Penggunaan Fungsi Non-Linear Dalam Ekonomi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penggunaan Fungsi Non-Linear Dalam Ekonomi"

Transkripsi

1 Modul 6 Penggunaan Fungsi Non-Linear Dalam Ekonomi Drs. Wahyu Widayat, M.Ec F PENDAHULUAN ungsi non-linier merupakan bagian yang penting dalam matematika untuk ekonomi, karena pada umumnya fungsi-fungsi yang menghubungkan variabel-variabel ekonomi bentuknya tidak linier. Oleh sebab itu dengan mempelajari bentuk-bentuk fungsi non- linier dan memahami sifat-sifatnya akan sangat bermanfaat dalam mendalami teoriteori ekonomi. Model-model persamaan yang dipilih untuk diterapkan dapat dilakukan lebih tepat dan mendekati keadaan yang sebenarnya. Fungsi nonlinier merupakan fungsi yang banyak sekali digunakan dalam ekonomi, karena lebih mendekati keadaan nyata. Banyak masalah dalam ilmu ekonomi yang menggunakan fungsi non-linier sebagai model, khususnya persamaanpersamaan kuadratik. Meskipun demikian tidak semua aplikasinya dimuat dalam modul ini. Aplikasi fungsi kuadratik yang dibicarakan, dibatasi untuk fungsi permintaan dan penawaran. Dalam modul ini dijelaskan cara membuat grafik fungsi non-linier, sehingga persamaan-persamaan yang ditampilkan pada modul-modul berikutnya dapat digambarkan secara cepat tanpa menggunakan titik-titik yang memenuhi persamaan dalam jumlah yang terlalu banyak. Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan mampu: a. mendemonstrasikan pembuatan grafik berbagai macam bentuk fungsi non-linier; b. menjelaskan sifat-sifat berbagai bentuk fungsi non-linier; c. menunjukkan perbedaan fungsi permintaan dan penawaran yang disajikan dalam bentuk persamaan kuadratik; d. menghitung harga dan jumlah keseimbangan; e. menghitung kepuasan seorang konsumen dengan menggunakan konsep kurva indifference;

2 6. Matematika Ekonomi 1 f. menghitung kombinasi jumlah barang yang diminta dengan menggunakan konsep garis anggaran.

3 ESPA411/MODUL P Kegiatan Belajar 1 Fungsi Permintaan dan Penawaran ada bab sebelumnya telah dibahas tentang fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang merupakan fungsi linear. Secara grafis, fungsi permintaan dan penawaran dapat ditunjukkan juga oleh fungsi non-linear seperti berikut: P S 0 Q D Gambar 6.1 Kurva permintaan dan penawaran Pada gambar di atas, sumbu vertikal menunjukkan harga (P) dan sumbu horisontal menunjukkan jumlah (Q), sedang fungsi permintaan maupun penawaran, keduanya ditunjukkan oleh garis lengkung. Mengingat bahwa keinginan seseorang untuk membeli suatu barang akan bertambah bila harganya turun dan keinginan seseorang untuk menjual suatu barang akan bertambah bila harganya naik, maka dari gambar kedua kurva di atas dengan mudah dapat ditebak bahwa kurva yang menurun adalah kurva permintaan dan kurva yang menaik merupakan kurva penawaran. Kurva permintaan dapat ditunjukkan oleh suatu bentuk parabola atau hiperbola, sedangkan kurva penawaran dapat ditunjukkan oleh suatu bentuk parabola. Dalam ilmu ekonomi, umumnya seseorang tidak akan meninjau harga dan jumlah barang yang nilainya negatif, sehingga bagian kurva yang berlaku dan digunakan adalah bagian kurva permintaan dan penawaran yang berada di kuadran satu. Melalui gambar di bawah ini dapat dilihat bahwa kurva permintaan dapat merupakan bagian dari parabola yang sumbunya dapat sejajar dengan sumbu vertikal maupun sumbu horisontal dan kurvanya bisa terbuka ke atas

4 6.4 Matematika Ekonomi 1 maupun ke bawah atau terbuka ke kiri maupun ke kanan. Meskipun demikian setiap bentuk kurva ini mempunyai ciri-ciri sendiri yang satu sama lainnya berbeda. Untuk parabola yang sumbunya sejajar dengan sumbu P (sumbu vertikal) bentuk persamaan umumnya dapat ditulis sebagai berikut: (Q - h) = 4p (P - k) P P p < 0 h 0 p > 0 k > 0 (a) h > 0 k 0 0 Q 0 Q P P p < 0 (c) (d) h > 0 k < 0 p > 0 h 0 k > 0 0 Q Q Gambar 6. Grafik Bentuk-bentuk Kurva Parabola Pada gambar (a), parabola terbuka ke bawah berarti p < 0. Titik vertex (h, k) terletak di kuadran kedua dan dapat pula di sumbu P. Ini berarti nilai h 0 dan k > 0. Gambar (b) menunjukkan parabola yang terbuka ke atas. Parabola macam ini mempunyai p > 0 dan titik vertex (h,k) yang terletak di kuadran keempat atau dapat pula terletak di sumbu Q (sumbu horisontal) jadi h > 0

5 ESPA411/MODUL dan k 0. Ada dua potongan kurva yang terletak di kuadran pertama yaitu bagian kurva yang menaik dan menurun. Namun untuk kurva permintaan yang dipakai adalah potongan kurva yang menurun. Nilai Q yang berlaku mempunyai batas yaitu 0 < Q < Q 1, dan Q 1 terletak pada potongan kurva yang menurun. Bentuk parabola yang ditunjukkan oleh gambar (c) dan (d) adalah parabola yang sumbunya sejajar dengan sumbu Q (sumbu horisontal) dan bentuk umumnya adalah (P - k) = 4p(Q - h) Pada gambar (c), parabola terbuka ke kiri yang berarti p < 0 dan titik vertex terletak di kuadran keempat dan mungkin juga terletak di sumbu Q. Titik vertex (h,k) di kuadran keempat ditunjukkan oleh h > 0 dan k < 0. Gambar (d) adalah gambar parabola yang terbuka ke kanan dengan P > 0. Titik vertex bisa berada di kuadran kedua dan dapat pula di sumbu P. Titik vertex (h,k) yang berada di kuadran kedua, ditandai oleh nilai h 0 dan k > 0. Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa bagian parabola yang berada di kuadran pertama ada dua potong, yakni bagian kurva yang menaik dan potongan kurva yang menurun. Mengingat sifat kurva permintaan yang selalu menurun, maka bagian kurva yang digunakan untuk kurva permintaan adalah potongan parabola yang menurun. Dengan demikian maka nilai P yang memenuhi batas adalah 0 < P < P 1, di mana P 1, terletak pada kurva yang menurun. Contoh 6.1: Gambarkan kurva permintaan yang ditunjukkan oleh persamaan: 1 P = 11 - Q - Q 4 Persamaan dapat dirubah menjadi bentuk umum dengan cara sebagai berikut: 4P = 44-4Q - Q atau Q + 4Q + 4 = 4P + 48 (Q + ) = -4(P - 1)

6 6.6 Matematika Ekonomi 1 maka: P = -1, h = -, k = 1 Perpotongan dengan sumbu vertikal (P) terjadi untuk Q = 0 dan P = 11. Perpotongan dengan sumbu horisontal (Q) terjadi untuk P = 0 dan Q 1 = P Q = p = 11 Q - 1 Q 0 Q Contoh 6.: Gambarkan kurva permintaan yang ditunjukkan oleh persamaan: 1 P= Q 4Q+ 0 5 Persamaan dapat dirubah menjadi bentuk umum dengan cara sebagai berikut: 1 Q 4Q + 0 = P 5 Q 0Q + 100= 5P 5 (Q 10) = 4. (P 0) 4 Jadi p = 5 4, h = 10, k = 0 dan titik vertex berada di sumbu Q. Perpotongan dengan sumbu P terjadi bila Q = 0, jadi untuk Q = 0, maka P =0. Perpotongan dengan sumbu Q terjadi bila P = 0, jadi untuk P = 0 makaq= 10.

7 ESPA411/MODUL Kurva permintaan adalah 1 P= Q 4Q + 0 untuk 0 < Q < 10 5 Contoh 6.3: Gambarkan kurva permintaan yang ditunjukkan oleh persamaan: 1 Q= 15 P P 4 Persamaan dapat dirubah menjadi bentuk umum dengan cara: 1 P + P 15 = Q 4 P + 4P 60= 4Q P + 4P + 4= 4Q + 64 (P + ) = 4(Q 16) Jadi P = -1, h = 16, k = -. 1 Dari persamaan Q= 15 P P, bila P = 0, maka Q = 15 dan bila Q = 0, 4 maka P 1 = 6 dan P = -10.

8 6.8 Matematika Ekonomi 1 Contoh 6.4: Gambarkan kurva permintaan yang ditunjukkan oleh persamaan: P 0P 5Q = 0 Persamaan ini dibawa ke bentuk umumnya: P 0P = 5Q (P 10) = 5(Q 0) 5 Jadi P =, h = 0, k = 10, titik vertex di sumbu P. 4 Kurva memotong sumbu Q bila P = 0 dan Q = 0.

9 ESPA411/MODUL P Q Di atas telah disebutkan bahwa kurva permintaan dapat merupakan bagian dari hiperbola yang asimtotnya sejajar dengan sumbu horisontal dan sumbu vertikal. Seperti pada parabola, maka hiperbola yang dipakai sebagai permintaan adalah bagian yang berada di kuadran pertama. Gambar grafik dari hiperbola yang bagiannya merupakan permintaan dapat dilihat pada gambar berikut ini: Y Y 0 (a) Q 0 X Gambar 6.3 Grafik Kurva Permintaan dari Hiperbola

10 6.10 Matematika Ekonomi 1 Dari dua grafik di atas dapat dilihat bahwa titik pusat parabola terletak di kuadran pertama atau di kuadran ketiga. Sesungguhnya tidak ada batasan untuk letak titik pusat parabola. Bila pada kuadran pertama terdapat dua bagian hiperbola yang masing-masing menurun dari kiri atas ke kanan bawah, maka kurva yang akan dipilih, sangat ditentukan oleh permasalahan yang sedang dihadapi. Contoh 6.5: Gambarkan kurva permintaan yang ditunjukkan oleh persamaan: QP + P = 0 Persamaan ini dapat dirubah menjadi (Q + )(P - 0) = 0, dan merupakan hiperbola dengan pusat (-, 0) dengan asimtot sumbu Q dan garis Q = -. Perpotongannya dengan sumbu P terjadi bila Q = 0 dan P = 10. P QP + P = 0 (-, 0) 0 Q Contoh 6.6: Gambarkan kurva permintaan QP 10P 1Q = 0 untuk P < 10 dan 1 Q < 8. 3 Kurva permintaan dibawa ke bentuk umum hiperbola: QP 10P 1Q = 0 QP 10P 1Q + 10 = 0

11 ESPA411/MODUL P(Q 10) 1(Q 10) = 0 (Q 10)(P 1) = 0 Titik pusat hiperbola (10, 1) dengan asimtot Q = 10, P = 1. Perpotongan kurva permintaan dengan sumbu Q bila P = 0 dan Q = Perpotongan kurva permintaan dengan sumbu P bila Q = 0 dan P = (10,1) 10 QP 10P 1Q = Kurva penawaran dapat ditunjukkan oleh parabola. Parabola yang digunakan sumbunya dapat sejajar dengan sumbu horisontal atau sumbu vertikal. Bagian kurva yang digunakan untuk kurva penawaran adalah bagian kurva yang menaik dan terletak pada kuadran pertama., seperti terlihat pada gambar di bawah ini

12 6.1 Matematika Ekonomi 1 P P 0 Q 0 Q Gambar 6.4 Grafik Kurva Penawaran dari Parabola Contoh 6.7: Gambarkan kurva penawaran yang ditunjukkan oleh persamaan: Q + Q + 1 P = 4 Persamaan di atas dapat ditulis menjadi: (Q + 1) = 4(P - 0) Titik Vertex (-1,0) P Q + Q + 1 y= 4 0 Q

13 ESPA411/MODUL Contoh 6.8: Gambarkan kurva penawaran yang ditunjukkan oleh persamaan: 4x y y 5= 0 Persamaan dibawa ke bentuk normal: 4x = y + y (x + 1) = (y + 1) Titik vertex (-1, -1) dan p = 1 4 P 4x y y 5= 0 (-1, -1) Q Kurva permintaan dan penawaran bersama-sama akan membentuk harga dan jumlah keseimbangan. Harga dan jumlah keseimbangan merupakan titik potong kurva penawaran dan permintaan yang nilainya dapat ditentukan secara grafis dengan melukiskan kedua kurva secara seksama. Penentuan harga dan jumlah keseimbangan secara analisis belum tentu di dapat dengan mudah karena mungkin akan menyangkut pencarian akar persamaan derajat tiga atau empat yang teori penyelesaiannya tidak akan dibicarakan di sini. Menghitung titik potong kurva permintaan dan penawaran dapat dilakukan dengan mudah jika kemudian hanya timbul persamaan derajat dua. Persamaan ini timbul karena:

14 6.14 Matematika Ekonomi 1 * Salah satu merupakan fungsi linear dan yang lain adalah fungsi derajat dua; * Harga (P) merupakan fungsi derajat dua dari jumlah yang berbentuk parabola atau hiperbola, baik untuk fungsi penawaran maupun untuk fungsi permintaan. * Jumlah barang baik yang diminta maupun yang ditawarkan merupakan fungsi kuadrat dari harga. Contoh 6.9: Hitunglah jumlah dan harga keseimbangan dari kurva penawaran dan kurva permintaan berikut: Q s = P + P Q d = -P + 16 Keseimbangan tercapai jika Q s = Q d Jadi: P + P - = -P + 16 P + 3P - 18 = 0 (P - 3)(P + 6) = 0 P 1 = -6 (tidak dipakai) P = 3 Untuk P = 3, maka Q = -(3) + 16 = 10 Jadi harga keseimbangan = P = 3 Jumlah keseimbangan = Q = 10.

15 ESPA411/MODUL P 8 Q = -P Q = P + P Q - Contoh 6.10: Berapakah harga dan jumlah keseimbangan dari fungsi penawaran dan permintaan berikut: Q s = P + p Q d = -P + 10 Keseimbangan tercapai apabila Q s = Q d, atau: P + P = -P + 10 P + P 1 = 0 P + P 6 = 0 (P + 3)(P ) = 0 P 1 = -3 (tidak dipakai) P = Untuk P =, maka Q = 6.

16 6.16 Matematika Ekonomi 1 Jadi harga keseimbangan = P = Jumlah keseimbangan = Q = 6 P 8 Q = -P Q = P + P Q - Contoh 6.11 Berapakah harga dan jumlah keseimbangan dari fungsi penawaran dan permintaan berikut: P = 5Q s + 3P = -Q d Q d + 6 Q d = Q s, maka 6P = 15Q + 6 = -Q 4Q + 5 Q + 19Q 46 = 0 Q + 3Q 4Q 46 = 0 Q(Q + 3) (Q + 3) = 0 (Q + 3)(Q ) = 0 Q 1 = (tidak dipakai) Q = Untuk Q =, maka P = 1 (5() + ) = 6

17 ESPA411/MODUL Jadi harga keseimbangan = P = 6 Jumlah keseimbangan = Q =. (-1,9) P P = 5Q + (,6) 3P = -Q Q Q Bila konsumen membeli barang sebesar Q satuan pada tingkat harga P, maka produsen akan menerima uang sebanyak Q.P yaitu jumlah yang dibeli dikalikan harganya atau dengan simbol: TR = Q. P TR adalah simbol untuk penerimaan total (total revenue). Untuk fungsi permintaan yang menurun dan linear, harga (P) tidak tetap, sehingga kurva TR = Q.P merupakan fungsi yang tidak linear. Misalkan, ada fungsi permintaan yang ditunjukkan oleh persamaan P = a - bq di mana a dan b > 0, maka kurva penerimaannya adalah: TR = a Q b Q Ini merupakan persamaan parabola yang terbuka ke bawah dan memotong sumbu horisontal Q di titik Q = 0 dan Q = a/b. Titik puncak terjadi di: a Q = b dengan koordinat ( a a, b 4b ).

18 6.18 Matematika Ekonomi 1 Grafik dari fungsi permintaan dan fungsi penerimaan dapat dilihat pada gambar berikut ini: P TR ( a b a 4b, ) 0 Q 0 Q a a b b Gambar 6.5 Grafik fungsi permintaan Contoh 6.1: Bila diketahui fungsi permintaan P = 0 - Q, gambarkan kurva penerimaannya. Penerimaan = Q. P TR = 0Q - Q Titik potong TR dengan sumbu Q terjadi pada Q = 0 dan Q = 0 dengan titik puncak (10,100). TR (10, 100) Q

19 ESPA411/MODUL LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) Permintaan: Q + P = 10 Penawaran: P 4Q = 4 ) Permintaan: Q + P = 9 Penawaran: Q + 5Q P = -1 3) Permintaan: Q = 64 8P P Penawaran: Q = 10P + 5P 4) Permintaan: PQ + 1P + 6Q = 97 Penawaran: P Q = 6 Dapatkan fungsi penerimaan dan gambar grafiknya bila diketahui fungsi permintaannya. 5) Permintaan: P + Q = 5 6) Permintaan : Q + P = 10 Petunjuk Jawaban Latihan 1) Q + P = 10 atau 4Q + P = 0 P 4Q = 4-4Q + P = 4 + P + P = 4 atau P + P 4 = 0 (P + 6)(P 4) = 0 P1 = -6 (tidak dipakai) P = 4 Untuk P = 4, maka Q = 3 Jadi harga keseimbangan = P = 4 Jumlah keseimbangan = Q = 3

20 6.0 Matematika Ekonomi 1 P (3,4) P 4Q = 4 Q + P = 10 Q ) Q + P = 9 atau P = 9 Q Q + 5Q P = -1 atau P = Q + 5Q + 1 Jadi P = 9 Q = Q + 5Q + 1 atau 3Q + 5Q 8 = 0 3Q + 8Q 3Q 8 = 0 Q(3Q + 8) (3Q + 8) = 0 (3Q + 8)(Q 1) = 0 Q1 = Q = 1 Untuk Q = 1, maka P = 7 8 (tidak dipakai) 3 Jadi harga keseimbangan = P = 7

21 ESPA411/MODUL Jumlah harga keseimbangan = Q = 1 P (0,9) Q + 5Q P = -1 (1,7) Q + P = 7 Q 3) Q = 10P + 5P Q = 64 8P P Q = 10P + 5P = 64 8P P 7P + 18P 64 = 0 7P + 3P 14P 64 = 0 P(7P + 3) (7P 3) = 0 (7P + 3)(P ) = 0 3 P 1 = (tidak dipakai) 7 P = Untuk P =, maka Q = 40

22 6. Matematika Ekonomi 1 Jadi harga keseimbangan = P = Jumlah harga keseimbangan = Q = 40. Q Q = 64 8P P Q = 10P + 5P 0 40 Q 4) PQ + 1P + 6Q = 97 atau PQ + 1P + 6Q + 7 = 169 P(Q + 1) + 6(Q + 1) = 169 (P + 6)(Q + 1) = 169 Penawaran: P Q = 6 atau P = 6 + Q Substitusikan penawaran ke dalam permintaan, diperoleh: (6 + Q + 6)(Q + 1) = 169 (Q + 1)(Q + 1) = 169

23 ESPA411/MODUL P P Q = 6 PQ + 1P + 6Q = 97 Q 5) Permintaan P + Q = 5 atau P = 5 Q Penerimaan = TR = P.Q TR = 5Q Q Perpotongan dengan sumbu Q pada Q = 0 dan Q = 1 1 (1, 6 ) ; dan puncak

24 6.4 Matematika Ekonomi 1 Rp TR = 5Q Q P + Q = 5 0 Q 1 6) Permintaan Q + P = 10 atau P = 5 Q Penerimaan TR = P.Q 1 = 5Q - Q Perpotongan dengan sumbu Q terjadi pada Q = 0 dan Q = 10. Titik puncak (5, 1 1 ). Rp TR = 5Q - 1 Q Q + P = Q

25 ESPA411/MODUL RANGKUMAN Selain berbentuk fungsi linear, fungsi permintaan dan penawaran dapat pula berbentuk fungsi non-linear. Bentuk non-linear dari fungsi permintaan dapat berupa potongan parabola dan potongan hiperbola. Adapun bentuk non-linear dari fungsi penawaran adalah potongan parabola. Fungsi permintaan dan penawaran bersama-sama akan membentuk harga dan jumlah keseimbangan yang merupakan titik potong kedua kurva di kuadran pertama. Persamaan permintaan yang linear memberikan fungsi penerimaan (total revenue) yang non-linear. Fungsi penerimaan ini merupakan parabola yang sumbunya sejajar dengan sumbu harga (P) dan terbuka ke bawah. TES FORMATIF 1 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Diketahui pasangan persamaan: a. Q = 16 P b. 4Q = 4P + P Tentukan fungsi permintaan dan fungsi penawaran serta harga dan jumlah keseimbangan A. Fungsi penawaran : 4Q = 4P + P Fungsi permintaan : Q = 16 P Harga dan jumlah keseimbangan (8, 4) B. Fungsi penawaran : 4Q = 4P + P Fungsi permintaan : Q = 16 P Harga dan jumlah keseimbangan (9, 5) C. Fungsi penawaran : Q = 16 P Fungsi permintaan : 4Q = 4P + P Harga dan jumlah keseimbangan (8, 4) D. Fungsi penawaran : Q = 16 P Fungsi permintaan : 4Q = 4P + P Harga dan jumlah keseimbangan (5, 9)

26 6.6 Matematika Ekonomi 1 ) Diketahui pasangan persamaan: Q Q a. P = b. P = 30 Q 4 Tentukan fungsi permintaan penawaran serta harga dan jumlah keseimbangan Q Q A. Fungsi penawaran = P = Fungsi permintaan = P = 30 Q 4 Harga dan jumlah keseimbangan ((5, 61), (5, 99)) B. Fungsi penawaran = P = 30 Q 4 Q Q Fungsi permintaan = P = Harga dan jumlah keseimbangan ((6, 91), (5, 77)) Q Q C. Fungsi penawaran = P = Fungsi permintaan = P = 30 Q 4 Harga dan jumlah keseimbangan ((6, 91), (5, 77)) Q Q D. Fungsi permintaan = P = Fungsi penawaran = P = 30 Q 4 Harga dan jumlah keseimbangan ((6, 99), (5, 7)) 3) Diketahui pasangan persamaan: a. Q = 3 4P P b. P = Q Tentukan fungsi permintaan penawaran serta harga dan jumlah keseimbangan

27 ESPA411/MODUL Q A. Fungsi penawaran = P = Fungsi permintaan = Q = 3 4P P Harga dan jumlah keseimbangan = (0, ) Q B. Fungsi penawaran = P = Fungsi permintaan = Q = 3 4P P Harga dan jumlah keseimbangan = (0, ) C. Fungsi penawaran = Q = 3 4P P Q Fungsi permintaan = P = Harga dan jumlah keseimbangan = (10, ) D. Fungsi penawaran = Q = 3 4P P Q Fungsi permintaan = P = Harga dan jumlah keseimbangan = (, 10) 4) Diketahui pasangan persamaan: a. P = 48 3Q b. P = Q + 4Q + 16 Tentukan fungsi permintaan penawaran serta harga dan jumlah keseimbangan A. Fungsi penawaran = P = 48 3Q Fungsi permintaan = P = Q 4Q+ 16 Harga dan jumlah keseimbangan = ((, 31), (37, 15)) B. Fungsi penawaran = P = 48 3Q Fungsi permintaan = P = Q 4Q+ 16 Harga dan jumlah keseimbangan = ((31, 37), (, 15)) C. Fungsi penawaran = P = Fungsi permintaan = P = Q 4Q Q

28 6.8 Matematika Ekonomi 1 Harga dan jumlah keseimbangan = ((, 37), (31, 15)) D. Fungsi penawaran = P = Q 4Q Fungsi permintaan = P = 48 3Q Harga dan jumlah keseimbangan = ((, 15), (37, 31)) 5) Diketahui pasangan persamaan: a. (Q + 16)(P + 1) = 480 b. P = Q + 4 Tentukan fungsi permintaan penawaran serta harga dan jumlah keseimbangan A. Fungsi penawaran = (Q + 16)(P + 1) = 480 Fungsi permintaan = Q + 4 Harga dan jumlah keseimbangan = (10, 1) B. Fungsi penawaran = (Q + 16)(P + 1) = 480 Fungsi permintaan = Q + 4 Harga dan jumlah keseimbangan = (10, 14) C. Fungsi penawaran = Q + 4 Fungsi permintaan = (Q + 16)(P + 1) = 480 Harga dan jumlah keseimbangan = (1, 14) D. Fungsi penawaran = Q + 4 Fungsi permintaan = (Q + 16)(P + 1) = 480 Harga dan jumlah keseimbangan = (4, 1) Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar 100% Jumlah Soal

29 ESPA411/MODUL Arti tingkat penguasaan: % = baik sekali 80-89% = baik 70-79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

30 6.30 Matematika Ekonomi 1 S Kegiatan Belajar Kurva Indifference etiap orang tahu persis berapa penghasilannya sebulan. Dalam waktu tersebut ia harus membelanjakan uangnya untuk membeli barang dan jasa yang dibutuhkannya. Kalau dimisalkan hanya ada dua macam barang yang dapat dibelinya, yaitu barang x dan y, maka tempat kedudukan, titik-titik yang koordinatnya menunjukkan kombinasi pembelian kedua macam barang dinamakan kurva indifference. Definisi kurva indifference adalah kurva yang menunjukkan titik-titik kombinasi jumlah barang x dan barang y yang dikonsumsi pada tingkat kepuasan tertentu. Kurva indifference dapat ditunjukkan oleh fungsi f(x,y) = a, di mana x dan y adalah macam barang yang dikonsumsi dan a adalah menunjukkan tingkat kepuasan. Perhatikan gambar berikut ini: Y A (X 1, Y 1) y 1 y 3 C(X 3, Y 3) = a y 0 x 1 x 3 x B(X, Y ) = a X Gambar 6.6 Kurva Indifference Sumbu horisontal digunakan untuk menunjukkan jumlah barang x yang dikonsumsi dan sumbu vertikal untuk jumlah barang y. Kurva indifference f(x,y) = a, seperti telah disebutkan di atas merupakan tempat kedudukan titik-titik kombinasi jumlah barang x dan y yang dikonsumsi pada tingkat kepuasan tertentu. Seandainya konsumen memilih kombinasi di titik A, maka jumlah barang x yang dikonsumsi sebanyak x 1 dan jumlah barang y yang dikonsumsi sebanyak y 1. Bila kombinasi yang dipilih adalah titik B, maka jumlah barang x yang dikonsumsi sebanyak x dan barang y yang

31 ESPA411/MODUL dikonsumsi sebanyak y. Konsumen akan mengkonsumsi di kombinasi A atau kombinasi B tidak menjadi persoalan, karena baginya kepuasan yang diperoleh sama saja yaitu sebesar a. Apabila parameter a besarnya diubah-ubah, maka akan diperoleh himpunan kurva indifference yang satu sama lain tidak saling memotong (Gambar 6.6). Pada umumnya konsumen akan bertambah kepuasannya apabila dengan sejumlah uang yang sama dapat membeli barang x atau y dalam jumlah yang lebih banyak. Oleh sebab itu kombinasi di titik C(x 3,y 3 ) akan memberikan kepuasan yang lebih besar dari titik A (x 1,y 1 ) karena x 3 > x 1, sehingga kedua titik terletak di kurva indifference yang berbeda. Pada gambar di atas, dapat dilihat bahwa kurva indifference merupakan kurva yang menurun, karena untuk menambah jumlah barang x yang dikonsumsi, konsumen harus mengurangi jumlah konsumsinya terhadap barang y agar kepuasan yang diperoleh tetap sama. Suatu hal yang perlu diperhatikan lagi adalah kurva indifference bentuknya cembung terhadap titik origin. Keadaan itu menunjukkan bahwa setiap pengurangan y dengan selisih yang sama yaitu y harus diimbangi oleh pertambahan x sebesar x yang nilainya semakin bertambah, agar tingkat kepuasan yang sama dapat dipertahankan. Ini sesuai dengan hukum substitusi yang menyatakan bahwa suatu barang yang semakin langka, nilai substitusinya semakin besar terhadap barang yang melimpah. Fungsi yang dapat dipakai untuk menunjukkan kurva indifference adalah lingkaran, hiperbola dan parabola. Perhatikan gambar berikut ini:

32 6.3 Matematika Ekonomi 1 Y Y 0 X 0 X (a) (-h,-k) (b) Y 0 X y = -k (c) Gambar 6.7 Bentuk-bentuk kurva Indifference Pada gambar (a), kurva indifference ditunjukkan oleh bagian dari lingkaran dengan persamaan: (x - a) + (y - a) = a Bila parameter a diubah, maka titik pusat (a,a) akan bergeser dan jari-jari lingkaran = a juga akan berubah sehingga didapat himpunan lingkaran. Jadi yang digunakan sebagai kurva indifference hanyalah seperempat lingkaran yaitu bagian yang menyinggung sumbu x dan sumbu y. Persamaan dengan bentuk umum seperti ditunjukkan di atas bentuknya dapat diubah menjadi: x - ax + a + y - ay + a = a x + xy + y - ax - ay + a = xy

33 ESPA411/MODUL (x + y) - a(x + y) + a = xy (x + y - a) = xy x + y - a = xy x + y - xy = a Contoh 6.13: Bila kurva indifference seorang konsumen dapat ditunjukkan oleh persamaan x + y - xy = a dan andaikan kepuasan seseorang dapat diukur, maka berapakah jumlah barang y yang harus dikonsumsi pada saat ia mengkonsumsi barang x sebanyak 3 unit agar tingkat kepuasannya tetap 15 satuan? Jawaban: x = 3, a = 15 Jadi 3 + y - 6y = 15 atau y - 1 = 6y y - 4y = 6y y - 30y = 0 y - 4y - 6y = 0 (y - 4)(y - 6) = 0 Jadi y 1 = 6 dan y = 4 Bila tidak ada barang x yang dikonsumsi, maka agar tingkat kepuasannya tetap 15 satuan, jumlah barang y yang dikonsumsi adalah y = 15, oleh sebab itu pada tingkat kepuasan yang sama ia tidak mungkin mengkonsumsi sebanyak 4 unit. Jadi jumlah barang y yang dikonsumsi adalah 6 unit.

34 6.34 Matematika Ekonomi 1 Y X Bagian dari hiperbola juga dapat dipakai untuk menunjukkan kurva indifference. Pada gambar (b) dipakai hiperbola sama sisi dengan titik pusat (-h,-k) yang terletak di kuadran ketiga. Bentuk persamaan hiperbola ini adalah: (x + h)(y + k) = a dengan asimtot x = -h dan y = -k titik potong dengan sumbu x = a/k - h titik potong dengan sumbu y = a/h - k Bagian hiperbola yang digunakan untuk kurva indifference adalah bagian yang berada di kuadran pertama. Bila tingkat kepuasan a diubah-ubah besarnya, maka diperoleh himpunan kurva indifference. Contoh 6.14: Seorang konsumen dalam mengkonsumsi barang x dan y kepuasannya ditunjukkan oleh persamaan: xy + y + 6x = a 6 Tentukan titik pusat hiperbola dan berapakah jumlah maksimum barang x yang dapat dikonsumsi bila tingkat kepuasannya sebesar 30 satuan?

35 ESPA411/MODUL Jawaban: a = 30 xy + y + 6x + 6 = 30 y(x + 1) + 6(x + 1) = 30 (x + 1) (y + 6) = 30 Titik pusat = (-1,-6) Jumlah maksimum barang x yang dapat dikonsumsi terjadi bila tidak ada barang y yang dikonsumsi (y = 0). Jadi (x + 1)6 = 30, 6x + 6 = 30 6x = 30 6 x = 4 6 = 4 Barang x yang dikonsumsi = 4. Y 0 4 X (-1, -6)

36 6.36 Matematika Ekonomi 1 Parabola juga dapat dipakai untuk menunjukkan kurva indifference. Pada gambar (c) puncak parabola terletak pada satu garis lurus y = - k Contoh 6.15: Kurva indifference seorang konsumen ditunjukkan oleh persamaan: x (y+ 1) = a Bila tingkat kepuasannya dapat diukur, berapakah jumlah maksimum barang x dan barang y yang dapat dikonsumsi agar tingkat kepuasannya tetap sebesar 4 satuan. Kurva indifference untuk a = 4. x (y+ 1) = 4 x 4 = (y+ 1) (x 4) = y+ 1 Puncak parabola (4,-1) Jumlah maksimum barang y yang dapat dikonsumsi terjadi bila x = 0, atau (0-4) = y + 1 Jadi y = 15 Jumlah maksimum barang x yang dapat dikonsumsi terjadi bila y = 0, atau (x - 4) = 1 x - 4 = ± 1 Jadi x 1 = 5 x = 3 Sifat kurva indifference adalah menurun dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung ke arah origin. Karena x = 5 terletak di bagian yang menaik dari parabola, maka titik tersebut tidak memenuhi dan tidak dipakai. Jadi jumlah maksimum barang x yang dikonsumsi adalah 3 unit.

37 ESPA411/MODUL Y x (4,-1) Seorang konsumen yang menghadapi himpunan kurva indifference selalu berusaha untuk melakukan konsumsi pada titik yang berada di kurva indifference yang paling jauh dari titik origin, karena kepuasan yang di dapat lebih besar atau karena dengan kombinasi tersebut ia dapat mengkonsumsi baik barang x maupun barang y dalam jumlah yang cukup banyak. Akan tetapi kebebasan memilih kurva indifference dibatasi oleh jumlah uang yang dimilikinya. Dengan sejumlah uang tertentu (M) seorang konsumen dapat membelanjakan semuanya untuk membeli barang x saja dan memperoleh sebanyak M/P x bila harga barang x adalah P x atau membelanjakan jumlah uang M tersebut untuk membeli barang y saja dan memperoleh sebanyak M/P y bila harga barang y adalah P y (lihat gambar di bawah). Apabila dengan uang sebanyak M itu akan digunakan untuk membeli barang x dan y, maka kombinasi jumlah barang x dan y yang dapat dibeli ditunjukkan oleh garis lurus yang menghubungkan titik M/P x dan M/P y. Garis ini disebut dengan garis anggaran atau budget line. Tingkat kepuasan yang maksimum dicapai bila konsumen membelanjakan uangnya sebanyak M untuk membeli y 1 barang y dan x 1 barang x, yaitu pada posisi persinggungan antara garis anggaran dengan kurva indifference.

38 6.38 Matematika Ekonomi 1 M Py y 1 I 3 I 0 x 1 M Px X I 1 Gambar 6.8 Posisi Tingkat Kepuasan Maksimum Posisi ini menunjukkan posisi kepuasan yang maksimum atau posisi equilibrium konsumen dengan kendala M, karena I adalah kurva indifference yang tertinggi yang dapat dicapai oleh garis anggaran tersebut. Jadi dengan kurva indifference dan garis anggaran dapat ditunjukkan berapa jumlah barang x dan y yang harus dibeli oleh konsumen yang memiliki sejumlah uang tertentu agar kepuasannya maksimum. Contoh 6.16: Himpunan kurva indifference seorang konsumen ditunjukkan oleh persamaan xy = a. Bila persamaan garis anggaran yang dihadapi oleh konsumen adalah x + 5y = 100, maka tentukan kombinasi jumlah barang x dan y yang akan dikonsumsi olehnya! Jawaban: Persamaan indifference: xy = a Persamaan garis anggaran: x + 5y = 100. Langkah pertama adalah memotongkan garis anggaran dengan persamaan indifference dengan cara menyelesaikan kedua persamaan secara serentak yaitu:

39 ESPA411/MODUL x + 5y = 100 5y = 100 x y = 100 x = 1 (100 x) 5 5 y = 0 - x 5 Kemudian substitusikan ke dalam persamaan indifference yaitu: xy = a xy = x(0 - x 5 ) = a = 0x - x 5 x - x 5 = a - 0x + a = 0 0 a x+ = x 50x+ a= 0 Agar persamaan mempunyai akar kembar yaitu titik singgung garis anggaran dengan kurva indifference, harus dipenuhi syarat: Untuk x = 5, maka 50-4( 5 a) = a = 0 a = 50 Jadi x - 50x = 0 x - 50x + 65 = 0 (x - 5) = 0 x = 5 y = 1 (100-50) 5

40 6.40 Matematika Ekonomi 1 y = y = 10 Jadi jumlah barang x yang dikonsumsi 5 unit dan barang y sebanyak 10 unit. y x LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) Bila himpunan kurva indifference diketahui (x + )(y + 1) = a dan harga barang x adalah Rp 4,00 dan barang y Rp 6,00 per unit, sedangkan jumlah uang yang dimiliki Rp130,00. Tentukan jumlah barang x dan y yang akan dikonsumsi. ) Gambarkan himpunan kurva indifference dengan persamaan: (x + )(y + 1) = a untuk berbagai nilai a. 3) Bila himpunan kurva indifference diketahui 4x xy+ 6y =a dan persamaan garis anggaran adalah x + y = 7, maka tentukan jumlah barang x dan barang y yang dibeli konsumen.

41 ESPA411/MODUL ) Seorang konsumen mempunyai kurva indiference yang ditunjukkan oleh persamaan xy = a, persamaan garis anggaran yang dihadapi adalah 5y + 6x = 60. Tentukan jumlah barang x dan y yang dikonsumsi. 5) Gambarkan keadaan keseimbangan pada soal nomor 4 di atas. Petunjuk Jawaban Latihan 1) Kurva indifference: (x + )(y + 1) = a Persamaan garis anggaran: P x x + P y y = M Untuk P x = 4, P y = 6 dan M = 130, persamaan garis anggarannya: 4x + 6y = 130 6y = 130 4x y = x 3 Disubstitusikan ke dalam persamaan indifference: (x + )(1 3-3 x + 1) = a (x + )(- 3 x + 3 ) = a Kedua ruas dikalikan 3: (x + )(-x + 68) = 3a -x + 64x = 3a x 64x + 3a 136 = 0 Agar supaya persamaan mempunyai akar kembar, maka: 64 4()(3a 136) = a = 0 4a = 5184 a = 16 Jadi x 64x + 3(16) 136 = 0 atau x 64x + 51 = 0

42 6.4 Matematika Ekonomi 1 x 3x + 56 = 0 (x 16) = 0 x = 16 Untuk x = 16, maka y = 11. Jadi jumlah barang x yang dikonsumsi 16 unit dan jumlah barang y yang dikonsumsi 11 unit. ) Persamaan (x + )(y + 1) = a merupakan persamaan hiperbola dengan pusat (-, -1) dan asimtot x = - dan y = -1. Titik potong dengan sumbu x terjadi pada y = 0 dan x = a ; dan titik potong dengan sumbu y terjadi pada x = 0 dan y = a - 1. x = - y a = 1 a = 10 a = 8 x a = 4 a = 6 (-, -1) y = -1 3) Kurva indifference : 4x xy + 6y = a Garis anggaran : x + y = 7 atau y = 7 x Disubstitusikan ke persamaan indifference: 4x x(7 x) + 6(7 x) = a 4x 144x + x + 6( x + x ) = a

43 ESPA411/MODUL x 144x x + 6x = a 1x 1008x = a Kedua ruas dibagi 1, maka: x 84x a = 0 1 Agar supaya persamaan mempunyai akar kembar, maka: 84 4(59-1 a a 3 = 0 = a 3 = 0 1 a = a = 9936 Jadi x 84x (9936) = 0 x 84x = 0 x 84x = 0 (x 4) = 0 x = 4 Untuk x = 4, maka y = 7 4 = 30 Jadi jumlah barang x yang dikonsumi adalah 4 unit dan barang y yang dikonsumsi sebanyak 30 unit. 4) Kurva indifference: xy = a Garis anggaran : 5y + 6x = 60 atau 5y = 60 6x

44 6.44 Matematika Ekonomi 1 y = x Disubstitusikan ke dalam persamaan indifference: x(1-6 5 x) = a atau 1x x = a 6 5 x 1x + a = 0 dikalikan 6 5 menjadi: x 10x + 5 a = 0 6 Agar supaya persamaan mempunyai akar kembar, maka: 100 4( 5 6 )a = 0 Jadi a = = 30 x 10x + 5 = 0 (x 5) = 0 x = 5 xy = 30 untuk x = 5, maka y = 6. Jadi jumlah barang x yang dikonsumsi 5 unit dan jumlah barang y adalah 6 unit.

45 ESPA411/MODUL ) y 1 6 5y + 6x = 60 xy = x RANGKUMAN Kurva Indifference adalah kurva tempat kedudukan titik-titik kombinasi dua barang yang dikonsumsi pada tingkat kepuasaan tertentu. Kumpulan dari kurva-kurva indifference disebut dengan himpunan kurva indifference. Sifat-sifat kurva indifference yang penting adalah: a. merupakan kurva yang menurun; b. cembung terhadap titik origin; c. tidak saling berpotongan; d. semakin jauh kurva dari titik origin berarti kepuasan yang diperoleh semakin tinggi. Fungsi-fungsi yang dapat dipakai untuk menunjukkan kurva indifference adalah lingkaran, hiperbola dan parabola. Dalam melakukan konsumsi, konsumen dibatasi kebebasan memilih kombinasi yang diinginkan oleh jumlah uang yang dimiliki. Garis anggaran menunjukkan kombinasi barang yang dapat dibeli dengan sejumlah uang tertentu. Kepuasan maksimum dalam mengkonsumsi barang akan tercapai pada saat kurva indifference menyinggung garis anggaran. Kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi ditunjukkan oleh koordinat titik singgung.

46 6.46 Matematika Ekonomi 1 TES FORMATIF Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Tentukan jumlah barang x dan y yang akan dikonsumsi bila kurva indifference ditunjukkan oleh persamaan: 5x + 6y xy dan garis anggarannnya x + y = 4. A. x = 9, y = 6 B. x = 6, y = 9 C. x = 5, y = 10 D. x = 6, y = 7. Bila harga barang x dan y sama yaitu Rp1,00 dan jumlah uang yang dimiliki Rp8,00. Tentukan berapa jumlah barang x dan y yang harus dibelinya, bila fungsi indifferencenya x + y xy= a A. x = 5, y = 3 B. x = 3, y = 5 C. x = 5, y = 6 D. x = 6, y = 3 3) Tentukan jumlah barang x dan y yang harus dibeli oleh konsumen jika garis anggarannya adalah x + y= 1dan kurva indifferencenya ditunjukkan oleh persamaan A. x = 7,5, y = 3 B. x = 7,5, y = 5 C. y = 8,5, y = 4 D. y = 8,5, y = 3 3x + 4y xy = a. 4) Bila kurva indifference ditunjukkan oleh persamaan xy = a dan harga barang x = 15, harga barang y = 5 dan pendapatan konsumen adalah 150. Tentukan jumlah barang x dan y yang akan dikonsumsi. A. x = 5, y = 15 B. x = 10, y = 15 C. x = 5, y = 10 D. x = 10, y = 10 5) Bila kurva indifference ditunjukkan oleh persamaan x y = a dan P x = 4, P y = 5 dan M = 10, maka tentukan jumlah x dan y yang harus dibeli agar kepuasan yang diperoleh maksimum.

47 ESPA411/MODUL A. x = 0, y = 10 B. x = 10, y = 8 C. x = 0, y = 8 D. x = 0, y = 8 Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar. Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar 100% Jumlah Soal Arti tingkat penguasaan: % = baik sekali 80-89% = baik 70-79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar, terutama bagian yang belum dikuasai.

48 6.48 Matematika Ekonomi 1 Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif 1 1) A ) C 3) B 4) C 5) D Tes Formatif 1) B ) A 3) C 4) A 5) D

49 ESPA411/MODUL Daftar Pustaka Baldani, Jeffrey, James Bradfield and Robert Turner, (1996). Mathematical Economics, The Dryden Press, Harcourt Brace College Publisher. Haeussler, Ernest F. and Richard S. Paul, (1996). Introductory Mathematical Analysis for Business Economics, and The Life and Social Sciences, Eighth Edition, Prentice Hall International Inc. Hoy, Michael, John Livernois, Chris McKenna, Ray Rees and Thanasis Stengos, (1996). Mathematics for Economics, Addison-Wesley Publisher Limited, Jacques, Ian, Mathematics for Economics and Business, (1995). Second Edition, Addison-Wesley Publishing Company. Pindyck, Robert S and Daniel L Rubinfeld, (1998). Microeconomics, Fourth Edition, Prentice Hall International Inc. Prakin, Michael and Robin Bade, (1995). Modern Macroeconomics, Prentice Hall Canada Inc Scarborough Ontaro. Silberberg, Eugene and Wing Suen, (001). The Structure of Economics a Mathematical Analysis, Irwin McGraw-Hill. Kembali ke Daftar Isi

Fungsi Non-Linear. Modul 5 PENDAHULUAN

Fungsi Non-Linear. Modul 5 PENDAHULUAN Modul 5 Fungsi Non-Linear F PENDAHULUAN Drs. Wahyu Widayat, M.Ec ungsi non-linier merupakan bagian yang penting dalam matematika untuk ekonomi, karena pada umumnya fungsi-fungsi yang menghubungkan variabel-variabel

Lebih terperinci

Penggunaan Fungsi dalam Ekonomi

Penggunaan Fungsi dalam Ekonomi Modul 4 Penggunaan Fungsi dalam Ekonomi M PENDAHULUAN Drs. Wahyu Widayat, M.Ec atematika adalah suatu alat untuk menyederhanakan penyajian dan pemahaman suatu masalah. Dengan menggunakan bahasa matematika,

Lebih terperinci

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Modul 8 Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Drs. Wahyu Widayat, M.Ec D PENDAHULUAN alam ilmu ekonomi konsep turunan pertama dari suatu fungsi dapat digunakan untuk mendapatkan ongkos marjinal, pendapatan

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Fungsi Non Linear Fungsi non-linier merupakan bagian yang penting dalam matematika untuk ekonomi, karena pada umumnya fungsi-fungsi yang menghubungkan variabel-variabel ekonomi

Lebih terperinci

Himpunan dan Sistem Bilangan

Himpunan dan Sistem Bilangan Modul 1 Himpunan dan Sistem Bilangan Dr. Wahyu Widayat H PENDAHULUAN impunan adalah bagian dari Matematika yang bahannya pernah Anda pelajari. Materi tersebut akan dibahas sehingga Anda menjadi lebih memahami

Lebih terperinci

F u n g s i. Modul 3 PENDAHULUAN

F u n g s i. Modul 3 PENDAHULUAN Modul 3 F u n g s i Drs. Wahu Widaat, M.Ec D PENDAHULUAN alam ilmu ekonomi, kita selalu berhadapan dengan variabel-variabel ekonomi seperti harga, pendapatan nasional, tingkat bunga, dan lainlain. Hubungan

Lebih terperinci

Modul Matematika 2012

Modul Matematika 2012 Modul Matematika MINGGU V Pokok Bahasan : Fungsi Non Linier Sub Pokok Bahasan :. Pendahuluan. Fungsi kuadrat 3. Fungsi pangkat tiga. Fungsi Rasional 5. Lingkaran 6. Ellips Tujuan Instruksional Umum : Agar

Lebih terperinci

Matematika Ekonomi KUADRAT DAN FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH) GRAFIK FUNGSI KUADRAT BERUPA PARABOLA GRAFIK FUNGSI RASIONAL BERUPA HIPERBOLA

Matematika Ekonomi KUADRAT DAN FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH) GRAFIK FUNGSI KUADRAT BERUPA PARABOLA GRAFIK FUNGSI RASIONAL BERUPA HIPERBOLA Fungsi Non Linier Diskripsi materi: -Harga ekstrim pada fungsi kuadrat 1 Fungsi non linier FUNGSI LINIER DAPT BERUPA FUNGSI KUADRAT DAN FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH) GRAFIK FUNGSI KUADRAT BERUPA PARABOLA

Lebih terperinci

Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat

Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat Modul 1 Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat Drs. Susiswo, M.Si. K PENDAHULUAN ompetensi umum yang diharapkan, setelah mempelajari modul ini, adalah Anda dapat memahami konsep tentang persamaan linear dan

Lebih terperinci

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Bilangan Real S PENDAHULUAN Drs. Soemoenar emesta pembicaraan Kalkulus adalah himpunan bilangan real. Jadi jika akan belajar kalkulus harus paham terlebih dahulu tentang bilangan real. Bagaimanakah

Lebih terperinci

Matematik Ekonom Fungsi nonlinear

Matematik Ekonom Fungsi nonlinear 1 FUNGSI Fungsi adalah hubungan antara 2 buah variabel atau lebih, dimana masing-masing dari dua variabel atau lebih tersebut saling pengaruh mempengaruhi. Variabel merupakan suatu besaran yang sifatnya

Lebih terperinci

MATERI PRASYARAT. ke y= f(x) =ax2 + bx +c

MATERI PRASYARAT. ke y= f(x) =ax2 + bx +c 1 MATERI PRASYARAT A. Fungsi Kuadrat Bentuk umum : y= f(x) = ax 2 + bx +c dengan a 0. Langkah-langkah dalam menggambar grafik fungsi kuadrat y= f(x) = ax 2 + bx +c 1. Tentukan titik potong dengan sumbu

Lebih terperinci

RINGKASAN IRISAN KERUCUT (PARABOLA, ELIPS, DAN HIPERBOLA)

RINGKASAN IRISAN KERUCUT (PARABOLA, ELIPS, DAN HIPERBOLA) NAMA: KELAS: PENGERTIAN IRISAN KERUCUT Bangun Ruang Kerucut yang dipotong oleh sebuah bidang datar. RINGKASAN IRISAN KERUCUT (PARABOLA, ELIPS, DAN HIPERBOLA) Macam-macam Irisan Kerucut: 1. Parabola 2.

Lebih terperinci

LINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran

LINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran LINGKARAN Persamaan Persamaan garis singgung lingkaran Persamaan lingkaran berpusat di (0, 0) dan (a, b) Kedudukan titik dan garis terhadap lingkaran Merumuskan persamaan garis singgung yang melalui suatu

Lebih terperinci

RINGKASAN IRISAN KERUCUT (PARABOLA, ELIPS, DAN HIPERBOLA)

RINGKASAN IRISAN KERUCUT (PARABOLA, ELIPS, DAN HIPERBOLA) RINGKASAN IRISAN KERUCUT (PARABOLA, ELIPS, DAN HIPERBOLA) Matematika15.wordpress.com NAMA: KELAS: RINGKASAN IRISAN KERUCUT (PARABOLA, ELIPS, DAN HIPERBOLA) PENGERTIAN IRISAN KERUCUT Bangun Ruang Kerucut

Lebih terperinci

I. PETUNJUK: Untuk soal nomor 1 sampai dengan nomor, pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

I. PETUNJUK: Untuk soal nomor 1 sampai dengan nomor, pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! I. PETUNJUK: Untuk soal nomor sampai dengan nomor, pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!. Persamaan ( p + ) x ( p + ) x + ( p ) = 0, p, merupakan persamaan kuadrat dalam x untuk nilai p... p c.

Lebih terperinci

METODE ELIMINASI DAN SUBSTITUSI DALAM MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN KUARDRATIK IRISAN KERUCUT. Nurul Saila1

METODE ELIMINASI DAN SUBSTITUSI DALAM MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN KUARDRATIK IRISAN KERUCUT. Nurul Saila1 ISSN 2354-6948 METODE ELIMINASI DAN SUBSTITUSI DALAM MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN KUARDRATIK IRISAN KERUCUT Nurul Saila1 1 Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo nurul.saila@upm.ac.id1 (diterima:

Lebih terperinci

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI 6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI KUADRAT 5.1. Fungsi Linear Pada Bab 5 telah dijelaskan bahwa fungsi linear merupakan fungsi yang variabel bebasnya paling tinggi berpangkat satu. Bentuk umum fungsi linear adalah

Lebih terperinci

LBM Bina Mahunika Tahun 2013 MATEMATIKA EKONOMI ESPA4122

LBM Bina Mahunika Tahun 2013 MATEMATIKA EKONOMI ESPA4122 MATEMATIKA EKONOMI ESPA4122 PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT! 1. Seandainya himpunan Semesta S = {a,b,c,d,e}, A = {a,b,e}, B = {a,c,d} dan C = {b,e} maka... 2. Pada soal diatas maka adalah...

Lebih terperinci

Materi Fungsi Linear Fungsi Variabel, koefisien, dan konstanta Variabel variabel bebas Koefisien Konstanta 1). Pengertian fungsi linier

Materi Fungsi Linear Fungsi Variabel, koefisien, dan konstanta Variabel variabel bebas Koefisien Konstanta 1). Pengertian fungsi linier Materi Fungsi Linear Admin 8:32:00 PM Duhh akhirnya nongol lagi... kali ini saya akan bahas mengenai pelajaran yang paling disukai oleh hampir seluruh warga dunia :v... MATEMATIKA, ya itu namanya. materi

Lebih terperinci

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP. Website : HUBUNGAN NONLINEAR

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP.   Website :  HUBUNGAN NONLINEAR Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP. Email : asyahza@yahoo.co.id Website : http://almasdi.unri,ac,id HUBUNGAN NONLINEAR a. Fungsi Kuadrat b. Fungsi Kubik c. Penerapan Ekonomi Permintaan,

Lebih terperinci

FUNGSI. Riri Irawati, M.Kom 3 sks

FUNGSI. Riri Irawati, M.Kom 3 sks FUNGSI Riri Irawati, M.Kom 3 sks Agenda 1. Sistem Koordinat Kartesius. Garis Lurus 3. Grafik persamaan Tujuan Agar mahasiswa dapat : Menggunakan sistem koordinat untuk menentukan titik-titik dan kurva-kurva.

Lebih terperinci

5 F U N G S I. 1 Matematika Ekonomi

5 F U N G S I. 1 Matematika Ekonomi 5 F U N G S I Pemahaman tentang konsep fungsi sangat penting dalam mempelajari ilmu ekonomi, mengingat kajian ekonomi banyak bekerja dengan fungsi. Fungsi dalam matematika menyatakan suatu hubungan formal

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI FUNGSI DAN

MATEMATIKA EKONOMI FUNGSI DAN MATEMATIKA EKONOMI BAB IV FUNGSI DAN KURVA NONLINIER By Bambang Suprayitno 1 FUNGSI NONLINIER DENGAN SATU VARIABEL INDEPENDENT Fungsi nonlinier adalah fungsi yang dibentuk dari persamaan yang membentuk

Lebih terperinci

Sistem PERSAMAAN dan PERTIDAKSAMAAN linier

Sistem PERSAMAAN dan PERTIDAKSAMAAN linier Materi W4a Sistem PERSAMAAN dan PERTIDAKSAMAAN linier Kelas X, Semester 1 A. Sistem Persamaan Linier dengan Dua Variabel www.yudarwi.com A. Sistem Persamaan Linier dengan dua Variabel Bentuk umum : ax

Lebih terperinci

TEORI PERILAKU KONSUMEN

TEORI PERILAKU KONSUMEN TEORI PERILAKU KONSUMEN Teori Konsumsi adalah teori yang mempelajari bagaimana manusia / konsumen itu memuaskan kebutuhannya dengan pembelian / penggunaan barang dan jasa. Perilaku konsumen adalah bagaimana

Lebih terperinci

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus Modul 1 Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus Drs. Sukirman, M.Pd. D alam Modul Pertama ini, kita akan membahas tentang Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis

Lebih terperinci

Telkom University Alamanda

Telkom University Alamanda Telkom University Alamanda 2 Tujuan Mahasiswa diharapkan mampu: Memahami fungsi non-linear Menerapkan fungsi non-linear dalam ilmu ekonomi 3 Hubungan Non-Linear Ada 4 macam bentuk fungsi non-linear yang

Lebih terperinci

Permintaan Agregat dalam Perekonomian Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang

Permintaan Agregat dalam Perekonomian Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang Modul 1 Permintaan Agregat dalam Perekonomian Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang Arief Ramayandi, S.E., MecDev., Ph.D. Ari Tjahjawandita, S.E., M.Si. M PENDAHULUAN odul ini akan menjelaskan

Lebih terperinci

Relasi, Fungsi, dan Transformasi

Relasi, Fungsi, dan Transformasi Modul 1 Relasi, Fungsi, dan Transformasi Drs. Ame Rasmedi S. Dr. Darhim, M.Si. M PENDAHULUAN odul ini merupakan modul pertama pada mata kuliah Geometri Transformasi. Modul ini akan membahas pengertian

Lebih terperinci

Integral Tak Tentu. Modul 1 PENDAHULUAN

Integral Tak Tentu. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Integral Tak Tentu M PENDAHULUAN Drs. Hidayat Sardi, M.Si odul ini akan membahas operasi balikan dari penurunan (pendiferensialan) yang disebut anti turunan (antipendiferensialan). Dengan mengikuti

Lebih terperinci

Teori Perilaku Konsumen Ordinal Utility

Teori Perilaku Konsumen Ordinal Utility Modul ke: Teori Perilaku Konsumen Ordinal Utility Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS Cecep W Program Studi S-1 Manajemen www.mercubuana.ac.id TEORI UTILITAS ORDINAL Kurva Indiferens Garis Anggaran Keseimbangan

Lebih terperinci

PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER

PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER Pertemuan 3 LOGO Farah Alfanur Fungsi Penerimaan Fungsi Biaya Fungsi Penawaran Fungsi Permintaan 2 PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR Permintaan dan penawaran

Lebih terperinci

Kelas XI MIA Peminatan

Kelas XI MIA Peminatan Kelas Disusun : Markus Yuniarto, S.Si Tahun Pelajaran 017 018 Peta Konsep Glosarium Istilah Keterangan Lingkaran Himpunan titik-titik (pada bidang datar) yang memiliki jarak tetap terhadap suatu titik

Lebih terperinci

Modul Statistika Kelas XII SMKN 1 Stabat. Lingkaran. Elips

Modul Statistika Kelas XII SMKN 1 Stabat. Lingkaran. Elips IR Lingkaran Elips 1 Smk n 1 stabat IRISAN KERUCUT Disusun Oleh : Dian Septiana 07144110049 Dalam PPL-T Unimed SMK N 1 Stabat SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 STABAT LANGKAT 010 KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN ORDINAL

PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN ORDINAL PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN ORDINAL PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN KURVA INDIFEREN / ORDINAL Pendekatan ini mempunyai asumsi : Rationality ; konsumen diasumsikan rasional artinya ia memaksimalkan

Lebih terperinci

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear MATERI POKOK Persamaan dan Pertidaksamaan Linear MATERI BAHASAN : A. Persamaan Linear B. Pertidaksamaan Linear Modul.MTK X 0 Kalimat terbuka adalah kalimat matematika yang belum dapat ditentukan nilai

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Fungsi Dalam ilmu ekonomi, kita selalu berhadapan dengan variabel-variabel ekonomi seperti harga, pendapatan nasional, tingkat bunga, dan lainlain. Hubungan kait-mengkait

Lebih terperinci

BAB VI FUNGSI KUADRAT (PARABOLA) a < 0 dan D = 0 a < 0 dan D < 0. a < 0 0 x 0 x

BAB VI FUNGSI KUADRAT (PARABOLA) a < 0 dan D = 0 a < 0 dan D < 0. a < 0 0 x 0 x BAB VI FUNGSI KUADRAT (PARABOLA) Secara umum, persamaan kuadrat dituliskan sebagai ax 2 + bx + c = 0 atau dalam bentuk fungsi dituliskan sebagai f(x) = ax 2 + bx + c. Sifat matematis dari persamaan kuadrat

Lebih terperinci

Qx TUx MUx

Qx TUx MUx PERILAKU KONSUMEN PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN Ada 3 Pendekatan untuk mempelajari Tingkah Laku Konsumen : 1. Pendekatan Cardinal ( Marginal Utility ) 2. Pendekatan Ordinal ( Indefference Curve ) 3. Pendekatan

Lebih terperinci

fungsi Dan Grafik fungsi

fungsi Dan Grafik fungsi fungsi Dan Grafik fungsi Suatu fungsi adalah pemadanan dua himpunan tidak kosong dengan pasangan terurut (x, y) dimana tidak terdapat elemen kedua yang berbeda. Fungsi (pemetaan) himpunan A ke himpunan

Lebih terperinci

BAB IV TEORI PERILAKU KONSUMEN

BAB IV TEORI PERILAKU KONSUMEN BAB IV TEORI PERILAKU KONSUMEN 4.1. Pendahuluan Konsumen adalah setiap pemakai atau pengguna barang atau jasa baik untuk kepentingan diri sendiri dan atau kepentingan orang lain. Namun secara sederhana

Lebih terperinci

A. Sistem Persamaan Linier dengan dua Variabel

A. Sistem Persamaan Linier dengan dua Variabel Jurnal Materi Umum Peta Konsep Peta Konsep Daftar Hadir MateriA SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER Kelas X, Semester 1 Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Tiga Variabel Sistem Pertidaksamaan linier

Lebih terperinci

Modul 4. Teori Perilaku Konsumen

Modul 4. Teori Perilaku Konsumen Modul 4. Teori Perilaku Konsumen Deskripsi Modul Teori perilaku konsumen pada dasarnya mempelajari mengapa para konsumen berperilaku seperti yang tercantum dalam hukum permintaan. Oleh karena itu teori

Lebih terperinci

β α α β SOAL MATEMATIKA UNTUK SMA istiyanto.com Mari Berbagi Ilmu Dengan Yang Lain A. Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat

β α α β SOAL MATEMATIKA UNTUK SMA istiyanto.com Mari Berbagi Ilmu Dengan Yang Lain A. Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat A. Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat 1. Salah satu akar persamaan kuadrat ( a 1) x + (3a 1) x 3a = 0 adalah 1, maka akar lainnya adalah.... Nilai m yang memenuhi agar persamaan kuadrat ( m + 1) x +

Lebih terperinci

PERSAMAAN HIPERBOLA KEGIATAN BELAJAR 14

PERSAMAAN HIPERBOLA KEGIATAN BELAJAR 14 1 KEGIATAN BELAJAR 14 PERSAMAAN HIPERBOLA Setelah mempelajari kegiatan belajar 14 ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menentukan Persamaan Hiperbola 2. Melukis Persamaan Hiperbola Sebelumnya anda telah

Lebih terperinci

MACAM-MACAM FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS Bagian 3 Pertemuan 4, 5 dan 6. MATEMATIKA BISNIS Tonaas Marentek, M.Si

MACAM-MACAM FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS Bagian 3 Pertemuan 4, 5 dan 6. MATEMATIKA BISNIS Tonaas Marentek, M.Si MACAM-MACAM FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS Bagian 3 Pertemuan 4, 5 dan 6 MATEMATIKA BISNIS Tonaas Marentek, M.Si MACAM-MACAM FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS 1. FUNGSI 2. FUNGSI LINIER 3. SISTEM PERSAMAAN

Lebih terperinci

Persamaan Diferensial: Pengertian, Asal Mula dan Penyelesaian

Persamaan Diferensial: Pengertian, Asal Mula dan Penyelesaian Modul 1 Persamaan Diferensial: Pengertian, Asal Mula dan Penyelesaian Drs. Sardjono, S.U. M PENDAHULUAN odul 1 ini berisi uraian tentang persamaan diferensial, yang mencakup pengertian-pengertian dalam

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen PERILAKU KONSUMEN A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang

Lebih terperinci

KURVA DAN PENCOCOKAN KURVA. Matematika Industri 1 TIP FTP UB

KURVA DAN PENCOCOKAN KURVA. Matematika Industri 1 TIP FTP UB KURVA DAN PENCOCOKAN KURVA TIP FTP UB Pokok Bahasan Pendahuluan Kurva-kurva standar Asimtot Penggambaran kurva secara sistematis, jika persamaan kurvanya diketahui Pencocokan kurva Metode kuadrat terkecil

Lebih terperinci

Modul ke: Perilaku Konsumen. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen.

Modul ke: Perilaku Konsumen. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen. Modul ke: Perilaku Konsumen Fakultas EKONOMI Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Perilaku Konsumen Teori perilaku konsumen mencoba menerangkan perilaku konsumen dalam membelanjakan

Lebih terperinci

IV. TEORI PERILAKU KONSUMEN

IV. TEORI PERILAKU KONSUMEN Kardono-nuhfil1 IV. TEORI PERILAKU KONSUMEN Teori perilaku konsumen pada dasarnya mempelajari mengapa para konsumen berperilaku seperti yang tercantum dalam hukum permintaan. Oleh karena itu teori perilaku

Lebih terperinci

BAB LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB 1 LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN inear programming adalah suatu teknis matematika yang dirancang untuk membantu manajer dalam merencanakan dan membuat keputusan dalam mengalokasikan

Lebih terperinci

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak 4 Lingkaran 4.1. Persamaan Lingkaran Bentuk Baku. Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak tetap dari suatu titik tetap. Titik tetap dari lingkaran disebut pusat lingkaran,

Lebih terperinci

Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar

Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar Selain berbentuk fungsi linier, permintaan dan penawaran dapat pula berbentuk fungsi non linier. Fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang kuadratik dapat

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Nurmaliati S.Pd, M.Pd. Disusun Oleh : - Siti Maisaroh - Erina - Amelia Kusuma Putri - Ganda Satria. - Prodi Matematika

Dosen Pengampu : Nurmaliati S.Pd, M.Pd. Disusun Oleh : - Siti Maisaroh - Erina - Amelia Kusuma Putri - Ganda Satria. - Prodi Matematika Dosen Pengampu : Nurmaliati S.Pd, M.Pd Disusun Oleh : - Siti Maisaroh - Erina - Amelia Kusuma Putri - Ganda Satria - Prodi Matematika A Fungsi dan kurva permintaan A B C garis lurus parabola Hiperbola

Lebih terperinci

1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6 B. -2 C. -4 Kunci : E Penyelesaian : D. -6 E.

1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6 B. -2 C. -4 Kunci : E Penyelesaian : D. -6 E. 1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6-2 -4 Kunci : E -6-8 2. Himpunan penyelesaian sistem persamaan Nilai 6x 0.y 0 =... A. 1 Kunci : C 6 36 3. Absis titik

Lebih terperinci

MAT. 10. Irisan Kerucut

MAT. 10. Irisan Kerucut MAT. 0. Irisan Kerucut i Kode MAT.0 Irisan Kerucut BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT

PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT Materi W2e PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT Kelas X, Semester 1 E. Grafik Fungsi Kuadrat www.yudarwi.com E. Grafik Fungsi Kuadrat Grafik fungsi kuadrat f(x) = ax 2 + bx + c dapat dilukis dengan langkah-langkah

Lebih terperinci

D. 90 meter E. 95 meter

D. 90 meter E. 95 meter 1. Persamaan kuadrat yang akar-akarnya 5 dan -2 adalah... A. x² + 7x + 10 = 0 B. x² - 7x + 10 = 0 C. x² + 3x + 10 = 0 Kunci : E Rumus : (x - x 1 ) (x - x 2 ) = 0 dimana x 1 = 5, dan x 2 = -2 (x - 5) (x

Lebih terperinci

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA 1 KEGIATAN BELAJAR 11 PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA Setelah mempelajari kegiatan belajar 11 ini, mahasiswa diharapkan mampu Menentukan Persamaan Garis Singgung Parabola, Titik dan Garis Polar Pada

Lebih terperinci

FUNGSI. Berdasarkan hubungan antara variabel bebas dan terikat, fungsi dibedakan dua: fungsi eksplisit dan fungsi implisit.

FUNGSI. Berdasarkan hubungan antara variabel bebas dan terikat, fungsi dibedakan dua: fungsi eksplisit dan fungsi implisit. FUNGSI Fungsi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Variabel dibedakan :. Variabel bebas yaitu variabel yang besarannya dpt ditentukan sembarang, mis:,, 6, 0 dll.. Variabel terikat yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB XI PERSAMAAN GARIS LURUS

BAB XI PERSAMAAN GARIS LURUS BAB XI PERSAMAAN GARIS LURUS A. Pengertian Pesamaan Garis Lurus Persamaan garis lurus adalah suatu fungsi yang apabila digambarkan ke dalam bidang Cartesius akan berbentuk garis lurus. Garis lurus ini

Lebih terperinci

A. MENYELESAIKAN PERSAMAAN KUADRAT

A. MENYELESAIKAN PERSAMAAN KUADRAT A. MENYELESAIKAN PERSAMAAN KUADRAT STANDAR KOMPETENSI Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat KOMPETENSI DASAR Menggunakan sifat dan aturan

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. Standar Kompetensi Mahasiswa dapat memahami konsep-konsep matematika dan penerapannya dalam suatu industri.

SILABUS MATA KULIAH. Standar Kompetensi Mahasiswa dapat memahami konsep-konsep matematika dan penerapannya dalam suatu industri. Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI 215 Nama Mata Kuliah : Matematika Terapan Jumlah SKS : 2 Semester : IV Mata Kuliah Pra Syarat : TKI-206 Matriks dan Vektor SILABUS MATA KULIAH Deskripsi

Lebih terperinci

MODUL 4 LINGKARAN DAN BOLA

MODUL 4 LINGKARAN DAN BOLA 1 MODUL 4 LINGKARAN DAN BOLA Sumber: www.google.co.id Gambar 6. 6 Benda berbentuk lingkaran dan bola Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai benda-benda yang berbentuk bola maupun lingkaran.

Lebih terperinci

matematika PEMINATAN Kelas X SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DAN KUADRAT K13 A. Pertidaksamaan Linear B. Daerah Pertidaksamaan Linear

matematika PEMINATAN Kelas X SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DAN KUADRAT K13 A. Pertidaksamaan Linear B. Daerah Pertidaksamaan Linear K13 Kelas matematika PEMINATAN SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DAN KUADRAT Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi pertidaksamaan

Lebih terperinci

III. FUNGSI POLINOMIAL

III. FUNGSI POLINOMIAL III. FUNGSI POLINOMIAL 3. Pendahuluan A. Tujuan Setelah mempelajari bagian ini diharapkan mahasiswa dapat:. menuliskan bentuk umum fungsi polinomial;. menghitung nilai fungsi polinomial; 3. menuliskan

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Penggunaan Fungsi dalam Ekonomi Matematika adalah suatu alat untuk menyederhanakan penyajian dan pemahaman suatu masalah. Dengan menggunakan bahasa matematika, penyajian suatu

Lebih terperinci

Parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik P(x, y) pada

Parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik P(x, y) pada Parabola 6.1. Persamaan Parabola Bentuk Baku Parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik P(x, y) pada bidang sedemikian hingga titik itu berjarak sama dari suatu titik tertentu yang disebut

Lebih terperinci

PERSAMAAN, FUNGSI DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

PERSAMAAN, FUNGSI DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) PERSAMAAN, FUNGSI DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.Pd MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X Created By Ita Yuliana

Lebih terperinci

Persamaan dan Pertidaksamaan

Persamaan dan Pertidaksamaan I TU URI HANDAY AN TW DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN 009 Persamaan dan Pertidaksamaan GY A Y O M AT E M A T AK A R Markaban, M.Si. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro PENDEKATAN PENDEKATAN DALAM PERILAKU KONSUMEN

Pengantar Ekonomi Mikro PENDEKATAN PENDEKATAN DALAM PERILAKU KONSUMEN Modul ke: Pengantar Ekonomi Mikro PENDEKATAN PENDEKATAN DALAM PERILAKU KONSUMEN Fakultas FEB MANAJEMEN Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Program Studi Manajemen PENDEKATAN INDIFFERENCE CURVE Perilaku konsumen

Lebih terperinci

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a Soal - Soal UM UGM. Soal Matematika Dasar UM UGM 00. Jika x = 3 maka + 3 log 4 x =... a. b. c. d. e.. Jika x+y log = a dan x y log 8 = b dengan 0 < y < x maka 4 log (x y ) =... a. a + 3b ab b. a + b ab

Lebih terperinci

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS 1 MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS Dalam matematika, sistem koordinat kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x (absis)

Lebih terperinci

Model Optimisasi dan Pemrograman Linear

Model Optimisasi dan Pemrograman Linear Modul Model Optimisasi dan Pemrograman Linear Prof. Dr. Djati Kerami Dra. Denny Riama Silaban, M.Kom. S PENDAHULUAN ebelum membuat rancangan penyelesaian masalah dalam bentuk riset operasional, kita harus

Lebih terperinci

Analisis Matematika Kurva Isoprofit Model Stackelberg dalam Pasar Duopoli Mathematical Analysis Isoprofit Curve of Stackelberg Model in Duopoly Market

Analisis Matematika Kurva Isoprofit Model Stackelberg dalam Pasar Duopoli Mathematical Analysis Isoprofit Curve of Stackelberg Model in Duopoly Market Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Analisis Matematika Kurva Isoprofit Model Stackelberg dalam Pasar Duopoli Mathematical Analysis Isoprofit Curve of Stackelberg Model in Duopoly Market 1 Nurul Affifah

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral ii Darpublic BAB 5 Bangun Geometris 5.1. Persamaan Kurva Persamaan suatu kurva secara umum dapat kita tuliskan sebagai F (, )

Lebih terperinci

A. PERSAMAAN GARIS LURUS

A. PERSAMAAN GARIS LURUS A. PERSAMAAN GARIS LURUS Persamaan garis lurus adalah hubungan nilai x dan nilai y yang terletak pada garis lurus serta dapat di tulis px + qy = r dengan p, q, r bilangan real dan p, q 0. Persamaan dalam

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Gambar potongan kerucut berbentuk lingkaran, ellips, parabola dan hiperbola

PENDAHULUAN. Gambar potongan kerucut berbentuk lingkaran, ellips, parabola dan hiperbola 1 PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini kita akan mempelajari lengkungan yang dihasilkan dari potongan kerucut dengan bidang datar. Jika suatu kerucut dipotong oleh sebuah bidang, maka garis potong

Lebih terperinci

K13 Antiremed Kelas 11 Matematika Peminatan

K13 Antiremed Kelas 11 Matematika Peminatan K13 Antiremed Kelas 11 Matematika Peminatan Persiapan UAS 1 Doc. Name: K13AR11MATPMT01UAS Version : 015-11 halaman 1 01. Sukubanyak f() = 3 + + 3- dapat ditulis sebagai. f() = [( + ) - 3] + f() = [( -

Lebih terperinci

APLIKASI FUNGSI LINIER DALAM BIDANG EKONOMI FUNGSI PERMINTAAN & PENAWARAN. Oleh : Agus Arwani, SE, M.Ag.

APLIKASI FUNGSI LINIER DALAM BIDANG EKONOMI FUNGSI PERMINTAAN & PENAWARAN. Oleh : Agus Arwani, SE, M.Ag. APLIKASI FUNGSI LINIER DALAM BIDANG EKONOMI FUNGSI PERMINTAAN & PENAWARAN Oleh : Agus Arwani, SE, M.Ag. FUNGSI PERMINTAAN Q dx,t = ƒ (P x,t, P y,t, Y t, P e X,t+1,S t ) Dimana Q dx,t = Jumlah produk X

Lebih terperinci

BAB 1 PERSAMAAN. a) 2x + 3 = 9 a) 5 = b) x 2 9 = 0 b) = 12 c) x = 0 c) 2 adalah bilangan prima genap d) 3x 2 = 3x + 5

BAB 1 PERSAMAAN. a) 2x + 3 = 9 a) 5 = b) x 2 9 = 0 b) = 12 c) x = 0 c) 2 adalah bilangan prima genap d) 3x 2 = 3x + 5 BAB PERSAMAAN Sifat Sifat Persamaan Persamaan adalah kalimat matematika terbuka yang menyatakan hubungan sama dengan. Sedangkan kesamaan adalah kalimat matematika tertutup yang menyatakan hubungan sama

Lebih terperinci

PERSAMAAN GARIS BAHAN BELAJAR MANDIRI 4

PERSAMAAN GARIS BAHAN BELAJAR MANDIRI 4 BAHAN BELAJAR MANDIRI 4 PERSAMAAN GARIS PENDAHULUAN Secara umum bahan belajar mandiri ini menjelaskan tentang konsep garis, dan persamaan garis lurus yang dinyatakan ke dalam bentuk implisit maupun bentuk

Lebih terperinci

Bab 1. Irisan Kerucut

Bab 1. Irisan Kerucut Tahun Ajaran 01 01-013/Genap Bab 1. Irisan Kerucut e=0 e 1 A. Lingkaran Persamaan Lingkaran yang berpusat di titik (0,0) Pada segitiga siku-siku, siku, menurut dalil phytagoras berlaku : c =

Lebih terperinci

Persamaan Parabola KEGIATAN BELAJAR 10

Persamaan Parabola KEGIATAN BELAJAR 10 1 KEGIATAN BELAJAR 10 Persamaan Parabola Setelah mempelajari kegiatan belajar 10 ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menentukan persamaan Parabola 2. Melukis Persamaan Parabola Anda tentu sangat mengenal

Lebih terperinci

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT 1. Menentukan koefisien persamaan kuadrat 2. Jenis-jenis akar persamaan kuadrat 3. Menyusun persamaan kuadrat yang akarnya diketahui 4. Fungsi kuadrat dan grafiknya

Lebih terperinci

MAKALAH FUNGSI KUADRAT GRAFIK FUNGSI,&SISTEM PERSAMAAN KUADRAT

MAKALAH FUNGSI KUADRAT GRAFIK FUNGSI,&SISTEM PERSAMAAN KUADRAT MAKALAH FUNGSI KUADRAT GRAFIK FUNGSI,&SISTEM PERSAMAAN KUADRAT Kelompok 3 : 1.Suci rachmawati (ekonomi akuntansi) 2.Fitri rachmad (ekonomi akuntansi) 3.Elif (ekonomi akuntansi) 4.Dewi shanty (ekonomi management)

Lebih terperinci

MADRASAH ALIYAH AL-MU AWANAH BEKASI SELATAN 2012

MADRASAH ALIYAH AL-MU AWANAH BEKASI SELATAN 2012 MODUL MATEMATIKA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 0 TAHUN AJARAN 0/0 MATERI PERSAMAAN KUADRAT DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT UNTUK KALANGAN MA AL-MU AWANAH MADRASAH ALIYAH AL-MU AWANAH BEKASI SELATAN 0 Jalan RH. Umar

Lebih terperinci

1. Akar-akar persamaan kuadrat 5x 2 3x + 1 = 0 adalah

1. Akar-akar persamaan kuadrat 5x 2 3x + 1 = 0 adalah 1. Akar-akar persamaan kuadrat 5x 3x + 1 0 adalah A. imajiner B. kompleks C. nyata, rasional dan sama D. nyata dan rasional E. nyata, rasional dan berlainan. NOTE : D > 0, memiliki akar-akar riil dan berbeda

Lebih terperinci

MIKROEKONOMI RESUME TEORI KESEIMBANGAN KONSUMEN

MIKROEKONOMI RESUME TEORI KESEIMBANGAN KONSUMEN MIKROEKONOMI RESUME TEORI KESEIMBANGAN KONSUMEN Dibuat oleh: Wahyuli Ambarwati Wulandari 7211410094 Akuntansi S1, 2010 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG 2012 A. PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN Pendekatan

Lebih terperinci

TEORI KEPUASAN KONSUMEN FEB Manajemen S-1

TEORI KEPUASAN KONSUMEN FEB Manajemen S-1 TEORI KEPUASAN Modul ke: 06 Teori Fakultas FEB KONSUMEN kepuasan konsumen mencoba menjelaskan bagaimana konsumen dengan anggaran yang terbatas mencoba memaksimalkan kepuasannya. Ada dua pendekatan dalam

Lebih terperinci

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. yang sejajar dengan garis yang diberikan tersebut.

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. yang sejajar dengan garis yang diberikan tersebut. 3 Gariis Lurus Dalam geometri aksiomatik/euclide konsep garis merupakan salah satu unsur ang tak terdefinisikan dalam arti keberadaanna tidak perlu didefinisikan. Karakteristik suatu garis diberikan pada

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018 Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 07/08 -. Jika diketahui x = 8, y = 5 dan z = 8, maka nilai dari x y z adalah.... (a) 0 (b) 00 (c) 500 (d) 750 (e)

Lebih terperinci

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran Bab Sumber: www.panebiancod.com Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu merumuskan persamaan lingkaran dan menggunakannya dalam pemecahan masalah; menentukan persamaan garis singgung pada lingkaran

Lebih terperinci

A. DEFINISI DAN BENTUK UMUM SISTEM PERSAMAAN LINEAR KUADRAT

A. DEFINISI DAN BENTUK UMUM SISTEM PERSAMAAN LINEAR KUADRAT K-13 Kelas X matematika PEMINATAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR KUADRAT TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi dan bentuk umum sistem

Lebih terperinci

KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN & PARIWISATA SMK NEGERI 1 SURABAYA. BY : Drs. Abd. Salam, MM

KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN & PARIWISATA SMK NEGERI 1 SURABAYA. BY : Drs. Abd. Salam, MM KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN & PARIWISATA SMK NEGERI 1 SURABAYA BAHAN AJAR FUNGSI LINIER & KUADRAT SMK NEGERI 1 SURABAYA Halaman 1 BAB FUNGSI A. FUNGSI DAN RELASI Topik penting yang

Lebih terperinci

Persamaan Garis singgung Melalui titik (x 1, y 1 ) diluar lingkaran. Pusat Lingkaran (a, b) Persamaan Garis singgung. Jari Jari r.

Persamaan Garis singgung Melalui titik (x 1, y 1 ) diluar lingkaran. Pusat Lingkaran (a, b) Persamaan Garis singgung. Jari Jari r. PERSAMAAN LINGKARAN Pusat Lingkaran (0, 0) Melalui titik (x, y ) pada lingkaran Jika diketahui gradient m xx y mx r yy r m x y r Persamaan Garis singgung Melalui titik (x, y ) diluar lingkaran Jari Jari

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Matematika

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Matematika K1 Revisi Antiremed Kelas 11 Matematika Peminatan - Persiapan PTS Semester Genap Halaman 1 01. Grafik berikut ini yang menunjukkan grafik dari parabola x 2 = -12y adalah... (Catatan: Setiap kotak pada

Lebih terperinci

MATERI 3 FUNGSI NON LINIER

MATERI 3 FUNGSI NON LINIER MATERI 3 FUNGSI NON LINIER Sub Materi : 1. Penggal dan lereng garis lurus 2. Pembentukan persamaan linier 3. Hubungan dua garis lurus 4. Pencarian akar-akar persamaan linier 5. Penerapan ekonomi Pertemuan

Lebih terperinci