PENGUKURAN KINERJA DITINJAU DARI EMPAT PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI MERTHA YASA DI DESA PENARUNGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGUKURAN KINERJA DITINJAU DARI EMPAT PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI MERTHA YASA DI DESA PENARUNGAN"

Transkripsi

1 Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol. 7 No.3 Nopember PENGUKURAN KINERJA DITINJAU DARI EMPAT PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI MERTHA YASA DI DESA PENARUNGAN I Made Agus Putrayasa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali Kampus Bukit Jimbaran Bali Telp Abstrak: Perkembangan koperasi cukup signifikan dalam ekonomi kerakyatan, akan tetapi dalam perkembangan kedepannya banyak koperasi yang bermasalah dalam artian kodisinya menjadi tidak sehat. Atas dasar inilah diperlukan suatu pengukuran kinerja yang menggabungkan pengukuran kinerja atas aspek keuangan dan non keuangan yang dikenal dengan pengukuran kinerja balanced scorecard. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja Koperasi Mertha Yasa jika diukur dengan menggunakan metode balanced scorecard yang terdiri atas empat perspektif yakni perspektif keuangan, pelanggan, pembelajaran dan pertumbuhan serta proses bisnis internal. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan survey dengan metode analisis deskriptif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data berupa laporan keuangan Koperasi Mertha Yasa tahun 2008 dan 2009 serta menggunakan kuesioner. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari perspektif keuangan untuk tahun 2008 dan 2009 adalah nilai current ratio 153% dan 157%, cash ratio 6,6 dan 8,8%, total hutang terhadap ekuitas 2,37% dan 2,21%, utang jangka panjang terhadap ekuitas 0,18% dan 0,18%, net profit margin 40% dan 35%, operating ratio 61% dan 66%, ROA 8,69% dan 7,79%, pertumbuhan pendapatan 35% dan 21%, pertumbuhan SHU bersih 32% dan 8%, dan pertumbuhan biaya operasi 34% dan 31%. Perspektif pelanggan yang diukur menggunakan kuesioner menunjukkan nilai indeks kepuasan pelanggan dengan kriteria puas. Perspektif proses bisnis internal yang diukur dari proses inovasi menunjukkan telah terjadi hubungan kemitraan dengan mitra usaha yang telah berjalan dengan lancar. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang diukur dengan menggunakan tingkat produktivitas dan retensi karyawan mencerminkan hasil yang baik serta dengan kuesioner menunjukkan nilai indeks kepuasan karyawan dengan kriteria puas. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil penilaian kinerja pada Koperasi Mertha Yasa dengan metode balance scorecard telah berjalan dengan baik. Kata-kata kunci : balanced scorecard, pengukuran kinerja, koperasi THE PERFORMANCE MEASUREMENT VIEWED FROM FOUR PERSPECTIVES OF BALANCED SCORECARD ON KOPERASI MERTHA YASA IN PENARUNGAN VILLAGE Abstract : The development of Koperasi is significant in the community based economy, however in the future many obstacles are faced by the Koperasi in term of its conditions. Based on this, it needs a measurement on its performance which combines performance measurement on financial and non-financial known as balanced scorecard. The aim of this research is to know the Koperasi Mertha Yasa performance if it is measured using Balanced Scorecard method which is consist of four perspectives, namely, financial, customer, training, growth and internal business process. In this case analytic and descriptive approaches are used. Data is used as an instrument such as financial report of 2008 and 2009 as well as questionnaire. Analysis shows from financial perspective for 2008 and 2009: current ratio 153% and 157%, cash ratio 6.6% and 8.8%, total debt against equity 2.37% and 2.21%, long

2 142 Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol. 7 No.3 Nopember 2011 term debt against equity 0.l8% and 0.18%, net profit margin 40% and 35%, operating ratio 61% and 66%, ROA 8.69% and7.79%, income growth 35% and 21%, SHU net growth 32% and 8%, operational cost growth 34% and 31%. Questionnaire is used to measure customer perspective shows satisfaction result. Internal business process is measured by innovation process shows that it has been a smooth partnership with business partner. Training and growth perspectives are measured using productivity level and staff retention shows a good result as well as staff satisfaction index. Based on that analysis, it can be concluded that the result on performance of Koperasi Mertha Yasa using balanced scorecard method runs well. Keywords: balanced scorecard, performance measurement, Koperasi. PENDAHULUAN Koperasi merupakan satu-satunya bentuk perusahaan yang paling sesuai dengan demokrasi ekonomi Indonesia seperti yang terkandung dalam pasal 33 ayat 1 Undang Undang Dasar tahun 1945, yang menyebutkan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dalam Undang Undang Nomor 25 tentang Perkoperasian, disebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orangseorang atau badan hukum koperasi sekaligus sebagai gerakan rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan. Oleh karena itu, sebagai salah satu pelaku ekonomi, diharapkan koperasi akan mampu menjadi soko guru perekonomian Indonesia. Koperasi kredit merupakan salah satu jenis koperasi yang mendominasi perkembangan koperasi di Indonesia. Pada saat ini, koperasi kredit menguasai antara 55 sampai 60 persen dari keseluruhan asset koperasi dan populasi koperasi. Koperasi kredit menjadi lebih berkembang karena memberikan peluang kepada masyarakat, khususnya masyarakat ekonomi lemah untuk mendapatkan dana dan dapat membantu memecahkan masalah keuangan. Namun, akhir-akhir ini kinerja dari koperasi kredit mengalami penurunan, yang antara lain ditunjukkan oleh beralihnya status koperasi menjadi tidak sehat. Dari 1002 credit union (koperasi kredit) yang tergabung dalam Gerakan Koperasi Kredit Indonesia (GKKI), tercatat 40 credit union yang mengalami penurunan usaha. Karena keterbatasan modal, manajemen yang kurang baik, dan tidak berbasiskan anggota serta lemahnya penerapan prinsip koperasi dapat menyebabkan koperasi menjadi tidak sehat sehingga tidak bisa berkembang dan bahkan tutup. Sebagai satu-satunya bentuk badan usaha yang paling sesuai dengan pasal 33 UUD 1945, koperasi mempunyai tujuan seperti yang tercantum dalam Undang Undang Nomor 25 pasal 3, yaitu memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar Untuk mencapai tujuan tersebut, koperasi sebagai badan usaha memerlukan pengukuran kinerja yang tepat sebagai dasar untuk menentukan efektifitas kegiatan usahanya terutama efektifitas operasional, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi,2001). Pengukuran kinerja secara keuangan belum mampu mencerminkan kompleksitas dan nilai yang melekat dalam organisasi bisnis. Pengukuran kinerja seperti ini memiliki beberapa kelemahan antara lain yaitu (1) ketidakmampuan untuk mengukur kinerja harta tak tampak (intangible assets) dan harta intelektual (Intelectual Property) misalnya sumber daya manusia, (2) kinerja yang diukur secara keuangan hanya mampu bercerita mengenai masa lalu organisasi bisnis dan tidak mampu sepenuhnya menuntun mereka ke arah yang lebih baik. Kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam pengukuran kinerja tersebut, mengakibatkan perlunya pengukuran yang menyeluruh, yaitu pengukuran kinerja yang tidak hanya mengukur kinerja keuangan saja akan tetapi juga mampu menggambarkan

3 I Made Agus Putrayasa: Pengukuran Kinerja Ditinjau dari Empat Perspektif. 143 kondisi koperasi secara lengkap, jelas dan akurat terutama menyangkut sumber daya manusia yang diintegrasikan dalam perencanaan baik organisasi maupun usaha. Konsep pengukuran kinerja yang menyeluruh, memberikan manfaat sebagai acuan dalam penilaian kinerja keuangan yang lebih akurat efektif dan efisien (Munawir, 1989). Suatu pengukuran kinerja memerlukan keseimbangan antara pengukuran kinerja finansial dan nonfinansial, keseimbangan ini akan dapat membantu koperasi dalam mengetahui dan mengevaluasi kinerjanya secara keseluruhan. Koperasi Mertha Yasa, yang merupakan salah satu koperasi simpan pinjam yang ada di Kabupaten Badung, Desa Penarungan dalam hal pengukuran kinerjanya masih menggunakan metode konvensional yang sebatas penilaian kinerja dari segi keuangan berupa penilaian dari laporan keuangan koperasi. Konsep balanced scorecard yang dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton digunakan untuk melengkapi pengukuran kinerja finansial (pengukuran kinerja tradisional) dan sebagai alat yang cukup penting bagi organisasi perusahaan untuk merefleksikan pemikiran baru dalam era persaingan dan efektivitas organisasi. Konsep balanced scorecard ini merupakan suatu sistem yang mengukur kinerja suatu perusahaan dengan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan, serta perspektif proses bisnis internal. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kinerja Koperasi Mertha Yasa jika diukur dengan menggunakan metode balanced scorecard? TINJAUAN PUSTAKA Kinerja diartikan sebagai hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. Berdasarkan S.K Menteri Keuangan RI No. 740/KMK.00/1989, kinerja adalah prestasi yang dicapai dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan. Kinerja menjadi ukuran prestasi yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan yang dapat dilakukan. Oleh karena itu, istilah kinerja perusahaan kerap kali disamakan dengan kondisi keuangan perusahaan yang dengan pengukuranpengukuran keuangan mampu memberikan hasil yang memuaskan setidak-tidaknya bagi pemilik saham perusahaan itu maupun bagi karyawannya. Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2001). Penilaian kinerja menurut Yuwono (2002), adalah tindakan penilaian yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja merupakan salah satu komponen dasar dari manajemen kinerja. Ukuran kinerja didesain untuk menilai seberapa baik aktivitas dan dapat mengidentifikasi apakah telah dilakukan perbaikan yang berkesinambungan. Manajemen konvensional melakukan pengukuran kinerja dengan menggunakan ukuran keuangan, yaitu hasil laporan keuangan yang diwujudkan dalam rasio keuangan antara lain likuiditas, solvabilitas, produktivitas, dan ukuran yang lainnya (Sukardi, 2005). Ukuran keuangan inilah yang dengan mudah dilakukan pengukurannya, maka kinerja personel yang diukur adalah hanya yang berkaitan dengan keuangan. Hal yang sulit diukur, diabaikan atau diberi nilai kuantitatif secara sembarang. Pengukuran kinerja konvensional dilakukan dengan membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan dengan biaya standar sesuai dengan biaya dan karakteristik pusat pertanggungjawabannya. Pengukuran kinerja konvensional ini, dapat berdasarkan pada Laporan Keuangan. Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan. Kondisi keuangan suatu

4 144 Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol. 7 No.3 Nopember 2011 perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, yang terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas. Kinerja suatu perusahaan lebih banyak diukur berdasarkan rasio keuangan selama periode tertentu. Pengukuran berdasarkan rasio keuangan ini sangat tergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan. Perlu suatu alat ukur kinerja yang menunjukkan prestasi manajemen sebenarnya dan merupakan suatu pengukuran kinerja yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan pengukuran kinerja konvensional. Konsep pengukuran kinerja kotemporer tersebut yakni konsep balanced scorecard (Sukardi,2005). Perspektif Balance Scorecard 1. Perspektif Keuangan Balance Scorecard mempertahankan perspektif keuangan karena ukuran keuangan akan memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan dan pelaksanaannya menghasilkan konstribusi bagi keuntungan perusahaan. Perspektif keuangan menggambarkan konsekuensi dari tindakan ekonomi yang diambil pada perspektif yang lainnya. 2. Perspektif Pelanggan Bagian ini merupakan sumber pendapatan perusahaan, yang menjadi salah satu komponen dari sasaran keuangan perusahaan. Karena kinerja yang buruk dari perspektif ini akan menurunkan jumlah pelanggan dimasa depan meskipun saat ini kinerja keuangan terlihat baik. Mempertahankan pelanggan harus dilakukan mengingat kesan memuaskan yang didapat pelanggan lama akan secara tidak langsung mempromosikan perusahaan kepada orang disekitar mereka. Mempertahankan pelanggan lama jauh lebih mahal dibandingkan dengan memperoleh pelanggan baru (Suprapti, 2001). Kepuasan pelanggan, sebagai salah satu ukur penilaian kinerja perspektif pelanggan, sangat tergantung pada persepsi pelanggan. Jika apa yang diharapkan pelanggan sesuai dengan kinerja yang diberikan, maka pelanggan akan terpuaskan. Tjiptono (2005) menyatakan unsur unsur pembentukan kepuasan pelanggan terdiri dari bukti langsung (tangibles) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi, daya tanggap (responsiveness) yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap, keandalan (reliability) yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan, jaminan (assurance) yaitu mencakup pengetahuan, keamanan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko dan keragu-raguan, empati (emphaty) meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal Kaplan dan Norton membagi proses bisnis internal kedalam proses inovasi, operasi dan pelayanan purna jual. Dalam proses inovasi, unit bisnis mengggali pemahaman tentang kebutuhan dari pelanggan dan menciptakan produk dan jasa yang mereka perlukan. Proses operasi merupakan proses untuk membuat dan menyampaikan produk atau jasa serta proses pelayanan purna jual merupakan jasa pelayanan pada pelanggan setelah penjualan produk atau jasa dilakukan. Riyadi (2008) dalam penelitiannya menggunakan proses inovasi dalam mengukur perspektif proses bisnis internal. 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Proses pembelajaran dan pertumbuhan bertujuan untuk mendorong perusahaan menjadi organisasi belajar sekaligus mendorong pertumbuhannya. Pengukuran utama untuk menilai

5 I Made Agus Putrayasa: Pengukuran Kinerja Ditinjau dari Empat Perspektif. 145 kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yakni kepuasan karyawan (Employee Satisfaction), retensi karyawan (Employee Retention) dan produktivitas karyawan (Employee Productivity). Unsur-unsur yang menentukan kepuasan karyawan adalah Kerja secara mental, ganjaran, kondisi kerja, rekan kerja dan kesesuain kepribadian dan pekerjaan. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Tujuan Koperasi 1. Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya 2. Memajukan kesejahteraan masyarakat pada umumnya Evaluasi Balanced Scorecard 1. Perspektif Keuangan 2. Perspektif Pelanggan 3. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan 4. Perspektif Proses Bisnis Internal Laporan Keuangan Pencapaian Rencana/Pelaksanaan (Aktivitas) Hasil Penilaian Kinerja Manajemen : 1. Rasio keuangan 2. Kepuasan pelanggan 3. Tingkat produktivitas dan retensi karyawan serta kepuasan karyawan 4. Inovasi Rencana Strategi di masa yang akan datang Sumber : Hasil pemikiran peneliti Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah umum yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2004). Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah para pelanggan dan karyawan dari Koperasi Mertha Yasa. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah teknik quota sampling yaitu teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (quota) yang diinginkan (Sugiono, 2004) yang dihitung menggunakan rumus slovin.

6 146 Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol. 7 No.3 Nopember 2011 Instrumen Penelitian Untuk mengukur penilaian kinerja dari perspektif balance scorecard digunakan instrumen penelitian berupa data laporan keuangan serta kuesioner. Kuesioner ini mengacu pada kuesioner yang pernah dilakukan oleh penelitian terdahulu (Budiari, 2010). Sebelum kuesioner ini digunakan maka akan dilakukan pengujian reliabilitas dan validitasnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Validitas dan Reliabilitas Uji validitas terhadap kuesioner kepuasan pelanggan dilakukan terhadap tiga puluh orang yang menjadi responden awal dengan alat bantu SPSS Hasil pengujian menunjukkan bahwa 17 (tujuh belas) pertanyaan mengenai kepuasan pelanggan di Koperasi Mertha Yasa dinyatakan valid. Koefisien korelasi yang diperoleh ada pada kisaran 0,386 0,913. Kuesioner dapat dinyatakan valid karena nilai r yang dimiliki setiap pertanyaannya lebih besar dari 0,30. Pengujian validitas terhadap kuesioner kepuasan karyawan dilakukan terhadap dua puluh orang yang menjadi responden dengan alat bantu SPSS Hasil pengujian menunjukkan bahwa 18 (delapan belas) pertanyaan mengenai kepuasan karyawan di Koperasi Mertha Yasa dinyatakan valid. Koefisien korelasi yang diperoleh ada pada kisaran 0,432 0,911. Kuesioner dapat dinyatakan valid karena nilai r yang dimiliki setiap pertanyaannya lebih besar dari 0,30. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Adapun koefisien Cronbach Alpha hasil pengolahan SPSS 16.0 untuk masing-masing kuesioner adalah Cronbach Alpha untuk kuesioner kepuasan pelanggan : dan Cronbach Alpha untuk kuesioner kepuasan karyawan : 0,883. Hasil uji reliabilitas untuk masing-masing kuesioner menunjukkan bahwa nilai koefisien Cronbach Alpha berada di atas angka 0,70 yang berarti bahwa kuesioner tersebut dapat dipercaya dan digunakan untuk penelitian. Penilaian Kinerja Manajemen Koperasi Mertha Yasa. 1. Penilaian Kinerja Perspektif Keuangan Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari rasio Likuiditas dari current ratio, dan cash ratio dari tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 4% dan 2.2%. Current ratio pada tahun 2008 sebesar 153% menunjukkan bahwa setiap Rp1,- kewajiban jangka pendeknya dijaminkan dengan aktiva lancar sebesar Rp. 1.53,-. Rasio ini berarti bahwa kewajiban jangka pendek sebesar Rp ,00 dijaminkan oleh aktiva lancar sebesar Rp ,00. Current ratio pada tahun 2009 sebesar 157% menunjukkan bahwa setiap Rp1,- kewajiban jangka pendeknya dijaminkan dengan aktiva lancar sebesar Rp. 1.57,-. Rasio ini berarti bahwa bahwa kewajiban jangka pendek sebesar Rp ,00 dijaminkan oleh aktiva lancar sebesar Rp ,00, dengan melihat rasio likuiditas ini koperasi dikatakan berada dalam kondisi likwid (lancar). Rasio struktur modal dan solvabilitas yang diukur menggunakan perbandingan antara total utang terhadap ekuitas dan utang jangka panjang terhadap ekuitas menunjukkan rasio pada tahun 2008 sebesar 2.37 dan 0.18 serta tahun 2009 sebesar 2.21 dan Rasio total utang terhadap ekuitas pada tahun 2009 sebesar 2.21 mengindikasikan bahwa untuk tiap-tiap Rp. 1,- pendanaan ekuitas, terdapat 2.21 pendanaan dari kreditur. Rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas pada tahun 2009 sebesar 0.18 mengindikasikan bahwa terdapat Rp. 0.18,- pendanaan jangka panjang dari kreditor untuk tiap Rp. 1,- pendanaan ekuitas.

7 I Made Agus Putrayasa: Pengukuran Kinerja Ditinjau dari Empat Perspektif. 147 Rasio profitabilitas yang diukur dengan rasio net profit margin pada tahun 2008 sebesar 40% dan tahun 2009 sebesar 35%, ini mengindikasikan bahwa Koperasi telah mampu menghasilkan SHU antara 35% sampai dengan 40%, walaupun tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 4% jika dibandingkan dengan tahun Rasio operating yang menggambarkan perbandingan antara biaya operasi dan pendapatan pada tahun 2008 sebesar 61% dan tahun 2009 sebesar 66% atau mengalami kenaikan sebesar 5%. Return on asset pada tahun 2008 sebesar 8.69% dan tahun 2009 sebesar 7.79% atau mengalami penurunan sebesar 0.9%. Analisis profitabilitas koperasi mengindikasikan bahwa kinerja koperasi sudah baik hal ini diketahui dengan membandingkan rasio tersebut diatas dengan jenis usaha yang sejenis yakni koperasi giri sari sedana serta koperasi bayu adi sedana yang beralamat di Desa Penarungan. Rasio pertumbuhan yang diukur menggunakan rasio pertumbuhan pendapatan, rasio pertumbuhan laba bersih serta rasio pertumbuhan biaya operasi menunjukkan pada tahun 2008 sebesar 35%, 32%, 34% dan tahun 2009 sebesar 21%, 8% dan 31%. 2. Penilaian Kinerja Perspektif Pelanggan Koperasi Mertha Yasa Hasil Pengolahan data Kepuasan Pelanggan No Dimensi Rentang Nilai Kriteria 1 Bukti langsung -0,30 Puas 2 Keandalan -0,25 Puas 3 Daya Tanggap -0,31 Puas 4 Jaminan/Kepastian -0,26 Puas 5 Empaty -0,22 Puas Rata Rata -0,27 Puas Sumber : data diolah Berdasarkan hasil perhitungan penilaian kinerja manajeman Koperasi Mertha Yasa yang dinilai dari perspektif pelanggan, maka diperoleh hasil sebesar -0,27 yang berada pada interval -0,32 IKP < -0,16 dengan hasil puas, sehingga secara keseluruhan kinerja Koperasi Mertha Yasa dari perspektif pelanggan yang diukur dari indeks kepuasan pelanggan adalah baik. 3. Penilaian Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif proses bisnis internal ditunjukkan dengan adanya program tabungan masa depan, program pemberian pinjaman lunak dengan memanfaatkan bantuan dana APBD dari kabupaten Badung serta menjalin kerja sama kemitraan dengan pihak dealer sepeda motor dan supplier kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan para anggota koperasi. 4. Penilaian Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Berdasarkan hasil perhitungan, maka dapat diketahui pada tahun 2008 setiap karyawan Koperasi Mertha Yasa rata-rata mampu menghasilkan pendapatan sebesar Rp ,80 dengan tingkat karyawan yang keluar sebesar 0 %, sedangkan tahun 2009 setiap karyawan mampu menghasilkan pendapatan rata-rata sebesar Rp ,00 dengan tingkat karyawan yang keluar sebesar 0%. Pada periode tahun tidak terdapat karyawan

8 148 Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol. 7 No.3 Nopember 2011 yang keluar, dengan demikian kinerja Koperasi Mertha Yasa menunjukkan kemampuan yang baik dalam mempertahankan karyawan dan dalam mempertahankan produktifitas karyawannya. Koperasi Mertha Yasa Hasil pengolahan data Kepuasan Karyawan No Dimensi Rentang Nilai Kriteria 1 Kerja secara mental -0,28 Puas 2 Ganjaran -0,34 Cukup Puas 3 Kondisi Kerja -0,30 Puas 4 Rekan Kerja -0,32 Puas 5 Kesesuaian kepribadian dengan perkerjaan -0,36 Cukup Puas Rata-rata -0,32 Puas Sumber : data diolah Berdasarkan tabel diatas, dari semua dimensi yang mendukung kepuasan karyawan, dimensi ganjaran dan kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan mendapat penilaian yang cukup memuaskan dengan hasil penilaian cukup puas, sedangkan dimensi lainnya mendapat penilaian yang sama yaitu dengan hasil puas. Jadi secara keseluruhan dapat dikatakan kinerja Koperasi Mertha Yasa ditinjau dari perpektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan tolak ukur indeks kepuasan karyawan adalah baik dengan rata-rata penilaian dimensi dengan hasil yang puas. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja manajemen Koperasi Mertha Yasa pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang dinilai dengan tolak ukur produktifitas dan retensi karyawan serta indeks kepuasan karyawan adalah Baik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil penilaian kinerja Koperasi Mertha Yasa dengan penerapan empat perspektif Balanced Scorecard yang ditinjau dari perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dan perspektif proses bisnis internal adalah baik. Saran Dari kesimpulan diatas dapat diketahui kinerja Koperasi Mertha Yasa adalah baik, oleh karena itu perlu di pertahankan kinerja yang sekarang untuk dimasa yang akan datang agar tetap mampu bersaing dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama. Disamping itu perlu adanya peningkatan akan kepuasan karyawan terutama berkaitan dengan dimensi ganjaran serta kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan. Bagi penelitian mendatang, hendaknya obyek penelitian lebih diperluas serta periode penelitian ditambah sehingga tingkat generalisasinya menjadi lebih baik.

9 I Made Agus Putrayasa: Pengukuran Kinerja Ditinjau dari Empat Perspektif. 149 DAFTAR PUSTAKA Atkinson, Antony. A. Et. Al Management. Accounting Prentice Hall, New Jersey. Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi keempat. Yogyakarta: BPFE Budiari, Pengukuran Kinerja Balance Scorecard. Skripsi, Mahasaraswati, Denpasar Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Ikhsan, Sukardi Pengukuran Kinerja Koperasi. Semarang. Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Koperasi GKPRI Jawa Tengah Kaplan dan Norton Balanced Scorecard Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Jakarta : Erlangga Kaplan Roberts S dan David P. Norton (Peter R. Yosi Pasla, penerjemah), Balanced Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Jakarta: Erlangga. Mulyadi & Jhonny S Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen : Sistem Pelipatgandaan Kinerja. Yogyakarta : Aditya Media Munawir Analisa Laporan Keuangan Edisi Ke empat. Yogyakarta : Liberty Olve, Roy, & Wetter Performance Drivers : A Practical Guide to Using the Balance Scorecard. Jakarta : Gramedia Purnomo, Riyadi, 2008.Pengukuran Kinerja Dengan Menggunakan Balanced Scorecard Pada koperasi Serba Usaha Sinar Mentari Karanganyar [Abstrak]. Robbins, Stephen P (Handayana Pujaatmaka, Penerjemah), Perilaku Organisasi : Konsep-konsep Aplikasi Julid I. Jakarta: Prenhallindo. Riyanto, Bambang Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : UGM Sri Suprapti Ni Wayan, Mempertahankan Pelanggan Melalui Relationship Marketing. Bulletin Study Ekonomi, 10 (6): Sugiono, Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Tjiptono, Fandy, Prinsip-prinsip Total Quality Sercice, Yogyakarta, Andi. Yuwono Ekonometri : Suatu Pengantar. Salatiga : Fakultas Ekonomi UKSW.

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DAN NON KEUANGAN PT. BPR DHARMAWARGA UTAMA

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DAN NON KEUANGAN PT. BPR DHARMAWARGA UTAMA ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.1 (2014): 262-275 ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DAN NON KEUANGAN PT. BPR DHARMAWARGA UTAMA I Made Wisnawa Arimbawa 1 I G.A.M Asri Dwija Putri

Lebih terperinci

Kinerja Koperasi Kredit Kubu Gunung Tegaljaya Desa Dalung Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung (Pendekatan Balanced Scorecard)

Kinerja Koperasi Kredit Kubu Gunung Tegaljaya Desa Dalung Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung (Pendekatan Balanced Scorecard) Kinerja Koperasi Kredit Kubu Gunung Tegaljaya Desa Dalung Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung (Pendekatan Balanced Scorecard) MADE PUTRI KRISNA DEWI, MADE ANTARA, DAN I NYOMAN GEDE USTRIYANA Program

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PDAM KABUPATEN BULELENG DENGAN METODE BALANCED SCORECARD. I Ketut Artha Suryana NI Made Adi Erawati

PENGUKURAN KINERJA PDAM KABUPATEN BULELENG DENGAN METODE BALANCED SCORECARD. I Ketut Artha Suryana NI Made Adi Erawati PENGUKURAN KINERJA PDAM KABUPATEN BULELENG DENGAN METODE BALANCED SCORECARD I Ketut Artha Suryana NI Made Adi Erawati 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia email: artha.suryana@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian koperasi Menurut Sumarni dan Soeprihanto (1995) koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan

Lebih terperinci

Kinerja Koperasi Unit Desa Ulun Tanjung Desa Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung (Ditinjau dari Balanced Scorecard)

Kinerja Koperasi Unit Desa Ulun Tanjung Desa Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung (Ditinjau dari Balanced Scorecard) Kinerja Koperasi Unit Desa Ulun Tanjung Desa Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung (Ditinjau dari Balanced Scorecard) MARTAULINA SAGALA*) MADE ANTARA WAYAN GINARSA PS Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF KEUANGAN DAN NON KEUANGAN

ANALISIS KINERJA PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF KEUANGAN DAN NON KEUANGAN ANALISIS KINERJA PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF KEUANGAN DAN NON KEUANGAN AMI PRASETYA PRIBADI ABSTRACT Generally, performance is measured utilize a financial perspective,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Singkat Balanced Scorecard Konsep Balanced Scorecard berkembang sejalan dengan perkembangan implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel penelitian dan Defenisi Operasional Variabel Menurut Sugiyono (2012:38), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Pendekatan Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia bisnis banyak mengalami perkembangan sehingga tercipta kondisi persaingan yang semakin kompetitif. Keadaan ini menuntut perusahaan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK ANALISIS KINERJA PT WOTRACO BALI RAYA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

TUGAS KELOMPOK ANALISIS KINERJA PT WOTRACO BALI RAYA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD TUGAS KELOMPOK ANALISIS KINERJA PT WOTRACO BALI RAYA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Produktivitas Yang diampu oleh Danang Triagus Setiyawan ST, MT Oleh : Dedi

Lebih terperinci

Kinerja PT Wotraco Bali Raya (Ditinjau dari Balanced Scorecard)

Kinerja PT Wotraco Bali Raya (Ditinjau dari Balanced Scorecard) Kinerja PT Wotraco Bali Raya (Ditinjau dari Balanced Scorecard) FRESSATRIA MADE ANTARA PUTU UDAYANI WIJAYANTI*) PS Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232 Bali

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI CABANG SINGARAJA TAHUN 2014

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI CABANG SINGARAJA TAHUN 2014 PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI CABANG SINGARAJA TAHUN 2014 Suci Widiasri, Anantawikrama, Trisna Herawati Jurusan Akuntasi Program S1 Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Mulyadi (1997:419) mengungkapkan penilaian kinerja sebagai penentu

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KP-RI) KELUARGA RSU BLORA

PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KP-RI) KELUARGA RSU BLORA 1 PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KP-RI) KELUARGA RSU BLORA NOVITA RESTI ANGGRAENI B12.2011.01882 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ABSTRACT

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Solo Kartasura) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu kebutuhan yang sangat mendasar bagi semua manusia karena setiap aktivitas manusia pasti memerlukan air bersih. Tersedianya air

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi mikro di Indonesia dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi mikro di Indonesia dan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan ekonomi mikro di Indonesia dan semakin tingginya tingkat persaingan dalam pengembangan usaha khususnya usaha berskala mikro kecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan perekonomian berkembangan sedemikian rupa sehingga melewati batas-batas wilayah dan antar

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Rancangan penerapan balanced scorecard dalam upaya peningkatan kinerja di SBU Niaga hanya dalam 3 perspektif, yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. ABSTRAK (Irene Biringkanae), Pengukuran Kinerja dengan Pendekatan Balanced Scorecard pada Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Kabupaten Tana Toraja, (Pembimbing I:Drs. H.Abdul Latif,M.Si,Ak,. Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung dengan alasan bahwa penerapan balanced scorecard dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD

ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD Nilla Mega P 1, Hari Susanta N 2 & Sendhang Nurseto 3 nilla.permata@gmail.com Abstract A method of measuring the performance

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata kunci: sektor publik, kinerja, balance scorecard, PDAM

ABSTRAKSI. Kata kunci: sektor publik, kinerja, balance scorecard, PDAM NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD (Studi Kasus PDAM TirtaDharmaKabupaten Klaten ) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA YANG BERBENTUK RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH DI SURABAYA

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA YANG BERBENTUK RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH DI SURABAYA 24 PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA YANG BERBENTUK RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH DI SURABAYA Amalia Trinoviyanti Pratiwi, Ahmad Masyhad, Widya Susanti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. ANUGERAH TEKINDO SASINAAP. MULIA Jl. Argo Kelud 12 Ponggok - BLITAR Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. ANUGERAH TEKINDO SASINAAP. MULIA Jl. Argo Kelud 12 Ponggok - BLITAR Jawa Timur. 54 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. ANUGERAH TEKINDO SASINAAP MULIA Jl. Argo Kelud 12 Ponggok - BLITAR 66153 Jawa Timur. 3.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X Andris Setiawan andrissetiawan507@gmail.com Abstract Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pada Bank X dengan judul Analisis Balanced Scorecard pada Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya kinerja perusahaan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan persaingan. Ditambah lagi dengan adanya era pasar bebas, menuntut setiap perusahaan

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA DENGAN PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD PADA CV. SRI KESHAVA MADHUSUDANA

PENILAIAN KINERJA DENGAN PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD PADA CV. SRI KESHAVA MADHUSUDANA PENILAIAN KINERJA DENGAN PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD PADA CV. SRI KESHAVA MADHUSUDANA Gede Ngurah Indra Arya Aditya Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (UNUD), Bali, Indonesia e-mail: wah.adit@ymail.com

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK Febriani Huntojungo Roy Ferdinand Runtuwene Dantje Keles

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK Febriani Huntojungo Roy Ferdinand Runtuwene Dantje Keles ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK Febriani Huntojungo Roy Ferdinand Runtuwene Dantje Keles Abstrack Summary. The performance of the company's financial statements stable financial condition

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI KARYAWAN TIRTA MAHAKAM DI BUKUAN

PENGUKURAN KINERJA DENGAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI KARYAWAN TIRTA MAHAKAM DI BUKUAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI KARYAWAN TIRTA MAHAKAM DI BUKUAN Bayu Hidayat Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : Bayu_hhi@yahoo.co.id ABSTRAKSI Perumusan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG

PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG Ainun Jariah 1, Titin Ruliana 2, Suyatin 3 Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.Kalimantan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat memberi jasa, menyelenggarakan kemanfaatan umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk melangsungkan hidupnya, sehingga

Lebih terperinci

FARISA HARDHIYANI B

FARISA HARDHIYANI B ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali dan RSUD Kota Semarang) Diajukan Untuk Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KSU KUTA MIMBA DAN PUSKUD BALI DWIPA MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

PERBANDINGAN KINERJA KSU KUTA MIMBA DAN PUSKUD BALI DWIPA MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PERBANDINGAN KINERJA KSU KUTA MIMBA DAN PUSKUD BALI DWIPA MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD Irene Indah Visitra Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana (UNUD), Bali, Indonesia e-mail: irenevisitra@yahoo.com

Lebih terperinci

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB GaneÇ Swara Vol. No. Maret 6 PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB ABSTRAK SAHRUL IHSAN Fakultas Ekonomi Universitas Gunung Rinjani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Penelitian ini merupakan studi kasus pada rumah sakit islam PKU

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Penelitian ini merupakan studi kasus pada rumah sakit islam PKU 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini merupakan studi kasus pada rumah sakit islam PKU Muhammadiyah Pekajangan. Penelitian studi kasus adalah suatu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 99 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan atas penelitian dan analisa yang dilakukan dalam usaha mengevaluasi kinerja PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dengan menggunakan metode Balanced

Lebih terperinci

PENERAPAN BALANCE SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA ( Studi Kasus PT Express Transindo Utama Tbk.) TUGAS AKHIR CHAIRY MAULIDA HAKIM

PENERAPAN BALANCE SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA ( Studi Kasus PT Express Transindo Utama Tbk.) TUGAS AKHIR CHAIRY MAULIDA HAKIM PENERAPAN BALANCE SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA ( Studi Kasus PT Express Transindo Utama Tbk.) TUGAS AKHIR CHAIRY MAULIDA HAKIM 1121002034 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti yang melakukan penelitian sebelumnya harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan pada penelitiannya, karena hal tersebut akan membantu

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI Lilis Tri Jayanti lilistrijayanti@gmail.com Budhi Satrio hasta.budhisatrio@gmail.com Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN PASURUAN DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF FINANSIAL DAN NON FINANSIAL

PENILAIAN KINERJA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN PASURUAN DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF FINANSIAL DAN NON FINANSIAL PENILAIAN KINERJA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN PASURUAN DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF FINANSIAL DAN NON FINANSIAL Prilia Herdiyani Manafe Nim: 10520097 Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penelitian ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI GIRI SARI SEDANA DI MENGWI. I Made Agus Putrayasa Ni Wayan Kurnia Dewi I Wayan Purwanta Suta

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI GIRI SARI SEDANA DI MENGWI. I Made Agus Putrayasa Ni Wayan Kurnia Dewi I Wayan Purwanta Suta Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol 11. No. 2 Juli 201 11 ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI GIRI SARI SEDANA DI MENGWI I Made Agus Putrayasa Ni Wayan Kurnia Dewi I Wayan Purwanta Suta Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis manfaat implementasi balanced scorecard terhadap pelaksanaan proses manajemen strategik, maka

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS PADA PT. MADUBARU)

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS PADA PT. MADUBARU) JURNAL RISET MANAJEMEN Vol. 3, No. 1, Januari 2016, 11-22 ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS PADA PT. MADUBARU) Dina Fitrianingrum Alumnus Prodi Akuntansi

Lebih terperinci

Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Pendekatan Balanced Scorecard

Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Pendekatan Balanced Scorecard Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, December 2013, 183-189 p-issn: 2337-7887 Article History Received October, 2013 Accepted November, 2013 Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA KANTOR PUSAT PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA KANTOR PUSAT PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol 12 No. 1 Maret 2016 32 PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA KANTOR PUSAT PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI I Wayan Purwanta Suta G.A Ayu Sri Asti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Asuransi Allianz Life

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Asuransi Allianz Life BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Asuransi Allianz Life Indonesia yang berkedudukan di Allianz Tower Jl. HR Rasuna Said Kawasan Kuningan Persada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN 2012-2014 ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta Email : suprihati18@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui tujuan perusahaan pada umumnya adalah mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk melangsungkan hidupnya, maka

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG ABSTRAKSI Nita albinus_tini@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Indah Pratiwi, Herrizqi Shinta, Dessy Riyasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT INDOSAT, Tbk. DAN ENTITAS ANAK DENGAN PT XL AXIATA, Tbk.

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT INDOSAT, Tbk. DAN ENTITAS ANAK DENGAN PT XL AXIATA, Tbk. PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT INDOSAT, Tbk. DAN ENTITAS ANAK DENGAN PT XL AXIATA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Linda Hernawati Email : Lindaruru05@gmail.com Program Studi : Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Kinerja Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik yang

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada CV. Duta Sarana Edutainment (DSE) )

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada CV. Duta Sarana Edutainment (DSE) ) PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada CV. Duta Sarana Edutainment (DSE) ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

: Ratna Fajar Wulansari NPM : Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE., MMSI

: Ratna Fajar Wulansari NPM : Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE., MMSI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. GASINDO CITRA PERWIRA (GCP) DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS Nama : Ratna Fajar Wulansari NPM : 22209351 Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI MEDIA PENILAIAN KINERJA PADA RUMAH SAKIT UMUM SHANTI GRAHA TAHUN 2012

ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI MEDIA PENILAIAN KINERJA PADA RUMAH SAKIT UMUM SHANTI GRAHA TAHUN 2012 ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI MEDIA PENILAIAN KINERJA PADA RUMAH SAKIT UMUM SHANTI GRAHA TAHUN 2012 1 Kd. Sri Suwandewi, 2 Anjuman Zukhri, 3 I Ketut Dunia 1,2,3 Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DARI TAHUN PADA KOPERASI KARTIKA D-10/GABUNGAN AJEN KOREM 074/WARASTRATAMA SURAKARTA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DARI TAHUN PADA KOPERASI KARTIKA D-10/GABUNGAN AJEN KOREM 074/WARASTRATAMA SURAKARTA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DARI TAHUN 2013-2015 PADA KOPERASI KARTIKA D-10/GABUNGAN AJEN KOREM 074/WARASTRATAMA SURAKARTA Oleh: Budi Joko Santosa Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Batik Surakarta ABSTRACT

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE ) ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE 2012-2014) Nama : Yogie Pratama NPM : 29213478 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Lana Sularto, SE, MMSI LATAR BELAKANG MASALAH Laporan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 : 3EA39 : Ekonomi

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI BALANCE SCORECARD (Studi Kasus : PDAM Tirto Panguripan Kabupaten Kendal) ABSTRACT

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI BALANCE SCORECARD (Studi Kasus : PDAM Tirto Panguripan Kabupaten Kendal) ABSTRACT PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI BALANCE SCORECARD (Studi Kasus : PDAM Tirto Panguripan Kabupaten Kendal) Oleh Tri Chusni Mubarokah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian

Lebih terperinci

PEMBOBOTAN SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD (BSC) PADA PERUSAHAAN AIR MINUM

PEMBOBOTAN SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD (BSC) PADA PERUSAHAAN AIR MINUM Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 PEMBOBOTAN SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD (BSC) PADA PERUSAHAAN AIR MINUM Pendahuluan Dwi Sulisworo 1 dan Sari Nurmaningsih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rukan French Walk Blok G/16, Kelapa Gading, Jakarta utara. 1. Profil PT. Tunjung Sekar Jiwandani

BAB III METODE PENELITIAN. Rukan French Walk Blok G/16, Kelapa Gading, Jakarta utara. 1. Profil PT. Tunjung Sekar Jiwandani BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama enam bulan, sejak bulan Agustus sampai dengan bulan Februari 2015. Tempat penelitian

Lebih terperinci

Anies Fariztian

Anies Fariztian Skripsi ANALISIS KINERJA PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG Devi Mutiana Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Tujuan utama laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian dan obyek penelitian Dilihat dari tujuannya, penelitian ini adalah penelitian terapan. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, mengevaluasi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE - Nur Fitria Habibah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat permasalahan serta tujuan penulisan. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif

Lebih terperinci

ANALISIS BALANCED SCORECARED DALAM MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk : HERU HERMAWAN :

ANALISIS BALANCED SCORECARED DALAM MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk : HERU HERMAWAN : ANALISIS BALANCED SCORECARED DALAM MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk NAMA NPM JURUSAN : HERU HERMAWAN : 23210282 : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Di era sekarang

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BEST DENKI SURABAYA

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BEST DENKI SURABAYA Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Terapan SNTEKPAN Peran Akademisi Dan Praktisi Sebagai Innovator Teknologi Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Tantangan Persaingan Global,Institut Teknologi Adhi Tama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran merupakan upaya mencari informasi mengenai hasil yang dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya penyimpangan akibat

Lebih terperinci

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN (Studi Kasus pada Poliklinik dan Rumah Bersalin Rejosari Husada Delanggu Klaten) p SKRIPSI Disusun Sebagai Salah

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA PT. BPR LUHUR DAMAI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. I Gusti Agung Dhenina Sari 1 I Wayan Ramantha 2

PENILAIAN KINERJA PT. BPR LUHUR DAMAI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. I Gusti Agung Dhenina Sari 1 I Wayan Ramantha 2 ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.2 (2013): 387-404 PENILAIAN KINERJA PT. BPR LUHUR DAMAI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD I Gusti Agung Dhenina Sari 1 I Wayan Ramantha 2 1 Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam era persaingan bisnis yang pesat seperti sekarang ini, perusahaan dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi apapun. Selain

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KPRI IKHLAS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SURAKARTA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KPRI IKHLAS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SURAKARTA ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KPRI IKHLAS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SURAKARTA Erny Widyastuti 1) Rispantyo 2) Muhammad Rofiq Sunarko 3) 1, 2, 3) Progam Studi Akuntansi

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DAN USULAN PERBAIKAN MENGGUNAKAN ANALISIS IMPORTANCE PERFORMANCE MATRIX (STUDI KASUS CV CIPTA SARANA MANDIRI) Disusun Oleh: Dika Apryan/32412096

Lebih terperinci

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGANN TERHADAP LABAA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

BAB I: PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I: PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan berkembangnya suatu perusahaan maka masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan akan semakin rumit. Dengan adanya revolusi informasi dan

Lebih terperinci

PENERAPAN BALANCED SCORECARD

PENERAPAN BALANCED SCORECARD PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKUR KINERJA MANAJEMEN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH INDRAMAYU ( The Application of Balanced Scorecard as Performance Measurement at District Hospital of Indramayu

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PADA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PADA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MAKASSAR Muliaty / Jurnal Administrasi Publik, Volume 6 No. 1 Thn. 2016 77 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PADA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MAKASSAR Muliaty Politeknik Negeri Media Kreatif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas menurut Anoraga (1997:300) adalah menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG BOGOR

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG BOGOR PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG BOGOR Nama NPM : 23213350 Jurusan Pembimbing : FEBIANA RAMADHANI PUTRI : Akuntansi : Dyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk melangsungkan hidupnya, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Untuk itu diperlukan strategi pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Untuk itu diperlukan strategi pembangunan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional yang sedang berkembang di Indonesia merupakan bagian dari usaha nasional untuk memecahkan berbagai masalah sosial dalam pembangunan nasional.

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE 2011-2015 Disusun oleh : Nama : Komang Gita Danitri Yuniar NPM : 25214907 Jurusan : Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjuan Umum Tentang Perkoperasian Koperasi di Indonesia suatu wadah perekonomian rakyat yang berdasarkan kekeluargaan dan kegotong royongan serta merupakan ciri khas tata kehidupan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Pengertian koperasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Pengertian koperasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian koperasi Secara etimologi, koperasi itu berasal dari bahasa Inggris co dan operation. Co memiliki arti bersama dan operation yang berarti bekerja. Dengan

Lebih terperinci

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Andalan Finance Indonesia Tahun 2011-2013) Oleh : Putu Sulastri & Nurul Marta Hapsari ABSTRAKSI Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada PT Trustco Insan Mandiri Samarinda)

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada PT Trustco Insan Mandiri Samarinda) ejournal Administrasi Bisnis, 2013, 1 (2): 94-103 ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2013 ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus

Lebih terperinci