Distribusi Tegangan Kontak Pada Roda akibat Beban Impact Ketika Roda Melewati Sambungan Rel dengan Adanya Pergeseran Ujung Rel ke Arah Lateral.
|
|
- Ida Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Distribusi Tegangan Kontak Pada Roda akibat Beban Impact Ketika Roda Melewati Sambungan Rel dengan Adanya Pergeseran Ujung Rel ke Arah Lateral. I Made Parwata 1), D.J. Schipper 2), I GN. Wiratmaja Puja 3), Satryo S. B 4). Laboratorium Perancangan Mesin, Jurusan Teknik Mesin ITB 1,3,4). Jl. Ganesha No. 10, Bandung Surface Technology and Tribology Institute of Mechanics, Processes and Control University of Twente, Netherlands 2) md_parwata@yahoo.co.uk ABSTRACT When railway wheel roll over the rail joint may cause impact load and it produces defect both on wheel and rail. The magnitude of the load is about 1.1 until 3 times of the static load and even 5 times in some instances. In this paper, it will be investigated the stress and strain due to impact while the wheel roll over the rail joint with rail movement in the lateral direction. Using the numeric approach, this phenomenon will be modeled and simulated to investigate the effect of load axle, velocity of train and the difference of movement of rail in lateral direction to the stress and strain in the wheel. The results show that the velocity of train affect significantly to the stress with gradient , whereas load axle affect significantly to the strain with gradient 7e-6. Key words: rail joint, wheel, impact load, finite element, stress, strain INTISARI Beban impact akan terjadi ketika roda melewati sambungan rel dan dapat menyebabkan kerusakan atau cacat pada roda maupun rel. Besarnya beban ini bisa 1.1 sampai 3 kali beban statis bahkan 5 kali di beberapa tempat. Pada penelitian ini akan diamati tegangan dan regangan akibat beban impact ketika roda melewati sambungan rel yang memiliki tonjolan kearah lateral. Dengan menggunakan pendekatan numerik fenomena ini akan dimodelkan dan dibuatkan simulasi untuk mengamati pengaruh beban poros, kecepatan kereta, perbedaaan tonjolan arah lateral terhadap tegangan dan regangan pada roda dengan bantuan software finite element. Hasil numerik memperlihatkan kecepatan kereta memberikan pengaruh yang paling besar dan lebih sensitive terhadap tegangan dengan kecenderungan sebesar1.8525, sedangkan berat poros memberikan pengaruh yang paling besar terhadap regangan pada roda dengan kecenderungan sebesar 7e-6. Kata kunci: sambungan rel, roda, beban impact, finite element, tegangan, regangan 1. PENDAHULUAN Masalah utama yang terdapat pada dunia perkeretaapian adalah keausan dan kegagalan baik pada roda maupun rel. Clayton (1995) menyatakan bahwa keausan dan kegagalan ini sering terjadi pada lintasan belok, sambungan rel dan persimpangan. Hal ini akibat rolling kontak antara roda dan rel. Pada roda keausan dan cacat sering terjadi pada bagian flange roda. Usaha untuk mengurangi dampak keausan ini pernah dilakukan oleh Dahlan dan Satryo S. B (2002) dengan pemasangan elastomer. Kerusakan pada roda maupun rel menyebabkan ketidaknyamanan penumpang, kebisingan dan yang lebih berbahaya lagi adalah keluarnya roda dari rel (derailment). Pada paper ini akan dibahas salah satu penyebab dari kerusakan ini yaitu beban impact yang terjadi ketika roda melewati sambungan rel. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh T.C. Ramesh dan N Ganesan (1993) dengan menggunakan model beban impact yang dimodelkan oleh Ahlbeck dan Hadden (1984) memperlihat bahwa tegangan akibat impact ini lebih besar 1.1 sampai1.5 kali beban statis berupa tegangan tangensial dan tegangan radial yang diamati di daerah flange dan counterflange. Beban impact ini dihasilkan oleh kombinasi cacat pada roda dan corrugation rail, seperti gambar 1. 1
2 Gambar 1. Beban impact menurut Ahlbeck dan Hadden [1] Sedangkan pengamatan lapangan yang dilakukan oleh Zepeng Wen dkk (2005) menyatakan bahwa gaya impact yang disebabkan oleh sambungan rel adalah 2 sampai 3 kali beban static antara roda dan rel dan bisa sampai 5 kali dibeberapa tempat. Gaya impact yang sangat besar ini dapat menyebabkan berbagai kerusakan baik pada rel maupun pada roda seperti penggepengan, pendataran, aus dan retak. Beberapa pengamatan pada sambungan rel telah dilakukan lihat referensi 3, 7, 9, dan 10. Pada paper ini dilakukan analisis tegangan dan regangan pada roda dengan adanya tonjolan akibat pergeseran rel kearah lateral pada sambungan rel. Analisis tegangan dan regangan pada rel akibat pergeseran ini telah dilakukan sebelumnya oleh Parwata dkk (2008). Terjadinya kerusakan pada roda maupun rel ini juga menyebabkan getaran dan noise, ketidaknyamanan penumpang dan bunyi yang kurang mengenakkan pada masyarakat disekitar lintasan kereta api. Sehingga perlu dilakukan analisa tegangan dan response dinamik kontak roda dan rel dalam pengembangan struktur sambungan rel dikemudian hari. Penelitian tentang beban impact ketika roda melewati sambungan rel sudah dilakukan beberapa peneliti. Sebagian besar peneltian ini menitikberatkan analisis pada rel, seperti yang dilakukan T.X. Wu dan D.J. Thompson (2003) melakukan penelitian tentang pengaruh beban impact terhadap level noise yang terjadi. Simulasi dilakukan untuk melihat berbagai level noise dengan memvariasikan kecepatan kereta, beban statis roda dan geometri sambungan yang meliputi lebar celah dan perbedaan tinggi ujung rel. Didapatkan bahwa level noise meningkat dengan naiknya kecepatan kereta. Kemudian Zepeng Wen dkk (2005) membahas pengaruh beban impact ini terhadap gaya kontak pada kepala rel. Hasilnya memperlihatkan bahwa gaya kontak vertical maksimum sekitar 2.6 kali gaya statis kontak pada kepala rel. Dengan menggunakan metode elemen hingga disimulasikan pula pengaruh beban poros dan kecepatan kereta ketika melewati sambungan terhadap gaya kontak, tegangan dan regangan pada kepala rel. Beban poros memperlihatkan pengaruh lebih besar terhadap terhadap tegangan maupun regangan daripada kecepatan kereta. Selanjutnya Chen (2006) membahas tentang pengaruh adanya insulated rail joint (IRJ) dengan material yang berbeda yaitu epoxy-fiberglass, PTFE, dan Nylon 66 terhadap distribusi tegangan kontak normal dan tangensial pada rel dengan menggunakan metode elemen hingga. Simulasi numeric juga mengamati pengaruh jarak kontak dan material IRJ terhadap distribusi tegangan geser maksimum dan tegangan kontak. Hasil pengujian memperlihatkan adanya IRJ ini mempengaruhi secara signifikan distribusi tegangan kontak. Kemudian Wu Cai dkk (2007) melakukan penelitian tentang analisis tegangan pada sambungan rel akibat perbedaan tinggi ujung rel, kecepatan kereta dan beban poros terhadap gaya kontak, tegangan dan regangan pada kepala rel. Simulasi dengan menggunakan metode elemen hingga memperlihatkan bahwa perbedaan tinggi ujung rel pada sambungan sangat berpengaruh terhadap gaya kontak, tegangan dan regangan. Kecepatan kereta lebih besar pengaruhnya terhadap tegangan, gaya kontak dibandingkan dengan beban poros. Oleh karena itu adanya perbedaan ketinggian rel ini pada sambungan harus dihilangkan. Sebagian besar penelitian akibat impact saat roda melewati sambungan rel difokuskan pada response dinamik pada rel sedangkan pada paper ini akan dianalisis response dinamik pada roda. Dengan menggunakan software finite elemen disimulasikan pula pengaruh besarnya tonjolan kearah lateral, kecepatan kereta dan beban poros terhadap tegangan dan regangan pada roda. Pemodelan Roda dan Rel Roda menggelinding diatas rel kemudian melewati sambungan rel. Sambungan ini menghubungkan dua ujung rel, terbuat dari dua buah fishplate dan diikat oleh 6 buah baut. Salah satu ujung rel ini dibuat bergeser sejauh h kearah lateral. Ketika roda melewati sambungan ini maka roda akan menabrak ujung rel yang bergeser tersebut. Beban impact akan terjadi pada kedua komponen yaitu roda dan rel. Gambar model dinamik roda dan rel seperti diperlihatkan pada gambar 2. 2
3 ω Gambar 2. Model dinamik Rel yang digunakan dalam pemodelan adalah type rel UIC 54 dengan inklinasi 1:40 sedangkan roda adalah type ORES 1002 dengan radius nominal R = mm. Panjang rel yang digunakan dalam pemodelan ini adalah L = 500 mm, lebar celah l = 6 mm dan penyimpangan h dibuat bervariasi yaitu: 1, 2, 3 mm. Kecepatan kereta Vo yang digunakan pada simulasi ini bervariasi mulai dari 45, 60, 75, 90, 105 km/jam. Beban poros roda P o adalah 8.25 ton, 9.25 ton, ton. Pada bagian bawah dari rel dianggap ditumpu dengan tumpuan jepit. Analisis dinamik dilakukan dengan menggunakan software Ansys LS-Dyna. Pada pemodelan finite elemen, kedua buah rel dan roda akan dimodelkan dengan benda elastis dengan modulus elastisitas 210 Gpa, Poisson ratio 0.3 dan massa jenis 7800 kg/m 3. Rel dimodelkan menggunakan material bilinear elastic plastic dengan kinematik skereta hardening, modulus elastic adalah 210 Gpa, Poisson ratio 0.3, massa jenis 7800 kg/m 3, Yield strength adalah 883 Mpa dan tangent modulus adalah 21 Gpa. Gesekan antara roda dan rel diasumsikan sebesar 0.3. Model finite elemen diperlihatkan seperti gambar 3 dan meshing pada flange roda diperlihatkan pada gamabr 4. Arah memanjang rel adalah arah longitudinal diindikasikan dengan sumbu Z, arah lateral diindikasikan dengan sumbu X dan arah vertical diindikasikan dengan sumbu Y. Elemen yang digunakan memodelkan roda dan rel adalah 8 node brick element. Dengan membuat meshing yang lebih halus pada bagian yang dianalisa yaitu bagian flange roda dan rel. Hal ini dilakukan untuk mengurangi jumlah elemen sehingga dapat mempercepat proses komputasi. Gambar 3. Meshing roda dan rel Gambar 4. Model meshing roda 3
4 2. HASIL DAN PEMBAHASAN Variasi besarnya tegangan ekivalen dan regangan diamati pada kecepatan kereta V 0 =75 km/jam, beban poros P 0 = 9,25 ton dan tonjolan rel 2 mm. Hasilnya pada flange roda adalah sebagai berikut. Tegangan yang terjadi akibat kontak antara roda dan rel dapat dilihat pada gambar 5. Tegangan ini mulai terjadi ketika roda menggelinding diatas rel yang satu ke rel berikutnya. Pada kasus ini impact mulai terjadi pada ms, berlangsung sangat cepat dan mencapai tegangan tertinggi pada waktu ms sebesar MPa. Pada saat impact terjadi regangan plastic seperti diperlihatkan gambar 6. Regangan ini mencapai nilai maksimum sebesar 9.72E-05. Distribusi tegangan terbesar terjadi pada flange roda seperti yang diperlihatkan pada gambar 7. Cacat yang terjadi pada flange foda diperlihatkan pada gambar 8. Pada penelitian ini simulasi dilakukan dengan menganggap kontak antara roda dan rel terjadi pada satu titik yaitu di sekitar daerah flange roda dan rel. Gambar 5. Kurva Time History tegangan Von Misses pada roda Gambar 6. Time history regangan elastik ekivalen pada roda 4
5 Gambar 7. Kontur tegangan equivalent Von Misses pada penampang roda cacat Gambar 8. Cacat pada flange roda 2.1. Pengaruh kecepatan kereta Pengaruh ini diamati pada kondisi beban poros 9.25 ton dan selisih tonjolan rel 2 mm. Kecepatan divariasikan mulai kecepatan 45, 60, 75, 90 dan 105 km/jam. Hasilnya diperlihatkan pada gambar Terlihat hubungan yang sebanding antara kecepatan kereta dan tegangan ekivalen. Semakin tinggi kecepatannya, tegangan yang terjadi juga makin besar dengan besarnya kecendrungan sebesar Demikian pula dengan regangan plastic terjadi hubungan yang sebanding dengan kecepatan seperti terlihat pada gambar 10. Berbeda dengan hasil analisis pada rel dimana terjadi hubungan yang terbalik antara kecepatan dan tegangan ekivalen seperti pada reference 9. 5
6 Gambar 9. Pengaruh kecepatan terhadap tegangan ekivalen pada roda Gambar 10. Pengaruh kecepatan terhadap regangan elastik ekivalen pada roda 2.2. Pengaruh beban poros Pengaruh ini diamati dengan kondisi kecepatan kereta 75 km/jam dan besarnya tonjolan 2 mm. Beban poros yang digunakan adalah 8.25, 9.25 dan ton. Gambar 11 memperlihatkan bahwa tegangan ekivalen meningkat dengan naiknya beban poros. Kecendrungan yang diperoleh adalah sebesar 1.087, masih lebih kecil dari pengaruh kecepatan kereta. Pengaruh beban poros terhadap regangan plastic ekivalen juga memperlihatkan kecendrungan meningkat yaitu sebesar 7e- 6, lebih besar daripada pengaruh kecepatan lihat gambar 12. Analisis pada rel memperlihatkan kecendrungan yang sama seperti yang dihasilkan oleh Parwata dkk (2008) untuk pergeseran rel arah lateral dan Wu Cai (2007) untuk pergeseran rel arah vertical, bahwa pertambahan beban poros menghasilkan tegangan ekivalen yang semakin besar ketika roda melewati sambungan rel. Gambar 11. Pengaruh beban poros terhadap tegangan ekivalen pada roda 6
7 Gambar 12. Pengaruh beban poros terhadap regangan elastik ekivalen pada roda 2.3. Pengaruh besarnya tonjolan rel Pengaruh ini diamati pada kondisi dimana kecepatan kereta 75 km/jam dan berat poros 9.25 ton. Gambar 13 menunjukkan bahwa semakin besar pergeseran rel kearah lateral maka tegangan ekivalen yang terjadi memiliki kecendrungan meningkat. Kecenderungan ini sebesar masih lebih kecil dibandingkan dengan pengaruh kecepatan maupun berat poros. Analisis pada rel juga mendapatkan hasil yang sama seperti yang dihasilkan Parwata dll (2008) untuk pergeseran rel kearah lateral dan simulasi yang dilakukan Wu Cai (2007) untuk pergeseran rel aral vertical. Regangan plastic yang terjadi juga memperlihatkan peningkatannya lihat gambar 14. Gambar 13. Pengaruh tonjolan terhadap tegangan ekivalen pada roda Gambar 14. Pengaruh tonjolan terhadap regangan elastik ekivalen pada roda. 3. KESIMPULAN Simulasi yang dilakukan dengan mengunakan finite element untuk memodelkan distribusi tegangan maupun regangan kontak pada roda memperlihatkan bahwa kecepatan kereta memberikan kecendrungan terbesar yaitu untuk tegangan sedangkan untuk regangan kecendrungan terbesar diperlihatkan oleh beban poros yaitu 7e-6, ini berarti bahwa kecepatan kereta berpengaruh sangat besar dan lebih sensitive pengaruhnya terhadap besarnya tegangan pada roda daripada 7
8 beban poros maupun perbedaan tonjolan rel. Sedangkan yang paling besar dan paling sensitive pengaruhnya terhadap regangan adalah beban poros diikuti kemudian oleh kecepatan kereta dan terakhir adalah perbedaan tonjolan. 4. SARAN Perlu dilakukan penelitian dengan mengganti material roda dengan material elastic-plastis untuk melihat terjadinya regangan plastic yang terjadi sehingga bisa diketahui kapan terjadinya deformasi plastis. Selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat perlu diikutsertakan komponen-komponen lain dari sambungan rel pada model. DAFTAR PUSTAKA 1. Ahlbeck D. R. dan Hadden J. A., Measurement and prediction of impact loads from worn railroad wheel and rail surface profiles, J. Engng Industry Tram. ASME 107, 1984, Clayton, P., Predicting the wear of rails on curves from laboratory data. Wear 181, 1995, Chen YC dan Chen LW. Effects of insulated rail joint on the wheel/rail contact stresses under the condition of partial slip. Wear,260, 2006, Dahlan dan Satryo S.B, Uji Coba Profil Aus untuk Mengurangi Keausan Flens Roda Gerbong KKBW KA Babaranjang, Jurnal Teknik Mesin ITB, XVII, 2002, Parwata Md, Satryo S. B., I GN. Wiratmaja Puja, Distribusi Tegangan Kontak Pada Rel akibat Beban Impact Ketika Roda Melewati Sambungan Rel dengan Adanya Tonjolan Ujung Rel ke Arah Lateral, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Simulasi IV UGM, 2008, Ramesh, T. C. dan Ganesan N., Stress in A Railway Wheel Due to An Impact Load, Computer & Structures, 46, 1993, Tong D. Railroad track. Beijing: China Railway Publishing House; 1986 (in Chinese). 8. Wu Cai, Zefeng Wen, Xuesong Jin, Wanming Zhai, Dynamic stress analysis of rail joint with height difference defect using finite element method, Engineering Failure Analysis, 14, 2007, Wu T.X. and Thompson D.J., On the impact noise generation due to a wheel passing over rail joints, Journal of Sound and Vibration 267, 2003, Zefeng Wen, Xuesong Jin, Weihua Zhang, Contact-impact stress analysis of rail joint region using the dynamic finite element method, Wear, 258, 2005,
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang mempengaruhi umur pakai sebuah mesin adalah adanya gesekan satu sama lain yang terjadi bila komponen-komponen dalam permesinan saling kontak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Ilmu mekanika kontak merupakan bagian dari ilmu tribologi yang membahas mengenai deformasi dan tegangan dua benda yang bersinggungan satu sama lain. Kontak yang terjadi
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA ELASTIS-PLASTIS KONTAK ROLLING MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA ELASTIS-PLASTIS KONTAK ROLLING MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Disusun oleh: DWI APRIYANTO
Lebih terperinciPENYELESAIAN PENDEKATAN PROBLEM KONTAK HERTZIAN PADA KASUS KONTAK ANTARA RODA DAN REL
Jurnal Teknik Mesin, Vol. 24, No.1, April 2009 25 PENYELESAIAN PENDEKATAN PROBLEM KONTAK HERTZIAN PADA KASUS KONTAK ANTARA RODA DAN REL I M. Parwata 1,2, I W. Puja 1, B. Budiwantoro 1, S.S. Brodjonegoro
Lebih terperinciKEMAMPUAN PENYERAPAN ENERGI CRASH BOX MULTI SEGMEN MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER
KEMAMPUAN PENYERAPAN ENERGI CRASH BOX MULTI SEGMEN MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER Halman 1, Moch. Agus Choiron 2, Djarot B. Darmadi 3 1-3 Program Magister Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
33 III. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam penelitian, sehingga pelaksanaan dan hasil penelitian bisa untuk dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciANALISA TEGANGAN POROS RODA GERBONG KERETA API DENGAN METODE ELEMEN HINGGA
ANALISA TEGANGAN POROS RODA GERBONG KERETA API DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Nana Supriyana Program Studi Teknik Mesin STT Wiworotomo Purwokerto Email: Nana.sttw@gmail.com Akhmad Kholidin Program Studi Teknik
Lebih terperinciPEMODELAN ELEMEN HINGGA KONTAK SLIDING BERULANG ANTARA BOLA DENGAN PERMUKAAN KASAR
Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi PEMODELAN ELEMEN HINGGA KONTAK SLIDING BERULANG ANTARA BOLA DENGAN PERMUKAAN KASAR Jamari Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinci[DOCUMENT TITLE] [Document subtitle] [DATE] [COMPANY NAME] [Company address]
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII) Bandar Lampung, 22-23 Oktober 213 [DOCUMENT TITLE] [Document subtitle] [DATE] [COMPANY NAME] [Company address] Proceeding Seminar Nasional
Lebih terperinciPERHITUNGAN KEAUSAN PADA SISTEM KONTAK ROLLING-SLIDING MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT METHOD
D.6. Perhitungan Keausan pada Sistem Kontak Rolling-Sliding PERHITUNGAN KEAUSAN PADA SISTEM KONTAK ROLLING-SLIDING MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT METHOD Eko Saputra 1), Rifky Ismail 2), Muhammad Tauviqirrahman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ekstrusi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekstrusi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam proses manufaktur. Dimana aplikasinya sangat luas seperti dijumpai pada aplikasi-aplikasi struktur,
Lebih terperinciTUGAS SARJANA ANALISA PENGARUH GESEKAN PADA KONTAK SLIDING ANTAR SILINDER MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
TUGAS SARJANA ANALISA PENGARUH GESEKAN PADA KONTAK SLIDING ANTAR SILINDER MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Diajukan sebagai salah satu tugas dan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (S-1) Jurusan Teknik
Lebih terperinciJurnal Teknika Atw 1
PENGARUH BENTUK PENAMPANG BATANG STRUKTUR TERHADAP TEGANGAN DAN DEFLEKSI OLEH BEBAN BENDING Agung Supriyanto, Joko Yunianto P Program Studi Teknik Mesin,Akademi Teknologi Warga Surakarta ABSTRAK Dalam
Lebih terperincitugas akhir Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2012
tugas akhir Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2012 Latar Belakang suasana yang tidak kondusif membutuhkan tindakan protektif lebih ditingkatkan Dibutuhkan material pelindung tahan beban
Lebih terperinciTUGAS SARJANA PEMODELAN KONTAK ELASTIS-PLASTIS ANTARA SEBUAH BOLA DENGAN SEBUAH PERMUKAAN KASAR (ROUGH SURFACE) MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
TUGAS SARJANA PEMODELAN KONTAK ELASTIS-PLASTIS ANTARA SEBUAH BOLA DENGAN SEBUAH PERMUKAAN KASAR (ROUGH SURFACE) MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Diajukan sebagai salah satu tugas dan syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar
LAMPIRAN A Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar LAMPIRAN B Tabel B-1 Analisa Rangkaian Lintas Datar 80 70 60 50 40 30 20 10 F lokomotif F gerbong v = 60 v = 60 1 8825.959 12462.954 16764.636 22223.702 29825.540
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mekanika Struktur Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh
III. METODE PENELITIAN Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh rumah tangga yaitu tabung gas 3 kg, dengan data: Tabung 3 kg 1. Temperature -40 sd 60 o C 2. Volume 7.3
Lebih terperinciREKAYASA JALAN REL MODUL 3 : KOMPONEN STRUKTUR JALAN REL DAN PEMBEBANANNYA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
REKAYASA JALAN REL MODUL 3 : KOMPONEN STRUKTUR JALAN REL DAN PEMBEBANANNYA OUTPUT : Mahasiswa dapat menjelaskan komponen struktur jalan rel dan kualitas rel yang baik berdasarkan standar yang berlaku di
Lebih terperinciEDISI 8 NO 1 AGUSTUS 2016 ITEKS ISSN Intuisi Teknologi Dan Seni
ANALISA MEKANIK BRAKE SHOE TIPE T-360 DAN TIPE T-359 KK DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Nana Supriyana 1), Alim Sya bani 2) 1,2) Teknik Mesin STT Wiworotomo Email: Nana.sttw@gmail.com, Email: Alim7pato@gmail.com
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PREDIKSI TEGANGAN VON MISSES DAN TEKANAN KONTAK TOTAL KNEE REPLACEMENT (TKR) SELAMA PROSES GAIT CYCLE
LAPORAN TUGAS AKHIR PREDIKSI TEGANGAN VON MISSES DAN TEKANAN KONTAK TOTAL KNEE REPLACEMENT (TKR) SELAMA PROSES GAIT CYCLE MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas dan Syarat Untuk
Lebih terperinciANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA
ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA Jatmoko Awali, Asroni Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hjar Dewantara No. 116 Kota Metro E-mail : asroni49@yahoo.com
Lebih terperinciAnalisa Mekanik Brake Shoe Tipe T-360 Dan Tipe T-359 KK Dengan Metode Elemen Hingga
Analisa Mekanik Brake Shoe Tipe T-360 Dan Tipe T-359 KK Dengan Metode Elemen Hingga Nana Supriyana 1, Alim Sya bani 2 1,2 Progam Studi Teknik Mesin STT Wiworotomo Email: Nana.sttw@gmail.com 1,Alim7pato@gmail.com
Lebih terperinciAnalisis Kekuatan Konstruksi Underframe Pada Prototype Light Rail Transit (LRT)
Analisis Kekuatan Konstruksi Underframe Pada Prototype Light Rail Transit (LRT) Roby Tri Hardianto 1*, Wahyudi 2, dan Dhika Aditya P. 3 ¹Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur, Jurusan Teknik Permesinan
Lebih terperinciANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAKTWO- DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAKTWO- DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Anang Hadi Saputro Program StudiTeknik Mesin, FakultasTeknik UniversitasMuria Kudus Email: ananghadisaputro7@gmail.com
Lebih terperinciANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SIDANG TUGAS AKHIR: ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
Lebih terperinciTUGAS SARJANA. Disusun oleh: TOMY PRASOJO L2E
TUGAS SARJANA PERBANDINGAN DEFORMASI PLASTIS SAAT UNLOADING PADA KONTAKK ANTAR HEMISPHERES DENGANN VARIASI BEBAN DAN RADIUS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Diajukan sebagai salah satu tugas dan syarat
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir BAB II DASAR TEORI. 2.1 Lokasi dan kondisi terjadinya kegagalan pada sistem pipa. 5th failure July 13
BAB II DASAR TEORI 2.1 Lokasi dan kondisi terjadinya kegagalan pada sistem pipa 4th failure February 13 1st failure March 07 5th failure July 13 2nd failure Oct 09 3rd failure Jan 11 Gambar 2.1 Riwayat
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Materi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang perilaku sambungan interior balok-kolom pracetak, dengan benda uji balok T dan kolom persegi, serta balok persegi dan kolom
Lebih terperinciANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
SKRIPSI ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA ANANG HADI SAPUTRO NIM. 201254007 DOSEN PEMBIMBING Taufiq Hidayat, ST., MT. Qomaruddin, ST.,
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKUR BEBAN KERETA API. Enda Permana* )
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKUR BEBAN KERETA API Enda Permana* ) ABSTRAK PERANCANGAN DAN PEMBUTAN ALAT PENGUKUR BEBAN RODA KERETA API. Tujuan dari percobaan ini adalah membuat suatu disain alat
Lebih terperinciJurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :
ANALISIS SIMULASI PENGARUH SUDUT CETAKAN TERHADAP GAYA DAN TEGANGAN PADA PROSES PENARIKAN KAWAT TEMBAGA MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 8.0 I Komang Astana Widi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciBAB IV PEMBEBANAN PADA STRUKTUR JALAN REL
BAB IV PEMBEBANAN PADA STRUKTUR JALAN REL 1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengetahui prinsip pembebanan yang bekerja pada struktur jalan
Lebih terperinciANALISIS PENYERAPAN ENERGI DAN POLA DEFORMASI CRASH BOX DENGAN VARIASI SUDUT TIRUS DINDING CRASH BOX PADA UJI SIMULASI TABRAKAN ARAH FRONTAL
ANALISIS PENYERAPAN ENERGI DAN POLA DEFORMASI CRASH BOX DENGAN VARIASI SUDUT TIRUS DINDING CRASH BOX PADA UJI SIMULASI TABRAKAN ARAH FRONTAL Moch. Agus Choiron, Djarot B. Darmadi, Bintang Rahmaddian Anwari
Lebih terperinciSIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT
Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir PRSG Tahun 2012 ISBN 978-979-17109-7-8 SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT Dedy Haryanto,
Lebih terperinciPEMODELAN NUMERIK METODE ELEMEN HINGGA NONLINIER STRUKTUR BALOK TINGGI BETON BERTULANG ABSTRAK
PEMODELAN NUMERIK METODE ELEMEN HINGGA NONLINIER STRUKTUR BALOK TINGGI BETON BERTULANG Jhony NRP: 0721003 Pembimbing: Yosafat Aji Pranata, ST., MT. ABSTRAK Balok tinggi adalah balok yang mempunyai rasio
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PREDIKSI KEAUSAN PIN PADA PIN-ON-DISC SLIDING CONTACT SYSTEM MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
LAPORAN TUGAS AKHIR PREDIKSI KEAUSAN PIN PADA PIN-ON-DISC SLIDING CONTACT SYSTEM MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Diajukan sebagai salah satu tugas dan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (S-1) jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (a) (b) (c)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam semua aspek kehidupan, sering dijumpai bermacam bentuk contoh aplikasi tribology, seperti memegang, menyikat, gesekan antar komponen permesinan, gesekan antara
Lebih terperinciEVALUASI FAKTOR INTENSITAS TEGANGAN PADA UJUNG RETAK DENGAN LUBANG PENGHAMBAR RAMBAT RETAK
EVALUASI FAKTOR INTENSITAS TEGANGAN PADA UJUNG RETAK DENGAN LUBANG PENGHAMBAR RAMBAT RETAK Anindito Purnowidodo Teknik Mesin, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 167 Malang 65145 Tlp: 0341-571147 E-mail
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISA KEKUATAN DAN TEGANGAN PADA SAMBUNGAN REL-54 HASIL PENGELASAN THERMITE DENGAN METODE ELEMEN HINGGA TUGAS AKHIR
UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISA KEKUATAN DAN TEGANGAN PADA SAMBUNGAN REL-54 HASIL PENGELASAN THERMITE DENGAN METODE ELEMEN HINGGA TUGAS AKHIR HERMAWAN SULISTIYANTO L2E 005 454 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciANALISIS PEMBEBANAN DINAMIK PADA PERANCANGAN BOGIE AUTOMATIC PEOPLE MOVER SYSTEM (APMS)
ANALISIS PEMBEBANAN DINAMIK PADA PERANCANGAN BOGIE AUTOMATIC PEOPLE MOVER SYSTEM (APMS) Jean Mario Valentino 1,a*, Wahyu Nirbito 2,b, Danardono A. Sumarsono 3,c 1,2,3 Departemen Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciPengaruh Variasi Geometri Crash Box 2 Segmen terhadap Kemampuan Menyerap Energi Impak dengan Simulasi Komputer
Pengaruh Variasi Geometri Crash Box 2 Segmen terhadap Kemampuan Menyerap Energi Impak dengan Simulasi Komputer Jatmiko Awali, Moch. Agus Choiron, Yudy Surya Irawan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Lebih terperinciOptimasi Desain Metal Gasket Tipis Bentuk New Corrugated Untuk Kebutuhan Tekanan Kerja Rendah Dengan Simulasi Komputer
Optimasi Desain Metal Gasket Tipis Bentuk New Corrugated Untuk Kebutuhan Tekanan Kerja Rendah Dengan Simulasi Komputer Avita Ayu Permanasari, Moch. Agus Choiro, Anindito Purnowidodo Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Analisis Tekanan Isi Pipa
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis studi kasus pada pipa penyalur yang dipendam di bawah tanah (onshore pipeline) yang telah mengalami upheaval buckling. Dari analisis ini nantinya
Lebih terperinciIII. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,
III. METODELOGI Terdapat banyak metode untuk melakukan analisis tegangan yang terjadi, salah satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods, FEM). Metode elemen hingga adalah prosedur
Lebih terperinciPENGARUH PASANGAN DINDING BATA PADA RESPON DINAMIK STRUKTUR GEDUNG AKIBAT BEBAN GEMPA
PENGARUH PASANGAN DINDING BATA PADA RESPON DINAMIK STRUKTUR GEDUNG AKIBAT BEBAN GEMPA Himawan Indarto 1, Bambang Pardoyo 2, Nur Fahria R. 3, Ita Puji L. 4 1,2) Dosen Teknik Sipil Universitas Diponegoro
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH RAKE ANGLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA EXCAVATOR BUCKET TEETH MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
C.7 ANALISIS PENGARUH RAKE ANGLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA EXCAVATOR BUCKET TEETH MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Sumar Hadi Suryo 1, Hendrawan Surya Hadijaya 2, Moch. Fihki Fahrizal 3 Department
Lebih terperinciMODIFIKASI PIN ON DISK TEST UNTUK MENGUKUR KOEFISIEN GESEK BLOK REM KOMPOSIT KERETA API
MODIFIKASI PIN ON DISK TEST UNTUK MENGUKUR KOEFISIEN GESEK BLOK REM KOMPOSIT KERETA API Agus Triono 1,2, IGN Wiratmaja Puja 2, Satryo Soemantri B. 2 1 Jurusan Teknik Mesin Universitas Jember, Jl. Slamet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik dan efisien. Pada industri yang menggunakan
Lebih terperinciOLEH : NATAN HENRI SOPLANTILA NRP.
SIDANG TUGAS AKHIR Analisa Pengaruh Tekanan Hidrostatik pada Material Komposit dengan Ratio Perbandingan 60 % Carbon Fibre 40% Epoxy yang Dipadukan dengan Metal Liner pada Bagian Hull AUV ITS 01b OLEH
Lebih terperinciANALISA STATIS PADA STRUKTUR RANGKA CHASSIS KENDARAAN RODA TIGA SKRIPSI
ANALISA STATIS PADA STRUKTUR RANGKA CHASSIS KENDARAAN RODA TIGA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh : FARIS ADITYA PUTRA NIM. I 0410018 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciPembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT
Pembebanan Batang Secara Aksial Suatu batang dengan luas penampang konstan, dibebani melalui kedua ujungnya dengan sepasang gaya linier i dengan arah saling berlawanan yang berimpit i pada sumbu longitudinal
Lebih terperinciANALISA GESEKAN PENGEREMAN HIDROLIS (REM CAKRAM) DAN TROMOL PADA KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
ANALISA GESEKAN PENGEREMAN HIDROLIS (REM CAKRAM) DAN TROMOL PADA KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Afrizal Annas Dzikrullah 1*, Qomaruddin 2, Masruki Khabib 3 1,2,3 Program Studi
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Dalam bab ini akan dijabarkan langkah langkah yang diambil dalam melaksanakan penelitian. Berikut adalah tahapan tahapan yang dijalankan dalam penelitian
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PERHITUNGAN KEAUSAN CYLINDER DAN PLATE PADA SISTEM SLIDING CONTACT MENGGUNAKAN UPDATED GEOMETRY
LAPORAN TUGAS AKHIR PERHITUNGAN KEAUSAN CYLINDER DAN PLATE PADA SISTEM SLIDING CONTACT MENGGUNAKAN UPDATED GEOMETRY Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Disusun
Lebih terperinci2- ELEMEN STRUKTUR KOMPOSIT
2- ELEMEN STRUKTUR KOMPOSIT Pendahuluan Elemen struktur komposit merupakan struktur yang terdiri dari 2 material atau lebih dengan sifat bahan yang berbeda dan membentuk satu kesatuan sehingga menghasilkan
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA KONTAK MULTIPLE ASPERITY-TO-ASPERITY MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA KONTAK MULTIPLE ASPERITY-TO-ASPERITY MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Disusun oleh: TITI PANCA
Lebih terperinciTUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA
TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI BAB I.
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan Masalah 3 1.3 Tujuan Penelitian 4
Lebih terperinciBAB I KOMPONEN STRUKTUR JALAN REL DAN PEMBEBANAN NYA
BAB I KOMPONEN STRUKTUR JALAN DAN PEMBEBANAN NYA 1.1 STRUKTUR JALAN Struktur jalan rel adalah struktur elastis, dengan pola distribusi beban yang cukup rumit, sebagai gambaran adalah tegangan kontak antara
Lebih terperinciTUGAS SARJANA ANALISA PARAMETER KONTAK PADA SLIDING CONTACT ANTAR ELLIPSOID DENGAN VARIASI ARAH SLIDING MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
TUGAS SARJANA ANALISA PARAMETER KONTAK PADA SLIDING CONTACT ANTAR ELLIPSOID DENGAN VARIASI ARAH SLIDING MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Diajukan sebagai salah satu tugas dan syarat untuk memperoleh gelar
Lebih terperinciPERANCANGAN TEMPAT TIDUR PASIEN BERBAHAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN CAD. Jl. Grafika No.2, Yogyakarta
PERANCANGAN TEMPAT TIDUR PASIEN BERBAHAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN CAD Fitroh Anugrah Kusuma Yudha 1*, Suyitno 2 1 Program Pascasarjana Jurusan Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada Bener Tr IV No79 Rt/Rw 06/02,
Lebih terperinciGambar 1.1. Sambungan hip (hip joint) pada manusia [1].
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sambungan hip (hip joint) merupakan sendi yang penting dalam sistem kerangka manusia. Sambungan ini terletak diantara pinggul dan pangkal tulang paha atas seperti ditunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hip Joint. Femur
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerangka manusia disokong oleh struktur seperti ligamen, tendon, otot, dan organ manusia yang lain. Sejumlah 206 tulang membentuk sistem kerangka manusia dewasa.
Lebih terperinciPENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI ) MENGGUNAKAN MATLAB
PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI 03-1729-2002) MENGGUNAKAN MATLAB R. Dhinny Nuraeni NRP : 0321072 Pembimbing : Ir. Ginardy
Lebih terperinciAnalisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Korosi Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Korosi
1 Analisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Muhammad S. Sholikhin, Imam Rochani, dan Yoyok S. Hadiwidodo Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan,
Lebih terperinciPenentuan Kondisi Kelonggaran Cetakan Optimum Pada Pemotongan Logam Plat Menggunakan Deform2D dan Pendekatan Analisis Ragam (ANOVA)
Penentuan Kondisi Kelonggaran Cetakan Optimum Pada Pemotongan Logam Plat Menggunakan Deform2D dan Pendekatan Analisis Ragam (ANOVA) Y. BURHANUDDIN*, A. HAMNI, S. HARUN, N. ISMANTO, Z. ARIFIN Jurusan Teknik
Lebih terperinciOleh : MUHAMMAD AMITABH PATTISIA ( )
Oleh : MUHAMMAD AMITABH PATTISIA (3109 106 045) Dosen Pembimbing: BUDI SUSWANTO, ST.,MT.,PhD. Ir. R SOEWARDOJO, M.Sc PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Lebih terperinciANALISIS PEMBEBANAN DINAMIK PADA PERANCANGAN BOGIE AUTOMATIC PEOPLE MOVER SYSTEM (APMS)
ANALISIS PEMBEBANAN DINAMIK PADA PERANCANGAN BOGIE AUTOMATIC PEOPLE MOVER SYSTEM (APMS) Danardono A. Sumarsono 1,a, Jean Mario Valentino 2,b, Wahyu Nirbito 3,c 1,2,3 Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV
BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV 3.1 Metodologi Optimasi Desain Tabung COPV Pada tahap proses mengoptimasi desain tabung COPV kita perlu mengidentifikasi masalah terlebih dahulu, setelah itu melakukan
Lebih terperinciBab II STUDI PUSTAKA
Bab II STUDI PUSTAKA 2.1 Pengertian Sambungan, dan Momen 1. Sambungan adalah lokasi dimana ujung-ujung batang bertemu. Umumnya sambungan dapat menyalurkan ketiga jenis gaya dalam. Beberapa jenis sambungan
Lebih terperinciPERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS
PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Universitas Pasundan Bandung AGUS SALEH NPM :128712004 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciTEGANGAN MAKSIMUM DUDUKAN STANG SEPEDA: ANALISIS DAN MODIFIKASI PERANCANGAN
TEGANGAN MAKSIMUM DUDUKAN STANG SEPEDA: ANALISIS DAN MODIFIKASI PERANCANGAN Ridwan Saidi 1, Cokorda Prapti Mahandari 2 1 Pusat Studi Otomotif Universitas Gunadarma Jl. Akses UI Cimanggis Depok. 2 Fakultas
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR: ANALISA STRUKTUR RANGKA SEPEDA FIXIE DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Andra Berlianto ( )
SIDANG TUGAS AKHIR: ANALISA STRUKTUR RANGKA SEPEDA FIXIE DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Andra Berlianto (2107 100 161) Abstrak Kekuatan rangka merupakan hal utama yang harus diperhatikan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Sebelum tahun 1920-an, desain perkerasan pada dasarnya adalah penentuan ketebalan bahan berlapis yang akan memberikan kekuatan dan perlindungan untuk tanah dasar
Lebih terperinciPENENTUAN PERBANDINGAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DIAMETER SHELL MAKSIMUM PADA AIR RECEIVER TANK HORISONTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
PENENTUAN PERBANDINGAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DIAMETER SHELL MAKSIMUM PADA AIR RECEIVER TANK HORISONTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Willyanto Anggono 1), Hariyanto Gunawan 2), Ian Hardianto
Lebih terperinciSTUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )
TUGAS AKHIR STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7 Oleh : RACHMAWATY ASRI (3109 106 044) Dosen Pembimbing: Budi Suswanto, ST. MT. Ph.D
Lebih terperinciGambar 2.1 Konstruksi jalan rel
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Struktur Jalan Kereta Api Struktur jalan kereta api adalah suatu konstruksi yang direncanakan sebagai prasarana infrastruktur dalam perjalanan kereta api. Konsep struktur jalan
Lebih terperinciSIMULASI KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
LAPORAN TUGAS AKHIR SIMULASI KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Disusun oleh:
Lebih terperinciDEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013
ANALISIS SIMULASI STRUKTUR CHASSIS MOBIL MESIN USU BERBAHAN BESI STRUKTUR TERHADAP BEBAN STATIK DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ANSYS 14.5 SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh
Lebih terperinciANALISA KEAUSAN STEADY STATE PADA KONTAK PIN-ON-DISC DENGAN SIMULASI ELEMEN HINGGA
F.N. Maulana, I. Syafa at, Darmanto Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Jln. Menoreh Tengah X/22 Sampangan Semarang 50236 email: akhfauzan_04@yahoo.com i.syafaat@gmail.com darmanto_uwh@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen, Penelitian ini menggunakan baja sebagai bahan utama dalam penelitian. Dalam penelitian ini profil baja
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI JARAK DAN SUDUT KONTAK SADDLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA BEJANA TEKAN HORIZONTAL
ISSN : 2338-0284 Seminar Nasional Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Muhammadiyah Purworejo PENGARUH VARIASI JARAK DAN SUDUT KONTAK SADDLE TERHADAP DISTRIBUSI
Lebih terperinciBAB 3 MODEL ELEMEN HINGGA
BAB 3 MODEL ELEMEN HINGGA Bab 3 Model Elemen Hingga Pemodelan numerik tumbukan tabung bujursangkar dilakukan dengan menggunakan LS-Dyna. Perangkat lunak ini biasa digunakan untuk mensimulasikan peristiwa-peristiwa
Lebih terperinciDesain Awal Rig untuk Pengujian Frame Bogie Kereta Monorel Jenis Straddle Produk Industri Lokal
Desain Awal Rig untuk Pengujian Frame Bogie Kereta Monorel Jenis Straddle Produk Industri Lokal Danardono A.S 1,a*, Gatot Prayogo 1,b, Sugiharto 1,c, Teguh N. 2,d, Kusnan Nuryadi 2,e 1 Departemen Teknik
Lebih terperinciAnalisa Pemasangan Ekspansi Loop Akibat Terjadinya Upheaval Buckling pada Onshore Pipeline
Sidang Tugas Akhir Analisa Pemasangan Ekspansi Loop Akibat Terjadinya Upheaval Buckling pada Onshore Pipeline HARIONO NRP. 4309 100 103 Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ir. Handayanu, M.Sc 2. Yoyok Setyo H.,ST.MT.PhD
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK SAMBUNGAN DENGAN BAUT-GUSSET PLATE PADA STRUKTUR GABLE FRAME TIGA SENDI
Konferensi Nasional Teknik Sipil 10 Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 26-27 Oktober 2016 STUDI NUMERIK SAMBUNGAN DENGAN BAUT-GUSSET PLATE PADA STRUKTUR GABLE FRAME TIGA SENDI Pinta Astuti 1, Martyana Dwi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Denpasar, Bali 28 Juni Dr. Ir. IKG Sugita, M.T. Ketua Panitia
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatnya acara Konferensi Engineering Perhotelan IV (KNEP-IV) bisa terselenggara dengan sukses pada tanggal 27-28
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (a) (b) (c)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia sangat bergantung pada peralatan mekanik, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan industri. Ketika peralatan mekanik
Lebih terperinciNaskah Publikasi Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Naskah Publikasi Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ANALISIS PEMBEBANAN SIKLIK PADA PEMODELAN NUMERIK STRUKTUR JALAN KERETA API Andree Arief Pratama 1,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fibre Reinforced Polymer (FRP) merupakan bahan yang ringan, kuat, anti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fibre Reinforced Polymer (FRP) merupakan bahan yang ringan, kuat, anti magnetik dan tahan terhadap korosi. Bahan ini dapat digunakan sebagai pilihan untuk menggantikan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS BUCKLING TERHADAP TABUNG PLAT TIPIS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS BUCKLING TERHADAP TABUNG PLAT TIPIS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Makalah Seminar Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Tugas Akhir Pada
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN PEMBEBANAN DAN BEBAN GEMPA TERHADAP KINERJA JEMBATAN SUNGAI SERAYU DI PATIKRAJA BANYUMAS
Vol. 12 No. 2 (2016) Hal. 65-69 p-issn 1858-3075 e-issn 2527-6131 PENGARUH PERUBAHAN PEMBEBANAN DAN BEBAN GEMPA TERHADAP KINERJA JEMBATAN SUNGAI SERAYU DI PATIKRAJA BANYUMAS THE EFFECTS OF CHANGES IN LOADING
Lebih terperinciANALISIS METODE ELEMEN HINGGA DAN EKSPERIMENTAL PERHITUNGAN KURVA BEBAN-LENDUTAN BALOK BAJA ABSTRAK
ANALISIS METODE ELEMEN HINGGA DAN EKSPERIMENTAL PERHITUNGAN KURVA BEBAN-LENDUTAN BALOK BAJA Engelbertha Noviani Bria Seran NRP: 0321011 Pembimbing: Yosafat Aji Pranata, ST., MT. ABSTRAK Salah satu bagian
Lebih terperinciTugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL
Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL» Oleh : Rahmad Hidayat 2107100136» Dosen Pembimbing : Dr.Ir.Agus Sigit Pramono,DEA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Membuat daftar persyaratan kebutuhan teknis (technical specification) Study lapangan di PT INKA Madiun
BAB III METODOLOGI 3.1 Bagan Pemodelan Perancangan Gerbong Berikut adalah diagram alir perancangan produk, pembentukan geometri, pemodelan, dan analisa gerbong. Mulai Membuat daftar persyaratan kebutuhan
Lebih terperinciAnalisis Crashworthiness Struktur Kereta Penumpang Indonesia
R. Setiawan dan M. Pamintori / Prosiding SNTTM XVI, Oktober 2017, hal.191-195 Analisis Crashworthiness Struktur Kereta Penumpang Indonesia Rachman Setiawan 1, * dan Michael Pamintori 1 1 KK Perancangan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Validasi pemodelan Proses validasi analisa hip bearing didasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yew, A., et al., (3). Simulasi pada pemodelan ini menggunakan parameter
Lebih terperinciPerbandingan Hasil Analisa Konsentrasi Tegangan Pada Plat Berlubang Akibat Beban Tarik Dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga dan Kajian Eksperimen
Perbandingan Hasil Analisa Konsentrasi Tegangan Pada Plat Berlubang Akibat Beban Tarik Dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga dan Kajian Eksperimen Oleh : 1), Martinus Heru Palmiyanto 1), Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL PERHITUNGAN DENGAN SUDUT KEMIRINGAN KEARAH DEPAN
30 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL PERHITUNGAN DENGAN SUDUT KEMIRINGAN KEARAH DEPAN Tabel 4.2 Kapasitas beban angkat dengan variasi kemiringan sudut ke arah depan. Kemiringan Linde H25D No Sudut ke
Lebih terperinci