Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 52 Tahun 2011, ISSN:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 52 Tahun 2011, ISSN:"

Transkripsi

1 55 PELATIHAN PENGGUNAAN GEN BANK NCBI (National Center for Biotechnology Information) DAN PROGRAM MEGA 4.0 (Molecular Evolutionary Genetics Analysis Version 4.0) UNTUK PENELITIAN DAN PENINGKATAN PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SEKOLAH DAN PERGURUAN TINGGI 1 Bambang Hariyadi, Harlis, Muswita, Mia Aina dan Ali Sadikin 2 ABSTRAK Pengabdian dilakukan di Lantai 3 Rektorat Universitas Jambi dengan judul Pelatihan Penggunaan Gen Bank NCBI (National Center for Biotechnology Information) dan Program Mega 4.0 (Molecular Evolutionary Genetics Analysis Version 4.0) Untuk Penelitian dan Peningkatan Pembelajaran Biologi di Sekolah dan Perguruan Tinggi. Adapun peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah dosen biologi, guru-guru biologi se Provinsi Jambi dan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi. Gen Bank NCBI (National Center for Biotechnology Information) adalah tempat penyimpanan berbagai materi genetik (kromosom, gen, DNA, asam amino, dan protein) pada organisme hidup yang sudah berhasil di identifikasi dan dipetakan sedangkan Program Mega 4.0 (Molecular Evolutionary Genetics Analysis Version 4.0) adalah suatu program yang berfungsi untuk membantu menganalisis gen, DNA, kromosom, ataupun protein pada berbagai organisme, sehingga dapat disusun kesamaan dan perbedaan materi tersebut pada organisme, serta kedekatan kekerabatan antar spesies dengan penyusunan pohon phylogenetik. Adanya Gen Bank NCBI akan sangat membantu bagi guru biologi pada saat menyampaikan materi yang berhubungan dengan pokok bahasan bioteknologi, genetika, Evolusi, keanekaragaman hayati, fisiologi, ataupun taksonomi, terutama pada aras molekuler. Dari hasil evaluasi semua peserta memberikan respon yang positif dan berpartisipasi aktif terhadap pelatihan ini. Dengan diadakannya pelatihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru-guru biologi se Provinsi Jambi dan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, dan mereka dapat termotivasi untuk melajutkan kegiatan secara mandiri. Kata kunci: Gen Bank NCBI, Program Mega 4.0 untuk penelitian dan pembelajaran biologi. PENDAHULUAN Latar Belakang Pada saat ini sains biologi sedang mencapai puncaknya dengan berkembangnya biologi molekuler. Berbagai materi genetik (kromosom, gen, DNA, asam amino dan protein) pada organisme hidup sudah berhasil di identivikasi dan dipetakan serta tersimpan dalam Gen Bank NCBI (National Center For Biotechnology Information). Adanya Gen Bank NCBI akan sangat membantu bagi guru biologi pada saat menyampaikan materi yang berhubungan dengan pokok 1 Dibiayai Dana DIPA UNJA Tahun Anggaran Staf Pengajar FKIP Universitas Jambi

2 56 bahasan bioteknologi, genetika, evolusi, keanekaragaman hayati, fisiologi, ataupun taksonomi, terutama pada aras molekuler. Selain Gen Bank NCBI dalam bidang biologi juga sudah dikembangkan program MEGA, (Moleculer Evolutionery Genetics Analysis) untuk membantu menganalisis gen, DNA, kromosom, ataupun protein pada berbagai organisme, sehingga dapat disusun kesamaan dan perbedaan materi tersebut pada organisme, serta kedekatan kekerabatan antar spesies dengan penyusunan pohon phylogenetik. Penggunaan Gen Bank NCBI dan Program MEGA 4.0 akan sangat menunjang proses pembelajaran biologi di sekolah, sekaligus sebagai wahana peningkatan profesional guru terutama kompetesi akademik karena guru juga dituntut untuk mengikuti perkembangan terkini pada bidang yang diampunya. Walaupun Gen Bank dan Program MEGA 4.0 telah ada, namun guru biologi di Kota Jambi belum mengetahui apa itu Gen Bank? Apa itu Program MEGA 4.0? dan bagaimana memanfaatkan program tersebut secara maksimal?. Beranjak dari hal tersebut, dipandang perlu untuk mengadakan kegiatan pelatihan penggunaan Gen Bank NCBI dan Program MEGA 4.0 untuk peningkatan pembelajaran biologi di sekolah. Rumusan Masalah 1. Dosen, Guru dan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi di Kota Jambi belum mengetahui banyak tentang Gen Bank; 2. Dosen, Guru dan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi di Kota Jambi belum mengetahui banyak tentang Program MEGA 4.0; 3. Dosen, Guru dan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi di Kota Jambi belum mengetahui bagaimana cara memanfaatkan Gen Bank; 4. Dosen, Guru dan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi di Kota Jambi belum mengetahui bagaimana cara memanfaatkan program MEGA 4.0. TINJAUAN PUSTAKA 1. Gen Bank NCBI Gen Bank (R) adalah data base komprehensif yang berisi urutan nukleotida publik tersedia untuk lebih dari organisme bernama, diperoleh terutama melalui pengajuan dari laboratorium individu dan kiriman dari proyek sequencing batch skala besar. Kebanyakan pengiriman dibuat menggunakan Bank It berbasis web atau standalone payet program dan nomor aksesi ditugaskan oleh staf Gen Bank pada saat diterima. Data harian pertukaran dengan Laboratorium Biologi Molekuler Eropa Nukleotida Sequence Data base di Eropa dan DNA Data Bank of Japan memastikan cakupan seluruh dunia. Gen Bank dapat diakses melalui sistem pencarian NCBI itu, Entrez, yang mengintegrasikan data dari DNA utama dan urutan protein data base bersama dengan taksonomi, genom, pemetaan, struktur protein dan informasi domain, dan literatur jurnal biomedis melalui PubMed. BLAST menyediakan pencarian kesamaan urutan Gen Bank dan data base urutan lainnya, yang dirilis dua bulan sekali lengkap dan update harian dari Gen Bank tersedia dengan FTP. Untuk mengakses Gen Bank dan pengambilan terkait dan jasa analisis, mulai di Situs Web NCBI:

3 Data base urutan Gen Bank merupakan penjelasan semua sekuens nukleotida yang tersedia untuk umum dan terjemahan protein mereka. Data base ini diproduksi di Pusat Nasional untuk Biotechnology Information (NCBI) sebagai bagian dari kerjasama internasional dengan Laboratorium Biologi Molekuler Eropa (EMBL) Perpustakaan Data dari European Bioinformatics Institute (EBI) dan DNA Data Bank of Japan (DDBJ). Gen Bank dan kolaborator yang menerima urutan diproduksi di laboratorium di seluruh dunia dari lebih dari organisme yang berbeda. Gen Bank terus tumbuh pada tingkat yang eksponensial,dua kali lipat setiap 10 bulan. Release 134, yang diproduksi pada bulan Februari 2003, berisi lebih dari 29,3 miliar basa nukleotida di lebih dari 23,0 juta urutan. Gen Bank dibangun oleh pengajuan langsung dari laboratorium individu, maupun dari kiriman curah dari pusat sequencing berskala besar. pengiriman langsung dibuat untuk Gen Bank menggunakan BankIt,berbasis web atau payet (program pengiriman berdiri sendiri). Setelah menerima penyerahan urutan sequence, staf Gen Bank memberikan nomor Akses untuk urutan dan melakukan pemeriksaan jaminan kualitas. Pengajuan tersebut kemudian dilepaskan ke data base publik, di entri oleh Entrez atau didownload melalui FTP. Bulk pengajuan Dinyatakan Sequence Tag (EST), Sequence Tagged Situs (STS), Survei Genome Sequence (GSS), dan High-Throughput Genome Sequence (HTGS) data yang paling sering diajukan oleh pusat-pusat sequencing skala besar. Gen Bank juga dapat memproses urutan lengkap genome mikroba. 2. Sejarah Gen Bank NCBI Pada awalnya, Gen Bank dibangun dan dipelihara di Los Alamos National Laboratory (LANL). Pada awal 1990-an, tanggung jawab ini diberikan kepada NCBI melalui mandat kongres. NCBI melakukan tugas scanning literatur untuk urutan dan manual mengetik urutan ke dalam data base. Staf Gen Bank kemudian menambahkan anotasi catatan tersebut, berdasarkan informasi dalam artikel yang diterbitkan. Memindai urutan dari literatur dan menempatkan mereka ke dalam Gen Bank sekarang menjadi jarang terjadi. Hampir semua sekuens sekarang didepositkan langsung oleh laboratorium yang menghasilkan urutan. Hal ini disebabkan, sebagian, persyaratan oleh penerbit jurnal paling bahwa urutan nukleotida yang pertama disetorkan ke data base publik yang tersedia (DDBJ/EMBL/Gen Bank) sehingga jumlah aksesi dapat dikutip dan urutan yang dapat diambil saat artikel ini diterbitkan. NCBI mulai menerima pengajuan langsung ke Gen Bank tahun 1993 dan memperoleh data dari LANL sampai Saat ini, NCBI akan menerima dan proses sekitar urutan penyampaian langsung per bulan, selain sekitar pengajuan massal yang sedang diproses secara otomatis. Gen Bank adalah urutan NIH data base genetik, koleksi beranotasi semua urutan DNA tersedia untuk publik. Sebuah rilis baru dibuat setiap dua bulan. Gen Bank adalah bagian dari International Nukleotida Sequence Data base Kolaborasi, yang terdiri dari bank data DNA dari Jepang (DDBJ), European Laboratorium Biologi Molekuler (EMBL), dan Gen Bank di National Center for Biotechnology Information. Ketiga organisasi pertukaran data setiap hari. Setiap entri Gen Bank mencakup uraian ringkas dari urutan sequence, nama ilmiah dan taksonomi organisme sumber, dan meja fitur yang mengidentifikasi daerah coding dan situs lainnya secara biologis, seperti unit transkripsi, situs dari mutasi atau modifikasi, dan mengulangi. Terjemahan Protein untuk daerah pengkodean termasuk dalam tabel fitur. 57

4 58 referensi bibliografi yang disertakan bersama dengan link ke Medline pengenal unik untuk semua urutan dipublikasikan. 3. Program Mega 4.0 Genome sequencing yang menghasilkan sejumlah besar data sekuens DNA dari berbagai organisme. Akibatnya, urutan data base gen tumbuh cepat. Dalam rangka melakukan analisis data yang lebih efisien, ada suatu program komputer yang mudah untuk digunakan, mengandung algoritma komputasi yang cepat dan metode statistic yang berguna. Tujuan dari perangkat lunak MEGA adalah untuk memberikan alat untuk mengeksplorasi, menemukan, dan menganalisis urutan DNA dan protein dari evolusi perspektif. Versi pertama dikembangkan untuk komputasi terbatas sumber daya yang tersedia pada komputer pribadi rata-rata di awal 1990-an. MEGA 4 terus mana MEGA2 tinggalkan, menekankan integrasi urutan akuisisi dengan analisis evolusi. Ini berisi sebuah data array input dan beberapa hasil penjelajah untuk representasi visual, penanganan dan mengedit data urutan, keberpihakan urutan, pohon phylogenetik menyimpulkan, dan diperkirakan jarak evolusi. Hasil penjelajah memungkinkan pengguna untuk browsing, mengedit, meringkas, ekspor, dan menghasilkan keterangan publikasi berkualitas untuk mereka hasil. MEGA 4 juga termasuk penjelajah matriks dan filogeni jarak dan sebagai modul grafis canggih untuk representasi visual data masukan dan output hasil. Fitur-fitur ini, yang kita bahas dibawah ini, selain mengatur MEGA lain urutan program analisis komparatif. Seperti versi sebelumnya, MEGA 4 dirancang khusus untuk mengurangi waktu dibutuhkan untuk tugas-tugas biasa dalam analisis data dan untuk menyediakan metode statistik analisis genetik molekuler evolusi dalam komputasi mudah digunakan meja kerja. Sementara MEGA 4 berbeda dari versi sebelumnya, kami telah melakukan upaya khusus untuk mempertahankan user-friendly interface yang peneliti telah datang untuk mengidentifikasi dengan MEGA. Interface ini adalah memperoleh informasi dari pengguna hanya pada kebutuhan ke tahu dasar. Selain itu, himpunan bagian data dan hasil output akan disimpan dalam file hanya untuk melihat jika pengguna khusus perlu melakukannya. Tujuan Kegiatan Dengan Pelatihan ini diharapkan peserta dapat: (1) Memahami hirarki materi genetik; (2) Mempunyai kemampuan memanfaatkan Bank Gen NCBI dalam menunjang pembelajaran biologi; (3) Mempunyai kemampuan menggunakan program MEGA untuk merunut kekerebatan antar organism; (4) Mempunyai kemampuan menyusun kekerabatan/phylogenetik organisme berdasarkan kedekatan materi genetik. Manfaat Kegiatan Dengan pelatihan ini diharapkan dapat mendatangkan manfaat, diantaranya: (1) peserta dapat memahami hirarki materi genetik; (2) peserta mempunyai kemampuan memanfaatkan Bank Gen NCBI dalam menunjang pembelajaran biologi; (3) peserta mempunyai kemampuan menggunakan program MEGA untuk merunut kekerabatan antar organisme; (4) peserta mempunyai kemampuan menyusun kekerabatan/phylogenetik organisme berdasarkan kedekatan materi genetik.

5 Khalayak Sasaran Sasaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dosen, guru biologi, instansi yang berkepentingan dan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi se Kota Jambi. Berdasarkan hasil penyebaran brosur pelatihan dan promosi yang dilakukan oleh pihak panitia pelaksana, maka yang terdaftar sebagai peserta adalah sebanyak 82 orang, yang terdiri dari 44 orang (3 orang dosen, 5 orang dari BBAT Jambi, dan 36 orang guru SMA dan SMP se Provinsi Jambi). Sedangkan peserta dari mahasiswa dari perguruan tinggi di Provinsi Jambi adalah sebanyak 38 orang. Metode Penerapan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan ini telah dilaksanakan di Rektorat Universitas Jambi pada hari Sabtu tanggal 17 September Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan beberapa tahap, meliputi: tahap persiapan, tahap pelaksanaan kegiatan dan tahap akhir. Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan ini adalah: (1) pembentukan panitia pelaksana kegiatan pelatihan; (2) pembuatan proposal dan menyelesaikan administrasi dengan pihak Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat; (3) survey tempat pelaksanaan kegiatan pelatihan; (4) membuat brosur tentang kegiatan pelatihan; (5) penyebaran brosur ke sekolahsekolah, perguruan tinggi dan ke Instansi terkait; (6) rapat panitia pelaksana dan pemantapan pengetahuan tentang Gen Bank NCBI (National Center for Biotechnology Information) dan Program Mega 4.0 (Molecular Evolutionary Genetics Analysis Version 4.0); (7) pembuatan CD tentang Gen Bank NCBI (National Center for Biotechnology Information) dan Program Mega 4.0 (Molecular Evolutionary Genetics Analysis Version 4.0) dan (8) perbanyakan CD. Tahap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan 1 hari dari jam WIB yang meliputi: (1) registrasi peserta; (2) pembukaan. Kegiatan pelatihan dibuka oleh Dekan FKIP Universitas Jambi diwakili oleh Pembantu Dekan I FKIP Universitas Jambi, Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi dan Ketua Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Jambi; (3) penyampaian materi konsep dasar materi genetik (kromosom, gen, DNA, asam amino dan protein), oleh 3 orang pemateri; (4) pelatihan pemanfaatan Gen Bank NCBI pelatihan penggunaan Program MEGA 4.0 (5) penutup. Tahap akhir pelaksanaan adalah pembuatan laporan hasil kegiatan pelatihan dan penyerahan laporan ke Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat. Untuk mengetahui respon peserta terhadap kegiatan pengabdian ini, maka akan dilakukan evaluasi sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan. Evaluasi dilakukan terhadap tingkat pemahaman, partisipasi peserta, keterampilan serta motivasi untuk melajutkan kegiatan secara mandiri. 59

6 60 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari pelatihan penggunaan Gen Bank NCBI (National Center for Biotechnology Information) dan Program Mega 4.0 (Molecular Evolutionary Genetics Analysis Version 4.0) untuk penelitian dan peningkatan pembelajaran biologi di sekolah dan perguruan tinggi antara lain: 1. Pada saat praktek menggunakan Program 4.0 (Molecular Evolutionary Genetics Analysis Version 4.0). beberapa peserta perlu dibantu oleh panitia karena penggunaan Program ini memuntut daya ingat dan konsentrasi dan pengulangan untuk memahaminya; 2. Pada saat pelatihan peserta begitu antusias mengikuti pelatihan karena pada sesi tanya jawab panitia menyediakan door prize bagi peserta yang menjawab dengan benar. Berdasarkan pengamatan pada saat pelatihan tidak ditemukan kendala yang signifikan, namun diharapkan adanya proses berkelanjutan untuk meningkatkan keterampilan dalam menggunakan Gen Bank NCBI dan Program Mega 4.0. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pelatihan Gen Bank NCBI (National Center for Biotechnology Information) dan Program Mega 4.0 (Molecular Evolutionary Genetics Analysis Version 4.0), bermanfaat bagi para dosen, guru dan mahasiswa untuk memahami hirarki materi genetik, menggunakan program MEGA untuk merunut kekerebatan antar organisme dan dapat menyusun kekerabatan /phylogenetik organisme berdasarkan kedekatan materi genetik dalam menunjang pembelajaran biologi baik dalam hal pembelajaran maupun penelitia. Saran Diharapkan adanya pelatihan lanjutan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan penelitian dibidang biologi. DAFTAR PUSTAKA John W Kimball, H Siti Soetarmi Tjitrosomo, Nawangsari Sugiri, 1983 Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Penerbit Universitas Erlangga, Surabaya. Koichiro Tamura, Dudley Joel Masatoshi Nei, Sudhir Kumar, 2007 Molecular Evolutionary Genetics Analysis Version 4.0, Centre of Evlutionary Functional Genomics, Biodesign Institute, Arizona State University. Mary Jones, Geoff Jones, Biology Cambridge University Press. Triwibowo, Y Biology Molekuler. Penerbit Universitas Erlangga, Surabaya.

I. PENGENALAN NATIONAL CENTRE FOR BIOTECHNOLOGY INFORMATION (NCBI)

I. PENGENALAN NATIONAL CENTRE FOR BIOTECHNOLOGY INFORMATION (NCBI) I. PENGENALAN NATIONAL CENTRE FOR BIOTECHNOLOGY INFORMATION (NCBI) A. PENDAHULUAN NCBI (National Centre for Biotechnology Information) merupakan suatu institusi yang menyediakan sumber informasi terkait

Lebih terperinci

PENELUSURAN PANG KALAN DATA TEKS BIDANG BIOLOGI

PENELUSURAN PANG KALAN DATA TEKS BIDANG BIOLOGI ezlrtikel PENELUSURAN PANG KALAN DATA TEKS BIDANG BIOLOGI Siti Elly Faisholyah S«d 8'~ 'D~ 44«'l~ g'~ fla44 44«'l~ '7'«4t fla119 g'~.f!'jp'j Siti Elly Faisholyah (Penelusuran pangkalan data teks bidang

Lebih terperinci

PENGENALAN BIOINFORMATIKA

PENGENALAN BIOINFORMATIKA PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) PENGENALAN BIOINFORMATIKA Oleh: Syubbanul Wathon, S.Si., M.Si. Pokok Bahasan Sejarah Bioinformatika Istilah-istilah biologi Pangkalan data Tools Bioinformatika

Lebih terperinci

2015 ISOLASI DAN AMPLIFIKASI GEN PARSIAL MELANOCORTIN - 1 RECEPTOR (MC1R) PADA IKAN GURAME

2015 ISOLASI DAN AMPLIFIKASI GEN PARSIAL MELANOCORTIN - 1 RECEPTOR (MC1R) PADA IKAN GURAME BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara mega biodiversity di dunia yang memiliki kekayaan ekosistem beragam, salah satunya adalah ekosistem perairan air tawar yang memiliki

Lebih terperinci

DYNAMMIC PROGRAMMING DALAM MENENTUKAN ARTI URUTAN UNTAIAN GEN

DYNAMMIC PROGRAMMING DALAM MENENTUKAN ARTI URUTAN UNTAIAN GEN DYNAMMIC PROGRAMMING DALAM MENENTUKAN ARTI URUTAN UNTAIAN GEN David Soendoro Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Alamat: Jalan Ganeca No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum keseluruhan penelitian yang telah dilakukan. Penjelasan mengenai latar belakang, tujuan, ruang lingkup penelitian dan metodologi penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengumpulan sampel data urutan nukleotida daerah Hipervariabel I (HVI) DNA mitokondria (mtdna)

Lebih terperinci

Identifikasi mikroba secara molekuler dengan metode NCBI (National Center for Biotechnology Information)

Identifikasi mikroba secara molekuler dengan metode NCBI (National Center for Biotechnology Information) Identifikasi mikroba secara molekuler dengan metode NCBI (National Center for Biotechnology Information) Identifikasi bakteri pada saat ini masih dilakukan secara konvensional melalui studi morfologi dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah : BAB III METODOLOGI PENELITIAN Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah : pengumpulan sampel data urutan nukleotida daerah Hipervariabel II (HVII) DNA mitokondria (mtdna) pada penderita

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Revolusi di bidang biologi molekuler yang terjadi pada dekade terakhir menyebabkan peningkatan dalam koleksi dan kemudahan dalam memperoleh data genetik berupa data

Lebih terperinci

ANALISA KEKERABATAN 14 SPESIES PRIMATA DENGAN PROGRAM MEGA 4. Abdul Rahman Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB

ANALISA KEKERABATAN 14 SPESIES PRIMATA DENGAN PROGRAM MEGA 4. Abdul Rahman Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ANALISA KEKERABATAN 14 SPESIES PRIMATA DENGAN PROGRAM MEGA 4 Abdul Rahman Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB Abstrak Primata adalah kelompok mamalia berplasenta, memiliki tiga jenis

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Tabel 1. Jumah Sampel Darah Ternak Sapi Indonesia Ternak n Asal Sapi Bali 2 4

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Tabel 1. Jumah Sampel Darah Ternak Sapi Indonesia Ternak n Asal Sapi Bali 2 4 MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Genetika Molekuler Ternak, Bagian Pemuliaan dan Genetika Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV MEMBANGUN POHON FILOGENETIK. 4.1 Membangun Pohon Filogenetik Menggunakan Aljabar Hipergraf

BAB IV MEMBANGUN POHON FILOGENETIK. 4.1 Membangun Pohon Filogenetik Menggunakan Aljabar Hipergraf BAB IV MEMBANGUN POHON FILOGENETIK 4.1 Membangun Pohon Filogenetik Menggunakan Aljabar Hipergraf Langkah-langkah membangun pohon filogenetik dengan menggunakan Aljabar Hipergraf, berdasarkan jaringan metabolik

Lebih terperinci

Pengantar Komputasi Modern

Pengantar Komputasi Modern Pengantar Komputasi Modern Komputasi pada bidang biologi Oleh: Wirya Ramadhan 53413245 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Komputasi Biologi Komputasi Komputasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABI FRM/FMIPA/063-01 18 Februari 2011 Fakultas : FMIPA Program studi : Biologi Mata Kuliah / Kode : Genetika Molekuler / SBG 252 Jumlah SKS : Teori = 2 ;

Lebih terperinci

Bioinformatika. Aplikasi Bioinformatika dalam Virologi

Bioinformatika. Aplikasi Bioinformatika dalam Virologi Bioinformatika Aplikasi Bioinformatika dalam Virologi Contents Klasifikasi virus Penentuan tingkat mutasi Prediksi rekombinasi Prediksi bagian antigen (antigenic sites) yang ada pada permukaan virus. Sebelum

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABI Fakultas : FMIPA Program studi : Biologi Mata Kuliah / Kode : Genetika Molekuler / SBG 252 Jumlah SKS : Teori = 2 ; Praktek = 0 Semester : Gasal (5) Mata

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka Pada bab ini dipaparkan penjelasan singkat mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu mengenai DNA mitokondria manusia, basis data GenBank, basis data MITOMAP,

Lebih terperinci

3. Darimana anda mengakses Database PubMed? a. Laptop/wifi

3. Darimana anda mengakses Database PubMed? a. Laptop/wifi Lampiran I. Kuesioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN Dengan hormat, Saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk berpartisipasi dalam mengisi kuesioner berikut ini dalam rangka pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memberikan dampak yang cukup besar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memberikan dampak yang cukup besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi memberikan dampak yang cukup besar pada disiplin-disiplin ilmu lainnya termasuk biologi molekuler. Sehingga menghasilkan kolaborasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. masyarakat terhadap konsumsi susu semakin meningkat sehingga menjadikan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. masyarakat terhadap konsumsi susu semakin meningkat sehingga menjadikan PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor peternakan memegang peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama pada ternak penghasil susu yaitu sapi perah. Menurut Direktorat Budidaya Ternak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sapi Bali adalah sapi asli Indonesia yang berasal dari Banteng liar (Bibos

BAB I PENDAHULUAN. Sapi Bali adalah sapi asli Indonesia yang berasal dari Banteng liar (Bibos BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sapi Bali adalah sapi asli Indonesia yang berasal dari Banteng liar (Bibos Banteng Syn Bos sondaicus) yang didomestikasi. Menurut Meijer (1962) proses penjinakan

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKMM)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKMM) PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKMM) A. Judul PELATIHAN MEMBUAT DAN MENGELOLA WEB BLOG GURU-GURU SMP SE-SURAKARTA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF B. Latar

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 29 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik isolat bakteri dari ikan tuna dan cakalang 4.1.1 Morfologi isolat bakteri Secara alamiah, mikroba terdapat dalam bentuk campuran dari berbagai jenis. Untuk

Lebih terperinci

Pengantar Bioinformatika. Hidayat Trimarsanto

Pengantar Bioinformatika. Hidayat Trimarsanto Pengantar Bioinformatika Hidayat Trimarsanto Bioinformatika/Biologi (Molekuler) Komputasi Biologi molekuler Data Problema Hypothesis Teori + Computational Science + matematika,statistik,ilkom,

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN WORKSHOP/PELATIHAN JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MANUAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN WORKSHOP/PELATIHAN JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MANUAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN WORKSHOP/PELATIHAN JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Jurusan Sosiologi FISIP UB MANUAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN WORKSHOP Disusun

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI MOLEKULER

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI MOLEKULER LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI MOLEKULER PENGENALAN SITUS BIOINFORMATIKA NCBI DAN PENGGUNAANNYA DALAM MEMAHAMI PROSES EKSPRESI GEN Oleh: Nabila Fatin Aisiah M0614026 S1 Farmasi 2014 Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: DNA, bioinformatika, sekuens, Needleman-Wunsch, Lempel-Ziv, algoritma pensejajaran DNA, frase sempurna

ABSTRAK. Kata kunci: DNA, bioinformatika, sekuens, Needleman-Wunsch, Lempel-Ziv, algoritma pensejajaran DNA, frase sempurna ABSTRAK Ilmu Bioinformatika meneliti tentang perubahan yang dialami oleh DNA, serta membantu memberikan tanda terhadap mutasi genetika yang terjadi. Untuk membandingkan sekuens DNA dan mencari tahu bagaimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan teori-teori dasar yang dijadikan sebagai landasan dalam penulisan tugas akhir ini. 2.1 Ilmu Bioinformatika Bioinformatika merupakan kajian yang mengkombinasikan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH BIOINFORMATIKA MENJELMA MENJADI BISNIS BESAR

KARYA ILMIAH BIOINFORMATIKA MENJELMA MENJADI BISNIS BESAR KARYA ILMIAH BIOINFORMATIKA MENJELMA MENJADI BISNIS BESAR Oleh: Nama : Novandy Pradana Nim : 10.11.3656 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAK Ledakan informasi dari kemajuan bioteknologi seperti data sekuen

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM S I L A B U S

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM S I L A B U S UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM S I L A B U S JURUSAN : Biologi MATA KULIAH : Biologi Molekuler 1.1. Nama Mata Kuliah : Biologi Molekuler 1.2. Kode Mata Kuliah :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan karena guru merupakan kunci keberhasilan pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan terus mengalami kenaikan rata-rata 3.3% pertahun dengan quantitas dan

BAB I PENDAHULUAN. akan terus mengalami kenaikan rata-rata 3.3% pertahun dengan quantitas dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan skala global, pasar enzim dunia adalah pasar yang sangat berprospek cerah. Pemasaran enzim dunia di beberapa 3 tahun terakhir diperkirakan telah mencapai

Lebih terperinci

Keanekaragaman Genetika Ikan Lais Cryptopterus spp. dari Propinsi Riau Berdasarkan Sitokrom-b DNA Mitokondria

Keanekaragaman Genetika Ikan Lais Cryptopterus spp. dari Propinsi Riau Berdasarkan Sitokrom-b DNA Mitokondria Ill Keanekaragaman Genetika Ikan Lais Cryptopterus spp. dari Propinsi Riau Berdasarkan Sitokrom-b DNA Mitokondria Yusnarti Yus' dan Roza Elvyra' 'Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Riau,

Lebih terperinci

BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN MASYARAKAT. Diusulkan oleh:

BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN MASYARAKAT. Diusulkan oleh: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT PELATIHAN MEMBUAT DAN MENGELOLA WEB BLOG GURU-GURU SMP SE-KUDUS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Amplifikasi ini membutuhkan primer spesifik (sekuen oligonukelotida khusus) untuk daerah tersebut. Primer biasanya terdiri dari 10-20 nukleotida dan dirancang berdasarkan daerah konservatif

Lebih terperinci

Gambar 1. Visualisasi elektroforesis hasil PCR (kiri) dan Sekuen Gen Hf1-exon 1 Petunia x hybrida cv. Picotee Rose yang berhasil diisolasi.

Gambar 1. Visualisasi elektroforesis hasil PCR (kiri) dan Sekuen Gen Hf1-exon 1 Petunia x hybrida cv. Picotee Rose yang berhasil diisolasi. GTGGCCGGTGATCGG-3 ) dan reverse (5 -CCGATATGAGTCGAGAGGGCC-3 ). Hasil PCR dicek dengan elektroforesis pada agarose 1,5%. Sekuensing gen target dilakukan di 1st Base Malaysia. Hasil sekuensing berupa elektroferogram

Lebih terperinci

Untuk menggambarkan kegiatan rekayasa persyaratan pokok dan hubungan mereka. Untuk memperkenalkan teknik untuk elisitasi persyaratan dan analisis.

Untuk menggambarkan kegiatan rekayasa persyaratan pokok dan hubungan mereka. Untuk memperkenalkan teknik untuk elisitasi persyaratan dan analisis. Untuk menggambarkan kegiatan rekayasa persyaratan pokok dan hubungan mereka. Untuk memperkenalkan teknik untuk elisitasi persyaratan dan analisis. Untuk menjelaskan validasi persyaratan dan peran tinjauan

Lebih terperinci

Sequence Alignment Menggunakan Algoritma Smith Waterman 1

Sequence Alignment Menggunakan Algoritma Smith Waterman 1 Sequence Menggunakan Algoritma Smith Waterman 1 1 Inte Christinawati Bu ulölö, 2 Nopelina Simamora, 3 Sabar Tampubolon, 4 Allan Pinem Politeknik Informatika Del Jl. Sisingamangaraja, Sitoluama Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% (45-55%) kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% (45-55%) kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% (45-55%) kebutuhan daging

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Deteksi Fabavirus pada Tanaman Nilam Deteksi Fabavirus Melalui Uji Serologi Tanaman nilam dari sampel yang telah dikoleksi dari daerah Cicurug dan Gunung Bunder telah berhasil diuji

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan Perkuliahan Penjadwalan memiliki pengertian durasi dari waktu kerja yang dibutuhkan untuk melakukan serangkaian untuk melakukan aktivitas kerja[10]. Penjadwalan juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. internet sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman,

BAB 1 PENDAHULUAN. internet sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak perkembangan aplikasi Web yang semakin pesat dengan munculnya teknologi internet sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman, penyampaian dan penerimaan

Lebih terperinci

PENGENALAN INTERNET. Gita Kostania, S.ST.,M.Kes. Prodi D-IV Kebidanan, Poltekkes Kemenkes RI Surakarta

PENGENALAN INTERNET. Gita Kostania, S.ST.,M.Kes. Prodi D-IV Kebidanan, Poltekkes Kemenkes RI Surakarta PENGENALAN INTERNET Gita Kostania, S.ST.,M.Kes. Prodi D-IV Kebidanan, Poltekkes Kemenkes RI Surakarta Sub Materi 1. Konsep Dasar Internet 2. E-Mail 3. Pubmed 4. Portal Garuda 19/06/2013 8:49 MK.Komputer-Oshigita's

Lebih terperinci

PROFIL BAHAN AJAR GENETIKA YANG DIGUNAKAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

PROFIL BAHAN AJAR GENETIKA YANG DIGUNAKAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI PROFIL BAHAN AJAR GENETIKA YANG DIGUNAKAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Poppy Rahmatika Primandiri 1,2, Mohamad Amin 3, Siti Zubaidah 3, Maftuchah 4 1 Program Doktor

Lebih terperinci

Paramita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY 2012

Paramita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY 2012 MK. GENETIKA (BIOLOGI SEM 4) Kuswandi* FMIPA UNY 2012 Email *: paramita@uny.ac.id 2 1. From Mendel to DNA 2. The double helix 3. Genomics 4. The impact of genetic engineering 5. Model organisms 6. The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM), atau lebih dikenal dengan istilah kencing manis,

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM), atau lebih dikenal dengan istilah kencing manis, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Diabetes Mellitus (DM), atau lebih dikenal dengan istilah kencing manis, merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yang

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali)

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali) Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali) I Made Budi Adnyana

Lebih terperinci

International Atomic Energy Association (Badan tenaga atom internasional)

International Atomic Energy Association (Badan tenaga atom internasional) WASP (Wien Automatic System Planning) pada awalnya dikembangkan pada tahun 1972 oleh Tennessee Valley Authority dan Oak Ridge National Laboratory di Amerika Serikat untuk memenuhi kebutuhan IAEA untuk

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA)

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA) Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 9 No. 2 Juni 2014 35 SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA) Indah Fitri Astuti 1), Dyna

Lebih terperinci

ANALISIS FILOGENETIK DAERAH D-LOOP DNA MITOKONDRIA MANUSIA PADA POPULASI PAPUA MELALUI PROSES MARKOV

ANALISIS FILOGENETIK DAERAH D-LOOP DNA MITOKONDRIA MANUSIA PADA POPULASI PAPUA MELALUI PROSES MARKOV KO-192 ANALISIS FILOGENETIK DAERAH D-LOOP DNA MITOKONDRIA MANUSIA PADA POPULASI PAPUA MELALUI PROSES MARKOV Epiphani I.Y. Palit, 1,*) Alvian Sroyer, 1) dan Hendrikus M.B. Bolly 2) 1) Bidang Biostatistika,

Lebih terperinci

USER MANUAL SIPENSEL - PERISET Versi 1.0.0

USER MANUAL SIPENSEL - PERISET Versi 1.0.0 USER MANUAL SIPENSEL - PERISET Versi 1.0.0 Update = 28 Mei 2018 Gedung Ali Wardhana Lantai 2 Jalan Lapangan Banteng Timur No. 1 Jakarta 10710 Telepon (021) 3808392 Fax (021) 384 6474 situs www.lpdp.kemenkeu.go.id

Lebih terperinci

2015 ISOLASI DNA PARSIAL GEN

2015 ISOLASI DNA PARSIAL GEN 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ikan gurame (Osphronemus merupakan salah satu ikan air tawar yang termasuk ke dalam infraclass Teleostei (Integrated Taxonomic Information System, 2012).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara luas. Selain memiliki peran yang sangat penting dalam bidang ekologi,

BAB I PENDAHULUAN. secara luas. Selain memiliki peran yang sangat penting dalam bidang ekologi, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Euphorbiaceae merupakan salah satu famili tumbuhan yang terdistribusi secara luas. Selain memiliki peran yang sangat penting dalam bidang ekologi, Euphorbiaceae pun

Lebih terperinci

Chapter 6. Development and quality plans

Chapter 6. Development and quality plans Chapter 6 Development and quality plans 6.1 Sasaran Rencana Pengembangan dan Kualitas Perencanaan, sebagai suatu proses, memiliki beberapa tujuan, yang dimaksudkan untuk mempersiapkan landasan yang kuat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian yang dilakukan berkaitan dengan sistem informasi akademik sudah cukup banyak dilakukan. Berikut uraian singkat mengenai penelitian yang sudah dilakukan berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini penulis akan membahas mengenai latar belakang pembuatan tugas akhir ini, rumusan masalah, tujuan, batasan dan metodologi dalam pembuatan tugas akhir ini. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA ABADI WISESA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA ABADI WISESA USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA ABADI WISESA BIDANG KEGIATAN : PKM-P Diusulkan oleh : M. Ammar Zaky Hilmi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Algoritma Genetika merupakan metode yang menggunakan evolusi alam sebagai gagasan utamanya dalam menyelesaikan suatu permasalahan tertentu. Algoritma ini diterapkan

Lebih terperinci

DIAGRAM FILOGENIK HASIL SEKUENS BASA DNA MENGGUNAKAN PROGRAM MEGA-7 (MOLECULAR EVOLUTIONARY GENETICS ANALYSIS)

DIAGRAM FILOGENIK HASIL SEKUENS BASA DNA MENGGUNAKAN PROGRAM MEGA-7 (MOLECULAR EVOLUTIONARY GENETICS ANALYSIS) DIAGRAM FILOGENIK HASIL SEKUENS BASA DNA MENGGUNAKAN PROGRAM MEGA-7 (MOLECULAR EVOLUTIONARY GENETICS ANALYSIS) Harumi Yuniarti* ), Bambang Cholis S* ), Astri Rinanti** ) *) Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

Materi Pokok Materi penjabaran Lingkup materi Fisiologi Tumbuhan. Struktur Bagian Tubuh Tanaman. Reproduksi Tumbuhan. Sistem Transportasi

Materi Pokok Materi penjabaran Lingkup materi Fisiologi Tumbuhan. Struktur Bagian Tubuh Tanaman. Reproduksi Tumbuhan. Sistem Transportasi Materi Pokok Materi penjabaran Lingkup materi Fisiologi Tumbuhan 1 ANATOMI, MORFOLOGI, DAN FISIOLOGI TUMBUHAN Struktur Bagian Tubuh Tanaman a. Mekanisme fotosintesis b. Mekanisme respirasi, fotorespirasi,

Lebih terperinci

Penerapan Model Markov Tersembunyi untuk Mengetahui Persentase Kecocokan dari Deoxyribonucleic Acid pada Pohon Filogenetik Ursidae (Beruang)

Penerapan Model Markov Tersembunyi untuk Mengetahui Persentase Kecocokan dari Deoxyribonucleic Acid pada Pohon Filogenetik Ursidae (Beruang) Statistika, Vol. 15 No. 2, 73 86 November 2015 Penerapan Model Markov Tersembunyi untuk Mengetahui Persentase Kecocokan dari Deoxyribonucleic Acid pada Pohon Filogenetik Ursidae (Beruang) Rini Cahyandari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan IT (Information Technology) memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dan kehidupan dimulai sampai dengan akhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya

Lebih terperinci

Program Riset Desentralisasi DIKTI

Program Riset Desentralisasi DIKTI Panduan Pengajuan Proposal Program Riset Desentralisasi DIKTI 2012 Institut Teknologi Bandung September 2011 Daftar Isi Daftar Isi... 1 I. Latar Belakang... 2 II. Deskripsi Program Riset Desentralisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Gambar desain penelitian adalah sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Gambar desain penelitian adalah sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Gambar desain penelitian adalah sebagai berikut: Penentuan lokasi dan variable penelitian Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan Membuat surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai potensi yang ada dalam diri seseorang. Dalam proses memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. berbagai potensi yang ada dalam diri seseorang. Dalam proses memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa, karena dengan adanya pendidikan dapat mengembangkan berbagai potensi

Lebih terperinci

27. peristiwa mutasi; 28. evolusi dan asal-usul kehidupan; 29. usaha manusia dalam meningkatkan produksi pangan; 30. bioteknologi dalam kehidupan.

27. peristiwa mutasi; 28. evolusi dan asal-usul kehidupan; 29. usaha manusia dalam meningkatkan produksi pangan; 30. bioteknologi dalam kehidupan. i Tinjauan Mata Kuliah M ata kuliah Materi Kurikuler Biologi SMA merupakan mata kuliah dengan bobot 3 sks yang diperuntukkan bagi mahasiswa S1 Pendidikan Biologi. Bagi Anda yang berprofesi sebagai guru,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER. BIOKOMPUTASI BIO 4017 (3 SKS) Semester VII. PENGAMPU MATA KULIAH Dr. Djong Hon Tjong, M.Si

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER. BIOKOMPUTASI BIO 4017 (3 SKS) Semester VII. PENGAMPU MATA KULIAH Dr. Djong Hon Tjong, M.Si RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER BIOKOMPUTASI BIO 4017 (3 SKS) Semester VII PENGAMPU MATA KULIAH Dr. Djong Hon Tjong, M.Si PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS

Lebih terperinci

chapter 7 Integrating quality activities in the project life cycle Empat model proses pengembangan perangkat lunak akan dibahas dalam bagian ini:

chapter 7 Integrating quality activities in the project life cycle Empat model proses pengembangan perangkat lunak akan dibahas dalam bagian ini: chapter 7 Integrating quality activities in the project life cycle 7.1 Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak Classic dan Lainnya Empat model proses pengembangan perangkat lunak akan dibahas dalam bagian

Lebih terperinci

ACTION PLAN IMPLEMENTASI PERJANJIAN SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN UNTUK PANGAN DAN PERTANIAN

ACTION PLAN IMPLEMENTASI PERJANJIAN SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN UNTUK PANGAN DAN PERTANIAN ACTION PLAN IMPLEMENTASI PERJANJIAN SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN UNTUK PANGAN DAN PERTANIAN Oleh DR (IPB) H. BOMER PASARIBU, SH,SE,MS.* SOSIALISASI UU NO 4 TH 2006 Tentang Pengesahan Perjanjian Mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi dunia telah memasuki era globalisasi dengan teknologi informasi yang berkembang pesat. Hal ini membawa perubahan dalam pengelolaan

Lebih terperinci

Chapter 1 The software quality challenge

Chapter 1 The software quality challenge Chapter 1 The software quality challenge 1.1 The uniqueness of software quality assurance Pemeriksaan jaminan yang ditawarkan oleh pengembang perangkat lunak umumnya mengungkapkan pola yang sama. Pengembang

Lebih terperinci

METODE DESAIN VAKSIN (PENDEKATAN BIOINFORMATIKA)

METODE DESAIN VAKSIN (PENDEKATAN BIOINFORMATIKA) METODE DESAIN VAKSIN (PENDEKATAN BIOINFORMATIKA) Bioinformatika merupakan suatu metode yang memadukan antara teknologi komputasi dengan biologi molekuler yang memungkinkan kita untuk melakukan sebuah simulasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. wanita di dunia. Berdasarkan data dari WHO/ICOInformation Centre on. jumlah kasus sebanyak kasus dan jumlah kematian sebanyak

I. PENDAHULUAN. wanita di dunia. Berdasarkan data dari WHO/ICOInformation Centre on. jumlah kasus sebanyak kasus dan jumlah kematian sebanyak 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kanker serviks merupakan kanker yang paling sering menyerang wanita di dunia. Berdasarkan data dari WHO/ICOInformation Centre on HPV and Cancer, kanker serviks menempati

Lebih terperinci

Kebijakan Privasi. Cakupan. Jenis Data dan Metode Pengumpulan

Kebijakan Privasi. Cakupan. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Kebijakan Privasi Dalam Kebijakan Privasi ( Kebijakan ) ini, kami, Qualcomm Incorporated dan anak perusahaan kami (secara bersama-sama disebut kami, kami, atau milik kami ), memberikan informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan sebagai salah satu sumber protein hewani mengandung semua jenis asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh manusia (Suhartini dan Nur 2005 dalam Granada 2011),

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Program Dinamis pada Penyejajaran Sekuens dengan Algoritma Smith Waterman

Penerapan Algoritma Program Dinamis pada Penyejajaran Sekuens dengan Algoritma Smith Waterman Penerapan Algoritma Program Dinamis pada Penyejajaran Sekuens dengan Algoritma Smith Waterman Afif Bambang Prasetia (13515058) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. masalah. Namun, tidak demikian jika penjadwalan tersebut melibatkan

1 BAB I PENDAHULUAN. masalah. Namun, tidak demikian jika penjadwalan tersebut melibatkan 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah penjadwalan dapat dipahami sebagai masalah yang biasa didapatkan oleh setiap orang terutama yang berhubungan dengan penjadwalan aktivitas sehari-hari.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa

Lebih terperinci

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. BIO210 Mikrobiologi Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. Kuliah 10. GENETIKA MIKROBA Genetika Kajian tentang hereditas: 1. Pemindahan/pewarisan sifat dari orang tua ke anak. 2. Ekspresi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun ke tahun sudah tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun ke tahun sudah tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari tahun ke tahun sudah tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Ini merupakan bukti bahwa manusia senantiasa

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PROGRAM KERJA JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM KERJA JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009-2013 Kode Dokumen : 0030103000 Revisi : 3 Tanggal : 5 Januari 2012 Diajukan oleh : Disetujui oleh :

Lebih terperinci

Sistem Pemetaan Sarana dan Prasarana Kawasan

Sistem Pemetaan Sarana dan Prasarana Kawasan Sistem Pemetaan Sarana dan Prasarana Kawasan 1.1. Latar Belakang Sistem sarana prasarana kawasan digunakan untuk monitoring pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana di kawasan transmigrasi. Sarana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan

Lebih terperinci

BIO306. Prinsip Bioteknologi

BIO306. Prinsip Bioteknologi BIO306 Prinsip Bioteknologi KULIAH 7. PUSTAKA GENOM DAN ANALISIS JENIS DNA Konstruksi Pustaka DNA Pustaka gen merupakan sumber utama isolasi gen spesifik atau fragmen gen. Koleksi klon rekombinan dari

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIS MEMBUAT PROFIL

PANDUAN PRAKTIS MEMBUAT PROFIL PANDUAN PRAKTIS MEMBUAT PROFIL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2014 i DAFTAR ISI 1. Pendahuluan...

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI DARI PANTAI PAPUMA JEMBER BERDASARKAN SEKUEN DNA PENGKODE 16S rrna SKRIPSI. Oleh. Ratno Dwinanto NIM

IDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI DARI PANTAI PAPUMA JEMBER BERDASARKAN SEKUEN DNA PENGKODE 16S rrna SKRIPSI. Oleh. Ratno Dwinanto NIM IDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI DARI PANTAI PAPUMA JEMBER BERDASARKAN SEKUEN DNA PENGKODE 16S rrna SKRIPSI Oleh Ratno Dwinanto NIM 061810401098 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan dunia pendidikan yang akan diangkat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan dunia pendidikan yang akan diangkat dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu permasalahan dunia pendidikan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah seputar kecurangan ketika ujian berlangsung yaitu menyontek. Menyontek memiliki

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

6. ORGANISASI PROFESI

6. ORGANISASI PROFESI 6. ORGANISASI PROFESI ORGANISASI REKAM MEDIS DI INDONESIA 2 PERHIMPUNAN PROFESIONAL PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN INDONESIA (PORMIKI) 18 Februari 1989 PORMIKI di Yayasan Amanah, jl. Taman Kebon

Lebih terperinci

GENETIKA (BIG100) Tempat : R122 Waktu Jam : 7 8 Pukul : Pengajar : Bambang Irawan Hari Supriandono

GENETIKA (BIG100) Tempat : R122 Waktu Jam : 7 8 Pukul : Pengajar : Bambang Irawan Hari Supriandono GENETIKA (BIG100) Tempat : R122 Waktu Jam : 7 8 Pukul : 12.30 14.20 Pengajar : Bambang Irawan Hari Supriandono ISI KONTRAK PERKULIAHAN DESKRIPSI TUJUAN STRATEGI MENGAJAR TUJUAN KOMPETENSI JUMLAH TATAP

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Teka-Teki Silang Teka-teki silang atau disingkat TTS adalah suatu permainan yang mengharuskan penggunanya untuk mengisi ruang-ruang kosong dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN...

HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN... i LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, dan sikap atau nilai (Toharudin, dkk., 2011:179). pemecahan masalah belajar dan kesulitan dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, dan sikap atau nilai (Toharudin, dkk., 2011:179). pemecahan masalah belajar dan kesulitan dalam belajar. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran di sekolah tidak dapat terlepas dari buku pelajaran. Buku pelajaran termasuk salah satu sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran.

Lebih terperinci

Program Riset Desentralisasi DIKTI

Program Riset Desentralisasi DIKTI Panduan Pengajuan Proposal Program Riset Desentralisasi DIKTI 2013 Institut Teknologi Bandung Maret 2012 Daftar Isi Daftar Isi... 2 I. Latar Belakang... 3 II. Deskripsi Program Riset Desentralisasi DIKTI...

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI BANK DATA DAN PENELUSURAN TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI BERBASIS WEB ( STUDY KASUS STMIK PRINGSEWU)

SISTEM INFORMASI BANK DATA DAN PENELUSURAN TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI BERBASIS WEB ( STUDY KASUS STMIK PRINGSEWU) SISTEM INFORMASI BANK DATA DAN PENELUSURAN TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI BERBASIS WEB ( STUDY KASUS STMIK PRINGSEWU) Meilysa Puspita Sari Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

II.SILABUS MATA KULIAH

II.SILABUS MATA KULIAH II.SILABUS MATA KULIAH Fakultas / Prodi : FKIP/MAGISTER PEND. IPA Mata Kuliah/ Kode : BIOLOGI UMUM/KPA2102 Semester : II SKS : 2/1 Dosen Pengampu : Dr. DWI WAHYUNI, M. Kes Dr. IIS NUR ASYIAH, S.P., M.P.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang pembuatan tugas akhir, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian

Lebih terperinci

Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MMPT) DAFTAR ISI

Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MMPT) DAFTAR ISI DAFTAR ISI IDENTITAS PROGRAM STUDI... i IDENTITAS PENGISI BORANG PROGRAM STUDI... ii KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB 1 BAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen merupakan kekayaan penting yang dimiliki organisasi. Dokumen menarasikan apa yang terjadi dalam organisasi, sehingga mengandung pengetahuan yang dimiliki oleh

Lebih terperinci