KAFEIN DAN PERFORMA ATLETIK
|
|
- Iwan Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KAFEIN DAN PERFORMA ATLETIK Kafein adalah zat yang memberi tendangan dalam kopi Anda. Zat ini membuat Anda bangun dan siap beraktivitas di pagi hari, serta membantu membuat Anda tetap semangat ketika Anda mulai merasa lelah. Manfaat kafein tidak hilang pada atlet. Bahkan, hampir tiga perempat atlet ketahanan terbaik dunia - seperti atlet triathlon Ironman - dilaporkan menggunakan kafein untuk meningkatkan kinerja atletiknya. Namun banyak dari atlet top ini mengaku tidak yakin tentang jumlah kafein yang mereka butuhkan untuk meningkatkan kinerjanya, atau jumlah kafein yang umumnya terkandung dalam makanan dan minuman. Apakah Anda mengetahui berbagai penelitian terbaru tentang kafein sebagai pendongkrak kinerja, dan apakah Anda memiliki strategi penggunaan kafein yang efektif dalam meningkatkan kinerja atletik Anda? Kuliah Kafein Dasar 1,3,7-trimethylxanthine, alias kafein, adalah zat farmakologis alami yang paling banyak dikonsumsi. Ditemukan dalam biji kopi, daun teh, biji kakao (cokelat), dan kacang kola, maka dari itu konsumsi kafein hampir tidak dapat dihindari. Sekitar 9 dari 10 orang dewasa di AS mengonsumsi kafein, rata-rata 238 mg setiap hari atau setara dengan 2-3 cangkir kopi. Lebih dari 20-30% dari konsumen AS mengkonsumsi sekitar 600 mg kafein setiap hari. Sekitar 71% kafein tersebut berasal dari kopi, 16% dari teh, dan 12% dari minuman ringan dan minuman berenergi. Dan AS tidak sendirian. Kopi, yang penuh sesak dengan kafein, adalah minuman pilihan di
2 seluruh dunia. Mengapa semua ribut-ribut tentang kafein? Kafein berfungsi sebagai stimulan ringan: membantu menjaga kita agar tetap waspada, dan membuat kita semangat ketika kita seharusnya sudah menyerah. Tidak mengherankan jika atlet sangat tertarik untuk menggunakan kualitas-kualitas tersebut demi keuntungan mereka Efek bervariasi sesuai jenis olahraga Terdapat data yang cukup meyakinkan, bahwa kafein efektif dalam meningkatkan kinerja atletik sejumlah olahraga yang berbeda. Kafein terbukti dapat meningkatkan daya tahan dan kinerja pembalap sepeda, meningkatkan daya tahan tubuh pelari, dan memperbaiki kinerja dan kekuatan atlet dayung. Kafein telah terbukti meningkatkan kinerja selama sekitar 5 menit dalam perlombaan bersepeda dan berlari, dan untuk meningkatkan peak output power, kecepatan, dan kekuatan isokinetic pada sprinter selama kurang lebih 10 detik. Para peneliti yang mempelajari petenis menemukan bahwa kafein meningkatkan akurasi memukul, kecepatan dan kelincahan, serta keberhasilan secara keseluruhan bermain di lapangan. Dan pemain dilaporkan merasa memiliki energi lebih banyak di akhir pertandingan. Sementara banyak bukti yang mendukung efek kafein dalam meningkatkan kinerja sejumlah olahraga dan acara, namun ada juga kasus yang tidak dapat dibantu dengan penggunaan kafein. Secara khusus, kafein telah terbukti tidak berpengaruh, dan bahkan dapat menjadi faktor negatif, dalam sprint dan olahraga yang butuh kekuatan yang berlangsung sekitar 15 detik sampai 3 menit. Cara kerjanya Kafein memiliki berbagai efek pada tubuh manusia; seperti mempengaruhi hormon, metabolisme, otot, jantung, ginjal, dan fungsi pernapasan. Kafein juga mempengaruhi sistem saraf pusat, di mana ia bertindak sebagai stimulan dengan mengganggu pengikatan zat kimia otak, adenosine, pada reseptornya. Adenosine mempengaruhi aktivitas sel saraf, dan bekerja berlawanan dengan kafein. Sementara adenosin memiliki efek menenangkan karena memperlambat aktivitas sel-sel saraf, kafein malah mempercepat aktivitas sel-sel ini. Dengan demikian, kafein mengurangi kelelahan, meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan suasana hati, menimbulkan perasaan berenergi, meningkatkan konsentrasi, dan membantu mempercepat waktu untuk bereaksi. Bagaimana kafein berefek terhadap hormon, metabolisme, fisiologis, dan efek sistem saraf pusat atlet sehingga bekerja sama untuk meningkatkan kinerja atletik, masih
3 menjadi bahan penelitian. Namun, salah satu manfaat kafein yang menonjol: bagi banyak atlet, adalah kafein menurunkan persepsi intensitas atau kesulitan latihan. Jadi, Anda dapat bersaing atau berlatih pada intensitas yang lebih tinggi lebih lama, tanpa benar-benar merasa Anda telah bekerja lebih keras. Tapi apakah ini legal? Karena efek ergogeniknya, penggunaan kafein pada dosis tinggi masuk dalam daftar zat yang dilarang untuk atlet Olimpiade. Tetapi karena kafein memberikan manfaat kinerja dalam jumlah yang relatif kecil dan penggunaannya sangat luas, larangan itu dicabut pada tahun Sensitivitas Kafein Efek stimulan yang sama, yang membantu mendorong Anda melalui beberapa mil terakhir maraton sebenarnya bisa mengganggu kinerja bagi seseorang yang sensitif terhadap kafein. Sebagai contoh, pada beberapa individu, hampir semua dosis kafein tampaknya mengganggu pola tidur. Hal ini bisa menjadi bencana sebelum kompetisi penting, dan juga dapat merusak pelatihan. Juga, jika Anda kafein-sensitif, rasa gampang terkejut dan rasa cemas yang merupakan selah satu efek kafein, dapat memperparah kekhawatiran yang sudah miliki Anda sebelum perlombaan. Sakit kepala, pusing, dan sakit perut adalah beberapa efek samping lain yang terkait penggunaan kafein pada mereka yang sensitif kafein. Jadi, jika Anda sensitive terhadap kafein, jangan gunakan. Berapa banyak dosis kafein yang efektif? Atlet yang tertarik pada manfaat kafein dalam meningkatkan kinerja, sering tidak pasti tentang berapa banyak kafein yang mustinya dikonsumsi dan kapan harus mengkonsumsinya. Kafein dalam dosis moderat adalah yang dibutuhkan. Dosis yang lebih tinggi lebih mungkin menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, dan tidak ada bukti bahwa lebih banyak bahwa kafein memberikan manfaat kinerja yang lebih besar. Jumlah yang disarankan untuk memperbaiki kinerja ada dikisaran 0,45-1,36 mg kafein per lb berat badan (1-3 mg per kg). Untuk atlet dengan berat 150-lb (68 kg), dosis kafein yang diperlukan setara dengan mg kafein. Adalah ide yang baik untuk menggunakan jumlah terendah yang efektif bagi Anda, karena, sekali lagi, lebih banyak tidak berarti lebih baik. Ketika asupan kafein terlalu tinggi, ada
4 peningkatan efek samping seperti jitteriness, gugup, insomnia, sakit kepala, pusing, dan gangguan pencernaan, yang semuanya dapat mengganggu kinerja atletik Anda. Waktu asupan kafein dalam kaitannya dengan olahraga Kafein mudah diserap oleh saluran pencernaan Anda. Bahkan, konsentrasi kafein dalam aliran darah mencapai puncaknya menit setelah konsumsi dan tetap tinggi selama 3-4 jam. Ratarata, sekitar setengah dari kafein itu hilang dalam waktu 4-6 jam, dan 75% dibersihkan dalam waktu 6-7 jam. Jadi, sebagai aturan umum, mengkonsumsi kafein sekitar satu jam sebelum acara Anda akan membantu untuk memastikan bahwa tingkat kafein dalam darah Anda tinggi ketika Anda mulai bersaing; jendela kesempatan untuk memperoleh manfaat kinerja dari kafein adalah sekitar 4 jam dari waktu Anda mengkonsumsinya. Oleh karena itu, Anda tidak perlu mengkonsumsi semua kafein Anda sebelum latihan, terutama untuk acara ketahanan lebih lama. Penelitian telah membandingkan antara konsumsi kafein dosis penuh satu jam sebelum latihan dan konsumsi kafein setengah dosis satu jam sebelum dan setengah lainnya 45 menit setelah mulai latihan. Hasilnya, kedua regimen meningkatkan waktu kinerja yang sama dibandingkan dengan kelompok kontrol. Studi lain membandingkan antara konsumsi kafein dosis penuh satu jam sebelum latihan dan kefein dalam dosis terbagi setiap setengah jam selama latihan. Di sini sekali lagi, kedua regimen meningkatkan waktu kinerja yang sama. Menempatkan hasil ini ke dalam praktek, jika berat Anda 150 lbs (68 kg) dan memerlukan 0,90 mg kafein per lb berat badan (2 mg per kg) untuk acara 3 jam, 136 mg kafein dapat diambil sekaligus sekitar satu jam sebelum bertanding, atau dapat diambil dalam dosis terbagi sebelum dan selama kompetisi. Toleransi, withdrawal, dan strategi penggunaan kafein Anda Ada lebih banyak cerita tentang kafein selain dosis dan waktu penggunaan. Toleransi dan efek withdrawal kafein perlu dipertimbangkan. Jika Anda baru mengenal kafein, Anda mungkin akan mengalami sentakan yang nyata saat pertama kali mengkonsumsi dosis moderat. Tapi jika Anda mengkonsumsi jumlah yang sama kafein setiap hari, setelah sekitar 5 atau 6 hari, efek stimulannya menjadi kurang jelas. Hal ini karena Anda mengembangkan toleransi atau respon berkurang dengan dosis berulang. Sisi lain dari koin toleransi adalah withdrawal. Setelah Anda terbiasa dengan asupan harian tertentu, berhenti tiba-tiba dapat menyebabkan gejala withdrawal, seperti sakit kepala yang buruk. Withdrawal juga dapat memiliki dampak yang kurang jelas, tapi
5 merugikan, kinerja atletik. Gejala withdrawal mencapai puncaknya dalam satu atau dua hari, dan biasanya benar-benar hilang dalam 4-7 hari. Jika Anda melanjutkan asupan kafein di tengah withdrawal, gejala, termasuk sakit kepala, biasanya menghilang cukup cepat. Pertimbangkan mengenai toleransi dan gejala withdrawal kafein ketika Anda merumuskan strategi penggunaan kafein: Jika Anda pengguna pemula, Anda dapat menggunakan kafein untuk melalui 3 atau 4 hari latihan intens, ketika Anda bersiap untuk kompetisi. Lakukan ini dengan cara memulai dengan dosis rendah 0,45-0,9 mg kafein per lb (1-2 mg per kg) berat badan, dan kemudian meningkatkan dosis sedikit setiap hari untuk mencapai efek yang diinginkan. Jika Anda punya kebiasaan mengkonsumsi kafein, waspadalah terhadap gejala withdrawal yang tidak diinginkan. Sebagai contoh, hal ini dapat terjadi ketika Anda berada di jalan untuk kompetisi, terjebak dalam sebuah bandara terpencil dengan benar-benar tidak ada kopi yang bisa didapat di mana saja. Gejala withdrawal yang tidak diinginkan juga dapat terjadi ketika berlatih dalam cuaca panas. Anda mungkin akan merasakan sakit kepala. Gejala withdrawal kafein dapat mengganggu kemampuan Anda selama berkompetisi, jadi pastikan untuk merencanakan ke depan dan memiliki sumber kafein cadangan. Jika Anda adalah seorang pengguna kafein reguler dan Anda ingin mengoptimalkan manfaat kafein untuk kompetisi penting, pertama menyapih diri dari kafein secara bertahap selama 3-4 hari untuk menghindari gejala withdrawal. Lakukan ini sekitar satu minggu sebelum kompetisi, sehingga Anda benar-benar bebas dari efek penarikan. Kemudian, setelah Anda dapat pergi tanpa kafein, lanjutkan asupan moderat 0,45-1,36 mg kafein per lb (1-3 mg per kg) berat badan pada hari Anda bertanding. Anda akan mendapatkan efek stimulan yang diinginkan lagi, seperti yang dialami pemula kafein. Akhirnya, jika pikiran mengurangi asupan kafein Anda sebelum kompetisi membuat Anda disfungsional, tetap bertahan dengan regimen Anda saat ini, tetapi konsumsi kafein ekstra sebelum dan selama acara untuk mendapatkan tendangan ekstra. Sumber Kafein Meskipun kopi adalah sumber kafein yang paling banyak, kopi mungkin bukan sumber terbaik untuk meningkatkan kinerja atletik. Salah satu alasannya adalah bahwa Anda tidak pernah bisa cukup yakin berapa jumlah kafein yang Anda dapatkan dalam secangkir kopi segar, karena
6 perbedaan kandungan kafein dalam berbagai produk kopi akibat perbedaan dalam metode persiapan. Alasan lain adalah bahwa mungkin ada faktor lain dalam kopi yang memusuhi atau merusak efek kafein dalam meningkatkan kinerja. Dalam sebuah studi pada pelari treadmill, ketahanan meningkat ketika atlet diberi dosis standar kafein, tetapi tidak ketika mendapat dosis yang sama dalam bentuk kopi. Keuntungan dari gel energi berkafein dan minuman cola yang sering tersedia di stasiun bantuan selama lomba lari dan triathlon adalah bahwa dosis kafein mereka lebih seragam dan dapat diandalkan. Hal ini dapat membantu dalam memastikan bahwa Anda mendapatkan dosis kafein yang Anda butuhkan agar dapat berlatih dengan efektif. Tabel di bawah ini memberikan beberapa gagasan tentang jumlah kafein dalam sumber-sumber kafein yang dapat diandalkan oleh atlet. Minuman ringan seringkali sumber kafein yang paling terkonsentrasi, tetapi kadarnya dapat bervariasi dari satu minuman ke yang lain. Untuk memperumit masalah, produsen tidak diharuskan untuk mencantumkan pada label produk jumlah kafein dalam produk mereka. Jadi, jika Anda punya sumber kafein favorit, tapi tidak terlalu yakin berapa banyak kadar kafein didalamnya, lakukan beberapa pencarian di internet untuk mencoba menemukan dosis yang Anda dapatkan. Gel energi dan energi chew yang dapat tersedia dengan atau tanpa kafein. Kedua jenis makanan tersebut dapat digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan kafein Anda dalam satu jam sebelum latihan, atau selama perlombaan, ketika Anda membutuhkan tendangan ekstra untuk mendorong Anda melalui ke finish. Kafein Sumber Kafein Serving size (fl oz) Kadar kafein (mg/ serving) Minuman kola Teh instan Teh berperisa Teh seduh Teh hijau 8 15 Coklat panas 8 15 Kopi tetes Kopi instan Kopi seduh Ekspresso Minuman berenergi mg Gel berenergi 1 paket Energy chews 6 buah 50
7 Aplikasi praktis Jika Anda ingin tahu apakah kafein dapat membantu untuk meningkatkan kinerja atletik Anda, ikuti panduan ini: Jangan mulai bereksperimen dengan kafein di sebuah acara atau kompetisi penting. Uji dampak kafein pada kinerja Anda selama beberapa sesi pelatihan balap kecepatan. Gunakan jumlah terendah yang efektif bagi Anda. Lebih tidak selalu lebih baik. Perlu diingat bahwa Anda akan mengembangkan toleransi terhadap asupan kafein yang biasa Anda konsumsi, dan ada gejala yang berhubungan dengan penghentian kafein yang tiba-tiba. Kedua masalah ini perlu diperhitungkan dalam strategi penggunaan kafein Anda. Ingat bahwa kafein dapat menghasilkan efek samping. Jika Anda merasa tidak nyaman, gelisah, cemas, hiper, atau jika jantung Anda berdegup, tinjau ulang lagi dosis kafein Anda. Dan jika Anda tidak bisa menemukan tingkat kafein yang membuat Anda merasa nyaman, lewatkan saja. Kafein tidak bekerja untuk semua orang.
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan modern olahraga telah menjadi tuntutan dan kebutuhan hidup agar lebih sehat.1 Olahraga adalah aktivitas fisik yang terencana, terstruktur, berulang,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ke-4 di dunia dengan tingkat produksi sebesar ton dengan nilai USD 367 juta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kafein merupakan zat psikoaktif yang terdapat pada banyak sumber seperti kopi, teh, soda dan cokelat. Indonesia dikenal sebagai negara penghasil kopi terbesar ke-4
Lebih terperinciKafein? Berbahayakah atau menguntungkan untuk tubuh?
Kafein? Berbahayakah atau menguntungkan untuk tubuh? Kafein (C 8 H 10 N 4 O 2 ) atau 1, 3, 7 trimetil 2,6 dioksipurin merupakan salah satu senyawa alkaloid yang sangat penting yang terdapat di dalam biji
Lebih terperinci8 Cara Menurunkan Kadar Gula Secara Alami
8 Cara Menurunkan Kadar Gula Secara Alami 8 Cara Menurunkan kadar gula secara alami ini dapat anda lakukan secara mandiri. Namun akan lebih baik lagi apabila anda bekerja sama dengan keluarga anda. Selain
Lebih terperinciKekurangan Zat Besi dan Anemia pada Atlit
Kekurangan Zat Besi dan Anemia pada Atlit Latihan dan kompetisi dalam pertandingan ultra-endurance seperti Ironman Triathlon adalah tantangan fisik yang sangat besar. Bayangkan jika tantangan yang dibuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kafein dalam coklat di dapat dari biji cacao yang hanya tumbuh di daerah tropis, sedangkan kafein dalam kopi didapatkan dari biji coffe Arabica dan coffe Robusta. Kafein
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Responden penelitian ini adalah 35 orang pria yang berusia 20 40 tahun. Responden memiliki kebiasaan mengkonsumsi kafein. Penelitian ini dilakukan di Asri Medical Center
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsumsi kafein berguna untuk meningkatkan kewaspadaan, menghilangkan kantuk dan menaikkan mood. Namun, konsumsi kafein sebaiknya
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teh(Camellia sinensis)merupakan minuman yang sudah dikenal dengan luas di Indonesia dan di dunia. Minuman berwarna coklat ini umum menjadi minuman penjamu tamu. Aromanya
Lebih terperinciMODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET
MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET Pendahuluan Prestasi olahraga yang tinggi perlu terus menerus dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Salah satu faktor yang penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa terbentuk dari karbohidrat yang dikonsumsi melalui makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi (Coffea sp) merupakan salah satu contoh minuman yang paling terkenal dikalangan masyarakat. Kopi digemari karena memiliki cita rasa dan aroma yang khas. Menurut
Lebih terperinciHal-hal yang Perlu Diwaspadai untuk Menghindari Keracunan Kafein dalam Minuman
Hal-hal yang Perlu Diwaspadai untuk Menghindari Keracunan Kafein dalam Minuman Banyak orang terpikat untuk mengonsumsi minuman berenergi. Dengan publikasi/promosi yang menarik, minuman berenergi dapat
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak
BAB V PEMBAHASAN A. Asupan Karbohidrat Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan food recall 1 x 24 jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak latihan diketahui bahwa
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. Kadar trigliserida dan kolesterol VLDL pada kelompok kontrol
44 BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Kadar Trigliserida dan Kolesterol VLDL Kadar trigliserida dan kolesterol VLDL pada kelompok kontrol pertama yaitu kelompok yang tidak diberikan diet tinggi fruktosa dan air seduh
Lebih terperinciSarapan dan Camilan : Dua Strategi Penting Pemenuhan Kebutuhan Asupan Makanan untuk Ketahanan Atlit
Sarapan dan Camilan : Dua Strategi Penting Pemenuhan Kebutuhan Asupan Makanan untuk Ketahanan Atlit Persiapan untuk latihan daya tahan seperti marathon, triathlon, atau century ride dapat ditingkatkan
Lebih terperinciBAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA DEHIDRASI. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or
BAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA DEHIDRASI Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or Dehidrasi adalah gangguan keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Penyebabnya adalah pengeluaran air/cairan lebih banyak daripada pemasukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya regang atau distensibilitas dinding pembuluh (seberapa mudah pembuluh tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tekanan darah merupakan gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding pembuluh, bergantung pada volume darah yang terkandung di dalam pembuluh dan daya regang
Lebih terperinciMEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA BERDASAR ILMU OLAHRAGA
MEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA BERDASAR ILMU OLAHRAGA Oleh: Sb Pranatahadi JARUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN: Anatomi Fisiologi
Lebih terperinciKesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri)
Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga (Nurkadri) Abstrak Olahraga adalah aktiftas jasmani yang membutuhkan energy dalam melakukannya. Kadar energy yang dibutuhkan disesuaikan dengan berat atau ringan
Lebih terperinciDr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S
PENTINGNYA CAIRAN Dr.Or. Mansur, M.S Dr.Or. Mansur, M.S mansur@uny.ac.id Fungsi air dan elektrolit 1. Mempertahankan keseimbangan cairan 2. Hilangnya kelebihan air terjadi selama aktivitas 3. Dehidrasi
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Rangkuman Hasil Penelitian. Subjek NA, ARW, dan ITM adalah beberapa dari mahasiswa
BAB V PEMBAHASAN A. Rangkuman Hasil Penelitian Subjek NA, ARW, dan ITM adalah beberapa dari mahasiswa jurusan arsitektur Universitas Katolik Soegijapranata yang sedang menghadapi tugas akhir. Karena kesibukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu yang membutuhkan daya tahan jantung paru. Kesegaran jasmani yang rendah diikuti dengan penurunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kopi 1. Pengertian kopi Kopi merupakan salah satu minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman psikostimulant
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tidur sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik, mental, dan kesehatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidur sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik, mental, dan kesehatan emosional (Colten & Altevogt, 2006). Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang ingin menjalani kehidupannya senantiasa dalam keadaan sehat. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal, berbagai upaya telah dilakukan, salah satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. gizi olahraga yang benar dan professional (Depkes RI, 2002).
74 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan sepakbola membutuhkan daya tahan fisik yang tinggi untuk melakukan aktifitas secara terus menerus dalam waktu lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
Lebih terperinciLATIHAN, NUTRISI DAN TULANG SEHAT
LATIHAN, NUTRISI DAN TULANG SEHAT Tulang yang kuat benar-benar tidak terpisahkan dalam keberhasilan Anda sebagai seorang atlet. Struktur kerangka Anda memberikan kekuatan dan kekakuan yang memungkinkan
Lebih terperinciAWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT
AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT Ingin menerapkan pola makan yang sehat tapi tidak tahu harus memulai dari mana? Artikel ini adalah panduan mudah untuk mengiring anda ke arah yang tepat.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan menyeleksi perhatian (Maramis, 2009). Tidak banyak orang yang dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsentrasi adalah kemampuan untuk mengarahkan, mempertahankan, dan menyeleksi perhatian (Maramis, 2009). Tidak banyak orang yang dapat mempertahankan konsentrasinya
Lebih terperinciManfaat Minum Air Putih
Manfaat Minum Air Putih "Teman-teman, mungkin banyak dari kita yang malas minum air putih...padahal manfaatnya banyak banget...yuks kita kupas manfaatnya!" Sekitar 80% tubuh manusia terdiri dari air. Otak
Lebih terperinciSeimbangkan Kadar Gula Darah Anda Sekarang
Seimbangkan Kadar Gula Darah Anda Sekarang Seimbangkan kadar gula darah anda sekarang. Apa yang anda ketahui dengan gula darah? Didefinisikan dengan banyaknya kandungan gula atau glukosa dalam darah anda.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Prestasi olahraga yang menurun bahkan di tingkat ASEAN menjadi suatu
15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prestasi olahraga yang menurun bahkan di tingkat ASEAN menjadi suatu keprihatinan tersendiri bagi kondisi olahragawan profesional di Indonesia. Untuk membina seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat bervariasi dan begitu populer di kalangan masyarakat. Kafein
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini di dunia kafein banyak dikonsumsi dalam berbagai bentuk yang sangat bervariasi dan begitu populer di kalangan masyarakat. Kafein terdapat dalam berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan aktivitas fisik yang berfungsi untuk menjaga kekuatan fisik dan kesehatan tubuh, serta penting untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Minat masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penunjangnya (Almatsier, 2003). Menurut WHO (2016), aktivitas fisik. sebagai komponen penting dari gaya hidup sehat (Pate, 2005).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas fisik ialah gerakan fisik yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya (Almatsier, 2003). Menurut WHO (2016), aktivitas fisik merupakan setiap gerakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap 60 orang laki-laki dan perempuan pada kelompok usia 40-75 tahun yang memiliki kebiasaan mengonsumsi kopi
Lebih terperinciPMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.
Menjelang haid atau menstruasi biasanya beberapa wanita mengalami gejala yang tidak nyaman, menyakitkan, dan mengganggu. Gejala ini sering disebut dengan sindrom pra menstruasi atau PMS, yakni kumpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup sehat merupakan suatu tuntutan bagi manusia untuk selalu tetap aktif menjalani kehidupan normal sehari-hari. Setiap aktivitas memerlukan energi, yang tercukupi
Lebih terperinciHari - 1: Kurangi Kalori bukan Makanan Kalori di sini adalah perkiraan
Hari - 1: Kurangi Kalori bukan Makanan P Kalori di sini adalah perkiraan Script Hari 1, penjelasan 3 menit Masih ingat ANGKA AJAIB Anda? 1. Ini adalah angka AJAIB karena jika Anda mengingatnya dan membatasi
Lebih terperinciLatihan Fisik David Beckham
LATIHAN DAN DIET RUTIN DAVID BECKHAM Latihan Rutin David Beckham Latihan Fisik David Beckham Diet dan Nutrisi David Beckham melakukan berbagai macam latihan outdoor dan indoor untuk tetap sehat dan mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam aktivitas sehari-hari, setiap orang memerlukan memori yang baik. Pada dasarnya, memori pada manusia terbagi atas 3 jenis, yakni memori jangka pendek, yang merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu kegiatan yang terjadi setiap saat di dunia ini. Secara sadar atau tidak, kita selalu belajar dalam hidup kita. Dapat dibilang, hidup adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metabolisme Energi Otot Rangka Kreatin fosfat merupakan sumber energi pertama yang digunakan pada awal aktivitas kontraktil. Suatu karakteristik khusus dari energi yang dihantarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan keperluan dalam kehidupan kita, apalagi bagi orang yang ingin meningkatkan kesehatannya. Kebanyakan orang latihan untuk mendapatkan manfaat dari latihan
Lebih terperinci2
2 4 6 9 10 Setiap sel senantiasa terbenam dalam air Memerlukan air utk melaksanakan fungsi sel tersebut medium dimana metabolisme tubuh berlangsung. alat pengangkutan tubuh. bahan pelicin utk pergerakan
Lebih terperinciWARNING!! SUPLEMEN BUKAN OBAT DAN TIDAK ADA HASIL INSTAN DARI SEMUA INI, SUPLEMEN ADALAH PRODUK PENAMBAH NUTRISI TUBUH ANDA.
WARNING!! SUPLEMEN BUKAN OBAT DAN TIDAK ADA HASIL INSTAN DARI SEMUA INI, SUPLEMEN ADALAH PRODUK PENAMBAH NUTRISI TUBUH ANDA. Protein & Gainer Para ahli nutrisi merekomendasikan bahwa kebutuhan protein
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi merupakan minuman psikostimulant yang akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kopi 1. Pengertian kopi Kopi adalah salah satu minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi merupakan minuman psikostimulant yang akan menyebabkan
Lebih terperinciBAHAN AJAR. : Pengelolaan Ekskul Olahraga Sekolah Kode Mata Kuliah : POR 309. Materi : Latihan
BAHAN AJAR Mata Kuliah : Pengelolaan Ekskul Olahraga Sekolah Kode Mata Kuliah : POR 309 Materi : Latihan A. Prinsip-prinsip latihan 1. Prinsip-prinsip latihan memiliki peranan penting dalam aspek fisiologis
Lebih terperinciOBAT-OBATAN DALAM OLAHRAGA (Zat Ergogenik) Oleh: Dr.dr.BM.Wara Kushartanti, MS Klinik Terapi Fisik FIK-UNY
OBAT-OBATAN DALAM OLAHRAGA (Zat Ergogenik) Oleh: Dr.dr.BM.Wara Kushartanti, MS Klinik Terapi Fisik FIK-UNY ZAT ERGOGENIK? Substansi ajaib? Apakah zat ergogenik mrp komponen utama yg menunjang kesuksesan
Lebih terperinciMitos dan Fakta Kolesterol
Mitos dan Fakta Kolesterol Oleh admin Selasa, 01 Juli 2008 09:19:20 Apakah mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tidak baik bagi tubuh? Apakah kita tak boleh mengonsumsi makanan berkolesterol?
Lebih terperinciPengaruh Soft Drink Pada Penggunaan Obat Herbal Untuk Penyakit Diabetes
Pengaruh Soft Drink Pada Penggunaan Obat Herbal Untuk Penyakit Diabetes Apa Efek Minuman Ringan Terhadap Penyakit Diabetes dan Obat Herbal Untuk Penyakit Diabetes? Jika berita dan laporan kesehatan terbaru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga adalah kegiatan yang dilakukan dan dikelola secara profesional dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga. Atlet yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akhirnya diserap oleh sel dan dioksidasi untuk menghasilkan energi. Bahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia membutuhkan bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh supaya memudahkan dalam beraktivitas. Menurut Dawn (2000: 2), manusia memperoleh bahan bakar terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Glukosa darah adalah salah satu gula monosakarida dan salah satu sumber karbon terpenting yang digunakan sebagai sumber energi yang adekuat bagi sel-sel, jaringan,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.
1 I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis dan (7) Waktu
Lebih terperinciPengaruh Pemberian Teh Hitam terhadap VO 2 max dan Pemulihan Denyut Nadi Pasca Melakukan Latihan Treadmill
Pengaruh Pemberian Teh Hitam terhadap VO 2 max dan Pemulihan Denyut Nadi Pasca Melakukan Latihan Treadmill (The Effect of Black Tea on VO 2 max and Heart Rate Recovery Time after Treadmill Exercise) Yedi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dismenore adalah nyeri menstruasi seperti kram pada perut bagian bawah yang terjadi saat menstruasi atau dua hari sebelum menstruasi dan berakhir dalam 72 jam. Terkadang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat semakin sadar terhadap pentingnya olahraga bagi kesehatan tubuh. Di berbagai kota besar sudah mulai banyak bermunculan pusatpusat kebugaran tubuh
Lebih terperinciIssu Metodologi MOOD AND PERFORMANCE FOOD. Baseline. Expectancy dan Placebo 14/04/2014
Issu Metodologi MOOD AND PERFORMANCE FOOD Kompetensi Yang Diharapkan : Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan antara makanan dengan kondisi mood dan performansi seseorang Baseline Harapan dan Placebo Pemilihan
Lebih terperinciANXIETY. Joko Purwanto. Oleh : FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
ANXIETY Oleh : Joko Purwanto FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA OLAHRAGA Kegiatan yang melibatkan aspek mental atau aspek psikis Man in Movement Proses Psiko-fisik A. Ketegangan &
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saja akan tetapi sudah menjadi permasalahan bagi kalangan anak - anak
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Obesitas 2.1.1. Definisi Obesitas didefenisikan sebagai suatu penambahan berat badan akibat akumulasi berlebihan lemak tubuh relatif terhadap massa tubuh tanpa lemak (Wong,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Atletik dalam perkembangan di zaman modern ini semakin dapat diterima
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik dalam perkembangan di zaman modern ini semakin dapat diterima dan dapat digemari masyarakat, gejala ini terjadi karena atletik merupakan olahraga yang
Lebih terperinciInilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda
Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda Nyeri di Sekitar Dada Charles mengungkapkan bahwa salah satu gejala utama dari adanya risiko serangan jantung adalah adanya rasa nyeri di sekitar dada. Tak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan
Lebih terperinciAKTIVITAS FISIK DAN OLAHRAGA UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS DTP CIKALONG KULON 9 APRIL 2015
AKTIVITAS FISIK DAN OLAHRAGA UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS DTP CIKALONG KULON 9 APRIL 2015 Aktivitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyababkan pengeluaran energi
Lebih terperinciDEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST
DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST PENGERTIAN Defisiensi : suatu keaadaan atau kondisi dimana tubuh mengalami kekurangan sesuatu dari yang seharusnya terpenuhi. Defisiensi zat gizi : suatu keadaan dimana
Lebih terperinciPENDAHULUAN Dayung adalah satu cabang olahraga yang membutuhkan kondisi tubuh prima agar dapat tampil sebaik mungkin pada saat latihan maupun ketika p
ROWING PHYSIOLOGY PENDAHULUAN Dayung adalah satu cabang olahraga yang membutuhkan kondisi tubuh prima agar dapat tampil sebaik mungkin pada saat latihan maupun ketika pertandingan. Pada saat latihan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Olahraga yang sangat membudaya dari zaman kuno sampai ke zaman modern sekarang ini, baik di Indonesia maupun dunia internasional mulai dari wanita atau laki-laki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nutrien untuk menumbuhkan bakteri yang diinginkan. Pembuatan kombucha, teh
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kombucha merupakan salah satu olahan teh fermentasi. Teh yang telah diseduh dengan air panas diberi tambahan gula sebagai pemanis dan sebagai nutrien untuk menumbuhkan
Lebih terperinciMichael Kisyanto 5 July w w w. S o l u s i D i e t S e h a t. c o m Page 1
Mengubah pola makan memang terbilang sukar dan membuat frustasi. Apalagi ketika kita tidak tahu jenis makanan apa yang dapat melancarkan metabolisme tubuh paling cepat. Michael Kisyanto www.solusidietsehat.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Serikat pada tahun 1891 dari sebuah sekolah pelatihan fisik (Young Men s
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga bolabasket banyak digemari oleh masyarakat seluruh dunia termasuk di Indonesia. Olahraga ini pertama kali dikenalkan di negara Amerika Serikat pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan murah yakni mengkonsumsi minuman penambah energi. Padahal dari segi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minuman suplemen berenergi bagi kesehatan untuk mengatasi kelelahan, sebagian besar masyarakat modern cenderung untuk menjatuhkan pilihan mudah dan murah yakni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kafein banyak terkandung dalam kopi, teh, minuman cola, minuman berenergi, coklat, dan bahkan digunakan juga untuk terapi, misalnya pada obatobat stimulan, pereda nyeri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap atlet pastilah memiliki tujuan untuk mencapai performa maksimal dalam setiap pertandingan yang diikutinya, sehingga dapat menghasilkan prestasi yang baik dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. fisik (Desmita, 2005) yang didukung dengan aktivitas olahraga dan aktivitas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa remaja mengalami perkembangan dan pertumbuhan fisik (Desmita, 2005) yang
Lebih terperinciBab IV Memahami Tubuh Kita
Bab IV Memahami Tubuh Kita Pubertas Usia reproduktif Menopause Setiap perempuan pasti berubah dari anak-anak menjadi dewasa dan perubahan dari dewasa menjadi dewasa yang lebih tua Sistem Reproduksi Perempuan
Lebih terperinciEko Winarti, SST.,M.Kes
(SATUAN ACARA PENYULUHAN) Nutrisi Ibu Hamil Disusun oleh : Eko Winarti, SST.,M.Kes PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK (D.IV) FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI SATUAN ACARA PENYULUHAN 1 Tema : Nutrisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini, perkembangan teknologi sangat pesat sehingga timbul istilah gaya hidup digital. Manusia cenderung melakukan aktivitasnya secara mobile. Individu memanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia, sama seperti halnya dengan semua binatang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia, sama seperti halnya dengan semua binatang membutuhkan tidur, makan, air dan oksigen untuk bertahan hidup. Untuk manusia sendiri, tidur adalah suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hamil adalah suatu fenomena fisiologis yang dimulai dengan pembuahan dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami perubahan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Pengambilan data dari pengukuran fisiologis dalam aktivitas dengan menggunakan running belt dilakukan oleh satu orang operator dimana operator tersebut melakukan
Lebih terperinciPENERAPAN PSIKOLOGI OLAHRAGA DAN BEBERAPA PETUNJUK PRAKTIS DALAM PELATIHAN OLAHRAGA. Oleh: KOMARUDIN
PENERAPAN PSIKOLOGI OLAHRAGA DAN BEBERAPA PETUNJUK PRAKTIS DALAM PELATIHAN OLAHRAGA Oleh: KOMARUDIN FISIK TEKNIK PRESTASI TAKTIK MENTAL PSIKOLOGI OLAHRAGA KONSEP PSIKOLOGI OLAHRAGA Ilmu yang mempelajari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suplemen berenergi adalah jenis minuman yang ditujukan untuk. stamina tubuh seseorang yang meminumnya. (www.wikipedia.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Suplemen Berenergi 1. Pengertian Suplemen Berenergi Suplemen berenergi adalah jenis minuman yang ditujukan untuk menambah energi, kesegaran, stimulasi metabolisme, memelihara
Lebih terperinciMENTAL TRAINING UNTUK PELARI
1 MENTAL TRAINING UNTUK PELARI Pengantar Setiap atlet dalam pertandingan selalu berjuang dengan dirinya sendiri dan orang lain dan lingkungan disekitar pertandingan itu, dan selalu menghadapi sikap-sikap
Lebih terperinciPENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA
PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA Oleh : Farida Mulyaningsih, M.Kes PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 PENDERITA JANTUNG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Awaluddin Muharom,2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan kebutuhan setiap manusia untuk mencapai kesejahteraan dalam hidupnya. Sehat menurut Santoso (2004:16) terbagi menjadi dua tingkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taekwondo merupakan salah satu cabang olahraga bela diri yang digemari masyarakat dan telah berkembang karena dapat dilakukan oleh semua lapisan masyarakat dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. interval-interval yang berupa masa-masa istirahat. Interval training dapat
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Interval Training 2.1.1 Definisi Interval Training Interval training adalah suatu sistem latihan yang diselingi oleh interval-interval yang berupa masa-masa istirahat. Interval
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa adalah siswa pada perguruan tinggi yang memulai jenjang kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan sebagai remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan
Lebih terperinciDownload from
Kebohongan Media Media tidak mengetahui apa yang mereka katakan, mungkin anda pernah mendengar bahwa untuk melangsingkan badan anda harus melakukan hal hal berikut ini: 1. Membeli alat-alat olahraga 2.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup adalah cara hidup berdasarkan pola perilaku yang berhubungan dengan karakteristik individu, interaksi sosial, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kewaspadaan diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, dalam bekerja, belajar, berkendara, maupun aktivitas lainnya. Ketelitian juga dibutuhkan dalam aktivitas sehari-hari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang menjadi penyebab utama penurunan kapasitas perfoma tubuh saat beraktivitas fisik seperti berolahraga selain karena berkurangnya jumlah cairan
Lebih terperinciPemanfaatan Energi dalam Olahraga
Pemanfaatan Energi dalam Olahraga MIRZA HAPSARI SAKTI TP, S.GZ. RD., MPH BLOK KESEHATAN OLAHRAGA FK UII Rabu, 16 September 2015 Jenis Sistem Energi dalam Olahraga 1. Sistem energi Aerobik : butuh oksigen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang menyadari bahwa kewaspadaan dan ketelitian sangat diperlukan dalam melakukan aktivitas. Kemampuan memusatkan perhatian pada satu hal dalam waktu yang cukup
Lebih terperinciTetap sehat saat Bulan Ramadan
Tetap sehat saat Bulan Ramadan Disclaimer: Presentasi ini dibuat hanya untuk tujuan pendidikan dan bukan sebagai pengganti saran medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai topik di atas,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kopi merupakan sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan biji
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kopi 1. Pengertian Kopi Kopi merupakan sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan biji tanaman kopi. Kopi digolongkan ke dalam famili Rubiaceae dengan genus Coffea.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.
1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat VO2max Burns (2000:2) VO2max adalah jumlah maksimal oksigen yang dapat dikonsumsi selama aktivitas fisik yang intens sampai akhirnya terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Manusia dapat hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia hidup tidak hanya bergantung pada makanan tetapi juga minuman, karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Manusia dapat hidup beminggu minggu tanpa
Lebih terperinciMakanan Gorengan Pembawa Kanker?
01 Oct 2007 Makanan Gorengan Pembawa Kanker? Makanan yang digoreng atau populer disebut gorengan, ternyata bukan hanya meningkatkan kadar kolesterol darah serta menyebabkan terjadinya peningkatan risiko
Lebih terperinci