Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1 Prosiding Seminar Nasional Teknoin 0 ISBN No Usulan Perbaikan Penentuan Lokasi Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sampah Menggunakan Metode Set Covering Problem (SCP) (Studi Kasus di PD. Kebersihan Wilayah Operasional Bandung Barat) Susy Susanty ) Yuni Triani ) Hendro Prassetiyo ) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Bandung,,) Jl. PKH. Hasan Mustapa No. Bandung 404 Telepon (0) 775 ekst 7 ) susy@itenas.ac.id Abstrak Sampah merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh kota-kota besar. Volume sampah atau berat sampah yang dihasilkan dari jenis sumber sampah di wilayah tertentu persatuan waktu disebut timbulan sampah. Timbulan sampah biasanya akan ditampung pada tempat pembuangan sementara (TPS) sampah. TPS terdiri dari jenis yaitu TPS jenis bak terbuat dari semen yang dibentuk menyerupai bak besar dan sifatnya permanen (tidak bisa dipindah-pindah), dan TPS jenis kontainer terbuat dari baja yang sifatnya tidak permanen (bisa dipindah-pindah). Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki permasalahan dalam penanggulangan sampah. Dari seluruh wilayah bagian Kota Bandung, Bandung Barat merupakan wilayah yang paling banyak menghasilkan sampah. Penempatan TPS yang kurang tepat di kota Bandung terutama di wilayah Bandung Barat mengakibatkan terjadinya penumpukan sampah yang tidak merata. Hal ini dapat dilihat dari beberapa lokasi TPS yang timbulan sampahnya melebihi kapasitas kontainer yang ada, sementara TPS yang lainnya mengalami kekosongan akibat timbulan sampah yang dihasilkan sangat sedikit. Untuk membantu penyelesaian masalah tersebut maka diusulkan perbaikan lokasi TPS dengan menggunakan metode set covering problem (SCP). Metode ini bertujuan untuk menentukan jumlah minimal fasilitas dan menentukan lokasi agar setiap permintaan dapat dipenuhi oleh minimal satu fasilitas dengan cepat. Metode ini menggunakan algoritma intejer biner, dimana hasil yang didapatkan berupa bilangan biner (0 atau ). Metode SCP digunakan karena mampu menutupi kebutuhan fasilitas lebih dari dua wilayah. Fasilitas yang dimaksud pada penelitian ini adalah TPS, dengan metode SCP jumlah TPS dapat ditentukan berdasarkan jarak dan jumlah timbulan sampah yang ada pada setiap masingmasing TPS. Kata Kunci: tempat pembuangan sementara (TPS) sampah, timbulan sampah, TPS jenis kontainer, metode set covering problem (SCP), intejer biner.. PENDAHULUAN Sampah merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi kota-kota besar. Volume sampah atau berat sampah yang dihasilkan dari jenis sumber sampah di wilayah tertentu per satuan waktu disebut timbulan sampah. Timbulan sampah ditampung pada tempat pembuangan sementara (TPS) sampah. TPS jenis kontainer terbuat dari baja yang sifatnya tidak permanen (bisa dipindah-pindah). Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki permasalahan dalam penanggulangan sampah. Bandung Barat merupakan wilayah yang paling banyak menghasilkan sampah. Berdasarkan data dari PD.Kebersihan pada tahun 00, timbulan sampah yang dihasilkan wilayah Bandung Barat adalah 656,78 m perhari atau mencapai 7,8% dari total jumlah timbulan sampah yang dihasilkan Kota Bandung. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan jumlah timbulan sampah di Wilayah Bandung lainnya yaitu 6,5% untuk wilayah Bandung Selatan, 4,56% untuk Bandung Utara dan,% untuk Bandung Timur. Dengan jumlah timbulan sampah sebanyak itu TPS-TPS yang ada di Bandung Barat harusnya bisa berfungsi secara optimal. Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung saat ini menempatkan 46 TPS sampah di Bandung Barat. Pada setiap TPS masing-masing hanya ditempatkan buah kontainer saja. Ada jenis ukuran kontainer yang digunakan yaitu kontainer ukuran 0 m dan 6 m. Timbulan sampah yang dihasilkan pada setiap TPS sampah berbeda dan perbedaan itu sangat signifikan. Sebagai contoh di Andir TPS yang ada diwilayah Pasar Ciroyom menghasilkan timbulan sampah 54 m perharinya, sedangkan TPS yang berada di wilayah Cimindi hanya menghasilkan,4 m perharinya. Timbulan sampah yang berada di TPS Ciroyom melebihi kapasitas kontainer yang ada sementara timbulan sampah yang berada di TPS Cimindi lebih sedikit sangat jauh dari kapasitas kontainer. Pada TPS Ciroyom B-95

2 Bidang Teknik Industri Yogyakarta, 0 November 0 seharusnya ditempatkan lebih dari kontainer sementara untuk TPS Cimindi sebenarnya bisa ditiadakan dan timbulan sampah yang dihasilkan TPS tersebut dapat di alokasikan ke TPS lainnya. Dari dua lokasi TPS tersebut terlihat bahwa penempatan lokasi TPS dan penentuan jumlah kontainer untuk setiap TPS yang ada saat ini masih belum optimal. Penempatan TPS yang kurang tepat di kota Bandung terutama di wilayah Bandung Barat mengakibatkan terjadinya penumpukan sampah yang tidak merata. Hal ini dapat dilihat dari beberapa lokasi TPS yang timbulan sampahnya melebihi kapasitas kontainer yang ada, sementara TPS yang lainnya mengalami kekosongan akibat timbulan sampah yang dihasilkan sangat sedikit. Untuk membantu penyelesaian masalah tersebut maka diusulkan perbaikan lokasi TPS dengan menggunakan metode set covering problem (SCP). Metode ini bertujuan untuk menentukan jumlah minimal fasilitas dan menentukan lokasi agar setiap permintaan dapat dipenuhi oleh minimal satu fasilitas dengan cepat. Metode ini menggunakan algoritma integer biner, dimana hasil yang didapatkan berupa bilangan biner (0 atau ). Metode SCP digunakan karena mampu menutupi kebutuhan fasilitas lebih dari dua wilayah. Fasilitas yang dimaksud pada penelitian ini adalah TPS, dengan metode SCP jumlah TPS dapat ditentukan berdasarkan jarak dan jumlah timbulan sampah yang ada pada setiap masing-masing TPS. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan usulan perbaikan terhadap penentuan lokasi tempat pembuangan sementara (TPS) sampah dan menentukan jumlah kontainer yang dibutuhkan setiap TPS di wilayah Bandung Barat dengan menggunakan metode set covering problem (SCP). Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan mengenai penentuan lokasi dengan menggunakan metode set covering problem (SCP) adalah Arijanto (009) analisis penentuan lokasi gudang pada distribusi pupuk, Fitri (00) analisis penentuan lokasi kantor polisi, Sukmawardhana (0) Usulan penempatan lokasi fasilitas tempat penampungan sementara (TPS) sampah (studi kasus di Bandung Utara).. METODOLOGI PENELITIAN Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: data timbulan sampah disetiap tempat pembuangan sementara (TPS) sampah setiap harinya, lokasi dan jumlah tempat pembuangan sementara (TPS) sampah (kontainer), jumlah TPS saat ini yang berada di wilayah Bandung Barat sebanyak 46 lokasi, peta lokasi daerah Bandung Barat... Perhitungan Jarak Perhitungan jarak antar TPS dilakukan dengan menggunakan software google map satellite, hasil perhitungan jarak yang telah diperoleh selanjutnya dijadikan input untuk membuat formulasi matematis dari metode set covering problem (SCP)... Pembuatan Formulasi Matematis Lokasi Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sampah Pembuatan formulasi matematis lokasi tempat pembuangan sementara (TPS) sampah berdasarkan jarak yang dihasilkan dari pengukuran menggunakan software google map satelitte dan berdasarkan data timbulan sampah yang dihasilkan pada setiap TPS. Metode yang digunakan untuk model penentuan lokasi TPS sampah adalah metode Set Covering Problem (SCP). Metode SCP adalah suatu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah minimal fasilitas, dan menentukan lokasi agar setiap permintaan dapat dipenuhi oleh minimal satu fasilitas dengan cepat. Metode ini sering digunakan untuk menangani permasalahan mengenai jumlah fasilitas yang harus tersedia dalam suatu wilayah guna memenuhi demand. Formulasi matematis dibuat berdasarkan jarak dan timbulan sampah yang dihasilkan oleh setiap TPS. Jarak maksimal antar TPS yang dapat dilayani adalah,5 km. Jumlah timbulan sampah yang dihasilkan di satu atau lebih kelurahan dalam satu daerah tidak boleh melebihi kapasitas kontainer. Wilayah Bandung Barat menggunakan jenis kontainer yaitu kontainer ukuran 0m dan 6m. Model formulasi matematis penentuan lokasi TPS dibuat berdasarkan usulan perbaikan penempatan kontainer dengan mempertimbangkan jumlah timbulan sampah yang ada pada setiap TPS. Formulasi matematis penentuan lokasi TPS dari metode SCP adalah sebagai berikut: Fungsi Tujuan : Minimisasi total jumlah lokasi TPS sampah (Kontainer) Variabel Keputusan : X j = Lokasi TPS sampah (kontainer) pada lokasi TPS j, (j =,,.., 46) Lokasi TPS sampah (X j ) = Lokasi kontainer Solusi Variabel Keputusan : bilangan biner, yaitu; X j =, artinya lokasi TPS sampah (kontainer) ditempatkan di lokasi TPS j. X j = 0, artinya lokasi TPS sampah (kontainer) tidak ditempatkan di lokasi TPS j. Pembatas: Minimal terdapat b buah kontainer pada lokasi TPS sampah Model formulasi matematis: () Dimana, Cj = koefisien lokasi TPS = B-96

3 Prosiding Seminar Nasional Teknoin 0 ISBN No Pembatas: aaaaaaaaaa bb X j = Bilangan biner (0 atau ), j =,,,,46 a ij = Koefisien daerah TPS j sebagai lokasi TPS = JJJJJJJJJJ h tttttttttttttttt ssssssssss h bb = JJJJJJJJJJh kkkkkkkkkkkkkkkkkk = KKKKKKKKKKKKKKKKKK kkkkkkkkkkkkkkkkkk jj =. Solusi Penentuan Lokasi Tempat Penampungan Sementara (TPS) Sampah Sebagai alat bantu dalam pengolahan data untuk memperoleh solusi lokasi TPS sampah digunakan software Lingo 9.0. Input yang digunakan untuk software ini adalah formulasi matematis yang telah dibuat sebelumnya yaitu formulasi matematis berdasarkan jarak dan timbulan sampah yang dihasilkan setiap TPS..4. Penentuan Jumlah Kebutuhan Kontainer Penentuan kebutuhan jumlah kontainer dilakukan agar timbulan sampah disetiap daerah dapat teralokasi dengan baik. Hasil yang diperoleh dari software Lingo 9.0 merupakan usulan perbaikan titik lokasi TPS sampah beserta jumlah kontainer yang dibutuhkan tiap TPS. Formulasi dibuat selain berdasarkan jarak dan juga berdasarkan jumlah timbulan sampah yang dihasilkan dari setiap TPS sehingga dihasilkan jumlah minimal kontainer yang dibutuhkan.. HASIL DAN PERANCANGAN Nama Lokasi TPS dan jumlah timbulan sampah dengan ukuran kontainer 0m dapat dilihat pada Tabel, sedangkan pada Tabel dengan ukuran kontainer 6m. Tabel. Nama Lokasi TPS sampah dan Jumlah Timbulan Sampah dengan Ukuran Kontainer 0m No Nama TPS Timbulan Sampah perhari (m ) CICENDO ANDIR BOJONGLOA KALER BANDUNG KULON BABAKAN CIPARAY ASTANA ANYAR BOJONGLOA KIDUL Gunung Batu Barat 5,8 Pasar Pamoyanan 5,6 Pabrik Kina,0 4 Cicendo 9, 5 IPTN,70 6 Supadio/Aruna,0 7 Industri Dalam,0 8 Babakan Cianjur 7,8 9 Ence Azis,56 0 Sudirman,00 Ciroyom 54,00 Pasar Baru 6,00 Hyper Square 6,75 4 Pasar Sukahaji 5,8 5 Pasar Cijerah 45,00 6 Taman Holis,0 7 Pasar Rahayu 4,8 8 Melong Asih,6 9 Masterindo 0,9 0 Terusan Suryani 4,6 Porib 5,69 Satria Raya 5, Kopo Elok,44 4 Dian Permai 4,88 5 Sumber Sari 4,50 6 Pasirkoja, 7 Pasar Astana Anyar 0,50 8 Lingkar Selatan/Peta 45,94 9 Pagarsih 46,56 0 Nyengseret,8 Cibaduyut, Sauyunan,7 B-97

4 Bidang Teknik Industri Yogyakarta, 0 November 0 Tabel. Nama Lokasi TPS sampah dan Jumlah Timbulan Sampah dengan Ukuran Kontainer 6m No Nama TPS Timbulan Sampah perhari (m ) CICENDO ANDIR BOJONGLOA KALER BANDUNG KULON BABAKAN CIPARAY BOJONGLOA KIDUL Gunung Batu Timur 0, 4 RS Kebon Jati,6 5 Stasiun Barat,60 6 Pasar Andir 8,57 7 Cimindi,8 8 Jamika 6,00 9 Bumi Asri 5,44 40 Cigondewah RW 08 0,57 4 Pikiran Rakyat 6,0 4 RS Imanuel,69 4 Pasar Leuwi Panjang,4 44 Terminal Leuwi Panjang 0,6 45 Mekar Wangi 4, 46 Karasak 6,0.. Perhitungan Jarak Perhitungan jarak dilakukan menggunakan software google map satellite. Perhitungan jarak dilakukan untuk mengetahui jarak dari satu TPS ke TPS lainnya, hasil perhitungan tersebut selanjutnya akan digunakan dalam pembuatan formulasi matematis penentuan lokasi tempat pembuangan sementara (TPS) Sampah... Pembuatan Model Formulasi Matematis Lokasi Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sampah Formulasi matematis model penentuan lokasi TPS dibuat berdasarkan jarak dan timbulan sampah yang dihasilkan oleh setiap TPS. Jarak maksimal daerah antar TPS yang dapat dilayani adalah,5 km. Jumlah timbulan sampah yang dihasilkan di satu atau lebih TPS dalam satu daerah tidak boleh melebihi kapasitas kontainer. Wilayah Bandung Barat menggunakan ukuran kontainer yaitu kontainer ukuran 0 m dan 6 m. Model formulasi matematis dibuat berdasarkan kondisi usulan perbaikan penempatan ukuran kontainer yaitu berdasarkan jumlah timbulan sampah yang dihasilkan. Diusulkan TPS dengan jumlah timbulan sampah kurang dari 6 m menggunakan kontainer ukuran 6 m dan TPS dengan jumlah timbulan sampah lebih dari 6 m menggunakan kontainer ukuran 0 m. [_]min=x_a+x_b+x_a+x_b+x_a+x_b+x_c+x_4+x_5a+x_5b+x_5c+x_6a+x_6b+x_7a+x_7b+x_7c+x_7d+x_7 e+x_7f+x_8a+x_8b+x_9+x_0a+x_0b+x_0c+x_0d+x_a+x_b+x_c+x_d+x_e+x_a+x_b+x_a+x_ b+x_4a+x_4b+x_5a+x_5b+x_6a+x_6b+x_7a+x_7b+x_7c+x_8a+x_8b+x_8c+x_9a+x_9b+x_9c+x _9d+x_9e+x_0a+x_0b+x_0c+x_0d+x_0e+x_a+x_b+x_c+x_d+x_a+x_b+x_c+x_a+x_b+ x_4a+x_4b+x_5+x_6a+x_6b+x_7a+x_7b+x_8+x_9+x_0+x_+x_+x_+x_4+x_5+x_6+x_7+x_ 8+x_9+x_40+x_4+x_4+x_4+x_44+x_45+x_46; [_]x_a+x_b>=; [_]x_a+x_b>=; [_4]x_a+x_b+x_c>=; [_5]x_4>=; [_6]x_5a+x_5b+x_5c>=; [_7]x_6a+x_6b>=; [_8]x_7a+x_7b+x_7c+x_7d+x_7e+x_7f>=6; [_9]x_8a+x_8b>=; [_0]x_9>=; [_]x_0a+x_0b+x_0c+x_0d>=4; [_]x_a+x_b+x_c+x_d+x_e>=5; [_]x_a+x_b>=; [_4]x_a+x_b>=; [_5]x_4a+x_4b>=; [_6]x_5a+x_5b>=; [_7]x_6a+x_6b>=; [_8]x_7a+x_7b+x_7c>=; [_9]x_8a+x_8b+x_8c>=; B-98

5 Prosiding Seminar Nasional Teknoin 0 ISBN No [_0]x_9a+x_9b+x_9c+x_9d+x_9e>=5; [_]x_0a+x_0b+x_0c+x_0d+x_0e>=5; [_]x_a+x_b+x_c+x_d>=4; [_]x_a+x_b+x_c>=; [_4]x_a+x_b>=; [_5]x_4a+x_4b>=; [_6]x_5>=; [_7]x_6a+x_6b>=; [_8]x_7a+x_7b>=; [_9]x_8+x_+x_8>=; [_0]x_9+x_0>=; [_]x_8+x_9+x_0>=; [_]x_8+x_+x_8>=; [_]x_>=; [_4]x_>=; [_5]x_4>=; [_6]x_5+x_4>=; [_7]x_6>=; [_8]x_7+x_45>=; [_9]x_0+x_+x_8>=; [_40]x_9>=; [_4]x_40>=; [_4]x_4>=; [_4]x_5+x_4>=; [_44]x_4>=; [_45]x_44>=; [_46]x_7+x_45>=; [_47]x_46>=;.. Solusi Penentuan Lokasi Tempat pembuangan Sementara (TPS) Sampah Untuk menentukan lokasi tempat pembuangan sementara (TPS) sampah digunakan software Lingo 9.0. Lingo adalah salah satu software yang digunakan untuk persoalan optimasi. Rekapitulasi solusi penempatan lokasi TPS sampah kapasitas kontainer 0m dan 6m dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Rekapitulasi Solusi Penempatan Lokasi TPS Sampah Kapasitas Kontainer 0 m No Lokasi TPS Wilayah TPS yang Dilayani X: Gunung Batu Barat X: Gunung Batu Barat X: Pasar Pamoyanan X: Pasar Pamoyanan X: Cicendo X: Cicendo 4 X4: Bakan Cianjur X4: Bakan Cianjur 5 X5: Ence Azis X5: Ence Azis 6 X6: Sudirman X6: Sudirman 7 X7: Ciroyom X7: Ciroyom 8 X8: Pasar Baru X8: Pasar Baru 9 X9: Hyper Square X9: Hyper Square 0 X0: Pasar Sukahaji X0: Pasar Sukahaji X: Pasar Cijerah X: Pasar Cijerah X: Taman Holis X: Taman Holis X: Terusan Suryani X: Terusan Suryani 4 X4: Porib X4: Porib 5 X5: Kopo Elok X5: Kopo Elok 6 X6: Sumber Sari X6: Sumber Sari 7 X7: Pasir Koja X7: Pasir Koja 8 X8: Pasar Astana Anyar X8: Pasar Astana Anyar 9 X9: Peta X9: Peta 0 X0: Pagarsih X0: Pagarsih X: Nyengseret X: Nyengseret X: Cibaduyut X: Cibaduyut B-99

6 Bidang Teknik Industri Yogyakarta, 0 November 0 Tabel 4. Lanjutan Rekapitulasi Solusi Penempatan Lokasi TPS Sampah Kapasitas Kontainer 0 m No Lokasi TPS Wilayah TPS yang Dilayani X: Gunung Batu Timur X: Gunung Batu Timur 4 X4: Stasiun Barat X4: Stasiun Barat 5 X5: Pasar Andir X5: Pasar Andir 6 X6: Terminal Leuwi Panjang X6: Terminal Leuwi Panjang 7 X7: Mekar Wangi X7: Mekar Wangi Tabel 5. Rekapitulasi Solusi Penempatan Lokasi TPS Sampah Kapasitas 6 m No Lokasi TPS Wilayah TPS yang Dilayani 8 X0: Aruna X8: Pabrik Kina X9: IPTN X0: Aruna 9 X: Pasar Rahayu X: Pasar Rahayu 0 X: Melong Asih X: Melong Asih X4: Masterindo X4: Masterindo X6: Dian Permai X6: Dian Permai X8: RS Kebon jati X: Industri Dalam X8: RS Kebon Jati 4 X9: Cimindi X9: Cimindi 5 X40: Jamika X40: Jamika 6 X4: Bumi Asri X4: Bumi Asri 7 X4: Cigondewah RW 08 X5: Satria Raya X4: Cigondewah RW 08 8 X4: Pikiran Rakyat X4: Pikiran Rakyat 9 X44: RS Imanuel X44: RS Imanuel 40 X45: Pasar Leuwi Panjang X7: Sauyunan X45: Pasar Leuwi Panjang 4 X46: Karasak X46: Karasak.. Penentuan Jumlah Kebutuhan Kontainer Pada pembuatan formulasi matematis penempatan lokasi TPS sampah jumlah kontainer yang dibutuhkan telah diperhitungkan. Output yang keluar dari lingo 9.0 adalah titik lokasi TPS sampah dan jumlah kontainer yang dibutuhkan pada masing-masik titik lokasi TPS hasil perhitungan. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh 4 titik lokasi TPS sampah dengan jumlah kontainer sebanyak 87 buah. Tabel adalah Tabel Rekapitulasi jumlah kebutuhan kontainer. Tabel 5. Rekapitulasi Jumlah Kebutuhan Kontainer untuk Kapasitas Kontainer 0 m No Lokasi TPS Wilayah TPS Jumlah Timbulan Jumlah Total yang Dilayani Sampah (m) Kontainer (Unit) Kontainer X: Gunung Batu Barat X: Gunung Batu Barat 5,8 X: Pasar Pamoyanan X: Pasar Pamoyanan 5,6 X: Cicendo X: Cicendo 9, 4 X4: Bakan Cianjur X4: Bakan Cianjur 7,8 5 X5: Ence Azis X5: Ence Azis,56 6 X6: Sudirman X6: Sudirman,00 7 X7: Ciroyom X7: Ciroyom 54, X8: Pasar Baru X8: Pasar Baru 6,00 9 X9: Hyper Square X9: Hyper Square 6, X0: Pasar Sukahaji X0: Pasar Sukahaji 5,8 4 X: Pasar Cijerah X: Pasar Cijerah 45,00 5 X: Taman Holis X: Taman Holis,0 X: Terusan Suryani X: Terusan Suryani 4,6 4 X4: Porib X4: Porib 5,69 5 X5: Kopo Elok X5: Kopo Elok,44 6 X6: Sumber Sari X6: Sumber Sari 4,50 B-00

7 Prosiding Seminar Nasional Teknoin 0 ISBN No Tabel 6. Lanjutan Rekapitulasi Jumlah Kebutuhan Kontainer untuk Kapasitas Kontainer 0 m No Lokasi TPS Wilayah TPS Jumlah Jumlah Total yang Dilayani Timbulan Kontainer Kontainer Sampah (m) (Unit) 7 X7: Pasir Koja X7: Pasir Koja, 8 X8: Pasar Astana Anyar X8: Pasar Astana Anyar 0,50 9 X9: Peta X9: Peta 45, X0: Pagarsih X0: Pagarsih 46,56 5 X: Nyengseret X: Nyengseret,8 4 X: Cibaduyut X: Cibaduyut, 7 X: Gunung Batu Timur X: Gunung Batu Timur 0, 4 X4: Stasiun Barat X4: Stasiun Barat,60 5 X5: Pasar Andir X5: Pasar Andir 8,57 6 X6: Terminal Leuwi Panjang X6: Terminal Leuwi Panjang 0,6 7 X7: Mekar Wangi X7: Mekar Wangi 4, Tabel 7. Rekapitulasi Jumlah Kebutuhan Kontainer untuk Kapasitas Kontainer 6 m No Lokasi TPS Wilayah TPS Jumlah Timbulan Jumlah Total yang Dilayani Sampah (m) Kontainer (Unit) Kontainer 8 X0: Aruna X8: Pabrik Kina,00 X9: IPTN,70 X0: Aruna,0 Total 5,80 9 X: Pasar Rahayu X: Pasar Rahayu 4,8 0 X: Melong Asih X: Melong Asih,6 X4: Masterindo X4: Masterindo 0,9 X6: Dian Permai X6: Dian Permai 4,88 X8: RS Kebon jati X: Industri Dalam,0 X8: RS Kebon Jati,6 Total 4,7 4 X9: Cimindi X9: Cimindi,8 4 5 X40: Jamika X40: Jamika 6,00 6 X4: Bumi Asri X4: Bumi Asri 5,44 7 X4: Cigondewah RW 08 X5: Satria Raya 5, X4: Cigondewah RW 08 0,57 Total 5,88 8 X4: Pikiran Rakyat X4: Pikiran Rakyat 6,00 9 X44: RS Imanuel X44: RS Imanuel,69 40 X45: Pasar Leuwi Panjang X7: Sauyunan,7 X45: Pasar Leuwi Panjang,4 Total 5,4 4 X46: Karasak X46: Karasak 6 4. KESIMPULAN Jumlah tempat pembuangan sementara (TPS) sampah di Bandung Barat saat ini sebanyak 46 TPS, dimana pada setiap TPS terdapat satu unit kontainer sehingga jumlah kontainernya sebanyak 46 unit kontainer. Berdasarkan usulan perbaikan dari hasil pengolahan data, diperoleh 4 titik lokasi TPS sampah yang terdiri dari 7 titik lokasi TPS sampah untuk ukuran kontainer 0m dan 4 titik lokasi TPS sampah untuk ukuran kapasitas kontainer 6m. Kebutuhan kontainer yang dihasilkan adalah dibutuhkan 87 buah kontainer yang terdiri dari 7 unit kontainer untuk ukuran kapasitas kontainer 0m dan 4 unit kontainer untuk ukuran kapasitas kontainer 6m. Saat ini terdapat TPS yang menghasilkan timbulan sampah kurang dari 6 m tapi menggunakan kontainer 0 m. Untuk wilayah TPS yang menghasilkan timbulan sampah kurang dari 6m disarankan cukup menggunakan kontainer dengan ukuran 6 m agar tidak terjadi pemborosan tempat. Hasil dari penelitian ini dapat membantu perusahaan untuk mengurangi terjadinya timbulan sampah yang berlebih di beberapa TPS akibat penempatan kontainer yang kurang tepat. Hasil penelitian ini dapat mengatasi masalah sampah di kota Bandung, sehingga dapat tercipta lingkungan yang bersih dan sehat. B-0

8 Bidang Teknik Industri Yogyakarta, 0 November 0 5. DAFTAR PUSTAKA [] Arifah, E.M., Penyelesaian Set Covering Problem Dengan Algoritma Greedy, Institut Teknologi Bandung, 009. [] Basriyanta, Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat, Dalam Jurnal Riset Daerah, Bappeda Kabupaten Bantul, 006 [] Daskin, M.S., Network and Discreate Location Models, Algorithms, and Applications, John Willey & Son Inc., New York, 995. [4] Fitri, E., Analisis Penentuan Lokasi Kantor Polisi dengan Set Covering Problem (Studi Kasus Di Kota Bandung), Tugas Akhir, Institut Teknologi Nasional Bandung, 00. [5] Hakasmanti, E., Analisis Penempatan Pusat Bantuan dan Posko-Posko Bantuan Bencana Dengan Menggunakan Metode Covering Problem, Skripsi tidak diterbitkan, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, 007 [6] Michael A.T., Set Covering, 998, ( Juli 0. [7] Prahasta, E., Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar, Informatika, Bandung, 009. [8] Prihadi, S., Mengenal Beberapa Teori Lokasi, ( /0/mengenalbeberapa-teori-lokasi.html) April 0, 009. [9] Sukmawardhana, R., Usulan Penempatan Lokasi Fasilitas Tempat Penampungan Sementara (TPS) Sampah Menggunakan Metode Set Covering Problem (Studi kasus Di Kota Bandung Utara), Tugas Akhir, Institut Teknologi Nasional Bandung, 0, [0] Tarigan, R., Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi, Bumi Aksara, Jakarta, 007. [] Toregas, C., A Covering Formulation for the Location of Public Service Facilities.M.S. thesis, Cornell University [] ( Mei 0 B-0

DATA KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG

DATA KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DATA KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG (Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2008 Tentang perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2006 Tentang Pemekaran

Lebih terperinci

Daftar Kode Pos Kota Bandung

Daftar Kode Pos Kota Bandung Daftar Kode Pos Kota Bandung Berikut ini adalah daftar kode pos sekaligus nama-nama Kelurahan dan Kecamatan di Kota Bandung 1. Kecamatan Andir - Kelurahan/Desa Kebon Jeruk (Kodepos : 40181) - Kelurahan/Desa

Lebih terperinci

TPS DI KOTA BANDUNG. Existing Kontainer. Sampah Masuk/ Timbulan Sampah (M 3 /hari) atau 3. Jalan Kartika 1 ± 15,86 13 atau 1 Umum/masya

TPS DI KOTA BANDUNG. Existing Kontainer. Sampah Masuk/ Timbulan Sampah (M 3 /hari) atau 3. Jalan Kartika 1 ± 15,86 13 atau 1 Umum/masya TPS DI KOTA BANDUNG No Nama Lokasi Lokasi/Alamat TPS I. TPS WILAYAH OPERASIONAL BANDUNG UTARA Kecamatan Sukasari 1 TPS. ORARI Jl Lemah Neundeut 2 TPS Sarimadu Jl Sarimadu Komp Sarijadi 3 TPS Komp KPAD

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii INTISARI... iv ABSTRACT

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii INTISARI... iv ABSTRACT DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii INTISARI... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR

Lebih terperinci

TAHUN : 2006 NOMOR : 06

TAHUN : 2006 NOMOR : 06 LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2006 NOMOR : 06 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 06 TAHUN 2006 TENTANG PEMEKARAN DAN PEMBENTUKAN WILAYAH KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA

Lebih terperinci

BAB 3 TINGKAT RESIKO KEBAKARAN DI KAWASAN PERMUKIMAN PADAT KECAMATAN BOJONGLOA KALER TABEL III.1 KEPADATAN PENDUDUK KOTA BANDUNG

BAB 3 TINGKAT RESIKO KEBAKARAN DI KAWASAN PERMUKIMAN PADAT KECAMATAN BOJONGLOA KALER TABEL III.1 KEPADATAN PENDUDUK KOTA BANDUNG BAB 3 TINGKAT RESIKO KEBAKARAN DI KAWASAN PERMUKIMAN PADAT KECAMATAN BOJONGLOA KALER 3.1 Gambaran Umum Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung merupakan salah satu kawasan perkotaan yang memiliki kepadatan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG

Lebih terperinci

PEMANFAATAN CITRA QUICKBIRD DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ZONASI KERENTANAN KEBAKARAN PERMUKIMAN (Kasus di Kota Bandung Bagian Barat)

PEMANFAATAN CITRA QUICKBIRD DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ZONASI KERENTANAN KEBAKARAN PERMUKIMAN (Kasus di Kota Bandung Bagian Barat) PEMANFAATAN CITRA QUICKBIRD DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ZONASI KERENTANAN KEBAKARAN PERMUKIMAN (Kasus di Kota Bandung Bagian Barat) Oleh: Lili Somantri 24060/1-6/259/06 LATAR BELAKANG Terjadinya

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 19 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 19 TAHUN 2004 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2004 TAHUN : 2004 NOMOR : 29 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 19 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DAN KELUARAHAN KOTA

Lebih terperinci

Daftar Kelurahan Di Kota Bandung. No. Kecamatan. Kelurahan. Alamat Kecamatan Andir. Kebon Jeruk. Jl. Babatan 2, Telp

Daftar Kelurahan Di Kota Bandung. No. Kecamatan. Kelurahan. Alamat Kecamatan Andir. Kebon Jeruk. Jl. Babatan 2, Telp Daftar Kelurahan Di Kota Bandung No. Kecamatan Kelurahan Alamat Kecamatan Andir Kebon Jeruk Jl. Babatan 2, Telp. 421-2036 Ciroyom Jl. Ciroyom 27, Telp. 601-6697 Dungus Cariang Jl. Terusan Rajawali 20,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 08 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 08 TAHUN 2001 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2001 TAHUN : 2001 NOMOR : 08 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 08 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama ini akan dijelaskan mengenai latar belakang studi yang dilakukan, perumusan masalah, metodologi studi, kerangka

BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama ini akan dijelaskan mengenai latar belakang studi yang dilakukan, perumusan masalah, metodologi studi, kerangka BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama ini akan dijelaskan mengenai latar belakang studi yang dilakukan, perumusan masalah, metodologi studi, kerangka pemikiran studi serta sistematika penulisan. 1.1 Latar

Lebih terperinci

PEMANFAATAN CITRA QUICKBIRD DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ZONASI KERENTANAN KEBAKARAN PERMUKIMAN KASUS DI KOTA BANDUNG BAGIAN BARAT

PEMANFAATAN CITRA QUICKBIRD DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ZONASI KERENTANAN KEBAKARAN PERMUKIMAN KASUS DI KOTA BANDUNG BAGIAN BARAT PEMANFAATAN CITRA QUICKBIRD DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ZONASI KERENTANAN KEBAKARAN PERMUKIMAN KASUS DI KOTA BANDUNG BAGIAN BARAT Lili Somantri Jurusan Pendidikan Geografi, FPIPS, UPI, L_somantri@ymail.com

Lebih terperinci

NAMA KECAMATAN / KELURAHAN TELP. KANTOR

NAMA KECAMATAN / KELURAHAN TELP. KANTOR NO NAMA KECAMATAN / KELURAHAN ALAMAT TELP. KANTOR 4 I KECAMATAN SUKASARI Jln. Gegerkalong Hilir No. 55 0-906 Kelurahan Isola Jln. Gegerkalong Girang No. 0-900 Kelurahan Gegerkalong Jln. Sukajadi Atas Blk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian menurut Sumaatmadja (1998) populasi adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian menurut Sumaatmadja (1998) populasi adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Lokasi Dan Subyek Populasi Populasi penelitian menurut Sumaatmadja (1998) populasi adalah keseluruhan gejala, individu, kasus dan masalah yang ada di daerah penelitian.

Lebih terperinci

Penyusun: Ade Vicidian Sugiharto Putra ( ) Pembimbing II: Yudhi Purwananto, S.Kom, M.Kom. Victor Hariadi, S.Si, M.Kom.

Penyusun: Ade Vicidian Sugiharto Putra ( ) Pembimbing II: Yudhi Purwananto, S.Kom, M.Kom. Victor Hariadi, S.Si, M.Kom. Penyusun: Ade Vicidian Sugiharto Putra (5107100615) Pembimbing I: Yudhi Purwananto, S.Kom, M.Kom. Pembimbing II: Victor Hariadi, S.Si, M.Kom. PENDAHULUAN Permasalahan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Syarat Penentuan Rute Truk Pengangkut Sampah Syarat Penentuan Rute Truk Pengangkut Sampah di Kota Bandung

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Syarat Penentuan Rute Truk Pengangkut Sampah Syarat Penentuan Rute Truk Pengangkut Sampah di Kota Bandung BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Syarat Penentuan Rute Truk Pengangkut Sampah Pada bagian ini akan dibahas mengenai syarat-syarat penentuan rute truk pengangkut sampah yang dipakai oleh PD. Kebersihan Kota

Lebih terperinci

ANALISIS LOKASI DAN ALOKASI TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA (TPS) SAMPAH MENGGUNAKAN METODE SET COVERING PROBLEM (SCP) DI WILAYAH KABUPATEN BOYOLALI

ANALISIS LOKASI DAN ALOKASI TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA (TPS) SAMPAH MENGGUNAKAN METODE SET COVERING PROBLEM (SCP) DI WILAYAH KABUPATEN BOYOLALI ANALISIS LOKASI DAN ALOKASI TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA (TPS) SAMPAH MENGGUNAKAN METODE SET COVERING PROBLEM (SCP) DI WILAYAH KABUPATEN BOYOLALI PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

Rekapitulasi Usulan Musrenbang Kota Bandung Tahun 2014 Aspek Air Bersih dan Sanitasi

Rekapitulasi Usulan Musrenbang Kota Bandung Tahun 2014 Aspek Air Bersih dan Sanitasi Rekapitulasi Usulan Musrenbang Kota Bandung Tahun 2014 Aspek Air Bersih dan Sanitasi NO KELURAHAN LOKASI KEGIATAN YANG DIUSULKAN KECAMATAN BUAH BATU 1 Jatisari RW.04 Penyediaan Roda sampah 4 unit - KECAMATAN

Lebih terperinci

Kata Sambutan Untuk mewujudkan visi Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua, BPS terus melakukan inovasi dan

Kata Sambutan Untuk mewujudkan visi Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua, BPS terus melakukan inovasi dan Katalog BPS nomor : 9213.3273.030 Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG Jl. Jend. Gatot Subroto No. 93 Telp. (022) 7305091 Kata Sambutan Untuk mewujudkan visi Badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah dan pengelolaannya kini menjadi masalah yang kian mendesak di kotakota di Indonesia termasuk kota Bandung. Penanganan dan pengendalian permasalahan persampahan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BANDUNG Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 Tanggal 27 Juli 1987 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

DAFTAR KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KOTA BANDUNG. No. KECAMATAN ALAMAT KELURAHAN. Andir. Jl. Srigunting Raya No.1, Telp.

DAFTAR KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KOTA BANDUNG. No. KECAMATAN ALAMAT KELURAHAN. Andir. Jl. Srigunting Raya No.1, Telp. DAFTAR KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KOTA BANDUNG No. KECAMATAN ALAMAT KELURAHAN 01 Andir Jl. Srigunting Raya No.1, Telp. 022-6011304, Email: Kec.adr@bandung.go.id 1 / 28 1. Campaka 2. Ciroyom 3. Dunguscariang

Lebih terperinci

TANGGAL NO SURAT NAMA DOKUMEN NAMA GEDUNG PERUSAHAAN ALAMAT REKOMENDASI WISMA JL. DAGO ASRI I NO REKOMENDASI GEDUNG

TANGGAL NO SURAT NAMA DOKUMEN NAMA GEDUNG PERUSAHAAN ALAMAT REKOMENDASI WISMA JL. DAGO ASRI I NO REKOMENDASI GEDUNG TANGGAL NO SURAT NAMA DOKUMEN NAMA GEDUNG PERUSAHAAN ALAMAT 2015-01-08 011 REKOMENDASI WISMA JL. DAGO ASRI I NO. 23 2015-01-14 046 REKOMENDASI GEDUNG UTAMA HERITAGE JL. PATEUR NO. 28 2015-01-19 064 REKOMENDASI

Lebih terperinci

DAFTAR PJU KOTA BANDUNG

DAFTAR PJU KOTA BANDUNG DAFTAR PJU KOTA BANDUNG No. RUAS JALAN KELURAHAN KECAMATAN WILAYAH JUMLAH 1 Jl. Amir Mahmud Campaka Andir Bojonagara 15 2 Jl. Cilember Campaka Andir Bojonagara 14 3 Jl. Katalina Campaka Andir Bojonagara

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik 4.1.1 Wilayah Administrasi Kota Bandung merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat. Kota Bandung terletak pada 6 o 49 58 hingga 6 o 58 38 Lintang Selatan dan 107 o 32 32 hingga

Lebih terperinci

STUDI KINERJA OPERASI DAMRI DI KOTA BANDUNG Disusun oleh: Render bakti Diputra Dosen pembimbing: Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc

STUDI KINERJA OPERASI DAMRI DI KOTA BANDUNG Disusun oleh: Render bakti Diputra Dosen pembimbing: Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc STUDI KINERJA OPERASI DAMRI DI KOTA BANDUNG Disusun oleh: Render bakti Diputra Dosen pembimbing: Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc Abstrak: Di Indonesia, DAMRI merupakan salah satu sarana kendaraan umum perkotaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran transportasi dan logistik distribusi dalam sebuah perusahaan atau badan usaha sangatlah penting dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Distribusi fisik itu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BANDUNG TEGALLEGA

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BANDUNG TEGALLEGA BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BANDUNG TEGALLEGA 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Tegallega Sejarah pajak mula-mula berasal dari Negara Perancis pada

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL SIMULASI HIDROLIS JARINGAN DISTRIBUSI PDAM BADAKSINGA

BAB V ANALISIS HASIL SIMULASI HIDROLIS JARINGAN DISTRIBUSI PDAM BADAKSINGA BAB V ANALISIS HASIL SIMULASI HIDROLIS JARINGAN DISTRIBUSI PDAM BADAKSINGA Kondisi air pada jaringan distribusi terbagi menjadi dua parameter penting, yaitu berkaitan dengan kualitasnya dan kondisi hidrolisnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Di dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Di dalam kehidupan seharihari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan dan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. deskriptif. Metode deskriptif menurut Tika (2005 : 6) adalah metode yang lebih

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. deskriptif. Metode deskriptif menurut Tika (2005 : 6) adalah metode yang lebih 25 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Metode deskriptif menurut Tika (2005 : 6) adalah metode yang lebih mengarah

Lebih terperinci

Bahan paparan dapat diunduh di : http ://litbang.bandung.go.id/agenda-kegiatan BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOTA BANDUNG

Bahan paparan dapat diunduh di : http ://litbang.bandung.go.id/agenda-kegiatan BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOTA BANDUNG Bahan paparan dapat diunduh di : http ://litbang.bandung.go.id/agenda-kegiatan BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOTA BANDUNG SEMINAR LAPORAN AKHIR Kajian Satuan Tugas Pelaku Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH KAJIAN

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH KAJIAN BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH KAJIAN 3.1 Arahan Kebijakan Tentang Kawasan Permukiman Kumuh Di Kota Bandung Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung penjelasan mengenai permasalahan permukiman kumuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanah yang sah. Kebijakan itu berupa Layanan Rakyat Untuk Sertipikasi Tanah

BAB I PENDAHULUAN. tanah yang sah. Kebijakan itu berupa Layanan Rakyat Untuk Sertipikasi Tanah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam penerbitan sertipikat tanah, pemerintah telah membuat kebijakan yang secara normatif memberikan kepastian

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM

BAB III GAMBARAN UMUM BAB III GAMBARAN UMUM Bab ini menjelaskan mengenai kondisi umum wilayah studi yang terdiri dari kondisi geografis kota Cimahi, kondisi geografis kota Bandung, aspek kependudukan kota Cimahi, aspek kependudukan

Lebih terperinci

Optimasi Rute Pengangkutan Sampah Dengan Metode Vehicle Routing Problem With Time Window Menggunakan Binary Integer Programming

Optimasi Rute Pengangkutan Sampah Dengan Metode Vehicle Routing Problem With Time Window Menggunakan Binary Integer Programming Optimasi Rute Pengangkutan Sampah Dengan Metode Vehicle Routing Problem With Time Window Menggunakan Binary Integer Programming Dwi Sutrisno 1, M. Adha Ilhami 2, Evi Febianti 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

PENDEKATAN MODEL MARKOWITZ DALAM MENENTUKAN BESARNYA ALOKASI DANA UNTUK MENGURANGI JUMLAH KASUS DENGUE DI KOTA BANDUNG

PENDEKATAN MODEL MARKOWITZ DALAM MENENTUKAN BESARNYA ALOKASI DANA UNTUK MENGURANGI JUMLAH KASUS DENGUE DI KOTA BANDUNG KNM 18 2-5 November 2016 UR, Pekanbaru PENDEKATAN MODEL MARKOWITZ DALAM MENENTUKAN BESARNYA ALOKASI DANA UNTUK MENGURANGI JUMLAH KASUS DENGUE DI KOTA BANDUNG BENNY YONG 1, LIEM CHIN 2 1,2 Program Studi

Lebih terperinci

Model Sistem Pengendalian Persediaan Dua Eselon Pada Sub Dolog Wilayah VIII Bandung

Model Sistem Pengendalian Persediaan Dua Eselon Pada Sub Dolog Wilayah VIII Bandung Model Sistem Pengendalian Persediaan Dua Eselon Pada Sub Dolog Wilayah VIII Bandung Fifi Herni Mustofa Teknik Industri Institut Teknologi Nasional Bandung, Indonesia fifi.mustofa@gmail.com R. Saskia Maya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan akan adanya sistem informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan akan adanya sistem informasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, kebutuhan akan adanya sistem informasi yang mendukung kebutuhan bisnis sangat dibutuhkan secara cepat dan akurat. Seiring dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Sebagai pembuka dari penulisan tugas akhir ini, bab ini berisikan tentang hal-hal yang berkaitan langsung dengan penelitian ini meliputi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan

Lebih terperinci

Kecamatan Bojongloa Kaler

Kecamatan Bojongloa Kaler Katalog BPS nomor : 9213.3273.030 Kecamatan Bojongloa Kaler 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH Kecamatan Bojongloa Kaler 2015 ISSN : - No. Publikasi : 3273.1536 Katalog BPS : 9213.3273.030

Lebih terperinci

MINIMISASI STASIUN PEMADAM KEBAKARAN DI KOTA PADANG

MINIMISASI STASIUN PEMADAM KEBAKARAN DI KOTA PADANG Jurnal Matematika UNAND Vol. 4 No. 1 Hal. 122 128 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND MINIMISASI STASIUN PEMADAM KEBAKARAN DI KOTA PADANG FAISAL ASRA, SUSILA BAHRI, NOVA NOLIZA BAKAR Program

Lebih terperinci

DATA SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PAUD KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL TAHUN 2010

DATA SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PAUD KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL TAHUN 2010 DATA SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PAUD Status 1 Dian Mas - S - - - - - - - - - - Komp. Muara Rw 03 Kel. Situsaeur 2 Nurul Janah - S 1 3 2-4 20 17 37 1 2 RW 04 Kel. Situsaeur 3 Kadeudeuh - S - - - -

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM DAN RENCANA PENGEMBANGAN DAERAH PERENCANAAN

BAB III TINJAUAN UMUM DAN RENCANA PENGEMBANGAN DAERAH PERENCANAAN BAB III TINJAUAN UMUM DAN RENCANA PENGEMBANGAN DAERAH PERENCANAAN 3.1 Administrasi Wilayah Kota Bandung Kota Bandung terletak di provinsi Jawa Barat dan merupakan ibukota provinsi. Kota Bandung terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis, Kota Bandung berada pada koordinat 6 50 6 58 Lintang Selatan dan 107 32 107

Lebih terperinci

Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti

Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2012 ISBN No. 978-979-96964-3-9 Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti Fifi Herni Mustofa 1), Hari Adianto

Lebih terperinci

Model Penentuan Lokasi Pendirian Distribution Center

Model Penentuan Lokasi Pendirian Distribution Center Petunjuk Sitasi: Wati, P. E., Nuha, H., & Murnawan, H. (2017). Model Penentuan Lokasi Pendirian Distribution Center. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H70-74). Malang: urusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

Optimasi Rute Distribusi Bantuan Logistik Bencana Erupsi Gunung Merapi Menggunakan Algoritma Sweep

Optimasi Rute Distribusi Bantuan Logistik Bencana Erupsi Gunung Merapi Menggunakan Algoritma Sweep Petunjuk Sitasi; Sulistyo, S. R., & Zulfikar, M. (2017). Optimasi Rute Distribusi Bantuan Logistik Bencana Erupsi Gunung Merapi Menggunakan Algoritma Sweep. Prosiding STI dan SATELIT 2017 (pp. H24-29).

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN ANDIR 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN ANDIR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ANDIR 2015 ISSN : - No. Publikasi : 3273.1555 Katalog BPS : 9213.3273.180 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 17,6 cm x 25 cm : 12 halaman Naskah: Ruhyana Gambar Kulit: Ruhyana Diterbitkan

Lebih terperinci

USULAN RANCANGAN RUTE TRANSPORTASI MULTI TRIP

USULAN RANCANGAN RUTE TRANSPORTASI MULTI TRIP USULAN RANCANGAN RUTE TRANSPORTASI MULTI TRIP UNTUK MEMINIMASI BIAYA TRANSPORTASI DENGAN HETEROGENEOUS FLEET DAN TIME WINDOW MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PT.XYZ Muhammad Zuhdi Aiman Anka 1,

Lebih terperinci

KECAMATAN BOJONGLOA KALER Jalan Kopo Nomor 258 Telp. (022) Bandung 40233

KECAMATAN BOJONGLOA KALER Jalan Kopo Nomor 258 Telp. (022) Bandung 40233 KECAMATAN BOJONGLOA KALER Jalan Kopo Nomor 258 Telp. (022) 6011418 Bandung 40233 1. Visi Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Kecamatan

Lebih terperinci

DEMOGRAFI KOTA BANDUNG

DEMOGRAFI KOTA BANDUNG DEMOGRAFI KOTA BANDUNG Kondisi dan perkembangan demografi berperan penting dalam perencanaan pembangunan. Penduduk merupakan modal dasar keberhasilan pembangunan suatu wilayah. Komposisi, dan distribusi

Lebih terperinci

24 Pasar Minggu (Bantaran Sungai Cisaranten Kulon) 25 Pasar Modern Batununggal 26 Gasibu Mini Antapani

24 Pasar Minggu (Bantaran Sungai Cisaranten Kulon) 25 Pasar Modern Batununggal 26 Gasibu Mini Antapani Zona Kuning 1. Zona kuning yang berdasarkan waktu adalah seluruh pasar tumpah di daerah hanya boleh berdagang pada jam tertentu yaitu mulai pukul 22.00 WIB sampai 06.00 WIB. 2. Zona kuning yang berdasarkan

Lebih terperinci

DAFTAR SASARAN PROGRAM DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG TAHUN 2008 JML PDD JML PDD NEON LANSIA WILAYAH KERJA BUMI. ANAK REM (Kelurahan) BALITA K SI (1.

DAFTAR SASARAN PROGRAM DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG TAHUN 2008 JML PDD JML PDD NEON LANSIA WILAYAH KERJA BUMI. ANAK REM (Kelurahan) BALITA K SI (1. DAFTAR SASARAN PROGRAM DNAS ESEHATAN OTA BANDUNG TAHUN BAY BAY L AJA 45-59 60-69 =Ž70 NO ECAMATAN ESMAS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1 SUASAR 1 Sukarasa 1 Sukarasa 10,832 154

Lebih terperinci

LAMPIRAN : SALINAN KEPUTUSAN WALIKOTA BANDUNG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA BANDUNG

LAMPIRAN : SALINAN KEPUTUSAN WALIKOTA BANDUNG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA BANDUNG LAMPIRAN : SALINAN KEPUTUSAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 480/Kep.179.Diskominfo/2015 TANGGAL : 16 Februari 2015 PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA BANDUNG Pembina : 1. Walikota 2. Wakil Walikota

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. 3. Aronoff, S Geographic Information System, A Management Perspective. WDL Publications. Ottawa, Canada.

Daftar Pustaka. 3. Aronoff, S Geographic Information System, A Management Perspective. WDL Publications. Ottawa, Canada. 51 Daftar Pustaka 1. Andri, H. 2002, Kajian Pengaruh Tingkat Pelayanan Listrik, Telepon, Air Bersih, dan Jalan terhadap Jual Objek Pajak (Studi Kasus Kota Bandung), Tesis, Program Magister Perencanaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP)

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) Rezki Susan Ardyati dan Dida D. Damayanti Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

Lampiran.1 Data rekam medik

Lampiran.1 Data rekam medik NO No. RM UMUR JK ALAMAT Bulan Ht Trom IgM IgG Ns- 1 Ag Diagnosis 1 913599 4 th L kel. Cigereleng 2 feb-3 maret DHF kec. Regol 2 889399 8 th L kel.ciseureuh 16 jan-22 jan DHF Kec.Regol 3 842429 2 th P

Lebih terperinci

OPTIMALISASI LAHAN TANAH UNTUK AREA RUMAH DAN JALAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMALISASI LAHAN TANAH UNTUK AREA RUMAH DAN JALAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Optimalisasi Lahan Tanah untuk Area Rumah dan Jalan... (Fadhil dkk.) OPTIMALISASI LAHAN TANAH UNTUK AREA RUMAH DAN JALAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Luthfi Ahmad Fadhil *, Esmeralda C Djamal, Ridwan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA BTS DI KOTA BANDUNG. 3.1 Gambaran Umum Karakteristik Wilayah Kota Bandung

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA BTS DI KOTA BANDUNG. 3.1 Gambaran Umum Karakteristik Wilayah Kota Bandung BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTUMBUHAN MENARA BTS DI KOTA BANDUNG 3.1 Gambaran Umum Karakteristik Wilayah Kota Bandung Bentuk bentang alam Kota Bandung berupa cekungan dengan ketinggian ratarata 791 meter di

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Wilayah Perencanaan RTRW Kota Bandung

Tabel 4.1 Wilayah Perencanaan RTRW Kota Bandung IV. KONDISI UMUM 4.1. Kondisi Fisik dan Lingkungan 4.1.1. Wilayah Administrasi Kota Bandung merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat. Secara Geografi Kota Bandung terletak diantara 107 Bujur Timur dan 6 55'

Lebih terperinci

Pengembangan Model Capacitated Maximal Covering Location Problem (CMCLP) Dalam Penentuan Lokasi Pendirian Gudang

Pengembangan Model Capacitated Maximal Covering Location Problem (CMCLP) Dalam Penentuan Lokasi Pendirian Gudang https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol19.no1.21-27 Pengembangan Model Capacitated Maximal Covering Location Problem (CMCLP) Dalam Penentuan Lokasi Pendirian Gudang Putu Eka Dewi Karunia Wati *, Hilyatun Nuha

Lebih terperinci

EVALUASI PENYEDIAAN, PENGELOLAAN DAN DAYA LAYAN FASILITAS TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH SEMENTARA DI KECAMATAN ANDIR KOTA BANDUNG

EVALUASI PENYEDIAAN, PENGELOLAAN DAN DAYA LAYAN FASILITAS TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH SEMENTARA DI KECAMATAN ANDIR KOTA BANDUNG EVALUASI PENYEDIAAN, PENGELOLAAN DAN DAYA LAYAN FASILITAS TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH SEMENTARA DI KECAMATAN ANDIR KOTA BANDUNG Rose Fatmadewi rose.fatmadewi@mail.ugm.ac.id B.S. Eko Prakoso ekoprak@ugm.ac.id

Lebih terperinci

DAFTAR ANGGOTA LINMAS YANG DITUGASKAN SELAKU PETUGAS KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN ATAU BANTUAN POLISI (BANPOL) TAHUN 2016 KECAMATAN : BANDUNG KULON

DAFTAR ANGGOTA LINMAS YANG DITUGASKAN SELAKU PETUGAS KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN ATAU BANTUAN POLISI (BANPOL) TAHUN 2016 KECAMATAN : BANDUNG KULON DAFTAR ANGGOTA LINMAS YANG DITUGASKAN SELAKU PETUGAS KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN ATAU BANTUAN POLISI (BANPOL) TAHUN 2016 KECAMATAN : BANDUNG KULON KELURAHAN NAMA LENGKAP TTL CIGONDEWAH RAHAYU 1 AJAT S BANGUNG,1970

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Hampir setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia menghasilkan sampah, terutama

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Jawa Barat) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Jawa Barat) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 01-01-12/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Jawa Barat) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian GAMBAR 1.1 Peta Kelurahan Sadang Serang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian GAMBAR 1.1 Peta Kelurahan Sadang Serang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kelurahan Sadang Serang merupakan salah satu bagian wilayah di Kecamatan Coblong Kota Bandung yang dibentuk pada tahun 1976 dengan memiliki luas wilayah

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BANDUNG KULON Tahun ISSN / ISBN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BANDUNG KULON Tahun ISSN / ISBN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x Katalog BPS : 9213.3273.010 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BANDUNG KULON 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN BANDUNG KULON Tahun 2013 2016 ISSN / ISBN : - No. Publikasi : 3273.1633

Lebih terperinci

D A F T A R : L A P O R A N K E B A K A R A N B U L A N J A N U A R I DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN KOTA BANDUNG

D A F T A R : L A P O R A N K E B A K A R A N B U L A N J A N U A R I DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN KOTA BANDUNG WILAYAH KOTA BANDUNG D A F T A R : L A P O R A N K E B A K A R A N B U L A N J A N U A R I 2 0 1 5 DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN KOTA BANDUNG No. Hari / Tanggal / Waktu Tempat / Lokasi

Lebih terperinci

Model Sistem Persediaan Probabilistik Multi Item pada Pendistribusian Multi Eselon Dengan Potongan Harga

Model Sistem Persediaan Probabilistik Multi Item pada Pendistribusian Multi Eselon Dengan Potongan Harga Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2012 ISBN No. 978-979-96964-3-9 Model Sistem Persediaan Probabilistik Multi Item pada Pendistribusian Multi Eselon Dengan Potongan Harga Hendro Prassetiyo, Fifi Herni

Lebih terperinci

BAB III KARAKTERISTIK WILAYAH TIMUR KOTA BANDUNG

BAB III KARAKTERISTIK WILAYAH TIMUR KOTA BANDUNG BAB III KARAKTERISTIK WILAYAH TIMUR KOTA BANDUNG Sebelum menganalisis lebih jauh, terlebih dahulu akan dibahas karakteristik Kota Bandung dan secara khusus wilayah Bandung Timur meliputi kondisi karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha bisnis donut di bandung saat ini semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha bisnis donut di bandung saat ini semakin pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan usaha bisnis donut di bandung saat ini semakin pesat ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat. Persaingan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 09 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PEMECAHAN, PENGGABUNGAN DAN PENGHAPUSAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 09 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PEMECAHAN, PENGGABUNGAN DAN PENGHAPUSAN KELURAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2000 TAHUN : 2000 NOMOR : 14 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 09 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PEMECAHAN, PENGGABUNGAN DAN PENGHAPUSAN KELURAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masalah keputusan ekonomi mengenai pemilihan dan/atau penempatan fasilitas yang tepat untuk memenuhi permintaan secara efisien, banyak sekali terjadi dalam

Lebih terperinci

Oleh : CAHYA GUNAWAN JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2012

Oleh : CAHYA GUNAWAN JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2012 Oleh : CAHYA GUNAWAN 1.05.08.215 JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2012 PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari sering dilakukan perjalanan

Lebih terperinci

METODE TRAVELING SALESMAN UNTUK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK PADA DAERAH-DAERAH YANG TERIDENTIFIKASI BAHAYA

METODE TRAVELING SALESMAN UNTUK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK PADA DAERAH-DAERAH YANG TERIDENTIFIKASI BAHAYA METODE TRAVELING SALESMAN UNTUK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK PADA DAERAH-DAERAH YANG TERIDENTIFIKASI BAHAYA Oleh : Aisyah Lestari 1206 100 016 Dosen Pembimbing: Subchan, Ph.D 19710513 199702 1 001 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era modernisasi seperti ini, listrik merupakan salah satu energi yang paling penting dalam kehidupan. Listrik merupakan jantung utama dalam kehidupan

Lebih terperinci

PENENTUAN POLA PEMOTONGAN PELAT LEMBARAN UNTUK MEMINIMALKAN PELAT SISA PADA PT. X DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING

PENENTUAN POLA PEMOTONGAN PELAT LEMBARAN UNTUK MEMINIMALKAN PELAT SISA PADA PT. X DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING PENENTUAN POLA PEMOTONGAN PELAT LEMBARAN UNTUK MEMINIMALKAN PELAT SISA PADA PT. X DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING Andri Sanjaya 1) dan Abdullah Shahab 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,

Lebih terperinci

Penyebab Kebakaran. Korban Mati. Nama Pemilik

Penyebab Kebakaran. Korban Mati. Nama Pemilik Tanggal Waktu Lokasi Mobil Unit 2015-01-06 2015-01-07 Jl Cibaduyut No 64 A Rt 04 Rw 01 05:30- Kelurahan Cibaduyut Kecamatan 06:50+0700 Bojongloa Kidul 18:27-19:05+0700 Jl Budisari III No 11 Rt 02 Rw 05

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB II GAMBARAN UMUM. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan a. Tugas Pokok Melaksanakan kewenangan yang dilimpahkan Kepala Daerah untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. b. Fungsi. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN PENANGGULANGAN BENCANA ALAM GARUT BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN PENANGGULANGAN BENCANA ALAM GARUT BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN PENANGGULANGAN BENCANA ALAM GARUT BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Rubi Setiawan 1, Dede Kurniadi 2, H. Bunyamin 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl.

Lebih terperinci

DAFTAR EVALUASI KEGIATAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN TAHUN ANGGARAN 2013 KECAMATAN BOJONGLOA KALER KOTA BANDUNG KELURAHAN SUKAASIH

DAFTAR EVALUASI KEGIATAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN TAHUN ANGGARAN 2013 KECAMATAN BOJONGLOA KALER KOTA BANDUNG KELURAHAN SUKAASIH DAFTAR EVALUASI KEGIATAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN TAHUN ANGGARAN 2013 KECAMATAN BOJONGLOA KALER KOTA BANDUNG Sifat Proyek / Kegiatan SUMBER BIAYA ( Rp ) KELURAHAN SUKAASIH 1 Kelurahan Belanja Pegawai 1

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR DAN MUSYAWARAH NASIONAL MODEL PERSAMAAN MATEMATIS ALOKASI KENDARAAN ANGKUTAN SAMPAH BERDASARKAN METODE PENGGABUNGAN BERURUT OLEH :

MAKALAH SEMINAR DAN MUSYAWARAH NASIONAL MODEL PERSAMAAN MATEMATIS ALOKASI KENDARAAN ANGKUTAN SAMPAH BERDASARKAN METODE PENGGABUNGAN BERURUT OLEH : MAKALAH SEMINAR DAN MUSYAWARAH NASIONAL MODEL PERSAMAAN MATEMATIS ALOKASI KENDARAAN ANGKUTAN SAMPAH BERDASARKAN METODE PENGGABUNGAN BERURUT OLEH : HORAS SAUT MARINGAN M Fakultas Teknik Universitas Riau

Lebih terperinci

OPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN 2 SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING

OPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN 2 SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING OPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING Anik Perwita Sari dan Abdullah Shahab Program Studi MagisterManajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN II. 1. Umum Ujung Berung Regency merupakan perumahan dengan fasilitas hunian, fasilitas sosial dan umum, area komersil dan taman rekreasi. Proyek pembangunan perumahan

Lebih terperinci

Penanggulangan Gangguan Penglihatan Nasional

Penanggulangan Gangguan Penglihatan Nasional Gangguan penglihatan dan kebutaan masih merupakan masalah di dunia, menurut estimasi perhitungan dari WHO pada program pencegahan Kebutaan terdapat 285 juta orang di dunia mengalami gangguan penglihatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pengembangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan industri jasa yang memiliki fungsi pelayanan publik dan misi pengembangan nasional, yang secara umum menjalankan fungsi sebagai pendukung

Lebih terperinci

PEMODELAN JARINGAN DISTRIBUSI PUPUK PT. X DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING

PEMODELAN JARINGAN DISTRIBUSI PUPUK PT. X DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING PEMODELAN JARINGAN DISTRIBUSI PUPUK PT. X DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING Evy Hendriarianti*, Bobby O.P. Soepangkat**, Nurhadi Siswanto** * ITN Malang, e-mail: hendriarianti@yahoo.com

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Wilayah Pengembangan Tegallega pada Tahun

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Wilayah Pengembangan Tegallega pada Tahun V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Penghitungan Aspek Kependudukan Kependudukan merupakan salah satu bagian dari aspek sosial pada Wilayah Pengembangan Tegallega. Permasalahan yang dapat mewakili kondisi kependudukan

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG Executive Summary Kajian Penyusunan Model Tematik Berbasis Potensi Unggulan Disiapkan untuk BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG 0 Pendahuluan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung

Lebih terperinci

BAB III PROSUDER PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode

BAB III PROSUDER PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode 43 BAB III PROSUDER PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Ali (1983:120) yang dimaksud dengan metode deskriptif adalah metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota dengan segala macam aktivitasnya menawarkan berbagai ragam

BAB I PENDAHULUAN. Kota dengan segala macam aktivitasnya menawarkan berbagai ragam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota dengan segala macam aktivitasnya menawarkan berbagai ragam potensi, peluang dan keuntungan dalam segala hal. Kota juga menyediakan lebih banyak ide dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Perkiraan Jumlah Burung yang dipelihara (dalam ribuan ekor) Sumber: Burung Berkicau (2010)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Perkiraan Jumlah Burung yang dipelihara (dalam ribuan ekor) Sumber: Burung Berkicau (2010) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini burung telah menjadi hewan kesayangan baik di desa-desa maupun di kota-kota. Keberadaan burung sebagai hewan piaraan juga membuka banyak peluang usaha

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI PASAR LOKAL DI KECAMATAN CIKAMPEK

BAB IV ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI PASAR LOKAL DI KECAMATAN CIKAMPEK 83 BAB IV ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI PASAR LOKAL DI KECAMATAN CIKAMPEK 4.1 Metode Pemilihan Alternatif Lokasi Pasar Lokal 4.1.1 Penentuan Titik Titik Permintaan (Demand Point) Titik permintaan

Lebih terperinci

BAB VI PERHITUNGAN RINCI PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH

BAB VI PERHITUNGAN RINCI PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH BAB VI PERHITUNGAN RINCI PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH 6.1 Umum Perencanaan suatu sistem distribusi air bersih meliputi : 1. perhitungan kebutuhan air bersih di daerah perencanaan 2. perhitungan

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PENYEDIAAN TEMPAT PEMAKAMAN UMUM (TPU) DI KOTA BANDUNG

BAB IV EVALUASI PENYEDIAAN TEMPAT PEMAKAMAN UMUM (TPU) DI KOTA BANDUNG 63 BAB IV EVALUASI PENYEDIAAN TEMPAT PEMAKAMAN UMUM (TPU) DI KOTA BANDUNG Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil evaluasi dari penyediaan tempat pemakaman umum di Kota Bandung. Evaluasi meliputi evaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambahan penduduk dan aktivitas masyarakat akan semakin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi, yang juga akan membawa dampak terhadap permasalahan lingkungan.

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 9213.3273.010 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BANDUNG KULON Tahun 2013 ISSN / ISBN : - No. Publikasi : 3273.1534 Katalog BPS : 9213.3273.010 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : vi +

Lebih terperinci

Model Sistem Pengendalian Persediaan Dua Eselon Pada Sub Dolog Wilayah VIII Bandung *

Model Sistem Pengendalian Persediaan Dua Eselon Pada Sub Dolog Wilayah VIII Bandung * Reka Integra ISSN : 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Model Sistem Pengendalian Persediaan Dua Eselon Pada Sub Dolog Wilayah VIII

Lebih terperinci