VOL. IX Nomor 25 Maret 2014 ISSN :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VOL. IX Nomor 25 Maret 2014 ISSN :"

Transkripsi

1 VOL. IX Nomor 25 Maret 2014 ISSN : SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PEMETAAN BENCANA ALAM MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS Agus Qomaruddin Munir 2. PERANCANGAN SISTEM TELEMETRI SUHU PADA INKUBATOR BAYI Evrita Lusiana Utari 3. UJI KORELASI NILAI TEKSTUR CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL DIGITAL DENGAN NILAI KEPADATAN MASSA TULANG Sri Lestari 4. PENERAPAN TEKNIK NON PHOTOREALISTIC RENDERING DALAM PEMBUATAN EFEK WARNA GORESAN PENSIL PADA CITRA Afnan Rosyidi 1), M. Suyanto 2), Amir Fatah Sofyan 3) 5. PENERAPAN METODE MORFOLOGI GRADIEN UNTUK PERBAIKAN KUALITAS DETEKSI TEPI PADA CITRA MOTIF BATIK Arif Sutikno 1), Ema Utami 2), Andi Sunyoto 3) 6. PERANCANGAN E-LEARNING DI MTI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Rumini 1, Dr. Abidarin Rosidi, M.Ma. 2, Sudarmawan, M.T. 3 (63-76) 7. ANALISA DAN RANCANGAN LAYANAN SMS GATEWAY BAGI SURVEILENCE AKTIF DALAM PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT UNTUK KUNJUNGAN IBU HAMIL Muhammad Diqi 8. PENGEMBANGAN E-JOURNAL HASIL PENELITIAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Nur Hadi Wijaya 9. SISTEM INFORMASI E-DOCUMENT PADA BADAN PENJAMIN MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Sri Hasta Mulyani 10. SISTEM INFORMASI LAYANAN SMS GATEWAY BAGI BIDAN DALAM PROGRAM PWS-KIA Hamzah 1), Sugeng Winardi 2) UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA F a k u l t a s S a i n s & T e k n o l o g i Jl. Laksda Adisucipto Km 6,3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : (0274) <<< RisEt dan Studi kepustakaan Teknologi Informasi >>>

2 SUSUNAN REDAKSI PELINDUNG/PENANGGUNG JAWAB Dekan Fakultas Sains dan Teknologi PIMPINAN REDAKSI I Wayan Odiaksa, S.Kom, MT DEWAN REDAKSI Hamzah, ST Ir. Ajie Wibowo Soejono REDAKSI PELAKSANA Ahmad Sahal, S.Kom Fajar Zebua, S.Kom M. Zaidir, S.Kom Jurnal Teknologi Informasi RESPATI diterbitkan secara periodis empat bulan sekali, sebagai wahana penyampaian hasil riset dan studi kepustakaan yang berhubungan dengan teknologi informasi. Terbuka kesempatan bagi siapa saja yang memiliki tulisan ilmiah untuk dimuat dalam jurnal ini. Naskah dalam bentuk softcopy dapat dikirimkan ke redaksi dengan alamat: Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Respati Yogyakarta Jl. Laksda Adi Sucipto KM 6,3 Yogyakarta Website: journal.respati.ac.id p3munriyo@yahoo.co.id

3 ATURAN PENULISAN NASKAH JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI RESPATI Aturan : 1. Naskah adalah karya asli yang belum pernah dipublikasikan di media lain. Bisa ditulis oleh lebih dari satu orang. 2. Ditulis menggunakan program Microsoft Word dan disimpan dengan tipe RTF. 3. Jenis huruf adalah Time New Roman Ukuran yang dipakai yaitu kertas kuarto dengan jarak antar baris berupa 1,5 spasi. 5. Menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang baik dan benar. 6. Ditulis dengan margin atas 4 cm, bawah 3 cm, samping kiri 4 cm, dan samping kanan 3 cm. 7. Jumlah naskah berkisar antara 12 s/d 20 halaman; tidak termasuk daftar pustaka. 8. Halaman tabel, gambar dan lampiran diberi nomor urut dan untuk tabel atau gambar harus diberi keterangan (judul) 9. Setiap gambar perlu dijadikan menjadi sebuah objek; bisa dibuat dengan menggunakan Word Picture. 10. Pada halaman terakhir naskah harap dicantumkan biodata singkat dengan format mengikuti contoh artikel. Perlu juga dicantumkan foto dalam bentuk digital. 11. Naskah ditulis dengan menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut : - Halaman Abstraksi (dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, dengan penjang abstraksi sekitar kata, berisi antara lain seputar pertanyaan atas permasalahan, metodologi, temuan serta kontribusi atas naskah) - Halaman pendahuluan, berisi latar belakang permasalahan - Bagian isi menyatakan inti pembahasan - Penutup, berisi kesimpulan dan/atau saran - Ucapan terima kasih, bila diperlukan - Referensi, berisi daftar pustaka - Biodata penulis Dokumentasi A. Acuan Apabila penulis mengacu pada suatu referensi tertentu diharuskan mencantumkan bodynote dalam tanda kurung dengan urutan berupa nama akhir penulis, tahun dan nomor halaman. Contoh : 1. Satu referensi : (Owner, 1998, h. 100) 2. Dua referensi : (Romeo, 1998, h. 190; Juliet, 2000, h. 10) 3. Apabila acuan berasal dari suatu institusi ditulis sebagai berikut : (BPD Statistik Industri, 1991, h.9) Dalam hal ini, angka di belakang h. menyatakan nomor halaman. B. Daftar Pustaka Daftar pustaka ditulis alpabetis sesuai dengan nama akhir/keluarga (tanpa gelar akademik), baik untuk penulis asing maupun penulis Indonesia. Satu Pengarang (bernama Ahmad Jazuli): Jazuli, Ahmad; 2004; Panduan Praktis Menggunakan SQL; Penerbit Andi; Yogyakarta. Dua Pengarang (bernama Ahmad Jazuli dan Dian Nugraha): Jazuli, Ahmad; Nugraha, Dian; 2005; Panduan MySQL; Penerbit Rahmat; Jakarta. Referensi dari makalah seminar: Jazuli, Ahmad; 2001; Data Integration for Tourism Information in Indonesia; Journal of Web Integration 4; I&T Publisher; Yogyakarta.

4

5 UJI KORELASI NILAI TEKSTUR CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL DIGITAL DENGAN NILAI KEPADATAN MASSA TULANG Sri Lestari Prodi Teknik Elektro Fakultas Sains & Teknologi Universitas Respati Yogyakarta Jl. Laksda Adisucipto km 6,3 Depok Sleman Yogyakarta lestari2411@gmail.com Abstract Research has been conducted to determine the correlation between the texture of the mandible trabecular bone mass density values. There are 18 post-menopausal women as subjects in this study. From each subject's image of periapical radiograph taken in the anterior mandible, and DEXA scans performed on the femoral neck (hip) and spine. The purpose of this study was to determine the relationship between the texture parameter values i.e. run percentage (RP) with a value of mandible trabecular bone mass density DEXA measurement results. Correlation test was conducted to determine the relationship of texture parameter values run percentage (RP) with a value of mandibular trabecular bone density DEXA measurement results as an indicator of osteoporosis. Results of correlation test showed that there is a negative correlation between the value of the parameter RP with bone mass density values in the hip and positively correlated between the value of RP with bone mass density in the spine strength of the correlation is very weak and not statistically significant ( p > 0,05 ). Keywords : Radiography, periapical, BMD, texture, run length Intisari Telah dilakukan penelitian untuk menentukan korelasi antara tekstur trabekula mandibula dengan nilai densitas massa tulang. Terdapat 18 wanita post-menopause sebagai subyek dalam penelitian ini. Dari masing-masing subyek diambil citra radiograf periapikal di mandibula anterior, dan dilakukan scan DEXA pada tulang pangkal paha (hip) dan tulang belakang (spine). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara nilai parameter tekstur run precentage (RP) trabekula mandibula dengan nilai densitas massa tulang hasil pengukuran DEXA. Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan nilai parameter tekstur run precentage (RP) trabekula mandibula dengan nilai densitas massa tulang hasil pengukuran DEXA sebagai indikator osteoporosis. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara nilai parameter RP dengan nilai densitas massa tulang pada pangkal paha (hip) dan berkorelasi positif antara nilai RP dengan densitas massa tulang pada tulang belakang (spine) kekuatan korelasi sangat lemah dan tidak signifikan secara statistik (p > 0,05). Kata Kunci : Radiografi, periapikal, BMD, tekstur, run length A. PENDAHULUAN Osteoporosis adalah suatu penyakit skeletal sistemik yang dicirikan oleh penurunan massa tulang, perubahan arsitektur tulang dan memberikan konsekuensi klinis berupa rentan terhadap

6 fraktur (patah tulang) dengan trauma yang ringan atau tanpa trauma. Pada umumnya, fraktur terjadi pada tulang yang memiliki banyak trabekula, yaitu pergelangan tangan (wrist), tulang belakang (spine), dan pangkal paha (femur) (Adams, 2008). Hasil analisa data risiko Osteoporosis pada tahun 2005 dengan jumlah sampel orang yang dilakukan oleh Puslitbang Gizi Departemen Kesehatan RI dan sebuah perusahaan nutrisi dengan metode pemeriksaan DMT (densitas massa tulang) menunjukkan bahwa 2 dari 5 penduduk Indonesia memiliki risiko untuk terkena osteoporosis. Salah satu dari program pengendalian osteoporosis oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI adalah penemuan dan tatalaksana kasus (termasuk deteksi dini osteoporosis). Tujuan dari program ini adalah untuk pelaksanaan deteksi dini pada kelompok masyarakat beresiko osteoporosis, sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat osteoporosis (Kemenkes RI, 2008). Sementara itu, beberapa penelitian di bidang kedokteran gigi membuktikan bahwa terjadinya osteoporosis pada tulang paha dan tulang belakang, akan diindikasikan juga dengan osteoporosis pada tulang rahang. Pemeriksaan bone mineral density (BMD) pada kelompok yang beresiko tinggi merupakan upaya penting untuk mengurangi prevalensi osteoporosis di Indonesia (Priyana, 2007). Dual Energy X-Ray Arbsorptiometry (DEXA) merupakan metode pemeriksaan BMD yang dijadikan standar baku emas oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) (Blake dan Fogelman, 2007). Hasil pengukuran densitas massa tulang menggunakan teknik DEXA adalah nilai BMD dan T-score yang mencerminkan kepadatan tulang berdasarkan kandungan mineral dalam tulang. Menururt D Elia et al (2009). Perbedaan antara korteks dan trabekula tidak dapat ditunjukkan melalui hasil DEXA, oleh karena itu diperlukan metode yang dapat mencerminkan mikroarsitektur tulang sebagai indikator kualitas tulang selain densitas massa tulang. Radiografi periapikal merupakan salah satu teknik radiografi dental yang mencitrakan empat hingga lima gigi geligi dan daerah apikalnya (Whaites, 2007). Secara radiografis, ciri tekstur merupakan salah satu informasi penting untuk mengetahui arsitektur tulang, termasuk didalamnya adalah tulang rahang bawah (mandibula). Terdapat berbagai metode untuk ekstraksi informasi tekstur dari suatu citra, salah satunya adalah metode run length. B. KERANGKA TEORITIK Tulang adalah organ yang dinamis dan terus melakukan pemodelan kembali (remodel) di dalam dirinya selama hidup. Faktor yang berperan dalam modulasi proses remodelling ini meliputi sistem hormon dan faktor parakrin lokal seperti gravitasi, aktivitas fisik, dan pembebanan. Sel-sel yang bekerja dalam proses remodelling meliputi osteoblas sebagai sel-sel pembentuk tulang dan osteoklas sebagai sel-sel penghancur tulang (Simon, 2007). Sebuah citra radiograf dapat merefleksikan kepadatan massa tulang, histologi, dan morfologi bagian skeletal yang diperiksa. Prinsip deteksi osteoporosis adalah peningkatan

7 radiolusens, perubahan mikrostruktur tulang yang meliputi pembentukan banyak lubang trabekula, penipisan korteks yang pada akhirnya berakibat pada perubahan morfologi tulang, yaitu perubahan bentuk dan fraktur (Jergas, 2008). Adapun Gambar 1 merupakan deskripsi pola trabekula untuk tulang normal dan tulang yang mengalami osteoporosis. a Gambar 1. Tulang trabekula pada (a) tulang normal dan (b) tulang yang mengalami osteoporosis (Sumber: National Osteoporosis Foundation, 2008) DEXA merupakan teknik radiografi yang dijadikan standard baku emas pengukuran BMD (kepadatan tulang) untuk diagnosa osteoporosis. Adapun klasifikasi osteoporosis berdasarkan nilai T-score menurut world health organization (WHO) disajikan dalam Tabel 1. Gambar 2 menunjukkan skema dan perangkat DEXA yang menjadi gold standard untuk pemeriksaan osteoporosis. B Tabel 1. Definisi WHO mengenai osteoporosis dan osteopenia untuk interpretasi spine, hip, dan lengan hasil DEXA (sumber: Blake & Fogelman sit Kanis et al, 2007) Diagnosis T-Score Normal T -1,0 Osteopenia -2,5 < T < -1,0 Osteoporosis T -2,5 Osteoporosis berat -2,5 disertai fraktur karena penurunan kekuatan tulang

8 a Gambar 2. (a) skema perangkat DEXA dan (b) perangkat DEXA (Sumber: b Tekstur merupakan fungsi variasi gray level secara spasial, dimana terjadi pengulangan elemen-elemen tekstur dasar (texel). Run gray level adalah suatu set titik-titik pada citra yang berturutan dan berhubungan yang mempunyai nilai gray level sama. Matriks GLRL p(i,j) menyatakan berapa kali dalam satu citra muncul run dengan panjang l, dalam arah yang ditentukan, terdiri dari titik-titik dengan gray level g. (Indriyani et al, 2007; Nailon, 2010). Nilai s adalah jumlah total run dalam citra. Parameter Run percentage (RP) adalah rasio dari jumlah total run terhadap jumlah total run yang mungkin jika semua run memiliki panjang sama dengan 1. Nilai RP terendah dicapai ketika citra dengan struktur mendekati linear. M N N RP p( i, j) / n r( j) / n i 1 j 1 j 1 Parameter RP di definisikan oleh r(j), yaitu jumlah total run dengan panjang j untuk semua nilai keabuan yang mungkin. Adapun formula RP dirumuskan dalam persamaan 2.6. (2.6) C. BAHAN DAN METODE Adapun bahan adalah radiograf periapikal yang memenuhi quality assurance dan hasil pemeriksaan densitas massa tulang menggunakan DEXA untuk ke-18 subyek. Subyek adalah wanita postmenopause yang tidak menderita penyakit metabolik dan tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi metabolisme tulang.

9 b a Gambar 3. Seleksi ROI pada citra radiograf periapikal. (a) area persegi kecil adalah region of interest (ROI) yang dipilih di regio anterior, (b) hasil seleksi ROI Seleksi region of interest (ROI) 128 piksel x 128 piksel dari citra radiograf periapikal ditunjukkan dalam Gambar 3. Matriks gray level ditransformasi ke dalam matriks gray level run length. Ekstraksi tekstur menggunakan Matlab 2010a, yang meliputi 1(satu) parameter, yaitu RP. Uji korelasi dilakukan terhadap RP dengan nilai BMD dan T-score menggunakan software SPSS Uji korelasi Pearson dilakukan jika data yang diuji terdistribusi normal (p>0,05), sedangkan uji korelasi Spearman dilakukan jika distribusi data tidak normal (p<0,05). D. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilaksanakan setelah memperoleh keterangan kelaikan etik penelitian dari Fakultas Kedokteran Gigi UGM. Subyek telah menandatangani informed consent. Adapun hasil DEXA untuk nilai BMD dan hasil ekstraksi parameter tekstur citra radiograf periapikal digital, disajikan dalam Tabel 2. Uji korelasi Pearson dilakukan terhadap nilai RP dengan BMD hip dan lumbar spine. Tabel 3 adalah tabel yang menunjukkan hasil uji korelasi Pearson. Berdasarkan uji korelasi pada Tabel 2. diperoleh informasi bahwa parameter RP memiliki korelasi negatif dengan kekuatan korelasi sangat lemah dengan nilai BMD hip. BMD hip merupakan nilai kepadatan massa tulang pada pangkal paha. Korelasi bernilai negatif menunjukkan bahawa nilai parameter RP berbanding terbalik dengan nilai BMD pada pangkal paha. Dengan kekuatan korelasi r = 0,033, maka korelasi tersebut tidak signifikan secara statistik (p > 0,05). BMD spine memiliki korelasi yang lemah dengan RP (r = 0,289) dan tidak signifikan secara statistik (p > 0,05). BMD spine merupakan nilai kepadatan massa tulang pada tulang belakang (lumbar spine). Adapun hubungan antara nilai parameter RP dengan BMD hip dan BMD spine ditunjukkan dalam Gambar 4 dan Gambar 5.

10 Parameter Run percentage (RP) adalah rasio dari jumlah total run terhadap jumlah total run yang mungkin jika semua run memiliki panjang sama dengan 1. Nilai RP terendah dicapai ketika citra dengan struktur mendekati linear. Pada tulang pangkal paha, semakin tinggi nilai BMD maka semakin rendah RP. Sebaliknya, pada tulang belakang semakin tinggi nilai BMD maka semakin tinggi pula nilai RP. Semakin tinggi nilai BMD, maka kepadatan tulang juga semakin tinggi. Nilai BMD diinterpretasikan dengan pola trabekula. Semakin menurun nilai BMD maka semakin renggang pula kepadatan pola trabekula yang dapat ditunjukkan pada radiograf. Menurut Bonnick (2004), persentase trabekula pada spine (66%) lebih tinggi daripada persentase trabekula di femoral neck (25%), sehingga tekstur trabekula pada mandibula berkorelasi lebih kuat dengan densitas massa tulang di spine. Tabel 2. Nilai BMD hip, BMD lumbar spine, dan parameter run precentage No. BMDH BMDL RP 1 0,759 1,144 0, ,756 0,927 0, ,824 1,186 0, ,882 0,843 0, ,663 0,959 0, ,837 0,953 0, ,984 1,053 0, ,913 0,853 0, ,76 0,859 0, ,008 1,212 0, ,523 1,321 0, ,878 1,126 0, ,352 0,763 0, ,751 1,118 0, ,797 0,795 0, ,66 0,874 0, ,912 0,912 0, ,671 0,84 0,0617 Table 3. Hasil uji korelasi Pearson parameter RP dengan BMD RP BMD hip r -0,033 p 0,898 BMD spine r 0,289 p 0,246

11 RP RP Vol. IX Nomor 25 Maret Jurnal Teknologi Informasi ISSN : Grafik RP terhadap BMD lumbar spine BMDL Gambar 4. Grafik hubungan antara nilai RP dengan nilai BMD lumbar spine Grafik RP terhadap nilai BMD hip BMDH Gambar 5. Grafik hubungan antara nilai RP dengan nilai BMD hip Dalam penelitian ini seleksi ROI hanya dilakukan pada satu tempat saja pada citra periapikal. Minimalnya ROI yang digunakan memungkinkan hasil korelasi yang lemah antara nilai RP dengan nilai BMD, mengingat aktivitas pembebanan adalah slah satu gaya mekanika yang dialami oleh tulang, termasuk tulang pada mandibula. E. KESIMPULAN Parameter tekstur run precentage berkorelasi terbalik dan berkekuatan sangat lemah dengan BMD hip (r = - 0,033) dan berkorelasi searah lemah dengan BMD lumbar spine (r = 0,289). Namun korelasi RP dengan BMD hip dan lumbar spine tidak signifikan secara statistik (p > 0,05).

12 F. DAFTAR PUSTAKA Adams, J.E., Dual-Energy X-Ray Absorptiometry. In Baert, A.L., Brady, L.W., Heilmann, H.P., Knauth, M., Molls, M., Nieder, C., and Sartor, K. (eds), Medical Radiology. Diagnostic Imaging and Radiation Oncology, pp Spinger, Heidelberg. Blake, G.M., dan Fogelman I, The role of DXA bone density scans in the diagnosis and treatment of osteoporosis. Postgrad Med J. 2007; 83: , dalam Kanis, J.A., Borgstrom, F., Johnell, O., et al Cost-effectiveness of the treatment of osteoporosis: an international perspective. Osteoporos Int 16: D Elia, G., Caracchini, G., Cavalli, L., dan Innocenti, P., Bone fragility and imaging techniques. Clinical Cases in Mineral and Bone Metabolism 6: Indriyani, M., Santoso, I., dan Chirstyono, Y., Analisis tekstur Menggunakan Metode Run Length. Makalah seminar tugas akhir, UNDIP Semarang. Jergas, M., Radiology of osteoporosis. In Baert, A.L., Brady, L.W., Heilmann, H.P., Knauth, M., Molls, M., Nieder, C., dan Sartor, K. (eds), Medical Radiology. Diagnostic Imaging and Radiation Oncology, pp Spinger, Heidelberg. Kemenkes RI, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1142/Menkes/SK/XII/2008 tentang Pedoman Pengendalian Osteoporosis. Nailon, W.H., Texture Analysis methods for Medical Image Characterisation. In-teh, Croatia. Simon, L.S., Osteoporosis.Rheum Dis Clin N Am 33: Whaites, E Essential of Dental Radiography and Radiology. 4th edition. Churchill Livingstone elsevier, London.

UJI KORELASI NILAI TEKSTUR CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL DIGITAL DENGAN NILAI KEPADATAN MASSA TULANG. Abstract. Intisari

UJI KORELASI NILAI TEKSTUR CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL DIGITAL DENGAN NILAI KEPADATAN MASSA TULANG. Abstract. Intisari UJI KORELASI NILAI TEKSTUR CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL DIGITAL DENGAN NILAI KEPADATAN MASSA TULANG Sri Lestari Prodi Teknik Elektro Fakultas Sains & Teknologi Universitas Respati Yogyakarta Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

METODE PENGENALAN POLA TRABEKULA MANDIBULA PADA RADIOGRAF PERIAPIKAL DIGITAL UNTUK DETEKSI DINI RISIKO OSTEOPOROSIS

METODE PENGENALAN POLA TRABEKULA MANDIBULA PADA RADIOGRAF PERIAPIKAL DIGITAL UNTUK DETEKSI DINI RISIKO OSTEOPOROSIS VOLUME 3 No. 1, 22 Desember 2013 Halaman 1-80 METODE PENGENALAN POLA TRABEKULA MANDIBULA PADA RADIOGRAF PERIAPIKAL DIGITAL UNTUK DETEKSI DINI RISIKO OSTEOPOROSIS Sri Lestari dan Evrita Lusiana Utari Minat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Health Organization (WHO) mendefinisikan osteoporosis sebagai penyakit sistemik dengan sifat-sifat berupa penurunan massa tulang, disertai perubahan mikroarsitektur

Lebih terperinci

Hubungan fraksi area trabekula anterior mandibula dengan kepadatan tulang lumbar spine untuk deteksi dini osteoporosis

Hubungan fraksi area trabekula anterior mandibula dengan kepadatan tulang lumbar spine untuk deteksi dini osteoporosis ARTIKEL PENELITIAN Majalah Kedokteran Gigi Indonesia Vol 3 No 1 April 2017 ISSN 2460-0164 (print), ISSN 2442-2576 (online) Lestari dan Tersedia Widyaningrum: online di http://jurnal.ugm.ac.id/mkgi Hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif yang. menjadi permasalah global di bidang kesehatan termasuk di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif yang. menjadi permasalah global di bidang kesehatan termasuk di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif yang menjadi permasalah global di bidang kesehatan termasuk di Indonesia. Osteoporosis merupakan penyakit ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pertama atau bab pendahuluan ini memberikan penjelasan tentang latar belakang penelitian yang dilakukan, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup masalah, dan metodologi penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis atau keropos tulang adalah penyakit silent epidemic, yang

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis atau keropos tulang adalah penyakit silent epidemic, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Osteoporosis atau keropos tulang adalah penyakit silent epidemic, yang berarti pengeroposan tulang yang berlangsung secara diam-diam dan terus menerus. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan sinar X telah lama dikenal dalam bidang kedokteran umum maupun kedokteran gigi sebagai suatu alat yang sangat membantu dalam suatu diagnosa penyakit gigi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mineral tulang disertai dengan perubahan mikroarsitektural tulang,

BAB I PENDAHULUAN. mineral tulang disertai dengan perubahan mikroarsitektural tulang, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Osteoporosis didefinisikan sebagai kondisi rendahnya kepadatan mineral tulang disertai dengan perubahan mikroarsitektural tulang, peningkatan kerapuhan tulang dan peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakatakan hidup sehat. menyebabkan jumlah usia lanjut menjadi semakin banyak, tak terkecuali di

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakatakan hidup sehat. menyebabkan jumlah usia lanjut menjadi semakin banyak, tak terkecuali di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya kesadaran masyarakatakan hidup sehat menyebabkan jumlah usia lanjut menjadi semakin banyak, tak terkecuali di Indonesia. Jumlah usia lanjut di Indonesia

Lebih terperinci

Ketetapan resmi terkini ISCD tahun 2013 (pasien anak-anak) Dibawah ini adalah ketetapan resmi ISCD yang telah diperbaruhi tahun 2013

Ketetapan resmi terkini ISCD tahun 2013 (pasien anak-anak) Dibawah ini adalah ketetapan resmi ISCD yang telah diperbaruhi tahun 2013 Ketetapan resmi terkini ISCD tahun 2013 (pasien anak-anak) Dibawah ini adalah ketetapan resmi ISCD yang telah diperbaruhi tahun 2013 Gugus tugas tenatng kemungkinan resiko patah tulang serta definisi osteoporosis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu komputer dalam bidang medis sekarang ini sudah sangat maju. Banyak penelitian yang dilakukan untuk membantu dokter dalam menganalisis suatu penyakit,

Lebih terperinci

ABSTRAK KORELASI UMUR, JUMLAH ANAK, DAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL TERHADAP KEPADATAN MASSA TULANG PADA WANITA DEWASA

ABSTRAK KORELASI UMUR, JUMLAH ANAK, DAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL TERHADAP KEPADATAN MASSA TULANG PADA WANITA DEWASA ABSTRAK KORELASI UMUR, JUMLAH ANAK, DAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL TERHADAP KEPADATAN MASSA TULANG PADA WANITA DEWASA Ferry Hidayat, 2008; Pembimbing: Hana Ratnawati, dr., M.Kes. Meningkatnya angka harapan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian proposal

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat

Lebih terperinci

DIAGNOSIS OF OSTEOPOROSIS FROM DENTAL PANORAMIC RADIOGRAPHS CASE REPORT

DIAGNOSIS OF OSTEOPOROSIS FROM DENTAL PANORAMIC RADIOGRAPHS CASE REPORT DIAGNOSIS OF OSTEOPOROSIS FROM DENTAL PANORAMIC RADIOGRAPHS CASE REPORT Sarianoferni*, Eddy Hermanto** *Radiology Department Faculty of Dentistry Hang Tuah University **Oral Surgery Department Faculty

Lebih terperinci

BAB II KEROPOS TULANG (OSTEOPOROSIS)

BAB II KEROPOS TULANG (OSTEOPOROSIS) BAB II KEROPOS TULANG (OSTEOPOROSIS) Bab kedua ini memberikan penjelasan umum tentang tulang dan keropos tulang, meliputi definisi keropos tulang, struktur tulang, metabolisme tulang, fungsi tulang, dan

Lebih terperinci

KETENTUAN PENULISAN JURNAL EKONOMI PERTANIAN, SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN JAREE (JOURNAL OF AGRICULTURE, RESOURCE AND ENVIRONMENTAL ECONOMICS)

KETENTUAN PENULISAN JURNAL EKONOMI PERTANIAN, SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN JAREE (JOURNAL OF AGRICULTURE, RESOURCE AND ENVIRONMENTAL ECONOMICS) KETENTUAN PENULISAN JURNAL EKONOMI PERTANIAN, SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN JAREE (JOURNAL OF AGRICULTURE, RESOURCE AND ENVIRONMENTAL ECONOMICS) Ketentuan Umum 1. Naskah yang dikirim belum pernah dipublikasikan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL DI JURNAL NOMINAL

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL DI JURNAL NOMINAL PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL DI JURNAL NOMINAL Ketentuan Umum: 1. Artikel berupa hasil pemikiran, analisis ilmiah, kajian teori, atau hasil penelitian dalam bidang ekonomi, manajemen dan/atau akuntansi 2.

Lebih terperinci

SUSUNAN TIM JAMIKA JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA

SUSUNAN TIM JAMIKA JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA SUSUNAN TIM JAMIKA JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA PELINDUNG REKTOR UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG PENASEHAT PEMBANTU REKTOR I UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG PEMBINA DEKAN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang pada tahap awal belum

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang pada tahap awal belum BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang pada tahap awal belum memberikan gejala-gejala yang diketahui (asymtomatic disease). Osteoporosis baru diketahui ada apabila

Lebih terperinci

Gambaran Kepadatan Tulang Wanita Menopause Pada Kelompok X di Bandung

Gambaran Kepadatan Tulang Wanita Menopause Pada Kelompok X di Bandung Gambaran Kepadatan Tulang Wanita Menopause Pada Kelompok X di Bandung Adam BH Darmawan, Slamet Santosa Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Abstrak Osteoporosis

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Aplikasi Terhadap Penentuan Tulang Osteoporosis Pada Citra X-Ray Tulang Paha Dengan Thresholding Metode Otsu

Perancangan Sistem Aplikasi Terhadap Penentuan Tulang Osteoporosis Pada Citra X-Ray Tulang Paha Dengan Thresholding Metode Otsu Perancangan Sistem Aplikasi Terhadap Penentuan Tulang Osteoporosis Pada Citra X-Ray Tulang Paha Dengan Thresholding Metode Otsu Muhammad Angga Wiratama 1, M. Reza Faisal 2, Radityo Adi Nugroho 3 1,2,3

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknik radiografi yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi ada dua yaitu teknik intraoral dan ekstraoral.

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknik radiografi yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi ada dua yaitu teknik intraoral dan ekstraoral. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radiografi dental dikenal memiliki peranan yang penting dalam bidang kedokteran gigi yakni membantu dalam menegakkan diagnosa, menentukan rencana perawatan dan mengevaluasi

Lebih terperinci

PENGUKURAN DOSIS RADIASI PADA PASIEN PEMERIKSAAN PANORAMIK. Abdul Rahayuddin H INTISARI

PENGUKURAN DOSIS RADIASI PADA PASIEN PEMERIKSAAN PANORAMIK. Abdul Rahayuddin H INTISARI PENGUKURAN DOSIS RADIASI PADA PASIEN PEMERIKSAAN PANORAMIK Abdul Rahayuddin H21114706 Jurusan Fisika (Kosentrasi Fisika Medik) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin, Makassar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lupus Eritematosus Sistemik atau yang dikenal juga dengan Systemic lupus erythematosus (SLE) adalah penyakit reumatik autoimun yang ditandai adanya inflamasi yang tersebar

Lebih terperinci

OSTEOPOROSIS DEFINISI

OSTEOPOROSIS DEFINISI OSTEOPOROSIS DEFINISI Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya tulang, dan porous berarti berlubang-lubang atau keropos. Jadi, osteoporosis adalah tulang yang keropos, yaitu penyakit

Lebih terperinci

PETUNJUK UNTUK PRESENTASI ORAL

PETUNJUK UNTUK PRESENTASI ORAL 1 IMPORTANT DATE : Pengumpulan naskah : 16 Juni 2016 Penerimaan naskah : 17 Juni 2016 Pengembalian naskah hasil reviewer : 24 Juni 2016 Penerimaan Revisi hasil reviewer tanggal : 2 Juli 2016 PETUNJUK UNTUK

Lebih terperinci

Abstract. Osteoporosis merupakan penyakit yang tersembunyi (silent disease) tanpa adanya tanda-tanda

Abstract. Osteoporosis merupakan penyakit yang tersembunyi (silent disease) tanpa adanya tanda-tanda Hubungan Nilai Indeks Massa Tubuh Dengan Nilai Risiko Fraktur Osteoporosis Berdasarkan Perhitungan Frax Tool Pada Wanita Usia 50 Tahun Di Klub Bina Lansia Pisangan Ciputat Tahun 2015 Ahmad Khoiron Nashirin,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa remaja memberikan dampak pada masalah kesehatan. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa remaja memberikan dampak pada masalah kesehatan. Salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan gaya hidup pada masa dewasa awal sebagai masa transisi dari masa remaja memberikan dampak pada masalah kesehatan. Salah satu perhatian khusus adalah masalah

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ISSN 1858-2095 Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa dan Sosial Volume 12 Nomor 1 Maret 2016 POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa dan Sosial Volume 12 Nomor 1 Halaman 1 58 Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pencegahannya. Osteoporosis merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. dalam pencegahannya. Osteoporosis merupakan salah satu penyakit 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di indonesia kesadaran akan osteoporosis masih rendah, terutama dalam pencegahannya. Osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif di mana terjadi proses

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI Adhi Fajar Sakti Wahyudi (0722062) Jurusan Teknik Elektro Email: afsakti@gmail.com ABSTRAK Teknologi pengenalan

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN PEMAKALAH

FORMULIR PENDAFTARAN PEMAKALAH FORMULIR PENDAFTARAN PEMAKALAH No Penerimaan Abstrak : Judul : Nama Lengkap (dengan gelar) : Institusi : Telp/Fax / HP : Email : Dengan ini saya menyatakan: 1. Kesediaan hadir saat pemaparan makalah*)

Lebih terperinci

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL TEKNOVASI

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL TEKNOVASI ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL TEKNOVASI I. UMUM 1. Jurnal Teknovasi adalah publikasi ilmiah berkala yang terbit setiap 2 (dua) kali setahun yaitu April dan Oktober. 2. Naskah ilmiah yang diterbitkan

Lebih terperinci

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1 TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR Fakultas Teknik Elektro 1 Kertas Jenis kertas : HVS A4 (210 mm x 297 mm) dan berat 80 g/m2 (HVS 80 GSM), khusus untuk gambar yang tdk memungkinkan dicetak di kertas A4 dapat

Lebih terperinci

SUSUNAN TIM JATI JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMASI

SUSUNAN TIM JATI JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMASI SUSUNAN TIM JATI JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMASI PELINDUNG REKTOR UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG PENASEHAT PEMBANTU REKTOR I UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG PEMBINA DEKAN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya patah tulang. Selama ini osteoporosis indentik dengan orang tua tapi

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya patah tulang. Selama ini osteoporosis indentik dengan orang tua tapi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Osteoporosis merupakan penyakit yang paling umum terjadi pada tulang, penyakit ini ditandai dengan penurunan kepadatan tulang dan peningkatan risiko terjadinya patah

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI LENGKAP Disiapkan oleh: Iman Murtono Soenhadji, Ph.D Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI LENGKAP Disiapkan oleh: Iman Murtono Soenhadji, Ph.D Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI LENGKAP Disiapkan oleh: Iman Murtono Soenhadji, Ph.D Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA A. Format Penulisan 1. Artikel diketik 2 (dua) spasi pada kertas ukuran

Lebih terperinci

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO NILAI DIAGNOSTIK OSTEOPOROSIS SELF-ASSESMENT TOOL FOR ASIANS TERHADAP DUAL ENERGY X-RAY ABSORBTIOMETRY DALAM PENAPISAN OSTEOPOROSIS STUDI PADA WANITA POST MENOPAUSE Daniel Yoga Kurniawan 1, Tanti Ajoe

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK, KEBIASAAN MEROKOK, PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN KEJADIAN OSTEOPOROSIS (Studi Di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya) Oleh : UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lebih terperinci

SEGMENTASI CORTICAL BONE PADA CITRA DENTAL PANORAMIC RADIOGRAPH MENGGUNAKAN WATERSHED BERINTEGRASI DENGAN ACTIVE CONTOUR BERBASIS LEVEL SET

SEGMENTASI CORTICAL BONE PADA CITRA DENTAL PANORAMIC RADIOGRAPH MENGGUNAKAN WATERSHED BERINTEGRASI DENGAN ACTIVE CONTOUR BERBASIS LEVEL SET SEGMENTASI CORTICAL BONE PADA CITRA DENTAL PANORAMIC RADIOGRAPH MENGGUNAKAN WATERSHED BERINTEGRASI DENGAN ACTIVE CONTOUR BERBASIS LEVEL SET Tutuk Indriyani, Agus Zainal Arifin, dan Rully Soelaiman Teknik

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK

PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK ETIOLOGI Kadar hormon tiroid dan paratiroid yang berlebihan dapat mengakibatkan hilangnya kalsium dalam jumlah yang lebih banyak. Obat-obat golongan steroid pun dapat mengakibatkan hilangnya kalsium dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Osteoporosis atau keropos tulang adalah penyakit kronik yang ditandai dengan pengurangan massa tulang yang disertai kemunduran mikroarsitektur tulang dan penurunan kualitas

Lebih terperinci

MAKALAH PUBLIKASI ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 1

MAKALAH PUBLIKASI ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 1 MAKALAH PUBLIKASI ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 1 OLEH: MUHAMMAD NURSA BAN 2 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 Disampaikan dalam

Lebih terperinci

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB OSTEOPOROSIS. Paulus Budi Santoso ( ) Pembimbing : David Gunawan T., dr

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB OSTEOPOROSIS. Paulus Budi Santoso ( ) Pembimbing : David Gunawan T., dr ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB OSTEOPOROSIS Paulus Budi Santoso (0210186) Pembimbing : David Gunawan T., dr Osteoporosis merupakan new communicable disease yang banyak dibicarakan, dan menyerang terutama

Lebih terperinci

ABSTRAK. Jimmy Wahyu Pembimbing: Aming Tohardi, dr. MS. Wawan Kustiawan, dr., SpRad., M. Kes., DFM.

ABSTRAK. Jimmy Wahyu Pembimbing: Aming Tohardi, dr. MS. Wawan Kustiawan, dr., SpRad., M. Kes., DFM. ABSTRAK DIAGNOSIS OSTEOPOROSIS Jimmy Wahyu 9810004 Pembimbing: Aming Tohardi, dr. MS. Wawan Kustiawan, dr., SpRad., M. Kes., DFM. Osteoporosis merupakan kelainan pada tulang yang telah mendapat perhatian

Lebih terperinci

Kriteria Kontributor. Materi Naskah dan Proses Seleksi

Kriteria Kontributor. Materi Naskah dan Proses Seleksi Kriteria Kontributor 1. Kontributor adalah individu atau kelompok dengan jumlah anggota 2 sampai 3 orang. 2. Mahasiswa Universitas Indonesia program S1 dan vokasi. 3. Masih berstatus mahasiswa aktif pada

Lebih terperinci

SOP Validasi dan Publikasi Karya Ilmiah Dalam E-Journal

SOP Validasi dan Publikasi Karya Ilmiah Dalam E-Journal SOP Validasi dan Publikasi Karya Ilmiah Dalam E-Journal STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR VALIDASI DAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH DALAM E-JOURNAL KERTHA DESA, KERTHA SEMAYA, KERTHA NEGARA, KERTHA WICARA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radiografi baik intra maupun ekstra oral sangat banyak pemakaiannya

BAB I PENDAHULUAN. Radiografi baik intra maupun ekstra oral sangat banyak pemakaiannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radiografi baik intra maupun ekstra oral sangat banyak pemakaiannya dikalangan dokter gigi. Radiografi periapikal merupakan jenis intra oral yang sangat baik dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Distribusi umur Umur pasien kelompok fraktur intertrochanter adalah 69,7 + 3,7 tahun, sedangkan umur kelompok fraktur collum femur adalah 72,5 + 5,8 tahun. Didapatkan

Lebih terperinci

Osteoporosis, Konsumsi Susu, Jenis Kelamin, Umur, dan Daerah, Di DKI Jakarta, Jawa Barat,

Osteoporosis, Konsumsi Susu, Jenis Kelamin, Umur, dan Daerah, Di DKI Jakarta, Jawa Barat, Osteoporosis, Konsumsi Susu, Jenis Kelamin, Umur, dan Daerah, Di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur Tuesday, April 29, 2014 http://www.esaunggul.ac.id/article/osteoporosis-konsumsi-susu-jenis-kelamin-umur-dan-daerah-di-dki-ja

Lebih terperinci

Jurnal Sistem Komputer Program Studi Sistem Komputer Universitas Diponegoro

Jurnal Sistem Komputer Program Studi Sistem Komputer Universitas Diponegoro 2016 Jurnal Sistem Komputer Program Studi Sistem Komputer Universitas Diponegoro Volume 6 No. 2 PENGEMBANGAN SISTEM PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN ALGORITMA STEEPEST ASCENT HILL CLIMBING Shoffan Saifullah,

Lebih terperinci

UNDANGAN TERBUKA. Naskah dapat dikirimkan atau diserahkan secara langsung kepada: Redaksi Jurnal RechtsVinding

UNDANGAN TERBUKA. Naskah dapat dikirimkan atau diserahkan secara langsung kepada: Redaksi Jurnal RechtsVinding UNDANGAN TERBUKA Dengan ini diinformasikan bahwa Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) akan menerbitkan Jurnal Rechtsvinding sebanyak 3 (tiga) edisi

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA D3 FARMASI SE-INDONESIA PHARMODIA 2017 JURUSAN FARMASI POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

PANDUAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA D3 FARMASI SE-INDONESIA PHARMODIA 2017 JURUSAN FARMASI POLTEKKES KEMENKES BANDUNG PANDUAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA D3 FARMASI SE-INDONESIA PHARMODIA 2017 JURUSAN FARMASI POLTEKKES KEMENKES BANDUNG I. Deskripsi Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa D3 Farmasi Se-Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dental radiology memiliki peranan yang penting dalam menentukan perawatan dan diagnosa gigi. Penggunaan sinar rontgen telah lama di kenal sebagai suatu alat dalam bidang

Lebih terperinci

S O P Unggah Karya Artikel Ilmiah (Hasil Skripsi/Tesis) Pada Repository ISI Denpasar

S O P Unggah Karya Artikel Ilmiah (Hasil Skripsi/Tesis) Pada Repository ISI Denpasar S O P Unggah Karya Artikel Ilmiah (Hasil Skripsi/Tesis) Pada Repository ISI Denpasar I. PENDAHULUAN Penulisan karya ilmiah merupakan cermin kualitas lulusan pada perguruan tinggi. Karya ilmiah harus memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masalah obesitas dan kekurangan gizi menjadi salah satu masalah kesehatan yang penting. Menurut WHO (2000) diperkirakan lebih dari 700 juta orang dewasa

Lebih terperinci

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL BIS A (BISNIS ADMINISTRASI)

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL BIS A (BISNIS ADMINISTRASI) ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL BIS A (BISNIS ADMINISTRASI) I. UMUM 1. Jurnal Bisnis Administrasi (Jurnal BIS-A) adalah publikasi ilmiah berkala yang terbit 2 (dua) kali setahun yaitu Juni dan Desember.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bertambahnya jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun di IT Telkom mengakibatkan semakin banyak buku buku Tugas Akhir yang dibuat. Dengan semakin banyaknya buku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Para ahli tulang Indonesia sepakat bahwa dengan meningkatnya harapan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Para ahli tulang Indonesia sepakat bahwa dengan meningkatnya harapan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Para ahli tulang Indonesia sepakat bahwa dengan meningkatnya harapan hidup rakyat Indonesia penyakit kerapuhan tulang akan sering dijumpai. Sejak tahun 1990 sampai

Lebih terperinci

Veterinary Scientific Competition 2016

Veterinary Scientific Competition 2016 I. MEKANISME PENDAFTARAN 1. Pendaftaran abstrak diadakan 2 Gelombang, yaitu : Gelombang I pada tanggal 1 Agustus 12 Agustus 2016 dan Gelombang II pada tanggal 15 Agustus 29 Agustus 2016 yang bersifat free

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSENTASE BODY FAT

HUBUNGAN PERSENTASE BODY FAT ABSTRAK HUBUNGAN PERSENTASE BODY FAT (%BF) YANG DIUKUR DENGAN MENGGUNAKAN BOD POD DAN BROCA SERTA CUT OFF POINT (COP) DAN ODDS RATIO (OR) COP BROCA PADA OBESE Febrine Wulansari Gunawan, 2010 Pembimbing:

Lebih terperinci

LINGUA, Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya p-issn: dan e-issn: X

LINGUA, Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya p-issn: dan e-issn: X LINGUA, Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya p-issn: 1979-9411 dan e-issn: 2442-238X PUSAT KAJIAN BAHASA DAN BUDAYA Akta Notaris Drs. Irwan Siregar, SH, M.Kn tanggal 21 Januari 2015 SK MENKUMHAM RI

Lebih terperinci

Sensivisitas, spesifisitas dan akurasi pengukuran sudut antegonial pada radiografik panoramik penderita osteoporosis

Sensivisitas, spesifisitas dan akurasi pengukuran sudut antegonial pada radiografik panoramik penderita osteoporosis Research Report Sensivisitas, spesifisitas dan akurasi pengukuran sudut antegonial pada radiografik panoramik penderita osteoporosis (Sensitivity, specificity, and accuracy of antegonial angle measurement

Lebih terperinci

Informasi Pelaksanaan Seminar Hasil-Hasil PPM IPB 2017

Informasi Pelaksanaan Seminar Hasil-Hasil PPM IPB 2017 Lampiran surat Nomor : /IT3.11/LT/2017 Informasi Pelaksanaan Seminar Hasil-Hasil PPM IPB 2017 1. Peneliti diharuskan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Seminar Hasil PPM IPB Tahun 2017, termasuk pada

Lebih terperinci

JURNAL HPJI HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA

JURNAL HPJI HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA Ketimpangan Produksi Angkutan Barang dan Penumpang Tiap Moda Transportasi Jalur Utama Pantura Jawa Danang Parikesit Daya Saing Angkutan Barang Intermoda dalam Perspektif

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PENDAFTARAN PASIEN BERBASIS WEB PADA TEMPAT PRAKTEK DR. MURSIT P.W WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PENDAFTARAN PASIEN BERBASIS WEB PADA TEMPAT PRAKTEK DR. MURSIT P.W WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PENDAFTARAN PASIEN BERBASIS WEB PADA TEMPAT PRAKTEK DR. MURSIT P.W WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Bayu Setyawan 09.11.2838 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

Segmentasi Tulang Kortikal pada Citra Dental Panoramic Radiograph

Segmentasi Tulang Kortikal pada Citra Dental Panoramic Radiograph IJEIS, Vol.6, No.1, April 2016, pp. 37~46 ISSN: 2088-3714 37 Segmentasi Tulang Kortikal pada Citra Dental Panoramic Radiograph Thohiroh Agus Kumala* 1, Agus Harjoko 2 1 Prodi S2/S3 Ilmu Komputer, FMIPA

Lebih terperinci

Deteksi Penyakit Tulang Osteopenia dan Osteoporosis Menggunakan Metode Threshold Otsu

Deteksi Penyakit Tulang Osteopenia dan Osteoporosis Menggunakan Metode Threshold Otsu Deteksi Penyakit Tulang Osteopenia dan Osteoporosis Menggunakan Metode Threshold Otsu Detection of Osteopenia and Osteoporosis Bone Disease Using Otsu Threshold Method Markus P Sihombing [1], Unang Sunarya,

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH Rikko Ismail Hardianzah 1), Bambang Hidayat 2), Suhardjo 3) 1),2) Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH PROGRAM STUDI S-1 ILMU GIZI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HOLISTIK PURWAKARTA 2016 PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Berdasarkan Surat Edaran Dirjen DIKTI Nomor 152/E/T/2012

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF FEMUR PROKSIMAL DAN TORAKS UNTUK PENENTUAN KUALITAS DAN DENSITAS TULANG SEBAGAI PENDETEKSI RESIKO FRAKTUR

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF FEMUR PROKSIMAL DAN TORAKS UNTUK PENENTUAN KUALITAS DAN DENSITAS TULANG SEBAGAI PENDETEKSI RESIKO FRAKTUR PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF FEMUR PROKSIMAL DAN TORAKS UNTUK PENENTUAN KUALITAS DAN DENSITAS TULANG SEBAGAI PENDETEKSI RESIKO FRAKTUR DISERTASI Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Osteoporosis merupakan masalah kesehatan nomor dua di dunia seperti yang dinyatakan oleh WHO (World Health

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Osteoporosis merupakan masalah kesehatan nomor dua di dunia seperti yang dinyatakan oleh WHO (World Health BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Osteoporosis merupakan masalah kesehatan nomor dua di dunia seperti yang dinyatakan oleh WHO (World Health Organization) (Salma, 2013: 9). Osteoporosis berasal dari

Lebih terperinci

JURNAL HPJI HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA

JURNAL HPJI HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA Hediyanto W. Husaini dan Triono Junoasmono Peran Infrastruktur Jalan Pantura Jawa dalam Rangka Mendukung Peningkatan Ekonomi Nasional Anastasia Caroline Sutandi Pengembangan

Lebih terperinci

Jurnal Sistem Komputer Program Studi Sistem Komputer Universitas Diponegoro

Jurnal Sistem Komputer Program Studi Sistem Komputer Universitas Diponegoro 2016 Jurnal Sistem Komputer Program Studi Sistem Komputer Universitas Diponegoro Volume 6 No. 1 TIMESTAMP LINKING SCHEME DENGAN HASHED MESSAGE AUTHENTICATION CODE PADA MANAJEMEN PENGELOLAAN NASKAH DI PENERBIT

Lebih terperinci

POSITRON, Vol. III, No. 2 (2013), Hal ISSN :

POSITRON, Vol. III, No. 2 (2013), Hal ISSN : Analisis Fraktal Citra Mammogram Berbasis Tekstur Sebagai Pendukung Diagnosis Kanker Payudara Muspika Helja 1), Nurhasanah 1), Joko Sampurno 1) 1) Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya page 1 / 5 EDITORIAL BOARD empty page 2 / 5 Table of Contents No Title Page 1 Sensitivity, specificity, and accuracy of antegonial angle measurement in panoramic radiographs patient osteoporosis 2 Sensitivity,

Lebih terperinci

Halaman. Vol. 2 No Surakarta.

Halaman. Vol. 2 No Surakarta. Halaman Vol. 2 No. 2 92-199 Surakarta www.iptpi-surakarta.org ISSN 2541-0261 9 7 7 2 5 4 1 0 2 6 0 0 9 edudikara JURNAL PENDIDIKAN & PEMBELAJARAN edudikara merupakan Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran

Lebih terperinci

SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI TAHUN AKADEMIK

SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI TAHUN AKADEMIK SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI TAHUN AKADEMIK 2016-2017 1. Judul Skripsi Penjelasan tentang usulan topik yang diteliti. Judul dibuat dengan panjang maksimal 14 kata dan disusun dalam bentuk piramida.

Lebih terperinci

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 3-5 TAHUN DI TK PERMATA HATI TAHUN 2015 Sun Aidah Andin Ajeng Rahmawati Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro

Lebih terperinci

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG Diabetes mellitus DAN DETEKSI DINI DENGAN MINAT DETEKSI DINI PADA MASYARAKAT DI DESA DRONO KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN 1 Tedy Candra Lesmana 2 Susi Damayanti 1,2 Dosen

Lebih terperinci

HUBUNGAN ASUPAN MAGNESIUM DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI PENDERITA ANEMIA DI SUKOHARJO SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN ASUPAN MAGNESIUM DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI PENDERITA ANEMIA DI SUKOHARJO SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan HUBUNGAN ASUPAN MAGNESIUM DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI PENDERITA ANEMIA DI SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran PRISMA CAHYANING RATRI G0013189

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN LOMBA ESAI YOUTH STRATEGIC TO GOLD GENERATION TANRI ABENG UNIVERSITY TAHUN 2017

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN LOMBA ESAI YOUTH STRATEGIC TO GOLD GENERATION TANRI ABENG UNIVERSITY TAHUN 2017 PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN LOMBA ESAI YOUTH STRATEGIC TO GOLD GENERATION TANRI ABENG UNIVERSITY TAHUN 2017 A. Tema Youth Strategic to Gold Generation Subtema : Politik, Ekonomi dan Budaya B. Tanggal Penting

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR KEGIATAN PPM PRIORITAS UNIVERSITAS PADJADJARAN

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR KEGIATAN PPM PRIORITAS UNIVERSITAS PADJADJARAN PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR KEGIATAN PPM PRIORITAS UNIVERSITAS PADJADJARAN Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan Laporan Akhir : I. Ketentuan Umum Penulisan Laporan Akhir:

Lebih terperinci

PENGARUH BEBAN KERJA CODER DAN KETEPATAN TERMINOLOGI MEDIS TERHADAP KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PENYAKIT GIGI DI RSJ GRHASIA DIY TAHUN 2012

PENGARUH BEBAN KERJA CODER DAN KETEPATAN TERMINOLOGI MEDIS TERHADAP KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PENYAKIT GIGI DI RSJ GRHASIA DIY TAHUN 2012 PENGARUH BEBAN KERJA CODER DAN KETEPATAN TERMINOLOGI MEDIS TERHADAP KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PENYAKIT GIGI DI RSJ GRHASIA DIY TAHUN 2012 Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Lebih terperinci

Pedoman Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan

Pedoman Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Pedoman Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan A. Pendahuluan Lomba Karya Tulis Ilmiah ini diadakan dalam rangka memperingati Milad Fakultas Farmasi Universitas Ahmad

Lebih terperinci

REDAKSI. Dekan Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh. Penasehat. Ketua Prodi Arsitektur Universitas Malikussaleh. Penanggung Jawab Redaksi

REDAKSI. Dekan Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh. Penasehat. Ketua Prodi Arsitektur Universitas Malikussaleh. Penanggung Jawab Redaksi Vol. 7, No. 7, Januari 2016 ISSN: 2301-945X REDAKSI Penasehat Dekan Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh Penanggung Jawab Redaksi Ketua Prodi Arsitektur Universitas Malikussaleh Dewan Redaksi Bambang

Lebih terperinci

ABSTRAK HUBUNGAN OBESITAS YANG DINILAI BERDASARKAN BMI DAN WHR DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA PRIA DEWASA

ABSTRAK HUBUNGAN OBESITAS YANG DINILAI BERDASARKAN BMI DAN WHR DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA PRIA DEWASA ABSTRAK HUBUNGAN OBESITAS YANG DINILAI BERDASARKAN BMI DAN WHR DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA PRIA DEWASA Rilla Saeliputri, 2012. Pembimbing: Meilinah Hidayat, dr., MKes., Dr., Felix Kasim, dr., MKes.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis adalah penyakit pengeroposan tulang yang banyak diderita

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis adalah penyakit pengeroposan tulang yang banyak diderita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Osteoporosis adalah penyakit pengeroposan tulang yang banyak diderita oleh kalangan lanjut usia, terutama wanita. Hal ini dikarenakan pada umur 50 tahun keatas

Lebih terperinci

Analisis Pendidikan Terhadap PAD ( Pendapatan Asli Daerah ) Di Kabupaten Lamongan Periode Tahun Abid Muhtarom

Analisis Pendidikan Terhadap PAD ( Pendapatan Asli Daerah ) Di Kabupaten Lamongan Periode Tahun Abid Muhtarom ISSN 2502-3780 Analisis Pendidikan Terhadap PAD ( Pendapatan Asli Daerah ) Di Kabupaten Lamongan Periode Tahun 2010-2014 Abid Muhtarom Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Lokasi Terhadap Kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup manusia, baik kemajuan dalam bidang sosioekonomi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup manusia, baik kemajuan dalam bidang sosioekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai kemajuan dalam segala aspek kehidupan manusia saat ini telah meningkatkan kualitas hidup manusia, baik kemajuan dalam bidang sosioekonomi maupun dalam bidang

Lebih terperinci

UJI IMAGE UNIFORMITY PERANGKAT COMPUTED RADIOGRAPHY DENGAN METODE PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

UJI IMAGE UNIFORMITY PERANGKAT COMPUTED RADIOGRAPHY DENGAN METODE PENGOLAHAN CITRA DIGITAL UJI IMAGE UNIFORMITY PERANGKAT COMPUTED RADIOGRAPHY DENGAN METODE PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Arnefia Mei Yusnida dan Suryono Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang

Lebih terperinci

KETENTUAN CALL FOR PAPERS SEMIKNAS 2017

KETENTUAN CALL FOR PAPERS SEMIKNAS 2017 KETENTUAN CALL FOR PAPERS SEMIKNAS 2017 Sub Sub Tema untuk presentasi makalah : 1. Manajemen Informasi Kesehatan 2. Manajemen Mutu Informasi Kesehatan 3. Kodifikasi Klasifikasi Penyakit dan Tindakan 4.

Lebih terperinci

HUBUNGAN KELENGKAPAN ANAMNESIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PASIEN KASUS KECELAKAAN BERDASARKAN ICD-10 DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN KELENGKAPAN ANAMNESIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PASIEN KASUS KECELAKAAN BERDASARKAN ICD-10 DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN KELENGKAPAN ANAMNESIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PASIEN KASUS KECELAKAAN BERDASARKAN ICD-10 DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA WAKTU KEMATIAN TERHADAP KEMAMPUAN PERGERAKAN SILIA NASOPHARYNX HEWAN COBA POST MORTEM YANG DIPERIKSA PADA SUHU KAMAR DAN SUHU DINGIN

PENGARUH LAMA WAKTU KEMATIAN TERHADAP KEMAMPUAN PERGERAKAN SILIA NASOPHARYNX HEWAN COBA POST MORTEM YANG DIPERIKSA PADA SUHU KAMAR DAN SUHU DINGIN PENGARUH LAMA WAKTU KEMATIAN TERHADAP KEMAMPUAN PERGERAKAN SILIA NASOPHARYNX HEWAN COBA POST MORTEM YANG DIPERIKSA PADA SUHU KAMAR DAN SUHU DINGIN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

CALL for PAPERS JURNAL SATI SAMPAJANNA

CALL for PAPERS JURNAL SATI SAMPAJANNA CALL for PAPERS JURNAL SATI SAMPAJANNA Jurnal Sati Sampajanna adalah jurnal berkala ilmiah yang diterbitkan oleh STAB Negeri Sriwijaya Tangerang setahun sekali (November). Jurnal ini merupakan media diseminasi

Lebih terperinci

Volume 1 No. 1, April 2017 Halaman 1 46 ISSN : DEWAN REDAKSI. Penanggung Jawab. Hikmatul Khoiriyah, SST., M.Kes.

Volume 1 No. 1, April 2017 Halaman 1 46 ISSN : DEWAN REDAKSI. Penanggung Jawab. Hikmatul Khoiriyah, SST., M.Kes. Jurnal Kesehatan Akbid Wira Buana merupakan jurnal kesehatan yang memuat artikel hasil penelitian dan non penelitian dibidang kesehatan. Terbit dua kali setahun pada bulan April dan September DEWAN REDAKSI

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN NASKAH

PETUNJUK PENULISAN NASKAH A. JURNAL RECHTSVINDING PETUNJUK PENULISAN NASKAH Jurnal RechtsVinding merupakan media caturwulanan di bidang hukum, terbit sebanyak 3 (tiga) nomor dalam setahun (April; Agustus; dan Desember). Jurnal

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN MANUSKRIP

PETUNJUK PENULISAN MANUSKRIP 1 PETUNJUK PENULISAN MANUSKRIP Lingua, Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya p-issn: 1979-9411; e-issn: 2442-238X Pusat Kajian Bahasa dan Budaya Http://lingua.pusatbahasa.or.id Email: presslingua@gmail.com

Lebih terperinci