Mekanisme Reaksi Organik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mekanisme Reaksi Organik"

Transkripsi

1 Mekanisme eaksi rganik 1.0 Pendahuluan Pada bagian ini, akan mengingatkan kembali dasar-dasar yang biasa dipakai untuk menuliskan mekanisme reaksi pada senyawa organik.untuk menulis mekanisme reaksi organik saudara harus dapat memahami distribusi elektron dan kerapatan elektron dan hubungannya elektron-elektron pada raw-material dan elektron-elektron pada senyawa hasil reaksi (produk). 1.1 Menulis struktur senyawa organik Bagaimana menulis struktur Lewis dan Menghitung muatan formal. Untuk dapat menguasai dan memahami mekanisme reaksi, sangat diperlukan dapat menyusun struktur Lewis senyawa organik, terutama terhadap pasangan elektron yang sering dipergunakan dalam menulis mekanisme reaksi. Untuk dapat menggambarkan struktur Lewis, kita dapat memakai rumus seperti di bawah ini: Muatan formal= elektronvalensi elektronberika tan 2 elektrontakberika tan ontoh: Bagaimana muatan formal senyawa : a). Diazometan 2 == b). Metil isosianida 3 - c). Asetonitril oksida 3 -- Jawab: 1

2 a). 2 == Struktur Lewis 1 2 idrogen muatan formal = 1-2/2-0 = 0 Karbon itrogen-1 muatan formal = 4-8/2-0 = 0 muatan formal = 5-8/2-0 = +1 itrogen-2 muatan formal = = -1 Perhatian: Elektron valensi adalah elektron yang dimiliki oleh setiap unsur. Elektron ikatan adalah elektron yang terlibat dalam ikatan antar atom. Elektron tak berikatan adalah pasangan elektron sunyi (bebas/takberikatan) 1.2 Menghitung ikatan rangkap dan cincin Dengan mengetahui rumus molekul suatu senyawa, kita dapat menghitung jumlah cincin dan / atau ikatan rangkap yang ada dalam molekul. al ini didasarkan bahwa senyawa hidrokarbon jenuh mengandung hidrogen 2n + 2, dimana n adalah jumlah atom karbon. Dan setiap adanya cincin atau / dan ikatan rangkap dalam molekul berarti struktur akan mempunyai jumlah atom hidrogen menjadi berkurang dua. Misalkan jumlah atom karbon dalam molekul adalah n, berarti jumlah atom hidrogen dalam keadaan jenuh adalah 2n + 2. Jika ada nitrogen atau posfor, maka jumlah atom hidrogen dikurangi satu untuk setiap atom nitrogen atau atom posfor, kemudian hasilnya dibagi 2, hasil yang didapat adalah jumlah ikatan rangkap dan cincin. Jika ada atom halogen maka, atom hidrogen yang ada ditambah dengan satu, setelah 2n + n dikurangi atom hidrogen yang berasal, karena adanya atom halogen lalu dibagi dua, hasilnya adalah jumlah ikatan rangkap dan cincin. ontoh: 2

3 1. itunglah jumlah cincin atau ikatan rangkap dari senyawa a. 2 2 l 2 Br 2 b. 2 3 Jawab: a). 2 2 l 2 Br 2, n=2, jumlah atom hidrogen dalam idrokarbon jenuh adalah 2n + 2= 6. Atom hidrogen yang ada =2, ditambah dengan 2 ( dari l ) dan 2 ( dari Br )= 6, maka jumlah ikatan rangkap dan cincin adalah 6-6 / 2 = 0 / 2= 0. b). 2 3, n=2, atom hidrogen jenuh = 6, Atom hidrogen yang ada =3 dikurangi satu (untuk setiap atom nitrogen atau posfor) menjadi dibagi dua = 2, maka jumlah cincin atau ikatan rangkap ada 2. ( senyawa tersebut kemungkinan mengandung: 2 cinicn, atau 2 ikatan rangkap atau satu ikatan rangkap dan satu cincin.) Beberapa kemungkinan struktur molekul senyawa 2 3 adalah: 1.3 Menggambar Struktur esonansi Struktur resonansi dapat membantu dalam menggambarkan bagaimana distribusi elektron di dalam molekul. ontoh di bawah bagaimana menggambarkan struktur resonansi dari naftalen? ara lain dapat juga sebagai berikut: 3

4 Aturan Struktur esonansi 1. Semua elektron terlibat dalam delokalisasi elektron ( π elektron ), pasangan elektron sunyi, dapat terlibat dalam orbital p. 2. Setiap elektron yang terlibat dalam delokalisasi harus mempunyai overlap yang sama dengan elektron lain, ini berarti, jika orbital dengan orientasi pada sudut 90 o maka tidak terjadi overlap. verlap dapat terjadi apbila orbital diorientasikan pada sudut 0 o. 3. Setiap struktur resonansi harus mempunyai jumlah elektron π yang sama. Untuk elektron π hanya 2 elektron, untuk ikatan rangkap tiga, hanya dua elektron yang overlap dengan sistim phi konyugasi. Demikia juga dua untuk muatan positif. 4. Struktur resonansi yang bergantung pada pemisahan muatan, mempunyai energi yang tinggi dan tidak dapat memberikan kontribusi untuk memberikan hibridisasi resonansi, dibandingkan dengan struktur yang tidak mengalami pemisahan muatan. 2 2 lebih memadai beresonansi dari pada lebih memadai beresonansi dari pada Umumnya, struktur resonansi akan lebih disukai apabila muatan negatif berada pada atom yang sangat elektronegatif dan muatan positif berada pada atom yang elektropositif. 2 - lebih berkontribusi dari pada lebih berkontribusi dari pada 4

5 1.4 Aromatik dan Anti-aromatik Aromatik Senyawa siklis yang sepenuhnya memperlihatkan sistim konyugasi elektron π, umumnya mempunyai ketabilan yang sangat tinggi, sistim semacam ini dikenal dalam aromatik. uckel, menunjukkan senyawa aromatik adalah yang dapat memenuhi aturan yaitu; (4n + 2) π elektron. n dapat 0, 1, 2, 3... dst maka senyawa aromatik berturut-turut dapat memiliki 2, 6, 10, 14, π elektron. ontoh: Beberapa senyawa aromatik yang memenuhi aturan uckel seperti di bawah ini; Jumlah elektron i Anti Aromatik Bagaimana dengan senyawa yang mempunyai ( 4n ) π elektron? seperti ( 4, 8, 12, 16..). Sisitim ini tidak distabilisasikan dengan delokalisasi oleh karena itu disebut antiaromatik. ontoh: Jumlah elektron i

6 Tiga yang pertama senyawa mempunyai 4 π elektron dan yang keempat mempunyai 8 π elektron. Semuanya mrupakan senyawa yang tidak stabil. Dengan kata lain senyawa siklo-oktatetraena dengan 8 π elektron lebih stabil daripada senyawa di atas. Siklo-oktatetraena al ini disebabkan π elektron di dalam siklo-oktatetraena tidak seutuhnya didelokalisasi: incin 8 akan bengkok menjadi struktur berupa tabung dan ikatan π elektron tidak paralel. 1.5 Kesetimbangan dan Tautomerisasi Kesetimbangan reaksi terjadi jika kecepatan antara produk dan reaktan adalah sama. ontoh: = 3 + Tautomer adalah isomer yang berbeda susunan ikatan tunggal dan ikatan rangkap dan atom yang kecil, seperti atom hidrogen. ontoh: Keto Enol Enol Keto Keto 6

7 atatan: rang sering bimbang terhadap perbedaan antara resonansi dan tautomerisasi. Berikut tiga pedoman yang harus diingat: 1. Tautomerisasi adalah suatu kesetimbangan antara isomer, yang berbeda pada tempat lokasi ikatan rangkap dan hidrogen. Kesetimbangan ditunjukkan dengan tanda panah. 2. Stuktur resonansi, diperlihatkan seperti pada kesetimbangan dengan anak panah, dan bukan merupakan spesies yang berbeda yang berada dalam kesetimbangan. esonansi hanya merupakan pola ikatan π yang berbeda. 3. Tidak seperti struktur isomer, semua struktur resonansi adalah merupakan spesies yang berbeda, dengan pola ikatan sigma (dengan beberapa pengecualian) dan geometry yang identik. ontoh: Tautomerisasi Vs esonansi I II Senyawa I dan II adalah tautomer; mereka berisomer dan berada dalam kesetimbangan satu sam lainnya. Sedangkan senyawa III, IV dan V adalah bentuk resonansinya, hibridisasi ketiga struktur ini dapat dinyatakan dalam tiga bentuk dengan pelepasan proton dari senyawa I. - - III IV V 7

8 1.6 ukleofilik dan Elektrofilik Suatu senyawa kimia yang mencari pusat-pusat atom yang miskin elektron disebut nukleofil. Molekul semacam ini biasanya mempinyai muatan negatif atau parsial negatif pada atom nukleofilik. Pusat-pusat atom yang miskin elektron adalah merupakan suatu atom yang mempunyai muatan positif atau parsial positif. Senyawa kimia yang kekurangan elektron yang bereaksi dengan nukleofil disebut elektrofil. ontoh elektrofil termasuk asam Lewis seperti; Znl 3, Al l 3, dan BF 3 ; PBr 3, Sl 2 atom karbon yang berikatan dengan halogen (F,l, Br dan I ), alfa karbondari α-asam halogen, ester dan keton, S 2 dimana = p-tolil, F 3, 3 dsb. ukleofil dengan kebasaan biasanya adalah paralel. Kecepatan realatif reaksi nuklefilik juga tergantung pada substrat dan living grup. Dari reaksi-reaksi di bawah ini, tentukan nukleofil dan elektrofil setiap reaktannya. Pada a, b dan c terdapat bagian yang dari asetophenon, yang dapat berperan baik sebagai nukleofil maupun elektrofil. a) b). 2 S S 4 - MgBr c). 3 Mg-Br + d). + -l l Jawab: 8

9 a). + 2 adalah elektrofil (jika ditulis dengan struktrur Lewis, struktur ini dapat mununjukkan bahwa nitrogen bermutan positif ), maka atom ini akan bereaksi dengan nukleofilik. Pada asetofenon elektron π pada cincin bertindak sebagai nukleofil. Dengan mudah kita ketahui bahwa, nukleofil (pasangan elektron pada karbon dimana nitrogen terikat). b). Satu proton dari asam sulfat adalah elektrofil yang akan menuju ke atom oksigen dari asetofenon. Maka oksigen dalam reaksi ini akan berfungsi sebagai nukleofil. Satu lagi yang juga dapat memperlihatkan elektron π dari gugus = yang berfungsi sebagai nukleofil, dan meberikan struktur sbb: c). Pasangan elektron ikatan π antara gugus metil dan magnesium adalah nukleofil. Ikatan pereaksi Grignard adalah ikatan kovalen yang terpolarisasi dengan atom karbon bermuatan sangat negatif. Karbon ini akan mengikat karbon dari gugus karbonil pada asetofenon, dimana karbon terakhir ini adalah suatu elektrofil. d). Pasangan elektron, merupakan ikatan π pada sikloheksena, adalah nukleofili dan proton dari -l adalah elektrofil. II. Prinsip-Prinsip umum Dalam Menulis Mekanisme rganik Prinsip-prinsip ini didapat dari pengalaman dalam percobaan reaksi organik dan kemudian diaplikasikan dalam menulis mekanisme reaksi, beberapa prinsip adalah sebagai berikut: 2.1 a). Kesetimbangan atom dan muatan 9

10 Dalam suatu reaksi kesetimbangan, mula-mula melihat pada kesetimbangan semua atomatom yang terlibat pada dua sisi, kemudian baru kesetimbangan muatannya. Perlu disadari kesetimbangan dalam literatur organik kadang-kadang tidak setibang Et + 2 Et Jika atom-atom sebelah kiri bermuatan postif maka sisi kanan juga harus memiliki muatan positif atau bermuatan negatif. b). Tanda panah dipakai untuk menunjukan pergerakan elektron, yaitu dari elektyron yang mempunyai kerapatan tinggi ke atom yang mempunyai kerapatan elektron rendah, dengan perkataan lain elektron bergerak dari nukleofil kearah elektrofil Et Et Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa elektron pada oksigen lebih menyukai menyerang atom daripada muatan positif yang ada pada atom karbon. 10

11 c). Jika reaksi berlangsung dalam suasana basa kuat. Jika reaksi berlangsung dalam suasana basa kuat, maka spesi muatan positif harus sebagai asam lemah, dan jika berlangsung dalam suasana asam kuat, maka spesi bermuatan negatif haruslah basa lemah. Suasana basa kuat. + Et Et Karena reaksi di atas berlangsung dalam suasana basa kuat, maka semua muatan dalam mekanisme adalah negatif. eaksi-reaksi di bawah ini adalah salah, sebab melibatkan pembentukan 2 (intermediet) dan 3 + yang merupakan asam kuat

12 Suasana Asam kuat ontohnya adalah reaksi esterifikasi asam asetat dengan metanol dalam asam kuat eaksi di bawah ini sangat tidak mungkin, karena reaksi berlangsung dalam basa kuat dan protonasi oksigen karbonil dengan asam kuat Menulis Mekanisme dalam asam atau basa lemah. Di bawah ini sering orang menulis mekanisme hidrolisis asetil klorida dalam air ( kebanyakan senyawa asetil klorida diprotonasi terlebih dahulu sebelum bereaksi dengan nukleofil). l - 3 l 2 3 l l 12

13 2.2.1 Mekanisme Tautomerisasi enol dalam air (kondisi netral) dengan melibatkan asam dan basa kuat sebagai intermedit sbb: Tahap pertama, transfer (perpindahan) proton dari enol ke molekul air. amun dalam kenyataannya adalah berlangsung dari nukleofilik ke elektrofilik Anion yang terbentuk, dapat berhibridisasi resonansi seperti di bawah ini: ibrid ini dapat menarik proton dari hidronium ion menghasilkan keton tautomer atatan: Serangan nukleofilik tidak dapat berlangsung pada oksigen atau nitrogen yang bermuatan positif ( elektron valensi telah terisi penuh), karena hanya delapan elektron 13

14 yang dapat diakomedasikan oleh unsur periode ke dua. Tetapi unsur-unsur periode tiga seperti sulfur dan phospor dapat diakomodasikan sampai 10 elektron. ontoh; itrogen tidak dapat diakomodasikan lebih dari 8 elektron. l l Untuk menghindari keadaan seperti ini, π elektron pada ikatan rangkap dapat dipindahkan pada atom karbon tetangganya, dan menghasilkan suatu garam internal yang disebut dengan Ylied. Meskipun agak kurang stabil ylied adalah merupakan intermedit yang banyak dikenal dalam reaksi-reaksi. l l Jika nukleofilik netral menyerang nitrogen dengancara yang sama, akan ada tiga muatan, dua muatan positif berdekatan dan intermedit ini sangat tidak stabil. l l eaksi yang disukai adalah; l l 14

15 2.3 Dasar pertimbangan terhadap gugus tinggal (leaving groups) dalam hidrolisa suasana asam dan basa pada senyawa amida. Amonia merupakan leaving groups dalam hidrolisa suasana asam suatu amida. Ion amida - 2 adalah leaving groups dalam hidrolisa suasana basa. Perbedaan ini dapat dijelaskan dengan kekuatan relatif dari nukleofilik intramolekuler terhadap kemampuan ion amida atau amonia sebagai leaving groups. Dalam suasana asam nukleofilik intramolekuler adalah oksigen dari hidroksi dalam intermedit tetrahedral tetrahedral: Dalam suasana basa, nukleofilik intramolekuler adalah oksianion dari intermedit Dalam suasana asam, gugus hidroksil tidak cukup kuat sebagai nukleofilik untuk melepaskan ion amida, sehingga nitrogen harus diprotonasi lebih dulu, sehingga leaving groupnya adalah amonia yang stabil. Dalam suasana basa oksianion terbentuk dari reaksi antara amida dan ion hidroksil, merupakan nukleofilik yang kuat untuk melepaskan ion amida. atatan: Memahami hubungan antara atom-atom dari bahan baku dan atom-atom dalam produk reaksi, dapat dibantu dengan memberikan penomoran pada bahan baku dan kemudian penomoran pada atom-atom yang sama pada hasil reaksi. 15

16 ontoh: Tuliskan mekanisme reaksi berikut: 3 S Et 3 Me S Berikan penomoran pada bahan baku dan produk reaksi di atas. Yakinkan bahwa atom nitrogen-1 berikatan dengan atom karbon Et 3 4 S 2 S Me 5 6 Sekarang langsung tuliskan mekanisme reaksi sebagai berikut: S S Et 3 4 S S

17 BAB III eaksi ukleofilik dan Basa Pada bab ini termasuk contoh reaksi substitusi nukleofilik alifatik baik sp 3 maupun sp 2, substitusi nukleofilik aromatik, eleminasi E-2, adisi nukleofilik pada senyawa karbonil, adisi 1,4- senyawa karbonil α-β tak jenuh dan reaksi penataan ulang suasana basa. 3.0 eaksi S 2. eaksi Sn 2 adalah merupakan reaksi substitusi nukleofilik bimolekuler serentak, yang melibatkan karbon elektrofilik, leaving geoups dan nukleofil. Elektron dari nukleofil akan berinteraksi dengan atom karbon dan saat yang bersamaan gugus tinggal akan mengambil elektron ikatan antara karbon dan gugus tinggal. 2 S 2 F S 2 F 3 Umumnya basa lemah,merupakan gugus tinggal (leaving groups) yang baik. Beberapa contoh gugus tinggal (leaving groups) Paling baik 2 S 2 F 3 S 2 S Br triflat nosilat brosilat S tosilat 3 S 2 3 mesilat 17

18 Baik Sedang Buruk Sangat buruk I -, Br -, l -, S 2 2, 2, - 3 F -, -, - - 2, -, - 2, -, -,Ar - Dalamm reaksi eleminasi, hidroksida berlaku sebagai leaving groups, hanya jika ada kekuatan yang mampu untuk melepaskan gugus hidroksi, seperti pembentukan ikatan rangkap yang stabil (distabilkan oleh resonansi). ontoh: eaksi S 2 alkohol memerlukan protonasi terlebih dahulu, maka gugus tinggal adalah 2 yang lebih baik daripada - (gugus tinggal yang buruk). Br Br - Br + Br eaksi S 2 hanya terjadi pada karbon hibridisasi sp 3, reaktivitas relatif karbon pada reaksi S 2 adalah 3 > 1 o > 2 o > 3 o, karena adanya pengaruh ruang. Metil, 1 o, 2 o dan karbon allilik, benzilik atau alpha gugus karbonil sangat reaktif, senyawa alpha-halokarbonil memperlihatkan reaktifitas reaksi S 2. Produk reaksi S 2 konfigurasinya selalu inversi 100%. ontoh: Manakah elektrofil, nukleofil dan gugus tinggal dari reaksi di bawah ini; a). P Br P 3 2 Br b)

19 Jawab: a). Karbon metilen dari etil bromida adalah elektrofil, pasangan elektron sunyi dari posfor pada trifenilposfor adalah nukleofilik, sedangkan ion bromida adalah leaving groupnya. Garam yang terbentuk stabil, dan tidak ada reaksi berikutnya. Jika kita menganggap etoksi akan tebentuk dan belaku sebagai nukleofilik sehingga akan terjadi reaksi lanjut, maka kita mengabaikan kekuatan keasaman relatif dari Br dan Et (lihat Tabel ). pka s relatif menunjukkan bahwa reaksi tidak akan terjadi: Br + Et Br + Et - Br mempunyai pka = -9 sedangkan Et = 16, maka Ka reaksi adalah Kecendrungan ionisasi dari etil bromida untuk menghasilkan karbonium ion tidak disukai dan juga karena karbonium ion primer sangat tidak stabil. b). Dalam suasana asam, tahap pertama adalah protonasi oksigen dari epoksida, agar menjadi leaving group yang baik. Kemudian diikuti pembukaan cincin, menjadi karboiniumion yang stabil yang distabilkan oleh konyugasi dari gugus fenil, baru kemudian bereaksi dengan air sebagai nukleofilik pada muatan karbon yang positif. 2 2 Produk 3.1 Substitusi ukleofilik pada Karbon sp 2 Alifatik 19

20 eaksi substitusi yang sangat familier dari turunan asam karboksilat dengan basa adalah gambaran reaksi substitusi nukleofilik pada atom karbon sp 2 alifatik. Mekanisme reaksi ini teridri dari dua tahap: 1). Adisi nukleofilik pada gugus karbonil dan 2). Eliminasi beberapa gugus lain yang terikat pada atom karbon. ontoh ini temasuk hidrolisa suasana basa, aminolisis dari klorida asam, anhidrid, ester da amida. ontoh mekanisme hidrolisis suatu ester dalam kondisi basa. Tidak seperti satu tahap reaksi substitusi S 2, hidrolisa ester dalam kondisi basa melalui proses dua tahap Kemudian diikuti keluarnya proton dari asam dengan adanya ion metoksida, menghasilkan metanol dan asam karboksilat Mekanisme hidrolisis lain yang mungkin adalah reaksi S 2 pada karbon alkil suatu ester Mekanisme satu tahap ini kelihatannya sangat masuk akal, sebab karboksilat merupakan gugus tinggal yang sedang dan hidroksida ion merupakan nukleofil yang baik. amun mekanisme ini dikesampingkan, karena mekanisme dua tahap lebih disukai sebab mobilitas yang tinggi dari elektron phi gugus karbonil, menjadikan karbon karbonil suatu elektropil yang khusus. ontoh soal: 2 Me 1. a/dmf Me

21 a). Bagaimana mekanisme reaksi berikut: Jawab: 2 Me 2 Me 2 Me 2 Me b). Tuliskan tahapan mekanisme transformasi berikut: ( 2 Et) ame ( I ) Karena ada basa kuat, maka mekanisme tidak melalui nitrogen guanidin sebagai nukleofilik, tetapi tahap pertama adalah menaik proton dari gugus 2 guanidin, dan akan menghasilkan anion yang distabilkan oleh resonansi seperti berikut: 3 Me 3 ( II ) Jika yang terlepas hidrogen dari nitrogen imino akan menghasilkan anion tidak stabil (tidak distabilkan dengan resonansi). eaksi dapat berlangsung dengan melepaskan proton dari karbon alfa etil malonat, namun reaaksi ini menghasilkan produk (merupakan reaksi yang tidak produktif). eaksi lain yang juga tidak produktif adalah interchange 21

22 dari ester dietil malonat. al ini karena sodium metoksida akan bereaksi etil ester untuk menghasilkan metil ester, namun reaksi ini tidak berlangsung karena metil dan etil etil ester mempunyai kereaktivann yang sama. itrogen nukleofilik (II) akan menyerang gugus karbonil, dan melepaskan ion etoksida. 3 Et 2 Et 3 2 Et 2 Et 2 Et 3 2 Et ( III) Intermedit (III) bereaksi dan akan menghasilkan (IV) yang beresonansi menghasilkan anion yang stabil (V). Anion (IV) dan (V) akan menyerang karbonil ester yang berikutnya, dan mengeluarkan (eleminasi) etoksida menghasilkan senyawa ( VI ). 3 2 Et 2 3 Et 2 ( IV) ( V ) 3 Et 2 3 Et 2 (VI) ( VII ) Intermedit (VII) mengalami dua tautomerisasi untuk menghasilkan produk. Tautomerisasi yang pertama keluarnya proton dari nitrogen (lebih terdelokaliosasi dari 22

23 pada keluarnya proton dari atom karbon), enolat (VIII) akan mengambil proton dari etanol atau metanol. 3 2 Et ( VIII ) Akhirnya, keluarnya proton asam membentuk produk fenolat (X). eaksi ini adalah reversibel dan kekuatan yang mengarahkan reaksi ini adalah terbentuknya garam fenolat yang stabil. 3 Et 3 ( IX ) ( X ) atatan: Tautomerisasi seperti pada (VIII), perpindahan proton umumnya dianggap sebagai proses intermolekular, bukan sebagai proses intramolekular seperti pada contoh berikut: Substitusi ukleofilik Pada Karbon Aromatik Mekanisme substitusi aromatik nukleofilik dapat terjadi melalui dua tahapan, yang pertama adalah adisi kemudian diikuti oleh eleminasi, yang kedua eleminasi dulu baru kemudian diikuti oleh adisi. 23

24 a. ontoh reaktivitas dalam mekanisme adisi-eleminasi. X 2 2 ( 3 ) 2 X ( 3 ) Jika X adalah halogen, maka kecepatan realatif adalah F >l > Br > I, sebab semakin besar kekuatan menarik elektron suatu halogen maka akan menaikkan elektrofilisitas dari cincin aromatik, berarti akan lebih reaktif terhadap nukleofilik b. ontoh reaktivitas dalam mekanisme eleminasi-adisi Tuliskan mekanisme reaksi berikut; K 2, liq 3 l Jawab: Proton yang paling asam dalam molekul di atas terletak pada alfa dari gugus karbonitril.jadi proton ini yang pertama akan aktif, berikutnya adalah eleminasi l menghasilkan benzuna ( keluar proton baru menyusul ion klorida). Intermedit benzyn (benzuna), maka sistim aromatis menjadi terdelokalisasi sempurna, sehingga penulisannya tidak boleh seperti berikut; I II 24

25 Intermedit I akan segera berubah menjadi II. Karena anion dari rantai samping akan bereaksi dengan nukleofilik dari benzuna. Senyawa Anion (II), dapat menarik proton dari amonia menjadi senyawa (III). 2 III 3.3 eaksi-eaksi eleminasi yang lain eaksi eleminasi lain adalah eaksi E-2 dan E-1. eaksi E-2 adalah reaksi bimolekuler yang serentak (concerted proses), concerted berarti terbentuknya ikatan antara basa dan proton, membentuk ikatan rangkap dan keluarnya leaving group semua terjadi dalam satu tahap.. Produk stereokimianya biasanya berupa anti(kadang-kadang syn). Anti dikarenakan proton dan leaving groups terpisah dari sisi yang berlawanan (180 o ). amun jika pemisahan bersudut nol derajat,maka peneleminasinya adalah syn. ontoh, eleminasi E-2 anti. 25

26 26

REAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL

REAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL BAB 5 REAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL Dalam bab ini akan dibahas mengenai reaksi substitusi alfa. Ciri utama dari reaksi ini adalah terjadi melalui pembentukan intermediet enol atau ion enolat. 5.1. Keto-enol

Lebih terperinci

KIMIAWI SENYAWA KARBONIL

KIMIAWI SENYAWA KARBONIL BAB 1 KIMIAWI SENYAWA KARBONIL Senyawa karbonil adalah kelompok senyawaan organik yang mengandung gugus karbonil, C=O, gugus fungsional yang paling penting dalam kimia organik. Senyawa karbonil ada di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan berlangsung selama sintesis, serta alat-alat yang diperlukan untuk sintesis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan berlangsung selama sintesis, serta alat-alat yang diperlukan untuk sintesis. II TINJUN PUSTK 2.1 Rancangan nalisis Dalam sintesis suatu senyawa kimia atau senyawa obat yang baik, diperlukan beberapa persiapan. Persiapan tersebut antara lain berupa bahan dasar sintesis, pereaksi,

Lebih terperinci

(2) kekuatan ikatan yang dibentuk untuk karbon;

(2) kekuatan ikatan yang dibentuk untuk karbon; Reaksi Subsitusi Nukleofilik Alifatik Reaksi yang berlangsung karena penggantian satu atau lebih atom atau gugus dari suatu senyawa oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi. Bila reaksi substitusi

Lebih terperinci

PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK DAN DASAR-DASAR REAKSI ORGANIK

PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK DAN DASAR-DASAR REAKSI ORGANIK ( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.net PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK DAN DASAR-DASAR REAKSI ORGANIK PENDAHULUAN Oleh: C. Budimarwanti, M.Si Senyawa organik terlibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari uraian latar belakang diatas dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Dari uraian latar belakang diatas dirumuskan permasalahan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai senyawa, baik senyawa organik maupun anorganik. Senyawa organik sangat banyak jenisnya, sehingga perlu adanya penggolongan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI KNSEP DASAR KIMIA RGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI 1. Kekhasan Atom Karbon Atom karbon adalah atom yang memiliki enam elektron dengan dengan konfigurasi 1s 2 2s 2 2p 2. Empat

Lebih terperinci

Secara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian)

Secara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian) Secara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian) Suatu atom/gugus di dalam suatu senyawa diganti oleh suatu atom/gugus lain dari senyawa yang lain. Konsep dasarnya adalah

Lebih terperinci

TURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK

TURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK BAB 4 TURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK Asam karboksilat hanya merupakan salah satu anggota kelas turunan asil, RCOX, di mana substituen X mungkin oksigen, halogen, nitrogen

Lebih terperinci

ENOLAT DAN KARBANION (REAKSI-REAKSI SUBSTITUSI ALFA)

ENOLAT DAN KARBANION (REAKSI-REAKSI SUBSTITUSI ALFA) ENLAT DAN KABANIN (EAKSIEAKSI SUBSTITUSI ALFA) eagensia nukleofilik bereaksi dengan senyawa yang mengandung atom karbon yg bermuatan positif parsial Nu + X Nu + X eagensia yg mengandung atom nukeofilik

Lebih terperinci

BANK SOAL KIMIA ORGANIK I UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2002/2003

BANK SOAL KIMIA ORGANIK I UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2002/2003 BANK SOAL KIMIA ORGANIK I UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2002/2003 1. Terangkan dengan jelas bagaimana terjadinya ikatan sigma dan pi antara atom-atom pada periode II yaitu atom boron, karbon, dan nitrogen.

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 2. Intermediate reaktif 3. Nukleofil and elektrofil 4. Tipe reaksi 5. Ions versus radicals

1. Pendahuluan 2. Intermediate reaktif 3. Nukleofil and elektrofil 4. Tipe reaksi 5. Ions versus radicals 1. Pendahuluan 2. Intermediate reaktif 3. Nukleofil and elektrofil 4. Tipe reaksi 5. Ions versus radicals TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Reaktivitas dan Mekanisme, mahasiswa

Lebih terperinci

Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT

Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT Pengantar Gugus fungsi dari asam karboksilat terdiri atas ikatan C=O dengan OH pada karbon yang sama. Gugus karboksil biasanya ditulis -COOH. Asam alifatik memiliki gugus alkil

Lebih terperinci

REAKSI-REAKSI KONDENSASI KARBONIL

REAKSI-REAKSI KONDENSASI KARBONIL 19/04/013 REAKSIREAKSI KDESASI KARBIL KDESASI ALDL Reagensia yg memiliki suatu atom nukleofilik dapat menyerang karbon positif parsial dari suatu gugus karbonil. Bila suatu aldehida diolah dengan basa

Lebih terperinci

REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL REAKSI-REAKSI ALKHL DAN FENL TUJUAN Tujuan dari Percobaan ini adalah: 1. Membedakan alkohol dengan fenol berdasarkan reaksinya dengan asam karboksilat 2. Membedakan alkohol dan fenol berdasarkan reaksi

Lebih terperinci

Senyawa Halogen Organik (organohalogen) Tim Dosen Kimia FTP - UB

Senyawa Halogen Organik (organohalogen) Tim Dosen Kimia FTP - UB Senyawa alogen Organik (organohalogen) Tim Dosen Kimia FTP - UB Pendahuluan Organohalogen sebagai pelarut, insektisida, dan bahan sintesis organik. Beberapa organohalogen bersifat racun, sehingga harus

Lebih terperinci

SENYAWA AROMATIK POLISIKLIK DAN HETEROSIKLIK

SENYAWA AROMATIK POLISIKLIK DAN HETEROSIKLIK SEYAWA ARMATIK PLISIKLIK DA ETERSIKLIK A. PEDAULUA Beberapa senyawa aromatik yang lain dapat dikelompokkan dalam dua kelas, yaitu senyawa polisiklik dan senyawa heterosiklik. Senyawa aromatik polisiklik

Lebih terperinci

REAKSI PENATAAN ULANG. perpindahan (migrasi) tersebut adalah dari suatu atom ke atom yang lain yang

REAKSI PENATAAN ULANG. perpindahan (migrasi) tersebut adalah dari suatu atom ke atom yang lain yang EAKSI PENATAAN ULANG eaksi penataan ulang adalah reaksi penataan kembali struktur molekul untuk membentuk struktur molekul yang baru yang berbeda dengan struktur molekul yang semula. eaksi ini dapat terjadi

Lebih terperinci

Pendahuluan Bab.6. Mekanisme reaksi substitusi elektrofilik. H H

Pendahuluan Bab.6. Mekanisme reaksi substitusi elektrofilik. H H Pendahuluan Bab.6 Telah diketahui benzena merupakan senyawa yang kaya akan elektron, sehingga sifat yang menonjol dari benzena adalah mudah melakukan reaksi substitusi elektrofilik. Pereaksi semacam apa

Lebih terperinci

ETER dan EPOKSIDA. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS

ETER dan EPOKSIDA. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS ETER dan EPOKSIDA Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS ETER Senyawa yang mempunyai 2 gugus organik melekat pada atom O tunggal R1 O R 2 atau Ar O R Atau Ar O Ar Ket : R : alkil Ar : fenil atau gugus aromatis

Lebih terperinci

III. SIFAT KIMIA SENYAWA FENOLIK

III. SIFAT KIMIA SENYAWA FENOLIK Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous III. SIFAT KIMIA SENYAWA FENOLIK A. Kerangka Fenolik Senyawa fenolik, seperti telah dijelaskan pada Bab I, memiliki sekurang kurangnya satu gugus fenol. Gugus fenol

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK MOLEKUL

BENTUK-BENTUK MOLEKUL BENTUK-BENTUK MOLEKUL 10. 1. Menggambarkan Molekul dan Ion dengan Struktur Lewis Berikut adalah langkah-langkah dalam menggambarkan molekul dengan ikatan tunggal menggunakan struktur Lewis: 1) Letakkan

Lebih terperinci

Kelompok G : Nicolas oerip ( ) Filia irawati ( ) Ayndri Nico P ( )

Kelompok G : Nicolas oerip ( ) Filia irawati ( ) Ayndri Nico P ( ) Kelompok G : Nicolas oerip (5203011028) Filia irawati (5203011029) Ayndri Nico P (5203011040) Mempelajari reaksi esterifikasi Apa sih reaksi esterifikasi itu? Bagaimana reaksi esterifikasi itu? Reaksi

Lebih terperinci

Ringkasan BAB 10. Langkah-langkah penulisan struktur lewis untuk molekul dengan ikatan tunggal.

Ringkasan BAB 10. Langkah-langkah penulisan struktur lewis untuk molekul dengan ikatan tunggal. Ringkasan BAB 10 1. Struktur lewis untuk molekul ikatan tunggal Langkah-langkah penulisan struktur lewis untuk molekul dengan ikatan tunggal. Langkah 1, tempatkan atom dari golongan yang lebih kecil ditengah

Lebih terperinci

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL Oleh : ZIADUL FAIEZ (133610516) PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2015 BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang

Lebih terperinci

Alkohol, Phenol. Sifat-Sifat alkohol dan Phenol: Ikatan Hydrogen

Alkohol, Phenol. Sifat-Sifat alkohol dan Phenol: Ikatan Hydrogen Alkohol, Phenol Sifat-Sifat alkohol dan Phenol: Ikatan ydrogen Struktur alkohol dan phenol,menyerupai molekul air, mempunyai hibridisasi, sp 3. Alkohol dan phenol mempunyai ttk didih yg lebih besar dari

Lebih terperinci

Pengenalan Kimia Organik

Pengenalan Kimia Organik Pengenalan Kimia Organik Unsur-unsur umum dalam senyawa organik 11.1 1 Kimia Organik berfokus pada kimia karbon. Apa yang telah diingat mengenai ikatan karbon dari pelajaran sebelumnya? Karbon adalah unsur

Lebih terperinci

Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O 2

Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O 2 Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk

Lebih terperinci

Bab V Ikatan Kimia. B. Struktur Lewis Antar unsur saling berinteraksi dengan menerima dan melepaskan elektron di kulit terluarnya. Gambaran terjadinya

Bab V Ikatan Kimia. B. Struktur Lewis Antar unsur saling berinteraksi dengan menerima dan melepaskan elektron di kulit terluarnya. Gambaran terjadinya Bab V Ikatan Kimia Sebagian besar unsur yang ada di alam mempunyai kecenderungan untuk berinteraksi (berikatan) dengan unsur lain. Hal itu dilakukan karena unsur tersebut ingin mencapai kestabilan. Cara

Lebih terperinci

Substitusi Nukleofilik dan Eliminasi. Based on McMurry s Organic Chemistry, 7 th edition

Substitusi Nukleofilik dan Eliminasi. Based on McMurry s Organic Chemistry, 7 th edition Substitusi Nukleofilik dan Eliminasi Based on McMurry s Organic Chemistry, 7 th edition Alkil halida bereaksi dengan nukleofil dan basa Alkil halida terpolariasi pada ikatan karbon halida menjadikan karbon

Lebih terperinci

SENYAWA AROMATIK (Benzena & Turunannya)

SENYAWA AROMATIK (Benzena & Turunannya) SENYAWA AROMATIK (Benzena & Turunannya) Senyawa Aromatik Alkana C n H 2n+2 C 6 H 14 (Hidrokarbon Jenuh) Alkena C n H 2n C 6 H 12 (Hidrokarbon Tak Jenuh) Alkuna C n H 2n-2 C 6 H 10 Benzena - C 6 H 6 Hidrokarbon

Lebih terperinci

Konsep Dasar Sifat Molekul

Konsep Dasar Sifat Molekul Modul 1 Konsep Dasar Sifat Molekul Gebi Dwiyanti D PENDAULUAN alam Modul 1 ini disajikan materi mengenai konsep dasar sifat molekul senyawa organik (senyawa karbon). Materi di atas terdiri dari materi

Lebih terperinci

Eter dan Epoksida. Budi Arifin. Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB. Tata Nama (dan Penggolongan) R OR'

Eter dan Epoksida. Budi Arifin. Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB. Tata Nama (dan Penggolongan) R OR' Eter dan Epoksida Budi Arifin Bagian Kimia rganik Departemen Kimia FMIPA IPB Tata Nama (dan Penggolongan) ETER rantai induk alkana (atom C lebih banyak) R R' cabang alkoksi (atom C lebih sedikit) Nama

Lebih terperinci

Bentuk-bentuk Molekul

Bentuk-bentuk Molekul Bentuk-bentuk Molekul 10.1 Menggambar Ion dan Molekul Menggunakan Struktur Lewis Kita dapat menggunakan struktur lewis untuk melihat bagaimana bentuk molekul dari suatu senyawa kimia. Struktur ini disimbolkan

Lebih terperinci

Bentuk Molekul Menggambar Molekul dan Ion dengan Struktur Lewis Membuat Struktur Lewis Menggunakan Kaidah Oktet

Bentuk Molekul Menggambar Molekul dan Ion dengan Struktur Lewis Membuat Struktur Lewis Menggunakan Kaidah Oktet Bentuk Molekul Menggambar Molekul dan Ion dengan Struktur Lewis Rumus struktur dua dimensi terdiri dari simbol titik elektron yang menggambarkan masing-masing atom dan pasangannya, sepasang ikatan yang

Lebih terperinci

Bentuk Molekul. Menggambarkan molekul dan ion dengan struktu lewis

Bentuk Molekul. Menggambarkan molekul dan ion dengan struktu lewis Bentuk Molekul Menggambarkan molekul dan ion dengan struktu lewis Langkah pertama menggambarkan seperti apa molekul kelihatannya adalah dengan mengonversi rumus molekul menjadi struktur lewis (atau rumus

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi. Hidrokarbon (Bagian III) A. REAKSI-REAKSI SENYAWA KARBON. a. Adisi

KIMIA. Sesi. Hidrokarbon (Bagian III) A. REAKSI-REAKSI SENYAWA KARBON. a. Adisi KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 17 Sesi NGAN Hidrokarbon (Bagian III) A. REAKSI-REAKSI SENYAWA KARBON Reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada senyawa hidrokarbon secara umum adalah reaksi adisi,

Lebih terperinci

BAB V ALKOHOL, ETER DAN SENYAWA YANG BERHUBUNGAN

BAB V ALKOHOL, ETER DAN SENYAWA YANG BERHUBUNGAN BAB V ALKOHOL, ETER DAN SENYAWA YANG BERHUBUNGAN 1. Pendahuluan etanol suatu alkohol fenol dietil eter suatu eter propilena oksida suatu epoksida 2. Ikatan dalam alcohol dan eter Eter dapat berbentuk rantai

Lebih terperinci

μ =1,18 D 1,8D 1,78D 1,64D BAB IV ALKIL HALIDA Reaksi Substitusi dan Eliminasi Ikatannya:

μ =1,18 D 1,8D 1,78D 1,64D BAB IV ALKIL HALIDA Reaksi Substitusi dan Eliminasi Ikatannya: BAB IV ALKIL HALIDA Reaksi Substitusi dan Eliminasi Ikatannya: F, C1, Br bersifat elektronegatif terhadap C, elektroneg. 1 dekat C alkil halide bersifat polar. 2. Sifat fisis alkana terhalogenasikan Momen

Lebih terperinci

bemffums.blogspot.com

bemffums.blogspot.com bemffums.blogspot.com 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Turunan asam karboksilat (M) Senyawa Amina (M) PENDAHULUAN Reaksi senyawa Amina (M) Monosakarida dan Karbohidrat (D) DNA dan RNA (D) Protein (D) Lemak (D) Deskripsi:

Lebih terperinci

MAKALAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TEORI ASAM - BASA. Oleh : M. PRANJOTO UTOMO

MAKALAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TEORI ASAM - BASA. Oleh : M. PRANJOTO UTOMO MAKALA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TEORI ASAM - BASA Oleh : M. PRANJOTO UTOMO Makalah ini disampaikan pada kegiatan: Pelatihan Olimpiade SMAN 7 Purworejo Di SMAN 7 Purworejo Pada tanggal 26 28 Februari

Lebih terperinci

SATUAN PROSES ASAM KARBOKSILAT DAN TURUNANNYA

SATUAN PROSES ASAM KARBOKSILAT DAN TURUNANNYA SATUAN PRSES ASAM KARBKSILAT DAN TURUNANNYA Kelompok 2 Nama : 1. Aditya Dwi Safitri 2. Arsy Rosyadi 3. Desy Yuliani 4. Dinda Mei Lianto 5. Muhammad Aditya R 6. Tania Dwi Putri Disusun oleh: Kelas Dosen

Lebih terperinci

Alkena. KO 1 pertemuan III. Indah Solihah

Alkena. KO 1 pertemuan III. Indah Solihah Alkena KO 1 pertemuan III Indah Solihah Pengertian Alkena Merupakan senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon. Terdapat dalam jumlah berlebih di alam Etena (etilena) merupakan ssalah

Lebih terperinci

! " "! # $ % & ' % &

!  ! # $ % & ' % & Valensi ! " "! # $ % & ' %& # % ( ) # *+## )$,) & -#.. Semua unsur memiliki bilangan oksidasi +1 Semua unsur memiliki bilangan oksidasi +2 Semua unsur memiliki bilangan oksidasi +3. Tl juga memiliki bilangan

Lebih terperinci

ALKOHOL DAN ETER. Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik

ALKOHOL DAN ETER. Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik ALKOHOL DAN ETER Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik 1 SUMBER ALKOHOL DAN ETER Alkohol didapatkan dengan berbagai cara yaitu dapat dibuat dengan cara fermentasi terhadap bahan bahan yang mengandung

Lebih terperinci

GUGUS FUNGSI

GUGUS FUNGSI ASAM KARBKSILAT GUGUS FUNGSI TATA NAMA SEARA IUPA MENGGUNAKAN NAMA ALKANA INDUKNYA DENGAN IMBUHAN: ASAM.-AT (NAMA LAIN ASAM KARBKSILAT ADALAH ASAM ALKANAT) GUGUS ALKIL ATAU SUBSTITUEN LAIN DILETAKKAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN KBK

RANCANGAN PEMBELAJARAN KBK RANCANGAN PEMBELAJARAN KBK Nama / Kode Matakuliah : Kimia Organik Sintesis II / 305H3102 Komptensi Sasaran : 1. Kompetensi Utama : Kemampuan dalam menerapkan pengetahuan dasar Kimia. Kemampuan dan keterampilan

Lebih terperinci

BAB 10. Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi. Tabel Struktur dan nama-nama benzene yang umum

BAB 10. Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi. Tabel Struktur dan nama-nama benzene yang umum BAB 10 Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi 10.1 Tata Nama Benzena Tersubstitusi Benzena tersubstitusi diberi nama dengan awalan orto, meta, para dan tidak dengan nomor-nomor posisi. Awalan

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 3 IKATAN KIMIA. 1. Menguasai tentang jenis-jenis ikatan kimia dan proses pembentukannya

KEGIATAN BELAJAR 3 IKATAN KIMIA. 1. Menguasai tentang jenis-jenis ikatan kimia dan proses pembentukannya KEGIATAN BELAJAR 3 IKATAN KIMIA A. APAIAN PEMBELAJARAN 1. Menguasai tentang jenis-jenis ikatan kimia dan proses pembentukannya. Menggambarkan struktur Lewis 3. Menguasai teori ikatan kimia dan aplikasinya

Lebih terperinci

Bab 10 Bentuk Bentuk Molekul

Bab 10 Bentuk Bentuk Molekul Bab 10 Bentuk Bentuk Molekul 10.1 Menjelaskan Bentuk-Bentuk Molekul dan Ion Menurut Struktur Lewis Hal pertama yang dilakukan untuk mengetahui bentuk dari suatu molekul ialah dengan mengubah rumus suatu

Lebih terperinci

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 1. Pada suhu dan tekanan sama, 40 ml P 2 tepat habis bereaksi dengan 100 ml, Q 2 menghasilkan 40 ml gas PxOy. Harga x dan y adalah... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 5 Kunci : E D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 Persamaan

Lebih terperinci

ASAM KARBOKSILAT. Deskripsi: Struktur, tata nama, penggolongan dan manfaat asam karboksilat

ASAM KARBOKSILAT. Deskripsi: Struktur, tata nama, penggolongan dan manfaat asam karboksilat ASAM KARBKSILAT Deskripsi: Struktur, tata nama, penggolongan dan manfaat asam karboksilat DEFINISI ASAM KARBKSILAT Senyawa yang mempunyai satu gugus karbonil yang berikatan dengan satu gugus hidroksil

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon

KIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 16 Sesi NGAN HIDROKARBON (BAGIAN II) Gugus fungsional adalah sekelompok atom dalam suatu molekul yang memiliki karakteristik khusus. Gugus fungsional adalah bagian

Lebih terperinci

Kimia Koordinasi Teori Ikatan Valensi

Kimia Koordinasi Teori Ikatan Valensi Kimia Koordinasi Teori Ikatan Valensi Beberapa teori telah dirumuskan untuk menjelaskan ikatan dalam senyawaan koordinasi dan untuk merasionalisasi serta meramalkan sifat-sifatnya: teori ikatan valensi,

Lebih terperinci

SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON DENGAN KARBON ELEKTROFILIK

SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON DENGAN KARBON ELEKTROFILIK SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON DENGAN KARBON ELEKTROFILIK Aromatisitas Seperti yang dibicarakan pada kimia organik I., senyawa hidrokarbon adalah kelompok zat organik yang hanya terdiri dari unsur karbon

Lebih terperinci

Bentuk-Bentuk Molekul

Bentuk-Bentuk Molekul Bentuk-Bentuk Molekul Di bab ini, kita akan mempelajari bagaimana cara mengubah rumus molekul dari suatu senyawa menjadi sebuah rumus struktur senyawa dalam bentuk dua dimensi yang memperlihatkan hubungan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA KNSEP DASAR KIMIA RGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA Kimia organik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari senyawa organik. Pada awalnya (yaitu pada sekitar tahun 1700-an) senyawa organik didefinisikan

Lebih terperinci

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang). HIDROKARBON Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

2. Substitusi dengan kelompok halogen OH. Halogen gugus-oh diganti dengan menggunakan pereaksi atau PCl5 PCL3:

2. Substitusi dengan kelompok halogen OH. Halogen gugus-oh diganti dengan menggunakan pereaksi atau PCl5 PCL3: Analisa gugus fungsi Reaksi Kimia adalah suatu perubahan dari suatu senyawa atau molekul menjadi senyawa atau molekul lain. Reaksi yang terjadi pada senyawa anorganik biasanya reaksi antar ion, sedangkan

Lebih terperinci

BAB 17 ALKOHOL DAN FENOL

BAB 17 ALKOHOL DAN FENOL Slaid kuliah Kimia Organik I untuk mhs S1 Kimia semester 3 BAB 17 ALKOHOL DAN FENOL Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA-IPB TIU TIK 1 Daftar Pustaka: Fessenden RJ, Fessenden JS. 1998. Organic Chemistry.

Lebih terperinci

Kimia Organik 1. Pertemuan ke 2 Indah Solihah

Kimia Organik 1. Pertemuan ke 2 Indah Solihah Kimia Organik 1 Pertemuan ke 2 Indah Solihah TEORI VALENCE SHELL ELECTRON REPULSION (VSEPR) (TEORI TOLAKAN PASANGAN ELEKTRON BEBAS) Pasangan elektron valensi mempunyai gaya tolak menolak Pasangan elektron

Lebih terperinci

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA OLIMPIADE KIMIA INDONESIA OLIMPIADE SAINS NASIONAL SELEKSI KABUPATEN / KOTA UjianTeori Waktu 2 Jam Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Managemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

Lebih terperinci

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA ALKENA Nama lain alkena adalah olefin atau senyawa vinil. Alkena termasuk senyawa organik tak jenuh. Alkena merupakan senyawa yang relatif stabil, akan tetapi lebih reaktif dari alkana karena terdapatnya

Lebih terperinci

ALKENA & ALKUNA. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

ALKENA & ALKUNA. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. ALKENA & ALKUNA Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Alkena, C n H 2n ; n = 3 C 3 H 6 CH 3 -CH=CH 2 } Hidrokarbon Alkuna, C n H 2n-2 ; n = 3 C 3 H 4 CH 3 -C=CH Tak Jenuh Ikatan rangkap Lebih

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK ACARA 4 SENYAWA ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER Oleh: Kelompok 5 Nova Damayanti A1M013012 Nadhila Benita Prabawati A1M013040 KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL

IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL Sebagian besar unsur di alam tidak pernah dijumpai dalam atom bebas (kecuali gas mulia), namun dalam bentuk berikatan dengan atom yang sejenis maupun atom-atom yang lain.

Lebih terperinci

BENTUK MOLEKUL. Summary : MENGGAMBARKAN MOLEKUL DAN ION DENGAN STRUKTUR LEWIS

BENTUK MOLEKUL. Summary : MENGGAMBARKAN MOLEKUL DAN ION DENGAN STRUKTUR LEWIS BENTUK MOLEKUL Summary : MENGGAMBARKAN MOLEKUL DAN ION DENGAN STRUKTUR LEWIS Cara menggambarkan bentuk molekul : mengubah rumus molekul menjadi struktur Lewis/formula Lewis Formula Lewis terdiri dari sekumpulan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Prog/Semester : XII / IPA / 2 Alokasi Waktu : 2x45 menit Standar Kompetensi : 4. Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya,

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 DISUSUN OLEH Amaldo Firjarahadi Tane 1 31. 32. MATERI: SISTEM PERIODIK UNSUR Energi pengionan disebut juga energi ionisasi. Setiap unsur bisa mengalami energi ionisasi berkali-kali,

Lebih terperinci

BAB VIII SENYAWA ORGANIK

BAB VIII SENYAWA ORGANIK BAB VIII SENYAWA ORGANIK Standar Kompetensi : Memahami senyawa organik dan mikromolekul, menentukan hasil reaksi dan mensintesa serta kegunaannya. Sebagian besar zat yang ada di sekitar kita merupakan

Lebih terperinci

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

OLIMPIADE KIMIA INDONESIA OLIMPIADE KIMIA INDONESIA OLIMPIADE SAINS NASIONAL SELEKSI KABUPATEN / KOTA UjianTeori Waktu 2 Jam Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Managemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

Lebih terperinci

Serangan elektrofil pada posisi orto

Serangan elektrofil pada posisi orto Serangan elektrofil pada posisi orto O Y + O Y O Y O Y I II III O O Y Y Serangan elektrofil pada posisi meta Serangan elektrofil pada posisi para Pada reaksi substitusi elektrofilik fenol ini terlihat

Lebih terperinci

ASAM KARBOSILAT BAB 3

ASAM KARBOSILAT BAB 3 BAB 3 ASAM KARBOSILAT 3.1. Tata nama asam karboksilat Asam karbosilat diturunkan dari alkana dengan mengganti a terminal dari alkana yang bersesuaian dengan asam oat. Atom karbon karbosilat selalu diberi

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA MAKALAH KIMIA DASAR

IKATAN KIMIA MAKALAH KIMIA DASAR IKATAN KIMIA MAKALAH KIMIA DASAR dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai mata kuliah kimia dasar Oleh : AZKA WAFI EL HAKIM ( NPM : 301014000 ) HELGA RACHEL F ( NPM : 3010140014 ) MUHAMMAD

Lebih terperinci

Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon.

Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. PENDAULUAN Definisi senyawa organik Kimia organik adalah studi ilmiah mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun oleh karbon dan hidrogen, dan dapat

Lebih terperinci

Ikatan dan Isomeri. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

Ikatan dan Isomeri. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Ikatan dan Isomeri Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Susunan Elektron dalam Atom Mulai dikenalkan oleh Rutherford: Atom terdiri atas inti yg kecil & padat dan dikelilingi oleh elektron-elektron

Lebih terperinci

kimia HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran

kimia HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran K-13 kimia K e l a s XI HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut 1 Memahami definisi dan jenis-jenis isomer beserta contohnya

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK BAAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 al 1 dari 19 BAB VII KIMIA ORGANIK Dari 109 unsur yang ada di alam ini, karbon mempunyai sifat-sifat istimewa : 1. Karbon dapat membentuk

Lebih terperinci

BENTUK MOLEKUL MENGGAMBARKAN MOLEKUL DAN ION DENGAN STRUKTUR LEWIS

BENTUK MOLEKUL MENGGAMBARKAN MOLEKUL DAN ION DENGAN STRUKTUR LEWIS BENTUK MOLEKUL MENGGAMBARKAN MOLEKUL DAN ION DENGAN STRUKTUR LEWIS Langkah pertama untuk memvisualisaikan bentuk molekul adalah merubah rumus molekul menjadi struktur lewis. Struktur lewis mengandung symbol

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR I SENTESIS BENZIL ALKOHOL DAN ASAM BENZOAT

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR I SENTESIS BENZIL ALKOHOL DAN ASAM BENZOAT LAPRAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA RGANIK DASAR I SENTESIS BENZIL ALKL DAN ASAM BENZAT LABRATRIUM KIMIA RGANIK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAUAN ALAM UNIVERSITAS GADJA MADA YGYAKARTA 2005 SINTESIS BENZIL

Lebih terperinci

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI A. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon o Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi. o Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon mempunyai

Lebih terperinci

ALDEHID DAN KETON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

ALDEHID DAN KETON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd ALDEHID DAN KETN Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id ontoh senyawa-senyawa karbonil penting H 3 H Asam asetat (asam cuka) H N H H 3 Asetaminofen (analgesik, antipiretik) H H 3 Asam asetil

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

Berikut adalah beberapa langkah dalam menggambarkan struktur Lewis untuk molekul dengan ikatan tunggal. Kita ambil contoh NF 3.

Berikut adalah beberapa langkah dalam menggambarkan struktur Lewis untuk molekul dengan ikatan tunggal. Kita ambil contoh NF 3. Dalam BAB ini kita akan mengubah susunan suatu zat ke bentuk dua dimensi untuk melihat ikatan yang terjadi di suatu molekul, kita dapat merubah suatu bentuk molekul dua dimensi menjadi tiga dimensi. Kita

Lebih terperinci

RINGKASAN Kimia Anorganik

RINGKASAN Kimia Anorganik RINGKASAN Kimia Anorganik Materi: BAB 10 - BENTUK-BENTUK MOLEKUL Pengampu: Dr. Istadi, ST., MT. Disusun oleh: Nama : Bramantya Brian Suwignjo NIM : 21030112140169 Jurusan : S-1 Teknik Kimia (Kelas B) Hari

Lebih terperinci

Kondensasi Benzoin Benzaldehid: Rute Menujuu Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin

Kondensasi Benzoin Benzaldehid: Rute Menujuu Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin Laporan Praktikum Senyawa Organik Polifungsi KI2251 1 Kondensasi Benzoin Benzaldehid: Rute Menujuu Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin Antika Anggraeni Kelas 01; Subkelas I; Kelompok C; Nurrahmi Handayani

Lebih terperinci

Ikatan Kimia. 2 Klasifikasi Ikatan Kimia :

Ikatan Kimia. 2 Klasifikasi Ikatan Kimia : Ikatan Kimia Ikatan Kimia : Gaya tarik yang menyebabkan atom-atom yang terikat satu sama lain dalam suatu kombinasi untuk membentuk senyawa yang lebih kompleks. 2 Klasifikasi Ikatan Kimia : 1. Ikatan ion

Lebih terperinci

Bab 8 Eter dan Epoksida. Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

Bab 8 Eter dan Epoksida. Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Bab 8 Eter dan Epoksida Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Pendahuluan Rumus umum R-O-R dimana R adalah gugus alkil atau aril. Simetris atau asimetris Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. 2 Struktur and Polaritas

Lebih terperinci

KIMIA ANORGANIK ( Dr. Istadi )

KIMIA ANORGANIK ( Dr. Istadi ) KIMIA ANORGANIK ( Dr. Istadi ) BENTUK MOLEKUL DAN STRUKTUR LEWIS O l e h : Muqsit Bramantiya NIM. 21030112140142 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012 I. Menggambarkan

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA. RATNAWATI, S.Pd

IKATAN KIMIA. RATNAWATI, S.Pd IKATAN KIMIA RATNAWATI, S.Pd Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya Menggambarkan susunan elektron

Lebih terperinci

Gambar IV 1 Serbuk Gergaji kayu sebelum ekstraksi

Gambar IV 1 Serbuk Gergaji kayu sebelum ekstraksi Bab IV Pembahasan IV.1 Ekstraksi selulosa Kayu berdasarkan struktur kimianya tersusun atas selulosa, lignin dan hemiselulosa. Selulosa sebagai kerangka, hemiselulosa sebagai matrik, dan lignin sebagai

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 DISUSUN OLEH Amaldo Firjarahadi Tane 1 31. 32. MATERI: SISTEM PERIODIK UNSUR Energi pengionan disebut juga energi ionisasi. Setiap unsur bisa mengalami energi ionisasi berkali-kali,

Lebih terperinci

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA PENDAHULUAN Lipid, ester gliserol dengan asam lemak, berdasarkan titik lelehnya dikelompokkan menjadi lemak atau minyak. Lipid pada suhu kamar berwujud padat disebut lemak sedangkan lipid berwujud cair

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) PERCOBAAN 5 Alkohol dan Fenol: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia DIAH RATNA SARI 11609010 KELOMPOK I Tanggal Percobaan : 27 Oktober 2010 Shift Rabu Siang (13.00 17.00

Lebih terperinci

Kimia Organik 1. Pertemuan ke 4 Indah Solihah

Kimia Organik 1. Pertemuan ke 4 Indah Solihah Kimia Organik 1 Pertemuan ke 4 Indah Solihah Klasifikasi Senyawa Organik 1. Senyawa Alifatik a. Senyawa alifatik rantai lurus (non siklis) b. Senyawa alifatik siklis (alisiklis) 2. Senyawa Aromatis Senyawa

Lebih terperinci

BENTUK MOLEKUL I. MENGGAMBAR MOLEKUL DAN ION DENGAN STRUKTUR LEWIS. Kita akan menggunakan contoh nitrogen florida, NF 3

BENTUK MOLEKUL I. MENGGAMBAR MOLEKUL DAN ION DENGAN STRUKTUR LEWIS. Kita akan menggunakan contoh nitrogen florida, NF 3 BENTUK MOLEKUL I. MENGGAMBAR MOLEKUL DAN ION DENGAN STRUKTUR LEWIS Untuk mengetahui bentuk molekul sebuah unsur maka digunakanlah aturan lewis. Struktur lewis hanya menggambarkan molekul dalam dua dimensi,

Lebih terperinci

BAB IX AROMATISITAS, BENZENA, DAN BENZENA TERSUBSTITUSI

BAB IX AROMATISITAS, BENZENA, DAN BENZENA TERSUBSTITUSI BAB IX AROMATISITAS, BENZENA, DAN BENZENA TERSUBSTITUSI Benzena diisolasi tahun 1825 oleh Michael Faraday dan residu berminyak yang terimbun dalam pipa induk gas di London. Sampai 1940 ter batubara sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK : Reaksi Pembuatan Alkena dengan Dehidrasi Alkohol

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK : Reaksi Pembuatan Alkena dengan Dehidrasi Alkohol Paraf Asisten Judul LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK : Reaksi Pembuatan Alkena dengan Dehidrasi Alkohol Tujuan Percobaan : 1. Mempelajari reaksi dehidrasi dari suatu alkohol untuk menghasilkan

Lebih terperinci

Ikatan Kimia. Linda Windia Sundarti

Ikatan Kimia. Linda Windia Sundarti Ikatan Kimia Aturan ktet Unsur yang paling stabil adalah unsur yang termasuk dalam golongan gas mulia. Semua unsur gas mulia di alam ditemukan dalam bentuk gas monoatomik dan tidak ditemukan bersenyawa

Lebih terperinci

1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6.

1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6. 1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6.Tata nama alkohol 7.Contoh-contoh alkohol dan kegunaannya senyawa organik

Lebih terperinci