BAB IV HASIL PEMBAHASAN. Calwright Packaging Asia yang merupakan suatu perusahaan joint venture Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PEMBAHASAN. Calwright Packaging Asia yang merupakan suatu perusahaan joint venture Indonesia"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PEMBAHASAN A. Sejarah PT. Corona Printing Asia PT Corona Printing Asia di dirikan pada tanggal 8 Agustus 2000 dengan nama Calwright Packaging Asia yang merupakan suatu perusahaan joint venture Indonesia Australia. Perusahaan ini tercetus melalui departemen General Trading dari PT. Argapura yang merupakan importer dari produk cetakan Tea Tag untuk mensupply seluruh pabrik teh yang memproduksi tea tag di Indonesia dan untuk menjawab tuntutan dari para pelanggan untuk melaksanakan cost efficiency dan pengiriman yang tepat waktu. Pendiri perusahaan joint venture ini adalah Albertus Lukman Halim sebagai perwakilan dari PT. Argapura dan Leslie George Wright sebagai perwakilan dari Calwright Packaging Pty, Ltd. Pada tanggal 13 Desember 2000 nama perusahaan berubah menjadi PT. Calwright Printing Asia. Pada bulan Mei 2004 Calwright Packaging Ptw, LTd. menjual seluruh sahamnya kepada Bapak Albertus Lukman Halim, sehingga pada tanggal 25 November 2004 PT. Calwright Printing Asia berubah nama menjadi PT. Corona Printing Asia. Adapun Visi dan Misi dari PT Corona Printing Asia adalah: 34

2 35 VISI: PT. Corona Printing Asia mempunyai visi untuk menjadi perusahaan Tea Tag, Tea Bag Envelope dan Flexible Paper Packaging berkualitas tinggi yang mengkhususkan diri untuk melayani kebutuhan industri di Indonesia dan negara-negara sekitarnya. MISI: PT Corona Printing Asia bertekad untuk memberikan hasil cetakan Tea Tag, Tea Bag Envelope dan Flexible Paper Packaging dengan mutu melebihi harapan para pelanggan. PT. Corona Printing Asia mendorong pengembangan pekerja, kesempatan, dan kepuasan bekerja dalam suatu lingkungan kerja yang aman dan sehat. PT. Corona Printing Asia berusaha untuk menguasai pangsa pasar sesuai keahliannya, dengan memberikan nilai lebih kepada para pelanggan dan mempertahankan keuntungan yang layak demi perkembangan perusahaan. Direktur bertanggung jawab untuk menetapkan Kebijakan Mutu, meninjau kembali setiap tahun, serta bertanggung jawab atas komunikasi dan pemahaman Kebijakan Mutu dan memastikan bahwa Kebijakan dipahami pada semua tingkatan di dalam perusahaan. Kebijakan mutu PT Corona Printing Asia adalah:

3 36 o CANTIQ C Caring Memliki budaya kerja peduli, yang diimplementasikan terhadap sesama rekan kerja dan di dalam lingkungan kerja yang akhirnya secara otomatis mempunyai dampak peduli terhadap keinginan dan kepuasan pelanggan A Awareness Mempunyai kesadaran untuk menjaga dan menjamin mutu produk, mempunyai kesadaran untuk ambil bagian dalam emnymbangkan ide-ide kreatifitas dan inovasi, yang pada akhirnya mempnyai kesadaran bahwa cara kerja dan cara berpikir dalam bekerja sangat menentukan hasil akhir dari suatu proses dan mutu produk N Neat Senantiasa memiliki pringsip kerja yang rapi dan bersih di tempat kerja maupun lingkungannya. T Teamwork Memiliki prinsip kerja dan kesadaran bahwa keberhasilan suatu proses kerja dan produk yang dihasilkan bergantung kepada kerjasama tim/teamwork yang solid bukan lagi individu semata

4 37 I (continuous) Improvement Mempunyai kesadaran bahwa pengingkatan mutu dari produk dan kepuasan pelanggan mutlak harus dijaga dengan cara melakukan perbaikan secara terus menerus Q Quality (conscious) Kualitas menjadi suatu dasar pemikiran dalam melakukan semua pekerjaan untuk menghasilkan produk yang mempunyai jaminan mutu yang melebihi harapan pelanggan. Gambar 4.1. Struktur Perusahaan Sumber : PT. Corona Printing Asia B. Model Produksi PT. Corona Printing Asia

5 38 Sumber : PT. Corona Printing Asia Adapun kegiatan yang dilakukan pada divisi produksi PT. Corona Printing Asia adalah sebagai berikut : 1. Admin Produksi/PPIC : menyiapkan bahan baku dan bahan bantu printing seperti kertas, Tinta dan campuran pembersih tinta. 2. Pra Printing : Membuat Cilinder Printing dan proff print yang sudah di tanda tangan konsumen untuk diserahkan ke produksi. 3. Printing : Proses printing/cetak yang dilakukan setelah proff print di tanda tangan oleh konsumen. 4. Slitting : Proses slitting atau membelah hasil jadi printing dengan lebar dan sesuai dengan permintaan customer. 5. Maintenance : Melakukan corrective dan preventive mesin-mesin produksi yaitu mesin printing dan mesin slitting. PROSES PRODUKSI PRINTING 1. PRAPRINTING a. Persiapan Bahan Baku : Cilinder Printing, Bahan baku kertas, Tinta b. Persiapan bahan bantu : Junk Cup yaitu alat untuk mengecek viscosity tinta.

6 39 c. Prof print yang sudah di tanda tangan customer untuk standar warna. Gambar 4.2. Cylinder printing, kertas dan Tinta Sumber : PT.Corona Printing Asia 2. PRINTING a. Persiapan bahan baku : Kertas sesuai spesifikasi, Tinta, Cilinder Printing b. Persiapan bahan bantu : Pembersih Cilinder Printing, tools, Lakban, Double tape. c. Persiapan Mesin Printing : bahan baku untuk tarikan awal, memasang cilinder printing, memasukkan tinta printing kedalam bak mesin printing d. memeriksa hasil printing yang dilakukan oleh quality control

7 40 e. membuat laporan Gambar 4.3. Proses Printing Sumber : PT. Corona Printing Asia 3. Slitting a. Persiapan bahan baku : Hasil jadi jadi dari mesin printing b. Persiapan mesin Slitting : pengukuran pisau slitting sesuai lebar yang diminta customer. c. Memeriksa hasil Slitting yang dilakukan oleh quality control

8 41 Gambar 4.4. Proses Slitting Sumber : PT.Corona Printing Asia B. Pengendalian Kualitas Perusahaan Pengendalian kualitas terhadap produk jadi dilakukan melalui kegiatan pemeriksaan/inspeksi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memeriksa hasil printing tea tag sariwangi yang baru keluar dari mesin apakah terjadi kerusakan/tidak sesuai dengan standar perusahaan atau tidak. Secara umum kriteria printing Tea Tag yang sesuai standar kualitas adalah : 1. Visual Printing harus bersih Hasil printing Tea Tag tidak kotor dan tidak terdapat bercak tinta pada visual printing. 2. Penyerapan tinta yang merata (hasil printing tidak kabur) Penyerapan tinta yang merata pada kertas tergantung dari tingkat kehalusan visual kertas dan pencampuran tinta yang merata. Pada bahan baku kertas dengan visual halus akan memungkinkan hasil printing akan terlihat rata, sebaliknya jika visual kertas tidak rata maka hasil printing akan terlihat tidak merata. Sedangkan jika untuk bahan tinta viscosity atau kekentalan tinta akan menentukan visual printing merata atau tidak merata. 3. Hasil Gulungan Tidak Kendor

9 42 Hasil jadi berupa gulungan roll tidak boleh kendor, hal ini akan mempengaruhi pada saat pengisian teh di pemakai (customer). Gambar4.5. Pengecekan Quality Control Sumber : PT.Corona Printing Asia C. Analisa Data Untuk menaganalisis pengendalian kualitas secara statistic adalah membuat tabel (check sheet) jumlah produksi dan produk rusak/tidak sesuai dengan standar kualitas. Pembuatan tabel (check sheet) ini berguna untuk mempermudah proses pengumpulan data secara analisis. Berikut Data observasi yang dilakukan selama bulan Juni 2015 :

10 43 Tabel 4.1 Data Produksi bulan Juni 2015

11 44 Jumlah Jenis Cacat (Roll) Jumlah Produk Tanggal Produksi Garis Tidak Terpotong Cacat (Roll) Register (Roll) Jumlah Rata ,96 Rata Sumber : PT.Corona Printing Asia

12 45 D. Histogram Setelah check sheet dibuat, maka langkah selanjutnya adalah membuat histogram. Histogram ini berguna untuk melihat jenis kerusakan yang paling banyak terjadi. Berikut ini Histogram yang dibuat berdasarkan Tabel C. Gambar 4.6. Diagram Histogram Kerusakan Produk Juni 2015 Dari histogram diatas, dapat kita lihat jenis kerusakan yang paling sering terjadi adalah problem garis, dengan jumlah kerusakan 703 roll. Jumlah kerusakan tidak register sebanyak 396 roll.

13 46 E. Diagram Pareto Adapun langkah-langkah sebelum membuat Diagram Pareto kita akan membuat tabel persentase secara keseluruhan dari permasalahan yang ada di PT.Corona Printing Asia. Berikut kita dapat melihat tabel pesentase permasalahan secara keseluruhannya. Tabel 4.2. Persentase Keseluruhan Tingkat Kerusakan Jenis cacat Jumlah % Kum % Garis % 52.65% Tidak Register % 83.22% Terpotong % 100% Jumlah 1096 Sumber : PT.Corona Printing Asia Gambar 4.7. Diagram Pareto Tingkat Kerusakan Produk Bulan Juni 2015

14 47 Dari grafik diatas kita bisa lihat, bahwa problem terbesar adalah problem garis sebesar 577 pcs dengan persentase 52.65% dan posisi kedua dengan problem tidak register sebesar 335 pcs dengan persentase 30.57% dan problem terpotong 184 pcs dengan persentase 16.78%. F. Peta Kendali P (P-chart) Setelah membuat histogram, langkah selanjutnya adalah membuat peta kendali (p-chart) yang berfungsi untuk melihat apakah pengendalian kualitas pada perusahaan ini sudah terkendali atau belum. Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa langkah awal dalam membuat peta kendali adalah sebagai berikut : 1. Menghitung persentase kerusakan. 2. Menghitung garis pusat / Central Line (CL) 3. Menghitung batas kendali atas / Upper Control Limit (UCL) 4. Menghitung batas kendali bawah / Lower Control Limit (LCL) 1. Menghitung Persentase Kerusakan Persentase kerusakan produk digunakan untuk melihat persentase keruskan produk pada setiap sub-grup. Rumus untuk menghitung persentase kerusakan adalah :

15 48 Keterangan : np : Jumlah gagal dalam subrup n : Jumlah yang diperiksa dalam sub grup subgroup : hari ke- Berdasarkan Tabel 4.1, data tersebut diolah menggunakan Microsoft Excel 2007 untuk mencapai persentase kerusakan dari setiap subgroup ini. Berikut ini adalah tabel hasil pengolahan data. Tabel 4.3. Laporan Jumlah Produksi, Produksi Rusak dan Persentase Produk Rusak Tanggal Jumlah Jenis Cacat (Roll) Jumlah Produk Produksi Garis Tidak Terpotong Cacat Persentase Produk Cacat (Roll) Register (Roll) (%) , , , , , , , , , , , ,47

16 , , , , , , , , , , , , ,04 Jumlah ,20 Rata ,96 6,61 Rata Sumber : PT. Corona Printing Asia 2. Menghitung Garis Pusat / Central Line (CL) Garis pusat / Central Line adalah garis tengah yang berada diantara batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL). Garis pusat ini merupakan garis pusat yang mewakili rata-rata tingkat kerusakan dalam suatu proses produksi. Untuk menghitung garis pusat digunakan rumus :

17 50 Keterangan : np = Jumlah total yang rusak n = Jumlah total yang diperiksa Berdasarkan rumus (2) maka didapatkan Central Line (CL) sebagai berikut : np = 1099 n = Menghitung Batas Kendali Atas (UCL) dan Batas Kendali Bawah (LCL) Batas kendali atas dan batas kendali bawah merupakan indikator ukuran secara statistik sebuah proses bisa dikatakan menyimpang atau tidak. Batas kendali atas (UCL) dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Keterangan : = rata-rata kerusakan produk n = total grup / sampe

18 51 dari rumus (3) maka dapat diperoleh Batas kendali atas sebesar : = n = 25 Sedangkan untuk menghitung batas kendali bawah (LCL) digunakan rumus : Keterangan : = rata-rata kerusakan produk n = jumlah produksi catatan : jika LCL < 0 maka LCL dianggap 0 dari rumus (4) maka dapat diperoleh batas kendali bawah sebesar :

19 52 4. Menghitung Indeks Kemampuan proses (Cpk) Menghitung indeks kemampuan proses adalah untuk untuk menganalisis sebesar apakah proses tersebut berjalan dengan baik atau tidak. Untuk menghitung nilai Cpk (Process Capability) dapat menggunakan rumus : Cpk Minimum = Batas Spesifikasi Atas- X, X Batas Spesifikasi Bawah 3σ 3σ Dimana X = Rata-rata proses σ = Standar deviasi σ = R/d2 Dimana R = Nilai Range dari nilai terbesar nilai terkecil.d2 = Nilai konstan yang tergantung dari jumlah subgroup n,nilai didapatkan dari table, adapun nilai d2 jumlah n adalah Adapun tabel untuk pengukuran untuk mengetahui nilai R dan X adalah :

20 53 Tabel 4.4. Pengukuran Nilai R dan X rata-rata Dimana : - Harapan perusahaan memenuhi standar 6 %, < 0 - Standar deviasi adalah 2.96 / = CPK = MIN ((6% %) / (3x 0.8)) or ((2.27% - 0) / (3 x 0.8)) = Min (3.73 / 2.4) or 2.27 / 2.4) = Min 1.6 or 1 baik. Dari perhitungan diatas dapat kita hitung bahwa CPK = 1 maka proses dikatakan

21 54 5. Peta Kendali P (P-chart) Setelah nilai dari persentase kerusakan dari setiap grup, nilai CL, nilai UCL dan nilai LCL didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah membuat peta kendali p (pchart). Gambar 4.8. Peta Kendali Tingkat Kerusakan Produk Tea Tag Sariwangi. 5. Diagram Sebab-akibat (Fishbone Diagram) Diagram sebab-akibat / Fishbone Diagram digunakan untuk menganalisis faktorfaktor apa sajakah yang menjadi penyebab kerusakan produk. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dan menjadi penyebab kerusakan produk secara umum dapat digolongkan sebagai berikut :

22 55 1. Pekerja (People), yaitu pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi. 2. Bahan Baku (Material), yaitu komponen-komponen dalam menghasilkan suatu produk menjadi barang jadi. 3. Mesin(Machine), yaitu mesin-mesin dan berbagai peralatan yang digunakan selama proses produksi. 4. Metode (Method), yaitu instruksi atau perintah kerja yang harus diikuti dalam proses produksi. 5. Lingkungan (Environment), yaitu keadaan sekitar tempat produksi baik secara langsung maupun secara tidak langsung mempengaruhi proses produksi. Dapat kita lihat pada Gambar 4.6 yaitu histogram produk dimana ada tiga jenis kerusakan yang timbul dalam proses produksi yaitu, garis dan tidak register. Sebagai alat bantu untuk mencari penyebab terjadinya kerusakan tersebut, digunakan diagram sebab-akibat untuk menelusuri masing-masing jenis kerusakan. Berikut ini adalah penggunaan diagram sebab-akibat untuk problem garis dan tidak register.

23 56 1. Problem garis Sumber : Hasil Observasi dan Wawancara Lapangan Hasil printing yang tidak bersih seperti timbulnya garis pada visual biasanya selalu ada pada saat pemasangan doctor blade pada mesin kurang pas ataupun mengalami aus karena lamanya pemakaian. Hal ini disebabkan faktor mesin yaitu : - Adanya serbuk kertas pada roll yang mengakibatkan kotoran tersebut masuk ke material. - Cylinder printing yang sudah aus. - Doctorblade yang sudah aus sehingga cacatnya tidak bisa menahan tinta pada saat transfer tinta ke paper.

24 57 2. Layout Printing (Tidak Register) Sumber : Hasil observasi dan wawancara lapangan Posisi layout printing agak menggeser atau tidak persis/fokus, ditandai dengan simbol garis plush sebagai simbol acuan yang terletak pada pinggir material printing yang tidak tepat sejajar aatau melebar melebihi 0,3 mm (batas toleransi yang ditetapkan perusahaan). Kejadian tersebut dianggap perusahaan sebagai rusak (reject) karena akan menyebabkan gambar pada visual printing terlihat kabur. Hal tersebut disebabkan oleh faktor mesin yaitu : - Cylinder printing yang bergeser. - Sensor mesin rusak - Tension mesin tidak seimbang

25 58 3. Terpotong. Sumber : Hasil observasi dan wawancara lapangan Tahap pembelahan (slitting) dari roll jumbo menjadi roll kecil-kecil yang disesuaikan lebar yang ditetapkan konsumen (customer). Apabila mesin membelah tidak sesuai dengan ukuran maka akan menhasilkan tulisan atau gambar yang terpotong tidak rapi. Hal ini disebabkan oleh faktor mesin yaitu : - Tingkat ketajaman pisau - Sensor mesin rusak yang menagkibatkan material yang akan dibelah tidak dapat dikendalikan. - Tension mesin tidak seimbang yang mengakibat antara roll yang dilewati material terjadi pergeseran.

26 59 Dari ketiga problem diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa problem yang timbul diakibatkan oleh faktor mesin. Faktor mesin memang penyebab utama mengingat mesin operasional produksi tahun pembuatan Dan juga dapat diperkuat dengan data-data pada saat proses produksi. Tabel 4.5. Downtime Control Form Sumber : PT. Corona Printing Asia

27 60 6. Usulan Tindakan Perbaikan Dari diagram sebab-akibat diketahui problem yang timbul disebabkan oleh mesin. Setelah mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan/kerusakan pada produk Tea Tag Sariwangi, maka disusun usulan tindakan perbaikan secara umum dalam upaya menekan tingkat kerusakan produk yaitu : 1. Memasang sikat pada roll tempat lintasan material kertas. 2. Penggantian dan perbaikan doctorblade 3. Memperbaiki Cylinder yang sudah aus (rechrome) 4. Melakukan perawatan mesin secara rutin, tidak hanya dilakukan ketika mesin mengalami kerusakan (preventive maintenance) 5. Menyediakan suku cadang mesin yang penggantian komponennya cukup sering agar tidak menghambat proses produksi.

BAB V ANALISA HASIL. batas kendaliatas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL). Garis Pusat ini

BAB V ANALISA HASIL. batas kendaliatas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL). Garis Pusat ini BAB V ANALISA HASIL 5.1 Menghitung Garis Pusat atau Central Line (CL) Garis pusat atau Central Line adalah garis tengah yangberada diantar batas kendaliatas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL). Garis Pusat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di PT. Corona Printing Asia yang berlokasi di Jl. Manis 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di PT. Corona Printing Asia yang berlokasi di Jl. Manis 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di PT. Corona Printing Asia yang berlokasi di Jl. Manis 2 No.17 Zona Industri Manis, Jatake, Tangerang. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Profil Perusahaan PT. Gelora Aksara Pratama (Erlangga Group) merupakan perusahaan percetakan yang berdiri pada tahun 1987. PT. Gelora Aksara Pratama dimulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009, hlm.38), menyatakan bahwa objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang

Lebih terperinci

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan di PT United Can Company Ltd. yang berlokasi di Jalan Daan Mogot Km. 17, Kalideres Jakarta Barat,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis dan Pembahasan Pengendalian Kualitas Statistik Pada PT. X Graphy Semarang mempunyai bagian Quaility Control yang bertugas melakukan pengecekan terhadap hasil produksi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk semakin meningkat, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya agar mampu bersaing di pasar dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik (Agroplas). Variabel yang diteliti adalah metode pengendalian kualitas yang diterapkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 35 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode dasar analisis deskriptif analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan suatu prosedur tertentu dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Pembuatan Diagram Sebab Akibat. Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Pembuatan Diagram Sebab Akibat. Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa 5.1.1 Pembuatan Diagram Sebab Akibat Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan yang dihadapi dengan kemungkinan penyebabnya serta faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses BAB III METODE CONTROL CHART 3.1 Control Chart Peta kendali atau Control Chart merupakan suatu teknik yang dikenal sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 38 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Deskripsi Tempat Penelitian 4.1.1 Profil Perusahaan PT. XYZ merupakan salah satu koran harian daerah yang dikelola oleh PT. Indopersda Prima media (PersdaNetwork),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan produksi kemasan makanan dari kertas karton CV. Yogyakartas yang berlokasi di Jl. Nyi Ageng Nis No. 20 B,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK Disusun Oleh : Nama : Asep Suryadi NPM : 201210215039 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control)

Lebih terperinci

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN KUALITAS Kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini. Kualitas secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) Produk Kue Astor untuk Meminimumkan Produk Rusak Pada PT. Prima Jaya A.M.

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah merupakan tahap menggambarkan jalannya proses penelitian atau pemecahan masalah yang

Lebih terperinci

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG Nia Budi Puspitasari Program Studi Teknik Industri UNDIP Abstrak Sebagai salah

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan tentang pengendalian kualitas produk dus dan paper bag di CV. Yogyakartas,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK INNER BOX PADA PROSES THERMOFORMING PT. SI MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK INNER BOX PADA PROSES THERMOFORMING PT. SI MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK INNER BOX PADA PROSES THERMOFORMING PT. SI MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL BASUKI ARIANTO DAN FAJAR PRIMA Program Studi Teknik Industri, Universitas Suryadarma, Jakarta.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari

Lebih terperinci

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212 III Control chart for variables Pengendalian Kualitas TIN-212 Common dan Assignable causes of variation Variabilitas dapat dibagi ke dalam dua kategori: 1. Common causes of variation. Variasi ini merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) Rika Gracia *), Arfan Bakhtiar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada proses produksi wafer stick selama 3 bulan. Maka diketahui data sebagai

Lebih terperinci

Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus

Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus Ida Nursanti* 1, Eny Rokhayati 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Produksi merupakan sebuah siklus yang dilakukan oleh perusahaan dalam penyediaan barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada pasar demi keberlangsungan

Lebih terperinci

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang 27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak

Lebih terperinci

STATISTICAL PROCESS CONTROL

STATISTICAL PROCESS CONTROL STATISTICAL PROCESS CONTROL Sejarah Statistical Process Control Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil menghasilkan produk-produk sederhana, seperti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH : ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PENGENDALI MUTU STATISTICAL PROCESSING CONTROL (SPC) PADA HOME INDUSTRI TAHU KASIH DI KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA Moh. Umar Sidik Daryanto (Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma) ABSTRAK PT. Teknik Makmur

Lebih terperinci

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk 228 Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk Heri Wibowo 1, Sulastri 2 dan Ahmad

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN

Lebih terperinci

PERBAIKAN KUALITAS PRODUK SPRITE CAN 250ML MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

PERBAIKAN KUALITAS PRODUK SPRITE CAN 250ML MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 4 2016 ISSN : 2339028X PERBAIKAN KUALITAS PRODUK SPRITE CAN 250ML MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL Much. Djunaidi *), Dilla Rahma Yunita 2) 1,2) Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini

Lebih terperinci

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL Mila Faila Sufa * 1, Dina Ariningsih 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Kartasura

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 64 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang telah dilakukan kemudian diolah menjadi informasi untuk mengetahui berapa besar jumlah produksi dan jumlah cacat. Ada berbagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Produksi Botol Kemasan Sabun Lifebuoy Bahan baku utama untuk pembuatan botol kemasan sabun lifebuoy adalah biji plastik berwarna putih yang sudah memenuhi standar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan ekonomi pada sektor industri Pangan di Indonesia menyebabkan persaingan antara industri-industri yang menghasilkan produk sejenis harus lebih kreatif dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Mutu Dalam dunia industri baik industri jasa maupun manufaktur mutu adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN. atribut dilakukan dengan menggunakan diagram pareto untuk mengetahui CTW. Circumference RTD

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN. atribut dilakukan dengan menggunakan diagram pareto untuk mengetahui CTW. Circumference RTD BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Pareto Chart Setelah dilakukan pengumpulan data pengolahan data pada bab sebelumnya, maka selanjutnya dilakukan analisa dan pembahasan. Analisa data atribut dilakukan

Lebih terperinci

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Debora Anne Y. A., Desy Gunawan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari pengolahan data pada bab sebelumnya di peroleh hasil bahwa data yang telah di kumpulkan layak untuk di olah dalam proses pengolahan data, dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry garmen, dimana perusahaan memproduksi kemeja pria dewasa. Bahan dasar untuk produksi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian dilakukan pada PT Tirta Agung Wijaya yang merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan di area Jawa Tengah. Pengamatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Banyaknya perusahaan di era globalisasi memicu keberadaan produk lokal dan nasional tidak akan luput dari tuntutan persaingan, selain itu juga mempunyai peluang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pakaian adalah salah satu kebutuhan primer bagi manusia yang berfungsi untuk lindungi tubuh, selain lindungi tubuh pakaian pun saat ini digunakan untuk menunjang fashion,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama Temuan utama dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama Temuan utama dari Penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB V PEMBAHASAN Tujuan dari penelitian dengan judul Analisis Pengendalian Dan Perbaikan Kualitas Proses Produksi Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) di PT. Surya Toto Indonesia, Tbk. adalah

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai cara yang tepat. Kemudian, penelitian merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Langkah langkah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI DALAM UPAYA MENGENDALIKAN TINGKAT KERUSAKAN PRODUK TEA TAG SARIWANGI SKRIPSI

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI DALAM UPAYA MENGENDALIKAN TINGKAT KERUSAKAN PRODUK TEA TAG SARIWANGI SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI DALAM UPAYA MENGENDALIKAN TINGKAT KERUSAKAN PRODUK TEA TAG SARIWANGI (Studi Kasus Pada PT. Corona Printing Asia di Tangerang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh pada mutu atau kualitas.

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di PT. X yang terdapat pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Nizam Zachman Jakarta. Waktu penelitian telah dilaksanakan

Lebih terperinci

4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Jenis Cacat PT. Duta Abadi Primantara adalah perusahan yang memproduksi jenis kasur spring bed dengan type King Koil. Pada tipe

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION MEDIA ASMAJAYA DAN HARI MOEKTIWIBOWO Program Studi S1 Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil alamin, Puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta ala. Karena atas izin-nya, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat sebagai tugas

Lebih terperinci

Sumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module.

Sumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module. Sumber : PQM Consultant. 2011. 7QC Tools Workshop module. 1. Diagram Pareto 2. Fish Bone Diagram 3. Stratifikasi 4. Check Sheet / Lembar Pengecekan 5. Scatter Diagram / Diagram sebar 6. Histogram 7. Control

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Ketatnya persaingan dalam usaha textil akhir-akhir ini membuat banyak perusahaan textil bekerja keras untuk bertahan dalam persaingan. Faktor kualitas menjadi point yang paling diperhatikan agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat bersaing dan meningkatkan keunggulan kompetitif dengan perusahaan lain yang sejenis,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 94 BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Di bawah ini merupakan urutan dari pada tahapan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis : Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 95 96 Uji Kesesuaian

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi BAB V ANALISA HASIL Dalam bab ini akan membahas tentang analisa hasil pengendalian proses yang sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi pada proses powder coating

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian untuk pengumpulan dan pengolahan data yang diperlukan, hingga analisa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi 2.1.1 Pengertian Riset Operasi Menurut Mulyono, riset adalah proses untuk mencari kebenaran suatu masalah atau hipotesa, sedangkan operasi didefinisikan sebagai penerapan

Lebih terperinci

4 BAB V ANALISIS. Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis

4 BAB V ANALISIS. Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis 4 BAB V ANALISIS 4.1 Analisa Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis melakukan analisa dan hasil dari laporan skripsi, dan menguraikan tentang data-data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep SPC dan Pengendalian Kualitas Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dalam dunia industri manufaktur adalah kualitas dari produk maupun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 PENGENDALIAN KUALITAS 2.1.1 Pengertian Kualitas Keistimewaan atau keunggulan suatu produk dapat diukur melalui tingkat kepuasan pelanggan. Salah satunya dapat dilihat dari sisi

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Arief Hadi Prasetyo *1) dan Kariyam 2) 1) Statistika, FMIPA, Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Djarum adalah salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Untuk tetap mempertahankan predikatnya, PT Djarum berusaha untuk selalu memberikan produk yang bermutu dan memiliki karakteristik

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAWASAN MUTU DALAM USAHA MENINGKATKAN MUTU PRODUK PADA PT ANUGRAH PLASTINDO LESTARI

ANALISIS PENGAWASAN MUTU DALAM USAHA MENINGKATKAN MUTU PRODUK PADA PT ANUGRAH PLASTINDO LESTARI Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 ANALISIS PENGAWASAN MUTU DALAM USAHA MENINGKATKAN MUTU PRODUK PADA PT ANUGRAH PLASTINDO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT SEI Bogor pada Bulan September 2016 sampai dengan Bulan Desember 2016. PT SEI Bogor merupakan perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan tajam baik di pasar domestik maupun pasar

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian. Dengan metodologi penelitian, dapat dijelaskan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara langsung dan mendapatkan data lengkap. Kemudian penulis melakukan analisa masalah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Evaluasi Kinerja Setelah seluruh data yang diperlukan terkumpul, data tersebut akan diolah melalui 5 fase dalam Six Sigma yang disebut Six Sigma Improvement Framework atau

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI Ni Luh Putu Hariastuti putu_hrs@yahoo.com Jurusan Teknik industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhitama

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Histogram Histogram pada tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi peluang cacat, membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream 30gr dan Lightening

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI CV. SINAR BAJA ELECTRIC

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI CV. SINAR BAJA ELECTRIC LAPORAN KERJA PRAKTEK DI CV. SINAR BAJA ELECTRIC Disusun Oleh : Irvan Julius (5303012011) Billy Karsten Sitinjak (5303012029) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun berada dalam kondisi perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal tersebut memberikan dampak

Lebih terperinci

Statistical Process Control

Statistical Process Control Statistical Process Control Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Lembar 1 Flow Chart (dengan Stratifikasi): Grafik dari tahapan proses yang membedakan data berdasarkan sumbernya. Lembar Pengumpulan Data:

Lebih terperinci