) UNTUK LAYANAN SPEEDY

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ") UNTUK LAYANAN SPEEDY"

Transkripsi

1 SETTING MODEM ADSL (Assymetric Digital Subscriber Lines) UNTUK LAYANAN SPEEDY Fendhy Putra R. P. (L2F606026) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak Telecommunications is a way to deliver information from one place to another. Information such as data, voice, or image that sent through the media information to the desired address. Techniques for data communications is the combination of computer engineering and telecommunications engineering has grown rapidly. Developments are also felt the impact of PT TELKOM Regional Office of Telecommunications (Kandatel) Solo, a provider of enterprise network telecommunications in the region of Surakarta Residency certainly requires a system that supports the technology. Conventional voice modem technology (narowband system) currently has a speed of 56 kbps, of course, it can t accommodate the development of data communication today. The user wants the transfer capacity for larger data transfers faster. Therefore, the ADSL technology (Assymetric Digital Subscriber Lines) is one of the best suitable alternatives to be applied to speed up access to the subscriber data transfer lines. ADSL technology (Digital Subscriber Lines Assymetric) capable of producing speeds of up to 384 kbps downstream and 64 kbps for upstream. ADSL technology allows access to the internet and telephone. To be able to connect access services with ADSL technology (Digital Subscriber Lines Assymetric) users should use an ADSL modem.. Keyword : ADSL, ADSL modem, conventional voice modem Telekomunikasi merupakan cara penyampaian informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Informasi dapat berupa data, suara, ataupun gambar yang dikirimkan melalui media informasi menuju alamat yang diinginkan. Teknik komunikasi data yang merupakan perpaduan antara teknik komputer dan teknik telekomunikasi telah berkembang dengan cepat. Perkembangan tersebut juga terasa dampaknya di PT TELKOM Kantor Daerah Telekomunikasi (KANDATEL) Solo, sebagai perusahaan negara penyelenggara jaringan (network) telekomunikasi di wilayah Karesidenan Surakarta tentunya membutuhkan suatu sistem teknologi yang menunjang. Teknologi modem voice konvensional (sistem narowband) saat ini yang mempunyai kecepatan 56 kbps tentu saja tidak dapat mengakomodasi perkembangan komunikasi data sekarang ini. Para pengguna menginginkan kapasitas transfer yang lebih besar untuk transfer data yang lebih cepat. Oleh karena itu, teknologi ADSL (Assymetric Digital Subscriber Lines) merupakan salah satu alternatif terbaik yang cocok diterapkan untuk mempercepat akses transfer data di subscriber lines. Teknologi ADSL (Assymetric Digital Subscriber Lines) mampu menghasilkan kecepatan hingga 384 kbps untuk downstream dan 64 kbps untuk upstream. Teknologi ADSL (Assymetric Digital Subscriber Lines) memungkinkan akses internet dan pembicaraan. Untuk dapat melakukan koneksi layanan access dengan teknologi ADSL (Assymetric Digital Subscriber Lines) pengguna harus menggunakan modem ADSL. PEMBATASAN MASALAH Karena begitu luas cakupan mengenai Teknologi ADSL untuk Layanan SPEEDY maka penulis membatasi masalah hanya pada setting modem ADSL serta troubleshooting. ADSL Gambaran Umum Modem ADSL Teknologi x-dsl adalah teknologi akses yang menggunakan perangkat khusus pada central office dan pelanggan yang memungkinkan transmisi. Macam-macam teknologi x-dsl antara lain : 1. High Bit Rate Subcriber Line (HDSL) : HDSL merupakan teknologi aplikasi pada jaringan local tembaga untuk menyalurkan layanan 2 Mbps 2. Symmetric Digital Subcriber Line (SDSL) : SDSL sangat cocok digunakan untuk mengakses internet kecepatan tinggi 1

2 karena memberikan kecepatan atau lebar pita sampai 2,3 Mbps dan diberikan secara simetris. 3. Asymmetric Digital Subcriber Line (ADSL) : teknologi ADSL adalah teknologi akses dengan perangkat khusus pada sentral dan pelangan yang memungkinkan transmisi broadband melalui satu pair kabel. 4. Very High Bit Rate Digital Subcriber Line (VDSL) : VDSL adalah perangkat aktif di jaringan akses pelanggan yang digunakan untuk mendukung implementasi layanan multimedia pada jaringan broadband dengan menggunakan satu pair kabel tembaga. Laju data pada ADSL dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah panjang kabel, diameter kabel, level bising pada kabel, adanya bridge tap, dan interferensi crosscouple. Dari faktor-faktor yang telah disebutkan tampak bahwa laju data ADSL sangat bergantung pada media transmisinya, yaitu kabel. Dari sisi kabel sendiri terdapat suatu faktor pelemahan yang sebanding dengan panjang kabel dan frekuensi, tetapi berbanding terbalik terhadap diameter kabel. Keunggulan modem ADSL antara lain : ADSL memberikan kemampuan internet dan telepon secara simultan. ADSL murah bagi penyelenggara jaringan. ADSL mendukung aplikasi multimedia. ADSL menggunakan mode transmisi asimetrik. Karena kecepatan download tinggi, maka waktu yang diperlukan untuk proses download semakin cepat sehingga lebih ekonomis Kekurangan modem ADSL antara lain : Keterbatasan jarak. Kabel tembaga tidak tahan lama. Redaman kabel tembaga. Kecepatan akses internet juga masih dipengaruhi kecepatan ISP. Jenis-jenis Modem ADSL Pada prinsipnya ada dua (2) jenis modem / router ADSL yang banyak digunakan orang, yaitu, modem USB dan router ADSL. a. Modem USB memperoleh catu daya dan tersambung ke komputer melalui USB, seluruh konfigurasi dilakukan melalui komputer. Modem USB lebih murah daripada modem router. Akan tetapi, kalau komputer terkena virus akan bermasalah dan kemungkinan perlu me-reset modem ADSL tersebut. Fungsi proxy dan firewall harus dilakukan oleh komputer. b. Modem router, sebetulnya merupakan komputer sendiri yang biasanya bersatu dengan beberapa sambungan LAN, mempunyai kemampuan proxy dan firewall sendiri. Modem router lebih memudahkan operator atau pengguna kantor kecil untuk bekerja menggunakan ADSL. Harga modem router sedikit lebih mahal daripada modem USB. Untuk keandalan dan kepraktisan, akan jauh lebih baik menggunakan modem router. Perangkat ADSL Ada dua sisi dari peralatan ADSL, satu di sisi pelanggan (disebut CPE, Customer Premised Equipment) dan satu lagi di sisi TELKOM. Di sisi pelanggan harus ada penerima DSL (modem ADSL) dan splitter. Di sisi TELKOM terdapat ADSL multiplexer (disebut DSLAM, Digital Subscriber Line Access Multiplexer) untuk menerima sambungan dari pelanggan. DSLAM atau kumpulan ADSL Transceiver Central (ATU-C) mengatur transmisi data dan mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog dan sebaliknya. DSLAM juga mengumpulkan koneksi dari pelanggan-pelanggan dan meneruskannya melalui sebuah jalur kecepatan tinggi ke ISP. DSLAM dapat juga menyediakan fungsi tambahan termasuk routing IP address. Modem ADSL atau ADSL Transceiver Remote (ATU-R) mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog dan sebaliknya. Modem ADSL memberikan jalur tersendiri dari pelanggan hingga ke DSLAM yang berarti pelanggan tidak akan merasakan turunnya unjuk kerja apabila terjadi penambahan pelanggan. Splitter berfungsi untuk memisahkan informasi baik informasi voice pesawat telepon dan data ke modem ADSL. Implementasi ADSL SPEEDY merupakan salah satu implementasi ADSL yang ada di pasaran, khususnya di Indonesia. Dengan layanan ini, 2

3 jaringan akses telepon pelanggan ditingkatkan kemampuannya menjadi jaringan digital berkecepatan tinggi, sehingga selain mendapatkan fasilitas telepon (voice), pelanggan juga dapat melakukan akses internet (dedicated) dengan kecepatan (downstream) yang tinggi (s/d 16 Mbps). Seperti yang ditunjukkan pada gambar 1, data dan suara dapat disalurkan secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan yang dijaminkan sesuai dengan paket layanan yang diluncurkan dari modem sampai BRAS (Broadband Remote Access Server). Speed downstream lokal akses internet pada jaringan TELKOMNet sampai dengan 512 kbps Setting Modem ADSL COREGA BAARA 100V2 Langkah pertama setting modem ADSL BAARA 100 V2 yang harus dilakukan adalah dengan membuka browser internet, bisa menggunakan Internet Explorer, Mozilla Firefox atau menggunakan browser yang lain. Pada setting yang dilakukan di sini menggunakan Mozilla Firefox dengan mengetikkan : , kemudian tekan enter, maka akan muncul tampilan pada layar seperti pada Gambar 2. Gambar 1 Arsitektur Jaringan Akses SPEEDY Keunggulan layanan SPEEDY : Koneksi ke internet dapat dilakukan setiap saat (always on). Tidak seperti modem dial-up, SPEEDY tidak perlu logging on / off atau menunggu dial tone. Dengan SPEEDY, koneksi 24 jam. Setiap hubungan sifatnya dedicated connection. Tidak seperti halnya cable modem (HFC) atau wireless LAN, dengan ADSL pelanggan tidak perlu kuatir kecepatan akses akan turun jika semakin banyak pelanggan lain yang log on. Dengan kabel modem, memungkinkan dilakukan share line dengan pengguna lainnya. Koneksi memiliki sifat highly reliability dan highly secure. Menggunakan saluran telepon eksisting atau saluran telepon baru sebagai media akses. Saluran telepon dapat digunakan secara bersamaan dengan fasilitas akses internet (SPEEDY) tanpa saling menggangu dengan kecepatan upstream/downstream 64 kbps/384 kbps dan 64 kbps/512 kbps. Layanan total solusi oleh TELKOM (untuk saluran akses dan saluran internetnya disediakan oleh TELKOM). One Bill Collection (penagihan dilakukan oleh TELKOM melalui rekening tagihan telepon bulanan, tagihan akses internet digabungkan dengan tagihan telepon). Gambar 2. Tampilan saat browser ke Setelah itu kita harus mengisi username agar bisa login. Username tersebut adalah root. Gambar 3. Tampilan login dengan username root Setelah kita berhasil login,maka akan masuk ke menu utama modem ini. Setting dimulai dengan masuk menu run wizard seperti pada tampilan Gambar 4. 3

4 Gambar 4. Tampilan menu setup wizard Pilih klik config untuk melanjutkan proses, setelah itu klik next maka akan keluar tampilan parameter-parameter yang harus diisi.seperti ditunjukan pada Gambar 5, tetapi kita tidak bisa langsung mengisi parameter-parameter tersebut. Kita pilih new connection. Gambar 5. Tampilan new connection Pada saat masuk new connection akan kita jumpai 3 bagian untuk setup. Yang pertama adalah common setup, pada bagian initerdapat parameter yang harus diisi. Yang harus diisi pada bagian ini adalah nama untuk koneksinya itu sendiri dan tipe dari setingan modem tersebut. Ada bermacam-macam tipe dari setting-an modem antara lain: a. Static IP address Pilih pilihan ini jika ISP memberikan informasi Ip statis. Pengguna harus mengatur IP static, alamat IP subnet mask, dan gateway alamat. b. PPPoA Dikarenakan PPP digunakan untuk membuat koneksi antara pelanggan dan penyedia jaringan ADSL, maka PPP frames perlu dikirim melewati teknologi ATM. Hal ini menggunakan PPP over AAL5 (PPPoA). c. PPPoE PPP digunakan untuk membuat koneksi antara customer dan penyedia jaringan ADSL, maka PPP frames perlu dikirim melewati teknologi ATM. Hal ini menggunakan PPP over AAL5 (PPPoA). Atau dengan pilihan lainnya yaitu dengan mengkapsulasi pada frame Ethernet (PPPoE), sebelumnya frame Ethernet dikirim melewati AAL5. d. DHCP adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual e. Bridge Mode Opsi ini digunakan bila modem digunakan sebagai penjembatan antara pengguna dan ISP. Pada modem ADSL yang sering digunakan adalah bridge dan PPPoE atau PPPoA. Tetapi biasanya pelanggan disarankan menggunakan PPPoE atau bridge. Setelah itu kita dapat melanjutkan ke bagian setup yang kedua yaitu: atm settings. Pada bagian ini yang harus diperhatikan adalah kolom VPI dan VCI. Untuk parameter yang lain dapat diabaikan atau diisi default (sesuai setting-an pabrik). Untuk nilai VPI seluruh Indonesia nilainya sama yaitu 8 sedangkan nilai VCI sesuai dengan daerah dimana pelanggan berada. Untuk daerah Solo dimana kami melakukan kerja praktek nilainya adalah 81. Untuk selanjutnya masuk ke PPPoE setup ada beberapa parameter yang harus diisi. Hal yang terpenting disini adalah username dan password. Username dan password diisi sesuai dengan username dan password yang diberikan oleh pihak TELKOM Speedy pada saat registrasi sebagai pelanggan layanan internet Speedy yang berupa 12 digit angka dan dan password berupa kombinasi angka dan huruf. Sedangkan parameter yang lain dapat diisi dengan settingan default.seperti ditunjukan pada Gambar 6. 4

5 Gambar 6. Tampilan setting-an ATM settings dan PPPoE setup Setelah selesai konfigurasi modem, langkah selanjutnya adalah menyimpan setting-an tersebut dengan mengklik tulisan save all di pojok kanan atas, akan ada tampilan pertanyaan konfirmasi. Klik apply maka setting-an tersebut sudah berhasil tersimpan. Internet sudah bisa digunakan. Troubleshooting Speedy Pada saat instalasi jaringan Speedy ada kalanya mengalami masalah atau gangguan (trouble). Gangguan bisa muncul jika dalam proses instalasi tidak sesuai dengan prosedur instalasi jaringan Speedy yang baik. Gangguan dapat dibedakan menjadi dua kategori. Kategori pertama terjadi gangguan di instalasi hardware di sisi pengguna. Proses instalasi di sisi pengguna dimulai dari KTB (Kotak Terminal Batas). Kotak ini digunakan sebagai pembatas kewajiban antara pihak TELKOM dan pelanggan. Untuk instalasi yang baik, pastikan hardware terpasang dengan baik dan benar serta berada di tempat yang sesuai. Pemasangan splitter harus pada line atau saluran telepon utama sehingga tidak ada percabangan ke saluran lain sebelum masuk splitter. Hal ini disebabkan pemasangan splitter dengan melewati beberapa percabangan saluran telepon dapat mempengaruhi sinyal ADSL yang dilemahkan oleh roset-roset sebelumnya, pemasangan splitter yang buruk, atau dengan perpanjangan kabel telepon. Salah satu jenis troubleshooting adalah Error 691 : Access denied because username and or password is invalid on the domain. Username dan atau password salah atau tidak aktif di server. Untuk menyelesaikan masalah ini pelanggan harus memastikan username dan password Speedy sudah benar. Username: nmrspeedy@telkom.net Password : password Speedy Contoh gangguan lainnya adalah koneksi internet tidak bisa digunakan atau browsing tidak bisa dilakukan. Hal ini dapat disebabkan lampu indikator DSL mati. Solusinya adalah cek power modem, cek perkabelan/ IKR rumah, dan apabila jika masih mati, pelanggan dapat melapor ke 147. Namun apabila lampu indikator DSL menyala, pelanggan harus mengecek setting modem dan atau PC. Kesimpulan 1. ADSL merupakan modem yang mempunyai kecepatan downstream dan upstream yang berbeda. Kecepatan downstream maksimum data ADSL berkisar 1,5 Mbps 16 Mbps sedangkan kecepatan upstream maksimum data berkisar 512 Kbps 800 Kbps. 2. Dalam kasus ini pada saat setting Speedy digunakan type PPPoE, digunakan tipe ini dikarenakan lebih mudah selain itu settingan dapat langsung tersimpan secara otomatis sehingga saat akan digunakan kembali tidak perlu memasukan password dan username lagi. 3. Ada dua jenis gangguan yang biasanya terjadi dalam koneksi Speedy. Yang pertama gangguan dari pihak Telkom dan yang kedua dari pihak pelanggan. Dari pihak Telkom biasanya terjadi kesalahan atau gangguan pada jaringan, sedangkan dari pelanggan biasanya karena pengguna awam dalam pengoperasian serta gangguan software pada komputer pengguna. Saran 1. Sebaiknya pemasangan modem baik berupa instalasi kabel dari line telepon harus benar sehingga tidak mengakibatkan gangguan atau trouble. Selain itu kondisi perangkat komputer jg harus dalam kondisi sehat agar kita dapat menikmati layanan internet Speedy dengan lancar. 5

6 2. Perlu dicek juga kondisi catu daya untuk modem, karena modem Speedy harus dialiri listrik yang stabil agar awet penggunaannya dan tidak sering mengalami gangguan. DAFTAR PUSTAKA 1. Hartanto, afif eko langkah -langkah setting modem ADSL "Speedy". Data internet Telkorn Kandatel Sernarang. 2. Prasetio, Johan Eko Setup CPE ADSL Rev. PT Telekornunikasi Indonesia. Sernarang 3. Purbo, Onno W Buku Pegangan Pengguna ADSL dan Speedy. Jakarta : Elex Media Komputindo 4. dalam artikel Makna Dari Perubahan Sebuah Logo (Case Study : TELKOM) Fendhy Putra Rochmat Prasetyo (L2F606026) dilahirkan di Klaten, 30 September Menempuh pendidikan di SD Negeri 4 Bareng Lor Klaten, SMP Negeri 2 Klaten, SMA Negeri 1 Klaten, dan sampai sekarang masih menyelesaikan studi S1 di Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang Semester VIII konsentrasi Elektronika dan Telekomunikasi. Mengetahui, Dosen Pembimbing Ajub Ajulian Zahra, ST.MT NIP

SETTING MODEM ADSL PROLINK (Hurricane 9200 Series) DAN TROUBLESHOOTING Teguh Prakoso (L2F606056)

SETTING MODEM ADSL PROLINK (Hurricane 9200 Series) DAN TROUBLESHOOTING Teguh Prakoso (L2F606056) SETTING MODEM ADSL PROLINK (Hurricane 9200 Series) DAN TROUBLESHOOTING Teguh Prakoso (L2F606056) Abstrak Telecommunications is a way to deliver information from one place to another. Information such as

Lebih terperinci

SETTING MODEM ADSL (Assymetric Digital Subscriber Lines) TP-LINK (Type TD ) DENGAN LAYANAN SPEEDY Kurnia Aditya Rahman (L2F606039)

SETTING MODEM ADSL (Assymetric Digital Subscriber Lines) TP-LINK (Type TD ) DENGAN LAYANAN SPEEDY Kurnia Aditya Rahman (L2F606039) SETTING MODEM ADSL (Assymetric Digital Subscriber Lines) TP-LINK (Type TD - 8817) DENGAN LAYANAN SPEEDY Kurnia Aditya Rahman (L2F606039) Abstrak Telecommunications is a way to deliver information from

Lebih terperinci

Abstrak. pengguna harus menggunakan modem ADSL.

Abstrak. pengguna harus menggunakan modem ADSL. CARA KERJA ADSL, SETTING MODEM ADSL, DAN TROUBLESHOOTING UNTUK LAYANAN SPEEDY Gathut Nugroho (L2F 606 028) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak Perkembangan teknologi telekomunikasi

Lebih terperinci

Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing

Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing Setelah dari Bab 1 sampai dengan Bab 4 kita belajar membuat serta menggunakan jaringan lokal (LAN), marilah pada bab ini kita

Lebih terperinci

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (Desember 2014)

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (Desember 2014) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 1 DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi Prima Kristalina (Desember 2014) 2 Overview Latar Belakang Kondisi Jarlokat saat ini Konsep Dasar DSL Teknik

Lebih terperinci

Jika anda terhubung ke Internet, ada beberapa kemungkinan jenis teknologi yang digunakan agar komputer anda akan

Jika anda terhubung ke Internet, ada beberapa kemungkinan jenis teknologi yang digunakan agar komputer anda akan Apa Itu ADSL Jika anda terhubung ke Internet, ada beberapa kemungkinan jenis teknologi yang digunakan agar komputer anda akan tersambung ke internet tersebut, diantaranya ada yang menggunakan teknologi

Lebih terperinci

INTERNET-INTRANET 2. Bambang Pujiarto, S.Kom

INTERNET-INTRANET 2. Bambang Pujiarto, S.Kom INTERNET-INTRANET 2 Bambang Pujiarto, S.Kom Teknologi Internet Perangkat : PC /Komputer Modem, saluran telepon (Dial-Up) Router / Gateway (ISP) Ketentuan: Memiliki IP address dan atau jalur routing yang

Lebih terperinci

Discrete Multitone TRANSMISI SUARA TELEPON TELEPON KABEL TEMBAGA PC + MODEM INTERNET TRANSMISI BERSAMA TELEPON DAN DATA KABEL TEMBAGA TELEPON DG DSL

Discrete Multitone TRANSMISI SUARA TELEPON TELEPON KABEL TEMBAGA PC + MODEM INTERNET TRANSMISI BERSAMA TELEPON DAN DATA KABEL TEMBAGA TELEPON DG DSL Discrete Multitone ANSI menyepakati penggunaan teknologi DMT (discrete multitone), yang memanfaatkan jaringan kabel telepon versi AG Bell untuk mengangkut data digital kecepatan tinggi. TELEPON KABEL TEMBAGA

Lebih terperinci

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL Anggun Fitrian Isnawati 1) Irwan Susanto 2) Renny Ayu Purwanita 3) 1,2,3 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

Cara Setting Modem ADSL D-Link DSL-2540T / DSL-2640T

Cara Setting Modem ADSL D-Link DSL-2540T / DSL-2640T Cara Setting Modem ADSL D-Link DSL-2540T / DSL-2640T Sebenarnya men-setup sebuah modem ADSL agar bisa digunakan untuk koneksi speedy bisa dibilang mudah, ditambah lagi kemudahan apabila menggunakan setup

Lebih terperinci

INSTALASI INTERNET MENGGUNAKAN MODEM ADSL (ASYMMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE) DI KANTOR CABANG TELKOM BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

INSTALASI INTERNET MENGGUNAKAN MODEM ADSL (ASYMMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE) DI KANTOR CABANG TELKOM BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI INSTALASI INTERNET MENGGUNAKAN MODEM ADSL (ASYMMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE) DI KANTOR CABANG TELKOM BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Penelitian Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Jenjang

Lebih terperinci

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL Anggun Fitrian Isnawati 1) Irwan Susanto 2) Renny Ayu Purwanita 3) 1,2,3 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET Jenis-jenis dari koneksi Internet adalah senagai berikut : A. Koneksi fisik, misalnya ethernet, fiber-optik, modem, ADSL, wave-lan, satelit, dan masih banyak lagi. Dari segi

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR. modem yang beredar di pasaran. bersamaan, menggunakan media jaringan akses kabel tembaga 1 pair.

BAB III TEORI DASAR. modem yang beredar di pasaran. bersamaan, menggunakan media jaringan akses kabel tembaga 1 pair. BAB III TEORI DASAR 3.1 Modem ADSL Modem adalah salah satu komponen dari CPE (Customer Premise Equipment) yang berfungsi melakukan modulasi dan demodulasi sinyal informasi. Dengan adanya kebijakan Liberalisasi

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS JARINGAN AKSES TEMBAGA TERHADAP LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT.TELKOM,Tbk DIVISI ACCESS SITE OPERATION PURWOKERTO

ANALISIS KUALITAS JARINGAN AKSES TEMBAGA TERHADAP LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT.TELKOM,Tbk DIVISI ACCESS SITE OPERATION PURWOKERTO ANALISIS KUALITAS JARINGAN AKSES TEMBAGA TERHADAP LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT.TELKOM,Tbk DIVISI ACCESS SITE OPERATION PURWOKERTO Wahyu Pamungkas 1, Nunung Sadtomo.P 2, Erlinda Febrianingtyas 3 Program

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Kegiatan Kerja Praktek

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Kegiatan Kerja Praktek BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Kerja Praktek 3.1.1 Waktu dan Tempat Lokasi dari penelitian ini berada di CV. Perkasa yang berlokasi di jalan Bengawan no. 59, daerah ini berada tidak jauh dari gedung sate

Lebih terperinci

Pengantar Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL)

Pengantar Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) Pengantar Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) Apabila Kita memperhatikan perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini, maka hampir dapat dipastikan perkembangan yang paling pesat dalam teknologi

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek Unit MDF dan Instalasi speedy Adityo Prabowo (L2F005503) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Makalah Seminar Kerja Praktek Unit MDF dan Instalasi speedy Adityo Prabowo (L2F005503) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Makalah Seminar Kerja Praktek Unit MDF dan Instalasi speedy Adityo Prabowo (L2F005503) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak - Kemampuan akses berkecepatan tinggi dari jaringan

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek NETWORK ELEMENT ADSL SPEEDY Anton Prabowo (L2F004458) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Makalah Seminar Kerja Praktek NETWORK ELEMENT ADSL SPEEDY Anton Prabowo (L2F004458) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Makalah Seminar Kerja Praktek NETWORK ELEMENT ADSL SPEEDY Anton Prabowo (L2F004458) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak - Saat ini penyebaran jaringan akses internet mengalami

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Divisi multimedia yang meliputi beberapa hal, yaitu analisis perangkat keras,

BAB III PEMBAHASAN. Divisi multimedia yang meliputi beberapa hal, yaitu analisis perangkat keras, BAB III PEMBAHASAN Hasil kerja praktek yang dilakukan di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Divisi multimedia yang meliputi beberapa hal, yaitu analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak, analisis

Lebih terperinci

intranet Kompetensi Dasar 1.5. Melakukan berbagai cara untuk memperoleh sambungan internet / intranet Tujuan Pembelajaran

intranet Kompetensi Dasar 1.5. Melakukan berbagai cara untuk memperoleh sambungan internet / intranet Tujuan Pembelajaran Standar Kompetensi 1. Memahami dasar-dasar penggunaan internet/ intranet Kompetensi Dasar 1.5. Melakukan berbagai cara untuk memperoleh sambungan internet / intranet Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA a. b. c. d. e. f.

DAFTAR PUSTAKA a. b. c. d. e. f. DAFTAR PUSTAKA 1. DIKTAT PT. TELKOM, 1987, Pengantar Sistem Telekomunikasi Jaringan, Perumtel, Bandung. 2. DIKTAT PT. TELKOM, 1996, Teknik Fundamental Technical Plan, PT. Telekomunikasi Indonesia, Indonesia.

Lebih terperinci

Dalam bab ini, kita akan membahas cara-cara untuk mengakses Internet. Metode akses Internet yang banyak dipakai di Indonesia adalah:

Dalam bab ini, kita akan membahas cara-cara untuk mengakses Internet. Metode akses Internet yang banyak dipakai di Indonesia adalah: BAB III AKSES INTERNET A. GAMBARAN CARA MENGAKSES INTERNET Dalam bab ini, kita akan membahas cara-cara untuk mengakses Internet. Metode akses Internet yang banyak dipakai di Indonesia adalah: Modem Telepon

Lebih terperinci

WIDE AREA NETWORK. Gambar Jaringan WAN.

WIDE AREA NETWORK. Gambar Jaringan WAN. WIDE AREA NETWORK 1. Pengertian WAN WAN adalah singkatan dari Wide Area Network adalah suatu jaringan yang digunakan sebagai jaringan yang menghubungkan antar jaringan lokal. Jaringan komputer lokal secara

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pengertian Speedy. Speedy adalah salah satu produk PT TELKOM yang merupakan layananan

BAB III PEMBAHASAN. Pengertian Speedy. Speedy adalah salah satu produk PT TELKOM yang merupakan layananan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Speedy Speedy adalah salah satu produk PT TELKOM yang merupakan layananan akses internet broadband kecepatan tinggi berbasis akses kabel tembaga yang menggunakan teknologi

Lebih terperinci

Gambar 5.1 Prinsip koneksi internet menggunakan modem DSL di bridge

Gambar 5.1 Prinsip koneksi internet menggunakan modem DSL di bridge PPoE Dialer Setup PPPoE dialer setup biasanya digunakan di Windows 7 jika modem DSL Anda dalam posisi bridge. Nantinya Anda perlu mengisikan dialer ini dengan username dan pasword untuk terkoneksi manual

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENDAHULUAN Teknologi internet saat ini sudah menjadi sebuah teknologi dan jaringan komunikasi data yang paling populer sekrang ini. Beberapa tahun lalu trafik E-mail dan WWW

Lebih terperinci

Cara mudah Setting Modem TP-Link TD- W8151N

Cara mudah Setting Modem TP-Link TD- W8151N Cara mudah Setting Modem TP-Link TD- W8151N Secara default ip address modem TP-Link type TD-W8151N adalah : 192.168.1.1, user : admin dan password : admin. Untuk melakukan configurasi koneksi internet

Lebih terperinci

FUNGSI NETWORK MANAGEMENT SYSTEM

FUNGSI NETWORK MANAGEMENT SYSTEM Makalah Seminar Kerja Praktek FUNGSI NETWORK MANAGEMENT SYSTEM (NMS) SEBAGAI MENEJEMEN DSLAM dan SISTEM PENOMORAN PELANGGAN SPEEDY PADA DSLAM di UNIT CPE M. Jazilun Niam (L2F 005 553) Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH JUMLAH USER AKTIF TERHADAP BANDWIDTH USED PADA LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT. TELKOM, Tbk. PURWOKERTO

ANALISIS PENGARUH JUMLAH USER AKTIF TERHADAP BANDWIDTH USED PADA LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT. TELKOM, Tbk. PURWOKERTO ANALISIS PENGARUH JUMLAH USER AKTIF TERHADAP BANDWIDTH USED PADA LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT. TELKOM, Tbk. PURWOKERTO Anggun Fitrian Isnawati 1 Nunung Sadtomo P. 2 Mela Yuniati 3 1,2,3 Akademi Teknik

Lebih terperinci

Computer Networks Technology in Indonesia. Adhi Harmoko S, M.Komp

Computer Networks Technology in Indonesia. Adhi Harmoko S, M.Komp Computer Networks Technology in Indonesia Adhi Harmoko S, M.Komp 1 Indonesia Internet Access Leased Line ISDN LAN Dial-Up LAN Kabelvision VSAT ADSL Source from : http://www.link.net.id 2 LAN TV Kabel 1

Lebih terperinci

BAB IV KEGIATAN PRAKERIN

BAB IV KEGIATAN PRAKERIN BAB IV KEGIATAN PRAKERIN 4.1 Judul : Pemasangan Baru Telepon dan Speedy beserta WiFi 4.2 Prosedure : Gambar 4..1 Skema Pemasangan Speedy 1) Entri Data Entri Data merupakan suatu proses penginputan data

Lebih terperinci

Cara Setting IP Address DHCP di

Cara Setting IP Address DHCP di Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda: Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda Berikut beberapa langkah mudah untuk mensetting ip address model manual ke model DHCP di komputer/laptop

Lebih terperinci

VDSL (Very High bit-rate DSL)

VDSL (Very High bit-rate DSL) VDSL (Very High bit-rate DSL) Oleh Endi Sopyandi 0404030377 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2008 Daftar Isi Halaman Judul Daftar Isi 1 1 Pendahuluan 2 2 Kerangka Teoritis

Lebih terperinci

Setting ADSL + TP-Link TL-MR3420 3G Routert

Setting ADSL + TP-Link TL-MR3420 3G Routert Setting ADSL + TP-Link TL-MR3420 3G Routert hallo sobat blogger, posting pertama ane ingin ngeshare gimana cara setting Modem ADSL + cara setting TP-Link TL-MR3420 3G Router menjadi Access Point (AP) yg

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. Bab ini membahas tentang proses perancangan dan menampilkan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. Bab ini membahas tentang proses perancangan dan menampilkan BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK Bab ini membahas tentang proses perancangan dan menampilkan screenshot hasil perancangan yang akan dikerjakan pada Kantor MPC (Mail Processing Centre) Pt. Pos Indonesia.

Lebih terperinci

Menggunakan Internet untuk peleruan informasi dan komunikasi. Menjelaskan berbagi perangkat keras dan fungsi untuk keperluan akses internet

Menggunakan Internet untuk peleruan informasi dan komunikasi. Menjelaskan berbagi perangkat keras dan fungsi untuk keperluan akses internet 1 of 5 25/02/2009 1:26 Posted by: Doantara yasa Juni 30, 2008 Perangkat keras untuk akses internet Standar Kompetensi Menggunakan Internet untuk peleruan informasi dan komunikasi Kompetensi Dasar Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI A. JARINGAN LOKAL AKSES KABEL TEMBAGA (JARLOKAT) (di sentral) melalui konstruksi kabel primer (terdiri dari manhole dan duct) dan

BAB II DASAR TEORI A. JARINGAN LOKAL AKSES KABEL TEMBAGA (JARLOKAT) (di sentral) melalui konstruksi kabel primer (terdiri dari manhole dan duct) dan Tugas Akhir BAB II BAB II DASAR TEORI A. JARINGAN LOKAL AKSES KABEL TEMBAGA (JARLOKAT) JARLOKAT (Jaringan lokal Akses Kabel Tembaga) adalah sebuah jaringan akses yang menggunakan kabel tembaga sebagai

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 33 BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Bab ini membahas tentang proses setting untuk VPN pada Mikrotik dan menampilkan foto-foto hasil yang telah dikerjakan. 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN MIKROTIK 4.1.1 Prosedur

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan router wireless atau access point (AP). 2. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan

Lebih terperinci

Instruktur : Bpk Rudi Haryadi. Nama : Tio Adistiyawan (29) No Exp. :

Instruktur : Bpk Rudi Haryadi. Nama : Tio Adistiyawan (29) No Exp. : Nama : Tio Adistiyawan (29) Iin Windarti(9) Diagnosa WAN Konsep Phisical Layer WAN Kelas : XII TKJ A Paraf : Tgl : 23 September 2012 Instruktur : Bpk Rudi Haryadi Bpk Antoni Budiman No Exp. : A. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Cisco ADSL dan SHDSL Modem Router

Cisco ADSL dan SHDSL Modem Router Cisco ADSL dan SHDSL Modem Router Seperti telah dijelaskan sebelumnya, koneksi lewat layanan ADSL memerlukan suatu peralatan yang dinamakan ADSL modem dan layanan SHDSL memerlukan peralatan yang dinamakan

Lebih terperinci

CARA MEMASANG WIFI ACCESS POINT DENGAN MODEM

CARA MEMASANG WIFI ACCESS POINT DENGAN MODEM CARA MEMASANG WIFI ACCESS POINT DENGAN MODEM Menggunakan Wifi Access Point (WAP) sebenarnya gampang-gampang susah. Jika anda menggunakan modem dan WAP yang berbeda misalnya modem merek TP Link dan WAP

Lebih terperinci

NETPHONE-KE1020A. 1. Tujuan : a. Dapat Melakukan installasi Netphone - KE1020A dengan IP Phone dan PC. b. Dapat mengoperasikan Netphone-KE1020A.

NETPHONE-KE1020A. 1. Tujuan : a. Dapat Melakukan installasi Netphone - KE1020A dengan IP Phone dan PC. b. Dapat mengoperasikan Netphone-KE1020A. NETPHONE-KE1020A 1. Tujuan : a. Dapat Melakukan installasi Netphone - KE1020A dengan IP Phone dan PC. b. Dapat mengoperasikan Netphone-KE1020A. 2. Alat yang digunakan : 1. PC/Laptop. 2. Perangkat Netphone-KE1020A.

Lebih terperinci

BERBAGI KONEKSI INTERNET BROADBAND

BERBAGI KONEKSI INTERNET BROADBAND BERBAGI KONEKSI INTERNET BROADBAND April 2010 Tingkat: Oleh : Feri Djuandi Pemula Menengah Mahir Pendahuluan Pada umumnya akses Internet broadband untuk pelanggan individual hanya dapat diberikan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi, BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Informasi sangat penting bagi kita karena semua kegiatan kita memerlukan informasi, dan bisa juga dikatakan bahwa semua kegiatan kita dituntut untuk menghasilkan informasi.

Lebih terperinci

BAB II KONEKSI KE INTERNET

BAB II KONEKSI KE INTERNET BAB II KONEKSI KE INTERNET A. Konsep Koneksi Jaringan ke Internet Sebelum melakukan koneksi ke internet tentu kita sudah harus sudah mempunyai komputer yang berdiri sendiri atau jaringan (LAN) yang sudah

Lebih terperinci

Home Networking. Muhammad Riza Hilmi, ST.

Home Networking. Muhammad Riza Hilmi, ST. Home Networking Muhammad Riza Hilmi, ST. saya@rizahilmi.com http://learn.rizahilmi.com Pengertian Jaringan adalah dua komputer atau lebih yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya menggunakan media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Biaya yang harus dikeluarkan untuk berlangganan jalur koneksi internet melalu ISP (Internet Service Provider) yang relatif mahal untuk pengusaha Warnet karena sebagian

Lebih terperinci

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk CARA KERJA INTERNET TV KABEL Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk menyalurkan signal TV saja. Dalam beberapa sistem,

Lebih terperinci

TUGAS PENGELOLAAN INSTALASI KOMPUTER

TUGAS PENGELOLAAN INSTALASI KOMPUTER TUGAS PENGELOLAAN INSTALASI KOMPUTER Disusun Oleh Nama : Yose Frenza Nim : 09070303015 Program Studi : Teknik Komputer Dosen Pembimbing : Deris Setiawan.M.T. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

TREND JARINGAN. Muhammad Riza Hilmi, ST.

TREND JARINGAN. Muhammad Riza Hilmi, ST. TREND JARINGAN Muhammad Riza Hilmi, ST. saya@rizahilmi.com http://www.rizahilmi.com Jaringan Komputer Sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer,

Lebih terperinci

4.2 Prosedur Permintaan Instalasi Layanan Internet Speedy

4.2 Prosedur Permintaan Instalasi Layanan Internet Speedy BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisa Proses Menganalisa Proses merupakan langkah awal dalam pembuatan pedoman pelayanan instalasi ini. Langkah pertama adalah melakukan wawancara. Wawancara dilakukan

Lebih terperinci

Konfigurasi Jaringan Bridge Point-to-Multipoint Menggunakan Access Point

Konfigurasi Jaringan Bridge Point-to-Multipoint Menggunakan Access Point Konfigurasi Jaringan Bridge Point-to-Multipoint Menggunakan Access Point Abdul Aziz Purnairawan Aziz_cinta91@yahoo.co.id http://cintasemua-senang.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Analisis Analisis atau bias di sebut analisa adalah suatu kajian yang di laksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan utama perusahaan pada umumnya, tujuan dari setiap

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan utama perusahaan pada umumnya, tujuan dari setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebagaimana tujuan utama perusahaan pada umumnya, tujuan dari setiap perusahaan internet access dapat dipastikan adalah untuk memaksimalkan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. : Karyn Vusvyta NIM : DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER. : Karyn Vusvyta NIM : DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER NAMA : Karyn Vusvyta NIM : 09011181419007 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 JARINGAN KOMPUTER PADA KANTOR

Lebih terperinci

Berinternet Dengan Telkomnet Instan

Berinternet Dengan Telkomnet Instan Berinternet Dengan Telkomnet Instan Tedy Tirtawidjaja, S.T 25 Desember 2007 Tulisan ini adalah tutorial singkat tentang bagaimana mengakses internet melalui saluran telepon rumah. Jaluran telepon rumah

Lebih terperinci

Instalasi Aplikasi server Menggunakan ClarkConnect

Instalasi Aplikasi server Menggunakan ClarkConnect Instalasi Aplikasi server Menggunakan ClarkConnect Prakata ClarkConnect adalah Software yang mudah digunakan untuk membangun dan mengatur server dedicated dan Gateway Internet Tutorial Instalasi ini akan

Lebih terperinci

Teknologi x-dsl. Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana. Disadur dari training PT.Telkom

Teknologi x-dsl. Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana. Disadur dari training PT.Telkom Teknologi x-dsl Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana Disadur dari training PT.Telkom Topik Dasar pengertian x-dsl Teknologi x-dsl Network Element PERKEMBANGAN LAYANAN DAN HARAPAN PELANGGAN LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP BAB I PENDAHULUAN A. Pengantar Tentang VOIP VoIP (Voice over Internet Protocol) adalah teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal

Lebih terperinci

Akses Remote Database via Internet

Akses Remote Database via Internet Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network (seperti gambar), bisa juga

Lebih terperinci

MELAKUKAN INSTALASI UNTUK KONEKSI INTERNET

MELAKUKAN INSTALASI UNTUK KONEKSI INTERNET MELAKUKAN INSTALASI UNTUK KONEKSI INTERNET Selain modem, perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk koneksi internet dial-up adalah? LAN card dan CD driver modem Printer dan CD driver modem Line telepon dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir proses perancangan dan pembuatan Live Video Streaming menggunakan jaringan internet, WLAN dan Wireless IP camera 40 3.2 Topologi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini secara rinci akan membahas mengenai langkah-langkah yang diterapkan terhadap rancangan infrastruktur jaringan yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 4 JARINGAN HYBRID

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 4 JARINGAN HYBRID MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 4 JARINGAN HYBRID YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG 2007 MODUL 4 PRAKTIKUM JARINGAN HYBRID Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi Waktu

Lebih terperinci

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD BAB IV PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD 4.1 Menginstal Aplikasi WinBox Sebelum memulai mengkonfigurasi Mikrotik, pastikan PC sudah terinstal aplikasi

Lebih terperinci

MULTI MEDIA AKSES (MMA)

MULTI MEDIA AKSES (MMA) JETri, Volume 1, Nomor 1, Agustus 2001, Halaman 57-68, ISSN 1412-0372 MULTI MEDIA AKSES (MMA) Suhartati A & Yuli KN Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti Abstract The very high necessity of

Lebih terperinci

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router.

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router. BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA 4.1 Konfigurasi Sistem Jaringan Konfigurasi sistem jaringan ini dilakukan pada PC router, access point dan komputer/laptop pengguna. Konfigurasi pada PC router bertujuan

Lebih terperinci

Akses Remote Database via Internet

Akses Remote Database via Internet Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network, bisa juga kabel LAN. Salah

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pengaksesan informasi serta sosialisasi melalui Internet sangat berkembang, Banyak perusahan telekomunikasi meluncurkan produk-produk unggulan mereka sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini pertumbuhan akses internet semakin pesat. Hal ini ditandai oleh jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun

Lebih terperinci

Pengukuran dan Analisis Performansi Jaringan Berbasis IP Pada DSLAM Sebagai Acess Node Pada pelanggan SPEEDY

Pengukuran dan Analisis Performansi Jaringan Berbasis IP Pada DSLAM Sebagai Acess Node Pada pelanggan SPEEDY Pengukuran dan Analisis Performansi Jaringan Berbasis IP Pada DSLAM Sebagai Acess Node Pada pelanggan SPEEDY Nioga Tama / 0422100 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Krtisten Maranatha,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer didefinisikan sebagai sekumpulan peralatan komputer yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan membagi sumber daya, dimana dibutuhkan

Lebih terperinci

VPN (Virtual Private Network)

VPN (Virtual Private Network) VPN (Virtual Private Network) VPN merupakan metode untuk membangun jaringan yang menghubungkan antar node jaringan secara aman / terenkripsi dengan memanfaatkan jaringan publik (Internet / WAN). Beberapa

Lebih terperinci

MODUL Melakukan Koneksi ke Internet dan Bekerja dengan Internet

MODUL Melakukan Koneksi ke Internet dan Bekerja dengan Internet MODUL Melakukan Koneksi ke Internet dan Bekerja dengan Internet Apa itu Internet? Internet (Inteconnected-Network) merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan berbagai macam situs. SEJARAH

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Broadband Merupakan jaringan yang dikonfigurasi dengan menggunakan kabel serat optik dengan kapasitas yang sangat tinggi yang menghubungkan pelanggan pada jaringan.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi System 4.1.1 Perangkat Keras Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 4.1.2 Perangkat Lunak

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Jaringan Tembaga Terhadap Penerapan Teknologi Annex M Pada Perangkat MSAN Studi Kasus Di PT.Telkom Purwokerto

Analisis Kualitas Jaringan Tembaga Terhadap Penerapan Teknologi Annex M Pada Perangkat MSAN Studi Kasus Di PT.Telkom Purwokerto Analisis Kualitas Jaringan Tembaga Terhadap Penerapan Teknologi Annex M Pada Perangkat MSAN Studi Kasus Di PT.Telkom Purwokerto Solichah Larasati 1 Wahyu Pamungkas 2 Eka Wahyudi 3 123 Sekolah Tinggi Teknologi

Lebih terperinci

Materi bab II TIK Kelas XI SMA Negeri 1 Salatiga

Materi bab II TIK Kelas XI SMA Negeri 1 Salatiga Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : Menggunakan internet untuk keperluan informasi dan komunikasi : Mendeskripsikan cara akses Internet A. Sebutkan spesifikasi miniman komputer yang digunakan untuk akses

Lebih terperinci

TEKNOLOGI JARINGAN AKSES

TEKNOLOGI JARINGAN AKSES TEKNOLOGI JARINGAN AKSES Digital Line Carrier atau Pair Gain DLC memungkinkan penggunaan 1 pair kabel untuk beberapa pelanggan, misalnya 1 line untuk 8 pelanggan. Perbedaan UDLC dan IDLC Teknologi DLC

Lebih terperinci

Mengakses Internet. Mempercepat. Akses Internet. Langsung ke Online

Mengakses Internet. Mempercepat. Akses Internet. Langsung ke Online BAB 4 MENGAKSES INTERNET Peta Konsep Mengakses Internet Penyelenggara Jasa Internet Melakukan Hubungan ke Internet Mempercepat Akses Internet Ukuran Kecepatan Akses Internet Langsung ke Network Menggunakan

Lebih terperinci

DIGITAL SUBSCRIBER LINE TECHNOLOGY PART 2

DIGITAL SUBSCRIBER LINE TECHNOLOGY PART 2 DIGITAL SUBSCRIBER LINE TECHNOLOGY PART 2 Jaringan Teleponi 1 1 Teknologi ADSL di Indonesia Pengenalan Telkom Speedy Keuntungan Pemakaian Telkom Speedy Beberapa Layanan Speedy Tarif Pemakaian Area Layanan

Lebih terperinci

JARINGAN AKSES BROADBAND

JARINGAN AKSES BROADBAND JARINGAN AKSES BROADBAND 1. Konsep Umum Broadband Secara umum, Broadband dideskripsikan sebagai komunikasi data yang memiliki kecepatan tinggi dan kapasitas tinggi. Perangkat transmisi yang digunakan diantaranya

Lebih terperinci

Setting IP Camera Edimax

Setting IP Camera Edimax Setting IP Camera Edimax Sasaran Pelanggan dapat mendeteksi dan mengganti IP Address Camera Pelanggan dapat mengganti IP address dan port number Pelanggan dapat mengakses IP Camera dari IP Lokal atau dari

Lebih terperinci

SMP MUHAMMADIYAH 5 LEKOK

SMP MUHAMMADIYAH 5 LEKOK SMP MUHAMMADIYAH 5 LEKOK B A B III K L S IX TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI PERANGKAT UNTUK MENGAKSES INTERNET 1. Internet Service Provider ~ Adalah Perusahaan yg menyediakan JASA Layanan Koneksi ke Internet

Lebih terperinci

MEMBUAT JARINGAN WIFI ACCESS POINT-REPEATER WDS MENGGUNAKAN TP-LINK TL-WA801ND

MEMBUAT JARINGAN WIFI ACCESS POINT-REPEATER WDS MENGGUNAKAN TP-LINK TL-WA801ND SERIAL TUTORIAL MEMBUAT JARINGAN WIFI ACCESS POINT-REPEATER WDS MENGGUNAKAN TP-LINK TL-WA801ND Dibuat untuk Bahan Ajar kkelas XI Teknik Komputer dan Jaringan pada Mata Diklat Melakukan Perbaikan dan Setting

Lebih terperinci

Sistem Operasi Jaringan

Sistem Operasi Jaringan Koneksi tanpa kabel adalah jenis koneksi yang memanfaatkan perangkat antena radio (dari kartu wireless lan) dalam komputer untuk terhubung ke perangkat jaringan, seperti switch atau router dengan kemampuan

Lebih terperinci

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ ~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ Teknologi WAN Wide area network (WAN) digunakan untuk saling menghubungkan jaringan-jaringan yang secara fisik tidak saling berdekatan terpisah antar kota, propinsi

Lebih terperinci

Konfigurasi Router TL-MR3220

Konfigurasi Router TL-MR3220 Konfigurasi Router TL-MR3220 Abdul Mustaji abdulmustaji@gmail.com http://abdulwong pati.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan Konfigurasi disebarkan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 80 BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah

Lebih terperinci

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit CARA MENJALANKAN PROGRAM 3.1 Konfigurasi Router Mikrotik Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

DESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG DESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG Eka Fuji Rahayu Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Penggabungan dua jalur ISP (Internet Service Provider)

Lebih terperinci

PRAKTIKUM JARINGAN NIRKABEL MODUL 1 GPRS

PRAKTIKUM JARINGAN NIRKABEL MODUL 1 GPRS PRAKTIKUM JARINGAN NIRKABEL MODUL 1 GPRS LABORATORIUM JARINGAN KOMPUTER TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2008-2009 Modul 1 Transmisi Data pada Jaringan Seluler dengan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS JARINGAN USEETV CABLE MENGGUNAKAN KABEL TEMBAGA PADA PT TELKOM PONTIANAK

ANALISIS KUALITAS JARINGAN USEETV CABLE MENGGUNAKAN KABEL TEMBAGA PADA PT TELKOM PONTIANAK ANALISIS KUALITAS JARINGAN USEETV CABLE MENGGUNAKAN KABEL TEMBAGA PADA PT TELKOM PONTIANAK Novi Aryani Fitri 1), Hidayat Srihendayana 2), Dasril 3) Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS

Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS ` 2012 Panduan Teknis Penyelenggaraan CBT Panduan Teknis Penyelenggaraan CBT Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS PENYELENGGARAAN CBT (LINUX, MIKROTIK, SERVER, WORKSTATION, NETWORKING, UTILITIES, ENVIRONMENT)

Lebih terperinci

TUTORIAL KONFIGURASI TP-LINK

TUTORIAL KONFIGURASI TP-LINK TUTORIAL KONFIGURASI TP-LINK 1. Klik start - connect to show all connection 2. Setelah muncul jendela baru seperti dibawah 3. Klik kanan-properties (seperti gamabar di atas) setelah itu akan muncul jendela

Lebih terperinci

Choirul Amri. I. Pendahuluan.

Choirul Amri. I. Pendahuluan. Konfigurasi Internet Sharing dengan WinRoute Pro Choirul Amri choirul@bsmdaemon.com http://bsmdaemon.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tolok ukur perbandingan jaringan GPON (Gigabit Passive Optical Network) dengan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tolok ukur perbandingan jaringan GPON (Gigabit Passive Optical Network) dengan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dalam bab ini dibahas mengenai beberapa parameter-parameter yang menjadi tolok ukur perbandingan jaringan GPON (Gigabit Passive Optical Network) dengan DSLAM (Digital Subscriber

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY DI PT. TELKOM

PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY DI PT. TELKOM PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY DI PT. TELKOM Nurul Kholifah 1), Maria Ulfah, S.T.,M.T 2) 1),2) Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Balikpapan,

Lebih terperinci