KATA PENGANTAR. Jakarta, 28 Januari 2016 Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan SEKRETARIS,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Jakarta, 28 Januari 2016 Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan SEKRETARIS,"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Laporan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja berdasarkan perencanaan strategis yang telah ditetapkan. Laporan kinerja ini disusun sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Laporan ini berisi pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan di dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan serta menyajikan informasi tentang pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi, penjelasan yang memadai mengenai pencapaian kinerja dan perbandingan capaian indikator kinerja dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan. Laporan akuntabilitas kinerja berperan sebagai alat penilaian kinerja dan sebagai wujud transparansi pelaksanaan tugas dan fungsi dalam rangka menuju tercapainya tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance). Selain itu laporan akuntabilitas kinerja merupakan salah satu alat kendali sekaligus alat untuk memacu peningkatan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang sekarang berubah menjadi Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Demikian laporan akuntabilitas kinerja ini disusun agar setiap pemangku kepentingan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pelaksanaan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan tahun Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak karena keberhasilan yang diraih atas berkat dukungan dan kerja keras dari seluruh pegawai. Semoga laporan ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi kinerja serta memberikan umpan balik bagi penyempurnaan dokumen perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang. Jakarta, 28 Januari 2016 Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan SEKRETARIS, Dr. Dra Agusdini Banun S, Apt. MARS NIP i

3 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja berdasarkan perencanaan strategis yang telah ditetapkan. Laporan kinerja disusun sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Pada dasarnya laporan ini menginformasikan pencapaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan sebagai bagian dari pencapaian sasaran strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan pada Rencana Stategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013, Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis administrasi kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal. Untuk itu, Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dalam dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya bertujuan untuk: 1) Melakukan manajerial pelaksanaan program; 2) Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur; serta 3) Meningkatkan pengawasan, akuntabilitas kinerja dan pelaksanaan praktik tata kelola pemerintahan yang baik. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan , Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan melaksanakan kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Sasaran kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program kefarmasian dan alat kesehatan adalah meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program kefarmasian dan alat kesehatan. Sasaran kegiatan ini direpresentasikan dengan indikator kinerja beserta target dan capaiannya. Adapun indikator pencapaian sasaran tahun 2015 adalah Persentase ii

4 kepuasan klien terhadap dukungan manajemen dengan target sebesar 80%, terealisasi sebesar 85,71%, sehingga diperoleh nilai capaian sebesar 107,14%. Dari indikator pencapaian kinerja tersebut diatas, Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan telah mencapai target yang telah ditetapkan. Pencapaian target tersebut merupakan gambaran kinerja dukungan manjemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam lingkup program kefarmasian dan alat kesehatan. Pada tahun pertama Renstra pencapaian terhadap indikator yang telah ditetapkan menjadi penting sebagai modal dalam pencapaian target di tahun-tahun berikutnya. Hal ini menunjukan bahwa diperlukan kerja keras seluruh komponen dan pendayagunaan sumber daya yang optimal. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, di awal tahun anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan didukung oleh anggaran DIPA tahun 2015 sebesar Rp ,- (Delapan puluh dua miliar enam ratus delapan belas juta seratus ribu rupiah). Seiring kebijakan pemerintah untuk melaksanakan efisiensi anggaran dan pemanfaatan kembali untuk belanja modal, alokasi Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan mendapatkan tambahan menjadi Rp ,- (Delapan puluh tujuh miliar lima ratus empat belas juta enam ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah) karena adanya kebijakan refocusing tersebut. Realisasi anggaran sebesar Rp ,- (Enam puluh empat miliar dua ratus lima puluh tiga juta empat ratus delapan puluh delapan ribu enam ratus tujuh belas rupiah) dengan persentase sebesar 73,42%. Walaupun realisasi anggaran hanya sebesar 73,42%, target output secara keseluruhan dapat tercapai dan tidak mempengaruhi capaian kinerja sebagaimana target yang ditetapkan. Dalam pencapaian indikator kinerja masih diperlukan penguatan terutama dalam perencanaan penyusunan peraturan perundang-undangan bidang kefarmasian dan alat kesehatan serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan. Upaya dan prestasi yang telah dicapai oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan pada tahun 2015 antara lain: 1. Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Pada tahun 2013, Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan telah mendapatkan Sertifikat Quality Management System ISO 9001:2008 yang dikeluarkan oleh BSI dengan nomor sertifikat FS masa berlaku 10/07/2013 sampai dengan 09/07/2016. Ruang lingkup penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan meliputi: laporan iii

5 akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, pengusulan pencairan dana kegiatan, kenaikan gaji berkala (KGB), cuti pegawai, usul kenaikan pangkat reguler pegawai, usul penetapan angka kredit jabatan fungsional apoteker dan asisten apoteker, surat masuk, dan persediaan alat tulis kantor. Pada tahun 2015 telah dilaksanakan Surveilans Audit Sertifikasi ISO 9001:2008 Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dan mendapatkan Surveillance Assessment Report nomor visit REF. SMO pada tanggal 29 Mei 2015, dan melalui Surat Keterangan Sertifikasi ISO 9001 No /BSIIndonesia/VII/15 yang menerangkan bahwasanya Sertifikat ISO 9001:2008 Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dapat diteruskan karena tidak ditemukan masalah Major pada saat audit pada tanggal 29 Mei 2015, untuk area asessment produk Surat Masuk, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Pengusulan Pencairan Dana dan Persediaan ATK. 2. Predikat terbaik ketiga pada penilaian website di lingkungan Kementerian Kesehatan di tahun Penilaian ini dilakukan oleh Pusat Data dan Informasi, Sekretariat Jenderal, Kementerian Kesehatan dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-51. Hal ini menunjukkan komitmen Sekretariat Direktorat Jenderal untuk menjamin keterbukaan informasi dan pelayanan publik yang lebih baik. Gambar 1. Piagam Penghargaan Website Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan 3. Semakin meningkatnya kemampuan SDM dalam pengelolaan keuangan sehingga kualitas penggunaan anggaran semakin membaik dari tahun ke tahun yang ditandai dengan index iv

6 plan materiality (PM) 0,000% pada Laporan Keuangan Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan selama kurun waktu tiga tahun terakhir (2012, 2013, dan 2014) yang berkontribusi positif terhadap capaian WTP Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan serta Kementerian Kesehatan RI pada tahun Inisiasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi terpadu di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal di daerah binaan (Provinsi Kepulauan Riau). Pelaksanaan monitoring dan evaluasi ini mendapatkan apresiasi yang baik dari daerah tujuan, dan menjadi bahan pertimbangan untuk diterapkan di periode berikutnya. 5. Penyelenggaraan Pameran Pembangunan Kesehatan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional. Pameran ini berhasil menarik perhatian masyarakat untuk mengetahui upaya-upaya terkini pembangunan kesehatan, dan menjadi metode sosialisasi program yang tepat sasaran untuk mencapai tujuan program-program kesehatan. v

7 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i IKHTISAR EKSEKUTIF... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 C. PERAN STRATEGIS SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN... 2 D. STRUKTUR ORGANISASI... 2 E. SISTEMATIKA... 3 BAB II PERENCANAAN KINERJA... 5 A. RENCANA STRATEGIS... 5 B. PERJANJIAN KINERJA... 7 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 8 A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI... 8 B. REALISASI ANGGARAN C. SUMBER DAYA MANUSIA BAB IV 31PENUTUP LAMPIRAN vi

8 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5. Indikator Kinerja dan Target Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun Cara Perhitungan Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan... 7 Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan tahun Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Kepuasan Klien Terhadap Dukungan Manajemen... 9 Tabel 6. Hasil Survey Pengukuran Kepuasan Klien Terhadap Dukungan Manajemen Tabel 7. Tabel 8. Tabel 9. Tabel 10. Tabel 11. Tabel 12. Realisasi Anggaran DIPA Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Menurut Jabatan Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Menurut Golongan Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Menurut Pendidikan Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Menurut Jenis Kelamin Pelatihan Peningkatan SDM di Lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan vii

9 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Piagam Penghargaan Website Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan... iv Gambar 2. Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan... 3 Gambar 3. Pertemuan Pembinaan Perbendaharaan Ditjen Binfar dan Alkes tahun Gambar 4. Pertemuan Konsolidasi Pusat dan Daerah dalam rangka Penyusunan Laporan Keuangan SAI (SAIBA dan SIMAK BMN) Ditjen Binfar dan Alkes Gambar 5. Penandatanganan Naskah Penetapan Kinerja Ditjen Binfar dan Alkes Tahun Gambar 6. Pertemuan MONSIDU di Provinsi Kepulauan Riau Gambar 7. Pertemuan Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tingkat Nasional Gambar 8. Tampilan Muka Aplikasi Pemetaan Sarana Kefarmasian Gambar 9. Gambar 10. Pertemuan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan Pameran Pembangunan Kesehatan sebagai bagian dari Peringatan Hari Kesehatan Nasional viii

10 DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 1. Grafik 2. Grafik 3. Grafik 4. Grafik 5. Target dan Realisasi Indikator Persentase Kepuasan Klien Terhadap Dukungan Manajemen... 9 Komposisi Sumber Daya Manusia di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan tahun 2015 menurut jabatan Komposisi Sumber Daya Manusia di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan tahun 2015 menurut golongan Komposisi Sumber Daya Manusia di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan tahun 2015 menurut Pendidikan Komposisi Sumber Daya Manusia di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan tahun 2015 menurut jenis kelamin ix

11 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis. Penyusunan laporan kinerja ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan, dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Laporan kinerja menggambarkan ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja dan dokumen perencanaan. Ikhtisar pencapaian sasaran tersebut menyajikan informasi tentang pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi, penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja, serta pembandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan. Laporan kinerja ini juga sebagai salah satu wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance), transparansi dan akuntabilitas sekaligus sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. B. MAKSUD DAN TUJUAN Penyusunan laporan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan merupakan bentuk pertanggungjawaban yang memuat keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dan dokumen perjanjian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan tahun

12 C. PERAN STRATEGIS SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013, Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis administrasi kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi: a. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran; b. pengelolaan data dan informasi; c. penyiapan urusan hukum, penataan organisasi, jabatan fungsional, dan hubungan masyarakat; d. pengelolaan urusan keuangan; e. pelaksanaan urusan kepegawaian, tata persuratan, kearsipan, gaji, rumah tangga, dan perlengkapan; dan f. evaluasi dan penyusunan laporan. D. STRUKTUR ORGANISASI Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan terdiri atas: a. Bagian Program dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan anggaran, dan pengelolaan data dan informasi, serta evaluasi dan penyusunan laporan. b. Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan urusan hukum, penataan organisasi, dan hubungan masyarakat. c. Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan. d. Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, tata persuratan, kearsipan, gaji, rumah tangga, dan perlengkapan. e. Kelompok Jabatan Fungsional. 2

13 Gambar 2. Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan pada tahun 2015 memiliki sumber daya manusia sejumlah 87 orang pegawai negeri sipil (PNS). E. SISTEMATIKA Sistematika laporan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama yang sedang dihadapi organisasi. Bab II Perencanaan Kinerja Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan. Bab III Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja. 3

14 B. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. Bab IV Penutup Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. Lampiran 4

15 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS Arah kebijakan dan strategi Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari arah kebijakan dan strategi Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Kesehatan dalam rangka mendukung visi pemerintah, yaitu Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu: 1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum. 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. Selaras dengan arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan, serta sesuai dengan tujuan Ditjen Binfar dan Alkes dalam rangka mewujudkan dukungan yang optimal dalam pencapaian pelayanan kesehatan yang optimal, adil, dan merata, maka Ditjen Binfar dan Alkes menetapkan arah kebijakan dan strategi yang akan dilakukan dalam periode Secara khusus, Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan membawa misi untuk menjadi pemberi layanan publik yang profesional melalui tata kelola pemerintahan yang baik. Pada tahun , Kementerian Kesehatan memiliki 2 tujuan, yaitu: 1. Meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2. Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap resiko sosial dan finansial di bidang kesehatan. 5

16 Dalam mendukung tujuan di atas, Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan melaksanakan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dimaksudkan untuk: 1. Melakukan manajerial pelaksanaan program; 2. Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur; serta 3. Meningkatkan pengawasan, akuntabilitas kinerja dan pelaksanaan praktek tatakelola pemerintahan yang baik. Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana strategis sebagai pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara sistematis, terarah dan terpadu. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun , Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan melaksanakan kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program kefarmasian dan alat kesehatan adalah sebagai berikut: Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program kefarmasian dan alat kesehatan Tercapainya sasaran tersebut direpresentasikan dengan indikator kinerja beserta target kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Indikator Kinerja dan Target Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Indikator Kinerja Persentase kepuasan klien terhadap dukungan manajemen Target % 85% 87% 89% 95% 6

17 Cara perhitungan dari indikator tersebut sebagaimana tercantum dalam Tabel 2. Tabel 2. Cara Perhitungan Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Indikator Kinerja Persentase kepuasan klien terhadap dukungan manajemen Cara Perhitungan Persentase kepuasan = Jumlah item yang memenuhi kepuasan klien x 100% Jumlah pelayanan yang diberikan B. PERJANJIAN KINERJA Perjanjian Kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan menyusun perjanjian kinerja mengacu kepada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Target ini menjadi komitmen bagi Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan untuk mencapainya dalam tahun Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Sasaran Indikator Kinerja Target 2015 Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Persentase kepuasan klien terhadap dukungan manajemen 80% 7

18 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 1. PENGUKURUAN KINERJA Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja menggunakan alat ukur berupa indikator sebagaimana yang telah ditetapkan pada dokumen perencanaan kinerja. merupakan tahun pertama dalam pelaksanaan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara realisasi kinerja dengan target kinerja dari masing-masing indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam perencanaan kinerja. Melalui pengukuran kinerja diperoleh gambaran pencapaian masing-masing indikator sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan kegiatan di masa yang akan datang agar setiap kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Hasil pengukuran kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2015 Realisasi 2015 Capaian 2015 Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Persentase kepuasan klien terhadap dukungan manajemen 80% 85,71% 107,14% 2. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program kefarmasian dan alat kesehatan adalah meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program kefarmasian dan alat 8

19 kesehatan. Analisis capaian kinerja dari indikator kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program kefarmasian dan alat kesehatan sebagai berikut: Persentase kepuasan klien terhadap dukungan manajemen Kondisi yang dicapai: Tabel 5. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Kepuasan Klien Terhadap Dukungan Manajemen Indikator Kinerja Target 2015 Realisasi 2015 Capaian 2015 Persentase kepuasan klien terhadap dukungan manajemen 80% 85,71% 107,14% Grafik 1. Target dan Realisasi Indikator Persentase Kepuasan Klien Terhadap Dukungan Manajemen , Target Realisasi Memperhatikan fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dalam fungsi pengawasan, akuntabilitas kinerja dan pelaksanaan praktek tata kelola pemerintahan yang baik maka dalam hal ini Bagian Kepegawaian dan Umum telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 sebagai acuan dalam pelaksanaan pelayanan yang dilakukan. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan meliputi: laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP), pengusulan pencairan dana kegiatan, kenaikan gaji berkala (KGB), cuti pegawai, usul kenaikan pangkat reguler pegawai, usul penetapan angka kredit jabatan fungsional apoteker dan asisten apoteker, surat masuk, dan persediaan alat tulis kantor. 9

20 Persentase kepuasan klien terhadap dukungan manajemen menggambarkan kinerja kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya di Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Yang dimaksud dengan kepuasan klien terhadap dukungan manajemen adalah tersedianya pelayanan kesekretariatan yang sesuai standar dan memenuhi kebutuhan klien, dalam hal ini semua pihak yang menerima layanan dari Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Indikator ini diukur dengan jumlah item yang memenuhi kepuasan klien dibandingkan dengan jumlah pelayanan yang diberikan. Dari 8 jenis pelayanan yang masuk dalam penerapan Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, LAKIP hanya dihitung pada pencapaian target triwulan I. Pengukuran indikator ini menggunakan survey kepuasan klien yang diukur pada saat layanan diberikan. Adapun hasil survey dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Survey Pengukuran Kepuasan Klien Terhadap Dukungan Manajemen No Produk Hasil Keterangan 1 Cuti 4,18 Memuaskan 2 Surat Masuk 4,12 Memuaskan 3 Penilaian Angka Kredit 3,93 Cukup memuaskan 4 Kenaikan Pangkat 4,00 Memuaskan 5 Kenaikan Gaji Berkala 4,01 Memuaskan 6 Alat Tulis Kantor 4,32 Memuaskan 7 Pencairan Dana 4,01 Memuaskan Dari hasil survey tersebut, dilakukan perhitungan sesuai dengan rumus yang ditetapkan pada Renstra Kementerian Kesehatan Kepuasan pelanggan menggunakan skala penilaian 1-5. Sesuai dengan standar yang terdapat dalam dokumen mutu, sebuah pelayanan disebut memuaskan bila memperoleh hasil survey 4 (Kriteria Memuaskan). Persentase kepuasan = Jumlah item yang memenuhi kepuasan klien x 100% Jumlah pelayanan yang diberikan Persentase kepuasan = 6 x 100% 7 = 85,71% 10

21 Sekretariat Direktorat Jenderal telah dapat mencapai target kinerjanya. Walaupun demikian, terdapat beberapa permasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan kinerja selama tahun Permasalahan: 1. Sulitnya mengumpulkan data pelayanan keterbukaan informasi publik. 2. Belum optimalnya pemanfaatan Saluran Informasi dan Aspirasi Pengaduan (SIAP) dalam pelayanan pengaduan/keluhan terkait Program Kefarmasian dan Alkes. 3. Adanya proses revisi anggaran refocusing sehingga mempengaruhi realisasi anggaran dan pelaksanaan kegiatan. Upaya-upaya dalam pemecahan masalah: 1. Mengkonsolidasikan mekanisme pengumpulan data pelayanan keterbukaan informasi publik. 2. Melakukan pemantauan berkala atas aplikasi SIAP dalam pelayanan pengaduan/keluhan. 3. Menyelesaikan kebutuhan dokumen dalam proses revisi anggaran. Sebagai upaya untuk mencapai indikator kepuasan klien terhadap dukungan manajemen, Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan telah melaksanakan berbagai kegiatan sebagai berikut: 1. Evaluasi Standar Prosedur Operasional Bagian Keuangan Ditjen Binfar dan Alkes terus-menerus melakukan perbaikan (continuous improvement system) terhadap operasional manajemen. Diharapkan dengan perbaikan ini, terjadi peningkatan pelayanan dan peningkatan kinerja organisasi di bidang keuangan. Sehingga pada tahun 2015 dilakukan evaluasi terhadap Standar Prosedur Operasional di Bagian Keuangan, untuk mengevaluasi standar prosedur, baik dalam tata cara penarikan, maupun pertanggungjawaban keuangan yang sudah berjalan selama ini. 2. Koordinasi Pengelolaan Keuangan di Lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa dalam rangka mendukung terwujudnya good governance penyelenggaraan negara, pengelolaan keuangan negara perlu diselenggarakan secara profesional, terbuka, dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan pokok yang telah ditetapkan. Hal ini mendasari Sekretariat Direktorat Jenderal 11

22 melaksanakan pertemuan pengelola keuangan agar tata kelola keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Pembinaan Perbendaharaan Ditjen Binfar dan Alkes Pembinaan Perbendaharaan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan serta profesionalitas SDM Pengelola keuangan sehingga menghasilkan proses pengelolaan keuangan yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Gambar 3. Pertemuan Pembinaan Perbendaharaan Ditjen Binfar dan Alkes Melalui pembinaan perbendaharaan ini diharapkan Satker di lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes baik Satker Pusat maupun Satker Daerah (DK-07) di masingmasing wilayah dapat terus meningkatkan sinergisitas dan harmonisasi, sehingga dapat mempertahankan WTP di tahun-tahun yang akan datang. 12

23 4. Konsolidasi Pusat dan Daerah dalam rangka Penyusunan Laporan Keuangan SAI (SAIBA dan SIMAK BMN) Ditjen Binfar dan Alkes Gambar 4. Pertemuan Konsolidasi Pusat dan Daerah dalam rangka Penyusunan Laporan Keuangan SAI (SAIBA dan SIMAK BMN) Ditjen Binfar dan Alkes Dalam penyusunan laporan keuangan, diperlukan adanya konsolidasi data laporan keuangan antara pusat dan daerah agar laporan yang dihasilkan menjadi transparan dan akuntabel. Kegiatan yang dilaksanakan dengan metode memberikan penjelasan tentang laporan keuangan meliputi pelaporan pelaksanaan anggaran yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) kepada seluruh peserta satker 07 dalam rangka penyusunan laporan keuangan dalam menyusun Akuntabilitas Kinerja Unit Akuntansi Instansi (UAI). 5. Penyusunan Draft dan Sosialisasi Petunjuk Pelaksanaan Anggaran Tahun 2016 Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban keuangan sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang Keuangan Negara dan Keputusan Presiden, Peraturan Menteri Keuangan, dan peraturan-peraturan lain yang terkait dengan pelaksanaan anggaran, maka perlu dibuat Penyusunan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Anggaran yang mengatur pelaksanaan anggaran khususnya di lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Anggaran dibuat agar dijadikan acuan/pedoman dalam pelaksanaan anggaran dengan memberikan informasi yang update tentang pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran. Hasil dari penyusunan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Anggaran akan disosialisasikan dengan mengundang Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Bendahara, Staf yang terkait pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran di lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes. 13

24 Sosialisasi tersebut bertujuan untuk memberikan pembekalan dan keseragaman pemahaman agar pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 6. Penyusunan Laporan Keuangan Ditjen Binfar dan Alkes Akuntabilitas dari laporan keuangan instansi pemerintah menjadi hal yang sangat penting dalam berjalannya instansi tersebut. Pertanggungjawaban keuangan terhadap anggaran yang diterima diharapkan dapat dilaporkan dengan baik sehingga laporan tersebut menjadi akuntabel. Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Ditjen Binfar dan Alkes yang diselenggarakan pada tahun 2015 terdiri dari penyusunan Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Adapun laporan ini menjadi bahan utama yang digunakan dalam pemeriksaan baik audit internal maupun audit eksternal. 7. Penyusunan Laporan Verifikasi Pertanggungjawaban Keuangan di Lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes Laporan verifikasi pertanggungjawaban Keuangan disusun untuk menyajikan Laporan Pertanggungjawaban Direktorat Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan berupa pertanggungjawaban Keuangan dalam penyusunan Akuntabilitas Kinerja Unit Akuntansi Instansi (UAI) sehingga laporan pertanggungjawaban keuangan dapat tersaji dengan cepat, transparansi, akurat, lengkap dan tepat waktu. 8. Pertemuan PRK, RPD, dan RUP Ditjen Binfar dan Alkes TA 2015 Keharmonisan dan sinkronisasi antara pelaksanaan kegiatan dan pengaturan penarikan dana mutlak dibutuhkan demi kelancaran pelaksanaan kegiatan di Lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes. Melalui penyusunan RPK, RPD dan RUP diharapkan menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan dan memudahkan merealisasikan kegiatan, sehingga penyerapan anggaran akan lebih tepat waktu dan tepat sasaran. 9. Updating Perencanaan Kas Updating data Perencanaan kas adalah dengan menyesuaikan jadwal pelaksanaan kegiatan dan Perkiraan Penarikan Dana dengan realisasi dan perubahan kondisi di lapangan yang diperkirakan mengubah Perkiraan Penarikan Dana. Perkiraan Penarikan Dana menggunakan Aplikasi Forecasting Satker (AFS) bertujuan agar terjaminnya ketersediaan dana dalam rangka pencapaian target program. Ditinjau dari aspek penganggaran, perencanaan kas merupakan suatu bagian penting 14

25 dalam upaya percepatan penyerapan anggaran karena dengan adanya perencanaan kas yang baik akan memastikan tersedianya dana untuk membiayai kegiatan pemerintah sehingga dapat mencegah kemungkinan terhambatnya suatu kegiatan akibat dari tersedianya dana. Updating data perencanaan kas bertujuan untuk memperkirakan aliran kas Satuan Kerja Sekretariat Ditjen Binfar dan Alkes dengan melakukan penyesuaian jumlah ketersediaan dana yang disebabkan pergeseran waktu pelaksanaan kegiatan. 10. Penataan Berkas dan Tata Kearsipan Dinamis di Lingkungan Setditjen Binfar dan Alkes Penataan kearsipan menjadi salah satu kunci dalam manajemen perkantoran yang baik. Arsip yang dikelola dengan baik, dapat disimpan dengan efisien, disimpan sesuai tata urutan dan subyeknya, dan dapat dicari dengan mudah dan cepat bila dibutuhkan. Kegiatan Penataan Berkas dan Tata Kearsipan Dinamis di Lingkungan Setditjen Binfar dan Alkes tahun 2015 menjadi sangat penting untuk meningkatkan kemampuan pegawai dalam menata berkas dan arsip sehingga dapat disimpan secara efisien dan dapat mudah dicari apabila dibutuhkan. 11. Penyusunan Aplikasi Sistem Manajemen Surat Berbasis Web (e-office) di Lingkungan Setditjen Binfar dan Alkes Kelemahan sistem tata persuratan manual (hardcopy) adalah kurang efisiensi dalam hal waktu, selain itu ada proses pendisposisian yang sangat dibatasi oleh ruang dimana pimpinan hanya dapat mendisposisikan sebuah surat hanya pada saat berada di kantor, atau bawahan tidak dapat mengetahui disposisi dari pimpinan ketika sedang berada diluar kantor. Hal lain adalah dalam hal pengelolaan tata persuratan seperti surat masuk, surat keluar, surat sudah/belum dibalas, surat sudah/belum terdisposisi, dll. e-office merupakan sebuah aplikasi yang diharapkan mampu menjawab setiap tantangan yang dihadapi sebelumnya. Dengan dukungan web base membuat aplikasi ini menjadi lebih mobile sehingga ketika sebuah surat masuk maka pimpinan dapat langsung membaca dan mendisposisikan surat tersebut dimanapun berada. 12. Penyusunan Aplikasi Dupak Jabatan Fungsional Apotek dan AA Penyusunan Aplikasi Dupak Jabatan Fungsional Apotek dan AA bertujuan untuk memfasilitasi pelaksanaan penilaian angka kredit oleh tim penilai Jabatan Fungsional Apoteker dan Asisten Apoteker secara elektronik. Penilaian angka 15

26 kredit bertujuan untuk membuka peluang bagi mereka yang berkarya di bidang pekerjaan kefarmasian di sarana kesehatan Pemerintah, agar dapat mencapai jenjang jabatan fungsional tertinggi. 13. Evaluasi Kehadiran Pegawai sesuai Finger Print dan Perhitungan Tunjangan Kinerja Setiap pegawai Kementerian Kesehatan berkewajiban untuk melakukan daftar kehadiran harian melalui mesin finger print. Kegiatan ini mengkompilasi dan mengevaluasi daftar kehadiran pegawai di lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes. Hasil rekam per bulan mesin absen kemudian diolah untuk mendapatkan rekap resensi dari setiap pegawai, mulai dari keterlambatan, izin, cuti, sampai dengan ketidakhadiran (absen). Hasil dari data olahan ini kemudian di evaluasi tingkat kedisplinan dari setiap pegawai, selain itu hasil dari olahan ini kemudian akan dikombinasikan dengan rumusan tunjangan yang ada untuk mendapatkan nilai tunjangan kinerja dari setiap pegawai. 14. Pelaksanaan Surveillance Audit Sertifikasi ISO 9001:2008 Setditjen Binfar dan Alkes Pelaksanaan Surveillance Audit Sertifikasi ISO 9001:2008 Setditjen Binfar dan Alkes dilaksanakan untuk meningkatkan upaya peningkatan mutu pelayanan publik Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Hal tersebut perlu didukung dengan sistem manajemen mutu yang baik yang disesuaikan dengan standar internasional yang tersertifikasi ISO 9001:2008. Dalam pelaksanaannya terlebih dahulu dilakukan pendampingan persiapan dokumentasi dan SDM dalam rangka surveilance sertifikasi ISO 9001:2008 Setditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. 15. Pembahasan dan Penilaian DUPAK Jabatan Fungsional Apoteker dan Asisten Apoteker Bidang kefarmasian sebagai bagian integral dalam pembangunan kesehatan harus mampu mengantisipasi perubahan lingkungan, dengan semakin tingginya tingkat pendidikan dan tingkat sosial masyarakat. Untuk itu, sumber daya manusia yang melaksanakan pekerjaan kefarmasian yaitu apoteker dan asisten apoteker sebagai bagian dari tenaga kesehatan yang berperan penting dalam pelayanan kesehatan harus selalu ditingkatkan kemampuannya. 16

27 Kementerian Kesehatan dalam menyiapkan pegawai negeri sipil yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan atau pelayanan bidang kesehatan sesuai profesinya telah menetapkan 26 jenis jabatan fungsional melalui Keppres dan Perpres Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, yang diantaranya adalah Jabatan Fungsional Apoteker dan Jabatan Fungsional Asisten Apoteker. Pelaksanaan penilaian angka kredit oleh tim penilai Jabatan Fungsional Apoteker dan Asisten Apoteker bertujuan untuk membuka peluang bagi mereka yang berkarya di bidang pekerjaan kefarmasian di sarana kesehatan pemerintah, agar dapat mencapai jenjang jabatan fungsional tertinggi. Kegiatan Pembahasan dan Penilaian DUPAK Jabatan Fungsional Apoteker dan Asisten Apoteker yang dilaksanakan pada tahun 2015 menjadi suatu kegiatan penting yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme jabatan fungsional tersebut. 16. Penguatan Tim Penilai Dalam Rangka Dupak Jabfung Apoteker dan Asisten Apoteker Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994, pasal 8 ayat (1) mengenai Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil ditetapkan bahwa penilaian prestasi kerja bagi pejabat fungsional ditetapkan dengan angka kredit oleh tim penilai. Pada tahun 2015 telah dilaksanakan penguatan Tim Penilai Jabatan Fungsional Apoteker dan Asisten Apoteker untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas tim penilai sehingga hasil penilaian angka kredit lebih akurat. 17. Penyusunan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Bagi PNS Kegiatan ini meliputi pengumpulan data kepegawaian dari semua satker pusat di lingkungan Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan sampai dengan tanggal termutakhir. Kemudian daftar tersebut diurutkan mengikuti kaidah-kaidah urutan kepangkatan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku. Kegiatan ini menghasilkan informasi tentang pangkat, jabatan, umur, status, latar belakang pendidikan, keahlian yang dimiliki, pendidikan perjenjangan yang telah diikuti dan informasi lain mengenai seluruh pegawai negeri sipil. Sehingga dapat dipergunakan oleh pimpinan dalam pembuatan kebijakan dan keputusan lebih lanjut terkait dengan pembinaan karir pegawai. 17

28 18. Inventarisasi, Labeling BMN dan Stock Opname Persediaan Setiap BMN yang dimiliki Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan harus di identifikasi mengenai jenis, warna, tahun pembelian, sumber anggaran, dll. Setelah teridentifikasi maka selanjutnya seluruh BMN tersebut harus diinventarisasi secara berkala. Pemberian label kode pada setiap BMN menjadi cukup penting mengingat dalam kode yang terdapat pada label dapat diketahui identitas dari BMN tersebut. Inventarisasi yang dilakukan secara rutin kemudian dapat dihitung sebagai persediaan. 19. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen Binfar dan Alkes Pelaporan kinerja menjadi bagian yang penting dalam sistem manajemen organisasi kepemerintahan yang baik. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mendorong dan mengatur tata kelola seluruh unit kerja yang ada sehingga secara koordinatif dan sinergis bergerak menuju pencapaian visi dan misi organisasi. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan menyusun laporan akuntabilitas melalui proses penyusunan rencana strategis, rencana kinerja, dan pengukuran kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja disusun dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pernerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, untuk mengetahui kemampuannya dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Kegiatan penyusunan LAKIP Ditjen Binfar dan Alkes yang diselenggarakan pada tahun 2015 menjadi salah satu kegiatan yang penting dalam meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdaya guna bagi masyarakat dan sebagai bukti pencapaian tujuan organisasi. 18

29 20. Penyusunan Penetapan Kinerja Ditjen Binfar dan Alkes Gambar 5. Penandatanganan Naskah Penetapan Kinerja Ditjen Binfar dan Alkes Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pejanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja, setiap entitas Akuntabilitas Kinerja wajib menyusun dokumen perjanjian kinerja dengan memperhatikan dokumen pelaksanaan anggaran. Perjanjian kinerja disusun dengan mencatumkan indikator kinerja dan target kinerja. Perjanjian Kinerja adalah lembar atau dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program atau kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Pada tahun 2015 Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan telah menyusun dokumen perjanjian kinerja. Penandatanganan dilaksanakan serentak oleh seluruh Eselon II dengan disaksikan langsung oleh Inspektur IV, perwakilan Biro Perencanaan dan Anggaran serta perwakilan Biro Hukum dan Organisasi. Perjanjian kinerja merupakan wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan itegriitas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur serta menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja. 3. KINERJA LAINNYA Selain pencapaian sasaran strategis kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan juga melakukan hal-hal sebagai berikut: 19

30 1. Monitoring dan Evaluasi Terpadu (MONSIDU) Gambar.6 Pertemuan MONSIDU di Provinsi Kepulauan Riau MONSIDU adalah monitoring secara terpadu yang dilakukan oleh Sekretariat Ditjen Binfar dan Alkes menggunakan metode identifikasi masalah, diskusi, dan konfirmasi data teknis serta pemberian bimbingan/asistensi kepada satker tujuan. Pelaksanaan MONSIDU ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan bimbingan/asistensi terkait pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ada dalam lingkup tugas pokok dan fungsi Sekretariat Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. MONSIDU merupakan salah satu upaya penguatan kelembagaan yang menjadi prioritas Kementerian Kesehatan. Sebagai salah satu satuan kerja yang melaksanakan kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya, Sekretariat Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan berinisiatif untuk melakukan upaya penguatan kelembagaan tersebut, sehingga meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas, akuntabilitas kinerja, serta mencapai target indikator yang diamanahkan. Pada tahun 2015, kegiatan MONSIDU dilakukan di Provinsi Kepulauan Riau yang merupakan daerah binaan dari Sekretariat Ditjen Binfar dan Alkes. Dinkes Provinsi Kepulauan Riau memberikan apresiasi yang baik terhadap pelaksanaan kegiatan ini, dan mengharapkan kegiatan serupa dapat dipertahankan. 2. Penyusunan Program dan Rencana Anggaran Ditjen Binfar dan Alkes serta Dekonsentrasi Penyusunan Program dan Rencana Kerja Anggaran Dekonsentrasi sebagai implementasi program kefarmasian dan alat kesehatan langsung ke masyarakat 20

31 yang didukung oleh adanya alokasi dana dekonsentrasi ke daerah (propinsi) dalam bentuk kegiatan-kegiatan baik fisik maupun non fisik. Melalui Penyusunan Program dan Rencana Kerja Anggaran Dekonsentrasi ini diharapkan alokasi dana dekonsentrasi yang diberikan melalui APBN Binfar dan Alkes dapat digunakan sesuai harapan dan target program Kefarmasian dan Alat kesehatan sesuai Renstra Kemenkes RI. Kegiatan ini telah dapat menghasilkan 40 dokumen anggaran TA 2016 yang memenuhi kebutuhan pelaksanaan program, dan sesuai dengan ketentuan penyusunan dokumen anggaran yang berlaku. 3. Rapat Konsultasi Nasional Ditjen Binfar dan Alkes Pelaksanaan kegiatan Rapat Konsultasi Nasional (Rakonas) Ditjen Binfar dan Alkes dimaksudkan untuk mensosialisasikan dan menyamakan persepsi program Kefarmasian dan Alat Kesehatan dalam upaya peningkatan Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan menuju suksesnya pelaksanaan RPJMN serta tercapainya strategi serta 9 fokus kegiatan di Ditjen Binfar dan Alkes. Pada, Rakonas Ditjen Binfar dan Alkes mengusung tema Pemantapan Pelaksanaan Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan dalam Mendukung Ketersediaan Obat dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan. Dengan tema tersebut, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan komitmen kepada unit lintas program dan lintas sektor terkait pencapaian program Ditjen Binfar dan Alkes tahun Adapun 9 fokus kegiatan di Ditjen Binfar dan Alkes antara lain: a.) Mendorong upaya pembuatan obat dan produk farmasi lain yang terjangkau dengan tanpa mengabaikan masalah kualitas dan keamanan obat; b.) Meningkatkan ketersediaan, dan keterjangkauan obat, terutama obat essensial generik; c.) Meningkatkan penggunaan obat rasional; d.) Meningkatkan keamanan, khasiat dan mutu obat dan makanan yang beredar; e.) Mengembangkan peraturan dalam upaya harmonisasi standar termasuk dalam mengantisipasi pasar bebas; f.) Meningkatkan kualitas sarana produksi, distribusi dan sarana pelayanan kefarmasian; g.) Meningkatkan pelayanan kefarmasian yang bermutu; h.) Meningkatkan pengembangan dan pemanfataan obat tradisional Indonesia; i.) Meningkatkan kemandirian di bidang produksi obat, bahan baku obat, obat tradisional, kosmetika dan alat kesehatan. Peran serta lintas program dan lintas sektor sangat mendukung dalam upaya peningkatan Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Pada Rakonas Gelombang I menghasilkan 6 butir kesimpulan/kesepakatan dan 6 butir rencana tindak lanjut. Sementara pada Rakonas Gelombang II menghasilkan 21

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2016 KATA PENGANTAR Laporan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja berdasarkan perencanaan strategis yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 30 Januari 2015 Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan SEKRETARIS,

KATA PENGANTAR. Jakarta, 30 Januari 2015 Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan SEKRETARIS, KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2014 disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja berdasarkan perencanaan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A DIREKTORAT BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 31 Januari 2013 Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan SEKRETARIS,

KATA PENGANTAR. Jakarta, 31 Januari 2013 Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan SEKRETARIS, KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2012 disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Lebih terperinci

Rencana Aksi Kegiatan

Rencana Aksi Kegiatan Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PADA PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2017

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya, sehingga Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan dapat diselesaikan.

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

Rencana Aksi Kegiatan

Rencana Aksi Kegiatan Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PADA PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KATA

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan dengan amanat Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN 2015-2019 BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENKES Kesehatan Gedung Prof Dr. Sujudi Lantai 8 9 Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan awal dari implementasi Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 5 Februari 2016 Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Dra. Maura Linda S, Ph.D NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, 5 Februari 2016 Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Dra. Maura Linda S, Ph.D NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas izin dan karunia-nya dapat diselesaikan. Laporan kinerja Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan disusun sebagai wujud

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-041.01-0/2015 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-18.1-/215 DS791-3632-6284-16 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.316, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Data Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Tahun 2016

Rencana Kerja Tahunan Tahun 2016 Rencana Kerja Tahunan Tahun 2016 DIREKTORAT PELAYANAN KEFARMASIAN Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan KEMENTERIAN KESEHATAN RI KATA PENGANTAR Kami memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1 - 2-5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82); 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.01-0/AG/2014 DS 6100-9979-1830-7597 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1040, 2014 KEMENPOLHUKAM. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Sistem. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-018.01-0/2013 DS 5903-0340-5288-0144 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah merupakan laporan yang disusun untuk menyajikan informasi capaian kinerja unit organisasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Muaro Sijunjung, Februari 2014 INSPEKTUR KENFILKA, SH, MH PEMBINA UTAMA MUDA NIP

KATA PENGANTAR. Muaro Sijunjung, Februari 2014 INSPEKTUR KENFILKA, SH, MH PEMBINA UTAMA MUDA NIP KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita aturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya sehingga penyusunan Rencana Kerja Inspektorat Daerah Tahun 2015 telah dapat diselesaikan. Rencana

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.737, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengawasan. Pelaksanaan. Tata Cara Tetap. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA TETAP

Lebih terperinci

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT KATA PENGNTAR Dengan rahmat Allah,SWT, Rencana Kerja Tahunan (RKT) Inspektorat Kabupaten Lingga Tahun 2017 ini selain berisi tentang Struktur, Tugas dan Fungsi Inspektorat, Program dan Kegiatan, Rencana

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)

Lebih terperinci

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara demokratis, Langsung Umum Bebas Rahasia, Jujur dan Adil dalam Negara Kesatuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA RENCANA KINERJA BAGIAN PEMBANGUNAN SETDA KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 1 KATA PENGANTAR Dengan Mengucap puji syukur Kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmatnya akhirnya dapat disusun Rencana Kinerja Bagian

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN KATA PENGANTAR Segala puji dan rasa syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.925, 2013 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengawasan Intern. Perwakilan Republik Indonesia. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan,

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah laporan kinerja Tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2016. KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.1-/216 DS2286-196-725-318 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS

LAPORAN AKUNTABILITAS Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan L LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-18.1-/216 DS933-1269-654-625 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut : RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2011 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

Lebih terperinci

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG INSPEKTORAT KOTA BANDUNG RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Inspektorat Kota Bandung

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 17 /PER/M.KOMINFO/10/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2015 Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto 1 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan Tahun 2014 disusun sebagai bentuk komitmen untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tujuan dan sasaran strategis

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS 2013 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci