ARITMATIKA MODUL PEMBINAAN OLEH TIM PEMBINA OLIMPIADE KOMPUTER ILMU KOMPUTER UDAYANA (DISAJIKAN UNTUK PESERTA PEMBINAAN BIDANG KOMPUTER OSN 2009)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ARITMATIKA MODUL PEMBINAAN OLEH TIM PEMBINA OLIMPIADE KOMPUTER ILMU KOMPUTER UDAYANA (DISAJIKAN UNTUK PESERTA PEMBINAAN BIDANG KOMPUTER OSN 2009)"

Transkripsi

1 ARITATIKA ODUL PEBINAAN OLEH TI PEBINA OLIPIADE KOPUTER ILU KOPUTER UDAYANA (DISAJIKAN UNTUK PESERTA PEBINAAN BIDANG KOPUTER OSN 009) PEERINTAH DAERAH PROPINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEUDA DAN OLAHRAGA 009

2 DAFTAR ISI PENDAHULUAN... TEORI BILANGAN... DEVISIBILITAS (KETERBAGIAN)... BILANGAN PRIA... 6 FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR... 9 KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL... ARITATIKA ODULAR... DIGIT TERAKHIR... 5 DEFINISI REKURSIF... 8 DERET... 9 KOBINATORIKA... KONSEP DASAR PENCACAHAN... PRINSIP PENJULAHAN (RULE OF SU)... PRINSIP PERKALIAN (RULE OF PRODUCT)... PERUTASI DAN KOBINASI... 5 Permutasi... 6 Permutasi dari -obje yag terpilih... 6 Permutasi sebaya r dari obje... 7 Permutasi Kelilig (Circular Permutatio)... 7 Permutasi sebaya r dari obje dega pegembaliam obje yag terpilih.. 9 Permutasi sebaya r dari obye yag tida seluruhya dapat dibedaa... 9 Kombiasi... 0 Kombiasi sebaya r dari obje yag berbeda.... TEOREA BINOIAL DAN ULTINOIAL... 5 PIGEONHOLE PRINCIPLE/PERINSIP SARANG ERPATI... 0 PERINSIP INKLUSI DAN EKSLUSI... EBUAT ODEL ARITATIKA/ATEATIKA... 6 KONTEKS ASALAH... 8 BERPIKIR SECARA CERDAS... 9 LATIHAN SOAL ARITATIKA DAN KOBINATORIKA...50

3 PENDAHULUAN Secara umum materi uji tertulis terbagi atas tiga ompoe utama: materi uji aalitia da logia, materi uji aritmattia da materi uji algoritmia. ateri uji aalitia da logia bertujua utu meguji potesi aademis peserta amu sedapat mugi memilii relevasi yag tiggi dega problem solvig da eleme petig dalam meguasai pemrograma computer. ateri aritmatia sebearya sejala dega aalitia da logia di atas area soal aritmatia di OSN bidag Iformatia bua seedar meguji etrampila dalam hitug meghitug, tetapi lebih pada cara berpiir yag logis da aalitis amu dega soal bertemaa aritmatia. Sedaga materi algoritmia bertujua utu meguji emampua peserta dalam memahami da meyusu suatu algoritma. Aspe-aspe yag terait dega pegetahua da bahasa pemrograma diredusi semiimal mugi e tigat pseudocode. ateri Uji Aritmatia Terdapat eam aspe aalitis dalam persoala aritmatia yag umumya dijadia sebagai materi uji pada OSN bidag iformatia, yaitu:. emahami sifat-sifat bilaga (Teori Bilaga);. emahami formula reursif (Sifat Reursif);. eetua pola dari sebuah deret bilaga;. Esplorasi dalam masalah ombiatori; 5. ampu membetu model aritmatia/matematia serta melaua dedusi/ idusi model; 6. egaita dega otes masalah; 7. Berpiir secara cerdas.

4 TEORI BILANGAN DEVISIBILITAS (KETERBAGIAN) Utu bilaga a da b, a 0, ita ataa a membagi b jia b ac utu sebuah bilaga bulat c. Kita tujua dega megguaa otasi a b. Dapat juga diataa bahwa b terbagi oleh a. Beriut adalah sifat-sifat turua dari a b :. Jia a b, b 0, maa a b. If a b ad a c, maa a αbβc utu sembarag bilaga bulat α da β. Jia a b da a b ± c maa a c. a a (reflesif) 5. Jia a b da b c maa a c (trasitif) 6. Jia a b da b a maa a b Teorema: utu sembarag bilaga bulat positif a da b aa ada sebuah pasaga ui (q,r) bilaga bulat positif yag memeuhi b aq r, r < a Hal ii juga dieal dega Algoritma Pembagia. Algoritma Pembagia dapat diperluas utu bilag bulat laiya sebagai beriut: utu sembarag bilaga bulat a da b, a 0, aa terdapat pasaga ui (q,r) bilaga bulat sehigga b aq r, 0 r < a. Cotoh Soal : Butia 5 5 terbagi oleh 0! Solusi: 5 5 (-)(-) (-)()(-)() Lima produ persamaa diatas berturut-turut adalah:,,,,. jia {-, -, 0,, } ita dapat ataa bahwa terpeuhi. aa utu ita bisa yataa: 5 5 (-)()(-)() ( 5! 5

5 ( 0 5 Utu -, ambil -m, dimaa m aa diperoleh ( m 5 jadi berdasara persamaa diatas dapat diataa bahwa Cotoh Soal : temua semua bilaga bulat positif dimaa bilaga yag diperoleh dega meghilaga digit terahir tersebut adalah sebuah pembagi dari. Solusi: Ambil b sebagai digit terahir dari bilaga da ambil a sebagai bilaga yag diperoleh dari meghilag digit terahir. aa 0a b. Karea a adalah pembagi, maa ita bisa yataa bahwa a membagi b. Semua bilaga yag berahir dega 0 adalah solusiya. Utu b 0 maa a adalah satu digit da solusi yag mugi utu adalah bilaga-bilaga beriut:,,..., 9,,, 6, 8,, 6, 9,, 8, 55, 66, 77, 88 atau 99. Cotoh Soal : isala p > adalah bilaga gajil da adalah bilaga bulat positif. Butia bahwa p p p... ( p ) terbagi oleh p. Solusi: isala p da perhatia bahwa adalah bilaga gajil. aa d ( p d) p[ d d ( p d)... ( p d) ]. Dega mejumlaha persamaa-persamaa tersebut dari d sampai d p, ita bisa meghasila persamaa p p p... ( p ) pada ruas iri, yag teryata terbuti bisa dibagi p (terlihat pada ruas aa). Cotoh Soal : Temua semua bilaga bulat positif yag utu semua bilaga bulat gajil a, jia a maa a Solusi: isala a adalah bilaga gajil terbesar sehigga a < amu ( a ). Jia a 7, maa a, a, a adalah bilaga gajil yag bisa membagi. Perhatia bahwa pasaga maapu dari dua bilaga tersebut adalah relatif prima, jadi (a )(a )a bisa membagi. Ii meyataa bahwa (a )(a )a (a ) sehigga 5

6 a 6a 8a a a. aa a 7a a 0 atau a ( a 7) ( a ) 0, solusiya adalah a, atau 5. Jia a, maa sehigga {,,...,8} Jia a, maa da. sehigga {9,,5,8,,} 5 Jia a 5, maa da..5 sehigga {0,5} 5 7. Karea itu {,,,,5,6,7,89,,5,8,,,0,5} SOAL LATIHAN:. Tujua bahwa utu sembarag bilaga atural, diatara da () bisa ditemua tiga bilaga atural berbeda a, b da c sehigga a b bisa terbagi oleh c.. Temua semua bilaga bulat positif sehigga 5 5 bisa membagi BILANGAN PRIA Bilaga bulat p > diataa prima jia tida ada bilaga bulat lai d > yag memeuhi d p. Sembarag bilaga bulat > mempuya setidaya satu pembagi prima. Jia adalah bilaga prima maa pembagi primaya adalah itu sediri. Jia bua bilaga prima, misala a > sebagai pembagi terecilya. Selajutya a.b, dimaa < a b. Jia a bua bilaga prima maa aa ada a da a sehigga a a.a dega < a a <a da a, ii merupaa otradisi dari miimalitas a. Bilaga bulat > yag bua merupaa bilaga prima disebut bilaga omposit. Jia adalah omposit maa memilii sebuah pembagi prima yag tida melebihi. Sesugguhya seperti yag telah ditujua diatas, a.b, dimaa < a b da a adalah pembagi terecil dari. aa > a sehigga a. Teorema : (Euclid) Ada jumlah ta terbatas bilaga-bilaga prima.

7 Buti: Asumsia dega otradisi bahwa haya ada jumlah terbatas dari bilaga prima: p < p <... < pm. isala sebuah bilaga P p p... pm. Jia P adalah bilaga prima maa P > pm, ii merupaa otradisi terhadap masimalitas dari p m. Di lai piha, jia P adalah omposit maa dia aa memilii pembagi prima p > yag merupaa salah satu dari, p pm, ita misala p,..., p p p... p m sedaga area p salah satu dari p... ii megarah e p. Ii merupaa otradisi. p p p m p. Ii diiuti dega, p pm, berarti p,..., Perhatia: Bilaga prima terbesar yag dietahui adalah Bilaga itu ditemua pada 006 da memilii digit. Hasil fudametal dari aritmatia meghadapi tataga terbesarya, fatorisasi dari bilaga bulat. Teorema : (Teorema fatorisasi prima) Setiap bilaga bulat > mempuyai sebuah represetasi ui sebagai produ dari bilaga-bilaga prima. Buti: Keberadaa presetasi tersebut dapat diperoleh dari cara beriut: isala p adalah pembagi prima (fator) dari. Jia p, maa p adalah fatorisasi prima dari. Jia p <, maa p r dimaa r >. Jia r prima maa p p dimaa p r, ii adalah fotorisasi yag diigi dari (sesuai dega teorema). Jia r adalah omposit maa r pr dimaa p prima, r > sehigga p pr. Jia r prima maa p p p dimaa r p, da ita selesai. Jia r adalah omposit, maa ita lajuta algoritma ii sehigga memperoleh deret bilaga r > r >.... Setelah lagah yag terhigga, ita aa memperoleh r sehigga p p... p. Utu euiaya, mari ita asumsia ada setidaya satu bilaga bulat positif sehigga p p... p qq... q dimaa p, p,..., h p, q, q,..., q h adalah bilaga-bilaga prima. Terlihat jelas bahwa da h. isala adalah bilaga miimal yag memeuhi syarat tersebut. Kita meyataa bahwa p q utu i j setiap i,,,, j,,, h. Jia, sebagai cotoh, p q p, maa h ' / p p p q Lqh L da < <, merupaa otradisi dari 7

8 miimalitas. Asumsia bahwa p adalah fator prima terecil dari dalam represetasi diatas. Dega meerapa Algoritma Pembagia sebagai beriut: q pc r q pc r K q p c r h h h Dimaa p, i, K, h. Kita aa peroleh r i q q K q p c r )( p c r ) K( p c r ) h ( h h Dega memperluas persamaa ii ita aa memperoleh Ap r r Kr. h Dega megetahui bahwa ' r r Kr ita peroleh p p K p Ap '. Dari h sii ita dapat etahui bahwa bilaga prima. p ' da ' p s s Ksi, dimaa s, s, K, si adalah Dari sudut lai, megguaa fatorisasi dari r, r, K, r edalam betu prima, semua fator dari r i < p. Dari ' r r Krh diiuti sudah difatora edalam h betu ' t t Kt j dimaa t s < p, s,,..., j. Fatorisasi ii berbeda dari betu ' p s s K. Namu <, ii merupaa otradisi dari miimalitas. s i Dari teorema ditas dapat diturua bahwa utu setiap bilaga bulat > bisa ditulisa secara ui dalam betu p α K α p Dimaa p, p,..., p adalah bilaga-bilaga prima ui da α, α,, α K adalah bilaga bulat positif. Represetasi ii disebut fatorisasi aoial (caoical factorizatio) dari. Cotoh Soal : Butia bahwa utu sembarag bilaga bulat > bilaga 5 bua bilaga prima.

9 5 5 Solusi: Kita peroleh ( ) ( ) ( ) ( )( ), 5 hasil peralia dari dua bilaga bulat diatas. Oleh area itu bua bilaga prima. Cotoh Soal : Carilah semua bilaga prima a, b, c sehigga ab bc ac > abc. Solusi: isala a b c. Jia a maa ab bc ac > bc, sebuah otradisi. Karea a adalah bilaga prima, maa ii megaraha e a. Pertidasamaaya aa mejadi b c bc > bc, sehigga: > c b jia b 5, maa c 5 da b 5, yaitu: < < b c 5 5 5, ii salah. Jadi solusiya ada utu. b da c bisa sembarag bilag prima. b da c atau 5. CONTOH SOAL:. Diberia p, q da r bilaga prima da diberia sebuah bilaga bulat positif sehigga p q r Butia bahwa.. Butia pertidasamaa Bose p K utu, dimaa p p > p p, p,k adalah deret meai dari bilaga-bilaga prima. FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR Utu sebuah bilaga bulat positif ita yataa semua pembagi positifya. Jelas bahwa D sebagai himpua dari D adalah himpua terhigga. Utu bilaga 9

10 bulat positif m da, eleme masimal dari himpua D D disebut fator m perseutua terbesar (greatest commo divisor) dari m da, ita megguaa otasi fpb(m,). Pada asus dimaa yataa m da adalah relatif prima. D D {}, ita megataa bahwa fpb(m,) da ita m Hal beriut bisa diturua secara lagsug dari defiisi di atas:. Jia d fpb(m,), m dm, d maa fpb(m, ). Jia d fpb(m,), m d m, d maa fpb(m, ) maa d d. Jia d adalah fator perseutua dari m da maa d bisa membagi fpb(m,). Jia m α p α K, p β p β K, p α, β 0, α β, i,, K, maa i i i i, fpb( m, ) mi( α, β ) mi( α, β ) p K p. 5. Jia m q r maa fpb(m,) fpb(,r) ari ita butia poi 5. isala d fpb(m,) da d fpb(,r). Karea d m da d diiuti d r. Karea d d. Kebaliaya dari d da d r diiuti oleh d m, jadi d d. Oleh area itu d d. Sebuah algoritma yag bergua utu meemua fator perseutua terbesar dari dua bilaga bulat positif adalah Algoritma Euclidea. Ii berisi peerapa berulag dari Algoritma Pembagia: m q r, r < r, r < r... q r

11 r q r, r < r r r r q r, r 0 Ratai persamaa ii adalah terhigga area > r > r > K > r. Sisa bagi yag tida ol, r, adalah fator perseutua terbesar dari m da. Sebearya dega megguaa atura 5) diatas ita dapata fpb, r ) r ( m, ) fpb(, r ) fpb( r, r ) K fpb( r Proposisi : Utu bilaga bulat positif m da, terdapat bilaga bulat a da b sehigga am b fpb(m,). Buti: Dari Algoritma Euclidia bisa diperoleh r m q, r mq ( qq ),K Secara umum ri mα i β i, i, K,. Karea r i ri ri qi, sehigga α i β i α β i i q q i i i,..., -. Ahirya, ita medapata bahwa α β i i fpb( m, ) r α m β. Kita bisa medefiia fator perseutua terbesar dari beberapa bilaga bulat positif m,, m, K ms dega memperhatia: d fpb( m, m ), d fpb( d, m ), K, d s fpb( d s, m ) s Bilaga bulat d d s disebut fator perseutua terbesar dari m, m, K, ms da diotasia sebagai fpb m, m K, m ) (, s Cotoh Soal : Temua fator perseutua terecil dari bilaga-bilaga yag memeuhi 6 6 A 5.dimaa 0,,..., 999. Solusi: Kita dapata A egguaa ogrue mod 5 ita peroleh 6 A ( ) (mod 5). Utu, A 9 0(mod 5), area itu bua fator perseutua.

12 Sebaliya, A (mod 7) Oleh sebab 7 dapat membagi A, utu semua bilaga bulat 0. Aibatya, fator perseutua terbesar dari bilaga A o, A, K, A999 adalah 7. Cotoh Soal : Temua semua tripel bilaga bulat positif (a, b, c) sehigga a b c bisa dibagi a b b c c a Solusi: Biara g sebagai fator perseutua terbesar dari a da b. aa g bisa membagi a b jadi g bisa membagi a b c da g bisa membagi c. Dega ii, fpb dari setiap pasaga (dua bilaga) dari a, b, c adalah fpb utu etigaya. Biara (l,m,) (a/g, b/g, c/g). aa (l, m, ) adalah tripel yag memeuhi odisi permasalaha, da l, m, merupaa pasaga-pasaga relatif prima. Karea l, da semuaya bisa membagi l m, searag ita mempuyai m l m l m Asumsia tapa ehilaga arti umumya bahwa l m. Kita aa mempuyai da area itu, m l m / l m l l. Karea l ( m ), ita juga mempuyai m / 9 l m m Jia maa m.9 / < yag berlawaa dega asumsi bahwa m. Oleh sebab itu, haruslah. Da tida sulit utu dilihat bahwa (,, ) adalah solusi ui dari permasalaha ii dega m.

13 Jia m maa l > m area l da m relatif prima, jadi da l > m /, sehigga m l m < l, m < l m, da m. Tidalah sulit utu melihat bahwa satu-satuya solusi adalah (,, ). KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL Berlawaa dega himpua sebelumya, D yag sudah ita pelajari di sub bahasa adalah himpua terhigga bilaga bulat. Utu bilaga bulat positif s da t, eleme terecil dari himpua dari s da t da diotasia sebagai p(s,t). Beriut adalah turua lagsug dari defiisi tersebut:. Jia m p(s,t), m ss tt, maa fpb(s,t ). disebut elipata perseutua terecil s. Jia m adalah elipata perseutua dari s da t da m ss tt, fpb(s,t ), maa m m. Jia m adalah elipata perseutua dari s da t maa m m. t. Jia s p pα p α K p da,...,, maa t p pβ p β K p, α i, β i 0, α i β i, i p max( β ) max( α β ) ( s, t) p α K p Hal beriut meujua hubuga atara fpb dega p. 5. Utu setiap bilaga bulat positif m da aa memeuhi hubuga beriut: m fpb( m, ). p( m, )

14 ARITATIKA ODULAR Utu bilaga bulat a, b da, dimaa 0. Kita ataa a da b adalah modulo ogrue jia a-b. Kita otasia dega a b (mod ). Relasi pada himpua Z bilaga bulat disebut relasi ogrue. Jia m tida bisa membagi a b, maa ita ataa bilaga bulat a da b bua modulo ogrue. Beriut peryataa yag bisa diturua dari hal ii:. a a (mod ) (refletif). jia a b (mod ) da b c (mod ), maa a c (mod ) (trasitif). jia a b (mod ) maa b a (mod ). Jia a b (mod ) da c d (mod ) maa ac bd (mod ) da a c b d (mod ) 5. Jia a b (mod ) maa utu sembarag bilaga bulat, a b (mod ) 6. Jia a b (mod ) da c d (mod ) maa ac bd (mod ) Teorema : Utu a, b, bilaga bulat, 0 sehigga a q r, b q r, 0 r, r s. aa a b(mod ) jia da haya jia r r. Buti: Karea a b q q ) ( r ), ii meghasila a-b jia da haya ( r jia r r. Dega memperhatia bahwa r r <, ita aa peroleh r r jia da haya jia r r. Cotoh Soal: Temua sebuah bilaga bulat dega sehigga membagi Solusi: Perhatia bahwa mebagi utu semua. Selai itu juga membagi jia da haya jia 6 (mod 0), da membagi jia da haya jia 8 (mod ). Karea.. 96 memeuhi semua ogrueitas tersebut, maa membagi

15 DIGIT TERAKHIR isala a a -...a 0 adalah represetasi desimal dari bilaga bulat positif N. Digit terahir N adalah l(n) a 0 da utu, digit terahir adalah l (N) a -... a 0. Kosep sederhaa ii mucul dalam berbagai situasi. Sagat bergua megetahui digit terahir dari, dimaa utu,,..., 9: Da jelas bahwa jia l(n)0 maa l (N ) (0 sebaya ) da jia l(n) maa l(n ) utu semua. Cotoh Soal : Apaah digit terahir dari (... (((7 7 ) 7 ) 7 )... 7 )? Ada 00 buah 7 dalam formula tersebut. Solusi: Digit terahir dari bilaga desimal adalah sisa modulo 0. Searag (mod 0). Sehigga 7 7 (7 ).7-7 (mod 0) da (7 7 ) 7 (-7) 7 -(7 7 ) -(-7) 7 (mod 0) elajuta proses tersebut ita aa melihat bahwa ((7 7 ) 7 ) 7 ) 7 (mod 0) da secara umum ( (((7 7 ) 7 ) 7 ). 7 ) ± 7 (mod 0), dimaa tadaya jia jumlah emucula 7 adalah gajil da jia emucula 7 adalah geap. Jadi utu pertayaa diatas jawabaya adalah 7 Cotoh Soal : Berapa digit terahir dari 00? 5

16 Solusi: Dega megubah,, dst, perhituga meghasila deret,,, 8, 6,, 6, 8, 56, 5, 0, 08, 096, dst. Amati aga terahir dari setiap bilaga, ita medapata perulaga dari 6 8 pada mod 0,,,. Jadi jia 00, diperoleh 00 mod, yaitu memilii digit terahir 8. Cotoh Soal : Ketiga digit awal dari hasil peralia 00 x 5005 jia dijumlaha adalah? Solusi: Ii juga tida mugi dihitug maual. Perhatia bilaga dasarya da 5 yag jia dialia mejadi 0. Karea setiap pasag fator da 5 meghasila 0 berarti haya meambah 0 di digit teraa. Ada 00 pasag fatorfator tersebutg sehigga 00 x x Pejumlaha tiga digit awal 58 Cotoh Soal : Hituglah (80! x 8!) /(77! x 0!). Solusi: egguaa sifat sbb utu a da b bulat positif, a > b, maa a!/b! a.(a ).(a ) (b ). aa (80! x 8!) /(77! x 0!) (80!/77!) / (0!/8!) (80x79x78) / (0x9) (80/0) x (78/9) x 79 x x 79 6 yag dapat dihitug tapa alulator. Cotoh Soal 5: Jia da p adalah dua bilaga bulat, da p berharga gajil, maaah dari beriut ii bil gajil? (A) p (B) p (C) p (D) p 5

17 (E) (p )( p) Solusi : A bua, area (p) adalah gajil maa dari da p salah satu gajil da yag lai geap. Selisih atara da p pasti gajil sehigga jia ditambah mejadi geap. B bua area peralia atara suatu bilaga geap dega bilaga apapu aa mejadi geap. C bua area pagat bulat positif berapapu dari bilaga geap, tetap geap, da gajil tetap gajil, emudia gajil ditambah geap da diurag gajil mejadi geap. D bua area pagat bulat positif berapapu dari bilaga gajil tetap bilaga gajil, da jumlah dua bilaga gajil mejadi geap. E bear, area peralia atara dua bilaga gajil meghasila bilaga gajil. 7

18 DEFINISI REKURSIF Defiisi reursif adalah bagaima membagu sesuatu dari versi sederhaa dari hal yag sama. Defiisi reursif mempuyai dua bagia :. Kasus basis (base case) yag tida tergatug dega apapu. Kasus Kombiasi yag bergatug pada asus yag lebih sederhaa. Sebagai cotoh ita ambil defiisi reursif dari fatorial:, x 0 fac ( x) x. fac( x ), x > 0 Kasus basis dari cotoh diatas adalah fac(x) utu x0 da asus ombiasiya adalah f(x) x.fac(x-) utu x >0 Cotoh lai adalah deret Fiboacci, yag telah disiggug di bab sebelumya. isala ita memilii fugsi fib() yag megembalia bilaga fiboacci e-. aa dega cara reursif dapat ita defiisia bahwa: 0, 0 fib ( ), fib( ) fib( ), > Utu fugsi diatas asus basisya ada dua yaitu fib() 0 utu 0, da fib() utu. Sedaga asus ombiasiya adalah fib() fib(-) fib(-), >. Cara tradisioal utu medefiisia fugsi Fiboacci adalah dega megguaa da sudah diaggap sebagai defiisi iformal dari fugsi Fiboacci. Cotoh Soal : Jia didefiisia f().f(-) utu setiap > 0 da f(0) maa berapaah f(0)/(f(7).f(6))?

19 Solusi: Fugsi ii adalah fugsi fatorial yag defiisia secara reursif. Yaitu sama dega cotoh diatas (fugsi fac). Jadi f(0) 0!, f(7) 7! Da f(6) 6! Sehigga, 0!/7! ( )/( ) da (0.9.8) /(6.5...) Cotoh Soal : Jia suatu fugsi didefiisia f(x, y) x -y utu x da y dua bilaga real. aa f(, f(, )) adalah? Solusi: f(x, y) x -y maa f(, f(,) f(,.-.) f(, -7). (-7)(-7) SOAL LATIHAN:, Jia f ( ) f ( / ), geap utu bilaga bulat positif > 0. Berapaah f ( ), gajil, > f(008)? 9

20 DERET Ada dua macam deret yag serig mejadi topi, yaitu deret aritmatia da deret geometri. Kedua deret ii berbeda dalam hal defiisi suu beriutya terhadap suu sebelumya. Deret aritmatia adalah deret bilaga yag selisih suu-suu bersebelaha selalu tetap. Cotohya deret bilaga bulat:..., -, -, -, 0,,,,... isala U melambaga suu e dari deret aritmatia, maa U-U- b atau beda atar suuya. Suu pertama dari deret ii U ita misala a. aa aa berlau hal beriut: U a (-)b isala S adalah jumlah suu pertama, UUU... U, berlau S ( a U) dega ata lai S ( a ( ) b) Pembutia utu formula S ii sudah ita laua pada bab sebelumya. Selajutya ita aa membahas megeai deret geometri. Deret geometri adalah deret bilaga dimaa hasil bagi suu-suu bersebelaha selalu tetap. Cotoh deret geometri adalah sebagai beriut:,,, 8,... U/U- selalu meghasila, hal ii ita sebut sebagai rasio r. aa aa berlau U ar-, da S a( r ) r

21 Cotoh Soal :. Diberia dua deret bilaga R:,,,, 5, 6 S:, 5, 8,,, 7 Tujua persamaa yag meujua hubuga atara R da S? Solusi: Kita dapat lihat deret tersebut adalah deret aritmatia. ari ita lihat masig-masig deret mulai dari deret R. a r da b r, maa U r a r (-)b r (-).. Sedaga utu deret S. a s da b s, maa U s a s (-)b s (-) -. aa ita dapat lihat bahwa hubuga atara edua deret itu adalah S R -

22 KOBINATORIKA Kombiatorial adalah cabag matematia utu meghitug jumlah peyusua obje-obje tapa harus megeumerasi semua emugia susuaya. Kombiatorial merupaa bahasa yag petig dalam matematia disrit. Blaise Pascal (6-66) adalah seorag bagsawa Peracis yag membatia seluruh hidupya utu matematia, baha bisa disebut matematiawa terbai pada jamaya. Pada usia 7 tahu ia sudah meulis essai tetag erucut. Belum sampai usia 0 tahu ia mejadi salah seorag yag pertama meemua perhitugadalam meaia. Ia meiggal di usia 9 tahu, tetapi sebelumya telah beerja sama dega Pierre de Fermat meletaa dasar-dasar probabilitas. Dari osep-osep ombiatori Pasal meyusu segitiga Pascal yag diguaa utu meghitug bayaya cara memilih r usur dari usur yag ada. Selai itu, Pascal juga tertari pada probabilitas dari ejadia-ejadia yag jarag mucul. ejelag ahir hidupya ia berharap dapat mecari tahu probabilitas dari ejadia-ejadia semacam ii. Searag ita megguaa probabilitas yag Pascal embaga utu mempelajari eajaiba-eajaiba yag jarag mucul dari berbagai macam ejadia, seperti ecelaaa, erusaa mesi, da erusaa aibat cuaca buru. esipu sebagai mausia ita tida tahu pasti apa yag aa terjadi ati amu ahli-ahli statistia dapat megestimasi emugia dari ejadia-ejadia tertetu yag aa terjadi megguaa probabilitas (teori peluag/emugia). Baya dari para ahli matematia yag pertama ali megembaga teori probabilitas sebearya adalah orag-orag yag meyuai judi. erea berharap bahwa pemahama megeai probabilitas dapat meigata peluag merea utu memeaga permaia yag merea laua. Girolamo Cardao, salah seorag pejudi yag juga merupaa seorag professor dalam bidag matematia, meghitug probabilitas dari pelempara dadu tertetu da probabilitas dari pearia artu As dari seota artu. Ia memperlihata hasil erjaya dalam buuya yag berjudul Ludo Aelae (Boo of Games of Chace). Dalam buu ii, ia tida haya membicaraa emugia utu memeaga permaia saja tetapi juga meyaraa cara-cara yag meari utu bermai curag. isalya ia mejelasa bagaimaa caraya utu meigata peluag pearia artu tertetu dari sebuah ota artu dega cara meggosoya dega sabu. Baya aspe dalam ehidupa ita

23 didasara epada peluag yag mugi terjadi diluar jagaua ita. atematia dapat diguaa utu mempredisi peluag yag mugi dari ejadia-ejadia tersebut. ugi juga ahli-ahli eoomi megguaa statistia utu membatu merea mempredisia perubaha-perubaha dalam pasar-pasar uag atau bursa saham, yag dapat meyebaba peroleha ataupu ehilaga uag dalam jumlah yag sagat besar. Iilah yag meyebaba osep ombiatoria petig dalam pealara matematia. KONSEP DASAR PENCACAHAN Dalam ehidupa sehari-hari ita serig dihadapa dega masalah peghituga. isalya ada berapa cara yag dapat dilaua pada saat memasua sebuah elereg e dalam sebuah atug, begitu pula apabila memasua beberapa elereg e dalam beberapa atug, berapa cara memilih wail dari bebarapa elompo mahasiswa da masih baya lagi asus yag lai. Salah satu prisip dasar yag medasari perembaga probabilitas terutama yag terait dega masalah peghituga adalah osep dasar pecacaha. Ada dua perisip dasar pada osep dasar pecacaha yaitu prisip pejumlaha da prisip peralia PRINSIP PENJULAHAN (RULE OF SU) Apabila ita mempuyai dua buah himpua yag tida memilii usur bersama, maa jumlah aggota dari dua himpua ii adalah jumlah dari baya aggota dari masig-masig himpua. Defiisi 5.. Jia ada sebaya m cara utu memilih beda jeis A da ada cara utu memilih beda jeis B, maa total ada sebaya m cara utu memilih beda jeis A atau beda jeis B dega A B φ. Perisip ii disebut sebagai Perisip Pejumlaha. Secara umum apabila dalam suatu pelasaaa tugas diperoleh hal beriut: - Jia tugas I dilasaaa dega m cara - Jia tugas II dilasaaa dega m cara - Jia tugas e dilasaaa dega m cara

24 Dega syarat tugas yag diberia harus disjoit (salig asig), maa seluruh tugas dapat dilasaaa dega m m... m. Cotoh 5.. isala ada tujuh uliah yag berbeda yag ditawara di pagi hari da lima uliah yag berbeda yag ditawara di siag hari. aa ada sebaya 7 5 piliha bagi mahasiswa yag aa megambil haya satu uliah saja. PRINSIP PERKALIAN (RULE OF PRODUCT) Apabila dalam suatu prosedur (uruta pegerjaa) yag dapat dilaua dalam dua lagah yag salig lepas (tida bergatug). Jia lagah pertama ada sebaya m cara da lagah edua dapat dilaua dega cara maa prosedur tersebut dapat dilaua dega m cara. Defiisi 5.. Jia ada m cara utu memilih beda jeis A da utu setiap piliha tersebut ada cara utu memilih beda jeis B, maa total ada sebaya beda jeis A da satu jeis beda B. Perisip ii disebut Perisip Peralia. m cara utu memilih satu Secara umum apabila diberia suatu lagah yag terdiri dari beberapa tugas misala saja sampai sebaya tugas dega etetua beriut: - Jia tugas I dilasaaa dega m cara - Jia tugas II dilasaaa dega m cara - Jia tugas e dilasaaa dega m cara Dega pelasaaa yag salig lepas atara tugas satu da tugas yag lai, maa pasaga tugas dalam suatu lagah dapat dilasaaa dega m m... m cara. Cotoh 5.. Sebuah warug meyediaa meu yag terdiri dari jeis maaa (sate, soto, asi campur, da baso) da jeis miuma (Es Jeru, Es Teh, da Es Dega). Bayaya

25 macam hidaga (terdiri dari maaa da miuma) yag dapat disusu adalah sebagai beriut: Lagah pertama, ita memilih maaa yag bisa di laua dalam cara Lagah edua, ita memilih miuma yag bisa dilaua dalam cara, Sehigga bayaya macam hiadaga adalah sebaya cara. PERUTASI DAN KOBINASI Secara garis besar persoala pecacaha dapat dielompoa sebagai beriut: a. Pecacaha pola terurut dari beberapa beda, dalam hal ii susua (uruta) dari beda tersebut sagat diperhatia, jadi ab ba. b. Pecacaha pola yag ta terurut dari beberapa beda, dalam hal ii susua (uruta) dari beda tersebut tida diperhatia, jadi ab ba. Berdasara cara pegambila, elompo ii terbagi lagi e dalam dua bagia yaitu: - Pegambila dega pemgembalia/pegulaga. - Pegambila tapa pegembalia/tapa pegulaga Dalam ehidupa sehari-hari ita serig meghadapi masalah pegatura suatu obye yag terdiri dari beberapa usur, bai yag disusu dega mempertimbaga uruta sesuai posisi yag diigia maupu yag tida. isalya meyusu epaitiaa terdiri dari etua, seretaris da bedahara dimaa uruta utu posisi tersebut dipertimbaga atau memilih beberapa orag utu mewaili seelompo orag dalam megiuti suatu egiata yag uruta tida diperhatia. Dalam matematia, peyusua obye yag terdiri dari beberapa usur dega mempertimbaga uruta disebut Permutasi, sedaga yag tida memperhatia uruta disebut Kombiasi. 5

26 PERUTASI Dalam berapa cara tiga buah buu A, B, C yag berbeda dapat disusu secara teratur di atas sebuah meja? Cara yag palig sederhaa utu mejawab pertayaa ii adalah dega mecatat semua susua yag mugi dapat dibuat dega batua metode ruag. Persoala yag dihadapi sebetulya sama saja dega megisia ruag osog dega buu A, B, C. Ketiga ruag tersebut dapat digambara sebagai beriut. Bawah tegah atas Jia ruag pertama diisi dega salah satu dari etiga buu A, B, C maa aa terdapat tiga emugia cara utu megisiya. Ii berarti utu yag palig bawah ita dapat megisi dega memilih satu diatara tiga buah buu. Setelah meletaa satu buu pada loasi palig bawah maa ita haya dapat megisi ruag edua dega dua cara saja, area haya sisa dua buu saja yag dapat diguaa utu megisi ruag edua. Karea dua buu sudah diletaa maa utu pegisia ruag e tiga masih tersisa satu buu saja. egguaa prisip peralia maa hasilya etiga ruag tersebut dapat diisi dega 6 cara. Dari cotoh tersebut peyusua secara teratur berarti peyusua atau pegatura suatu elompo obje dalam suatu uruta (order) tertetu. Uruta peyusua atau pemiliha merupaa ciri has dari masalah permutasi. Defiisi 5.6. Permutasi sejumlah obje adalah peyusua obje tersebut dalam suatu uruta tertetu. Beriut aa dibicaraa terlebih dahulu permutasi dari obje yag berbeda tapa pegembalia obje yag telah terpilih. PERUTASI DARI -OBJEK YANG TERPILIH Dari cotoh peyusua buu diperoleh cara meyusu tiga buah buu yag berbeda adalah 6 cara, secara umum utu obje berbeda dapat dipermutasia dalam ( )( )...()()()! cara yag berbeda.

27 Defiis 5.7. Bila meyataa bilaga bulat positif maa hasil peggadaa bilaga tersebut dari sampai dega diamaa fatorial da dilambaga dega!. Teorema 5.8. Permutasi dari eseluruha obje yag berbeda adalah jumlah cara peyusua dari suatu elompo yag terdiri dari obye yag berbeda edalam sebaya ruag, secara eseluruha mejadi! da dilambaga sebagai P (, )! PERUTASI SEBANYAK r DARI OBJEK Defiisi 5.9. Pegatura atau peyusua sebaya r obye yag diambil dari suatu elompo obye yag terdiri dari obye yag berbeda diamaa permutasi sebaya r dari obje yag berbeda dimaa r da secara simbolis permutasi tersebut diotasia sebagai P (, r ). Teorema 5.0. Jumlah permutasi sebaya r dari obje yag berbeda dimaa! pegambila r tapa pegulaga adalah P(, r). ( r)! r da Cotoh 5.. Dari 7 orag aa aa disusu suatu peragat elas yag terdiri dari etua, seretaris da bedahara. Berapa cara yag dapat dilaua utu memilih peragat elas tersebut? Persoala ii dapat diselesaia dega permutasi. Dari soal dietahui 7 da r. Jadi 7! 7! bayaya cara memilih peragat elas adalah P( 7,) 0cara. (7 )!! PERUTASI KELILING (CIRCULAR PERUTATION) Defiisi 5.. Permutasi suatu elompo obje yag membuat suatu ligara diamaa permutasi elilig (Circular Permutatio). 7

28 Bila suatu elompo obje disusu secara teratur dalam sebuah ligara maa permutasi obje yag bersaguta sebetulya haya mempersoala edudua relatif obye-oye bila melitasi ligara dalam syarat tertetu. Peyusua obye A, B, C dalam susua meligar beriut diaggap sama. Gambar 5.. Dalam persoala tetag permutasi elilig, hal yag terpetig adalah edudua obje yag tertetu relatif terhadap obje yag lai. Utu mecari jumlah permutasi dalam susua elilig tersebut ita harus berusaha meetua terlebih dahulu edudua salah satu obje secara tetap. Kemudia dilajuta meghitug jumlah permutasi dari obye yag lai seperti apabila obye tersebut tersusu berjajar. Teorema 5.. Permutasi elilig dari obye apabila obye tersebut disusu dalam sebuah ligara dapat disusu secara teratur dalam ( )! cara. Teorema 5.. Permutasi elilig r dari obye apabila r obye tersebut disusu dalam sebuah! ligara dapat disusu secara teratur dalam P(, r) cara. r( r)! Cotoh 5.5. Ada orag yag aa dudu di dalam tiga buah bagu yag disusu meligar di tama. Ada berapa macam cara posisi dudu yag dapat dilaua apabila disyarata bahwa jia peempata yag diperoleh dari peempata lai dega memidaha seseorag r tempat dudu searah jarum jam, peempata tersebut diaggap ideti? Terlebih dahulu ita yataa eempat orag tersebut sebgai A, B, C, D. Karea peempata yag diperoleh dega rotasi diaggap sama maa lagah pertama ita bisa meempata A secara

29 sembarag. Utu meempata dari orag sisaya ita bisa meguruta merea emudia meletaaya dalam uruta searah jarum jam dari A. Utu meempata dari orag dapat diperoleh dega sebaya C(,) cara. Berarti ada posisi yag sama (ideti). Sedaga utu memilih diatara orag dapat dilaua dega sebaya P(,) cara. Jadi bayaya cara dudu meligar yag dapat dilaua oleh eempat P(,) orag tersebut adalah 8 cara. PERUTASI SEBANYAK r DARI OBJEK DENGAN PENGEBALIA OBJEK YANG TERPILIH Teorema 5.6. Permutasi sebaya r dari obje dega pegembaliam obje yag terpilih adalah jumlah permutasi dari suatu elompo yag terdiri dari obye da yag diambil sealigus sebaya r dega pegembalia obje yag telah terpilih dilambaga dega R r (, r) dega etetua r da merupaa bilaga bulat positif. PERUTASI SEBANYAK r DARI OBYEK YANG TIDAK SELURUHNYA DAPAT DIBEDAKAN Secara ituitif jumlah pemiliha obye yag dapat dibedaa tetuya lebih baya dari pada jumlah pemiliha dimaa terdapat beberapa himpua obye yag sama (tida dapat dibedaa). isalya umpula { a a, a}, terdiri dari usur yag tida dapat dibedaa haya dapat dipermutasia dalam cara saja. Sedaga apabila ita bedaa usur himpua tersebut mejadi {, a a } a maa jumlah permutasiya aa mejadi sebaya!, 6. Jadi apabila dibadiga maa jumlah permutasiya berurag higga /6 dari jumlah semula apabila himpua { a, a a } diubah sedemiia higga mejadi { a a, a},, sehigga tida bisa dibedaa dari aggota himpua yag satu dega aggota himpua yag lai. Teorema 5.7. Jia terdapat suatu elompo yag terdiri dari obye dimaa merupaa umpula obje yag sama, merupaa umpula obje yag sama, da seterusya higga merupaa umpula obje yag sama, sedaga... maa jumlah 9

30 permutasi dari obye yag meliputi seluruh obye di atas adalah sebaya L!!! L! Cotoh 5.8. Dalam berapa caraah ata ISSISSIPPI dapat dipermutasia? ISSISSIPPI tersusu dari huruf yag terdiri dari, I, S da P. Dega sediriya diperoleh,,,, da. Jadi permutasi huruf di atas diperoleh: KOBINASI!!!!! 650 cara. Perbedaa dasar atara permutasi da ombiasi terleta pada diperhatia atau tidaya suatu uruta dalam pemiliha seragaia obye. Permutasi memberia teaa pada uruta pemiliha sedaga ombiasi tida memperhatia uruta pemiliha. Defiisi 5.9. Kombiasi dari sejumlah obje merupaa cara pemiliha obje yag bersaguta tapa memperhatia uruta obje itu sediri. Susua ABC, BAC, ACB, BCA, CAB da CBA diaggap sama. Cotoh 5.0. Terdapat empat mata uliah yag ditawara epada Adi. Karea IP-ya ecil, Adi haya bisa megambil dua dari empat mata uliah yag ditawara. Ada berapa cara pemiliha yag dapat dilaua oleh Adi? Cara : isala empat mata uliah tersebut diberi ama dibetu pasaga sebagai beriut:,, da. Dapat,,,

31 ,,,,, Jelas terdapat sebaya pasaga dari uruta ii. Tapi area adaya pasaga yag sama mucul dua ali maa diperoleh bayaya pemiliha adalah 6 cara. Cara : Dibetu pasaga sebagai beriut:,,,,,, } Pasaga ii dapat ditulis sebagai 6 6 cara. Jia diperluas maa diperoleh ) ( cara. Utu pegambila tiga mata uliah diperoleh daftar sebagai beriut:,,,,. Jadi bayaya pasaga beruruta yag diawali dega adalah buah yaitu },.

32 Jadi bayaya pasaga beruruta yag diawali dega adalah buah. Jadi. Secara umum maa diperoleh persamaa r r L r r r r r r Iilah yag disebut pemiliha sebaya dari obye yag berbeda. KOBINASI SEBANYAK r DARI OBJEK YANG BERBEDA. Defiisi 5.. Pemiliha suatu elompo terdiri dari r obye yag mugi dipilih dari suatu elompo yag terdiri dari obye berbeda tapa memperhatia uruta pegambila dega 0 < r < disebut ombiasi r dari obye da diotasia C(, r) atau. r isala r merupaa bilaga bulat o egatif. Dega suatu ombiasi- r himpua S dega aggota, dimasud sebagai suatu pemiliha ta terurut dari r obye dari aggota S. Dega ata lai, suatu ombiasi- r dari S merupaa himpua bagia dari S dega r aggota. Jia S { a, b, c, d} maa { a, b, c}, { a, b, d}, { a c, d} { b c, d},,, merupaa empat ombiasi- dari S. Notasi C (, r) meujua jumlah ombiasi-r himpua dega aggota. Sehigga jia r > maa C (, r) 0!. Jia 0, da r merupaa bilaga bulat positif, maa C ( 0, r) 0. Utu alasa emudaha lebih lajut dibuat suatu esepaata bahwa C ( 0,0). Teorema 5.. Kombiasi sebaya r dari obye yag berbeda adalah jumlah ombiasi dari obye yag berbeda da yag dipilih sealigus sebaya r adalah! r. r!( r)!

33 Tiap ombiasi dari obye yag berbeda da yag diambil sealigus sebaya r aa meciptaa sebaya r! permutasi area tiap elompo yag terdiri dari r obye tersebut dapat dipermutasia diatara merea sediri dalam r! cara. Oleh area itu diperoleh P(, r)! bahwa r! P (, r). Jadi, dega 0 < r <. r r r! r!( r)! Cotoh 5.. Diberia himpua bilaga H {,,,,, 00}, ada berapa cara memilih bilaga diatara aggota himpua tersebut sehigga jumlahya habis dibagi tiga. Solusi Betu himpua-himpua bagia H dega aggota-aggotaya jia dibagi tiga aa bersisa sebaya bilaga. Diperoleh : H 0 {, 6, 9,, 5,, 00} H {,, 7, 0,,. 98} H {, 5, 8,,,, 99} Pegambila bilaga yag jumlahya habis dibagi tiga dapat dilaua dega cara : - pilih diatara aggota-aggota H 0 diperoleh sebaya - pilih diatara aggota-aggota H diperoleh sebaya 00 cara 00 cara - pilih diatara aggota-aggota H diperoleh sebaya - pilih aggota H 0 diperoleh sebaya 00 cara, 00 cara

34 pilih aggota H diperoleh sebaya 00 cara, pilih aggota H diperoleh sebaya 00 cara. Karea terjadi bersama-sama dega megguaa prisip peralia diperoleh pegambila sebaya cara. Jadi total cara memilih tiga bilaga sehigga jumlahya habis dibagi tiga adalah cara. Teorema 5.. Utu setiap r berlau r r. Hal ii dapat dilihat pada tabel ombiatorial beriut: Tabel

35 5 Pada baris e- :. Pada baris e-5 : Teorema 5.5. Adaia da r adalah dua bilaga bulat yag memeuhi ) ( r maa berlau bahwa : r r r. TEOREA BINOIAL DAN ULTINOIAL Teorema Biomial Sebelum ita membahas tetag Teorema Biomial, aa dipereala dulu tetag Koefisie Biomial. Koefisie Biomial disusu berdasara defiisi ombiatori. Hasil susua dari ombiatori yag bersesuaia dalam tigat orde tertetu dalam oefisie biomial aa meyusu segitiga Pascal. Selajutya osep segitiga Pascal tersebut dipaai utu meyelesaia asus yag lebih omples. Dari teorema-teorema dalam sub bab ombiasi sebelumya diperoleh tabel beriut: Pasaga r ii disebut oefisie biomial. Pasaga r bisa disusu dega susua beriut yag emudia dieal sebagai segitiga pascal.

36 Batas dari segitiga itu terdiri dari bilaga-bilaga da ilai-ilai di dalamya merupaa hasil pejumlaha dari dua bilaga diatasya, idetitas yag dihasila dari suatu proses peghituga tersebut idetitas ombiatorial, da argume yag megarah pada pembetuaya disebut argume ombiatorial. Utu selajutya aa dibahas tetag Teorema Biomial. Teorema 5.6. (Teorema Biomial) Jia adalah bilaga bulat positif, maa utu setiap a da b dipeuhi persamaa ( a b) 0 a Cotoh 5.7. b. Jabara ( x y) dega megguaa teorema biomial. Jawaba : sesuai dega teorema biomial, ita ambil maa ita dapata : a x, b y da,

37 7 ( ) ( ) b a y x ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )( ) ( ) y xy y x y x x y y x y x y x x y x y x y x y x y x b a b a b a b a b a Cotoh 5.8. Carilah oefisie dari 5 b a dalam pejabara ( ) 9 b a. Solusi : suu yag melibata 5 b a mucul dalam teorema biomial dega megambil 9 da b a b a b a Sehiga oefisie dari 5 b a adalah 6. Bertiut persamaa-persamaa yag merupaa hasil pegembaga teorema Biomial.. 0. dega r r 0

38 0 6. r r r... r r yag berseawa dega r r 0... Teorema ultiomial r r Berapa baya bilaga yag terdiri dari 0 digit dapat dibuat dega megguaa bilaga,,,,,,,,,? Bayaya cara meempata 0 bilaga e dalam 0 tempat dapat dilaua dega 0! cara. Aa tetapi bilaga-bilaga tersebut dapat dielompoa e dalam gologa yaitu bilaga ada buah, bilaga ada buah, bilaga ada buah da bilaga ada buah. Karea uruta bilaga yag sama dalam satu gologa memilii ilai yag sama maa 0! harus dibagi dega bayaya cara 0! peempata bilaga,, da. diperoleh. 600 cara. Cara lai yag dapat di!!!! tempuh adalah dega megguaa ombiasi yag diperumum yaitu: - eletaa bilaga e dalam 0 ota dapat ditempuh dalam 0 cara. - eletaa bilaga e dalam 6 ota yag tersisa dapat ditempuh dalam 6 cara. - eletaa bilaga e dalam ota yag tersisa dapat ditempuh dalam cara. - eletaa bilaga e dalam ota yag tersisa dapat ditempuh dalam cara. Karea ejadia terjadi bersama-sama maa cara megatur 0 aga tersebut e dalam 0 digit adalah 0 6 0! Secara umum jia r da!!!!,,, r adalah bilaga bulat dega... r,...,, maa

39 bayaya cara meletaa II bilaga e dalam r ota adalah!... r!!... r Betu iilah yag di eal sebagai Koefisie ultiomial. Espasi biomial dapat diperumum mejadi espasi multiomial yaitu: ( a a a... ar ) ( a a a... a )...( a a a... a ) r r sebaya ali.... r,... r 0... r a i a... a Sifat Koefisie ultiomial adalah r r.! r,... r,... r... r Cotoh 5.9. Tetua oefisie x y z pada espasi ( x z) 6 y. Jawaba Dari soal dietahui 6,,, sedaga oefisie x, y (), da z. Koefisie dari x y z pada espasi ( x z) 6 y adalah 6 6!!.!.! ()( )() ( ) ( 0). Teorema 5.0. (Teorema ultiomial) Utu suatu bilaga bulat positif, maa utu setiap bilaga real X, X, X, X,..., X t aa berlau : ( X X X... X t X )... t t... t X X X... Xt dega syarat 9

40 Cotoh 5... Expasia betu ( X X sehigga ada dapat meetua 7 X X X 5 ) ( X 5 oefisie X X X ) 7 7! Solusi : oefisie ( X X X X 5 ) adalah 0 0!0!!!!. Bila yag diespasia ( X X X ) 6 maa tetua oefisie 5 X X X. 6 Solusi: oefisieya ( ) ( ) ( 5) Tetua oefisie x y z pada espasi ( x z) 6 y. Solusi: Dari soal dietahui 6,,, sedaga oefisie x, y (-), da z. Koefisie dari x y z pada espasi ( x z) 6 y adalah 6 6!!.!.! ()( )() ( ) ( 0). PIGEONHOLE PRINCIPLE/PERINSIP SARANG ERPATI Pigeohole Priciple atau Prisip Sagar erpati pertama ali diyataa oleh ahli matematia dari Jerma yag berama Joha Peter Gustav Lejeue Dirichlet pada tahu 8 sehigga prisip ii juga dieal dega istilah Prisip Laci Dirichlet. Jia seawaa merpati terbag edalam suatu himpua sarag merpati dimaa dalam asus ii diasumsia bahwa jumlah merpati lebih baya dari jumlah saragya maa palig sediit dua merpati harus terbag e dalam sarag yag sama. Dega ata lai jia ada 6 burug merpati yag ditempata e dalam 5 rumah, maa salah satu rumah pasti ditempati oleh lebih dari satu burug.

41 Teorema 5.. Jia di dalam bilaga asli N da atau lebih obye didistribusia e dalam himpua maa palig sediit satu diatara himpuatersebut pasti terdiri dari palig sediit dua obye. Geeralisasi dari teorema tersebut adalah: Jia da adalah bilaga asli da sejumlah obye aa didistribusia e dalam himpua maa palig sediit satu diatara himpua tersebut pasti memuat palig sediit obye. Cotoh 5.. Jia ada 67 orag disuatu ruaga maa palig sediit dua diataraya memilii taggal da bula elahira yag sama. Cotoh.. Jia 5 surat didistribusia e dalam 5 ota surat maa palig sediit satu diatara ota surat tersebut pasti memuat palig sediit sejumlah 0 surat. Beriut aa diberia beberapa cotoh permasalaha yag dapat diselesaia dega megguaa prisip pigeohole. Cotoh 5.5. Seorag pemai catur hadal mempuyai watu miggu utu megiuti turame. Sebagai persiapa ia igi berlatih setiap hari dega memaia sediitya permaia catur (gim), tetapi tida igi lebih dari ali gim dalam semiggu. Butia bahwa ia perah melaua permaia sebaya tepat ali gim dalam beberapa hari berturuta. Solusi: Tulis a sebagai jumlah gim yag dimaia pada hari pertama, a sebagai jumlah gim yag dimaia pada hari pertama da edua, a jumlah gim yag dimaia sampai dega hari etiga da seterusya. Diperoleh barisa bilaga a, a, a, a,...a77 terdiri dari aga yag berbeda-beda da semai memesar. Aga 77 berasal dari latiha selama miggu

42 (77 hari). Berdasara syarat bahwa setiap muggu tida boleh lebih dari gim maa diperoleh a. Jadi ita memilii barisa 77 a < a < a < a <... < a77 da diperoleh pula a < a < a < a <... < a77 5 Aga diperoleh dari yag diberia. Bilaga a... a77, a, a,... a77, a, a, a, adalah 5 bilaga bulat yag terleta di atara da 5. Oleh area itu ada dua bilaga yag sama. Dua bilaga yag sama ii pasti dalam betu a a utu i j suatu j < i. Oleh area itu pada hari e j sampai hari e i, ahli catur bermai sebaya ali permaia PERINSIP INKLUSI DAN EKSLUSI Berapa baya aggota di dalam gabuga dua buah himpua A da B? Gabuga atara dua buah himpua meghasila himpua baru yag eleme-elemeya berasal dari himpua A da B. Himpua A da himpua B memilii emugia elemeeleme yag sama. Bayaya eleme bersama atara A da B adalah A B. Setiap usur yag sama tida dihitug dua ali, seali pada A da seali pada B, mesi diaggap satu eleme di dalam A B. Karea itu,jumlah eleme hasil peggabuga seharusya adalah jumlah eleme di masig-masig himpua diuragi dega jumlah eleme di dalam irisaya, atau ada berapa aggota dalam gabuga dua himpua higga? A B A B A B

43 Prisip ilusi-eslusi dapat dirapata utu operasi lebih dari dua himpua, Utu tiga buah himpua A, B, da C, berlau teorema beriut : Teorema 56. isala A, B, da C adalah himpua berhigga, maa C B A berhigga da C B A C B C A B A C B A C B A. Selajutya jia dilaua geeralisasi utu r buah himpua maa aa diperoleh teorema beriut: Teorema 5.7. isala A,A... A r adalah himpua berhigga, maa berlau r r r j i j i r j i j i i i r A A A A A A A A A A A A < < <.. ) ( Cotoh 5.8. Ada berapa bilaga bulat positif lebih ecil atau sama dega 00 yag habis dibagi 6 atau 9? Solusi: isala A adalah himpua bilaga bulat dari sampai 00 yag habis dibagi 6 da B adalah himpua bilaga bulat dari sampai 00 yag habis dibagi 9. Dega megguaa prisip eslusi, bayaya bilaga bulat dari sampai 00 yag habis dibagi 6 atau 9 adalah B A B A B A Cotoh 5.9. Sebaya orag mahasiswa megambil uliah Bahasa Iggris, 879 orag megambil uliah Bahasa Peracis, da megambil uliah Bahasa Jerma. Sebaya 0 orag

44 megambil uliah Bahasa Iggris da Peracis, orag megambil uliah Bahasa Iggris da Jerma, da orag megambil uliah Bahasa Peracis da Bahasa Jerma. Jia 09 orag megambil palig sediit satu buah uliah Bahasa Iggris, Bahasa Peracis, da Bahasa Jerma, berapa baya mahasiswa yag megambil uliah etiga buah bahasa tersebut? Solusi: isala, I himpua mahasiswa yag megambil uliah Bahasa Iggris P himpua mahasiswa yag megambil uliah Bahasa Peracis. J himpua mahasiswa yag megambil uliah Bahasa Jerma. maa, I, P 879, J I P 0, I J, P J da I P J 09 Dega megguaa prisip ilusi-eslusi diperoleh: I P J I P J I P I J P J I P J memberia I P J sehigga I P J 7. Jadi, ada 7 orag mahasiswa yag megambil etiga buah uliah Bahasa Iggris, Peracis, da Jerma. SOAL-SOAL LATIHAN. Bayaya bilaga bulat positif di atara 00 da 000 yag merupaa elipata dari 6 atau 7 tetapi tida eduaya adalah. Dari lomba matematia asioal yag terdiri dari peserta lai-lai da perempua yag jumlahya urag dari sama dega 006 peserta. Jumlah peserta lai-lai lebih baya dari peserta perempua. Jia peluag juara da adalah dari jeis elami yag sama adalah ½, berapa jumlah peserta perempua?. Betu sederhaa dari, dega! adalah... ( )!!

45 . A, B, C da D bersama-sama bermai bridge. Setiap pemai dibagia artu. Bayaya emugia pembagia artu jia A da B memilii semua artu As adalah 5. Diberia sebuah segi sepuluh oves dega sifat tida ada tiga diagoalya yag berpotoga pada satu titi di dalam daerah segi sepuluh tersebut. Dapat dibagi mejadi berapa ruas garisah diagoal-diagoal itu oleh titi-titi potogya? 6. buah beteg disebar pada papa catur beruura 8 8. Butia bahwa dapat diambil 5 beteg dega sifat tida ada di atara merea yag salig meyerag. 7. Nomor telepo di Kota alag terdiri dari eam aga. Bayaya omor telepo di ota itu yag habis dibagi 5 adalah Lima orag pemuda pergi berereasi megguaa sebuah mobil. obil yag diguaa memilii tempat dudu di depa (termasu pegemudi) da tempat dudu di belaag. Dari elima orag pemuda tersebut haya dua orag yag bisa mejadi pegemudi. Baya cara merea dudu adalah Sebuah elompo terdiri dari 005 aggota. Setiap aggota memegag tepat satu buah rahasia. Setiap aggota dapat megirima surat epada aggota lai maapu utu meyampaia seluruh rahasia yag telah dipegagya. Bayaya surat yag perlu diirima agar semua aggota elompo megetahui seluruh rahasia adalah. 0. Di dalam sebuah ota terdapat buah bola, masig-masig beromor,, da. Aggi megambil sebuah bola secara aca, mecatat omorya da megembaliaya embali e dalam ota. Hal yag sama ia laua sebaya ali. isala jumlah dari eempat omor bola yag terambil adalah. Berapaah peluag bahwa bola yag terambil selalu beromor? 5

46 EBENTUK ODEL ARITATIKA/ATEATIKA Dalam problem solvig, serigali diperlua tahapa pemodela masalah yag sebagia megguaa model matematia/aritmatia da meyederhaaaya sehigga mejadi model yag lebih sederhaa da siap diomputasia dalam betu algoritma. odel yag tida tepat beraibat pada egagala dalam pemecaha masalah. Cotoh:. Uag Amir lebih baya dari uag Ali. Jia dijumlaha uag eduaya lebih dari 50 ribu rupiah, semetara selisih uag Amir dega uag Ali lebih dari 0 ribu rupiah. Berapaah uag Amir yag palig tepat? odel permasalaha: Uag Amir x, Uag Ali y, da dari desripsi diatas diperoleh: Pers-I : x > y Pers-II : x y > Pers-III : x y > Pers-I da Pers-III meghasila Pers-IV : x y > Jia Pers-II da Pers-IV dijumlaha meghasila: x > aa, x > Seorag igi memasag ila sebaya baris utu mejual baragya. Utu hari pertama ia harus membayar Rp 50,- tiap baris. Utu 5 hari beriutya ia harus membayar Rp 50,- tiap baris, da utu sehari-hari beriutya ia harus membayar Rp 00,- tiap baris. la membayar Rp 6.000,-. Berapa hari Ila itu dipasag?. Persis tiga tahu sebelum Aisa lahir adalah tahu 980-x. Jadi ulag tahu e-0 Aisa jatuh pada tahu?. Tiga orag diberi tugs. asig- masig dari merea dibayar Rp. 75,-, Rp. 00,-, Rp. 5,- tiap jamya. erea meerima uag sebesar Rp ,- setelah meyelesaia

47 tugas tersebut. Bila merea beerja 7 jam dalam sehari. Da 6 hari dalam semiggu. Berapa migguah tiga orag tersebut beerja Sebuah tes diiuti oleh 60 siswa da ilai dari 0 sampai dega 00, haya siswa yag medapat ilai lebih besar atau sama dega 80. berapa ilai rata rata terecil yag mugi bagi e 60 siswa? 7

48 KONTEKS ASALAH Kotes dari soal perlu diperhatia da otes tersebut adag adag haya tersirat saja. Yag dimasud dega otes di sii adalah pemahama umum aa sesuatu yag sewajar ya dietahui pula. Cotoh: Jia loceg berdetag setiap deti, dalam jumlah detag yag sesuai watu yag dituju a, maa tepat pada puul berapa detag terahir yag meujua jam 6? Apaah puul 6:00:06? Salah, seharusya puul 6:00:05 area detagdetag tsb pada puul 6:00:00, puul 6:00:0, puul 6:00:0, puul 6:00:0, puul 6:00:0 da puul 6:00:05!! Kotes disii adalah detag pertama terjadi pada tepat puul 6, da peomora deti/meit dimulai dari 0,,... dst.

49 BERPIKIR SECARA CERDAS Jia meghadapi suatu masalah omputasi yag elihataya tida mugi, pasti ada sesuatu di bali itu!! Dapatalah dega batua pemahama aa sifatsifat operasi aritmatia utu medapata model matematis yag lebih sederhaa. Cotoh Soal : Berapa digit terahir dari 5055? Solusi: Dega megubah,, dst, perhituga meghasila deret, 9, 7, 8,, 79, 87, 656, 968 dst. Amati aga terahir dari setiap bilaga, ita medapata perulaga dari 9 7 pada mod 0,,,. Jadi jia 5055, diperoleh 5055 mod, yaitu memilii digit terahir 7. (Bisa dilihat pada pembahasa digit terahir di teori bilaga) Cotoh Soal : Ketiga digit awal dari hasil peralia 00 x 5005 jia dijumlaha adalah? Solusi: lihat pada materi digit terahir di teori bilaga Cotoh Soal : Tetua pejumlaha.!.!.!... (-).(-)! Diyataa dalam dega! (-)(-)..... Solusi: 9

50 LATIHAN SOAL ARITATIKA DAN KOBINATORIKA. Seorag igi memasag ila sebaya baris utu mejual baragya. Utu hari pertama ia harus membayar Rp 50,- tiap baris. Utu 5 hari beriutya ia harus membayar Rp 50,- tiap baris, da utu sehari-hari beriutya ia harus membayar Rp 00,- tiap baris. la membayar Rp 6.000,-. Berapa hari Ila itu dipasag?. Persis tiga tahu sebelum Aisa lahir adalah tahu 980-x. Jadi ulag tahu e-0 Aisa jatuh pada tahu?. Suatu seri aga terdiri dari aga selajutya adalah:. Selisih atara bilaga terbesar da terecil dari bilaga yag terbetu dari aga (digit) yag dapat dibuat yag habis dibagi adalah : 5. ari berusia 5 tahu lebih tua dari pada Joi. Joi berusia tahu lebih muda daripada Parto. Berapa tahuah ari lebih tua dari Parto? 6. Joo mempuyai uag sebaya setegah dari uag Boo. Jia Boo memberia Rp. 5,00 epada Joo, maa Joo aa mempuyai uag Rp.,00 lebih sediit daripada uag terahir Boo. Berapaah jumlah uag merea? 7. Seorag Pedagag membeli buu dari peyalur di awasa Pasar Ciapudug, Badug seharga Rp , dia harus meyisaa biaya ogos sebesar 0%. Selai itu dia juga harus meyisaa eutugasebesar Rp per b uuya. Harga jual buu tersebut aa ai berapa perse jia dibadiga harga beliya? 8. ((80x79x...xx) (8x7x...xx))/((77x76x...xx) (0x9x...xx)) Ibu Dia sedag mecoba utu membua usaha baery disebuah ruo di perumaha elit di awasa Cibubur. Dari resep yag ia pelajari, utu suatu campura adoa browies uus diperlua ½ cagir terigu da ½ cagir air. Bila teryata sisa tepug terigu yag tersisa di lemari tiggal ¾ cagir, berapa cagirah air yag diperlua? 0. Berapa baya segi empat yag terbetu dari tabel beruura x?. Jia adalah sebuah bilaga bulat gajil, maa peryataa yag bear adalah: (i) pasti gajil (ii) pasti geap (iii) pasti gajil (iv) pasti geap

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 5

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 5 Mata Kuliah : Matematia Disrit Program Studi : Tei Iformatia Miggu e : 5 KOMBINATORIAL PENDAHULUAN Persoala ombiatori bua merupaa persoala baru dalam ehidupa yata. Baya persoala ombiatori sederhaa telah

Lebih terperinci

MASALAH DAN ALTERNATIF JAWABAN DALAM MATEMATIKA KOMBINATORIK. Masalah 1 Terdapat berapa carakah kita dapat memilih 2 baju dari 20 baju yang tersedia?

MASALAH DAN ALTERNATIF JAWABAN DALAM MATEMATIKA KOMBINATORIK. Masalah 1 Terdapat berapa carakah kita dapat memilih 2 baju dari 20 baju yang tersedia? Kartia Yuliati, SPd, MSi MASALAH DAN ALTERNATIF JAWABAN DALAM MATEMATIKA KOMBINATORIK Masalah Terdapat berapa caraah ita dapat memilih baju dari 0 baju yag tersedia? Cara Misala baju diberi omor dari sampai

Lebih terperinci

MACAM-MACAM TEKNIK MEMBILANG

MACAM-MACAM TEKNIK MEMBILANG 0 MACAM-MACAM TEKNIK MEMBILANG ATURAN PERKALIAN Beriut ii diberia sebuah dalil tetag peetua baya susua yag palig sederhaa dalam suatu permasalaha yag beraita dega peluag. Dalil 2.1: ATURAN PERKALIAN SECARA

Lebih terperinci

MAKALAH TEOREMA BINOMIAL

MAKALAH TEOREMA BINOMIAL MAKALAH TEOREMA BINOMIAL Disusu utu memeuhi tugas mata uliah Matematia Disrit Dose Pegampu : Dr. Isaii Rosyida, S.Si, M.Si Rombel B Kelompo 2 1. Wihdati Martalya (0401516006) 2. Betha Kuria S. (0401516012)

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT PROPINSI 2011 OLEH :SAIFUL ARIF, S.Pd (SMP NEGERI 2 MALANG)

PEMBAHASAN SOAL OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT PROPINSI 2011 OLEH :SAIFUL ARIF, S.Pd (SMP NEGERI 2 MALANG) PEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP A. ISIAN SINGKAT SELEKSI TINGKAT PROPINSI TAHUN 011 BIDANG STUDI MATEMATIKA WAKTU : 150 MENIT 1. Jia x adalah jumlah 99 bilaga gajil terecil yag lebih besar

Lebih terperinci

MODUL BARISAN DAN DERET

MODUL BARISAN DAN DERET MODUL BARISAN DAN DERET SEMESTER 2 Muhammad Zaial Abidi Persoal Blog http://meetabied.wordpress.com BAB I. PENDAHULUAN A. Desripsi Dalam modul ii, ada aa mempelajari pola bilaga, barisa, da deret diidetifiasi

Lebih terperinci

BARISAN DAN DERET. U n = suku ke-n Contoh: Barisan bilangan asli, bilangan genap, bilangan ganjil, dan lain-lain.

BARISAN DAN DERET. U n = suku ke-n Contoh: Barisan bilangan asli, bilangan genap, bilangan ganjil, dan lain-lain. BARIAN DAN DERET A. Barisa Barisa adalah uruta bilaga yag memilii atura tertetu. etiap bilaga pada barisa disebut suu barisa yag dipisaha dega lambag, (oma). Betu umum barisa:,, 3, 4,, dega: = suu pertama

Lebih terperinci

Gambar 3.1Single Channel Multiple Phase

Gambar 3.1Single Channel Multiple Phase BAB III MODEL ANTRIAN PADA PEMBUATAN SIM C. Sigle Chael Multiple Phase Sistem atria sigle chael multiple phase merupaa sistem atria dimaa pelagga yag tiba, dapat memasui sistem dega megatri di tempat yag

Lebih terperinci

BAB 6 NOTASI SIGMA, BARISAN DAN DERET

BAB 6 NOTASI SIGMA, BARISAN DAN DERET BAB 6 NOTASI SIGMA, BARISAN DAN DERET A RINGKASAN MATERI. Notasi Sigma Diberia suatu barisa bilaga, a, a,..., a. Lambag deret tersebut, yaitu: a = a + a +... + a a meyataa jumlah suu pertama barisa Sifat-sifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Tujuan dan Sasaran. C. Ruang Lingkup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Tujuan dan Sasaran. C. Ruang Lingkup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belaag Kombiatoria mempuyai beberapa aspe, yaitu eumerasi, teori graf, da ofigurasi atau peyusua. Eumerasi membahas peghituga susua berbagai tipe. Sebagai cotoh: (i) meghitug

Lebih terperinci

MASALAH DISTRIBUSI BOLA KE DALAM WADAH SEBAGAI FUNGSI ATAU KUMPULAN FUNGSI

MASALAH DISTRIBUSI BOLA KE DALAM WADAH SEBAGAI FUNGSI ATAU KUMPULAN FUNGSI Vol. 11, No. 1, 45-55, Juli 2014 MASALAH DISTRIBUSI BOLA KE DALAM WADAH SEBAGAI FUNGSI ATAU KUMPULAN FUNGSI Fauziah Baharuddi 1, Loey Haryato 2, Nurdi 3 Abstra Peulisa ii bertujua utu medapata perumusa

Lebih terperinci

Deret Positif. Dengan demikian, S = 1: Kemudian untuk deret lain, misalkan L = : Maka

Deret Positif. Dengan demikian, S = 1: Kemudian untuk deret lain, misalkan L = : Maka oi eswa (fmipa-itb) Deret Positif Deret (ta berhigga) adalah ugapa berbetu a + a + a 3 + a 4 + dega a i disebut suu. Pejumlaha ii berbeda dega pejumlaha dua, tiga, atau berhigga bilaga. Maa, ita perlu

Lebih terperinci

Representasi sinyal dalam impuls

Representasi sinyal dalam impuls Represetasi siyal dalam impuls Represetasi siyal dalam impuls adalah siyal yag diyataa sebagai fugsi dari impuls atau sebagai umpula dari impuls-impuls. Sembarag siyal disret dapat diyataa sebagai pejumlaha

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. gamma, fungsi likelihood, dan uji rasio likelihood. Misalkan dilakukan percobaan acak dengan ruang sampel C.

BAB II LANDASAN TEORI. gamma, fungsi likelihood, dan uji rasio likelihood. Misalkan dilakukan percobaan acak dengan ruang sampel C. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ii aa dibahas teori teori yag meduug metode upper level set sca statistics, atara lai peubah aca, distribusi gamma, fugsi gamma, fugsi lielihood, da uji rasio lielihood.

Lebih terperinci

Deret Positif. Dengan demikian, S = 1: Kemudian untuk deret lain, misalkan L = : Maka

Deret Positif. Dengan demikian, S = 1: Kemudian untuk deret lain, misalkan L = : Maka oi eswa (fmipa-itb) Deret Positif Deret (ta berhigga) adalah ugapa berbetu a + a + a 3 + a 4 + dega a i disebut suu. Pejumlaha ii berbeda dega pejumlaha dua, tiga, atau berhigga bilaga. Maa, ita perlu

Lebih terperinci

TEOREMA CAYLEY-HAMILTON SEBAGAI SALAH SATU METODE DALAM PENGHITUNGAN FUNGSI MATRIKS

TEOREMA CAYLEY-HAMILTON SEBAGAI SALAH SATU METODE DALAM PENGHITUNGAN FUNGSI MATRIKS Jural Matematia Vol.6 No. November 6 [ 5 : ] TEOREMA CAYLEY-HAMILTON SEBAGAI SALAH SATU METODE DALAM PENGHITUNGAN FUNGSI MATRIKS Ooy Rohaei Jurusa Matematia, UNISBA, Jala Tamasari No, Badug,6, Idoesia

Lebih terperinci

Peluang Suatu Kejadian, Kaidah Penjumlahan, Peluang Bersyarat, Kaidah Perkalian dan Kaidah Baiyes

Peluang Suatu Kejadian, Kaidah Penjumlahan, Peluang Bersyarat, Kaidah Perkalian dan Kaidah Baiyes eluag uatu Kejadia, Kaidah ejumlaha, eluag ersyarat, Kaidah eralia da Kaidah aiyes.eluag uatu Kejadia Defiisi : eluag suatu ejadia adalah jumlah peluag semua titi otoh dalam. Dega demiia : 0 (), ( ) =

Lebih terperinci

BAHAN AJAR DIKLAT GURU MATEMATIKA

BAHAN AJAR DIKLAT GURU MATEMATIKA BAHAN AJAR DIKLAT GURU MATEMATIKA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN 005 DAFTAR ISI Kata Pegatar.. i Daftar Isi...

Lebih terperinci

MODUL 1.03 DINAMIKA PROSES. Oleh : Ir. Tatang Kusmara, M.Eng

MODUL 1.03 DINAMIKA PROSES. Oleh : Ir. Tatang Kusmara, M.Eng MODUL 1.03 DINMIK PROSES Ole : Ir. Tatag Kusmara, M.Eg LBORTORIUM OPERSI TEKNIK KIMI JURUSN TEKNIK KIMI UNIVERSITS SULTN GENG TIRTYS CILEGON BNTEN 2008 2 Modul 1.03 DINMIK PROSES I. Pedaulua Dalam bidag

Lebih terperinci

BAB V RANDOM VARIATE GENERATOR (PEMBANGKIT RANDOM VARIATE)

BAB V RANDOM VARIATE GENERATOR (PEMBANGKIT RANDOM VARIATE) BAB V RANDOM VARIATE GENERATOR (PEMBANGKIT RANDOM VARIATE) 5.1. Pembagit Radom Variate Disrit Suatu Radom Variate diartia sebagai ilai suatu radom variate yag mempuyai distribusi tertetu. Utu megambil

Lebih terperinci

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS 1.1. Pedahulua Dalam pertemua ii Ada aka mempelajari beberapa padaga tetag permutasi da kombiasi, fugsi da metode perhituga probabilitas, da meghitug probabilitas. Pada

Lebih terperinci

PEMBUKTIAN SIFAT RUANG BANACH PADA D(K)

PEMBUKTIAN SIFAT RUANG BANACH PADA D(K) JMP : Volume 4 Nomor 1, Jui 2012, hal. 41-50 PEMBUKTIAN SIFAT RUANG BANACH PADA D(K) Malahayati Program Studi Matematia Faultas Sais da Teologi UIN Sua Kalijaga malahayati_01@yahoo.co.id ABSTRACT. I this

Lebih terperinci

Penulis: Penilai: Editor: Ilustrator: Dra. Puji Iryanti, M.Sc. Ed. Al. Krismanto, M.Sc. Sri Purnama Surya, S.Pd, M.Si. Fadjar N. Hidayat, S.Si.,M.Ed.

Penulis: Penilai: Editor: Ilustrator: Dra. Puji Iryanti, M.Sc. Ed. Al. Krismanto, M.Sc. Sri Purnama Surya, S.Pd, M.Si. Fadjar N. Hidayat, S.Si.,M.Ed. PAKET FASILITASI PEMBERDAYAAN KKG/MGMP MATEMATIKA Pembelajara Barisa, Deret Bilaga da Notasi Sigma di SMA Peulis: Dra. Puji Iryati, M.Sc. Ed. Peilai: Al. Krismato, M.Sc. Editor: Sri Purama Surya, S.Pd,

Lebih terperinci

Perluasan Uji Kruskal Wallis untuk Data Multivariat

Perluasan Uji Kruskal Wallis untuk Data Multivariat Statistia, Vol. No., Mei Perluasa Uji Krusal Wallis utu Data Multivariat TETI SOFIA YANTI Program Studi Statistia, Uiversitas Islam Badug, Jl. Purawarma No. Badug. E-mail: buitet@yahoo.com ABSTAK Adaia

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Orthonormal Di Ruang Hilbert Pada Deret Fourier

Aplikasi Sistem Orthonormal Di Ruang Hilbert Pada Deret Fourier Apliasi Sistem Orthoormal Di Ruag Hilbert Pada Deret Fourier A 7 Fitriaa Yuli S. FMIPA UNY Abstra Ruag hilbert aa dibahas pada papper ii. Apliasi system orthoormal aa diaji da aa diapliasia pada ruahg

Lebih terperinci

ATURAN PENCACAHAN. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Pencacahan Permutasi Kombinasi Kejadian Ruang Sampel Titik Sampel Peluang

ATURAN PENCACAHAN. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Pencacahan Permutasi Kombinasi Kejadian Ruang Sampel Titik Sampel Peluang Bab 8 ATURAN PENCACAHAN A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Kompetesi Dasar Setelah megiuti pembelajara ii siswa mampu: 1. Memilii motivasi iteral, emampua beerjasama, osiste, siap disipli, rasa

Lebih terperinci

BAB III TAKSIRAN PROPORSI POPULASI JIKA TERJADI NONRESPON. Dalam bab ini akan dibahas penaksiran proporsi populasi jika terjadi

BAB III TAKSIRAN PROPORSI POPULASI JIKA TERJADI NONRESPON. Dalam bab ini akan dibahas penaksiran proporsi populasi jika terjadi BAB III TAKSIRA PROPORSI POPULASI JIKA TERJADI ORESPO Dalam bab ii aa dibaas peasira proporsi populasi jia terjadi orespo da dilaua allba sebaya t ali. Selai itu, juga aa dibaas peetua uura sampel yag

Lebih terperinci

MODUL BARISAN DAN DERET

MODUL BARISAN DAN DERET MODUL BARISAN DAN DERET KELAS XII. IPS SEMESTER I Oleh : Drs. Pudjul Prijoo ( http://vidyagata.wordpress.co ) SMA NEGERI 6 Jala Mayje Sugoo 58 Malag Telp./Fax : (034) 75036 E-Mail : sa6_alag@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Sifat-sifat Fungsi Karakteristik dari Sebaran Geometrik

Sifat-sifat Fungsi Karakteristik dari Sebaran Geometrik Sifat-sifat Fugsi Karateristi dari Sebara Geometri Dodi Deviato Jurusa Matematia, Faultas MIPA, Uiversitas Adalas Kamus Limau Mais, Padag 563, Sumatera Barat, Idoesia Abstra Fugsi arateristi dari suatu

Lebih terperinci

Himpunan. Himpunan 3/28/2012. Semesta Pembicaraan Semua mobil di Indonesia

Himpunan. Himpunan 3/28/2012. Semesta Pembicaraan Semua mobil di Indonesia Himpua Suatu himpua atau gugus adalah merupaka sekumpula obyek. Pada umumya aggota dari gugus tersebut memiliki suatu sifat yag sama. Suatu himpua bagia atau aak gugus merupaka sekumpula obyek yag aggotaya

Lebih terperinci

Bab 16 Integral di Ruang-n

Bab 16 Integral di Ruang-n Catata Kuliah MA3 Kalulus Elemeter II Oi Neswa,Ph.D., Departeme Matematia-ITB Bab 6 Itegral di uag- Itegral Gada atas persegi pajag Itegral Berulag Itegral Gada atas Daerah sebarag Itegral Gada Koordiat

Lebih terperinci

Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit. Oleh: Tri Budi Santoso Laboratorium Sinyal, EEPIS-ITS

Bab 5 Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit. Oleh: Tri Budi Santoso Laboratorium Sinyal, EEPIS-ITS Bab 5 Siyal da Sistem Watu Disrit Oleh: Tri Budi Satoso Laboratorium Siyal, EEPIS-ITS Materi: Represetasi matemati pada siyal watu disrit, domai watu da freuesi pada suatu siyal watu disrit, trasformasi

Lebih terperinci

Konvolusi pada Distribusi dengan Support Kompak

Konvolusi pada Distribusi dengan Support Kompak Prosidig SI MaNIs (Semiar Nasioal Itegrasi Matematia da Nilai Islami) Vol1, No1, Juli 2017, Hal 453-457 p-issn: 2580-4596; e-issn: 2580-460X Halama 453 Kovolusi pada Distribusi dega Support Kompa Cythia

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 010 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 0 Prestasi itu diraih buka didapat!!! SOLUSI SOAL Bidag Matematika Disusu oleh : Eddy Hermato, ST Olimpiade Matematika Tk

Lebih terperinci

Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit ET 3005 Pengolahan Sinyal Waktu Diskrit EL 5155 Pengolahan Sinyal Waktu Diskrit

Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit ET 3005 Pengolahan Sinyal Waktu Diskrit EL 5155 Pengolahan Sinyal Waktu Diskrit Siyal da Sistem Watu Disrit ET 35 Pegolaha Siyal Watu Disrit EL 5155 Pegolaha Siyal Watu Disrit Effria Yati Hamid 1 2 Siyal da Sistem Watu Disrit 2.1 Siyal Watu Disrit 2.1.1 Pegertia Siyal Watu Disrit

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. persamaan yang mengandung diferensial. Persamaan diferensial

BAB II LANDASAN TEORI. persamaan yang mengandung diferensial. Persamaan diferensial 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Persamaa Diferesial Dari ata persamaa da diferesial, dapat diliat bawa Persamaa Diferesial beraita dega peelesaia suatu betu persamaa ag megadug diferesial. Persamaa diferesial

Lebih terperinci

Matematika Diskret (Kombinatorial - Permutasi) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs

Matematika Diskret (Kombinatorial - Permutasi) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs Matematika Diskret (Kombiatorial - Permutasi) Istruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs Pedahulua Sebuah sadi-lewat (password) pajagya 6 sampai 8 karakter. Karakter boleh berupa huruf atau agka. Berapa

Lebih terperinci

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi 6. Pecacaha Lajut Relasi Rekuresi Relasi rekuresi utuk dereta {a } adalah persamaa yag meyataka a kedalam satu atau lebih suku sebelumya, yaitu a 0, a,, a -, utuk seluruh bilaga bulat, dega 0, dimaa 0

Lebih terperinci

Kombinatorial dan Peluang. Adri Priadana ilkomadri.com

Kombinatorial dan Peluang. Adri Priadana ilkomadri.com Kombiatorial da Peluag Adri Priadaa ilkomadri.com Pedahulua Sebuah kata-sadi (password) pajagya 6 sampai 8 karakter. Karakter boleh berupa huruf atau agka. Berapa bayak kemugkia kata-sadi yag dapat dibuat?

Lebih terperinci

PELUANG. Drs. Marsudi Raharjo, M.Sc.Ed JENJANG LANJUT

PELUANG. Drs. Marsudi Raharjo, M.Sc.Ed JENJANG LANJUT DIKLAT INSTRUKTUR PENGEMBANG MATEMATIKA SMA JENJANG LANJUT PELUANG JENJANG LANJUT Drs Marsudi Raharjo, MScEd DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

GRAFIKA

GRAFIKA 6 5 7 3 6 3 3 GRAFIKA 3 6 57 08 0 9 5 9 385 946 5 3 30 0 8 9 5 9 3 85 946 5 ANALISA REAL Utu uliah (pegatar) aalisa real yag dilegapi dega program MATLAB Dr. H.A. Parhusip G R A F I K A Peerbit Tisara

Lebih terperinci

Oleh: Yunissa Rara Fahreza Akuntansi Teknologi Sistem Informasi KOMBINATORIAL & PELUANG DISKRIT : PERMUTASI MATEMATIKA DISKRIT

Oleh: Yunissa Rara Fahreza Akuntansi Teknologi Sistem Informasi KOMBINATORIAL & PELUANG DISKRIT : PERMUTASI MATEMATIKA DISKRIT Oleh: Yuissa Rara Fahreza Akutasi Tekologi Sistem Iformasi KOMBINATORIAL & PELUANG DISKRIT : PERMUTASI MATEMATIKA DISKRIT ILUSTRASI 1 Misal ada 3 buah kelereg yag berbeda wara : merah (m), kuig (k) da

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat da Watu Peelitia Peelitia megeai Kepuasa Kosume Restora Gampoeg Aceh, dilasaaa pada bula Mei 2011 higga Jui 2011. Restora Gampoeg Aceh, bertempat di Jl Pajajara, Batarjati,

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa istilah, definisi serta konsep-konsep yang

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa istilah, definisi serta konsep-konsep yang II. LANDASAN TEORI Pada bab ii aka diberika beberapa istilah, defiisi serta kosep-kosep yag medukug dalam peelitia ii. 2.1 Kosep Dasar Teori Graf Berikut ii aka diberika kosep dasar teori graf yag bersumber

Lebih terperinci

EKSPANSI MULTINOMIAL, KOMBINASI, DAN PERMUTASI

EKSPANSI MULTINOMIAL, KOMBINASI, DAN PERMUTASI EKSPANSI MULTINOMIAL, KOMBINASI, DAN PERMUTASI Oleh: Sutopo Jurusa Fisika FMIPA UM sutopo@fisika.um.ac.id Ditulis pada sekitar bula Maret 2011. Diuggah pada 3 Desember 2011 PROBLEM Gambar di bawah ii meyataka

Lebih terperinci

BARISAN FIBONACCI DAN BILANGAN PHI

BARISAN FIBONACCI DAN BILANGAN PHI BARISAN FIBONACCI DAN BILANGAN PHI Fiboacci Matematikawa terbesar pada abad pertegaha adalah Leoardo dari Pisa, Italia (80 0). Ia lebih dikeal dega ama Fibo-acci. Artiya, aak Boaccio. Meara Pisa yag terkeal

Lebih terperinci

Keywords: Convergen Series, Banach Space, Sequence space cs, Dual-α, Dual-

Keywords: Convergen Series, Banach Space, Sequence space cs, Dual-α, Dual- Jural MIPA FST UNDANA, Volume 2, Nomor, April 26 DUAL-, DUAL- DAN DUAL- DARI RUANG BARISAN CS Albert Kumaereg, Ariyato 2, Rapmaida 3,2,3 Jurusa Matematia, Faultas Sais da Tei Uiversitas Nusa Cedaa ABSTRACT

Lebih terperinci

1 n MODUL 5. Peubah Acak Diskret Khusus

1 n MODUL 5. Peubah Acak Diskret Khusus ODUL 5 Peubah Acak Diskret Khusus Terdapat beberapa peubah acak diskret khusus yag serig mucul dalam aplikasi. Peubah Acak Seragam ( Uiform) Bila X suatu peubah acak diskret dimaa setiap eleme dari X mempuyai

Lebih terperinci

PEMBEKALAN OSN-2011 SMP STELA DUCE I YOGYAKARTA MATA PELAJARAN: MATEMATIKA Pemateri: Murdanu

PEMBEKALAN OSN-2011 SMP STELA DUCE I YOGYAKARTA MATA PELAJARAN: MATEMATIKA Pemateri: Murdanu Pemateri: Murdau 1 BAGIAN A 1. Carilah dua bilaga yag hasilkali da jumlahya berilai sama!. Carilah dua bilaga yag perbadiga da selisihya berilai sama! 3. Diketahui: ab = 84, bc = 76, ac = 161. Berapakah

Lebih terperinci

3. Integral (3) (Integral Tentu)

3. Integral (3) (Integral Tentu) Darublic www.darublic.com. Itegral () (Itegral Tetu).. Luas Sebagai Suatu Itegral. Itegral Tetu Itegral tetu meruaa itegral ag batas-batas itegrasia jelas. Kose dasar dari itegral tertetu adalah luas bidag

Lebih terperinci

Prinsip Rumah Merpati dalam Penyelesaian Permasalahan Matematika

Prinsip Rumah Merpati dalam Penyelesaian Permasalahan Matematika Prisip Rumah Merpati dalam Peyelesaia Permasalaha Matematika Aditya Agug Putra 5000) Program Studi Tekik Iformatika Sekolah Tekik Elektro da Iformatika Istitut Tekologi Badug, Jl. Gaesha 0 Badug 402, Idoesia

Lebih terperinci

BARISAN DAN DERET. Bentuk deret Aritmatika: a, ( a + b ), ( a + 2b ) ( a + ( n 1 ) b a = suku pertama b = beda n = banyaknya suku.

BARISAN DAN DERET. Bentuk deret Aritmatika: a, ( a + b ), ( a + 2b ) ( a + ( n 1 ) b a = suku pertama b = beda n = banyaknya suku. BARISAN DAN DERET Bab 9 Deret Aritmatika (Deret Hitug) o o o Betuk deret Aritmatika: a, ( a + b ), ( a + b ) +...+ ( a + ( ) b a = suku pertama b = beda = bayakya suku Suku ke- : U = a + (-)b Jumlah suku

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4 Program Studi : Tekik Iformatika Miggu ke : 4 INDUKSI MATEMATIKA Hampir semua rumus da hukum yag berlaku tidak tercipta dega begitu saja sehigga diraguka kebearaya. Biasaya, rumus-rumus dapat dibuktika

Lebih terperinci

SOAL-SOAL. 1. UN A Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan S n n

SOAL-SOAL. 1. UN A Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan S n n Husei Tampomas, Barisa da Deret, 06 SOAL-SOAL. UN A 0 Jumlah suku pertama deret aritmetika diyataka dega S. Suku ke-0 A. B. C. 0 D. 8 E. 6. UN A, D7, da E8 0 Sebuah pabrik memproduksi barag jeis A pada

Lebih terperinci

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT. Pedahulua Pembahasa tetag deret takhigga sebagai betuk pejumlaha suku-suku takhigga memegag peraa petig dalam fisika. Pada bab ii aka dibahas megeai pegertia deret da

Lebih terperinci

SIFAT ALJABAR BANACH KOMUTATIF DAN ELEMEN IDENTITAS PADA

SIFAT ALJABAR BANACH KOMUTATIF DAN ELEMEN IDENTITAS PADA SIFAT ALJABAR BANACH KOMUTATIF DAN ELEMEN IDENTITAS PADA KELAS D(K) Malahayati Program Studi Matematia Faultas Sais da Teologi UIN Sua Kalijaga Yogyaarta e-mail: malahayati_01@yahoo.co.id ABSTRAK Himpua

Lebih terperinci

PELUANG KEJADIAN. 3. Permutasi siklis adalah permutasi yang susunannya melingkar.

PELUANG KEJADIAN. 3. Permutasi siklis adalah permutasi yang susunannya melingkar. PELUANG KEJADIAN A. Atura Perkalia/Pegisia Tempat Jika kejadia pertama dapat terjadi dalam a cara berbeda, kejadia kedua dapat terjadi dalam b cara berbeda, kejadia ketiga dapat terjadi dalam c cara berbeda,

Lebih terperinci

Aproksimasi Terbaik dalam Ruang Metrik Konveks

Aproksimasi Terbaik dalam Ruang Metrik Konveks Aprosimasi Terbai dalam Ruag etri Koves Oleh : Suharsoo S Jurusa atematia FIPA Uiversitas Lampug Abstra asalah esistesi da etuggala aprosimasi terbai suatu titi dalam ruag berorm telah dipelajari oleh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum apabila a bilangan bulat dan b bilangan bulat positif, maka ada tepat = +, 0 <

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum apabila a bilangan bulat dan b bilangan bulat positif, maka ada tepat = +, 0 < II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keterbagia Secara umum apabila a bilaga bulat da b bilaga bulat positif, maka ada tepat satu bilaga bulat q da r sedemikia sehigga : = +, 0 < dalam hal ii b disebut hasil bagi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. lebar pita sinyal tersebut. Pada kebanyakan aplikasi, termasuk kamera digital video dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. lebar pita sinyal tersebut. Pada kebanyakan aplikasi, termasuk kamera digital video dan BAB LADASA TEORI Teorema Shao-yquist meyataa agar tida ada iformasi yag hilag etia pecuplia siyal, maa ecepata pecuplia harus miimal dua ali dari lebar pita siyal tersebut. Pada ebayaa apliasi, termasu

Lebih terperinci

Penggunaan Transformasi z

Penggunaan Transformasi z Pegguaa Trasformasi pada Aalisa Respo Freuesi Sistem FIR Oleh: Tri Budi Satoso E-mail:tribudi@eepis-its.eduits.edu Lab Siyal,, EEPIS-ITS ITS /3/6 osep pemiira domais of represetatio Domai- discrete time:

Lebih terperinci

LIMIT. = δ. A R, jika dan hanya jika ada barisan. , sedemikian hingga Lim( a n

LIMIT. = δ. A R, jika dan hanya jika ada barisan. , sedemikian hingga Lim( a n LIMIT 4.. FUNGSI LIMIT Defiisi 4.. A R Titik c R adalah titik limit dari A, jika utuk setiap δ > 0 ada palig sedikit satu titik di A, c sedemikia sehigga c < δ. Defiisi diatas dapat disimpulka dega cara

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13. VEKTOR dalam R 3

PERTEMUAN 13. VEKTOR dalam R 3 PERTEMUAN VEKTOR dalam R Pegertia Ruag Vektor Defiisi R Jika adalah sebuah bilaga bulat positif, maka tupel - - terorde (ordered--tuple) adalah sebuah uruta bilaga riil ( a ),a,..., a. Semua tupel - -terorde

Lebih terperinci

BARISAN DAN DERET. Materi ke 1

BARISAN DAN DERET. Materi ke 1 BARISAN DAN DERET Materi ke 1 Pola Bilaga adalah? Susua bilaga yag disusu meurut atura tertetu. Cotoh : 1. Pola Bilaga Gajil 1, 3, 5,... 2. Pola Bilaga Geap 2, 4, 6,... PERHATIKAN SSNAN BILANGAN DI BAWAH

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Dijkstra dalam Pemilihan Trayek Bus Transjakarta

Penerapan Algoritma Dijkstra dalam Pemilihan Trayek Bus Transjakarta Peerapa Algoritma Dijstra dalam Pemiliha Traye Bus Trasjaarta Muhammad Yafi 504 Program Studi Tei Iformatia Seolah Tei Eletro da Iformatia Istitut Teologi Badug, Jl. Gaesha 0 Badug 40, Idoesia 504@std.stei.itb.ac.id

Lebih terperinci

Soal-soal Latihan: jika Misalkan n adalah bilangan genap. Buktikan bahwa

Soal-soal Latihan: jika Misalkan n adalah bilangan genap. Buktikan bahwa Soal-soal Latiha:. Misalka kita aka meyusu kata-kata yag dibetuk dari huru-huru dalam kata SIMALAKAMA, jika a. huru S mucul setelah huru K (misalya, ALAMAKSIM). b. huru A mucul berdekata. c. tidak memuat

Lebih terperinci

SOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL

SOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL SOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL Peserta didik memiliki kemampua memahami kosep pada topik barisa da deret aritmetika da geometri. Peserta didik memilki kemampua

Lebih terperinci

2 BARISAN BILANGAN REAL

2 BARISAN BILANGAN REAL 2 BARISAN BILANGAN REAL Di sekolah meegah barisa diperkealka sebagai kumpula bilaga yag disusu meurut "pola" tertetu, misalya barisa aritmatika da barisa geometri. Biasaya barisa da deret merupaka satu

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas BARISAN DAN DERET ARITMATIKA. Betuk umum: a, ( a b), ( a b) ( a b). Rumus suku ke- ( ) a ( ) b a : suku pertama b : beda. Jumlah suku pertama (S ) S ( a ) atau S (a ( ) b) Dega S dapat juga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Risio Operasioal.1.1 Defiisi Dewasa ii risio operasioal semai diaui sebagai salah satu fator uci yag perlu dielola da dicermati oleh para pelau usaha, hususya di bidag jasa euaga.

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1. : 6 jam pelajaran

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1. : 6 jam pelajaran RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1 Satua Pedidika Mata Pelajara Kelas/Semester Materi Pokok Waktu : SMA N 6 YOGYAKARTA : Matematika : XII IPS/ : Barisa da Deret : 6 jam pelajara 1. Stadar Kompetesi 4.

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, 77-85, Agustus 2003, ISSN : DISTRIBUSI WAKTU BERHENTI PADA PROSES PEMBAHARUAN

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, 77-85, Agustus 2003, ISSN : DISTRIBUSI WAKTU BERHENTI PADA PROSES PEMBAHARUAN JURAL MATEMATKA DA KOMPUTER Vol. 6. o., 77-85, Agustus 003, SS : 40-858 DSTRBUS WAKTU BERHET PADA PROSES PEMBAHARUA Sudaro Jurusa Matematika FMPA UDP Abstrak Dalam proses stokhastik yag maa kejadia dapat

Lebih terperinci

Secara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real:

Secara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real: BARISAN TAK HINGGA Secara umum, suatu barisa dapat diyataka sebagai susua terurut dari bilaga-bilaga real: u 1, u 2, u 3, Barisa tak higga merupaka suatu fugsi dega domai berupa himpua bilaga bulat positif

Lebih terperinci

SMA NEGERI 5 BEKASI UJIAN SEKOLAH

SMA NEGERI 5 BEKASI UJIAN SEKOLAH PEMERINTAH KOTA BEKASI DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI BEKASI Jl. Gamprit Jatiwarigi Asri Podok Gede -88 UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN / L E M B A R S O A L Mata Pelajara : Matematika Kelas/Program : IPA Hari/Taggal

Lebih terperinci

BAB I INDUKSI MATEMATIK. Beberapa Prinsip Induksi Matematik (PIM) yang perlu diketahui: 1. Sederhana 2. Yang dirampatkan (generalized) 3.

BAB I INDUKSI MATEMATIK. Beberapa Prinsip Induksi Matematik (PIM) yang perlu diketahui: 1. Sederhana 2. Yang dirampatkan (generalized) 3. BAB I INDUKSI MATEMATIK Iduksi matematik merupaka salah satu metode pembuktia yag baku di dalam matematika, yag meyataka kebeara dari suatu peryataa tetag semua bilaga asli atau kadag-kadag semua bilaga

Lebih terperinci

Modul Kuliah statistika

Modul Kuliah statistika Modul Kuliah statistika Dose: Abdul Jamil, S.Kom., MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER MUHAMMADIYAH JAKARTA Bab 2 Populasi da Sampel 2.1 Populasi Populasi merupaka keseluruha pegamata

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENDEKATAN SEPARABLE PROGRAMMING DENGAN THE KUHN-TUCKER CONDITIONS DALAM PEMECAHAN MASALAH NONLINEAR

PERBANDINGAN PENDEKATAN SEPARABLE PROGRAMMING DENGAN THE KUHN-TUCKER CONDITIONS DALAM PEMECAHAN MASALAH NONLINEAR Jural Tei da Ilmu Komputer PERBANDINGAN PENDEKATAN SEPARABLE PROGRAMMING DENGAN THE KUHN-TUCKER CONDITIONS DALAM PEMECAHAN MASALAH NONLINEAR Budi Marpaug Faultas Tei da Ilmu Komputer Jurusa Tei Idustri

Lebih terperinci

x x x1 x x,..., 2 x, 1

x x x1 x x,..., 2 x, 1 0.4 Variasi Kaoi amel Da Korelasi Kaoi amel amel aca dari observasi ada masig-masig variabel dari ( + q) variabel (), () daat digabuga edalam (( + q) ) data matris,,..., dimaa (0-5) Adau vetor rata-rata

Lebih terperinci

Bab III Metoda Taguchi

Bab III Metoda Taguchi Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.

Lebih terperinci

Projek. Contoh Menemukan Konsep Barisan dan Deret Geometri a. Barisan Geometri. Perhatikan barisan bilangan 2, 4, 8, 16,

Projek. Contoh Menemukan Konsep Barisan dan Deret Geometri a. Barisan Geometri. Perhatikan barisan bilangan 2, 4, 8, 16, Projek Himpulah miimal tiga masalah peerapa barisa da deret aritmatika dalam bidag fisika, tekologi iformasi, da masalah yata di sekitarmu. Ujilah berbagai kosep da atura barisa da deret aritmatika di

Lebih terperinci

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut: Statistik da Peluag A. Statistik Statistik adalah metode ilmiah yag mempelajari cara pegumpula, peyusua, pegolaha, da aalisis data, serta cara pegambila kesimpula berdasarka data-data tersebut. Data ialah

Lebih terperinci

CATATAN KULIAH Pertemuan I: Pengenalan Matematika Ekonomi dan Bisnis

CATATAN KULIAH Pertemuan I: Pengenalan Matematika Ekonomi dan Bisnis CATATAN KULIAH Pertemua I: Pegeala Matematika Ekoomi da Bisis A. Sifat-sifat Matematika Ekoomi 1. Perbedaa Matematika vs. Nomamatematika Ekoomi Keutuga pedekata matematika dalam ilmu ekoomi Ketepata (Precise),

Lebih terperinci

BAB II KAIDAH PENCACAHAN DAN PELUANG

BAB II KAIDAH PENCACAHAN DAN PELUANG 1 BAB II KAIDAH PENCACAHAN DAN PELUANG Dalam kehidupa sehari hari kita serig dihadapka pada persoala yag berkaita dega peluag. Baik mecari kemugkia, kesempata, bayak cara, harapa da sebagaiya. Dalam Materi

Lebih terperinci

SOAL PENYISIHAN =. a. 11 b. 12 c. 13 d. 14 e. 15

SOAL PENYISIHAN =. a. 11 b. 12 c. 13 d. 14 e. 15 SOAL PENYISIHAN Petujuk pegerjaa soal : Jumlah soal 0 soal Piliha Gada da Uraia Utuk piliha gada diberi peilaia bear +, salah -, tidak diisi 0 Lama pegerjaa soal adalah 0 meit Kalau berai, silaka pilih

Lebih terperinci

Barisan. Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat sifat barisan Barisan Monoton. 19/02/2016 Matematika 2 1

Barisan. Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat sifat barisan Barisan Monoton. 19/02/2016 Matematika 2 1 Barisa Barisa Tak Higga Kekovergea barisa tak higga Sifat sifat barisa Barisa Mooto 9/0/06 Matematika Barisa Tak Higga Secara sederhaa, barisa merupaka susua dari bilaga bilaga yag urutaya berdasarka bilaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Masalah Matematika merupaka suatu ilmu yag mempuyai obyek kajia abstrak, uiversal, medasari perkembaga tekologi moder, da mempuyai pera petig dalam berbagai disipli,

Lebih terperinci

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas. 4 D E R E T Kosep deret merupaka kosep matematika yag cukup populer da aplikatif khusuya dalam kasus-kasus yag meyagkut perkembaga da pertumbuha suatu gejala tertetu. Apabila perkembaga atau pertumbuha

Lebih terperinci

Barisan Aritmetika dan deret aritmetika

Barisan Aritmetika dan deret aritmetika BARISAN DAN DERET BILANGAN Peyusu: Atmii Dhoruri, MS Kode: Jejag: SMP T/P: / A. Kompetesi yag diharapka. Meetuka suku ke- barisa aritmatika da barisa geometri. Meetuka jumlah suku pertama deret aritmatika

Lebih terperinci

ALGORITMA PEMBANGKITAN MENGGUNAKAN POHON PEMBANGKIT

ALGORITMA PEMBANGKITAN MENGGUNAKAN POHON PEMBANGKIT ALGORITMA PEMBANGKITAN MENGGUNAKAN POHON PEMBANGKIT 1 Sulistyo Puspitodjati Djati Kerami 1 UNIVERSITAS GUNADARMA (sulistyo@staff.guadarma.ac.id) UNIVERSITAS GUNADARMA (djatir@ui.edu) ABSTRAK Pembagita

Lebih terperinci

Bab 6: Analisa Spektrum

Bab 6: Analisa Spektrum BAB Aalisa Spetrum Bab : Aalisa Spetrum Aalisa Spetrum Dega DFT Tujua Belajar Peserta dapat meghubuga DFT dega spetrum dari sial hasil samplig sial watu otiue. -poit DFT dari sial x adalah Xω ag diealuasi

Lebih terperinci

Kompleksitas dari Algoritma-Algoritma untuk Menghitung Bilangan Fibonacci

Kompleksitas dari Algoritma-Algoritma untuk Menghitung Bilangan Fibonacci Kompleksitas dari Algoritma-Algoritma utuk Meghitug Bilaga Fiboacci Gregorius Roy Kaluge NIM : 358 Program Studi Tekik Iformatika, Istitut Tekologi Badug Jala Gaesha, Badug e-mail: if8@studets.if.itb.ac.id,

Lebih terperinci

Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sudah Anda kenal di sekolah menengah, bahkan sejak sekolah

Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sudah Anda kenal di sekolah menengah, bahkan sejak sekolah Modul Himpua Dra Sri Haryati Kartiko, MS PENDHULUN impua sudah da keal di sekolah meegah, bahka sejak sekolah H dasar Himpua merupaka usur yag petig dalam probabilitas, sehigga dipelajari kembali dalam

Lebih terperinci

STATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

STATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP STATISTICS Haug N. Prasetyo Week 11 PENDAHULUAN Regresi da korelasi diguaka utuk megetahui hubuga dua atau lebih kejadia (variabel) yag dapat diukur secara matematis. Ada dua hal yag diukur atau diaalisis,

Lebih terperinci

MENGUJI KEMAKNAAN SAMPEL TUNGGAL

MENGUJI KEMAKNAAN SAMPEL TUNGGAL MENGUJI KEMAKNAAN SAMPEL TUNGGAL 1.1 Uji Biomial 1. Uji esesuaia Chi Kuadrat 1.3 Uji Kesesuaia K-S 1.4 Uji Ideedesi Chi Kuadrat 1.5 Uji Pasti Fisher UJI BINOMIAL Meruaa uji roorsi dalam suatu oulasi Poulasi

Lebih terperinci

ISIAN SINGKAT! 1. Diberikan hasil kali digit digit dari n harus sama dengan 25

ISIAN SINGKAT! 1. Diberikan hasil kali digit digit dari n harus sama dengan 25 head office : Kompleks Sawaga Permai Blok A5 No.1A, Sawaga, Depok 16511 Telp.01-951 1160. cotact perso : 0-878787-1-8585 / 081-8691-10 Bidag Studi Kode Berkas Waktu : Matematika : MA-L01 (solusi) : 90

Lebih terperinci

BAB III RUANG HAUSDORFF. Pada bab ini akan dibahas mengenai ruang Hausdorff, kekompakan pada

BAB III RUANG HAUSDORFF. Pada bab ini akan dibahas mengenai ruang Hausdorff, kekompakan pada 8 BAB III RUANG HAUSDORFF Pada bab ii aka dibahas megeai ruag Hausdorff, kekompaka pada ruag Hausdorff da ruag regular legkap. Pembahasa diawali dega medefiisika Ruag Hausdorff da beberapa sifatya kemudia

Lebih terperinci

PENENTUAN SOLUSI RELASI REKUREN DARI BILANGAN FIBONACCI DAN BILANGAN LUCAS DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI PEMBANGKIT

PENENTUAN SOLUSI RELASI REKUREN DARI BILANGAN FIBONACCI DAN BILANGAN LUCAS DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI PEMBANGKIT Prosidig Semiar Nasioal Matematika da Terapaya 06 p-issn : 0-0384; e-issn : 0-039 PENENTUAN SOLUSI RELASI REKUREN DARI BILANGAN FIBONACCI DAN BILANGAN LUCAS DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI PEMBANGKIT Liatus

Lebih terperinci

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL) BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL) Setiap peelitia selalu berkeaa dega sekelompok data. Yag dimaksud kelompok disii adalah: Satu orag mempuyai sekelompok data, atau sekelompok orag mempuyai satu

Lebih terperinci

BAB 4: PELUANG DAN DISTRIBUSI NORMAL.

BAB 4: PELUANG DAN DISTRIBUSI NORMAL. BAB 4: PELUANG DAN DISTRIBUSI NORMAL. PELUANG Peluag atau yag biasa juga disebut dega istilah keugkia, probablilitas, atau kas eujukka suatu tigkat keugkia terjadiya suatu kejadia yag diyataka dala betuk

Lebih terperinci

Kompetisi Statistika Tingkat SMA

Kompetisi Statistika Tingkat SMA . Arya da Bombom melakuka tos koikoi yag seimbag yag mempuyai sisi, agka da gambar Arya melakuka tos terhadap 6 koi, sedagka Bombom melakuka tos terhadap koi, maka peluag Arya medapatka hasil tos muka

Lebih terperinci