Hukum Merapatkan Tumit Ketika Sujud

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hukum Merapatkan Tumit Ketika Sujud"

Transkripsi

1 Hukum Merapatkan Tumit Ketika Sujud Segala puji bagi Allah, sholawat dan salam terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya serta para pengikutnya. Wa ba du. Salah satu sifat sholat Nabi adalah merapatkan tumit ketika sujud. Namun sebagian ulama kontemporer menolak amalan ini dengan 2 alasan yang terkuat menurut mereka yaitu : 1. Haditsnya Syadz (menyelisihi hadits yang lebih shahih). 2. Tidak ada ulama madzhab yang mengamalkan sifat sholat ini. Sebelum kita membahas kedua alasan ini, mari kita lihat jalan periwayatan hadits yang menunjukkan sifat sholat ini. Imam Ibnu Khuzaimah dalam Ash-Shahih (No. 634), Imam Baihaqi dalam As- Sunan (no. 2827), Imam Ibnu Hibban dalam Ash-Shahih (no. 1967), Imam Thohawi dalam Musykilul Atsar (no. 92), Imam Al Hakim dalam Al Mustadrok (no. 832) dan Imam Ibnul Mundzir dalam Al Ausath (no. 1401) semuanya dari jalan - : :.: :.:.: : Haddatsanaa Said bin Abi Maryam, akhbaronaa Yahya bin Ayyub, haddatsanii Umaaroh bin Ghoziyyah ia berkata, aku mendengar Abu Nadhor berkata, aku mendengar Urwah bin Zubair berkata, Aisyah istri Nabi berkata : aku mencari Rasulullah -tadinya Beliau ada disampingku di tempat tidurku -, aku mendapati Nabi sedang sujud merapatkan tumitnya, jari-jari kakinya menghadap ke kiblat. Aku mendengar Beliau berdoa : aku berlindung dengan ridho-mu dari kemarahan-mu, dengan ampunan-mu dari hukuman-mu, dengan-mu dan dari-mu, aku memuji-mu yang belum mencakup semua yang ada pada- Mu. Ketika sudah selesai sholat Beliau bersabda : Wahai Aisyah, Syaihonmu telah mempengaruhimu. Aku berkata : apakah engkau memiliki syaithon?. Nabi menjawab : Tidak seorang manusia pun kecuali bersamanya ada Syaithon yang menemani. Aku berkata : engkau juga ditemani setan, wahai Rasulullah?. Nabi menjawab : iya saya juga, namun aku berdoa kepada Allah, maka syaithonku masuk Islam.

2 Kedudukan sanad : berikut rincian perowinya : 1. Said bin Abi Maryam (144 H 224 H), Abu Muhammad Said ibnul Hakam Ibnu Muhammad Al Mishri yang ma ruf dengan Ibnu Abi Maryam. Perowi Bukhori-Muslim, seorang yang tsiqoh, tsabat dan faqih sebagaimana penilaian Al Hafidz dalam At- Taqriib. 2. Yahya bin Ayyub (w. 168 H), Abul Abbas Al Mishri. Perowi Bukhori-Muslim, ditsiqohkan oleh Imam Ibnu Ma in, Imam Bukhori dan Imam Ibnu Hibban. Sebagian ulama seperti Imam Ahmad dan Imam Nasa I menilainya lemah. Pendapat yang pertengahan ia adalah Shoduq, sebagaimana peniliaian Imam Ibnu Adiy dan Al Hafidz Ibnu Hajar dalam At-Taqriib (Tahdzibain). 3. Umaaroh bin Ghoziyyah Al Madaniy (w. 140 H), perowi Muslim, Imam Bukhori mengeluarkan haditsnya sebagai mu alaq. ditsiqohkan oleh Imam Ahmad, Imam Abu Zur ah, Imam Ibnu Sa ad, Imam Daruquthni dan Imam Al ijli. Imam Nasa I menilainya laisa bihi ba sun dan Imam Abu Hatim menilainya, shoduq. 4. Abu Nadhor, adalah Hasyiim ibnul Qosim bin Muslim (134 H 207 H), Tabi I shoghir, perowi Bukhori-Muslim, dinilai tsiqoh tsabat oleh Al Hafidz dalam At- Taqriib. 5. Urwah bin Zubair, perowi yang masyhur, fuqohanya Tabi in. 6. Aisyah Ummul Mukminin. Kesimpulan : berdasarkan kondisi para perowinya, maka jalan ini hasan karena adanya kritikan ketsiqohan kepada Yahya bin Ayyub. Sekarang kita akan berdiskusi dengan sebagian ulama yang melemahkan hadits ini. Yang pertama, kata mereka hadits ini syadz karena bertentangan dengan riwayat berikut dari Abu Huroiroh dari Aisyah, bahwa ia berkata: - -».«aku mencari Rasulullah pada suatu malam dari tempat tidurku, lalu aku menemukannya, tanganku mendapati kedua telapak kakinya yang sebelah dalam, Nabi pada waktu itu sedang sholat di masjid (dalam kondisi sedang sujud-riwayat Malik) dan kedua kakinya ditegakkan, Nabi berdoa :..dst. (HR. Muslim, Malik dan selainnya). Sebelum kita lanjutkan, maka saya akan menyampaikan pengertian hadits syadz yaitu (penyelisihan rowi yang maqbul terhadap perowi ما روا ه المق بو ل م خال فا ل م ن ه و أ و ل ى م ن ه yang lebih unggul darinya). Maka yang dimaksud dengan rowi maqbul adalah rowi yang tsiqoh atau shoduq dan yang dimaksud dengan lebih unggul adalah bisa berupa

3 penyilisihan kepada 1 orang yang lebih tsiqoh atau kepada banyak perowi yang setara dengannya atau gabungan dari kedua hal tersebut. kemudian para ulama hadits berselisih tentang maksud dari pertentangan, apakah sekedar terdapat tambahan dari perowi yang bersendirian atau kurang unggul tersebut terhadap matan (isi) hadits dapat diketegorikan syadz atau tidak? Atau yang dimaksud adalah pertentangan secara makna, dalam artian kalau kita tetapkan tambahan matan tersebut dari perowi yang bersendirian atau kurang unggul tadi, berkonsekuensi menolak makna matan perowi yang lebih unggul yang tidak terdapat tambahan didalamnya. Barangkali pendapat terakhir inilah yang kami condong kepadanya. Imam Ibnu Sholah rohimahulloh berkata : Jika seorang perowi bersendirian pada suatu hadits, maka perlu diamati. Jika riwayat yang bersendirian tadi menyelisihi riwayat dari orang yang lebih unggul darinya, baik dari segi hapalan atau dhobtnya, maka kesendiriannya tadi adalah syadz. Namun jika tidak menyelisihi riwayat perowi yang unggul tadi, hanya ia saja yang meriwayatkan, maka ditinjau kondisi perowinya, jika ia perowi yang hafidz, tsiqoh, kokoh dan dhobt, maka diterima riwayat kesendiriannnya dan tidak dicela. Jika ia bukan perowi yang tsiqoh, hafidz, kokoh, maka kesendiriannya turun bergeser dari kategori shahih, lalu ia berkisar antara tingkatan pertengahan, jika rowi tersebut tidak jauh dari tingkatan hafidz, dhobt, tetap diterima dan dianggap hasan haditsnya, tidak dicatat sebagai kategori hadits dhoif. Namun jika rowi tadi jauh dari derajat ini, maka kita tolak kesendiriannya dan dikategorikan sebagai hadits syadz yang mungkar (Mukadimah Ibnu Sholah). Al Hafidz Ibnu Hajar dalam Nuzhatun Nadhor berkata : ] : : [ ] : [ )).. [ ] (( Tambahan dari kedua perowi yaitu perowi shahih dan hasan diterima, selama tidak bertentangan dengan perowi yang lebih tsiqoh yang tidak menyebutkan tambahan tersebut.

4 sebab tambahan bisa jadi tidak menafikan riwayat yang tidak disebutkan tambahan padanya, maka ini diterima secara mutlak, karena hukum haditsnya seperti hadits yang terpisah yang hanya perowi tsiqoh tersebut yang meriwayatkannya yang mana perowi lainnya tidak meriwayatkan dari gurunya tersebut. dan bisa juga tambahan itu menafikannya yang mana konsekuensi dari menerima riwayat yang terdapat tambahan akan menolak riwayat (yang lebih kuat yang tidak ada tambahannya-pent). Maka dalam hal ini dilakukan tarjih terhadap dua riwayat tersebut, sehingga diterima riwayat yang unggul dan ditolak riwayat yang marjuh. Setelah melihat pemaparan 2 Imam pakar ilmu hadits dunia, maka kami katakan, 1. Riwayat merapatkan kedua tumit bukan syadz, karena terkadang para ulama hadits meringkas matan hadits, mereka hanya fokus menampilkan keterangan yang akan dijadikannya hujjah. Misalnya dalam kasus ini, Imam Muslim yang meriwayatkan hadits Aisyah diatas yang tidak terdapat tambahan merapatkan tumit meletakkan hadits ini dalam Shahih Muslim pada bab (apa yang dibaca ketika ruku dan sujud). Sehingga fokus Imam Muslim adalah menampilkan doa yang dibaca oleh Rasulullah dalam sujudnya. Atau terdapat informasi tambahan yang tidak didengar oleh perowi lainnya, dalam kasus ini bahwa riwayat Aisyah yang terdapat tambahan merapatkan tumit disampaikan oleh Urwah bin Zubair, yang mana beliau memiliki kedudukan yang dekat dengan Aisyah, karena Urwah adalah keponakannya yang biasa keluar masuk rumah Aisyah untuk menimba ilmu dan keperluan lainnya. 2. Riwayat dalam shahih Muslim yang menyebutkan bahwa Ibunda Aisyah menyentuh kedua telapak kaki Nabi tidak bertentangan bahwa Nabi sedang merapatkan kedua tumitnya, bahkan sangat mungkin bahwa Nabi ketika itu sedang merapatkan kedua kakinya, karena Ibunda Aisyah mengungkapkan dengan (tanganku menyentuh kedua telapak kaki (bagian dalam) Nabi ), maka seandainya kedua kaki Nabi pada waktu itu renggang tangan Ibu kita bisa jadi hanya menyentuh satu kakinya saja. Dan dengan bukti perkataan Ibunda Aisyah bahwa tangannya menyentuh kedua kaki telapak kaki (bagian dalam) Nabi, maka berat sangka Nabi sedang merapatkan kedua kakinya. 3. Kami belum mendapatkan dari kalangan ulama mutaqodimin yang mengatakan bahwa hadits ini syadz, jangan-jangan yang mengatakan bahwa hadits ini syadz adalah pendapat yang syadz (ganjil) itu sendiri. 4. Para ulama yang pakar dalam hadits telah menilai bahwa hadits Merapatkan tumit adalah shahih dan telah diketahui bahwa hadits shahih adalah hadits yang telah terbebas dari syadz. Diantara mereka yang menilai hadits ini shahih :

5 I. Imam Ibnu Khuzaimah (223 H 311 H) beliau mencantumkan hadits ini dalam kitab shahihnya, dimana beliau berkata dalam judul kitabnya : II.. Ringkasan dari ringkasan Musnad shahih dari Nabi dengan penukilan perowi yang adil dari perowi yang adil yang bersambung sampai kepada Nabi tanpa ada keterputusan sanad ditengahnya dan tanpa ada tuduhan jarh kepada pembawa beritanya yang kami sebutkan sesuai dengan kehendak Allah. Jadi Imam Ibnu Khuzaimah mensyaratkan dalam kitabnya ini bahwa dia tidak mentakhrij melainkan hadits-hadits shahih. Imam Ibnu Hibban (273/279 H 354 H), beliau mencantumkan hadits ini dalam kitab shahihnya, dimana beliau berkata dalam mukadimah kitabnya : Maka aku mentadaburi hadits-hadits shahih untuk memudahkan para pelajar menghafalnya dan aku kerahkan segala pikiranku pada hadis ini agar para penyadur tidak sulit memahaminya. III. Imam Al Hakim (321 H 405 H), dalam Al Mustadrok setelah meriwayatkan hadits ini beliau berkomentar : Hadits ini shahih atas syarat Bukhori-Muslim namun mereka berdua tidak mengeluarkan dengan lafadz ini. Aku tidak mengetahui satu pun penyebutan merapatkan tumit dalam sujud, kecuali dalam hadits ini. IV. Kemudian perkataan Imam Al Hakim ini disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi dalam At-Talkhish. Namun kalau kita amati perowi-perowi yang telah disebutkan diatas, maka penilaian atas syarat Bukhori-Muslim perlu ditinjau, karena Umaroh bin Ghoziyyah, Imam Bukhori hanya menulis dalam kitab shahihnya (no. 1482) dengan sanad Mu alaq, sekalipun Mua alaq ini menggunakan sighot (bentuk kalimat) jazm (pasti) yang menunjukkan keshahihan riwayatnya. V. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu Fatawa berkata : Imam Baihaqi meriwayatkan dalam sunan kabiir pada bab merapatkan tumit dalam sujud dalam bab-bab sholat dengan sanad Shahih, didalamnya terdapat perowi yang

6 diperselisihkan keadilannya, namun Imam Bukhori telah meriwayatkan hadits perowi ini. Kemungkinan yang dimaksud syaikhul Islam adalah Yahya dan Syaikhul Islam mengisyaratkan bahwa yang rojih Yahya ini dapat dijadikan hujjah, dengan bukti Syaikhul Islam menshahihkan haditsnya. VI. Imam Al Albani menshahihkan haditsnya, bahkan beliau salah seorang yang mempopulerkan sifat sholat ini dalam karya monumentalnya Sifat Sholat Nabi. VII. Imam Ibnu Utsaimin dalam beberapa fatwa dan kitabnya, misalnya dalam Majmu Fatawanya (no. 383) beliau rohimahulloh menjawab : Adapun jarak antara kedua telapak kaki pada waktu sujud adalah tidak ada jarak padanya, karena sunnahnya merapatkan kedua telapak kakinya, sebagaimana tertera dalam Shahih Ibnu Khuzaimah. Adapun dalam kitabnya, misalnya Syaroh Mumti beliau berkata : : : ».. : «. Namun yang nampak dari sunnah adalah bahwa kedua telapak kaki dirapatkan, yakni merapatkan telapak kaki satu dengan lainnya, sebagaimana dalam Shahih (Muslim-pent) dari hadits Aisyah, ketika kehilangan Nabi, maka tangannya mendapati telapak kaki dalam Nabi yang sedang ditegakkan pada saat Nabi sedang sujud. Dan satu tangan tidak menyentuh kedua telapak kaki, kecuali kalau dirapatkan. Dan telah datang juga riwayat dalam Shahih Ibnu Khuzaimah dari hadits Aisyah yang tadi, bahwa Rasulullah merapatkan tumitnya. Maka berdasarkan hal ini untuk kedua telapak kaki dirapatkan (ketika sujud-pent.) berbeda dengan kedua lutut dan kedua tangan. VIII. Syaikh Syu aib Arnauth dalam ta liq terhadap Shahih Ibnu Hibban berkata : (sanadnya shahih atas syarat Muslim). IX. Syaikh Musthofa Al Adzhami dalam ta liq terhadap shahih Ibnu Khuzaimah berkata : (sanadnya shahin).

7 Sekarang tersisa diskusi yang kedua, yaitu alasannya bahwa kalangan ulama terdahulu baik dari ulama 4 madzhab maupun selainnya tidak mengamalkan hadits ini. Maka diskusi kita mulai bahwa : 1. Para ulama madzhab telah sepakat apabila ada hadits shahih, maka itu adalah madzhab mereka, sebagaimana perkataan yang masyhur dari mereka : (Jika telah shahih suatu hadits, maka itu adalah madzhabku). Maka sebagaimana penjelasan diatas bahwa hadits merapatkan tumit shahih tanpa keraguan, sehingga konsekuensi dari orang yang mengaku mengikuti para Aimah madzhab adalah mengamalkan hadits shahih ini. 2. Telah ada para ulama yang mengamalkan hadits ini, lihatlah Imam Ibnu Khuzaimah yang ketika meriwayatkan hadits ini, beliau memberi judul bab (bab merapatkan tumit ketika sujud). Begitu juga Imam Baihaqi dalam Sunannya menempatkannya pada bab. (bab tentang merapatkan kedua tumit dalam sholat). Imam Al Hakim sebelumnya telah menyebutkannya. Imam Ibnul Mundzir juga dalam Al Ausath memberi judul bab (merapatkan kedua tumit dan kedua paha juga seperti itu). Kalau mereka menyanggah bahwa penulisan judul bab belum tentu mewakili pendapat penulis tersebut, maka pernyataan ini tidak diterima, karena manhajnya ulama muhaditsin mutaqodimin, bahwa judul bab adalah merepresentasikan pendapat mereka, yakni disamping mereka adalah ahli hadits, mereka juga ahli fikih, dimana penulisan kitab hadits tersebut juga merupakan kitab fikih. Mereka memberikan judul bab sebagai fikih mereka didalam mengambil hukum dari hadits yang dibawakan dibawah judul bab tersebut. 3. Tidak diketahuinya seorang pun yang mengamalkan hadits ini dari kalangan ulama mutaqodimin padahal ada, sebagaimana point 2- bukan berarti gugur hadits tersebut. karena ketika suatu berita telah shahih dari Nabi, maka itu adalah hujjah bagi kita, karena kita hanya diperintahkan untuk mengikuti Nabi bukan selainnya. Allah berfirman : Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-nya (QS. Al A raaf (7) : 3). Imam Al Albani memberikan kaedah yang bagus dalam Tamamul Minnah : " " " :

8 : " " : - - : " Kaedah 14 wajib beramal dengan hadits shahih sekalipun dak diamalkan oleh seorang pun. Imam Syafi I dalam Ar-Risalah yang masyhur berkata : sesungguhnya Umar bin Khothob telah memutuskan bahwa jempol diatnya 15 ekor unta, ke ka mendapatkan kitabnya keluarga Ibnu Hazm bahwa Rasulullah bersabda : untuk se ap jari dendanya 10 ekor unta. Umar pun memutuskan dengannya. Ada yang berkata : mereka tidak menerima buku keluarga Amr bin Hazm wallaohu A lam- sampai yakin bahwa itu adalah bukunya Rasulullah. Dalam hadits ini ada dua dalil, yang pertama diterimanya berita yang kedua diterimanya berita pada waktu penetapannya, sekalipun sebelumnya tidak ada seorang Aimah pun yang mengamalkannya. Ini menunjukkan juga bahwa sekiranya seorang ulama berbuat kemudian ia mendapati dari Nabi berita yang menyelisihi perbuatan yang selama ini dilakukannya, maka ia tinggalkan amal sebelumnya karena berita Rasulullah tersebut. ini menunjukkan bahwa Hadits Rasulullah tetap dengan sendirinya tidak butuh telah diamalkan orang setelahnya. Semoga Allah merahmati Imam Al Albani yang menukilkan kepada kita perkataan indah Syaikhul Islam Ibnul Qoyyim dalam I lamul Muwaqi in (3/ ) : : : : : :

9 . Adalah salaf kita yang baik sangat mengingkari dan amat murka kepada orang-orang yang menentang hadits Rasulullah dengan pendapatnya atau qiyas atau menganggap baik sesuatu atau perkataan seorang manusia siapapun dia. Mereka memboikot para pelakunya dan mereka mengingkari juga orang-orang yang membuat perbandingan yang menyebabkan tidak bersegara untuk patuh kepada Nabi, menerima, mendengarkan dan taat kepadanya, mereka adalah orang-orang yang tidak terlintas dihatinya untuk segera menerima hadits Nabi sampai mereka menyaksikan adanya amalan atau qiyas atau sesuai dengan pendapatnya fulan dan fulan. Bahkan mereka sendiri sebenarnya berinteraksi dengan Firman Allah : Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka (QS.Al Ahzab (33) : 36), Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya (QS.An Nisaa (4) : 65 ). Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya). (QS. Al A raaf (7) : 3). Dan yang semisalnya. Kita berada pada zaman jika dikatakan kepada seseorang : telah tetap dari Nabi bahwa Beliau berkata begini begitu. Ia akan menjawab : siapa yang mengatakan ini? Ia menolak hadits tersebut dan menjadikan tidak diketahuinya orang yang mengamalkan sebagai hujjah untuk menyelisihi hadits tersebut dan meninggalkan mengamalkannya, sekiranya ia mau merenungi dirinya, ia akan mengetahui bahwa ucapan ini adalah sangat batil dan tidak halal baginya menolak sunah-sunah Rasulullah dengan kebodohan seperti ini. Dan yang lebih jelek dari ini adalah alasannya -karena kebodohannya- ketika ia berkeyakinan bahwa telah terjadi ijma yang menyelisihi sunah tersebut, ini adalah prasangka jelek kepada jamaah kaum muslimin yang mana ia menisbahkan kesepakatan mereka untuk menyelisihi sunah Rasulullah. Dan yang lebih jelek lagi adalah alasannya bahwa terjadinya ijma ini berasal dari kebodohannya dan karena ketidaktahuannya adanya orang yang mengamalkan hadits tersebut, maka perkaranya kembali sebelumnya yaitu kebodohan terhadap sunnah. Wallahu A lam. (dunukil dari Adabuz Zifaf karya Imam Al Albani).

Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang meninggal dunia.

Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang meninggal dunia. TAKHRIJ HADITS TALQIN KEPADA ORANG YANG AKAN MENINGGAL DENGAN SURAT YASIN Nabi diriwayatkan bersabda : Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang meninggal dunia. Takhrij : Diriwayatkan oleh Imam Abu Daud

Lebih terperinci

TAKHRIJ HADITS MEMBACA BASMALAH SEBELUM BERWUDHU

TAKHRIJ HADITS MEMBACA BASMALAH SEBELUM BERWUDHU TAKHRIJ HADITS MEMBACA BASMALAH SEBELUM BERWUDHU Imam Bukhori dalam kitab Shahihnya membuat judul bab pada Kitab Wudhu, Bab (Membaca Basmalah dalam semua keadaan dan ketika berhubungan badan). Disini Imam

Lebih terperinci

Bab 42 Menghapal Ilmu

Bab 42 Menghapal Ilmu - 42 Bab 42 Menghapal Ilmu Penjelasan : Salah satu cara Allah menjaga agama ini adalah dengan dibangkitkannya para ulama yang menghapal Al Qur an dan Sunah Nabi-Nya. Maka lahirlah diberbagai penjuru negeri-negeri

Lebih terperinci

BENARKAH KHUTBAH SHOLAT DUA HARI RAYA DUA KALI

BENARKAH KHUTBAH SHOLAT DUA HARI RAYA DUA KALI BENARKAH KHUTBAH SHOLAT DUA HARI RAYA DUA KALI Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa setelah dilaksanakannya sholat Ied, maka disunnahkan untuk mengadakan khutbah Ied. Bagi jamaah sholat ditekankan

Lebih terperinci

Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 TAKHRIJ HADITS ORANG YANG MENDAPATKAN RUKUKNYA IMAM

Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 TAKHRIJ HADITS ORANG YANG MENDAPATKAN RUKUKNYA IMAM 1 TAKHRIJ HADITS ORANG YANG MENDAPATKAN RUKUKNYA IMAM 2 TAKHRIJ HADITS ORANG YANG MENDAPATKAN RUKUKNYA IMAM MENDAPATKAN ROKAAT SHOLATNYA (dirangkum dari Irwaul Gholil karya syaikh M. Nasiruddin Al-Albani

Lebih terperinci

UCAPAN SELAMAT HARI RAYA

UCAPAN SELAMAT HARI RAYA UCAPAN SELAMAT HARI RAYA I. Pendapat Ulama Madzhab A. Madzhab Hanafi Diwakili oleh Imam Thohawi dalam catatannya terhadap Marooqil Falaah (2/527) beliau menjelaskan : : : Ucapan selamat hari raya dengan

Lebih terperinci

HUKUM MENGENAKAN SANDAL DI PEKUBURAN

HUKUM MENGENAKAN SANDAL DI PEKUBURAN HUKUM MENGENAKAN SANDAL DI PEKUBURAN I. Muqodimah : Prof. Abdul Wahhab Kholaf berkata dalam bukunya Ilmu Ushul Fiqih (hal. 143) : - - " "."." Nash Syar I atau undang-undang wajib untuk diamalkan sesuai

Lebih terperinci

Bab 32 Nasehatnya Imam kepada Wanita dan Pengajarannya kepada Wanita. Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita (QS. An Nisaa (4) : 34).

Bab 32 Nasehatnya Imam kepada Wanita dan Pengajarannya kepada Wanita. Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita (QS. An Nisaa (4) : 34). - 32 Bab 32 Nasehatnya Imam kepada Wanita dan Pengajarannya kepada Wanita Penjelasan : Para Imam yang merupakan kaum lelaki wajib memberikan nasehat kepada para wanita, karena kaum lelaki adalam Qoyyum

Lebih terperinci

Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu

Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu - 34 - - - -. Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu Umar bin Abdul Aziz menulis surat kepada Abu Bakar bin Hazm : lihatlah hadits Rasulullah, lalu tulislah. Aku khawatir (punahnya) kajian ilmu (hadits)

Lebih terperinci

DERAJAT HADITS PEROWI SHODUQ DALAM ILMU HADITS

DERAJAT HADITS PEROWI SHODUQ DALAM ILMU HADITS DERAJAT HADITS PEROWI SHODUQ DALAM ILMU HADITS I. MUKADIMAH. Artikel ini sengaja kami angkat karena sebagian ahli ilmu terutama dari kalangan kontemporer menyuarakan bahwa perowi yang diberikan status

Lebih terperinci

Penjelasan : Imam Syaukani berkata dalam tafsirnya Fathul Qodiir :

Penjelasan : Imam Syaukani berkata dalam tafsirnya Fathul Qodiir : - 2 Bab 2 Orang yang Ditanya tentang Suatu Ilmu dalam Keadaan Sibuk sedang Berbicara, Maka Ia Menyempurnakan Pembicaraannya, baru kemudian Menjawab Pertanyaan Tersebut Penjelasan : Yakni karena begitu

Lebih terperinci

Bab 26 Mengadakan Perjalanan Tentang Masalah Yang Terjadi dan Mengajarkan kepada Keluarganya

Bab 26 Mengadakan Perjalanan Tentang Masalah Yang Terjadi dan Mengajarkan kepada Keluarganya - 26 Bab 26 Mengadakan Perjalanan Tentang Masalah Yang Terjadi dan Mengajarkan kepada Keluarganya Penjelasan : Nazilah adalah kejadian baru yang butuh kepada hukum syar I. istilah ini menjadi populer pada

Lebih terperinci

Berkata Imam Bukhori : Penjelasan biografi perowi hadits :

Berkata Imam Bukhori : Penjelasan biografi perowi hadits : (» - - - 42 ) ( 43 ). «Bab 42 Sabda Nabi : Agama adalah Nasehat, untuk Allah, Rasulnya, para pemimpin kaum Muslimin dan umat Islam secara umum. Dan Firman Allah : {apabila mereka berlaku ikhlas kepada

Lebih terperinci

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam )

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam ) SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam ) I. Mukadimah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh berkata : - - :...

Lebih terperinci

ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA

ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA I. PENDAHULUAN ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA Allah melebihkan kaum laki-laki dibanding para wanita dalam firman-nya : [ 34 : ] { Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah

Lebih terperinci

Bab 3 Keutamaan Wudhu dan Putih Bersinar karena Bekas Wudhu

Bab 3 Keutamaan Wudhu dan Putih Bersinar karena Bekas Wudhu - 3 Bab 3 Keutamaan Wudhu dan Putih Bersinar karena Bekas Wudhu Penjelasan : Sistematis yang sangat bagus dari Imam Bukhori, setelah beliau rohimahulloh menyebutkan dalil disyariatkannya wudhu dari Al

Lebih terperinci

Bab 4 Air Bekas Orang Junub dan Selainnya

Bab 4 Air Bekas Orang Junub dan Selainnya ٤ Bab 4 Air Bekas Orang Junub dan Selainnya ( ) Terjemahan : Al Imam berkata, (Riwayat 1) akhbaronaa Sufyan dari Az-Zuhri dari Urwah dari Aisyah bahwa Rasulullah pernah mandi dari suatu Qodh/Faroq, aku

Lebih terperinci

Berkata Imam Bukhori :

Berkata Imam Bukhori : - 8 Bab 8 Orang yang Ikut Duduk ketika Menghadiri Sebuah Majelis dan Orang yang Menjumpai Tempat yang Lowong dalam sebuah Majelis lalu Ia pun Duduk Menempatinya Penjelasan : Yang dimaksud dengan Majelis

Lebih terperinci

Bab 38 Dosa Bagi Orang yang Berdusta Atas Nabi

Bab 38 Dosa Bagi Orang yang Berdusta Atas Nabi - - - 38 Bab 38 Dosa Bagi Orang yang Berdusta Atas Nabi Penjelasan : Berdusta adalah perbuatan yang sangat tercela dan ini adalah salah satu sifat dari orang-orang Munafik. Allah berfriman : Dalam hati

Lebih terperinci

Bab 24 Tanda Kemunafikan

Bab 24 Tanda Kemunafikan - 24 Bab 24 Tanda Kemunafikan Penjelasan : Masih berkaitan dengan bab sebelumnya, sekarang disini akan dibahas tantang kemunafikan, dimana para ulama kita membagi Nifak menjadi 2(dua macam) yaitu : 1.

Lebih terperinci

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM TAFSIR AL QUR AN UL KARIM aku berlindung kepada Allah dari godaan Setan yang terkutuk. Tafsir : I. Makna Kalimat Ta awdudz Imam Ibnu Katsir rohimahulloh berkata dalam tafsinya : Al Istiadzah adalah berlindung

Lebih terperinci

Bab 37 Hendaknya Yang Hadir Menyampaikan Ilmu kepada Yang Tidak Hadir Ini adalah perkataan Nabi yang dinukil Ibnu Abbas

Bab 37 Hendaknya Yang Hadir Menyampaikan Ilmu kepada Yang Tidak Hadir Ini adalah perkataan Nabi yang dinukil Ibnu Abbas - - 37 - Bab 37 Hendaknya Yang Hadir Menyampaikan Ilmu kepada Yang Tidak Hadir Ini adalah perkataan Nabi yang dinukil Ibnu Abbas Penjelasan : Berbagai macam cara telah ditunjukkan syariat didalam proses

Lebih terperinci

Bab 23 Dholim dibawah dholim (yang besar)

Bab 23 Dholim dibawah dholim (yang besar) - 23 Penjelasan : Bab 23 Dholim dibawah dholim (yang besar) Kedholiman adalah lawan dari keadilan yaitu menempatkan sesuatu tidak sesuai dengan tempatnya. Disini Imam Bukhori ingin menunjukkan bahwa kedholiman

Lebih terperinci

Bab 7 Tentang Al Munawalah Para Ulama untuk Menyebarkan Ilmunya ke Seluruh Negeri

Bab 7 Tentang Al Munawalah Para Ulama untuk Menyebarkan Ilmunya ke Seluruh Negeri . - 7 Bab 7 Tentang Al Munawalah Para Ulama untuk Menyebarkan Ilmunya ke Seluruh Negeri Penjelasan : Al Munawalah yang dimaksud oleh Imam Bukhori disini adalah yang berkaitan dengan ilmu Mustholah hadits,

Lebih terperinci

Bab 24 Orang yang Menjawab Fatwa dengan Isyarat Tangan dan Kepala

Bab 24 Orang yang Menjawab Fatwa dengan Isyarat Tangan dan Kepala - 24 Bab 24 Orang yang Menjawab Fatwa dengan Isyarat Tangan dan Kepala Penjelasan : Imam Bukhori masih melanjutkan berbagai macam cara dan bentuk penyampaian ilmu. Dalam bab ini beliau akan menampilkan

Lebih terperinci

Bab 40 Menunaikan Pembagian Seperlima Harta Rampasan Perang Termasuk Keimanan

Bab 40 Menunaikan Pembagian Seperlima Harta Rampasan Perang Termasuk Keimanan - 40 Bab 40 Menunaikan Pembagian Seperlima Harta Rampasan Perang Termasuk Keimanan Penjelasan : Imam Bukhori membuat judul bab ini berdasarkan jawaban Nabi dalam hadits yang dibawakan disini (hadits no.

Lebih terperinci

Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 1. Kitab Bersuci. Bab 1

Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 1. Kitab Bersuci. Bab 1 Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang 1. Kitab Bersuci Bab 1 " " " ( ) " Akhbaronaa Ar Robii bin Sulaiman ia berkata, akhbaronaa Imam Syafi I rohimahulloh beliau berkata : Allah

Lebih terperinci

WAKTU TERJADINYA PERISTIWA ISRAA DAN MI RAJ

WAKTU TERJADINYA PERISTIWA ISRAA DAN MI RAJ WAKTU TERJADINYA PERISTIWA ISRAA DAN MI RAJ Syaikh Mubarokfuri berkata dalam Rokhiqul Makhtuum (hal. 108) : :. : 1. : 2. 10 : 3. 12 : 4. 13 : 5. 13 : 6.. Para ulama berbeda pendapat tentang penentuan waktu

Lebih terperinci

TAKHRIJ HADITS DUNIA LEBIH RENDAH NILAINYA DARIPADA SAYAP NYAMUK

TAKHRIJ HADITS DUNIA LEBIH RENDAH NILAINYA DARIPADA SAYAP NYAMUK TAKHRIJ HADITS DUNIA LEBIH RENDAH NILAINYA DARIPADA SAYAP NYAMUK Nabi bersabda : Sekiranya dunia seimbang dengan nilai sayap nyamuk, niscaya Dia tidak akan memberikan kepada orang kafir minuman daripadanya

Lebih terperinci

HUKUM SUTROH. Salah satu sifat sholat Nabi adalah menempatkan sutroh didepannya ketika sholat. Sutroh adalah :

HUKUM SUTROH. Salah satu sifat sholat Nabi adalah menempatkan sutroh didepannya ketika sholat. Sutroh adalah : HUKUM SUTROH I. Mukadimah Salah satu sifat sholat Nabi adalah menempatkan sutroh didepannya ketika sholat. Sutroh adalah :. Suatu benda yang ditancapkan atau dibentangkan didepan orang yang sholat berupa

Lebih terperinci

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH Derajat Hadits Puasa TARWIYAH حفظو هللا Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat Publication : 1436 H_2015 M Shahih dan Dha'if Hadits Puasa Enam Hari Bulan Syawwal Sumber : www.almanhaj.or.id yang menyalinnya

Lebih terperinci

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya Tidak Sedikit manusia bertanya, bagaimanakah puasa sunah Asyura itu? Dan kapankah pelaksanaannya? Dalil-Dalilnya: Berikut ini adalah dalil-dalil puasa tersebut:

Lebih terperinci

Bab 39 Penulisan Ilmu

Bab 39 Penulisan Ilmu - 39 Bab 39 Penulisan Ilmu Penjelasan : Seperti yang telah disinggung sebelumnya pada bab yang hadir menyampaikan ilmu kepada yang tidak hadir, bahwa penulisan (kodifikasi) hadits telah ada sejak zaman

Lebih terperinci

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

: :

: : [ ] : : : Hikmah (Bijaksana) "Dan barangsiapa yang diberikan hikmah maka sungguh ia telah diberikan kebaikan yang banyak." Sesungguhnya orang yang mempunyai niat yang baik dan ibadah yang benar, kebaikannya

Lebih terperinci

E٤٢ J٣٣ W F : :

E٤٢ J٣٣ W F : : [ ] E٤٢ J٣٣ W F : : Masyarakat yang bersih, yang tidak dipenuhi berbagai berita adalah masyarakat yang selamat serta terjaga, dan yang melakukan maksiat tetap tertutup dengan tutupan Allah atasnya hingga

Lebih terperinci

ISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU HADITS

ISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU HADITS ISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU HADITS Berikut ini adalah beberapa istilah di dalam ilmu hadits: Ahad Hadits yang tidak mencapai derajat mutawatir. Al-Hafizh Kedudukan yang lebih tinggi dari muhaddits, mengetahui

Lebih terperinci

Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 SHOLAT EKSEKUSI MATI

Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 SHOLAT EKSEKUSI MATI 1 SHOLAT EKSEKUSI MATI 2 SHOLAT SUNNAH YANG JARANG DIKERJAKAN KEBANYAKAN KAUM MUSLIMIN Rosulullah sholallahu alaihi wa salam telah mengajarkan kepada umatnya seluruh ajaran agama baik yang besar maupun

Lebih terperinci

TAKHRIJ HADITS GHUFRONAAK

TAKHRIJ HADITS GHUFRONAAK TAKHRIJ HADITS GHUFRONAAK. Doa yang masyhur yang dibaca ketika seseorang keluar dari kamar mandi adalah doa Ghufronaak (semoga Allah mengampuniku). Doa ini diriwayatkan hanya dari satu orang sahabat yang

Lebih terperinci

Bab 28 Marah Pada Saat Memberikan Pengarahan dan Pelajaran Jika Dipandang ada Suatu Perkara yang Dibenci

Bab 28 Marah Pada Saat Memberikan Pengarahan dan Pelajaran Jika Dipandang ada Suatu Perkara yang Dibenci - 28 Bab 28 Marah Pada Saat Memberikan Pengarahan dan Pelajaran Jika Dipandang ada Suatu Perkara yang Dibenci Penjelasan : Adakalanya seorang pendidik untuk memberikan pelajaran kepada para muridnya bahwa

Lebih terperinci

HUKUM BERBUKA PUASA BAGI WANITA HAMIL DAN MENYUSUI

HUKUM BERBUKA PUASA BAGI WANITA HAMIL DAN MENYUSUI HUKUM BERBUKA PUASA BAGI WANITA HAMIL DAN MENYUSUI I. Mukadimah : Wanita yang hamil atau menyusui pada umumnya kondisi mereka sangat lemah ketika harus tidak makan dan minum mulai dari terbit fajar sampai

Lebih terperinci

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar Hadits Yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA Publication : 1438 H_2017 M Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

Lebih terperinci

HUKUM SEPUTAR MAKMUM MASBUQ DAN KEKELIRUAN YANG BERKAITAN DENGANNYA

HUKUM SEPUTAR MAKMUM MASBUQ DAN KEKELIRUAN YANG BERKAITAN DENGANNYA HUKUM SEPUTAR MAKMUM MASBUQ DAN KEKELIRUAN YANG BERKAITAN DENGANNYA Oleh: Ainur Rofiq Makmum masbuq adalah makmum yang tidak mendapati takbirotul ihrom bersama imam. Maka wajib baginya mengikuti imam dalam

Lebih terperinci

Kelemahan Hadits-Hadits Tentang Mengusap Muka Dengan Kedua Tangan Sesudah Selesai Berdo'a

Kelemahan Hadits-Hadits Tentang Mengusap Muka Dengan Kedua Tangan Sesudah Selesai Berdo'a Kelemahan Hadits-Hadits Tentang Mengusap Muka Dengan Kedua Tangan Sesudah Selesai Berdo'a Abdul Hakim bin Amir Abdat PENDAHULUAN Sering kita melihat diantara saudara-saudara kita apabila telah selesai

Lebih terperinci

Hukum Mengqadha' Puasa Ramadhan

Hukum Mengqadha' Puasa Ramadhan Hukum Mengqadha' Puasa Ramadhan [ Indonesia Indonesian ] Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid Terjemah : Abdurrahman Mubarok Ata Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 " " :

Lebih terperinci

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

KAIDAH FIQH. Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan Publication: 1436 H_2015 M KAIDAH FIQH إ ع م ال الد ل ي ل ي أ و ل م ن إ ه ال أ ح د ه ا م ا أ م ك ن "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015

Lebih terperinci

Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc Dipublikasikan ulang dari

Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc Dipublikasikan ulang dari Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc Dipublikasikan ulang dari www.muslim.or.id Penyebar: Iman Daryanto [http://www.ebookislamgratis.wordpress] Buletin At Tauhid Edisi 18 Tahun X Segala puji

Lebih terperinci

Membatalkan Shalat Witir

Membatalkan Shalat Witir Membatalkan Shalat Witir [ Indonesia Indonesian ندونييس 0T] Dr. Muhammad bin Fahd al-furaih Dinukil dari Buku Masalah-Masalah Shalat Malam (hal. 76-79) Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko

Lebih terperinci

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

Bab 10 Ilmu sebelum Ucapan dan Perbuatan

Bab 10 Ilmu sebelum Ucapan dan Perbuatan - 10 Bab 10 Ilmu sebelum Ucapan dan Perbuatan Penjelasan : Judul bab ini sangat masyhur dikalangan ulama kita, karena pernyataan ini adalah salah satu kaedah prinsipil yang harus dipegang oleh setiap kaum

Lebih terperinci

BEBERAPA MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PUASA RAMADHAN

BEBERAPA MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PUASA RAMADHAN BEBERAPA MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PUASA RAMADHAN NIAT Wajibnya Berniat Puasa Sebelum Terbit Fajar Shadiq (Waktu Subuh) Ketika Puasa Wajib Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam Barangsiapa yang tidak

Lebih terperinci

SHOLAT WITIR (Bagian Tiga : Macam-Macam Sholat Sunnah)

SHOLAT WITIR (Bagian Tiga : Macam-Macam Sholat Sunnah) p SHOLAT WITIR (Bagian Tiga : Macam-Macam Sholat Sunnah) A. Hukum Sholat Witir Sholat witir adalah sunnah mu akkad yang diistimewakan oleh Rosululloh. Demikian pendapat yang dipilih oleh umhur Ulama (mayoritas

Lebih terperinci

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA Jama ah Jum at rahimakumullah Setiap muslim pasti bersaksi, mengakui bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasulullah, tapi tidak semua muslim memahami hakikat yang

Lebih terperinci

Bab 34 Zakat Termasuk Islam

Bab 34 Zakat Termasuk Islam - 34 ( ) Bab 34 Zakat Termasuk Islam Firman Allah : {Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka

Lebih terperinci

2. Perawi harus adil. Artinya, perawi tersebut tidak menjalankan kefasikan, dosa-dosa, perbuatan dan perkataan yang hina.

2. Perawi harus adil. Artinya, perawi tersebut tidak menjalankan kefasikan, dosa-dosa, perbuatan dan perkataan yang hina. Istilah-istilah dalam hadits Sanad: Jalan menuju lafadh hadits. Misalnya, A meriwayatkan hadits dari B, ia meriwayatkan hadits dari C, ia meriwayatkan hadits dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. Jalan

Lebih terperinci

$! " # %& ' ( ) * &+, -. /0 1 &+ 23 4 52 6 27! "#$

$!  # %& ' ( ) * &+, -. /0 1 &+ 23 4 52 6 27! #$ [ ] : : : Ikhtilaf Ulama, Sebab dan Sikap Kita Terhadapnya Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kepada kita nikmat iman dan islam serta kesehatan, karunia yang tiada taranya yang telah diberikan-nya

Lebih terperinci

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya Berikut ini adalah beberapa kekhususan-kekhususan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak dimiliki oleh umatnya

Lebih terperinci

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed TAWASSUL Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed Setelah kita mengetahui bahaya kesyirikan yang sangat besar di dunia dan akhirat, kita perlu mengetahui secara rinci bentuk-bentuk kesyirikan yang banyak terjadi

Lebih terperinci

RISALAH AQIQAH. Hukum Melaksanakan Aqiqah

RISALAH AQIQAH. Hukum Melaksanakan Aqiqah RISALAH AQIQAH Hukum Melaksanakan Aqiqah Aqiqah dalam istilah agama adalah sembelihan untuk anak yang baru lahir sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dengan niat dan syarat syarat tertentu. Oleh

Lebih terperinci

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA Publication : 1438 H_2017 M Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu حفظه هللا Ustadz Abdullah

Lebih terperinci

SUNNAH NABI. Dan dikuatkan dengan Hadist dari Imam Bukhari disalah satu bab yaitu: sunnahnya berwudhu sebelum mandi

SUNNAH NABI. Dan dikuatkan dengan Hadist dari Imam Bukhari disalah satu bab yaitu: sunnahnya berwudhu sebelum mandi SUNNAH NABI Hal yang ingin saya sampaikan dalam kultum pagi hari ini tentang sunnah nabi yang sering disepelekan, saya hanya ingin menyampaikan 9 sunnah dari sekian banyak sunnah diantaranya yaitu : 1.

Lebih terperinci

: :

: : [ ] : : Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah. Shalat witir merupakan ibadah yang paling agung di sisi Allah. Sehingga sebagian ulama

Lebih terperinci

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43) Mari sholat berjamaah Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43) Jangan Sia-Siakan Shalat Allah SWT berfirman:. Maka datanglah sesudah mereka,

Lebih terperinci

DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA

DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA DZIKIR PAGI DAN PETANG dan Penjelasan Maknanya ع ن ا ب ه ر ي ر ة ق ال : ك ان ر س ول ال ه ص ل ال ه ع ل ي ه و س ل م ي ع ل م ا ص ح اب ه ي ق ول : ا ذ ا ا ص ب ح ا ح د

Lebih terperinci

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Gambaran Wanita Menggunakan Jilbab PUNUK ONTA

Gambaran Wanita Menggunakan Jilbab PUNUK ONTA Gambaran Wanita Menggunakan Jilbab PUNUK ONTA by Hilfan Soeltansyah - Tuesday, June 19, 2012 http://hilfan.staff.telkomuniversity.ac.id/2012/06/gambaran-wanita-menggunakan-jilbab-punuk-onta/ Gambaran Wanita

Lebih terperinci

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:????????????????????????

Lebih terperinci

Definisi Khutbah Jumat

Definisi Khutbah Jumat Definisi Khutbah Jumat 1. Definisi khotbah Definisi secara bahasa Khotbah, secara bahasa, adalah 'perkataan yang disampaikan di atas mimbar'. Adapun kata khitbah yang seakar dengan kata khotbah (dalam

Lebih terperinci

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : [ ] E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : MENGHORMATI ORANG LAIN "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami." Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai

Lebih terperinci

Apa yang Dianjurkan Setelah Selesai Witir

Apa yang Dianjurkan Setelah Selesai Witir Apa yang Dianjurkan Setelah Selesai Witir ] إندوني - Indonesian [ Indonesia - DR. Muhammad bin Fahd al-furaih Dinukil dari Buku Masalah-Masalah Shalat Malam (hal. 71-75) 0Terjemah0T 0T: 0TMuhammad Iqbal

Lebih terperinci

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid حكم قول: فلان شهيد ] إندوني [ Indonesia Indonesian Syaikh Muhammad al Utsaimin rahimahullah Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2011 1432

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM MALIK DAN IMAM SHAFI I TERHADAP. A. Komparasi Pendapat Imam Malik dan Imam Shafi i terhadap Ucapan

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM MALIK DAN IMAM SHAFI I TERHADAP. A. Komparasi Pendapat Imam Malik dan Imam Shafi i terhadap Ucapan BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM MALIK DAN IMAM SHAFI I TERHADAP UCAPAN ISTINSHA@ DALAM IKRAR TALAK A. Komparasi Pendapat Imam Malik dan Imam Shafi i terhadap Ucapan Istinsha> dalam Ikrar Talak Hukum Islam

Lebih terperinci

Memperbaiki Kesalahan dalam Bulan Ramadhan

Memperbaiki Kesalahan dalam Bulan Ramadhan Memperbaiki Kesalahan dalam Bulan Ramadhan [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Admin Darus Salaf Terjemah : Tim an-nashihah.com Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 : : : 2009 1430 2 Memperbaiki beberapa

Lebih terperinci

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I. Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I. Shalat witir merupakan ibadah yang paling agung di sisi

Lebih terperinci

Suap Mengundang Laknat

Suap Mengundang Laknat Suap Mengundang Laknat Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Edisi 02/ I/ Dzulhijjah/ 1425 H Januari/ 2005 M)

Edisi 02/ I/ Dzulhijjah/ 1425 H Januari/ 2005 M) Edisi 02/ I/ Dzulhijjah/ 1425 H Januari/ 2005 M) -Dilarang memperbanyak isi ebook ini untuk tujuan komersil- Sumber aqidah (keyakinan) dan hukum agama Islam adalah Al-Kitab (Al -Qur an) dan As-Sunnah (Al

Lebih terperinci

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

: The Prostration of Forgetfulness : Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin

: The Prostration of Forgetfulness : Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Judul Asli Penulis : The Prostration of Forgetfulness : Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Judul Terjemahan : Tata Cara Sujud Sahwi Alih Bahasa : Ummu Abdillah al-buthoniyah Editor : Muhammad Rivai

Lebih terperinci

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA DOA dan DZIKIR SEPUTAR PUASA Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA Sumber: Sebagian Besar Dikutip dari Hisnul Muslim, Lengkapnya lihat ebook Versi CHM e-book ini didownload

Lebih terperinci

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Berdzikir Dengan BIJI TASBIH حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Berdzikir Dengan BIJI TASBIH حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA Hadits Palsu Tentang Keutamaan Berdzikir Dengan BIJI TASBIH حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA Publication : 1436 H_2015 M Hadits Palsu Tentang Keutamaan Berdzikir Dengan Biji Tasbih حفظه

Lebih terperinci

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at Dalam pembahasan ini ada tiga persoalan yang akan kami ketengahkan: 1. Hukum membaca sebagian Al-Quran dalam khutbah. 2.Kadar minimal Al-Qur an yang dibaca

Lebih terperinci

Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Untuk Berdoa

Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Untuk Berdoa Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Untuk Berdoa Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Umur Untuk Amal Shaleh

Umur Untuk Amal Shaleh Umur Untuk Amal Shaleh Khotbah Jumat:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????:???????????????????????

Lebih terperinci

Menggapai Kejayaan Islam

Menggapai Kejayaan Islam Menggapai Kejayaan Islam, "Apabila kamu telah berjual beli dengan 'inah (salah satu sistem riba'), dan kamu memegang ekor- ekor sapi (sibuk dengan ternaknya), puas dengan bercocok tanam, serta kalian meninggalkan

Lebih terperinci

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah Sifat Wara' ك ن و ر ع ا ت ك ن ا ع ب د الن اس "Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah" Sesungguhnya orang yang mengenal Rabb-nya dan menempatkan-nya sebagaimana mestinya,

Lebih terperinci

Bab 26 Jihad termasuk Keimanan

Bab 26 Jihad termasuk Keimanan - 26 Bab 26 Jihad termasuk Keimanan Penjelasan : Jihad secara bahasa berasal dari kata Al Jahdu (dengan fathah Ja) yang bermakna kepayahan, atau berasal dari kata Al Juhdu (dengan didhomah Ja-nya) yang

Lebih terperinci

Bukti Cinta Kepada Nabi

Bukti Cinta Kepada Nabi Bukti Cinta Kepada Nabi Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Analisis Hadis Kitab Allah Dan Sunahku

Analisis Hadis Kitab Allah Dan Sunahku Analisis Hadis Kitab Allah Dan Sunahku (Oleh: J. algar. secondprince) Tulisan ini akan membahas hadis Kitabullah wa Sunnaty yang sering dijadikan dasar bahwa kita harus berpedoman kepada Al Quran dan Sunnah

Lebih terperinci

SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin

SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin Pendahuluan SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga tercurah kepada nabi kita Muhammad yang telah menyampaikan risalah dengan

Lebih terperinci

BIMBINGAN BAGI ORANG TUA YANG MENGAJAK ANAKNYA SHALAT DI MASJID

BIMBINGAN BAGI ORANG TUA YANG MENGAJAK ANAKNYA SHALAT DI MASJID BIMBINGAN BAGI ORANG TUA YANG MENGAJAK ANAKNYA SHALAT DI MASJID Oleh : Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah PADA UMUR BERAPA ANAK DIBAWA KE MASJID? Pertanyaan : Seseorang dari

Lebih terperinci

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat (الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat ك ن و ر ع ا ت ك ن ا ع ب د الن اس "Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah" Sesungguhnya orang yang mengenal Rabb-nya dan menempatkan-nya

Lebih terperinci

A. Pengertian Fiqih. A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa:

A. Pengertian Fiqih. A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa: A. Pengertian Fiqih A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa: Fiqih menurut bahasa berarti paham, seperti dalam firman Allah : Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan

Lebih terperinci

HADITS KEduapuluh tujuh Arti Hadits / :

HADITS KEduapuluh tujuh Arti Hadits / : HADITS KEduapuluh tujuh Arti Hadits / : Dari Nawwas bin Sam an radhiallahuanhu, dari Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam beliau bersabda: Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan dosa adalah apa yang

Lebih terperinci

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Institut Pertanian Bogor Ternyata Hari Jum at itu Ternyata Hari Jum at itu Istimewa Penyusun: Ummu Aufa Muraja ah: Ustadz Abu Salman Saudariku, kabar gembira untuk kita

Lebih terperinci

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali KUMPULAN FATWA Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430

Lebih terperinci

Hukum Memelihara Jenggot

Hukum Memelihara Jenggot Hukum Memelihara Jenggot حكم عفا للحية [ Indonesia Indonesian ند نيn ] Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2010-1431 1 حكم عفا للحية»

Lebih terperinci

HUKUM BERWUDHU SETIAP KALI DATANG WAKTU SHOLAT BAGI WANITA MUSTAHADHOH

HUKUM BERWUDHU SETIAP KALI DATANG WAKTU SHOLAT BAGI WANITA MUSTAHADHOH HUKUM BERWUDHU SETIAP KALI DATANG WAKTU SHOLAT BAGI WANITA MUSTAHADHOH I. PENDAHULUAN Syaikh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah mendefinisikan darah istihadhoh adalah : Terus menerus dan mengalirnya darah

Lebih terperinci

Ditulis oleh administrator Senin, 15 Desember :29 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 20 Mei :36

Ditulis oleh administrator Senin, 15 Desember :29 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 20 Mei :36 Apabila seseorang diberikan sebuah informasi tentang sesuatu untuk pertama kalinya, maka orang itu akan menganggap bahwa informasi tersebut adalah sebuah kebenaran. Sehingga jika ada orang lain yang memberikan

Lebih terperinci

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia Seribu Satu Sebab Kematian Manusia Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Penulis: Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja

Penulis: Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja Penulis: Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja www.firanda.com Penyebar: Iman Daryanto [http://www.ebookislamgratis.wordpress.com] Pertanyaan : Assalamu'alaikum ustadz...barokallahu fiik, ada beberapa pertanyaan

Lebih terperinci