PERKEMBANGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN DI INDONESIA PERIODE SEBELUM REFORMASI SAMPAI DENGAN PASCA-REFORMASI
|
|
- Hendri Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERKEMBANGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN DI INDONESIA PERIODE SEBELUM REFORMASI SAMPAI DENGAN PASCA-REFORMASI Oleh : Nuwun Priyono Dosen Fakultas Ekonomi Program Diploma III Akuntansi UTM ABSTRACT Governmental accounting developments in Indonesia since the reform era began in This development was marked by reforms in the field of financial management of the state. In the field of governmental accounting occurs changes from sigle entry system to double entry system, and the change from cash towards accrual basis to accrual basis. Then the development of governmental accounting can also be seen from several phases, from the orde baru era to the post-reform era. The phases are described clearly the development of legislation and changes governmental accounting system. Keywords : governmental accounting, single entry system, cash towards accrual basis, accrual basis 1
2 Perkembangan Akuntansi Pemerintahan Di Indonesia Periode (Nuwun Priyono) A. PENDAHULUAN Reformasi pada berbagai bidang yang digulirkan sejak tahun 1998 membawa perubahan yang besar pada bidang akuntansi pemerintahan di Indonesia. Perubahan besar tersebut ditandai dengan terbitnya banyak peraturan perundangan yang berkaitan dengan perbaikan dalam pengelolaan keuangan negara. Peraturan perundangan yang menjadi landasan hukum bagi pelaksanaan akuntansi pemerintahan sebelum era reformasi antara lain: Undang-Undang No. 5 Tahun 1974, Peraturan Pemerintah No. 5 dan 6 Tahun 1976 dan Manual Adminsitrasi Keuangan Daerah (MAKUDA) Tahun Kemudian setelah era reformasi, ditetapkan Undang- Undang No. 22 dan 25 Tahun 1999 yang mengatur tentang pemerintahan daerah dan perimbangan keuangan Pusat dan Daerah. Selanjutnya ditetapkan Undang- Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Dari sinilah tonggak reformasi pengelolaan keuangan negara mulai dijalankan. Selain itu juga ditetapkan Undang- Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tangung Jawab Keuangan Negara. Seiring dengan reformasi di bidang keuangan negara, maka perlu dilakukan perubahan-perubahan di berbagai bidang untuk mendukung agar reformasi di bidang keuangan negara dapat berjalan dengan baik. Salah satu perubahan yang signifikan adalah perubahan di bidang akuntansi pemerintahan. Perubahan di bidang akuntansi pemerintahan ini sangat penting karena melalui proses akuntansi dihasilkan informasi keuangan yang tersedia bagi berbagai pihak untuk digunakan sesuai dengan tujuan masing-masing. Karena begitu eratnya keterkaitan antara keuangan pemerintahan dan akuntansi pemerintahan 2
3 Vol. 37 No. 1, 15 September 2012 : maka sistem dan proses yang lama dalam akuntansi pemerintahan banyak menimbulkan berbagai kendala sehingga tidak mendukung terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan (Simanjuntak, 2012). Sebelum era reformasi pengelolaan keuangan negara sistem pencatatan pada akuntansi di sektor pemerintahan masih menggunakan single entry. Pada sistem pencatatan ini, menurut Abdul Halim (2004) dalam Abdul Hafiz Tanjung (2008), pencatatan transaksi ekonomi dilakukan dengan mencatat satu kali, transaksi yang berakibat bertambahnya kas akan dicatat pada sisi penerimaan dan transaksi ekonomi yang berakibat berkurangnya kas akan dicatat pada sisi pengeluaran. Akibat dari sistem pencatatan ini, pemerintah tidak memiliki catatan mengenai aktiva tetap, piutang, utang dan ekuitas dari suatu entitasnya. Sehingga pemerintah tidak pernah menampilkan neraca sebagai bentuk laporan keuangan yang umumnya dikenal yang dapat menggambarkan posisi keuangan pemerintah. Hal ini disebabkan juga karena basis akuntansi yang digunakan selama ini adalah basis kas. Menurut Indra Bastian (2006) basis kas hanya mengakui arus kas masuk dan arus kas keluar. Rekening keuangan akhir akan dirangkum dalam buku kas, sehingga laporan keuangan tidak bisa dihasilkan karena ketiadaan data tentang aktiva dan kewajiban. Namun dalam perkembangannya sistem pencatatan akuntansi dari basis kas berubah menjadi akuntansi berbasis kas menuju akrual. Dalam melihat perkembangan akuntansi pemerintahan di Indonesia penulis akan melihat dari beberapa fase yaitu dari mulai era orde baru hingga orde reformasi. Tulisan ini akan membahas bagaimana perkembangan akuntansi pemerintahan di Indonesia 3
4 Perkembangan Akuntansi Pemerintahan Di Indonesia Periode (Nuwun Priyono) dilihat dari beberapa fase tersebut dan beberapa perubahan yang mengiringi dalam perkembangan akuntansi pemerintahan tersebut. B. PEMBAHASAN B.1 Arah Reformasi Keuangan Negara Sebelum mengupas lebih jauh mengenai perkembangan akuntansi pemerintahan yang dilihat beberapa fase tersebut diatas, kita terlebih dahulu harus mengetahui arah dari reformasi keuangan negara baik ditingkat pusat maupun daerah. 1. Perubahan sistem akuntansi: dari single entry menjadi double entry Pada mulanya pencatatan akuntansi disektor pemerintahan dengan menggunakan sistem pencatatan single entry. Tetapi sistem single entry dirasakan memiliki banyak kekurangan, sehingga sistem pencatatan beralih ke sistem double entry. Dalam sistem double entry, setiap transaksi keuangan akan dicatat sebanyak dua kali, yaitu dicatat dalam sisi debet dan sisi kredit. Sistem ini juga dikenal dengan sistem pembukuan berpasangan. 2. Perubahan basis pencatatan akuntansi dari basis kas menjadi basis akrual. Basis pencatatan dalam akuntansi pemerintahan pada awalnya menggunakan basis kas. Kemudian basis kas ini dirubah menjadi basis akrual. Dalam mengantisipasi perubahan basis kas menjadi basis akrual ini, digunakanlah basis kas menuju akrual (cash basis toward accrual). Secara sederhana, akuntansi berbasis kas mengakui dan mencatat transaksi pada saat terjadinya penerimaan dan pengeluaran kas, dan tidak mencatat aset dan kewajiban. Sebaliknya akuntansi berbasis 4
5 Vol. 37 No. 1, 15 September 2012 : akrual mengakui dan mencatat transaksi pada saat terjadinya transaksi (baik kas maupun non-kas) dan mencatat aset dan kewajiban. Sedangkan akuntansi berbasis kas menuju akrual (cash basis toward accrual) adalah menggunakan basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan basis akrual untuk pengakuan asset, kewajiban dan ekuitas dalam neraca (Simanjuntak, 2012). Basis kas menuju akrual ini sebuah jalan tengah dalam mengantisipasi perubahan sistem pencatatan akuntansi. Dengan menggunakan basis tersebut diharapkan dapat mempermudah pencatatan akuntansi pada saat periode transisi menuju basis akrual penuh. Dan secara teknis pencatatan basis ini akan dipermudah dengan menggunakan jurnal korolari. B.2 Fase- Fase Penting Perkembangan Akuntansi Pemerintahan Perkembangan Akuntansi Pemerintahan di Indonesia terjadi sudah beberapa dekade, dimulai dari era orde baru hingga orde reformasi. Menurut Mahmudi (2011), ada beberapa fase penting perkembangan akuntansi pemerintahan di Indonesia yaitu: 1. Tahun 1975 Pada tahun ini belum ada sistem akuntansi, yang ada baru sebatas sistem administrasi atau dikenal dengan istilah tata usaha keuangan daerah. Pelaksanaan pengelolaan keuangan pemerintahan khususnya pemerintah daerah mendasarkan pada: - Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah 5
6 Perkembangan Akuntansi Pemerintahan Di Indonesia Periode (Nuwun Priyono) - Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1975 tentang Pengurusan, Pertanggungjawaban, dan Pengawasan Keuangan Daerah. - Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1975 tentang Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah, dan Penyusunan Perhitungan APBD. 2. Tahun Sistem administrasi pemerintahan masih dilakukan secara manual, belum dikenal sistem komputerisasi yang terintegrasi. - Belum dimiliki Standar Akuntansi Pemerintah. - Satu-satunya laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah kepada DPR berupa Perhitungan Anggaran Negara (PAN) yang disajikan berdasarkan sumbangan perhitungan anggaran dari Departemen/Lembaga yang disusun secara manual dan single entry. - Penyampaian laporan PAN oleh pemerintah kepada DPR dilaksanakan dalam waktu 2-3 tahun. - Departemen keuangan mulai membuat rencana studi modernisasi sistem akuntansi pemerintah. - Departemen Dalam Negeri mengeluarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No Tahun 1980 tentang Manual Administrasi Keuangan Daerah (MAKUDA), yang menjadi pedoman pencatatan keuangan daerah yang pada dasarnya sebatas tata buku bukan merupakan suatu sistem akuntansi. 3. Tahun Dibuat desain pengembangan Sistem Akuntansi Pusat dan Sistem Akuntansi Instansi dengan mengusulkan disusunnya bagan akun standar dan standar akuntansi pemerintahan 6
7 Vol. 37 No. 1, 15 September 2012 : serta pembentukan unit eselon I di lingkungan Departemen Keuangan yang memegang fungsi akuntansi dan pelaporan. - Sistem yang disetujui Departemen Keuangan pada saat itu adalah menyusun alokasi anggaran, proses penerimaan dan pengeluaran melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), pembuktian bukti jurnal dan daftar transaksi sebagai dasar pembukuan dalam buku besar secara manual. 4. Tahun Mulai dilakukan simulasi sistem manual pada Departemen Pekerjaan Umum, Sosial, Perdagangan pada wilayah Jakarta, Medan, dan Surabaya. - Pada saat bersamaan, timbul pemikiran penggunaan komputer untuk proses akuntansi dan pada tahun 1989 usulan pengembangan sistem akuntansi pemerintah berbasis komputer disetujui Departemen Keuangan dan Bank Dunia dalam bentuk Proyek Pengembangan Sistem Akuntansi Pemerintah tahap I, tetapi sistem fungsional masih berdasar pada desain manual sebelumnya, belum sampai proses yang menyeluruh yang dapat menghasilkan laporan keuangan. 1. Tahun 1992 Dibentuk Badan Akuntansi Keuangan Negara (BAKUN) yang mempunyai fungsi sebagai Central Accounting Office, yang bukan sekadar membukukan namun memerlukan adanya standar akuntansi pemerintahan dan selanjutnya melaksanakan implementasi sistem yang telah dirancang. 2. Tahun Januari 2001 otonomi daerah dan desentralisasi fiskal serentak dilaksanakan di Indonesia - Terdapat perubahan format anggaran dan pelaporannya. 7
8 Perkembangan Akuntansi Pemerintahan Di Indonesia Periode (Nuwun Priyono) - Dikeluarkan Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 yang mulai mengenalkan penggunaan akuntansi basis kas modifikasian (modified cash basis) serta pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) untuk pencatatan keuangan pemerintah daerah. 3. Tahun Reformasi akuntansi sektor publik dimulai dengan diterbitkannya 3 Undang-undang Keuangan Negara, yaitu : a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara b. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara c. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara 4. Tahun Komite Standar Akuntansi Pemerintahan - KSAP (Standard Setter Body) dibentuk dengan Keppres No. 84 tahun 2004, diubah dengan Keppres No. 2 Tahun 2005, Keppres No. 3 Tahun Standar Akuntansi Pemerintahan untuk pertama kali dimiliki dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun PP No. 24 Tahun 2005 menggunakan pendekatan cash towards accrual (CTA) dalam sistem pencatatan akuntansinya. - Mulai tahun 2005, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan daerah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan. 8
9 Vol. 37 No. 1, 15 September 2012 : Tahun 2010 Dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan menggantikan PP No. 24 Tahun Berdasarkan PP No. 71 Tahun 2010 pemerintah pusat dan daerah harus menerapkan akuntansi akrual penuh (full accrual accounting) tidak lagi cash towards accrual selambat-lambatnya tahun B.3 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) dibentuk berdasarkan pada Keputusan Presiden No.84 Tahun 2004, sebagai tindak lanjut dari amanat Undang- Undang No. 1 Tahun 2004 pasal 57 tentang Perbendaharaan Negara. Dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa diperlukan suatu Komite Penyusunan Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) yang bertugas menyusun Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Dalam Undang- Undang. No 17 Tahun 2003 pasal 32 tentang Keuangan Negara mengatur perlunya SAP sebagai pedoman dalam penyusunan dan penyajian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah pusat dan daerah. Keputusan Presiden No. 84 Tahun 2004 mengenai KSAP telah diubah dengan Keputusan Presiden No. 2 Tahun 2005, dan terakhir diubah dengan Keputusan Presiden No.3 Tahun 2009 tentang Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP). KSAP bertugas mempersiapkan penyusunan konsep Rancangan Peraturan Pemerintah tentang SAP sebagai prinsipprinsip akuntansi yang wajib diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah. Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, KSAP melaporkan kegiatannya secara berkala kepada Menteri Keuangan. 9
10 Perkembangan Akuntansi Pemerintahan Di Indonesia Periode (Nuwun Priyono) KSAP bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Keuangan. KSAP dalam tugasnya telah menyusun Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis cash towards accrual, dengan dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun Dan terakhir dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 yang mengatur SAP berbasis akrual penuh (full accrual). B.4 Perbandingan pelaporan keuangan yang dihasilkan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 berisi Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis kas menuju akrual (cash towards accrual). Dalam SAP ini, pengakuan terhadap pendapatan, belanja dan pembiayaan berbasis kas, sedangkan pengakuan terhadap asset, utang dan ekuitas dana berbasis akrual. Laporan keuangan yang dihasilkan dalam SAP ini adalah Laporan Realisasi Anggaran (LRA), neraca, laporan arus kas dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 berisi Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual. SAP ini mengakui pendapatan, beban, asset, utang dan ekutas dalam pelaporan keuangan berbasis akrual. Sedangkan pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan adalam APBN/APBD. Laporan keuangan yang dihasilkan dalam SAP ini adalah Laporan Realisasi Anggaran (LRA), neraca, laporan arus kas, Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK), laporan operasional, laporan perubahan SAL (Saldo Anggaran Lebih) dan laporan perubahan ekuitas. Dilihat dari jenis laporan keuangan yang dihasilkan, terdapat perbedaan antara SAP berbasis kas menuju akrual dan SAP berbasis akrual. Dalam SAP berbasis akrual, entitas pelaporan 10
11 Vol. 37 No. 1, 15 September 2012 : diwajibkan untuk menerbitkan laporan tambahan yaitu laporan operasioal, laporan perubahan SAL dan Laporan perubahan ekuitas. Tabel 1. Perbandingan laporan keuangan yang dihasilkan No. Laporan Keuangan Basis Laporan Keuangan Basis Kas Menuju Akrual Akrual 1 Laporan Realisasi Laporan Realisasi Anggaran Anggaran 2 Neraca Neraca 3 Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas 4 Catatan Atas Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan Keuangan 5 - Laporan Operasional 6 - Laporan Perubahan SAL 7 - Laporan Perubahan Ekuitas Sumber: PP No. 24 Tahun 2005 dan PP No. 71 Tahun 2010 (Olahan) C. SIMPULAN Era reformasi yang digulirkan tahun 1998 membawa banyak perubahan. Dibidang akuntansi pemerintahan terjadi perkembangan yang signifikan. Perkembangan akuntansi pemerintahan dapat dilihat dari era orde baru hingga era pasca-reformasi. Kemudian perkembangan akuntansi pemerintahan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dengan reformasi dibidang keuangan negara. Reformasi dibidang keuangan negara ditandai dengan beberapa perubahan yaitu: perubahan sistem akuntansi: dari single entry menjadi double 11
12 Perkembangan Akuntansi Pemerintahan Di Indonesia Periode (Nuwun Priyono) entry dan perubahan basis pencatatan akuntansi dari basis kas menjadi basis akrual. Fase-fase penting dalam perkembangan akuntansi pemerintahan di Indonesia dapat dilihat mulai dari Tahun 1975,Tahun , Tahun 1986, Tahun , Tahun 1992, Tahun , Tahun , Tahun 2005 dan terakhir Tahun Fase-fase tersebut memberikan gambaran dengan jelas perkembangan akuntansi pemerintahan dimulai dengan penerbitan berbagai peraturan perundangan dan perubahan dalam sistem akuntansi pemerintahan. 12
13 Vol. 37 No. 1, 15 September 2012 : DAFTAR PUSTAKA Bastian, Indra Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta. Erlangga. Halim, Abdul Akuntansi Keuangan Daerah, Edisi Revisi. Salemba Empat Jakarta. Mahmudi Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta.UII Press. Peraturan Pemerintah Nomor. 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah Nomor. 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Simanjuntak, Binsar H Menyongsong Era Baru Akuntansi Pemerintahan Di Indonesia. Tanjung, Abdul Hafiz Akuntansi Pemerintahan Daerah : Konsep dan Aplikasi. Bandung. Alfabeta. 13
KONVERSI LKPD VERSI PP NO. 24 TAHUN 2005 MENJADI LKPD VERSI PP NO. 71 TAHUN 2010 (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan)
KONVERSI LKPD VERSI PP NO. 24 TAHUN 2005 MENJADI LKPD VERSI PP NO. 71 TAHUN 2010 (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan) Neni Nurhayati Dosen Universitas Kuningan ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciSEJARAH AKUNTANSI PEMERINTAH DI INDONESIA
SEJARAH AKUNTANSI PEMERINTAH DI INDONESIA FASE III 2005-sekarang FASE I: Sebelum 2003 AKUNTANSI TRADISIONAL FASE II: 2003/2004 Lahirnya UU KN DAN UU PN TONGGAK REFORMASI AKUNTANSI AKUNTANSI MODERN BASIS
Lebih terperinciAKUNTANSI, TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PUBLIK (SEBUAH TANTANGAN) OLEH : ABDUL HAFIZ TANJUNG,
AKUNTANSI, TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PUBLIK (SEBUAH TANTANGAN) OLEH : ABDUL HAFIZ TANJUNG, SE.,M.Si.,Ak. (Dosen Universitas Nasional Pasim) PENDAHULUAN Pemerintah Indonesia telah melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini dituntut seluruh elemen masyarakat termasuk perusahaan baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini dituntut seluruh elemen masyarakat termasuk perusahaan baik perusahaan besar, usaha kecil dan menengah, maupun lembaga-lembaga pemerintah selalu
Lebih terperinciPENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG Sumber gambar span.depkeu.go.id I. PENDAHULUAN Reformasi keuangan negara di Indonesia yang ditandai dengan lahirnya paket
Lebih terperinciANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA GORONTALO
ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA GORONTALO Mahasiswa Jurusan : Abdul Mukhlis Akuba : Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tata kelola yang baik diperlukan penguatan sistem dan kelembagaan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prinsip tata kelola yang baik merupakan prinsip pokok yang harus diberlakukan di seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Untuk menciptakan tata kelola yang
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sistem politik, ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini telah mengalami perubahan-perubahan yang cukup mendasar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun. transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk menyelengggarakan pengelolaan keuangan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini reformasi pengelolaan keuangan negara masih terus dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini dimaksudkan agar amanat yang tertuang dalam pasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan lembaga pemerintahan. Akuntansi Pemerintahan memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi pemerintahan merupakan salah satu bidang akuntansi yang berkaitan dengan lembaga pemerintahan. Akuntansi Pemerintahan memiliki karakteristik khusus diantaranya
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. dibandingkan dengan basis akrual penuh di BPKAD Kota Madiun tahun. ini dibuktikan dengan adanya paket Undang-Undang Keuangan yang
BAB IV PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, pelaksanaan kegiatan pengaruh penggunaan akuntansi basis kas menuju akrual yang dibandingkan dengan basis akrual penuh di BPKAD
Lebih terperinciBAB III PERKEMBANGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN AKUNTANSI PEMERINTAH
BAB III PERKEMBANGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN AKUNTANSI PEMERINTAH 3.1 Sistem Pembukuan Tunggal Pada awal pemerintahan Indonesia, sistem pemerintahan dan pengelolaan keuangan negara masih sederhana sehingga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN/KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan penyelenggaraan negara. dilakukan oleh badan eksekutif dan jajaranya dalam rangka mencapai tujuan
BAB II TINJAUAN/KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pemerintahan Daerah Dalam arti luas : Pemerintahan adalah perbuatan pemerintah yang dilakukan oleh badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PEMALANG TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI
PERATURAN BUPATI PEMALANG TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI Pemerintah Kabupaten Pemalang @2014 BUPATI PEMALANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI
Lebih terperinciAgnes Evira Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK
TINJAUAN PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA PENYUSUN DAN PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DI DAERAH DALAM RANGKA PERUBAHAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL (STUDI KASUS PADA PEMKAB GROBOGAN) Agnes Evira ag.evira@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT
Akuntansi Pemerintah Pusat BAB 6 5 AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini, seharusnya Saudara bisa: Menjelaskan ruang lingkup dan karakteristik akuntansi pemerintah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN.
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010 DAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 2013 www.inilah.com I. PENDAHULUAN Undang-Undang
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh: Kamal Dwi Rasyid. Dosen Pembimbing: Dr. Aulia Fuad Rahman, SE., M.Si., Ak., SAS.
ABSTRAK ANALISIS PERBEDAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) BERBASIS CASH TOWARDS ACCRUAL (PP No. 24/2005) DENGAN SAP BERBASIS ACCRUAL (PP No. 71/2010) (Studi Kasus di Pemerintah Kota Batu) Oleh: Kamal
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT
PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT I. PENDAHULUAN I.1. Umum Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Lebih terperinciTINJAUAN YURIDIS ATAS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH. 1
TINJAUAN YURIDIS ATAS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH http://www.ksap.org/ 1 I. PENDAHULUAN Berdasarkan undang-undang pemerintah daerah wajib menyusun Laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Tanggung Jawab dan Pengelolaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Indonesia sudah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kualitas kinerja, tranparansi, dan akuntabilitas pemerintahan di Indonesia selama beberapa dekade
Lebih terperinciRegulasi & Standar Akuntansi SEKTOR PUBLIK. Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak
Regulasi & Standar Akuntansi SEKTOR PUBLIK KEBUTUHAN REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK INFORMASI MEWUJUDKAN TRANSPARANSI AKUNTABILITAS PUBLIK KEBUTUHAN REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK ORGANISASI
Lebih terperinciAnalisis Implementasi Akuntansi Belanja Modal Pada Pemerintah Kota Palembang
Analisis Implementasi Akuntansi Belanja Modal Pada Pemerintah Kota Palembang Lili Syafitri Universitas Tridinanti lili.syafitri@rocketmail.com Abstrak : Penelitian ini membahas apakah pengakuan dan pengukuran,
Lebih terperinciJurnal Korolari dalam Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Jurnal Korolari dalam Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (Oleh: Jamason Sinaga, Ak., MAP.*) Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2005,
Lebih terperinci1. SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006
1. SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH Pada dasarnya siklus akuntansi keuangan daerah mengikuti siklus akuntansi yang telah dijelaskan diatas. Perbedaan yang ada adalah pada proses penyusunan laporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan Good Government Governance (GGG). Mekanisme. penyelenggaraan pemerintah berasaskan otonomi daerah tertuang dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Otonomi daerah mengarahkan Pemerintah Indonesia menuju gerbang kemandirian dalam mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik atau sering disebut dengan Good
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL
1 BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK UTARA, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan reformasi di bidang akuntansi. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemerintah Indonesia telah mencanangkan reformasi di bidang akuntansi. Salah satu reformasi yang dilakukan adalah keharusan penerapan akuntansi berbasis akrual pada
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan A. LATAR BELAKANG. Reformasi pada pemerintahan Indonesia mengakibatkan perubahan
BAB 1 Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Reformasi pada pemerintahan Indonesia mengakibatkan perubahan paradigma atas seluruh komponen dalam pemerintahan. Berjalan seiring waktu paradigma itu pun berkembang
Lebih terperinciSELAMAT DATANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
SELAMAT DATANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (Oleh: Jamason Sinaga, Ak.*) 1. Pendahuluan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerapan akuntansi pada pemerintahan sebelum dilakukan. reformasi pengelolaan keuangan negara, telah menerapkan sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan akuntansi pada pemerintahan sebelum dilakukan reformasi pengelolaan keuangan negara, telah menerapkan sistem pencatatan single entry. Pada sistem pencatatan
Lebih terperinciKONSEP DASAR AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
KONSEP DASAR AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH PENGERTIAN AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH Akuntansi keuangan daerah adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan)
Lebih terperinciBUPATI HULU SUNGAI UTARA
BUPATI HULU SUNGAI UTARA PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA,
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 029 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BERBASIS AKRUAL
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 029 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BERBASIS AKRUAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN
Lebih terperinciImplementasi Peraturan Pemerintah Nomor 71/2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Serta Permasalahannya
Ulasan Edisi 4 No. 1, Januari Maret 2017, p.7-14 Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 71/2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Serta Permasalahannya *Agus Zaenal Mutaqin 1 1 Local
Lebih terperinciLampiran I. Pokok-pokok Perbedaan Dalam Kerangka Konseptual Akuntansi Kas Menuju Akrual dengan Akuntansi Berbasis Akrual
Lampiran I Pokok-pokok Perbedaan Dalam Kerangka Konseptual Akuntansi Kas Menuju dengan Akuntansi Berbasis Kas Menuju 5. Penyusutan Aset Tetap Tidak diuraikan dalam kerangka konseptual 6. Entitas Akuntansi
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN BARAT
GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... iii Peraturan Gubernur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya konkret mewujudkan transparansi dan akuntabilitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya konkret mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemeritah
Lebih terperinciManual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah daerah (pemda), salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan melalui penyampaian laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi di Indonesia yang masih berlangsung hingga sekarang telah menghasilkan berbagai perubahan khususnya dalam hal tata kelola pemerintahan. Salah satu
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TENGAH
PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 11-B TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciBUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN
SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencatatan single-entry. Sistem double-entry baru diterapkan pada 2005 seiring
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan akuntansi di Indonesia, khususnya sektor publik berjalan sangat lambat. Sampai dengan tahun 2004 Indonesia masih menggunakan sistem pencatatan single-entry.
Lebih terperinciGUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPenerapan Standar Akuntansi Sektor Publik di Indonesia: Berbagai Permasalahannya
Penerapan Standar Akuntansi Sektor Publik di Indonesia: Berbagai Permasalahannya 1. Pendahuluan Standar akuntansi publik adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciREGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK
REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK 2010 1 KEBUTUHAN REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK INFORMASI MEWUJUDKAN TRANSPARANSI AKUNTABILITAS PUBLIK 2010 2 STANDAR INTERNASIONAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA
BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 26 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 26 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB. II TINJAUAN PUSTAKA Akuntansi Berbasis Kas dan Akuntansi Berbasis Akrual
BAB. II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Berbasis Kas dan Akuntansi Berbasis Akrual 2.1.1. Akuntansi Berbasis Kas. Akuntansi berbasis kas menurut Bastian (2001) adalah mengakui dan mencatat transaksi keuangan
Lebih terperinciBUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
SALINAN BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISA PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA PADANG WINDA PUSPITA SARI FAKULTAS EKONOMI
SKRIPSI ANALISA PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA PADANG OLEH : WINDA PUSPITA SARI 07153110 Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL UNTUK SKPD DAN PPKD PADA PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikeluarkan berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur. Tahun 2000 yang mengatur Pokok-pokok Pengelolaan dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Penyajian Laporan Keuangan Daerah. Pemerintah Indonesia telah menggulirkan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal sejak tahun 1999. Dalam rangka otonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya reformasi pada pemerintahan yang mengarahkan pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era reformasi saat ini, perkembangan akuntansi sektor publik semakin pesat. Khususnya reformasi pada pemerintahan yang mengarahkan pemerintah untuk bertanggungjawab
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN Menimbang: a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapi perubahan dalam penerapan standar akuntansi. akuntansi pemerintah menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi sektor publik saat ini tengah dalam masa transisi menghadapi perubahan dalam penerapan standar akuntansi. Standar akuntansi pemerintah menurut Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkannya, salah satunya dalam bidang keuangan pemerintahan. Dimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepemerintahan yang baik adalah tujuan dari sistem pemerintahan yang ada di Indonesia. Seiring dengan perkembangan sistem pemerintahan yang ada di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan negara. Hal ini diindikasikan dengan telah diterbitkannya Undangundang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Reformasi yang terjadi pada bidang politik mulai merambah pada bidang keuangan negara. Hal ini diindikasikan dengan telah diterbitkannya Undangundang No.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL TERHADAP AKTIVITAS PENGENDALIAN PADA AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAHAN
PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL TERHADAP AKTIVITAS PENGENDALIAN PADA AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAHAN ( Studi Pada Kelurahan Tlogomas di Kota Malang ) 1) Tarwiyani, 2) Poppy Indrihastuti, 3) Sukarno
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Akuntansi sektor publik merupakan suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN,
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a.bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
Lebih terperinciB U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
1 B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT YANG BERBASIS AKRUAL DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu era transparansi dan akuntabilitas. Hal itu ditandai dengan. pemberlakuan undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, reformasi pengelolaan keuangan negara telah memasuki suatu era transparansi dan akuntabilitas. Hal itu ditandai dengan pemberlakuan undang-undang Nomor
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 057 TAHUN 2014
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 057 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN BAGAN AKUN STANDAR PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang
Lebih terperinciPENGANTAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PENGANTAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENGERTIAN AKUNTANSI Proses pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan, penginterpretasian atas hasilnya serta penyajian
Lebih terperinciL A P O R A N K E U A N G A N T A H U N BAB
BAB 1 P E N D A H U L U A N Latar Belakang Maksud dan Tujuan Dasar Penyusunan Metode Penyusunan PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemerintah Daerah dihadapkan pada suatu keadaan dimana pelaksanaan penyelenggaraan
Lebih terperinciANALISIS PELAPORAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. Oleh: Hafsah, Mahyar Diana (Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara)
ANALISIS PELAPORAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Oleh: Hafsah, Mahyar Diana (Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) ABSTRAK Setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN NOMOR 40/E, 2010 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa sebagai
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 11-A TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA SURAKARTA
- 0 - - 1 - PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 11-A TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 238/PMK.05/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 238/PMK.05/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciSTANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DALAM RANGKA TRANSPARANSI PELAPORAN AKTIVA TETAP PEMERINTAH DAERAH
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 6 No. 1, April 2006 : 14 18 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DALAM RANGKA TRANSPARANSI PELAPORAN AKTIVA TETAP PEMERINTAH DAERAH Oleh Iriyadi dan R. Aris Budiman Dosen
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 32 ayat (2) Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya yang didasarkan pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instansi pemerintah wajib melakukan pengelolaan keuangan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan keuangannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan lain-lain. Sebagaimana bentuk-bentuk organisasi lainnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Instansi pemerintah merupakan salah satu bentuk organisasi non profit yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat umum, seperti peningkatan
Lebih terperinciGUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciSiklus Anggaran Siklus Pengelolaan Keuangan Negara Siklus Akuntansi. tedi last 09/17
Siklus Anggaran Siklus Pengelolaan Keuangan Negara Siklus Akuntansi tedi last 09/17 Siklus Anggaran Pemerintah Daerah 12 bulan 6 bulan 12 bulan Bawuk (2013) DIAGRAM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA/DAERAH Integrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Penyusunan laporan keuangan menyediakan informasi yang relevan mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penyusunan laporan keuangan menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Organisasi Perangkat Daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertuang dalam pasal 32 ayat (1) yang berbunyi: UU No. 17 Tahun 2003 juga mengamanatkan setiap instansi pemerintah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara merupakan awal dalam perkembangan akuntansi pemerintahan di Indonesia, sebagaimana tertuang dalam pasal 32
Lebih terperinciGUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA
GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 4 A TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI PAPUA Lampiran : 3 (tiga). DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Frilia Dera Waliah, 2015 ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reformasi keuangan negara pada tahap pertama telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
1 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 34 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pengertian anggaran menurut Mardiasmo (2004:62) menyatakan bahwa :
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Anggaran Pendapatan 2.1.1.1 Pengertian Anggaran Pengertian anggaran menurut Mardiasmo (2004:62) menyatakan bahwa : Anggaran Publik
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
SALINAN BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PERBANDINGAN STANDAR AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL DENGAN BASIS KAS MENUJU AKRUAL
BAB I PERBANDINGAN STANDAR AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL DENGAN BASIS KAS MENUJU AKRUAL A. UMUM Pada tahun 2010, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor publik yang ditandai dengan munculnya era New Public Management
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan good coorporate governance dan reformasi pengelolaan sektor publik yang ditandai dengan munculnya era New Public Management (NPM), dengan tiga prinsip utamanya
Lebih terperinciBUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2014
BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan. Hal ini dilakukan untuk terwujudnya good governance dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia mencanangkan reformasi dibidang akuntansi pemerintahan. Hal ini dilakukan untuk terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan pemerintah.
Lebih terperinciPENGANTAR STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
LAMPIRAN I PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TANGGAL : 13 JUNI 2005 PENGANTAR STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENGANTAR STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN Pengantar ini menguraikan
Lebih terperinciBAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD
BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD A. KERANGKA HUKUM Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsipprinsip yang
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. 24 Tahun 2005 dan PP No. 71 Tahun 2010 Tahun Anggaran dapat disimpulkan
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Analisis Perbandingan Penyajian Laporan Keuangan Pada Dinas Perumahan Rakyat dan Tata Ruang Kota Kupang Berdasarkan PP No. 24 Tahun 2005
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA
BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2013
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH DENGAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manfaat Judul pada penelitian menekankan pada manfaat, maksudnya adalah bagaimana variabel independen yaitu Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) dapat memiliki
Lebih terperinciBUPATI BUNGO PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BUNGO PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BUNGO, Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan Pasal
Lebih terperinci