ANALISIS JALUR MODEL TRIMMING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS JALUR MODEL TRIMMING"

Transkripsi

1 1 ANALISIS JALUR MODEL TRIMMING UNTUK MENGETAHUI FAKTOR- FAKTOR ANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA UM) esiana Adiningrum 1, Dwiyana, dan Trianingsih Eni Lestari 3 Universitas Negeri Malang esiana91@gmail.com Abstract: The purpose of this research are to determine factors that directly influence simultaneously and factor which have most dominant influence to the learn motivation and the academic achievement of students academic achievement in Department of Mathematics, Faculty of Mathematic and Science, State University of Malang, by using a path analysis method with trimming model. Observed variables are intrinsic factors in self of student, family environment, social environment, the quality of lecturer, the conditions and atmosphere of the lecture hall, library facilities, learn motivation, and students' academic achievement. The results of this research are variables that directly affect simultaneously of learn motivation are intrinsic factor in student self, family environment, social environment, and quality of faculty, that is 91.%. And variable which have most dominant influence is the quality of lecturer, that is 61,40%. Whereas variables that directly affect simultaneously of academic achievement are the family environment, the conditions and the atmosphere of the lecture hall, and learn motivation, that is 96,1%. And variable which have most dominant influence is learn motivation, that is 40,04%. Keywords: path analysis, learn motivation, academic achievement Pendidikan adalah suatu upaya untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan dengan peningkatan mutu pendidikan nasional pada umumnya dan peningkatan prestasi akademik seseorang pada khususnya. Menurut Bloom (dalam Azwar, 00), prestasi akademik adalah mengungkapkan keberhasilan seseorang dalam belajar. Prestasi belajar mahasiswa dapat terlihat dari nilai indeks prestasi (IP) yang diperolehnya pada setiap semester. Prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor intrinsik maupun ekstrinsik. Salah satu faktor intrinsiknya adalah motivasi belajar. Motivasi merupakan kondisi dalam diri individu yang dapat mendorong atau menggerakkan individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan (Sukmadinata, 005:61). Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat besar peranannya terhadap prestasi akademik seseorang. Mahasiswa yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai keinginan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan berhasil dalam belajarnya. Pintrich dan Schunk (1996) menyatakan bahwa dalam dunia pendidikan, motivasi intrinsik yang dimiliki seseorang lebih membantu dalam proses belajar dan meraih prestasi yang baik. Motivasi yang kuat tentu banyak faktor pendukungnya, baik faktor intrinsik dalam dirinya maupun faktor ekstrinsik (lingkungan belajarnya). Teknik analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel tersebut adalah Analisis Jalur model Trimming. Menurut Robert D. Rutherford (dalam Jonathan Sarwono, 007:1), Analisis jalur adalah suatu teknik untuk meng-analisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel eksogennya mempengaruhi variabel endogen tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung. Sedangkan model Trimming digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan. Adapun prinsip dasar atau asumsi yang sebaiknya dipenuhi dalam analisis jalur, antara lain (Jonathan Sarwono, 007): Adanya linieritas dan aditivitas.hanya sistem aliran kausal ke satu arah. Data berskala interval, jika belum dalam bentuk skala interval, sebaiknya data diubah terlebih dahulu deng- 1. esiana Adiningrum adalah mahasiswa jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang. Dwiyana adalah dosen jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang 3. Trianingsih Eni Lestari adalah dosen jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang

2 an menggunakan Metode Suksesive Interval (MSI). Terdapat ukuran sampel yang memadai, sebaiknya digunakan sampel di atas 100. Variabel observasi diukur tanpa kesalahan (instrument pengukuran valid dan reliabel). Model yang dianalisis dispesifikasikan dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsepkonsep yang relevan. Data berdistribusi Normal Multivariat dan terjadi multi-kolinieritas antar variabel eksogen. Pada analisis jalur terdapat diagram jalur yang merupakan suatu diagram yang menggambarkan hubungan sebab akibat antara variabel eksogen dan endogen. Untuk menunjukkan pengaruh langsung dari variabel eksogen terhadap variabel endogennya diperlukan koefisien jalur yang merupakan koefisien regresi yang distandartkan atau disebut beta yang disimbolkan dengan ρ. Sedangkan untuk menunjukkan besar pengaruh dari variabel eksogen terhadap variabel endogennya secara bersamasama disebut koefisien determinasi (R ) yang dirumuskan (Riduwan & Kuncoro, 011): dimana: R (,,., ) r X i 1 r X R i X 1, X,, X i X 1 i X i X i = k k r i X k = koefisien determinan; ρ 1 X 1 ρ 1 X ρ 1 X k = koefisien jalur; r 1 X 1 r 1 X r 1 X k = koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi dihitung menggunakan korelasi PPM dengan rumus sebagai berikut, ) () r = n X ( X )( n X X n dimana : r = koefisien korelasi n = banyaknya data X = jumlah seluruh nilai variabel X X = jumlah seluruh nilai variabel X setelah dikuadratkan ( X ) = kuadrat dari jumlah seluruh nilai variabel X = jumlah seluruh nilai variabel = jumlah seluruh nilai variabel setelah dikuadratkan ( ) = kuadrat dari jumlah seluruh nilai variabel X = jumlah seluruh nilai pengamatan variabel X dikalikan dengan nilai pengamatan variabel. Menurut Riduwan & Kuncoro (011:3), secara sistematik analisis jalur mengikuti pola model struktural, sehingga langkah awal untuk mengerjakan analisis jalur yaitu merumuskan persamaan struktural dan diagram jalur yang berdasarkan kajian teori tertentu. 1 Gambar 1. Diagram jalur model struktural Persamaan struktural dari diagram jalur model struktural pada Gambar 1 adalah: = ρ X + ε (3) = ρ + ε (4)

3 3 Dari koefisien jalur yang diperoleh selanjutnya diuji secara keseluruhan dan parsial dengan hipotesisnya adalah sebagai berikut: H 0 : variabel X 1, X,..., X k tidak berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap variabel H 1 : variabel X 1, X,..., X k berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap variabel. Secara simultan uji statistik menggunakan uji statistik F yang dihitung dengan rumus: F = (n k 1)R (5) k(1 R ) dimana: n = jumlah sampel k = jumlah variabel eksogen R = koefisien determinasi Kemudian nilai F hitung dibandingkan dengan F tabel, dimana derajat bebasnya k dan n-k-1. Jika F hitung F tabel atau Sig 0.05, maka H 1 diterima dan H 0 ditolak, artinya secara simultan terdapat pengaruh signifikan antara variabel eksogen terhadap variabel endogen. Sedangkan, secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji statistik t yang dihitung dengan rumus: t = ρ ; (dk = n k 1) (6) se dimana: n = jumlah sampel k = jumlah variabel eksogen ρ = koefisien regresi dari variabel X i se = standard error koefisien regresi Kemudian nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel, dimana derajat bebasnya k dan n-k-1. Jika t hitung t tabel atau Sig 0.05, maka secara individual terdapat pengaruh signifikan antara variabel eksogen terhadap variabel endogen. Akan tetapi, jika ada variabel eksogen yang tidak signifikan maka perlu diperbaiki dengan menggunakan metode trimming, yaitu mengeluarkan variabel eksogen yang tidak signifikan dari analisisnya, kemudian diuji ulang dimana variabel eksogen yang tidak signifikan tidak diikut sertakan. Berdasarkan persamaan model struktural pada Persamaan (4) dan (5), maka dilakukan peng-ujian kesesuaian model dengan menggunakan uji statistik kesesuaian model koefisien Q dengan rumus (Riduwan & Kuncoro, 011:146: Q = 1 R 1 M dimana: Q = uji kesesuaian model koefisien Q; R = koefisien determinasi multipel untuk model yang diusulkan dengan rumus: R = 1 (1 R ) (1 R ) 1 R (8) M = R setelah dilakukan trimming Apabila Q = 1 mengindikasikan model fit sempurna. Jika Q < 1, untuk menentukan fit tidaknya model maka koefisien Q perlu diuji dengan statistik khi-kuadrat yang diusulkan oleh Pedhazur (198), yaitu: W = (N d)lnq (9) Dimana: W = uji statistik khi-kuadrat N = ukuran sampel d = banyaknya koefisien jalur yang tidak signifikan Q = uji kesesuaian model koefisien Q Dasar pengambilan keputusannya adalah jika W χ ; maka model yang diperoleh signifikan. Berdasarkan paparan di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa terhadap prestasi akademik yang diperolehnya, baik secara simultan maupun faktor yang berpengaruh paling dominan. Oleh karena itu, penulis mengambil judul Analisis Jalur Model Trimming untuk Mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa. (7)

4 4 METODE Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survei, yaitu suatu metode pengumpul-an data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden (Jogiyanto, 004: 115). Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan matematika fakultas MIPA Uni-versitas Negeri Malang. Sedangkan sampelnya adalah sebagian dari populasinya. Dalam mem-peroleh sampel tersebut digunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 007:1), yakni mahasiswa jurusan matematika yang sedang mengikuti perkuliahan di kelas. Sedangkan banyaknya sampel yang dibutuhkan mengikuti pedoman yang dikemukakan Roscoe dalam Sekaran (006:10), yaitu dalam penelitian multivariat, ukuran sampel sebaiknya beberapa kali (lebih disukai 10 kali atau lebih) lebih besar dari jumlah variabel dalam studi. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel antara lain variabel endogen dan eksogen. Variabel endogen dalam penelitian ini adalah motivasi belajar ( 1 ) dan prestasi akademik mahasiswa ( ). Sedangkan variabel eksogennya adalah faktor intrinsik dalam diri mahasiswa (X 1 ), lingkungan keluarga (X ), lingkungan sosial (X 3 ), kualitas dosen (X 4 ), dan fasilitas perpustakaan (X 5 ). Sumber Data Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner langsung terhadap mahasiswa jurusan matematika fakultas MIPA Universitas Negeri Malang dan data sekunder diperoleh dari penelusuran literatur yang berkaitan dengan faktor intrinsik dalam diri mahasiswa, lingkungan keluarga, lingkungan sosial, kualitas dosen, fasilitas perpustakaan, motivasi belajar, dan prestasi akademik mahasiswa. Data sekunder berupa kutipan yang diambil dari sumbersumber yang diperoleh. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan studi pustaka. Kuesioner disebarkan kepada 100 mahasiswa jurusan matematika fakultas MIPA di Universitas Negeri Malang pada bulan februari 013. Sedangkan studi pustaka digunakan untuk mengumpulkan informasi dari kepustakaan yang berhubungan dengan kajian teori, yang diperoleh dari buku, jurnal, majalah, hasil penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber lainnya (internet, koran, dll). Metode Analisa Data Proses penelitian dan analisis data menggunakan metode analisis jalur model trimming. Langkah pertama menyusun kuesioner berskala Likert. Selanjutnya kuesioner tersebut diuji coba kepada 30 responden dan dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Jika data tersebut sudah valid dan reliabel, maka ditentukan besarnya sampel yang diperlukan dan kuesioner tersebut disebar ulang. Karena dalam analisis jalur diperlukan data interval, maka dilakukan transformasi data berskala Likert menjadi data interval menggunakan metode MSI. Selanjutnya data hasil transformasi tersebut diuji kenormalannya dan uji multikolinieritas antar variabel eksogen. Langkah selanjutnya adalah merumuskan hipotesis, meng-gambarkan diagram jalur lengkap seperti Gambar 1, dan merumuskan persamaan struktural seperti Persamaan (3) dan (4). Dari setiap variabel yang telah dirumuskan berdasarkan perhitungan koefisien regresi, maka diperoleh koefisien jalur. Koefisien jalur tersebut diuji secara simultan dan parsial yang masing-masing menggunakan uji F pada Persamaan (5) dan uji t pada Persamaan (6). Selanjutnya antar variabel eksogen dilakukan analisis korelasi PPM pada persamaan (). Dari model yang diperoleh dari hasil analisis sebelumnya, maka diuji keseuaian model dengan uji kesesuaian koefisien Q pada persamaan (7). Apabila Q < 1, maka koefisien Q perlu diuji dengan statistik khikuadrat pada persamaan (9). Dan langkah terakhir dilakukan intrepretasi hasil dan kesimpulan yang dirangkum dalam suatu tabel. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan kajian teori di atas, hipotesis untuk penelitian ini adalah: H 0 : faktor intrinsik dalam diri mahasiswa, lingkungan keluarga, lingkungan sosial, kualitas dosen, fasilitas perpustakaan tidak berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap motivasi belajar, dan prestasi akademik mahasiswa; H 1 : faktor intrinsik dalam diri mahasiswa, lingkungan keluarga, lingkungan sosial, kualitas dosen, fasilitas perpustakaan berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap moti-vasi belajar, dan prestasi akademik mahasiswa.

5 5 Diagram jalurnya dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar. Diagram Jalur X 1, X, X 3, X 4, X 5, X 6 dan 1 terhadap Berdasarkan hipotesis dan diagram jalur, maka diperoleh persamaan struktural berikut: = ρ X + ρ ε ; = ρ + ρ ε. Dari dua persamaan struktur tersebut, selanjutnya untuk setiap persamaan substruktur dianalisis dengan teknik analisis jalur. Persamaan Substruktur 1 Persamaan substruktur 1 menggambarkan pengaruh X 1, X, X 3, X 4, X 5, X 6 terhadap 1. Berikut nilai koefisien jalur yang diperoleh: Tabel 1. Koefisien jalur untuk persamaan substruktur 1 Hubungan Koef. Dari Ke Jalur t hitung Sig F hitung Sig R X 1-0,13,7 0,06 X 0,78 3,84 0,000 X 3 0,31 3,09 0,003 X 1 4 0,641 7,4 0, ,91 X 5 0,06 0,65 0,516 X 6-0,013 0,15 0,879 Sumber: Data primer diolah, 013 Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa nilai F hitung = > F tabel =,197. Hal ini berarti variabel X 1, X, X 3, X 4, X 5, X 6 secara simultan berpengaruh terhadap variabel 1. Selanjutnya, pengujian secara individual dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel = 1,986. Pada Tabel 1 terlihat bahwa t hitung pada variabel X 5 dan X 6 kurang dari t tabel. Hal ini berarti koefisien jalur variabel X 5 dan X 6 yang tidak signifikan. Maka model persamaan substruktur 1 perlu di-perbaiki melalui metode Trimming. Adapun hasilnya ditunjukkan pada Tabel berikut, Tabel. Koefisien jalur untuk persamaan substruktur 1 setelah Trimming Hubungan Koef t Jalur hitung Sig F hitung Sig R Dari Ke X 1-0,197,33 0,0 X 0,84 4,09 0, ,91 X 3 0,4 3,41 0,001 X 4 0,656 7,7 0,000 Sumber: Data primer diolah, 013 Berdasarkan Tabel, semua koefisien jalur X 1, X, X 3, dan X 4 dikatakan signifikan. Hal ini terlihat pada nilai t hitung > t tabel = 1,985 atau Sig > 0,05. Selanjutnya, besar pengaruh keempat variabel tersebut adalah 0,91 atau 91%. Sedangkan koefisien residu ρ = 1 0,91 = 0,3. Sehingga diperoleh per-

6 6 samaan strukturalnya: = 0,197X + 0,84X + 0,4X + 0,656X + 0,3ε dan diagram jalurnya digambarkan pada Gambar 3 berikut, Gambar 3. Diagram jalur persamaan substruktur 1 Persamaan Substruktur Persamaan substruktur menggambarkan peng-aruh X 1, X, X 3, X 4, X 5, X 6, 1 terhadap. Berikut nilai koefisien jalur yang diperoleh: Tabel 3. Koefisien jalur untuk persamaan substruktur Hubungan Koef. Dari Ke Jalur t hitung Sig F hitung Sig R X 1 0,073 1,19 0,36 X 0,158 3,0 0,00 X 3 0,047 0,94 0,350 X 4 0,049 0,70 0, ,.000 0,97 X 5 0,46 4,06 0,000 X 6 0,096 1,7 0, ,36 5,5 0,000 Sumber: Data primer diolah, 013 Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai F hitung = 365, > F tabel =,111. Hal ini berarti variabel X 1, X, X 3, X 4, X 5, X 6, 1 secara simultan berpengaruh terhadap variabel. Selanjutnya, pengujian secara individual dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel = 1,986. Pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai t hitung pada variabel X 1, X 3, X 4, dan X 6 kurang dari t tabel. Hal ini berarti koefisien jalur variabel X 1, X 3, X 4, dan X 6 yang tidak signifikan. Maka model persamaan substruktur perlu diperbaiki melalui metode Trimming. Adapun hasilnya ditunjukkan pada Tabel 4 berikut, Tabel 4. Koefisien jalur untuk persamaan substruktur setelah Trimming Hubungan Koef Dari Ke Jalur t hitung Sig F hitung Sig R X 0,04 4,15 0,000 X 5 0,395 8,91 0, ,96 1 0,41 8,08 0,000 Sumber: Data primer diolah, 013 Berdasarkan Tabel 4, semua koefisien jalur X, X 5, dan 1 dikatakan signifikan. Hal ini terlihat pada nilai t hitung > t tabel = 1,985 atau Sig > 0,05. Selanjutnya, besar pengaruh ketiga variabel ter-sebut adalah 0,96 atau 96%. Sedangkan koefisien residu ρ = 1 0,96 = 0,. Sehingga diper-oleh persamaan strukturalnya: = 0,04X + 0,395X + 0,41 + 0,ε dan diagram jalurnya digambarkan pada Gambar 4 berikut, Gambar 4. Diagram jalur persamaan substruktur

7 7 Pengujian Kesesuaian Model Berdasarkan Persamaan (11), koefisien determinasi multipel ( R m ) untuk model yang diusulkan dari diagram jalur pada Gambar adalah 0,9969. Sedangkan untuk koefisien determinasi multipel (M) setelah koefisien jalur yang tidak signifikan dihilangkan (dilakukan Trimming), berdasarkan Persamaan (11) diperoleh 0, Dari R m dan M yang diperoleh, maka untuk menguji kesesuaian model analisis digunakan uji koefisien Q sesuai Persamaan (10), yang diperoleh Q = 0,897. Karena nilai Q < 1, maka koefisien Q perlu diuji dengan uji khi-kuadrat dengan N = 100 dan d = 4, sesuai Persamaan (1) diperoleh W hitung = 10,435. Karena W hitung > tabel 9,488, maka dapat disimpulkan bahwa kedua model yang diperoleh pada persamaan substruktur 1 dan adalah signifikan. Sehingga kedua model tersebut dapat menjelaskan fenomena motivasi belajar dan prestasi akademik mahasiswa dengan baik. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Dari kedua persamaan substruktur 1 dan serta diagram jalur pada Gambar 3 dan 4, diper-oleh diagram jalur secara keseluruhan yang digambarkan pada Gambar 5 berikut, Gambar 5. Diagram jalur persamaan substruktur 1 dan Berdasarkan Gambar 5 di atas, diperoleh pengaruh langsung dan tidak langsung antar variabel eksogen terhadap variabel endogen. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5 berikut, Tabel 5. Pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, pengaruh total, dan pengaruh bersama X 1, X, X 3, X 4, X 5, X 6 terhadap 1 dan PengaruhVariabel Pengaruh Pengaruh Bersama Langsung Tdk Langsung (melalui 1 ) Total X 1 1-0, ,197 16,8% X ,089-0,089 7,58% X 1 0,84-0,84 5,56% X 0,04 0,1196 0,336 9,87% X 3 1 0,4-0,4 1,03% X 3-0,1019 0,1019 9,19% X 4 1 0,656-0,656 61,40% X 4 X 5-0,395 0,76-0,76 0,395 5,96% 37,09% ,41 40,04% X 1. X. X 3. X % X. X % ε % ε % Berdasarkan Tabel 5 di atas, diperoleh informasi bahwa variabel yang berpengaruh paling kecil terhadap 1 dan adalah X 1 dengan pengaruhnya sebesar 16,8% dan 7,58%. Tetapi untuk pengaruh bersama dari variabel X 1, X, X 3, dan X 4 terhadap 1 sangat besar yaitu 91%. Begitu juga untuk pengaruh bersama dari X, X 5, dan 1 terhadap sangat besar yaitu 96%.

8 8 PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Faktor yang berpengaruh langsung secara simultan terhadap variabel motivasi belajar adalah faktor intrinsik dalam diri mahasiswa, lingkungan keluarga, lingkungan sosial, dan kualitas dosen dengan besar pengaruhnya adalah 91%. Dari keempat variabel tersebut yang memiliki pengaruh langsung paling dominan adalah kualitas dosen, yaitu sebesar 61,40%. Sedangkan faktor yang berpengaruh langsung secara simultan terhadap variabel prestasi akademik adalah lingkungan keluarga, kondisi dan suasana ruang kuliah serta motivasi belajar dengan besar pengaruhnya adalah 96%. Dari ketiga variabel tersebut yang memiliki pengaruh langsung paling dominan adalah motivasi belajar, yaitu sebesar 40,04%. Sedangkan faktor yang memiliki pengaruh langsung paling dominan terhadap variabel prestasi akademik adalah motivasi belajar dengan besar pengaruhnya adalah 40,04%. Kesimpulan tersebut merupakan dugaan atau kesimpulan dari peneliti berdasarkan analisis dari hasil jawaban atau pendapat mahasiswa yang dituangkan dalam pernyataan kuesioner yang berkaitan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar serta prestasi akademiknya. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dirumuskan di atas, serta keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut: Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar menambah variabel faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa seperti metode perkuliahan, bobot materi kuliah, dan lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Memperluas populasi dan menambah jumlah sampel agar bisa dijadikan bahan perbandingan dan pengambilan keputusan. Bagi dosen, hendaknya menggunakan berbagai variasi metode pembelajaran yang menarik sehingga meningkatkan kegairahan dan motivasi belajar mahasiswa karena berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini kualitas dosen paling dominan berpengaruh terhadap motivasi belajar. DAFTAR RUJUKAN Azwar, S. 00. Tes Prestasi: Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. ogyakarta: Pustaka Pelajar.. Hartono, Jogiyanto Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. ogyakarta: Penerbit BFFE. Pedhazur, Elazar J Multiple Regression in Behavioral Research: Explanation and Prediction. New ork: Holt, Rinehart & Winston. Pintrich, P. And Schunk, D Motivation in Education: Theory, Research and Application. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall. Riduwan. & Kuncoro, A.E Cara menggunakan dan memaknai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Penerbit ALFA-BETA. Sarwono, Jonathan Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS. ogyakarta: Penerbit ANDI. Sekaran, Uma Research moethods for business, metodologi penelitian untuk bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tahap pertama dalam proses penelitian adalah menetapkan desain penelitian yang sesuai dengan permasalahannya. Seperti pendapat Malhotra yang dikutip oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan Queen and servant of science (ratu dan pelayan ilmu pengetahuan). Matematika dikatakan sebagai ratu karena pada perkembangannya tidak tergantung

Lebih terperinci

BAB III METODE TRIMMING PADA ANALISIS JALUR

BAB III METODE TRIMMING PADA ANALISIS JALUR 36 BAB III METODE TRIMMING PADA ANALISIS JALUR 3.1 Analisis Jalur Analisis jalur yang dikenal sebagai path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Riduwan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA MENGGUNAKAN ANALISIS JALUR (Studi Kasus Mahasiswa FMIPA USU Angkatan 2013) SKRIPSI

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA MENGGUNAKAN ANALISIS JALUR (Studi Kasus Mahasiswa FMIPA USU Angkatan 2013) SKRIPSI i PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA MENGGUNAKAN ANALISIS JALUR (Studi Kasus Mahasiswa FMIPA USU Angkatan 2013) SKRIPSI BENDANG ARMEMILA 130823001 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih, yang berfungsi untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit analisis, time horizon berdasarkan tujuan penelitian secara ringkas dijelaskan pada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Statistika merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Statistika merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Statistika Statistika merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisa, dan memberi informasi serta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Statistika Statistika merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisa, dan memberi informasi serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan BAB III METODE PENELITIAN III.1 Metode Penelitian Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan Cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika angkatan 2016. Dalam penelitian ini jenis penelitiannya bersifat assosiatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung No. 40

BAB III METODE PENELITIAN. Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung No. 40 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah Bank Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian asosiatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Prestasi (Nilai) Matematika Nilai matematika dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang telah diberi nilai atau bobot. Penilaian hasil belajar merupakan kegiatan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode yang paling tepat untuk memecahkan permasalahan yang ada. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendifinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden.

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei karena peneliti mengajukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Jalur Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Analisis jalur sebenarnya

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR (STUDI KORELASI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR (STUDI KORELASI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK) Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Vol.4, No. 2, Desember 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR (STUDI KORELASI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK) Marhadi Saputro

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Unit analisis yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan asosiatif, dimana penelitian deskriptif bertujuan untuk mendefinisikan nilai-nilai variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Waruna Nusa Sentana Head Office yang beralamat di Jl. Gajah Mada No. 10, Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17 Karanganyar pada bulan Juni - Agustus 2015. B. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis

Lebih terperinci

ANALISA JALUR MODEL TRIMMING TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI MAHASISWA STATISTIKA D3 USU ANGKATAN 2015 SKRIPSI

ANALISA JALUR MODEL TRIMMING TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI MAHASISWA STATISTIKA D3 USU ANGKATAN 2015 SKRIPSI ANALISA JALUR MODEL TRIMMING TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI MAHASISWA STATISTIKA D3 USU ANGKATAN 2015 SKRIPSI YAUMIL AGUSTI YANTI 150823016 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana tingkat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan BAB 3 METODE PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Menurut Masri S. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

ANALISA JALUR PENGARUH FAKTOR HERZBERG MOTIVATOR DAN MINNESOTA SATISFACTION QUESTIONNAIRE

ANALISA JALUR PENGARUH FAKTOR HERZBERG MOTIVATOR DAN MINNESOTA SATISFACTION QUESTIONNAIRE ANALISA JALUR PENGARUH FAKTOR HERZBERG MOTIVATOR DAN MINNESOTA SATISFACTION QUESTIONNAIRE TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus: Kampus Utama Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Malang) PATH ANALYSIS

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS DAFTAR ISI Abstrak... i Kata Pengantar... ii Ucapan Terima Kasih... iii Daftar Isi... vii Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xii BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil

BAB IV METODE PENELITIAN. hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Objek Penelitian Rancangan penelitian adalah suatu rencana kerja terstruktur mengenai hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil

Lebih terperinci

SKRIPSI BEN ONI M WIJAYA HUTAHAEAN

SKRIPSI BEN ONI M WIJAYA HUTAHAEAN PENERAPAN ANALISIS JALUR UNTUK MENGETAHUI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA (Studi Kasus Siswa-Siswi di SMP ST Thomas 3 Medan TA 2012/2013)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu iklim sekolah dan motivasi belajar. Dengan demikian yang menjadi objek dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Trimming pada Analisis Jalur dalam Menentukan Model Kausal Dana Alokasi Umum Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan

Penggunaan Metode Trimming pada Analisis Jalur dalam Menentukan Model Kausal Dana Alokasi Umum Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan Jurnal Penelitian Sains Edisi Khusus Desember 2009 (A) 09:12-01 Penggunaan Metode Trimming pada Analisis Jalur dalam Menentukan Model Kausal Dana Alokasi Umum Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain survey dengan menggunakan metode penelitian survey eksplanatori (eksplanatory survey).

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini bersifat deskriptif-asosiatif karena penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian serta mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 32 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Jalur Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Analisis jalur sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

ANALISIS JALUR TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA STATISTIKA UNDIP

ANALISIS JALUR TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA STATISTIKA UNDIP ANALISIS JALUR TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA STATISTIKA UNDIP SKRIPSI Oleh : MALIK HAKAM 24010210120005 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif karena penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif karena penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif karena penelitian dilakukan untuk mendefinisikan pengaruh atau hubungan kausal antara variabel independen

Lebih terperinci

BAB2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Jalur

BAB2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Jalur 9 BAB2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur Analisis jalur atau yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Menurut Sarwono (2007:1)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Menurut Kuncoro (2003), penelitian deskriptif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Jenis pendekatan yang peneliti gunakan adalah jenis pendekatan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Jenis pendekatan yang peneliti gunakan adalah jenis pendekatan analisis 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mencapai suatu kebenaran ilmiah, maka diperlukan adanya metode penelitian ilmiah yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu di tingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN - Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data Donald R. Copper dan C. William Emory (2002, p122).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Asosiatif. Menurut Kuncoro (2003, p9), Penelitian asosiatif berusaha untuk menentukan apakah terdapat hubungan (asosiasi)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Adapun dari metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono dalam buku metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (2011, h. 6) metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 19 ayat 1, yang dimaksud perguruan tinggi adalah merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah mencakup program pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitiannya, jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT) PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT) Anis Susanti (Aniessciutee_baikhati@yahoo.co.id) Siti

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 17 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Riset atau penelitian adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan yang menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah. (Indriantoro dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli 777. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat Asosiatif. Menurut

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 42 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah prestasi belajar

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah prestasi belajar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Jalur Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Analisis jalur sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian yang digunakan adalah bersifat assosiatif. Penelitian assosiatif bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

Aplikasi Analisis Jalur (Path Analisis) dengan menggunakan SPSS versi 12. Oleh. Abdul Razak Munir, SE, M.Si 1

Aplikasi Analisis Jalur (Path Analisis) dengan menggunakan SPSS versi 12. Oleh. Abdul Razak Munir, SE, M.Si 1 Aplikasi Analisis Jalur (Path Analisis) dengan menggunakan SPSS versi 2 Oleh Abdul Razak Munir, SE, M.Si Kasus. Seorang ahli psikologi merasa tertarik untuk mengungkapkan hubungan antara Authoritarianism,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian regresional dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi pada satu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Konsep Dasar Statistika Statistika merupakan cara-cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisis dan memberi interpretasi terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat asosiatif. Penelitian asosiatif / hubungan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang memakai desain asosiatif dan kausal, yaitu dengan melihat hubungan antara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 41 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut Masri S dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008,P.208) penelitian survei

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2004,p10), jenis penelitian menurut tingkat eksplanasinya ada tiga yaitu penelitian deskriptif, penelitian komparatif dan penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendifinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. No Unit Kerja Jumlah Karyawan. 1 Haurpugur 8. 2 Cipaku Cicalengka Cibereum 7.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. No Unit Kerja Jumlah Karyawan. 1 Haurpugur 8. 2 Cipaku Cicalengka Cibereum 7. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh karyawan BRI Cabang Majalaya dengan jumlah populasi 196 orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian Pendekatan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif. Dimana pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun

Lebih terperinci

PENGARUH KESADARAN METAKOGNISI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FMIPA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

PENGARUH KESADARAN METAKOGNISI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FMIPA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT PENGARUH KESADARAN METAKOGNISI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FMIPA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT Oleh: Sitti Inaya Masrura, S.Pd., M.Pd Dosen Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Sulawesi Barat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan asosiatif. Menurut Nazir

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan asosiatif. Menurut Nazir BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan asosiatif. Menurut Nazir (2003,p.54) Penelitian asosiatif yaitu metode untuk mencari korelasi atau hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang menyatukan secara logis segala upaya untuk sampai kepada penemuan, pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu yang dituju atau diarah secara tepat. Setiap

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pemerintahan Kabupaten Lamongan

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pemerintahan Kabupaten Lamongan BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pemerintahan Kabupaten Lamongan unit Badan Kepegawaian Daerah. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Jenis Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut angka-angka, mulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut angka-angka, mulai dari 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut angka-angka, mulai dari pengumpulan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 86 Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat explanatory research.

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat explanatory research. III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat explanatory research. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5), penelitian eksplanatori

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitiian Berdasarkan pendapat Sugiyono (2007,p10), jenis penelitian menurut tingkat eksplanasinya ada 3 yaitu penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p11), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Desain Riset Metode Unit Analisis Penelitian Time Horizone T1 Deskriptif Survey T2 Asosiatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah tenaga kerja dengan UMP yang ada di DKI Jakarta. Alasan penulis memilih tenaga kerja sebagai objek untuk diteliti,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS JALUR DAN PENERAPANNYA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH DI BIDANG LALU LINTAS

BAB III ANALISIS JALUR DAN PENERAPANNYA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH DI BIDANG LALU LINTAS BAB III ANALISIS JALUR DAN PENERAPANNYA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH DI BIDANG LALU LINTAS 3.1 MODEL ANALISIS JALUR Menurut Bohrnstedt (dalam Kusnendi,2005 dan Somantri & Mohidin,2006), Analisis Jalur (path

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 64 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode sensus, menurut Arikunto (1996:115) populasi adalah keseluruhan

Lebih terperinci

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS 1 ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS by Yuda Ardi Saputra *, Erni Mustakim **, Syaifuddin Latif *** Bandar Lampung City Email: Yudaardisaputra@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LOKASI, PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI MOM MILK PABELAN

ANALISIS PENGARUH LOKASI, PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI MOM MILK PABELAN ANALISIS PENGARUH LOKASI, PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI MOM MILK PABELAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota 25 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/subyek Penelitian Obyek penelitian adalah variabel atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk kuantitatif dengan menggunakan alat ukur

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk kuantitatif dengan menggunakan alat ukur BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini berbentuk kuantitatif dengan menggunakan alat ukur penghitungan berupa software SPSS 20.0. Selanjutnya, peneliti akan menggunakan jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research. 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006), explanatory research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena peneliti ingin mengetahui hubungan antara kontribusi Bakat Numerik,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun.

III. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun. 37 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Variabel bebas yang diteliti meliputi: a. Usia (X 1 ), adalah usia responden dari awal kelahiran sampai pada saat penelitian dilakukan dan diukur dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel adalah sebagian dari subjek penelitian populasi yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel adalah sebagian dari subjek penelitian populasi yang diteliti 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Populasi Dan Sampel Sampel adalah sebagian dari subjek penelitian populasi yang diteliti (Sugiyono,2005:56). Dalam penelitian ini yang akan dijadikan populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Yang Digunakan Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut Sugiyono (008 : ), yaitu : Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data primer dan

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data primer dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data primer dan data sekunder. 1. Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 60 BAB 3 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Deskriptif yang dimaksud adalah mendefinisikan berbagai kriteria dan variabel yang diteliti. Menurut Thomas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana, khususnya pada Program Studi Akuntansi tahun angkatan 2009

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH: CHRISTIAN H NAINGGOLAN

SKRIPSI OLEH: CHRISTIAN H NAINGGOLAN SKRIPSI PENGARUH PENGAWASAN, MOTIVASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TAPANULI UTARA OLEH: CHRISTIAN H NAINGGOLAN 080502050 PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat Wonosari, Gunung Kidul yang mengetahui, membeli, dan menggunakan produk Tupperware. Objek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber data Jenis penelitian ini adalah penelitian kausalitas yaitu desain penelitiaan yang disusun untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat antar

Lebih terperinci