Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta"

Transkripsi

1 IX. Manajemen Kas dan Surat Berharga 1.Pendahuluan 1.1. Motif Memegang Kas a. Motif transaksi. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi. b. Motif berjaga-jaga. Kas diperlukan untuk berjaga-jaga menghadapi ketidakpastian di masa mendatang. c. Kebutuhan di masa mendatang. Kebutuhan kas bisa meningkat pada saat ada kejadian-kejadian tertentu di masa mendatang. d. Saldo kas minimal (compensating balances). Bank sering mensyaratkan saldo minimal di rekening perusahaan di bank. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 186

2 1.2. Manajemen Kas Ada tiga hal ketika mengelola kas: a. Mempercepat pemasukan kas. b. Memperlambat pengeluaran kas. c. Memelihara saldo kas yang optimal. Dengan mempercepat pemasukan kas, dan memperlambat pengeluaran kas diharapkan cash availability (ketersediaan kas) akan meningkat. Semakin besar ketersediaan kas (atau kas yang bisa dipegang oleh perusahaan), semakin baik untuk perusahaan, karena siklus kas (cash conversion cycle) yang kecil akan menurunkan investasi pada modal kerja. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 187

3 2. Mempercepat Pemasukan Kas dan Memperlambat Pengeluaran Kas 2.1. Mempercepat Pemasukan Kas a. Penjualan tunai. Cara ini tentunya merupakan cara yang paling langsung. Dengan penjualan tunai (tanpa piutang) akan segera memperoleh kas. b. Potongan kas (Cash discount). Potongan kas ditujukan untuk mempercepat pembayaran piutang oleh pembeli/pelanggan perusahaan. c. Desentralisasi pusat penerimaan pembayaran. Misal pelanggan tersebar secara geografis, dan pelanggan mempunyai kebiasaan menggunakan pos-wesel sebagai alat pembayaran, atau cek pribadi pada negara maju. Untuk mempercepat perjalanan uang tersebut, perusahaan bisa menyebarkan pusat penerimaan. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 188

4 2.2. Memperlambat Pengeluaran Kas a. Pembelian dengan kredit. Pembelian dengan kredit berarti supplier mendanai lebih dulu pembelian yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan mempunyai kesempatan menunda pengeluaran kas. b. Memanfaatkan float. Float merupakan selisih perbedaan saldo bank dengan saldo kas perusahaan. c. Menggunakan draft. Draft merupakan tanda bayar yang harus diotorisasi oleh pihak perusahaan untuk kemudian dibayarkan. Istilah kas bon sering digunakan. d. Pembayaran Secara Sentral. Dalam cara ini, setiap tagihan yang datang ke cabang perusahaan akan diserahkan ke pusat untuk dimintakan otorisasi. Setelah pusat memberikan otorisasi, baru kemudian diserahkan lagi ke cabang dan kemudian bisa dibayarkan. e. Cek dibayar pada hari tertentu. Cek bisa dipakai untuk memperlambat pembayaran kas. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 189

5 2.3. Analisis Manfatat dan Biaya untuk Mempercpat atau memperlambat Aliran Kas Analisis manfaat-biaya bisa digunakan untuk memutuskan apakah alternatif mempercepat atau memperlambat aliran kas sebaiknya dilakukan atau tidak. Alternatif akan dilakukan jika manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan biayanya. Manfaat bisa dihitung sebagai biaya bunga yang bisa diperoleh jika perusahaan memegang kas. 3. Menentukan Saldo Kas Optimal Perusahaan diharapkan memegang saldo kas yang optimal, yaitu saldo kas yang bisa menjaga likuiditas perusahaan, tetapi juga bisa menjaga produktivitas perusahaan. C = 2bT i Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 190

6 C = Saldo kas optimal yang akan kita cari i = Tingkat bunga T = Total kebutuhan kas dalam satu periode b = Biaya order kas 3.1. Model Persediaan Kas (Model Baumol) Untuk menghitung saldo kas optimal, kita perlu mengetahui biaya yang berkaitan dengan penyimpanan kas. Setelah itu kita bisa meminimalkan biaya tersebut. Dengan kata lain, tujuan dari model ini adalah menghitung saldo kas yang optimal, yaitu saldo kas yang bisa meminimalkan total biaya transaksi. Total biaya transaksi terdiri dari dua item: a. Biaya simpan: merupakan biaya kesempatan (opportunity cost) yang muncul karena perusahaan memegang kas (bukan surat berharga) atau biaya kesempatan adalah pendapatan bunga yang tidak bisa diperoleh karena perusahaan memegang kas. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 191

7 b. Biaya transaksi: biaya transaksi dihitung dari biaya yang harus dikeluarkan ketika manajer keuangan menjual surat berharga atau biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh kas. Biaya total (TC) = TC = C 2 i + T C b C = Saldo kas optimal yang akan kita cari i = Tingkat bunga T = Total kebutuhan kas dalam satu periode b = Biaya order kas Jika saldo kas optimal besar biaya simpan akan lebih tinggi biaya transaksi akan lebih kecil. Jika saldo kas optimal kecil perusahaan akan semakin sering mengisi kas semakin tinggi biaya transaksi pengadaan kas, tetapi biaya simpan semakin kecil, karena rata-rata persediaan menjadi lebih kecil. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 192

8 Contoh Perusahaan Panca Warna meperkirakan pengeluaran kas secara keseluruhan untuk tahun yang akan datang sebesar Rp ,-. Untuk memenuhi kebutuhan kas tersebut perusahaan akan menjual surat berharga secara periodik. Return yang diperoleh dari surat berharga 12% per tahun dan biaya transaki sebesar Rp.40,- per transaksi. Hitunglah: a. Transaski yang optimal dengan menggunakan model persediaan (model Baumol). b. Rata-rata cash balance c. Frekuensi transaksi dalam satu tahun Penyelesaian a. Transaksi yang optimal Kebutuhan kas (T) = Biaya transaksi (b) = 40 Return (i) = 12% = 0,12 Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 193

9 C = 2bT i C = [ (2 x 40 x ) / (0,12) ] (1/2) = Jadi transaksi yang optimal = Rp60.000,- b. Rata-rata cash balance = [60.000] / 2 = Rp30.000,- c. Frekuensi transaksi dalam satu tahun = [ ] /[60.000] = 90 kali 3.2. Model Random Aluran Kas Jika ketidakpastian aliran kas cukup besar, maka model persediaan kas (model Baumol) tidak bisa digunakan lagi. Untuk itu digunakan model Miller-Orr, mengasumsikan saldo aliran kas harian yang bersifat random, tidak konstan seperti pada model Baumol. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 194

10 Z = 3 3b δ 2 4 i H = 3Z C = ( 4Z) 3 z = Batas bawah kas H = Batas atas kas b = Biaya transaksi merubah kas/surat berharga δ 2 = Varians aliran kas bersih harian i = Tingkat bunga harian pada surat berharga C = Saldo kas optimal yang akan kita cari Langkah-langkah menghitung saldo kas dengan menggunakan model Miller-Orr: a. Menentukan batas minimal, apakah 0 atau jumlah tertentu yang menjadi jumlah minimal yang aman (minimum safety). Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 195

11 b. Menghitung standar deviasi aliran kas harian. Standar deviasi bisa dihitung dengan menggunakan data historis aliran kas bersih harian. c. Menentukan tingkat bunga harian. d. Memperkirakan biaya transaksi pembelian/ penjualan surat berharga. Contoh Marjuki seorang pengusaha mebel mengamati ternyata pengeluaran kas setiap hari bersifat acak. Deviasi standar kas harian ditaksir Rp ,-. Kas yang tidak dipergunakan dapat diinvestasikan pada saham dengan return per bulan 1,1%. Biaya transaksi untuk menjual obligasi ditaksir sebesar Rp ,- per transaksi. Perusahaan menetapkan batas minimal kas sebesar Rp ,-. Manajer tersebut ingin menerapkan model Miller-Orr untuk pengelolaan kas perusahaan. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 196

12 Hitunglah: a. Berapa jumlah obligasi yang harus dijual pada saat saldo kas mencapai Rp ,- b. Batas maksimal saldo kas perusahaan c. Berapakah rata-rata saldo kas peruahaan. Penyelesaian: a. Jumlah obligasi yang harus dijual (Z) Biaya transaksi per transaksi (b) = Rp ,- Deviasi standar (δ) = Rp ,- Return (i) = 0,011 per bulan per hari = [ 0,011 / 30 ] = 0, Z = 3 3b δ 2 4 i Z = 3 3x x x0, Z = Rp ,- Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 197

13 b. Batas maksimal saldo kas perusahaan (H) H = 3Z + Saldo minimal H = [3 x ] = Rp ,- c. Saldo kas rata-rata (C) ( 4Z) C = + Saldo minimal 3 C = [ (4x ) / 3 ] = Rp , Sinkronisasi Pengeluaran dan Pemasukan Kas melalui Anggaran Kas Optimalisasi saldo kas bisa dilakukan dengan menggunakan anggaran kas. Dalam anggaran kas, manajer keuangan akan memperkirakan kas masuk dan kas keluar di masa mendatang. Kemudian saldo kas akan diperoleh dengan Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 198

14 mengurangkan kas keluar terhadap kas masuk. Jika saldo kas yang diperoleh lebih besar dari target saldo kas, maka perusahaan sudah harus bersiap-siap mencari alternatif investasi kelebihan kas tersebut. Sebaliknya, jika saldo kas yang diperoleh ternyata lebih kecil dari target saldo kas, maka perusahaan harus bersiap-siap mencari alternatif untuk memperoleh kas tambahan, misal dari pinjaman jangka pendek. Contoh Soal 1 PT Merah Delima mengamati tentang pengeluaran kas setiap hari perussahaan dia bekerja relatif konstan. Pengeluaran per bulan rata-rata Rp ,- kalau kas tersebut dibelikan obligasi setiap bulan akan memperoleh keuntungan 1%. Biaya transaksi setiap kali transaksi Rp ,-. Hitunglah: a. Jumlah obligasi yang seharusnya dijual kalau menggunakan model persediaan. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 199

15 b. Rata-rata cash balance jika saldo kas minimal Rp ,- c. Jika ada perobahan kebijakan saldo kas minimal menjadi Rp ,-, apakah perobahan kebijakan tersebut benar. Penyelesaian: a. Jumlah obligasi yang seharusnya dijual (C) Kebutuhan kas per bulan (T) = Rp ,- Biaya transaksi per transaksi (b) = Rp ,- Return (i) = 1% per bulan = 0,01 C = 2bT i C = [ (2 x x ) / (0,01) ] (1/2) = Jadi transaksi yang optimal = Rp ,- Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 200

16 b. Rata-rata cash balance = ( ) / 2 = Rp ,- c. Jika ada perobahan kebijakan kas minimal menjadi Rp ,- b. Saldo kas minimal Rp ,- Biaya saldo kas minimal = (0,01) x ( ) Biaya transaksi = [ ( ) / ( ) ] x (40.000) Biaya penyimpanan = [ ( ) / (2) ] x (0,01) Jumlah c. Saldo kas minimal Rp Biaya saldo kas minimal = (0,01) x ( ) Biaya transaksi = [ ( ) / ( ) ] x (40.000) Biaya penyimpanan = [ ( ) / (2) ] x (0,01) Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Jumlah Rp ,- Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 201

17 Contoh Soal 2 PT Intan Gemerlap memiliki pola pengeluaran kas setiap hari bersifat acak. Deviasi standar kas harian ditaksir Rp ,-. Kas yang tidak dipergunakan dapat diinvestasikan pada saham dengan return per tahun 11%. Biaya transaksi untuk menjual obligasi ditaksir sebesar Rp ,- per transaksi. Perusahaan menetapkan batas minimal kas = Rp ,-. Manajer tersebut ingin menerapkan model Miller-Orr untuk pengelolaan kas perusahaan. Asumsi 1 tahun = 360 hari. Hitunglah: a. Berapa jumlah obligasi yang harus dijual pada saat saldo kas mencapai Rp ,-. b. Batas maksimal saldo kas perusahaan. c. Berapakah rata-rata saldo kas peruahaan. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 202

18 Penyelesaian: a. Jumlah obligasi yang harus dijual (Z). Biaya transaksi per transaksi (b) = Rp ,- Deviasi standar (δ) = Rp ,- Return (i) = 0,11 per tahun per hari = 0, Z = 3 3b δ 2 4 i Z = 3 3x x x0, Z = Rp ,- b. Batas maksimal saldo kas perusahaan (H) H = 3Z + Saldo kas minimal H = [3 x ] = Rp ,- Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 203

19 c. Saldo kas rata-rata (C) ( 4Z) C = + Saldo kas minimal 3 C = [ (4x ) / 3 ] = Rp ,- Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 204

20 Daftar Pustaka Brigham, Eugene F. dan Philip R. Davis (2004), 8 th Edition, Intermediate Financial Management, Thompson South Western, USA. Hanafi, Mamduh M. (2008), Edisi 1, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta. Husnan, Suad (1998), Edisi 4, Kumpulan Soal dan Penyelesaiannya Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, BPFE, Yogyakarta. Sartono, Agus R. (2000), Edisi 3, Ringkasan Teori Manajemen Keuangan Soal dan Penyelesaiannya, BPFE, Yogyakarta. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 205

Manajemen Kas dan surat surat berharga

Manajemen Kas dan surat surat berharga Modul ke: Manajemen Kas dan surat surat berharga Tujuan manajemen kas Model model manajemen kas Risiko risiko investasi pada surat berharga Fakultas Ekonomi dan bisnis Yuhasril,SE,ME. Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta X. Manajemen Piutang Pendahuluan Penjualan secara kredit merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan penjualan pada kondisi persaingan yang semakin ketat, oleh sebab itu manajemen perlu mempertimbangkan

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta XVIII. Biaya Modal Tertimbang (Weighted Average Cost of Capital) Tujuan mencari besarnya biaya modal tertimbang karena perusahaan menggunakan berbagai sumber dana dan untuk memperoleh sumber dana diperlukan

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta VI. Manajemen Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja Pengertian modal kerja dapat dibedakan menjadi 3 konsep, yaitu: a. Konsep kuantitatif. b. Konsep kualitatif. c. Konsep fungsionil. 1.1. Konsep Kuantitatif

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta IV. Laporan Keuangan Laporan keuangan perusahaan merupakan ringkasan kegiatan dan hasil dari kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Dalam laporan keuangan mengandung informasi mengenai profitabilitas,

Lebih terperinci

MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA JANGKA PENDEK ANDRI HELMI M, SE., MM

MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA JANGKA PENDEK ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA JANGKA PENDEK ANDRI HELMI M, SE., MM Pengertian Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam waktu dekat dapat

Lebih terperinci

Deddy Supardi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Komputer Indonesia

Deddy Supardi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Komputer Indonesia Financial Accounting Short Investment Deddy Supardi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Komputer Indonesia Tugas manajer keuangan: menentukan investasi, memperoleh pendanaan dan menjaga

Lebih terperinci

Leverage dapat diartikan penggunaan sumber dana oleh

Leverage dapat diartikan penggunaan sumber dana oleh XIX. Analisis Leverage 1. Pendahuluan Leverage dapat diartikan penggunaan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki beban tetap atau biaya tetap. Tujuan analisis ini untuk mengidentifikasi besarnya pendapatan

Lebih terperinci

PENGUATAN SEKTOR UMKM DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) MELALUI CASH MANAGEMENT

PENGUATAN SEKTOR UMKM DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) MELALUI CASH MANAGEMENT PENGUATAN SEKTOR UMKM DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) MELALUI CASH MANAGEMENT Intan Puspitasari intanps.msc@gmail.com Universitas Muahammadiyah Purworejo Abstrak UMKM merupakan salah satu

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Penilaian Saham Biasa (Common Stock) Saham merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Pemegang saham (investor) memperoleh pendapatan dari dividen dan capital gain (selisih antara harga jual dengan

Lebih terperinci

Motif Penahanan Kas John Maynard Keynes

Motif Penahanan Kas John Maynard Keynes MANAJEMEN KAS Pengertian Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan finansial,

Lebih terperinci

(lessee). Penyewa mempunyai hak untuk menggunakan aset

(lessee). Penyewa mempunyai hak untuk menggunakan aset XV. Sewa Guna (Leasing) Leasing adalah perjanjian kontrak antara pihak yang menyewakan (lessor) dengan pihak yang menyewa aset tertentu (lessee). Penyewa mempunyai hak untuk menggunakan aset tertentu,

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta XX. TEORI STRUKTUR MODAL 1. Pendekatan Tradisional Pendekatan tradisional berpendapat adanya struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang dapat meminimumkan average

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta XI. Perencanaan Keuangan 1. Pendahuluan Perencanaan keuangan sangat bermanfaat untuk mengarahkan dan mengendalikan keuangan (aliran kas) suatu organisasi. Perencanaan tersebut mencakup tujuan yang ingin

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta XIII. Penganggaran Modal (Capital Budgting) i Lanjutan 1. Proyek dengan Usia Berbeda Misal, ada 2 proyek investasi yaitu A dan B. Investasi A membutuhkan dana Rp700.000 dan menghasilkan kas masuk sebesar

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta XII. Penganggaran Modal (Capita l Budgeting) i 1. Pengantar Investasi aktiva tetap merupakan salah satu investasi yang mendapat perhatian karena jangka waktu pengembalian biasanya lebih dari satu tahun,

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta I. Pendahuluan 1. Fungsi Manajemen Keuangan 1.1. Keputusan Alokasi Dana Keputusan alokasi dana meliputi: investasi jangka pendek (kas, piutang, persediaan dan efek atau short term investment) maupun keputusan

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta XXI. Kebijakan Dividen (Dividend Policy) i 1. Tipe dan Cara Pembayaran Dividen a. Dividend kais (Cash Dividends). b. Dividen non-kas (Stock Dividends). Penjelasan untuk masing-masing tanggal yang berkaitan

Lebih terperinci

MANAJEMEN MODAL KERJA

MANAJEMEN MODAL KERJA MANAJEMEN MODAL KERJA 1. Konsep dasar manajemen modal kerja 2. Siklus konversi kas 3. Manajemen kas 4. Manajemen persediaan 5. Manajemen piutang Muniya Alteza Konsep dan Definisi Dasar Modal Kerja Modal

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Modal Kerja dan Pengelolaan Kas. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Modal Kerja dan Pengelolaan Kas. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Modal Kerja dan Pengelolaan Kas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad, SE, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Modal Kerja dan Pengelolaan Kas Materi Pembelajaran

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta VIII. Anggaran Kas 1. Pendahuluan Kas merupakan aktiva lancar yang paling likuid dan sangat mempengaruhi jalannya kegiatan usaha. Jika perusahaan kekurangan kas maka perusahaan akan kesulitan untuk membayar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang menjadi acuan bagi perusahaan untuk dapat mempertahankan dirinya (going

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang menjadi acuan bagi perusahaan untuk dapat mempertahankan dirinya (going BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai visi. Hal ini yang menjadi acuan bagi perusahaan untuk dapat mempertahankan dirinya (going concern)

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta XXII. Restrukturisasi dan Kebangkrutan 1. Pengertian dan Definisi Kesulitan Keuangan dan Kebangkrutan Definisi yang pasti mengenai istilah-istilah tersebut sulit dirumuskan. Pengertian kebangkrutan bisa

Lebih terperinci

Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek. Sumber : Arthur J. Keown James C. Van Horn Bambang Riyanto

Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek. Sumber : Arthur J. Keown James C. Van Horn Bambang Riyanto Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek Sumber : Arthur J. Keown James C. Van Horn Bambang Riyanto 1 Kas Dalam Perusahaan Kas Biaya operasi sehari-hari Investasi baru aktiva tetap 2 Aliran Kas Aliran

Lebih terperinci

Safety cash balance (persediaan kas minimal)

Safety cash balance (persediaan kas minimal) Manajemen kas kas Kas merupakan unsur modal kerja yang paling likuid atau lancar Kas merupakan aktiva yang tidak memberikan penghasilan (non earning asset) Kas diperlukan untuk : membiayai operasi perusahaan

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta VII. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana Analisis ini untuk mengidentifikasi bagaimana dana dialokasikan (penggunaan) dari mana dana tersebut diperoleh (sumber). Analisis ini sangat berguna bagi pihak

Lebih terperinci

MANAJEMEN KAS. Float adalah perbedaan kas bank dan kas pembukuan. Pengelolaan float meliputi pengendalian terhadap penerimaan kas dan pengeluaran kas.

MANAJEMEN KAS. Float adalah perbedaan kas bank dan kas pembukuan. Pengelolaan float meliputi pengendalian terhadap penerimaan kas dan pengeluaran kas. 1 MANAJEMEN KAS Manajemen kas: Saldo kas terlalu banyak ada masalah produktivitas. Saldo kas terlalu sedikit ada masalah likuiditas. Apabila kas terlalu banyak perusahaan melakukan investasi surat berharga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu, dengan skripsi yang disusun oleh Sari (2007) pada PG Kebon Agung Malang. Kesimpulan yang didapat dari penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS DANA DAN ARUS KAS

ANALISIS DANA DAN ARUS KAS MANAJEMEN KEUANGAN II[TYPE THE COMPANY NAME] ANALISIS DANA DAN ARUS KAS Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 02 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com ANALISIS DANA DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial dengan menawarkan promosi yang tepat

Lebih terperinci

derive from) nilai aset yang menjadi dasarnya (underlying asset).

derive from) nilai aset yang menjadi dasarnya (underlying asset). XXIV. Instrumen Kuangan Derivatif 1. Pendahuluan Instrumen keuangan derivatif bisa diartikan sebagai instrumen keuangan yang nilainya tergantung dari (diturunkan, derive from) nilai aset yang menjadi dasarnya

Lebih terperinci

Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek

Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek Kas Dalam Perusahaan Kas Biaya operasi sehari-hari Investasi baru aktiva tetap Aliran Kas Aliran kas keluar (Cash outflow) Aliran kas masuk (Cash inflow)

Lebih terperinci

Proudly present. Manajemen Kas. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

Proudly present. Manajemen Kas. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK. Proudly present Manajemen Kas Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK 081-331-529-764 www.bwmahardhika.com MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA MANAJEMEN KAS Cash/kas yaitu uang tunai (kertas, logam) yang tersedia

Lebih terperinci

MANAJEMEN KAS DAN EFEK

MANAJEMEN KAS DAN EFEK MATA KULIAH KEUANGAN BISNIS I MANAJEMEN KAS DAN EFEK Nur Imamah Department of Business Administration MANAJEMEN KAS DAN EFEK Merupakan elemen-elemen Aktiva Lancar yang paling likuid sehingga bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Nurlia (2008), pada PT. Industri Sandang Nusantara Lawang pada tahun 2003-2005. Kesimpulan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini seluruh perusahaan berusaha untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini seluruh perusahaan berusaha untuk dapat lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini seluruh perusahaan berusaha untuk dapat lebih memaksimalkan profit usahanya dengan cara memperbaiki kinerjanya di masa yang lalu melalui berbagai

Lebih terperinci

BAB VIII MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA

BAB VIII MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA BAB VIII MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA 1.1. Manajemen Kas Manajemen kas adalah suatu sistem pengelolaan perusahaan yang mengatur arus kas (cash flow) untuk mempertahankan likuiditas perusahaan serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian global dan perdagangan bebas saat ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian global dan perdagangan bebas saat ini membuat BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Situasi perekonomian global dan perdagangan bebas saat ini membuat persaingan antar perusahaan dalam melakukan kegiatan ekonomi menjadi sangat ketat. Menghadapi

Lebih terperinci

CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI

CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI 1 Manajemen Kas Kas : - Aktiva paling likuid - Cash on hand dan Demand Deposit Mengapa perlu memiliki kas? - Motif transaksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah segala aktivitas berhubungan dengan perolehan,

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah segala aktivitas berhubungan dengan perolehan, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah segala aktivitas berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh. Oleh

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta XIV. Obligasi (Bond) 1. Pendahuluan Instrumen hutang jangka panjang pada dasarnya janji yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar sejumlah bunga tertentu dan pokok pinjaman selama jangka waktu tertentu.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. operasional, manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. operasional, manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen memiliki pengertian yang sangat luas, ilmu manajemen ini memiliki beberapa cabang antara lain manajemen pemasaran,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Sari pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Sari pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Sari pada tahun 2007, pada PT PG Kebon Agung Malang. Hasil penelitian menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN PIUTANG SEBAGAI TINDAK LANJUT KEBIJAKAN PENJUALAN KREDIT

ANALISIS PENGELOLAAN PIUTANG SEBAGAI TINDAK LANJUT KEBIJAKAN PENJUALAN KREDIT ANALISIS PENGELOLAAN PIUTANG SEBAGAI TINDAK LANJUT KEBIJAKAN PENJUALAN KREDIT Suprihatmi Sri Wardiningsih Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT With increasing competition in the

Lebih terperinci

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET Berikut ini adalah beberapa kebijakan PT Jaya terkait penyusunan budget

Lebih terperinci

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 73 Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang motif memegang kas, aliran kas dalam perusahaan,

Lebih terperinci

CHAPTER 22 Other Topics in Working Capital Management Brigham & Daves (2006)

CHAPTER 22 Other Topics in Working Capital Management Brigham & Daves (2006) 22-1 CHAPTER 22 Other Topics in Working Capital Management Brigham & Daves (2006) MIND SET: BUKU Intermediate Financial Management 22-2 K e u a n g a n Meningkatkan Nilai Perusahaan 1 Konsep Fundamental

Lebih terperinci

BAB MANAJEMEN KAS A. Kas dan Aliran Kas

BAB MANAJEMEN KAS A. Kas dan Aliran Kas BAB V MANAJEMEN KAS Suatu perusahaan terbilang sukses karena bisa memetik keuntungan atau laba, jumlah asetnya pun besar. Akan tetapi, tatkala perusahaan mulai kesulitan untuk membayar tagihan dan memenuhi

Lebih terperinci

MANAJEMEN KAS. Float adalah perbedaan kas bank dan kas pembukuan. Pengelolaan float meliputi pengendalian terhadap penerimaan kas dan pengeluaran kas.

MANAJEMEN KAS. Float adalah perbedaan kas bank dan kas pembukuan. Pengelolaan float meliputi pengendalian terhadap penerimaan kas dan pengeluaran kas. 1 MANAJEMEN KAS Manajemen kas: Saldo kas terlalu banyak ada masalah produktivitas. Saldo kas terlalu sedikit ada masalah likuiditas. Apabila kas terlalu banyak perusahaan melakukan investasi surat berharga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pengertian Bank berdasarkan pasal 1 UU No.10 tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan bahwa: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Sutrisno (2007:3), manajemen keuangan adalah semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KAS. Minggu 7 1

MANAJEMEN KAS. Minggu 7 1 MANAJEMEN KAS PENGERTIAN KAS Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang paling likuid (paling lancar), yang bisa dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan. Kas yang dibutuhkan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MODAL KERJA

KEBIJAKAN MODAL KERJA KEBIJAKAN MODAL KERJA 1 Modal Kerja (Working Capital) Adalah investasi perusahaan pada jangka pendek, kas, sekuritas yang mudah dipasarkan, piutang usaha dan persediaan. Modal Kerja Bersih = (Net Working

Lebih terperinci

Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu:

Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu: Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu: 1. Tersedia; berarti kas harus adadandimilikisertadapat digunakan sehari-hari sebagai alat pembayaran untuk kepentingan perusahaan 2. Bebas;

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI SILABUS

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI SILABUS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI FRM/FE/46-00 SILABUS Fakultas : Ekonomi Jurusan/ Program Studi : Manajemen/ Manajemen Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Lanjutan Kode : SMJ 318 SKS : Teori:

Lebih terperinci

CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI

CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI 1 Manajemen Kas Kas : - Aktiva paling likuid

Lebih terperinci

EKMA4213 MANAJEMEN KEUANGAN (Modul 3)

EKMA4213 MANAJEMEN KEUANGAN (Modul 3) EKMA4213 MANAJEMEN KEUANGAN (Modul 3) UT KOREA 2014 Tutor : Pandu Sandi Pratama & Saiful Islam TUJUAN EKMA4213 - Manajemen Keuangan KEGIATAN BELAJAR 1: Pengelolaan Kas dan Persediaan Motif Memiliki Kas

Lebih terperinci

Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar (likuid) dan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi.

Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar (likuid) dan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi. Oleh: Nuraeni, M.AB Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar (likuid) dan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi. Kas merupakan aktiva yang tidak menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tingkat. untuk proyeksi laporan keuangan proforma.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tingkat. untuk proyeksi laporan keuangan proforma. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tinjauan peneliti terdahulu yang dijadikan pertimbangan oleh peneliti yaitu pertama,, penelitian yang dilakukan oleh Wendi Febrian Anjasmara (2011)

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN JANKA PENDEK

MANAJEMEN KEUANGAN JANKA PENDEK MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN MANAJEMEN KEUANGAN JANKA PENDEK Fakultas Program Studi Tatap Muka EKONOMI DAN BISNIS MANAJEMEN-S1 Abstract 11 Diisi dengan abstract Berdasarkan data laporan keuangan

Lebih terperinci

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2017

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2017 SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP 2016 2017 PERIODE : JANUARI JUNI 2017 Kelompok Mata Kuliah : Mata Kuliah Keahlian Berkarya Nama/Kode Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Bobot :

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI FRM/FISE/46-01 12 Januari 2009 SILABUS Fakultas : Ekonomi Jurusan/ Program Studi : Manajemen/ Manajemen Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Lanjutan Kode : SMJ

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Wicaksono (2013) yaitu studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang

Lebih terperinci

Oleh. Erfin Winda Sari

Oleh. Erfin Winda Sari MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN MANAJEMEN KAS Oleh Erfin Winda Sari 130803104022 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER 2015-2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah, karena atas Rahmat dan

Lebih terperinci

Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA

Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 2 PENGERTIAN DAN PENTINGNYA MODAL KERJA Terdapat dua konsep tentang modal kerja yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 31 BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 3.1 Landasan Teori 3.1.1 Anggaran Kas 3.1.1.1 Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kas. Kas diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. kas. Kas diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi

Lebih terperinci

Pertemuan 5 MANAJEMEN KAS

Pertemuan 5 MANAJEMEN KAS Pertemuan 5 MANAJEMEN KAS Objektif: 4. Mahasiswa dapat mengidentifikasi tujuan pokok dari masalah. 5. Mahasiswa dapat mendefinisikan memprediksi penggunaan dalam kas. 6. Mahasiswa dapat menentukan rencana

Lebih terperinci

dividen dan capital gain (selisih antara harga jual dengan harga

dividen dan capital gain (selisih antara harga jual dengan harga XVI. Saham Biasa (Common Stock ) Saham merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Pemegang saham (investor) memperoleh pendapatan dari dividen dan capital gain (selisih antara harga jual dengan harga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Rentabilitas 2.1.1.1 Pengertian Rentabilitas Tingkat rentabilitas atau profitabilitas yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan daya saing antar perusahaan.

Lebih terperinci

Akuntansi merupakan bahasa bisnis, menyajikan dan meringkas kejadian-kejadian bisnis dalam bentuk informasi keuangan.

Akuntansi merupakan bahasa bisnis, menyajikan dan meringkas kejadian-kejadian bisnis dalam bentuk informasi keuangan. 1 Tinjauan Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi merupakan bahasa bisnis, menyajikan dan meringkas kejadian-kejadian bisnis dalam bentuk informasi keuangan. 2 Tinjauan Sistem Informasi Akuntansi Informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kas dan Pengelolaan Kas BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Kas Menurut Dwi (2012) kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Kas merupakan aset yang paling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep, Kontruksi, dan Variabel Penelitian Secara umum pengertian likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya yang jatuh tempo. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Beberapa istilah anggaran kas Anggaran Kas disebut juga sebagai: o Anggaran Perubahan Kas o Anggaran Penggunaaan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN DALAM BISNIS MATA KULIAH - SEMINAR KEUANGAN PRODI : MANAJEMEN OLEH: AGUS SUKOCO, ST, MM.

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN DALAM BISNIS MATA KULIAH - SEMINAR KEUANGAN PRODI : MANAJEMEN OLEH: AGUS SUKOCO, ST, MM. IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN DALAM BISNIS MATA KULIAH - SEMINAR KEUANGAN PRODI : MANAJEMEN OLEH: AGUS SUKOCO, ST, MM. MANAJEMEN MANAJEMEN MANAJEMEN TOKOH MANAJEMEN TOKOH MANAJEMEN SISTEM FUNGSIONAL

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. yang memuat tentang penerimaan dan pengeluaran kas karena adanya rencana

BAB III PEMBAHASAN. yang memuat tentang penerimaan dan pengeluaran kas karena adanya rencana BAB III PEMBAHASAN A. Manajemen Kas a. Pengertian Kas Menurut Sugiono dan Untung ( 2008: 16 ) Kas adalah uang tunai yang dimiliki oleh perusahaan termasuk yang terdapat di bank, baik berupa giro atau deposito.

Lebih terperinci

Sartono ( 2001: 6 ) Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana, baik

Sartono ( 2001: 6 ) Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana, baik BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Keuangan Manajemen sebuah perusahaan harus dapat menjaga agar kinerja keuangan perusahaannya selalu dalam kondisi yang sehat agar mampu mengantisipasi setiap keadaan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan,

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan, BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanakan kuliah kerja praktek di lembaga pendidikan bahasa Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. telah ditetapkan. Tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan ada tujuan jangka pendek dan

BAB 1 PENDAHULUAN. telah ditetapkan. Tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan ada tujuan jangka pendek dan BAB 1 PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang Setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan ada tujuan jangka pendek dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga selalu memerlukan dana. Perusahaan yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian dan Fungsi Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan tidak dibuat secara serampangan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2012) dengan judul Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

SAK Alat pembayaran yang bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum

SAK Alat pembayaran yang bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum KAS (CASH) PENGERTIAN SAK Alat pembayaran yang bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan Zaki Baridwan suatu alat pertukaran dan digunakan sebagai satuan ukuran dalam akuntansi Kas yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasi sehari-harinya, misalnya untuk membayar gaji pegawai, di mana uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

Kas Piutang Dagang Piutang Wesel Sediaan Investasi Jangka Pendek Beban Dibayar Dimuka

Kas Piutang Dagang Piutang Wesel Sediaan Investasi Jangka Pendek Beban Dibayar Dimuka SHORT TERM INVESTMENT & FINANCING & CURRENT ASSET MANAGEMENT ASET LANCAR Kas Piutang Dagang Piutang Wesel Sediaan Investasi Jangka Pendek Beban Dibayar Dimuka KEWAJIBAN LANCAR Utang Dagang Utang Wesel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dalam suatu aktivitas perekonomian, baik dalam lingkup yang sempit

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dalam suatu aktivitas perekonomian, baik dalam lingkup yang sempit 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam suatu aktivitas perekonomian, baik dalam lingkup yang sempit maupun luas akan bertujuan untuk mencapai kemakmuran. Bertolak dari hal itu, dalam

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Istilah anggaran sudah lama dikenal dalam dunia usaha, tetapi rumusan dari suatu anggaran akan sangat bervariasi tergantung dari besar kecilnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas. kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu bank untuk periode waktu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas. kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu bank untuk periode waktu 7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas Pengertian anggaran yang dikemukakan para ahli pada dasarnya sama yaitu merupakan suatu rencana yang menyatakan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham, kreditur maupun pihak eksternal lain yang memiliki kepentingan dari informasi yang dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran perusahaan merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi perusahaaan yang dinyatakan dalam satuan kegiatan dan satuan uang, yang bertujuan

Lebih terperinci

TIME VALUE OF MONEY DAN NET PRESENT VALUE (NPV)

TIME VALUE OF MONEY DAN NET PRESENT VALUE (NPV) TIME VALUE OF MONEY DAN NET PRESENT VALUE (NPV) Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Dosen Pengampu : Prof. Dr. Amries Rusli Tanjung, MM. Ak. Disusun Oleh Kelompok I : RADILLA WIDYASTUTI WARDALIANI RIZQA ANITA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tujuan didirikan perusahaan, yang pertama adalah untuk UKDW

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tujuan didirikan perusahaan, yang pertama adalah untuk UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, perusahaan didirikan dengan tujuan yang jelas. Ada beberapa tujuan didirikan perusahaan, yang pertama adalah untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

ASSALAMUALAIKUM WR WB

ASSALAMUALAIKUM WR WB ASSALAMUALAIKUM WR WB PENERAPAN MODEL MILLER ORR DALAM PENENTUAN SALDO KAS OPTIMAL PADA PT PG TOELANGAN WIWIT PUJI LESTARI 06610206 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan dalam penentuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode PEARLS

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode PEARLS 47 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode PEARLS Berdasarkan PBI no.9/1/2007 Bank Indonesia dalam menilai tingkat kesehatan bank pada dasarnya menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

MANAJEMEN MODAL KERJA. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

MANAJEMEN MODAL KERJA. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara MANAJEMEN MODAL KERJA ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara A. Pendahuluan Dewasa ini pengolahan modal kerja suatu perusahaan sudah meliputi berbagai fungsi yang

Lebih terperinci

Bab 7 Manajemen Piutang

Bab 7 Manajemen Piutang Dasar Manajemen Keuangan 97 Bab 7 Manajemen Piutang Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang manajemen piutang dan kredit, analisa perputaran dan anggaran pengumpulan piutang. D alam

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta. PT Jaya merencanakan untuk mendirikan pabrik. Biaya yang dikeluarkan sebagai berikut:

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta. PT Jaya merencanakan untuk mendirikan pabrik. Biaya yang dikeluarkan sebagai berikut: Kasus 1 Capital Budgeting PT Jaya merencanakan untuk mendirikan pabrik. Biaya yang dikeluarkan sebagai berikut: Harga tanah seluas Rp100.000.000,- dan biaya pengolahan tanah Rp20.000.000,-. Biaya mendirikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Peneliti yang mengkaji tentang modal kerja sebelumnya pernah dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja Pada Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan

Lebih terperinci