Perbaikan Profil Tegangan pada Feeder Harapan Baru Lima (H5) Area Samarinda untuk Pengurangan Susut Energi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perbaikan Profil Tegangan pada Feeder Harapan Baru Lima (H5) Area Samarinda untuk Pengurangan Susut Energi"

Transkripsi

1 131 Perbaikan Profil Tegangan ada Feeder Haraan Baru Lima (H5) Area Samarinda untuk Pengurangan Susut Energi Muslimin, Hadi Suyono, dan Rini Nur Hasanah Abstrak Perbaikan rofil tegangan untuk engurangan susut energi (losses) ada suatu sistem tenaga listrik dimaksudkan untuk meningkatkan erformance dari sistem tersebut. Semakin baik rofil tegangan ada suatu sistem, maka susut energi (losses) yang terjadi ada sistem tersebut akan semakin kecil. Penelitian ini bertujuan untuk erbaikan rofil tegangan ada feeder H5 area Samarinda dalam uaya engurangan susut energi (losses). Perbaikan rofil tegangan ini menggunakan eralatan AVR, bank caacitor, dan SVC. Metode Newton-Rahson digunkan untuk analisis aliran daya dan metode Genetic Algorithm (GA) digunakan untuk menentukan lokasi emasangan dan kaasitas eralatan. Dari hasil analisis dieroleh bahwa dengan emasangan AVR, bank caacitor, dan SVC dro tegangan daat diberbaiki serta susut energi (losses) daat dikurangi. P Kata Kunci rofil teganga, susut energi, aliran daya. I. PENDAHULUAN ADA sistem tenaga listrik, sistem distribusi berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dari sumber daya listrik besar (bulk ower source) samai ke beban atau konsumen. Sistem distribusi dibagi atas dua bagian yaitu sistem distribusi rimer dan sistem distribusi sekunder. Kedua sistem distribusi ini dibedakan atas tegangan kerjanya [1]. Sesuai dengan Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN), tegangan kerja untuk sistem distribusi rimer adalah 6 kv, 12 kv, dan 20 kv, sedangkan tegangan kerja untuk sistem distribusi sekunder adalah 220/380 Volt [2]. Meningkatnya usaha di bidang industri yang umumnya bersifat beban induktif, menyebabkan kebutuhan daya reaktif induktif meningkat. Meningkatnya daya reaktif induktif ada suatu sistem mengakibatkan terjadinya dro tegangan. Terjadinya dro tegangan ada enyaluran daya listrik akan berengaruh terhada besarnya susut energi (losses). Susut energi juga diengaruhi oleh besarnya imedansi Muslimin, mahasiswa Program Magister Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia dan dosen di Universitas Mulawarman Samarinda ( musculi@mail.com). Hadi Suyono, dosen Teknik Elektro, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia (Tel ; hadis@ub.ac.id). Rini Nur Hasanah, dosen Teknik Elektro, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia (Tel ; rini.hasanah@ub.ac.id). ada eralatan enyaluran daya listrik baik ada sistem transmisi mauun ada sistem distribusi. Susut energi dalam sistem tenaga listrik tidak daat dihindari. Salah satu yang bisa dilakukan untuk mengurangi susut energi (losses) adalah melakukan erbaikan rofil tegangan [3]. Oleh karena itu tegangan ada sistem distribusi erlu dijaga sehingga teta ada batas-batas yang diizinkan 5% dari tegangan nominal sistem [4]. Salah satu feeder ada sistem kelistrikan samarinda yang mengalami dro tegangan di luar batas-batas yang diizinkan adalah feeder H5 yaitu sebesar 11%. Feeder H5 meruakan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) tie radial dengan anjang saluran 40 km. Feeder ini menyalurkan daya listrik di mulai dari GI Haraan Baru samai ke beban atau konsumen yang tersebar di area kota Samarinda, dengan jumlah gardu distribusi sebanyak 71. II. METODE PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN DAN OPTIMASI PERALATAN Pada enelitian ini erbaikan dro tegangan feeder H5 dilakukan dengan emasangan eralatan engatur tegangan yaitu Automatic Voltage Regulator (AVR), bank caacitor, dan eralatan Flexible AC Transmission System (FACTS) yaitu Static VAR Comensator (SVC). Dengan emasangan eralatan tersebut diharakan rofil tegangan akan lebih baik dan susut energi (losses) daat berkurang [5]. Untuk mengotimalkan enematan dan kaasitas yang sesuai dengan sistem atau feeder H5, maka digunakan metode Genetic Algorithm (GA). Metode GA meruakan metode kecerdasan buatan yang mamu menyelesaian otimasi dengan ruang lingku yang besar dan komleks. Metode ini menirukan roses evolusi alam, sehingga cocok digunakan untuk menyelesaikan masalah otimasi yang didasari oleh seleksi alam seerti encarian lokasi, rute, dan jalur yang otimum [6]. Sebelum melakukan otimasi lokasi enematan dan kaasitas eralatan, terlebih dahulu dilakukan analisis aliran daya dengan menggunakan metode Newton-Rahson. Analisis aliran daya dilakukan untuk mengetahui besar tegangan, sudut fasa tegangan, daya aktif (P), daya reaktif (Q), rugi daya aktif (P loss ), dan rugi daya reaktif (Q loss ) ada masing-masing bus sebelum emasangan eralatan. Setelah semua nilai arameter diketahui, selanjutnya dilakukan otimasi

2 132 lokasi enematan dan kaasitas eralatan untuk mengetahui lokasi enematan yang otimal dan kaasitas yang sesuai dengan sistem atau feeder H5. Setelah diketahui lokasi enematan yang otimal dan kaasitas eralatan yang sesuai, selanjutnya dilakukan kembali analisis aliran daya untuk mengetahui besar tegangan, sudut fasa tegangan, daya aktif (P), daya reaktif (Q), rugi daya aktif (P loss ), dan rugi daya reaktif (Q loss ) ada masing-masing bus setelah emasangan eralatan. Diagram alir metodologi enelitian seerti ada Gambar 1. Mulai Menngumulkan data sistem Analisis Load Flow dengan Metode Newton-Rahson Otimasi Lokasi & Kaasitas AVR, Bank Caacitor, dan SVC dengan Metode GA Penematan AVR, Caasitor Bank, dan SVC Analisis Load Flow dengan Metode Newton-Rahson Setelah Pemasangan Peralatan Hasil Perbaikan Profil Tegangan dan Minimalisasi Losses A. Perbaikan Profil Tegangan Perbaikan rofil tegangan ada feeder H5 dalam uaya engurangan susut energi (losses), menggunakan AVR, bank caacitor, dan SVC. 1) Automatic Voltage Regulator (AVR) ya Selesai Tidak Gambar 1. Diagram alir metodologi enelitian Automatic Voltage Regulator (AVR) ada saluran distribusi meruakan autotransformer, dimana lilitan rimer dan sekunder dihubungkan menjadi satu. AVR dilengkai dengan eralatan engubah sadaan yang mengatur tegangan keluaran (ste voltage regulator), dan eralatan engatur saklar embalik (reversing switch) yang kerjanya diatur oleh sistem kontrol otomatis (automatic control switch). Dengan dilengkai eralatan-eralatan tersebut, tegangan keluaran daat diatur ada nilai yang teta sesuai dengan kemamuan sadaannya untuk nilai tegangan inut yang bervariasi, lebih tinggi atauun lebih rendah dari ada tegangan keluaran [7]. Pemasangan AVR ada saluran distribusi rimer berfungsi untuk memerbaiki tegangan yang bertitik angkal ada temat emasangan AVR samai erbaikan tegangan saluran kearah beban. Diagram fasor komensator dro tegangan ada saluran distribusi seerti ada Gambar 2 [8]. Pada Gambar 2, terlihat bahwa V VRR, V reg, dan V LDC = I L (R L cosθ+x L sinθ) meruakan rangkaian tertutu sehingga daat dinyatakan dengan ersamaan (1). V VRR V V (1) reg LDC Persamaan (1), daat dinyatakan bahwa besarnya V VRR tergantung ada besarnya nilai V reg dan V LDC. Besarnya nilai V reg diatur oleh transformator tegangan dan besarnya nilai V LDC diatur melalui engaturan besarnya resistansi dan reaktansi ada Line Dro Comensation (LDC), dengan menggunakan ersamaan (2) dan ersamaan (3). CT P R set R (2) eff PTN CT P Xset X (3) eff PTN R set = Setting regulator untuk komensasi resistif (V) X set = Setting regulator untuk komensasi reaktif (V) CT P = Nilai arus rimer trafo arus (A) PT N = Perbandingan otensial rimer dan sekunder trafo tegangan. R eff = Resistansi saluran dari regulator samai regulator oint () X eff = Reaktansi saluran dari regulator samai titik usat beban () 2) Bank Caacitor θ IL VVRR Gambar 2. Diagram fasor komensator dro tegangan Bank caacitor digunakan secara luas ada sistem tenaga listrik untuk erbaikan faktor daya dan engaturan rofil tegangan. Pada saluran distribusi, bank caacitor digunakan untuk mengkomensasi rugi-rugi I 2.X dan memastikan tegangan terjaga ada levelnya. Beban yang bersifat induktif akan menyera daya reaktif, yang mengakibatkan dro tegangan di sisi enerima. Dengan emasangan bank caacitor, beban akan mendaatkan sulai daya reaktif. Komensasi yang dilakukan oleh bank caacitor, daat mengurangi enyeraan daya reaktif sistem oleh beban. Dengan demikian jatuh tegangan yang terjadi ada sistem daat dikurangi. Diagram fasor emasangan bank caacitor ada saluran distribusi seerti ada Gambar 3 [8]. Gambar 3. Diagram fasor saluran distribusi setelah emasangan bank caacitor Pada Gambar 3 diketahui tegangan ada ujung enerima V r setelah emasangan bank caacitor seerti ada ersamaan (4). Vreg ILRL ILXL

3 133 P.X (Q Q ).X Vr Vs j c Vs Vs (4) P = Daya aktif (W) Q = Daya reaktif (VAR) Q C = Daya reaktif kaasitif (VAR) V S = Tegangan ada sisi engirim (V) V r = Tegangan ada sisi enerima (V) R = Resistansi saluran () X = Reaktansi saluran () Persamaan (4), terlihat bahwa dengan enambahan bank caacitor ke dalam sistem, maka daat mengurangi konsumsi daya reaktif oleh beban, yang ada akhirnya akan daat memerbaiki nilai tegangan di sisi enerima. 3) Static VAR Comensator (SVC) Static VAR Comensator (SVC) meruakan generator statis yang terhubung secara aralel dengan beban, dan memiliki outut bervariasi untuk mengontrol arameter-arameter sistem tenaga listrik. Istilah statis disini mengidentifikasikan bahwa SVC tidak seerti komensator singkron, dimana SVC tidak memiliki komonen bergerak atau berutar. SVC terdiri dari Thyristor Controller Reactor (TCR), Thyristor Switched Caacitor (TSC), dan filter harmonic. Filter harmonic berfungsi untuk mengatasi harmonisa yang dihasilkan oleh TCR [9]. Prinsi kerja dari static VAR Comensator (SVC) adalah dengan mengatur sudut enyalaan thyristor. Sudut enyalaan thyristor akan mengatur keluaran daya reaktif dari SVC. Nilai tegangan sistem meruakan inut bagi engendali yang kemudian akan mengatur sudut enyalaan thyristor. Dengan demikian SVC akan memberikan komensasi daya reaktif sesuai dengan kebutuhan sistem [10]. Static VAR Comensator (SVC) daat digunakan untuk memertahankan nilai tegangan ada suatu bus yang terhubung dengan SVC, dengan nilai yang dikehendaki selama variasi beban, dengan cara menyera dan menginjeksi daya reaktif melalui kontrol sudut enyalaan (firing angle) thyristor. Salah satu model SVC adalah model total suscetansi seerti ada gambar 4 [11]. Gambar 4. Model total suscetansi SVC Pada model total suscetansi ini, SVC dilihat sebagai sebuah reaktansi yang daat diatur melalui erubahan suscetansi. B svc melambangkan nilai total suscetansi dari SVC yang dierlukan untuk memertahankan besar tegangan ada bus dengan nilai tertentu. Dalam emodelan SVC sebagai variable VAR sources seerti ada Gambar 3, kita daat menetakan batas maksimum dan minimum keluaran daya reaktif dari SVC (Q svc ). Penetaan batas tersebut masing-masing sesuai dengan suscetansi induktif (B ind ) dan suscetansi kaasitif (B ca ) yang tersedia, serta sesuai dengan tegangan referensi (V ref ). Batasan maksimum dan minimum daat ditulis seerti ada ersamaan (5) dan ersamaan (6) [11]. Q (5) 2 max Bind.Vref 2 max Bca.Vref Q (6) dimana: 1 Bind (7) X L 1 Bca (8) XC X L = reaktansi induktif () X C = reaktansi kaasitif () Suscetansi (B SVC ) dinyatakan sebagai fungsi dari sudut enyalaan thyristor α, seerti ada ersamaan (9). B B B α (9) svc ca ind Daya reaktif yang dihasilkan oleh SVC daat dihitung dengan menggunakan ersamaan (10). Q V (10) 2 svc t.bsvc V t = Tegangan terminal (V) B. Aliran Daya (Load Flow) Analisis aliran daya (load flow) adalah suatu analisis yang dilakukan untuk menghitung tegangan, arus, daya aktif, daya reaktif, dan faktor daya yang terdaat ada berbagai titik dalam suatu saluran tenaga listrik ada keadaan oerasi normal. Hal yang daat dieroleh dari analisis aliran daya adalah besar dan sudut fasa tegangan setia bus, daya aktif dan daya reaktif yang mengalir dalam setia saluran. Selain itu, analisis aliran daya (load flow) sangat dibutuhkan untuk mengevaluasi unjuk kerja dari sistem tenaga listrik, mendaatkan informasi mengenai beban saluran distribusi, rugi-rugi saluran, dan menganalisis kondisi embangkitan dan embebanan. Oleh sebab itu studi aliran daya sangat dierlukan dalam erencanaan serta engembangan sistem di masa yang akan dating [12, 13]. Dengan menerakan hukum kirchoff antara simul dalam sistem, maka dieroleh ersamaan arus yang mengalir menuju suatu bus dalam satu saluran seerti ersamaan (11) [14]. I bus Ybus Vbus (11) atau: dimana: n I Y V (12) 1

4 134 = 1, 2, 3, 4,. n, meruakan nomor bus. Daya aktif dan daya reaktif ada bus dinyatakan seerti ersamaan (13). * P jq V I (13) I = Arus ada bus (V) V = Tegangan ada bus (V) P = Daya aktif ada bus (W) Q = Daya reaktif ada bus (VAR) Metode Newton-Rahson menggunakan sejumlah ersamaan nonlinier untuk menyatakan daya aktif dan daya reaktif sebagai fungsi dari besar dan sudut fasa tegangan. Daya aktif dan daya reaktif ada bus dinyatakan dengan ersamaan (14) dan Persamaan (15). P V Q V n 1 n 1 V V G G cosδ sin δ B B sin δ cosδ (14) (15) Daya yang mengalir dari bus ke bus dieroleh dengan menggunkan ersamaan (16), dan daya yang mengalir dari bus ke bus dieroleh dengan menggunakan ersamaan (17). * S P jq V (16) S.I * P jq V.I (17) P = Daya aktif ada saluran dari bus ke bus (W) Q = Daya reaktif ada saluran dari bus ke bus (VAR) P = Daya aktif ada saluran dari bus ke bus (W) Q = Daya reaktif ada saluran dari bus ke bus (VAR) S = Daya yang mengalir dari bus ke bus (VA) S = Daya yang mengalir dari bus ke bus (VA) Rugi-rugi daya ada saluran - meruakan jumlah aljabar dari ersamaan (16) dan ersamaan (17), sehingga ersamaan rugi-rugi daya ada saluran - seerti ersamaan (18). SL S S (18) C. Algoritma Genetik Proses dalam algoritma genetik secara bertaha dijelaskan sebagai berikut [6]: 1) Pengkodean Pengkodean meruakan langkah awal yang dilakukan dalam menggunakan otimasi Genetic Algorithm (GA), yaitu engkodean atau reresentasi ermasalahan yang akan diotimasi. Pengkodean yang lazim digunakan adalah kode bilangan biner, bilangan riel, dan huruf. Pengkodean tersebut diwujudkan dalam gen-gen yang membentuk kromosom. Setia elemen atau gen dalam kromosom meruakan variabel string. 2) Fungsi Fitness Fungsi objektif adalah sebuah ersamaam fungsi yang memiliki eran untuk menghitung nilai sebuah kromosom. Nilai fitness dari kromosomkromosom bermanfaat untuk roses selanjutnya, yaitu sebagai erbandingan besarnya masingmasing fungsi objektif ada setia kromosom. 3) Seleksi Proses seleksi adalah roses emilihan calon induk yang akan diroses ada roses berikutnya yaitu kawin silang dan mutasi. Proses emilihan ini didasarkan ada fungsi objektif tia kromosom yang diranking atau diurutkan berdasarkan besar nilainya, dan kemudian urutan tersebut menjadi indeks bagi kromosom yang bersangkutan. 4) Kawin Silang Proses kawin silang adalah roses menyilangkan atau menukarkan gen dari dua kromosom induk hasil seleksi. Pada kawin silang tidak semua gen dari dua kromosom induk saling ditukarkan, melainkan dimulai dari gen yang terilih (nilainya telah ditentukan sebelumnya), sehingga akan terbentuk dua kromosom induk baru yang terilih untuk roses ada kawin silang. Fungsi kawin silang yaitu menghasilkan kromosom anak dari kombinasi gen dua kromosom induk. 5) Mutasi Proses mutasi tidak memandang kromosom, melainkan gen-gen dalam kromosom. Probabilitas mutasi akan menentukan gen-gen dari suatu oulasi yang akan mengalami roses mutasi. Mutasi adalah roses mengganti nilai gen sebelumnya dengan nilai baru yang ditentukan secara acak (random) dengan range yang ditentukan sebelumnya. 6) Reinsertion (Reins) Setelah mengalami roses mutasi, akan dieroleh beberaa kromosom yang mengalami erubanan nilai fitness-nya. Kromosom-kromosom tersebut akan digabung dengan kromosom-kromosom lama yang tidak mengalami kawin silang dan mutasi, maka digunakan roses yang dinamakan reinsertion atau reins. Pada roses reins, seluruh kromosom akan dihitung kembali nilai objektifnya dan kromosom yang telah menjadi induk baru disisikan lagi kedalam oulasi lama sehingga jumlah oulasinya teta. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang digunakan dalam analisis aliran daya dan otimasi lokasi enematan dan kaasitas eralatan adalah data sistem existing feeder H5. 1) Hasil Otimasi Lokasi Penematan dan Kaasitas Peralatan Otimasi lokasi enematan dan kaasitas eralatan untuk erbaikan rofil tegangan ada feeder H5 menggunakan dua arameter yaitu lokasi dan kaasitas eralatan, sehingga gen dalam kromosom berisi dua

5 135 nilai. Nilai ertama meruakan variabel lokasi enematan eralatan, dikodekan dalam bentuk bilangan biner (0 dan 1). Nilai 0 mengidentifikasikan bus tidak diasang eralatan dan nilai 1 mengidentifikasikan bus lokasi emasangan eralatan. Nilai kedua meruakan variabel kaasitas eralatan, dikodekan dalam bentuk bilangan real (fload encoding) antara -1 samai 1. Nilai eralatan yang sebenarnya dieroleh setelah roses decoding. Kaasitas eralatan yang akan digunakan dalam otimasi ini bekerja dengan range nilai -100 MVAR samai 100 MVAR. Jumlah gen yang digunakan dalam tia kromosom adalah 74 sesuai dengan jumlah bus ada sistem. Nilai gen tersebut diuji keandalannya, aakah kromosom mamu memerbaiki rofil tegangan atau tidak. Pengujian nilai gen dalam kromosom dilakukan ada fungsi objektif. Fungsi objektif yang digunakan adalah rugi-rugi daya seerti ersamaan (19). n n Min F S V V Y θ δ δ (19) loss 1 1( ) Batas yang digunakan adalah batas toleransi tegangan, yaitu V min V max ; dimna: = 1,2,3, n meruakan nomor bus, V min = 0.95 dan V max = Ukuran oulasi yang digunakan adalah 40, dengan robabilitas kawin adalah 0.90, robabilitas mutasi adalah 0.005, dan maksimum generasi adalah 100. Solusi otimasi dieroleh dari sejumlah solusi dengan cara roses random, melalui roses seleksi, kawin silang, dan mutasi. Berdasarkan arameter tersebut maka dieroleh hasil otimasi lokasi enematan dan kaasitas eralatan yaitu eralatan di tematkan ada bus 33 dengan kaasitas sebesar 1.6 MVA. 2) Perbandingan Tegangan Sebelum dan Setelah Pemasangan Peralatan Dari hasil analisis aliran daya sebelum dan setelah emasangan eralatan, maka dieroleh erbandingan tegangan ada masing-masing bus sebelum dan setelah emasangan eralatan, seerti ada Gambar 5 untuk beban maksimum, Gambar 6 untuk beban rata-rata, dan Gambar 7 untuk beban minimum. Gambar 5. Profil tegangan sebelum dan setelah emasangan eralatan ada beban maksimum Gambar 6. Profil tegangan sebelum dan setelah emasangan eralatan ada beban rata-rata Gambar 7. Profil tegangan sebelum dan setelah emasangan eralatan ada beban minimum Dari Gambar 5 erbandingan tegangan sebelum dan setelah emasangan eralatan ada beban maksimum, terlihat bahwa dengan emasangan AVR kenaikan tegangan bertitik angkal ada bus emasangan AVR samai erbaikan tegangan saluran kearah beban. Dengan engurangan dro tegangan ada ujung saluran bus 74 sebesar 5%. Dengan emasangan bank caacitor kenaikan tegangan terjadi ada keseluruhan bus dalam sistem kecuali bus 1. Dengan engurangan dro tegangan ada ujung saluran bus 74 sebesar 4%. Sedangkan dengan emasangan SVC kenaikan tegangan juga terjadi ada keseluruhan bus dalam sistem kecuali bus 1. Dengan engurangan dro tegangan ada ujung saluran bus 74 sebesar 6%. Dari Gambar 6 erbandingan tegangan sebelum dan setelah emasangan eralatan ada beban rata-rata, terlihat bahwa dengan emasangan AVR kenaikan tegangan bertitik angkal ada bus emasangan AVR samai erbaikan tegangan saluran kearah beban. Dengan engurangan dro tegangan ada ujung saluran bus 74 sebesar 4%. Dengan emasangan bank caacitor kenaikan tegangan terjadi ada keseluruhan bus kecuali bus 1. Dengan engurangan dro tegangan ada ujung saluran bus 74 sebesar 3%. Sedangkan dengan emasangan SVC juga terjadi erbaikan tegangan ada keseluruhan bus kecuali bus 1. Dengan engurangan dro tegangan ada ujung saluran bus 74 sebesar 3%. Dari Gambar 7 erbandingan tegangan sebelum dan setelah emasangan eralatan ada beban minimum, terlihat bahwa dengan emasangan AVR kenaikan tegangan bertitik angkal ada bus emasangan AVR samai erbaikan tegangan saluran kearah beban. Dengan engurangan dro tegangan ada ujung saluran bus 74 sebesar 5%. Dengan emasangan bank caacitor kenaikan tegangan terjadi ada keseluruhan bus kecuali bus 1. Dengan engurangan dro tegangan ada ujung saluran bus 74 sebesar 2%. Sedangkan dengan emasangan SVC tengan sama dengan sebelum emasangan eralatan. 3) Perbandingan Total Losses Sebelum dan Setelah Pemasangan Peralatan. Dari hasil analisis aliran daya sebelum dan setelah emasangan eralatan, maka dieroleh erbandingan total losses sebelum dan setelah emasangan eralatan, seerti ada Tabel 1 untuk beban maksimum, Tabel 2 untuk beban rata-rata, dan Tabel 3 untuk beban minimum.

6 136 TABEL I TOTAL LOSSES SEBELUM DAN SETELAH PEMASANGAN PERALATAN PADA BEBAN MAKSIMUM Total Losses Sebelum AVR Bank Caacitor SVC Daya Aktif Daya Reaktif Daya Aktif = MW, Daya Reaktif = MVAR TABEL II TOTAL LOSSES SEBELUM DAN SETELAH PEMASANGAN PERALATAN PADA BEBAN RATA-RATA Total Losses Sebelum AVR Bank Caacitor SVC Daya Aktif Daya Reaktif Daya Aktif = MW, Daya Reaktif = MVAR TABEL III TOTAL LOSSES SEBELUM DAN SETELAH PEMASANGAN PERALATAN PADA BEBAN MINIMUM Total Losses Sebelum AVR Bank Caacitor SVC Daya Aktif Daya Reaktif Daya Aktif = MW, Daya Reaktif = MVAR Dari Tabel 1, terlihat bahwa dengan emasangan AVR, bank caacitor dan SVC berkurang, sedangkan total losses daya reaktif, terlihat bahwa dengan emasangan AVR tidak berkurang, sedangkan dengan emasangan bank caacitor berkurang sebesar 2% dan dengan emasangan SVC berkurang sebesar 3%. Hal ini disebabkan karena AVR dalam mengkomensasi dro tegangan tidak menginjeksi daya reaktif. Dari Tabel 2, terlihat bahwa dengan emasangan AVR, bank caacitor, dan SVC total losses daya aktif berkurang. Sedangkan total losses daya reaktif, terlihat bahwa dengan emasangan AVR tidak berkurang, dengan emasangan bank caacitor berkurang sebesar 2% dan dengan emasangan SVC berkurang sebesar 3%. Hal ini disebabkan karena AVR dalam mengkomensasi dro tegangan tidak menginjeksi daya reaktif. Dari Tabel 3, terlihat bahwa dengan emasangan AVR, bank caacitor, dan SVC total losses daya aktif dan reaktif tidak berkurang. Hal ini disebabkan karena ada beban minimum dro tegangan masih dalam batas-batas toleransi sehingga tidak berengaruh terhada emasangan eralatan. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan embahasan erbaikan rofil tegangan ada feeder H5 dengan menggunakan eralatan engatur tegangan AVR, bank caacitor, dan SVC untuk engurungan susut energi (losses), maka daat ditarik beberaa kesimulan sebagai berikut: 1. Dari hasil analisis aliran daya sebelum emasangan eralatan ada beban maksimum, bus yang mengalami dro tegangan diluar batas-batas yang diizinkan terjadi ada bus 32 samai bus 74, ada beban rata-rata terjadi ada bus 55 samai bus 74, sedangkan ada beban minimum keseluruhan bus tidak mengalami dro tegangan diluar batas-batas yang diizinkan. 2. Dari hasil otimasi lokasi enematan dan kaasitas eralatan yang sesuai dengan sistem atau feeder H5, dieroleh lokasi enematan eralatan ada bus 33 dengan kaasitas eralatan sebesar 1.6 MVAR. 3. Dari hasil analisis aliran daya setelah emasangan eralatan, baik ada beban maksimum, beban ratarata, mauun beban minimum, terlihat bahwa busbus yang mengalami dro tegangan diluar batasbatas yang diizinkan, daat dierbaiki dengan emasangan AVR, bank caacitor, dan SVC. 4. Dari hasil analisis aliran daya setelah emasangan eralatan, ada beban maksimum dan beban ratarata, terlihat bahwa total losses daya aktif daat dikurangi dengan emasangan, AVR, bank caacitor, dan SVC, sedangkan total losses daya reaktif daat dikurangi dengan emasangan bank caacitor dan SVC. 5. Dari hasil analisis enggunaan ketiga eralatan dalam erbaikan rofil tegangan untuk engurangan susut energi (losses) feeder H5, terlihat bahwa enggunaan bank caacitor dan SVC lebih baik dibandingkan dengan AVR. DAFTAR PUSTAKA [1] Pansini, A.J Electrical Distribution Engineering, Third Edition, The Fairmont, Inc., Indian Trail. [2] SPLN Tegangan-Tegangan Standar Perusahaan Umum Listrik Negara, PT. PLN (Persero), Jakarta. [3] Marsudi, D Oerasi Sistem Tenaga Listrik, Edisi Kedua, Graha Ilmu, Yogyakarta. [4] SPLN Sesifikasi Desain Untuk Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR), PT. PLN (Persero), Jakarta. [5] Gerbex, S.; R. Cherkaoui, and A.J. Germond Otimal Location of Multi-Tye FACTS Devices in a Power System by Means of Genetic Algorithms, IEEE Transactions on Power Systems, Vol 16, No. 3. [6] Robandi, I Desain Sistem Tenaga Modern, ANDI, Yogyakarta. [7] Short, T.A Electric Power Distribution Handbook, CRC Press LLC, USA. [8] Gonen, T Electric Power Distribution System Engineering, McGraw-Hill, Inc., USA. [9] Kundur, P Power System Stability and Control, McGraw- Hill, Inc., USA. [10] Padiyar, K.R FACTS Controllers in Power Transmission and Distribution, New Age International, Ltd., New Delhi. [11] Acha, E Power Electronic Control in Electrical Systems, Newnes, London. [12] Arrillaga, J. and C.P. Arnol Comuter Analysis of Power Systems, John Wiley & Sons, Ltd., Chichester. [13] Grainger, J.J. and W.D. Stevenson, Jr Power System Analysis, McGraw-Hill, Inc., USA. [14] Saadat, H Power System Analysis, McGraw-Hill, Inc., USA.

OPTIMASI PENEMPATAN BANK CAPACITOR PADA PENYULANG H5 MENGGUNAKAN METODE GENETIC ALGORITHM (GA)

OPTIMASI PENEMPATAN BANK CAPACITOR PADA PENYULANG H5 MENGGUNAKAN METODE GENETIC ALGORITHM (GA) Jurnal Informatika Mulawarman ol. 10 No. 2 Setember 2015 13 OPTIMASI PENEMPATAN BANK CAPACITOR PADA PENYULANG H5 MENGGUNAKAN METODE GENETIC ALGORITHM (GA) Muslimin Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

APLIKASI SVC (STATIC VAR COMPENSATOR) DALAM PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA SISTEM KELISTRIKAN KOTA PALU

APLIKASI SVC (STATIC VAR COMPENSATOR) DALAM PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA SISTEM KELISTRIKAN KOTA PALU APLIKASI SVC (STATIC VAR COMPENSATOR) DALAM PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA SISTEM KELISTRIKAN KOTA PALU Maryantho Masarrang 1) 1,) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Tadulako Email: antho.masarrang@gmail.com

Lebih terperinci

PERBAIKAN TEGANGAN BUS AKIBAT GANGGUAN KONTINGENSI DENGAN MENGGUNAKAN INJEKSI SUMBER DAYA REAKTIF. Yasin Mohamad, ST.

PERBAIKAN TEGANGAN BUS AKIBAT GANGGUAN KONTINGENSI DENGAN MENGGUNAKAN INJEKSI SUMBER DAYA REAKTIF. Yasin Mohamad, ST. PERBAIKAN TEGANGAN BUS AKIBAT GANGGUAN KONTINGENSI DENGAN MENGGUNAKAN INJEKSI SUMBER DAYA REAKTIF Yasin Mohamad, ST., MT 1 INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui erubahan-erubahan tegangan

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik OPTIMALISASI PENGGUNAAN KAPASITOR BANK PADA JARINGAN 20 KV DENGAN SIMULASI ETAP (Studi Kasus Pada Feeder Srikandi di PLN Rayon Pangkalan Balai, Wilayah Sumatera Selatan) David Tampubolon, Masykur Sjani

Lebih terperinci

Analisis Dan Pemodalan Static Var Compensator (SVC) Untuk Menaikan Profil Tegangan Pada Outgoing Gardu Induk Probolinggo

Analisis Dan Pemodalan Static Var Compensator (SVC) Untuk Menaikan Profil Tegangan Pada Outgoing Gardu Induk Probolinggo Analisis Dan Pemodalan Static Var Compensator (SVC) Untuk Menaikan Profil Tegangan Pada Outgoing Gardu Induk Probolinggo Taufik Hidayat 1,*, Lauhil Mahfudz Hayusman 1 1 Program Studi Teknik Listrik D-III,

Lebih terperinci

OPTIMASI PENEMPATAN DAN KAPASITAS SVC DENGAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM

OPTIMASI PENEMPATAN DAN KAPASITAS SVC DENGAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM OPTIMASI PENEMPATAN DAN KAPASITAS SVC DENGAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM Khairina Noor.A. 1, Hadi Suyono, ST., MT., Ph.D. 2, Dr. Rini Nur Hasanah, ST., M.Sc. 3 1 Mahasiswa Teknik Elektro, 2,3

Lebih terperinci

MEMPERBAIKI TEGANGAN DAN RUGI RUGI DAYA PADA SISTEM TRANSMISI DENGAN OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

MEMPERBAIKI TEGANGAN DAN RUGI RUGI DAYA PADA SISTEM TRANSMISI DENGAN OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA MEMERBAIKI TEGANGAN DAN RUGI RUGI DAYA ADA SISTEM TRANSMISI DENGAN OTIMASI ENEMATAN KAASITOR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Syukri Yunus*, Heru Dibyo Laksono dan utri Nidia Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( ) Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( ) Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator Ija Darmana Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi IndustriUniversitas Bung Hatta E-mail : ija_ubh@yahoo.com Submitted: 23-07-2015,

Lebih terperinci

PENGARUH KONTINGENSI GANDA PADA KONDISI JARINGAN LISTRIK

PENGARUH KONTINGENSI GANDA PADA KONDISI JARINGAN LISTRIK Afandi, Pengaruh Kontingensi Ganda Pada Kondisi Jaringan Listrik PENGARUH KONTINGENSI GANDA PADA KONDISI JARINGAN LISTRIK Arif Nur Afandi ABSTRAK : Gangguan yang terjadi ada sistem tenaga listrik daat

Lebih terperinci

OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR PADA SALURAN DISTRIBUSI 20 kv DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOMBINASI FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR PADA SALURAN DISTRIBUSI 20 kv DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOMBINASI FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR PADA SALURAN DISTRIBUSI 20 kv DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOMBINASI FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA I Made Wartana, Mimien Mustikawati Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Analisis Stabilitas Sistem Daya pada Interkoneksi PLTMH Ampelgading di Gardu Induk Turen

Analisis Stabilitas Sistem Daya pada Interkoneksi PLTMH Ampelgading di Gardu Induk Turen 194 Analisis Stabilitas Sistem Daya ada Interkoneksi PLTMH Amelgading di Gardu Induk Turen Hadi Suyono, Rini Nur Hasanah, Teguh Utomo, dan Markus D. Letik Abstrak -Kebutuhan akan energi listrik yang terus

Lebih terperinci

ANALISIS KONDISI STEADY-STATE

ANALISIS KONDISI STEADY-STATE ANALISIS KONDISI STEADY-STATE DAN DINAMIK ADA SISTEM KELISTRIKAN T. BADAK NGL BONTANG, KALIMANTAN TIMUR Dwi Indra Kusumah 1, Hadi Suyono, ST., MT., h.d., 2, Mahfudz Shidiq, Ir., MT., 3 1 Mahasiswa Teknik

Lebih terperinci

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT Gahara Nur Eka Putra NRP : 1022045 E-mail : bb.201smg@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PENEMPATAN LOKASI OPTIMAL STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) DENGAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY

PENEMPATAN LOKASI OPTIMAL STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) DENGAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY PENEMPATAN LOKASI OPTIMAL STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) DENGAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY Hadi Suyono 1, RiniNurHasanah 2, Khairina Noor. A. 3 Jurusan Teknik Elektro, UniversitasBrawijaya Jalan MT.

Lebih terperinci

atau pengaman pada pelanggan.

atau pengaman pada pelanggan. 16 b. Jaringan Distribusi Sekunder Jaringan distribusi sekunder terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban (Lihat Gambar 2.1). Sistem distribusi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Menentukan lokasi dan kapasitas optimal SVC pada sistem transmisi 150 kv subsistem Bandung Selatan dan New Ujungberung menggunakan algoritma genetika membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan jalur terendek (Shortest Path) meruakan suatu jaringan engarahan erjalanan dimana seseorang engarah jalan ingin menentukan jalur terendek antara dua kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini kebutuhan energi listrik meningkat dengan cepat, akan tetapi perkembangan pembangkit dan saluran transmisi dibatasi ketersediaan sumber daya dan masalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Static VAR Compensator Static VAR Compensator (SVC) pertama kali dipasang pada tahun 1978 di Gardu Induk Shannon, Minnesota Power and Light system dengan rating 40 MVAR. Sejak

Lebih terperinci

MANAJEMEN SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN 220/380 VOLT DI LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MANADO

MANAJEMEN SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN 220/380 VOLT DI LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MANADO Prosiding Seminar Nasional anajemen Teknologi XXV Program Studi T-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016 ANAJEEN SISTE DISTRIBUSI TEGANGAN 220/380 VOLT DI LABORATORIU SISTE TENAGA ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI ANADO

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014 ANALISIS PERBAIKAN TEGANGAN PADA SUBSISTEM DENGAN PEMASANGAN KAPASITOR BANK DENGAN ETAP VERSI 7.0 Wiwik Handajadi 1 1 Electrical Engineering Dept. of Institute of Sains & Technology AKPRIND Yogyakarta

Lebih terperinci

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN Distribusi Tenaga Listrik Ahmad Afif Fahmi 2209 100 130 2011 REGULASI TEGANGAN Dalam Penyediaan

Lebih terperinci

STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG)

STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG) STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG) Andika Handy (1), Zulkarnaen Pane (2) Konsentrasi Teknik

Lebih terperinci

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory 1 Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory Surya Adi Purwanto, Hadi Suyono, dan Rini Nur Hasanah Abstrak PT. Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory adalah perusahaan

Lebih terperinci

Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic oltage Regulator ja Darmana Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi ndustri Universitas Bung Hatta E-mail : ija_ubh@yahoo.com ABSTRAK Pada jaringan

Lebih terperinci

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4. SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.0 Rudi Salman 1) Mustamam 2) Arwadi Sinuraya 3) Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH PEMASANGAN STATIC VAR COMPENSATOR TERHADAP PROFIL TEGANGAN PADA PENYULANG NEUHEN

STUDI PENGARUH PEMASANGAN STATIC VAR COMPENSATOR TERHADAP PROFIL TEGANGAN PADA PENYULANG NEUHEN : 43-49 STUDI PENGARUH PEMASANGAN STATIC VAR COMPENSATOR TERHADAP PROFIL TEGANGAN PADA PENYULANG NEUHEN Alkindi #1, Mahdi Syukri #2, Syahrizal #3 # Jurusan Teknik Elektro dan Komputer, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Peningkatan Kualitas Jaringan Distribusi Tegangan Menengah Dengan Optimasi Konfigurasi

Peningkatan Kualitas Jaringan Distribusi Tegangan Menengah Dengan Optimasi Konfigurasi Peningkatan Kualitas Jaringan Distribusi Tegangan Menengah Dengan Optimasi Konfigurasi Rizky Jefry Naibaho*, Dian Yayan Sukma** Program Studi Teknik Elektro S1, Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus

Lebih terperinci

Aliran Daya Optimal dengan Batas Keamanan Sistem Menggunakan Bender Decomposition

Aliran Daya Optimal dengan Batas Keamanan Sistem Menggunakan Bender Decomposition JURAL TEKIK POMITS Vol., o., (4) Aliran Daya Otimal dengan Batas Keamanan Sistem Menggunakan Bender Decomosition Tri Prasetya Fathurrodli, Rony Seto Wibowo, Ontoseno Penangsang Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

V L R = ρ. B. (1) dan (3) C. (2) dan (3) D. (1) E. (2) 1. Karena pengaruh panjang penghantar, pada

V L R = ρ. B. (1) dan (3) C. (2) dan (3) D. (1) E. (2) 1. Karena pengaruh panjang penghantar, pada . Karena engaruh anjang enghantar, ada i rangkaian listrik timbul arus sebesar 400 m. Uaya yang daat dilakukan agar kuat arusnya menjadi 800 m adalah.. anjang enghantar ditambah menjadi dua kalinya B.

Lebih terperinci

PENENTUAN TITIK INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION

PENENTUAN TITIK INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION PENENTUAN TITIK INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION (DG) PADA JARINGAN 20 KV DENGAN BANTUAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY STUDI KASUS : PLTMH AEK SILAU 2 Syilvester Sitorus Pane, Zulkarnaen Pane Konsentrasi

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung dimulai pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung dimulai pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung dimulai pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan

Lebih terperinci

Jurnal Media Elektro Vol. V No. 2 ISSN: ANALISIS RUGI-RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv PADA SISTEM PLN KOTA KUPANG

Jurnal Media Elektro Vol. V No. 2 ISSN: ANALISIS RUGI-RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv PADA SISTEM PLN KOTA KUPANG ANALISIS RUGI-RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv PADA SISTEM PLN KOTA KUPANG Sri Kurniati. A, Sudirman. S Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Undana, AdiSucipto Penfui, Kupang, Indonesia,

Lebih terperinci

EVALUASI RUGI-RUGI JARINGAN YANG DILAYANI OLEH JARINGAN PLTS TERPUSAT SIDING

EVALUASI RUGI-RUGI JARINGAN YANG DILAYANI OLEH JARINGAN PLTS TERPUSAT SIDING EVALUASI RUGI-RUGI JARINGAN YANG DILAYANI OLEH JARINGAN PLTS TERPUSAT SIDING Didik Martono Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura aadjanu@gmail.com

Lebih terperinci

Penentuan MVar Optimal SVC pada Sistem Transmisi Jawa Bali 500 kv Menggunakan Artificial Bee Colony Algorithm

Penentuan MVar Optimal SVC pada Sistem Transmisi Jawa Bali 500 kv Menggunakan Artificial Bee Colony Algorithm Penentuan MVar Optimal SVC pada Sistem Transmisi Jawa Bali 500 kv Menggunakan Artificial Bee Colony Algorithm Oleh : Fajar Galih Indarko NRP : 2207 100 521 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Imam Robandi, MT Abstrak

Lebih terperinci

ANALISIS RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI DENGAN PENINGKATAN INJEKSI JUMLAH PEMBANGKIT TERSEBAR. Publikasi Jurnal Skripsi

ANALISIS RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI DENGAN PENINGKATAN INJEKSI JUMLAH PEMBANGKIT TERSEBAR. Publikasi Jurnal Skripsi ANALISIS RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI DENGAN PENINGKATAN INJEKSI JUMLAH PEMBANGKIT TERSEBAR Publikasi Jurnal Skripsi Disusun Oleh : RIZKI TIRTA NUGRAHA NIM : 070633007-63 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) B229 Optimalisasi Penempatan Kapasitor Bank untuk Memperbaiki Kualitas Daya Pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Aceh Menggunakan Metode Genetic Algorithm (GA) Aulia Bagus Ar Rahmaan, Ontoseno Penangsang,

Lebih terperinci

Analisis Aliran Daya Pada Sistem Distribusi Radial 20KV PT. PLN (Persero) Ranting Rasau Jaya

Analisis Aliran Daya Pada Sistem Distribusi Radial 20KV PT. PLN (Persero) Ranting Rasau Jaya 5 Analisis Aliran Daya Pada Sistem Distribusi Radial 0KV PT. PLN (Persero) Ranting Rasau Jaya Dedy Noverdy. R Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. serta dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi. Dalam kenyataan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. serta dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi. Dalam kenyataan ekonomi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Daya listrik memberikan peran sangat penting dalam kehidupan masyarakat serta dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi. Dalam kenyataan ekonomi modren sangat tergantung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERBANDINGAN METODA

BAB III METODOLOGI DAN PERBANDINGAN METODA BAB III METODOLOGI DAN PERBANDINGAN METODA Melalui enjelasan konse jaringan grah, dalam menelusuri rute menuntut adanya enggunaan metoda yang teat. Merunut ada tinjauan ustaka, setidaknya akan digunakan

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator, BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK II.1. Sistem Tenaga Listrik Struktur tenaga listrik atau sistem tenaga listrik sangat besar dan kompleks karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik

Lebih terperinci

8. Rangkaian Arus Searah, Pemroses Energi

8. Rangkaian Arus Searah, Pemroses Energi ntroduction to ircuit nalysis Time Domain www.dirhamblora.com 8. angkaian rus Searah, Pemroses Energi Kita mengetahui bahwa salah satu bentuk gelombang dasar adalah bentuk gelombang anak tangga. Di bagian

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI

PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 0 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI Erhaneli (1), Aldi Riski () (1) Dosen Jurusan Teknik Elektro () Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014 PERBANDINGAN METODE FAST-DECOUPLE DAN METODE GAUSS-SEIDEL DALAM SOLUSI ALIRAN DAYA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DENGAN MENGGUNAKAN ETAP POWER STATION DAN MATLAB (Aplikasi Pada PT.PLN (Persero Cab. Medan) Ken

Lebih terperinci

Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy

Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy 119 Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy Hamles Leonardo Latupeirissa, Agus Naba dan Erni Yudaningtyas Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

Panduan Praktikum Sistem Tenaga Listrik TE UMY

Panduan Praktikum Sistem Tenaga Listrik TE UMY 42 UNIT 4 PERBAIKAN UNJUK KERJA SALURAN DENGAN SISTEM INTERKONEKSI A. TUJUAN PRAKTIKUM a. Mengetahui fungsi switch pada jaringan interkoneksi b. Mengetahui setting generator dan interkoneksinya dengan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Distribusi Sistem distribusi merupakan keseluruhan komponen dari sistem tenaga listrik yang menghubungkan secara langsung antara sumber daya yang besar (seperti gardu transmisi)

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SIMULASI ALIRAN DAYA PADA DIVISI WIRE ROD MILL (WRM) PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK. DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 7 Andri Wibowo 1, Ir. Tedjo Sukmadi 2 1 Mahasiswa dan

Lebih terperinci

MEMPERBAIKI PROFIL TEGANGAN DI SISTEM DISTRIBUSI PRIMER DENGAN KAPASITOR SHUNT. Abstrak

MEMPERBAIKI PROFIL TEGANGAN DI SISTEM DISTRIBUSI PRIMER DENGAN KAPASITOR SHUNT. Abstrak MEMERBAIKI ROFIL TEGANGAN DI SISTEM DISTRIBUSI RIMER DENGAN KAASITOR SHUNT Ngakan utu Satriya Utama Staff engajar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali,

Lebih terperinci

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL Analisis Teoritis Penempatan Transformator Distribusi Menurut Jatuh Tegangan Di Penyulang Bagong ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU

Lebih terperinci

Penentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 20 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan

Penentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 20 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan Yusmartato, Ramayulis, Abdurrozzaq Hsb., Penentuan... ISSN : 598 1099 (Online) ISSN : 50 364 (Cetak) Penentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 0 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan Yusmartato

Lebih terperinci

ANALISIS PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN MENGGUNAKAN STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) PADA SISTEM INTERKONEKSI AREA MALANG SKRIPSI

ANALISIS PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN MENGGUNAKAN STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) PADA SISTEM INTERKONEKSI AREA MALANG SKRIPSI ANALISIS PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN MENGGUNAKAN STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) PADA SISTEM INTERKONEKSI AREA MALANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata I Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB 8 RANGKAIAN TIGA FASE

BAB 8 RANGKAIAN TIGA FASE BAB 8 RANGKAAN TGA FASE 8.1 Pendahuluan Dalam rangkaian-rangkaian sebelumnya yang diergunakan sebagai sumber tegangan adalah sumber tegangan satu fase, dimana sumber tegangan (generatr) dihubungkan kebeban

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Daya Listrik Peningkatan terhadap kebutuhan dan konsumsi energi listrik yang baik dari segi kualitas dan kuantitas menjadi salah satu alasan mengapa perusahaan utilitas

Lebih terperinci

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA KUANTUM PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA KUANTUM PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA KUANTUM PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT Mart Christo Belfry NRP : 1022040 E-mail : martchristogultom@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 2.1 Umum BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK Kehidupan moderen salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya pemakaian energi listrik itu disebabkan karena banyak dan beraneka

Lebih terperinci

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory 1 Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory Triyudha Yusticea Sulaksono, Hadi Suyono, Hery Purnomo Abstrak PT. Ajinomoto Indonesia

Lebih terperinci

PERHITUNGAN DAN ANALISIS KESEIMBANGAN BEBAN PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV TERHADAP RUGI-RUGI DAYA (STUDI KASUS PADA PT.

PERHITUNGAN DAN ANALISIS KESEIMBANGAN BEBAN PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV TERHADAP RUGI-RUGI DAYA (STUDI KASUS PADA PT. PERHITUNGAN DAN ANALISIS KESEIMBANGAN BEBAN PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV TERHADAP RUGI-RUGI DAYA (STUDI KASUS PADA PT. PLN UPJ SLAWI) Tejo Sukmadi 1, Bambang_Winardi 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TIJAUA PUSTAKA Portofolio Saham Portofolio berarti sekumulan investasi, untuk kasus saham, berarti sekumulan investasi dalam bentuk saham. Proses embentukan orfolio saham terdiri dari mengidentifikasi

Lebih terperinci

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER Asri Akbar, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi Teknik Energi

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN PLTU TELUK SIRIH 100 MEGAWATT PADA SISTEM SUMATERA BAGIAN TENGAH

PENGARUH PENAMBAHAN PLTU TELUK SIRIH 100 MEGAWATT PADA SISTEM SUMATERA BAGIAN TENGAH PENGARUH PENAMBAHAN PLTU TELUK SIRIH 100 MEGAWATT PADA SISTEM SUMATERA BAGIAN TENGAH TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program strata-1 pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4. SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.0 Rudi Salman 1) Mustamam 2) Arwadi Sinuraya 3) mustamam1965@gmail.com

Lebih terperinci

Optimasi Kendali Distribusi Tegangan pada Sistem Tenaga Listrik dengan Pembangkit Tersebar

Optimasi Kendali Distribusi Tegangan pada Sistem Tenaga Listrik dengan Pembangkit Tersebar Optimasi Kendali Distribusi Tegangan pada Sistem Tenaga Listrik dengan Pembangkit Tersebar Soni Irawan Jatmika 2210 105 052 Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT. 2. Heri Suryoatmojo, ST. MT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Waktu dan Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini berlokasi di kabupaten Bantul provinsi Yogyakarta, tepatnya di PT PLN (persero) APJ (Area Pelayanan Jaringan)

Lebih terperinci

Manajemen Gangguan Jaringan Distribusi 20 kv Kota Surabaya berbasis Geographic Information System (GIS) menggunakan Metode Algoritma Genetika

Manajemen Gangguan Jaringan Distribusi 20 kv Kota Surabaya berbasis Geographic Information System (GIS) menggunakan Metode Algoritma Genetika JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (01) ISSN: 7-9 (1-971 Print) B-1 Manajemen Gangguan Jaringan Distribusi 0 kv Kota Surabaya berbasis Geographic Information System (GIS) menggunakan Metode Algoritma Genetika

Lebih terperinci

STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD VERSI 17

STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD VERSI 17 STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) 50 kv DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD VERSI 7 Adly Lidya, Yulianta Siregar Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Deskripsi Proyek Proyek pengembangan pembangunan fasilitas permanen menggantikan fasilitas sementara untuk memproduksikan minyak dan gas dari 6 sumur Cluster-A, 1 sumur Cluster-A3,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Tinjauan Pustaka Semakin pesatnya pertumbuhan suatu wilayah menuntut adanya jaminan ketersediaannya energi listrik serta perbaikan kualitas dari energi listrik, menuntut para

Lebih terperinci

PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI KOTA PONTIANAK

PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI KOTA PONTIANAK PERHTUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SNGKAT PADA JARNGAN DSTRBUS D KOTA PONTANAK Hendriyadi Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungra adekhendri77@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga Listrik disalurkan ke konsumen melalui Sistem Tenaga Listrik. Sistem Tenaga Listrik terdiri dari beberapa subsistem, yaitu Pembangkitan, Transmisi, dan Distribusi.

Lebih terperinci

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.0 Diajukan oleh: FAJAR WIDIANTO D 400 100 060 JURUSAN

Lebih terperinci

PENEMPATAN SVC (STATIC VAR COMPENSATOR ) PADA JARINGAN DISTRIBUSI DENGAN ETAP 7.5.0

PENEMPATAN SVC (STATIC VAR COMPENSATOR ) PADA JARINGAN DISTRIBUSI DENGAN ETAP 7.5.0 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 12, No. 1, Desember 2014, pp. 1-8 ISSN 1693-2390 print/issn 2407-0939 online PENEMPATAN SVC (STATIC VAR COMPENSATOR ) PADA JARINGAN DISTRIBUSI DENGAN ETAP 7.5.0

Lebih terperinci

SKRIPSI RESTU DWI CAHYANTO Oleh :

SKRIPSI RESTU DWI CAHYANTO Oleh : STUDI PERBAIKAN KUALITAS TEGANGAN DAN RUGI-RUGI DAYA PADA PENYULANG PUPUR DAN BEDAK MENGGUNAKAN BANK KAPASITOR, TRAFO PENGUBAH TAP DAN PENGGANTIAN KABEL PENYULANG SKRIPSI Oleh : RESTU DWI CAHYANTO 04 03

Lebih terperinci

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory 1 Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory Triyudha Yusticea Sulaksono, Hadi Suyono, Hery Purnomo Abstrak PT. Ajinomoto Indonesia

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print) Penentuan Lokasi DG dan Kapasitor Bank dengan Rekonfigurasi Jaringan untuk Memperoleh Rugi Daya Minimal pada Sistem Distribusi Radial Menggunakan Algoritma Genetika Ridho Fuaddi, Ontoseno Penangsang, Dedet

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.0 Diajukan oleh: INDRIANTO D 400 100

Lebih terperinci

Tabarok et al., Optimasi Penempatan Distributed Generation (DG) dan Kapasitor... 35

Tabarok et al., Optimasi Penempatan Distributed Generation (DG) dan Kapasitor... 35 Tabarok et al., Optimasi Penempatan Distributed Generation (DG) dan Kapasitor... 35 Optimasi Penempatan Distributed Generation (DG) dan Kapasitor pada Sistem Distribusi Radial Menggunakan Metode Genetic

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 1 MARET 2012

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 1 MARET 2012 PERANCANGAN KENDALI PID DIGITAL PADA KELUARAN BUCK KONVERTER BERDASARKAN PERUBAHAN BEBAN Irma Husnaini ABSTRACT This research about design of digital Proortional Integral Derivative (PID) controller to

Lebih terperinci

Analisa Perbaikan Tegangan Pada Saluran Transmisi Industri Minyak Lepas Pantai CNOOC SES Ltd.

Analisa Perbaikan Tegangan Pada Saluran Transmisi Industri Minyak Lepas Pantai CNOOC SES Ltd. Analisa Perbaikan Tegangan Pada Saluran Transmisi Industri Minyak Lepas Pantai CNOOC SES Ltd. Gallant Agna Putra Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok 16424

Lebih terperinci

Analisis Implementasi Fixed Capacitor, SVC, Stabilitas Tegangan pada Sistem Petrochina

Analisis Implementasi Fixed Capacitor, SVC, Stabilitas Tegangan pada Sistem Petrochina Analisis Implementasi Fixed Capacitor, SVC, dan STATCOM untuk Perbaikan Performansi Stabilitas Tegangan pada Sistem Petrochina Sigi Syah Wibowo, Hadi Suyono, dan Rini Nur Hasanah 47 Abstrak Petrochina

Lebih terperinci

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA DALAM RANGKA MENEKAN BIAYA OPERASIONAL PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA DALAM RANGKA MENEKAN BIAYA OPERASIONAL PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA DALAM RANGKA MENEKAN BIAYA OPERASIONAL PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV Dede Kaladri. S Jurusan Teknik Elektro-FTI,Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

PENENTUAN SLACK BUS PADA JARINGAN TENAGA LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY

PENENTUAN SLACK BUS PADA JARINGAN TENAGA LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY PENENTUAN SLACK BUS PADA JARINGAN TENAGA LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY Tommy Oys Damanik, Yulianta Siregar Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

ANALISA PENEMPATAN KAPASITOR BANK UNTUK PERHITUNGAN DROP VOLTAGE PADA FEEDER BATANG 02 TAHUN DENGAN SOFTWARE ETAP 7.0.0

ANALISA PENEMPATAN KAPASITOR BANK UNTUK PERHITUNGAN DROP VOLTAGE PADA FEEDER BATANG 02 TAHUN DENGAN SOFTWARE ETAP 7.0.0 ANALISA PENEMPATAN KAPASITOR BANK UNTUK PERHITUNGAN DROP VOLTAGE PADA FEEDER BATANG 02 TAHUN 2012-2016 DENGAN SOFTWARE ETAP 7.0.0 Sigit Wisnu Habsoro *), Agung Nugroho, and Bambang Winardi Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6.0 Fani Istiana Handayani * ), Yuningtyastuti, and Agung Nugroho Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

REKONFIGURASI JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN BREEDER GENETIC ALGORITHM (BGA) Cok. Gede Indra Partha

REKONFIGURASI JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN BREEDER GENETIC ALGORITHM (BGA) Cok. Gede Indra Partha REKONFIGURASI JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN BREEDER GENETIC ALGORITHM (BGA) email: cokindra@yahoo.com Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Unud Kampus Bukit Jimbaran Bali Abstrak Kebutuhan

Lebih terperinci

OPTIMASI PENEMPATAN SVC DAN TCSC UNTUK PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN DAN MENGURANGI RUGI TRANSMISI MENGGUNAKAN METODE REAL-CODED GENETIC ALGORITHM

OPTIMASI PENEMPATAN SVC DAN TCSC UNTUK PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN DAN MENGURANGI RUGI TRANSMISI MENGGUNAKAN METODE REAL-CODED GENETIC ALGORITHM 1 OPTIMASI PENEMPATAN SVC DAN TCSC UNTUK PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN DAN MENGURANGI RUGI TRANSMISI MENGGUNAKAN METODE REAL-CODED GENETIC ALGORITHM Imam Suwandi¹, Hadi Suyono, S.T., M.T., Ph.D.², Ir. Unggul

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK BERDASARKAN PERTUMBUHAN BEBAN BERBASIS BIAYA INVESTASI MINIMUM

STUDI PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK BERDASARKAN PERTUMBUHAN BEBAN BERBASIS BIAYA INVESTASI MINIMUM STUDI PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK BERDASARKAN PERTUMBUHAN BEBAN BERBASIS BIAYA INVESTASI MINIMUM Adri Senen Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Bengkalis, Bengkalis Riau email : Ad_Senen@Yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu kebutuhan utama bagi penunjang dan pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu kebutuhan utama bagi penunjang dan pemenuhan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat memicu kebutuhan akan energi, terutama energi listrik. Masalah listrik menjadi polemik yang berkepanjangan dan memunculkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terkait. Pada penelitian terdahulu yaitu menentukan optimasi penempatan kapasitor bank dengan algoritma kecerdasan buatan seperti Algoritma Genetika oleh Imam Robandi

Lebih terperinci

ANALISA KEDIP TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KV AKIBAT HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG PEDAN 1 KLATEN

ANALISA KEDIP TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KV AKIBAT HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG PEDAN 1 KLATEN ANALISA KEDIP TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KV AKIBAT HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG PEDAN 1 KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Lebih terperinci

STUDI ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR PADA JARINGAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP DROP TEGANGAN (APLIKASI PADA FEEDER 7 PINANG GI MUARO BUNGO)

STUDI ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR PADA JARINGAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP DROP TEGANGAN (APLIKASI PADA FEEDER 7 PINANG GI MUARO BUNGO) STUDI ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR PADA JARINGAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP DROP TEGANGAN (APLIKASI PADA FEEDER 7 PINANG GI MUARO BUNGO) Oleh : Sepanur Bandri 1 dan Topan Danial 2 1) Dosen

Lebih terperinci

ANALISA ALTERNATIF PERBAIKAN UNTUK MENGATASI DROP TEGANGAN PADA FEEDER KOTA 20 KV DI ROKAN HULU

ANALISA ALTERNATIF PERBAIKAN UNTUK MENGATASI DROP TEGANGAN PADA FEEDER KOTA 20 KV DI ROKAN HULU ANALISA ALTERNATIF PERBAIKAN UNTUK MENGATASI DROP TEGANGAN PADA FEEDER KOTA KV DI ROKAN HULU Muhammad Fadli Biya Lubis, Nurhalim Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Binawidya

Lebih terperinci

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6.0 Fani Istiana Handayani * ), Yuningtyastuti, Agung Nugroho Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

PENENTUAN TARGET INDEKS KEANDALAN, DROP TEGANGAN, DAN RUGI DAYA PADA FEEDER SRL07 GI SRONDOL MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0

PENENTUAN TARGET INDEKS KEANDALAN, DROP TEGANGAN, DAN RUGI DAYA PADA FEEDER SRL07 GI SRONDOL MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0 PENENTUAN TARGET INDEKS KEANDALAN, DROP TEGANGAN, DAN RUGI DAYA PADA FEEDER SRL07 GI SRONDOL MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0 Thariq Fathony Aziz *), Juningtyastuti, and Bambang Winardi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (216) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) B27 Optimasi Aliran Daya Satu Phasa Pada Sistem Distribusi Radial 33 Bus IEEE dan Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Aceh Untuk

Lebih terperinci

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7. ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.0 Fajar Widianto, Agus Supardi, Aris Budiman Jurusan TeknikElektro

Lebih terperinci

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS OLEH : PANCAR FRANSCO 2207100019 Dosen Pembimbing I Prof.Dr. Ir. Adi Soeprijanto,

Lebih terperinci

Pemodelan dan Analisis Fault Current Limiter Sebagai Pembatas Arus Hubung Singkat Pada GI Sengkaling Malang

Pemodelan dan Analisis Fault Current Limiter Sebagai Pembatas Arus Hubung Singkat Pada GI Sengkaling Malang 9 Pemodelan dan Analisis Fault Current Limiter Sebagai Pembatas Arus Hubung Singkat Pada GI Sengkaling Malang Eko Kuncoro, Hadi Suyono, Rini Nur Hasanah dan Hazlie Mokhlis Abstrak Meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNG SINGKAT 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)

ANALISIS HUBUNG SINGKAT 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG) ANALISIS HUBUNG SINGKAT 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG) Agus Supardi 1, Tulus Wahyu Wibowo 2, Supriyadi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Peningkatan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik 20 kv PT. PLN (Persero) APJ Magelang Menggunakan Static Series Voltage Regulator (SSVR)

Peningkatan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik 20 kv PT. PLN (Persero) APJ Magelang Menggunakan Static Series Voltage Regulator (SSVR) Peningkatan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik 20 kv PT. PLN (Persero) APJ Magelang Menggunakan Static Series Voltage Regulator (SSVR) Oleh: Putty Ika Dharmawati (2208100020) Dosen Pembimbing Prof.

Lebih terperinci