MEMBANGUN STRATEGI PENGEMBANGAN DAN SOSIALISASI PERBANKAN SYARIAH. Kemunculan bank-bank dan lembaga keuangan Islam sebagai organisasi
|
|
- Devi Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 MEMBANGUN STRATEGI PENGEMBANGAN DAN SOSIALISASI PERBANKAN SYARIAH Oleh : Naili Rahmawati, M. Ag* 1 Pendahuluan Kemunculan bank-bank dan lembaga keuangan Islam sebagai organisasi yang relatif baru menimbulkan tantangan besar. Para pakar syariah Islam harus mencari dasar bagi penerapan dan pengembangan standar investasi yang berbeda dengan standar investasi bank dan lembaga keuangan konvensional seperti telah dikenal selama ini. Standar investasi tersebut menjadi kunci sukses bank Islam dalam melayani masyarakat di sekitarnya sehingga, seperti lazimnya, harus dapat menyajikan informasi yang cukup, dapat dipercaya, dan relevan bagi para penggunanya, namun tetap dalam konteks syariah Islam. Eksistensi perbankan syariah sebagai salah satu industri keuangan yang berkompeten terhadap masalah-masalah perekonomian sampai saat ini masih perlu diadakan perubahan-perubahan, baik secara eksternal maupun internal. Karena dengan kedua perubahan tersebut maka suatu institusi dapat survive dalam lingkungan sekitar yang selalu dinamis. Hal tersebut di atas perlu dilakukan mengingat fenomena perekonomian dunia telah berubah dari waktu ke waktu. Globalisasi ekonomi yang diwarnai dengan bebasnya arus barang modal dan jasa, serta perdagangan antar negara 1 Penulis adalah Staf Pengajar pada Fakultas Syari ah IAIN Mataram
2 2 telah mengubah suasana kehidupan menjadi individualistis dan persaingan yang amat ketat dan membawa dampak di berbagai sektor kehidupan. Ketidak seimbangan ekonomi global, dan krisis ekonomi yang melanda tersebut, adalah suatu bukti yang salah terhadap asumsi penggunaan sistem ekonomi kapitalis yang dianggap sebagai sistem yang cocok diterapkan di negara ini. Adanya kenyataan sejumlah bank besar ditutup, di-take-over, dan sebagian lainnya harus direkapitulasi dengan biaya ratusan triliun rupiah dari uang negara, maka rasanya amatlah disayangkan jika kita tidak melakukan perubahan dan melakukan sesuatu untuk memperbaikinya. Untuk itu Islam menawarkan model alternatif perbankan yang telah ada, yang disesuaikan dengan syariah Islam. Prinsip bagi hasil (profit sharing) merupakan karakteristik umum dan landasan dasar bagi operasional bank Islam secara keseluruhan. Karena dengan filosofi utama kemitraan dan kebersamaan (sharing) dalam profit dan risk dapat mewujudkan kegiatan ekonomi yang lebih adil dan transparan. Investasi merupakan dasar aktivitas ekonomi pada suatu masyarakat. Tetapi tidak setiap individu mampu menginvestasikan tabungannya secara langsung. Karenanya, bank Islam memainkan peran penting dengan bertindak sebagai sarana untuk menarik tabungan para individu dan menginvestasikan tabungan-tabungan ini untuk kepentingan individu dan masyarakat. Tantangan yang dihadapi Perbankan Islam Berdirinya IDB (Islamic Development Banking) yang mempunyai tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan sosial bagi
3 3 negara-negara anggota dan masyarakat muslim pada umumnya, telah memotifasi banyak negara Islam untuk mendirikan lembaga keuangan syariah. Namun demikian tantangan untuk mengoptimalkan sistem perbankan Islam di dalam era ekonomi dunia baru saat ini perlu dilakukan terus menerus. Indonesia sebagai sebuah negara yang mayoritas penduduk beragama Islam tergolong negara yang terlambat dalam menerapkan konsep bank syariah bila dibandingkan dengan negara seperti Malaysia, Pakistan, Sudan atau Bangladesh, sehingga pengalaman dalam mengintegrasikan sistem dan mekanisme yang dapat bersaing dengan sistem perbankan modern belum dimiliki. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis mencoba bersikap kritis untuk menggali akariyah permasalahan yang dihadapi oleh gerak laju perbankan Islam. Hal mendasar dari keberadaan perbankan syariah ini adalah bagaimana upaya pengembangan dan sosialisasinya dalam kancah dunia perekonomian yang penuh dengan tantangan? Di dalam kehidupan modern ini, keberadaan bank ternyata sudah menjadi kebutuhan yang penting bagi masyarakat luas. Mulai dari yang menabung, yang meminjam uang dan sampai kepada yang menggunakan jasanya untuk mentransfer uang dari satu kota atau negara ke kota atau negara lain. Sebenarnya Islam memiliki sistem ekonomi yang mengungguli sistem ekonomi lainnya yang hanya merupakan 'buah tangan' manusia. Sistem ekonomi Islam adalah sebuah sistem yang berlandasan ajaran Illahi, yang kesesuaiannya dengan umat dapat dipastikan. Hanya ekonomi Islamlah yang dapat membantu umat mencapai kesejahteraannya. Tetapi, untuk mendorong individu menginvestasikan dananya melalui bank
4 4 Islam, perlu disadari bahwa individu-individu itu harus terlebih dahulu percaya bahwa bank Islam mampu merealisasikan tujuan-tujuan investasinya. Ketiadaan kepercayaan pada kemampuan bank Islam untuk berinvestasi secara efisien dan penuh kepatuhan kepada syariah Islam, menyebabkan banyak individu yang menahan diri untuk berinvestasi melalui bank Islam. Salah satu prasyarat pengembangan kepercayaan itu adalah ketersediaan informasi yang meyakinkan nasabah terhadap kemampuan bank Islam dalam mencapai tujuannya. Di antara sumber-sumber informasi yang penting adalah laporan keuangan dari bank Islam yang disiapkan sesuai dengan standar yang dapat diterapkan pada bank Islam. Untuk mengembangkan standar tersebut tidak ada salahnya untuk mulai mengembangkannya dari standar akuntansi keuangan bank yang ada, tentu saja dengan berbagai perubahan dan modifikasi. Syaratnya, standar yang telah ada tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip muamalah Islam. Sebuah Dilema Islam tidak ingin membangun sistem ekonominya di atas landasan egoistik dan kedengkian sosial. Dunia ekonomi Islam saat ini memang sedang mengalami dilema, ketika sistem ekonomi syariah dipandang sebagai pilihan setelah kegagalan sistem kapitalis, namun dalam proses pengembangannya sistem syariah masih dilanda berbagai macam kendala. Menurut hasil survei yang dilakukan BI (Bank Indonesia) berupa jajak pendapat di enam provinsi, hanya 11 % dari responden yang memahami dan memanfaatkan produk syariah. Padahal yang mengatakan bunga bank
5 5 bertentangan dengan agama ada 42 %. Terjadi kesenjangan antara kebutuhan dan pengetahuan masyarakat terhadap jenis-jenis produk syariah. Akibatnya, permintaan masyarakat rendah. Bank pun kesulitan memasarkan produk syariahnya. Sungguh ironis, kenyataan di atas membuktikan bahwa minat dan pengetahuan masyarakat luas pada umumnya, tentang keberadaan produkproduk syariah masih minim. Padahal dengan keunggulan-keunggulan dalam produk syariah yang ditawarkan, sangat menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan gotong royong. Tidak ada salah satu pihak yang mengalami kerugian. Apalagi dengan sistem bebas bunga, yang secara otomatis sistem syariah tak akan terkena dampak kenaikan suku bunga. Memang kebangkitan Islam membutuhkan waktu yang panjang, meskipun demikian penerapan sistem keuangan dan perbankan Islam tidak perlu menunggu hingga terwujudnya kesadaran moral masyarakat Islam yang ideal. Hal ini disebabkan oleh persamaan sebagai sistem dasar yang Islami tidak memerlukan lingkungan yang seluruhnya Islam, dan bahkan kita dapat menyerap hal-hal yang positif dari negara-negara non muslim. Terwujudnya kesadaran moral dan orientasi keadilan dalam lingkungan yang Islami dapat memperkuat dan memperkaya sistem. Jadi dibutuhkan strategi yang bertahap. Prinsip dan Tujuan Pengembangan Bank Syariah Bank-bank Islam dikembangkan berdasarkan prinsip yang tidak membolehkan pemisahan antara hal yang temporal (keduniaan) dan keagamaan. Prinsip ini mengharuskan kepatuhan kepada syariah sebagai dasar dari semua
6 6 aspek kehidupan. Kepatuhan ini tidak hanya dalam hal ibadah ritual, tetapi transaksi bisnis pun harus sesuai dengan ajaran syariah. Sebagai contoh dalam hal ini adalah aspek yang paling terkemuka dari ajaran Islam mengenai muamalah, yaitu pelarangan riba dan persepsi uang sebagai alat tukar dan alat melepaskan kewajiban. Uang bukanlah komoditas, dengan demikian, uang tidak memiliki nilai waktu, kecuali nilai barang yang ditukar melalui penggunaan uang sesuai dengan syariah. Sebagai konsekuensi dari prinsip ini maka bank Islam dioperasikan atas dasar konsep bagi untung dan bagi risiko yang sesuai dengan salah satu kaidah Islam, yaitu "keuntungan adalah bagi pihak yang menanggung risiko." Bank Islam menolak bunga sebagai biaya untuk penggunaan uang dan pinjaman sebagai alat investasi, dan hal ini inheren dengan apa yang dikatakan oleh M. Faruq an-nabaha : Riba diharamkan al-quran dengan sangat jelas, sekira tiada alasan untuk ragu dan tiada alasan untuk memperdebatkannya lagi. Riba haram yang dimaksud adalah melangitkan harga akibat tempo yang diberikan. Dengan praktik ini, jelas terlihat pengambilan keuntungan oleh yang kuat dari si lemah yang membutuhkan hutang atau tempo pembayaran. Sebab itu, alasan haramnya riba jelas, meyelamatkan si lemah dari hegemoni biadab si kuat. Pada umumnya bunga diartikan sebagai biaya yang dikenakan kepada peminjam uang atau imbalan yang diberikan kepada penyimpan yang besarnya telah ditentukan di muka dalam bentuk persentase. Bunga akan terus dikenakan selama masih ada simpanan atau pinjaman, tidak terbatas jangka waktunya. Dengan demikian pemilik uang berhak atas pengembalian hutang ditambah bunganya (fixed return) tanpa melihat, apakah peminjam mendapat keuntungan
7 7 atau malah rugi dari pinjaman itu. Alasan mendasar mengapa al-quran menetapkan ancaman yang begitu keras terhadap bunga adalah bahwa Islam hendak menegakkan suatu sistem ekonomi di mana semua bentuk eksploitasi dihapuskan, terutama ketidakadilan dalam bentuk bahwa penyedia dana dijamin dengan suatu keuntungan positif tanpa bekerja apapun atau menanggung risiko, sedangkan pelaku bisnis, meskipun sudah mengelola dan bekerja keras, tidak dijamin dengan keuntungan positif demikian. Islam hendak menegakkan keadilan antara penyedia dana dan pelaku bisnis. Adanya perbedaan dan karakteristik produk bank konvensional dengan bank syariah telah menimbulkan adanya keengganan bagi pengguna jasa perbankan. Keengganan tersebut antara lain disebabkan oleh hilangnya kesempatan mendapatkan penghasilan tetap berupa bunga dari simpanan. Oleh karena itu, secara umum perlu diinformasikan bahwa penempatan dana pada bank syariah juga dapat memberikan keuntungan finansial yang kompetitif. Di samping itu, salah satu karakteristik khusus dari hubungan bank dengan nasabah dalam sistem perbankan syariah adalah adanya moral force dan tuntutan terhadap etika usaha yang tinggi dari semua pihak. Hal ini selanjutnya akan mendukung prinsip kehati-hatian dalam usaha bank maupun nasabah. Langkah yang seharusnya diambil oleh pemerintah untuk membangun kembali sistem perbankan yang sehat dalam rangka mendukung program pemulihan dan pemberdayaan ekonomi nasional, selain restrukturisasi perbankan, adalah dengan pengembangan sistem perbankan syariah. Sebagai konsekuensi dari fungsi bank syariah maka tujuan pengembangan perbankan syariah adalah
8 8 untuk memenuhi hal-hal berikut : 1. Kebutuhan jasa perbankan bagi masyarakat yang tidak dapat menerima konsep bunga 2. Peluang pembiayaan bagi pengembangan usaha berdasarkan prinsip kemitraan 3. Kebutuhan akan produk dan jasa perbankan unggulan Jawaban yang Signifikan Dalam pengembangan bank syariah dibutuhkan strategi yang mengarah pada peningkatan kompetensi usaha yang dilakukan secara komprehensif dengan mengacu pada analisis kekuatan dan kelemahan perbankan syariah di Indonesia. Karena secara nyata perkembangan bank syariah menghadapi tiga kendala, kendala obyektif, kendala sosialisasi dan kendala operasional. Kendala obyektif menyangkut lemahnya pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap syariah pada umumnya, pengetahuan tentang bank syariah dan anggapan mereka terhadap bunga. Sedang kendala sosialisasi dikarenakan produknya yang unik serta kurang akomodatifnya pemerintah. Dan dalam operasionalnya, bank syariah mengalami kendala dalam perangkat pengaturan baik itu manajemen, sistem serta kurangnya SDM. Dalam hal SDM ini penting, karena SDM memegang peranan penting dalam proses operasionalnya. Dalam manajemen SDM, diperlukan adanya analisis kerja. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui hubungan pekerjaannya, syaratsyarat yang harus dipenuhi, dan untuk mengetahui rincian pekerjaan. Untuk itu dibutuhkan pula program pelatihan dan pengembangan SDM, karena kemajuan
9 9 teknologi yang meningkat, produktivitas yang meningkat serta persaingan yang ketat. Menurut Ahmad Muflih Saefuddin, perlunya sosialisasi dan institusionalisasi ekonomi Islam, secara global, adalah melalui pendidikan Islam untuk disiplin ilmu ekonomi (IDI-Ekonomi). Hal tersebut dilaksanakan dalam rangka syiar Islam terutama dalam bidang muamalah. Agama Islam, sebagaimana kita pahami secara makro menjamah seluruh kehidupan. Secara mikro, khususnya dalam IDI, Islam ditegaskan wawasannya, ketrampilan kerjanya, dan fungsinya dalam ilmu tersebut, sehingga kita dapat menempatkan dan memanfaatkannya dalam konteks budaya. Karena sistem keuangan dan perbankan bukan merupakan bagian terpisah dari perekonomian, reorganisasinya juga harus menjadi bagian yang penting dari keseluruhan perubahan, termasuk trnasformasi moral, regenerasi sosio-ekonomi dan pembaharuan politik. Peranan negara tidak dapat diabaikan. Ini harus diapresiasi bahwa sementara tujuan-tujuan Islam, di satu pihak, tidak dapat direalisasikan tanpa memungkinkan sistem keuangan dan perbankan untuk memainkan peranannya yang memadai sesuai dengan ajaran Islam, di lain pihak, tujuan-tujuan tersebut juga tidak dapat direalisasikan hanya dengan mereorganisasikan sistem keuangan dan perbankan. Motifasi masyarakat muslim untuk terlibat dalam aktivitas bank syariah harus terus ditingkatkan. Tingkat efektivitas keterlibatan masyarakat muslim dalam bank syariah tergantung pada sikap dan pola pikir masyarakat muslim itu sendiri. Dan untuk mengubah sikap dan pola pikir masyarakat ini diperlukan waktu yang panjang disertai upaya-upaya yang lebih terstruktur dan berkesinambungan.
10 10 Penutup Agama Islam yang universal dan komprehensif dimaksudkan untuk mengatur umat manusia agar ia dapat berjalan menurut fitrahnya secara adil, teratur, proporsional dan menyeluruh sehingga tercapai kesejahteraan umat yang senantiasa mengabdi kepada-nya. Universalitas dan komprehensifitas Islam memberikan peluang bagaimana Islam dapat diterima dan dapat diterapkan pada semua dimensi ruang dan waktu. Ketika mensyariatkan hukum-hukum ekonomi kepada manusia, Islam telah mensyariatkan hukum-hukum tersebut kepada pribadi. Sedangkan pada saat mengupayakan terjamin-tidaknya hak hidup serta tercapai-tidaknya suatu kemakmuran, Islam telah menjadikan semuanya harus direalisasikan dalam sebuah masyarakat yang memiliki gaya hidup tertentu. Karena itu, Islam memperhatikan hal-hal yang menjadi tuntutan masyarakat, pada saat melihat terjamin-tidaknya kehidupan serta mungkin-tidaknya tercapainya suatu kemakmuran. Islam, bahkan, telah menjadikan pandangannya kepada apa yang dituntut oleh masyarakat sebagai asas dalam memandang kehidupan dan kemakmuran. Penyelesaian atas krisis ekonomi yang kini terjadi sesungguhnya berada dipundak komponen semua bangsa, sehingga pelibatan unsur dinamik yang punya potensi untuk membangun kembali ekonomi bangsa kita mutlak diperlukan. Salah satu misi penting didirikannya bank syariah adalah untuk mengentaskan kemiskinan. Ini berarti bank harus menjaring nasabah sebesarbesarnya terutama dari pedesaan yang notabene berpenghasilan kurang.
11 11 Dengan keunggulan sistem syariah, Islam telah mengatur jaminanjaminan hak secara pribadi serta memberikan kesempatan seseorang untuk mencapai kemakmurannya. Sementara, pada saat yang sama Islam membatasi perolehan harta, yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan primer, sekunder dan tersier, untuk kemudian diimplementasikan dalam fungsi sosial yang interaktif. Wallahu alam bissawab. DAFTAR BUKU Ali Djoefri Chozin Soen an, dkk., Indonesia Menapak Abad 21 Kajian Ekonomi Politik, Jakarta: Millennium Publisher, 2000 Chapra, M. Umer, Al-Quran Menuju Sistem Moneter yang Adil, Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1997, Sistem Moneter Islam, Jakarta: Gema Insani Press & Tazkia Cendekia, 2000 Gatra, No. 22 Tahun IX, 19 April 2003 M. Rusli Karim (ed.), Berbagai Aspek Ekonomi Islam, Yogyakarta: P3EI FE UII & Tiara Wacana, 1992 Moh. Agus Tulus, Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku panduan mahasiswa, Pustaka Utama, Jakarta, 1992 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Press & Tazkia Cendekia, 2002 Nabaha, M. Faruq an-, Sistem Ekonomi Islam Pilihan Setelah Kegagalan Sistem Kapitalis dan Sosialis, Yogyakarta; UII Press, 2000 Nabhani, Taqyuddin an-, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif; Perspektif Islam, Surabaya: Rusalah gusti, 1996 Yusuf Qordhawi, Peran Nilai dan Moral Dalam Perekonomian Islam, Jakarta: Rabbani Press, 2000
BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank Islam atau bank syariah merupakan fenomena baru dalam dunia ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para pakar Islam dalam
Lebih terperinci(Survey pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta)
PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP SISTEM BAGI HASIL SEBAGAI ALTERNATIF INVESTASI KONVENSIONAL (Survey pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta) SKRIPSI SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kontroversi praktik bunga bank yang dilakukan pada bank bank konvensional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ide pendirian bank syariah di negara negara Islam tidak terlepas dari kontroversi praktik bunga bank yang dilakukan pada bank bank konvensional yang beredar di negara
Lebih terperinciMODAL PRODUKSI DALAM KONSEP EKONOMI ISLAM Oleh : Naili Rahmawati* 1
MODAL PRODUKSI DALAM KONSEP EKONOMI ISLAM Oleh : Naili Rahmawati* 1 Pendahuluan Faktor penggerak yang sangat mendasar dari suatu aktivitas ekonomi adalah adanya usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi menempati posisi yang sangat vital pada era perekonomian modern saat ini. Lalu lintas perdagangan dalam skala domestik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia merupakan suatu perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem perbankan alternatif yang selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada para pelaku pasar untuk berhati-hati dalam melakukan investasi. Di antara dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua perjanjian di bidang perekonomian dikaitkan dengan bunga. Akibat sistem bunga yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonominya berlandasan Al-Qur an dan As-Sunnah. dilihat dengan berdirinya lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Awal perbankan syariah dilandasi dengan kehadiran dua gerakan renaissance Islam modern, neorevivalis dan modernis. Tujuan utama dari pendirian lembaga keuangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi Islam yang melarang penggunaan sistem bunga dalam perekonomian khususnya perbankan, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, baik itu mencakup kelembagaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perbankan syariah ialah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, baik itu mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya sistem ekonomi serta sistem yang menopangnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangannya sistem ekonomi serta sistem yang menopangnya (antara lain Akuntansi) baru kajian Ekonomi Islam dan Akuntansi Islam yang lebih terdepan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Ekonosia, 2003, h Heri Sudarsono, Bank dan lembaga keuangan Syariah, Yogyakarta:
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan dan praktek ekonomi Islam secara internasional maupun nasional semakin membumi. Perkembangan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan bermunculan bank-bank umum syariah maupun unit usaha syariah yang dimiliki oleh bank-bank konvensional.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam zaman modern sekarang ini, tentu sebagian besar orang sudah mengenal tentang bank dan menggunakan jasanya, baik itu sebagai tempat menabung atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konvensional atau berdasarkan prisip syariah yang kegiatannya memberikan jasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perkembangan peran perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas dari system perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah sebagaimana diatur dalam Undang-undang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan ekonomi Islam di Indonesia semakin lama semakin mendapatkan perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk lebih cepat tumbuh dan berkembang meramaikan industri perbankan nasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan indutri perbankan saat ini tengah diramaikan oleh pertumbuhan industri perbankan syariah. Pertumbuhan bank syariah ke depan mempunyai peluang besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan dalam segala bidang kehidupan, salah satunya adalah di bidang perekonomian.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. PERSEPSI DAN SIKAP PESANTREN TERHADAP BANK SYARI AH
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. PERSEPSI DAN SIKAP PESANTREN TERHADAP BANK SYARI AH Sudah menjadi keharusan bagi bank syari ah untuk menerapkan prinsip keadilan dalam pengelolaannya. Prinsip keadilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank Syariah merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsipprinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank
Lebih terperinciPERSEPSI MASYARAKAT SURAKARTA TERHADAP PERBANKAN SYARIAH
PERSEPSI MASYARAKAT SURAKARTA TERHADAP PERBANKAN SYARIAH (Studi kasus di Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank syariah dalam perbankan nasional mulai dikembangkan sejak tahun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank syariah dalam perbankan nasional mulai dikembangkan sejak tahun 1992, dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, yang mulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi tidak lepas dari peranan sektor perbankan sebagai lembaga pembiayaan bagi sektor riil. Pembiayaan yang diberikan sektor perbankan kepada sektor riil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara, sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis saat ini, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk dapat menjaga kesetiaan pelanggan agar tidak berpindah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perjalanan ekonomi Indonesia telah berlangsung hampir sepuluh tahun
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perjalanan ekonomi Indonesia telah berlangsung hampir sepuluh tahun sejak terjadinya krisis moneter pada tahun 1997. Kondisi ekonomi nasional menjadi faktor yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandalkan sistem bagi hasil atau profit sharing (Kasmir, 2006:23).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa kini perkembangan Negara Republik Indonesia sangat pesat terutama dalam bidang perbankan, hal ini menunjukkan bahwa peranan perbankan membantu dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 membuka semua tabir kerapuhan perbankan konvensional. Akibat krisis ekonomi tersebut telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam negeri diikuti oleh kenaikan harga barang-barang dan jasa yang lain di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri diikuti oleh kenaikan harga barang-barang dan jasa yang lain di masyarakat. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi baik kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak memiliki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling besar pengaruhnya dalam aktifitas perekonomian masyarakat modern. Dimensi baru dalam
Lebih terperinciThis document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan penting dalam menunjang kemajuan perekonomian suatu negara. Keberadaan perbankan sangat dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di bidang perbankan. Kebijakan ini diharapkan dapat memperbaiki dan. memperkokoh ketahanan nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka menghadapi perkembangan perekonomian nasional yang berubah cepat, tantangan yang dinamis, semakin kompleks serta terintegrasi dengan perekonomian internasional
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia perekonomian yang terus berubah seiring berjalannya waktu, tidak dapat dipungkiri adanya persaingan bisnis antar perusahaan untuk dapat terus bertahan
Lebih terperinciAsas Filsafat Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Prinsip-prinsip, dan Faktor-Faktor Ekonomi Islam
. Asas Filsafat Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Prinsip-prinsip, dan Faktor-Faktor Ekonomi Islam 2 Pengertian Sistem Ekonomi Islam adalah sistem pemenuhan kebutuhan hidup manusia untuk mencapai kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat. (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu lembaga yang mempunyai peran strategis dalam menyelaraskan, menyerasikan, dan menyeimbangkan berbagai unsur pembangunan. Peran yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembang pesatnya bisnis Perbankan di Indonesia, yang mana perkembangan bisnis perbankan tersebut telah diantisipasi oleh pemerintah dengan dilahirkannya
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DAN PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN ( Studi Kasus pada PT. BPR Syariah Al-Wadi ah )
PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DAN PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN ( Studi Kasus pada PT. BPR Syariah Al-Wadi ah ) NOVITA FEBRIYANTI 103403031 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA. Oleh : Ahmad M Ryad, SE., Ak, MM.PD
1 STRATEGI PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Oleh : Ahmad M Ryad, SE., Ak, MM.PD ABSTRAK Dengan diakuinya eksistensi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah, di samping yang beroperasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia sejak tahun 997 telah menyadarkan semua pihak bahwa perbankan dengan sistem konvensional bukan merupakan satu-satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro syariah mempunyai peran yang cukup penting dalam mengembangkan aspek-aspek produksi dan investasi untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Soemitro, 2009:1). Berkenaan dengan ini, dapat disebutkan pemikiran-pemikiran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep teoritis mengenai bank Islam pertama kali muncul pada tahun 1940- an, dengan gagasan mengenai perbankan yang berdasarkan bagi hasil (Andri Soemitro, 2009:1).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pemberi layanan perbankan bagi masyarakat. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang ada di Indonesia.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini persaingan didalam aktivitas bisnis merupakan suatu fenomena yang sangat komplek karena mencakup berbagai macam bidang yang ada, baik itu dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Darmawi, 2006). Menurut Bank Indonesia, manajemen risiko merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen resiko yang merupakan suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis, serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sektor perbankan telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Dahulu sektor perbankan hanya sebagai fasilitator kegiatan pemerintah dan beberapa perusahaan besar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fenomena bank syariah merupakan salah satu fenomena yang tetap hangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fenomena bank syariah merupakan salah satu fenomena yang tetap hangat selama hampir dua dekade terakhir ini di Indonesia. Meskipun demikian, sebenarnya Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang pertumbuhan ekonomi negara. Hukum perbankan adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan memiliki peran penting dalam pembangunan khususnya dalam menunjang pertumbuhan ekonomi negara. Hukum perbankan adalah hukum positif yang mengatur segala sesuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan umat Islam, banyak idealisme yang muncul mempertanyakan apakah praktik ekonomi yang sudah dijalankan saat ini sudah sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, pertumbuhan ekonomi terasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam era globalisasi sekarang ini, pertumbuhan ekonomi terasa semakin meningkat dan komplek, bentuk-bentuk surat berharga juga turut mengalami berbagai macam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Selain memiliki peran penting dalam proses perekonomian, bank juga
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan bank sangat penting dalam proses perekonomian di Indonesia. Selain memiliki peran penting dalam proses perekonomian, bank juga mempunyai peranan dalam hal stabilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan. Berdasarkan sistem operasionalnya, perbankan Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara dibangun atas dua sektor, yaitu sektor riil dan sektor moneter. Sektor riil adalah sektor ekonomi yang ditumpukan pada sektor manufaktur
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN NASABAH DALAM MENABUNG DI BANK SYARI AH. (Study Kasus Pada Bank BRI Syariah Cabang Gubeng Surabaya) SKRIPSI
FAKTOR FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN NASABAH DALAM MENABUNG DI BANK SYARI AH (Study Kasus Pada Bank BRI Syariah Cabang Gubeng Surabaya) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sulit dihindari. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perhatian masyarakat terhadap perbankan selalu besar, baik pada waktu ekonomi sedang tumbuh subur maupun sebaliknya. Hal itu dikarenakan lembaga perbankan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bawah. Terutama menyangkut tempat tinggal yang merupakan papan sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena terkait keuangan atau mashrafiyah yang terjadi pada dekade terakhir ini dapat dikatakan sangat merisaukan kalangan masyarakat menengah ke bawah. Terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank menduduki posisi yang sangat vital dalam perekonomian seperti yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari peran serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah menerapkan sistem bebas bunga (interest free) dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekonomi merupakan sisi yang tidak terpisahkan dari dimensi kehidupan umat manusia. Bank syariah adalah salah satu instrumen ekonomi yang kemunculannya diyakini oleh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang didasarkan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ajaran agama yang menjadi wacana keseharian secara nyata menjadi dorongan teologi manusia untuk melakukan berbagai aktivitas, termasuk dalam hal ini adalah aktivitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah atau yang dikenal dengan Islamic Banking, pada awalnya
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perbankan syariah atau yang dikenal dengan Islamic Banking, pada awalnya dikembangkan sebagai suatu respon dari desakan berbagai pihak yang menginginkan agar tersedianya
Lebih terperinciBAB I BAB V PENUTUP PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab penutup yang berisi. 1.1 Latar Belakang Penelitian
16 1 BAB I BAB V PENUTUP Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran- saran dari hasil analisis data pada bab-bab sebelumnyayang dapat dijadikan masukan bagi berbagai pihak yang berkepentingan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mana didasarkan pada Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 sebagai landasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Bank syariah pertama berdiri di Indonesia sekitar tahun 1992 di mana didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama rahmatan lil Alamin, rahmat atau kebaikan bagi seluruh alam semesta termasuk manusia, yaitu untuk memperbaiki masyarakat, untuk mengatur pergaulan,
Lebih terperincipengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia perbankan mengalami perkembangan seiring dengan kondisi perekonomian yang sempat bergejolak. Prospek ekonomi yang dibayangi oleh kelesuan ekonomi Eropa
Lebih terperinciFAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH (Studi Kasus di BNI Syari ah Surakarta)
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH (Studi Kasus di BNI Syari ah Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan disetujuinya Undang-Undang No.10 Tahun 1998. Dalam undang-undang tersebut diatur dengan rinci
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan kegiatan ekonomi di Surakarta semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan kegiatan ekonomi di Surakarta semakin pesat, khususnya bidang perbankan. Hal ini dilihat dengan munculnya berbagai bank-bank swasta yang menawarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami peningkatan sejak dikeluarkannya UU No.10 Tahun 1998 yang mengatur dual banking system dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Khairunisa, 2001)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akhir-akhir ini lembaga keuangan berlabel syariah berkembang dalam skala besar dengan menawarkan produk-produknya yang beraneka ragam dengan istilahistilah
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling besar pengaruhnya dalam aktifitas perekonomian masyarakat modern. Perbankan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan syari ah pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep ekonomi Islam, terutama dalam bidang keuangan yang dikembangkan sebagai suatu respon dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek keadilan dalam bertransaksi. Bank berdasarkan prinsip syariah atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana fungsi utamanya sebagai penghimpun dan penyalur dana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana fungsi utamanya sebagai penghimpun dan penyalur dana dari masyarakat, perbankan memegang peranan yang sangat besar dalam perekonomian. Begitu pula dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbankan syariah di Indonesia, pertama kali dipelopori oleh Bank Muamalat Indonesia yang berdiri pada tahun 1991. Bank ini pada awal berdirinya diprakarsai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, sistem keuangan dinegara kita telah mengalami kemajuan. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia bisnis. Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia sejak tahun 1997 telah menyadarkan semua pihak bahwa perbankan dengan sistem konvensional bukan merupakan satu-satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan syariah di dunia diperkirakan mencapai 250 miliar Dollar AS,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laju pertumbuhan perbankan syariah di tingkat global tak diragukan lagi. Aset lembaga keuangan syariah di dunia diperkirakan mencapai 250 miliar Dollar AS, tumbuh rata-rata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bunga akan lebih mudah diterapkan secara integral (Heri, 2004: 3). Kehadiran Baitul Maal wat Tamwil (BMT) ditengah-tengah koperasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada prinsipnya, dalam sistem keuangan Islam lembaga-lembaga keuangan non bank yang diperlukan memiliki peran yang hampir sama. Perbedaannya terletak pada prinsip dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank dalam kehidupan masyarakat modern merupakan lembaga yang sulit untuk dihadiri keberadaannya, sehingga menimbulkan ketergantungan bagi masyarakat. Bank tidak hanya
Lebih terperincimengakibatkan terpuruknya perekonomian di Indonesia, dan kini bahkan telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1997 telah mengakibatkan terpuruknya perekonomian di Indonesia, dan kini bahkan telah menjadi krisis yang bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran perbankan telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia dipengaruhi oleh perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikarenakan Undang-Undang Perbankan yang berlaku yaitu UU No. 12 Tahun 1967,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 1980-an muncul pertama kali Lembaga Keuangan Syariah dalam bentuk Lembaga Mikro Keuangan Syariah (LKMS), Bank Syariah pada saat itu belum muncul dikarenakan Undang-Undang
Lebih terperinciOleh : Warseno K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
Analisis strategi pemasaran jasa perbankan syari ah untuk memperoleh laba yang optimal tahun 2006 (studi kasus pada Bank Muamalat cabang Solo) Oleh : Warseno K 7402168 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. orang-orang yang melanggar perintahnya, maka amal perbuatan mereka akan
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Islam, manusia diwajibkan untuk berusaha agar ia mendapatkan rezeki guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Islam juga mengajarkan kepada manusia bahwa Allah Maha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan lembaga perbankan syariah didorong oleh adanya desakan kuat oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberadaan lembaga perbankan syariah didorong oleh adanya desakan kuat oleh orang islam yang ingin terhindar dari transaksi bank yang dipandang mengandung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan. Begitu pentingnya dunia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan mitra dalam rangka memenuhi semua kebutuhan keuangan mereka sehari-hari. Bank dijadikan sebagai tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan Syariah (hukum) Islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor perbankan menjadi salah satu elemen yang vital bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Bank berperan sebagai pihak Intermediasi antara kelompok yang berkelebihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Perbankan merupakan salah satu Lembaga Keuangan yang memiliki pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Dimana bank adalah sebuah lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak mendapat pekerjaan. Perkenomian Indonesia sejak krisis ekonomi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, sudah menjadi hal yang tidak asing ketika kita mendengar kata pengangguran, sering kita mendengar keluhan dari orang yang tidak mendapat pekerjaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sampai saat ini kehidupan perekonomian dunia tidak dapat dipisahkan dari dunia perbankan. Hampir semua aktivitas perekonomian memanfaatkan jasa perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu bagian dari aktivitas ekonomi yang
ABSTRAK Asmitha. 2011. Analisis Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Gadai Syariah PT. Bank BRI Syariah, Tbk., Cabang Makassar. Pembimbing I: Prof. DR. H. Gagaring Pagalung, SE, MS, Ak. Pembimbing II: Drs. Asri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi adalah an everchangging discipline, berubah terus menerus sepanjang masa (Morgan 1988, Hines 1989 dan Francis 1990). Akuntansi adalah proses mengidentifikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana (surplus unit) kepada pihak yang membutuhkan
Lebih terperinciPERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI
PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA TABUNGAN KONVENSIONAL PADA PT. BANK MANDIRI Latar Belakang Bank merupakan badan usaha yang menghimpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal ini terlihat dari tindakan bank bank konvensional untuk membuka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berkembang pesatnya kegiatan ekonomi dan keuangan syariah telah menarik banyak pihak untuk mengetahui lebih dalam tentangnya. Hal ini terlihat dari tindakan
Lebih terperinci