Listrik Statik. Agus Suroso
|
|
- Hartono Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Listrik Statik Agus Suroso Muatan Listrik Ada dua macam: positif dan negatif. Sejenis tolak menolak, beda jenis tarik menarik. Muatan fundamental e =, Coulomb. Atau, C = 6,5 0 8 e. Atom = proton + neutron + elektron. }{{} inti Partikel Massa kg Muatan Proton p, e Neutron n, Elektron e 9, 0 3 -e Muatan listrik terkuantisasi dan kekal. Gejala listrik statik. Contoh: interaksi antara balon dengan sweater dan tembok simulasi: Gaya Listrik Besarnya interaksi antara dua partikel bermuatan masing-masing q dan q yang masing-masing terletak pada posisi r dan r adalah F = k q q r ˆr, dengan k = 4πε 0 = Nm /C, dan r = r r adalah posisi relatif kedua partikel. q r r q r r O
2 FI0 Fisika Dasar IIA K-5 Sem Pada persamaan terakhir, besara F menyatakan gaya pada q akibat q. Dengan prinsip aksi-reaksi, diperoleh A F = F. Mengingat bahwa pada vektor, Â = A persamaan dapat ditulis ulang sebagai Soal F = k q q r 3 r.. Bandingkan besar gaya Coulomb dan gaya gravitasi antara dua elektron yang terpisah sejauh m. Petunjuk: gaya gravitasi antara dua benda m dan m yang terpisah sejauh r adalah F = Gm m, dengan G = r 6, 67 0 Nm /kg.. Menurut model Bohr, atom Hidrogen terdiri atas satu proton yang dikelilingi oleh satu elektron dengan jejari orbit 5, 35 0 m. Dengan menganggap gaya Coulomb sebagai gaya sentripetal, tentukan kecepatan sudut dan kecepatan tangensial elektron dalam atom Hidrogen. 3. Suatu ABC sama sisi terletak pada kuadran I koordinat Kartesius. Pada titik A 0,0 dan B,0 terdapat partikel bermuatan q A = µc dan q B = µc. Berapakah besarnya gaya Coulomb yang dialami oleh partikel di titik C yang bermuatan q C = 3 µc akibat dua partikel yang lainnya? Tentukan pula arahnya. 4. Suatu partikel bermuatan q = +8q terletak pada titik x = 0 dan partikel lainnya bermuatan q = q terletak pada x = L. Pada titik manakah sebuah proton harus diletakkan agar ia dalam keadaan setimbang ΣF = 0? Apakah kesetimbangan tersebut stabil? 5. Titik pusat dua bola konduktor identik A dan B terpisah sejauh a yang nilainya jauh lebih besar dibanding jejari bola. Bola A bermuatan +Q sedangkan B netral. Kedua bola kemudian dihubungkan oleh kawat konduktor yang tipis. Berapakah besar gaya listrik antarbola jika kawat dihilangkan? 3 Medan Listrik Suatu muatan misal q akan mempengaruhi yaitu menimbulkan gaya pada muatan lain yang terletak di sekitarnya. Kita dapat memandang gejala tersebut dengan cara berbeda: muatan q mempengaruhi daerah di sekitarnya yaitu menimbulkan medan listrik, dan medan tersebut mempengaruhi muatan lain di sekitarnya. Medan listrik pada titik P oleh muatan q didefinisikan sebagai dengan k = 4πε 0 dan r P r P r. 3. Medan listrik oleh banyak muatan listrik E P = k q rp ˆr P, 3 Bila terdapat N muatan listrik maka medan listrik di suatu tempat akibat muatan-muatan listrik tersebut adalah penjumlahan vektor medan listrik akibat masing-masing muatan E P = = E P i 4 i= i= = i= q i r P r i 3 r P r i 5 q i r P r i 3 r P r i, 6 update: 7 Januari 06 halaman
3 FI0 Fisika Dasar IIA K-5 Sem Contoh. Sejumlah N partikel yang masing-masing bermuatan q diletakkan sepanjang sumbu-x positif suatu koordinat Kartesius. Partikel-partikel tersebut diletakkan pada titik-titik x = n.a, dengan n =,,..., N dan a suatu nilai konstan. Tentukan medan listrik di titik O. Solusi. Besar medan di titik O adalah E = n= kq na = kq a Penjelasan untuk jumlah deret yang terakhir diberikan pada kotak berikut. n= n = kq π a 6. 7 Dalam uraian deret, fungsi sinus dapat dituliskan menjadi sin x = x x3 3! + x5 5! x7 7! +..., 8 perhatikan polanya: angka pada pangkat dan faktorial sama untuk tiap suku, dan bernilai ganjil; tanda positif dan negatif tiap suku bergantian. Dengan demikian, dapat diperoleh nilai fx = sin x x = x 3! + x4 5! x6 7! Lalu, tinjau persamaan fx = 0. 0 Jika x, x, x 3,... adalah akar-akar dari fx = 0 yaitu nilai-nilai x yang membuat fx = 0, maka persamaan terakhir dapat dituliskan sebagai atau dapat pula dibalik menjadi fx = x x x x x x 3 x x 4... = 0, fx = x x x x x 3 x x 4 x... = 0. Karena ruas kanan persamaan terakhir ini bernilai nol, tentus saja kita dapat membagi persamaan tsb dengan sembarang angka tapi bukan nol. Misal kita bagi persamaan terakhir dengan hasil kali seluruh akar dari fx, yaitu x x x 3 x 4..., maka persamaan tersebut menjadi fx = xx xx xx3 xx4 xx5 xx6... = 0. 3 Mari kita kembali ke persamaan 9 dan 0. Solusi dari persamaan tersebut yaitu sin x x x = 0, ±π, ±π, ±3π,.... Substitusi akar-akar tersebut ke persamaan 3 menghasilkan fx = + x x + x x + x x... π π π π 3π 3π = x π x 4π x 9π... = 0. = 0 adalah 4 Dengan sedikit usaha, kita dapat kalikan ketiga faktor dalam kurung pada persamaan terakhir untuk menghasilkan fx = x π x4 π x6 π 6 = update: 7 Januari 06 3 halaman 3
4 FI0 Fisika Dasar IIA K-5 Sem Sekarang kita perhatikan faktor yang mengandung x pada persaman 9 dan 5. Terlihat bahwa 3! = π , 6 sehingga akhirnya kita peroleh = π Medan listrik akibat batang lurus bermuatan Suatu batang bermuatan dapat dipandang sebagai sekumpulan partikel-partikel beruaan yang tersusun secara rapat satu sama lain dalam susunan segaris lurus. Medan total di suatu tempat mari kita sebut dengan titik P merupakan penjumlahan dari medan akibat tiap-tiap partikel tersebut. Sebagai contoh pertama, mari kita ambil titik P terletak segaris dengan batang dan berjarak a dari salah satu ujung batang, serta anggap panjang batang adalah L dan muatan totalnya Q. Untuk memudahkan perhitungan, kita buat sistem koordinat Kartesius dengan titik P sebagai pusat dan batang terletak pada sumbu-x positif dengan demikian P berada di sebelah kiri batang, dan kedua ujung batang masing-masing berada pada kkordinat a, 0 dan a + L, 0. Kemudian, tinjau suatu potongan kecil batang sepanjang dx yang terletak di posisi x, dan anggap muatannya sebesar dq. Maka besar medan di P akibat potongan kecil tersebut adalah de P = kdq x î. 8 Medan total diperoleh dengan mengintegralkan persamaan tersebut dengan batas yang bersesuaian dengan ujungujung batang. Pengintegralan hanya dapat dilakukan jika kita dapat menemukan hubungan eksplisit antara variabel x dengan q. Hubungan tersebut dapat diperoleh melalui besaran rapat muatan per satuan panjang kita sebut sebagai λ. Jika muatan tersebar merata di sepanjang batang, maka rapat muatan per satuan panjang batang akan bernilai konstan, atau berlaku dq dx = Q = λ = konstan. 9 L Sehingga, dq = λdx = Q L dx. Substitusi hubungan ini ke persamaan 8 menghasilkan de P = kq dx L x î. 0 Sehingga medan listrik total di P adalah E P = a+l x=a d E = kq L a+l dx î x=a x = kq î. a a + L Jika titik P terletak sangat jauh dari batang atau a >> L maka persamaan di atas akan tereduksi menjadi E P = kq î. a Dalam hal ini, batang dapat dianggap sebagai muatan titik. Lalu, bagaimana jika titik P tidak segaris dengan batang? Mari kita bahas kasusu ini sebagai contoh kedua untuk medan listrik akibat muatan kontinyu. Misal batang terletak pada sumbu-x sebuah koordinat kartesius, dengan kedua ujung batang terletak pada titik x = 0 dan x = L, dan titik P berada pada koordinat a, b. Kemudian tinjau suatu potongan kecil batang sepanjang dx yang terletak pada titik x, 0. Dalam notasi vektor, posisi titik P dan potongan kecil tersebut dapat dituliskan sebagai r P = aî + bĵ, 3 r = xî. 4 update: 7 Januari 06 4 halaman 4
5 FI0 Fisika Dasar IIA K-5 Sem Dengan demikian, diperoleh r P = r P r = a x î + bĵ, 5 r P = a x + b. 6 Medan di titik P akibat potongan batang tersebut kita sebut dengan d E P dengan besar d E P = kλdx 3/ a x î + bĵ. 7 a x + b Medan listrik total diperoleh dengan mengintegralkan persamaan tersebut pada selang x = 0 hingga x = L. Untuk mempermudah, pengintegralan dilakukan secara terpisah untuk komponen î dan ĵ. Sebelum mengintegralkan, kita tuliskan terlebih dahulu komponen dari medan listrik tersebut, de P,x = de P,y = kλ a x dx 3/, 8 a x + b kλbdx a x + b 3/. 9 Kemudian mari kita evaluasi integral tersebut untuk batang dengan sebaran muatan homogen λ konstan. Dengan membuat permisalan ξ = a x = η, persamaan untuk medan pada arah sumbu-x dapat ditulis ulang menjadi de P,x = kλξdξ kλ d ξ kλdη = =. 30 ξ + b 3/ ξ + b 3/ η + b 3/ Kembali, kita buat permisalan α = η + b sehingga dα = dη, dan persamaan terakhir dapat ditulis ulang menjadi de P,x = kλdα. 3 α3/ Bentuk terakhir sudah cukup mudah untuk diintegralkan, namun kita harus terlebih dahulu menentukan batas pengintegralannya. Jika x = maka α = a + b dan jika x = L maka α = a L + b. Sehingga pada akhirnya, L E P,x = de P,x = kq x=0 L a L + b. 3 a + b Setidaknya ada dua kasus khusus yang dapat kita lihat dari hasil ini. Pertama jika a = L/ artinya titik P berada pada garis yang membagi batang menjadi dua bagian sama panjang, maka E P,x = 0. Secara fisis, hal ini terjadi karena medan akibat setengah batang yang terletak di sebelah kiri dan sebelah kanan titik P besarnya sama dan berlawanan arah, sehingga saling meniadakan. Kasus kedua, akan identik dengan contoh pertama jika kq aa+l, diambil titik P berada pada koordinat a, 0. Pada kasus ini, medan pada arah sumbu-x adalah E P,x = yang identik dengan persamaan. Selanjutnya, mari menghitung kuat medan untuk komponen searah sumbu-y. Dengan memisalkan ξ = a x, persamaan 9 dapat ditulis ulang dalam bentuk de P,y = kλb dξ. 33 ξ + b 3/ Jika kita buat permisalan ξ = b tan θ, maka diperoleh dξ = b sec θ, sin θ = ξ/ ξ + b, dan cos θ = b/ ξ + b. Persamaan terakhir dapat ditulis ulang dalam bentuk de P,y = kλ b cos θdθ. 34 update: 7 Januari 06 5 halaman 5
6 FI0 Fisika Dasar IIA K-5 Sem Medan total diperoleh dengan mengintegralkan persamaan tersebut untuk selang x = 0 hingga x = L, E P,y = kq a bl a + b a L. 35 a L + b Jadi, medan total pada titik P adalah E P = E P,x î + E P,y ĵ = kq L a L + b î + a a + b b a + b 3.3 Medan listrik akibat cincin bermuatan a L a L + b ĵ Tinjau sebuah cincin bermuatan Q dengan jari-jari R yang terletak di bidang-xy dengan sumbu berhimpit dengan sumbu-z. Muatan dari potongan cincin sepanjang ds adalah 36 dq = λds, 37 dengan λ adalah rapat muatan per satuan panjang. Jika ϕ adalah sudut pada bidang cincin, dapat dituliskan sehingga ds = Rdϕ, 38 r P = zˆk, 39 r = Rˆρ = Rî cos ϕ + ĵ sin ϕ, 40 r P r = zˆk Rî cos ϕ + ĵ sin ϕ, 4 r P r = z + R. 4 Bila cincin muatan seragam tersebut berbentuk lingkaran penuh, maka batas intergras ϕ adalah dari 0 sampai π. Gunakan Persamaan 38, 4, dan 4 sehinga dapat diperoleh π λrdϕ Ez = zˆk Rî cos ϕ + ĵ sin ϕ 43 ϕ=0 z + R 3 = λr π zˆk Rî cos ϕ + ĵ sin ϕ dϕ z + R 3 ϕ=0 di mana muatan total kawat adalah = λπrz ˆk = ˆk Qz, 44 z + R 3 z + R 3 Q = dq = π ϕ=0 λrdϕ = λπr = λl. 45 Bila ingin dihitung medan listrik di pusat cincin, maka gunakan z = 0 dalam Persamaan 44 sehingga diperoleh bahwa E = 0 yang cocok dengan perkiraan karena setiap elemen kawat berbentuk lingkaran tersebut memberikan medan listrik yang sama besarnya ke pusat cincin dengan arah-arah yang saling meniadakan. Untuk menghitung medan listrik di pusat cincin tersebut dapat pula diturunkan dari awal dengan sehingga Ez = r P r = Rî cos ϕ + ĵ sin ϕ, 46 π ϕ=0 = λ R r P r = R. 47 λrdϕ R 3 Rî cos ϕ + ĵ sin ϕ π ϕ=0 Terlihat bahwa untuk cincin yang utuh diperoleh E = 0. î cos ϕ + ĵ sin ϕ dϕ. 48 update: 7 Januari 06 6 halaman 6
7 FI0 Fisika Dasar IIA K-5 Sem Dipol listrik Sebuah dipol listrik dengan momen dipol p didefinisikan sebagai suatu pasangan muatan positif q + dan muatan negatif q yang dipisahkan oleh jarak d. Vektor momen dipol listrik didefinisikan sebagai p = q d, 49 dengan q + = +q dan q = q. Separasi d adalah posisi relatif muatan positif terhadap negatif, d = r + r, 50 r + adalah posisi q + dan r adalah posisi q. Posisi titik tengah dipol kita simbolkan dengan r 0, dengan r 0 = r + + r = r + d = r + d. 5 Tinjau sebuah titik P yang terletak segaris dengan kedua muatan dipol, dengan posisi r P = r 0 + a. Medan listrik di titik P adalah E P = E P + + E q + P = k r P r + + q r P r â. q = k a d/ q a + d/ â = kq a â d/a + d/a. 5 Jika separasi dari dipol cukup kecil dibanding jarak dipol terhadap titik pengamatan, atau d << a, dapat dilakukan uraian binomial Newton, lim x 0 + x n + nx, sehingga Sehingga, d/a + d a, 53 + d/a d a. 54 E P kqd a 3 â 55 Untuk nilai d yang jauh lebih kecil dari a akan diperoleh E P = 0. Sekarang mari kita tinjau medan di suatu titik yang terletak pada garis yang tegaklurus terhadap sumbu dipol. Pada kasus ini, vektor a tegaklurus terhadap d, kemudian Dengan demikian, diperoleh rp r + E P = kq r P r + 3 r P r r P r 3 = r P r + = r P r = a + d kq a + d 4 3/ r r + = kq a + d 4 Terlihat bahwa untuk berapapun nilai a arah vektor medan listrik hanya ditentukan oleh arah d. 3/ d 57 update: 7 Januari 06 7 halaman 7
Listrik Statik. Agus Suroso
Listrik Statik Agus Suroso Muatan Listrik Ada dua macam: positif dan negatif. Sejenis tolak menolak, beda jenis tarik menarik. Muatan fundamental e =, 60 0 9 Coulomb. Atau, C = 6,5 0 8 e. Atom = proton
Lebih terperinciListrik Statik: Muatan, Gaya, Medan
Listrik Statik: Muatan, Gaya, Medan Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Agus Suroso (FTETI-ITB) Listrik Statik 1 / 18 Muatan Listrik (q) Ada dua macam:
Lebih terperinci1 Energi Potensial Listrik
FI101 Fisika Dasar II Potensial Listrik 1 Energi Potensial Listrik gus Suroso (agussuroso@fi.itb.ac.id) Pada kuliah sebelumnya, telah dibahas besaran-besaran gaya dan medan elektrostatik yang timbul akibat
Lebih terperinciSaat mempelajari gerak melingkar, kita telah membahas hubungan antara kecepatan sudut (ω) dan kecepatan linear (v) suatu benda
1 Benda tegar Pada pembahasan mengenai kinematika, dinamika, usaha dan energi, hingga momentum linear, benda-benda yang bergerak selalu kita pandang sebagai benda titik. Benda yang berbentuk kotak misalnya,
Lebih terperinciMEDAN LISTRIK. Oleh Muatan Kontinu. (Kawat Lurus, Cincin, Pelat)
MDAN LISTRIK Oleh Muatan Kontinu (Kawat Lurus, Cincin, Pelat) FISIKA A Semester Genap 6/7 Program Studi S Teknik Telekomunikasi Universitas Telkom Medan listrik akibat muatan kontinu Muatan listrik kontinu
Lebih terperinciSoal dan Solusi Materi Elektrostatika
P Soal dan Solusi Materi Elektrostatika 1. Tentukan medan listrik pada jarak z di atas salah satu ujung kawat sepanjang L yang membawa muatan berdistribusi seragam dengan rapat muatan, seperti gambar berikut
Lebih terperinciBINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.
BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET Hani Nurbiantoro Santosa, PhD hanisantosa@gmail.com 2 BAB 1 PENDAHULUAN Atom, Interaksi Fundamental, Syarat Matematika, Syarat Fisika, Muatan Listrik, Gaya Listrik, Pengertian
Lebih terperinciI. Pendahuluan Listrik Magnet Listrik berkaitan dengan teknologi modern: komputer, motor dsb. Bukan hanya itu
I. Pendahuluan Listrik Magnet Listrik berkaitan dengan teknologi modern: komputer, motor dsb. Bukan hanya itu 1 Muatan Listrik Contoh klassik: Penggaris digosok-gosok pada kain kering tarik-menarik dengan
Lebih terperinciBAB 16. MEDAN LISTRIK
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... BAB 6. MEDAN LISTRIK... 6. Muatan Listrik... 6. Muatan Listrik dalam Atom... 6.3 Isolator dan Konduktor...3 6.4 Hukum Coulomb...3 6.5 Medan Listrik dan Kondusi Listrik...5 6.6
Lebih terperinci1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan
. (5 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan dengan H). Kecepatan awal horizontal bola adalah v 0 dan
Lebih terperinciPOTENSIAL LISTRIK MINGGU KE-4
POTENSIAL LISTRIK MINGGU KE-4 Gravitasi: Gaya dan Usaha Gaya gravitasi yang bekerja pada m oleh M: Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi untuk memindahkan m dari A ke B: INTEGRAL LINTASAN 2 Usaha oleh
Lebih terperinciMedan Magnet oleh Arus Listrik
Medan Magnet oleh Arus Listrik Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Agus Suroso (FTETI-ITB) Medan Magnet oleh Arus Listrik 1 / 24 Materi 1 Hukum Biot-Savart
Lebih terperinci1 Sistem Koordinat Polar
1 Sistem Koordinat olar ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koordinat Kartesius untuk menggambarkan lintasan partikel ang bergerak. Koordinat Kartesius mudah digunakan saat menggambarkan
Lebih terperinciK 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2
1. (25 poin) Dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H ditembakkan sebuah bola kecil bermassa m (Jari-jari R dapat dianggap jauh lebih kecil daripada H) dengan kecepatan awal horizontal v 0. Dua buah
Lebih terperinciBINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.
BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET Hani Nurbiantoro Santosa, PhD hanisantosa@gmail.com 2 BAB 2 MEDAN LISTRIK DAN HUKUM GAUSS Pendahuluan, Distribusi Muatan Kontinu, Mencari Medan Listrik Menggunakan Integral,
Lebih terperinciMuatan Listrik. Kelistrikan yang teramati dapat dipahami karena pada masing-masing benda yang berinteraksi mempunyai muatan listrik.
Muatan Listrik Pengamatan yang berkaitan dengan kelistrikan pertama kali dilakukan oleh seseorang yang bernama Thales pada tahun 600 sebelum Masehi, yaitu sebuah ambar yang digosok akan menarik potongan
Lebih terperinciMUATAN LISTRIK DAN MEDAN LISTRIK
MUATAN LISTIK DAN MEDAN LISTIK Muatan listrik Orang yunani kuno pada tahun 600 SM telah menemukan bahwa bila mereka menggosokkan amber( semacam resin) dengan wol, maka amber itu dapat menarik benda benda
Lebih terperinciMedan Listrik, Potensial Listik dan Kapasitansi. Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor
Medan Listrik, Potensial Listik dan Kapasitansi Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Materi Distribusi Muatan Diskrit Hukum Coulomb Medan Listrik Dipol
Lebih terperinci4.3. MEDAN LISTRIK OLEH DISTRIBUSI MUATAN KONTINYU
4.3. MEDAN LISTRIK OLEH DISTRIBUSI MUATAN KONTINYU Selain muatan berbentuk titik, dimungkinkan juga distribusi muatan kontinyu dalam bentuk garis, permukaan atau volume seperti yang ditunjukkan pada Gambar
Lebih terperinciBAB I Muatan Listrik dan Hukum Coulomb
BAB I Muatan Listrik dan Hukum Coulomb Materi Fisika Terapan Listrik statis Medan listrik potensial listrik Arus listrik Rangkaian Listrik Medan Magnet Gaya gerak Listrik Induksi Induktansi Arus Bolak
Lebih terperinciTOPIK 2. Medan Listrik. Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si.
TOPIK 2 Medan Listrik Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. ikhsan_s@ugm.ac.id http://setiawan.synthasite.com Outline Medan listrik Medan listrik dari distribusi muatan kontinyu Garis-garis
Lebih terperinciHukum Coulomb dan Medan Listrik
Hukum Coulomb dan Medan Listrik Muqoyyanah March 12, 2014 Muqoyyanah Hukum Coulomb dan Medan Listrik 1/35 1 Muatan listrik 2 Hukum Coulomb 3 Medan Listrik 4 Distribusi Muatan Kontinyu Muqoyyanah Hukum
Lebih terperinciMagnetostatika. Agus Suroso. Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung. 23,24 Februari 2016
Magnetostatika Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung 23,24 Februari 2016 Agus Suroso (FTETI-ITB) Magnetostatika 23,24 Feb 2016 1 / 28 Materi Definisi gaya
Lebih terperinciMagnetostatika. Agus Suroso. Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung. 20 Februari 2017
Magnetostatika Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung 20 Februari 2017 Agus Suroso (FTETI-ITB) Magnetostatika 20 Feb 2017 1 / 28 Materi Definisi gaya Lorentz
Lebih terperinciBab 2 Hukum Coulomb A. Pendahuluan
Bab 2 Hukum Coulomb A. Pendahuluan Pada pokok bahasan ini disajikan tentang hukum Coulomb, yaitu hukum dasar yang mengatur tentang gaya interaksi (gaya Coulomb) antara muatan-muatan yang terpisah pada
Lebih terperinciMuatan dan Gaya Listrik
Muatan dan Gaya Listrik 1. Muatan Q 1 =40 C dan Q =-50 C terletak dalam bidang -y pada r ( 8ˆi 16ˆ) j cm dan r 0i ˆ cm. (a) Gambarkan sistem muatan ini dalam bidang -y! (b) Tuliskan vektor r dari Q 1 ke
Lebih terperinciTOPIK 8. Medan Magnetik. Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si.
TOPIK 8 Medan Magnetik Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. ikhsan_s@ugm.ac.id Pencetak sidik jari magnetik. Medan Magnetik Medan dan Gaya Megnetik Gaya Magnetik pada Konduktor Berarus
Lebih terperinciGaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi
ruang / daerah di sekitar magnet dimana benda-benda magnetik yang diletakkan di daerah ini masih dipengaruhi oleh magnet tersebut medan magnetik di sekitar kawat lurus berarus listrik medan magnetik di
Lebih terperinciBAB I HUKUM COULOMB 1.1 Muatan Listrik
BAB I HUKUM COULOMB Pengetahuan mengenai listrik dan magnet pada awalnya dibicarakan secara terpisah. Ilmu ini bermula dari pengamatan oleh Thales 600 tahun sebelum Masehi, yaitu sepotong ambar dapat menarik
Lebih terperinciMedan dan Dipol Listrik
Medan dan Dipol Listrik PTE1207 Listrik & Magnetika Abdillah, S.Si, MIT Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau Tujuan Mahasiswa mengerti konsep medan listrik dan dipol listrik.
Lebih terperinciMuatan Listrik dan Hukum Coulomb
Muatan Listrik dan Hukum Coulomb Apakah itu listrik? Listrik adalah salah satu bentuk energi. Energi adalah kemampuan untuk melakukan Usaha. Apakah itu Statis? Statis berarti diam, jadi listrik statis
Lebih terperinciHukum Coulomb. Penyelesaian: Kedua muatan dan gambar gaya yang bekerja seperti berikut. (a) F = k = = 2, N. (b) q = Ne N = = 3,
Hukum Coulomb Dua muatan titik masing-masing sebesar 0,05 μc dipisahkan pada jarak 10 cm. Tentukan (a) besarnya gaya yang dilakukan oleh satu muatan pada muatan lainnya dan (b) Jumlah satuan muatan dasar
Lebih terperincir 21 F 2 F 1 m 2 Secara matematis hukum gravitasi umum Newton adalah: F 12 = G
Gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik menarik yang besarnya berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya Secara matematis
Lebih terperinciAbsensi/kehadiran minimal 80% dari jumlah pertemuan. Teloransi Keterlambatan 0 menit.
Matakuliah Topik Pembahasan : Fisika Dasar II : Kelistrikan & Magnetisme Muatan Listrik Distribusi Muatan Kontinyu Potensial Listrik Kapasitansi, Dielektrik, & Energi Elektrostatik Arus Listrik Rangkaian
Lebih terperinciPerkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1
Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331 Oleh Endi Suhendi 1 Menu hari ini (2 minggu): Medan dan Gaya Magnet Oleh Endi Suhendi 2 Medan Gravitasi Listrik Massa m Muatan q (±) Menghasilkan: Merasakan: Tinjau juga
Lebih terperinciBAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK
BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1. Menjelaskan cara penyelesaian soal dengan
Lebih terperinciSoal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013
Soal-Jawab Fisika Teori OSN 0 andung, 4 September 0. (7 poin) Dua manik-manik masing-masing bermassa m dan dianggap benda titik terletak di atas lingkaran kawat licin bermassa M dan berjari-jari. Kawat
Lebih terperinciB.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis
BAB II RESULTAN (JUMLAH) DAN URAIAN GAYA A. Pendahuluan Pada bab ini, anda akan mempelajari bagaimana kita bekerja dengan besaran vektor. Kita dapat menjumlah dua vektor atau lebih dengan beberapa cara,
Lebih terperinciHukum Gauss. Pekan #2. Hukum Gauss Pekan #2 1 / 17
Hukum Gauss Pekan #2 Hukum Gauss Pekan #2 1 / 17 Pokok bahasan: Fluks Hukum Gauss Penerapan hukum Gauss Hukum Gauss Pekan #2 2 / 17 Fluks dari suatu vektor Misal terdapat udara yang mengalir dengan kecepatan
Lebih terperinciLATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS
Muatan Diskrit LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS 1. Ada empat buah muatan titik yaitu Q 1, Q 2, Q 3 dan Q 4. Jika Q 1 menarik Q 2, Q 1 menolak Q 3 dan Q 3 menarik Q 4 sedangkan Q 4 bermuatan negatif,
Lebih terperinciDERET FOURIER. n = bilangan asli (1,2,3,4,5,.) L = pertemuan titik. Bilangan-bilangan untuk,,,, disebut koefisien fourier dari f(x) dalam (-L,L)
DERET FOURIER Bila f adalah fungsi periodic yang berperioda p, maka f adalah fungsi periodic. Berperiode n, dimana n adalah bilangan asli positif (+). Untuk setiap bilangan asli positif fungsi yang didefinisikan
Lebih terperinciSANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R
DOKUMEN ASaFN. Sebuah uang logam diukur ketebalannya dengan menggunakan jangka sorong dan hasilnya terlihat seperti pada gambar dibawah. Ketebalan uang tersebut adalah... A. 0,0 cm B. 0, cm C. 0, cm D.
Lebih terperinciTOPIK 1. Hukum Coulomb. Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si.
TOPIK 1 Hukum Coulomb Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. ikhsan_s@ugm.ac.id http://setiawan.synthasite.com Outline Sifat-sifat muatan listrik Klasifikasi Material berdasarkan kemampuan
Lebih terperinciRudi Susanto
HUKUM COULOMB udi Susanto http://rudist.wordpress.com BAB HUKUM COULOMB SEJAAH ILMU PENGETAHUAN ELEKTOMAGNETIK MUATAN LISTIK KONDUKTO DAN ISOLATO MUATAN TEKUANTISASI GAYA COULOMB SEJAAH ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciC. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi
C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi 1. Sistem Diskrit Tinjaulah sistem yang terdiri atas 2 benda. Benda A dan benda B dihubungkan dengan batang ringan yang tegar dengan sebuah batang tegak yang
Lebih terperinci1/32 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) KINEMATIKA. menu. Mirza Satriawan. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta
1/32 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) KINEMATIKA Mirza Satriawan Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta email: mirza@ugm.ac.id Definisi KINEMATIKA Kinematika adalah cabang ilmu fisika yang
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika
K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Statis - Soal Doc Name: RK13AR12FIS0201 Version: 2016-10 halaman 1 01. Jika sepuluh ribu elektron dikeluarkan dari benda netral maka benda itu menjadi bermuatan...
Lebih terperinciMedan Magnet 1 MEDAN MAGNET
Medan Magnet 1 MEDAN MAGNET KEMAGNETAN ( MAGNETOSTATKA ) Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang magnet ladam magnet jarum Magnet dapat diperoleh
Lebih terperinciMEDAN LISTRIK OLEH DISTRIBUSI MUATAN. Tri Rahajoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM
MEDAN LISTRIK OLEH DISTRIBUSI MUATAN Tri Rahajoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM Sejarah Fisikawan Perancis Priestley yang torsi balance asumsi muatan listrik Gaya (F) berbanding terbalik kuadrat Pengukuran
Lebih terperinciCatatan Kuliah FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi
Catatan Kuliah FI111 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi Agus Suroso update: 4 November 17 Osilasi atau getaran adalah gerak bolak-balik suatu benda melalui titik kesetimbangan. Gerak bolak-balik tersebut
Lebih terperinciMassa m Muatan q (±) Menghasilkan: Merasakan: Tinjau juga Dipol p. Menghasilkan: Merasakan:
KEMAGNETAN Menu hari ini (2 minggu): Medan dan Gaya Magnet Medan Gravitasi Listrik Massa m Muatan q (±) Menghasilkan: Merasakan: Tinjau juga Dipol p Menghasilkan: Merasakan: Magnet Batang Kutub sejenis
Lebih terperinciLATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS
Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...
Lebih terperinciV. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik
V. Medan Magnet Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik Di tempat tersebut ada batu-batu yang saling tarik menarik. Magnet besar Bumi [sudah dari dahulu dimanfaatkan
Lebih terperinciSumber medan magnet. Dede Djuhana Departemen Fisika FMIPA-UI 0-0
Sumber medan magnet Dede Djuhana E-mail:dede@fisika.ui.ac.id Departemen Fisika FMIPA-UI 0-0 Sumber medan magnet Sumber medan magnet paling awal adalah medan magnet permanen yaitu berasal dari batuan mengandung
Lebih terperinciDoc Name: XPFIS0701 Version :
Xpedia Fisika Listrik Statis - Latihan Soal Doc Name: XPFIS0701 Version : 2016-05 halaman 1 01. Jika sepuluh ribu elektron dikeluaran dari benda netral, maka benda itu nenjadi bemuatan coulomb (A) +1,6
Lebih terperinciRingkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1. Integral Lipat Dua Atas Daerah Persegipanjang
ingkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1 Integral Lipat Dua Atas Daerah Persegipanjang Perhatikan fungsi z = f(x, y) pada = {(x, y) : a x b, c y d} Bentuk partisi P atas daerah berupa n buah persegipanjang
Lebih terperinciFisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi
Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Kinematika Rotasi Hukum Gravitasi Dinamika Rotasi Kinematika Rotasi Perpindahan Sudut Riview gerak linear: Perpindahan, kecepatan, percepatan r r = r f r i, v =, t a
Lebih terperinciSOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1
SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1 1. Terhadap koordinat x horizontal dan y vertikal, sebuah benda yang bergerak mengikuti gerak peluru mempunyai komponen-komponen
Lebih terperinciGambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus
BAB 7. GERAK ROTASI 7.1. Pendahuluan Gambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus Sebuah benda tegar bergerak rotasi murni jika setiap partikel pada benda tersebut
Lebih terperinciKeep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1
VEKTOR 3/8/007 Fisika I 1 BAB I : VEKTOR Besaran vektor adalah besaran yang terdiri dari dua variabel, yaitu besar dan arah. Sebagai contoh dari besaran vektor adalah perpindahan. Sebuah besaran vektor
Lebih terperinciIntegral yang berhubungan dengan kepentingan fisika
Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika 14.1 APLIKASI INTEGRAL A. Usaha Dan Energi Hampir semua ilmu mekanika ditemukan oleh Issac newton kecuali konsep energi. Energi dapat muncul dalam berbagai
Lebih terperinciSP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan
SP FISDAS I Perihal : Matriks, pengulturan, dimensi, dan sebagainya. Bisa baca sendiri di tippler..!! KINEMATIKA : Gerak benda tanpa diketahui penyebabnya ( cabang dari ilmu mekanika ) DINAMIKA : Pengaruh
Lebih terperinciBENDA TEGAR FISIKA DASAR (TEKNIK SISPIL) Mirza Satriawan. menu. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta
1/36 FISIKA DASAR (TEKNIK SISPIL) BENDA TEGAR Mirza Satriawan Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta email: mirza@ugm.ac.id Rotasi Benda Tegar Benda tegar adalah sistem partikel yang
Lebih terperinciBab 4 Hukum Gauss. A. Pendahuluan
Bab 4 Hukum Gauss A. Pendahuluan Pada pokok bahasan ini, disajikan tentang hukum Gauss yang memberikan fluks medan listrik yang melewati suatu permukaan tertutup yang melingkupi suatu distribusi muatan.
Lebih terperincimomen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)
Dinamika Rotasi adalah kajian fisika yang mempelajari tentang gerak rotasi sekaligus mempelajari penyebabnya. Momen gaya adalah besaran yang menyebabkan benda berotasi DINAMIKA ROTASI momen inersia adalah
Lebih terperinciPerkuliahan PLPG Fisika tahun D.E Tarigan Drs MSi Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1
Perkuliahan PLPG Fisika tahun 2009 Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1 Muatan Listrik Dua jenis muatan listrik: positif dan negatif Satuan muatan adalah coulomb [C] Muatan elektron (negatif) atau proton (positif)
Lebih terperinci1 Posisi, kecepatan, dan percepatan
1 osisi, kecepatan, dan percepatan osisi suatu benda pada suatu waktu t tertentu kita tulis sebaai r(t). Jika saat t = t 1 benda berada pada posisi r 1 r(t 1 ) dan saat t = t 2 > t 1 benda berada pada
Lebih terperinciMOMENTUM - TUMBUKAN FISIKA DASAR (TEKNIK SISPIL) (+GRAVITASI) Mirza Satriawan. menu
FISIKA DASAR (TEKNIK SISPIL) 1/34 MOMENTUM - TUMBUKAN (+GRAVITASI) Mirza Satriawan Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta email: mirza@ugm.ac.id Sistem Partikel Dalam pembahasan-pembahasan
Lebih terperinci1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6 B. -2 C. -4 Kunci : E Penyelesaian : D. -6 E.
1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6-2 -4 Kunci : E -6-8 2. Himpunan penyelesaian sistem persamaan Nilai 6x 0.y 0 =... A. 1 Kunci : C 6 36 3. Absis titik
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensial Coulomb untuk Partikel yang Bergerak Dalam bab ini, akan dikemukakan teori-teori yang mendukung penyelesaian pembahasan pengaruh koreksi relativistik potensial Coulomb
Lebih terperinciHukum Gauss. Minggu 3 2 x pertemuan
Hukum Gauss Minggu 3 2 x pertemuan Hukum Gauss - Persamaan Maxwell yang Pertama - Digunakan untuk menentukan medan listrik E bila sumber muatan diketahui dan sebaliknya Ide-Hukum Gauss Total flux yang
Lebih terperinci1 Posisi, kecepatan, dan percepatan
1 Posisi, kecepatan, dan percepatan Posisi suatu benda pada suatu waktu t tertentu kita tulis sebaai r(t). Jika saat t = t 1 benda berada pada posisi r 1 r(t 1 ) dan saat t = t 2 > t 1 benda berada pada
Lebih terperinciPUSAT MASSA DAN TITIK BERAT
PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama, yaitu suatu titik tempat berpusatnya massa/berat dari benda tersebut. Perbedaannya adalah letak pusat
Lebih terperincia menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1
1. Koordinat Cartesius Sistem koordinat Cartesius terdiri dari dua garis yang saling tegak lurus yang disebut sumbu Sumbu horizontal disebut sumbu X dan sumbu vertikal disebut sumbu Y Tiap sumbu mempunyai
Lebih terperinciHukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang Gravitasi Kalian tentu sering mendengar istilah gravitasi. Apa yang kalian ketahui tentang gravitasi? Apa pengaruhnya terhadap planet-planet dalam sistem tata surya? Gravitasi merupakan
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR. K e l a s. A. Syarat Keseimbangan Benda Tegar
KTSP & K-1 FIsika K e l a s XI KESEIMNGN END TEG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami sarat keseimbangan benda tegar.. Memahami macam-macam
Lebih terperinciFI2202 Listrik Magnet: Magnetostatika
FI2202 Listrik Magnet: Magnetostatika Agus Suroso 1 Sem. 2 2017-2018 Topik magnetostatika diawali dengan pembahasan mengenai gaya Lorentz (yaitu interaksi antara medan magnetik dengan muatan listrik yang
Lebih terperinciPerkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1
Pekuliahan Fisika Dasa II FI-331 Oleh Endi Suhendi 1 Menu hai ini (1 minggu): Muatan Listik Gaya Listik Medan Listik Dipol Distibusi Muatan Kontinu Oleh Endi Suhendi Muatan Listik Dua jenis muatan listik:
Lebih terperinciDetektor Medan Magnet Tiga-Sumbu
Detektor Medan Magnet Tiga-Sumbu Octavianus P. Hulu, Agus Purwanto dan Sumarna Laboratorium Getaran dan Gelombang, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk sensor
Lebih terperinciDINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN
FIS A. BENDA TEGAR Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk dan volume selama bergerak. Benda tegar dapat mengalami dua macam gerakan, yaitu translasi dan rotasi. Gerak translasi
Lebih terperinciSetelah Anda mempelajari KB-1 di atas, simaklah dan hafalkan beberapa hal penting di. dapat dihitung sebagai beriktut: h δl l'
Rangkuman: bawah ini! Setelah Anda mempelajari KB-1 di atas, simaklah dan hafalkan beberapa hal penting di 1. Elemen-elemen matrik L lm,l'm' = h l ( l +1) δ ll' L l m, l 'm' dapat dihitung sebagai beriktut:
Lebih terperinciSumber-Sumber Medan Magnetik
TOPIK 9 Sumber-Sumber Medan Magnetik Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. ikhsan_s@ugm.ac.id Hukum Biot-Savart Pada 1819, Oersted menemukan bahwa arah arum kompas menyimpang ketika
Lebih terperinciPembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika IPA
Pembahasan Soal SIMAK UI 0 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Matematika IPA Disusun Oleh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pembahasan
Lebih terperinciHand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik
MDAN LISTRIK Medan listik akibat muatan titik Medan listik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listik Mach 7 Definisi Medan Listik () Medan listik pada muatan uji q didefinisikan sebagai gaya listik pada
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS
BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya-gaya pada benda 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gerak objek 3. Menentukan pasangan
Lebih terperinciLATIHAN UJIAN NASIONAL
LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka
Lebih terperinciContoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.
Contoh Soal dan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. a) percepatan gerak turunnya benda m Tinjau katrol : Penekanan pada kasus dengan penggunaan persamaan Σ τ = Iα dan Σ F = ma, momen inersia (silinder
Lebih terperinciBAB 20. KEMAGNETAN Magnet dan Medan Magnet Hubungan Arus Listrik dan Medan Magnet
DAFTAR ISI DAFTAR ISI...1 BAB 20. KEMAGNETAN...2 20.1 Magnet dan Medan Magnet...2 20.2 Hubungan Arus Listrik dan Medan Magnet...2 20.3 Gaya Magnet...4 20.4 Hukum Ampere...9 20.5 Efek Hall...13 20.6 Quis
Lebih terperinciBAB VI Usaha dan Energi
BAB VI Usaha dan Energi 6.. Usaha Pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari adalah mengerahkan kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai. Dalam fisika usaha adalah apa yang dihasilkan gaya ketika gaya
Lebih terperinciPETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA
PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika terdiri dari dua (2) bagian yaitu : soal isian singkat (24 soal) dan soal pilihan
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika
K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Medan Magnet - Latihan Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0301 Version: 2016-10 halaman 1 01. Medan magnet dapat ditimbulkan oleh: (1) muatan listrik yang bergerak (2) konduktor
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. analitik dengan metode variabel terpisah. Selanjutnya penyelesaian analitik dari
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas penurunan model persamaan panas dimensi satu. Setelah itu akan ditentukan penyelesaian persamaan panas dimensi satu secara analitik dengan metode
Lebih terperinciPELATIHAN OSN JAKARTA 2016 LISTRIK MAGNET (BAGIAN 1)
PLATIHAN OSN JAKATA 2016 LISTIK MAGNT (AGIAN 1) 1. Partikel deuterium (1 proton, 1 neutron) dan partikel alpha (2 proton, 2 neutron) saling mendekat dari jarak yang sangat jauh dengan energi kinetik masing-masing
Lebih terperinciFISIKA XI SMA 3
FISIKA XI SMA 3 Magelang @iammovic Standar Kompetensi: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar: Merumuskan hubungan antara konsep torsi,
Lebih terperinciPR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)
PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18
Lebih terperinciKHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13
Fakultas Perikanan - KESETIMBANGAN Kondisi benda setelah menerima gaya-gaya luar SEIMBANG : Bila memenuhi HUKUM NEWTON I Resultan Gaya yang bekerja pada benda besarnya sama dengan nol sehingga benda tersebut
Lebih terperinciKINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom
KINEMATIKA Fisika Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom Sasaran Pembelajaran Indikator: Mahasiswa mampu mencari besaran
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika
25 BAB 3 DINAMIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya pada benda diam 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gaya dan percepatan benda 3. Menentukan pasangan
Lebih terperinciMUATAN LISTRIK DAN GEJALA LISTRIK STATIK
Pendalaman Materi IPA Fisika SMP/MTs MUATAN LISTRIK DAN GEJALA LISTRIK STATIK Disusun dan disajikan sebagai materi PLPG tahun 2008 Oleh : Drs. Sutrisno, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciGambar (a) Arah medan magnet, (b) Garis-garis medan magnet
Pada pelajaran listrik telah dikaji bahwa jika sebuah muatan diletakkan dalam medan listrik, ia mengalami gaya listrik dan energi listriknya dapat dipakai sebagai tenaga gerak untuk berpindah tempat. Hal
Lebih terperinci