TOTAL QUALITY MANAGEMENT
|
|
- Hartono Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TOTAL QUALITY MANAGEMENT
2 Defenisi TQM Perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas dan kepuasan pelanggan (Ishikawa dalam Pawitra, 1993,p.135) Sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi (santosa, 1992,p.33) TQM, merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya Karakteristik TQM adalah Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun ekternal Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah Memiliki komitmen jangka panjang Membutuhkan kerja sama tim (teamwork) Memperbaiki proses secara berkesimbungan Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Memberikan kebebasan yang terkendali Memiliki kesatuan tujuan Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
3 Sejarah singkat perkembangan TQM Frederick Taylor pada tahun 1920-an yang biasa disebut bapak manajemen ilmiah, inti dari manajemen ilmiah adalah pemisahan antara perencanaan dan pelaksanaan. Manajemen ilmiah Taylor membuat perencanaan tugas manajemen dan tugas tenaga kerja, dengan membentuk departemen kualitas yang terpisah. Seiring dengan meningkatnya volume dan kompleksitas pemanufakturan, kualitas juga menjadi menjadi suatu hal yang semakin sulit. Volume dan kompleksitas mendorong timbulnya quality engineering pada tahun 1920-an dan realibility engineering pada tahun 1950-an. Quality engineering akan mendorong timbulnya penggunaan metode-metode statistik dalam pengendalian kualitas, yang akhirnya mengarah pada konsep control chart dan statistical process control. Kedua aspek ini merupakan aspek fundametal dari total quality manajemen.
4 Perbedaan TQM dengan Manajemen lain Asal intelektualnya, TQM, teori statistik: analisis sampling dan varians, MML, Ilmu sosial: ekonomi makro, psikologi dan sosiologi Sumber inovasi, TQM: insinyur industri dan fisikawan yang bekerja disektor industri dan lembaga pemerintah. MML, sekolah bisnis yang terkemuka dan perusahaan konsultan manajemen. Asal Negara, TQM, Internasional : dikembangkan di USA, kemudian ditransfer ke jepang setelah itu tersebar ke amerika utara dan Eropa. MML, Amerika serikat, kemudian ditransfer secara internasional. Proses penyebaran (Disseminasion) TQM, Populist : perusahaanperusahaan kecil dan manajer madya memainkan peranan yang menonjol. MML, Hierarkis :dari perusahaan-perusahaan industri terkemuka ke perusahaan-perusahaan yang lebih kecil dan kurang menonjol; dan dalam perusahaan dari manajemen puncak ke manajemen di bawahnya.
5 Prinsip Utama TQM Kepuasan pelanggan, konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas. Kualitas tidak lagi hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh pelanggan. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam segala aspek, termasuk didalamnya harga, keamanan dan ketepatan waktu. Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai (value) yang diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan. Respek terhadap setiap orangan, setiap karyawan dipandang sebgai individu yang memiliki talenta dan kereativitas tersendiri dan unik. Dengan demikian karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai. Sehingga setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan.
6 Manajemen berdasarkan fakta, setiap keputusan harus berdasarkan data, bukan sekedar pada perasaan (feeling). Konsep pokoknya adalah 1). Prioritisasi (prioritization) yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada.oleh karena itu dengan menggunakan data maka manajemen dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang vital. 2). Variasi (variation) variabilitas kinerja manusia. Data statistik dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang merupakan bagian yang wajar dari setiap sistem organisasi. Dengan demikian manajemen dapat memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan. Perbaikan berkesinambungan, setiap perusahaan perlu melakukan proses secara sistematis dalam melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Konsep yang berlaku disini adalah siklu PDCA(plan-do-chek-act) yang terdiri dari langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan rencana, pemeriksaan hasil pelaksanaan rencana, dan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.
7 Arti pentingnya Perbaikan berkesinambungan Kaizen merupakan konsep Jepang yang berarti perbaikan berkesinambungan. Pendekatana ini hanya dapat berhasil dengan baik apabila disertai dengan usaha sumber daya manusia yang tepat. Faktor manusia merupakan dimensi yang terpenting dalam perbaikan kualitas dan produktivitas. Pelaksanaan perbaikan proses berkesinambungan meliputi. Penentuan masalah dan pemecahan yang dimungkinkan Pemilihan dan implementasi pemecahan yang paling efektif dan efisien Evaluasi ulang, standarisasi, dan pengulangan proses.
8 Aspek dalam perbaikan berkesinambungan pendekatan tradisional vs TQM Aspek Alasan Pendekatan Respon Terhadap Kesalahan Pengambilan keputusan Peranan manajerial Wewenang Fokus Control Alat Pendekatan tradisional Fokus pada produk baru, pengembangan,episodik, raktif terhadap masalah, hanya bila ada masalah besar Trial and error Hukuman, ketakutan, menyembunyikan, karyawan yang bertanggung jawab Tujuan politis individu dan jangka pendek Mengadministrasikan dan menjaga status quo Top-driven melalui peraturan dan kebijakan Hasil bisnis melalui kuota dan target Pencatatan skor, pelaporan, pengevaluasian Mendelegasikan pada staf atau bawahan TQM Fokus pada sistem yang lebih luas, tidak berakhir, proaktif Metode Ilmiah Pembelajaran, keterbukaan, berusaha melakukan perbaikan sistem/proses, manajemen yang bertanggung jawab Tujuan organisasional yang strategik dan jangka panjang Mengubah status quo Customer-driven melalui visi dan pemberdayaan Hasil bisnis melalui kemampuan sistem, alat dikaitkan dengan hasil Belajar statistika mengenai variasi penyebab Dimiliki manajer dan dilakukan oleh staf atau bawahan
9 Aktivitas dalam perbaikan berkesinambungan Komunikasi, berguna untuk memberi informasi sebelum, selama, dan sesudah usaha perbaikan. Semua orang yang terlibat langsung dan orang atau unit yang mungkin terkena pengaruh perbaikan yang direncanakan harus mengetahui apa yang sedang terjadi, mengapa, dan bagaimana pengaruhnya terhadap mereka. Memperbaiki masalah yang nyata/jelas,permaslahan yang terjadi sering kali tidak jelas, sehingga diperlukan penelitian untuk mengidentifikasi dan mengatasinya. Oleh karena itu pendekatan ilmiah (PDCA) sangat penting dalam TQM. Memandang ke hulu, berarti mencari penyebab suatu masalah. Bukan gejalanya. Mendokumentasikan kemajuan dan masalah. Agar apabila dikemudian hari kita jumpai masalah yang sama, maka pemecahannya dapat dilakukan dengancepat. Memantau perubahan, pemantauan secara objektif terhadap kinerja suatu proses setelah diadakan perubahan perlu dialkukan, karena kadangkala solusi yang diajukan untuk suatu masalah belum tentu memecahkan masalah tersebut secara tuntas
10 Identifikasi Kebutuhan Akan Perbaikan Menerapkan multi-voting, penggunaan teknik brainstorming untuk menyusun daftar proyek perbaikan potensial. Kemudian dari daftar tersebut dipilih proyek yang mendapatkan prioritas untuk dilaksanakan. Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, pelanggan dilibatkan dalam proses identifikasi kebutuhan akan perbaikan. Kebutuhan pelanggan tersebut dijadikan dasar bagi proyek perbaikan. Mempelajari penggunaan waktu, mempelajari bagaimana karyawan memanfaatkan waktunya.apakah mereka mencurahkan sebagian besar waktunya untuk proses, masalah, atau situasi kerja tertentu?. Melokalisasi masalah, membatasi tempat, saat dan jumlah terjadinya suatu masalah. Dengan demikian sumber masalah dapat ditemukan dan diatasi dengan baik.
11 Proses Perbaikan Dan Pengendalian Proses perbaikan dan pengendalian dibentuk oleh empat building blocks, yaitu input, transformasi, output, dan custorner value. Setiap output memiliki pelanggan, baik internal maupun eksternal. Sebelum proses transformasi terjadi, input seperti strategi, struktur, desain produk, mesin, layout pabrik, kebijakan, peraturan, bahan baku, dan sumber daya manusia telah tersedia. Manajer bertanggung jawab untuk mengendalikan dan memperbaiki input sistem sebagai faktor penentu output.
12 Elemen dasar dari proses perbaikan dan pengendalian terdiri dari empat tahap Penetapan standar untuk pengendalian dan perbaikan, Standar dalam TQM tidak digunakan sebagai alat penilaian kinerja individu, tetapi digunakan manajer untuk mengkomunikasikan visi dan menetapkan tujuan yang realistis berdasarkan umpan balik mengenai kinerja yang ada Pengukuran,Dalam tahap ini ditetapkan pengukuran yang tepat dan data yang diperlukan untuk penilaian kinerja Studi, Dalam tahap ini manajer-menganalisis data dengan menggunakan metode statistik dan Alat serta teknik lain untuk mengetahu, penyebab penyimpangan. Tidak seperti pada pendekatan tradisional yang memprioritaskan pada evaluasi dan mencari orang yang bersalah, pendekatan TQM mencari penyebab penyimpangan yang kemudian akan diperbaiki Tindakan,Tahap ini mengandung arti melakukan tindakan koreksi berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dan umpan balik
13 Penerapan pengukuran - studi - tindakan pada aspek pengendalian kinerja 1. Preliminary control,manajer memperoleh preliminary control dengan cara membuat proyeksi situasi yang akan datang dan mengantisipasi perubahan yang diperlukan. Preliminary control bersifat preventif untuk menghindari hasil yang tidak diinginkan dan proaktif untuk mencapai hasil yang semakin meningkat. Bagian terpenting dari preliminary control adalah bahwa tugas memperbaiki sistem didasarkan pada sumber penyebabnya. Dengan memperbaiki input, manajer melakukan pengendalian pula terhadap transformasi, output, dan customer value. 2. Concurrent control, Berisi koreksi terhadap pekerjaan yang telah dilakukan berkaitan dengan desain dan prosedur. Tindakan koreksi termasuk menyesuaikan setting mesin, pendistribusian kembali waktu dan energi atau perubahan perilaku. Concurrent control dapat digambarkan sebagai pengendalian operasional/ steering control. 3. Rework control, Rework control diperlukan jika kedua macam pengendalian di atas mengalami kegagalan, sehingga diperlukan pengerjaan ulang terhadap output yang tidak sesuai target. Kadangkala pengerjaan ulang tidak mungkin dilakukan karena memerlukan biaya yang terlalu besar. 4. Damage control,jika output yang rusak/defect dan tidak sesuai target telah sampai ke tangan pelanggan-, maka manajer harus, melakukan damage control. Mereka harus meminimisasi dampak negatif terhadap pelanggan dengan meminta maaf, mengambalikan uang, mengganti produk, melakukan pengerjaan ulang, atau berjanjii untuk melakukan yang lebih baik di masa yang akan datang. Damage control terjadi jika ketiga pengendalian di atas mengalami kegagalan.
14 Pembelajaran dan Perbaikan Berkesinambungan 1. Pendidikan,Bila anggota organisasi sepakat dan terikat dengan usaha perbaikan, mereka pasti mengerti mengapa perbaikan diperlukan. Rencana untuk penyelenggaraan pendidikan bagi anggota organisasi mengenai konsep perbaikan harus dimulai dari pendidikan terhadap manajemen. 2. Teladan manajer, Penugasan bagi anggota organisasi untuk mempelajaran dan bekerja untuk perbaikan mungkin akan lebih berhasil apabila manajer memberi contoh dalam berperilaku. Sistem dan praktik yang salah akan menciptakan kondisi di mana perbaikan berkesinambungan tidak dapat dilakukan. 3. Tanggung jawab yang jelas, Semua deskripsi kerja harus diubah untuk disesuaikan dengan pembelajaran dan perbaikan yang diharapkan, begitu juga dengan pernyataan mengenai tanggung jawab karyawan terhadap pemakai output yang dihasilkan. MisaInya tanggung jawab bagian teknik mesin adalah untuk mendukung operator. 4. Perbaikan diidentifikasikan sebagai strategi yang penting Perencanaan strategik harus menyatakan bahwa perbaikan kualitas sistem, proses, dan produk atau jasa merupakan strategi organisasi sehubungan akan dilakukan dengan bersungguh-sungguh. 5. Identifikasi dan prioritas tindakan perbaikan,tanpa bimbingan manajemen, hasil dari usaha perbaikan hanya akan berupa perubahan yang sangat kecil terhadap efektivitas organisasi. Untuk mencapai perbaikan yang signifikan, kegiatan perbaikan harus dipilih yang memiliki dampak potensial terhadap customer value dan tercapainya tujuan organisasi.
15 6. Metode sistematis untuk perbaikan, Jika pembelajaran digunakan dalam konsep dan metode baruperbaikan, tim memerlukan petunjuk bagaimana melaksanakan perbaikan tersebut. 7. Pelatihan, Pelatihan dan petunjuk penggunaan alat dan metode perbaikan harrus diberikan pada anggota organisasi pada saat mereka mengerjakan proyek perbaikan. 8. Review terhadap perbaikan Manajer terbiasa mereview hasil daripada metode untuk mencapai hasil tersebut (proser.). Jika hanya hasil yang direview, maka tidak ada dorongan bagi anggota organisasi untuk mengubah metode atau cara mereka melakukan pekerjaan tersebut. Review terhadap proses memungkinkan anggota tim untuk mengenali pekerjaannya dan mendukung peran baru manajer sebagai guru. 9. Identifikasi hambatan perbaikan, Review terhadap proses merupakan alat bagi manajer untuk mempelajari kebijakan dan praktik orgarfisast yang menghalangi kemampuan untuk perbaikan. Identifikasi hambatan perbaikan dapat berhasil hanya apabila anggota organisasi percaya bahwa manajer tidak akan menghukum bila mereka jujur dan terdapat diskusi terbuka mengenai masalah organisasi. 10. Mekanisme untuk membagi pembelajaran, Bermacam-macam metode telah diusulkan untuk meningkatkan perbaikan dengan membagi pembelajaran (sharing learning). 11. Pembelajaran sistematis: PDSA, Pembelajaran merupakan faktor terpenting kemampuan untuk perbaikan. Metode sistematis yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan tingkat pembelajaran adalah metode ilmiah.
16 Siklus PDSA (Plan-Do-Study-Act) Penggunaan siklus PDSA dimulai dengan menetapkan tujuan perbaikan. Tujuan kegiatan perbaikan selanjutnya dijelaskan dengan menerangkan jenis perbaikan yang akan terlihat sebagai hasil dari kegiatan tim. Langkah berikutnya adalah membangun dasar pengetahuan mengenai proses atau sistem yang dipelajari. Tim mengidentifikasi input proses dan pemasoknya serta output proses dan pemakai output dengan membuat diagram alir proses, membentuk run chart atau control chart, kemudian membuat daftar ide perbaikan yang akan diselidiki, dan menyusun rencana penerapan awal siklus-perbaikan.
17 Tahapan penyusunan atau pengembangan rencana perbaikan 1. Pemahaman terhadap proses,setiap anggota tim harus memahami proses yang ada sehingga anggota tim dapat mengetahui masalah nyata yang harus dihadapi. 2. Mengeliminasi kesalahan, Dalam menganalisis proses, tim, mungkin mengidentifikasi kesalahan nyata yang harus segera dieliminasi sebelum melaksanakan tahap selanjutnya. 3. Menghilangkan kelambatan,tahap ini meliputi analisis terhadap semua tahap dalam proses untuk menentukan apakah tahap tersebut sesuai dengan tujuan. Bila ada tahap yang tidak sesuai dengan tujuan atau tidak efisien, maka harus segera diatasi dengan segera. 4. Mengurangi variasi, Variasi dalam proses dapat dikarenakan oleh penyebab umum atau penyebab khusus. Penyebab umum menghasilkan variasi kecil dan hampir selalu ada. Penyebab khusus menghasilkan variasi kinerja yang lebih besar dan tidak selalu terjadi. 5. Merencanakan perbaikan berkesinambungan, Pada saat tahap ini dimulai, proses yang dijadikan proyek perbaikan telah berlangsung baik. Kuncinya sekarang adalah menjadikan perbaikan berkesinambungan sebagai bagian dari usaha menjalankan bisnis.
BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45
BAB II LANDASAN TEORI A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 Berdasarkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK ) No. 45 paragraf I (2004), menyatakan bahwa : Pernyataan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Total Quality Management (TQM) 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) merupakan suatu bukti pendekatan sistematis terhadap perencanaan dan
Lebih terperinciMANAJEMEN MUTU TERPADU
MUTU? Expectation & Importance MANAJEMEN MUTU TERPADU Standard & Performance KONSEP MUTU Menurut Tjiptono dan Diana (2003): Unjuk kerja terhadap standar yang diharapkan pelanggan Menemukan kebutuhan-kebutuhan
Lebih terperinciPengertian Total Quality Management (TQM)
Pengertian Total Quality Management (TQM) Untuk memahami Total Quality Management, terlebih dahulu perlu dijabarkan pengertian kualitas (quality), dan manajemen kualitas terpadu (Total Quality Management).
Lebih terperinciMANAJEMEN MUTU TERPADU
MANAJEMEN MUTU TERPADU DIKLAT TEKNIS PELAYANAN PRIMA TURWELIS Widyaiswara Madya Badikltda Jabar www.themegallery.com Nama : Dra. Turwelis, S.Pd Tempat/tgl Lahir : Bandung, 26 Pebruari 1964 Jabatan : Widyaiswara
Lebih terperinciZaenal. Sugiyanto. TQM (Total Quality Management)
Zaenal. Sugiyanto TQM (Total Quality Management) Total Quality Management Slide 6-5 Total Quality Management Total Quality Management merupakan peningkatan secara terus menerus yang Dilakukan oleh setiap
Lebih terperinciMANAJEMEN MUTU. Pendekatan Manajemen Mutu: Kaizen Total Quality Management
MANAJEMEN MUTU Pentingnya Mutu Pada awal berkembangnya industri pada abad ke-18, kecenderungan pada masa itu bagaimana dapat memproduksi sebanyak mungkin untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari
Lebih terperinciPenerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan
Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan Abstract Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan adalah merupakan elemen yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya implementasi TQM
Lebih terperinciAKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI 1 Sistem akuntansi memainkan peranan penting dalam mengukur kegiatan dan hasil kerja dari kegiatan tersebut, juga dalam menentukan reward
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan penulis pada PT.BINTANG ALAM SEMESTA, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disenangi oleh masyarakat. Pada awalnya perusahaan menganggap bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Perkembangan usaha tersebut dapat dilihat dengan banyaknya berdiri perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciPROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM
PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM STIE Dewantara MKUAL-02 Pendahuluan Dewasa ini iklim perekonomian dunia tampak semakin kurang menentu, dan perubahan yang terjadi akhir-akhir ini justru banyak yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Total Quality Management (TQM) 2.1.1 Definisi Total Quality Management (TQM) Menurut Gaspersz (2001) Total Quality Management (TQM) didefinisikan sebagai suatu cara meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan oleh setiap level manajemen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap dibentuk karena ada tujuan yang ingin dicapai, termasuk bisnis, dalam hal ini perusahaan. Perusahaan selalu melakukan usaha atau aktivitas baik dalam
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Kualitas merupakan ukuran yang tidak dapat didefinisikan secara umum, karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi perspektif yang
Lebih terperinciPengendalian Mutu Produk Agroindustri KULIAH PENGANTAR AGROINDUSTRI
Pengendalian Mutu Produk Agroindustri KULIAH PENGANTAR AGROINDUSTRI Latar Belakang Pengembangan agroindustri memandang pengendalian mutu sangat strategis karena : Mutu terkait dengan kepuasan konsumen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan sangat pesat pada masa perdagangan bebas
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan sangat pesat pada masa perdagangan bebas seperti saat sekarang. Persaingan global ini memberikan banyak pilihan kepada konsumen, dimana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata mutu atau kualitas memiliki banyak defenisi yang berbeda. Menurut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Kualitas Pelayanan Kata mutu atau kualitas memiliki banyak defenisi yang berbeda. Menurut Ibrahim (2000:1), kualitas adalah suatu strategi dasar bisnis yang
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati
1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati 2 SQC DAN SPC SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total Quality Management) Ada beberapa pendapat : SPC merupakan bagian dari SQC Mayelett (1994) cakupan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Total Quality Management Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada pelanggan dengan memperkenalkan perubahan manajemen secara
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena merupakan bagian dari fungsi manajemen. Di dunia bisnis maupun di organisasi sektor publik, termasuk
Lebih terperinci7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)
7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kualitas 2.1.1. Definisi Kualitas Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam blog yang ditulis oleh Rosianasfar (2013), kualitas berarti tingkat baik buruknya sesuatu, derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dilihat dengan banyaknya berdirinya perusahaan-perusahaan baru sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin meningkat. Perkembangan dunia bisnis tersebut dilihat dengan banyaknya berdirinya perusahaan-perusahaan baru sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini memunculkan persaingan yang begitu ketat dalam dunia bisnis. Perusahaan yang dulu hanya bersaing di tingkat lokal, regional atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Perkembangan Mutu Kata mutu memiliki banyak definisi yang berbeda, dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Pengertian mutu dapat ditinjau dari definisi
Lebih terperinciNama : Gema Mahardhika NIM : Kelas : A PDCA. a) Pengertian
PDCA a) Pengertian Dalam peningkatan mutu dalam kebidanan diperlukan manajemen yang baik agar dalam pelaksanaannya dapat tercapai secara efektif dan efisien. Didalam ilmu manajemen, ada konsep problem
Lebih terperinciStandar Kualitas Internasional
MENGELOLA KUALITAS Definisi Kualitas Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan : 1. Kualitas berbasis pengguna dimana kualitas
Lebih terperinciMANAJEMEN KUALITAS PROYEK
MANAJEMEN KUALITAS PROYEK 1. Manajemen Mutu Proyek Proyek Manajemen Mutu mencakup proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa proyek akan memenuhi kebutuhan yang dilakukan. Ini mencakup "semua aktivitas
Lebih terperinciBAB III SIX SIGMA. Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun
34 BAB III SIX SIGMA 3.1 Sejarah Six Sigma Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun 1980-an oleh seorang engineer bernama Bill Smith. Hal ini dilatarbelakangi oleh hilangnya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) juga diartikan sebagai pendekatan yang berfokus pada pelanggan
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK
PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK 5 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : hbp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Kualitas
Lebih terperinciMODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000
MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN
Lebih terperinciDWI PURNOMO FTIP - UNPAD
Manajemen Mutu Terpadu DWI PURNOMO FTIP - UNPAD Biaya dan Pangsa Pasar Hasil yang diperoleh dari Pasar Perbaikan reputasi Peningkatan volume Peningkatan harga Perbaikan Mutu Peningkatan Laba Biaya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan global saat ini memberikan banyak pilihan kepada konsumen, dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value conscious) dalam
Lebih terperinciDefinisi Taufiqur Rachman 1
Total Quality Management By: Taufiqur Rachman Definisi Salah satu ilmu yang berorientasi pada kualitas dan merancang ulang sistem organisasi dalam mencapai tujuannya adalah Total Quality Management (TQM)
Lebih terperinciBAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management
BAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management Total Quality Management (TQM) adalah suatu filosofi manajemen untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan secara keseluruhan dimana pendekatan manajemen
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TQM PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL
IMPLEMENTASI TQM PERTEMUAN #7 EBM503 MANAJEMEN KUALITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu merumuskan program pelaksanaan
Lebih terperinciPenjelasan Aspek TQM
1 EMA503 Manajemen Kualitas Penjelasan Aspek TQM 2 Total Quality Management Menandakan bahwa setiap orang diperusahaan harus dilibatkan (termasuk pelanggan dan para pemasok). Mengidentifikasi bahwa keperluankeperluan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM),
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM), sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan terhadap return on asset (ROA) pada rumah sakit swasta
Lebih terperinciManajemen Operasi Internasional
Manajemen Operasi Internasional Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A. STTKD Yogyakarta Jl.Parangtritis Km.4,5 Yogyakarta, http://www.sttkd.ac.id - info@sttkd.ac.id, sttkdyogyakarta@yahoo.com Apa saja yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menghadapai era persaingan global, setiap perusahaan harus menghadapi persaingan ketat dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia. Meningkatnya intensitas
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DALAM SISTEM PENDIDIKAN, PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA
Surahyo IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DALAM SISTEM PENDIDIKAN, PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA Surahyo STIT Muh. Kendal surrahyoisti@gmail.com Abstrak: Implementasi Total Quality Manajement di sekolah
Lebih terperinciTQM IMPLEMENTATION. The Need for Change Background. The New Manufacturing Environment 03/06/2015
TQM IMPLEMENTATION Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc The Need for Change Background Perubahan dalam semua aspek kehidupan. Perubahan bersifat makro dan mikro. Perubahan dalam lingkungan pemanufakturan.
Lebih terperinciPengawasan DOSEN : DIANA MA RIFAH
Pengawasan DOSEN : DIANA MA RIFAH MENGAPA FUNGSI PENGAWASAN DIPERLUKAN? Perusahaan seringkali berhadapan dg masalah dalam pencapaian tujuan. Hal tersebut mendorong perlu adanya fungsi manajemen yang diarahkan
Lebih terperinciBAGIAN 1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN. STIE MAHARDIKA 2016 Prepared by Yuli Kurniawati
BAGIAN 1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN STIE MAHARDIKA 2016 Prepared by Yuli Kurniawati BAB 1 PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN TYPE AKUNTANSI Akuntansi Keuangan Tipe Akuntansi Suatu
Lebih terperinciTEORI MANAJEMEN PENDIDIKAN
TEORI MANAJEMEN PENDIDIKAN PENGERTIAN Teknik manajemen pendidikan secara umum merupakan suatu metode untuk mengelola sarana, piranti, alat manajemen pendidikan supaya dapat mencapai tujuan pendidikan secara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini setiap perusahaan dan industri bertahan di dalam perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk kategori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam perdagangan global ini diperlukan suatu produk yang berkualitas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perdagangan setiap perusahaan akan menghadapi persaingan ketat, sehingga dalam perdagangan global ini diperlukan suatu produk yang berkualitas. Oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari produk seperti : performansi (performance), keandalan (reliability), mudah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh variabel-variabel dalam model TQM dengan kualitas kinerja.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis hubungan pengaruh variabel-variabel dalam model TQM dengan kualitas kinerja. Berdasarkan hasil perhitungan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, HIPOTESIS, DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II LANDASAN TEORI, HIPOTESIS, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Total Quality Management Total Quality Management merupakan suatu pendekatan atau alat yang digunakan banyak perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen mutu terpadu yang biasa dikenal dengan istilah Total
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Total Quality Management 1. Pengertian Total Quality Management Manajemen mutu terpadu yang biasa dikenal dengan istilah Total Quality Management merupakan
Lebih terperinci4/24/2014 PELIBATAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN KONSEP PPK
PELIBATAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc KONSEP PPK Salah satu unsur pokok dalam TQM adalah PPK. Pelibatan karyawan: suatu proses untuk mengikutsertakan para karyawan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi akan mempertajam persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga diperlukan pemikiran yang lebih kritis atas pemanfaatan secara optimal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan perusahaan selalu berubah. Dahulu perusahaan hanya bersaing pada tingkat regional dan nasional, sekarang mereka bersaing secara global (Nasution, 2015:17).
Lebih terperinciQ # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya
Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS
PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban
Lebih terperinciACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)
ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) PENGERTIAN Activity Based Management (ABM) adalah merupakan suatu metode pengelolaan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai (value) produk atau jasa untuk konsumen,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekayasa Ulang Proses Bisnis Hammer dan Champy (1995, hal 27-30) mengatakan bahwa Rekayasa Ulang adalah pemikiran ulang secara fundamental dan perancangan ulang secara radikal
Lebih terperinciKonsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk
Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk Darsini Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl.
Lebih terperinciKUESIONER. bagi saya. Terima Kasih atas kesediaan Bapak / Ibu untuk mengisi kuesioner ini. : (boleh tidak diisi)
83 KUESIONER Responden yang terhormat, Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu manajer untuk meluangkan waktu untuk mengisi lembar kuesioner ini dengan lengkap dan sesuai petunjuk yang tertera. Berkenaan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, kita telah dan akan menghadapi beberapa ciri perdagangan bebas internasional sebagaimana ditetapkan dalam Putaran Uruguay
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Listrik merupakan salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Listrik merupakan salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh umat manusia. Dengan adanya listrik, manusia memperoleh banyak manfaat untuk mempermudah
Lebih terperinciGUGUS KENDALI MUTU. Oleh : SITTI MARLINA
Tugas Makalah Manajemen Mutu Terpadu GUGUS KENDALI MUTU Oleh : SITTI MARLINA 21311153 JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN KONSENTRASI TIK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
Lebih terperinciBAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN
BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Kepemimpinan Pemimpin di Showa Indonesia Manufacturing yang ada menggunakan prinsip keterbukaan terhadap karyawan
Lebih terperinciBAB V PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA
BAB V PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA Kualitas didefinisikan dalam banyak cara. Menurut James Martin, konsultan komputer terkenal, mendeskripsikan kualitas perangkat lunak sebagai tepat
Lebih terperinciTaryana Suryana. M.Kom
Performance Management Taryana Suryana. M.Kom taryana@yahoo.com http://kuliahonline.unikom.ac.id 1 Pendahuluan Scorecard, Merupakan sebuah metrik kinerja yang digunakan dalam manajemen strategis untuk
Lebih terperinci10/6/ Pengantar
Lecturer Content: Pengantar Konsep Pengendalian Kualitas / QC Quality of Conformance (Kualitas Kesesuaian/Kesamaan} Konsep Biaya dalam QC Tools / Penerapan Teknik Statistika dalam QC Proses Evolusi QC
Lebih terperinciPENGAWASAN/PENGENDALIAN
PENGAWASAN/PENGENDALIAN PENGAWASAN/PENGENDALIAN Pengertian Pengendalian menurut Fayol adalah memeriksa apakah segala sesuatu terjadi sesuai perencanaan, instruksi, dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan,
Lebih terperinciSISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM
SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) II YULIATI, SE, MM PRINSIP DASAR JUST IN TIME ( JIT ) 3. Mengurangi pemborosan (Eliminate Waste) Pemborosan (waste) harus dieliminasi dalam setiap
Lebih terperinciAKUNTANSI MANAJEMEN. Buku : Akuntansi Manajerial Garrison/Noreen. Dosen : 1. BUDI S. PURNOMO, SE., MM,.MSi. 2. POPPY SUSIANI H, SE, SE.
AKUNTANSI MANAJEMEN Dosen : 1. BUDI S. PURNOMO, SE., MM,.MSi. 2. POPPY SUSIANI H, SE, SE. Buku : Akuntansi Manajerial Garrison/Noreen AKMAN BSP 1 Apa yang akan dipelajari? 1. Akuntansi Manajerial dan Lingkungan
Lebih terperinciBAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI
BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI A. Pengertian Anggaran Anggaran merupakan pengembangan dari suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari perusahaan-perusahaan lain, situasi ekonomi, situasi politik dan lainnya. Untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Logistik Proses pemenuhan pesanan pelanggan dan distribusi merupakan salah satu kegiatan pada proses bisnis logistik. Kegiatan logistik dalam suatu perusahaan memiliki
Lebih terperinciBAB 1` PENDAHULUAN. Apapun yang dikerjakan oleh manusia baik secara individu maupun
BAB 1` PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Apapun yang dikerjakan oleh manusia baik secara individu maupun kelompok, mandiri maupun di bawah kendali orang lain, pasti bertujuan untuk mencapai sesuatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Total Quality Management 2.1.1.1.Pengertian Total Quality Management Kualitas tidak hanya dijadikan sebagai ukuran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam Bab ini dikemukakan teori-teori dan penjelasan-penjelasan yang digunakan untuk pengolahan data dan proses analisa terhadap permasalahan yang dihadapi. 2.1. PENGERTIAN TQM/ MANAJEMEN
Lebih terperinciproyek mutu, dan pada umumnya menetapkan suatu struktur permanen untuk mengejar mutu dan mempertahankan apa yang telah dicapai sebelumnya.
BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Total Quality Management (TQM)/Manajemen Mutu Terpadu pada mulanya sebagai suatu sistem perkembangan di Amerika Serikat. Buah pikiran mereka pada mulanya kurang diperhatikan
Lebih terperinciMAKALAH MANAJEMEN MUTU TERPADU Perlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
MAKALAH MANAJEMEN MUTU TERPADU Perlibatan dan Pemberdayaan Karyawan Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Terpadu DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 : Fuchsia Dara. P Ridho Ilahi Gesi Chrysita (RRC1B013008)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang berkembang, salah satunya bidang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang berkembang, salah satunya bidang yang mengalami perkembangan adalah bidang perekonomian, bidang perekonomian merupakan bidang
Lebih terperinciTOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
1 TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) EMA503 Manajemen Kualitas Definisi 2 TQM Salah satu ilmu yang berorientasi pada kualitas dan merancang ulang sistem organisasi dalam mencapai tujuannya. Menandakan terjadinya
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan dapat meningkatkan daya saing melalui kapabilitas yang dimiliki dalam organisasi. Kemampuan bersaing setiap perusahaan mengacu pada posisi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dihasilkan agar dapat memenuhi kebutuhan yang telah dispesifikasikan guna
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kualitas Kualitas didefinisikan sebagai konsistensi peningkatan perbaikan dan penurunan variasi karakteristik kualitas dari suatu produk barang atau jasa yang dihasilkan
Lebih terperinciPEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN
PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 2 3.1 Pihak Yang Berkepentingan... 3 3.2 Lingkungan Pengendalian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Dyck dan Neubert, dalam buku Principles of Management (2011:7-9) management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen, dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan global sekarang ini memberikan banyak pilihan kepada konsumen, dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value conscious) dalam
Lebih terperinciMATERI TAMBAHAN MANAJEMEN STRATEGI Angkatan 19 SIB 3 By : Dra. Peni Sawitri, MM
MATERI TAMBAHAN MANAJEMEN STRATEGI Angkatan 19 SIB 3 By : Dra. Peni Sawitri, MM Analisis Matrix SWOT Salah satu model perencanaan strategis adalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities dan
Lebih terperinciBENCHMARKING (PATOK DUGA)
1 BENCHMARKING (PATOK DUGA) EMA503 Manajemen Kualitas Definisi (1) 2 Gregory H. Watson Goetsch & Davis David Kearns Pencarian secara berkesinambungan dan penerapan secara nyata praktik-praktik yang lebih
Lebih terperinciBENCHMARKING PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL
BENCHMARKING PERTEMUAN #6 EBM503 MANAJEMEN KUALITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu merumuskan program pelaksanaan
Lebih terperinciMateri 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1
Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA deden08m.com 1 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA: Posisi Perusahaan dalam Industri (1) Rencana bisnis yang efektif harus mendefinisikan secara jelas di mana posisi perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi perekonomian yang belum stabil pada saat ini, serta semakin ketatnya persaingan pada sektor industri, sektor jasa, dan sektor lainnya, perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN BIAYA KUALITAS SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA DIVISI TEMPA & COR PT. X (PERSERO) BANDUNG
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA KUALITAS SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA DIVISI TEMPA & COR PT. X (PERSERO) BANDUNG STIE STAN Indonesia Mandiri ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPengendalian. Pengendalian juga membantu memelihara kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan organisasi.
BAB 13 PENGENDALIAN Pengendalian Pengendalian adalah proses untuk mengukur kinerja dan memastikan bahwa tindakan yang dilakukan berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pengendalian membantu memastikan
Lebih terperinciTOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PERTEMUAN #2 EBM503 MANAJEMEN KUALITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu menerapkan
Lebih terperinci