Unit 4. Hubungan Antara Dua Variabel Dengan Statistik Nonparametrik. Dr. Laura F. N. Sudarnoto. Pendahuluan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Unit 4. Hubungan Antara Dua Variabel Dengan Statistik Nonparametrik. Dr. Laura F. N. Sudarnoto. Pendahuluan"

Transkripsi

1 Unit 4 Hubungan Antara Dua Variabel Dengan Statistik Nonparametrik Pendahuluan M Dr. Laura F. N. Sudarnoto ateri ajar unit 4 mempunyai fungsi yang sama dengan materi ajar unit 3 yaitu akan membantu Anda untuk menguasai prinsip-prinsip korelasi antara dua variabel dengan pengolahan data melalui analisis korelatif. Pada unit 3 Anda telah mempelajari analisis korelasional dengan statistik parametrik. Pada unit 4 Anda akan mempelajari dan membahas tentang analisis korelasional dengan statistik non parametrik. Persamaan keduanya adalah menghitung hubungan dua variabel atau lebih. Perbedaan antara keduanya terletak pada persyaratan asumsi yang mendasari data yang diolah. Pada statistik parametrik ada beberapa persyaratan asumsi yang harus dipenuhi sebelum menggunakan teknik statistik tersebut, sedangkan pada statistik non parametrik tidak diharuskan persyaratan asumsi tertentu. Ada beberapa analisis korelasional yang tergolong statistik non parametrik, antara lain: Teknik korelasi Tata Jenjang (Rank Order Correlation), Teknik Korelasi Point Biserial, Teknik Korelasi Biserial, Teknik Korelasi Phi, Teknik Korelasi Kontigensi, Teknik Korelasi Kendall Tau, Teknik Korelasi Tetrakorik, dan lainnya. Penggunaan teknik korelasi tersebut ditentukan oleh jenis data yang akan dianalisis. Materi ajar unit 4 hanya menguraikan dua teknik korelasi yaitu teknik korelasi Tata Jenjang sebagai subunit dan teknik korelasi Point Biserial sebagai subunit 2. Setelah mempelajari unit 4 diharapkan Anda dapat memiliki kompetensi utama mampu memahami pengolahan data teknik korelasi antara dua variabel dengan statistik non parametrik. Kompetensi utama dapat Anda capai apabila Anda sudah menguasai kompetensi-kompertensi berikut ini. Statistika Pendidikan 4 -

2 . Menguasai pengujian signifikansi hubungan antara dua variabel dengan perhitungan korelasi tata jenjang. 2. Menguasai pengujian signifikansi hubungan antara dua variabel dengan perhitungan rumus korelasi point biserial. Oleh karena itu, untuk mencapai kompetensi yang dimaksudkan tersebut, perhatikanlah petunjuk berikut dalam mempelajari unit ini.. Kerjakan tugas atau latihan yang ada dalam setiap subunit ini dengan baik, perhatikan rambu-rambu yang diberikan. Jangan lupa Anda mengerjakan tes formatif yang telah disiapkan. Setelah itu, cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang tersedia di akhir uraian setiap subunit sehingga Anda dapat mengetahui penguasaan dan kemampuan Anda. 2. Gunakan data yang sebenarnya dari siswa Anda sendiri di kelas, tentukan dua variabel yang akan dicari hubungannya, coba dianalisis dan interpretasikan hubungan dua variabel tersebut dalam situasi pembelajaran Anda dapat berhasil dalam belajar apabila secara teratur Anda membaca uraian pembahasan tiap subunit dengan seksama dan berulang-ulang. Topik-topik dalam subunit yang belum jelas dapat didiskusikan dengan teman-teman. Biasakan untuk membaca uraian lengkap setelah itu barulah membaca rangkumannya. Kerjakan latihan secara teratur dan disiplin. Semua tes formatif dikerjakan terlebih dahulu sebelum melihat kunci jawaban lalu lakukan evaluasi diri terhadap penguasaan materi dengan mencocokkan pada kunci jawaban. Jika Anda tekun dan sungguh-sungguh mengerjakan latihan tentu Anda berhasil menguasai penerapan statistik dengan baik, dan memiliki pondasi pengetahuan yang kuat untuk melaksanakan penelitian dalam pembelajaran. Kerajinan Pangkal Kepandaian. Selamat Belajar, Semoga Sukses 4-2 Unit 4

3 Subunit Korelasi Tata Jenjang (Rank Order Correlation, Rank Difference orrelation) Pengantar T eknik korelasi tata jenjang diciptakan oleh Spearman. Teknik ini adalah salah satu teknik analisis korelasional yang paling sederhana. Pada teknik ini besar kecilnya korelasi antara variabel yang dianalis dihitung berdasarkan perbedaan urutan kedudukan skor pasangan dari tiap subjek. Skor tiap subjek diubah dahulu menjadi urutan kedudukan dalam kelompoknya pada kedua variabel yang akan dikorelasikan. Dengan kata lain, data yang semula berupa data interval diubah menjadi data ordinal atau data berjenjang. Persyaratan teknik ini adalah kedua variabel yang akan dikorelasikan merupakan skala atau data ordinal Teknik korelasi tata jenjang dapat efektif digunakan apabila subjek yang dijadikan sampel dalam penelitian lebih dari sembilan tetapi kurang dari 30 yaitu antara Bila jumlah subjek 30 atau lebih sebaiknya tidak menggunakan teknik korelasi ini. Lambang korelasi tata jenjang adalah huruf Besarnya (baca:rho). sebagai angka indeks korelasi sama dengan prinsip pada r xy yaitu berkisar antara -,00 sampai dengan,00. Prinsip yang sama seperti korelasi Product Moment bahwa tanda minus ( ) di depan angka indeks korelasi menunjukkan arah korelasi yang negatif, demikian pula sebaliknya. A. Cara Menghitung Korelasi Tata Jenjang Menurut Sudijono, (987), ada tiga macam cara menghitung korelasi tata jenjang, yaitu dalam keadaan () tidak terdapat urutan yang kembar, (2) terdapat urutan yang kembar dua, atau (3) urutan yang kembar ada tiga atau lebih. Apabila tidak ada skor yang sama pada tiap variabel maka tergolong pada keadaan () yaitu masing-masing kedudukan hanya satu. Apabila ada dua skor yang sama pada satu atau dua variabel berarti termasuk keadaan (2) yaitu terdapat dua urutan kedudukan yang sama. Dalam keadaan ini maka urutan kedudukan yang kembar tersebut dijumlahkan lalu dibagi dua, sehingga kedua skor tersebut mendapat urutan kedudukan yang sama. Apabila ada tiga skor yang sama atau lebih, maka perlu Statistika Pendidikan 4-3

4 dilakukan perhitungan yang lebih teliti. Cara yang sederhana adalah menjumlahkan urutan kedudukan yang sama lalu dibagi dengan banyaknya skor yang sama. Contoh. Apabila ada empat skor yang sama pada nilai Matematika dari 0 siswa di suatu kelas. No. Nilai Jenjang , , , , Empat siswa mendapat nilai yang sama yaitu nilai 4 pada tes Matematika. Jenjang atau urutan kedudukan yang ditempati adalah urutan 6, 7, 8, 9. Cara yang sederhana adalah menjumlahkan keempat urutan tersebut lalu dibagi 4 ( = 30 : 4), maka keempat siswa tersebut mendapatkan jenjang atau urutan kedudukan yang sama yaitu 7,5. Cara lain menentukan urutan kedudukan yang sama dengan menggunakan rumus berikut. R e M 2 n R 2 2 Keterangan: R e = Rank (urutan kedudukan) dari skor yang sama M R = rata-rata dari urutan kedudukan yang sama N = banyaknya skor yang sama dan 2 = bilangan konstan 4-4 Unit 4

5 Bila empat nilai Matematika yang sama pada contoh sebelumnya dimasukkan dalam rumus maka keempat skor tersebut mendapat urutan kedudukan 7,58 untuk semuanya R e 7,5 = 7,58 2 Langkah-langkah menghitung korelasi tata jenjang berikut ini.. Menyiapkan tabel kerja atau tabel perhitungan. Kolom memuat no urut subjek, kolom 2 memuat beberapa skor variabel dan kolom 3 memuat beberapa skor variabel Menetapkan urutan kedudukan skor yang terdapat pada variabel (R) pada kolom 4 dan variabel 2 (R2) pada kolom 5, urutan dimulai dari skor yang tertinggi ke skor yang terendah. 3. Menghitung perbedaan urutan kedudukan tiap pasangan skor antara variabel dan variabel 2 (B = R R2) pada kolom 6, lalu jumlahkan B ( B). 4. Mengkuadratkan tiap-tiap B (B 2 ) pada kolom 7, lalu dijumlahkan ( B 2 ). 5. Menghitung korelasi tata jenjang dengan rumus berikut ini. 6 N N B 2 6. Memberikan interpretasi terhadap hasil korelasi dengan membandingkan pada nilai tabel RHO (Spearman) pada taraf signifikansi tertentu. Contoh perhitungan No. X Y R R 2 B B = -0,89 0(00 ) Statistika Pendidikan 4-5

6 B. Cara Menginterpretasikan Indeks Korelasi Hasil perhitungan korelasi ( -0,89) menunjukkan arah korelasi yang negatif. Nilai korelasi tabel Rho pada taraf signifikansi 5% dengan db 0 sebesar 0,648. Hasil perhitungan korelasi tersebut lebih besar dari nilai tabel pada taraf signifikansi 5%. Hasil analisis korelasi ini signifikan. Bila sebelum analisis dirumuskan hipotesis maka keputusan tersebut adalah hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Interpretasi: Ada hubungan yang negatif dan signifikan antara kecepatan membaca dengan pemahaman bacaan. Semakin cepat membaca semakin sedikit yang dipahami. Latihan Kerjakan latihan ini secara individual lalu diskusikan dengan teman-teman Anda.. Mengapa teknik korelasi tata jenjang efektif bila jumlah yang diteliti kurang dari 30 subjek? 2. Jelaskan syarat variabel yang dapat dianalisis dengan korelasi tata jenjang? 3. Berikan contoh data riil (minimal dari 0 subjek) lalu analisis dengan korelasi tata jenjang dan uji signifikansinya! Rambu-rambu Mengerjakan Latihan. Anda dapat mengulas soal ini dari karakteristik statistik non parametrik. 2. Syarat penggunaan analisis dengan korelasi tata jenjang dapat dijelaskan, baik dari variabel independen maupun variabel dependen. 3. Ambillah 0 kertas kerja siswa yang sudah dikoreksi dari dua mata pelajaran. Lalu masukkan nilai tersebut dalam tabel. Tiap-tiap nilai pada dua mata pelajaran tersebut diurutkan berdasarkan jenjang dan masukkan dalam rumus tata jenjang. Interpretasi hasil korelasi berdasarkan tabel korelasi Rho dengan taraf signifikansi tertentu. 4-6 Unit 4

7 Rangkuman Teknik korelasi tata jenjang merupakan salah satu teknik statistik non parametrik. Besar kecilnya korelasi antara variabel yang dianalis dihitung berdasarkan perbedaan urutan kedudukan skor pasangan dari tiap subjek. Skor tiap subjek diubah dahulu menjadi urutan kedudukan dalam kelompoknya pada kedua variabel yang akan dikorelasikan. Data yang semula berupa data interval diubah menjadi data ordinal atau data berjenjang. Persyaratan teknik ini adalah kedua variabel yang akan dikorelasikan merupakan skala atau data ordinal. Pengujian signifikansi korelasi adalah membandingkan hasil korelasi hitung dengan tabel korelasi Rho atau Spearman. Tes Formatif Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi subunit ini maka kerjakan soal-soal berikut ini.. Bagaimana cara mengubah data interval menjadi data ordinal bila ada data yang sama dari beberapa siswa? 2. Bagaimana cara menginterpretasikan indeks korelasi tata jenjang? 3. Berikan kesimpulan konsistensi penilaian dua juri terhadap 2 peserta lomba. A: 7, 3, 4, 5, 3, 7, 7, 6, 6, 5, 4, 2 B: 9, 5, 4, 7, 5, 9, 9, 6, 7, 6, 6, 5 4. Berikan kesimpulan terhadap hubungan antara nilai Aritmatika dan nilai Kumon berdasarkan sebagian dari data berikut ini. X: 27, 29, 5, 40, 29, 43, 29, 22, 29, 8, 27, 25, 24, 30 Y: 59, 7, 59, 59, 53, 63, 77, 59, 44, 59, 60, 7, 44, 45 Statistika Pendidikan 4-7

8 Umpan Balik dan Tindak Lanjut Bandingkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di bagian akhir materi subunit ini. Mintalah teman Anda untuk memberi bobot ketepatan jawaban Anda tiap-tiap butir berdasarkan pedoman penskoran yang ditentukan. Hitunglah bobot skor jawaban Anda, kemudian gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi subunit ini. Rumus Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = x 00 % 40 Interpretasi tingkat penguasaan yang Anda kuasai adalah 90 % - 00 % = baik sekali 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup < 70 % = kurang Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, hal itu berarti penguasaan Anda terhadap materi tersebut berkualitas Baik. Anda telah memahami materi subunit ini. Anda dapat meneruskan dengan materi subunit selanjutnya. Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi ini masih di bawah 80%, berarti Anda perlu mengulang kembali materi subunit ini, terutama sub bagian yang belum Anda kuasai. 4-8 Unit 4

9 Pengantar T Subunit 2 Korelasi Point Biserial eknik korelasi Point Biserial adalah salah satu teknik analisis korelasional bivariat. Persyaratan data dalam teknik ini adalah variabel merupakan variabel diskrit (data nominal atau data dikotomi) dan variabel 2 merupakan variabel kontinu (data interval). Teknik korelasi ini juga dapat digunakan untuk mengetahui validitas soal yaitu skor tiap butir soal dikorelasikan dengan skor total. Angka indeks korelasi Point Biserial dilambangkan dengan r pbi. A. Cara Menghitung Indeks Korelasi Point Biserial.. Mencari Mean total (Mt) dengan rumus X t M t (Penjelasan tentang mean dapat dilihat pada unit 2) N 2. Mencari Mean skor dari jawaban yang menjawab ya (kodesebanyak n) X X X M... 2 n p n 3. Mencari Standar Deviasi total (SDt) dengan rumus 2 2 X t X t SDt N N (Penjelasan tentang standar deviasi dapat dilihat pada unit 2) 4. Mencari proporsi (p) yaitu perbandingan banyaknya subjek yang menjawab ya dengan jumlah seluruh subjek. Proporsi (q) adalah p 5. Mencari angka indeks korelasi dengan rumus berikut ini. r pbi M p SD t M t p q Keterangan r pbi = Angka indeks korelasi Point Biserial M p = Mean skor dari subjek yang menjawab benar/ya M t = Mean skor total SD t = Standar deviasi total p = Proporsi subjek yang menjawab benar/ya terhadap jumlah total subjek q = p Statistika Pendidikan 4-9

10 B. Cara Memberikan Interpretasi Angka Indeks Korelasi Point Biserial Untuk memberikan interpretasi terhadap korelasi Point Biserial digunakan tabel nilai korelasi Product Moment. Hal yang perlu ditentukan terlebih dahulu adalah menentukan taraf signifikansi dan mencari derajat kebebasan (db = N 2). Bila indeks korelasi (r pbi) sama atau lebih besar daripada nilai korelasi tabel maka kedua variabel atau antara butir soal dan total berkorelasi secara signifikan. Jika hasil r pbi lebih kecil daripada nilai korelasi tabel berarti tidak ada korelasi yang signifikan. Contoh Perhitungan Berikut ini diberikan contoh sebagian skor siswa dari tes Bahasa Indonesia. Misalkan soal no. akan dicari korelasinya dengan skor total. Jawaban siswa yang sesuai dengan kunci jawaban diberi skor dan jawaban yang tidak sesuai dengan kunci jawaban diberi skor 0. No. Skor no. (X ) Skor total (X t) X t Diketahui: M t = 6 SD t =,897 p = 7/0 = 0,7 q = 3/0 = 0,3 M p = ( ) : 7 = 6,286 6, ,7 r pbi = 0,23,897 0,3 4-0 Unit 4

11 db = 0 2 = 8 Nilai tabel pada taraf signifikansi % dengan db sebesar 8 adalah 0,765. Hasil r pbis (0,23) lebih kecil dari nilai tabel. Hal ini berarti soal nomor tidak berkorelasi dengan skor total. Kesimpulannya bahwa soal nomor tidak valid. Latihan Kerjakan latihan ini secara individual, lalu Anda dapat diskusikan dengan temanteman. Bandingkan antara teknik korelasi tata jenjang dengan teknik korelasi point biserial? 2. Jelaskan persyaratan data yang dapat dianalisis dengan teknik korelasi point biserial? 3. Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi subunit ini maka kerjakan tugas berikut ini. Buatlah tabel analisis butir dari data siswa Anda sendiri pada salah satu tes pilihan ganda yang telah Anda koreksi (soal no. sampai dengan soal no. 0). Berdasarkan hasil hitungan korelasi tersebut berapa butir yang dapat dipakai dan berapa butir yang tidak dipakai kerena tidak valid? Rambu-rambu Pengerjaan Latihan. Pada latihan nomor Anda diminta membandingkan maka berikan persamaan dan perbedaan dari kedua teknik tersebut. 2. Persyaratan teknik point biserial pada kedua variabel yang dikorelasikan harus jelas. 3. Validitas soal dapat diketahui dengan menghitung korelasi skor tiap soal dengan skor total, perhitungan korelasi dapat dikerjakan dengan korelasi point biserial. 4. Mahasiswa berlatih menghitung dengan data riil, dirangkum dalam tabel lalu dihitung berapa soal yang valid dan berapa soal yang dikeluarkan. Jawaban bervariasi tergantung data riil dari tiap-tiap mahasiswa. Mahasiswa secara berpasangan saling mengoreksi 0 soal hasil analisis butir dari data masingmasing, hal ini penting dilakukan untuk berlatih dalam peer assesment. Statistika Pendidikan 4 -

12 Rangkuman Teknik korelasi Point Biserial adalah salah satu teknik statistik non parametrik dengan analisis korelasional bivariat. Persyaratan data dalam teknik ini adalah variabel merupakan variabel diskrit (data nominal atau data dikotomi) dan variabel 2 merupakan variabel kontinu (data interval). Teknik korelasi ini juga dapat digunakan untuk mengetahui validitas soal. Tes Formatif 2 Bagaimana menginterpretasi validitas soal tes objektif?. Berikan contoh dua variabel (selain bentuk butir tes) yang dapat dianalisis dengan korelasi point biserial? 2. Seorang peneliti mempunyai data tentang skor kemandirian. Skor tersebut diperoleh dari 40 siswa yang terdiri dari 22 anak sulung dan 8 anak bungsu. Menurut Anda bagaimana menganalisis data tersebut bila akan diketahui keterkaitan dua variabel tersebut? 3. Bila Anda ingin menggunakan teknik korelasi point biserial, bagaimana data yang akan dipersiapkan agar dapat dianalisis dengan tepat? Umpan Balik dan Tindak Lanjut Hitunglah jawaban Anda yang benar berdasarkan koreksi dari teman Anda, kemudian gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi subunit ini. Rumus Jumlah jawaban yang benar Tingkat penguasaan = x 00 % 0 Interpretasi tingkat penguasaan teman Anda adalah 90 % - 00 % = baik sekali 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup < 70 % = kurang Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, hal itu berarti penguasaan Anda terhadap materi tersebut berkualitas Baik. Anda telah memahami materi subunit ini. Anda dapat meneruskan dengan materi subunit selanjutnya. Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi ini masih di bawah 80%, berarti Anda perlu mengulang kembali materi subunit ini, terutama subbagian yang belum Anda kuasai. 4-2 Unit 4

13 Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif.. Bila Anda menemukan skor atau nilai yang sama dari beberapa siswa yang akan diberikan urutan, maka dapat dilakukan dengan cara sederhana atau dengan rumus. Kedua cara tersebut dijelaskan dengan diberikan contoh data. (skor 5). 2. Soal ini dapat Anda jawab dengan memperhatikan taraf signifikansi, mencari derajat kebebasan, menghitung korelasi, melihat nilai tabel korelasi, membandingkan hasil perhitungan dengan nilai tabel. (skor 5) 3. = 0,90 (skor 5). 4. = 0,2 (skor 5) Tes Formatif 2.. Menentukan taraf signifikansi tertentu, mencari nilai tabel korelasi, menghitung korelasi antara skor butir dengan skor total, dan membandingkan hasil hitung korelasi dengan nilai tabel korelasi.(skor 4). 2. Contoh dapat bervariasi. Salah satu contoh: variabel adalah jenis kelamin, variabel 2 adalah ketelitian menghitung. (skor 2). 3. Untuk menganalisis data tersebut digunakan rumus korelasi point biserial. (skor 2). 4. Variabel harus memenuhi bentuk variabel diskrit atau data nomimal, variabel 2 harus berbentuk variabel kontinu atau variabel interval. (skor 2). Statistika Pendidikan 4-3

14 Glosarium Konsistensi Konstan Signifikan : ketetapan, kemantapan, keajegan sesuatu kondisi dan data yang dianalisis. : sesuatu yang tetap dan tertentu sehingga tidak dapat diubah. : keadaan, kondisi, atau data yang berarti dan bermakna. Variabel diskrit : sesuatu kondisi atau data yang merupakan satuan-satuan yang tidak dapat terpisahkan atau sesuatu yang tergolong dalam beberapa klasifikasi yang tidak berjenjang. Variabel kontinu : sesuatu kondisi atau data yang berkesinambungan atau satuansatuan data yang merupakan variasi yang tidak mempunyai batas pemisah yang jelas. 4-4 Unit 4

15 Daftar Pustaka Shavelson, R. J. (996). Statistical Reasoning for the Behavioral Sciences. Boston: Allyn and Bacon. Sudijono, A. (2004). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sutrisno Hadi. (987). Statistik. Jilid II. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. Statistika Pendidikan 4-5

Unit 3. Hubungan Antara Dua Variabel Dengan Statistik Parametrik. Dr. Laura F. N. Sudarnoto. Pendahuluan

Unit 3. Hubungan Antara Dua Variabel Dengan Statistik Parametrik. Dr. Laura F. N. Sudarnoto. Pendahuluan Unit 3 Hubungan Antara Dua Variabel Dengan Statistik Parametrik Dr. Laura F. N. Sudarnoto Pendahuluan M ateri ajar unit 3 akan membantu Anda untuk menguasai prinsip-prinsip korelasi antara dua variabel

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISIS KORELASI. Pertemuan 9. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd 1

TEKNIK ANALISIS KORELASI. Pertemuan 9. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd 1 TEKNIK ANALISIS KORELASI Pertemuan 9 1 Korelasi merupakan teknik pengukuran asosiasi/hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi adalah teknik dalam statistik bivariat/ multivariat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Sukabumi pada tahun pelajaran 2013-2014. Kemudian terpilih tiga kelas yaitu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

Unit 5. Analisis Komparatif Dengan Uji Perbedaan Dua Mean. Yacinta Asih Nugraheni, S. Pd. Pendahuluan

Unit 5. Analisis Komparatif Dengan Uji Perbedaan Dua Mean. Yacinta Asih Nugraheni, S. Pd. Pendahuluan Unit 5 Analisis Komparatif Dengan Uji Perbedaan Dua Mean Yacinta Asih Nugraheni, S. Pd Pendahuluan S eorang guru ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa kelas II di sekolah dan

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-7. Uji Persyaratan Instrumen : Validitas

Pertemuan Ke-7. Uji Persyaratan Instrumen : Validitas Pertemuan Ke-7 Uji Persyaratan Instrumen : Validitas M. Jainuri, S.Pd Pendidikan Matematika-STKIP YPM Bangko 1 Uji Persyaratan Instrumen Validitas Instrumen Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika

Lebih terperinci

Unit 6. Analisis Komparatif Dengan Pengujian Chi Kwadrat (Chi Square) Yacinta Asih Nugraheni, S.Pd. Pendahuluan

Unit 6. Analisis Komparatif Dengan Pengujian Chi Kwadrat (Chi Square) Yacinta Asih Nugraheni, S.Pd. Pendahuluan Unit 6 Analisis Komparatif Dengan Pengujian Chi Kwadrat (Chi Square) Yacinta Asih Nugraheni, S.Pd Pendahuluan D alam penelitian yang dilakukan data yang diperoleh tidak selamanya berupa data skala interval

Lebih terperinci

Nanparametrik_Korelasi_M.Jain uri, M.Pd 1

Nanparametrik_Korelasi_M.Jain uri, M.Pd 1 Nanparametrik_Korelasi_MJain uri, MPd 1 Pengertian Pada penelitian yang ingin mengetahui ada tidaknya hubungan di antara variabel yang diamati, atau ingin mengetahui seberapa besar derajat keeratan hubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Metode Statistik Nonparametrik Metode statistik nonparametrik adalah metode yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang

Lebih terperinci

Analisis Instrumen (Soal)

Analisis Instrumen (Soal) Analisis Instrumen (Soal) Oleh Dr. Zulkifli Matondang, M.Si PPs Unimed - Medan Pendahuluan Menganalisis instrumen (tes/non-tes), merupakan upaya untuk mengetahui tingkat kebaikan butir instrumen yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistik Non Parametrik Penelitian di bidang ilmu sosial seringkali menjumpai kesulitan untuk memperoleh data kontinu yang menyebar mengikuti distribusi normal. Data penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental, kelompok yang akan terlibat dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen. Kelompok ini akan mendapatkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian, karena metode penelitian merupakan cara untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ingin peneliti ketahui. Dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. ingin peneliti ketahui. Dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Margono (1997: 105) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Pre Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- Postes Design

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

Hubungan antara variabel-variabel dalam contoh tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis yang disebut persamaan regresi.

Hubungan antara variabel-variabel dalam contoh tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis yang disebut persamaan regresi. KORELASI LINIER ANTARA 2 VARIABEL Korelasi Hubungan antara beberapa variabel Contoh 1. Apakah siswa yang pandai dalam matematika pandai pula dalam físika 2.Apakah tes masuk suatu sekolah menggambarkan

Lebih terperinci

STATISTIK PENDIDIKAN

STATISTIK PENDIDIKAN STATISTIK PENDIDIKAN Tim Dosen Mata Kuliah Statistika Pendidikan 1. Rudi Susilana, M.Si. 2. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si. 3. Dian Andayani, S.Pd. REGRESI LINIER Analisis regresi adalah suatu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif yaitu penelitian dengan mengumpulkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Zainal Arifin (2011:29) mengemukakan, Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif lapangan (field research). Penelitian pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 5 Sidoarjo pada tanggal 13 Agustus 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 5 Sidoarjo pada tanggal 13 Agustus 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Design dengan bentuk One-Shoot Case Study (Studi Kasus Satu Tembakan) dimana dalam design penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang dilakukan. Uraian ini meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Ibādah Maḥḍah Aspek Kognitif pada Siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan analisis siswa kelas XI IIS SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian, secara umum menggambarkan bagaimana sutu proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (survei) dengan pendekatan kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

Statistik Nonparametrik:

Statistik Nonparametrik: ANALISIS KORELASI B Ali Muhson, M.Pd. Jenis Analisis Korelasi Statistik parametrik: Korelasi Product Moment (Pearson) Korelasi Parsial Korelasi Semi Parsial Korelasi Ganda, dsb Statistik Nonparametrik:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitan Menurut Sogiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Syaodih Sukmadinata, N (2005:52) metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi dasar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Melalui Metode Diskusi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Dumai pada semester genap tahun pelajaran

Lebih terperinci

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan BAB II METODE PENELITIAN

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan BAB II METODE PENELITIAN BAB VI. PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan BAB II METODE PENELITIAN.1. Bentuk Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2015. Adapun tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasional. Penelitian rancangan korelasional yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam penelitian, adapun pengertian objek penelitian menurut Sugiyono (2006:13)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum penelitian ini diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian dalam pendidikan diartikan sebagai cara

Lebih terperinci

Instrumen dan Uji Syarat Instrumen

Instrumen dan Uji Syarat Instrumen Pertemuan Ke-6 Instrumen dan Uji Syarat Instrumen Instrumen & Uji Syarat_M. Jainuri, M.Pd 1 Hal-hal Berpengaruhi terhadap Kualitas Data Hasil Penelitian Kualitas pengumpulan data, berkenaan ketepatan teknik/cara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara kemampuan kognitif matematika dengan kemampuan kognitif IPA dan bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 006;160). Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

Makalah Statistika Dasar

Makalah Statistika Dasar Makalah Statistika Dasar ANALISIS KORELASI Disusun Oleh : Kelompok: 7 Anggota : 1. Helsy Dinafitri (06121011020) 2. Nia Nopeliza (06121011021) 3. Amalia Ratnasari (06121011037) 4. Dwi Suseno Wati (06121011039)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar variabel dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dilakukan untuk menentukan tujuan dari pengembangan media pembelajaran dan memilih materi belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi kebanyakan orang, statistika dianggap suatu ilmu yang ruwet, penuh dengan rumus-rumus yang rumit dan diperlukan ketelitian serta ketepatan dalam menghitungnya.

Lebih terperinci

Modul ke: Psikometri. Validitas 2. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

Modul ke: Psikometri. Validitas 2. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi. Modul ke: Psikometri Validitas Fakultas PSIKOLOGI Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Tinggi-rendahnya validitas suatu alat ukur diwujudkan dalam bentuk Koefisien

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survai. Penelitian survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan studi perbandingan kausal atau penelitian kausal komparatif. Studi perbandingan kausal hakikatnya dilakukan untuk memverifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Peneliti memilih jenis penelitian kuantitatif karena dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan adalah jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian 43 BAB III METODE PEELITIA Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu penelitian yang menggunakan alat bantu statistik paling utama dalam memberikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan statistik inferensial, yaitu tehnik statistik yang digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian 61 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian kuantitatif, Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, quantitative research is a

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan kuantitatif yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan menempatkan obyek secara

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh hasil studi lapangan berupa data tentang kebiasaan membaca Al- Qur an dan minat belajar pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kandanghaur kabupaten Indramayu. Sampel pada penelitian ini adalah siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Kandanghaur kabupaten Indramayu. Sampel pada penelitian ini adalah siswa 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa di MTs Negeri Kandanghaur kabupaten Indramayu. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII A MTs

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian adalah tempat yang dijadikan sampel penelitian. Dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh responsif siswa pada media karikatur terhadap hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini riset lapangan (field Research) dengan menggunakan correlation research, yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Untuk menentukan kualitas tes matematika soal ujian madrasah 2012/2013 di MAN Wonosobo. Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Penelitian ini melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODE PENELITIAN X O BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian ini berdesain One-Shot Case Study. yaitu dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2008:11), penelitian asosiatif/ hubungan adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan istilah penggabungan dua metode yang termasuk ke dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan pertanyaan yang diajukan peneliti di bab sebelumnya maka penelitian ini termasuk penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

Wahyu Setyawan. Pendahuluan. Lisensi Dokumen: Abstrak. Wahyu.gtx21@gmail.com http://wahyu-setyawan.blogspot.com

Wahyu Setyawan. Pendahuluan. Lisensi Dokumen: Abstrak. Wahyu.gtx21@gmail.com http://wahyu-setyawan.blogspot.com Uji Korelasi Wahyu Setyawan Wahyu.gtx1@gmail.com http://wahyu-setyawan.blogspot.com Lisensi Dokumen: m Seluruh dokumen di StatistikaPendidikan.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan selama 25 hari, mulai dari tanggal 21 Maret 2012 sampai 14 April 2012 di MA Manbaul Ulum Demak. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Dalam bab ini dibahas mengenai hasil penelitian yang dilaksanakan, yaitu berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini dikategorikan sebagai penelitian pura-pura (Quasy experiment) atau praeksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. ini dikategorikan sebagai penelitian pura-pura (Quasy experiment) atau praeksperimen 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini dikategorikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah yang akan diteliti serta untuk mencapai tujuan penelitian. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : STATISTIKA 2 * KODE MATAKULIAH / SKS = MKK / 3SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : STATISTIKA 2 * KODE MATAKULIAH / SKS = MKK / 3SKS MATA KULIAH : STATISTIKA 2 * TIU : Agar mahasiswa mampu memahami dan menerapkan konsep-konsep statistika khususnya yang berkaitan dengan pengukuran (kuantifikasi) penelitian Psikologi 1 Distribusi A. Konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tujuan tertentu. 1 Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MATERI KETENTUAN QURBAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MATERI KETENTUAN QURBAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MATERI KETENTUAN QURBAN A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan model pembelajaran eksperimen dengan menempatkan subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasi experimental design). Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010 ANALISIS KORELASI OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010 ANALISIS KORELASI II. ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Korelasi Pearson Koefisien Korelasi Moment Product Korelasi

Lebih terperinci