PERANAN TERNAK PERAH BAGI MANUSIA
|
|
- Sugiarto Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANAN TERNAK PERAH BAGI MANUSIA
2 Milking cow contest Have fun with milking 2
3 1. Pendahuluan Sumbangan ternak perah: a. Produk: > Produk Utama: AIR SUSU > Produk sampingan * Daging : veal, ternak perah afkir * Pupuk kandang * Kulit, tulang, tanduk dll * Tenaga b. Non-produk: mata pencaharian, kesempatan kerja, dll. 3
4 AIR SUSU 87% AIR < 4% lemak < 4% protein 4% laktosa 4
5 GLOBAL MILK PRODUCTION GREATEST NUMBER OF DAIRY COWS? INDIA GREATEST PRODUCTION OF MILK? UNITED STATES GREATEST CONSUMER?... ALBANIA 511 pounds/person/year 5
6 VEAL PRODUCTION 6
7 Clothing Ternak Kerja 7
8 By Products Recreation Companionship Security 8
9 PERANAN SUSU DAN PRODUK SUSU DALAM MENU MANUSIA Pangan asal ternak, termasuk susu, menyediakan zat-zat makanan yg lebih baik dan lebih berimbang dibanding pangan nabati. Susu menyediakan sebagian besar protein hewani yang dikonsumsi manusia di Amerika Serikat, Kanada, hampir semua negara-negara di Eropa, New Zealand, Australia dan Uruguay. Sebenarnyalah tidak ada pengganti protein hewani yg persis sama di dunia ini. Di negara-negara berkembang konsumsi protein hewani hanya 9 gram per kapita per hari, dibanding lebih dari 44 gram/kapita/hari di negara maju. FAO telah mencanangkan program minimal konsumsi protein 60 gram dan 10 gram diantaranya berupa protein hewani. 9
10 Penyediaan protein hewani di beberapa negara masih jauh dibawah standar minimal tersebut. Berdasarkan Widyakarya NASLIPI 1979, kebutuhan protein di Indonesia 50 g dan 15 g diantaranya protein hewani : 10 g dari ikan dan 5 g dari ternak. Konsumsi protein hewani 5 g asal ternak diharapkan dapat dipenuhi dari konsumsi daging 8,1 kg, telur 2,2 kg, dan susu 2,2 liter/kapita/tahun. Namun karena pencapaian target tersebut diatas sulit dan penyediaan daging 8,1 kg/kapita/tahun sangat memberatkan perkembangan populasi ternak potong, pd thn 1983 dalam Widyakarya NASLIPI diadakan perencanaan ulang target pencapaian gizi dengan menurunkan target konsumsi protein hewani asal ternak 4 gram/kapita/hari; yg setara dgn konsumsi susu 4 kg, telur 4 kg, dan daging 6 kg per kapita per tahun. 10
11 Meskipun 60% populasi ternak dunia berada di negara-negara berkembang, negara-negara tersebut hanya memproduksi seperempat dari produksi daging, susu dan telur sedunia. Total produksi produk ternak tersebut sebenarnya mampu menyediakan protein hewani sebesar 20 gram per kapita per hari, tetapi yang menjadi masalah adalah penyebarannya ke daerah-daerah yang defesit. 11
12 Protein Susu Susu mengandung 4 macam protein yaitu casein, α- laktalbumin (alpha-laktalbumin), β-laktoglobulin (beta-laktoglobulin) dan immunoglobulin. Casein merupakan ± 80% total protein susu dan casein hanya ditemukan dalam susu. Di dalam casein terkandung phosphor yg terikat dalam asam-asam amino dan juga calsium dalam bentuk garam-garam calsium yg disebut calsium-caseinat. Casein dapat dipisahkan dengan menggunakan asam atau enzim rennin. Kemampuan rennin untuk menggumpalkan casein ini merupakan pada pembuatan keju. 12
13 a-iaktalbumin dan p-laktoglobulin berbeda dengan casein dalam hal kandungan asam-asam aminonya yang mengandung sulfur yaitu cystein dan trypto-phan. a- laktalbumin dan p-laktoglobulin mudah tercoagulasi oleh pemanasan dan tidak terjadi penjendalan oleh asam. Walaupun kedua protein tersebut relatif sedikit dalam susu, namun sangat penting nilai nutrisinya karena berfungsi melengkapi casein. Protein sangat penting bagi semua mahluk hidup. Apakah sebenarnya protein itu? Protein adalah senyawa kompleks yg merupakan rantai asam-asam amino. Hewan hanya mampu mensintesis protein dari protein atau asamasam amino yg dikonsumsi dalam pakannya, walaupun kadang-kadang mampu mengubah suatu asam amino menjadi asam amino lain. 13
14 Protein atau asam amino yang tidak dapat dibentuk dalam tubuh hewan harus tersedia dalam pakan; inilah yang disebut asam amino essensiel. Nilai gizi atau nilai biologis suatu sumber protein yang diberikan dalam ransum diukur dari tingkat kelengkapan asam-asam amino essensialnya. Susu dikatakan mempunyai nilai gizi atau nilai biologis yang tinggi karena susu merupakan bahan makanan yang mampu menyediakan protein dengan asam-asam amino essensial yang lengkap. 14
15 Di dalam alat pencernaan ternak ruminansia, protein dapat disintesis oleh mikrobia rumen (bakteri dan protozoa). Bahkan mikrobia rumen tersebut mampu mensintesis protein dari non protein nitrogen (NPN) yaitu nitrogen yang berasal dari bahan bukan protein dan karbohidrat dalam pakan. Immunoglobulin kira-kira hanya terdapat sebanyak 0,1 % dalam susu normal, konsentrasinya meningkat sangat tinggi selama periode pembentukan ko-lostrum. Protein ini bertindak sebagai pembawa antibody yg berfungsi mempertahankan pedet yg baru lahir dari gangguan mikro-organisme pathogen. 15
16 Susu dengan kandungan asam-asam aminonya mampu menyediakan semua asam-asam amino essensiel bagi manusia. Kecuali asam amino yg mengandung sulfur, perkiraan kebutuhan minimal asam-asam amino essensiel harian bagi orang dewasa dapat terpenuhi dengan mengkonsumsi susu 1 pint ( = 0,473 liter). Seperti yang telah diuraikan didepan susu sangat penting bagi manusia yg makanan pokoknya berasal dari jenis padi-padian {cereal grain), karena kandungan asam amino lysine dalam jenis padi-padian tersebut rendah. Satu pint susu tersebut mengandung dua kali lipat kebutuhan minimal lysine per hari bagi orang dewasa. 16
17 Laktosa Susu merupakan satu-satunya bahan makanan yg mengandung karbohidrat laktosa. Kelenjar susu mempunyai keistimewaan mampu mensintesis disakarida tersebut yang tersusun dari glukosa dan galaktosa. Berbeda dengan protein dan lemak, laktosa larut dalam susu. Inilah yang mempengaruhi titik beku dan titik didih serta tekanan osmose susu. Rasa manis laktosa hanya seperenam kaii dibandingkan dengan sukrosa. Bakteria tertentu mampu memfermentasi laktosa dan akan menghasilkan asam laktat. Ratarata susu mengandung laktosa 4,9 % dan bervariasi antara 3,5 % sampai 6,0 %. 17
18 Mineral. Susu merupakan sumber calsium dan phosphor yang baik, dimana keduanya merupakan mineral yg sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan tulang. Menu manusia sehari-hari lebih sering kekurangan calsium dari pada zat gizi yg lainnya. Para peneliti telah menemukan bukti bahwa penambahan susu dalam menu anak-anak sekolah mampu meningkatkan pertumbuhan baik tinggi maupun berat badan mereka. Rata-rata orang Amerika mencukupi 80% kebutuhan kalsium dan 50% kebutuhan fosfornya dari susu dan produk-produk susu. 18
19 Calsium sangat sulit dicukupi dari makanan tanpa mengkonsumsi susu. Kebutuhan calsium per hari bagi ibu yg sedang menyusui 1,4 gram, ibu hamil 1,2 gram. Satu quart susu mengandung 1,17 gram calsium, sehingga bagi ibu yang sedang menyusui atau hamil dengan mengkonsumsi susu sebanyak satu quart sehari kebutuhan calsium telah tercukupi. Satu quart susu dapat mencukupi kebutuhan calsium bagi orang dewasa dan anak-anak sampai umur 10 tahun. Kebutuhan calsium bagi anak umur tahun bervariasi antara 1,2-1,5 gram per hari, sehingga satu quart susu hampir mencukupi seluruh kebutuliannya. Calsium sangat penting bagi orang yang sudah lanjut usia karena calsium akan dimobilisir dari tulang-tulang apabila tidak tersedia cukup dalam menu sehari-harinya. Bila calsium terus menerus dimobilisir dari tulang, tulang akan menjadi poreus, kondisi ini disebut oslcoporosis yg dapat menyebabkan orang-orang lanjut usia mudah menderita patah tulang. 19
20 Vitamin. Semua vitamin yg sudah dikenal terkandung di dalam susu, tetapi yg paling penting susu merupakan sumber riboflavin (vit B 2) yg baik. Riboflavin dan vitamin A adalah vitamin yg paling sering kurang dalam makanan/menu sehari-hari. Satu quart susu sehari telah menyediakan semua kebutuhan riboflavin bagi anak-anak yg sedang tumbuh dan orang dewasa, kecuali ibuibu yg sedang hamil atau menyusui. Jumlah tersebut hampir memenuhi semua jumlah kebutuhan vitamin A bagi bayi yg berumur kurang dari 1 tahun, kira-kira mencukupi 72 % kebutuhan anak umur 1-2 tahun, lebih dari 40 % kebutuhan anak umur 8-10 tahun dan sekitar 29 % kebu-tuhan vitamin A orang dewasa. Di Amerika Serikat susu yg dijual sebagai susu segar telah diperkaya dengan vitamin D, sehingga susu tersebut menyediakan vitamin larut dalam lemak (vit. A, D, E, K) dalam jumlah/imbangan yg serasi. Demikian juga vitamin larut dalam air kecuali vitamin C. 20
21 Lemak susu Lemak susu mempunyai beberapa keistimewaan tersendiri sebagai bahan pangan manusia, a.l. karena lemak susu mengandung asam-asam lemak rantai pendek (C2 - C4 ) dan rantai sedang sampai dengan atom C 14 yg cukup tinggi yaitu sekitar 70 % dari total lemak susu. Semakin pendek rantai karbon dalam asam lemak penyusun lemak maka semakin mudah dicerna atau semakin tinggi kecernaan lemak tersebut. Demikian juga banyaknya kandungan asam lemak tidak jenuh (yang mem-punyai ikatan rangkap) mempermudah pencernaan lemak susu. Selain itu kandungan kolesterol dalam lemak susu relatif sangat sedikit yaitu sekitar 11 mg setiap 100 gram susu. 21
22 The Amazing Cow 22
23 PERMASALAHAN DALAM PENYEDIAAN PROTEIN HEWANI Beberapa masalah dalam penyediaan protein hewani terjadi terutama di negara-negara berkembang, dengan perkembangan penduduknya yang cepat. Di negara-negara tersebut tanah-tanah pertanian terutama dimanfaatkan untuk produksi biji-bijian guna kepentingan konsumsi manusia. Produksi ternak sangat tergantung pd lahan yg tidak ditanami tanaman pangan. Masalah lain negara berkembang umumnya berada di daerah tropis dan subtropis dimana kondisi iklim dan pakan tidak menunjang produksi ternak seperti di daerah temperate. Masalah ketiga adalah income per kapita yang rendah di negara berkembang sehingga daya belinya juga rendah. Dapat dilihat adanya korelasi yang positif antara income per kapita dengan konsumsi protein hewani. Pada umumnya peningkatan dua kali income perkapita baru dapat meningkatkan konsumsi protein hewani sebesar 12 gram per hari. 23
24 Walaupun susu merupakan bahan yang memegang peranan penting dalam usaha penanggulangan kekurangan pangan, tetapi ada faktor pembatas dalam peng-gunaan susu, dimana sebagian besar orang-orang dewasa menderita lactose intolerance yaitu kekurangan produksi enzim laktase dalam saluran pencernaan. Orang yang menderita lactose intolerance tersebut tidak mampu mencerna laktosa dari susu dan apabila mengkonsumsi susu akan berakibat terjadi kembung dan diarrhea. Apabila dipaksakan mengkonsumsi susu terus, akan berakibat kekurangan gizi karena absorbsi nutrien dalam usus akan terganggu. Lactose intolerance tidak terjadi sejak lahir, tetapi timbul setelah anak-anak menjadi dewasa. 24
25 Dari data yang terbatas menunjukkan bahwa 70 % orang negro dewasa dan % orang Caucasia di Amerika Serikat menderita lactose intolerance. Kira-kira 70 % orang negro di Afrika dan hampir 95 % penduduk Asia menderita lactose intolerance. Hal ini terjadi sebagai akibat dari sifat genetik yang diturunkan atau karena adanya kesenjangan minum susu antara saat masih bayi dengan setelah dewasa, tidak diketahui dengan pasti. Dalam hampir semua kasus yang terjadi, lactose intolerance kebanyakan terjadi diantara penduduk yang tinggal di negara / daerah ditnana produksi susunya kurang. Apabila terbukti bahwa lactose intolerance tersebut disebab-kan karena faktor genetik, maka apalah artinya peningkatan produksi susu di daerah tersebut. 25
26 KEUNTUNGAN USAHA TERNAK PERAH a. Usaha Ternak Perah merupakan usaha yg stabil: variasi prod. susu tahunan tdk lebih dari 2% (lebih rendah dibanding usaha ternak lain) variasi harian konsumsi susu kecil (relatif tetap), tidak ada musiman. variasi harga tahunan kecil (tdk banyak berubah) 26
27 b. Sapi perah sangat efisien dalam mengubah pakan menjadi protein hewani & kalori: 27
28 c. Jaminan pendapatan yg tetap: Bisa secara tetap setiap hari, seminggu, 2 minggu atau sebulan sekali dan tetap sepanjang tahun. BEDA dgn petani yg musiman atau sapi potong yang relatif lebih lama. d. Tenaga kerja yg tetap: Tenaga kerja terpakai terus menerus sepanjang tahun, tidak musiman, tdk ada waktu menganggur. 28
29 e. Pakan relatif mudah & murah: hijauan, limbah hasil pertanian/perkebunan/industri f. Pemanfaat kotoran sebagai pupuk untuk pertahankan kesuburan tanah g. Pedet sebagai hasil tambahan : Pedet jantan --- digemukkan dan dijual; Pedet betina --- bisa dipelihara sebagai calon induk (replacement stock) 29
30 KELEMAHAN USAHA SAPI PERAH 1. Perlu modal relatif besar dibanding sapi potong; baik modal u/ bibit, lahan, kandang & peralatannya; 2. Menuntut tenaga pengelola berkualitas tinggi, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, disiplin maupun dedikasi terhadap pekerjaannya. 3. Usaha hanya dapat dilakukan didaerah tertentu, spt: > Daerah dimana susu mudah dipasarkan jarak dan fasilitas serta infrastruktur harus mendukung (jalan, sarana transportasi). > Utk mencapai produksi optimal perlu kondisi iklim yg mendukung, terutama suhu lingkungan (15-21 C) > Ketersediaan air dan HMT terjamin sepanjang tahun. 30
31 4. Bersaing dgn susu impor, shg harga susu lebih murah. 5. Air susu merupakan produk yg sangat mudah rusak dibanding produk-produk peternakan atau pertanian lainnya sehingga memerlukan perhatian yg lebih besar dalam hal penangan, pengolahan dan penyimpanan serta harus lebih cepat sampai di tangan konsumen. 31
32 PERSYARATAN JADI PETERNAK PERAH 1. Punya rasa sayang pada ternaknya; 2. Punya ketekunan dalam bekerja utk waktu lama beternak sapi perah perlu perhatian yang intensif; 3. Punya pengetahuan dasar dalam pemuliaan sapi perah, ex sp hrs dikawinkan dengan pejantan yang unggul atau bgm cara memilih betina atau pejantan yg baik, dsb; 32
33 5. Punya pengetahuan manajemen pemberian pakan, spt cara pemberian, waktu pemberian pakan yg teratur, jml kebutuhan pakan, dsb. 6. Punya pengetahuan manajemen pemeliharaan harian, reproduksi, pencegahan penyakit, a.l. kapan sapi harus dimandikan, diperah, dikawinkan; divaksinasi, pengobatan, dll. 7. Dapat mengatasi persoalan dan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. 33
34 Visit... 34
DEPARTEMEN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 1. PERANAN SUSU DAN PRODUK SUSU DALAM MENU MANUSIA
DEPARTEMEN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2006 II. TERNAK PERAH SEBAGAI PRODUSEN SUSU 1. PERANAN SUSU DAN PRODUK SUSU DALAM MENU MANUSIA Makanan yang berasal dari ternak
Lebih terperinciTERNAK PERAH SEBAGAI PRODUSEN SUSU
TERNAK PERAH SEBAGAI PRODUSEN SUSU TIK : Setelah mengikuti kuliah II ini mahasiswa dapat menjelaskan peranan ternak perah dalam kehidupan manusia Sub pokok bahasan : 1. Peranan susu dan produk susu dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Lingkungan Eksternal Penggemukan Sapi. diprediksi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Penggemukan Sapi Pada tahun 2012 jumlah penduduk Indonesia mencapai 240 juta jiwa dan diprediksi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BBKBN)
Lebih terperinciKARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI HASIL TERNAK
KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI HASIL TERNAK ILMU PASCA PANEN PETERNAKAN Kuliah TM 3 (16 Sept 2014) DUA SISI HASIL TERNAK 1 KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI SUSU SEGAR Buku: Walstra et al. (2006). Dairy Science
Lebih terperinciPENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ayam kampung merupakan salah satu jenis unggas lokal yang berpotensi sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh masyarakat terutama yang bertempat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah
TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Pemeliharaan sapi perah bertujuan utama untuk memperoleh produksi susu yang tinggi dan efisien pakan yang baik serta mendapatkan hasil samping berupa anak. Peningkatan produksi
Lebih terperinciGIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA
1 GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA 2 PENDAHULUAN Keberhasilan pembangunankesehatan Tdk sekaligus meningkat kan mutu kehidupan terlihat dari meningkatnya angka kematian orang dewasa karena penyakit degeneratif
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Pakan Penambahan daun Som Jawa pada ransum menurunkan kandungan serat kasar dan bahan kering ransum, namun meningkatkan protein kasar ransum. Peningkatan protein disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia dengan kelezatan dan komposisinya yang ideal karena susu mengandung semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Semua
Lebih terperinciZat makanan yang ada dalam susu
Zat makanan yang ada dalam susu Zat makanan yang ada dalam susu berada dalam tiga bentuk yaitu 1.larutan sejati (karbohidrat, garam anorganik dan vitamin) 2.larutan koloidal (protein dan enzim) 3.emulsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia ke arah peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia ke arah peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja merupakan salah satu sasaran pembangunan di Indonesia. Salah satu
Lebih terperinciSUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.
SUSU a. Definisi Susu Air susu termasuk jenis bahan pangan hewani, berupa cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia dan diperoleh dengan cara pemerahan (Hadiwiyoto, 1983). Sedangkan menurut
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan hewan ternak perah lainnya. Keunggulan yang dimiliki sapi perah tersebut membuat banyak pengusaha-pengusaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya kesadaran masyarakat Indonesia akan kebutuhan gizi dan bertambahnya tingkat pendapatan mayarakat, menyebabkan permintaan bahan pangan yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan produksi protein hewani untuk masyarakat Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh peningkatan penduduk, maupun tingkat kesejahteraan
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI
TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI I. Pendahuluan Ternak ruminansia diklasifikasikan sebagai hewan herbivora karena
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani, terutama daging kambing, menyebabkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking
TINJAUAN PUSTAKA Itik Peking Itik peking adalah itik yang berasal dari daerah China. Setelah mengalami perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking dapat dipelihara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di Indonesia produk pangan hasil fermentasi semakin meningkat seiring berkembangnya bioteknologi. Hasil olahan fermentasi yang sudah banyak diketahui oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris, dengan jumlah penduduk sebagian besar bermata pencaharian di bidang pertanian, sedangkan kegiatan pertanian itu sendiri meliputi pertanian
Lebih terperinciDaftar Pustaka. Leng, R.A Drought Feeding Strategies : Theory and Pactice. The University of New England Printery, Armidale - New South Wales.
1 Strategi Pemberian Pakan Berkualitas Rendah (Jerami Padi) Untuk Produksi Ternak Ruminansia Oleh Djoni Prawira Rahardja Dosen Fakultas Peternakan Unhas I. Pendahuluan Ternak menggunakan komponen zat-zat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sapi Fries Holland (Holstein Friesian) Pemberian Pakan Sapi Perah
TINJAUAN PUSTAKA Sapi Fries Holland (Holstein Friesian) Sapi Fries Holland (FH) berasal dari Propinsi Belanda Utara dan Propinsi Friesland Barat. Bulu sapi FH murni umumnya berwarna hitam dan putih, namun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan bahan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi. Hampir semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh kita terdapat dalam susu. Susunan nilai gizi yang sempurna ini
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang tinggi, serta memiliki wilayah kepulauan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan peranan sangat besar dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani dan berbagai keperluan industri. Protein
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Peternakan Sapi Perah di Indonesia
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Peternakan Sapi Perah di Indonesia Subsektor peternakan merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru khususnya bagi sektor pertanian dan perekonomian nasional pada umumnya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ternak perah adalah ternak yang diusahakan untuk menghasikan susu
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Perah Ternak perah adalah ternak yang diusahakan untuk menghasikan susu sebanyak-banyaknya, disamping hasil lainnya. Macam - macam sapi perah yang ada di dunia adalah
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. Ternak perah merupakan ternak yang mempunyai fungsi sebagai penghasil
9 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1. Peternakan Sapi Perah Ternak perah merupakan ternak yang mempunyai fungsi sebagai penghasil susu. Susu didefinisikan sebagai sekresi fisiologis dari kelenjar ambing. di antara
Lebih terperinciPEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR
TUGAS AKHIR PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR (MANUFACTURE OF COW S MILK YOGHURT WITH THE HELP OF MICROORGANISMS IN PLAIN YOGHURT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan hasil sekresi kelenjar ambing (mamae) yang berasal dari pemerahan pada mamalia dan mengandung lemak, protein, laktosa, serta berbagai jenis vitamin (Susilorini,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Potong Sapi potong pada umumnya digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu sapi lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi potong merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebutuhan daging di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontribusi sub sektor peternakan dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat merupakan fungsi integral dalam pembangunan sektor pertanian secara keseluruhan.
Lebih terperinciBab 4 P E T E R N A K A N
Bab 4 P E T E R N A K A N Ternak dan hasil produksinya merupakan sumber bahan pangan protein yang sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Perkembangan populasi ternak utama
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang Produk pangan yang memiliki kandungan gizi dan. kesehatan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi sekaligus
PENDAHULUAN Latar Belakang Produk pangan yang memiliki kandungan gizi dan manfaat kesehatan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi sekaligus mampu menunjang aktivitas manusia. Produksi produk pangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin
Lebih terperinci1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :
BUDIDAYA SAPI POTONG I. Pendahuluan. Usaha peternakan sapi potong mayoritas masih dengan pola tradisional dan skala usaha sambilan. Hal ini disebabkan oleh besarnya investasi jika dilakukan secara besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumsi produk pangan hasil fermentasi semakin meningkat seiring berkembangnya bioteknologi. Produk-produk fermentasi dapat berbahan dari produk hewani maupun
Lebih terperinciPENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar
PENDAHULUAN Latar Belakang Susu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar mengingat banyaknya kasus gizi buruk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Protein hewani merupakan zat makanan yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedelai merupakan salah satu tanaman anggota kacang-kacangan yang memiliki kandungan protein nabati yang paling tinggi jika dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lengkap dan telah dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Susu dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan bahan pangan alami yang mempunyai nutrisi sangat lengkap dan telah dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Susu dapat dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia, karena didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk memulihkan dan memperbaiki jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan tentang gizi mendorong orang untuk mendapatkan bahan pangan yang sehat dan berkualitas agar dapat diandalkan untuk meningkatkan dan memenuhi
Lebih terperinciMEDIA INFORMASI TENTANG MANFAAT SUSU SAPI
BAB II MEDIA INFORMASI TENTANG MANFAAT SUSU SAPI 2.1 Definisi Susu Susu adalah cairan bergizi yang dihasilkan oleh mamalia. Yang termasuk mamalia diantaranya adalah sapi, kambing, kuda, kerbau dan lain-lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan salah satu produk peternakan yang berperan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu merupakan salah satu produk peternakan yang berperan dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sebagai sumber protein hewani karena hampir 100% dapat dicerna.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kolostrum sapi adalah susu awal hasil sekresi dari kelenjar ambing induk sapi betina selama 1-7 hari setelah proses kelahiran anak sapi (Gopal dan Gill, 2000). Kolostrum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kolostrum sapi adalah susu hasil sekresi dari kelenjar ambing induk sapi betina selama 1-7 hari setelah proses kelahiran anak sapi (Gopal dan Gill, 2000). Kolostrum
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Susu Kambing Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar Nasional Indonesia nomor 01-3141-1998 didefinisikan sebagai cairan yang berasal dari ambing ternak
Lebih terperinciDUKUNGAN TEKNOLOGI PENYEDIAAN PRODUK PANGAN PETERNAKAN BERMUTU, AMAN DAN HALAL
DUKUNGAN TEKNOLOGI PENYEDIAAN PRODUK PANGAN PETERNAKAN BERMUTU, AMAN DAN HALAL Prof. Dr. Ir. Achmad Suryana MS Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian I. PENDAHULUAN Populasi penduduk
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sifat Umum Susu
TINJAUAN PUSTAKA Sifat Umum Susu Susu adalah sekresi yang dihasilkan oleh mammae atau ambing hewan mamalia termasuk manusia dan merupakan makanan pertama bagi bayi manusia dan hewan sejak lahir (Lukman
Lebih terperinciKOMPOSISI DAN NUTRISI PADA SUSU KEDELAI
( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.net KOMPOSISI DAN NUTRISI PADA SUSU KEDELAI Oleh: C. Budimarwanti Staf Pengajar Jurdik Kimia FMIPA UNY Pendahuluan Susu adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan yang terus
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadinya penurunan kemampuan induk dalam mencukupi kebutuhan nutrient
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet merupakan ternak replacement stock. Pemberian suplemen pada pedet prasapih pada awal laktasi diharapkan akan dapat mengendalikan penyebab terjadinya penurunan kemampuan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Usaha Peternakan Sapi Perah Iklim dan Cuaca Pengaruh Iklim terhadap Produktivitas Sapi Perah
TINJAUAN PUSTAKA Usaha Peternakan Sapi Perah Keuntungan usaha peternakan sapi perah adalah peternakan sapi perah merupakan usaha yang tetap, sapi perah sangat efisien dalam mengubah pakan menjadi protein
Lebih terperinciPENDAHULUAN. pangan hewani. Sapi perah merupakan salah satu penghasil pangan hewani, yang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan merupakan bagian penting dari sektor pertanian dalam sistem pangan nasional. Industri peternakan memiliki peran sebagai penyedia komoditas pangan hewani. Sapi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Salah satu usaha peternakan yang digalakkan oleh pemerintah
PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu usaha peternakan yang digalakkan oleh pemerintah adalah peternakan sapi perah. Tujuan utama dari upaya tersebut adalah meningkatkan kemampuan produksi susu sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan dan gizi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembangunan. Komponen ini merupakan kontribusi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada kebanyakan hanya untuk menghasilkan hewan kesayangan dan materi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelinci sebagai salah satu sumber protein hewani pada saat ini di Indonesia belum dapat diterima sepenuhnya oleh masyarakat, sehingga budidaya kelinci yang ada saat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pakan merupakan faktor utama penentu keberhasilan usaha peternakan, karena sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan biaya
Lebih terperinciHUBUNGAN VARIASI PAKAN TERHADAP MUTU SUSU SEGAR DI DESA PASIRBUNCIR KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR
HUBUNGAN VARIASI PAKAN TERHADAP MUTU SUSU SEGAR DI DESA PASIRBUNCIR KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR Oleh: Iis Soriah Ace dan Wahyuningsih Dosen Jurusan Penyuluhan Peternakan, STPP Bogor ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciTingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Laju Pertumbuhan Harian Berdasarkan hasil pengamatan terhadap benih Lele Sangkuriang selama 42 hari masa pemeliharaan diketahui bahwa tingkat penggunaan limbah ikan tongkol
Lebih terperinciPENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)
PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max) Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1
Lebih terperinciTERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT
TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN Ternak kambing sudah lama diusahakan oleh petani atau masyarakat sebagai usaha sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil produksi (baik daging, susu,
Lebih terperinciKONSEP DASAR ILMU GIZI. Rizqie Auliana, M.Kes
KONSEP DASAR ILMU GIZI Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id DEFINISI Ilmu yg mempelajari segala sesuatu ttg makanan dalam hubungannya dg kesehatan optimal. Kata gizi berasal dari bhs Arab ghizda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan gaya hidup serta kesadaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat terhadap pangan asal hewan terus meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan gaya hidup serta kesadaran masyarakat
Lebih terperinciRINA HASNIYATI, SKM, M.Kes
RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes PENDAHULUAN Bayi : Umur 0-12 bulan Bayi Cukup Bulan (Full term) Usia kehamilan Berat Badan Tinggi Badan : 270 290 hari : 2,7 3,2 kg : 48 50 cm 2. Bayi Prematur 3. Bayi BBLR Masa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Peranakan Ettawa (PE) merupakan hasil perkawinan antara kambing
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Peranakan Ettawa Kambing Peranakan Ettawa (PE) merupakan hasil perkawinan antara kambing Kacang dengan kambing Ettawa sehingga mempunyai sifat diantara keduanya (Atabany,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Penelitian
Suhu dan Kelembaban HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Suhu dalam kandang saat penelitian berlangsung berkisar antara 26,9-30,2 o C. Pagi 26,9 o C, siang 30,2 o C, dan sore 29,5 o C. Kelembaban
Lebih terperinciPengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya
Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan penduduk dari tahun ke tahun yang terus meningkat
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Seiring dengan pertambahan penduduk dari tahun ke tahun yang terus meningkat yakni pada tahun 2011 berjumlah 241.991 juta jiwa, 2012 berjumlah 245.425 juta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan antara..., Isni Utami I., FKM UI, 2009
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi yang cukup memiliki peran yang penting selama usia sekolah untuk menjamin bahwa anak-anak mendapatkan pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang maksimal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan salah satu sumber protein yang baik dikonsumsi oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan salah satu sumber protein yang baik dikonsumsi oleh manusia, baik dalam bentuk segar maupun sudah diproses dalam bentuk produk. Susu adalah bahan pangan
Lebih terperinciPakan ternak. Dibutuhkan oleh ternak untuk : 1. Hidup pokok 2. Pertumbuhan 3. Produksi 4. Mengganti sel yang rusak pada jaringan
Pakan ternak Dibutuhkan oleh ternak untuk : 1. Hidup pokok 2. Pertumbuhan 3. Produksi 4. Mengganti sel yang rusak pada jaringan Melalui proses pencernaan, penyerapan dan metabolisme SUMBER ENERGI (JERAMI,
Lebih terperinciGIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan
GIZI Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan Lanjutan Gizi : Arab gizzah : zat makanan sehat Makanan : segala sesuatu yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakan menjadi salah satu faktor penentu dalam usaha peternakan, baik terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan tercapai bila mendapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Peternak Indonesia pada umumnya sering mengalami permasalahan kekurangan atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai pakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. baik bagi anak mamalia yang baru dilahirkan (Prihadi dan adiarto, 2008).
PENDAHULUAN Latar Belakang Susu secara alami merupakan bahan makanan alami yang paling baik bagi anak mamalia yang baru dilahirkan (Prihadi dan adiarto, 2008). Hampir semua komposisi susu asal ternak perah,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang memiliki dua bentuk yaitu padat dan cair. Pangan merupakan istilah
Lebih terperinciReny Debora Tambunan, Reli Hevrizen dan Akhmad Prabowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung ABSTRAK
ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN SAPI BETINA PERANAKAN ONGOLE (PO) AFKIR (STUDI KASUS DI KELOMPOK TANI TERNAK SUKAMAJU II DESA PURWODADI KECAMATAN TANJUNG SARI, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN) Reny Debora Tambunan,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Usaha peternakan ayam saat ini cukup berkembang pesat. Peredaran daging ayam cukup besar di pasaran sehingga menyebabkan
PENDAHULUAN Latar Belakang Usaha peternakan ayam saat ini cukup berkembang pesat. Peredaran daging ayam cukup besar di pasaran sehingga menyebabkan harga daging ayam selalu fluktuatif. Menurut Prayugo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wisatawan domestik. orang wisatawan berkunjung ke kota ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Industri pariwisata di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat. Kota Bandung merupakan salah satu kota yang menjadi pusat wisata kuliner di Indonesia yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. sudah melekat dengan masyarakat, ayam kampung juga dikenal dengan sebutan
PENDAHULUAN Latar Belakang Ayam kampung merupakan ayam lokal di Indonesia yang kehidupannya sudah melekat dengan masyarakat, ayam kampung juga dikenal dengan sebutan ayam buras (bukan ras) atau ayam sayur.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil olahan fermentasi sudah banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain. Salah satu yang populer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nutrisi makanan. Sehingga faktor pakan yang diberikan pada ternak perlu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produktivitas ternak dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah pakan. Davendra, (1993) mengungkapkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan berat badan maupun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan peternakan dimasa mendatang bertujuan untuk mewujudkan peternakan yang modern, efisien, mandiri mampu bersaing dan berkelanjutan sekaligus dapat memberdayakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kacang tanah (Arachis hypogea. L) merupakan tanaman yang berasal dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah dibudidayakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam petelur merupakan ayam yang dipelihara khusus untuk diambil
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Petelur Ayam petelur merupakan ayam yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Ayam petelur memiliki keunggulan dan kelemahan, keunggulan ayam petelur yaitu memiliki
Lebih terperinciPENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-2
PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-2 Komposisi dan Nutrisi Susu Zat makanan yang ada dalam susu berada dalam 3 bentuk yaitu a) sebagai larutan sejati (karbohidrat, garam anorganik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat menuntut produksi lebih dan menjangkau banyak konsumen di. sehat, utuh dan halal saat dikonsumsi (Cicilia, 2008).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat Indonesia akan gizi menuntut dikembangkannya berbagai industri pangan. Salah satu sektor yang turut berperan penting dalam ketersediaan bahan pangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertanian merupakan kegiatan pengelolaan sumber daya untuk menghasilakan bahan pangan, bahan baku untuk industri, obat ataupun menghasilkan sumber energi. Secara sempit
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN. karena kandungan gizi yang ada didalamnya. Susu merupakan sumber protein,
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu adalah bahan makanan yang memiliki peran penting bagi manusia karena kandungan gizi yang ada didalamnya. Susu merupakan sumber protein, lemak, karbohidrat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan protein hewani adalah kambing. Mengingat kambing
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Salah satu jenis ternak pengahasil daging dan susu yang dapat dikembangkan dalam memenuhi kebutuhan protein hewani adalah kambing. Mengingat kambing adalah
Lebih terperinciIII. PANGAN ASAL TERNAK DAN PERANANNYA DALAM PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA
III. PANGAN ASAL TERNAK DAN PERANANNYA DALAM PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA A. Pengertian Pangan Asal Ternak Bila ditinjau dari sumber asalnya, maka bahan pangan hayati terdiri dari bahan pangan nabati
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masyarakat meningkat pula. Namun, perlu dipikirkan efek samping yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah limbah tidak dapat lepas dari adanya aktifitas industri, termasuk industri ternak ayam pedaging. Semakin meningkat sektor industri maka taraf hidup masyarakat meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik sekali untuk diminum. Hasil olahan susu bisa juga berbentuk mentega, keju,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Susu adalah suatu sekresi kelenjar susu dari sapi yang sedang laktasi, atau ternak lain yang sedang laktasi, yang diperoleh dari pemerahan secara sempurna (tidak
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sub sektor pertanian yang mempunyai potensi yang sangat baik untuk menopang pembangunan pertanian di Indonesia adalah subsektor peternakan. Di Indonesia kebutuhan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. bagi usaha peternakan. Konsumsi susu meningkat dari tahun ke tahun, tetapi
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan susu merupakan salah satu faktor pendorong bagi usaha peternakan. Konsumsi susu meningkat dari tahun ke tahun, tetapi peningkatan konsumsi susu
Lebih terperinciSejumlah zat gizi wajib dicantumkan dalam Informasi Nilai Gizi berkenaan dengan beberapa kondisi berikut :
Sejumlah zat gizi wajib dicantumkan dalam Informasi Nilai Gizi berkenaan dengan beberapa kondisi berikut : a. Produk pangan mengandung zat gizi tersebut dalam jumlah tertentu, atau b. Zat gizi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging ayam merupakan salah satu daging yang memegang peranan cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, karena banyak mengandung protein dan zat-zat
Lebih terperinci