PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANG I PROGRAM DIPLOMA III AGROBISNIS PERTANIAN KONSENTRASI PENYULUHAN PERTANIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANG I PROGRAM DIPLOMA III AGROBISNIS PERTANIAN KONSENTRASI PENYULUHAN PERTANIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT"

Transkripsi

1 PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANG I PROGRAM DIPLOMA III AGROBISNIS PERTANIAN KONSENTRASI PENYULUHAN PERTANIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2012

2 PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN I POTRET DAN POTENSI / SUMBERDAYA DESA / KELURAHAN I. Proses Persiapan Untuk Memulai Kegiatan 1. Pembekalan PKL I kepada mahasiswa peserta PKL I. 2. Surat izin dari Fakultas Pertanian UNJA kepada Kepala Desa / Lurah terpilih. 3. Peserta PKL I menuju lokasi masing-masing. 4. Mengkomunikasi kan maksud dan tujuan PKL I kepada: a. Kepala Desa / Lurah b. Ketua dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa / Badan Perwakilan Desa c. Tokoh-tokoh masyarakat desa yang masuk ke dalam tokoh kelompok agama, adat, cerdik-pandai, tua-tengganai, tokoh perempuan, dan tokoh pemuda. d. Penyuluh Pertanian e. Ketua KUD f. Ketua Kelompok Tani / Petani Pemakai Air g. Dan lain-lain yang dianggap perlu. II. Proses Pelaksanaan Kegiatan Peserta PKL I melakukan mempelajari data sekunder monografi Desa / Kelurahan (Lampiran 1). 1. Setelah mempelajari data sekunder monografi desa / kelurahan, peserta melakukan observasi wilayah Desa / Kelurahan. 2. Gambarkan sketsa Desa / Kelurahan setelah melakukan observasi (sketsa Desa / Kelurahan harus memuat sumberdaya yang ada di desa / kelurahan). 3. Periksa ulang sketsa Desa / Kelurahan tersebut dengan mengkonformasi kembali kepada aparat pemerintah Desa / Kelurahan. 4. Gambarkan transek Desa / Kelurahan, seperti panduan (Lampiran 2) 5. Gambarkan kalender musim aktivitas yang ada di Desa / Kelurahan. (Lampiran 3). 6. Gambarkan kondisi kelembagaan yang ada di Desa / Kelurahan (Diagram Venn), seperti panduan (Lampiran 4) 1

3 III. Pelaporan 1. Setelah melakukan PKL I, peserta membuat laporan PKL I, dengan sistematika seperti Lampiran Laporan ditulis pada kertas HVS berukuran A4 (210 mm x 297 mm) dan berat 60 g/m2 (HVS 60 GSM). Laporan dicetak dengan batas 4 cm dari tepi atas dan kiri kertas, serta 3 cm dari tepi kanan dan tepi bawah kertas. 3. Laporan dibuat dengan bantuan komputer menggunakan pencetak (printer) dengan tinta berwarna hitam (bukan dot matrix) dan dengan huruf jenis Arial, dengan ukuran Font 11. Khusus untuk pencetakan gambar-gambar berwarna, pada naskah asli dapat dicetak berwarna. 4. Laporan dicetak pada satu muka halaman (tidak bolak-balik). 5. Baris-baris kalimat laporan berjarak satu setengah spasi. 6. Penyimpangan dari jarak satu setengah spasi tersebut (menjadi satu spasi) dilakukan pada notasi blok yang masuk ke dalam, catatan kaki, judul keterangan dan isi diagram, tabel, gambar, dan daftar pustaka. 7. Huruf pertama alinea baru dimulai tujuh rongga (karakter) dari batas tepi kiri naskah. Hindari memulai alinea baru pada dasar halaman, kecuali apabila cukup tempat untuk sedikitnya dua baris. 8. Huruf pertama sesudah tanda-baca koma (,), titik-koma (;), titik-ganda (:) dicetak dengan menyisihkan suatu rongga (ruangan antara dua huruf) di belakang tanda-baca tersebut. Huruf pertama dari setiap kalimat ditulis dengan huruf capital dan dicetak setelah dua ketuk (karakter) dari tanda baca titik (.) yang menunjukkan akhir dari kalimat sebelumnya. 9. Bab baru diawali pada halaman baru. IV. Presentasi dan Evaluasi 1. Peserta PKL I, membuat bahan presentasi dari laporan PKLI, menggunakan program mirosoft power point. 2. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil PKL I, dibawah kordinasi Panitai Pelaksana PKL I. 3. Presentasi hasil PKL I, akan dihadiri oleh Narasumber. 4. Nilai akhir dari hasil PKL I, memenuhi kriteria sebagai berikut: 2

4 Aspek Penilaian Unsur Penilaian Bobot % I. Isi Laporan PKL 1.1. Sistematika Laporan Konsistensi hasil dengan tujuan dan kedalaman bahasan II. Presentasi 2.1. Penyampaian Materi Penguasaan Materi 35 Total Nilai 100 Unsur Nilai Akhir 3

5 Lampiran 1. Monografi Desa / Kelurahan KUEISIONER MONOGRAFI DESA / KELURAHAN A. DATA UMUM : Nama Desa : Nama Kepdes/Lurah : Jumlah Dusun : Jumlah RT : Nama Kecamatan : Nama Kabupaten : B. DATA KHUSUS : 1. Luas desa/kelurahan :... Km2 terdiri atas, a. Sawah : Ha. b. Ladang/Kebun : Ha c. Hutan :... Ha. d. Sungai/Danau : Ha e. Padang pengembalaan : Ha. f. Rawa : Ha. g. Dll, sebutkan : Ha. 2. Batas desa : a. Utara : b. Selatan : c. Barat : d. Timur : 3. Jarak desa ke ibukota/pusat perusahaan : a. Kecamatan :.... km, jalan... Kondisi. b. Kabupaten :.km, jalan... Kondisi. c. Propinsi :... km, jalan Kondisi. 4

6 4. Jenis mata pencaharian penduduk : a. Nelayan : jiwa. b. Petani : jiwa. c. Buruh tani :.. jiwa. d. Sektor kehutanan/membalok : jiwa. e. Tukang : jiwa. f. Dagang/Wiraswasta : jiwa. g. Pegawai Negeri/Swasta : jiwa. h. Dll, sebutkan : jiwa. 5. Keadaan demografi : Untuk tahun 2011 : a. Jumlah KK :... KK. b. Jumlah Pria : jiwa. c. Jumlah wanita :... jiwa d. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur (minimal interval 0-14, 15-64, >64) : 0-5 tahun :... jiwa tahun :. jiwa, tahun : jiwa, tahun :...jiwa, > 64 tahun :. jiwa. e. Jumlah penduduk berdasarkan pendidikan formal : Tak sekolah : jiwa. Belum sekolah : jiwa. Tak tamat SD : jiwa. Tamat SD : jiwa. Tamat SLTP : jiwa. Tamat SLTA : jiwa. Tamat Akademi/PT : jiwa. 5

7 f. Jumlah penduduk berdasarkan suku : Melayu Jambi :. Jiwa. Bugis :. jiwa Banjar :. jiwa Minang :. Jiwa Batak :.. jiwa Palembang :. Jiwa Jawa :. jiwa Sunda :..jiwa g. Jumlah penduduk berdasarkan agama : Islam : orang Non Islam :. orang. 6. Potensi ekonomi yang dimiliki : a. Pertanian tanaman pangan dan perkebunan : Padi sawah : Ha. Padi ladang : Ha. Kelapa : Ha Karet : Ha. Kelapa sawit : Ha. Palawija (sebutkan) : Ha. Sayuran (sebutkan) : Ha. Duku :.. Ha Pisang :. Ha Durian :...Ha Dll, sebutkan :. Ha b. Peternakan : Kerbau Sapi Kambing : ekor. : ekor. : ekor. 6

8 Ayam : ekor. Dll, sebutkan : ekor. c. Perikanan : Kolam : Ha atau buah, Keramba : Unit Danau : Ha atau unit (namanya : ). Sungai : unit. d. Industri : Perkayuan :... Unit. Anyaman : Unit. Bata/genteng : Unit. Dll, sebutkan : Unit. 7. Kelembagaan ekonomi dan pertanian yang dimiliki : a. Warung :.. buah b. Tokokios :.. buah c. KUD :.. buah d. BPR/Bank :.. buah e. Pasar :.. buah f. Pasar mingguan : Desa.., hari pasar :., jarak km. g. Kelompok tani :. Kelompok, jumlah anggota :. Orang. 8. Fasilitas transportasi dan komunikasi yang dimiliki : a. Mobil penumpang/pribadi/truk :. unit. b. Sepeda motor :. unit. c. Sepeda :.. unit. d. Perahu/pompong dll :.. unit. e. TV :.. unit. f. Parabola :.. unit. 7

9 9. Jumlah fasilitas pendidikan umum yang dimiliki : a. TK buah, kelas :.. buah, murid :.. orang, guru :.. orang. b. SD buah, kelas buah, murid :.. orang, guru : orang. c. SMP buah, kelas buah, murid :.. orang, guru : orang. d. SMA buah, kelas buah, murid :.. orang, guru : orang 10. Jumlah fasilitas pendidikan agama yang dimiliki : a. TK buah, kelas :.. buah, murid :.. orang, guru :.. orang. b. MI buah, kelas buah, murid :.. orang, guru : orang. c. MTs buah, kelas buah, murid :.. orang, guru : orang. d. MA buah, kelas buah, murid :.. orang, guru : orang 8

10 Lampiran 2. Teknik Penelusuran Desa/Lokasi (Transek) Dengan teknik pemetaan, diperoleh gambaran keadaan sumberdaya alam masyarakat beserta masalah-masalah, perubahan keadaan, potensi yang ada. Sedangkan untuk mengamati secara langsung keadaan lingkungan dan sumberdaya tersebut, dipergunakan Teknik Penelusuran lokasi (Transek). a. Pengertian Teknik Penelusuran Lokasi (Transek) adalah teknik PRA untuk melakukan pengamatan langsung lingkungan dan sumber daya masyarakat, dengan cara berjalan menelusuri wilayah desa mengikuti suatu lintasan tertentu yang disepakati. b. Jenis-jenis Transek Jenis-jenis transek berdasarkan Jenis Informasi (topik kajian): (1). Transek Sumber Daya Desa (Umum) Transek ini dilakukan untuk mengamati keadaan-keadaan tentang pengaturan letak perumahan dan kondisinya, pengaturan halaman rumah, pengaturan air bersih untuk keluarga, keadaan saran MCK (mandi-cuci-kakus), sarana umum desa (a.l. sekolah, toko, tembok dan gapura desa, tiang listrik, puskesmas dsb), juga lokasi kebun dan sumberdaya pertanian secara garis besar. (2). Transek Sumber Daya Alam Transek ini dilakukan untuk mengenal dan mengamati secara lebih tajam mengenai potensi sumberdaya alam serta permasalahannya, terutama sumber daya pertanian. Informasi-informasi yang biasa muncul antara lain adalah: Bentuk dan keadaan permukaan alam (topografi): termasuk ke dalamnya adalah kemiringan lahan, jenis tanah dan kesuburannya, daerah tangkapan air dan sumber-sumber air (sungai, mata air, sumur). Pemanfaatan sumber daya tanah (tataguna lahan): yaitu wilayah pemukiman, kebun, sawah, ladang, hutan, bangunan, jalan dan padang gembala. Pola usahatani: mencakup jenis-jenis tanaman penting (a.l. jenis-jenis lokal) dan kegunaannya (misalnya tanaman pangan, tanaman obat, pakan ternak dsb), produktivitas lahan dan hasilnya dsb. Teknologi setempat dan cara pengelolaan sumberdaya alam: termasuk teknologi tradisional, misalnya penahan erosi dari batu, kayu atau pagar hidup; pohon penahan api; pemeliharaan tanaman keras; sistem beternak; penanaman berbagai jebis rumput untuk pakan ternak, penahan air, 9

11 penutup tanah; sistem pengelolaan air, (konversi air, kontrol erosi dan pengairan) dan beberapa hal lainnya. Pemilikan sumber daya alam: biasanya terdiri dari milik perorangan, milik adat, milik umum/desa, milik pemerintah (misal hutan). (3). Transek Topik topik Lain Transek juga bisa dilakukan untuk mengamati dan membahas topik-topik khusus, seperti halnya dengan pembuatan peta desa. Misalnya transek yang dilakukan khusus untuk mengamati sarana kesehatan dan kondisi kesehatan lingkungan desa, transek wilayah persebaran hama, atau transek khusus untuk mengamati sumber air dan sistem pengelolaan air serta irigasi dsb. c. Jenis-jenis Transek Berdasarkan Lintasan: (1). Transek Lintasan Garis Lurus Di tempat tim dan masyarakat berkumpul untuk melakukan penelusuran lokasi, dibahas dan ditetapkan lintasan yang akan dilakukan. Kegiatan penelusuran lokasi ini bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut : Berjalan mengikuti garis atau mengikuti jalan utama dan jalan-jalan di pemukiman, di wilayah pertanian, dan di berbagai bagian wilayah yang ingindiamati keadaannya (dengan demikian, lintasan yang sebenarnya tentu saja tidak benar-benar berupa garis lurus). Berjalan mulai dari titik terendah samapi ke titik tertinggi atau sebaliknya (biasanya dilakukan untuk membandingkan kondisi lahan dan jenis usaha pertanian yang dilakukan pada tingkat ketinggian yang berbeda di wilayah dataran tinggi). (2). Transek Lintasan Bukan Garis Lurus Kegiatan ini dilakukan dengan perjalanan yang mengabaikan lintasan jalan yang ada. Yang menentukan adalah letak-letak atau lokasi pengamatan yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan demikian, perjalanan dimulai dengan lokasi yang paling dekat, kemudian paling jauh. Arah perjalanan untuk mencapai lokasi-lokasi yang akan diamati tersebut bisa dilakukan dengan beberapa kemungkinan, yaitu: Berkelok-kelok (zig-zag) Bisa pulang pergi atau juga berputar Menyapu (semua arah) 10

12 Berdasar pengamalan, cara ini memberikan suatu hasil yang lebih menyeluruh daripada melintas lokasi mengikuti garis lurus. (3). Transek Lintasan Saluran Air (sumber air) d. Tujuan Transek Penelusuran ini dilakukan dengan berjalan mengikuti aliran air secara sistematis untuk menyusuri aliran air atau tepian sungai. Pengamatan dilakukan terhadap daerah di sepanjang saluran air atau tepian sungai untuk mengkaji penataan sumber air bagi pertanian dan memperoleh informasi tentang pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dilakukan oleh petani. Penelusuran lokasi (transek) dilakukan untuk mendapatkan gambaran keadaan sumber-sumber daya, dengan cara mengamati langsung. e. Manfaat Hal-hal yang biasa dilihat dilapangan adalah: - Potensi-potensi yang tersedia (pertanian khususnya). - Pandangan dan harapan-harapan para petani responden mengenai keadaan-keadaan tersebut. - Hal lain disesuaikan dengan jenis transek dan topik bahasan yang dipilih untuk diamati. Bagi orang dalam (masyarakat): Penelusuran lokasi ini akan menimbulkan perasaan senang karena mereka dapat memperkenalkan langsung pekerjaan, keadaan, pengetahuan dan keterampilan mereka mereka kepada sesama petani dan orang luar. Bagi orang luar : - Transek membantu orang luar untuk melihat dengan jelas mengenai kondisi alam dan rumitnya sistem pertanian dan pemeliharaan sumberdaya alam yang akan dijalankan oleh masyarakat. - Kita dapat belajar tentang cara masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam. Di dalam perencanaan program, transek dipergunakan untuk observasi langsung bagi kegiatan penjajagan kebutuhan dan potensi. Sedangkan dalam evaluasi program, teknik ini dapat dimanfaatkan untuk mengetahui fakta-fakta dan perubahan yang telah terjadi. 11

13 f. Langkah-Langkah Penerapan (1) Persiapan Persiapan pelaksanaan kegiatan transek yang sebaiknya secara khusus diperhatikan adalah mempersiapkan tim, menentukan kapan akan dilakukan penelusuran lokasi. Juga dipersiapkan alat-alat tulis, kertas lebar (plano), karton warna-warni. Juga akan menyenangkan apabila membawa perbekalan (makanan, minuman). (2). Pelaksanaan Sebelum berangkat, bahas kembali maksud dan tujuan kegiatan penelusuran lokasi serta proses kegiatan yang akan dilakukan. Sepakati bersama peserta, lokasi-lokasi penting yang akan dikunjungi serta topik-topik kajian yang akan dilakukan. Setelah itu, sepakati lintasan penelusuran. Sepakati titik awal perjalanan (lokasi pertama), biasanya diambil dari titik terdekat dengan kita berda pada saat itu. Lakukan perjalanan dan amati keadaan disepanjang perjalanan. Biarkan petani (masyarakat) menunjuan hal-hal yang dianggap penting untuk diperlihatkan dan dibahas keadaannya. Diskusikan keadaan sumberdaya tersebut dan amati dengan seksama. Buatlah catatan-catatan hasil diskusi di setiap lokasi (tugas anggota Tim yang menjadi pencatat). (3). Setelah Perjalanan Bisa saja selama berhenti di lokasi-lokasi tertentu, gambar bagan transek dibuat untuk setiap bagian lintasan yang sudah ditelusuri. Tetapi, yang sering terjadi adalah pembuatan bagan setelah seluruh lintasan ditelusuri. Langkah-langkah kegiatannya adalah sbb: Jelaskan cara dan proses membuat bagan. Sepakati lambang atau simbol-simbol yang akan dipergunakan untuk menggambar bagan transek. Catat simbol-simbol tersebut beserta artinya di sudut kertas. Pergunakan spidol berwarna agar jelas dan menarik. 12

14 Lampiran 3. Kalender Musim Teknik Pembuatan Kalender Musin Siklus musim sangat berpengaruh terhadap aktivitas kehidupan masyarakat desa, seperti musim tanam menjelang musim hujan, musim panen setelah padi menguning, musim paceklik jika kemarau terlampau panjang. Sama halnya dengan kegiatan sosial seringkali berkaitan dengan peristiwa-peristiwa musim, seperti pesta adat dan perkawinan setelah panen berhasil, merantau atau imigrasi ke kota ketika musim paceklik. Dari hal tersebut terlihat adanya pola kehidupan masyarakat yang merupakan informasi penting sebagai dasar penerapan teknik penyusunan kalender musim. a. Pengertian Teknik Penyusunan Kalender Musim adalah teknik PRA yang memfasilitasi pengkajian kegiatan-kegiatan dan keadaan-keadaan yang terjadi berulang dalam suatu kurun waktu tertentu (musiman) dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan-kegiatan dan keadaan-keadaan tersebut disusun ke dalam kalender kegiatan atau keadaan dalam kurun waktu 1 tahun. b. Jenis Informasi Kajian Jenis informasi yang biasa dikaji antara lain: Penanggalan atau sistem kalender yang dipakai oleh masyarakat. Iklim, curah hujan, ketersediaan air. Pola tanam/panen, biaya pertanian, hasil pertanian dan tingkat produksi. Ketersediaan pangan dan pakan ternak terutama pada masa paceklik. Ketersediaan tenaga kerja. Musim bekerja ke kota pada masa paceklik. Masalah hama dan penyakit tanaman/ternak. Kesehatan (musim wabah penyakit) dan kebersihan lingkungan. Pola pengeluaran (konsumsi, produksi, investasi). Kegiatan sosial (kemasyarakatan), adat dan agama. Dan sebagainya. c. Tujuan Kajian Kalender Musim Pada umumnya tujuan kajian ini yaitu memfasilitasi masyarakat untuk mengkaji: Keadaan dan pola kegiatan masyarakat, sehingga diperoleh profil kegiatan utama mereka sepanjang tahun. 13

15 Profil kegiatan-kegiatan masyarakat, sehingga terlihat pola pemanfaatan waktu masyarakat yaitu saat mereka sibuk bekerja, saat sibuk dengan kegiatan lain (sosial, agama, adat) dan saat mereka mempunyai waktu luang. Sedangkan tujuan utamanya adalah memfasilitasi diskusi mengenai masalah-masalah yang terjadi pada suatu keadaan atau dalam menyelenggarakan suatu kegiatan. d. Manfaat Kajian Kalender Musim Memberikan gambaran mengenai pola kegiatan dan pola pembagian kerja masyarakat dan memunculkan berbagai pemikiran tentang keadaan usaha mereka sendiri terutama usaha pertanian. Melalui teknik ini muncul pembahasan tentang masa-masa sulit (masa-masa kritis) dan masa-masa baik usaha mereka, serta keadaan keadaan yang mempengaruhi tejadinya masa-masa itu. Memberikan informasi dalam pembuatan perencanaan, sebagai contoh dalam merencanakan suatu program pertanian di desa perlu diketahui keadaan pertanian yang sudah ada, yaitu pola tanam di desa yang bersangkutan. Memperoleh cara tersendiri untuk menilai suatu tawaran program, misalnya tentang penanaman jenis tanaman baru, perbaikan varietas, perubahan pola tanam, atau anjuran tanam serentak. Sumber Informasi: - sumber informasi adalah masyarakat desa dari semua kelompok atau golongan, misalnya anggota masyarakat yang tinggal di tepi jalan desa, yang tinggal jauh di dalam, yang mengolah lahan datar dan yang menggarap lahan miring, laki-laki dan perempuan dsb. - Selain itu ada baiknya kita juga menghubungi lembagalembaga yang dapat membantu melengkapi informasi yang akan dibahas (triangulasi), seperti Puskesmas, Balai Penyuluhan Pertanian dll. Tentu data sekunder yang menyangkut jenis-jenis informasi yang akan dibahas tersebut juga sebaiknya dipahami. e. Langkah-langkah Kegiatan Terangkan maksud dan proses pelaksanaan kegiatan kepada responden. Ajak responden untuk mendiskusikan secara umum: - Jenis-jenis kegiatan apa yang paling sering terjadi pada bulanbulan tertentu. - Apakah kegiatan itu selalu terulang dari tahun ke tahun. 14

16 - Selain kegiatan, keadaan apa yang juga sering terjadi pada bulan-bulan tertentu (misal kekeringan, wabah penyakit). Setelah cukup tergambarkan, sepakatilah bersama responden: - kegiatan-kegiatan utama yang akan dicantumkan ke dalam kalender serta perlu didiskusikan lebih lanjut. - Keadaan-keadaan kritis yang berakibat besar bagi masyarakat yang akan dicantumkan dalam kalender. - Simbol topik-topik bahasan yang dicantumkan ke dalam bagan, berupa gambar-gambar sederhana yang mudah dikenali. - Simbol untuk memberikan nilai dengan bahan-bahan lokal yang tersedia (biji jagung, kerikil, daun dsb). Cantumkan di sudut kertas simbol-simbol beserta artinya, serta penjelasan lain untuk memahami gambar. Lakukan analisis kalender musim, yaitu: - Apa sebab terjadi masalah-masalah di dalam pengelolaan kegiatan mereka. - Apa sebab terjadi masa-masa kritis di masyarakat (kekeringan, wabah, paceklik/kurang pangan dsb). - Apakah terdapat hubungan sebab akibat di masalah-masalah dan keadaan-keadaan tersebut. - Apakah jalan keluar yang telah dilakukan masyarakat untuk mengatasinya. 15

17 Lampiran 4. Diangram Venn Teknik Pembuatan Bagan Hubungan Kelembagaan (Diagram Venn) Salah satu hal yang perlu diperhitungkan dalam pengembangan masyarakat adalah pemanfaatan potensi lembaga-lembaga yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat itu sendiri. Teknik diagram venn merupakan teknik PRA yang sering dipergunakan untuk melihat hubungan bergagai lembaga yang terdapat di desa, sehingga diagram venn ini dikenal sebagai Bagan Hubungan Kelembagaan. a. Pengertian Teknik Pembuatan Bagan Hubungan Kelembagaan (Diagram Venn) merupakan teknik PRA yang digunakan untuk memfasilitasi kajian hubungan antara masyarakat dengan lembaga-lembaga yang terdapat di lingkungan masyarakat itu sendiri yang dituangkan ke dalam Diagram Venn (sejenis diagram lingkaran, diadaptasi dari disiplin ilmu matematika) untuk menunjukkan besarnya manfaat, pengaruh dan dekatnya hubungan suatu lembaga dengan masyarakat. b. Jenis Informasi Kajian Jenis informasi yang biasa dikaji adalah : Lembaga secara umum : yaitu informasi mengenai semua lembaga yang berhubungan dengan masyarakat desa, seperti : - lembaga-lembaga lokal (tradisional) - lembaga-lembaga pemerintah (Pemerintah Desa, Puskesmas, KUD) - lembaga swasta (LSM). Lembaga Khusus : yaitu informasi mengenai lembaga-lembaga tertentu saja, seperti lembaga yang kegiatannya berhubungan dengan pertanian saja, kesehatan saja, lembaga adat dan sebagainya. c. Tujuan Kajian Bagan Hubungan Kelembagaan. Tujuan kajian teknik PRA ini adalah menfasilitasi diskusi masyakat terhadap : Keberadaan, manfaat dan peranan lembaga yang ada di masyarkat. Hubungan antar lembaga yang ada di masyakat. Keterlibatan berbagai kelompok masyarakat di dalam kegiatan kelembagaan tersebut. 16

18 d. Manfaat Kajian Bagan Hubungan Kelembagaan Bagi Masyarakat Melalui kegiatan ini masyarakat telah mengenal keberadaan berbagai lembaga yang ada di lingkungan mereka, pertumbuhan berbagai lembaga dan hubungan masyarakat dengan lembaga tersebut, kemudian mengkaji harapan-harapan mereka mengenai kegiatan lembaga. Bagi Anggota Tim PRA - Anggota Tim dapat memahami cara masyarkat membuat urutan prioritas terhadap kegiatan lembaga-lembaga terebut dan penilaian mereka tentang subangan yang diberikannya kepada masyarakat desa. - Bagi lembaga luar penyelenggara program, informasi yang terungkap menjadi umpan balik yang bermanfaat dalam memperbaiki pelayanan lembaganya. Sedangkan bagi yang menjajagi kemungkinan pengembangan program kajian ini menjadi bahan acuan bagi kemungkinan kerjasama dalam membuat kegiatan. e. Langkah-langkah Pelaksanaan Jelaskan maksud, tujuan dan proses kajian kelembagaan yang sedang di laksanakan. Diskusikan mengenai jenis-jenis lembaga yang berhubungan langsung dengan desa, baik yang berada di dalam maupun yang berada di luar desa. Minta masyarakat membuat daftar nama-nama lembaga tersebut di atas kertas flano. Fasilitasi masyarakat untuk mendiskusikan kegitan atau program yang telah dikembangkan dari masing-masing lembaga, juga mengenai anggota pengurusnya. Fasilitasi responden cara membuat bagan lebih mudah, sepakati bersama mengenai : - Simbol-simbol yang akan digunakan - Pengertian dan kriteria penting atau manfaat dan kedekatan suatu lembaga Minta agar salah seorang responden memilih besarnya lingkaran sebagai simbol lembaga tertentu, dan satu orang lainnya untuk lembaga lainnya. Tentukan bersama jarak penempatan lingkaran-lingkaran lembaga. Setelah selesai, lakukan pemeriksaan kembali. Diskusikan dan bahas lebih lebih lanjut bagan tersebut, terutama tentang masalah dan potensi kelembagaan serta kegiatan dan pola hubungan yang diharapkan masyarakat. 17

19 Catatlah proses, pendapat, penilaian dan seluruh informasi selama kegiatan berlangsung. Cantumkan nama-nama atau jumlah peserta, pemandu, tanggal dan tempat pelaksanaan kegiatan. 18

20 Lampiran 5. Sistematika Laporan PKL I LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG I PROGRAM DIPLOMA III AGROBISNIS PERTANIAN KONSENTRASI PENYULUHAN PERTANIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI TAHUN

21 SISEMATIKA LAPORAN Sistematika dimaksudkan di sini adalah rangka laporan PKL I secara lengkap yang tampak dalam struktur tulisan. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. KARAKTERISTIK DESA / KELURAHAN Uraikan karakteristik desa / kelurahan bersasarkan data sekunder yang diperoleh di kantor desa / kelurahan BAB II. POTRET DAN POTENSI DESA 2.1. Sketsa Desa / Kelurahan Gambarkan dan uraikan sketsa desa / kelurahan bersasarkan observasi dilapangan 2.2. Transek Desa / Kelurahan Gambarkan dan uraikan transek desa / kelurahan bersasarkan observasi dilapangan 2.3. Kalender Musim Gambarkan dan uraikan kalender musin aktivitas masyarakat di desa / kelurahan bersasarkan observasi dan wawancara dilapangan 2.4. Diangram Venn Gambarkan dan uraikan hubunagan kelembagaan di desa / kelurahan bersasarkan observasi dan wawancara dilapangan BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR LAMPIRAN Lampirkan yang perlu dilampirkan pada laporan (bisa foto, data monografi desa, dll). 20

Modul Uji Latih Praktek Kerja Lapangan I

Modul Uji Latih Praktek Kerja Lapangan I 2012 Modul Uji Latih Praktek Kerja Lapangan I Konsentrasi Penyuluhan Pertanian dan Pemberdayaan Masyarakat Program Studi Agrobisnis Pertanian Diploma III Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2012 MoDuL

Lebih terperinci

TRANSEK TREN KALENDER MUSIM ANALISIS KELEMBAGAAN

TRANSEK TREN KALENDER MUSIM ANALISIS KELEMBAGAAN HILDA AGUSTINA TRANSEK TREN KALENDER MUSIM ANALISIS KELEMBAGAAN PENGERTIAN TEKNIK PENELUSURAN LOKASI / TRANSEK ADALAH TEKNIK PRA UNTUK MELAKUKAN PENGAMATAN LANGSUNG LINGKUNGAN DAN SUMBERDAYA MASYARAKAT

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA (S2) UNIVERSITAS JAMBI

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA (S2) UNIVERSITAS JAMBI PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA (S2) UNIVERSITAS JAMBI 2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Panduan Penulisan Topik Khusus Program Studi Agribisnis Jenjang Pascasarjana (S2) Universitas Jambi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (1) Naskah dicetak pada satu muka halaman (tidak bolak-balik). (2) Baris-baris kalimat naskah tesis berjarak satu setengah spasi.

BAB I PENDAHULUAN. (1) Naskah dicetak pada satu muka halaman (tidak bolak-balik). (2) Baris-baris kalimat naskah tesis berjarak satu setengah spasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Panduan Penulisan Proposal Tesis Program Studi Agribisnis Jenjang Pascasarjana (S2) Universitas Jambi, untuk disusun agar dipedomani oleh mahasiswa S2 dalam menulis proposal

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) BUKU 4b SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Ranking Kemiskinan dan Transek Lingkungan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIS PEMETAAN SOSIAL (Social Map) DENGAN TEKNIK PRA (Participatory Rural Apraisal)

PANDUAN PRAKTIS PEMETAAN SOSIAL (Social Map) DENGAN TEKNIK PRA (Participatory Rural Apraisal) PANDUAN PRAKTIS PEMETAAN SOSIAL (Social Map) DENGAN TEKNIK PRA (Participatory Rural Apraisal) (Sumber: Robert Chambers, 99; Driyamedia, 996; Britha Mikkelsen, 003) A. KONSEP-KONSEP PRA No Istilah Apa Itu

Lebih terperinci

CITRA AMELIA dan SANTA AGNESIA. Kata Pengantar

CITRA AMELIA dan SANTA AGNESIA. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Y.M.E, karena atas berkat dan kuasanya kami dapat menyelesaikan laporan hasil pelatihan praktek lapangan kami di Kecamatan Rantau-Rasau tepatnya

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) BUKU 4a SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Pemetaan Wilayah, Sebaran Warga Miskin, Sarana dan Prasarana Lingkungan Perumahan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan 29 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Teluk Mesjid Desa Teluk Mesjid adalah suatu wilayah di kecamatan Sungai Apit kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

pelalawankab.bps.go.id

pelalawankab.bps.go.id ISBN : 979 484 622 8 No. Publikasi : 25 Katalog BPS : 1101002.1404041 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 12 + iii Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Gambar Kulit : Seksi Integrasi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Kondisi Desa 1. Sejarah Desa Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam gunung berapi di Magelang Kecamatan Serumbung Jawa tengah. Pada

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada

Lebih terperinci

BAB. II GAMBARAN TENTANG DESA PAYUNG SEKAKI KECAMATAN TAMBUSAI UTARA ROHUL

BAB. II GAMBARAN TENTANG DESA PAYUNG SEKAKI KECAMATAN TAMBUSAI UTARA ROHUL 1 BAB. II GAMBARAN TENTANG DESA PAYUNG SEKAKI KECAMATAN TAMBUSAI UTARA ROHUL A. Sejarah Desa Pada masa Orde Baru tepatnya pada masa kepimimpinan Presiden SUHARTO pada tahun 1982. Warga Masyarakat umumnya

Lebih terperinci

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Karakteristik Desa 5.1.1. Kondisi Geografis Secara administratif Desa Ringgit terletak di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Letak Desa

Lebih terperinci

POLA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA LAHAN KRITIS (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan) Oleh : Nur Hayati

POLA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA LAHAN KRITIS (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan) Oleh : Nur Hayati POLA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA LAHAN KRITIS (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan) Oleh : Nur Hayati Ringkasan Penelitian ini dilakukan terhadap anggota Kelompok Tani

Lebih terperinci

Participatory Rural Appraisal. Asep Muhamad Samsudin Pembekalan KKN Tim II Undip

Participatory Rural Appraisal. Asep Muhamad Samsudin Pembekalan KKN Tim II Undip Participatory Rural Appraisal Asep Muhamad Samsudin Pembekalan KKN Tim II Undip Apa itu PRA? Pengertian Pendekatan dan metode yang memungkinkan masyarakat secara bersama-sama menganalisis masalah kehidupan

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG A. Profil Desa Krikilan 1. Kondisi Geografis Desa Krikilan di bawah pemerintahan

Lebih terperinci

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan BUKU 4e SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi Gambaran umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi dalam penelitian ini dihat

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang 38 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Keadaan Geografis Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2007 dan diresmikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survey dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik melalui wawancara, curah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai ciri-ciri khas dan kemampuan dalam mengolah potensi sumber daya alam yang

Lebih terperinci

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 62 BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 3.1.Letak Geografi 3.1.1. Luas Wilayah Kecamatan bungus teluk kabung merupakan salah satu kecamatan di kota padang,

Lebih terperinci

Alang-alang dan Manusia

Alang-alang dan Manusia Alang-alang dan Manusia Bab 1 Alang-alang dan Manusia 1.1 Mengapa padang alang-alang perlu direhabilitasi? Alasan yang paling bisa diterima untuk merehabilitasi padang alang-alang adalah agar lahan secara

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang dipergunakan dalam penelitian. Pada Bab ini penulis akan menggambarkan tentang gambaran umum tempat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geofrafis dan Demografis Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di wilayah Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5. Kecamatan Leuwiliang Penelitian dilakukan di Desa Pasir Honje Kecamatan Leuwiliang dan Desa Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan pertanian

Lebih terperinci

pelalawankab.bps.go.id

pelalawankab.bps.go.id ISBN : 979 484 615 5 No. Publikasi : 18 Katalog BPS : 1101002.1404020 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 12 + iii Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Gambar Kulit : Seksi Integrasi

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan 18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskrifsi Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Popayato Barat merupakan salah satu dari tiga belas Kecamatan yang ada di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Kecamatan Popayato

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan KEADAAN UMUM LOKASI Keadaan Wilayah Kabupaten Jepara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di ujung utara Pulau Jawa. Kabupaten Jepara terdiri dari 16 kecamatan, dimana dua

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Penelitian ini dilakukan di Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan Kabupaten Kampar. Daerah ini mempunyai luas wilayah ± 28.500 Ha. Daerah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 29 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis dan Keadaan Lingkungan 4.1.1 Batas Wilayah Desa Mulyaharja terbentuk dari pemekaran Desa Sukaharja. Desa Sukaharja termasuk bagian dari Kecamatan

Lebih terperinci

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN 5.1. LATAR BELAKANG DESA KESUMA Kawasan penelitian yang ditetapkan ialah Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Desa ini berada pada

Lebih terperinci

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009 33 BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16 4.1 Keadaan Wilayah Desa Sedari merupakan salah satu desa di Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang. Luas wilayah Desa Sedari adalah 3.899,5 hektar (Ha). Batas

Lebih terperinci

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi 23 PROFIL DESA Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil lokasi penelitian, yang pertama mengenai profil Kelurahan Loji dan yang kedua mengenai profil Kelurahan Situ Gede. Penjelasan profil masingmasing

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan : 54 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Tata Guna Lahan Kabupaten Serang Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan : a. Kawasan pertanian lahan basah Kawasan pertanian lahan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Wilayah Desa Jogonayan 1. Kondisi Geografis dan Administrasi Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 34 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Profil Desa Cibunian 4.1.1 Keadaan Alam dan Letak Geografis Desa Cibunian merupakan salah satu desa di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Pulorejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Batas-batas

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK A. Profil Desa Lundo 1. Letak geografis Desa Lundo merupakan salah satu desa yang terletak

Lebih terperinci

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1 TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR Fakultas Teknik Elektro 1 Kertas Jenis kertas : HVS A4 (210 mm x 297 mm) dan berat 80 g/m2 (HVS 80 GSM), khusus untuk gambar yang tdk memungkinkan dicetak di kertas A4 dapat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Desa Tegal Arum Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo merupakan daerah yang terbentuk karena transmigrasi berasal dari Jawa pada tahun 1979. Desa Tegal Arum merupakan daerah

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang terletak di kawasan utara Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Subang yaitu 2.051.76 hektar atau 6,34% dari

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi BUKU 4c SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor andalan perekonomian di Propinsi Lampung adalah pertanian. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Lampung

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016 ISSN : No. Publikasi : 3211.1608 Katalog BPS : 1102001.3211050 Ukuran Buku : 17,6 cm 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan 24 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Desa Merak Belantung

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Sepaku rata-rata 177,2 mm pada tahun 2010 Kecamatan Sepaku memiliki luas 438,50 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN , Kelurahan Pammase terdiri dari 3 (tiga) lingkungan:

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN , Kelurahan Pammase terdiri dari 3 (tiga) lingkungan: BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kelurahan Pammase Kelurahan Pammase terbentuk 18 tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 15-3-1997, Kelurahan Pammase terdiri dari 3 (tiga) lingkungan: 1.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten 35 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Biofisik dan Tata Guna Lahan Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur Propinsi Lampung. Desa ini memiliki luas ±.702

Lebih terperinci

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis 3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( ) BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR (1998-2005) 2.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam Kecamatan Ajibata merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir dengan luas wilayah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan potensi sumberdaya alam, tanah yang subur dan didukung

I. PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan potensi sumberdaya alam, tanah yang subur dan didukung 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia kaya akan potensi sumberdaya alam, tanah yang subur dan didukung oleh ketersediaannya air yang cukup merupakan faktor fisik pendukung majunya potensi

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR

ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR LUDY K. KRISTIANTO, MASTUR dan RINA SINTAWATI Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ABSTRAK Kerbau bagi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km² BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG 2.1 Letak Geografis Pulau Burung Pulau Burung merupakan salah satu kecamatan dari 17 kecamatan yang berada dalam wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON No. Potensi Data Tahun 2009 Data Tahun 2010*) 1. Luas lahan pertanian (Ha) 327 327

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang 13 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang 1. Sejarah Singkat Desa sikijang adalah sebuah desa yang terletak Di Kecamatan Logas Tanah Darat, kabupaten

Lebih terperinci

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo Di bawah ini penulis akan sampaikan gambaran umum tentang keadaan Desa Bendoharjo Kecamatan Gabus Kabupaten

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Bogor memiliki kuas wilayah 299.428,15 hektar yang terbagi dari 40 kecamatan. 40 kecamatan dibagi menjadi tiga wilayah yaitu wilayah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian 4.1.1 Sejarah Desa Bale Desa Bale terletak diwilayah timur Indonesia tepatnya di wilayah Maluku Utara. Pada tahun 1800an kesultanan ternate berkunjung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita 1. Keadaan geografis Pasar Pelita merupakan salah satu pasar yang ada di kecamatan Kubu Babussalam tepatnya di desa

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Lokasi Penelitia Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar yang menurut beberapa tokoh masyarakat desa dikenal karena

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bernama Tiuh Margakaya pada tahun 1738 Masehi yang dihuni masyarakat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bernama Tiuh Margakaya pada tahun 1738 Masehi yang dihuni masyarakat 57 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Pringsewu 1. Sejarah Kabupaten Pringsewu Kabupaten Pringsewu diawali dengan berdirinya sebuah perkampungan yang bernama Tiuh Margakaya pada tahun 1738

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

BAB. III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian BAB. III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Menurut Yin (2002) bahwa penggunaan studi kasus disesuaikan dengan bentuk pertanyaan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Piyaman merupakan salah satu Desa dari total 14 Desa yang berada di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Desa Piyaman berjarak sekitar

Lebih terperinci

VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH

VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH 59 VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH 6.1. Curahan Tenaga Kerja Rumahtangga Petani Lahan Sawah Alokasi waktu kerja dalam kegiatan ekonomi

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

Profil Permukiman Transmigrasi Simpang Tiga SP 3 Provinsi Sumatera Selatan

Profil Permukiman Transmigrasi Simpang Tiga SP 3 Provinsi Sumatera Selatan 1 A. GAMBARAN UMUM 1. Nama Permukiman Transmigrasi Simpang Tiga SP 3 2. Permukiman Transmigrasi Simpang Tiga SP 3 Terletak di Kawasan a. Jumlah Transmigran (Penempatan) Penempata 2009 TPA : 150 KK/563

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Desa Purwasari Desa Purwasari merupakan salah satu Desa pengembangan ubi jalar di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Usahatani ubi jalar menjadi

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda 31 BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR A. Sejarah Desa Sempor Pada jaman dahulu kala ada dua orang putra Eyang Kebrok, namanya belum diketahui mendapat perintah untuk membuat sungai. Putra yang tua membuat

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Berdasarkaan uraian sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Topografinya, Kabupaten Subang dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) zona/klasifikasi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum dan Geografis Penelitian dilakukan di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Desa Lebak Muncang ini memiliki potensi yang baik dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Deskripsi Umum Wilayah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Siak Hulu Kabupaten Kampar mempunyai luas wilayah ± 1.000,33 KM 2. Yang terdiri dari 12 (Dua Belas ) Desa,

Lebih terperinci

PENENTUAN PRIORITAS PENANGANAN JALAN DESA DI DESA PAL IX KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA

PENENTUAN PRIORITAS PENANGANAN JALAN DESA DI DESA PAL IX KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA PENENTUAN PRIORITAS PENANGANAN JALAN DESA DI DESA PAL IX KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA Oliansyah 1) Abstrak Tulisan ini menyajikan hasil penelitian yang bertujuan menganalisis nilai manfaat

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG A. Letak Geografis Wilayah Kecamatan Srumbung terletak di di seputaran kaki gunung Merapi tepatnya di bagian timur wilayah Kabupaten Magelang. Kecamatan Srumbung memiliki

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri 27 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Biofisik dan Tata Guna Lahan Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas 1.702

Lebih terperinci

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Kondisi Umum Desa Kalisari Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kondisi sosial ekonomi masyarakat meliputi

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan BUKU 4d SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hampir semua sektor pembangunan fisik memerlukan lahan,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hampir semua sektor pembangunan fisik memerlukan lahan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahan merupakan sumber daya alam yang strategis bagi segala pembangunan. Hampir semua sektor pembangunan fisik memerlukan lahan, seperti sektor pertanian,

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT 2.1. Gambaran Umum 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Sumba, salah satu

Lebih terperinci