWAN Sutjana, I D.P.; Inten, I D.A. Dept. Of Physiology School of Medicine Udayana University Denpasar Bali Indonesia E-mail : idpsutjana@yahoo.com Abstrak.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia. Banyaknya tempat wisata di sertai dengan suasana kota yang nyaman, membuat Yogyakarta menjadi salah
Lebih terperinciMODUL II PHYSIOLOGICAL PERFORMANCE
MODUL II PHYSIOLOGICAL PERFORMANCE 2.1. Tujuan Praktikum Setelah mengikuti praktikum, praktikan diharapkan : a. Mampu memahami pengaruh yang ditimbulkan oleh pembebanan kerja terhadap tubuh selama manusia
Lebih terperinciPenerapan Alat Steaming Oven Untuk Peningkatan Produksi Rotan Di UD. Rukun Rotan Malang
Penerapan Alat Steaming Oven Untuk Peningkatan Produksi Rotan Di UD. Rukun Rotan Malang Erni JunitaSinaga 1,*, Mujiono 1, Priscilla Tamara 1 1 Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional
Lebih terperinciBAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG
BAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG Pada bab ini akan dipaparkan mengenai responden pelaku pergerakan Cimahi-Bandung yang berpotensial untuk menggunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Angkutan (transport) pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok
Lebih terperinciTERMINAL PENUMPANG/TERMINAL BUS
TERMINAL PENUMPANG/TERMINAL BUS Terminal Bus adalah tempat sekumpulan bus mengakhiri dan mengawali lintasan operasionalnya. Dengan mengacu pada definisi tersebut, maka pada bangunan terminal penumpang
Lebih terperinciRANCANGAN TEMPAT WUDHU DUDUK ERGONOMIS
RANCANGAN TEMPAT WUDHU DUDUK ERGONOMIS Qurtubi dan Hari Purnomo Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Jalan Kaliurang KM.14,4 Sleman Yogyakarta 55584 Telpon (0274) 895287
Lebih terperinciBus Sekolah Sebagai Moda Alternatif untuk Mengurangi Volume Lalulintas Harian di Kota Yogyakarta
Bus Sekolah Sebagai Moda Alternatif untuk Mengurangi Volume Lalulintas Harian di Kota Yogyakarta J.D.ANSUSANTO 1* dan G.L.GESONG 2 1,2 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Babarsari
Lebih terperincisekarang maupun berat beban yang ada pada usulan dapat dikatakan diterima karena berada dibawah nilai berat beban maksimum yang diperbolehkan. c.
BAB 6 KESIMPULAN Bab ini merupakan penutup dari seluruh laporan yang ada. Bab ini terdiri dari 2 bagian yaitu kesimpulan dari seluruh hasil analisis yang sudah dilakukan dan saran yang dapat diajukan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. transportasi yang menghubungkan kota Magelang dengan sebagian wilayah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angkutan umum jurusan Magelang-Muntilan-Salam merupakan sarana transportasi yang menghubungkan kota Magelang dengan sebagian wilayah kabupaten Magelang dan juga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi yang mengakibatkan kepadatan penduduk yang tinggi. Hal ini berdampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkotaan seperti pada umumnya mempunyai pertumbuhan penduduk relatif tinggi yang mengakibatkan kepadatan penduduk yang tinggi. Hal ini berdampak terhadap kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi yang merupakan salah satu sektor industri yang bersentuhan langsung dengan lalu lintas dinyatakan sebagai salah satu industri dengan tingkat cedera dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008) Evaluasi adalah penilaian. Prestasi yang di perlihatkan, (3) kemampuan kerja.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Evaluasi Menurut Drs. Ahmad a.k muda dalam kamus saku bahasa Indonesia edisi terbaru (2008) Evaluasi adalah penilaian. 2.2 Kinerja Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Lebih terperinciBAB VI. Berdasarkan analisis data pada bab IV melalui pendekatan Analytical Hierarchy
124 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data pada bab IV melalui pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan software expert choice.v.11, maka dapat ditarik
Lebih terperinciTINJAUAN ERGONOMI PADA PERAJIN BATOK KELAPA DENGAN BANTUAN MESIN AMPLAS MODIFIKASI DI GRIYA HANDICRAFT, DESA TAMPAKSIRING- GIANYAR, BALI
TINJAUAN ERGONOMI PADA PERAJIN BATOK KELAPA DENGAN BANTUAN MESIN AMPLAS MODIFIKASI DI GRIYA HANDICRAFT, DESA TAMPAKSIRING- GIANYAR, BALI OLEH IDA BAGUS KT. TRINAWINDU S.Sn., M.Erg NIP. 197604012003121002
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawar, A. (2004), angkutan dapat didefinisikan sebagai
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Menurut Munawar, A. (2004), angkutan dapat didefinisikan sebagai pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan.
Lebih terperinciPREFERENSI MASYARAKAT YOGYAKARTA TERHADAP PENGGUNAAN TRANSPORTASI PUBLIK TRANS JOGJA. Hendra Suryadharma 1
PREFERENSI MASYARAKAT YOGYAKARTA TERHADAP PENGGUNAAN TRANSPORTASI PUBLIK TRANS JOGJA Hendra Suryadharma 1 1 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Email : surya@mail.uajy.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciPerencanaan Kontrol Kecelakaan Kerja Menuju Zero Accident Pada Industri Pabrik Gula NBH
Perencanaan Kontrol Kecelakaan Kerja Menuju Zero Accident Pada Industri Pabrik Gula NBH Danar Rahadian 1, Ellysa Nursanti 2, Dayal Gustopo 3 1) Pengawas Spesialis K3 Lingkungan Kerja, Dinas Tenaga Kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi yang baik dan ideal antara komponen komponen transportasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi didefinisikan sebagai kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain, dimana di dalamnya terdapat unsur pergerakan (movement).
Lebih terperinciJURNAL "ANALYSIS OF COMPLAINTS AGAINST RISK OF INJURY IN MUSCLE BODY POSTURE SCAVENGERS"
JURNAL ABSTRACT Indra Pamungkas / 30403803 "ANALYSIS OF COMPLAINTS AGAINST RISK OF INJURY IN MUSCLE BODY POSTURE SCAVENGERS" Final Report, Faculty of Industrial Technology, University of Gunadarma 2010.
Lebih terperinciMamfaat Intervensi Ergonomi Dalam Usaha Meningkatkan...I Gusti Ayu Oka Netrawati 93
AB STRAK GaneÇ Swara Vol. 4 No., September 010 MANFAAT INTERVENSI ERGONOMI DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PERAJIN TAHU DI KOTA MATARAM I GUSTI AYU OKA NETRAWATI STIE. 45 Mataram Isu pemakaian
Lebih terperinciMASALAH ERGONOMI DALAM PEMBANGUNAN TROTOAR. I Dewa Putu Sutjana Lab.Fisiologi/PS.Ergonomi Universitas Udayana Denpasar
304 MASALAH ERGONOMI DALAM PEMBANGUNAN TROTOAR I Dewa Putu Sutjana Lab.Fisiologi/PS.Ergonomi Universitas Udayana Denpasar ABSTRAK Pembangunan trotoar telah menjadi prioritas pembangunan di setiap kota
Lebih terperinciDAMPAK PENGATURAN JADWAL KEGIATAN AKADEMIK TERHADAP MOBILITAS KENDARAAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
DAMPAK PENGATURAN JADWAL KEGIATAN AKADEMIK TERHADAP MOBILITAS KENDARAAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA Rudy Setiawan Jurusan Teknik Sipil,Universitas Kristen Petra, Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya
Lebih terperinciKONDISI EKSISTING. Data hasil survei angkot jalur ABG/H
Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum Kota Malang Jalur ABG/H ( Arjosari Borobudur Gadang/Hamid Rusdi ) Arif Rachman Julianto ( 201210340311186 ) Artikel Tugas Sistem Transportasi Jurusan Teknik Sipil
Lebih terperinciperusahaan lupa untuk memperhatikan akibat dari pengangkutan material secara manual tersebut bagi kenyamanan dan kesehatan pekerja atau operator. Pabr
ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL SECARA MANUAL PEKERJA PENGANGKUT GENTENG UD. SINAR MAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA) Dian Herdiana Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBUPATI PENAJAM PASER UTARA
5 BUPATI PENAJAM PASER UTARA 8 PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENEGAKAN DISIPLIN JAM KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN POSTUR KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDER DENGAN METODE RAPID UPPER LIMB ASESSMENT
USULAN PERBAIKAN POSTUR KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDER DENGAN METODE RAPID UPPER LIMB ASESSMENT (Studi Kasus: CV. Budi Jaya) SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diiringi dengan peningkatan mobilitas manusia dan kegiatan yang dilakukan. Jakarta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecenderungan pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada suatu daerah umumnya diiringi dengan peningkatan mobilitas manusia dan kegiatan yang dilakukan. Jakarta sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem perhubungan nasional pada hakekatnya adalah pencerminan dari sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan sebagai penunjang utama
Lebih terperinciAntropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja
Modul- 3 Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Kegiatan Belajar -4 POKOK BAHASAN KONSEP DASAR DAN APLIKASI PENGUKURAN ANTROPOMETRI VARIABEL ANTROPOMETRI
Lebih terperinciASPEK ERGONOMI UNDAKAN PADA TAMAN FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
ASPEK ERGONOMI UNDAKAN PADA TAMAN FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR Oleh Drs I Nengah Sudika Negara, M.Erg Email: sudika_negara@yahoo.co.id Abstrak Undakan merupakan salah
Lebih terperinciNIOSH Work Practices Guide for Manual Lifting. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc
Modul-2 NIOSH Work Practices Guide for Manual Lifting Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Kegiatan Belajar -2 Pekerjaan Penanganan Material Secara Manual Katakanlah: Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu
Lebih terperinciTINGKAT KEBISINGAN DAN SUHU PADA USAHA STONE CRUSHER PT. X, KABUPATEN PASAMAN BARAT, PROVINSI SUMATERA BARAT
TINGKAT KEBISINGAN DAN SUHU PADA USAHA STONE CRUSHER PT. X, KABUPATEN PASAMAN BARAT, PROVINSI SUMATERA BARAT Yunasril 1, Heri Prabowo 2 Teknik Pertambangan Universitas Negeri Padang email: inoes83@yahoo.co.id
Lebih terperinciBEBAN KERJA DAN MIKROKLIMAT RUANG KERJA PERAJIN UANG KEPENG (PIS BOLONG) UD. KAMASAN BALI DI DESA KAMASAN KLUNGKUNG
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 BEBAN KERJA DAN MIKROKLIMAT RUANG KERJA PERAJIN UANG KEPENG (PIS BOLONG) UD. KAMASAN BALI DI DESA KAMASAN KLUNGKUNG Pendahuluan Ni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. R.S. Bridger dalam bukunya yang berjudul Introducton to Ergonomics,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem kerja merupakan serangkaian dari beberapa pekerjaan yang berbeda kemudian dipadukan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa, yang menghasilkan keuntungan
Lebih terperinciPERENCANAAN ANGKUTAN UMUM (Rute, Terminal, Tempat Henti)
JurusanTeknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada Pertemuan Ke 12 PERENCANAAN ANGKUTAN UMUM (Rute, Terminal, Tempat Henti) Mata Kuliah: Pengantar Perencanaan Transportasi Prof. Siti Malkhamah
Lebih terperinciANALISA KECEPATAN KENDARAAN PADA RUAS JALAN BRIGJEN SUDIARTO (MAJAPAHIT) KOTA SEMARANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
ANALISA KECEPATAN KENDARAAN PADA RUAS JALAN BRIGJEN SUDIARTO (MAJAPAHIT) KOTA SEMARANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) Mudjiastuti Handajani Dosen Magister Teknik Sipil Universitas
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEKNIK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (T.INDUSTRI/S1) KODE / SKS AK /2 SKS
Minggu ke Pokok Bahasan dan TIU 1 Pendahuluan TIU : Memahami faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja baik faktor teknis, non teknis & lingkungan. Sub Pokok Bahasan dan TIK Tujuan & pembatasan Mahasiswa
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT PELAYANAN ANGKUTAN KOTA DI KOTA JAMBI STUDI KASUS : RUTE ANGKOT LINE 4C JELUTUNG-PERUMNAS
ANALISIS TINGKAT PELAYANAN ANGKUTAN KOTA DI KOTA JAMBI STUDI KASUS : RUTE ANGKOT LINE 4C JELUTUNG-PERUMNAS Oleh Muhamad Rizki Sahdiputra NIM : 15009122 (Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Program Studi
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INSENTIF MENGGUNAKAN METODE PERENCANAAN INSENTIF KELOMPOK
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 PERANCANGAN SISTEM INSENTIF MENGGUNAKAN METODE PERENCANAAN INSENTIF KELOMPOK Pendahuluan Cahyono Sigit Pramudyo 1 Abstrak: Manajemen
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas penentu kelangsungan perekonomian suatu negara. Hal ini disebabkan oleh berbagai sektor dan kegiatan ekonomi di Indonesia
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 12 (Duabelas)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 12 (Duabelas) A. Tujuan Instruksional 1. Umum Mahasiswa dapat memahami
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI. Cicurug memiliki luas sebesar hektar. Kecamatan Cicurug terletak pada
V. GAMBARAN UMUM LOKASI 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Keadaan Umum Kecamatan Cicurug Kecamatan Cicurug berada di bagian Sukabumi Utara. Kecamatan Cicurug memiliki luas sebesar 4.637 hektar.
Lebih terperinciGREEN TRANSPORT: TRANSPORTASI RAMAH LINGKUNGAN DAN KONTRIBUSINYA DALAM MENGURANGI POLUSI UDARA
Berita Dirgantara Vol. 11 No. 2 Juni 2010:66-71 GREEN TRANSPORT: TRANSPORTASI RAMAH LINGKUNGAN DAN KONTRIBUSINYA DALAM MENGURANGI POLUSI UDARA Dessy Gusnita Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ABSENSI SIDIK JARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciOrganisasi Kerja. Solichul HA. BAKRI Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas ISBN:
Organisasi Kerja Solichul HA. BAKRI Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas ISBN: 979-98339-0-6 Organisasi Kerja Organisasi kerja terutama menyangkut waktu kerja; waktu istirahat;
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Angkutan Umum Angkutan pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok orang menjangkau
Lebih terperinciIbnu Sholichin Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Rekayasa Transportasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
EVALUASI PENYEDIAAN ANGKUTAN PENUMPANG UMUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERDASARKAN SEGMEN TERPADAT, RATA-RATA FAKTOR MUAT DAN BREAK EVEN POINT (Studi Kasus: Trayek Terminal Taman-Terminal Sukodono) Ibnu
Lebih terperinciEVALUASI TARIF ANGKUTAN UMUM YANG MELAYANI TRAYEK PINGGIRAN-PUSAT KOTA DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR
EVALUASI TARIF ANGKUTAN UMUM YANG MELAYANI TRAYEK PINGGIRAN-PUSAT KOTA DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh: NUGROHO MULYANTORO L2D 303 297 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kepadatan tersebut diimbangi dengan tingginya penggunaan kendaraan bermotor yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang tingkat penduduknya sangat padat, kepadatan tersebut diimbangi dengan tingginya penggunaan kendaraan bermotor yang beredar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat kota Padang dalam menjalankan aktifitas sehari-hari sangat tinggi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat kota Padang dalam menjalankan aktifitas sehari-hari sangat tinggi. Salah satunya adalah tranportasi untuk menjalankan mobilitas sehari-hari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek (manusia atau barang) dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transportasi Transportasi adalah pergerakan orang dan barang bisa dengan kendaraan bermotor, kendaraan tidak bermotor atau jalan kaki, namun di Indonesia sedikit tempat atau
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil pengujian signifikansi perbedaan beban kerja pekerja shift di hotel bintang dan non bintang, disimpulkan bahwa : a. terdapat perbedaan yang signifikan
Lebih terperinciPANDUAN PERSYARATAN SELEKSI CALON MAHASISWAREGULER BER-SKS
PANDUAN PERSYARATAN SELEKSI CALON MAHASISWAREGULER BER-SKS PANITIA PENERIMAAN MAHASISWA BARU UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Panduan ini disusun untuk memberikan informasi tentang sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transportasi yang sekarang selalu dihadapi kota-kota besar di Indonesia adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu komponen yang penting bagi kehidupan dan perkembangan ekonomi, sosial, politik dan mobilitas penduduk. Permasalahan transportasi yang
Lebih terperinciKeluhan Musculoskeletal Disorders (MSDS) Pada Aktivitas Manual Handling Pekerja Jasa Pengiriman Barang
Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDS) Pada Aktivitas Manual Handling Pekerja Jasa Pengiriman Barang Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Depok,
Lebih terperinciGUBERNUR SUMATERA BARAT
- 1 - GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG MEKANISME PEMBERIAN BAHAN BAKAR MINYAK BAGI KENDARAAN BERMOTOR DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perjalanan yang lancar merupakan idaman setiap warga, dengan semakin banyaknya pengguna jalan raya, lalu lintas menjadi tidak lancar, seiring dengan bertambahnya jumlah
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.
ANALISIS ERGONOMI TERHADAP SARANA DAN LAYOUT PADA RUANG KULIAH UNTUK KENYAMANAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun sebagai salah satu
Lebih terperinciGREEN TRANSPORTATION
GREEN TRANSPORTATION DIREKTORAT PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DIRJEN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Jakarta 2016 - 23 % emisi GRK dari fossil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi atau perangkutan adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan peraturan yang terdapat di masing-masing perguruan tinggi. Di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perkuliahan memiliki berbagai macam sistem yang disesuaikan dengan peraturan yang terdapat di masing-masing perguruan tinggi. Di Universitas Udayana sendiri
Lebih terperinci