SOLUSI MENGURANGI PUTUSAN HAKIM YANG AMARNYA TIDAK DAPAT DITERIMA ( N O ).
|
|
- Sri Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 SOLUSI MENGURANGI PUTUSAN HAKIM YANG AMARNYA TIDAK DAPAT DITERIMA ( N O ). ( Oleh : H. Sarwohadi, S.H.,M.H. Hakim Tinggi PTA Mataram ). 1. Pendahuluan : Maksud judul tulisan ini adalah berawal dari keprihatinan Penulis terhadap banyaknya putusan yang amarnya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima / N.O (Niet ontvankelijke verklaard) yang dijatuhkan oleh para Hakim tingkat pertama, pada hakekatnya putusan dimaksud bersifat negative, hal itu bagi pihak penggugat adalah putusan hampa/kosong, padahal pihak Penggugat telah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, membuang waktu, mengeluarkan energy dan pikiran terbuang sia- sia. Apakah yang demikian masih dapat diminimalisir? inilah dengan tulisan ini akan didapatkan solusinya. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan Penulis yang saat ini sebagai Hakim Banding, bahwa putusan negative/ N.O. kebanyakan dijatuhkan pada perkara waris yang para Penggugatnya kadang- kadang lebih dari 30 orang, para Tergugatnya juga terkadang lebih dari 25 orang, dan para Turut Tergugatnya tidak kurang dari 10 orang, berkasnya pun tebal- tebal, dan Penulis telah mendapat kesimpulan berdasarkan informasi yang dapat dipercaya para Hakim mengalami kejenuhan menghadapi perkara waris yang diajukan berulang- ulang oleh masyarakat, walaupun terkadang perkara tersebut telah diputus oleh Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Penulis berpendapat bahwa hal tersebut tidak terlepas dari kultur/budaya masyarakatnya yang suka memperkarakan harta warisan, walaupun sudah sampai derajat keturunan yang ke dua atau ketiga bahkan lebih, sehingga mengakibatkan begitu banyak pihak- pihak yang dilibatkan. Penulis memahami bahwa Hakim mempunyai independensi yang luas dalam memutus perkara, namun hal ini bukan bermaksud mengintervensi kebebasan Hakim, 1
2 2 akan tetapi sekedar mengingatkan agar Hakim untuk mengedepankan asas sederhana, cepat dan biaya ringan. 2. Pembahasan : a. Pengertian Putusan Negatif / N.O. Putusan Negatif, artinya Putusan akhir yang berisi dictum Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima/ Niet ontvankelijke verklaard/ N.O. Dalam hal putusan yang demikian, hubungan hukum diantara para pihak maupun hubungan hukum dengan objek sengketa belum mendapatkan kepastian hukum artinya perkara tersebut masih mentah kembali. b. Pengertian Putusan Positif : Putusan Positif, artinya Putusan akhir yang berisi dictum Menolak gugatan Penggugat atau berisi dictum Mengabulkan gugatan Penggugat. Jadi dalam hal ini hubungan hukum diantara kedua belah pihak maupun hubungan hukum para pihak dengan objek sengketa telah ada kepastian hukum. c. Pengertian Asas sederhana, cepat dan biaya ringan : Asas sederhana, artinya caranya yang jelas, mudah dipahami dan tidak berbelit- belit, dengan penerapan hukum yang pasti, apa yang sudah sederhana jangan sengaja dipersulit bahkan cenderung berbelit- belit. Asas cepat, artinya waktu penyelesaian singkat segera tidak terlalu lama,namun tidak mengurangi ketepatan pemeriksaan dan tidak mengurangi nilai- nilai keadilan. Asas biaya ringan, artinya biaya yang dikeluarkan hanya untuk proses penyelesaian perkara dan bukan ada biaya yang lain. keperluan Asas tersebut terdapat dalam Peraturan perundang- undangan sebagai berikut UU.No.14 Tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman yang telah diubah dengan UU.No.4 Tahun 2004 dan diubah terakhir dengan UU.No.48 Tahun 2009 dalam :Pasal 4 ayat (2) Peradilan dilakukan dengan sederhana, murah dan cepat.pasal 5 ayat (2) Pengadilan membantu pencari keadilan dan berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk dapat tercapainya peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan. 2
3 3 UU.No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan UU. No.3 Tahun 2006 dan terakhir diubah dengan UU.No.50 Tahun 2009 dalam : Pasal 57 ayat (3) Peradilan dilakukan dengan sederhana cepat, dan biaya ringan. Pasal 58 ayat (2) Pengadilan membantu para pencari keadilan dan berusaha sekeras-kerasnya mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk tercapainya peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan. Berpijak pada asas tersebut, maka diharapkan Hakim tidak mudah untuk menjatuhkan putusan negatif, karena tidak menyelesaikan masalah, dan tidak akan mengurangi banyaknya gugatan perkara waris, karena putusan negatif masih dapat diajukan kembali, mestinya Hakim harus menjatuhkan putusan Positif (dikabulkan/ditolak), sehingga upaya hukum mereka banding dan tidak dapat diajukan pemeriksaan perkara lagi, sehingga putusan negatif diupayakan dapat diminimalisir. d. Sebab- sebab Putusan Hakim yang bersifat negatif yang menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima sebagai berikut : 1). Gugatan diajukan oleh Kuasa Hukum yang tidak memenuhi syarat 2). Gugatan Error in persona. 3). Gugatan diluar yurisdiksi absolute atau yurisdiksi relative.. 4). Gugatan obscuur libel. Ad.1.Gugatan yang diajukan oleh Kuasa Hukum yang tidak memenuhi syarat : Kuasa Hukum dari Advokat apabila akan beracara di Pengadilan mewakili kliennya harus melampirkan fotocopy Kartu Anggota, hal ini penting untuk diketahui oleh Hakim apakah Kartu Keanggotaannya masih berlaku. Dan juga harus melampirkan fotocopy Berita Acara Sumpah oleh Ketua Pengadilan Tinggi hal ini sesuai Surat Ketua Mahkamah Agung RI No.052/KMA/Hk.01/III/2011 Tanggal 23 Maret 2011.Apabila Advokat 3
4 4 sebagai Kuasa Hukum tidak dapat melampirkan dua syarat tersebut maka mereka dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagai Kuasa Hukum. Bagaimana solusinya agar Kuasa Hukum dari Advokat memahami Surat Ketua Mahkamah Agung RI tersebut, maka perlu diingatkan oleh petugas Meja I yang mendaftar gugatan perkara agar melampirkan surat- surat dimaksud. Dan isi surat tersebut perlu disosialisasikan dengan menulis pada papan yang intinya Bagi Advokat yang sebagai Kuasa Hukum mewakili kliennya wajib melampirkan Fotocopy Kartu Anggota dan Berita Acara Sumpah dari Ketua Pengadilan Tinggi. Ad 2. Gugatan Error in persona. Penggugat tidak memiliki persona standi in judicio, atau Tergugat yang digugat keliru (gemis aanhoedanigheid), atau yang sebagai Penggugat dan sebagai Tergugat tidak lengkap (plurium litis consortium) ini semua dianggap gugatan cacat formal. Bagaimana solusinya agar gugatan tidak dinyatakan error in persona?. Ketua Pengadilan Agama sebaiknya menunjuk salah satu Hakim senior untuk sebagai konsultan bagi petugas pendaftar perkara agar gugatan Penggugat dilengkapi gugatannya sehingga gugatan tersebut tidak dinyatakan error in persona. Apakah hal ini tidak bertentangan dengan hukum dan apakah dasar hukumnya? Hal tersebut tidak bertentangan dengan hukum dasarnya adalah Pasal 5 ayat (2) UU.No.14 Tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman yang telah diubah terakhir dengan UU.No.48 Tahun 2009 Pengadilan membantu pencari keadilan dan berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk dapat tercapainya peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan. Pasal 58 ayat (2) UU.No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan UU.No.3 Tahun 2006 dan terakhir diubah dengan UU.No.50 Tahun 2009 Pengadilan membantu para pencari keadilan dan berusaha sekeras-kerasnya mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk tercapainya peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan. 4
5 5 Pasal 143 R.Bg./ 119 HIR Ketua Pengadilan Agama berwenang untuk memberi nasihat dan bantuan kepada Penggugat atau kepada Kuasanya dalam hal mengajukan gugatannya itu. Pasal- pasal dari undang- undang tersebut telah jelas tegas agar supaya Hakim berusaha membantu Penggugat dalam mengajukan gugatannya dan membantu para pihak untuk mengatasi segala hambatan dalam penyelesaian perkara guna tercapainya Peradilan yang cepat, sederhana dan biaya murah. Nampaknya ketentuan ini belum dipahami sepenuhnya bagi para Hakim, sebagian berpandangan bahwa Hakim itu harus pasif padahal pasif disini maksudnya Hakim tidak mencari perkara. Ad 3. Gugatan diluar yurisdiksi absolut atau yurisdiksi relatif. Apabila gugatan Penggugat ternyata bukan menjadi kewenangan absolut Pengadilan Agama tetapi menjadi kewenangan absolut Pengadilan yang lain dan bukan pula menjadi kewenangan relatif Pengadilan Agama kita tetapi menjadi kewenangan Pengadilan Agama yang lain, sebelum perkara didaftar terlebih dahulu Meja I Petugas yang mendaftar perkara berkonsultasi kepada Hakim yang ditunjuk, kemudian Hakim yang ditunjuk oleh Pimpinan dapat memberikan advis kepada calon Penggugat untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan lain atau ke Pengadilan Agama yang lainnya, sehingga masyarakat tidak rugi percuma uang, waktu, energy dan pikiran. Bagaimana jika Perkaranya telah terlanjur didaftar dan di tangan Majelis Hakim?, maka jalan yang terbaik Penggugat disarankan mencabut gugatannya, sehingga Penggugat dan Tergugat dapat terhindar dari kerugian materiil maupun immaterial. Dalam hal demikian Majelis Hakim tidak perlu melanjutkan pemeriksaan perkaranya. Bagaimana jika gugatan tersebut telah memasuki pemeriksaan di ruang sidang? Jika Hakim mengetahui bahwa perkara ini bukan menjadi kewenangan Pengadilan Agama, maka Hakim/Majelis Hakim segera memutus perkara ini dengan N.O. sekalipun tanpa adanya eksepsi, tetapi jika perkara ini 5
6 6 secara relatif memang menjadi kewenangan Pengadilan Agama yang lain maka tergantung apakah ada eksepsi dari Tergugat atau tidak, kalau Tergugat tidak mengajukan eksepsi, perkara dapat diputus. Ad 4. Gugatan obscuur libel, yakni : - Dalil gugatan tidak jelas/ tidak berdasar hukum. - Tidak jelas objek sengketanya. - Petitum gugatan tidak jelas. - Gugatan ne bis in idem. Apabila dalil gugatan Penggugat ternyata tidak jelas tidak berdasar hukum sebagai contoh apa hubungan hukum Penggugat dengan Pewaris, siapa Pewarisnya, kapan Pewaris meninggal dunia, siapa saja yang sebagai ahli warisnya, dan apa saja yang menjadi harta warisan serta sejak kapan atau dari mana harta warisan itu diperoleh. Dalam hal ini peran Hakim dapat memberikan petunjuk kepada Penggugat untuk memperbaiki gugatannya seperti telah diuraikan di muka. Apabila objek sengketa tidak jelas, contoh Penggugat tidak dapat menyebutkan letaknya, luasnya, batas- batasnya serta surat bukti kepemilikannya. Dalam hal ini peran Hakim dapat memberikan petunjuk kepada Penggugat agar memperbaiki gugatannya dengan menyebutkan letak objek sengketa di Rt/ Rw apa? Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota. Menyebutkan luasnya, batas-batasnya serta sertipikat Hak Milik/ Leter D dan sebagainya. Apabila Posita dengan Petitum tidak sinkron/sejalan artinya dasar tuntutan dengan apa yang diminta tidak sejalan. Dalam hal ini peran Hakim dapat membimbing Penggugat agar memperbaiki gugatannya seperti yang dimaksud di atas. Apabila gugatan mengandung ne bis in idem, artinya apa yang diperkarakan pernah diperkarakan lebih dahulu yang subjek hukum dan objek sengketanya sama dan telah mendapatkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan putusannya bersifat positif. Dalam hal demikian peran Hakim menasihati kepada penggugat agar mentaati putusan yang telah lalu tidak perlu mengajukan perkara lagi, kecuali Penggugat mengajukan Perkara Peninjauan 6
7 7 kembali itu pun harus ada novum / bukti baru ketika perkara diputus bukti tersebut belum diajukan/ditemukan. e. Penerapan Asas Sederhana, cepat dan biaya ringan. Dalam memutus perkara Hakim harus berpegang teguh kepada asas sebagaimana telah diuraikan di muka ya itu Sederhana, cepat dan biaya ringan. Bagaimana pandangan kita, jika seorang Hakim selalu menjatuhkan putusan negatif?. Jawabnya : Seorang Hakim dapat saja menjatuhkan putusan negatif yang dictumnya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima, asalkan saja Hakim tersebut telah berusaha sekeras- kerasnya menghilangkan hambatan dan rintangan agar apa yang menjadi gugatan cacat formal yang diajukan oleh Penggugat itu telah diberikan, kecuali Penggugat yang tidak mau mengikuti petunjuk dari Hakim. Sepeti telah disinggung di muka bahwa putusan negatif itu putusan kosong/ hampa, jadi untuk mendapatkan keadilan melalui putusan Hakim masih sangat jauh karena untuk mendapatkan keadilan terhadap objek sengketa perkaranya harus diajukan kembali mulai dari nol/zero. Kalau begitu dengan Penggugat mengajukan gugatan baru sudah pasti harus mengeluarkan biaya, membuang waktu, mengeluarkan enegi yang tidak sedikit. Kemudian ada sebagian Penggugat dengan putusan negatif itu bukannya mengajukan / mendaftarkan gugatan baru, tetapi justeru mengajukan banding ke Pengadilan tingkat Banding dan kebetulan di tingkat Banding ketemu Majelis Hakim Banding yang tidak mau susah- susah, ikut- ikutan menguatkan putusan negatif tadi dari Hakim tingkat pertama, sehingga para pencari keadilan semakin jauh untuk mendapatkan keadilan dan kepastian hukum. harus menunggu berapa tahun lagi para ahli waris dapat menikmati warisan dari orang tuanya. Oleh karena itu pembuat undang- undang telah memikirkan dan merumuskan asas dimaksud jangan sampai objek sengketa yang disengketakan hanya senilai seekor kambing tetapi biaya yang dihabiskan senilai harga sapi. Disini kearifan Majelis Hakim sangat didambakan oleh para pencari keadilan untuk benar- benar membantu para pihak dengan sekeras- kerasnya untuk mengatasi segala hambatan dan rintangan segera menyelesaikan memutus pekara dengan putusan positif. 3. Kesimpulan : Putusan negatif adalah putusan yang dictumnya menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima, intinya hubungan hukum antara Penggugat dengan Tergugat belum pasti, dan hubungan hukum antara 7
8 8 para pihak dengan objek sengketa juga belum pasti, karena Hakim belum mengadili pokok perkara ; Hakim wajib mentaati asas sederhana, cepat dan biaya ringan, putusan negatif bukan sederhana, bukan cepat dan bukan biaya ringan tetapi justeru pemeriksaan lebih panjang, memerlukan waktu lama, dan biaya yang tidak ringan ; Berdasarkan asas dimaksud Hakim diharapkan dapat meminimalisir putusan negatif, dengan kewenangan yang diberikan oleh undang- undang dapat memberikan petunjuk kepada Penggugat untuk penyempurnaan gugatannya sehingga gugatannya tidak cacatformal. Wassalam 8
KAPAN PUTUSAN NIET ONTVANKELIJKE VERKLAARD DAPAT DIAJUKAN ULANG?
KAPAN PUTUSAN NIET ONTVANKELIJKE VERKLAARD DAPAT DIAJUKAN ULANG? Oleh: Ahmad Z. Anam (Hakim Pratama Muda Pengadilan Agama Mentok) Pendahuluan Ada dua hak bagi pihak berperkara yang perkaranya dinyatakan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding, dalam persidangan
Lebih terperinciKILAS BALIK KOMPETENSI ABSOLUT PERKARA WARIS MELALUI PERJUANGAN PANJANG (oleh H.Sarwohadi, S.H.,M.H.,Hakim Tinggi PTA Mataram)
KILAS BALIK KOMPETENSI ABSOLUT PERKARA WARIS MELALUI PERJUANGAN PANJANG (oleh H.Sarwohadi, S.H.,M.H.,Hakim Tinggi PTA Mataram) A. Perkembangan dan perubahan kewenangan perkara Waris 1. Pengadilan Agama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PROSES PEMERIKSAAN DI MUKA SIDANG DALAM PERKARA WARIS
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PROSES PEMERIKSAAN DI MUKA SIDANG DALAM PERKARA WARIS A. Tinjauan Umum Mengenai Pencabutan Gugatan Salah satu permasalahan yang muncul dalam suatu proses beracara di muka pengadilan
Lebih terperinciHUKUM ACARA PERDATA MATERI UAS
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET HUKUM ACARA PERDATA MATERI UAS MEDIASI DI PENGADILAN Baca PERMA Nomor 1 Tahun 2016! Tidak diatur dlm HIR atau RBg PENCABUTAN DAN PERUBAHAN GUGATAN PERUBAHAN GUGATAN
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 04/Pdt.G/2012/PTA Plk BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 04/Pdt.G/2012/PTA Plk BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya telah memeriksa dan mengadili perkara perdata
Lebih terperinciP U T U S A N. NOMOR 0000/Pdt.G/2016/PTA. BTN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N NOMOR 0000/Pdt.G/2016/PTA. BTN بسم الرحمن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara waris dalam persidangan
Lebih terperinciEKSEPSI KOMPETENSI RELATIF DALAM PERKARA PERCERAIAN DI PERADILAN AGAMA. Drs. H. Masrum M Noor, M.H EKSEPSI
1 EKSEPSI KOMPETENSI RELATIF DALAM PERKARA PERCERAIAN DI PERADILAN AGAMA Drs. H. Masrum M Noor, M.H I EKSEPSI Eksepsi (Indonesia) atau exceptie (Belanda) atau exception (Inggris) dalam istilah hukum acara
Lebih terperinciCARA PENYELESAIAN ACARA VERSTEK DAN PENYELESAIAN VERZET
CARA PENYELESAIAN ACARA VERSTEK DAN PENYELESAIAN VERZET Oleh: H.Sarwohadi, S.H.,M.H.,(Hakim PTA Mataram). I. Pendahuluan : Judul tulisan ini bukan hal yang baru, sudah banyak ditulis oleh para pakar hukum
Lebih terperinciPENGGUGAT KONTRAK KARYA FREEPORT TAK PUNYA LEGAL STANDING
PENGGUGAT KONTRAK KARYA FREEPORT TAK PUNYA LEGAL STANDING www.kompasiana.com Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang dipimpin Suko Harsono menyatakan gugatan Indonesian Human Right Comitte
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kewenangan Pengadilan Tinggi dalam menjatuhkan sebuah putusan akhir ternyata masih ada yang menimbulkan permasalahan. Untuk itu dalam bab tinjauan pustaka ini, penulis hendak menguraikan
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERKARA GUGATAN PIHAK KETIGA /DERDEN VERZET
PENYELESAIAN PERKARA GUGATAN PIHAK KETIGA /DERDEN VERZET (Oleh H. Sarwohadi, S.H.,M.H. Hakim PTA NTB) I. Pendahuluan Dalam praktek beracara di muka Pengadilan sering kita dapati perkara gugatan derden
Lebih terperinciFAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAHAN KULIAH KD 3 HUKUM ACARA PERDATA. Hukum Acara Perdata, FH UNS
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAHAN KULIAH KD 3 HUKUM ACARA PERDATA PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN Dasar Hukum : Pasal 130 HIR Pasal 154 RBg PERMA No. 1 tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi Di
Lebih terperinciLatihan Soal Ujian Advokat Perdata
1. Tata cara pengajuan gugatan tertulis dalam: a. Pasal 118 HIR/142 RBg b. Pasal 122 HIR/ 144 RBg c. Pasal 123 HIR/ 142 RBg d. Pasal 118 HIR/ 143 RBg 2. Pengajuan Gugatan yang lebih dari seorang Tergugat
Lebih terperinciPEMERIKSAAN PERKARA DALAM PERSIDANGAN
PEMERIKSAAN PERKARA DALAM PERSIDANGAN Hukum Acara Perdata Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Andrie Irawan, SH., MH TAHAP ADMINISTRATIF (PERKARA PERDATA) PENGGUGAT Mendaftarkan Gugatan
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomo : ---/Pdt.G/2011/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N. Nomo : ---/Pdt.G/2011/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara waris pada tingkat banding, dalam
Lebih terperinciJAWABAN. Eksepsi (jika ada) Jawaban Konpensi/ Pokok perkara. Gugatan Rekonpensi?? PLKH TUN- Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
JAWABAN Eksepsi (jika ada) Jawaban Konpensi/ Pokok perkara Gugatan Rekonpensi?? PLKH TUN- Fakultas Hukum Universitas EKSEPSI Bantahan/keberatan Tergugat diluar pokok perkara ALASAN EKSEPSI 1. Gugatan tidak
Lebih terperinciTERGUGAT DUA KALI DIPANGGIL SIDANG TIDAK HADIR APAKAH PERLU DIPANGGIL LAGI
TERGUGAT DUA KALI DIPANGGIL SIDANG TIDAK HADIR APAKAH PERLU DIPANGGIL LAGI Oleh: H.Sarwohadi, S.H.,M.H., (Hakim PTA Mataram). A. Pendahuluan Judul tulisan ini agak menggelitik bagi para pambaca terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk saling berinteraksi atau melakukan hubungan-hubungan antara satu sama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial yang cenderung untuk selalu hidup berkelompok (bermasyarakat). Kehidupan bermasyarakat menuntut manusia untuk saling berinteraksi
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 116 / PDT / 2012 / PT-MDN.
P U T U S A N NOMOR : 116 / PDT / 2012 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA -----PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara Perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan
Lebih terperinciHAKIM SALAH MEMBAGI BEBAN BUKTI GAGAL MENDAPATKAN KEADILAN ( H. Sarwohadi, S.H.,M.H., Hakim Tinggi PTA Mataram )
HAKIM SALAH MEMBAGI BEBAN BUKTI GAGAL MENDAPATKAN KEADILAN ( H. Sarwohadi, S.H.,M.H., Hakim Tinggi PTA Mataram ) A. Pendahuluan Pembuktian merupakan bagian dari tahapan pemeriksaan perkara dalam persidangan
Lebih terperinci[DEVI SELVIYANA, SH] BAB I PENDAHULUAN. hak dan kewajiban yang harus dihargai dan dihormati oleh orang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang cenderung untuk selalu hidup berkelompok (bermasyarakat). Kehidupan bermasyarakat menuntut manusia untuk saling berinteraksi atau
Lebih terperinciS A L I N A N P U T U S A N
S A L I N A N P U T U S A N Nomor : 5/Pdt.G/2017/PA.Kras. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Karangasem yang memeriksa dan mengadili pada tingkat pertama dalam persidangan
Lebih terperinciBAB IV. memutuskan dan mengadili perkara Nomor: 207/Pdt. G/2011/PA. Kdr. tentang
BAB IV ANALISIS YURIDIS PEMBATALAN PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KEDIRI NOMOR : 207/Pdt. G/2011/PA. Kdr. OLEH PENGADILAN TINGGI AGAMA SURABAYA NOMOR : 375/Pdt. G/2011/PTA. Sby. TENTANG GUGATAN WARIS A. Analisis
Lebih terperinciR I N G K A S A N. setiap perkara perdata yang diajukan kepadanya dan Hakim berkewajiban membantu
R I N G K A S A N Tugas Hakim adalah menerima, memeriksa, mengadili serta menyelesaikan setiap perkara perdata yang diajukan kepadanya dan Hakim berkewajiban membantu pencari keadilan serta berusaha mengatasi
Lebih terperinciPUTUSAN. Nomor 34/Pdt.G/2016/PTA Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor 34/Pdt.G/2016/PTA Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat banding dalam
Lebih terperinciKEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor 349/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada bagian ini penulis akan menguraikan hasil analisa terhadap masalah yang diteliti, yaitu mengenai hasil analisa yuridis terhadap kasus sengketa perdata menyangkut
Lebih terperinciMakalah Rakernas
Makalah Rakernas 2011 1 TENTANG PENINJAUAN KEMBALI Oleh : H. A. Kadir Mappong (Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidan Yudisial) Peninjauan kembali merupakan upaya hukum luar biasa yang dimaksudkan untuk memperbaiki
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 05/Pdt.G/2016/PTA.Plg
P U T U S A N Nomor 05/Pdt.G/2016/PTA.Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara perkara tertentu pada tingkat banding
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG
PUTUSAN Nomor /Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Dalam tingkat banding telah memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan dengan
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor 25/Pdt.G/2016/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA PALEMBANG
PUTUSAN Nomor 25/Pdt.G/2016/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA PALEMBANG yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding dalam sidang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP DISSENTING OPINION DALAM PUTUSAN PERKARA CERAI GUGAT (Studi Putusan Nomor 0164/Pdt.G/2014/PA.Mlg)
BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP DISSENTING OPINION DALAM PUTUSAN PERKARA CERAI GUGAT (Studi Putusan Nomor 0164/Pdt.G/2014/PA.Mlg) A. Analisis Terhadap Deskripsi Dissenting Opinion Dalam Putusan Perkara
Lebih terperinciPENETAPAN. Nomor: 0028/Pdt.P/2014/PA.Plg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PENETAPAN Nomor: 0028/Pdt.P/2014/PA.Plg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciPRAKTEK IV: SURAT GUGATAN. Andrie Irawan, SH., MH Lembar Dyahayu Werdiningsih, SH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogayakarta
PRAKTEK IV: SURAT GUGATAN Andrie Irawan, SH., MH Lembar Dyahayu Werdiningsih, SH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogayakarta Gugatan (1) Gugatan pada prinsipnya didefinisikan merupakan tuntutan
Lebih terperinciII. OBJEK PERMOHONAN Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU 8/1999).
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 65/PUU-XIII/2015 Kepastian Hukum Perlindungan Konsumen Terhadap Kewajiban Pelaku Usaha Atas Informasi Badan Hukum Secara Lengkap I. PEMOHON 1. Capt. Samuel Bonaparte,
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N
P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat
Lebih terperinciDEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 31/Pdt.G/2015/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada
Lebih terperinciII. OBJEK PERMOHONAN Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU 8/1999).
RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 65/PUU-XIII/2015 Kepastian Hukum Perlindungan Konsumen Terhadap Kewajiban Pelaku Usaha Atas Informasi Badan Hukum Secara Lengkap I. PEMOHON 1. Capt. Samuel
Lebih terperinciHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
1 HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA I. Pengertian, asas & kompetensi peradilan TUN 1. Pengertian hukum acara TUN Beberapa istilah hukum acara TUN, antara lain: Hukum acara peradilan tata usaha pemerintahan
Lebih terperinciFORMULASI KUMULASI GUGATAN YANG DIBENARKAN TATA TERTIB ACARA INDONESIA (STUDI PUTUSAN MA NOMOR K/PDT/2012 DAN PUTUSAN MA NOMOR.
FORMULASI KUMULASI GUGATAN YANG DIBENARKAN TATA TERTIB ACARA INDONESIA (STUDI PUTUSAN MA NOMOR. 2157 K/PDT/2012 DAN PUTUSAN MA NOMOR. 571 PK/PDT/2008) Kidung Sadewa dan Heri Hartanto Abstrak Penelitian
Lebih terperinciSALINAN P U T U S A N. Nomor : 004/Pdt.G/2011/PTA.Bdg.
SALINAN P U T U S A N Nomor : 004/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang mengadili perkara perdata dalam tingkat
Lebih terperinciPUTUSAN. Nomor 74/Pdt.G/2012/PTA.Btn
PUTUSAN Nomor 74/Pdt.G/2012/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada Tingkat Banding, dalam persidangan
Lebih terperinciP U T U S A N. NOMOR 207/Pdt/2014/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N NOMOR 207/Pdt/2014/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 119/Pdt.G/2014/PTA.Mks
P U T U S A N Nomor 119/Pdt.G/2014/PTA.Mks بسم الله الرحمن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara gugatan kewarisan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN
P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN -------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 116/Pdt/2014/PT.Bdg.
P U T U S A N Nomor 116/Pdt/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 0037/Pdt.G/2016/PTA.Pdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 0037/Pdt.G/2016/PTA.Pdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Padang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding dalam persidangan
Lebih terperinciJAWABAN. Eksepsi (jika ada) Gugatan Rekonpensi (jika ada) PLKH Perdata - Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
JAWABAN Eksepsi (jika ada) Jawaban Konpensi/ Pokok perkara Gugatan Rekonpensi (jika ada) EKSEPSI Bantahan/keberatan Tergugat diluar pokok perkara ALASAN EKSEPSI 1. Gugatan tidak didukung surat Surat kuasa
Lebih terperinci1 Abdul Manan, Penerapan, h R.Soesilo, RIB/HIR Dengan Penjelasan, (Bogor: Politea, 1995). h. 110.
RINGKASAN SKRIPSI PANDANGAN HAKIM DAN ADVOKAT TERHADAP PASAL 150 HIR TENTANG PEMERIKSAAN SAKSI SECARA SILANG (CROSS EXAMINATION) (Studi Kasus di Pengadilan Agama Kota Malang) A. Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada
Lebih terperinciPENERAPAN PERMA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG MEDIASI DALAM PERSIDANGAN DI PENGADILAN AGAMA Oleh : H. Sarwohadi, SH, MH (Hakim Tinggi PTA Bengkulu)
PENERAPAN PERMA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG MEDIASI DALAM PERSIDANGAN DI PENGADILAN AGAMA Oleh : H. Sarwohadi, SH, MH (Hakim Tinggi PTA Bengkulu) A. Pendahuluan Lahirnya Perma Nomor 1 Tahun 2008 Tentang
Lebih terperinciSEKITAR PEMERIKSAAN SETEMPAT DAN PERMASALAHANNYA ( Oleh : H. Sarwohadi, S.H.,M.H. Hakim Tinggi PTA Mataram )
SEKITAR PEMERIKSAAN SETEMPAT DAN PERMASALAHANNYA ( Oleh : H. Sarwohadi, S.H.,M.H. Hakim Tinggi PTA Mataram ) A. Pendahuluan : 1. Pengertian Pemeriksaan Setempat Pemeriksaan Setempat atau descente ialah
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N D A N
P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,
Lebih terperinciSEKITAR EKSEKUSI. (oleh H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu)
SEKITAR EKSEKUSI (oleh H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu) A. Tinjauan Umum Eksekusi 1. Pengertian eksekusi Pengertian eksekusi menurut M. Yahya Harahap, adalah pelaksanaan secara paksa
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 34/Pdt.G/2010/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
1 P U T U S A N Nomor 34/Pdt.G/2010/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar dalam persidangan majelis telah mengadili perkara-perkara
Lebih terperinciPUTUSAN NOMOR 04/Pdt.G/2008/PTA Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN NOMOR 04/Pdt.G/2008/PTA Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata agama dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. Setelah mempelajari duduk perkara No 709/Pdt.G/2006/PA.Bgl dan
61 BAB IV ANALISIS A. Analisis Terhadap Pertimbangan Hukum Pengadilan Tinggi Agama Surabaya Yang Membatalkan Putusan Pengadilan Agama Bangil Tentang Sengketa Waris. Setelah mempelajari duduk perkara No
Lebih terperinciPUTUSAN. NOMOR 0178/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN NOMOR 0178/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara Gugatan Harta Waris pada tingkat banding telah
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 07/Pdt.G/2015/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 07/Pdt.G/2015/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara waris pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 270/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 270/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor XXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
P U T U S A N Nomor XXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara tertentu pada tingkat pertama dalam
Lebih terperinciPENETAPAN AHLI WARIS DAN P3HP /PERMOHONAN PERTOLONGAN PEMBAGIAN HARTAPENINGGALAN
PENETAPAN AHLI WARIS DAN P3HP /PERMOHONAN PERTOLONGAN PEMBAGIAN HARTAPENINGGALAN (Oleh : H. Sarwohadi, S.H.,M.H.,Hakim PTA NTB) I. Pendahuluan Pengadilan Agama di wilayah PTA NTB terkenal dengan banyaknya
Lebih terperinciMAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 99/PUU-XIV/2016
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 99/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UNDANG- UNDANG
Lebih terperinciPutusan di atas merupakan putusan dari perkara cerai talak, yang diajukan. oleh seorang suami sebagai Pemohon yang ingin menjatuhkan talak raj i di
79 BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP TIDAK DITERAPKANNYA KEWENANGAN EX OFFICIO HAKIM TENTANG NAFKAH SELAMA IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK (STUDI PUTUSAN NOMOR:1110/Pdt.G/2013/PA.Mlg) Putusan di atas merupakan
Lebih terperinciHal. 1 dari 11 hal. Put. No. 105/Pdt.G/2014/PTA Mks.
P U T U S A N Nomor 105/Pdt.G/2014/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada
Lebih terperinciHUKUM ACARA PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
HUKUM ACARA PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DISUSUN OLEH : MOHAMMAD FANDRIAN HADISTIANTO Definisi Hukum Acara Hukum acara adalah peraturan hukum yang menentukan bagaimana caranya menjamin pelaksanaan atau
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA PUTUSAN 3.1. DUDUK PERKARA PT AYUNDA PRIMA MITRA MELAWAN PT ADI KARYA VISI
BAB 3 ANALISA PUTUSAN 3.1. DUDUK PERKARA PT AYUNDA PRIMA MITRA MELAWAN PT ADI KARYA VISI Awal permasalahan ini muncul ketika pembayaran dana senilai US$ 16.185.264 kepada Tergugat IX (Adi Karya Visi),
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 7/Pdt.G/2009/PTA.Plk
SALINAN P U T U S A N Nomor : 7/Pdt.G/2009/PTA.Plk BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHAESA Pengadilan Tinggi Agama Palangkaraya yang mengadili perkara perdata dalam tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 155/Pdt.G/2011/PTA.Bdg
SALINAN P U T U S A N Nomor : 155/Pdt.G/2011/PTA.Bdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 159/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 159/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding,
Lebih terperinciKecamatan yang bersangkutan.
1 PENCABUTAN PERKARA CERAI GUGAT PADA TINGKAT BANDING (Makalah Diskusi IKAHI Cabang PTA Pontianak) =========================================================== 1. Pengantar. Pencabutan perkara banding dalam
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor 9/Pdt.G/2009/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor 9/Pdt.G/2009/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat
Lebih terperinciJAWABAN Sebuah Jawaban harus disertai dengan alasan-alasan:
JAWABAN Sebuah Jawaban harus disertai dengan alasan-alasan: 1. Dalam pokok perkara 2. Posita Pada hakekatnya kami menolak semua dalil-dalil penggugat kecuali secara tegas kami akui kebenarannya...dst.
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding,
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor. 41/Pdt.G/2009/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor. 41/Pdt.G/2009/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor 50/Pdt.G/2015/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor 50/Pdt.G/2015/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding dalam sidang
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 94/Pdt.G/2014/MS-Aceh
P U T U S A N Nomor 94/Pdt.G/2014/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara Kewarisan pada tingkat banding dalam persidangan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 55/Pdt.G/2014/PTA.Mks DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 55/Pdt.G/2014/PTA.Mks الرحيم الرحمن الله بسم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara Kewarisan pada tingkat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS STUDI KASUS PUTUSAN HAKIM
57 BAB IV ANALISIS STUDI KASUS PUTUSAN HAKIM A. Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Putusan N0.251/Pdt.G/2013 PA.Sda Dalam memutuskan setiap Perkara di dalam persidangan hakim tidak serta merta memutuskan perkara
Lebih terperinciHUKUM ACARA PERDATA BAB I PENDAHULUAN
HUKUM ACARA PERDATA BAB I PENDAHULUAN 1. Istilah dan pengertian - Hukum perdata materiil : hukum yang mengatur hak dan kewajiban pihak-pihak dalam hubungan perdata - Hukum perdata formil : hukum acara
Lebih terperinciDirektori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2789 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut
Lebih terperinciMAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017
rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-
Lebih terperinciTERBANDING, semula PENGGUGAT;
PUTUSAN Nomor 432/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 242/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 242/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 29/PUU-XV/2017 Perintah Penahanan yang Termuat dalam Amar Putusan
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 29/PUU-XV/2017 Perintah Penahanan yang Termuat dalam Amar Putusan I. PEMOHON 1. Elisa Manurung, SH 2. Paingot Sinambela, SH, MH II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Pasal 1
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor : 027/Pdt.G/2013/PA.Dum. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor : 027/Pdt.G/2013/PA.Dum. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Dumai yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata tertentu pada
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor /Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Dalam tingkat banding telah memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 145/PDT/2011/PTR
P U T U S A N Nomor : 145/PDT/2011/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI PEKANBARU yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding, menjatuhkan
Lebih terperinciPUTUSAN. Nomor 0088 /Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor 0088 /Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat banding, dalam persidangan
Lebih terperinciMakalah Rakernas MA RI
Makalah Rakernas MA RI 2011 1 BEBERAPA CATATAN DARI TUADA ULDILAG BAHAN RAKERNAS MARI SEPTEMBER 2011 A. Pengantar Berhubung saya dalam kondisi sakit, maka saya hanya memberi catatan-catatan yang saya anggap
Lebih terperinciDEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor : 221/Pdt.G/2013/PA.Pkc. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara cerai gugat pada tingkat pertama, telah
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : xxx/pdt.g/2012/ms-aceh
P U T U S A N. Nomor : xxx/pdt.g/2012/ms-aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara Pembatalan Wasiat / Hibah pada tingkat
Lebih terperinciDirektori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP GUGATAN TIDAK DITERIMA DALAM PERKARA WARIS YANG TERJADI DI PENGADILAN AGAMA GRESIK. (Putusan Nomor : /Pdt.G/ /Pa.
BAB IV ANALISIS TERHADAP GUGATAN TIDAK DITERIMA DALAM PERKARA WARIS YANG TERJADI DI PENGADILAN AGAMA GRESIK (Putusan Nomor : /Pdt.G/ /Pa.Gs) A. Analisis Tentang Dasar Hukum Hakim Tidak Menerima Gugatan
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 23/Pdt.G/2013/PA.Gst BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 23/Pdt.G/2013/PA.Gst BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Gunungsitoli yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciDirektori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Direktori Putusan Maia PUTUSAN No. 326 K/TUN/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 108/PUU-XIV/2016 Peninjauan Kembali (PK) Lebih Satu Kali
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 108/PUU-XIV/2016 Peninjauan Kembali (PK) Lebih Satu Kali I. PEMOHON Abd. Rahman C. DG Tompo Kuasa Hukum DR. Saharuddin Daming. SH.MH., berdasarkan surat kuasa khusus
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 99/Pdt.G/2011/MS-Aceh
P U T U S A N. Nomor : 99/Pdt.G/2011/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara waris pada tingkat banding dalam persidangan
Lebih terperinciBAB IV. A. Analisis Terhadap Penerapan Asas Ratio Decidendi Hakim Tentang Penolakan Eksepsi dalam Perkara Cerai Talak Talak
BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN HAKIM PENGADILAN AGAMA TUBAN TENTANG TENTANG PENOLAKAN EKSEPSI DALAM PERKARA CERAI TALAK (STUDI PUTUSAN NO.1810/Pdt.G/2012/PA.Tbn.) A. Analisis Terhadap Penerapan
Lebih terperinci