BAB IV. Analisis Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan Media Gambar dalam. Pembelajaran Praktik Ibadah Salat di SMP Negeri 1 Batang.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV. Analisis Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan Media Gambar dalam. Pembelajaran Praktik Ibadah Salat di SMP Negeri 1 Batang."

Transkripsi

1 BAB IV Analisis Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Praktik Ibadah Salat di SMP Negeri 1 Batang Pada bab ini peneliti akan melakukan analisis dari surve baik pustaka maupun lapangan. Dalam hal ini peneliti menganalisa Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Praktik Ibadah Salat di SMP Negeri 1 Batang. Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data yang bersifat kualitatif. Dengan demikian dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang telah dilakukan kemudian memberikan analisis berdasarkan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti kemudian dirujuk kembali kepada teori yang sudah ada. Dari analisis ini diharapkan mampu memberikan gambaran dan pemahaman tentang Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Praktik Ibadah Salat. A. Analisis Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Praktik Ibadah Salat di SMP Negeri 1 Batang. Sudarsono dalam kamus konseling, respon adalah aksi atau jawaban terhadap suatu reaksi atau rangsangan, akrivitas dari suatu otot atau kelenjar sebagai pegaruh dari kegiatan organisme atau keinginan untuk mengutarakan sesuatu. 1 1 Sudarsono, Kamus Konseling, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 1997), hlm

2 77 Adapun respon yang ditunjukan oleh peserta didik dalam penggunaan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat adalah dalam bentuk wawancara sebagai berikut : a. Respon peserta didik tentang penggunaan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat. Menurut Komarudin dalam kamus riset, respon adalah setiap tindakan atau perubahan kondisi yang dibangkitkan oleh stimulus. 2 Respon yang ditunjukan peserta didik dalam pembelajaran praktik ibadah salat yang menggunakan media gambar ini sangat positif, peserta didik sangat penuh perhatian dan semangat dalam mengikuti pembelajaran. Respon tersebut dapat ditunjukan oleh peserta didik melalui proses yang didahului oleh proses penginderaan, peserta didik menerima rangsangan melalui alat indera penglihatan. Peserta didik melihat secara langsung saat guru menerangkan materi pembelajaran praktik ibadah salat dengan media gambar, lalu dengan penuh perhatian peserta didik mengikuti pembelajaran sehingga mampu memahami materi praktik ibadah salat. Dari hasil analisis yang peneliti temukan dalam respon peserta didik dalam pembelajaran menggunakan media gambar, respon peserta didik sangat baik karena mereka faham akan apa yang mereka pelajari. b. Media yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran praktik ibadah salat. 2 Komarudin, Kamus Riset, (Bandung: Angkasa, 1987) hlm.234.

3 78 Media yang digunakan guru dalam pembelajaran praktik ibadah salat adalah media gambar. Gambar adalah media pembelajaran yang sering digunakan, media ini merupakan bahasa yang umum, dapat dimengerti, dan dinikmati oleh semua orang dimana-mana. Gambar berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera penglihatan. Pesan yang disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual. 3 Dari hasil respon mengatakan bahwa media yang digunakan dalam pelajaran praktik ibadah sholat menggunakan media gambar, dan Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto dalam bukunya yang berjudul Media Pembelajaran mengatakan gambar adalah media pembelajaran yang sering digunakan, media ini merupakan bahasa yang umum, dapat dimengerti, dan dinikmati oleh semua orang dimana-mana. Dalam bukunnya terdapat kata dapat dimengerti, kata tersebut menunjukkan bahwa media gambar merupakan suatu media yang sangat mudah dipahami untuk semua kalangan, dan juga dapat mempermudah dipahami dalam pembelajaran. Jadi media gambar merupakan salah satu media yang sangat membantu dalam proses belajar mengajar. c. Perbedaan ketika guru mengajar praktik ibadah salatmenggunakan media gambar dengan tidak menggunakan media gambar. 3 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), hlm.41

4 79 Penggunaan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat sangat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Peserta didik merasa lebih paham jika guru menggunakan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat. Dengan media gambar peserta didik dapat melihat langsung secara nyata tata cara gerakangerakan salat beserta bacaannya. Berbeda dengan pembelajaran praktik ibadah salat yang tidak menggunakan media gambar dalam proses pembelajarannya, peserta didik akan kesulitan dalam memahami penjelasan guru karena tidak adanya media yang digunakan dan membuat peserta didik hanya seperti mendengarkan sebuah cerita. Perbedaan yang ditemukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian di SMP Negeri 1 Batang, dalam perkembangan kognitif sangat berkaitan dengan kemampuan akademis yang dipelajari disekolah. Akan tetapi kemampuan kognitif akan menjadi lebih optimal apabila otak kanan anak mendapat stimulus. Seperti melihat dan mendengarkan jauh lebih efektif untuk peserta didik dalam menerima pembelajaran. Sehingga peserta didik jauh lebih paham saat menerima pembelajaran dengan menggunakan media gambar dari pada tidak menggunakan media gambar. d. Respon peserta didik terhadap pembelajaran praktik ibadah salat dengan menggunakan media gambar Berdasarkan hasil penelitian dapat dianalisis mengenai respon yang ditunjukan peserta didik pada saat pembelajaran praktik ibadah salat dengan menggunakan media gambar.

5 80 1. Kesiapan peserta didik untuk menerima pembelajaran praktik ibadah salat Sikap peserta didik dalam pembelajaran praktik ibadah salat sangat mempengaruhi respon peserta didik terhadap penggunaan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat dimana dapat dilihat kesiapan peserta didik. Dengan sikap siapnya maka pembelajaran juga akan mudah dipahami oleh peserta didik tersebut. 2. Ketenangan saat memperhatikan penjelasan guru mengenai materi praktik ibadah salat Sikap tenang yang ditunjukan peserta didik dalam penggunaan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat juga mempengaruhi responnya saat mmeperhatikan penjelasan guru, karena semakin tenang sikap peserta didik maka semakain paham mengenai penjelasan yang disampaikan guru. 3. Ketekunan peserta didik saat mengamati gerakan-gerakan tata cara praktik ibadah salat Sikap tekun yang peserta didik tunjukan pada saat penggunaan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat turut mempengaruhi respon peserta didik dalam mengamati gerakangerakan tata cara praktik ibadah salat dimana jika peserta didik tekun mengamati maka semakin jelas penyampaian guru dan dapat mempraktikannya dengan baik.

6 81 4. Motivasinya untuk bisa mempraktikan penjelasan yang disampaikan oleh guru Dengan termotivasinya peserta didik untuk dapat bisa mempraktikan penjelasan yang disampaikan oleh guru dengan media gambar, yaitu mengenai pembelajaran praktik ibadah salat maka respon yang ditunjukan sangat jelas bahwa peserta didik dapat mempraktikan pembelajaran tersebut. Praktik tersebut dapat dijadikan bukti sejauh mana peserta didik memahami praktik ibadah salat dalam pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari. B. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Praktik Ibadah Salat di SMP Negeri 1 Batang. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat dapat memperjelas konsep materi pembelajaran yang akan guru sampaikan dan akan menambah antusias anak untuk belajar lebih baik lagi. Pada dasarnya anak usia sekolah menengah pertama berada pada taraf berfikir operasional sehingga anak mampu melakukan aktivitas yang logis dalam situasi tertentu. Usia sekolah menengah pertama, mampu berfikir, menalar, dan mampu mengembangkan bahasa melalui simbol atau gambar. Pada dasarnya media gambar sangat menarik bagi anak, melalui indera penglihatannya terhadap gambar anak dapat merangsang apa yang nampak jelas

7 82 diperhatiakan dalam pembelajaran praktik ibadah salat ini. Anak dapat merangsang untuk menirukan gerakan-gerakan salat tersebut. Penggunaan media gambar dapat membangkitkan motivasi dalam kegiatan belajar, serta memberikan pengaruh yang baik dalam membangkitkan minat belajar peserta didik didalam kelas. 1. Faktor Pendukung dalam penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Praktik Ibadah Salat di SMP Negeri 1 Batang. Faktor pendukung saat menggunakan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat adalah ketersediaan alat LCD proyektor didalam setiap kelas yang memudahkan guru dalam memanfaatkan media yang telah disediakan sekolah untuk menayangkan slide powerpoint berupa gambar-gambar gerakan praktik ibadah salat, selain itu adanya fasilitas hospot sekolah juga memudahkan guru untuk membuat sendiri media gambar dalam bentuk powerpoint tersebut dengan kreatifitasnya.karena tidak semua objek dapat dibawa kedalam kelas, sementara pada usia anak-anak penyampaian materi akan lebih mengena sasaran ketika peserta didik melihat secara langsung maka dengan penggunaan media gambar keterbatasan tersebut dapat teratasi.dunia anak-anak lebih dekat dengan dunia gambar jadi penggunaan media gambar sebagai media pembelajaran dalam praktik ibadah salat bisa membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan Dari hasil observasi yang telah dipaparkan diatas tentang pendukung dari media gambar maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa ketersediaan alat LCD proyektor didalam setiap kelas sangat memudahkan guru dalam

8 83 memanfaatkan media yang telah disediakan sekolah, penggunaan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat sangatlah penting karena dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi guru dalam mengajar. 2. Faktor Penghambat dalam penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Praktik Ibadah Salat di SMP Negeri 1 Batang. Faktor penghambat saat menggunakan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat adalah ketika terjadi listrik mati maka alat LCD proyektor yang tersedia tidak dapat digunakan dan media gambar dalam bentuk powerpoint ini akan terkendala, penghambat lain yaitu pembuatan media gambar dalam bentuk slide powerpoint ini memerlukan waktu yang cukup lama dan diperlukan kretifitas yang tinggi bagi seorang guru, diperlukan juga kemampuan guru dalam memberikan penjelasan yang tepat dan menarik kepada peserta didik terkait gambar yang ada sehingga menimbulkan respon yang baik, karena apabila seorang guru tidak benar-benar siap dalam menggunakan media tersebut maka media gambar tidak akan berfungsi dengan baik justru akan menghabiskan waktu yang ada dan membuat jam pelajaran terbuang sia-sia, sekolah perlu juga menambahkan penyediaan media pembelajaran lain yang lengkap dan lebih bervariasi agar proses pembelajaran mencapai hasil yang lebih baik lagi. Dari hasil observasi yang telah dipaparkan diatas tentang penghambat dari media gambar maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa dimana seorang

9 84 guru dituntut untuk mempunyai kreatifitas yang tinggi, diperlukan juga kemampuan guru dalam memberikan penjelasan yang tepat dan menarik kepada peserta didik terkait gambar yang ada sehingga dapat menimbulkan respon yang baik,dan mengenai media yang ditampilkan didepan peserta didik haruslah jelas karena ditakutkan justru terjadi salah persepsi yang berbedabeda terhadap pemahaman masing-masing peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. 1 Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kalangan masyarakat berlaku pendapat bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin baik status sosialnya dan penghormatan masyarakat juga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar tidak tertinggal dan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar tidak tertinggal dan untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Materi Pembelajaran IPA Untuk menanggapi kemajuan era global dan semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kurikulum sains termasuk IPA terus disempurnakan untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran selama ini dan sistem pembelajaran yang. mudah. Diperlukan peran aktif guru sebagai pendidik untuk dapat

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran selama ini dan sistem pembelajaran yang. mudah. Diperlukan peran aktif guru sebagai pendidik untuk dapat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biologi merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam yang di dalamnya berisikan tentang peristiwa alam sekitar. Dalam pembelajaran biologi siswa dituntut untuk memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu negara. Dengan pendidikan yang lebih baik akan mengarah pada perkembangan suatu negara yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya, 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Motivasi berasal dari kata motif. Motif artinya keadaan dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang berbuat sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATARBELAKANG MASALAH Tujuan pembelajaran yang dilakukan di sekolah-sekolah secara umum adalah mentransfer ilmu dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia anak-anak merupakan dunia yang khas yang diindera dan dipersiapkan oleh anak-anak sesuai dengan kemampuan pikiran, perasaan, imajinasi dan pengalaman mereka.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting, karena menyangkut banyak aspek yang ada didalamnya. Kemajuan itu terjadi pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Guruan (Association for Education and Communication technology) AECT dalam

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Guruan (Association for Education and Communication technology) AECT dalam BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Media Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti perantara atau pengantar. Menurut

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Penekanan dari upaya

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Penekanan dari upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan terpenting dalam kehidupan manusia. Peran pendidikan sangat dibutuhkan dalam mempersiapkan dan mengembangkan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya dunia pendidikan adalah cermin dari maju mundurnya suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya dunia pendidikan adalah cermin dari maju mundurnya suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya dunia pendidikan adalah cermin dari maju mundurnya suatu bangsa. Demikian juga bila pandangan itu dilihat dari skop yang paling kecil, bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah banyak memberi pengaruh pada dunia pendidikan, yaitu untuk meningkatkan kualitas proses

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar Para ahli dalam bidang belajar pada umumnya sependapat bahwa perbuatan belajar itu adalah bersifat komplek, karena merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II RESPON, MEDIA GAMBAR DAN PEMPELAJARAN PRAKTIK IBADAH SALAT. adalah tanggapan atau reaksi. 2 Sudarsono dalam kamus konseling,

BAB II RESPON, MEDIA GAMBAR DAN PEMPELAJARAN PRAKTIK IBADAH SALAT. adalah tanggapan atau reaksi. 2 Sudarsono dalam kamus konseling, 24 BAB II RESPON, MEDIA GAMBAR DAN PEMPELAJARAN PRAKTIK IBADAH SALAT A. Respon 1. Pengertian Respon Menurut Komarudin dalam kamus riset, respon adalah setiap tindakan atau perubahan kondisi yang dibangkitkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Miranti Rachmawati, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Boneka Tangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Miranti Rachmawati, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Boneka Tangan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa selalu berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Alat komunikasi yang paling efektif digunakan oleh manusia dalam lingkungan

Lebih terperinci

FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PENDIDIKAN

FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PENDIDIKAN FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PENDIDIKAN Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan Salah satu fungsi utama media pendidikan adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, danlingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka sehingga terwujud keprofesionalan yang mantap. Seorang guru dituntut

BAB I PENDAHULUAN. mereka sehingga terwujud keprofesionalan yang mantap. Seorang guru dituntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini ketika kemajuan IPTEK semakin pesat, hal ini juga berimbas pada pentingnya seorang guru meningkatkan kinerja dan kemampuan mereka sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fatwa Tresna Radityan, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fatwa Tresna Radityan, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman ini telah menyentuh berbagai bidang, salah satunya di bidang pendidikan. Pendidikan berupaya untuk menyiapkan siswa menghadapi perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Suhartoyo, 2014

BAB I PENDAHULUAN Suhartoyo, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting untuk membantu setiap individu mencapai kedewasaan dan kemandirian. Seiring dengan perkembangan pendidikan dipandang sebagai suatu

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ATM (AMATI, TIRU, DAN MODIFIKASI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI

PENERAPAN METODE ATM (AMATI, TIRU, DAN MODIFIKASI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE ATM (AMATI, TIRU, DAN MODIFIKASI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI Rinrin Herlina 1, Prana Dwija Iswara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi juga semakin mendorong usaha-usaha ke

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi juga semakin mendorong usaha-usaha ke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi juga semakin mendorong usaha-usaha ke arah pembaharuan dalam pembelajaran. Dalam melaksanakan tugasnya, guru diharapkan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dan tujuan evaluasi itu sendiri. Tujuan evaluasi pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB KELAS III SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU ULUL ALBAB PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB KELAS III SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU ULUL ALBAB PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB KELAS III SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU ULUL ALBAB PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2015-2016 Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan sebuah pelaksanaan Pendidikan ditentukan oleh beberapa hal yang salah satunya adalah kualitas pembelajaran. Upaya peningkatan mutu pembelajaran menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Secara umum pendidikan merupakan suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Pendidikan yang baik adalah pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah merupakan proses upaya meningkatkan nilai peradaban individu atau masyarakat dari suatu keadaan tertentu menjadi suatu keadaan yang lebih baik. Serta

Lebih terperinci

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media dalam Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti Istilah media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti perantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sasaran utama pendidikan di Sekolah Dasar adalah memberikan bekal secara maksimal tiga kemampuan dasar yaitu meliputi kemampuan baca, tulis dan hitung. Dalam standar

Lebih terperinci

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berbahasa. Adapun kemampuan berbahasa dalam kurikulum terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berbahasa. Adapun kemampuan berbahasa dalam kurikulum terdiri atas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Untuk mewujudkannya, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia, yaitu berupa standar nilai kelulusan siswa SMP (Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia, yaitu berupa standar nilai kelulusan siswa SMP (Sekolah Menengah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah telah menetapkan sebuah aturan dalam dunia pendidikan di Indonesia, yaitu berupa standar nilai kelulusan siswa SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA BANGUN DATAR LINGKARAN SISWA KELAS VIII (D) DI SMP NEGERI 3 KARTASURA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keterbatasan alat-alat praktikum laboratorium yang dimiliki sekolah mengakibatkan

I. PENDAHULUAN. Keterbatasan alat-alat praktikum laboratorium yang dimiliki sekolah mengakibatkan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterbatasan alat-alat praktikum laboratorium yang dimiliki sekolah mengakibatkan kurang efektifnya pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas, sebab ketersediaan alat-alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan pra penelitian awal yang dilakukan pada kelas VII E SMPN 2 Lembang, peneliti melihat kurangnya aktivitas belajar pada peserta didik dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu diantara masalah besar dalam bidang pendidikan di Indonesia yang banyak diperbincangkan adalah rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari rendahnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Minat belajar siswa Kelas II SDN 20 Nagrikaler sebelum menerapkan. model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Minat belajar siswa Kelas II SDN 20 Nagrikaler sebelum menerapkan. model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian pada siswa kelas II SDN 20 Nagri Kaler Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Minat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Brunner Dalam Romzah (2006:6) menekankan bahwa setiap individu pada waktu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Brunner Dalam Romzah (2006:6) menekankan bahwa setiap individu pada waktu 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Belajar Brunner Dalam Romzah (2006:6) menekankan bahwa setiap individu pada waktu mengalami atau mengenal peristiwa atau benda di dalam lingkungannya, menemukan kembali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia indonesia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia indonesia seutuhnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi pada kelas VII A SMPN 1 Bojonggenteng,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi pada kelas VII A SMPN 1 Bojonggenteng, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan hasil observasi pada kelas VII A SMPN 1 Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, bahwa siswa sulit memahami materi geografi. Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung

Lebih terperinci

Kurotu A yun SMA N 1 Surakarta ABSTRAK

Kurotu A yun SMA N 1 Surakarta ABSTRAK PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK PADA MATA PELAJARAN FISIKA KLAS XII RSBI SEMESTER 1 DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembahasan dalam bab ini akan difokuskan pada beberapa sub bab yang terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Pembahasan dalam bab ini akan difokuskan pada beberapa sub bab yang terdiri dari I. PENDAHULUAN Pembahasan dalam bab ini akan difokuskan pada beberapa sub bab yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan dua pihak yaitu guru dan siswa dengan tujuan yang sama dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan dua pihak yaitu guru dan siswa dengan tujuan yang sama dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya berlangsung dalam bentuk belajar mengajar yang melibatkan dua pihak yaitu guru dan siswa dengan tujuan yang sama dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan perangkat yang penting dan sangat bermanfaat bagi manusia untuk menjalin komunikasi dengan orang lain. Melalui penggunaan bahasa, orang-orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan tetapi lebih dari itu adalah transfer prilaku.

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan tetapi lebih dari itu adalah transfer prilaku. BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam upaya pemberdayaan manusia. Melalui pendidikan kepribadian siswa dibentuk dan diarahkan sehingga mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keaktifan dalam pembelajaran matematika itu penting. Karena merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap keberhasilan siswa. Belajar adalah berbuat,

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING DI SMP NEGERI I MUARO JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING DI SMP NEGERI I MUARO JAMBI ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING DI SMP NEGERI I MUARO JAMBI OLEH : ENI MAHLIZA EAID 209029 PROGRAM EKSTENSI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. abstrak melalui ceramah dan ilustrasi melalui gambar di papan tulis. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. abstrak melalui ceramah dan ilustrasi melalui gambar di papan tulis. Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran selama ini masih terbatas pada penjelasan konsep yang abstrak melalui ceramah dan ilustrasi melalui gambar di papan tulis. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum 2013 yang wajib dilaksanakan dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah

Lebih terperinci

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO LAGU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PENGUASAAN TABEL PERIODIK PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO LAGU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PENGUASAAN TABEL PERIODIK PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebuah sistem untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas, serta dapat menjadi aset bangsa demi mewujudkan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, kegiatan pembelajaran matematika mendapat perhatian lebih. Ini terlihat dari jumlah jam pelajaran matematika yang relatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 242

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 242 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memerlukan bahasa untuk berinteraksi. Dengan bahasa manusia dapat berekspresi, menyampaikan ide, gagasan, dan pendapat. Bahasa mencerminkan pikiran seseorang.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Media Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar, dengan demikian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan) 1. meningkatkan kemampuannya setinggi mungkin dalam setiap

BAB II KAJIAN TEORI. tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan) 1. meningkatkan kemampuannya setinggi mungkin dalam setiap BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Motivasi Motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis karangan merupakan kompetensi dasar yang harus dicapai pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV sekolah dasar. Terdapat beberapa kompetensi dasar yang memiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang penting untuk dikuasai

I. PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang penting untuk dikuasai 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang penting untuk dikuasai dengan baik aktif maupun pasif. Contohnya, ketika memasuki dunia kerja, pada saat ini kemampuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO Oleh: Eni Kustanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar 1 I. PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar belakang belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan,

Lebih terperinci

Kelas : Waktu : Hari/ tanggal : Nama Guru : A. TINDAK MENGAJAR A. TINDAK BELAJAR A. PENARIKAN MAKNA. Pengamat (NOVIANA RAHMAWATI) NIM.

Kelas : Waktu : Hari/ tanggal : Nama Guru : A. TINDAK MENGAJAR A. TINDAK BELAJAR A. PENARIKAN MAKNA. Pengamat (NOVIANA RAHMAWATI) NIM. 90 CATATAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INSTRUKSI LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK bagi Siswa Kelas VIII Semester Genap di SMPIT Nur Hidayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru sebagai fasilitator memiliki pengaruh yang besar dalam proses kegiatan pembelajaran. Salah satunya guru juga dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data disini merupakan uraian yang disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Media Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas : (a) media pendidikan, dan (b) minat belajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut : A. Media Pendidikan Menurut Arsyad (2003), dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara, observasi,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Bab ini menyajikan simpulan hasil penelitian, kontribusi penelitian, keterbatasan,

BAB V PENUTUP. Bab ini menyajikan simpulan hasil penelitian, kontribusi penelitian, keterbatasan, BAB V PENUTUP Bab ini menyajikan simpulan hasil penelitian, kontribusi penelitian, keterbatasan, dan saran bagi penelitian mendatang. Simpulan dipaparkan untuk menjelaskan pemahaman perilaku konsumen secara

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI IMAJINASI KREATIF DENGAN TEKNIK CLOSE (DELETION) PADA SISWA SMP NEGERI 8 KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI IMAJINASI KREATIF DENGAN TEKNIK CLOSE (DELETION) PADA SISWA SMP NEGERI 8 KOTA TEBING TINGGI PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI IMAJINASI KREATIF DENGAN TEKNIK CLOSE (DELETION) PADA SISWA SMP NEGERI 8 KOTA TEBING TINGGI Rosita Daulay Guru SMP Negeri 8 Tebing Tinggi Email: daulayrosita@yahoo.co.id

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age) 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age) dalam proses perkembangan anak akan mengalami kemajuan fisik, intelektual dan sosial

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pendidikan agama Islam. Peneliti melaksanakan penelitian ini pada hari Kamis

BAB IV HASIL PENELITIAN. pendidikan agama Islam. Peneliti melaksanakan penelitian ini pada hari Kamis BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Berkaitan dengan penggunaan media power point dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. Peneliti melaksanakan penelitian ini pada hari Kamis tanggal 19 Mei 2016.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan itu adalah usaha yang sadar, teratur dan sistematis di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan itu adalah usaha yang sadar, teratur dan sistematis di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan itu adalah usaha yang sadar, teratur dan sistematis di dalam memberikan bimbingan/bantuan kepada orang lain (anak) yang sedang proses menuju kedewasaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari tentang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari tentang benda-benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi pentingnya matematika di dalam sekolah selalu dianggap sulit

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi pentingnya matematika di dalam sekolah selalu dianggap sulit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus ada dalam satuan pendidikan. Karena matematika merupakan induk dari berbagai macam ilmu, semua ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara, 19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa mempunyai tujuan agar siswa terampil berbahasa yang meliputi keterampilan berbicara, keterampilan menyimak, keterampilan membaca dan keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani adalah olahraga yang sangat penting keberadaannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani adalah olahraga yang sangat penting keberadaannya dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah olahraga yang sangat penting keberadaannya dalam dunia pendidikan, tanpa adanya pendidikan jasmani maka pendidikan yang lainnya tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dipertahankan karena pendidikan merupakan modal utama untuk dapat bersaing di era globalisasi. Melihat

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna. Istilah-istilah tersebut adalah pendekatan pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara komponen-komponen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan bagian penting dalam pendidikan karena bertujuan untuk mengembangkan kemampuan, membangun watak dan peradaban bangsa dalam rangka mencerdaskan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan setiap hari, merupakan sebuah

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan setiap hari, merupakan sebuah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan setiap hari, merupakan sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan

Lebih terperinci

Menurut Hamalik (1994) belajar merupakan suatu pertumbuhan atau perubahan dalam

Menurut Hamalik (1994) belajar merupakan suatu pertumbuhan atau perubahan dalam BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Belajar Matematika Menurut Hamalik (1994) belajar merupakan suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam bertingkah laku yang baru berkat

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Milla Anggamala Supriatna 1 ABSTRAK Alat permainan yang edukatif dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik serta psikologis siswa (Peraturan Pemerintah, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik serta psikologis siswa (Peraturan Pemerintah, 2005). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan aktivitas pendidik atau guru secara terprogram melalui desain instruksional agar peserta didik dapat belajar secara aktif dan lebih menekankan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut pasal 28 UU Sisdiknas No. 20/2003 ayat 1 Pendidikan Anak Usia

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut pasal 28 UU Sisdiknas No. 20/2003 ayat 1 Pendidikan Anak Usia 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut pasal 28 UU Sisdiknas No. 20/2003 ayat 1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN COURSEWARE

PENGEMBANGAN COURSEWARE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kimia didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari materi dan sifatnya, perubahan materi yang terjadi dan energi yang menyertai perubahan tersebut (Silberberg, 2007).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional, dengan jelas dikatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional, dengan jelas dikatakan bahwa : 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini semakin berkembangnya teknologi dan informasi yang menuntut adanya perkembangan dan perubahan dalam semua aspek kehidupan manusia termasuk aspek pendidikan.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Kegiatan PPL Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dimulai sejak tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan penarikan pada tanggal 12 September

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. A. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah

BAB II KAJIAN TEORITIS. A. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah BAB II KAJIAN TEORITIS A. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata pelajaran matematika adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi maka pendidikanpun

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi maka pendidikanpun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah pintu gerbang untuk membentuk para penerus bangsa yang mempuyai wawasan ilmu yang luas serta moral yang baik. Seiring perkembangan

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING

PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI VOLUME BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA DI KELAS V MIN MESJID RAYA BANDA ACEH Oleh: Nida Jarmita dan Nurul Fadhilah ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Hampir semua orang akan dikenai pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Program Studi Biologi. Disusun oleh:

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Program Studi Biologi. Disusun oleh: PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK BAHASAN ORGANISASI KEHIDUPAN PADA SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI SPRINT PADA SISWA KELAS V SDN SUKAJADI KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI SPRINT PADA SISWA KELAS V SDN SUKAJADI KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG SP VOL 1 NO 1 2016 PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI SPRINT PADA SISWA KELAS V SDN SUKAJADI KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG Nur Ajizah, Dr. H.Ayi Suherman, M.Pd Dewi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lilis Rahmawati, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lilis Rahmawati, 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan hasil observasi terhadap rendahnya hasil belajar siswa menyebabkan proses pembelajaran yang monoton semakin dominan. Pada pembelajaran di kelas khususnya

Lebih terperinci

WIWIK PUJIATI. Pendahuluan. Abstrak:

WIWIK PUJIATI. Pendahuluan.   Abstrak: Penggunaan Metode Pembelajaran Peta Konsep (Mind Map) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 1 Ngimbang Semester I Tahun Pelajaran 2016-2017 WIWIK PUJIATI Email : wiwikpujiati@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada masa usia dini merupakan pendidikan yang sangat penting untuk anak dalam menerima pertumbuhan dan perkembangannya. Pendidikan bagi anak bukan hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik

BAB I PENDAHULUAN. bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri dalam bentuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION ( GI ) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN

Lebih terperinci