RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA ( )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA ( )"

Transkripsi

1 RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA ( ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2

3 RENCANA AKSI KEGIATAN PEMBINAAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA SEKRETARIAT JENDERAL BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tertera dalam alinea keempat pembukaan Undang-undang Dasar 1945, dan untuk mewujudkannya disusunlah dokumen Rencana Pembangunan, yang sebagaimana tercantum dalam UU Nomor 25 Tahun 2014 terdiri dari: 1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang yang telah ditetapkan dengan Undang-undang Nomor 17/2007 untuk Jangka Waktu 25 Tahun, 2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang disusun setiap lima tahun oleh Presiden, dimana RPJMN tahun ditetapkan dengan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2014, 3) Rencana Kerja Pemerintah, yang disusun oleh Presiden setiap tahun anggaran, dan 4) Rencana Strategis (Renstra) Kementerian dan atau Lembaga yang disusun dan ditetapkan oleh Menteri dan atau Pimpinan Lembaga. Semua Dokumen perencanaan tersebut bertumpu kepada pencapaian Tujuan Nasional dengan menjunjung tinggi 2 (empat) pilar negara, yaitu: Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, dan semboyan Bhineka Tunggal Ika, serta tetap kukuh dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di Lingkungan Kementerian Kesehatan telah disusun dan ditetapkan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dengan Keputusan Menteri

4 Kesehatan RI No HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Renstra Kemenkes Tahun Dengan mengacu kepada Renstra tersebut di masingmasing Satuan Kerja Eselon II disusun Rencana Aksi Kegiatan Rencana Aksi Kegiatan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara; RAK ini sebagai bagian dari RAP Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Kesehatan Lainnya yang dikelola oleh Eselon I Sekretariat Jenderal. Pada Renstra terdapat perubahan program pembangunan kesehatan. Perubahan Program tersebut didukung dengan perubahan Organisasi Kementerian Kesehatan (Permenkes Nomor 1144/Menkes/Per/VII/2010), termasuk Sekretariat Jenderal dan Eselon II di bawahnya, yang bertanggung jawab atas pengelolaan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Kesehatan Lainnya sebagai salah satu program dari 9 Program Baru Kementerian Kesehatan. Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan ini telah memadukan antara Renstra Kemenkes dengan Program dan Kegiatan yang baru, dan Struktur Organisasi Biro Keuangan dan Barang Milik Negara yang baru. Dengan tersususunnya RAK ini, diharapkan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Kesehatan dilaksanakan dengan lebih baik, dan mencapai indikator-indikator yang telah ditetapkan dalam RPJMN dan Renstra Kemenkes Kondisi Umum Rencana Kegiatan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Brang Milik Negara mengacu pada Renstra Tahun dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.

5 Biro Keuangan dan BMN berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan. Dengan anggaran yang tersedia telah dapat dioptimalkan capaian-capaian dalam mendukung kinerja unit utama lain. Masalah dan Kendala Sampai dengan TA 2014 Biro Keuangan dan Barang Milik Negara relatif lancar dan sisa anggaran terjadi terutama karena sisa kegiatan dan efisiensi, sementara capaian kinerja sudah cukup memadai. Masalah yang dihadapi adalah keterbatasan anggaran belanja Biro Keuangan dan Barang Milik Negara dibandingkan dengan sasaran yang harus dicapai, keterbatasan itu antara lain adalah biaya untuk : inventarisasi aset satuan kinerja yang berada di kabupaten/kota, penyelenggaraaan konsultasi dan bimbingan teknis penyusunan laporan keuangan, meningkatkan kemampuan pengelola keuangan satuan keja, meningkatkan kemampuan tenaga panitia pengadaan barang dan jasa melalui srtifikasi, menyusun dan menerbitkan pedoman-pedoaman pengelolaan keuangan negara. Langkah-langkah upaya Dalam mengatasi masalah tersebut Biro Keuangan dan Barang Milik Negara melakukan upaya-upaya sebagai berikut: a. Mempertahankan kinerja yang telah dicapai dengan menguatkan penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan tahunan; b. Mempertahankan kerja sama dengan unit utama sebagai unit akuntansi eselon I dan unit akuntansi satuan kerja kantor pusat, unit akuntansi wilayah, dan unit akuntansi satuan kerja di provinsi dan kabupaten kota; c. Meningkatkan konsultasi dan pembimbingan dengan pihak internal dan eksternal;

6 d. Meningkatkan kerja sama pembiayaan atas kegiatan-kegiatan yang pesertanya adalah satuan kerja lain, agar kinerja pengelolaan keuangan dan barang milik negara dapat dioptimalkan; e. Melakukan integrasi pelaksanaan kegiatan yang peserta kegiatannya sama untuk meningkatkan kemampuan petugas satuan kerja dalam berbagai hal, baik dengan sosialisasi peraturan perundangan, atau sosialisasi langkah-langkah penting yang harus dilakukan menghadapi tahapan-tahapan penting dari pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara; f. Meningkatkan monitoring, evaluasi, dan perbaikan rencana pelaksanaan kegiatan melalui berbagai cara, dan saling integrasi dan kerja sama antar penanggung jawab kegiatan Biro Keuangan dan Barang Milik Negara. 3. Dasar Hukum a. Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun ; b. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun ; c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/ Tujuan Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Tujuan Umum: Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Biro Keuangan dan Barang Milik Negara bertujuan untuk memperjelas rencana pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara yang tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) Kemenkes agar dengan RAK ini Target Keluaran Kegiatan Tersebut dapat diwujudkan secara efektif dan efisien, yang kemudian bersinergi dengan kegiatan-kegiatan lain mewujudkan Out Come Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Kesehatan Lainnya, yang pada akhirnya mencapai dan mewujudkan Visi Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan.

7 Tujuan Khusus: Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Biro Keuangan dan Barang Milik Negara dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi Seluruh Pejabat dan Staff Biro Keuangan dan Barang Milik Negara sebagai salah satu Kegiatan dari Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Kesehatan Lainnya yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. 5. Organisasi dan Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1144/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Biro Keuangan dan Barang Milik Negara mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara di lingkungan Kementerian Kesehatan berdasarkan perundangundangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya Biro Keuangan dan Barang Milik Negara menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan tata laksana keuangan dan urusan perbendaharaan; b. Pelaksanaan penyusunan laporan keungan; c. Pelaksanaan urusan penatausahaan pengadaan dan penyimpanan; dan d. Pelaksanaan pengelolaan barang milik negara. Biro Keuangan dan Barang Milik Negara terdiri atas: a. Bagian Tata Laksana Keuangan dan Perbendaharaan; 1) SubbagPenatausahaan Peneriamaan Negara Bukan Pajak; 2) Subbagian Perbendaharaan; dan 3) Subbagian Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi. b. Bagian Penyusunan Laporan Keuangan; 1) Subbagian Penyusunan Laporan Keuangan I; 2) Subbagian Penyusunan Laporan Keuangan II; dan 3) Subbagian Penyusunan Laporan Keuangan III. c. Bagian Penatausahaan Pengadaan dan Penyimpanan;

8 1) Subbagian Pengadaan; 2) Subbagian Penyimpanan; dan 3) Subbagian Tata Usaha Biro. d. Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara; 1) Subbagian Penatausahaan Barang Milik Negara; 2) Subbagian Pemanfaatan Barang Milik Negara; dan 3) Subbagian Penghapusan Barang Milik Negara. e. Kelompok Jabatan Fungsional. 6. Ruang Lingkup Tugas Biro Keuangan dan Barang Milik Negara memiliki Ruang Lingkup Tugas, sebagai berikut: a. Melaksanakan penatausahaan penerimaan negara bukan pajak, urusan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi, yang meliputi: 1) penyiapan penatausahaan penerimaan negara bukan pajak; 2) Urusan perbendaharaan; 3) penyiapan pelaksanaan tunrutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi. b. Melaksanakan penyiapan penyusunan laporan keuangan, yang meliputi: 1) penyusunan laporan realisasi anggaran dan kekayaan bersih dalam neraca serta cataan atas laporan keuangan Direktorat Jenderal Upaya Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Direktorat Jenderal Biza Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2) penyusunan laporan realisasi anggaran dan kekayaan bersih dalam neraca serta catatan atas laporan keuangan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Direktorat JenderalBina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, dan Inspektorat Jenderal;

9 3) penyusunan laporan realisasi anggaran dan kekayaan bersih dalam neraca serta catatan atas laporan keuangan Sekretariat Jenderal dan Kementerian Kesehatan. c. Melaksanakan urusan penatausahaan pengadaan dan penyimpanan, yang meliputi: 1) penyiapan urusan penatausahaan pengadaan; 2) penyiapan urusan penatausahaan penyimpanan; 3) penyiapan penyusunan rencana, monitoring, evaluasi, dan laporan, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro. d. Melaksanakan penatausahaan, pemanfaatan, dan penghapusan barang milik negara, yang meliputi: 1) penyiapan urusan penatausahaan barang milik negara; 2) penyiapan urusan pemanfaatan barang milik negara; 3) penyiapan urusan penghapusan barang milik negara; 7. Hubungan Kerja Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas disusun rencana aksi kegiatan yang dalam pelaksanaannya, Biro Keuangan dan Barang Milik Negara akan menjalin hubungan kerja secara internal dengan unit-unit di lingkungan Kementerian Kesehatan maupun secara eksternal dengan lembaga lainnya; Hubungan kerja internal, yaitu hubungan yang dilakukan dengan bagian atau unit lain yang bertanggung jawab dalam pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik degara pada Sekretariat Direktorat Jenderal, Badan, maupun Inspektorat Jenderal, termasuk Pusat dan Biro Sekretariat Jenderal di lingkungan Kementerian Kesehatan. Hubungan kerja eksternal, yaitu hubungan yang dilakukan dengan unit organiasi yang memiliki Ruang Lingkup Tugas dalam Pengelolaan Administrasu Keuangan dan Barang Milik Negara pada Kementerian maupun

10 Lembaga lain; dan dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah Propinsi dan Kabupaten-Kota yang mengelola belanja Kementerian Kesehatan. 8. Potensi Permasalahan a. Bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Kementerian Kesehatan sebagai bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dikelola oleh semua Satuan Kerja (Satuan Kerja Kantor Pusat, Satuan Kerja Kantor Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah Dekonsentrasi, dan Satuan Perangkat Daerah Tugas Pembantuan) mengacu kepada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku sejak perencanaan, pemanfaatan, pencatatan hingga pelaporan; b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Kesehatan setiap tahun semakin meningkat dan tersebar pengelolaannya di pusat dan di seluruh propinsi serta sebagian besar kabupaten-kota sehingga dapat mendukung upaya peningkatan dan pemerataan pelaksanaan pembangunan kesehatan. Angaran belanja tersedia di lokasi yang paling dekat dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan sehingga mempercepat peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat; c. Pengelolan administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara telah menjadi fokus perhatian setiap unsur pemberi pelayanan kesehatan, setiap terjadi pemberian pelayanan kesehatan telah disadari pentingnya kualitas pengelolaan administrasi keuangan yang didalamnya termasuk pengelolaan barang milik negara sebagai bagian dari pendukung pelayanan kesehatan. Dengan pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara yang baik sesuai ketentuan, telah dapat diidentifikasi pertumbuhan jumlah aset Kementerian Kesehatan kepada masyarakat dan swasta pegiat pelayanan kesehatan; d. Selain itu dengan peningkatan kualitas pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara dapat diidentifikasi tingkat efektifitas dan efisiensi pemanfaatan anggaran, yang menunjukkan terjadinya trend peningkatan; e. Pemantauan dan evaluasi emanfaatan anggaran cenderung terus ditingkatkan sehingga pemanfaatan anggaran lebih terfokus kepada

11 prioritas-prioritas pembangunan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyatrakat; f. Tindak lanjut atas temuan laporan hasil pemeriksaan internal maupun eksternal telah semakin ditingkatkan di setiap unit eselon-i, dengan demikian upaya meminimalkan kerugian negara telah menjadi perhatian seksama Kementerian Kesehatan; g. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga telah semakin meningkat jumlahnya maupun persebarannya berdasarkan wilayah, baik yang dikelola menurut Pola Pengeloaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU), maupun Non-BLU, dengan demikian peran masyarakat dalam pembiayaan kesehatan juga meningkat dan cenderung terus meningkat; h. Namun demikian pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara juga menghadapi permasalahan yang membutuhkan perhatian yang serius dari semua pihak, semua Satuan Kerja pengelola anggaran Kementerian Kesehatan, baik pusat, ropinsi, dan kabupaten-kota; i. Terbatasnya sumber daya manusia dibandingkan meningkatnya tugastugas pembangunan kesehatan, telah memberikan andil atas meningkatnya permasalahan pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara. Dari jumlah yang terbatas itu, terdapat tenaga-tenaga yang berlatar belakang Akuntansi Keuangan serta tenaga yang telah dilatih dipersiapkan untuk secara khusus menjalankan tugas mengelola administrasi keuangan dan barang milik negara. Namun perputaran penugasan tenaga tersebut kepada tugas lainnya dirasa cukup tinggi sehingga upaya untuk meningkatkan kualitas pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara selalu mendapatkan hambatan; j. Hambatan tersebut jika dibandingkan dengan peningkatan anggaran yang dikelola Kementerian Kesehatan cukup signifikan; k. Tersebarnya satuan kerja pengelola belanja kementerian Kesehatan hingga kabupaten-kota juga mempersulit upaya pembinaan dan peningkatan kemampuan tenaga pengelolanya, tidak tersedia cukup anggaran untuk menjangkau seluruh satuan kerja dan seluruh tahapan penting dari penyusunan laporan keuangan sebagai hasil akhir bukti nyata

12 kualitas pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara di suatu satuan kerja; l. Pengelolaan administrasi barang milik negara belum dapat menyelesaikan seluruh persoalan yang berkaitan dengan ast Kementerian Kesehatan, terutama aset hasil pengadaan pada masa-masa terdahulu; m. Kesiapan tenaga-tenaga pengelola administrasi keuangan dan barang milik negara juga semakin perlu ditingkatkan sehubungan dengan terus disempurnakannya sistem keuangan negara dari tahun-ketahun menuju pengelolaan keuangan negara yang modern, transparan, tepat sasaran, efisien, dan akuntabel didukung dengan sistem informasi yang semakin canggih, yang pada saatnya akan sangat mendukung upaya mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan, sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang sejahtera;

13 BAB II VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS DAN ARAH KEBIJAKAN Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara sebagai bagian dari Rencana Aksi Program (RAP) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Kesehatan Lainnya, disusun dengan mengacu Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun Visi Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan Untuk mewujudkan Visi Kementerian Kesehatan Tersebut, maka Visi Biro Keuangan dan Barang Milik Negara adalah : Peningkatan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Kesehatan mendukung terwujudnya Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan. 2. Misi Untuk mencapai visi tersebut ditempuh melalui misi sebagai berikut: a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani. b. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan. c. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan. d. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik.

14 Sejalan dengan Misi kementerian Kesehatan, maka untuk mewujudkan Visi Biro Keuangan dan Barang Milik Negara adalah: a. Meningkatkan kualitas pengellaan administrasi keuangan dan barang milik negara kementerian Kesehatan. b. Meningkatkan kualitas Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) c. Meningkatkan koordinasi penyusunan laporan keuangan menuju terwujudnya Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan dengan Oponi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). 3. Tujuan a. Umum Terselenggaranya pembanguan kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. b. Khusus Terselenggaranya peningkatan kualitas pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara Kementerian Kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan dalam rangka mendukung manajemen dan pelaksanaan tugas-tugas Kementerian Kesehatan mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. 4. Sasaran Strategis Sasaran Strategi dalam Rencana Strategi Kementerian Kesehatan Tahun , terkait denggan Tupoksi Biro Keuangan dan Barang Milik Negara, adalah: Meningkatnya kualitas laporan keuangan setiap satuan kerja/unit akuntansi sehingga Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan termasuk Layanan Pengadaan Secara Elektronik sesuai ketentuan yang berlaku dan memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

15 5. Arah Kebijakan Dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan periode tahun , perencanaan program dan kegiatan secara keseluruhan telah dicantumkan di dalamrencana Strategis kementerian Kesehatan. Namun untuk emnjamin terlaksananya berbagai upaya kesehatan yang dianggap prioritas

16 BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, INDIKATOR PENCAPAIAN, KEGIATAN PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA Untuk Sekretariat Jenderal berada di program generik yaitu program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat Jenderal diperlukan untuk meningkatkan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi Kementerian Kesehatan. Sekretariat Jenderal berperan dalam menjawab tantangan berbagai isu pembangunan kesehatan antara lain dengan meningkatkan kemampuan manajemen dan informasi kesehatan, sinkronisasi perencanaan kebijakan, program dan anggaran serta koordinasi dan integrasi lintas sektor dan berperan pada optimalisasi pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Program yang diselenggarakan oleh Biro Keuangan dan Barang Milik Negara adalah Penignkatan Kualitas Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara. 1. Arah Kebijakan a. Peningkatan jumlah dan kualitas tenaga pengelola keuangan dan barang milik negara satuan kerja dan Unit Akuntansi Kementerian Kesehatan; b. Peningkatan kualitas penerapan peraturan perundang-undangan pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara oleh semua Satker dan Unit Akuntansi Kementerian Kesehatan; c. Peningkatan kualitas dan proporsi belanja pengadaan barang/jasa melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE); d. Peningkatan koordinasi pelaksanaan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan;

17 e. Peningkatan pembimbingan, konsultasi, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara, kepada seluruh datuan kerja dan Unit Akuntansi bekerja sama dengan Eselon-1 dan Biro/Pusat Sekretariat Jenderal. 2. Strategi Strategi peningkatan kualitas pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara tahun , yaitu: a. Meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga pengelola keuangan dan barang milik begara satuan kerja dan Unit Akuntansi Kementerian Kesehatan melalui pendidikan, pelatihan, seminar, dan kegiatan sejenis; b. Meningkatkan kemampuan petugas dan meningkatkan koordinasi dan sinergi dalam layanan Pengadaan Secara Elektroni (LPSE) dengan pihak terkait, terutama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP); c. Meningkatkan koordinasi dengan pengawas internal dan eksternal serta Unit Autama untik mengidentifikasi temuan pemeriksaan dan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan; d. Mengkoordinasikan pelaksanaan pembimbingan, konsultasi, pemantauan, dan evaluasi pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara; e. Mengkoordinasikan dan meningkatkan kualitas penyusunan laporan keuangan setiap satuan kerja dan Unit Akuntansi Kementerian Kesehatan. 3. Indikator Pencapaian Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Kesehatan secara efektif, efisien dan dilaporkan sesuai ketentuan. Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah: a. Persentase Satker yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu dan berkualitas sesuai dengan SAP untuk mempertahankan WTP sebesar 100 %.

18 b. Persentase nilai aset tetap yang telah mendapatkan Penetapan Status Penggunaan (PSP) sesuai ketentuan sebesar 100 %. c. Persentase pengadaan menggunakan e-procurement sebesar 100 %. Indikator tersebut secara rinci, setiap tahun selama 5 (lima) tahun sebagaimana terlampir dalam Matrik Target Kinerja Rencana Aksi Kegiatan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara (terlampir). 4. Kegiatan Kegiatan-kegiatan pokok Biro Keuangan dan Barang Milik Negara, sebagai berikut: a. Melakukan koordinasi Penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PPK-BLU dan Non-BLU); b. Melakukan koordnisasi Penatalaksanaan Perbendaharaan; c. Melakukan koordinasi Penalaksanaan Penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan dan Ganti Rugi; d. Melakukan penyiapan data awal bahan penyusunan Lap. Keu Es-1 Setjen dan Kementerian Kesehatan; e. Melakukan rekonsiliasi data LRA dan Neraca (BMN) f. Melakukan pembinaan/pendampingan inplementasi SAI Es-1 Setjen dan Kemeterian Kesehatan; g. Melaksanakan pembimbingan penatausahaan pelaksanaan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan; h. Melakukan koordinasi penyusunan laporan Keuangan Es-1 Setjen dan Kementerian Kesehatan; i. Melakukan feedback Laporan Keuangan Es-1 Setjen dan Kementerian Kesehatan; j. Melakukan Evaluasi dan menyusun Laporan Hasil Kegiatan; k. Melaksanakan Peningkatan Kemampuan Petugas SAI (SAK) Satker Setjen dan Kemenkes; l. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa; m. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Penyimpanan;

19 n. Melakukan Pelaksanaan Ketatausahaan dan Rumah Tangga biro; o. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Penatausahaan Barang Milik Negara; p. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara; q. Melakukan koordinasi Penatalaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara;

20 BAB IV PENUTUP Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Tahun ini digunakan sebagai acuan semua Bagian dan Sub Bagian di Lingkungan Biro Keuangan dan Barang Miilik Negara dalam menyusun Perencanaan Kegiatan dan Anggaran, Pelaksanaan Kegiatan, serta Monitoring dan Evaluasi, Penilaian Kinerja, dan Penyusunan Laporan Kegiatan dalam kurun waktu lima tahun ( ). Penyusunan RAK ini dilakukan mengacu kepada Renstra Kementerian Kesehatan Tahun dan merupakan rinsian dari Renstra tersebut khususnya untuk Kegiatan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara. Dengan melaksanakan RAK secara baik dengan penuh dedikasi, emngembangkan koordinasi dan kerja sama internal maupun eksternal diharapkan Output Kegiatan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara sebagaimana dicantumkan dalam Renstra Kementerian Kesehatan dapat diwujudkan. Meskipun penyusunan RAK ini telah dilakukan secara cermat oleh semua pihak di Biro Keuangan dan Barang Milik Negara, namun dalam RAK ini tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukan penyesuaian dan penyempurnaan terhadap substansi dari Rencana Aksi kegiatan Biro Keuangan dan Barang Milik Negara ini sesuai dengan perkembangan, perubahan dan dinamika perkembangan pembangunan kesehatan, dan perkembangan peraturan perundang-undangan keuangan negara.

21 MATRIKS RENCANA AKSI PEMBINAAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA PROGRAM KEGIATAN UNIT : DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN KESEHATAN : PEMBINAAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA : BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENKES RI KEGIATAN PEMBINAAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA OUTPUT Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Kesehatan secara efektif, efisien dan dilaporkan sesuai ketentuan RENCANA AKSI 1 Melaksanakan Koordinasi Penyelesaian Penertiban Rekening Pemerintah dilingkungan Kementerian Kesehatan Laporan Pelaksanaan Penyelesaian Penertiban Rekening pemerintah di lingkungan Kemenkes 2 Melaksanakan Koordinasi Hasil Pemeriksaan Auditor dan Laporan Pelaksanaan Tindak Lanjut Tindak Lanjut Penyelesaiannya atas Kerugian Negara, Piutang Negara dan LHP 3 Melaksanakan Koordinasi Penatausahaan PNBP Kementerian Laporan Pengelolaan PNBP serta Data Kesehatan pendukung Laporan Keuangan 4 Melaksanakan Koordinasi Penatalaksanaan Pengadaan Barang Laporan Pembinaan Pengadaan dan Jasa Kementerian Kesehatan Barang/Jasa dan SDM Pengadaan Barang/Jasa 5 Melaksanakan Pembinaan Pengelolaan Barang Milik Negara Laporan Pengelolaan Barang Milik Negara 6 Melaksanakan Koordinasi dan Pembinaan Penyusunan Laporan Laporan Keuangan Setjen dan Keuangan Kementerian Kesehatan Kementerian Kesehatan 7 Melakukan Penatalaksanaan Administrasi dan Ketatausahaan Laporan Pengelolaan Satker Biro Biro Keuangan dan BMN 8 Melakukan Koordinasi Perencanaan dan Anggaran Biro Dokumen Perencanaan dan Anggaran Satker Biro Keuangan dan BMN INDIKATOR Persentase Satker yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu dan berkualitas sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah untuk mempertahankan WTP Persentase nilai aset tetap yang telah mendapatkan Penetapan Status Penggunaan (PSP) sesuai ketentuan Persentase Pengadaan menggunakan e- procurement TARGET % 100% 100% 100% 100% 30% 50% 70% 90% 100% 65% 80% 90% 100% 100% Jumlah Laporan yang dihasilkan Jumlah Laporan yang dihasilkan Jumlah Laporan yang dihasilkan Jumlah Laporan yang dihasilkan Jumlah Laporan yang dihasilkan Jumlah Laporan yang dihasilkan Jumlah Laporan yang dihasilkan Jumlah Dokumen yang dihasilkan

22 MATRIKS RENCANA AKSI PEMBINAAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA PROGRAM KEGIATAN UNIT : DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN KESEHATAN : PEMBINAAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA : BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENKES RI KEGIATAN OUTPUT INDIKATOR PEMBINAAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Kesehatan secara efektif, efisien dan dilaporkan sesuai ketentuan Persentase Satker yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu dan berkualitas sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah untuk mempertahankan WTP Persentase nilai aset tetap yang telah mendapatkan Penetapan Status Penggunaan (PSP) sesuai ketentuan ALOKASI ANGGARAN (Jutaan) Persentase Pengadaan menggunakan e- procurement RENCANA AKSI 1 Melaksanakan Koordinasi Penyelesaian Penertiban Rekening Pemerintah dilingkungan Kementerian Kesehatan Laporan Pelaksanaan Penyelesaian Penertiban Rekening pemerintah di lingkungan Kemenkes Jumlah Laporan yang dihasilkan Melaksanakan Koordinasi Hasil Pemeriksaan Auditor dan Tindak Lanjut Penyelesaiannya Laporan Pelaksanaan Tindak Lanjut atas Kerugian Negara, Piutang Negara dan LHP Jumlah Laporan yang dihasilkan Melaksanakan Koordinasi Penatausahaan PNBP Kementerian Laporan Pengelolaan PNBP serta Data Kesehatan pendukung Laporan Keuangan Jumlah Laporan yang dihasilkan Melaksanakan Koordinasi Penatalaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Kementerian Kesehatan Laporan Pembinaan Pengadaan Barang/Jasa dan SDM Pengadaan Barang/Jasa Jumlah Laporan yang dihasilkan Melaksanakan Pembinaan Pengelolaan Barang Milik Negara Laporan Pengelolaan Barang Milik Negara Jumlah Laporan yang dihasilkan Melaksanakan Koordinasi dan Pembinaan Penyusunan Laporan Laporan Keuangan Setjen dan Keuangan Kementerian Kesehatan Kementerian Kesehatan Jumlah Laporan yang dihasilkan Melakukan Penatalaksanaan Administrasi dan Ketatausahaan Laporan Pengelolaan Satker Biro Biro Keuangan dan BMN Jumlah Laporan yang dihasilkan Melakukan Koordinasi Perencanaan dan Anggaran Biro Dokumen Perencanaan dan Anggaran Satker Biro Keuangan dan BMN Jumlah Dokumen yang dihasilkan

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN 2015 AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN BIRO KEUANGAN i DAN BMN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENKES KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena hanya berkat rahmat dan karunianya

Lebih terperinci

LAPORAN I(INER]A INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

LAPORAN I(INER]A INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 LAPORAN I(INER]A INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 BIRO KEUANGAN DAN BMN KEI'y'IENTERIAN KESEHATJ,\N REPUBLIK INDONESIA IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Keuangan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

IKHTISAR EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Keuangan dan BMN Tahun 2016, merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja Kepala Biro Keuangan dan BMN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan dengan amanat Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN O R A N BIRO KEUANGAN DAN BMN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENKES

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN O R A N BIRO KEUANGAN DAN BMN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENKES 2014 L A P AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN O R BIRO KEUANGAN DAN BMN A N BIRO KEUANGAN DAN BMN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENKES KATA PENGANTAR Biro Keuangan dan Barang Milik Negara merupakan Unit

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

PROFIL BIRO KEUANGAN

PROFIL BIRO KEUANGAN PROFIL BIRO KEUANGAN Biro Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengelolaan administrasi keuangan, penyusunan laporan keuangan kementerian, pembinaan pengusahaan Badan Usaha Milik Negara/Perum,

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN 2015-2019 BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENKES Kesehatan Gedung Prof Dr. Sujudi Lantai 8 9 Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav.

Lebih terperinci

Rencana Aksi Kegiatan

Rencana Aksi Kegiatan Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PADA PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KATA

Lebih terperinci

Rencana Aksi Kegiatan

Rencana Aksi Kegiatan Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PADA PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan kementerian kesehatan republik indonesia

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BIRO KEUANGAN

LAKIP 2015 BIRO KEUANGAN LAKIP 2015 BIRO KEUANGAN BEKERJA KERAS, BERGERAK CEPAT, BERTINDAK TEPAT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BIRO KEUANGAN - SEKRETARIAT JENDERAL Jalan Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 12/MEN/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN TENAGA

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 12/MEN/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN TENAGA

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif sasaran strategis

Ringkasan eksekutif sasaran strategis Ringkasan eksekutif Inspektorat Jenderal sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah bertanggung jawab untuk terus mengawal perjalanan Reformasi Birokrasi di Kementerian Kesehatan serta mendorong tercapainya

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PERATURAN PRESIDEN NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa agar pengadaan barang/jasa Pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETRIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

DEPDIKNAS: MENATA AKSI MENUJU OPINI WTP 1. Oleh: Sapto Amal Damandari 2

DEPDIKNAS: MENATA AKSI MENUJU OPINI WTP 1. Oleh: Sapto Amal Damandari 2 DEPDIKNAS: MENATA AKSI MENUJU OPINI WTP 1 Oleh: Sapto Amal Damandari 2 PENDAHULUAN Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selaku pemeriksa keuangan negara telah melakukan berbagai jenis pemeriksaan di entitas

Lebih terperinci

3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I

3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 17 /PER/M.KOMINFO/10/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGUSULAN SATUAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 130 TAHUN 2003

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 130 TAHUN 2003 MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 130 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA

Lebih terperinci

keluaran ( output), hasil ( outcome), dan dampak ( impact) dari pelaksanaan rencana pembangunan.

keluaran ( output), hasil ( outcome), dan dampak ( impact) dari pelaksanaan rencana pembangunan. LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN RI TRIWULAN I TAHUN 2014 BERDASARKAN PP NOMOR 39 TAHUN 2006 A. PENDAHULUAN Kegiatan perencanaan,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 164 TAHUN 2004 TENTANG ORGANISASI, SEKSI DAN ANG DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK.05/2007 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK.05/2007 TENTANG Page 1 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK.05/2007 TENTANG PERSYARATAN ADMINISTRATIF DALAM RANGKA PENGUSULAN DAN PENETAPAN SATUAN KERJA INSTANSI PEMERINTAH

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, tambahan Lembaran Negara R

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, tambahan Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1263, 2014 KEMENDIKBUD. Pengendalian Intern Pemerintah. Sistem. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS DAN WEWENANG GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI WILAYAH PROVINSI DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. menyatakan bahwa keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. menyatakan bahwa keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyatakan bahwa keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 1 Maret 1945 diumumkan pembentukan Badan

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 1 Maret 1945 diumumkan pembentukan Badan BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. Sejarah Organisasi Pada tanggal 1 Maret 1945 diumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Revisi dari Divisi Hukum pada Biro Hukum PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 08/PRT/M/2010 TANGGAL 8 JULI 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN 2016 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN 2016 PERATURAN SEKRETARIS DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN NOMOR: P. 1 /SET-1/2015 KEMENTERIAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1792, 2016 KEMENKEU. PPK-BLU Satker. Penetapan. Pencabutan Penerapan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180/PMK.05/2016 TENTANG PENETAPAN DAN PENCABUTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tekanan akuntabilitas pada organisasi sektor publik baik pemerintah di

BAB I PENDAHULUAN. Tekanan akuntabilitas pada organisasi sektor publik baik pemerintah di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tekanan akuntabilitas pada organisasi sektor publik baik pemerintah di tingkat pusat maupun daerah mendorong dilakukannya perbaikan kinerja. Pemerintah sebagai

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Dalam gambaran umum Kementerian Perdagangan akan diuraikan mengenai Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi

Lebih terperinci

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i KATA PENGANTAR Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng disingkat Diskominfo adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terbentuk

Lebih terperinci

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105 Tahun 2010, tugas pokok dan fungsi Inspektorat Jenderal adalah melakukan pengawasan,

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105 Tahun 2010, tugas pokok dan fungsi Inspektorat Jenderal adalah melakukan pengawasan, PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105 Tahun 2010, tugas pokok dan fungsi Inspektorat Jenderal adalah melakukan pengawasan, pengendalian dan pemantauan pelaksanaan kegiatan di

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.175,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PADA UAPPA/B-W KEMENTERIAN PERTANIAN DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2014

PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PADA UAPPA/B-W KEMENTERIAN PERTANIAN DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2014 RENCANA OPERASIONAL KEGIATAN TIM MANAJEMEN (ROKTM) PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PADA UAPPA/B-W KEMENTERIAN PERTANIAN DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2014 WILDA MIKASARI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Keuangan telah melakukan perubahan kelembagaan yaitu. peningkat- an efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kinerja birokrasi dalam

Keuangan telah melakukan perubahan kelembagaan yaitu. peningkat- an efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kinerja birokrasi dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya peningkatan kinerja dan institusi kelembagaannya, Kementerian Keuangan telah melakukan perubahan kelembagaan yaitu peningkat- an efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.51/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.530, 2013 BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Akuntansi. Pelaporan. Keuangan. Sistem. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1545,2014 KEMENDIKBUD. Satuan Kerja. Pengelolaan. Keuangan. BLU. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo No.605, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Penyelenggaraan Dekonsenstrasi. TA 2017. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/M-DAG/PER/4/2017 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF Persentase Satuan Kerja yang memiliki temuan kerugian Negara 1% sebesar 100%.

RINGKASAN EKSEKUTIF Persentase Satuan Kerja yang memiliki temuan kerugian Negara 1% sebesar 100%. RINGKASAN EKSEKUTIF Sebagai salah satu unsur penyelenggara negara, Inspektorat Jenderal mempunyai kewajiban untuk membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang mengacu pada Instruksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyatakan bahwa keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang serta

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); - 2-3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Berdasarkan UU nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER. 14/MEN/VII/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Lebih terperinci

16. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

16. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1725, 2015 KEMENPAR. Dekonsentrasi. Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 30 Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 30 Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Pasal 30 Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-undang terkait lainnya, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI)

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH Oleh: Eydu Oktain Panjaitan (Kepala Sub Auditorat II.C.3 BPK RI) Hotel Bidakara, Jakarta, 13 Februari 2012 Pengertian Akuntabilitas Keuangan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan kinerja ini disusun sebagai wujud dan tekad Sekretariat Jenderal

Lebih terperinci

Persiapan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual di Indonesia. Abstrak

Persiapan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual di Indonesia. Abstrak Persiapan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual di Indonesia Abstrak Sesuai dengan amanat PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP bahwa Pemerintah wajib menerapkan akuntansi berbasis akrual dalam pelaporan keuangannya

Lebih terperinci

2. Sub Bidang Pengembangan SDM Penyuluh. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

2. Sub Bidang Pengembangan SDM Penyuluh. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional. BAB XXXII BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 633 Susunan Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan:

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 105 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOEKARDJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus

Lebih terperinci

TENTANG MENTERI KEUANGAN,

TENTANG MENTERI KEUANGAN, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 07/PMK.02/2006 TENTANG PERSYARATAN ADMINISTRATIF DALAM RANGKA PENGUSULAN DAN PENETAPAN SATUAN KERJA INSTANSI PEMERINTAH UNTUK MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

Rencana Aksi Kegiatan Tahun

Rencana Aksi Kegiatan Tahun Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEFARMASIAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI KATA PENGANTAR Kami memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhaanahu Wa Ta ala, Tuhan Yang Maha Kuasa,

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR

Lebih terperinci

SURAT EDARAN NOMOR co TAHUN 2011 TENTANG

SURAT EDARAN NOMOR co TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) Yth. 1. Yth. Sekretaris Utama BPPT 2. Yth. Deputi Kepala BPPT Bidang TIRBR 3. Yth. Deputi Kepala BPPT Bidang TPSA. 4. Yth. Deputi Kepala BPPT Bidang TAB.

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 31 Januari 2013 Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan SEKRETARIS,

KATA PENGANTAR. Jakarta, 31 Januari 2013 Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan SEKRETARIS, KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2012 disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. Ombudsman RI. Organisasi dan Tata Kerja. PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. Ombudsman RI. Organisasi dan Tata Kerja. PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.177, 2010 Ombudsman RI. Organisasi dan Tata Kerja. PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/ORI-SEKJEN-PR/IV/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN RENCANA KERJA TAHUNAN TA A. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN RENCANA KERJA TAHUNAN TA A. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang D engan adanya perubahan paradigma dalam penyusunan program dan kegiatan serta anggaran yang berbasis Kinerja pada lembaga dan instansi pemerintahan yang semula disusun

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Kementerian Pariwisata

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Kementerian Pariwisata Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Kementerian Pariwisata 2015 Sekretariat Kementerian Pariwisata Kata Pengantar Kata Pengantar Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja

Lebih terperinci