NILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI UNTUK TIGA SKEMA PEMBERIAN BONUS YUSUF

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI UNTUK TIGA SKEMA PEMBERIAN BONUS YUSUF"

Transkripsi

1 NILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI UNTUK TIGA SKEMA PEMBERIAN BONUS YUSUF SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009

2 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul Nilai Wajar Asuransi Endowmen Murni dengan Partisipasi untuk Tiga Skema Pemberian Bonus adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan oleh penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian tesis ini. Bogor, Juni 2009 Yusuf NRP G

3 ABSTRACT YUSUF. Fair Valuation of Pure Endowment Insurance with Participation for Three Bonus Systems. Under supervision of I GUSTI PUTU PURNABA and DONNY CITRA LESMANA. Fair valuation is becoming a major concern for actuaries, especially in the perspective of IAS norms. One of the key aspects in this contex is the simultaneous analysis of asset and liabilities in any sound actuarial valuation. The aim of this thesis is to illustrate these concepts, by comparing three common ways of giving bonus in pure endowment insurance with profit: that are reversionary, cash or terminal. For each participation scheme, we compute the fair value of the contract taking into account liability parameters (guaranted interest rate and participation level) as well as asset parameters (market conditions and investment strategy). We find some equilibrium conditions between all those coefficients; they are strategy, participation rate and guaranted minimum rate, from analytical point of view of the bonus system. First, fair valuation is made in the classical binomial model and then extended in a Black-Scholes model. Keywords: fair value, participation scheme, asset and liability management

4 RINGKASAN YUSUF. Nilai Wajar Asuransi Endowmen Murni dengan Partisipasi untuk Tiga Skema Pemberian Bonus. Dibimbing oleh I GUSTI PUTU PURNABA dan DONNY CITRA LESMANA. Asuransi Endowmen Murni adalah asuransi yang memberikan benefit pada pemegang polis jika dan hanya jika pemegang polis masih dalam keadaan hidup setelah melewati waktu jatuh tempo. Jika pemegang polis meninggal sebelum melewati waktu jatuh tempo, maka benefit tidak akan diberikan. Dalam kontrak partisipasi, perusahaan asuransi diwajibkan memberikan benefit (manfaat) dan profit (bonus) setelah waktu jatuh tempo. Benefit diberikan sebagai nilai jaminan dari pertanggungan yang telah disepakati antara perusahaan asuransi dan pemegang polis. Sedangkan profit diberikan sebagai imbal hasil (rate of return) dari hasil investasi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi dalam pasar bursa. Besar kecilnya profit ditentukan oleh imbal hasil secara finansial yang diperoleh perusahaan asuransi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan nilai wajar kontrak partisipasi yang terlingkup dalam suatu produk asuransi, untuk kerangka waktu diskret dan waktu kontinu, dengan memperhatikan sisi aset dan sisi liabilitas berdasarkan beberapa parameter yang ditentukan. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian literatur dan perhitungan analitis dengan langkah-langkah sebagai berikut: Pertama menentukan nilai wajar kontrak partisipasi waktu diskret dengan menggunakan model binomial satu periode, yang menggambarkan nilai wajar kontrak periode satu tahun. Dalam model ini tidak ada perbedaan nilai wajar untuk ketiga cara pemberian bonus. Langkah kedua menentukan nilai kesetimbangan untuk model satu periode untuk menentukan nilai parameter kontrak partisipasi. Langkah berikutnya menentukan nilai wajar model multi periode dan membandingkan nilai wajar ketiga cara pemberian bonus, kemudian menentukan nilai kesetimbangan model multi periode untuk menentukan nilai setiap parameter kontrak partisipasi. Langkah selanjutnya menentukan nilai wajar waktu kontinu menggunakan model Black-Scholes seperti langkah dalam penentuan nilai wajar waktu diskret. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan memperhatikan sisi aset dan liabilitas, nilai wajar kontrak partisipasi dalam suatu produk asuransi dapat ditentukan, yang di dalamnya tercakup nilai jaminan (benefit) dan bonus (profit). Nilai jaminan yang diberikan perusahaan menggunakan bunga teknis yang ditetapkan perusahaan asuransi dan besarnya harus di bawah bunga pasar. Hal ini yang menyebabkan adanya nilai kesetimbangan. Sedangkan nilai bonus dihasilkan dari penyertaan opsi call yang dimiliki pemegang polis (tercakup dalam produk), menggunakan tingkat suku bunga yang berlaku di pasar bursa. Ada tiga cara pemberian bonus, yaitu bonus reversionary, bonus cash dan bonus terminal, yang memiliki nilai wajar yang berbeda terutama untuk sistem bonus reversionary dan sistem cash. Nilai wajar waktu diskret maupun waktu kontinu untuk model satu periode dan model multi periode adalah identik. Kata Kunci: nilai wajar, kontrak partisipasi, asset dan liabilitas

5 Hak Cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2009 Hak Cipta dilindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber a Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar Institut Pertanian Bogor. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin Institut Pertanian Bogor.

6 NILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI UNTUK TIGA SKEMA PEMBERIAN BONUS YUSUF Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Departemen Matematika SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009

7 Judul Tesis Nama NRM : Nilai Wajar Asuransi Endowmen Murni dengan Partisipasi untuk Tiga Skema Pemberian Bonus : Yusuf : G Disetujui Komisi Pembimbing Dr. Ir. I Gusti P. Purnaba, DEA. Ketua Donny Citra Lesmana, S.Si. M Fin. Math. Anggota Diketahui Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana IPB Matematika Terapan Dr. Ir. Endar H.Nugrahani, MS Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS. Tanggal Ujian: 24 Juni 2009 Tanggal Lulus:

8 Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dr. Ir. Endar H. Nugrahani MS.

9 PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan Februari 2009 ini adalah masalah Penentuan Nilai Wajar Berbagai Skema Partisipasi dalam Asuransi Endowmen Murni. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. I Gusti Putu Purnaba, DEA dan Bapak Donny Citra Lesmana, S.Si. M. Fin. Math., atas bimbingannya dalam penulisan karya ilmiah ini. Terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Ir. Endar Hasafah Nugrahani MS. yang telah memberikan banyak saran selaku penguji luar komisi. Tidak lupa pula penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Departemen Agama Republik Indonesia yang telah memberikan beasiswa. Akhirnya ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada istri dan anak, keluarga, pihak lain yang telah membantu baik moril maupun materil sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Juni 2009 Yusuf

10 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Karawang pada tanggal 02 Juni 1964 dari ayah Mohammad Haris dan ibu Tecih. Penulis merupakan putra kedua dari tujuh bersaudara. Tahun 1985 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Karawang pada tahun 1988 baru melanjutkan ke IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (sekarang UIN Jakarta). Di IAIN Syarif Hidayatullah, penulis memilih jurusan Pendidikan Matematika pada Fakultas Tarbiyah dan selesai pada tahun Tahun 1994 penulis mendapat beasiswa di Institut Pengembangan Managemen Indonesia (IPMI) Jakarta, untuk mengikuti program dari Departemen Tenaga Kerja Indonesia dan lulus pada tahun yang sama. Tahun 1999 penulis diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil di Departemen Agama dan menjadi pengajar di MTsN Sukatani Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Melalui beasiswa dari Departemen Agama Republik Indonesia, pada tahun 2007 penulis diterima sebagai mahasiswa pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (Program Magister), dengan mengambil Mayor Matematika Terapan. Lulus tahun 2009.

11 Kupersembahkan tesis ini untuk Ibuku terkasih, istriku Herlina tercinta, dan anak-anakku tersayang Yasmine, Nisriina dan Hafidz

12 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR.. x DAFTAR LAMPIRAN... xi I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Pembahasan 4 II LANDASAN TEORI Asuransi Manajemen Portofolio Investasi dalam Opsi Model Binomial Peubah Acak dan Proses Stokastik Proses Wiener Lema Ito Sifat Lognormal Persamaan Diferensial Black-Scholes Model Black-Scholes III NILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI Notasi dan Definisi Nilai Wajar Model Satu Periode Kesetimbangan Nilai Wajar Model Multi Periode Hubungan Kesetimbangan dalam Model Multi Periode Perbandingan Analisis Sistem Reversionary dan Sistem Cash Waktu Pasar Finansial Kontinu Nilai Wajar Model Satu Periode Nilai Wajar Model Multi Periode Hubungan Kesetimbangan dalam Model Multi Periode Perbandingan Analisis Sistem Reversionary dan Sistem Cash. 51 3,12 Ilustrasi Numerik.. 53 IV KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran.. 58

13 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 61

14 DAFTAR TABEL Halaman 1 Nilai Wajar Partisipasi Kontrak Partisipasi Usia 30 Tahun Nilai Wajar Partisipasi Kontrak Partisipasi B= 20% Nilai Wajar Partisipasi Kontrak Partisipasi B=80%. 56 ix

15 DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Grafik Nilai Wajar Partisipasi Kontrak Partisipasi Usia 30 Tahun Grafik Nilai Wajar Partisipasi Kontrak Partisipasi B= 20% Grafik Nilai Wajar Partisipasi Kontrak Partisipasi B=80%. 56 x

16 DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Bukti persamaan (2.22) Penurunan persamaan (3.6) 63 3 Penurunan persamaan (3.19) 64 4 Penurunan persamaan (3.21) 65 5 Penurunan persamaan (3.22) 66 6 Penurunan persamaan (3.23) 67 7 Penurunan persamaan (3.24) Penurunan persamaan (3.30) 70 9 Bukti persamaan (3.38) Penurunan persamaan (3.39) Penurunan persamaan (3.45) Bukti persamaan (3.47) Penurunan persamaan (3.48) Penurunan persamaan (3.48) 82 xi

17 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi saat ini telah menjadi perhatian banyak pihak, terutama bagi aktuaris, praktisi asuransi, ekonom, penasehat keuangan, akuntan, dan praktisi ekonomi, bahkan masyarakat umum yang melihat masa depan sebagai masa yang penuh dengan ketidakpastian. Contoh dua aspek stokastik yang terlingkup dalam sebuah produk asuransi adalah dimensi waktu (jangka waktu yang panjang) dan ketidakpastian (risiko finansial) (Norbeg 2002). Risiko finansial yang berupa naik turunnya suku bunga dalam pasar investasi adalah salah satu bentuk ketidakpastian yang mempengaruhi produk asuransi. Hal inilah yang membuat dunia asuransi menarik untuk diteliti. Dalam asuransi jiwa ketidakpastian itu semakin kompleks karena tingkat mortalitas dan peluang bertahan hidup seseorang turut diperhitungkan dan memengaruhi besarnya benefit. Salah satu jenis asuransi jiwa yang menarik untuk diteliti adalah asuransi endowmen murni (pure endowment), karena dalam asuransi enowmen murni benefit akan diterima oleh pemegang polis jika pada waktu jatuh tempo, pemegang polis masih dalam keadaan hidup. Jika pemegang polis meninggal sebelum waktu jatuh tempo, maka benefit tidak akan diberikan. Tingkat imbal hasil (rate of return) yang diperoleh perusahaan asuransi endowmen murni sangat dipengaruhi oleh tingkat imbal hasil dari perusahaan asuransi itu sendiri, baik dari imbal hasil operasional perusahan atau imbal hasil dalam investasi di pasar bursa yang dilakukan perusahaan asuransi. Karena imbal hasil perusahaan sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh risiko finansial, maka perusahaan perlu membuat suatu strategi dalam mengendalikan pembayaran benefit pada pemegang polis. Strategi yang dimaksud adalah menawarkan suatu kontrak partisipasi yang dapat diikuti oleh pemegang polis, sehingga risiko finansial tidak hanya membebani perusahaan asuransi, tapi juga menjadi beban pemegang polis. Selain itu tidak hanya risiko finansial yang dibagi oleh perusahaan asuransi dengan pemegang polis, tetapi juga keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan dari hasil investasi.

18 2 Dalam kontrak partisipasi, perusahaan asuransi diwajibkan memberikan benefit (manfaat) dan profit (bonus) setelah waktu jatuh tempo. Benefit diberikan sebagai nilai jaminan dari pertanggungan yang telah disepakati antara perusahaan asuransi dan pemegang polis. Sedangkan keuntungan (profit) diberikan sebagai imbal hasil (rate of return) dari hasil investasi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi dalam pasar bursa. Besar kecilnya keuntungan (profit) ditentukan oleh imbal hasil yang diperoleh perusahaan asuransi. Ada tiga skema pembagian keuntungan (profit) atau bonus yang diberikan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis. Sistem reversionary adalah cara pembagian keuntungan tahunan yang dimasukkan ke dalam cadangan polis pada tiap akhir tahun kontrak dan secara tidak langsung menyatakan pembelian tambahan pertanggungan (asuransi). Benefit atau manfaat akan disesuaikan pada saat penyesuaian cadangan polis. Sistem cash merupakan cara pembagian keuntungan tahunan yang dibayarkan secara tunai atau dimasukkan ke rekening pemegang polis. Sedangkan sistem terminal adalah cara pemberian keuntungan yang dihitung pada akhir kontrak. Penentuan nilai suatu kontrak partisipasi sama halnya dengan menentukan nilai polis partisipasi (polis dengan keuntungan), yaitu polis yang di dalamnya terdapat nilai jaminan (benefit) dan nilai keuntungan (profit) dari hasil investasi. Polis partisipasi biasanya berpasangan dengan suku bunga jaminan minimum (Bacinello 2001). Suku bunga jaminan minimum ditetapkan perusahaan lebih rendah dari pada suku bunga pasar, agar pembayaran benefit kepada pemegang polis bukan merupakan ancaman yang serius, bahkan dapat diabaikan. Hal ini disebabkan perusahaan asuransi dapat mencukupi kebutuhan pembayaran benefit dari hasil investasi di pasar bursa, yang menggunakan suku bunga pasar. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diketahui cara menentukan nilai wajar suatu kontrak partisipasi dalam asuransi endowmen murni, dimulai dengan model satu periode, kemudian model multi periode sebagai perumuman, lalu dibandingkan tiga cara pemberian bonus dan ditentukan nilai parameter dalam kondisi kesetimbangan.

19 3 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya, dapat dituliskan rumusan masalah sebagai berikut: 1 Dengan mempertimbangkan sisi aset dan sisi liabilitas dapat ditentukan suatu kontrak partisipasi. Bagaimana nilai wajar kontrak partisipasi tersebut dapat ditentukan? 2 Dalam setiap kontrak partisipasi terdapat beberapa parameter. Bagaimana menentukan nilai wajar kontrak partisipasi jika parameter (misalnya tingkat partisipasi) tersebut ditentukan? 3 Bagaimana perbandingan nilai wajar kontrak partisipasi dalam tiga skema pemberian bonus? 4 Dalam kondisi kesetimbangan, bagaimana nilai tiap parameter kontrak dapat ditentukan? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan tesis ini adalah sebagai berikut: 1 Menentukan nilai wajar kontrak partisipasi asuransi endowmen murni dengan mempertimbangkan sisi aset dan sisi liabilitas. 2 Menentukan nilai wajar kontrak partisipasi dalam asuransi endowmen murni jika parameter kontrak ditentukan. 3 Membandingkan nilai wajar kontrak partisipasi pada tiga cara pemberian bonus: bonus reversionary, bonus cash dan bonus terminal. 4 Menentukan nilai parameter kontrak partisipasi pada kondisi kesetimbangan. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dibatasi ruang lingkupnya sebagai berikut; 1 Asuransi yang diteliti merupakan asuransi endowmen murni dengan pembayaran premi tunggal yang dibayarkan di awal periode. 2 Opsi yang dimaksud adalah opsi call tipe Eropa yang tidak membayarkan dividen. 3 Model Binomial digunakan untuk kontrak opsi call waktu diskret. 4 Model Black Scholes digunakan kontrak opsi call waktu kontinu.

20 4 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1 Dapat memberikan alternatif lain dari sebuah kontrak asuransi untuk pemegang polis (peserta asuransi); 2 Memberikan nilai tambah dari sebuah kontrak asuransi agar lebih menarik, di samping sebagai asuransi juga bernilai investasi; 3 Dapat menentukan harga yang kompetitif dari sebuah produk asuransi, sehingga dapat bersaing dengan produk asuransi sejenis; 4 Sebagai bahan kajian selanjutnya untuk penelitian masalah yang relevan, baik untuk masalah asuransi maupun masalah investasi. 1.6 Sistematika Pembahasan Untuk memahami penentuan nilai wajar kontrak partisipasi dalam asuransi endowmen murni, dibahas beberapa konsep dasar, yaitu asuransi endowmen murni, pengertian opsi dan hal-hal yang berhubungan dengan opsi, model binomial harga opsi waktu diskret, proses Wiener dan proses Wiener untuk harga saham, serta model Black-Scholes harga opsi waktu kontinu, yang akan dibahas pada bagian dua tesis ini. Pada bagian tiga akan dipaparkan tentang cara menentukan nilai wajar kontrak partisipasi, untuk kasus waktu diskret digunakan model binomial, dan untuk kasus waktu kontinu digunakan model Black-Scholes. Kemudian akan ditentukan nilai wajar kontrak untuk kasus satu periode dan multi periode. Selanjutnya akan dibandingkan nilai wajar kontrak partisipasi dalam tiga cara pemberian bonus baik secara analitik maupun numerik (khusus waktu diskret). Serta akan ditentukan nilai parameter kontrak partisipasi dalam kondisi kesetimbangan. Pada bagian empat yang merupakan bagian akhir, akan dikemukakan kesimpulan dari tesis ini dan saran-saran.

21 BAB II LANDASAN TEORI Tidak ada

22 III NILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI 3.1 Notasi dan Definisi Misalkan terdapat sebuah kontrak asuransi endowmen murni dengan profit (keuntungan). Imbal hasil yang diperoleh pemegang polis pada waktu jatuh tempo adalah jaminan benefit ditambah bonus partisipasi. Imbal hasil tersebut didasarkan pada keuntungan finansial di akhir periode yang dihasilkan dari investasi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi. Selanjutnya diasumsikan antara kematian dan elemen-elemen finansial saling bebas Notasi pada Sisi Liabilitas (Kewajiban) Misalkan nilai polis endowmen murni dengan premi tunggal yang dikeluarkan pada waktu 0 dan jatuh tempo pada waktu dilambangkan dengan. Benefit dibayarkan pada waktu jatuh tempo jika dan hanya jika pemegang polis masih hidup. Misalkan pula tidak ada penyerahan opsi sebelum waktu jatuh tempo. Suku bunga jaminan dinotasikan dengan dan umur pemegang polis pada saat kontrak disetujui dinotasikan dengan. Peluang bertahan hidup pemegang polis sampai dengan dinyatakan dengan T. Dengan tidak mengurangi perumuman, diasumsikan bahwa nilai premi tunggal awal sama dengan T. Jaminan benefit yang dibayarkan pada waktu jatuh tempo (mengabaikan beban biaya dan pajak) secara sederhana dirumuskan dengan. 1 T Selanjutnya dalam kontrak partisipasi, tingkat partisipasi dinyatakan dengan dengan batasan 01. Tiga skema pemberian bonus dalam kontrak partisipasi yang berbeda akan dibandingkan untuk mengetahui perbedaan nilai wajar di antara ketiganya, yaitu:

23 26 1 Bonus Reversionary, yang merupakan bonus yang dihitung tahunan dan digunakan sebagai premi untuk membeli tambahan asuransi (asuransi endowmen murni memberikan benefit hanya pada waktu jatuh tempo). 2 Bonus Cash, yang merupakan bonus yang dihitung tahunan tetapi tidak digabungkan dalam kontrak. Bonus tersebut dapat dibayarkan langsung kepada pemegang polis. 3 Bonus Terminal, yang merupakan bonus yang hanya dihitung pada akhir kontrak dengan memperhitungkan keuntungan finansial. (Devolder dan Dominguez-Fabian, 2004) Ketiga bonus tersebut berturut-turut dinotasikan dengan, dan yang atau disebut juga sebagai tingkat partisipasi Notasi pada Sisi Aset Diasumsikan terdapat pasar dengan persaingan sempurna dan tanpa gesekan, dalam kerangka waktu diskret dengan satu aset berisiko dan satu aset bebas risiko. Suku bunga bebas risiko yang dihitung tahunan dimisalkan tetap dan dilambangkan dengan. Aset berisiko mengikuti pergerakan binomial (Cox et al., 1979) dengan dua macam imbal hasil tiap periode, yaitu imbal hasil baik dinyatakan dengan dan imbal hasil kurang baik dinyatakan dengan. Untuk menghindari kesempatan arbitrase, diasumsikan secara umum 1. Nilai tersebut dapat juga dinyatakan dengan cara lain dalam istilah premi risiko dan volatilitas (simpangan): 1 1 (3.2) (Devolder dan Dominguez-Fabian, 2004) dengan menyatakan premi risiko dan menyatakan volatilitas (0.

24 27 Pada pasar tersebut, penjamin (perusahaan asuransi) diwajibkan untuk menginvestasikan sebagian premi dalam aset berisiko dan sebagian lagi dalam aset bebas risiko. Sebuah strategi didefinisikan oleh koefisien (dengan batasan 0 1) diberikan pada bagian aset berisiko dalam investasi. Imbal hasil yang ditimbulkan oleh strategi adalah variabel acak, yang mengambil satu dari dua nilai yang dinyatakan dengan dan yang didefinisikan sebagai berikut dan dituliskan kembali dengan (substitusikan dan dari persamaan (3.2)): (3.3) 3.2 Nilai Wajar Model Satu Periode Model satu periode merupakan kasus khusus dengan waktu jatuh tempo 1 periode atau 1. Dalam jangka waktu 1 periode, ketiga cara pemberian bonus seperti didefinisikan pada bagian adalah identik. Sebuah kontrak partisipasi dicirikan oleh vektor parameter teknis dan finansial,, dengan i suku bunga jaminan, tingkat partisipasi dan koefisien strategi. Parameter lain,, dengan r suku bunga bebas risiko, u tingkat imbal hasil baik dan d tingkat imbal hasil kurang baik dapat dipandang sebagai batasan pasar. Menggunakan pendekatan standar risiko netral, nilai wajar sebuah kontrak dapat diekspresikan sebagai diskonto dari nilai harapan aliran kas (cash flow) di masa yang akan datang, di bawah ukuran risiko netral, dan memperhitungkan peluang bertahan hidup. Peluang dalam lingkup risiko netral berturut-turut bersesuaian dengan imbal hasil baik dan imbal hasil kurang baik, yang diberikan oleh: 1 2

25 Kedua peluang tersebut bersesuaian dengan liabilitas yaitu kewajiban perusahaan asuransi dalam membayar klaim pada pemegang polis yang dinyatakan berturut-turut sebagai berikut: dengan (3.5) = maksimum, 0 = total benefit dari imbal hasil baik yang harus dibayarkan perusahaan asuransi. = total benefit dari imbal hasil kurang baik yang harus dibayarkan perusahaan asuransi. : suku bunga jaminan yang ditetapkan perusahaan asuransi. Nilai wajar kontrak selanjutnya didefinisikan sebagai peluang bertahan hidup dikalikan dengan nilai wajar finansial benefit yaitu T dengan merupakan nilai wajar finansial benefit dan dinyatakan dengan: (lihat lampiran 2) dengan = dan = (3.7)

26 29 dengan. Sehingga nilai wajar kontrak partisipasi periode satu tahun dinyatakan dengan: Dari persamaan di atas nilai wajar finansial dapat dipandang mengandung dua bagian, yaitu dengan merupakan nilai wajar jaminan minimum di mana 1 1. Sedangkan merupakan bagian nilai wajar, yang bersesuaian dengan opsi call, yaitu. Selanjutnya dibuat beberapa asumsi pada nilai dan untuk tiga kasus berikut, yaitu: Kasus 1: 0 Pada kasus ini, suku bunga jaminan i terlalu besar sehingga tidak ada tingkat partisipasi yang dapat diberikan. Hal ini dapat ditunjukkan khususnya jika 0, maka: 0 0. (3.8) Sehingga, jika suku bunga jaminan yang ditetapkan perusahaan asuransi lebih besar dari pada suku bunga bebas risiko maka nilai kontrak menjadi semata-mata ditentukan oleh nilai wajar jaminan minimum, yaitu:

27 Kasus 2: 0 Kasus ini dipandang sebagai asumsi yang realistik: - Jika aset berisiko meningkat maka akan ada surplus dalam investasi sehingga ada jaminan minimum dan tingkat partisipasi (lihat persamaan (3.13). - Jika aset berisiko menurun maka hanya jaminan minimum dan tidak ada tingkat partisipasi (lihat persamaan (3.9)). Keadaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut Dari persamaan (3.10) dan (3.11) diperoleh. (3.12) Dalam kondisi ini nilai wajar finansial menjadi:

28 31 Sehingga dalam kondisi ini nilai wajar kontrak partisipasi menjadi: Kasus 3: 0 Dalam kasus ini suku bunga jaminan turun bahkan di bawah turunnya situasi pasar, hal ini dapat ditunjukkan pada hubungan sebagai berikut (cukup dengan menunjukkan 0 ) 0. (3.14) Nilai wajar finansial menjadi: 1 = (3.15) Nilai wajar kontrak menjadi: Nilai wajar partisipasi hanya didasarkan pada perbedaan antara suku bunga bebas risiko dan suku bunga jaminan. 3.3 Kesetimbangan Sebuah vektor pada parameter dikatakan setimbang jika nilai wajar awal kontrak sama dengan premi tunggal yang dibayarkan pada waktu 0, maka

29 (3.16) Jika persamaan (3.6) dibandingkan dengan jaminan minimum berakibat: (3.17) Sehingga untuk memperoleh kondisi kesetimbangan, suku bunga jaminan harus lebih kecil atau sama dengan suku bunga bebas risiko. Sekarang akan dilihat kondisi kesetimbangan pada tiga kasus yang telah dikemukakan pada bagian 3.2. Kasus 1: 0 Pada kasus ini, telah ditunjukkan pada persamaan (3.8) bahwa sehingga tidak ada nilai kesetimbangan yang mungkin. Kasus 2: 0 Dengan memperhitungkan persamaan (3.17) dan (3.12) secara simultan, dapat diperoleh hubungan sebagai berikut. (3.18) Hubungan tersebut dapat ditulis dalam bentuk nilai kesetimbangan tiap parameter kontrak, yaitu: - Suku bunga jaminan i sebagai fungsi dari tingkat partisipasi dan koefisien strategi yang dapat diturunkan dari persamaan (3.13) dan persamaan (3.16), yaitu:

30 dengan batasan 01 dan (lihat lampiran 3) - Tingkat partisipasi sebagai fungsi dari suku bunga jaminan dan koefisien strategi yang dapat diturunkan dari persamaan (3.13) dan persamaan (3.16), yaitu: dengan syarat 0 1 dan. (lihat lampiran 4) - Koefisien strategi sebagai fungsi dari suku bunga jaminan dan tingkat partisipasi. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa jika terdapat pasangan nilai parameter teknis i dan B yang logis, maka di sana ada strategi aset yang membangkitkan kondisi kesetimbangan: dengan syarat 0 1. (lihat lampiran 5)

31 34 Syarat pada diperoleh dengan syarat 0 1. a) 0 untuk dan (untuk semua memenuhi ketika 1 b) 1 jika 2. Kasus 3: 0 Kondisi kesetimbangan nilai wajar pada persamaan (3.15) kemudian menjadi Karena dalam kasus ini, sehingga mengakibatkan Nilai Wajar dalam Model Multi Periode Selanjutnya akan diperluas perhitungan nilai wajar pada waktu jatuh tempo secara umum. Tiga rencana partisipasi yang didefinisikan sebelumnya akan dipaparkan secara terpisah. Dalam tiap kasus akan ditunjukkan nilai wajar yang sesuai dengan tiap rencana partisipasi yang berbeda Bonus Reversionary Dengan memperhatikan struktur binomial pada imbal hasil, total benefit yang dibayarkan pada waktu jatuh tempo adalah peubah acak yang diberikan oleh, dengan adalah banyaknya peningkatan aset berisiko dari 0 tahun sampai tahun, sedangkan dan berhubungan dengan total imbal hasil. Nilai wajar kemudian diberikan oleh: v T 1 1 T T (3.23) (lihat lampiran 6)

32 35 dengan adalah nilai wajar finansial dalam satu periode. Nilai wajar kontrak menjadi v T 1 1 dengan: = = = maksimum, Bonus Cash Dalam kasus ini, tiap tahun tingkat bonus diterapkan hanya pada akumulasi cadangan dengan tingkat suku bunga dan memperhitungkan peluang bertahan hidup. Untuk premi awal tunggal T p x, cadangan untuk digunakan pada waktu diberikan oleh 1 t T 1 t. Bagian kewajiban (liabilitas) dibayarkan pada waktu ( 1,2,3, dalam kasus bertahan hidup sebagai peubah acak, bonus cash diberikan oleh: a) Dalam kasus nilai aset yang meningkat b) Dalam kasus nilai aset yang menurun T 1 t T 1 t. Nilai wajar dapat diekspresikan sebagai nilai sekarang pada seluruh aliran kas di masa yang akan datang dalam ukuran risiko netral dan memperhitungkan peluang bertahan hidup.

33 36 v T t T 1 1 T dan adalah nilai wajar finansial yang dirumuskan dengan 1 1 ( lihat lampiran 7) dengan: ,, = dan =. Khususnya dalam kasus 0 dan 0, nilai wajar untuk bonus cash adalah Nilai wajar yang sesuai untuk bonus reversionary adalah Seperti yang diharapkan, untuk 1 dua nilai (3.25) dan (3.26) tersebut di atas adalah identik Bonus Terminal Bonus terminal hanya dihitung pada akhir kontrak, dengan membandingkan akhir liabilitas 1 dengan nilai aset pada waktu jatuh tempo.

34 37 Jika nilai akhir aset pada waktu dinyatakan dengan, dengan menggunakan strategi nilai wajar dapat dirumuskan sebagai berikut: v T T r T T 1 ;;1 T 3.27 dengan adalah ukuran risiko netral dan menyatakan nilai harapan dalam. Alternatif lain, nilai wajar finansial dapat diekspresikan dalam harga opsi 1 1 ;;1 dengan ;;1 adalah harga opsi call pada aset dengan waktu jatuh tempo dan harga strike 1. Dengan memperhatikan struktur model binomial, bentuk umum harga opsi call tersebut diberikan oleh: ;;

35 38 Nilai wajar finansial kemudian diberikan secara eksplisit sebagai berikut: Selanjutnya nilai wajar kontrak partisipasi menjadi v T Hubungan Kesetimbangan dalam Model Multi Periode Bonus Reversionary Rumus (3.23) menunjukkan dengan jelas bahwa 1 1. Hasil kesetimbangan yang diperoleh pada bagian 3.3 (model satu periode) tidak berubah dalam model multi periode untuk bonus reversionary, yaitu: Kasus 1: 0 Tidak ada kesetimbangan yang mungkin karena (lihat persamaan (3.8) dan persamaan (3.17)). Kasus 2: 0 Nilai kesetimbangan untuk parameter suku bunga 2 persamaan 3.19

36 39 Nilai kesetimbangan untuk parameter tingkat partisipasi 2. persamaan 3.20 Nilai kesetimbangan untuk parameter koefisien strategi 2. persamaan 3.21 Kasus 3: 0 Kondisi kesetimbangan nilai wajar pada persamaan (3.15) kemudian menjadi atau. persamaan 3.22 Karena dalam kasus ini, sehingga mengakibatkan Bonus Cash Rumus (3.25) dan (3.26) menunjukkan bahwa nilai wajar biasanya berbeda menggunakan bonus reversionary atau bonus cash. Namun dapat dilihat (bahwa nilai kesetimbangan pada parameter kontrak adalah sama. Menggunakan rumus (3.24) dan 1, kontrak akan setimbang dalam rencana bonus cash jika Seperti pada bagian 3.3, dapat dipertimbangkan kasus yang berbeda, bergantung pada nilai dan.

37 40 Kasus 1: 0. (3.8)). Tidak ada kesetimbangan yang mungkin karena (lihat persamaan Kasus 2: 0 Menggunakan nilai (3.4) dan (3.7) pada dan, rumus (3.29) menjadi: (lihat lampiran 8) yang identik dengan bonus reversionary pada rumus (3.19). Kasus 3: 0 Rumus (3.29) menjadi; Yang mengakibatkan nilai 1 seperti pada kasus bonus reversionary.

38 41 Sehingga dapat disimpulkan kondisi kesetimbangan pada parameter kontrak adalah sama untuk bonus reversionary dan bonus cash Bonus Terminal Rumus (3.28) memberikan kondisi kesetimbangan jika 1 sehingga: Dari hubungan tersebut, dapat diperoleh nilai kesetimbangan tingkat partisipasi sebagai fungsi tingkat jaminan dan koefisien strategi Di lain pihak, jika tingkat partisipasi diketahui, hal ini memungkinkan untuk mengekspresikan nilai kesetimbangan pada tingkat jaminan sebagai berikut:

39 dengan didefinisikan sebagai: infimum : 1. Namun hubungan tersebut tidak nampak secara eksplisit sebab koefisien bergantung kepada nilai. Hubungan tersebut dapat dihitung dengan mengasumsikan nilai untuk dan kemudian periksa setelahnya, jika memenuhi. Sebagai contoh, dilihat kembali apa yang terjadi dalam model dua periode. 1 Dari persamaan (3.33) untuk 2 dan 1 diperoleh Perbandingan Analisis Sistem Reversionary dan Sistem Cash. Sistem Reversionary dan sistem cash tidak banyak berbeda. Perbedaannya hanya pada penggabungan bonus dalam kontrak. Selain itu seperti telah dilihat pada bagian 3.5 bahwa keadaan kesetimbangan adalah sama, walaupun rumus nilai wajar nampaknya begitu berbeda. jika dan hanya jika tingkat partisipasi lebih besar dari pada nilai kesetimbangan. Untuk mendapatkan hubungan tersebut, harus dibandingkan penilaian dalam dua rencana partisipasi menggunakan parameter yang sama: - Untuk bonus reversionary (lihat persamaan (3.23)) 1 1

40 dengan. - Untuk bonus cash (konfirmasi rumus (3.24)) Dengan mengembangkan rumus reversionary didapatkan Kondisi agar sistem reversionary mempunyai nilai wajar yang lebih besar dari pada sistem cash, harus memenuhi hubungan sebagai berikut: 1 atau Atau dengan mengasumsikan 0 (misalnya 0) 1. (3.35)

41 44 Misalkan sebuah fungsi dengan Untuk diperoleh 1 1 Di lain pihak mudah untuk ditunjukan bahwa untuk 0, fungsi meningkat dengan cepat. Sehingga ketika kondisi dipenuhi, nilai wajar untuk bonus reversionary lebih besar dari pada nilai wajar untuk bonus cash dan sebaliknya. Kondisi terakhir dapat ditulis sebagai berikut. (3.36) Dengan memperhatikan perbedaan studi kasus pada bagian 3.3, kondisi (3.36) menjadi: Kasus 1: 0 di sini tidak relevan karena seharusnya 0. Kasus 2: 0 2 atau 2 yang berarti tingkat partisipasi lebih besar dari pada nilai kesetimbangannya (lihat persamaan (3.20)). Kasus 3: 0

42 45 atau 1 karena, yang berarti tingkat partisipasi lebih besar dari pada nilai kesetimbangannya (lihat persamaan (3.22)). 3.7 Waktu Pasar Finansial Kontinu Secara prinsip, perbandingan skema partisipasi yang berbeda dapat dengan mudah diadaptasikan pada waktu pasar finansial kontinu. Pada bagian ini akan dikembangkan model nilai wajar dengan menggunakan model Black-Scholes. Asumsi klasik pada pasar dimisalkan terpenuhi. Dua jenis aset dimisalkan ada, yaitu: 1. Aset tidak berisiko dihubungkan dengan suku bunga bebas risiko dengan ln1 suku bunga bebas risiko pada saat itu. 2. Aset berisiko dimodelkan dengan model gerak Brown geometrik dengan adalah proses Wiener. (Devolder dan Dominguez-Fabian, 2004) Kasus jika seluruh dana diinvestasikan pada aset bebas risiko, maka nilai dapat ditentukan dengan mengintegralkan bentuk berikut: Sehingga diperoleh nilai sebagai berikut: Dengan batas 0, maka untuk 0 nilai investasi sama dengan nilai aset semula yaitu 1, sehingga nilai 0 1 dan nilai menjadi.

43 46 Portofolio yang dianjurkan pada perusahaan asuransi tetap seperti pada kasus waktu diskret, yaitu proporsi diinvestasikan pada aset berisiko dan 1 diinvestasikan pada aset bebas risiko. Perkembangan pada portofolio mengikuti gerak Brown geometrik dilambangkan dengan persamaan sebagai berikut 1 (3.37) 3.8 Nilai Wajar Model Satu Periode Di sini akan diberikan hasil pada bagian 3.2 yang diperoleh dalam struktur binomial. Pada model satu periode, tiga macam skema partisipasi adalah identik. Dalam model kontinu juga akan ditentukan nilai wajar untuk kontrak yang diberikan,, dan untuk memperoleh kondisi kesetimbangan pada koefisien-koefisien untuk mendapatkan kontrak yang wajar. Nilai wajar sekarang diberikan dengan 1 1,, 1 1 dengan,, 1 menyatakan harga opsi call pada portofolio yang direkomendasikan untuk satu periode dan untuk harga eksekusi (strike price) yang sama dengan jaminan 1. Nilai untuk satu periode dengan ln1 adalah: 1 1 Dalam lingkungan model Black-Scholes nilai,, 1 atau opsi call diberikan dengan:,,

44 ,, 1 1,, ,, 1 1,, 1,, 1 1 1,, 1 (lihat lampiran 9) 3.38 dengan ln 1 1 2,, 1 ln ln 1,, 1,, 1,, adalah fungsi sebaran kumulatif pada peubah acak normal baku. (lihat lampiran 10) Akhirnya nilai wajar dapat ditulis sebagai berikut 1 1 1,, 1 1 1,, Keadaan kesetimbangan yang diberikan oleh (3.16) dapat dinyatakan dalam model ini sebagai nilai kesetimbangan eksplisit pada tingkat partisipasi, untuk tingkat suku bunga jaminan dan koefisien strategi (ekuivalen dengan persamaan (3.20) dalam model binomial) 1,, 1 1,,

45 48 Hubungan implisit hanya dapat diperoleh dalam model ini, jika ingin menyelesaikan persamaan tersebut untuk dua parameter lain (nilai kesetimbangan berturut-turut untuk suku bunga jaminan dan koefisien strategi). 3.9 Nilai Wajar dalam Model Multi Periode Bonus Reversionary Tepat seperti dalam kasus waktu diskret dan memperhitungkan struktur proses imbal hasil, nilai wajar untuk kontrak periode menggunakan bonus reversionary diberikan oleh T 1 1,, 1 1 1,, dengan,, 1 dan,, 1 seperti didefinisikan pada persamaan Bonus Cash Nilai wajar diekspresikan sebagai diskonto nilai harapan pada semua aliran kas (cash flow) di waktu yang akan datang di bawah ukuran risiko netral dan peluang bertahan hidup T 1 1 t dengan adalah bonus cash yang dibayarkan pada waktu. Nilai harapan adalah 1 T t 1,, Dengan menyubstitusikan persamaan (3.44) ke dalam persamaan (3.43) akan diperoleh: T 1 1 t 1 T t 1,, 1 1

46 49 T 1 1 T,, Akhirnya, nilai wajar diberikan oleh T 1 1 1,, dengan lampiran Bonus Terminal Nilai wajar akan memiliki struktur yang sama seperti dalam model satu periode T 1 1,, 3.46 dengan:,, 1,, 1,, 1,, 1,, (lihat lampiran 12),,,, (3.47) Sehingga nilai wajar dalam model multi periode menjadi: T 1 1,, T 1 1,, 1 1,,

47 50 dengan: ln 1,, 1 2 ln ln 1,,,, (lihat lampiran 13) 3.10 Hubungan Kesetimbangan dalam Model Multi Periode Bonus Reversionary Menurut rumus (3.42) dan seperti dalam model binomial, keadaan kesetimbangan sama seperti dalam model satu periode ,, 1 1 1,, ,, 1 1 1,, r,, 1 1,, 1 1 r,, 1 1,, Bonus Cash Menggunakan rumus (3.45) kondisi kesetimbangan untuk bonus cash menjadi: ,, ,,

48 51 1,, ,, 1 1,, 1 1,, yang juga sama dengan nilai kesetimbangan pada model satu periode (lihat persamaan (3.41)) Bonus Terminal Menggunakan persamaan (3.46), kondisi kesetimbangan untuk bonus terminal menjadi: 1 1 1,, 1 1,, 1 1,, 1 1 1,, 1,, 1 1 1,, 1 T,, Perbandingan Analisis Sistem Reversionary dan Sistem Cash Metodologi yang sama seperti dalam bagian 3.6 dapat digunakan untuk memperoleh kedudukan antara nilai wajar untuk bonus reversionary dan bonus cash ketika parameter tidak dalam keadaan setimbang. Dengan menggunakan berturut-turut persamaan (3.42) dan (3.45), nilai wajar dapat ditulis sebagai berikut: - Dalam sistem reversionary nilai wajar kontrak partisipasi adalah (lihat persamaan (3.42)) T 1 1,, 1 1 1,, 1 1 T

49 52 dengan 1,, 1 dan,, 1 merupakan harga opsi call dalam model satu periode,, ,, 1 1,, 1,, 1 1 1,, 1 - Dalam sistem cash nilai wajar kontrak partisipasi adalah (lihat persamaan (3.45)) T dengan 1,, 1 dan,, 1 merupakan harga opsi call dalam model satu periode,, ,, 1 1,, 1,, 1 1 1,, 1 dengan,, 1 dan,, 1 didefinisikan pada persamaan (3.39) dan merupakan fungsi distribusi kumulatif peubah acak normal baku. Sehingga nilai wajar kontrak sistem reversionary dan sistem cash waktu diskret mempunyai bentuk yang tepat sama dengan nilai wajar kontrak sistem reversionary dan sistem cash dalam waktu kontinu.

50 Ilustrasi Numerik Dengan memperhatikan formula nilai wajar kontrak partisipasi multi periode untuk tiga cara pemberian bonus serta dengan memasukkan nilai tiap parameter dapat ditentukan nilai wajar kontrak partisipasi secara numerik. Untuk menampilkan data secara numerik digunakan program excel Nilai Wajar Finansial Sebagai Fungsi Tingkat Partisipasi Pada bagian ini akan dibandingkan tiga skema partisipasi (cara pemberian bonus) dalam bentuk nilai wajar kontrak partisipasi untuk seseorang yang berumur 30 tahun. Misalkan dalam pasar finansial skenario berikut dipenuhi dengan suku bunga bebas risiko 3% per tahun, premi risiko 2% dan volatilitas 6%. Suku bunga jaminan yang ditetapkan perusahan asuransi sebesar 2.5% per tahun. Sedangkan investasi yang dilakukan perusahaan menggunakan strategi agresif sebesar 60% pada aset berisiko. Nilai wajar kontrak partisipasi dengan tiga skema partisipasi selama dua periode dapat dilihat dalam Tabel 1. Tabel 1. Nilai Wajar Kontrak Partisipasi Berbagai Tingkat Partisipasi untuk Usia 30 Tahun NO TINGKAT PARTISIPASI NILAI WAJAR REVERSIONARY CASH TERMINAL KETERANGAN i= r= γ= λ= θ= T= 2 tahun x=30 tahun

51 54 Untuk lebih memperjelas perbedaan nilai wajar kontrak partisipasi dua periode untuk tiga skema partisipasi secara visiual dapat digambarkan dalam sebuah grafik (lihat Gambar 1). Grafik Nilai Wajar Kontrak Partisipasi Berbagai Tingkat Partisipasi N i l a i 1,04 1,02 1 0,98 W a j a r 0,96 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 Tingkat Partisipas (B) 0,9 1 Reversionary Cash Terminal Gambar 1. Grafik Nilai Wajar Kontrak Partisipasi Berbagai Tingkat Partisipasi Nilaii Wajar Kontrak Partisipasi Sebagai Fungsi Peluang Bertahan Hidup Usia x ( Tp T x ) Seperti pada bagian diasumsikan dalam pasar finansial skenario berikut dipenuhi dengann suku bunga bebas risiko 3% per tahun, premi risiko 2% dan volatilitas 6%. Suku bunga jaminan yang ditetapkan perusahaan asuransi sebesar 2.5% per tahun. Sedangkan investasi yang dilakukan perusahaan menggunaka an strategi agresif sebesar 60% padaa aset berisiko. Nilaii wajar kontrak partisipasi pada tiga skema partisipasi dengan tingkat partisipasi 20% untuk orang yang berusia 30 tahun sampai berusia 50 tahun selama dua periode (2 tahun) ditampilkan dalam Tabel 2 dan Gambar 2. Sedangkan nilaii wajar kontrak partisipasi pada tiga skema partisipasi dengan tingkat partisipasi 80% untuk orang yang berusia 30 tahun sampai berusia 50 tahun selama dua periode ditampilkan dalam Tabel 3 dan Gambar 3.

52 55 Tabel 2. Nilai Wajar Kontrak Partisipasi dengan Tingkat Partisipasi 20% untuk Usia 30 Tahun s/d 50 Tahun NO USIA (x) PLG BERTAHAN HIDUP (Tpx) REVERSIONARY NILAI WAJAR CASH TERMINAL N i l a i W a j a r 1 0,99 0,98 0,97 Nilai Wajar Kontrak Usia 30 Tahun s/d 50 Tahun dengan Tingkat Partisipasii 20% Reversionary Usia Cash Terminal Gambar 2. Grafik Nilai Wajar Kontrak Partisipasi dengan Tingkat Partisipasi 20%

53 56 Tabel 3. Nilai Wajar Kontrak Partisipasi dengan Tingkat Partisipasi 20% untuk Usia 30 Tahun s.d 50 Tahun NO USIA (x) PLNG BERTAHAN HIDUP ( Tpx) REVERSIONARY NILAI WAJAR CASH TERMINAL N i l a i W a j a r Grafik Nilai Wajar Kontrak Partisipasi dengan Tingkat Partisipasi untuk Usia 30 Tahun s.d 50 Tahun 1,05 1 0, Usia Reversionay Cash Terminal Gambar 3. Grafik Nilai Wajar Kontrak Partisipasi dengan Tingkat Partisipasi 80% untuk Usia 30 Tahun s.d 50 Tahun.

54 Pembahasan Hasil Perhitungan Numerik Dalam Tabel 1 dan Gambar 1 jelas terlihat bahwa nilai wajar finansial dari tiga cara pemberian bonus pada saat tingkat partisipasi lebih dari 10%, untuk bonus reversionary dan bonus cash hampir memiliki nilai yang sama sampai 5 digit di belakang koma. Sedangkan untuk bonus terminal memiliki nilai yang lebih kecil dari bonus reversionary dan bonus cash. Sedangkan dalam Tabel 2 dan Gambar 2 dapat dilihat bahwa makin tinggi usia pemegang polis makin berkurang nilai wajar kontrak partisipasi untuk tiga skema partisipasi. Hal ini disebabkan oleh penurunan peluang bertahan hidup pemegang polis. Namun tetap nilai wajar kontrak partisipasi untuk cara pemberian bonus terminal lebih kecil dari cara pemberian bonus reversionary dan bonus cash. Selanjutnya nilai wajar kontrak partisipasi pada tiga skema partisipasi dengan tingkat partisipasi 80% untuk orang yang berusia 30 tahun sampai berusia 50 tahun selama dua periode (2 tahun) ditampilkan dalam Tabel 3 dan Gambar 3. Dari Tabel 3 dan Gambar 3 dapat diinterpretasikan sama seperti pada Tabel 2 dan Gambar 2, yang berbeda hanya nilai wajar kontrak partisipasi lebih besar dari pada nilai wajar kontrak partisipasi dengan tingkat partisipai sebesar 20% untuk ke tiga cara pemberian bonus.

55 IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Telah ditunjukkan bahwa nilai wajar bergantung kepada: strategi investasi (dan dihubungkan dengan risiko), tingkat partisipasi dan tingkat jaminan, juga pada sistem bonus yang dipilih, baik untuk model satu periode maupun model multi periode dalam kerangka waktu diskret dan waktu kontinu. Kondisi kesetimbangan diperoleh jika dan hanya jika tingkat suku bunga jaminan lebih kecil atau sama dengan tingkat suku bunga bebas risiko. Beberapa kondisi kesetimbangan secara eksplisit telah ditemukan dalam rumus parameter kontrak. Khususnya untuk bonus reversionary dan bonus cash kondisi kesetimbangan pada parameter kontrak adalah sama. Dalam tulisan ini, telah dikembangkan berbagai rumusan untuk membandingkan nilai wajar produk asuransi yang didasarkan pada tiga rencana partisipasi; bonus reversionary, bonus cash dan bonus terminal yang memperhitungkan secara simultan sisi aset dan sisi liabilitas dalam model multi periode. Pertama menggunakan model binomial, yang telah memperoleh bentuk tertutup dan memberikan interpretasi dengan jelas yang berhubungan dengan kondisi pasar. Kemudian sebuah pendekatan yang sama untuk kerangka waktu kontinu telah diberikan dalam model Black-Scholes yang memberikan suatu kesimpulan yang sama. 4.2 Saran Dengan memperhatikan kesimpulan yang diperoleh, maka diberikan saransaran sebagai berikut: 1 Model juga dapat dikembangkan dengan memperhitungkan aspek lain seperti melepas opsi, premi periodik atau risiko jangka panjang. 2 Pada penelitian lebih lanjut, untuk lebih menunjukkan perbedaan nilai wajar dalam tiga rencana partisipasi dapat dibuat analisis numeriknya.

56 59 DAFTAR PUSTAKA Abink M, Saker M Getting to grif with fair value. The Staple Inn Actuarial Society. Bacinello AR Fair pricing of Life Insurance participating policies with a minimum interest guaranteed. ASTIN Bulletin. 31(2): Bacinello AR. 2003a. Fair valuation of a guaranted life insurance participating contract embedding a surrender option. Journal of Risk and Insurance. 70(3): Bacinello AR. 2003b. Pricing guaranteed life insurance participating policies with annual premiums and surrender option. North American Actuarial Journal. 7(3), Black F, Scholes M The Pricing of Option and Corporate Liabilities. The Journal of Political Economy. 81(3): Bodie Zvi, Kane Alex, Markus AJ Investasi. Jilid I. Budi Wibowo, penerjemah. Salemba Empat. Terjemahan dari: Invesment. Bowers NL JR, Gerber HU, Hickman JC, Jones DA, Nesbitt CJ Actuarial Mathematics. Second Edition. The Society of Actuaries. Illinois USA. Briys E, De Varenne F On the risk of insurance liabilities: debunking some common pitfalls. Journal of Risk an Insurance. 64(4): Buhlman H New Math for Actuaries. ASTIN Bulletin. 32(2): Chance DM An Introduction to Derivatives & Risk Management. Sixth Edition. Thomson South Western. Ohio USA. Cox J, Ross S, Rubenstein M Option Pricing: a simplified approach. Journal of Finacial Economics. 7: Devolder P Fair valuation of Actuarial Liabilities in Binomial Environment. Universite Catholique de Louvain. Valencia. Devolder P, Dominguez-Fabian I, Fair Valuation of Various Participation Schemes in Life Insurance. Astin Bulletin, 35(1): Ghahramani S Fundamental of Probability With Stochastic Processes. Third Edition, Pearson Precentice Hall. New Jersey USA.

NILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI UNTUK TIGA SKEMA PEMBERIAN BONUS YUSUF

NILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI UNTUK TIGA SKEMA PEMBERIAN BONUS YUSUF NILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI UNTUK TIGA SKEMA PEMBERIAN BONUS YUSUF SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

Grosen A, Jorgensen. P.L Fair valuation of life insurance liabilities: the infact of interest rate guarantees, surrender option and bonus

Grosen A, Jorgensen. P.L Fair valuation of life insurance liabilities: the infact of interest rate guarantees, surrender option and bonus 59 DAFTAR PUSTAKA Abink M, Saker M. 2002. Getting to grif with fair value. The Staple Inn Actuarial Society. Bacinello AR. 200. Fair pricing of Life Insurance participating policies with a minimum interest

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

BAB III PENETAPAN HARGA PREMI PADA KONTRAK PARTISIPASI ASURANSI JIWA ENDOWMEN DENGAN OPSI SURRENDER

BAB III PENETAPAN HARGA PREMI PADA KONTRAK PARTISIPASI ASURANSI JIWA ENDOWMEN DENGAN OPSI SURRENDER BAB III PENETAPAN HARGA PREMI PADA KONTRAK PARTISIPASI ASURANSI JIWA ENDOWMEN DENGAN OPSI SURRENDER Pada bab ini akan ditentukan harga premi pada polis partisipasi yang terdapat opsi surrender pada kontraknya.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN

PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan beberapa teori dasar yang digunakan untuk menetapkan harga premi pada polis partisipasi asuransi jiwa endowmen yang terdapat opsi surrender dalam kontraknya,

Lebih terperinci

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN

PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

RISIKO GEMUK (FAT-TAILED ADRINA LONY SEKOLAH

RISIKO GEMUK (FAT-TAILED ADRINA LONY SEKOLAH PENENTUAN BESARNYA PREMI UNTUK SEBARAN RISIKO YANG BEREKOR GEMUK (FAT-TAILED RISK DISTRIBUTION) ADRINA LONY SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

Lebih terperinci

PENDUGAAN TURUNAN PERTAMA DAN TURUNAN KEDUA DARI FUNGSI INTENSITAS SUATU PROSES POISSON PERIODIK SYAMSURI

PENDUGAAN TURUNAN PERTAMA DAN TURUNAN KEDUA DARI FUNGSI INTENSITAS SUATU PROSES POISSON PERIODIK SYAMSURI PENDUGAAN TURUNAN PERTAMA DAN TURUNAN KEDUA DARI FUNGSI INTENSITAS SUATU PROSES POISSON PERIODIK SYAMSURI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

MODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI

MODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI MODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA

PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA Buletin Ilmiah Math. Stat. Dan Terapannya (Bimaster) Volume 02 no. 1 (2013), hal 13 20 PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA Widyawati, Neva Satyahadewi, Evy Sulistianingsih

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE

PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE R. MELIYANI 1, E. H. NUGRAHANI 2, D. C. LESMANA 3 Abstrak Opsi window reset merupakan salah satu jenis opsi yang

Lebih terperinci

MODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI

MODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI MODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Perkembangan bisnis asuransi semakin hari semakin menjanjikan, hal ini dikarenakan hampir semua bidang kehidupan mempunyai resiko, antara lain, kematian,

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN DAN TITIK KESETIMBANGANNYA DALAM PORTOFOLIO HETEROGEN

PENENTUAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN DAN TITIK KESETIMBANGANNYA DALAM PORTOFOLIO HETEROGEN PENENTUAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN DAN TITIK KESETIMBANGANNYA DALAM PORTOFOLIO HETEROGEN (PREMIUM PRICING BASED ON DEMAND FUNCTION AND EQUILIBRIUM POINT IN HETEROGENOUS PORTOFOLIO) Usep

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Opsi Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli atau menjual aset kepada penjual opsi pada harga tertentu dan dalam jangka waktu yang telah ditentukan

Lebih terperinci

PREMI TUNGGAL ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP UNIT LINK DENGAN GARANSI MINIMUM DAN NILAI CAP MENGGUNAKAN METODE POINT TO POINT

PREMI TUNGGAL ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP UNIT LINK DENGAN GARANSI MINIMUM DAN NILAI CAP MENGGUNAKAN METODE POINT TO POINT PREMI TUNGGAL ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP UNIT LINK DENGAN GARANSI MINIMUM DAN NILAI CAP MENGGUNAKAN METODE POINT TO POINT Ni Luh Juliantari 1, I Wayan Sumarjaya 2, I Nyoman Widana 3 1 Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Salah satu instrumen derivatif yang mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah opsi. Opsi adalah suatu kontrak antara dua pihak, salah satu pihak (sebagai pembeli) mempunyai hak

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI OPSI TIPE EROPA EDY SUYONO

PEMODELAN NILAI OPSI TIPE EROPA EDY SUYONO PEMODELAN NILAI OPSI TIPE EROPA EDY SUYONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Pemodelan Nilai

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL PELUANG BERTAHAN HIDUP DAN APLIKASINYA SUNARTI FAJARIYAH

ANALISIS MODEL PELUANG BERTAHAN HIDUP DAN APLIKASINYA SUNARTI FAJARIYAH ANALISIS MODEL PELUANG BERTAHAN HIDUP DAN APLIKASINYA SUNARTI FAJARIYAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 2 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER

PERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER PERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER LATHIFATURRAHMAH SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK GANDA DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH REGULASI OPTIMAL HASBY ASSIDIQI

PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK GANDA DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH REGULASI OPTIMAL HASBY ASSIDIQI PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK GANDA DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH REGULASI OPTIMAL HASBY ASSIDIQI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

Lebih terperinci

KETERKONTROLAN BEBERAPA SISTEM PENDULUM SAKIRMAN

KETERKONTROLAN BEBERAPA SISTEM PENDULUM SAKIRMAN KETERKONTROLAN BEBERAPA SISTEM PENDULUM SAKIRMAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Keterkontrolan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. II. LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. 2.1 Istilah Ekonomi dan Keuangan Definisi 1 (Investasi) Dalam keuangan,

Lebih terperinci

SOLUSI PERSAMAAN BOLTZMANN DENGAN NILAI AWAL BOBYLEV MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK YOANITA HISTORIANI

SOLUSI PERSAMAAN BOLTZMANN DENGAN NILAI AWAL BOBYLEV MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK YOANITA HISTORIANI SOLUSI PERSAMAAN BOLTZMANN DENGAN NILAI AWAL BOBYLEV MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK YOANITA HISTORIANI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

Lebih terperinci

PENERAPAN HUKUM MORTALITA MAKEHAM DAN TINGKAT SUKU BUNGA STOKASTIK UNTUK PERHITUNGAN NILAI TUNAI MANFAAT

PENERAPAN HUKUM MORTALITA MAKEHAM DAN TINGKAT SUKU BUNGA STOKASTIK UNTUK PERHITUNGAN NILAI TUNAI MANFAAT PENERAPAN HUKUM MORTALITA MAKEHAM DAN TINGKAT SUKU BUNGA STOKASTIK UNTUK PERHITUNGAN NILAI TUNAI MANFAAT Valensia Huang; Farah Kristiani Jurusan Matematika, Fakultas Teknologi Informasi dan Sains, Universitas

Lebih terperinci

PERHITUNGAN NILAI-NILAI AKTUARIA DENGAN ASUMSI TINGKAT SUKU BUNGA BERUBAH SECARA STOKASTIK

PERHITUNGAN NILAI-NILAI AKTUARIA DENGAN ASUMSI TINGKAT SUKU BUNGA BERUBAH SECARA STOKASTIK PERHITUNGAN NILAI-NILAI AKTUARIA DENGAN ASUMSI TINGKAT SUKU BUNGA BERUBAH SECARA STOKASTIK Kumala Dewi S.; Ferry Jaya Permana; Farah Kristiani Jurusan Matematika, Fakultas Teknologi dan Ilmu Sains, Universitas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN NILAI TEBUS DAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA KONTINU. Jl. Prof. Soedarto, S.H, Semarang, 50275

PERBANDINGAN NILAI TEBUS DAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA KONTINU. Jl. Prof. Soedarto, S.H, Semarang, 50275 PERBANDINGAN NILAI TEBUS DAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA KONTINU Asri Nurul Fajriani 1, Djuwandi 2, Yuciana Wilandari 3 1,2,3 Program Studi Matematika Jl. Prof. Soedarto, S.H, Semarang, 50275 ABSTRAK

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER WAKTU PERUBAHAN PROSES PADA 2 CONTROL CHART MENGGUNAKAN PENDUGA KEMUNGKINAN MAKSIMUM SITI MASLIHAH

PENDUGAAN PARAMETER WAKTU PERUBAHAN PROSES PADA 2 CONTROL CHART MENGGUNAKAN PENDUGA KEMUNGKINAN MAKSIMUM SITI MASLIHAH PENDUGAAN PARAMETER WAKTU PERUBAHAN PROSES PADA CONTROL CHART MENGGUNAKAN PENDUGA KEMUNGKINAN MAKSIMUM SITI MASLIHAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE

PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE E-Jurnal Matematika Vol. 6 (1), Januari 2017, pp. 29-36 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE Ni Nyoman Ayu Artanadi 1, Komang Dharmawan 2, Ketut

Lebih terperinci

PERAN TRANSFORMASI TUSTIN PADA RUANG KONTINU DAN RUANG DISKRET SAMSURIZAL

PERAN TRANSFORMASI TUSTIN PADA RUANG KONTINU DAN RUANG DISKRET SAMSURIZAL PERAN TRANSFORMASI TUSTIN PADA RUANG KONTINU DAN RUANG DISKRET SAMSURIZAL SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

MODEL PERDAGANGAN ANTARNEGARA BERDASARKAN AKUMULASI MODAL D A Y A T

MODEL PERDAGANGAN ANTARNEGARA BERDASARKAN AKUMULASI MODAL D A Y A T MODEL PERDAGANGAN ANTARNEGARA BERDASARKAN AKUMULASI MODAL D A Y A T SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY DAN APLIKASINYA PADA HARGA GABAH KERING PANEN T A M U R I H

KAJIAN MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY DAN APLIKASINYA PADA HARGA GABAH KERING PANEN T A M U R I H KAJIAN MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY DAN APLIKASINYA PADA HARGA GABAH KERING PANEN T A M U R I H SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

ISSN: X 215 PREMI TUNGGAL ASURANSI JIWA EQUITY-LINKED : ANALISIS PENGARUH USIA TERTANGGUNG DAN WAKTU JATUH TEMPO. Yunita Wulan Sari, Gunardi

ISSN: X 215 PREMI TUNGGAL ASURANSI JIWA EQUITY-LINKED : ANALISIS PENGARUH USIA TERTANGGUNG DAN WAKTU JATUH TEMPO. Yunita Wulan Sari, Gunardi ISSN: 2088-687X 215 PREMI TUNGGAL ASURANSI JIWA EQUITY-LINKED : ANALISIS PENGARUH USIA TERTANGGUNG DAN WAKTU JATUH TEMPO Yunita Wulan Sari, Gunardi Program Studi Statistika, Juruan Matematika, FMIPA, UGM

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIKA UNTUK PERUBAHAN SUHU DAN KONSENTRASI DOPANT PADA PEMBENTUKAN SERAT OPTIK MIFTAHUL JANNAH

MODEL MATEMATIKA UNTUK PERUBAHAN SUHU DAN KONSENTRASI DOPANT PADA PEMBENTUKAN SERAT OPTIK MIFTAHUL JANNAH MODEL MATEMATIKA UNTUK PERUBAHAN SUHU DAN KONSENTRASI DOPANT PADA PEMBENTUKAN SERAT OPTIK MIFTAHUL JANNAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE

PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE PERBANDINGANN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE DAN APLIKASINYA PADA DATAA KEMATIAN INDONESIA VANI RIALITA SUPONO SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS

Lebih terperinci

: Premi Tunggal Bersih Asuransi Jiwa Seumur Hidup Unit Link. : 1. I Wayan Sumarjaya, S.Si, M.Stats. 2. Drs. I Nyoman Widana, M.

: Premi Tunggal Bersih Asuransi Jiwa Seumur Hidup Unit Link. : 1. I Wayan Sumarjaya, S.Si, M.Stats. 2. Drs. I Nyoman Widana, M. Judul : Premi Tunggal Bersih Asuransi Jiwa Seumur Hidup Unit Link dengan Garansi Minimum dan Nilai Cap Menggunakan Metode Point To Point Nama : Ni Luh Juliantari Pembimbing : 1. I Wayan Sumarjaya, S.Si,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Hal ini berdampak pada sektor lain dalam kehidupan masyarakat seperti

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK DENGAN LINTASAN MIRING DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH TRACKING ERROR OPTIMAL BAMBANG EDISUSANTO

PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK DENGAN LINTASAN MIRING DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH TRACKING ERROR OPTIMAL BAMBANG EDISUSANTO PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK DENGAN LINTASAN MIRING DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH TRACKING ERROR OPTIMAL BAMBANG EDISUSANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN

Lebih terperinci

MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN

MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN oleh RETNO TRI VULANDARI M0106062 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA DAERAH BERDASARKAN MODAL DAN KNOWLEDGE MUHAMMAD TAUFIK NUSA TAJAU

MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA DAERAH BERDASARKAN MODAL DAN KNOWLEDGE MUHAMMAD TAUFIK NUSA TAJAU MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA DAERAH BERDASARKAN MODAL DAN KNOWLEDGE MUHAMMAD TAUFIK NUSA TAJAU SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

PENENTUAN PREMI TAHUNAN KONSTAN DAN CADANGAN BENEFIT PADA ASURANSI JOINT LIFE BELLA YOSIA

PENENTUAN PREMI TAHUNAN KONSTAN DAN CADANGAN BENEFIT PADA ASURANSI JOINT LIFE BELLA YOSIA PENENTUAN PREMI TAHUNAN KONSTAN DAN CADANGAN BENEFIT PADA ASURANSI JOINT LIFE BELLA YOSIA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 206 PERNYATAAN

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI JOINT LIFE

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI JOINT LIFE E-Jurnal Matematika Vol. 5 (1), Januari 2016, pp. 32-37 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI JOINT LIFE Ni Luh Putu Ratna Dewi 1, I Nyoman Widana 2, Desak Putu Eka Nilakusmawati 3 1

Lebih terperinci

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL MIKROSKOPIK DAN MODEL KINETIK LALU LINTAS KENDARAAN DAN SIMULASINYA DESYARTI SAFARINI TLS

KAJIAN MODEL MIKROSKOPIK DAN MODEL KINETIK LALU LINTAS KENDARAAN DAN SIMULASINYA DESYARTI SAFARINI TLS KAJIAN MODEL MIKROSKOPIK DAN MODEL KINETIK LALU LINTAS KENDARAAN DAN SIMULASINYA DESYARTI SAFARINI TLS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

PERAN TRANSFORMASI TUSTIN PADA RUANG KONTINU DAN RUANG DISKRET SAMSURIZAL

PERAN TRANSFORMASI TUSTIN PADA RUANG KONTINU DAN RUANG DISKRET SAMSURIZAL PERAN TRANSFORMASI TUSTIN PADA RUANG KONTINU DAN RUANG DISKRET SAMSURIZAL SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

PENENTUAN PREMI DAN CADANGAN MANFAAT PADA BEBERAPA JENIS ASURANSI JIWA DENGAN MEMPERHITUNGKAN BIAYA SITI RAHMATUL THAIBAH

PENENTUAN PREMI DAN CADANGAN MANFAAT PADA BEBERAPA JENIS ASURANSI JIWA DENGAN MEMPERHITUNGKAN BIAYA SITI RAHMATUL THAIBAH PENENTUAN PREMI DAN CADANGAN MANFAAT PADA BEBERAPA JENIS ASURANSI JIWA DENGAN MEMPERHITUNGKAN BIAYA SITI RAHMATUL THAIBAH DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

MODIFIKASI METODE RELE UNTUK MODEL PENDUDUK QUASI-STABIL CECEP A.H.F. SANTOSA

MODIFIKASI METODE RELE UNTUK MODEL PENDUDUK QUASI-STABIL CECEP A.H.F. SANTOSA MODIFIKASI METODE RELE UNTUK MODEL PENDUDUK QUASI-STABIL CECEP A.H.F. SANTOSA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 Hak Cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi

Lebih terperinci

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI TIPE EROPA MENGGUNAKAN METODE QUASI MONTE CARLO DENGAN BARISAN KUASI-ACAK HALTON

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI TIPE EROPA MENGGUNAKAN METODE QUASI MONTE CARLO DENGAN BARISAN KUASI-ACAK HALTON E-Jurnal Matematika Vol. 3 (4), November 2014, pp. 154-159 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI TIPE EROPA MENGGUNAKAN METODE QUASI MONTE CARLO DENGAN BARISAN KUASI-ACAK HALTON I Gusti Putu Ngurah

Lebih terperinci

CADANGAN ASURANSI PENDIDIKAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PARETO DENGAN TINGKAT BUNGA VASICEK. Reinhard Sianipar 1, Hasriati 2 ABSTRACT

CADANGAN ASURANSI PENDIDIKAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PARETO DENGAN TINGKAT BUNGA VASICEK. Reinhard Sianipar 1, Hasriati 2 ABSTRACT CADANGAN ASURANSI PENDIDIKAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PARETO DENGAN TINGKAT BUNGA VASICEK Reinhard Sianipar, Hasriati 2 Mahasiswa Program Studi S Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Jurusan Matematika

Lebih terperinci

PENENTUAN TINGKAT PARTISIPASI PADA ASURANSI JIWA ENDOWMEN UNIT LINK DENGAN METODE POINT TO POINT

PENENTUAN TINGKAT PARTISIPASI PADA ASURANSI JIWA ENDOWMEN UNIT LINK DENGAN METODE POINT TO POINT Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 3 No 2 September 2015 1 PENENTUAN TINGKAT PARTISIPASI PADA ASURANSI JIWA ENDOWMEN UNIT LINK DENGAN METODE POINT TO POINT Erna Hayati *) *) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

MODEL PEMBERIAN KOMPENSASI BAGI PENGANGGUR UNTUK MENCAPAI KESEJAHTERAAN EKONOMI HADI KUSWANTO

MODEL PEMBERIAN KOMPENSASI BAGI PENGANGGUR UNTUK MENCAPAI KESEJAHTERAAN EKONOMI HADI KUSWANTO MODEL PEMBERIAN KOMPENSASI BAGI PENGANGGUR UNTUK MENCAPAI KESEJAHTERAAN EKONOMI HADI KUSWANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE PENDUGAAN PARAMETER DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL LA MBAU

PERBANDINGAN METODE PENDUGAAN PARAMETER DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL LA MBAU v PERBANDINGAN METODE PENDUGAAN PARAMETER DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL LA MBAU Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Departemen Matematika SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

Praktikum Manajemen Investasi Menghitung keuntungan memegang opsi jual atau beli Penilaian opsi dengan pendekatan blackscholes

Praktikum Manajemen Investasi Menghitung keuntungan memegang opsi jual atau beli Penilaian opsi dengan pendekatan blackscholes Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Praktikum Manajemen Investasi Menghitung keuntungan memegang opsi jual atau beli Penilaian opsi dengan pendekatan blackscholes Agus Herta Sumarto, S.P., M.Si. Program

Lebih terperinci

Perhitungan Harga Opsi Eropa Menggunakan Metode Gerak Brown Geometri

Perhitungan Harga Opsi Eropa Menggunakan Metode Gerak Brown Geometri Perhitungan Harga Opsi Eropa Menggunakan Metode Gerak Brown Geometri Kristoforus Ardha Sandhy Pradhitya 1), Bambang Susanto 2), dan Hanna Arini Parhusip 3) 1) Mahasiswa Program Studi Matematika email:

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL E-Jurnal Matematika Vol 6 (2), Mei 2017, pp 99-105 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL I Gede Rendiawan Adi Bratha 1, Komang Dharmawan 2, Ni Luh

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS

PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN

Lebih terperinci

METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. Lidya Krisna Andani ABSTRACT

METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. Lidya Krisna Andani ABSTRACT METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN Lidya Krisna Andani Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan asuransi dirasa perlu oleh masyarakat yang memiliki kecenderungan untuk menghindari atau mengalihkan risiko. Menurut Undang- Undang No.2 Tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

PREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM

PREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM PREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa

Lebih terperinci

PREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM

PREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM PREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa

Lebih terperinci

SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT RO FAH NUR RACHMAWATI

SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT RO FAH NUR RACHMAWATI SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT RO FAH NUR RACHMAWATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN

Lebih terperinci

ANUITAS LAST SURVIVOR

ANUITAS LAST SURVIVOR Jurnal MIPA 39 (1) (2016): 70-77 Jurnal MIPA http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jm ANUITAS LAST SURVIVOR UNTUK KASUS TIGA ORANG TERTANGGUNG D P Sari, Jazwinarti Jurusan Matematika, Universitas Negeri

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROTOKOL AKTA NOTARIS DIGITAL INAYATULLAH

PERANCANGAN PROTOKOL AKTA NOTARIS DIGITAL INAYATULLAH PERANCANGAN PROTOKOL AKTA NOTARIS DIGITAL INAYATULLAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis Perancangan

Lebih terperinci

MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG

MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 329 PENENTUAN HARGA OPSI PADA MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA DUFORT-FRANKEL (Determining Option Value of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Saat ini dunia asuransi berkembang sangat pesat sama halnya dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya seperti perbankan dan pasar modal. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Noviandhini Puji Gumati, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Noviandhini Puji Gumati, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa saham merupakan suatu hal yang sangat penting di era globalisasi saat ini. Perdagangan yang mulai merambah pada segala bidang memicu banyak pihak untuk menginvestasikan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI TERPOTONG BEBERAPA NILAI AMATAN NURHAFNI

ANALISIS REGRESI TERPOTONG BEBERAPA NILAI AMATAN NURHAFNI ANALISIS REGRESI TERPOTONG DENGAN BEBERAPA NILAI AMATAN NOL NURHAFNI SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Opsi merupakan salah satu produk finansial turunan. Opsi memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual suatu aset acuan (underlying asset) saat jatuh

Lebih terperinci

FIKA DARA NURINA FIRDAUS,

FIKA DARA NURINA FIRDAUS, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal, terdapat berbagai aset pokok yang dapat diperjualbelikan, diantaranya adalah mata uang, sepaket saham, dan komoditas. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL

ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL Djaffar Lessy, Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Ambon 081343357498, E-mail: Djefles79@yahoo.om Banyak model telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap orang di dunia ini siapapun dia ingin mendapatkan kehidupan yang layak dan sejahtera. Banyak orang kemudian berlomba-lomba untuk mendapatkan pekerjaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wulansari Mudayanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wulansari Mudayanti, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pasar modal terdapat berbagai macam aset yang diperjualbelikan seperti saham, mata uang, komoditas dan lain-lain. Seiring perkembangan waktu, pemilik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah peubah acak waktu meninggal. Fungsi distribusi dinyatakan

Lebih terperinci

KETERKONTROLAN BEBERAPA SISTEM PENDULUM SAKIRMAN

KETERKONTROLAN BEBERAPA SISTEM PENDULUM SAKIRMAN KETERKONTROLAN BEBERAPA SISTEM PENDULUM SAKIRMAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Keterkontrolan

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIKA STRUKTUR UMUR INFEKSI VIRUS HIV DENGAN KOMBINASI TERAPI OBAT MUHAMMAD BUWING

MODEL MATEMATIKA STRUKTUR UMUR INFEKSI VIRUS HIV DENGAN KOMBINASI TERAPI OBAT MUHAMMAD BUWING MODEL MATEMATIKA STRUKTUR UMUR INFEKSI VIRUS HIV DENGAN KOMBINASI TERAPI OBAT MUHAMMAD BUWING SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA DAERAH BERDASARKAN MODAL DAN KNOWLEDGE MUHAMMAD TAUFIK NUSA TAJAU

MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA DAERAH BERDASARKAN MODAL DAN KNOWLEDGE MUHAMMAD TAUFIK NUSA TAJAU MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA DAERAH BERDASARKAN MODAL DAN KNOWLEDGE MUHAMMAD TAUFIK NUSA TAJAU SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fitur yang membedakan asuransi jiwa indeks-terjamin dengan polis asuransi jiwa tradisional adalah bahwa kewajiban manfaat pada saat jatuh tempo tergantung pada nilai

Lebih terperinci

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI. Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI. Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO 24010210110009 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 VALUASI COMPOUND

Lebih terperinci

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 355-364 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM

Lebih terperinci

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA Pada bab ini akan disajikan rumusan mengenai penilaian opsi put Amerika. Pada bagian pertama diberikan beberapa asumsi untuk penilaian opsi Amerika. Bentuk nilai intrinsik

Lebih terperinci

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

FORMULASI HAMILTONIAN UNTUK MENGGAMBARKAN GERAK GELOMBANG INTERNAL PADA LAUT DALAM RINA PRASTIWI

FORMULASI HAMILTONIAN UNTUK MENGGAMBARKAN GERAK GELOMBANG INTERNAL PADA LAUT DALAM RINA PRASTIWI FORMULASI HAMILTONIAN UNTUK MENGGAMBARKAN GERAK GELOMBANG INTERNAL PADA LAUT DALAM RINA PRASTIWI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang

BAB I PENDAHULUAN. Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang memberikan hak, bukan kewajiban, kepada holder untuk membeli atau menjual suatu aset

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIKA PENENTUAN WAKTU PANEN OPTIMAL PADA POPULASI IKAN DENGAN UKURAN AWAL HOMOGEN DAN HETEROGEN M U S T O P A

MODEL MATEMATIKA PENENTUAN WAKTU PANEN OPTIMAL PADA POPULASI IKAN DENGAN UKURAN AWAL HOMOGEN DAN HETEROGEN M U S T O P A MODEL MATEMATIKA PENENTUAN WAKTU PANEN OPTIMAL PADA POPULASI IKAN DENGAN UKURAN AWAL HOMOGEN DAN HETEROGEN M U S T O P A SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market) yang terdiri atas pasar uang ( money market) dan pasar modal ( capital market). Pada pasar

Lebih terperinci

EKSPLORASI MASALAH LOGARITMA DISKRET PADA FINITE FIELD ( ) Y A N A

EKSPLORASI MASALAH LOGARITMA DISKRET PADA FINITE FIELD ( ) Y A N A EKSPLORASI MASALAH LOGARITMA DISKRET PADA FINITE FIELD ( ) Y A N A SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Joint life adalah suatu keadaan yang aturan hidup dan matinya merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Joint life adalah suatu keadaan yang aturan hidup dan matinya merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asuransi Joint Life Joint life adalah suatu keadaan yang aturan hidup dan matinya merupakan gabungan dari dua faktor atau lebih, misalnya suami-istri, orang tua-anak dan lain

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI ASET AKTUARIA PADA PENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL DAN ARITMATIKA DESYI CHRISTIA

PENENTUAN NILAI ASET AKTUARIA PADA PENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL DAN ARITMATIKA DESYI CHRISTIA PENENTUAN NILAI ASET AKTUARIA PADA PENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL DAN ARITMATIKA DESYI CHRISTIA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

2.5.1 Penentuan Nilai Return Saham Penentuan Volatilitas Saham Dasar- dasar Simulasi Monte Carlo Bilangan Acak...

2.5.1 Penentuan Nilai Return Saham Penentuan Volatilitas Saham Dasar- dasar Simulasi Monte Carlo Bilangan Acak... Judul Nama Pembimbing : Penentuan Harga Opsi Beli Tipe Asia dengan Metode Monte Carlo-Control Variate : Ni Nyoman Ayu Artanadi : 1. Ir. Komang Dharmawan, M.Math, Ph.D. 2. Drs. Ketut Jayanegara, M.Si. ABSTRAK

Lebih terperinci