RKPD LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA PONTIANAK TAHUN 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RKPD LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA PONTIANAK TAHUN 2016"

Transkripsi

1 RKPD LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA PONTIANAK TAHUN 2016 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016

2 WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA PONTIANAK TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK, Menimbang : a. b. c. bahwa dalam rangka penjrusunan Kebijakan dan Program Prioritas Pembangunan Tahun 2OL6 perlu disusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2A16; bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud huruf a, merupakan pedoman Pen5rusunan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara dan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun 20L6; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan P.eraturan Walikota tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2OL6; Mengingat : Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Tanah Laut, Daerah Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat II Tabalong dengan mengubah Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ;

3 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuan[an Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia fanun ZO03 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a2861; Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OO4 tentang perbeniah.taat Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ob+ Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perenclnaan fembangrrnan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan l,emuaran Negara Republik Indonesia Nomor a42l); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang Perimb"angan Kiuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (trmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O04 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 20ll tentang pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OlL ilio*o, 82, timuarran Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan -Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara.Republik Indonesia Nomor 5587) seba-gaimana tetih diubatr beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perub-ahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahari L'embaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679\; g. Peraturan pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Kelrangan Daerah (Lembaran- Negara nepirutit Indonesia T-ahun 2005 Nomor 140, Tambahan LemUaran Negara Republik Indonesia Nomor a578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 20o7 tentang Pembagian urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan DaerahKabupaten/Kota(LembaranNegaraRepublik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a737);

4 L L7- Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Pen5rusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 ilomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 48L71; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keungan Daerah sebagimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Pen5rusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2OL4 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2Ol4 tentang Pedoman Pen5rusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor 47O); Peratural Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Bidang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Pontianak (Lembaran Daerah Kota Pontianak Tahun 2008 Nomor 7 Seri E Nomor 7); Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Pontianak 2OO5-2O25 (Lembaran Daerah Kota Pontianak Tahun 2008 Nomor 9 Seri E Nomor 9); 1.8. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota Pontianak (Lembaran Daerah Kota Pontianak Tahun 2008 Nomor 10 Seri D Nomor 1) sebagaim lna telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota Pontianak (Lembaran Daerah Kota Pontianak Tahun 2013 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kota Pontianak Nomor 120);

5 L. 22. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pokok- Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Pontianak Tahun 2010 Nomor 4 Seri E Nomor 4) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 1?ahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2OLO tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Pontianak Tahun 2015 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kota Pontianak Nomor 133); Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2Ol4 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pontianak Tahun 2OL5-2OL9 (Lembaran Daerah Kota Pontianak Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kota Pontianak Nomor 1291; Peratrrran Daerah Nomor 11 Tahun 2074 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pontianak Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Kota Pontianak Tahun2Ol4 Nomor 11); Peraturan Walikota Nomor 59 Tahun 2OI4 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pontianak Tahun Anggaran 2015 (Berita Daerah Kota Pontianak Tahun 2014 Nomor 59) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Nomor 22 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 59 Tahun 2Ol4 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pontianak Tahun Anggaran 2015 (Berita Daerah Kota Pontianak Tahun 2015 Nomor 22); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA PONTIANAK TAHUN 2OL6 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Pontianak. 2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan unts rn pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Otonom. 3. Walikota adalah Walikota Pontianak.

6 -5-4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pontianak. 5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah adalah Dokumen Perencanaan Daerah untuk periode 5 (lima) tahun Rencana Kerja Pemerintah Daerah adalah Dokumen Perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Kebijakan Umum Anggaran yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah sebelum disepakati bersama Dewan Perwakilan Ralryat Daerah. BAB II RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH Pasal 2 Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan dokumen perencanaan tahunan sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang memuat evaluasi hasil pelaksanaan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2O15 dan capaian kinerja penyelenggaraan Pemerintah, rencana Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah, Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah, rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah. Pasal 3 (1) Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2OL6 dijadikan acuan dalam pen)rusunan KUA PPAS serta Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pontianak Tahun (2) KUA PPAS serta Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2OL6 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan melalui kesepakatan bersama dengan Dewan Perwakilan Ralryat Daerah Kota Pontianak.

7 -6- Pasal 4 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2016 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagran yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. BAB III KETENTUAN PENUTUP Pasal 5 Peraturan Walikota ini mulai berlaku diundangkan. pada tanggal Agar setiap orang mengetahuinya, pengundang rn Peratrrran Walikota ini dengan datam Berita Daerah Kota Pontianak. memerintahkan penempatannya Ditetapkan di Pontianak pada tanggal 28 Mei 2015 i7 iib. 28 Mei gtNI,a \/-^-r ril PONTIANAK, BERITA DAERAH KOTA rcnflanak TAHUN 2OL5 NOMOR 29

8 LAMPIRAN Peraturan Walikota Pontianak Nomor 29 Tahun 2015 Tentang RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA PONTIANAK TAHUN 2016

9 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuuan Landasan Hukum Hubungan Antar Dokumen Maksud dan Tujuan Sistematika RKPD... i iii v vi BAB II BAB III EVALUASI CAPAIAN KINERJA TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH 2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah Aspek Geografi Aspek Demografis Aspek Kesejahteraan Rakyat Aspek Kesejahteraan Sosial Aspek Pelayanan Umum Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD Visi Kota Pontianak Misi Kota Pontianak Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Permasalahan Pembangunan Daerah Daya Dukung Lahan dan Lingkungan Hidup... Tata Ruang dan Infrastruktur Wilayah... Demografi dan Tenaga Kerja... Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat... Ketahanan Pangan... Pertanian, Perikanan dan Kehutanan... Energi... Sosial dan Budaya... Tata Kelola Pemerintahan dan Keuangan... RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1 Arah KebijakanEkonomi Daerah Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2014 dan Perkiraan Tahun 2015 dan Proyeksi Tahun D a f t a r I s i i

10 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2015 dan Tahun Arah Kebijakan Keuangan Daerah Analisis dan Perkiraan Sumber-Sumber Pendanaan Daerah Arah Kebijakan Keuangan Pemerintah Kota Pontianak Arah Kebijakan Pendapatan Pemerintah Kota Pontianak Arah Kebijakan Belanja Pemerintah Kota Pontianak Arah Kebijakan Pembiayaan Pemerintah Kota Pontianak BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1 Tujuan dan sasaran Pembangunan Kota Pontianak Tahun BAB V BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH 5.1 Program Pembangunan Penunjang Pencapaian Visi dan Misi Program Prioritas Pembangunan Daerah Program Rutin/Wajib Penunjang Organisasi... PENUTUP D a f t a r I s i ii

11 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Batas Wilayah Administrasi Kota Pontianak Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kota Pontianak Tahun Tabel 2.3 Jumlah Penduduk di Kota Pontianak per Kecamatan Tahun Tabel 2.4 Kepadatan Penduduk Kota Pontianak Per Kecamatan Tahun Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun Tabel 2.6 Pertumbuhan Ekonomi Kota Pontianak Tahun Tabel 2.7 Nilai PDRB Kota Pontianak Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Tabel 2.8 PDRB Per Kapita Kota Pontianak Tahun Tabel 2.9 Location Quotient Kota Pontianak Tahun Tabel 2.10 Klassen Tipologi Kecamatan di Kota Pontianak Tahun Tabel 2.11 Angka Melek Huruf dan Angka Partisipasi Sekolah di Kota Pontianak Periode Tabel 2.12 Usia Harapan Hidup Penduduk Kota Pontianak Tahun Tabel 2.13 Banyaknya Sekolah di Kota Pontianak s/d Tahun Tabel 2.14 Ketersediaan Posyandu di Kota Pontianak Tahun Tabel 2.15 Target dan Realisasi Pajak Daerah Tahun 2011 s/d Tabel 2.16 Indikator Ketenagakerjaan Kota Pontianak Tahun Tabel 2.17 Ketentuan Upah Minimum Yang Berlaku di Kota Pontianak Tahun Tabel 2.18 Target Indikator Keberhasilan Pembangunan RKPD Tabel 2.19 Perkembangan IPM Kota Pontianak Tahun Tabel 3.1 Kerangka Ekonomi Makro Kota Pontianak Tahun Tabel 3.1 Kebutuhan Investasi Pemerintah Kota Pontianak Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Tabel 3.3 Rincian Pendapatan Daerah Kota Pontianak Tahun , Rencana Tahun 2015 dan Proyeksi Tahun Tabel 3.4 Belanja Pemerintah Daerah Kota Pontianak APBD Tahun dan Proyeksi Tahun Tabel 3.5 Pembiayaan Daerah Pemerintah Kota Pontianak Tahun dan Proyeksi Tahun Tabel 4.1 Skema Pentahapan Pembangunan Tahunan Periode D a f t a r I s i iii

12 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 Tabel 4.2 Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Tabel 4.6 Indikator Kinerja Rencana Program Prioritas Tahun 2016 dalam RPJM Lampiran Belanja Menurut Unit Organisasi, Urusan Pemerintah Daerah, Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2016 D a f t a r I s i iv

13 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Bagan Alir Tahapan Penyusunan RKPD... 3 Gambar 2.1 Peta Administrasi Wilayah Kota Pontianak Gambar 2.2 Persentase Penduduk Kota Pontianak Tahun Gambar 2.3 Struktur Ekonomi Kota Pontianak Tahun 2014 Terhadap Total Nilai PDRB Kota Pontianak Tahun Gambar 2.4 Kontribusi Per jenis Pajak Terhadap Pendapatan Pajak Daerah Kota Pontianak Tahun Gambar 2.5 Persentase Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Kota Pontianak Tahun D a f t a r I s i v

14 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 2.1 Jumlah Penduduk Kota Pontianak Tahun 2014 Berdasarkan Jenis Kelamin Grafik 2.2 Kontribusi Pertumbuhan Sektoral Tahun Grafik 2.3 Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi Tahun Grafik 2.4 Perkembangan Inflasi Kota Pontianak dan Nasional Grafik 2.5 Angka Melek Huruf di Kota Pontianak Periode Grafik 2.6 Pelayanan Pembinaan Industri Tahun 2011 s/d Grafik 2.7 Jumlah Koperasi per Kecamatan Tahun 2010 s/d D a f t a r I s i vi

15 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 RKPD RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PONTIANAK TAHUN 2016 BAB I 1.1 PENDAHULUAN Perencanaan pembangunan yang berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan baik dalam skala nasional maupun daerah. Oleh sebab itu maka Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan Tahunan atau Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Amanat undang-undang tersebut dijabarkan ke dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Selanjutnya untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tersebut Pemerintah telah menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD. Memenuhi amanat undang-undang, peraturan pemerintah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut di atas, Pemerintah Kota Pontianak telah menyusun dokumen RPJPD Kota Pontianak yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun Untuk dokumen RPJMD Tahap III ( ) telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun Penyusunan RPJMD mengacu kepada RPJPD , yang memuat visi, misi dan program prioritas Kepala Daerah terpilih; dan rancangan rencana teknokratik. RPJMD yang merupakan visi, misi dan program prioritas dari Kepala Daerah terpilih yang akan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui program dan kegiatan yang dituangkan dalam Rencana Strategis dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra- SKPD). RPJMD dijabarkan dengan rencana pembangunan tahunan/ Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). RKPD Kota Pontianak ini disusun dengan tahapan sebagai berikut : 1) Persiapan Penyusunan RKPD; 2) Penyusunan Rancangan Awal RKPD; 3) Penyusunan Rancangan RKPD; 4) Pelaksanaan Musrenbang RKPD; 5) Perumusan Rancangan Akhir RKPD; dan 6) Penetapan RKPD. P e n d a h u l u a n 1

16 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 Tahapan persiapan penyusunan RKPD meliputi: pembentukan Tim Penyusun RKPD, orientasi mengenai RKPD, penyusunan agenda kerja, serta penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah. Proses penyusunan RKPD diawali dengan perumusan rancangan awal RKPD untuk memberikan panduan kepada seluruh SKPD untuk menyusun rancangan Renja SKPD dan berfungsi sebagai koridor perencanaan pembangunan daerah dalam kurun waktu 1 (satu) tahun yang disusun menggunakan pendekatan teknokratis dan partisipatif. Tahapan selanjutnya adalah merumuskan dokumen tersebut menjadi rancangan RKPD. Perumusan Rancangan RKPD pada dasarnya adalah memadukan materi pokok yang telah disusun dalam rancangan awal RKPD provinsi dengan rancangan Renja SKPD dan mensinkronkannya dengan kebijakan nasional/ provinsi tahun rencana. Dengan demikian, penyusunan rancangan RKPD bertujuan untuk menyempurnakan rancangan awal melalui proses pengintegrasian dan harmonisasi program dan kegiatan prioritas yang tercantum dalam rancangan Renja SKPD serta untuk mengharmoniskan dan menyinergikannya terhadap prioritas dan sasaran pembangunan nasional dan provinsi. Proses perumusan RKPD Kota Pontianak Tahun 2016 dapat dilihat sebagaimana gambar bagan sebagai berikut: P e n d a h u l u a n 2

17 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 P e n d a h u l u a n 3

18 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun LANDASAN HUKUM Landasan hukum yang digunakan dalam RKPD Kota Pontianak Tahun 2016 ini adalah: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Tanah Laut, Daerah Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat II Tabalong dengan mengubah Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2756); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); P e n d a h u l u a n 4

19 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keungan Daerah sebagimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2010 Nomor 517); 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32); 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 470); 16. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Bidang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Pontianak (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 7 Seri E Nomor 7); 17. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Pontianak (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 9 Seri E Nomor 9); 18. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota Pontianak (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 10 Seri D Nomor 1) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota Pontianak (Lembaran Daerah Kota Pontianak Tahun 2013 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kota Pontianak Nomor 120); 19. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Pontianak Tahun 2010 Nomor 4 Seri E Nomor 4) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Pontianak Tahun 2015 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kota Pontianak Nomor 133); 20. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pontianak Tahun (Lembaran Daerah Kota Pontianak Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kota Pontianak Nomor 129); P e n d a h u l u a n 5

20 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kepala Bappeda menyiapkan rancangan awal RKPD sebagai penjabaran dari RPJM Daerah, Rancangan awal RKPD Kota yang berpedoman pada RPJMD Kota tersebut juga mengacu pada RPJMD Provinsi dan RPJMN. RKPD Kota Pontianak tahun 2016 ini disusun dengan berpedoman kepada RPJMD Kota Pontianak Tahun , mengacu pada RPJMD Provinsi Kalimantan Barat Tahun , serta RPJM Nasional Tahun Dalam penyusunan dokumen RKPD Kota Pontianak Tahun 2016 digunakan sejumlah dokumen perencanaan yang ada di tingkat maupun daerah (Provinsi Kalimantan Barat dan Kota Pontianak), yaitu sebagai berikut: 1. RPJM Nasional RPJM Nasional sudah ditetapkan dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun , pada tanggal 8 Januari Ada 3 (tiga) dokumen sebagai lampiran dari Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015, yaitu: (i) Buku I - Agenda Pembangunan Nasional; (ii) Buku II Agenda Pembangunan Bidang; dan (iii) Buku III Agenda Pembangunan Wilayah. RPJM Nasional menjadi acuan penyusunan Rancangan Awal RKPD Kota Pontianak Tahun 2016, khususnya dalam menjabarkan program-program sektoral dan program kewilayahan/ regional. Program yang bersifat sektoral, antara lain dapat dilihat pada Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan. Inpres ini memuat program-program yang dinaungi ke dalam Program Pro-Rakyat, Program Keadilan untuk Semua (justice for all); dan Program Pencapaian Tujuan Milenium (Millenium Development Goals - MDGs). 2. RPJM Daerah Provinsi Kalimantan Barat RPJM Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 5 Tahun Pada dasarnya setiap daerah dalam rangka penyusunan RKPD memperhatikan prioritas pembangunan Pemerintah Provinsi. Untuk Provinsi Kalimantan Barat, terdapat 7 (tujuh) prioritas pembangunan yaitu: a. Meningkatnya derajat kesejahteraan masyarakat b. Meningkatnya kecerdasan sumberdaya manusia c. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat d. Peningkatan sumber daya aparatur dan pelayanan publik e. Meningkatnya pembangunan infrastruktur dasar f. Peningkatan kemampuan pembiayaan pembangunan g. Meningkatnya pemerataan pembangunan, keadilan, aman, damai serta ketahanan budaya. P e n d a h u l u a n 6

21 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun RPJMD Kota Pontianak RPJM Daerah Kota Pontianak Tahun ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 6 Tahun Selanjutnya, RPJMD dijabarkan ke dalam RKPD sebagai dokumen Perencanaan tahunan Pemerintah. Berdasarkan dokumen tersebut, maka Skenario RPJM Kota Pontianak untuk tahun 2016 adalah membangun di atas fondasi dasar yang kokoh yang telah diletakkan dengan focus pembangunan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut : a. Membangun dan memantapkan dasar SDM berkualitas dan berdaya saing; b. Mereduksi kemiskinan; c. Mereduksi pengangguran; d. Mereduksi penyakit-penyakit sosial masyarakat; e. Menurunkan kekumuhan; f. Pemerataan insfrastruktur perkotaan; g. Meningkatkan akses antar wilayah (melanjutkan inner ringroad) dan membangun jalan-jalan baru; h. Melanjutkan pembangunan sanitasi perkotaan; dan i. Merintis sistem transformasi publik. 4. RENJA SKPD Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Penyusunan rancangan Renja SKPD merupakan tahapan awal yang harus dilakukan sebelum disempurnakan menjadi dokumen Renja SKPD yang definitif. Rancangan Rencana Kerja (Renja) SKPD Tahun 2016 sebagai bahan untuk penyusunan Rancangan RKPD Kota Pontianak Tahun Prinsip-prinsip di dalam penyusunan Rancangan Renja SKPD, adalah sebagai berikut: a. Mengacu pada rancangan awal RKPD Tahun 2016, yang digunakan sebagai acuan perumusan program, kegiatan, indikator kinerja dan dana indikatif dalam Renja SKPD Tahun 2016, sesuai dengan rencana program prioritas pada rancangan awal RKPD Tahun b. Mengacu pada Renstra SKPD Tahun , sebagai acuan penyusunan tujuan, sasaran, kegiatan, kelompok sasaran, lokasi kegiatan serta prakiraan maju berdasarkan program prioritas rancangan awal RKPD yang disusun ke dalam rancangan Renja SKPD, selaras dengan Renstra SKPD. c. Mengacu pada hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, sebagai acuan perumusan kegiatan alternatif dan/ atau baru untuk tercapainya sasaran Renstra SKPD berdasarkan pelaksanaan Renja SKPD tahuntahun sebelumnya. d. Untuk memecahkan masalah yang dihadapi, sebagai acuan perumusan tujuan, sasaran, kegiatan, kelompok sasaran, lokasi kegiatan serta prakiraan maju dalam rancangan Renja SKPD, serta dapat menjawab berbagai isu-isu penting terkait dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD. P e n d a h u l u a n 7

22 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 e. Memasukkan usulan kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan yang terkait dengan SKPD, sebagai acuan perumusan kegiatan dalam rancangan Renja SKPD mengakomodir usulan masyarakat yang selaras dengan program prioritas yang tercantum dalam rancangan awal RKPD. f. Serta memasukkan kesepakatan hasil Forum SKPD terhadap program unggulan dan intervensi yang harus dilaksanakan oleh SKPD terkait pada tahun MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Pontianak Tahun 2016 disusun dengan maksud untuk : a. Menyediakan acuan resmi bagi Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam rangka menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang didahului dengan penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA), serta penentuan Prioritas dan Pagu Anggaran Sementara (PPAS) Tahun b. Sebagai pedoman Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Tahun Tujuan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Pontianak adalah untuk menciptakan sinergisitas dalam pelaksanaan pembangunan daerah antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta menciptakan efisiensi alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah. 1.5 SISTEMATIKA RKPD Sistematika Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 adalah sebagai berikut: DAFTAR ISI BAB I BAB II PENDAHULUAN Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan awal RKPD agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik. EVALUASI CAPAIAN KINERJA TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH Menguraikan hasil Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu, selain itu juga memperhatikan dokumen RPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan sebagai bahan acuan. Capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan tentang kondisi geografi demografi, pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan, dan permasalahan pembangunan. P e n d a h u l u a n 8

23 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 BAB III BAB IV BAB V BAB VI RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun 2015 dan perkiraan tahun 2016, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun 2014 dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD, identifikasi isu strategis dan masalah mendesak ditingkat daerah dan nasional, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan. Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah serta indikasi prioritas kegiatannya, juga memperhatikan usulan SKPD berdasarkan prakiraan maju pada RKPD tahun RENCANA PROGRAN DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD. Rencana program dan kegiatan prioritas harus mewakili aspirasi dan kepentingan masyarakat. Diuraikan dari program dan kegiatan yang paling bermanfaat atau memiliki nilai kegunaan tinggi bagi masyarakat. PENUTUP Berisi penegasan bahwa dalam melaksanakan RKPD Kota Pontianak Tahun 2016 diperlukan sinergisitas yang mantap dijajaran pemerintah Kota Pontianak, DPRD, pihak swasta dan seluruh lapisan masyarakat. P e n d a h u l u a n 9

24 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 BAB II Evaluasi Capaian Kinerja Tahun Lalu Dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan 2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah Aspek Geografi A. Letak Wilayah Kota Pontianak merupakan Ibukota propinsi Kalimantan Barat, luas wilayahnya mencapai Km 2. Secara administrasi Kota Pontianak dibagi menjadi 6 (enam) Kecamatan dan 29 (Dua Puluh Sembilan) Kelurahan diantaranya Kecamatan Pontianak Barat (16,94 Km 2 ), Kecamatan Pontianak Kota (15,51 Km 2 ), Kecamatan Pontianak Selatan (14,54 Km 2 ), Kecamatan Pontianak Tenggara (14,83 Km 2 ), Kecamatan Pontianak Timur (8,78 Km 2 ) dan Kecamatan Pontianak Utara (37,22 Km 2 ). Salah satu ciri khas Kota Pontianak adalah berada pada lintasan/dilalui garis khatulistiwa dengan letak posisi pada koordinat LU LS dan BT BT, dengan batas barat kota berjarak sekitar 14,5 Km, dari muara Sungai Kapuas Besar Gambar 2.1 Peta Administrasi Wilayah Kota Pontianak terletak muara Sungai Landak yang mengalir dari arah Timur. Letak wilayah Kota Pontianak secara keseluruhan berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Pontianak, dengan rincian seperti tabel dibawah ini. E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 10

25 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 Tabel 2.1 Batas Wilayah Administrasi Kota Pontianak No Uraian Batas Wilayah 1 Sebelah Utara Berbatasan dengan Kecamatan Siantan (Desa Wajok Hulu) Kecamatan Sungai Ambawang (Desa Kuala Ambawang, Desa Mega Timur & Desa Jawa Tengah) 2 Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kecamatan Sungai Kakap (Desa Punggur Kecil), dan Kecamatan Sungai Raya Kab. Kubu Raya 3 Sebelah Timur Berbatasan dengan Kecamatan Sungai Ambawang (Mega Timur dan Ambawang Kuala) dan Sungai Raya (Kapur dan Sungai Raya) Kab. Kubu Raya 4 Sebelah Barat Berbatasan dengan Kecamatan Sungai Kakap (Sungai Rengas) Kab. Kubu Raya dan Siantan (Wajok Hulu) Kab. Pontianak 5 Sebelah Tenggara Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Pontianak Berbatasan dengan Kecamatan Sungai Kakap dan Sungai Raya (Desa Punggur Kecil) Kab Kubu Raya, Kecamatan Pontianak Timur dan Selatan Sedangkan jika dilihat dari batas wilayah masing-masing Kecamatan dengan wilayah Kabupaten adalah sebagai berikut : - Kecamatan Pontianak Utara berbatasan dengan Kecamatan Siantan (Desa Wajok Hulu) Kecamatan Sungai Ambawang (Desa Kuala Ambawang, Desa Mega Timur dan Desa Jawa Tengah). - Kecamatan Pontianak Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sungai Kakap (Desa Punggur Kecil) dan Kecamatan Timur Kabupaten Kubu Raya. - Kecamatan Pontianak Timur berbatasan dengan Kecamatan Sungai Ambawang (Mega Timur dan Ambawang Kuala) dan Sungai Raya (Kapur dan Sungai Raya) Kab. Kubu Raya. - Kecamatan Pontianak Barat berbatasan dengan Kecamatan Sungai Kakap (Sungai Rengas) Kab. Kubu Raya dan Siantan (Wajok Hulu) Kab. Pontianak. - Kecamatan Pontianak Tenggara berbatasan dengan Kecamatan Sungai Kakap dan Sungai Raya (Desa Punggur Kecil) Kab Kubu Raya, Kecamatan Pontianak Timur dan Selatan. - Kecamatan Pontianak Kota berbatasan dengan Kecamatan Sungai Kakap (Desa Pal IX) dan (Desa Punggur). B. Iklim Dilihat dari iklim yang ada di Kota Pontianak, mempunyai iklim tropis yang terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Pada kondisi normal musim kemarau terjadi pada bulan Mei sampai dengan E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 11

26 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 bulan Juli sedangkan untuk musim penghujan terjadi pada bulan September sampai dengan bulan Desember. Hasil pencatatan Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak menunjukkan bahwa pada tahun 2013 rata-rata temperatur udara di Kota Pontianak berkisar antara 24,4 0 C hingga 33,1 0 C, sedangkan rata-rata tekanan udaranya berkisar antara 1.010,5 mili bar hingga 1.012,4 mili bar. Selama tahun 2013 hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Mei yaitu sebanyak 25 hari dengan curah hujan sebesar 297,7 mm. (Badan Pusat Statistik Kota Pontianak Dalam Angka. Agustus. BPS Kota Pontianak) C. Kondisi Tanah dan Hidrologi Jenis tanah di Kota Pontianak terdiri dari jenis tanah Organosol, Gley, Humus dan Aluvial dengan karateristik masing-masing berbeda satu dengan yang lainnya. Pada wilayah tanah yang bergambut ketebalan gambut dapat mencapai 1 6 meter, sehingga menyebabkan daya dukung tanah yang kurang baik apabila diperuntukkan untuk mendirikan bangunan besar ataupun untuk menjadikannya sebagai lahan pertanian. Kawasan perkotaan Pontianak terbagi oleh keberadaan Sungai Kapuas yang mengalir dari arah Tenggara dan bermuara di Laut Natuna. Adapun lebar daripada sungai tersebut bervariasi yang dibagi menjadi empat segmen yaitu: a. Muara Parit Langgar-Muara Parit Simpang Brahima, sungai bercabang dengan lebar muara berkisar antara m. b. Muara Parit Simpang Brahima-Muara Sungai Jawi antara , (di Batu Layang sekitar 970 m) c. Muara Sungai Jawi-Muara Sungai Landak, antara m. d. Muara Sungai Landak-Sukalanting, dengan lebar Sungai antara m. Saluran drainase regional yang melalui kawasan perkotaan Pontianak sebanyak empat sungai yang terdiri dari tiga sungai besar dan satu sungai kecil yaitu: a. Sungai Besar (daerah pengaliran sungai atau DPS> ha) : Sungai Kapuas, Sungai Landak dan Sungai Ambawang (DPS> ha) b. Sungai Kecil : Sungai Malaya (DPS>8.600 ha : Hulunya 10 Km dari batas Utara Kota Pontianak) Aspek Demografis A. Gambaran Umum Demografis Jumlah penduduk di Kota Pontianak setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dimana pada tahun 1990 jumlah penduduk keseluruhan mencapai jiwa, dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun 2000 meningkat menjadi jiwa atau dengan pertumbuhan sebesar 7,7%, sampai dengan tahun 2010 jumlah penduduk keseluruhan mencapai jiwa atau mengalami pertumbuhan sebesar 19,42%. Sedangkan sampai dengan tahun 2013 jumlah penduduk mencapai E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 12

27 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 jiwa, atau dapat digambarkan bahwa kepadatan penduduk Kota Pontianak setiap kilometer persegi wilayahnya rata-rata dihuni jiwa, dengan Kecamatan Pontianak Timur yang merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terbesar yaitu dihuni oleh jiwa per km 2, sedangkan wilayah yang kepadatannya paling kecil adalah kecamatan Pontianak Utara dengan tingkat kepadatan penduduknya sebesar jiwa per km 2. Dilihat dari perkembangan selama 5 (lima) tahun periode jumlah penduduk di Kota Pontianak setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 jumlah penduduk Kota Pontianak adalah jiwa dengan komposisi laki-laki sebanyak jiwa (50,11%) dan perempuan sebanyak (49,89%), kemudian pada 2014 jumlah keseluruhan penduduk di Kota Pontianak menjadi jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak jiwa (49,94%) dan penduduk perempuan sebanyak jiwa (50,06%). Dari jumlah penduduk keseluruhan tersebut dalam periode lima tahun terakhir antara tahun pertumbuhan penduduk di Kota Pontianak mencapai 7,8%, dimana pertumbuhan penduduk laki-laki sebesar 7,4% dan pertumbuhan penduduk perempuan sebesar 8,2%. Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kota Pontianak Tahun No Tahun Jumlah Penduduk Laki-Laki % Perempuan % ,11% ,89% ,11% ,89% % % % % ,94% ,06% Sumber : Badan Statistik Kota Pontianak LKPJ Walikota Pontianak Tahun Maret Gambar 2.2 Persentase Penduduk Kota Pontianak Tahun 2014 UTARA 20% KOTA 20% SELATAN 15% TENGGARA 8% TIMUR 15% BARAT 22% E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 13

28 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 Jika dilihat dari segi sex ratio, Kota Pontianak pada tahun 2014 hampir mendekati 100%, artinya ada 100 perempuan dari 100 laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Kota Pontianak relatif berimbang antara laki-laki dan perempuan.sex ratio penduduk tiap kecamatan juga menunjukkan hal yang tidak berbeda, dapat dikatakan bahwa jumlah penduduk laki-laki relatif berimbang dengan jumlah penduduk perempuan. Walaupun demikian, jika dilihat secara angka, maka Kecamatan Pontianak Tenggara adalah kecamatan yang perbandingannya antara jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan terkecil yaitu 95%, sedangkan kecamatan yang sex ratio nya paling besar adalah Kecamatan Pontianak Utara yaitu sebesar 102%. [Tabel 2.3 Jumlah Penduduk di Kota Pontianak Per Kecamatan Tahun 2014 Kecamatan Jenis Kelamin Rasio Jenis L P TOTAL Kelamin Pontianak Selatan ,99 Pontianak Tenggara ,95 Pontianak Timur ,00 Pontianak Barat ,99 Pontianak Kota ,00 Pontianak Utara ,02 KOTA PONTIANAK ,00 Sumber : Badan Statistik Kota Pontianak LKPJ Walikota Pontianak Tahun Maret Grafik 2.1 Jumlah Penduduk Kota Pontianak Tahun 2014 Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 14

29 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 Tingkat kepadatan penduduk Kota Pontianak tahun 2014 adalah jiwa/km 2, jika dibandingkan dengan tahun 2013 dengan kepadatan penduduk sekitar jiwa/km 2 maka terdapat peningkatan sebesar 1,8%. Kepadatan penduduk per kecamatan di Kota Pontianak relatif tidak merata. Kecamatan Pontianak Timur, walaupun dari sisi jumlah penduduk merupakan kecamatan yang jumlah penduduknya relatif kecil, hanya lebih besar daripada Kecamatan Pontianak Selatan dan Kecamatan Pontianak Tenggara, namun Kecamatan Pontianak Timur adalah kecamatan yang paling padat diantara kecamatan-kecamatan lain di Kota Pontianak. Secara rata-rata, tiap kilometer persegi di Kecamatan Pontianak Timur dihuni oleh jiwa. Berbeda dengan Kecamatan Pontianak Utara, walaupun jumlah penduduk nya jauh lebih banyak, bahkan merupakan kecamatan yang jumlah penduduknya terbanyak kedua setelah Kecamatan Pontianak Barat, namu Kecamatan Pontianak Utara adalah yang kepadatan penduduknya paling kecil. Hal ini dikarenakan Kecamatan Pontianak Utara memiliki luas wilayah terbesar diantara kecamatan lainnya di Kota Pontianak. Kepadatan Penduduk di kecamatan lainnya dapat dilihat pada tabel 2.4 dibawah ini. Tabel 2.4 Kepadatan Penduduk Kota Pontianak Per Kecamatan Tahun 2014 No Kecamatan Luas Km2 Penduduk Kepadatan Jumlah % Jiwa/Km 1 Pontianak Selatan 14, , ,17 2 Pontianak Tenggara 14, , ,24 3 Pontianak Timur 8, , ,45 4 Pontianak Barat 16, , ,35 5 Pontianak Kota 15, , ,66 6 Pontianak Utara 37, , ,90 Kota Pontianak 107, , ,18 Tahun , , ,00 Sumber : Badan Statistik Kota Pontianak LKPJ Walikota Pontianak Tahun Maret 2015 B. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2014, kelompok umur produktif (usia tahun) mendominasi jumlah penduduk Kota Pontianak. Jika dihitung, maka rasio ketergantungan mencapai 44%, artinya secara rata-rata 100 orang produktif menanggung 44 orang tidak produktif. Hal ini dikarenakan Kota Pontianak merupakan tujuan migrasi utama Kalimantan Barat. Di lain sisi, penduduk usia tahun adalah kelompok umur dengan jumlah terbanyak yaitu jiwa, kemudian penduduk usia tahun menduduki urutan kelompok umur terbanyak kedua dengan jumlah jiwa, diikuti dengan kelompok umur terbanyak ketiga yaitu penduduk usia 0-4 tahun dengan jumlah jiwa. Sedangkan kelompok umur dengan jumlah terkecil adalah penduduk usia 75 keatas yaitu jiwa. E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 15

30 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun Kelompok Umur ,685 52,628 51,185 54, ,990 54,972 52,702 56, ,688 51,546 52,305 53, ,845 55,629 57,387 58, ,129 59,866 59,551 62, ,515 53,491 52,576 54, ,325 47,539 48,782 49, ,869 42,802 44,726 44, ,606 37,213 39,040 38, ,602 31,464 33,155 32, ,734 24,719 26,694 25, ,962 18,856 20,802 19, ,531 13,605 14,666 13, ,416 9,411 10,025 9, ,001 7,058 7,061 7, ,866 5,057 6,037 5, Jumlah 554, , , , Sumber : Badan Statistik Kota Pontianak LKPJ Walikota Pontianak Tahun Maret 2015 Sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat yang merupakan pusat aktivitas penduduk di Kalimantan Barat, mulai dari pendidikan, administrasi dan kegiatan ekonomi. Oleh karena itu penduduk usia sekolah da usia produktif dari daerah lain di Provinsi Kalimantan Barat, maupun dari luar Provinsi banyak datang ke Pontianak untuk sekolah, kuliah atau bekerja. Dilihat dari data tabel diatas, menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Kota Pontianak menurut kelompok umur 5-49 tahun adalah yang paling banyak dan setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini menandakan juga bahwa sebahagian besar penduduk Kota Pontianak merupakan golongan penduduk usia sekolah dan penduduk usia kerja Aspek Kesejahteraan Rakyat A. Kondisi Perekonomian Kota Pontianak Kondisi Perekonomian Kota Pontianak Tahun 2014 mengalami peningkatan dari Tahun 2013, terbentuk dari delapan sektor kegiatan ekonomi dari enam kecamatan, pertumbuhan ekonomi tahun 2014 sebesar 6,52%, sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi Tahun 2013 sebesar 6,92%. Seluruh sektor ekonomi menyumbangkan pertumbuhannya, diantara empat sektor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak yaitu E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 16

31 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 Perdagangan, Hotel dan restoran, Sektor Bangunan, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi serta sektor Jasa-jasa. Kinerja sektor Pengangkutan dan Komunikasi menjadi pendorong utama perekonomian Kota Pontianak dimana kontribusi sektor tersebut dalam pertumbuhan mencapai 1,89% dari angka pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan sebesar 6,52%. Selanjutnya sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan andil pertumbuhan sebesar 1,67%, serta sektor bangunan memberikan kontribusi pada pertumbuhan sebesar 1,35%. Ketiga sektor tersebut berkontribusi sebesar 4,91% terhadap total pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak sedangkan sektor lainnya rata-rata memberikan andil antara 0,003% hingga 0,65%, dengan total kontribusi sebesar 1,61% dalam pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak. Grafik 2.2 Kontribusi Pertumbuhan Sektoral Tahun 2014 Jasa-jasa Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Pengangkutan dan Komunikasi Perdagangan, Hotel, Restoran Bangunan Listrik dan Air Minum Industri Pengolahan Pertambangan dan Penggalian Pertanian 0,03 0,22 0,00 0,06 0,65 0,64 1,35 1,67 1,89 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 Sumber: Badan Statistik Kota Pontianak LKPJ Walikota Pontianak Tahun Maret 2015 B. Pertumbuhan Ekonomi Kinerja perekonomian Kota Pontianak secara sektoral pada Tahun 2015 tumbuh sebesar 6,52% dan ditandai dengan peningkatan pada setiap sektornya, meskipun mengalami perlambatan sebesar 0,4 point dibanding tahun 2013 yang tumbuh sebesar 6,92%. Semua sektor ekonomi pada tahun 2014 mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan-komunikasi dengan pertumbuhan sebesar 9,27%, diikuti oleh sektor Bangunan 7,66%, sektor perdagangan-hotel-restoran sebesar 6,96%, sektor keuanganpersewaan-jasa perusahaan 6,06%, sektor jasa-jasa 3,57%, sektor Listrik dan air bersih 5,88%, sektor Pertanian sebesar 4,83%, dan sektor industri pengolahan 3,03%. E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 17

32 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 Perkembangan pertumbuhan ekonomi selama lima tahun terakhir, dari tahun 2010 hingga 2014 menunjukkan trend peningkatan setiap tahunnya, ekonomi Kota Pontianak rata-rata tumbuh sebesar 6,15% per tahun, dimana pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 6,92%. Sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 5,38%. Selama periode sektor ekonomi yang memberikan kontribusi pertumbuhan tertinggi diatas rata-rata pertumbuhan PDRB Kota Pontianak adalah Sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 8,93%, pada tahun 2014 sektor ini mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 9,27%. Sektor ini tumbuh lebih tinggi dari sektor lainnya, sebagai konsekuensi tumbuhnya sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dan sektor Bangunan utamanya dalam penggunaan moda transportasi arus distribusi barang dan penduduk dalam melakukan aktivitas ekonomi, kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik, serta peningkatan volume bongkar muat pada pelabuhan Kota Pontianak cenderung berpengaruh positif pada sektor pengangkutan dan komunikasi. Tabel 2.6 Pertumbuhan Ekonomi Kota Pontianak Tahun Sektor (1) (3) (4) (5) (5) (6) 1. Pertanian 4,32 4,67 4,73 4,60 2,33 2. Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan 2,34 2,50 2,71 3,06 4,36 4. Listrik dan Air Bersih 4,28 4,36 4,50 7,83 4,40 5. Bangunan 5,27 5,81 6,46 7,65 7,84 6. Perdag, Hotel & Restoran 6,24 7,24 6,66 8,13 5,11 7. Pengangkutan & Kom 9,11 9,04 9,19 8,03 6,27 8. Keu. Prswaan, & Jasa Persh 5,55 5,64 6,03 5,65 5,72 9. Jasa Jasa 2,42 2,93 3,33 5,19 5,39 PDRB 5,39 5,88 6,07 6,78 5,84 Target RPJM Kota Pontianak 5,15 5,32 5,40 5,56 Sumber: BPS Kota Pontianak Tahun Sektor kedua yang tumbuh lebih tinggi diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota adalah Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR), kinerja sektor ini terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan selama lima tahun terakhir sebesar 6,68 persen. Tersedianya pusat-pusat perbelanjaan modern, tempat hiburan, restoran/rumah makan serta didukung oleh fasilitas hotel/penginapan yang sesuai dengan tingkat kemampuan ekonomis pengunjung, paling tidak dapat menjadi surga belanja bagi wisatawan domestik yang berasal dari Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat di luar Kota Pontianak, kondisi demikian secara signifikan berpengaruh positif pada sektor ini dan berkat kecerdasan mengelola potensi ekonomi yang ada, Kota Pontianak muncul sebagai Kota Perdagangan dan jasa. E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 18

33 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 Grafik. 2.3 Rata-rata Pertumbuhan Per Sektor Tahun PDRB Jasa-Jasa Keu. Persewaan & Jasa Persh Pengangkutan & Komunikasi Perdagangan, Hotel & Restoran Bangunan Listik dan Air Bersih Industri Pengolahan Pertambangan & Penggalian Pertanian 0,00 2,99 3,85 4,13 5,99 5,72 6,68 6,61 5,07 8,33 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 Sumber: Badan Statistik Kota Pontianak Dalam kurun waktu lima tahun ( ) hampir seluruh sektor ekonomi mengalami kecendrungan pertumbuhan, meskipun demikian terdapat beberapa sektor yang mengalami perlambatan, pertumbuhan sektor-sektor tersebut cenderung menurun dan berada dibawah rata-rata Pertumbuhan Ekonomi Kota Pontianak sebesar 5,99 persen, seperti Sektor pertanian dengan pertumbuhan 4,13 persen, sektor Listrik dan Air bersih pertumbuhannya sebesar 5,07 persen, sektor jasa-jasa dengan pertumbuhan sebesar 3,85 persen, sektor Industri pengolahan 2,99 persen, serta sektor Keuangan, Persewaan dan jasa Perusahaan dengan Pertumbuhan sebesar 5,72 persen. C. Struktur Ekonomi Kota Pontianak Tahun 2014 Produk Domestik Regional Bruto Kota Pontianak yang dihitung atas dasar nilai tambah bruto harga berlaku mencapai 21,17 Trilyun Rupiah meningkat sebesar 3,08 Trilyun Rupiah dari Tahun 2013, Struktur ekonomi Kota Pontianak Tahun 2014 didominasi oleh 4 sektor tersier yang mempunyai pengaruh tinggi terhadap pembentukan PDRB Kota Pontianak yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor Bangunan, serta sektor jasa-jasa. dengan kontribusi terhadap nilai tambah bruto sebesar 17,48 trilyun rupiah atau sebesar 82,86% terhadap total PDRB Kota Pontianak. Kinerja sektor Perdagangan, Hotel dan restoran terus mengalami peningkatan, kontribusi sektor ini terhadap PDRB pada tahun 2014 sebesar 26,96%, tercatat nilai tambah bruto nya mencapai 5,70 trilyun rupiah. Sektor Bangunan tahun 2014 berkontribusi sebesar 20,07% terhadap total PDRB Kota Pontianak dengan nilai tambah sebesar 4,24 trilyun rupiah. Sektor Jasa-jasa pada tahun 2014 bertahan pada angka 17,24% dari total nilai PDRB, dengan sumbangan nilai E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 19

34 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 tambah bruto sebesar 3,65 trilyun rupiah. Sedangkan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi tahun 2014 berkontribusi sebesar 18,30% terhadap total nilai PDRB dengan nilai tambah sebesar 3,87 trilyun rupiah. Sementara itu, empat sektor lainnya seperti sektor Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan berkontribusi sebesar 8,75%, sektor Industri pengolahan berkontribusi sebesar 6,78%, sektor Pertanian berkontribusi sebesar 1,43%, serta Sektor Listrik dan Air memberikan kontribusi sebesar 0,48% terhadap total nilai PDRB Kota Pontianak. Tabel 2.7 Nilai PDRB Kota Pontianak Tahun Atas Dasar Harga Berlaku (Trilyun Rp) Sektor (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Pertanian 0,183 0,201 0,226 0,254 0, Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan 0,970 1,018 1,102 1,232 1, Listrik dan Air Bersih 0,065 0,070 0,076 0,086 0, Bangunan 2,455 2,718 3,113 3,612 4, Perdag, Hotel & Restoran 3,080 3,541 4,099 4,823 5, Pengangkutan & Kom 2,276 2,554 2,903 3,352 3, Keu. Prswaan, & Jasa Persh 1,183 1,283 1,417 1,588 1, Jasa Jasa 2,351 2,524 2,783 3,131 3,519 Sumber: Badan Statistik Kota Pontianak PDRB 12,567 13,913 15,723 18,083 20,254 Gambar 2.3 Struktur Ekonomi Kota Pontianak Tahun 2014 terhadap Total Nilai PDRB Kota Pontianak Tahun 2014 Pengangkutan & Kom; 18,30 PHR; 26,96 Jasa-jasa; 17,24 Other; 17,44 Bangunan; 20,07 Lis & Air; 0,48 Inds Pengolahan; 6,78 Keu, Psw & Jasa Prsh; 8,75 Pertanian; 1,43 Sumber: BPS Kota Pontianak Tahun 2014 E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 20

35 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 D. PDRB Perkapita Kota Pontianak PDRB Perkapita merupakan salah satu indikator yang dapat mencerminkan tingkat kemakmuran suatu daerah. PDRB per kapita merupakan rata-rata nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh setiap penduduk di suatu wilayah pada satu satuan waktu. Indikator PDRB per kapita ini sering digunakan untuk mengambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu wilayah walaupun sebenarnya masih kurang tepat. Semakin besar PDRB per kapita, secara kasar menunjukkan semakin tingginya tingkat kemakmuran penduduk pada wilayah tersebut, sebaliknya semakin rendah PDRB per kapita berarti kemakmuran penduduknya semakin rendah. Tahun Penduduk Pertengahan Tahun Tabel 2.8 PDRB Per Kapita Kota Pontianak Tahun PDRB Per Kapita (Rp.) PDRB Per Kapita US $ Nilai Tukar Rata-rata US$ Terhadap Rupiah (1) (2) (3) (4) (5) , , , , , Sumber: Badan Statistik Kota Pontianak Secara makro, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku di Kota Pontianak mengalami kenaikan sebesar 12,86 persen yaitu dari 27,30 Juta Rupiah pada tahun 2012 menjadi 30,81 juta rupiah pada tahun Apabila dilihat dari perkembangan nilai PDRB per kapita selama lima tahun terakhir, yaitu sejak tahun 2009 hingga 2013, nilai PDRB per kapita telah mengalami peningkatan sebesar 33,3 persen atau sebesar 10,26 Juta Rupiah. Dari tabel 2.8 diperlihatkan perkembangan PDRB per kapita tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, serta Nilai PDRB perkapita apabila dibandingkan dengan nilai tukar rata-rata Dolar US terhadap Rupiah. Jika dinilai dengan Dolar US maka nilai PDRB per kapita penduduk Kota Pontianak pada tahun 2013 sebesar 2,95 Ribu US Dolar turun sebesar 295,26 US Dolar atau 9,08 persen dibandingkan tahun 2012 kondisi ini terjadi karena sepanjang Tahun 2013 nilai tukar rupiah terhadap nilai tukar rata-rata US Dolar melemah, meskipun jika menurut nilai Rupiah, PDRB Perkapita meningkat dari 27,31 Juta Rupiah menjadi 30,81 Juta Rupiah atau meningkat sebesar 12,85 persen. E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 21

36 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 E. Laju Inflasi Kota Pontianak Inflasi merupakan salah satu indikator untuk melihat stabilitas ekonomi suatu daerah karena dapat menggambarkan naik turunnya harga, laju inflasi yang diperoleh dari Indeks Harga Implisit yaitu perbandingan nilai PDRB atas dasar harga berlaku dengan harga konstannya menggambarkan besarnya perubahan harga yang terjadi pada tingkat produsen. Grafik 2.4 Perkembangan Inflasi Kota Pontianak dan Nasional Kota Pontianak Nasional 8,52 6,96 6,62 9,48 9,38 8,38 8,36 4,91 3,73 4, Sumber: Badan Statistik Kota Pontianak LKPJ Walikota Pontianak Tahun Maret 2015 Selama lima tahun terakhir, inflasi tahunan Kota Pontianak selalu berada di atas inflasi nasional. Data terakhir inflasi Kota Pontianak tahun 2014 mencapai 9,38%, lebih tinggi dibanding inflasi nasional sebesar 8,36%. Meskipun demikian, tekanan inflasi Kota Pontianak bulan Desember 2014 tersebut masih lebih rendah jika dibanding dengan tekanan inflasi bulan Desember 2013 yakni mencapai 9,48% yang juga meningkat seiring dengan kenaikan harga BBM subsidi pada akhir Juli Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan inflasi cukup signifikan di Kota Pontianak adalah pada kelompok tansport, komunikasi dan jasa keuangan tercatat mencapai 7,61% (yoy) lebih tinggi dibandingkan dengan Nasional sebesar 5,55% (yoy). F. Analisis Location Quotient Location Quotient (LQ) merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis sektor potensial atau basis dalam perekonomian di suatu daerah. Sektor unggulan yang berkembang dengan baik akan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang pada akhirnya akhirnya dapat meningkatkan pendapatan daerah secara optimal. E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 22

37 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 Tabel 2.9 Location Quotient Kota Pontianak Tahun 2013 Sektor Ekonomi Peranan Atas Harga Konstan Kota Pontianak Peranan Atas Harga Konstan Prov. Kalbar Location Quotient (LQ) (1) (2) (3) (4) 1. Pertanian 1,26 23,09 0,05 2. Pertambangan & Penggalian 0,00 2,01 0,00 3.Industri Pengolahan 7,40 16,27 0,45 4. Listrik dan Air Bersih 0,57 0,46 1,25 5. Bangunan 17,64 11,48 1,54 6. Perdagangan Hotel & Restoran 23,95 23,03 1,04 7. Pengangkutan & Komunikasi 20,39 7,36 2,77 8. Keuangan Persewaan, & Jasa Perusahaan 10,64 4,86 2,19 9. Jasa Jasa 18,16 11,44 1,59 PDRB 100,00 100,00 1,00 Sumber: Badan Statistik Kota Pontianak LKPJ Walikota Pontianak Tahun Maret 2015 Berdasarkan indeks Location Quetient (LQ) Kota Pontianak terhadap Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2013, sektor pengangkutan dan komunikasi merupakan sektor yang mempunyai keunggulan untuk dikembangkan. Selain itu sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan juga mempunyai peranan yang cukup besar untuk lebih dikembangkan. Sedangkan sektor lainnya yang mampu bersaing dan berpeluang untuk terus dikembangkan adalah sektor Bangunan, sektor Jasa-Jasa, Sektor Listrik dan Air Minum, serta sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. G. Analisis Tipologi Klassen Alat analisis Klassen Typology (Tipologi Klassen) digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi daerah. Tipologi Klassen pada dasarnya membagi daerah berdasarkan dua indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dan PDRB per kapita daerah. Melalui analisis ini diperoleh empat karateristik pola dan struktur pertumbuhan ekonomi yang berbeda, yaitu: daerah Prima cepat-tumbuh (high growth and high income), daerah Potensia (high income but low growth), daerah berkembang (high growth but low income), dan daerah relatif tertinggal (low growth and low income.) Perbandingan pertumbuhan ekonomi dan nilai PDRB perkapita kecamatan dengan pertumbuhan ekonomi dan nilai PDRB perkapita Kota Pontianak maka dapat digambarkan bahwa setiap kecamatan dapat dikelompokkan pada beberapa kategori pada table dibawah ini. E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 23

38 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 Tabel 2.10 Klassen Tipologi Kecamatan di Kota Pontianak Tahun 2013 PDRB Per Kapita Besar Tumbuh Cepat PRIMA KEC. PONTIANAK SELATAN KEC. PONTIANAK KOTA Tumbuh Lambat POTENSIAL PDRB Per Kapita Kecil BERKEMBANG KEC. PONTIANAK BARAT RELATIF TERTINGGAL KEC.PONTIANAK TENGGARA KEC. PONTANAK TIMUR KEC. PONTIANAK UTARA Sumber: Badan Statistik Kota Pontianak LKPJ Walikota Pontianak Tahun Maret 2015 a. Kecamatan yang masuk dalam kategori daerah Prima cepat-tumbuh (high growth and high income), adalah Kecamatan Pontianak Kota dan Kecamatan Pontianak Selatan dengan Pertumbuhan ekonomi dan PDRB perkapita yang lebih tinggi dari Kota Pontianak. Hal ini dapat diartikan bahwa masyarakat di kecamatan ini relatif paling sejahtera dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lain yang berada di kuadran lainnya. b. Kecamatan yang dikategorikan sebagai daerah berkembang (high growth but low income) adalah Kecamatan Pontianak Barat dengan kondisi mengalami pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari Kota Pontianak namun dari sisi nilai PDRB perkapita masih berada dibawah Kota Pontianak karena relatif jumlah penduduk kecamatan ini lebih besar dari kecamatan lainnnya. c. Terdapat tiga Kecamatan yang dikategorikan sebagai Daerah relatif tertinggal (low growth and low income), yaitu : Kecamatan Pontianak Timur, Kecamatan Pontianak Tenggara, dan Kecamatan Pontianak Utara. Kondisi tiga kecamatan ini baik dari sisi pertumbuhan ekonomi dan PDRB perkapita berada dibawah Kota Pontianak, dapat diartikan bahwa masyarakat di tiga kecamatan ini dalam kondisi tingkat kesejahteraannya yang berada dibawah kecamatan lainnya Aspek Kesejahteraan Sosial A. Angka Melek Huruf dan Angka Partisipasi Sekolah Angka melek huruf merupakan penduduk usia 15 tahun keatas yang bisa membaca dan menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalam hidupnya sehari-hari. Angka melek huruf digunakan untuk mengukur E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 24

39 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 keberhasilan program-program pemberantasan buta huruf. Terdapat sekitar 3,46% warga yang buta huruf di Kota Pontianak disebabkan oleh kriteria pengukuran yang digunakan BPS adalah setiap warga usia 15 tahun keatas bukan pada rentang usia sekolah, sehingga diduga masih ada penduduk usia lanjut yang buta huruf masuk dalam pencatatan tersebut. Apabila didasarkan pada usia wajib sekolah maka dapat dipastikan bahwa tidak terdapat warga Kota Pontianak yang buta huruf. Pada tahun 2013, Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kota Pontianak untuk golongan umur 7-12 tahun adalah 98%. Hal tersebut menandakan bahwa penduduk Kota Pontianak usia sekolah 7-12 tahun sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan yang ada sesuai dengan usia jenjang pendidikannya. Sementara itu, APS untuk kelompok umur tahun adalah sebesar 89%. Tabel 2.11 Angka Melek Huruf dan Angka Partisipasi Sekolah Di Kota Pontianak Periode Tahun Angka Melek Huruf Angka Partisipasi Sekolah th th 7-12 th th (1) (2) (3) (4) (5) ,77 91,39 92,85 93, ,67 84,95 100,00 77, ,95 96,42 100,00 91, ,57 97,37 100,00 90, ,40 97,31 97,82 89,44 Sumber: Badan Statistik Kota Pontianak Grafik 2.5 Angka Melek Huruf Di Kota Pontianak Periode ,77 96,67 97,95 96,42 99,57 99,4 97,37 97,31 91,39 84, Usia th Usia th Sumber: Badan Statistik Kota Pontianak E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 25

40 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 B. Usia Harapan Hidup Usia Harapan Hidup (UHH) adalah indikator umum bagi taraf hidup, maka semakin tinggi usia harapan hidup menunjukkan bahwa taraf hidup masyarakat di suatu wilayah juga semakin tinggi. Angka Harapan Hidup Kota Pontianak berdasarkan data BPS Tahun 2012 adalah 67,58 tahun yang mana jauh meningkat dibandingkan tahun 2011 yang baru mencapai 67,40 tahun. Diprediksikan di tahun 2013 usia harapan hidup masyarakat Kota Pontianak akan mencapai 67,77 tahun. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pembangunan kesehatan di Kota Pontianak telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang mana akan berdampak pada usia harapan hidup yang juga semakin tinggi. Tabel 2.12 Usia Harapan Hidup Penduduk Kota Pontianak Tahun Indikator Usia harapan Hidup (Tahun) 67,04 67,22 67,40 67,58 67,88 Sumber: Badan Statistik Kota Pontianak Aspek Pelayanan Umum A. Urusan Pendidikan Tujuan utama dari penyelenggaraan pendidikan di Kota Pontianak adalah menciptakan sumber daya manusia yang berpengetahuan dan berketerampilan yang siap berkompetisi dalam pasar tenaga kerja. Untuk menuju ke arah pembangunan pendidikan di Kota Pontianak adalah menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang baik, membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mengecap pendidikan, peningkatan profesionalisme dan pengetahuan pengajar serta mengembangkan substansi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja. Sampai dengan tahun 2014 Kota Pontianak memiliki sekolah Negeri maupun sekolah Swasta sebanyak 116 TKA/RA, 191 SD/MI/SDLB, 107 SMP/MTS/SMPLB, dan 95 SMA/MA/SMALB/SMK. E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 26

41 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 Tabel 2.13 Banyaknya Sekolah di Kota Pontianak Sampai Dengan Tahun 2014 Kecamatan Sekolah TK RA SD MI SDLB SMP MTS SMPLB SMA MA SMALB SMK (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) Pontianak Selatan Pontianak Timur Pontianak Barat Pontianak Utara Pontianak Kota Pontianak Tenggara JUMLAH Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Kegiatan Pembangunan yang dilaksanakan pada tahun 2014 diantaranya adalah : a) Pembangunan Gedung SMA N 1 Pontianak (Multi Years) b) Pembangunan Gedung SMA N 3 Pontianak c) Pembangunan Gedung SMP N 10 Pontianak d) Pembangunan Gedung SMP N 14 Pontianak e) Pembangunan Gedung SMP N 17 Pontianak f) Pembangunan Gedung SMP N 24 Pontianak g) Pembangunan Gedung SMP N 25 Pontianak h) Pembangunan Gedung SDN 56 Pontianak Barat i) Peninggian Halaman Sekolah j) Pembangunan Pagar k) Pembangunan WC l) Peresmian Lapangan Futsal SMA N 5 Pontianak m) Peresmian Laboratorium SMA N 10 Pontianak n) Peresmian Science Center Kota Pontianak o) Peresmian Gedung Autis Center Kota Pontianak B. Urusan Kesehatan Beberapa upaya yang telah dilaksanakan Pemerintah Kota Pontianak dalam pengembangan upaya kesehatan diantaranya Puskesmas di wilayah kerja Kota Pontianak dalam meningkatkan mutu pelayanan melalui pengembangan Puskesmas Rawat Inap. Puskesmas Unggulan merupakan Puskesmas yang memiliki pelayanan pengembangan yang disesuaikan E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 27

42 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 dengan kondisi spesifik daerah dan kebutuhan masyarakat setempat. Adapun Puskesmas Unggulan tersebut diantaranya : a) Puskesmas Alianyang dengan pengembangan pelayanan dan perawatan persalinan serta pengobatan pada sore hari; b) Puskesmas Siantan Hilir dengan pengembangan pelayanan UGD 24 jam, rawat inap dan perawatan persalinan; c) Puskesmas Kampung Bali dengan pengembangan pelayanan gigi; d) Puskesmas Karya Mulya dengan pengembangan pelayanan dan perawatan persalinan; e) Puskesmas Kom Yos Sudarso degan pengembangan pelayanan VCT HIV- AIDS; f) Puskesmas Saigon dengan pengembangan palayananperawatan gizi buruk (TFC); dan g) Puskesmas Kampung Dalam dengan pengembangan pelayanan dan perawatan persalinan. Sampai dengan tahun 2014 jumlah Ketersediaan Fasilitas Kesehatan di Kota Pontianak dapat diuraikan sebagai berikut : a) Rumah Sakit Umum berjumlah 9 unit; b) Rumah Sakit Khusus berjumlah 4 unit; c) Puskesmas Rawat Inap berjumlah 4 unit; d) Puskesmas Non Rawat Inap berjumlah 19 unit; e) Puskesmas Pembantu berjumlah 11 unit; f) Balai Pengobatan/Klinik berjumlah 18 unit; g) Praktik Dokter Perorangan berjumlah 297 unit; h) Apotek berjumlah 107 unit; dan i) Toko Obat berjumlah 85 unit. Sedangkan ketersediaan Posyandu di Kota Pontianak sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut : Kecamatan Tabel 2.14 Ketersediaan Posyandu di Kota Pontianak Tahun 2014 Ketersediaan Posyandu Posyandu Posyandu Aktif Pratama Madya Purnama Mandiri Jumlah % Jumlah % Pontianak Kota Pontianak Barat Pontianak Selatan Pontianak Tenggara Pontianak Utara Pontianak Timur JUMLAH E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 28

43 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 C. Urusan Lingkungan Hidup Data kualitas udara diperoleh melalui kegiatan pemantauan kualitas ambient dilakukan dalam upaya memperoleh data kualitas udara ambient Kota Pontianak bulanan dengan 5 parameter yaitu PM 10, Ozon, NO2, CO, SO2. Selain itu dilakukan juga kaliberasi peralatan Fix Station dan pengadaan suku cadang AQMS dan pengambilan uji petik emisi kendaraan bermotor. Pemerintah Kota Pontianak telah memiliki Gedung Laboratorium Lingkungan untuk uji emisi dilapangan, Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), Laboratorium Lingkungan seluas 10 m3 dan pengadaan mobil Laboratorium Lingkungan serta sarana dan prasarana pemantauan kualitas air, sehingga memudahkan dalam melakukan pengkajian/ analisis beban pencemaran/ tingkat kerusakan kualitas lingkungan hidup berdasarkan hasil pemantauan kualitas air dan pemantauan kualitas udara ambient. Sarana TPA yang dimiliki Kota Pontianak saat ini seluas 26,6 hektar dengan model pengolah berupa open dumping serta sebagian kecil dengan cara control landfill. Kedepannya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah bahwa model pengelolaan sampah di TPA diharuskan menggunakan metode sanitary landfill. Hal ini tentu saja membutuhkan dukungan sarana dan pendanaan yang lebih banyak lagi mengingat metode pengolahan sampah ini memerlukan penanganan khusus secara intensif. D. Urusan Pekerjaan Umum Penyelenggaraan urusan pekerjaan umum di Kota Pontianak adalah menyangkut pembangunan di bidang sumber daya air dan kebinamargaan yang mana disesuaikan dengan pembagian fungsi dan kewenangan di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak. Di bidang sumber daya air dilakukan pengelolaan sungai dan saluran drainase kota dalam rangka pengendalian genangan dan banjir. Sedangkan di bidang bina marga dilakukan pengelolaan jalan dan jembatan yang masuk dalam kategori jalan kota (SK Walikota Pontianak). Konsentrasi pengelolaan jalan tahun 2014 masih diarahkan untuk meningkatkan volume jalan-jalan strategis untuk mengurangi kepadatan lalu lintas. Juga masih dilakukan peningkatan jalan-jalan kota dengan cara betonisasi. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi semakin tingginya muka air genangan yang berdampak pada kerusakan aspal jalan. Pembangunan jalan baru tahun 2014 masih diarahkan pada kawasan utara Pontianak untuk meransang pertumbuhan sehingga terjadi pemerataan pertumbuhan wilayah. E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 29

44 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 E. Urusan Cipta Karya dan Perumahan Guna mendorong perkembangan kawasan potensial, sesuai dengan Permendagri Nomor 29 Tahun 2008 tentang Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di daerah, di dalam RTRW telah ditetapkan kawasan-kawasan strategis berdasarkan potensi-potensi daerah yang dimiliki oleh masing-masing kawasan. Kawasan strategis cepat tumbuh adalah merupakan bagian kawsan strategis yang telah berkembang atau potensial untuk dikembangkan karena memiliki keunggulan sumber daya dan geografis yang dapat menggerakkan ekonomi wilayah sekitarnya. Kawasan ini berupa kawasan pelabuhan dan kawasan perdagangan pusat kota. F. Urusan Penanaman Modal Kota Pontianak masih memerlukan dukungan penanaman modal baik penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing dalam rangka mengoptimalkan potensi perekonomian daerah. Untuk menjalankan urusan ini, Badan Pelayanan Perijinnan Terpadu bertindak sebagai fasilitator dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan prinsip-prinsip pelayanan yang sederhana, jelas, pasti, aman, terbuka, efisien dan ekonomis, adil serta tepat waktu. Prinsip-prinsip tersebut diharapkan dapat mendorong terciptanya suasana yang kondusif di kalangan masyarakat, sehingga dapat menumbuhkan simpati masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan pembangunan Kota Pontianak. Tabel 2.15 Target dan Realisasi Pajak Daerah Tahun 2011 Sampai Dengan 2014 Target/realisai Target , , , ,00 Realisasi , , , ,33 Capaian (%) 112,83 103,41 100,71 95,02 Gambar 2.4 Kontribusi Per Jenis Pajak Terhadap Pendapatan Pajak Daerah Kota Pontianak Tahun 2014 Pajak Hotel; 8,07 BPHTB; 31,35 PBB P2; 8,98 PPJU; 23,52 Pajak Restoran; 17,03 Pajak Hiburan; 4,96 Pajak Reklame; 4,79 Pajak Parkir; 1,29 PSB Walet; 0,02 E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 30

45 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 G. Urusan Ketenagakerjaan Persentase angkatan kerja di Kota Pontianak pada tahun 2014 adalah 59,47% sedangkan 40,53% termasuk bukan angkatan kerja. Ini beraarti di Kota Pontianak ada potensi 59,47% penduduk usia kerja yang sudah atau perlu dikaryakan. Di sisi lain, tingkat pengangguran terbuka Kota Pontianak tahun 2014 adalah 7,05, ini berarti terdapat 7% dari penduduk usia kerja yang menganggur. Beberapa indikator ketenagakerjaan Kota Pontianak dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.16 Indikator Ketenagakerjaan Kota Pontianak Tahun 2014 Uraian Nilai (%) Angkatan Kerja 59,47 Bukan Angkatan Kerja 40,53 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 59,47 Tingkat Penganguran Terbuka 7,05 Gambar 2.5 Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Kota Pontianak Tahun 2014 Jasa Kemasyarakatan sosial dan perorangan 25% Pertanian, Perkeb unan, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan 6% Industri 9% lainnya 28% Perdagangan, Ru mah makan, dan jasa akomodasi 32% Upah Minimum Kota (UMK) di Kota Pontianak selalu mengalami kenaikan dari tahun ketahun. Pada tahun 2014, UMK yang ditetapkan untuk Kota Pontianak adalah Rp ,- atau naik sebesar Rp ,- dibandingkan dengan tahun UMK ini merupakan suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pegawainya. E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 31

46 Industri (Unit) Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 Tabel 2.17 Ketentuan Upah Minimum Yang Berlaku di Kota Pontianak Tahun (Rupiah) Tahun UMK (1) (2) H. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Pengembangan perekonomian Kota Pontianak tidak terlepas dari peranan Industri Kecil dan Menengah atau Industri Rumah Tangga (IKM/IRT). Pembinaan dan pelatihan IKM/IRT merupakan salah satu upaya pengembangan potensi unggulan daerah yang mampu meningkatkan kualitas kemampuan IKM/IRT dan nilai tambah serta menumbuhkembangkan IKM/IRT potensial dengan memanfaatkan sumber daya lokal guna memenuhi kebutuhan pasar lokal, regional maupun global. Grafik 2.6 Pelayanan Pembinaan Industri Tahun 2011 Sampai Dengan 2014 Pelayanan Pembinaan Industri Jumlah Industri Jumlah IKM/IRT yang dibina E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 32

47 Jumlah Unit Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 Sama hal nya dengan IKM/IRT, pengembangan perekonomian Kota Pontianak juga tidak terlepas dari peranan Koperasi dan UKM yang diharapkan menjadi soko guru perekonomian, mengingat lebih mudah pengelolaannya dan usahanya dari anggota untuk anggota sehingga lebih mudah untuk berhubungan. Dengan kenyataan tersebut maka komitmen Pemerintah Kota Pontianak untuk mengembangkan koperasi dan UKM akan ditingkatkan pada masa mendatang. Berikut perkembangan koperasi dan UKM di Kota Pontianak. Grafik 2.7 Jumlah Koperasi per Kecamatan Tahun 2010 Sampai Dengan 2015 Jumlah Koperasi per Kecamatan Koperasi di Kota Pontianak Pontianak Barat Pontianak Selatan Pontianak Utara Pontianak Timur Pontianak Kota Pontianak Tenggara E v a l u a s i C a p a i a n R K P D T a h u n L a l u 33

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) RKPD KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 BAB I - 1

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) RKPD KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 BAB I - 1 LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR : TAHUN 2012 TANGGAL : 2012 TENTANG : RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR : 31 TAHUN 2011 TANGGAL : 24 MEI 2011 1.1. Latar Belakang RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SIstem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah mengamanatkan

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan yang berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan yang baik dalam skala nasional maupun daerah. Undang-Undang Nomor 25 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah

Lebih terperinci

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015 i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, selaras,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA MATARAM 2016 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 idoel Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah private (RKPD) 1/1/2016 Kota Mataram WALIKOTA MATARAM PROVINSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah

Lebih terperinci

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pagar Alam Tahun 2018 disusun dengan mengacu

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Cirebon

Pemerintah Kota Cirebon BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

R K P D TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

R K P D TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah telah mengamanatkan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang BAB - I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 1 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan perdesaan sebagai basis utama dan bagian terbesar dalam wilayah Kabupaten Lebak, sangat membutuhkan percepatan pembangunan secara bertahap, proporsional dan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN Lampiran Peraturan Bupati Lamongan Nomor : 44 Tahun 2016 Tanggal : 25 Oktober 2016. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu kesatuan dari sistem perencanaan pembangunan nasional dan provinsi yang disusun dengan memperhitungkan sumber daya daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal dalam proses pembangunan sebelum diimplementasikan. Pentingnya perencanaan karena untuk menyesuaikan tujuan yang ingin

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 39 TANGGAL : 14 Mei 2013 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Daerah Provinsi

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016 PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR TAHUN 2013 TANGGAL BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan adalah sebuah proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.470, 2014 KEMENDAGRI. Rencana Kerja Pembangunan Daerah. 2015. Evaluasi. Pengendalian. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan implementasi dari pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 merupakan dokumen perencanaan daerah tahun keempat RPJMD Kabupaten Tebo tahun 2011 2016, dalam rangka mendukung Menuju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang memuat rancangan ekonomi daerah, kebijakan keuangan

Lebih terperinci

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Kota

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR : 18 TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR : 18 TAHUN 2015 PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR : 18 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2016 BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA

Lebih terperinci

BUPATI MALUKU TENGGARA

BUPATI MALUKU TENGGARA SALINAN N BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 3.a TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALUKU

Lebih terperinci

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RANCANGAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2015 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2015 Menimbang :a. bahwa sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG . WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), merupakan penjabaran dari Renstra Bappeda Kabupaten Bengkulu Utara 2011 2016 yang telah diselaraskan dengan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, rencana pembangunan tahunan memiliki peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai penjabaran dari rencana pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUANN. Sukabumi Tahun menjadi pedoman penyusunan rencana pembangunan sampai dengan tahun RKPD tahun

BAB I PENDAHULUANN. Sukabumi Tahun menjadi pedoman penyusunan rencana pembangunan sampai dengan tahun RKPD tahun BAB I PENDAHULUANN. 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun tahun 2004 tentang Sistem Perencanaann Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Pemerintah berkewajiban untuk menyusun perencanaan pembangunan,

Lebih terperinci

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR : TAHUN 2017 TANGGAL : MEI 2017 1.1. Latar Belakang RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN Rencana Kerja Pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang

Lebih terperinci

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan kepada

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BUPATI SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT TAHUN 2016-2021 DENGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 21 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR :24 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 0 TAHUN 204 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 203-208 PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Lebih terperinci

NOMOR : TANGGAL : TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

NOMOR : TANGGAL : TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : TANGGAL : TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN - 1 - LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013-2017 ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses Perencanaan merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan pembangunan, dimana hasil dari proses perencanaan ini dapat dijadikan sebagai penentu arah dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Lampung adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung, yang merupakan penjabaran dari Rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Pati merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang mempunyai posisi strategis, yaitu berada di jalur perekonomian utama Semarang-Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah implikasinya kepada Pemerintah Daerah adalah meningkatnya kewenangan dan peranan daerah kabupaten/kota.

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

RKPD Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 Halaman I. 1

RKPD Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 Halaman I. 1 Lampiran : Peraturan Bupati OKU Selatan Nomor : Tahun 2015 Tentang : Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun Anggaran 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untaian

Lebih terperinci

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah, yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR

A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mengingat bahwa hakekat Pembangunan Nasional meliputi pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, maka fungsi pembangunan daerah adalah sebagai

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 32 Tahun 2014 TANGGAL : 23 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), seperti tercantum dalam Undang- Undang Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO KUALA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 BAB I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Jawa Barat adalah suatu muara keberhasilan pelaksanaan pembangunan Jawa Barat. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mengemban

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN ANGGARAN 2014 SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR : TAHUN 2014 TANGGAL : MEI 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan

Lebih terperinci

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BANJARMASIN TAHUN 2011 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 21 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BEKASI TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam mendukung pencapaian target kinerja pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014 LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 18 TANGGAL : 20 MEI 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA PARIAMAN TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN 2010 2015 PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... 2 1.3. Hubungan Antar Dokumen...

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

WALI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2018

WALI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2018 WALI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BOGOR, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2016 2021 DENGAN

Lebih terperinci