RENCANA OPERASIONAL TAHUNAN RINGKASAN INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA OPERASIONAL TAHUNAN RINGKASAN INDONESIA"

Transkripsi

1 RENCANA OPERASIONAL TAHUNAN RINGKASAN INDONESIA

2 Informasi tentang hak cipta Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR) 2012 Karya cipta ini dilindungi oleh hak cipta. Selain penggunaan sebagaimana diijinkan dalam Copyright Act 1968, bagian manapun dari karya cipta ini tidak dapat direproduksi melalui proses apapun tanpa adanya persetujuan tertulis dari ACIAR, GPO Box 1571, Canberra ACT 2601, Australia, ACIAR Rencana Operasional Tahunan : Ringkasan Indonesia Juni 2012 ISSN ISBN (edisi daring) Distribusi Laporan ini juga dapat dilihat di situs web ACIAR <aciar.gov.au> atau silakan hubungi ACIAR melalui surel <comms@aciar.gov.au>, telepon ( ) atau fax ( ) untuk memperoleh edisi cetak. Editor Eksekutif: Georgina Hickey Apabila Anda memiliki pertanyaan tentang Rencana Operasional Tahunan ini, silakan ajukan pertanyaan tersebut kepada: Simon Hearn, Penasihat Utama ACIAR: Tel.: Fax: Surel: aciar@aciar.gov.au Penyuntingan oleh Mason Edit, Adelaide Desain oleh Giraffe Visual Communication Management Percetakan oleh Union Offset Foto halaman muka: Seorang petani berjalan pulang setelah menyiram tanamannya di desa Takathi, distrik Rajburi, Bangladesh. (Foto: Conor Ashleigh)

3 DAFTAR ISI Pesan DARI Menteri DAN DAN SEKRETARIS PARLEMEN 3 PENDAHULUAN 7 INFORMASI POKOK 9 Fitur Utama 9 Kegiatan Pokok pada Negara dan Kawasan Mitra 11 Pusat KETAHANAN Pangan Internasional Australia 17 PROGRAM Penelitian DAN Pengembangan 20 Papua Nugini dan Negara-negara di Kepulauan Pasifik 23 Papua Nugini 24 Negara-negara di Kepulauan Pasifik 30 Indonesia, Timor Leste, dan Filipina 36 Indonesia 38 Timor Leste 46 Filipina 49 Negara-negara di daerah Mekong dan Cina 54 Vietnam 56 Laos 61 Kamboja 67 Thailand 72 Myanmar 74 Cina 76 Asia Selatan dan Barat 78 India 80 Bangladesh 85 Pakistan 87 Nepal 91 Afghanistan 93 Irak 95 Bhutan 97 Afrika 98 Afrika 100 Program MULTILATERAL 104 Pembangunan KAPASITAS: PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 108 Kajian DAMPAK PROGRAM Penelitian 110 MENGKOMUNIKASIKAN Hasil Penelitian 112 PROGRAM-PROGRAM KORPORAT 114 LAMPIRAN 116 1: Gender dalam penelitian dan pengembangan pertanian 118 2: Manfaat bagi Australia 120 3: Pernyataan kebijakan ACIAR di bidang bioteknologi 123 4: Struktur manajemen ACIAR 124 5: Daftar akronim dan singkatan 126 Direktori KORPORAT 128 Indeks 129 Rencana Operasional Tahunan : Ringkasan Indonesia 5

4

5 INFORMASI POKOK Fitur UTAMA Rencana Operasional Tahunan ACIAR bertujuan untuk terus meningkatkan penelitian pertanian untuk pembangunan bilateral dan multilateral yang mendasari prioritas kebijakan ketahanan pangan Pemerintah Australia, yaitu: meningkatkan produktivitas pertanian melalui penelitian dan pengembangan pertanian meningkatkan taraf hidup di pedesaan dengan cara memperkuat pasar dan akses pasar membangun ketahanan masyarakat dengan cara mendukung pembentukan dan perbaikan programprogram perlindungan sosial. Krisis ketahanan pangan dan volatilitas harga membuat pertanian dan rantai pasokan pangan menjadi bagian yang semakin penting di dalam agenda pembangunan internasional. Produktivitas pertanian dan akses pasar merupakan dua komponen penting pertumbuhan pasokan pangan dan pembangunan pedesaan. Penelitian dan penyuluhan merupakan dasar pertumbuhan produktivitas, seiring dengan perkiraan naiknya kebutuhan pasokan pangan global hingga 70% di tahun Tiga per empat masyarakat miskin dunia saat ini tinggal di daerah pedesaan dan menggantungkan hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung pada sektor pertanian (termasuk perikanan dan kehutanan) sebagai penghidupan mereka. Banyak rumah tangga berpendapatan rendah di negara-negara berkembang membelanjakan hingga 80% pendapatan mereka untuk pangan. Penelitian Bank Dunia menunjukkan bahwa pertumbuhan di sektor pertanian dua kali lebih efektif di dalam usaha mengurangi kemiskinan dibandingkan pertumbuhan di sektor nonpertanian. Diperkirakan juga bahwa peningkatan hasil pertanian sebesar 1% akan menurunkan jumlah orang yang hidup dengan penghasilan kurang dari US$ 1 per hari hingga sebesar 0,6% - 1,2%. Dalam upaya memenuhi kebutuhan penelitian yang diperlukan pada tahun , ACIAR akan bekerjasama dengan AusAID untuk memastikan kesesuaian antara kebijakan bantuan Pemerintah Australia yang baru-baru ini ditinjau ulang dan tercermin di dalam An effective aid program for Australia (2011) dengan Comprehensive Aid Policy Framework terkait. Pedoman ini akan memberikan strategi atas berbagai komponen program bantuan Australia. Dengan keterpaduan yang lebih baik, hal ini akan mendukung penelitian dan inisiatif pembangunan pedesaan secara lebih luas dalam upaya mencapai hasil yang terbaik, melalui peningkatan kontribusi untuk mengurangi kemiskinan di lapangan. Dalam konteks ini, khususnya Australia diakui memiliki kekuatan di bidang penelitian pertanian dan produksi, termasuk diantaranya: pengalaman dalam memproduksi pangan di daerah tropis dan berkondisi kering/semi-kering dengan tanah yang berkualitas rendah serta iklim yang bervariasi keterkaitan dan kemampuan yang kuat dalam memberikan bantuan dan pembangunan kapasitas di pedesaanhubungan yang kokoh dalam hal penelitian internasional hubungan yang kuat di dalam penelitian berskala internasional dasar penelitian dan pengembangan yang jelas dan terarah dengan pendanaan swasta/publik pengakuan atas kemampuan penelitian di bidang iklim, kesehatan manusia dan nutrisi pengalaman di bidang kebijakan pertanian, termasuk air dan lingkungan hidup, yang relevan bagi negaranegara berkembang. Fitur-fitur ini, dan dengan banyaknya negara berkembang yang menjalin kemitraan penelitian dengan ACIAR, juga mengalami perubahan lingkungan yang serupa, membuat Australia merasa perlu meningkatkan kontribusinya di bidang ketahanan pangan dan pengurangan kemiskinan yang digerakkan melalui penelitian. ACIAR akan terus memperkuat kemitraan penelitian yang lebih tepat dan lebih beragam pada tahun yang akan datang.. Tema Program Menanggapi kebutuhan mitra negara berkembang bagi kelanjutan kerja sama agar dapat memberikan keberhasilan dan adopsi yang maksimal, yang terus berjalan serta capaian-capaian dalam pembangunan kapasitas, ACIAR akan terus mengarah pada tiga tema penelitian interaktif yang terkait dengan produktivitas pertanian dan penghidupan pedesaan: pertumbuhan produktivitas dalam sistem pertanian berskala kecil pengembangan integrasi pasar dan akses rantai pasokan guna meningkatkan taraf hidup petani kecil pembangunan kapasitas SDM dan kelembagaan bagi lembaga-lembaga penelitian nasional di negara-negara berkembang guna meningkatkan kemampuan adopsi serta penelitian lanjutan yang berkesinambungan. Tema-tema ini akan dilaksanakan melalui program dan proyek yang disepakati bersama dengan para mitra di kawasan Asia-Pasifik dan Afrika. Untuk Afrika, program yang ada pada saat ini akan ditingkatkan dan dilengkapi dengan dimulainya Australian International Food Security Centre (AIFSC), Pusat Ketahanan Pangan Internasional Australia - silakan lihat keterangan di bawah ini. Untuk kawasan Asia-Pasifik, fokus pada tahun mendatang akan terus diberikan pada produktivitas, perubahan iklim, intensifikasi tanaman dan sistem penambahan nilai. ACIAR juga akan bekerja sama lebih erat lagi dengan negara-negara dengan perekonomian yang tengah berkembang seperti misalnya Cina dan India agar dapat melakukan kolaborasi ilmiah dalam prioritas bilateral dan kawasan, termasuk berbagai tantangan bersama dalam masalah tanah, air, serta perubahan iklim Sebagai suatu prakarsa baru di kawasan Asia-Pasifik, ACIAR terus melakukan berbagai pendekatan baru untuk membantu Myanmar meningkatkan ketahanan pangan dan penghidupan bagi petani kecil di wilayah yang kering dan di Delta Ayeyarwady. Program baru ini menyasar kebutuhan langsung masyarakat rentan di daerah pedesaan. Fokus juga akan banyak diberikan pada pembangunan kapasitas, Rencana Operasional Tahunan : Ringkasan Indonesia 9

6 karena banyak ilmuwan pertanian Myanmar terisolir dari kerja sama internasional selama beberapa tahun belakangan ini. Dalam hal Indonesia, ACIAR akan memperluas kemitraan di bidang penelitian yang telah berjalan dengan baik dan beragam dengan menitikberatkan pada pembangunan kapasitas kelembagaan serta berbagai prakarsa baru guna membantu para peternak sapi berskala kecil meningkatkan produktivitas dan kemampuan pemasaran mereka di masa mendatang. Prakarsa tersebut saat ini tengah dikaji agar dapat dimulai pada tahun dan akan menjadi bagian tambahan bagi kegiatan penelitian multidisipliner lainnya yang dilakukan di Indonesia. Detil lebih lanjut tentang strategi dan program ACIAR dapat dilihat pada bagian penjelasan masing-masing negara pada dokumen ini, sekaligus dengan detil proyek dan indikator kinerja yang terkait. Australian International Food Security Centre (AIFSC) Pada Pertemuan Kepala Pemerintahan Persemakmuran di bulan Oktober 2011, pemerintah Australia mengumumkan dibentuknya AIFSC, Pusat Ketahanan Pangan Internasional Australia. AIFSC merupakan prakarsa baru untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan cara berbagi keahlian pertanian Australia dan internasional kepada negara-negara berkembang. AIFSC telah memulai berbagai kegiatan, termasuk melakukan konsultasi dengan para pemangku kepentingan Afrika dan Australia guna mengidentifikasi prioritas program-programnya. Pada bulan Januari 2012, telah diadakan suatu konsultasi tingkat nasional dengan para pemangku kepentingan Australia yang berfokus pada manfaat yang dapat diberikan melalui keunggulan komparatif penelitian pertanian Australia dalam mengatasi berbagai tantangan ketahanan pangan di Afrika. Pada bulan Februari 2012, ACIAR dan Forum for Agriculture Research in Africa (FARA), Forum Penelitian Pertanian Afrika, menjadi tuan rumah bagi konsultasi yang dihadiri oleh para perwakilan senior FARA, organisasi subregional, organisasi petani, organisasi masyarakat sipil, organisasi perekonomian regional, dan universitas pertanian. Konsultasi ini diterima dengan penuh semangat oleh para mitra kerja Afrika, yang menyambut baik prakarsa baru AIFSC ini. Suatu daftar inventaris prioritas penelitian pertanian yang berfokus pada petani kecil juga telah disusun untuk berbagai daerah di Afrika. Berbagai pembahasan ini kemudian ditindaklanjuti pada bulan Maret dan April 2012, saat anggota Commission for International Agricultural Research (Komisi Penelitian Pertanian Internasional) dan ACIAR bertemu dengan lembaga-lembaga penelitian Afrika dan internasional yang memberikan kontribusi pada isu ketahanan pangan di Tanzania, Etiophia, dan Kenya. Saat ini suatu dokumen strategi dan hasil, yang memuat identifikasi fokus kegiatan AIFSC agar dapat berjalan seefektif mungkin dan membawa dampak sebesar mungkin, tengah diselesaikan. Tujuan draft AIFSC ini adalahadalah mempercepat pelaksanaan penelitian dan adopsi inovasi demi ketahanan pangan. Kegiatan multilateral Pada anggaran tahun , pemerintah Australia mengumumkan untuk menaikkan jumlah dukungan finansial bagi melalui ACIAR dalam jangka waktu empat tahun, dengan pendanaan tambahan sebagai berikut: , $7 juta; , $10 juta; , $13 juta; , $14 juta. Dana baru ini merupakan dana tambahan atas pendanaan yang sudah diberikan sebelumnya. Tergantung pada kemajuan proses reformasi yang dicapai secara memuaskan, telah ditetapkan bahwa peningkatan bantuan dari Australia pada CGIAR yang telah bereformasi akan diberikan tanpa batastanpa adanya pembatasan (atau dalam bentuk dana inti) melalui dana multidonor yang dikelola oleh Bank Dunia. Sebagai perwakilan negara-negara Pasifik di dalam CGIAR Fund Council (Dewan Pendanaan CGIAR), ACIAR diakui sebagai kontributor aktif terhadap proses pembaruan yang dimulai pada tahun Kontribusi ini akan terus berlanjut, dengan memberikan penekanan khusus pada kebutuhan dilakukannya kajian Kerangka Strategi dan Hasil, yang merupakan hal penting khususnya dalam menetapkan tujuan, sasaran, dan hasil di masa mendatang. Dibentuknya dan dimulainya Independent Evaluation Arrangement (Pengaturan Evaluasi Independen) juga menjadi perkembangan penting bagi jaringan kerja ini dalam 12 bulan ke depan. Karena saat ini ketiga celah (Window) kontribusi dana multidonor sudah berjalan dan arah Program Penelitian CGIAR (CRP) telah disepakati, ACIAR akan mengkonsolidasikan pendanaan tanpa batas yang diberikannya melalui Celah Pendanaan 1 - pendanaan yang diberikan pada CGIAR tanpa adanya alokasi khusus, dan Celah Pendanaan 2 - pendanaan dengan alokasi pada CRP tertentu. Hal ini sejalan dengan strategi baru CGIAR di dalam mobilisasi sumber daya yang dirancang untuk mencapai komitmen pendanaan secara terpadu dan terprediksi di masa mendatang. Selain dari alokasi pendanaantanpa batas, diharapkan ACIAR akan bekerja sama dengan pusat-pusat CGIAR berdasarkan kebutuhan agar dapat memenuhi kebutuhan proyek-proyek penelitian tertentu yang muncul. Upaya ini akan dikaji dengan basis daya saing dan berdasarkan biaya transaksi melalui kemitraan dengan para pelaku penelitian Australia. Dalam istilah manajerial, pendanaan semacam ini pada umumnya diberikan melalui Celah Pendanaan 3 - pendanaan yang dialokasikan untuk Pusat Penelitian Pertanian Internasional (IARC) guna memastikan adanya keterkaitan yang lebih baik dengan aturan-aturan dana multidonor dan saling-keterkaitan dengan CRP baru. Terkait dengan perkembangan di atas, ACIAR juga akan secara aktif berkontribusi pada Konferensi Global kedua tentang Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang akan datang serta Forum Penyandang Dana (Funders Forum) kedua yang akan diadakan pada akhir bulan November dan awal bulan Desember. Acara ini merupakan acara penting dalam menentukan agenda global penelitian-bagipembangunan dalam jangka pendek dan menengah. 10 Australian Centre for International Agricultural Research

7 Kegiatan POKOK PADA NEGARA-NEGARA DAN KAWASAN MITRA Papua Nugini Perbaikan teknik budidaya ikan, terutama bagi petambak ikan berskala kecil Indikator praktis kelestarian lingkungan hidup bagi sumber daya tanah dan air pada industri kelapa sawit Meningkatkan taraf hidup perempuan Papua Nugini di bidang pertanian dengan mengembangkan ketajaman usaha Model-model penyuluhan baru yang digerakkan oleh petani dan melibatkan kemitraan antara sektor publik dan sektor niaga pada industri kopi Produksi dan pengolahan kayu dari hutan tanaman dan sistem wanatani, serta pelaksanaan hutan kemasyarakatan. Negara-negara di Kepulauan Pasifik Identifikasi, pengembangan, dan adopsi peluangpeluang baru yang digerakkan oleh pasar guna meningkatkan kualitas, aksesibilitas, keanekaragaman serta kuantitas pangan dan komoditas pertanian lainnya Meningkatkan kesuburan lahan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan di kawasan Pasifik Pengendalian hayati (biocontrol) pada gulma invasif Pengembangan system wanatani dan hasil hutan bernilai tambah Pengelolaan dan pengembangan budi daya perikanan Mencari peluang-peluang nilai tambah bagi produk bernilai tinggi yang memiliki daya tarik tertentu (niche), termasuk penanganan isu-isu karantina Peningkatan industri kakao (Vanuatu) Peningkatan industri pepaya (Fiji) Indonesia Pengelolaan perikanan secara lestari serta konservasi sumber daya dan ekosistem perikanan Pengembangan hutan tanaman rakyat, pengolahan bernilai tambah serta pelaksanaan sistem implementasi REDD+ (pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi, konservasi dan peningkatan stok karbon) Deteksi dan manajemen risiko penyebaran penyakit akibat perpindahan ternak Peningkatan kapasitas dalam analisis pasar, kegiatan usaha, dan rantai nilai Peningkatan akses pasar domestik dan ekspor, peningkatan efisiensi rantai nilai, dan identifikasi peluang pengembangan produk dan nilai tambah untuk buah, sayur, tanaman hias, dan tanaman perkebunan yang menjadi prioritas Analisis kemampuan petani kecil dan nelayan kecil dalam meningkatkan nilai produk pada saat pasar mengalami transformasi yang begitu pesat Peningkatan produktivitas dan profitabilitas ternak sapi dan babi melalui peningkatan praktik manajemen, pemberian pakan, pemasaran, dan kebijakan lingkungan Timor Leste Pengenalan, manajemen, dan evaluasi varietas tanaman yang lebih baik Pengembangan strategi budi daya perairan bersama dengan Direktorat Perikanan dan Budi Daya Perairan Nasiona Peningkatan produktivitas dan kesehatan ternak sapi Filipina Meningkatkan produktivitas, profitabilitas, dan daya saing produk tanaman hortikultura dan tanaman lain yang bernilai tinggi di Filipina Manajemen sumber daya lahan dan air untuk menciptakan sistem pertanian yang lestari dan menguntungkan Produksi perikanan dan budi daya perikanan yang lestari dan berdaya saing Mengatasi hambatan teknis dan kebijakan dalam upaya meningkatkan imbal hasil sistem produksi ternak menggunakan sarana produksi yang rendah Memahami faktor-faktor sosial, budaya, dan ekonomi guna meningkatkan penyerapan pendekatan tepatguna oleh petani kecil dalam upaya meningkatkan adaptasi dan adopsi teknologi Menanggulangi dampak buruk perubahan iklim pada penghidupan para petani kecil Vietnam Integrasi yang lebih baik antara para petani kecil dan pasar yang menguntungkan bagi tanaman bernilai tinggi dan sistem wanatani di dataran tinggi di wilayah barat Laut Pengembangan pendekatan berbasis risiko keamanan pangan dalam rantai pasokan daging babi Meningkatkan produktivitas dan pengolahan kayu hasil hutan tanaman, serta pengembangan sistem wanatani berbasis pasar Rencana Operasional Tahunan : Ringkasan Indonesia 11

8 Pengembangan industri budi daya perikanan yang bernilai tinggi Praktik-praktik manajemen sumber daya pada sistem produksi tanaman dan ternak secara lestari dan menguntungkan dan paling tepat bagi kondisi di kawasan pesisir tengah-selatan Meningkatkan kapasitas adaptif sistem produksi padi di kawasan delta sungai Mekong yang terkena dampak perubahan iklim Laos Diversifikasi dan peningkatan sistem tanam padi di dataran rendah Pengembangan berbagai teknik yang memungkinkan ikan melewati pembendung berketinggian rendah Alternatif yang digerakkan oleh pasar pada sistem peladangan berpindah di kawasan dataran tinggi Meningkatkan produktivitas ternak, khususnya sapi dan babi, pengendalian penyakit, serta pemasarannya Produktivitas sistem tanam padi tadah hujan di dataran rendah dan dataran tinggi di Laos bagian Selatan, khususnya manajemen tanaman, manajemen air, ternak, dan pemasaran Kemampuan adaptasi sistem tanam padi terhadap perubahan iklim Sistem wanatani jati dan manufaktur kayu bernilai tambah Sistem yang memfasilitasi pembayaran untukjasa lingkungan di Laos Kamboja Valuasi ekonomi dan sosial perikanan di sungai Mekong Meningkatkan dan memastikan produktivitas sistem pertanian padi dalam kaitannya dengan irigasi, varietas baru, agronomi, penyuluhan, dan isu kebijakan yang lebih luas Berbagai pilihan kegiatan yang menghasilkan pendapatan serta untuk nutrisi yang lebih baik melalui diversifikasi tanaman, ternak, dan perikanan Produksi tanaman dan paket-paket manajemen pascapanen terintegrasi pada beberapa tanaman sayur tertentu (tomat, cabe, paprika, dan sayuran berdaun) Suatu program penelitian baru untuk membantu adaptasi terhadap perubahan iklim di tingkat petani, mengembangkan kapasitas penggunaan sumber daya lahan dan air secara lebih efisien Mengembangkan penelitian biosekuritasbiosekuritas dan kemampuan teknis terkait Membina interaksi melalui program Cambodia Agricultural Value Chain (CAVAC) Cina Insentif pasar berupa pembayaran bagi penggembala individu atas penerapan manajemen lahan rumput yang lebih baik Integrasi sistem hijauan-tanaman-pakan di Daerah Otonomi Tibet Analisis instrumen kebijakan penggunaan lahan di Australia dan Cina India Peningkatan manajemen air dan sistem tanam Keterkaitan pertanian konservasi dengan benih gandum tanam langsung dari India Barat Laut ke India Timur Penggunaan alat bantu penanda secara efektif dalam proses seleksi ciri utama gandum Analisis kinerja pasar dan struktur rantai nilai bawang merah Bangladesh Identifikasi praktik manajemen unsur hara secara terintegrasi pada sistem tanaman padi-jagung Pemilihan jenis kacang pada sistem intensifikasi padi di musim bera Pendemonstrasian produksi gandum yang produktif dalam sistem tanam padi di daerah payau Model pelaksanaan pertanian konservasi oleh sektor swasta Pakistan Mendemonstrasikan rantai nilai mangga dan jeruk yang produktif dan berdaya saing Meningkatkan penghidupan para petani susu melalui perbaikan nutrisi ternak 12 Australian Centre for International Agricultural Research

9 Afghanistan Identifikasi prioritas penelitian manajemen air yang terintegrasi Pengembangan dan penyebarluasan perbaikan varietas gandum dan jagung Irak Peningkatan produktivitas dan profitabilitas tanaman penghasil biji-bijian di lahan kering di Irak bagian Utara dengan melakukan evaluasi varietas modern dan pertanian konservasi Pengetahuan yang lebih baik tentang manajemen kadar garam (salinitas) pada pertanian irigasi Afrika Peningkatan produktivitas dan ketahanan sistem pertanian jagung polong-polongan melalui pertanian konservasi, perbaikan plasma nutfah, dan penguatan rantai nilai di Afrika Timur dan Selatan, serta perluasan program nasional di Ethiopia Peningkatan profitabilitas rantai nilai daging sapi untuk para petani kecil di Afrika Selatan Adaptasi penggunaan benih tanam langsung untuk produksi biji-bijian pada lahan kering di Afrika Utara Meningkatkan ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas tanaman dan integrasi sistem wanatani Peningkatan kapasitas penelitian partisipatif dan metode penyuluhan di Mesir Kajian atas sistem tanaman-ternak yang terintegrasi untuk peningkatan penghidupan dan ketahanan pangan di Zimbabwe Analisis manajemen air dan ketahanan pangan di Afrika Selatan Penilaian atas upaya pengendalian hayati gulma di Zimbabwe Eksplorasi pohon, tanaman pangan, dan interaksi ternak di Afrika Timur Rencana Operasional Tahunan : Ringkasan Indonesia 13

10 Pacific island COUNTRIES Bole Gerona dengan bangga menunjukkan paprika yang dihasilkan melalui struktur penanaman-lindung di Bontoc, Filipina. Ketua Proyek ACIAR Dr Zenalda Gonzaga (Visayas State University) turut menyaksikan. (Foto: G. Rogers) 36 Australian Centre for International Agricultural Research

11 Pacific Indonesia, island COUNTRIES Timor leste DAN FILIPINA Rencana Operasional Tahunan : Ringkasan Indonesia 37

12 Indonesia Statistik penting PDB per kapita (US$) a 2,949 Jumlah penduduk (juta) a 242 Pendanaan $juta aktual $ 8.51 juta alokasi anggaran $ 8.11 juta perkiraan anggaran $ 7.72 juta a Data untuk tahun 2011 dapat dilihat pada < (Tabel 1a dan 5a) Strategi JANGKA Menengah Indonesia merupakan negara mitra yang terbesar bagi ACIAR, dikarenakan oleh factor kedekatan dan tingkat kepentingan strategis bagi Australia serta pentingnya mengurangi besarnya jumlah penduduk yang hidup dalam kemiskinan (49% penduduk hidup dengan pendapatan kurang dari US$2 per hari). Sektor pertanian menyumbangkan 40% lapangan kerja, namun sumbangan terhadap PDB hanya 14%. Hal ini menunjukkan tingginya proporsi kaum miskin di bidang pertanian, dan konsekuensi pentingnya memperkuat sektor ini agar dapat mengurangi kemiskinan. Memperkuat pertanian (termasuk subsektor tanaman, ternak, kehutanan, perikanan kelautan dan budi daya perairan) merupakan hal yang penting dalam upaya pengurangan kemiskinan dan pembangunan yang merata di seluruh Indonesia, karena keduanya merupakan landasan strategi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Program ACIAR di Indonesia mendukung secara langsung Kemitraan Australia Indonesia (AIP). AIP adalah suatu rencana komprehensif dukungan Australia bagi Indonesia yang difokuskan pada pengurangan kemiskinan. Dukungan ACIAR, melalui Pilar 1 rencana AIP tersebut pertumbuhan berkelanjutan dan manajemen ekonomi berfokus pada upaya peningkatan peluang ekonomi bagi masyarakat pedesaan melalui peningkatan produktivitas, akses pasar, dan infrastruktur yang lebih baik serta pertumbuhan usaha kecil-menengah di provinsi-provinsi yang menjadi sasaran. AIP memberikan penekanan bahwa dukungan terhadap penelitian terapan akan menjadi semakin penting dalam upaya memberi masukan dalam proses pembahasan dan penetapan kebijakan di Indonesia, termasuk di tingkat daerah. Dukungan akan diberikan pada kemitraan antara lembaga-lembaga Australia, Indonesia dan multilateral (jika relevan) yang dapat meningkatkan kapasitas Indonesia dalam mengidentifikasi topik-topik penelitian yang sesuai serta meningkatkan kualitas penelitian terapan.... ACIAR berkontribusi dalam hal ini melalui penelitian kebijakan pertanian, pengembangan agribisnis dan penelitian teknis untuk pembangunan guna mendukung peningkatan produktivitas dan akses yang lebih efektif dan lebih berkeadilan pada pasar pertanian, kehutanan, dan perikanan. Selain dukungan penelitian tentang produktivitas, penelitian ACIAR juga membahas isu pengendalian hama dan penyakit yang terkait, termasuk diantaranya beberapa kekhawatiran tentang isu biosekuritas pada tanaman dan ternak; pengolahan pascapanen; serta pengembangan pasar. Perlindungan basis sumber daya didukung oleh kerjasama penelitian tentang system tanam secara berkelanjutan, manajemen kehutanan dan perikanan, serta melalui penelitian kebijakan tentang keterlibatan secara efektif dengan pasar, khususnya yang terkait dengan kebijakan pertanian dalam negeri. Fokus geografis program di Indonesia mencakup beberapa kawasan yang paling miskin (misalnya, enam provinsi di wilayah Indonesia Timur) serta beberapa provinsi yang sudah lebih maju di Jawa dan Bali. Hal tersebut memberikan fleksibilitas bagi program ini dalam mengatasi kemiskinan di pedesaan melalui beberapa pilihan pendekatan, termasuk dengan cara memastikan tercapainya ketahanan pangan dan gizi melalui peningkatan produktivitas dan kualitas pangan, serta mengembangkan keterkaitan pasar pada produk-produk bernilai tinggi yang dihasilkan dari sistem produksi petani kecil. Program ini juga memfasilitasi keterkaitan yang lebih baik di antara lembaga-lembaga penelitian di tingkat nasional dan provinsi. Dalam menentukan prioritas penelitian dan penyelenggaraan program dan proyeknya, ACIAR mengikuti sistem yang berlaku di Indonesia. ACIAR bekerja sama dengan mitramitra di Indonesia dengan cara melibatkan para pengguna berikutnya dan pengguna akhir selama pengembangan proyek dengan cara memasukkan berbagai kegiatan ke dalam rantai nilai dan di tingkat komunitas petani, serta mengintegrasikan para peneliti dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk misalnya petani, sektor swasta, LSM, staf penyuluh serta para pengambil kebijakan, bila dirasa sesuai. Meski program ini memberikan penekanan pada pelaksanaan penelitian melalui kemitraan kelembagaan, ACIAR juga mendukung tercapainya hasil penelitian yang lebih berkelanjutan dalam jangka panjang, yaitu melalui pembangunan kapasitas dan pengembangan kelembagaan. Di tahun 2012 ACIAR akan membantu Indonesia melaksanakan revitalisasi sistem penelitian dan pengembangan pertanian melalui program senilai US$100 juta yang didukung oleh Bank Dunia, Sustainable 38 Australian Centre for International Agricultural Research

13 Management of Agricultural Research and Technical Development (Manajemen Penelitian Pertanian dan Pengembangan Teknis secara Berkelanjutan), yang difokuskan pada penguatan kelembagaan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Indonesia. Apabila ada peluang, ACIAR berupaya melaksanakan program penelitiannya di Indonesia sebagai bagian dari pendekatan terpadu pemerintahan Australia, khususnya dengan AusAID dan Departemen Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Australia. Dua proyek ACIAR yang merespon berbagai prioritas Indonesia saat ini tengah dilaksanakan sebagai bagian dari Comprehensive Economic Partnership Agreement (Kesepakatan Kemitraan Perekonomian Komprehensif) yang dikembangkan antara kedua negara. Pada tahun 2012 ACIAR akan melakukan analisis peluang pengembangan agribisnis di wilayah Indonesia Timur untuk membantu memberi masukan bagi pelaksanaan Australia Indonesia Partnership Decentralisation Rural Economic Development Program (Kemitraan Australia Indonesia untuk Desentralisasi Program Pengembangan Perekonomian Pedesaan), sebuah proyek besar yang didanai AusAID yang akan dimulai pada akhir tahun Program ACIAR juga diselenggarakan melalui kemitraan dengan lembaga pembangunan internasional seperti misalnya International Fund for Agricultural Development (IFAD) di provinsi Papua dan Papua Barat. Semakin banyak proyek ACIAR yang dalam pelaksanaan dan pendanaannya juga melibatkan dan diselenggarakan bersama mitramitra utama dari sektor swastamisalnya yaitu PT Mars Symbioscience Indonesia (proyek penelitian kakao dan rumput laut) dan PT Garuda Foods (penelitian rantai pasokan kacang tanah). Strategi penelitian jangka menengah yang ada saat ini ( ) disepakati pada bulan Februari 2012, berdasarkan konsultasi yang diadakan pada bulan November 2011 antara program penelitian ACIAR dan lembaga-lembaga koordinasi penelitian utama di Indonesia serta organisasi lainnya. Strategi ini juga disusun berdasarkan berbagai prioritas yang muncul dari konsultasi terfokus yang dilakukan melalui program Perikanan (Maret 2010), program Kesehatan Hewan dan Produksi Ternak (September 2011), program Hortikultura (Oktober 2011) dan program Kehutanan (Oktober 2011). Dalam strategi jangka menengah ini, program-program ACIAR meliputi beberapa prioritas utama sebagai berikut: Memperkuat produksi ternak dan sistem biosekuritas Membentuk sistem surveilans penyakit dan kebijakan pengendalian yang efektif Mengembangkan berbagai opsi dan prosedur untuk mengendalikan penyakit zoonosis Meningkatkan produktivitas, profitabilitas, dan daya saing produk hortikultura Indonesia dan produk tanaman bernilai tinggi lainnya Peningkatan akses pasar domestik dan ekspor, peningkatan efisiensi rantai nilai dan identifikasi peluang penambahan nilai dan pengembangan produk Peningkatan sistem perbenihan, produksi bahan tanam yang bebas penyakit, pemilihan kultivar unggul dan pemeliharaan keanekaragaman spesies Pengembangan sistem Pengelolaan Tanaman Terpadu (ICM) (hama dan penyakit, nutrisi, manajemen irigasi, manajemen kanopi) Peningkatan penanganan pascapanen, kualitas, standar sanitasi dan fitosanitasi; mengatasi hambatan teknis pada akses pasar; meningkatkan keamanan pangan; dan pengembangan sistem produksi organik Revitalisasi sistem pertanian dan sistem pasokan benih untuk meningkatkan hasil panen dan produksi sayur-mayur pascatsunami di Aceh Pengembangan sistem perluasan dan sistem produksi serta strategi adaptasi terhadap variabilitas iklim Sistem budi daya perairan petani kecil yang lebih menguntungkan serta peningkatan manajemen perikanan tangkap Pengembangan opsi kebijakan dan pendekatan untuk mengurangi eksploitasi stok yang berlebihan; penangkapan ikan yang ilegal, tak dilaporkan, dan tak diatur (illegal, unreported and unregulated fishing); dan degradasi ekosistem Manajemen perikanan yang berkelanjutan, serta konservasi sumber daya dan ekosistem perikanan Pengembangan teknologi tepat guna bagi usaha perikanan dan budidaya perairan skala kecil dan menengah di wilayah Indonesia Timur. Pengembangbiakan dan perbaikan genetika sumber daya perikanan yang utama (misalnya udang, ikan bersirip, kerang-kerangan, rumput laut) Pengembangan sistem manajemen penyakit, monitoring dan surveilans di bidang perikanan dan ekosistem Meningkatkan penghidupan dari produk dan layanan kehutanan Indonesia Memperkuat manajemen dan sistem pemasaran ternak Melindungi keamanan dan kualitas pangan/pakan Mengelola ternak dalam situasi iklim yang berubah Meningkatkan kesejahteraan hewan Meningkatkan produktivitas dan mengurangi dampak akibat hama dan penyakit pada usaha perkebunan»» Meningkatkan hasil (outcome) usaha perkebunan berskala kecil,sistem wanatani serta pengembangan hasil hutan non-kayu Rencana Operasional Tahunan : Ringkasan Indonesia 39

14 Indonesia Memperoleh nilai yang lebih besar dari hasil kayu perkebunan, melalui perbaikan teknologi pengolahan, serta pengembangan produk baru yang sesuai dengan pasar Manajemen hutan alam dan restorasi bentang alam secara berkelanjutan Adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim, termasuk pelaksanaan REDD+ Sistem agribisnis yang menguntungkan Meningkatkan akses dan daya saing petani kecil di dalam pasar yang mengalami perubahan begitu pesat Mengidentifikasi dan mempromosikan sistem agribisnis dan peluang pasar yang mendatangkan keuntungan Meningkatkan akses informasi pasar, pengetahuan, dan kecakapan serta opsi-opsi teknologi bagi petani kecil Meningkatkan kapasitas dalam melakukan analisis pasar, kegiatan usaha, dan rantai nilai Memperbaiki kebijakan yang melandasi pengembangan agribisnis, yaitu suatu program lintassektoral yang akan meningkatkan proritas masingmasing sektor seperti yang telah disebutkan di atas dengan melakukan analisis kebijakan yang mungkin akan mencakup: Kajian tentang perkembangan aturan-aturan pasar domestik dan perdagangan dalam konteks volatilitas harga pangan dan risikonya Menganalisis opsi kebijakan pertanian yang disesuaikan sebagai tanggapan atas perubahan iklim dan pengaruh variabilitas iklim Prioritas DAN PROyek Penelitian Memperkuat produksi ternak dan sistem biosekuritas Kebijakan dan sistem manajemen penyakit hewan yang lebih baik Pemerintah berperan penting di segala tingkatan dalam upaya membatasi dampak penyakit hewan sekaligus mencegah masuknya penyakit baru. Berlakunya otonomi daerah telah menciptakan kesulitan dalam implementasi kebijakan dan strategi berskala nasional. Program kesehatan hewan ACIAR mendukung pengembangan alokasi sumber daya berbasis-bukti, serta formulasi dan implementasi kebijakan guna mencegah dan mengendalikan penyakit hewan lintas-batas negara. Penyakit-penyakit utama yang menjadi fokus antara lain adalah flu burung (HPAI), penyakit sampar babi (CSF) dan penyakit mulut dan kuku (FMD). AH/2006/156 Perpindahan ternak dan pengelolaan penyakit di wilayah Indonesia Timur dan wilayah Australia Timur. Proyek ini difokuskan pada penyakit-penyakit penting yang bersifat lintas-batas di kawasan Timur Australia, dan dilakukan untuk memperkuat kapasitas pengendalian penyakit yang lebih efektif dengan cara mengidentifikasi pola perdagangan ternak yang berisiko tinggi menularkan penyakit; serta dengan mendukung perumusan kebijakan dan implementasi kegiatan percontohan yang dirancang untuk membatasi, mengelola, dan/atau memonitor perpindahan ternak ini. AH/2010/039 Kajian perangkat surveilans untuk meningkatkan pengendalian HPAI di Indonesia HPAI H5N1 telah menjadi endemik di Indonesia, dan terus menurunkan keuntungan dari sektor perunggasan serta mengakibatkan kematian pada manusia. Perbaikan vaksinasi unggas terhadap penyakit ini dapat dicapai melalui suatu uji sederhana yang dapat mendeteksi program vaksinasi yang tidak efisien, dan dengan demikian mengurangi dampak HPAI. Uji coba ini telah tersedia dan akan diujikan di lapangan serta dievaluasi. Menganalisis kemampuan para petani dan nelayan kecil dalam upaya meningkatkan nilai produk seiring dengan pasar mengalami perubahan yang begitu pesat, serta mengembangkan mekanisme kebijakan yang sesuai untuk mendukung proses transisi tersebut. Manajemen dan sistem pemasaran ternak Bagian utama dari proyek penelitian daging sapi difokuskan pada wilayah Indonesia Timur. Bagian ini mencakup beberapa proyek yang memberikan penekanan pada pengembangan teknologi untuk diterapkan di tingkat petani kecil, termasuk peningkatan reproduksi dan penyapihan anak sapi yang dikelola dan diatur waktunya dengan lebih baik, serta penggunaan pakan bergizi (bahan pakan hasil tanaman serta produk-sampingan tanaman). Saat ini tengah dilakukan kajian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi intervensi teknis secara luas, dan kegiatan di area pertanian saat ini tengah diintegrasikan dengan beberapa proyek lain yang mengkaji ciri-ciri rantai pasokan daging sapi secara luas. 40 Australian Centre for International Agricultural Research

15 AH/2007/106 Peningkatan dan diversifikasi sistem produksi ubi jalar dan babi untuk mendukung penghidupan di dataran tinggi Papua dan Papua Barat, Indonesia Kegiatan sebelumnya di dataran tinggi di kedua provinsi berupaya mengembangkan opsi untuk meningkatkan nilai gizi dan pendapatan tunai dari ubi jalar dan babi, terutama melalui perbaikan varietas dan manajemen ubi jalar. Proyek ini akan dikembangkan berdasarkan kegiatan sebelumnya dengan cara meningkatkan manajemen pascapanen ubi jalar dan produksi babi. AH/2011/029 Brucellosis di Timor Barat dan Timor Leste Brucellosis mempengaruhi kemampuan kehamilan ternak, mengakibatkan aborsi, dan dapat menyebabkan infeksi pada manusia yaitu menyebabkan petani dan pekerja rumah pemotongan hewan mengalami demam dengan suhu badan yang naik-turun. Upaya pengendaliannya tergantung pada vaksinasi hewan dan pengendalian perpindahan ternak. Di Pulau Timor, di mana penyakit ini bersifat endemik, kolaborasi antara Indonesia dan Timor Leste merupakan suatu hal penting bagi penelitian dan implementasi program pengendaliannya. Studi awal ini akan membentuk suatu dasar bagi pembangunan kapasitas, penelitian, dan pengendalian di seluruh pulau Timor. LPS/2006/003 Mengintegrasikan hijauan pakan ternak ke dalam sistem tanam jagung di Timor Barat Di provinsi Nusa Tenggara Timur, jagung merupakan komponen utama sumber pangan tradisional, akan tetapi hasil panen jagung kurang baik karena tidak memadainya nutrisi dan budidaya tanaman, serta karena kondisi iklim yang amat bervariasi. Proyek ini mengembangkan penanaman tanaman sela yang telah diadaptasi dengan kondisi lokal yaitu hijauan tanaman yang menghasilkan biomassa tinggi pada saat musim hujan terakhir. LPS/2008/038 Meningkatkan performa reproduksi sapi betina dan penggemukan sapi dalam sistem produksi rendah biaya di Indonesia dan Australia Utara Permintaan daging sapi di Indonesia yang meningkat secara cepat melebihi pasokan domestik, mendorong adanya peningkatan produksi usaha kecil di daerah pedesaan yang berpenduduk padat. Tingkat reproduksi sapi betina dan teknik manajemennya ditingkatkan guna mempercepat proses penggemukan sapi agar dapat dijual di pasar lebih cepat. LPS/2008/054 Meningkatkan sistem penggemukan sapi di tingkat petani kecil berdasarkan pengaturan pemberian pakan hijauan tanaman di wilayah Indonesia Timur dan Australia Utara Perluasan pemanfaatan produksi hijauan pakan serta sistem penggunaannya dapat berpotensi mengatasi masalah kekurangan protein dalam pola pemberian pakan ternak di wilayah Indonesia Timur, khususnya pada musim kemarau, akan tetapi tingkat adopsinya masih terbatas hanya pada kabupaten tertentu saja. Proyek ini mengidentifikasi hambatan-hambatan utama baik yang bersifat teknis maupun non-teknis agar terjadi penyerapan yang lebih luas. LPS/2010/036 Dukungan pengembangan pendekatan TAKE yang efektif dalam penelitian hijauan pakan Dukungan metodologis dan monitoring/evaluasi, menggunakan kajian teknologi dan pertukaran pengetahuan (TAKE, technology assessment and knowledge exchange), akan dilakukan pada proyek LPS/2008/054. LPS/2010/037 Dukungan pengembangan pendekatan TAKE yang telah disempurnakan pada BBP2TP dan BPTP Dukungan yang berkelanjutan akan terus diberikan kepada Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) terkait dengan desain dan pelaksanaan percontohan kajian teknologi inovatif serta pendekatan pertukaran pengetahuan di beberapa provinsi di wilayah Indonesia Timur. LPS/2010/068 (usulan) Memperkuat pasar, kebijakan, dan kelembagaan guna meningkatkan penghidupan para peserta rantai nilai ternak sapi di Indonesia Penelitian ACIAR yang telah dilakukan selama sepuluh tahun tentang sistem ternak sapi di Nusa Tenggara Barat telah menunjukkan bahwa perbaikan dalam pemberian pakan dan manajemen paling tidak dapat meningkatkan produksi. Akan tetapi, kebanyakan adopsi yang terjadi hanya didasarkan pada kegiatan proyek saja, dengan ketidakpastian dalam hal kesinambungan ketika nantinya dukungan proyek terkait berakhir secara formal. Proyek ini akan mengevaluasi dan mengembangkan penggerak pasar dan kebijakan untuk inovasi dan adopsi yang lebih luas atas praktik yang telah terbukti lebih baik tersebut. Meningkatkan produktivitas, profitabilitas, dan daya saing produk hortikultura dan produk tanaman bernilai tinggi Indonesia lainnya Dukungan ACIAR di sektor hortikultura Indonesia terfokus pada produksi dan sistem pemasaranbuah tropis dan sayur-mayur, yang bertujuan untuk mengembangkan sistem produksi yang terintegrasi dan berkesinambungan di tingkat lingkungan hidup dan sosial, serta meningkatkan daya saing pasar. Penelitian buah tropis difokuskan pada pengendalian penyakit-penyakit utama pada pisang dan jeruk, serta pengembangan sistem manajemen skala-luas terintegrasi untuk pengendalian serangan lalat buah. Untuk sayur-mayur, fokus utama diberikan pada peningkatan imbal hasil bagi para petani kecil untuk tanaman komersil utama yaitu kentang, kol brassica, bawang-bawangan, dan cabai, khususnya melalui pengembangan pasokan yang lebih konsisten atas produk yang berkualitas lebih baik, membina hubungan yang lebih erat dengan pasar, dan melaksanakan sistem produksi tanaman yang terintegrasi. Indonesia Rencana Operasional Tahunan : Ringkasan Indonesia 41

16 Indonesia HORT/2003/036 Pengendalian hama lalat buah untuk meningkatkan layanan karantina dan meningkatkan produksi buah dan sayur di Indonesia Proyek ini bertujuan mengurangi kerugian ekonomi pada buah-buahan serta meningkatkan kapasitas Indonesia dalam mengatasi hambatan teknis dalam akses pasar melalui penelitian dasar tentang pengendalian hama lalat buah dan pembangunan kapasitas para peneliti Indonesia, petugas penyuluh, dan staf teknis. HORT/2006/146 Manajemen kualitas buah dan pengendalian hama pada mangga dan manggis untuk memenuhi persyaratan teknis akses pasar Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing internasional industri mangga dan manggis Indonesia dengan menggunakan penelitian untuk mengatasi hambatan-hambatan teknis akses pasar dan meningkatkan kualitas buah di perkebunan di Sumatra,Jawa Barat serta Jawa Tengah. HORT/2006/147 Pengendalian hama terpadu hama penggerek dan vektor serangga untuk penyakit virus pada tanaman tebu di indonesia Semakin menurunnya kondisi tanaman tebu di Jawa akibat hama penggerek saat ini tengah diatasi melalui strategi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang dikembangkan, dievaluasi, dan dilaksanakan pada ladang milik petani. HORT/2008/040 (multilateral, keanekaragaman hayati) Produksi pisang yang terintegrasi untuk mengendalikan penyakit layu pisang di Indonesia dan Australia Proyek ini bertujuan untuk mengatasi isu hama, penyakit, dan agronomi yang dikaitkan dengan produksi pisang skala kecil di perkebunan lama dan baru di Jawa dan Sumatra dengan menggunakan PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu). Berbagai strategi manajemen penyakit tanah yang dikembangkan di proyek sebelumnya akan digabungkan dengan rekomendasi praktik terbaik dalam agronomi untuk mengembangkan paket-paket PTT yang sesuai. HORT/2008/041 Manajemen skala-luas untuk pengendalian hama lalat buah pada mangga Indonesia Proyek ini akan dibangun berdasarkan strategi manajemen yang dikembangkan dalam HORT/2003/036 untuk menyusun suatu program pengendalian lalat buah yang terintegrasi untuk mengurangi hilangnya/susutnya buah serta membantu pengembangan pasar ekspor untuk buah tropis dan sayur-mayur di Indonesia. Sistem perkebunan mangga di Jawa Tengah dan Jawa Barat akan digunakan sebagai model, yang kemudian dapat diperluas skalanya untuk diterapkan pada sistem produksi buah dan sayur lainnya. HORT/2009/056 Meningkatkan produksi Allium (tanaman bawang) dan tanaman terung-terungan di Indonesia dan daerah subtropis Australia Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas sistem padi/cabai/bawang merah Indonesia di Jawa melalui pengembangan sistem dan strategi untuk meningkatkan kualitas dan ketersediaan benih (benih sah dan benih vegetatif), mengurangi insidensi penyakit tanaman, dan menghilangkan kendala nutrisi. HORT/2011/006 Pengendalian hama terpadu untuk kutu putih pada pepaya di Timor Leste dan Indonesia Pepaya menjadi tanaman pangan yang semakin penting untuk ketahanan pangan di Timor Leste, dan berpotensi sebagai diversifikasi pendapatan dan ekspor di Indonesia; akan tetapi, produksi saat ini dibatasi oleh serangan kutu putih, yang dengan cepat menyebar di kedua negara. Proyek ini akan membantu mengembangkan berbagai strategi PHT yang didasarkan pada agen pengendali biologis yang akan diujikan secara komersil di Timor Leste, dan di Jawa dan Sumatra di Indonesia. SMCN/2007/040 Membangun sistem pertanian yang lebih menguntungkan dan lebih tangguh di Nanggroe Aceh Darussalam dan New South Wales Dua proyek yang didanai sebagai bagian dari komitmen ACIAR untuk membantu pemulihan pascatsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (Aceh) menunjukkan bahwa produktivitas sistem pertanian menghadapi kendala akibat beberapa isu gabungan. Proyek ini difokuskan pada usahatani campuran (mixed-farming) dengan rotasi padi-tanaman polong, dan mengevaluasi/mendemonstrasikan teknologi produksi serta perubahan struktural dalam sistem pertanian di Aceh. Sistem budi daya perairan yang lebih mendatangkan keuntungan bagi nelayan kecil Suatu konsultasi yang diadakan dengan lembaga-lembaga litbang perikanan Indonesia pada bulan Mei 2010 dan Desember 2011 telah menetapkan prioritas-prioritas bagi program perikanan ACIAR perikanan tangkap, budi daya perairan dan pengolahan pascapanen. Dalam jangka pendek, fokus ACIAR dalam budi daya perairanakan ditempatkan pada diversifikasi, perencanaan untuk pengembangan budi daya perairan, kesehatan ikan dalam sistem budi daya laut, serta penambahan nilai untuk industri lobster laut melalui pembesaran lobster pascalarva yang diperoleh dari alam liar. FIS/2007/124 Diversifikasi budi daya perairan nelayan kecil di Indonesia Proyek ini mengujicoba dan mengevaluasi kelayakan ekonomi berbagai komoditas alternatif (misalnya, ikan nila, bandeng, kerapu, kepiting, dan teripang) untuk budidaya di tambak air payau di provinsi Sulawesi Selatan dan Aceh. 42 Australian Centre for International Agricultural Research

17 FIS/2010/016 Penerapan perangkat perencanaan budidaya perairan di Indonesia Dua proyek ACIAR yang sebelumnya telah mengembangkan perangkat perencanaan budi daya perairan di Indonesia kriteria pemilihan lokasi, model pemetaan, dan peta kecocokan budidaya perairan guna memfasilitasi pemilihan lokasi budidaya perairan padatingkat petani, kabupaten, dan kotamadya. Proyek ini membantu penerapan perangkat perencanaan tersebut pada lembaga-lembaga terkait di Kementrian Kelautan dan Perikanan. Peningkatan manajemen perikanan tangkap Perikanan tangkap dari laut Indonesia merupakan yang paling besar dan paling produktif di dunia. Perikanan tangkap merupakan bagian penting di dalam pembangunan ekonomi Indonesia dan dalam upaya penyediaan sumber pangan bagi jutaan penduduk. Produksi perikanan Indonesia setidaknya 20 kali lebih besar dari Australia, namun kapasitas untuk menelaah dan mengendalikan sektor perikanan ini masih sangat terbatas, khususnya di tingkat provinsi. Fokus ACIAR akan diberikan pada upaya peningkatan manajemen perikanan laut yang penting (tuna dan ikan pelagis lainnya). Berbagai studi yang saling terkait tentang cadangan ikan bersama atau yang berada di lintas batas negara antara Indonesia dan Australia yang secara komersil bernilai penting akan memberikan cara pandang yang sama dan lebih baik tentang ciri dan status sumber daya perikanan beberapa cadangan ikan internasional yang bernilai tinggi. FIS/2009/059 Mengembangkan kapasitas penelitian bagi manajemen sumber daya perikanan pelagis Indonesia Tujuan keseluruhan proyek ini adalah meningkatkan kapasitas Indonesia dalam mengkaji dan mengelola perikanan tuna dengan cara mengatasi kesenjangan informasi kunci, khusus pada tuna sirip kuning dan tuna bermata-besar, dan di dalam pelaksanaannya, meningkatkan kapasitas penelitian perikanan pelagis Indonesia. FIS/2010/101 (usulan) Meningkatkan manajemen kesehatan ikan dan protokol produksi pada budidaya ikan-bersirip di Indonesia dan Australia Saat ini, separuh dari cadangan ikan pada keramba-keramba di laut di Indonesia akan mati sebelum mereka dipanen. Tujuan proyek ini adalah menurunkan angka kematian ini, dengan mengidentifikasi penyakit-penyakit utama dan mengujicobakan intervensi; mengembangkan dan mencobakan protokol manajemen yang lebih baik untuk pemijahan dan tempat pembesaran ikan; serta membangun kapasitas manajemen kesehatan ikan di Indonesia. FIS/2011/030 Rencana strategis keterlibatan ACIAR dalam kerja sama pengembangan penelitian perikanan tangkap Indonesia dan kapasitas manajemen Proyek ini akan menyusun suatu rencana strategis selama 10 tahun bagi keterlibatan ACIAR dalam sektor perikanan tangkap Indonesia, termasuk strategi pembangunan kapasitas. FIS/2011/038 Studi penetapan ruang lingkup untuk kesehatan ikan pengembangan budi daya kelautan dan budi daya ikan baronang di Indonesia Tujuan SRA ini adalah menanggapi dua kebutuhan jangka pendek terkait dengan proyek perikanan budidaya yang baru (FIS/2010/101) dan yang tengah berlangsung (FIS/2007/124) di Indonesia. Meningkatkan penghidupan dari hasil dan layanan hutan Proyek kehutanan ACIAR di Indonesia difokuskan untuk meningkatkan dan mempertahankan nilai hutan tanaman, sistem wanatani, dan hutan alam. Prioritas yang ada saat ini adalah meningkatkan manajemen hutan tanaman dan keputusan berinvestasi oleh para petani kecil, memberikan nilai tambah pada kayu hasil hutan tanaman, dan sistem investigasi yang memungkinkan pembayaran atas penyerapan karbon pada hutan alam. FST/2006/117 Memperoleh lebih banyak nilai dari hutan tanaman Indonesia melalui peningkatan pengolahan dan opsi manufaktur kayu Proyek ini bertujuan meningkatkan nilai tambah kayu jati dan mahoni dari hutan tanaman untuk industri perabotan di Jepara melalui proses manufaktur yang lebih baik. FST/2007/052 Meningkatkan tata kelola, kebijakan, dan pengaturan kelembagaan untuk mengurangi emisi akibat deforestasi dan degradasi Pada tahun terakhirnya, proyek ini akan mengumumkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terkait aturan-aturan yang sesuai di tingkat provinsi dan kabupaten di Riau dan Papua guna memfasilitasi implementasi REDD+ secara efisien. FST/2008/030 Mengatasi kendala pada hutan tanaman rakyat di Indonesia Proyek ini akan menganalisis dimensi sosial pada tiga sistem alternatif hutan tanaman rakyat, guna meningkatkan kapasitas kelompok petani hutan agar dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik. FST/2009/051 Meningkatkan produktivitas dan profitabilitas petani perkebunan kecil di Indonesia Proyek ini bertujuan meningkatkan manajemen perkebunan akasia dan kayu putih, dengan memfokuskan pada strategi manajemen unsur hara dan patogen pada perkebunan komersil para petani kecil di Sumatra bagian Tengah dan Selatan. FST/2012/039 (usulan, multilateral, CIFOR/ ICRAF) Meningkatkan penghidupan dari kayu bernilai tinggi dan hasil hutan non-kayu Proyek ini akan dikembangkan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang wanatani dan rantai nilai tanaman berkayu di Jawa, serta melakukan penelitian baru guna meningkatkan penghidupan dari hasil hutan non-kayu di wilayah Indonesia Timur. Indonesia Rencana Operasional Tahunan : Ringkasan Indonesia 43

18 Indonesia FST/2012/040 (usulan) Meningkatkan manfaat REDD+ bagi petani kecil Proyek ini akan dikembangkan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang penyusunan kebijakan dan pengaturan tata kelola REDD+, dengan cara meneliti sistem yang diperlukan untuk memonitor, melaporkan, dan melakukan verifikasi pengurangan emisi hutan, dan mencapai kesepakatan pembayaran yang efisien bagi para petani kecil di Indonesia terhadap perubahan praktik pengelolaan lahan mereka. Sistem agribisnis yang mendatangkan keuntungan Program penelitian agribisnis ACIAR bertujuan meningkatkan akses dan daya saing petani kecil dalam pasar yang berubah secara pesat; mengidentifikasi dan mempromosikan peluang pasar dan sistem agribisnis yang mendatangkan keuntungan; serta meningkatkan akses petani kecil ke informasi pasar, pengetahuan, dan kecakapan serta opsi teknologi. Melalui berbagai prioritas tersebut, program ini akan meningkatkan kapasitas dalam menganalisa pasar, kegiatan usaha, dan rantai nilai. Proyek yang telah ada saat ini dan yang tengah diusulkan akan membantu mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut AGB/2006/115 (multilateral, CIP) Menghubungkan para petani sayur pada pasar di Jawa Barat dan Jawa Tengah, Indonesia Sasaran proyek ini adalah meningkatkan pendapatan dan mendorong penghidupan yang berkesinambungan di kalangan rumah tangga petani sayur. Proyek ini berupaya mencapai hal tersebut dengan cara mengintegrasikan para petani ke dalam rantai pasokan yang mendatangkan keuntungan serta meningkatkan kapasitas mereka untuk mengadopsi teknologi baru serta praktik-praktik inovatif yang digerakkan oleh pasar. AGB/2009/060 (usulan) Peningkatan integrasi pasar untuk sistem produksi sayur bernilai tinggi di Indonesia Proyek ini menghasilkan pemahaman akan siklus produk dan perubahan rantai nilai yang terjadi dalam sektor sayurmayur di Indonesia, serta mengembangkan mekanisme kebijakan untuk memenuhi persyaratan dari konsumen yang berubah. AGB/2010/099 (usulan) Dampak standar global dan sistem keterlacakan terhadap kesinambungan para produsen kecil kopi di Indonesia Meskipun sangat dipromosikan, namun masih terdapat pemahaman yang terbatas tentang manfaat yang diperoleh petani kecil atas keterlibatan mereka dalam memenuhi standar global, dan kendala yang menghambat keterlibatan para petani kecil di dalam sistem keterlacakan. Sektor kopi di Indonesia tengah mengalami perubahan yang begitu pesat, dengan adanya penelitian yang mengupayakan pemahaman terhadap implikasi standar dan sistem keterlacakan. AGB/2012/005, 6, 7, 8, 9 (usulan) Analisis peluang pengembangan agribisnis di wilayah Indonesia Timur komponen 1, 2, 3, 4 dan 5 Suatu analisis rantai nilai atas berbagai komoditas tengah dilakukan saat ini untuk menentukan peluang pengembangan agribisnis di wilayah Indonesia Timur. HORT/2010/011 Meningkatkan kesinambungan produksi kakao di wilayah Indonesia Timur melalui pengendalian hama, penyakit, dan tanah secara terpadu di dalam lingkup kebijakan dan penyuluhan yang efektif Proyek ini mengembangkan praktik-praktik yang lebih baik dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah petani kecil, serta menyelidiki penyebab terjadinya perubahan besar-besaran pada gejala dan tingkat keparahan penyakit. Proyek ini terus melanjutkan pengujian di tingkat petani dan menyebarluaskan klon kakao yang lebih baik, serta mengujicobakan metode penyuluhan yang lebih baik serta kebijakan yang sudah ada dengan tujuan memperbaiki manajemen pertaniannya. SMAR/2007/063 Meningkatkan keterlibatan petani dalam rantai kopi spesial di wilayah Indonesia Timur Proyek ini dibangun berdasarkan perkembangan awal strategi ACIAR dalam sektor kopi Indonesia yaitu dengan melakukan kajian kualitas yang mempengaruhi karateristik kopi sajian (cup), pemahaman sosioekonomi sebagai panduan strategi komunikasi dan penyebarluasan informasi, serta keterlibatan para pembeli internasional di dalam memfasilitasi alih teknologi kepada para petani. SMAR/2007/068 Peningkatan produktivitas dan profitabilitas tanaman kacang-kacangan tropis di Indonesia dan Australia Kacang tanah dan kacang hijau merupakan tanaman pangan dan tanaman bernilai ekonomi (cash crops) yang penting di wilayah Indonesia Timur, yaitu di provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, namun produktivitas dan profitabilitas rata-ratanya masih rendah. Penelitian adaptif ini mengujicoba beberapa varietas baru dan praktik manajemen yang efisien, strategi pembibitan yang efisien dan berkesinambungan, serta kemitraan fungsional antar lembaga di tingkat nasional dan provinsi serta di antara para pemangku kepentingan industri. SMAR/2008/021 Pengembangan budi daya lobster (spiny lobster) di Indonesia, Vietnam, dan Australia Proyek ini mendukung pengembangan secara berkelanjutan budidaya lobster/udang besar di Indonesia dan Vietnam guna memenuhi tingginya permintaan global, terutama dari Cina, khususnya lobster tropis bernilai tinggi. Proyek ini mengangkat isu kelestarian industri budidaya lobster yang ada di Vietnam, serta memberikan verifikasi pembesaran lobster dalam skala komersil di Australia. 44 Australian Centre for International Agricultural Research

19 SMAR/2008/025 Peningkatan budi daya rumput laut dan pemanfaatan limbah pascapanen di Asia Tenggara Produksi rumput laut anjlok secara signifikan di Filipina dan Indonesia. Proyek ini berusaha mengatasi menurunnya produktivitas rumput laut dan kurangnya diversifikasi produk dengan cara mengidentifikasi galur baru serta membangun kapasitas untuk memilih galur yang ada saat ini melalui pembentukan jejaring laboratorium distribusi benih. Penyempurnaan kebijakan yang mendasari pengembangan agribisnis Pentingnya peningkatan produktivitas pertanian di Indonesia telah digarisbawahi dengan terjadinya kenaikan harga pangan serta kekhawatiran tentang ketahanan pangan. ACIAR terus mendukung kajian dan pengembangan opsi-opsi kebijakan untuk perekonomian secara luas dan bagi industri secara spesifik. ADP/2005/066 (multilateral, IFPRI) Pasar komoditas bernilai tinggi di Indonesia: mendorong daya saing dan inklusivitas Proyek ini mengkaji transformasi beberapa alur pasokan produk bernilai tinggi di Indonesia serta dampaknya pada para petani, pedagang grosir, dan pengolah tahap pertama. ADP/2005/068 (multilateral, IFPRI) Pembangunan ekonomi dan penyesuaian struktural yang lebih baik di masa mendatang: dampak dan implikasi kebijakan bagi Indonesia dan Australia Dengan mengembangkan serangkaian pengetahuan dan perangkat pengambilan keputusan yang telah disempurnakan, proyek ini berupaya meningkatkan kapasitas para pengambil keputusan Indonesia untuk mengkaji kontribusi pertanian di dalam pembangunan pedesaan dan pembangunan ekonomi yang lebih luas. Koordinator regional utama Dr Peter Horne Manajer-manajer program yang utama Dr Chris Barlow, Perikanan Mr Tony Bartlett, Kehutanan Mr Les Baxter, Hortikultura Dr Rodd Dyer, Agribisnis Dr Mike Nunn, Kesehatan Hewan Dr Simon Hearn, Kebijakan Pengembangan Pertanian Dr Peter Horne, Sistem Produksi Ternak Dr Gamini Keerthisinghe, Manajemen Tanah dan Nutrisi Tanaman Dr Debbie Templeton, Kajian Dampak Kantor Perwakilan di Indonesia Ms Frances Barns (Manager untuk Indonesia) Ms Mirah Nuryati (Manager bidang Pemangku Kepentingan) Indikator Kinerja UTAMA ( ) Rekomendasi untuk peningkatan dokumentasi kemitraan yang saling menguntungkan di bidang kehutanan untuk hutan tanaman rakyat, dan diselenggarakannya pelatihan bagi kelompok petani hutan Dua proyek baru di bidang kehutanan dikembangkan dan dilaksanakan untuk meningkatkan penghidupan para petani kecil dari pembayaran REDD+, wanatani bernilai tinggi, dan hasil hutan non-kayu Rekomendasi untuk melembagakan pelatihan biosekuritas dan pemberian insentif bagi produsen pada sektor unggas komersil skala kecil disampaikan pada pemerintah dan badan-badan industri Rancangan sebuah proyek baru untuk pengendalian brucellosis di Indonesia dan Timor Leste dirampungkan dan diintegrasikan ke dalam program produktivitas ternak di wilayah Indonesia Timur Kolaborasi trilateral antara Indonesia, Timor Leste, dan Australia dikembangkan, awalnya melalui penelitian ternak dan hortikultura, dan kemudian dikembangkan ke dalam sektor-sektor lainnya Terbentuknya kolaborasi baru dengan keseluruhanpemerintahan Australia melalui AusAID untuk pembangunan kapasitas kelembagaan di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Indonesia serta pengembangan agribisnis di wilayah Indonesia Timur Kapasitas lembaga-lembaga litbang nasional dan daerah diperkuat dari aspek teknis dan metodologi penelitian melalui pembangunan kapasitas secara formal dan di-tempat-kerja bagi setidaknya 100 orang Rekomendasi manajemen disusun untuk mempertahankan tingkat reproduksi sapi betina dan untuk penggemukan sapi jantan di daerah-daerah tempat ternak sapi dipelihara dengan pola makan jerami-padi berkualitas rendah Strategi manajemen skala-luas untuk pengendalian lalat buah dikembangkan, didokumentasikan, dan diujikan untuk blok-blok komersil di Jawa Perlakuan disinfestasi komersil untuk mangga dan manggis ekspor dikembangkan dan diujikan dalam kondisi siap jual Protokol untuk pengendalian penyakit buah kakao dikembangkan dan siap diujikan dalam kondisi siap jual Indonesia Rencana Operasional Tahunan : Ringkasan Indonesia 45

20 Visi ACIAR ACIAR memiliki visi terciptanya dunia dengan tingkat kemiskinan yang semakin berkurang dan meningkatnya penghidupan orang banyak melalui pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan yang dihasilkan melalui penelitian kolaboratif internasional. Misi ACIAR Mencapai sistem pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan, yang dapat memberikan manfaat bagi negara-negara berkembang dan Australia, melalui kemitraan penelitian pertanian internasional. Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR) merupakan bagian dari program bantuan luar negeri Pemerintah Australia dan melakukan kegiatannya untuk mencapai tujuan pemberian bantuan dari Australia dalam membantu masyarakat mengatasi kemiskinan. ACIAR berkontribusi pada kelima tujuan program sebagaimana tercantum dalam Comprehensive Aid Policy Framework (Kerangka Kebijakan Bantuan Komprehensif): menyelamatkan nyawa mendorong peluang bagi seluruh masyarakat pembangunan ekonomi berkelanjutan tata kelola pemerintahan yang efektif kemanusiaan dan tanggap bencana. Ketahanan pangan adalah kontribusi utama ACIAR di kawasan Asia Pasifik dan di Afrika. ACIAR berhasil mencapai produktivitas yang signifikan untuk meningkatkan pendapatan, memperluas lapangan kerja, dan memberi peluang kegiatan usaha bagi petani kecil, serta membangun kapasitas SDM dan kelembagaan dalam ilmu pertanian di negara-negara berkembang. Melalui pencapaian hasil tersebut ACIAR berkontribusi pada kelima tujuan strategis program bantuan Australia. ACIAR berkolaborasi dengan AusAID di bidang-bidang yang menjadi prioritas bersama, dan kedua organisasi tersebut memberikan kontribusi pada penekanan program bantuan Australia secara terpadu. Australian Centre for International Agricultural Research GPO Box 1571 Canberra ACT 2601 Phone: Internet: aciar.gov.au aciar@aciar.gov.au

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho

Lebih terperinci

Ekonomi Pertanian di Indonesia

Ekonomi Pertanian di Indonesia Ekonomi Pertanian di Indonesia 1. Ciri-Ciri Pertanian di Indonesia 2.Klasifikasi Pertanian Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri pertanian di Indonesia serta klasifikasi atau

Lebih terperinci

BAB 18 REVITALISASI PERTANIAN

BAB 18 REVITALISASI PERTANIAN BAB 18 REVITALISASI PERTANIAN BAB 18 REVITALISASI PERTANIAN A. KONDISI UMUM Sektor pertanian telah berperan dalam perekonomian nasional melalui sumbangannya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), penerimaan

Lebih terperinci

Mendorong masyarakat miskin di perdesaan untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia

Mendorong masyarakat miskin di perdesaan untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia IFAD/R. Grossman Mendorong masyarakat miskin di perdesaan untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia Kemiskinan perdesaan di Indonesia Indonesia telah melakukan pemulihan krisis keuangan pada tahun 1997 yang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Rangkuman Kebutuhan Investasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Rangkuman Kebutuhan Investasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Rangkuman Kebutuhan Investasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Mencari Alternatif Arah Pengembangan Ekonomi Rakyat.

SEMINAR NASIONAL Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Mencari Alternatif Arah Pengembangan Ekonomi Rakyat. SEMINAR NASIONAL Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Mencari Alternatif Arah Pengembangan Ekonomi Rakyat Rumusan Sementara A. Pendahuluan 1. Dinamika impelementasi konsep pembangunan, belakangan

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting dalam pembangunan Indonesia. Hal ini didasarkan pada kontribusi sektor pertanian yang tidak hanya

Lebih terperinci

PERTANIAN.

PERTANIAN. PERTANIAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM KEHIDUPAN Menyediakan kebutuhan pangan penduduk Menyerap tenaga kerja Pemasok bahan baku industri Sumber penghasil devisa SUBSEKTOR PERTANIAN Subsektor tanaman pangan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis 1 Pendahuluan (1) Permintaan terhadap berbagai komoditas pangan akan terus meningkat: Inovasi teknologi dan penerapan

Lebih terperinci

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA 30 DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA Ada dua kecenderungan umum yang diprediksikan akibat dari Perubahan Iklim, yakni (1) meningkatnya suhu yang menyebabkan tekanan panas lebih banyak dan naiknya permukaan

Lebih terperinci

Rencana Operasional Tahunan 2009 10 Ulasan tentang Indonesia

Rencana Operasional Tahunan 2009 10 Ulasan tentang Indonesia Rencana Operasional Tahunan 2009 10 Ulasan tentang Indonesia Daftar Isi Pesan dari Menteri dan Sekretaris Parlemen iv Kata Pengantar dari Ketua Umum dan Ketua Pelaksana 1 Pokok-pokok kegiatan 2 Program

Lebih terperinci

Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan. Center for International Forestry Research

Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan. Center for International Forestry Research Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan Center for International Forestry Research Siapakah kami Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (Center for International Forestry Research)

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK The New Climate Economy Report RINGKASAN EKSEKUTIF Komisi Global untuk Ekonomi dan Iklim didirikan untuk menguji kemungkinan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan

Lebih terperinci

POLICY BRIEF KAJIAN KESIAPAN SEKTOR PERTANIAN MENGHADAPI PASAR TUNGGAL ASEAN 2015

POLICY BRIEF KAJIAN KESIAPAN SEKTOR PERTANIAN MENGHADAPI PASAR TUNGGAL ASEAN 2015 POLICY BRIEF KAJIAN KESIAPAN SEKTOR PERTANIAN MENGHADAPI PASAR TUNGGAL ASEAN 2015 Dr. Sahat M. Pasaribu Pendahuluan 1. Semua Negara anggota ASEAN semakin menginginkan terwujudnya kelompok masyarakat politik-keamanan,

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Berdasarkan data PBB pada tahun 2008, Indonesia memiliki 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 95.181 km, serta

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH MALUKU 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah Meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui pembentukan

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS Pembangunan daerah agar dapat berhasil sesuai dengan tujuannya harus tanggap terhadap kondisi yang terjadi di masyarakat. Kondisi tersebut menyangkut beberapa masalah

Lebih terperinci

DOKUMEN INFORMASI PROYEK (PID) TAHAP KONSEP. Proyek Persiapan Kesiapan Indonesia (Indonesia Readiness Preparation Project) Kawasan Regional EAP Sektor

DOKUMEN INFORMASI PROYEK (PID) TAHAP KONSEP. Proyek Persiapan Kesiapan Indonesia (Indonesia Readiness Preparation Project) Kawasan Regional EAP Sektor DOKUMEN INFORMASI PROYEK (PID) TAHAP KONSEP Laporan No.: Nama Proyek Proyek Persiapan Kesiapan Indonesia (Indonesia Readiness Preparation Project) Kawasan Regional EAP Sektor Lingkungan dan Pedesaan ID

Lebih terperinci

BAB 18 REVITALISASI PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN

BAB 18 REVITALISASI PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN BAB 18 REVITALISASI PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN A. KONDISI UMUM Sektor pertanian telah berperan dalam perekonomian nasional melalui sumbangannya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), penerimaan

Lebih terperinci

AGRIBISNIS BAWANG MERAH

AGRIBISNIS BAWANG MERAH PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS BAWANG MERAH Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Bawang Merah MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 A. KONDISI KEMISKINAN 1. Asia telah mencapai kemajuan pesat dalam pengurangan kemiskinan dan kelaparan pada dua dekade yang lalu, namun

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS BAWANG MERAH. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS BAWANG MERAH. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS BAWANG MERAH Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pelestarian keseimbangan lingkungan. Namun pada masa yang akan datang,

I. PENDAHULUAN. pelestarian keseimbangan lingkungan. Namun pada masa yang akan datang, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sub sektor pertanian tanaman pangan, merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian dan telah terbukti memberikan peranan penting bagi pembangunan nasional,

Lebih terperinci

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif,

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan Juli 1997 mempunyai dampak yang besar terhadap perekonomian negara. Sektor pertanian di lndonesia dalam

Lebih terperinci

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan INDONESIA VISI 2050 Latar belakang Anggota Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD) dan Indonesia Kamar Dagang dan Industri (KADIN Indonesia) mengorganisir Indonesia Visi 2050 proyek

Lebih terperinci

Sejarah AusAID di Indonesia

Sejarah AusAID di Indonesia Apakah AusAID Program bantuan pembangunan luar negeri Pemerintah Australia merupakan program yang dibiayai Pemerintah Federal untuk mengurangi tingkat kemiskinan di negaranegara berkembang. Program ini

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 38119 PENDAHULUAN Hingga saat ini, upaya mewujudkan ketahanan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR ANALISIS KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: ANTISIPATIF DAN RESPON TERHADAP ISU AKTUAL. Oleh :

LAPORAN AKHIR ANALISIS KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: ANTISIPATIF DAN RESPON TERHADAP ISU AKTUAL. Oleh : LAPORAN AKHIR ANALISIS KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: ANTISIPATIF DAN RESPON TERHADAP ISU AKTUAL Oleh : Pantjar Simatupang Agus Pakpahan Erwidodo Ketut Kariyasa M. Maulana Sudi Mardianto PUSAT PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu strategis yang kini sedang dihadapi dunia adalah perubahan iklim global, krisis pangan dan energi dunia, harga pangan dan energi meningkat, sehingga negara-negara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang. peluang karena pasar komoditas akan semakin luas sejalan dengan

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang. peluang karena pasar komoditas akan semakin luas sejalan dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus tantangan baru yang harus dihadapi dalam pembangunan pertanian di masa depan. Globalisasi dan liberalisasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Atas Dasar Harga Berlaku di Indonesia Tahun Kelompok

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Atas Dasar Harga Berlaku di Indonesia Tahun Kelompok I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor pertanian unggulan yang memiliki beberapa peranan penting yaitu dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, peningkatan pendapatan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana. MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: SUMBER DAYA ALAM dan LINGKUNGAN HIDUP I Prioritas: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan A Fokus Prioritas:

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan. PENDAHULUAN Latar Belakang Sejarah menunjukkan bahwa sektor pertanian di Indonesia telah memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Beberapa peran penting sektor pertanian antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan regional memiliki peran utama dalam menangani secara langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. Peranan perencanaan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub sektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan, dimana keempat sub sektor tersebut mempunyai peranan

Lebih terperinci

Produksi minyak sawit berkelanjutanmelestarikan. masa depan hutan

Produksi minyak sawit berkelanjutanmelestarikan. masa depan hutan Produksi minyak sawit berkelanjutanmelestarikan masa depan hutan Menabur benih untuk masa depan yang lebih baik SNV menyadari besarnya dampak ekonomi dan lingkungan dari pembangunan sektor kelapa sawit

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Jumlah petani di Indonesia menurut data BPS mencapai 45% dari total angkatan kerja di Indonesia, atau sekitar 42,47 juta jiwa. Sebagai negara dengan sebagian besar penduduk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian sebagai bagian dari pembangunan nasional adalah pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil dan

Lebih terperinci

Mendorong Petani Kecil untuk Move Up atau Move Out dari Sektor Pertanian

Mendorong Petani Kecil untuk Move Up atau Move Out dari Sektor Pertanian Mendorong Petani Kecil untuk Move Up atau Move Out dari Sektor Pertanian 1. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mendeklarasikan tahun 2014 sebagai International Years of Family Farming. Dalam rangka

Lebih terperinci

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA Jakarta, 1 Juli 2011 - 1 - Untuk menandai 60 tahun hubungan diplomatik dan melanjutkan persahabatan antara kedua negara, Presiden

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perekonomian Indonesia dipengaruhi oleh beberapa sektor usaha, dimana masing-masing sektor memberikan kontribusinya terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memerlukan pertumbuhan ekonomi yang kokoh dan pesat. Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memerlukan pertumbuhan ekonomi yang kokoh dan pesat. Pertanian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian sebagai penunjang utama kehidupan masyarakat Indonesia memerlukan pertumbuhan ekonomi yang kokoh dan pesat. Pertanian untuk pembangunan (agriculture

Lebih terperinci

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN Oleh : Tenaga Ahli Badan Ketahanan Pangan Dr. Ir. Mei Rochjat Darmawiredja, M.Ed SITUASI DAN TANTANGAN GLOBAL Pertumbuhan Penduduk

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAMBING-DOMBA. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAMBING-DOMBA. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAMBING-DOMBA Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan

Lebih terperinci

REVITALISASI PERTANIAN

REVITALISASI PERTANIAN REVITALISASI PERTANIAN Pendahuluan 1. Revitalisasi pertanian dan pedesaan, merupakan salah satu strategi yang dipilih oleh Kabinet Indonesia Bersatu dalam upayanya mewujudkan pembangunan masyarakat Indonesia,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN. Kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hak atas pangan telah diakui secara formal oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Akhir -akhir ini isu pangan sebagai hal asasi semakin gencar disuarakan

Lebih terperinci

Program Penelitian CGIAR tentang Hutan, Pohon dan Wanatani. Penghidupan, Bentang Alam dan Tata Kelola

Program Penelitian CGIAR tentang Hutan, Pohon dan Wanatani. Penghidupan, Bentang Alam dan Tata Kelola Program Penelitian CGIAR tentang Hutan, Pohon dan Wanatani Penghidupan, Bentang Alam dan Tata Kelola Program Penelitian CGIAR tentang Hutan, Pohon dan Wanatani (CRP-FTA) CRP-FTA adalah sebuah program kolaboratif

Lebih terperinci

X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO

X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO 10.1. Kebijakan Umum Penduduk Kabupaten Situbondo pada umumnya banyak

Lebih terperinci

Australia Awards Indonesia. Paket Aplikasi Studi Singkat. Pertanian: Produktivitas, Jejaring (Network) dan Globalisasi untuk Pertanian Lahan Kering

Australia Awards Indonesia. Paket Aplikasi Studi Singkat. Pertanian: Produktivitas, Jejaring (Network) dan Globalisasi untuk Pertanian Lahan Kering Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Pertanian: Produktivitas, Jejaring (Network) dan Globalisasi untuk Pertanian Lahan Kering Page 1 Maksud dan Tujuan Australia Awards Australia Awards adalah

Lebih terperinci

AGRIBISNIS KAMBING - DOMBA

AGRIBISNIS KAMBING - DOMBA PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAMBING - DOMBA Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2009 MODEL PROYEKSI JANGKA PENDEK PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS PERTANIAN UTAMA

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2009 MODEL PROYEKSI JANGKA PENDEK PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS PERTANIAN UTAMA LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2009 MODEL PROYEKSI JANGKA PENDEK PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS PERTANIAN UTAMA Oleh : Reni Kustiari Pantjar Simatupang Dewa Ketut Sadra S. Wahida Adreng Purwoto Helena

Lebih terperinci

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014 Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014 Sektor pertanian sampai sekarang masih tetap memegang peran penting dan strategis dalam perekonomian nasional. Peran

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan

Lebih terperinci

REVITALISASI KEHUTANAN

REVITALISASI KEHUTANAN REVITALISASI KEHUTANAN I. PENDAHULUAN 1. Berdasarkan Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2004-2009 ditegaskan bahwa RPJM merupakan

Lebih terperinci

Menerapkan Filosofi 4C APRIL di Lahan Gambut

Menerapkan Filosofi 4C APRIL di Lahan Gambut Menerapkan Filosofi 4C APRIL di Lahan Gambut Peta Jalan Lahan Gambut APRIL-IPEWG Versi 3.2, Juni 2017 Kelompok Ahli Gambut Independen (Independent Peatland Expert Working Group/IPEWG) dibentuk untuk membantu

Lebih terperinci

MEMBANGUN SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS DI NUSA TENGGARA BARAT

MEMBANGUN SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS DI NUSA TENGGARA BARAT MEMBANGUN SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS DI NUSA TENGGARA BARAT Peranan dan kinerja agribisnis dalam pembangunan ekonomi Faktor produksi utama sektor pertanian di NTB adalah lahan pertanian. Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

AGROFORESTRY : SISTEM PENGGUNAAN LAHAN YANG MAMPU MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN

AGROFORESTRY : SISTEM PENGGUNAAN LAHAN YANG MAMPU MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN AGROFORESTRY : SISTEM PENGGUNAAN LAHAN YANG MAMPU MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN Noviana Khususiyah, Subekti Rahayu, dan S. Suyanto World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus tantangan baru yang harus dihadapi dalam pembangunan pertanian ke depan. Globalisasi dan liberasi

Lebih terperinci

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF LEMBAR FAKTA 2014 GAMBARAN SEKILAS Praktek-Praktek REDD+ yang Menginspirasi MEMBANGUN DASAR KERANGKA PENGAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA Apa» Kemitraan dengan Ratah

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Dr. Wartanto (Sekretaris Ditjen PAUD dan Dikmas) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TUJUAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI LINGKUNGAN. HIDUP. Sumber Daya Alam. Perkebunan. Pengembangan. Pengolahan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 308) PENJELASAN ATAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang potensial dalam memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan ekonomi dan memegang peranan penting

Lebih terperinci

ANALISIS WILAYAH RAWAN PANGAN DAN GIZI KRONIS SERTA ALTERNATIF PENANGGULANGANNYA 1)

ANALISIS WILAYAH RAWAN PANGAN DAN GIZI KRONIS SERTA ALTERNATIF PENANGGULANGANNYA 1) 66 Pengembangan Inovasi Pertanian 1(1), 2008: 66-73 Mewa Ariani et al. ANALISIS WILAYAH RAWAN PANGAN DAN GIZI KRONIS SERTA ALTERNATIF PENANGGULANGANNYA 1) Mewa Ariani, H.P.S. Rachman, G.S. Hardono, dan

Lebih terperinci

Proyek GCS- Tenurial. Kepastian tenurial bagi masyarakat sekitar hutan. Studi komparasi global ( )

Proyek GCS- Tenurial. Kepastian tenurial bagi masyarakat sekitar hutan. Studi komparasi global ( ) Proyek GCS- Tenurial Kepastian tenurial bagi masyarakat sekitar hutan Studi komparasi global (2014-2016) Pendahuluan Dalam beberapa tahun terakhir ini, reformasi tenurial sektor kehutanan tengah menjadi

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya pada lahan sawah melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. Pertambahan jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB IV RUJUKAN RENCANA STRATEGIS HORTIKULTURA

BAB IV RUJUKAN RENCANA STRATEGIS HORTIKULTURA BAB IV RUJUKAN RENCANA STRATEGIS HORTIKULTURA 2015-2019 Dalam penyusunan Rencana strategis hortikultura 2015 2019, beberapa dokumen yang digunakan sebagai rujukan yaitu Undang-Undang Hortikultura Nomor

Lebih terperinci

Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Indonesia 2015: Versi Rangkuman

Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Indonesia 2015: Versi Rangkuman Fighting Hunger Worldwide Fighting Hunger Worldwide Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Indonesia 2015: Versi Rangkuman Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Indonesia 2015 Copyright @ 2015 Dewan Ketahanan

Lebih terperinci

PERHUTANAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT YANG EFEKTIF

PERHUTANAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT YANG EFEKTIF Peran Penting Masyarakat dalam Tata Kelola Hutan dan REDD+ 3 Contoh lain di Bantaeng, dimana untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian, pemerintah kabupaten memberikan modal dan aset kepada desa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (21%) dari luas total global yang tersebar hampir di seluruh pulau-pulau

I. PENDAHULUAN. (21%) dari luas total global yang tersebar hampir di seluruh pulau-pulau I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia yakni 3,2 juta ha (21%) dari luas total global yang tersebar hampir di seluruh pulau-pulau besar mulai dari Sumatera,

Lebih terperinci

2013, No.6 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan: 1. Pemberdayaan Peternak adalah segala upaya yang dila

2013, No.6 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan: 1. Pemberdayaan Peternak adalah segala upaya yang dila No.6, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Peternak. Pemberdayaan. Hewan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5391) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON No. Potensi Data Tahun 2009 Data Tahun 2010*) 1. Luas lahan pertanian (Ha) 327 327

Lebih terperinci

RANGKUMAN HASIL RAKOR PANGAN NASIONAL, FEED INDONESIA FEED THE WORLD II JAKARTA, 26 JULI 2011

RANGKUMAN HASIL RAKOR PANGAN NASIONAL, FEED INDONESIA FEED THE WORLD II JAKARTA, 26 JULI 2011 RANGKUMAN HASIL RAKOR PANGAN NASIONAL, FEED INDONESIA FEED THE WORLD II JAKARTA, 26 JULI 2011 Tujuan Rakor Pangan : Rakor pangan bertujuan mengsinkronisasikan kebijakan dan kegiatan seluruh pemangku kepentingan

Lebih terperinci

V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM

V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM Hingga tahun 2010, berdasarkan ketersediaan teknologi produksi yang telah ada (varietas unggul dan budidaya), upaya mempertahankan laju peningkatan produksi sebesar

Lebih terperinci

INDEKS. biofuel 63, ceteris paribus 164 constant return to scale 156, 166

INDEKS. biofuel 63, ceteris paribus 164 constant return to scale 156, 166 INDEKS A adopsi teknologi 94, 100, 106, 111, 130, 171, 177 agregat 289, 295, 296, 301, 308, 309, 311, 313 agribisnis 112, 130, 214, 307, 308, 315, 318 agroekosistem 32, 34, 35, 42, 43, 52, 55, 56, 57,

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil kajian mengenai strategi pengembangan ekonomi lokal di Kabupaten Pacitan, maka prioritas strategi yang direkomendasikan untuk mendukung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pertanian dalam arti luas mencakup perkebunan, kehutanan, peternakan dan

I. PENDAHULUAN. pertanian dalam arti luas mencakup perkebunan, kehutanan, peternakan dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah dunia pertanian mengalami lompatan yang sangat berarti, dari pertanian tradisional menuju pertanian modern. Menurut Trisno (1994), ada dua pertanian yaitu pertanian

Lebih terperinci

Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI

Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI Versi 01-1 Juli 2014 Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI 2 Hibah Kemitraan Fasilitas Kemakmuran Hijau KEMITRAAN KAKAO LESTARI: Kemitraan

Lebih terperinci

III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN 3.3. PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN : ALTERNATIF PEMIKIRAN

III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN 3.3. PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN : ALTERNATIF PEMIKIRAN III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN Pada tahun 2009, Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian melakukan kegiatan analisis dan kajian secara spesifik tentang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Republik Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber daya hewan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENYULUHAN DAN PENYEBARAN INFORMASI HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN TEMU INFORMASI TEKNOLOGI TERAPAN

LAPORAN AKHIR PENYULUHAN DAN PENYEBARAN INFORMASI HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN TEMU INFORMASI TEKNOLOGI TERAPAN LAPORAN AKHIR PENYULUHAN DAN PENYEBARAN INFORMASI HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN TEMU INFORMASI TEKNOLOGI TERAPAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI

Lebih terperinci

Pemanfaatan canal blocking untuk konservasi lahan gambut

Pemanfaatan canal blocking untuk konservasi lahan gambut SUMBER DAYA AIR Indonesia memiliki potensi lahan rawa (lowlands) yang sangat besar. Secara global Indonesia menempati urutan keempat dengan luas lahan rawa sekitar 33,4 juta ha setelah Kanada (170 juta

Lebih terperinci

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012 For more information, contact: Leony Aurora l.aurora@cgiar.org Cell Indonesia: +62 (0)8111082309 Budhy Kristanty b.kristanty@cgiar.org Cell Indonesia: +62 (0)816637353 Sambutan Frances Seymour, Direktur

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa

Lebih terperinci

2013, No Mengingat Emisi Gas Rumah Kaca Dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut; : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Rep

2013, No Mengingat Emisi Gas Rumah Kaca Dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut; : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Rep No.149, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN. Badan Pengelola. Penurunan. Emisi Gas Rumah Kaca. Kelembagaan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGELOLA

Lebih terperinci

Sustainabilitas Pembangunan Sektor Pertanian: Inovasi Teknologi atau Inovasi Sosial Kelembagaan BAB VI. IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN AGENDA KE DEPAN

Sustainabilitas Pembangunan Sektor Pertanian: Inovasi Teknologi atau Inovasi Sosial Kelembagaan BAB VI. IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN AGENDA KE DEPAN BAB VI. IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN AGENDA KE DEPAN IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN AGENDA KE DEPAN Menyikapi dinamika isu pangan dan pertanian global, mewujudkan pertanian modern dan berkelanjutan telah menjadi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

INDONESIA NEW URBAN ACTION

INDONESIA NEW URBAN ACTION KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMITRAAN HABITAT Partnership for Sustainable Urban Development Aksi Bersama Mewujudkan Pembangunan Wilayah dan

Lebih terperinci