PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DENGAN MEDIA POHON MATEMATIKA DALAM PEMBELAJARAN KPK KELAS VI SD NEGERI 004 BALAI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DENGAN MEDIA POHON MATEMATIKA DALAM PEMBELAJARAN KPK KELAS VI SD NEGERI 004 BALAI"

Transkripsi

1 27,J-TEQI,Tahun III, Nmr 2, Npember 2012 ENERAAN COOERATIVE LEARNING TIE STAD DENGAN MEDIA OHON MATEMATIA DALAM EMBELAJARAN ELAS VI SD NEGERI 004 BALAI Aah Wasi ah Guru SD Negeri 007 Ranai Natuna Abstrak: Rendahnya minat belajar siswa terhadap materi pelajaran dikarenakan sampai saat ini pembelajaran masih terpusat pada guru,sedangkan siswa hanya menerima secara pasif dan cenderung belajar sendiri dengan berusaha keras menghafalkan semua materi yang diterima. Dengan demikian matematikamasih identik dengan mata pelajaran yang kaku, sulit, kurang menyenangkan, dan membsankan. Usaha untuk membangkitkan minat belajar tersebut adalah menggunakan mdel dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi dan tujuan yang akan dipelajari. enerapan pembelajaran kperatif tipe STAD merupakan mdel sederhana yang menekankan pemahaman knsep dan memiliki ptensi lebih dalam meningkatkan kemampuan berpikir. Dengan media phn matematika, siswa terlibat aktif bahkan kreatif sehingga dapat mengembangkan penalaran siswa pada tingkat yang tertinggi dari pada sekedar mencnth atau berpikir menggunakan prsedur yang baku. ata unci : pembelajaran kperatif, STAD, media phn matematika. Matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif. arena bersifat abstrak dan desuktif tersebut maka untuk pembelajaran matematika di Seklah Dasar (SD) harus disesuaikan dengan karakteristik umumnya anak usia SD. Hal ini juga berlaku untuk pembelajaran matematika di SD Negeri 004 Balai. embelajaran matematika di SD Negeri 004 Balai tampaknya kurang diminati siswa. Hal ini dikarenakan adanya anggapan pelajaran matematika me-rupakan matapelajaran yang bersifat kaku, menyeramkan, dan cepat membsankan. Respn siswa tersebut,terlihat pada saat menyimak penjelasan materi karena umumnya pembelajaran masih berpusat pada guru, pemberian cnth sal, dan berujung dengan latihan sal secara individu selama prses pembelajaran berlangsung. Siswa tampak tegang dan suasana pembelajaran pasif. Invasi-invasi baru dalam bidang pendidikan yang harus dimiliki guru adalah menerapkan mdel pem-belajaran invatif dan penggunaan media pembelajaran yang kreatif. Salah satu penerapan pembelajaran invatif yang dapat memberikan pengalaman belajar pada siswa secara langsung adalah pembelajaran kperatif (cperative learning).dengan pembelajaran kperatif diharapkan akan menjadi siswa yang kuat, tangguh, berkembang secara maksimal, dan mampu berkmpetisi. Menurut Slavin (1997) pembelajaran kperatif merupakan suatu metde dimana siswa belajar bersama-sama dalam kelmpk dan anggta dalam kelmpk tersebut saling bertanggung jawab satu dengan yang lain. embelajaran kperatif yang dipilih untuk materi elipatan ersekutuan Terkecil () adalah tipe Student Teams Achievement Divisins (STAD). Dalam pembelajaran tipe STAD, bagian terpenting adalah bagaimana siswa dapat memahami dan mengerti infrmasi yang disampaikan guru. Untuk bisa mencapai tujuan itu tentunya infrmasi 27

2 28,J-TEQI, Tahun III, Nmr 2, Npember 2012 yang dipelajari harus bermakna bagi siswa. Suatu pembelajaran dikatakan bermakna apabila struktur masalah (apa yang akan dipelajari) terkait dengan struktur berpikir siswa (apa yang sudah diketahui). nstruksi pengetahuan dapat terjadi karena dalam struktur masalah yang sedang dipelajari ada sebagian yang sama dengan skema yang sudah dimiliki leh siswa, sehingga dapat membentuk jaringan skema berpikir yang terkait secara kuat. (Subanji, 2012). Selama ini peserta didik hanya menghafalkan infrmasi atau materi pelajaran baru tanpa menghubungkannya dengan knsep-knsep atau hal lainnya yang ada dalam struktur kgnitifnya. Jika ini terjadi maka yang terjadi hanyalah belajar hafalan. embelajaran materi kelipatan persekutuan terkecil () yang merupakan lanjutan materi yang sudah diajarkan di kelas 4 dan 5, untuk siswa kelas 6 SD Negeri 004 Balai pada umumnya lebih cepat lupa. Sebagai cnth, guru kelas 6 membelajarkan dengan menggunakan faktrisasi prima dengan bantuan phn faktr sebagai berikut: Tentukan dari 18 dan 15! enyelesaian sal di atas seperti berikut: Faktr prima dari 18 adalah 2 dan 3 18 = 2x2x3 = 2x3² dapat dicari dengan cara mengalikan faktr faktr yang berbeda. Jika adafaktr yang sama,diambil yang berpangkat terbesar.jadi, dari 18 dan 15 adalah 2x3²x5 = 90 embelajaran knsep di kelas 6 dari pengalaman guru tersebut agak sulit dipahami siswa mengingat knsep perkaliannya belum dikuasai.siswa terpaksa belajar dalam suasana pasif yang pada akhirnya siswa merasa bsan. Materi Faktr prima dari 15 adalah 3 dan 5 15 = 3x5 pelajaran tidak seharusnya dipersepsi anak sebagai tugas atau sesuatu yang dipaksakan leh guru, melainkan sebagai alat yang dibutuhkan dalam kehidupan anak. ada saat prses pembelajaran berlangsung hendaknya juga melibatkan aktifitas anak dan bersifat bermain, serta bekerja sama dengan rang lain yang menyenangkan, meskipun sebenarnya mereka dituntut target untuk menyelesaikan materi pelajaran. embelajaran ini akan lebih bermakna bila disampaikan dengan media yang knkrit. Menurut Jean iaget (1975) terdapat 4 tahapan perkembangan kgnitif dari setiap individu yang berkembang secara krnlgis, yaitu : tahap sensri mtr, dari lahir sampai umur sekitar 2 tahun, tahap pra perasi, dari umur 2 7 tahun, tahap perasi knkrit, dari umur 7-11 tahun, dan tahap perasi frmal, dari 11 tahun ke atas Berdasarkan tahap perkembangan kgnitif di atas, anak usia SD berada pada tahap perasi knkrit. ada tahap ini anak akan lebih mudah memulai perasi lgis dengan bantuan benda-benda knkrit. Oleh karena itu penulisakan membahas penerapan cperative learning tipe STAD dengan media phn matematika dalam langkah-langkah rencana pelajaran. Media phn matematika pada pembelajaran ini adalah merupakan cnth suatu media dengan pendekatan pen ended yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan penalaran siswa (Subanji,2010), sehingga diharapkan tidak menumbuhkan prses berpikir pseud. Siswa diarahkan untuk menyelesaikan sal yang memiliki jawaban tidak tunggal dan jawaban yang diperleh lgis serta rasinal. embelajaran dengan media phn matematika ini merupakan balikan dari pembelajaran yang biasa dilakukan di kelas, terutama dalam latihan-latihan sal yang diberikan. Media ini baru dikenal leh guru-guru SD di abupaten Natuna,khususnya guru SD Negeri 004 Balai pada saat kegiatan nging TOT tahap 2 TEQI tahun ke Adapun langkah-langkah rencana pelaksanaan

3 Wasi ah, enerapan Cperative Learning Tipe STAD, 29 pembelajaran kan diuraikan pada pembahasan berikut. Langkah-langkah egiatan dalam elaksanaan embelajaran Guru membuka pelajaran diawali dengan mengkndisikan siswa yaitu berd a dan dilanjutkan dengan presensi. Sebagian besar siswa hampir serempak menjawab nama temannya yang tidak hadir pada saat pelajaran matematika, ketika guru menanyakan siswa yang absen. Guru melanjutkan kegiatannya dengan mengajak bernyanyi bersamasama lagu Belajar Matematika Asyik. Siswa sangat antusias dan bersemangat menyanyikan lagu tersebut, sepertinya belajar matematika yang selama ini menyeramkan tidak tampak lagi di raut wajah para siswa. Selanjutnya guru mengingatkan materi yang sudah dipelajari di kelas 4 maupun 5 dengan pertanyaan sebagai berikut: Bagaimana cara kalian mencari dari dua atau tiga bilangan? Beberapa siswa menjawab dengan phn faktr. Guru melanjutkan pertanyaannya sebagai berikut: Berapa dari 6,9, dan 12? Setelah ditunggu 8 menit, tak serang siswapun menjawab danhanya sebagian kecil dari mereka sibuk mencari jawabannya. Tampaknya siswa belum memahami dan belum mampu menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan lamanya. Selanjutnya guru meyakinkan siswa akan dapat menyelesaikan sal dengan tepat dengan cara yang asyik, gampang, dan menyenangkan. Siswa menyimak manfaat memahami materi untuk menyelesaikan hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan yang berpenyebut tidak sama.bernyanyi bersama- sama antara guru dan siswa, pemberian pertanyaan- pertanyaan guru, maupun penyampaian manfaat mempelajari materi yang akan dibahas merupakan penyampaian kegiatan apersepsi dan mtivasi pada indikatr menentukan dari dua dan tiga bilangan. egiatan guru berikutnya membagi 19siswa yang hadir menjadi 5 kelmpk, yaitu Jajar Genjang, Lingkaran, ersegi, ersegi anjang, dan Trapesium. Masingmasing kelmpk terdiri dari 3 atau 4 rang. embagian kelmpk siswa ini dilakukan secara hetergen, baik jenis kelamin maupun prestasinya. Masingmasing kelmpk akan mendiskusikan penyelesaian sal yang terdapat pada phn matematika () yang akan di tempel di papan tulis maupun penyelesaian saldari Lembar erja elmpk (L). egiatan guru tersebut merupakan suatu rancangan/ mdel pembelajaran dengan pertimbangan karakteristik materi yaitu dari 2 dan 3 bilangan, tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, tingkat kemampuan peserta didik, waktu yang tersedia, lingkungan belajar, dan fasilitas penunjang yang tersedia (media phn matematika) agar kegiatan belajar siswa lebih efektif, aktif, dan kreatif. embelajaran ini menekankan pada diskusi dan berbagi antar siswa dalam menyelesaikan sal. Adapun setting kelas melingkar dengan psisi guru di samping kiri depan dan psisi kelmpk siswa. Guru elmpkjajargenjang elmpktrapesium elmpklingkaran elmpkersegi elmpkersegianjang Gambar 1 : Susunan elas Melingkar Siswa dapat belajar dari teman sebaya dan guru untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan ssial, mengrganisasi-kan pikiran mereka, dan

4 Wasi ah, enerapan Cperative Learning Tipe STAD, 31 mengembangkan argumen rasinal. Dalam pembelajaran peran guru juga mengalami perubahan dari yang semula memberi pengetahuan menjadi memfasilitasi siswa untuk belajar.berikutnya guru memulai pelajaran inti dengan menempelkan media phn matematika phn ) di papan tulis sebagai berikut: elipatan6,beritandamerahuntukbila ngan yang samadarikeipatan. 8 dan 6, sertalingkaritandamerah yang paling kecil elipatan8,beritandabiruuntukbil angan yang samadarikeipatan. 8 dan 6, sertalingkaritandamerah yang palingkecil h n Gambar 2: hn Media ini dibuat dengan spidl di atas kertas manila. ada media tersebut phn dianggap sebagai pkk bahasan yaitu menentukan dari 2 bilangan, ranting berisi masalah (mencari kelipatan 6 dan 8 ) dan jawaban ditulis pada daun sebanyak mungkin sesuai dengan waktu yang tersedia. Untuk mengnstruksi phn ini siswa harus memahami perkalian. Tampaknya tiap kelmpk hanya 1 atau 2 siswa yang paham dengan perkalian, sehingga masing-masing kelmpk harus bekerja keras agar teman kelmpknya paham.setelah siswa dari masing-masing kelmpk mencari kelipatan 6 dan 8, siswa memberi tanda merah untuk bilangan yang sama pada kelipatan 6 dan 8. Selanjutnya siswa melingkari bilangan yang paling kecil yang diberi tanda merah. Siswa dari tiap kelmpk, aktif maju ke depan untuk menuliskan hasilnya pada daun yang terdapat pada phn matematika tersebut. hnnya memiliki banyak daun dan tampak rindang. Sebaliknya bila daun yang dibuat salah, maka daun tersebut menjadi benalu yang mengurangi kesuburan phn. Hasil pekerjaan siswa sebagai berikut :

5 Wasi ah, enerapan Cperative Learning Tipe STAD, elipatan6,beritandamera huntukbilangan yang samadarikeipatan. 8 dan 6, sertalingkaritandamerah yang h n 40 elipatan8,beritandamerah untukbilangan yang samadarikeipatan. 8 dan 6, sertalingkaritandamerah eterangan : Tanda...menunjukkan masih ada bilangan lain jika diteruskan Gambar 3 : hn Untuk menambah keterampilan dan pemahaman siswa terhadap, guru melanjutkan materi dari 3 bilangan dengan media phn dariphn cengkeh kering yang beranting banyak. Ranting cengkeh dibagi menjadi 3 bagian dengan dibatasi kartn manila sebagai masalah. Bagian 1/Masalah 1 adalahkelipatan 12, beri tanda merah untuk bilangan yang sama dari kelipatan 12, 10, dan 8, serta lingkari tanda merah yang paling kecil. Bagian 2/Masalah 2 adalah elipatan 10, beri tanda merah untuk bilangan yang sama dari keipatan 12, 10,dan 8, serta lingkari tanda merah yang paling kecil. Bagian 3/Masalah 3 adalah elipatan 8, beri tanda merah untuk bilangan yang sama dari kelipatan 12, 10, dan 8, serta lingkari tanda merah yang paling kecil. Masing-masing kelmpk mengntruksi daun (terbuat dari kartn manila yang diberi pita dengan warna berbeda masing-masing kelmpk) sebagai jawabannya dengan cara mengikatkan pada rantingsesuai dengan masalahnya. hn dimaksud adalah sebagai berikut :

6 32,J-TEQI, Tahun III, Nmr 2, Npember 2012 elipatan10,beritandamerahuntukbila ngan yang samadarikeipatan. 12, 10 dan 8, sertalingkaritandamerah yang paling kecil elipatan8,beritandamerahuntukb ilangan yang samadarikeipatan. 12,10dan 8, sertalingkaritandamerah yang paling kecil elipatan12,beritandamerahuntukbila ngan yang samadarikeipatan. 12,10dan 8, sertalingkaritandamerah yang paling kecil h n Gambar 4 : hn Siswa darimasing-masing kelmpk terlibat aktif mengntruksi daun sebagaijawabannya dan maju ke depan untuk mengikatkan daun pada ranting phn sesuaidengan masalahnya. Dari kerindangan phn matematika ini dapat dilihat kreativitas siswa. reatif merupakan kmpetensi tertinggi yang mestinya dimiliki siswa. Dengan kreatif, siswa mudah untuk menyesuaikan diri dengan dunia yang cepat berubah, mampu memberi warna dalam kehidupan, dan mampu menciptakan sesuatu dan sekaligus menjadi insan yang prduktif. embelajaran dengan media phn menyenangkan bagi siswa. Dalam kndisi ini, siswa merasakan senang di kelas, memandang kelas sebagai lingkungan yang mengasyikan dan tidak membsankan. Dalam berdiskusi menyelesaikan sal siswa juga ditanamkan kerja sama (kperatif). Dengan kerja sama diharapkan akan menjadi siswa yang kuat, tangguh, berkembang secara maksimal, dan mampu berkmpetisi. Mdel pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan adalah kperatif (cperative learning) tipe Student Teams Achievement Divisins (STAD) dengan langkah-langkah berikut: a. Membentuk kelmpk, dengan anggta secara hetergen. b. Masing-masing kelmpk diberi Lembar erja elmpk (L). Anggta yang sudah mengerti diminta untuk menjelaskan kepada anggta yang lain sampai semua anggta mengerti. c. Guru mengamati kerja kelmpk siswa dan mengkndisikan kelas agar siswa bekerja sama dalam suatu tugas bersama (guru sebagai mtivatr dan mediatr). d. Guru menentukan secara acak 1 atau 2 kelmpk untuk menyajikan hasil diskusi kelmpknya. e. Serang dari wakil kelmpk terpilih mempresentasikan hasil diskusi kelmpk di depan kelas. elmpk lain memberikan tanggapan.

7 Wasi ah, enerapan Cperative Learning Tipe STAD, 33 f. Guru mengreksi hasil diskusi kelmpkdan mengumumkan pemenangnya. g. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi. Sesuai dengan mdel pembelajaran yang dilaksanakan, selanjutnya guru membagikan Lembar erja elmpk (L) sebagai berikut : elmpk. L Langkah egiatan I 1. erhatikan phn di bawah ini dan bekerjalah dengan kelmpkmu untuk menyelesaikan sal-sal! elipatan24,beritandamerahuntu kbilangan yang samadari keipatan.24 dan30, sertalingkaritandamerah yang paling kecil elipatan30,beritandamerahuntu kbilangan yang samadarikeipatan. 24dan30, sertalingkaritandamerah yang paling kecil h n 2 Bilangan yang diberi tanda merah/yang sama dari kelipatan 24 dan 30 disebut kelipatan persekutuan dari 24 dan 30 yaitu Bilangan yang dilingkari disebut dari 24 dan 30 yaitu...

8 34,J-TEQI, Tahun III, Nmr 2, Npember Diskusi dan bekerjalah dengan kelmpkmu untuk menyelesaikan sal-sal yang ada pada phn di bawah ini! L elipatan25,beritandamerahuntu kbilangan yang samadarikeipatan. 20, 25dan30, sertalingkaritandamerah yang paling kecil elipatan30,beritandamerahuntu kbilangan yang samadarikeipatan. 20,25dan30, sertalingkaritandamerah yang paling kecil elipatan20,beritandamerahuntu kbilangan yang samadarikeipatan. 20,25dan30, sertalingkaritandamerah yang paling kecil h n 5. dari 20,25, dan 30 adalah. Langkah egiatan 2 Bekerjalah dengan kelmpkmu untuk menyelesaikan sal di bawah ini dengan phn ataupun tidak! 1. Tentukan 2 bilangan yang nya 36!

9 Wasi ah, enerapan Cperative Learning Tipe STAD, 35 Catatan : Melalui diskusi pada kegiatan ini memfasilitasi siswa agar berfikir lebih kreatif dengan penalaran mencapai tingkat yang tertinggi dan tidak sekedar mencnth prsedur yang baku. Siswa dari masing-masing kelmpk sangat semangat dan antusias melaksanakan diskusi untuk menyelesaikan sal-sal yang terdapat pada L. Dengan demikian siswa tersebut agak termtivasi dan terfkus kembali pada pembelajaran. elaksanaan diskusi kelmpk dilaksanakan selama 25 menit. Salah serang siswa dari kelmpk terpilih (Lingkaran) mempresentasikan hasil L di depan kelas. elmpk lain menanggapi. guru memberi penguatan dan meluruskan kesalahpahaman dari jawaban yang diminta. Detik-detik yang menegangkan bagi masing-masing kelmpk adalah ketika guru mengumumkan hasil pekerjaannya. emenangnya ada 2 kelmpk yaitu kelmpk Lingkaran dan Jajargenjang. Sebagai mtivasi agar para siswa belajar lebih giat dan kreatif, guru memberikan hadiah. ada menit ke -60 kegiatan penutup, siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap materi yang telah dipelajari. Untuk mengetahui pemahaman siswa secara individu terhadap materi yang telah dipelajari, guru memberikan 2 buah sal sebagai evaluasi. Evaluasi dilaksanakan dalam waktu 5 menit. Hasil pekerjaan siswa sangat surprise, 18 siswa mendapat nilai 10, hanya 1 siswa mendapat nilai 5. Guru menjelaskan bahwa materi ini sangat bermanfaat dan memudahkan untuk materi penjumlahan dan pengurangan pecahan yang berpenyebut tidak sama. DAFTAR RUJUAN Andersn dan rathwhl.2001.a Taxnmy fr learning, Teaching, and Assessing, A Revisin f Blm s Taxnmy f Educatinal Objectives, Addisn Wesley Lngman, Inc. Selanjutnya bertanya kepada siswa sebagai berikut: Masih perlukah kalian belajar mengenai? Hampir serempak dan semangat siswa menjawab perlu. Guru memberikan sal-sal mengenai untuk pekerjaan rumah (R). ENUTU embelajaran matematika di SD tidak terlepas dari hakekat siswa sebagai peserta didik dan hakekat matematika. Siswa SD belum dapat berpikir deduktif, sedangkan matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif. Untuk menjembatani antara matematika yang deduktif dan siswa yang belum dapat berpikir deduktif, maka pembelajaran matematika di SD hendaknya bermakna. embelajaran elipatan ersekutuan Terkecil () yang bermakna dapat melalui media phn matematika dengan mdel pembelajaran kperatif tipe STAD. Dengan media phn matematika selama pembelajaran berlangsung siswa belajar tidak hanya merasa senang,mengasyikan, dan tidak membsankan, namun siswa berpikir lebih kreatif dengan penalaran mencapai tingkat yang tertinggi serta tidak sekedar mencnth prsedur. enerapan diskusi kelmpk yang merupakan bagian dari pembelajaran kperatif tipe STAD mempermudah siswa dalam memahami dan memecahkan penyelesaian sal-sal yang berhubungan dengan. Siswa merasa tidak dibebani dengan pelajaran matematika yang selama ini dianggap menyeramkan. iaget,j.1975.the Origin f the Idea f Chancein Children.Lndn:Rutledge and egan aul. Slavin Synthesis f research n cperative learning dalam Educatinal Learning dalam

10 36,J-TEQI, Tahun III, Nmr 2, Npember 2012 Educatinal Leadership,Tahun XL(5): Subanji J-TEQI.Jurnal eningkatan ualitas Guru, Tahun 1,Nmr 1:101.Malang: erjasama T. ertamina (erser) dengan Universitas Negeri Malang (UM). Subanji embelajaran Matematika reatif dan Invatif, TEQI.Malang: erjasama T.ertamina (erser) dengan Universitas Negeri Malang (UM).

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) DUNIA MATEMATIKA 1

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) DUNIA MATEMATIKA 1 MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) DUNIA MATEMATIKA 1 untuk Kelas 1 SD Berdasarkan Permendiknas Nmr 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nmr 23 Tahun 2006 tentang Standar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Seklah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pkk Alkasi Waktu : SMAN 47 Jakarta : Kimia : XI/2 : Larutan Penyangga : 3 Minggu x 4 Jam pelajaran @ 45 Menit A. Kmpetensi Inti

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Materi Pkk Metde : Pertama dan kedua / 4 x 30 menit : Ceramah dan mengerjakan sal A. Kmpetensi Dasar B. Indikatr Menjumlahkan tanpa teknik menyimpan Mengurangkan tanpa teknik menyimpan Menghitung penjumlahan

Lebih terperinci

Ludi Hartono. 1) MA Wanadadi Banjarnegara ABSTRAK. Kata kunci: Pemahaman konsep IPA, pembelajaran kooperatif tipe TSTS.

Ludi Hartono. 1) MA Wanadadi Banjarnegara ABSTRAK. Kata kunci: Pemahaman konsep IPA, pembelajaran kooperatif tipe TSTS. PEERAPA PEMBELAJARA KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UTUK MEIGKATKA PEMAHAMA KOSEP IPA MATERI BUYI PADA SISWA KELAS VIII MTs COKROAMIOTO WAADADI Ludi Hartn 1) MA Wanadadi Banjarnegara Ludyhartn21@yahcid

Lebih terperinci

Helmi Nurul Hikmah Guru Matematika MTsN Tanah Grogot

Helmi Nurul Hikmah Guru Matematika MTsN Tanah Grogot PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STAD UNTUK MENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI UKURAN PEMUSATAN DATA (STATISTIKA) SISWA KELAS IXF MTsN TANAH GROGOT: PENGALAMAN LESSON STUDY Helmi Nurul

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Oleh: Tri Hartiti Retnwati M.Pd Makalah disampaikan pada Wrkshp pelaksanaan Kurikulum

Lebih terperinci

Anita Windarini SMP Negeri 1 Sanggau anitanajori@rocketmail.com

Anita Windarini SMP Negeri 1 Sanggau anitanajori@rocketmail.com Windarini, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dan Media Manipulatif, 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DAN MEDIA MANIPULATIF DALAM PEMBELAJARAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

Lebih terperinci

PERANGKAT PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Matematika Kelas V (5) Semester 2 untuk Seklah (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 1 SILABUS PEMBELAJARAN Nama Seklah :... Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim disebut classroom action research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim disebut classroom action research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13) 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau lazim disebut classrm actin research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13) penelitian tindakan

Lebih terperinci

49 Media Bina Ilmiah ISSN No

49 Media Bina Ilmiah ISSN No 9 Media Bina Ilmiah ISS. 978-3787 PEERAPA PEMBELAJARA KOOPERATIF DEGA PETA KOSEP UTUK MEIGKATKA MOTIVASI DA HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS VII D DI SMP EGERI 8 MATARAM SEMESTER GEAP TAHU PELAJARA 20/20.

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Seklah :... Mata Pelajaran : Kelas/Prgram : VI Semester : 1 (satu) Alkasi : 18 x 30 menit Standar Kmpetensi : 1.Melakukan perasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.

I. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah suatu prses pendidikan yang diarahkan untuk mendrng, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan jasmaniah dan rhaniah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 5.1 Kerangka Identitas MEDIOR 1. Dasar Pemikiran Kelmpk Media Olahraga (MEDIOR) merupakan anggta KKG (Kelmpk Kmpas Gramedia) yang bertujuan untuk ikut

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Seklah/Madrasah : SD/MI... Kelas/Semester : I/1 Tema : Kebersihan, Kesehatan, Keamanan Alkasi Waktu : 3 Minggu Pelaksanaan : Minggu Ke 1 3 I. KOMPETENSI

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP dan MTs Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VIII (Delapan) Semester : 1 (Satu)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP dan MTs Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VIII (Delapan) Semester : 1 (Satu) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Seklah : SMP dan MTs Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VIII (Delapan) Semester : 1 (Satu) Standar Kmpetensi : 3. Menggunakan Terema Pythagras dalam pemecahan

Lebih terperinci

D LAM PENDI D D I I D K I A K N

D LAM PENDI D D I I D K I A K N PERSPEKTIF PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN PERSPEKTIF BEHAVIORISME PERSPEKTIF KOGNITIF PERSPEKTIF HUMANISME (FENOMENOLOGIS) PERSPEKTIF BEHAVIORISME (Thrndike dan Skinner) Perkembangan perilaku manusia akibat

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN PARA TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN PARA TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI TEKNIK KANCING GEMERINCING PEIGKATA PEMAHAMA PERA PARA TOKOH-TOKOH PERSIAPA KEMERDEKAA IDOESIA MELALUI TEKIK KACIG GEMERICIG Septia Umun KL, Amir, A.Dakir PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta. e-mail:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

KOMPARASI KOMPETENSI IPA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN SNOWBALL THROWING PADA KELAS VII SMPN 11 PADANG

KOMPARASI KOMPETENSI IPA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN SNOWBALL THROWING PADA KELAS VII SMPN 11 PADANG PILLAR OF PHYSICS EDUCATIO, Vl. 8. Oktber 2016, 57-64 KOMPARASI KOMPETESI IPA SISWA ATARA MODEL PEMBELAJARA KOOPERATIF TIPE THIK-PAIR-SHARE (TPS) DEGA SOWBALL THROWIG PADA KELAS VII SMP 11 PADAG Yana Ramadhani

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil penelitian ini menggambarkan tentang pengamatan dan tindakan pembelajaran pra siklus, tindakan pada siklus I yang dilaksanakan pada hari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Gendongan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari 32 siswa 17 siswa laki-laki dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) LAMPIRAN 57 A. Identitas Satuan Pendidikan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas/Semester : X/2 Mata Pelajaran Pkk Bahasan Sub Pkk Bahasan Alkasi Waktu B. Standar kmpetensi (RPP) : SMA Negeri 1 Imgiri

Lebih terperinci

KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL

KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL SD Negeri 21 Palembang (Sabtu, 2 Oktober 2010) I. Pendahuluan Observasi dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2010 di kelas IVA SD Negeri 21 Palembang. Pokok bahasan yang diajarkan

Lebih terperinci

AYO MENABUNG!! Oleh: Sylvana Novilia S. A. Pendahuluan

AYO MENABUNG!! Oleh: Sylvana Novilia S. A. Pendahuluan AYO MENABUNG!! Oleh: Sylvana Novilia S A. Pendahuluan Pada hari Selasa, 20 September 2011 saya dan Christi Matitaputty mengunjungi SDN 21 Palembang untuk mempraktekkan pembelajaran PMRI bersama dengan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP dan MTs Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII (Tujuh) Semester : 2 (Dua)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP dan MTs Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII (Tujuh) Semester : 2 (Dua) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Seklah : SMP dan MTs Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII (Tujuh) Semester : 2 (Dua) Standar Kmpetensi Kmpetensi Dasar Alkasi Waktu : GEOMETRI 5. Memahami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum dilakukan penelitian di SDN Sawangan 03 khususnya di kelas 4 pada mata pelajaran Matematiuka, guru lebih sering menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II. Pra siklus dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. dasar untuk pengembangan materi lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. dasar untuk pengembangan materi lebih lanjut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Keberhasilan proses belajar mengajar dapat diukur dari keberhasilan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran. Keberhasilan tersebut dapat terlihat dari tingkat pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. desa blimbingsari, Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. desa blimbingsari, Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Desa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Umum MI Roudlotul Huda Penelitian ini di laksanakan di MI Roudlotul Huda di dusun Karangsari desa blimbingsari, Kecamatan Sooko Kabupaten

Lebih terperinci

ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh I Made Sudiarjana NIM.

ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh I Made Sudiarjana NIM. ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI Oleh I Made Sudiarjana NIM. 07606 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS OLAHRAGA

Lebih terperinci

E. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu Pendahuluan/Kegiatan Awal

E. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu Pendahuluan/Kegiatan Awal RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Seklah Mata Pelajaran Kelas/Semester Tema Alkasi Waktu : SMP NEGERI : Agama Buddha dan Budi Pekerti : VII/Ganjil : Pascapenerangan Sempurna Buddha Gtama : 5 x Menit

Lebih terperinci

!- I, Tahap perencanaan 1 Menetapkan kelas penelitian yaitu mahasiswa,!,, mengambil mata kuliah Zlgi Vertebrata pada sernester uitrii; Tahun

!- I, Tahap perencanaan 1 Menetapkan kelas penelitian yaitu mahasiswa,!,, mengambil mata kuliah Zlgi Vertebrata pada sernester uitrii; Tahun BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A Penataan Penelitian Penelitian tindakan kelas dilaksanakan bersama antaratim dsen maia kuliah Zlgi Verlebrata pada Prgram Studi Pendidikan Bilgi FKIP TINRI dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam bab IV ini akan disajikan hasil penelitian dan pembehasan dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Tiap siklus mendeskripsikan mengenai

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Materi Pkk Metde : Termdinamika : Pertama dn Kedua / 4 x 45 menit : Ceramah dan mengerjakan sal A. Kmpetensi Dasar 3.2 Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum termdinamika B. Indikatr

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan uraian pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL Lizawati Zubaidi SDN Singkawang Timur Kota Singkawang Abstrak: Salah satu masalah yang seringdihadapi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas I SDN Tingkir Lor 1 Salatiga. Sebelum dilaksanakannya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang mempengaruhi siswa dalam mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 3 Kalirejo Kudus kurang efektif. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Noborejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013 dengan subjek penelitian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Materi Pkk Metde : Kinematika dengan Analisis Vektr : Pertama dan kedua / 4 x 45 menit : demnstrasi dan mengerjaklan sal A. Kmpetensi Dasar 1.1 Menganalisis gerak lurus, gerak melingkar dan gerak parabla

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD Kanisius Cungkup Salatiga. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Kompetensi Inti : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Kompetensi Inti : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pembelajaran Alkasi : SMA : FISIKA : X / II : ELASTISITAS : 12 JP Kmpetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Diskripsi Per Siklus 4.1.1. Pelaksanaan Siklus I 4.1.1.1.Perencanaan Setelah berdiskusi dengan teman sejawat, peneliti menentukan pendekatan CTL (Contextual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui penerapan metode penemuan terbimbing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui penerapan metode penemuan terbimbing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui penerapan metode penemuan terbimbing berbantu alat peraga di kelas VB SD Negeri 20 Kota Bengkulu dilaksanakan dalam 3 siklus.

Lebih terperinci

METODE PERMAINAN WHISPER RACE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS. Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

METODE PERMAINAN WHISPER RACE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS. Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta METODE PERMAINAN WHISPER RACE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS Isnaeni 1, Suhartn 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS, 2,3 Dsen PGSD FKIP UNS Jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN SUSUN BANGUN DATAR MANDIRI DALAM PRAKTIK LESSON STUDY DI SD GMIH IDAMGAMLAMO DAN SD LOCE HALMAHERA BARAT

PENERAPAN PEMBELAJARAN SUSUN BANGUN DATAR MANDIRI DALAM PRAKTIK LESSON STUDY DI SD GMIH IDAMGAMLAMO DAN SD LOCE HALMAHERA BARAT PENERAPAN PEMBELAJARAN SUSUN BANGUN DATAR MANDIRI DALAM PRAKTIK LESSON STUDY DI SD GMIH IDAMGAMLAMO DAN SD LOCE HALMAHERA BARAT Welhelmus Denny SD Loce Kecamatan Sahu Timur Kabupaten Halmahera Barat Abstrak:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan melalui tahap dan proses yang terstruktur.

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki Rahmat No.46 Tajau Pecah Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran matematika diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada saat penelitian berlangsung di MI Darussalam Krian Sidoarjo tentang keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti lakukan. Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta kemampuan kerja yang didasari leh pengetahuan, sikap, keterampilan dan mtivasi dalam menghasilkan

Lebih terperinci

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar... PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA SIKATUBIL PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 GEMAWANG

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) Matakuliah : Lgika Fuzzy Kde : TSK-710 Teri : 2 sks Praktikum : - Deskripsi Matakuliah Standar Kmpetensi Prgram Studi : Himpunan Fuzzy dan Lgika Fuzzy: mtivasi,

Lebih terperinci

siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru,

siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dengan melihat kondisi awal hasil belajar matematika pada siswa kelas 3 SD Negeri Kaliwungu 03, Kecamatan Kaliwungu,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas IV SD Negeri 1 Dologan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas V SD N Ngajaran 02.Langkah pertama yang dilakukan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : VIII (Delapan) : Operasi pecahan pada bentuk aljabar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : VIII (Delapan) : Operasi pecahan pada bentuk aljabar RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester : SMP Negeri 3 Magelang : Matematika : VIII (Delapan) : 1 (Satu) Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Langkah awal dalam penelitian adalah observasi. Proses pembelajaran dikelas guna mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada. Observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan pembelajaran dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliatian dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 02 merupakan SD yang terletak di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. SD Negeri Ujung-ujung 02 berada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maka pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maka pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Setelah peneliti melakukan semua prosedur Penelitian Tindakan Kelas, maka pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

5. Siswa menerangkan kembali penjelasan kelompoknya kepada teman yang belum memahami materi 6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan-latihan yang

5. Siswa menerangkan kembali penjelasan kelompoknya kepada teman yang belum memahami materi 6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan-latihan yang INSTRUMEN OBSERVASI PADA PENELITIAN TENTANG IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA PEMBELAJARAN PAI KELAS IV DI SDN 15 PADANG PASIR, PADANG A. Pelaksanaan

Lebih terperinci

KEEFEKTIVAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POHON MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS V SD NEGERI PEJAGAN 5 BANGKALAN

KEEFEKTIVAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POHON MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS V SD NEGERI PEJAGAN 5 BANGKALAN KEEFEKTIVAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POHON MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS V SD NEGERI PEJAGAN 5 BANGKALAN Dwi Ivayana Sari STKIP PGRI Bangkalan, Jl. Soekarno Hatta,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I 34 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SD N Madugowongjati 02 Mata pelajaran : Matematika Kelas Semester : V / 2 Alokasi waktu : 6 x 35 menit (3 pertemuan) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan data nilai yang diperoleh pada siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada mata pelajaran matematika materi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP N 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI A. Pembahasan 1. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan tabel 4.4. yang terdapat pada bab IV tentang hasil analisis guru selama kegiatan belajar mengajar model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal Penelitian Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu dilakukan pengamatan langsung saat pembelajaran IPA dan kegiatan wawancara dengan guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses penyampaian pelajaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses penyampaian pelajaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses transfer atau perpindahan pengetahuan dari guru kepada siswa. Guru dituntut harus menjadi motivator, fasilitator, dan juga pengontrol

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP siklus 1)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP siklus 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP siklus 1) Nama Sekolah : SD Negeri 1 Sukarame Dua Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : IV/1I Tindakan : 1 Alokasi Waktu : 2X35 menit Standar Kompetensi: Menentukan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Hasil dokumentasi peneliti pada tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika di MI AN-NUR

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

KAJIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA (HASIL TAHAPAN PLAN SUATU KEGIATAN LESSON STUDY MGMP SMA)

KAJIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA (HASIL TAHAPAN PLAN SUATU KEGIATAN LESSON STUDY MGMP SMA) KAJIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA (HASIL TAHAPAN PLAN SUATU KEGIATAN LESSON STUDY MGMP SMA) Tri Hapsari Utami Abstract: This article discusses a design of mathematics learning at what

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya. Dan salah satu tujuan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan 1.1.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I MI Miftahul Ulum Curah Keris Kalipang Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan Tahun

Lebih terperinci

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI DEFINISI KOMUNIKASI Sebuah prses penyampaian pikiran atau infrmasi dari seserang kepada rang lain melalui suatu cara tertentu sehingga rang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud leh penyampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus ( kondisi awal ) Kondisi awal di SDN 02 Kupen khususnya di kelas 5 pada mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus ( kondisi awal ) Kondisi awal di SDN 02 Kupen khususnya di kelas 5 pada mata BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus ( kondisi awal ) Kondisi awal di SDN 02 Kupen khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran IPS sebelum diadakannya tindakan, menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Blotongan 2 Salatiga dengan jumlah 39 peserta didik pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata pelajaran Bahasa Arab materi al- Unwa>n untuk meningkatkan keterampilan berbicara

Lebih terperinci

Sejalan dengan hal tersebut Cockroft (dalam Abdurrahman, 2009:253) mengemukakan alasan pentingnya siswa belajar matematika:

Sejalan dengan hal tersebut Cockroft (dalam Abdurrahman, 2009:253) mengemukakan alasan pentingnya siswa belajar matematika: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan jiwa manusia untuk berkembang sesuai dengan potensi dan kemampuannya. Pendidikan juga merupakan faktor pendukung

Lebih terperinci

Menghitung Kelipatan Sambil Menabung. (Observasi Pada Kelas IV A SD Negeri 21 Palembang)

Menghitung Kelipatan Sambil Menabung. (Observasi Pada Kelas IV A SD Negeri 21 Palembang) Menghitung Kelipatan Sambil Menabung (Observasi Pada Kelas IV A SD Negeri 21 Palembang) a. Pendahuluan Sebagaimana telah kita ketahui, proses pembelajaran dengan menggunkanan pendekatan pendidikan matematika

Lebih terperinci