BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 58 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. XYZ pertama kali didirikan pada tahun 2007 dan bergerak di bidang Manufaktur. PT. XYZ ini berlokasi di Jakarta. 2. Visi Dan Misi a. Visi Melakukan yang terbaik bagi kinerja yang sempurna melalui hasil produk dan pelayanan dan menjadikan pelanggan puas dan setia. b. Misi Memberikan kepuasan untuk kebutuhan customer, mulai dari kualitas produk sampai kepada ketepatan waktu pengiriman. Dan tetap memberikan sentuhan motivasi teknologi terbaru pada setiap design yang dihasilkan.

2 59 3. Struktur Organisasi GAMBAR 4.1 STRUKTUR ORGANISASI Dirktur Finance & Accounting Manager Planning Manager Marketing Manager Finance Head Accounting Head Warehouse Head PPIC Head Asst. Marketing Manager Warehouse PPC Production Staff Marketing Sales Sumber : PT. XYZ 4. Wewenang Dan Tanggung Jawab Berdasarkan struktur organisasi dari PT. XYZ, berikut ini adalah Wewenang Dan Tanggung jawab yang di miliki dari tiap-tiap Bagian atau Divisi: a. Direktur 1. Memimpin rapat umum,yaitu dalam hal : a. Menentukan urutan agenda. b. Mengarahkan diskusi ke arah konsesus

3 60 c. Menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan. 2. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungan dengan dunia luar. 3. Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan hukum. b. Finance And Accounting Manager 1. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan oleh perusahaan secara akurat dan tepat waktu. 2. Mengkoordansi dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintahan yang berlaku. 3. Merencanakan, mengkoordinasi dan mengontrol arus kas perusahaan (Cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan. 4. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan. 5. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan system dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya

4 61 untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan. 6. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya. c. Planning Manager 1. Menyiapkan Work Program dan mengumpulkan approval dari pemimpin perusahaan. 2. Mengatur dan memimpin Daily operational pada departemen produksi. 3. Mengadakan regular meeting untuk menangani berbagai masalah teknis. 4. Memeriksa semua masalah pemrosesan produksi. 5. Berorganisasi dengan supplier mengenai harga produksi dan jadwal produksi. d. Marketing Manager 1. Menentukan harga jual, produk yang akan diluncurkan, jadwal kunjungan serta system promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan. 2. Memonitor perolehan order serta merangkumkan forecast Untuk memastikan kapasitas produksi tersisi secara optimal.

5 62 3. Memonitor jumlah stock seluruh departemen sales & marketing untuk memastikan umur stock perusahaan tidak melebihi target yang telah ditentukan. 4. Menganalisa dan mengembangkan strategi pemasarn untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target ysng ditentukan. 5. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan design dan warna untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar. 6. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang di tentukan. 7. Menerapkan budaya, system, dan peraturan internal perusahaan serta menerapkan managemen biaya untuk memastikan budaya perusahaan dan system serta peraturan di jalankan dengan optimal. e. Finance Head 1. Mengkoordinir perumusan strategi jangka panjang sebagai dasar perumusan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) dan bekerja sama dengan direksi lainnya. 2. Memberlakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi dan menanggulangi berbagai jenis risiko financial yang dapat di hadapi oleh perusahaan dengan berkoordinasi dengan direksi lainnya.

6 63 3. Memastikan agar seluruh unit usaha dan wilayah kerja perusahaan mematuhi policy dan standart operating procedure (SOP) keuangan yang berlaku duntuk masing- masing fungsi sesuai dengan rencana yang telah di setujui (business unit oversight) 4. Membangun sinergi dan berusaha mencapai hasil bisnis yang optimal dari pelaksanaan seluruh usaha perusahaan. 5. Memastikan ketersediaan dana operasional yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk kegiatan operasional sehari-hari, dengan melakukan koordinasi erat dengan para pimpinan unit usaha. 6. Memastikan konsolidasi keuangan yang akurat dan tepat waktu untuk keperluan pelaporan kepada direksi dan komisaris perusahaan. f. Accounting Head 1. Merencanakan strategi accounting perusahaan secara tepat sesuai strategi bisnis perusahaan. 2. Mengatur dan mengarahkan pencatatan nearaca perusahaan sesuai aktivitas sperusahaan tersebut dan menjaga keseimbangan neraca R/L. 3. Mengontrol dan mengevaluasi pencatatan neraca R/L dan aktivitas accounting lainnya agar dapat berjalan dengan tepat dan akurat. 4. Mengevaluasi dan menganalisa implementasi system kerja accounting untuk member masukan terhadap system keuangan dan strategi bisnis.

7 64 5. Mengarahkan fungsi dan kinrja unit dan bagian accounting agar dapat berjalan optimal dan meningkatkan kinerja SDM accounting itu sendriri. 6. Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya untuk mencapai target perusahaan. g. Warehouse Head 1. Memastikan administrasi penerimaan barang material selalu berjalan dengan baik. 2. Memastikan barang material diterima dalam kondisi baik. 3. Menyelesaikan masalah yang terjadi saat penerimaan barang material. 4. Memantau dan mengawasi persedian barang-barang atau stock yang ada di dalam gudang. h. Personal Production Internal Control (PPIC) Head 1. Menganalisis proses produksi yang berlangsung. 2. Mengawasi dan mengevaluasi proses produksi yang berlangsung. i. Assistant Marketing Manager 1. Bertanggung jawab atas kegiatan promosi dan pemasaran di seluruh kantor cabang. 2. Mengontrol seluruh kegiatan pemasaran di cabang perusahaan. 3. Melayani kegiatan pemesanan (order) project.

8 65 B. Perencanaan Pajak Penghasilan PT. XYZ Perencanaan pajak yang dilakukan oleh PT. XYZ tidak dapat dipisahkan dengan upaya-upaya yang dilakukan Manajemen dalam memanfaatkan celahcelah yang ada dalam Undang-undang Perpajakan yang berlaku. Penerapan perencanaan pajak yang dilakukan pada dasarnya dengan memaksimalkan penghasilan yang tidak dikenakan pajak dan memaksimalkan biaya-biaya yang menjadi pengurang penghasilan kena pajak. Perencanaan pajak merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh keuntungan atau profit sebesar-besarnya dengan biaya sekecil mungkin. Berikut ini adalah laporan laba rugi PT. XYZ.

9 66 TABEL 4.1 PT. XYZ LAPORAN LABA RUGI BERDASARKAN TAX PLANNING PERUSAHAAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2013 NO PERKIRAAN / AKUN L/K. KOMERSIAL KOREKSI L/K. FISKAL Setelah Tax Planning FISKAL Setelah Tax Planning A Penghasilan d/ Usaha : 1 Penjualan Retur penjualan 0 0 Penjualan bersih Harga pokok penjualan Laba kotor usaha Biaya Penjualan : Gaji Angkutan Penjualan Biaya Kendaraan Lain-lain 0 0 Total Biaya Penjualan Biaya Umum & Adm : Gaji Keperluan Kantor Listrik & Air Pos Telepon & Telex By. Asuransi By. Perijinan & Legal By. PBB Sewa 0 0 Kebersihan dan keamanan By. Materai & Benda Pos Penyusutan AT Lain-lain Total Biaya Umum & Administrasi Total Biaya Usaha Pengh. Netto d/ Usaha : B Pengh. & Biaya usaha : Bunga Bank Adm. & Pajak bunga bank ( ) Selisih Kurs 0 0 Pendapatan Lain Total pengh di luar usaha C Pengh Sblm Pjk Th Sumber: Laporan Laba Rugi PT. XYZ untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013

10 67 Berikut penjelasan dari laporan keuangan PT. XYZ setelah perusahaan melakukan perencanaan pajak (tax planning) atas pendapatan dan beban sebagai berikut: 1. Penjualan Pelaporan penghasilan PT. XYZ dapat dibedakan menjadi dua macam penghasilan yaitu dari usaha dan luar usaha. Selama tahun 2013 penghasilan yang berasal dari kegiatan usaha sebesar Rp Dan penghasilan dari luar usaha atau pendapatan lain sebesar Rp Harga Pokok Penjualan Perusahaan menghitung harga pokok penjualan didasarkan sebagai berikut: Persediaan awal Pembelian bersih Rp Rp Persediaan akhir Rp Harga Pokok Penjualan Rp Biaya Gaji Dalam akun biaya gaji terdiri atas biaya gaji bagian penjualan dan biaya gaji bagian adminitrasi dan umum serta tunjangan lainnya seperti komisi, tunjangan hari raya, dan bonus sebagai pengurang penghasilan bruto sesuai dengan UU PPh pasal 6 ayat (1) huruf a. Berikut penjelasan tax planning atas akun biaya gaji: Biaya gaji bagian penjualan Biaya gaji bagian adm & umum Rp Rp Tax planning gaji adm & umum (bentuk tunjangan) Rp Komponen biaya gaji bagian adm & umum Rp

11 68 4. Biaya Angkut Penjualan Dalam akun biaya angkut penjualan terdapat pengeluaran biaya angkut kuli sebesar Rp sesuai dengan UU PPh pasal 6 ayat (1) dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto. 5. Biaya Kendaraan Dalam biaya kendaraan terdapat pengeluaran untuk bayar tol, isi bahan bakar minyak, parkir, servis kendaraan direksi dan pulsa pegawai bagian penjualan dengan total sebesar Rp menurut komersial. Menurut fiskal maka harus dilakukan koreksi positif: Biaya kendaraan (menurut komersial) Koreksi Positif Biaya kendaraan (menurut fiskal) Rp Rp Rp Biaya Administrasi & Umum a. Biaya Keperluan Kantor Dalam akun biaya kantor sebesar Rp merupakan biaya untuk pembelian alat tulis kantor (ATK), trigonal, binder clip, biaya service laptop dan komputer, serta printer juga biaya perbaikan ruangan dan tinta toner mesin photocopy. Berikut penjelasan tax planning atas keperluan kantor: Biaya keperluan kantor Rp Tax planning biaya keperluan kantor (biaya untuk beli sepatu kerja) Rp Komponen biaya keperluan kantor Rp

12 69 b. Biaya Listrik dan Air Dalam akun biaya listrik dan air sebesar Rp merupakan biaya listrik untuk kegiatan operasioanal pabrik dan air minum untuk seluruh pegawai perusahaan. Biaya ini termaksud sebagai pengurang penghasilan bruto sesuai dengan UU PPh pasal 6 ayat (1) huruf a. c. Biaya Pos, Telepon & Telex Dalam akun pos, telepon dan telex sebesar Rp merupakan biaya untuk telepon kantor dan internet, biaya untuk surat menyurat ke customer, supplier dan pihak lain yang berkepentingan. Sesuai dengan UU PPh pasal 6 ayat (1) dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto. d. Biaya Asuransi Dalam akun biaya asuransi sebesar Rp adalah biaya untuk kendaraan operasional perusahaan, yang sesuai dengan UU PPh pasal 6 ayat (1) sebagai pengurang penghasilan bruto. e. Biaya Perijinan dan Legal Dalam akun biaya perijinan dan legal sebesar Rp merupakan biaya yang dikeluarkan perusahan untuk, perijinan domisili perusahaan perpanjangan wajib lapor perda no.6, dan notaris. f. Biaya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Dalam akun biaya pajak bumi dan bangunan sebesar Rp merupakan biaya pajak bumi dan bangunan tahun 2013.

13 70 g. Biaya Keamanan Dalam akun biaya keamanan sebesar Rp merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk keamanan lingkungan perusahaan, kebersihan lingkungan pabrik. Sesuai dengan UU PPh pasal 6 ayat (1) dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto. h. Penyusutan Aktiva Tetap PT. XYZ menghitung menggunakan metode saldo menurun dalam menghitung penyusutan terhadap seluruh aset perusahaan. Penyusutan menurut komersial Rp sedangkan menurut fiskal adalah sebesar Rp Biaya yang boleh dibebankan menurut UU PPh pasal 6 ayat (1) huruf b adalah sebesar Rp dengan penjelasan sebagai berikut. Biaya penyusutan (menurut komersial) Koreksi Positif Biaya penyusutan (menurut fiskal) Rp Rp Rp Penghasilan dan Biaya Diluar Usaha a. Bunga Bank Dalam akun bunga bank perusahaan mencatat pendapatan bunga sebesar Rp selama tahun Pendapatan bunga merupakan penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan Final (PPh Final) dan atas pendapatan tersebut harus dikeluarkan dari penghasilan bruto perusahaan (koreksi negatif) sesuai dengan UU PPh pasal 4 ayat (2).

14 71 b. Biaya Administrasi Bank Dalam akun biaya administrasi bank, perusahaan mencatat biaya sebesar Rp selama tahun Biaya administrasi bank merupakan biaya yang tidak bisa dibebankan atau dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto sesuai dengan UU PPh pasal 4 ayat (2). C. Analisa dan Pembahasan Penerapan Tax Planning Pada PT. XYZ PT. XYZ Telah menerapkan perencanaan pajak dengan baik namun masih belum maksimal, oleh karena itu penulis mencoba untuk menganalisa penerapan perencanaan pajak penghasilan wajib pajak badan PT. XYZ menurut penulis. Berikut ini adalah laporan Laba rugi PT. XYZ tahun 2013 hasil analisa penulis setelah menerapkan perencanaan pajak (tax planning).

15 72 TABEL 4.2 PT. XYZ LAPORAN LABA RUGI SETELAH TAX PLANNING MENURUT PERUSAHAAN DAN PENULIS Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2013 No. PERKIRAAN / AKUN Laporan Laba Rugi Komersial Laporan Laba Rugi Fiskal Setelah Tax Planning Koreksi Fiskal Setelah Tax Planning Selisih Menurut Menurut Menurut Menurut Perusahaan Penulis Perusahaan Penulis A Penghasilan d/ Usaha : 1 Penjualan Retur penjualan Penjualan bersih Harga pokok penjualan Laba kotor usaha Biaya Penjualan : Gaji Angkutan Penjualan Biaya Kendaraan ( ) Lain-lain Total Biaya Penjualan Biaya Umum & Administrasi : Gaji Keperluan Kantor Listrik & Air Pos Telepon & Telex By. Asuransi By. Perijinan & Legal By. PBB Sewa Kebersihan dan keamanan By. Materai & Benda Pos Penyusutan AT ( ) Lain-lain (75) 0 0 Total Biaya Umum & Administrasi Total Biaya Usaha Penghasilan Netto d/ Usaha : B Penghasilan & Biaya di luar usaha : Bunga Bank ( ) 0 0 Adm. & Pajak bunga bank ( ) ( ) Selisih Kurs Pendapatan Lain ( ) 0 0 Total penghasilan di luar usaha C Penghasilan Sblm Pajak Tahun Sumber: Data Analisa Hasil Olahan Penulis

16 73 Berikut adalah penjelasan hasil analisa dan pembahasan penulis terhadap perencanaan pajak pada PT. XYZ. 1. Penjualan Perusahaan dalam pencatatannya menggunakan metode akrual basis yaitu perusahaan mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Saat pengakuan adalah pada saat perusahaan benar mempunyai hak untuk melakukan penagihan dari hasil usaha kegiatan perusahaan. Berdasarkan analisa penulis, bahwa penerapan perencanaan pajak atas akun penjualan telah sesuai dengan peraturan perpajakan. 2. Biaya Gaji Tax planning yang telah dilakukan perusahaan adalah: Biaya gaji bagian penjualan Biaya gaji bagian adm & umum Rp Rp Tax planning gaji adm & umum (bentuk tunjangan) Rp Komponen biaya gaji bagian adm & umum Rp Menurut penulis, strategi tax planning perusahaan atas biaya gaji telah efisien hal ini dikarenakan pemberian fasilitas dalam bentuk tunjangan kepada karyawan dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto sesuai dengan UU PPh pasal 6 ayat (1) huruf a.

17 74 3. Biaya Pos, Telepon & Telex Dalam analisa penulis terhadap akun biaya kendaraan bagian penjualan, perusahaan telah melakukan koreksi fiskal sebesar Rp ,- didalamnya terdapat biaya pulsa handphone pegawai bagian penjualan sebesar Rp Sesuai dengan KEP-220/PJ/2002 biaya pulsa pegawai sebesar 50% dapat dijadikan pengurang penghasilan bruto. Tax planning nya: Biaya pos, telepon & telex Rp Tax planning biaya pulsa hp (Rp X 50%) Rp Komponen biaya pos, telepon & telex Rp Biaya perijinan dan legal Berdasarkan penelitian penulis terdapat biaya Undang-undang gangguan untuk 3 tahun ke depan sebesar Rp yang belum dicatat dalam buku besar perusahaan. Maka Tax planningnya adalah: Biaya perijinan dan legal Rp Tax planning Biaya Undang-undang gangguan Rp Komponen biaya perijinan dan legal Rp Penghasilan Sebelum Pajak Tahun 2013 Dari hasil penelitian tax planning menurut perusahaan dan tax planning analisa penulis, terdapat penurunan penghasilan sebelum pajak sebesar Rp ,- dengan perhitungan sebagai berikut: Penghasilan sebelum pajak menurut perusahaan Rp Penghasilan sebelum pajak menurut analisa penulis Rp Penurunan penghasilan sebelum pajak Rp

18 75 Berdasarkan analisa yang telah dilakukan penulis, penerapan perencanaan pajak PT.XYZ sudah sangat baik, hal ini dapat dilihat dengan besarnya penghasilan kena pajak dan PPh terhutang setelah penerapan tax planning menurut perusahaan dengan hasil analisa penulis sebagai berikut: TABEL 4.3 PERBANDINGAN PENGHASILAN KENA PAJAK & PPh BADAN TERHUTANG Setelah Tax Planning Keterangan Menurut Menurut Perusahaan Penulis Penghasilan Kena Pajak PPh Badan Terhutang (Tarif Khusus WP Badan UKM Pasal 31 E) Kredit pajak: PPh pasal PPh pasal 29 (Kurang Bayar) Laba Bersih Setelah Pajak Sumber: Data Analisa Hasil Olahan Penulis Dengan keterangan PPh Badan Terhutang tarif khusus WP Badan UKM pasal 31E sebagai berikut:

19 76 TABEL 4.4 PERHITUNGAN PPh TERHUTANG WAJB PAJAK BADAN PASAK 31 E MENURUT PERUSAHAAN Tarif Khusus WP Badan UKM PPh Terhutang Pasal 31 E Menurut Perusahaan: Badan PKP Mendapat Fasilitas Pasal 31 E ( : ) x = PKP Tidak Mendapat Fasilitas Pasal 31 E = = Perhitungan Pajak Terhutang: = (50% x 25%) x Rp : Rp = 25% x Rp : Rp Rp Sumber: Data Hasil Olahan Penulis TABEL 4.5 PERHITUNGAN PPh TERHUTANG WAJIB PAJAK BADAN PASAL 31 E MENURUT PENULIS Tarif Khusus WP Badan UKM PPh Terhutang Pasal 31 E Menurut Penulis: Badan PKP Mendapat Fasilitas Pasal 31 E ( : ) x = PKP Tidak Mendapat Fasilitas Pasal 31 E = = Perhitungan Pajak Terhutang: = (50% x 25%) x Rp : Rp = 25% x Rp : Rp Rp Sumber: Data Hasil Olahan Penulis

20 77 Keterangan: Rumus PKP Mendapat Fasilitas : ( : peredaran bruto / penjualan 1 tahun) x Penghasilan Kena Pajak (PKP). Sesuai dengan UU PPh. Dengan demikian besarnya jumlah efisiensi pajak yang seharusnya dapat dilakukan oleh perusahaan dengan adanya analisa perencanaan pajak yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut: PPh Badan Terhutang menurut perusahaan PPh Badan Terhutang menurut penulis Rp Rp Efisiensi pembayaran pajak Rp D. Pengukuran dan Penyajian Pajak Tangguhan Sesuai PSAK No Pengukuran Pajak Tangguhan Sesuai PSAK No.46 Berikut ini disajikan perhitungan pajak tangguhan PT XYZ untuk tahun 2013 dengan menggunakan pendekatan neraca dan pendekatan laba rugi yang menimbulkan perbedaan temporer : a. Pendekatan Neraca (Balance Sheet Liability Method) Langkah-langkah mengidentifikasi aset atau kewajiban pajak tangguhan dan beban (penghasilan) pajak tangguhan : 1. Hitung perbedaan temporer untuk akun-akun yang dikategorikan sebagai unsur beda temporer dengan membandingkan nilai buku menurut akuntansi dan dasar pengenaan pajaknya. 2. Bila akun yang memiliki unsur beda temporer adalah kelompok aset, maka :

21 78 - Nilai buku akuntansi lebih besar dari dasar pengenaan pajak akan menghasilkan kewajiban pajak tangguhan - Nilai buku akuntansi lebih kecil dari dasar pengenaan pajak akan menghasilkan aset pajak tangguhan Sedangkan jika akun yang memiliki unsur beda temporer adalah kelompok kewajiban, maka : - Nilai buku akuntansi lebih besar dari dasar pengenaan pajak akan menghasilkan aset pajak tangguhan -Nilai buku akuntansi lebih kecil dari dasar pengenaan pajak akan menghasilkan kewajiban pajak tangguhan 3. Hitung pajak tangguhan dengan cara menerapkan tarif pasal 17 UU PPh dikali selisih yang dihasilkan oleh langkah no.1 (total selisih koreksi fiskal). 4. Bandingkan saldo aset pajak tangguhan atau kewajiban pajak tangguhan sesuai langkah no.3 dengan saldo awal tahun sebelumnya. Jika saldo aset pajak tangguhan menurun akan menghasilkan beban pajak tangguhan, sedangkan jika saldo aset pajak tangguhan meningkat akan menghasilkan penghasilan pajak tangguhan. Dan jika saldo kewajiban pajak tangguhan menurun akan menghasilkan penghasilan pajak tangguhan, sedangkan jika saldo kewajiban pajak tangguhan meningkat akan menghasilkan beban pajak tangguhan.

22 79 TABEL 4.6 PERHITUNGAN PAJAK TANGGUHAN TAHUN 2013 DENGAN PENDEKATAN NERACA AKUN Accounting Tax Perbedaan DTA / Base Base Temporer DTL AKTIVA LANCAR : KAS Rp BANK Rp PIUTANG DAGANG Rp PIUTANG KARYAWAN Rp PERSEDIAAN BARANG Rp TOTAL AK. LANCAR Rp AKTIVA TETAP : KENDARAAN Rp PERALATAN Rp AK. PENYUSUTAN Rp. ( ) ( ) ( ) DTL TOTAL AK. TETAP Rp T O T A L A K T I V A Rp P A S I V A HUTANG LANCAR : HUTANG DAGANG Rp PAJAK YMH DIBAYAR Rp HUTANG LAIN-LAIN TOTAL HUT. LANCAR Rp MODAL SENDIRI : MODAL SAHAM Rp LABA ( RUGI ) TAHUN LALU Rp LABA ( RUGI ) TAHUN BERJALAN Rp TOTAL MODAL SENDIRI Rp T O T A L P A S I V A Rp Sumber: Data Hasil Olahan Penulis Perhitungan pajak tangguhan 2013 sebagai berikut berdasarkan pendekatan neraca Perbedaan Temporer Tarif UU PPh Pasal 17 25% Pajak Tangguhan : Kewajiban pajak tangguhan (25% x ) Beban pajak tangguhan tahun

23 80 b. Pendekatan Laba Rugi (Income Statement Liability Method) Langkah-langkah mengidentifikasi aset atau kewajiban pajak tangguhan dan beban (penghasilan) pajak tangguhan : 1. Perhatikan rekonsiliasi fiskal yang telah dibuat dan identifikasi akunakun di laba rugi yang termasuk beda waktu 2. Identifikasi koreksi fiskal yang dihasilkan dari akun-akun di atas dan tentukan apakah koreksi fiskal tersebut termasuk koreksi positif atau negatif. Koreksi positif akan menghasilkan penghasilan pajak tangguhan, sedangkan koreksi negatif akan menghasilkan beban pajak tangguhan. 3. Hitung pajak tangguhan dengan cara menerapkan tarif pasal 17 UU PPh dikali koreksi fiskal yang dihasilkan. 4. Tentukan aset pajak tangguhan atau kewajiban pajak tangguhan dengan cara merujuk pada saldo aset pajak tangguhan atau kewajiban pajak tangguhan tahun sebelumnya

24 81 TABEL 4.7 PERHITUNGAN PAJAK TANGGUHAN TAHUN 2013 DENGAN PENDEKATAN LABA RUGI Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beda Tetap: Beban yang tidak dapat dikurangkan Bunga bank ( ) Pendapatan lain ( ) Total Beda Tetap ( ) Beda Waktu: Biaya penyusutan aktiva tetap Total Beda Waktu Penghasilan netto fiskal Penghasilan kena pajak (PKP) PPh Badan Terhutang tarif pasal 31 E Kredit Pajak Hutang PPh Kurang Bayar Mutasi DTL dari beda waktu Mutasi DTA / DTL dari akumulasi rugi pajak - Total beban pajak tangguhan Sumber: Data Hasil Olahan Penulis Berikut dibawah adalah cara untuk menghitung PPh Badan Terhutang tarif pasal 31 E TABEL 4.8 PERHITUNGAN PPh TERHUTANG WAJIB PAJAK BADAN PASAL 31 E Tarif Khusus WP Badan UKM PPh Terhutang Pasal 31 E Menurut Penulis: Badan PKP Mendapat Fasilitas Pasal 31 E ( : ) x = PKP Tidak Mendapat Fasilitas Pasal 31 E = = Perhitungan Pajak Terhutang: = (50% x 25%) x Rp : Rp = 25% x Rp : Rp Rp Sumber: Data Hasil Olahan Penulis

25 82 Pada tahun 2013 memperoleh laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp , total beda tetap Rp dan beda waktu Rp Kredit pajak PPh pasal 25 sebesar Rp Nilai mutasi DTL dari beda waktu diperoleh sebesar Rp yang diakui sebagai beban pajak tangguhan karena total beda waktu tersebut merupakan koreksi positif. Jurnal untuk mencatat beban pajak tangguhan dari manfaat rugi fiskal adalah sebagai berikut : Dr. Beban pajak tangguhan (DTE) Rp Cr. Kewajiban pajak tangguhan (DTL) Rp Sedangkan jurnal untuk mengakui Pajak Penghasilan Terhutang sebagai berikut : Dr. Beban pajak kini Rp Cr. Hutang pajak penghasilan Rp Sehingga kedua jurnal diatas seandainya digabung menjadi 1 jurnal adalah : Dr. Beban pajak kini Rp Dr. Beban pajak tangguhan (DTE) Rp Cr. Kewajiban pajak tangguhan (DTL) Rp Penyajian Pajak Tangguhan Sesuai PSAK No.46 a. Penyajian di Neraca Penyajian aset atau kewajiban pajak tangguhan dalam laporan keuangan disajikan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku. Penyajian kewajiban pajak tangguhan dalam neraca harus disajikan terpisah dari kewajiban pajak kini, disajikan dalam kewajiban tidak lancar.

26 83 TABEL 4.9 PENYAJIAN PAJAK TANGGUHAN NERACA SESUAI PSAK No.46 PER 31 DESEMBER 2013 Kewajiban Lancar Hutang Pajak Penghasilan Rp Kewajiban Tidak Lancar Beban Pajak Tangguhan Rp Sumber: Data Hasil Olahan Penulis Kewajiban pajak tangguhan Rp timbul karena perbedaan temporer akumulasi penyusutan menurut akuntansi dan pajak. Akuntansi mengakui sebesar Rp sedangkan pajak mengakui sebesar Rp , selisih sebesar Rp di kali kan tarif PPh 25%. Hutang pajak penghasilan sebesar Rp berasal dari penghasilan kena pajak Rp mendapat fasilitas pasal 31 E. Kewajiban pajak tangguhan ini akan disajikan di dalam neraca dalam kelompok non current. b. Penyajian di Laba Rugi Penyajian pajak tangguhan dalam laporan laba rugi harus berdasarkan standar akuntansi yang berlaku umum. Didalam laporan laba rugi, penghasilan dan biaya fiskal yang berhubungan dengan laba rugi dari aktivitas operasi harus disajikan secara terpisah dari penghasilan dan biaya yang berasal dari aktivitas non operasi.

27 84 TABEL 4.10 PENYAJIAN PAJAK TANGGUHAN LAPORAN LABA RUGI SESUAI PSAK No.46 PER 31 DESEMBER 2013 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Beban (Manfaat) Pajak Beban pajak kini Rp Beban (penghasilan) pajak tangguhan Rp Kredit pajak pasal 25 (Rp ) Laba (Rugi) Bersih Setelah Pajak Rp Rp Rp Sumber: Data Hasil Olahan Penulis Laba bersih setelah pajak yang disajikan dalam PSAK No.46 adalah sebesar Rp terjadi kenaikan laba sebesar Rp dari sebelumnya laba bersih menurut perusahaan sebesar Rp Hal ini membuktikan penerapan PSAK No.46 memberikan dampak yang kurang signifikan terhadap laba bersih perusahaan. Menurut analisa penulis, perencanan pajak yang dilakukan PT. XYZ sudah baik sekali, hal ini dibuktikan dari PPh Pasal 29 (Kurang Bayar) menurut perusahaan sebesar Rp sedangkan menurut analisa penulis sebesar Rp hanya terdapat selisih efisiensi pajak sebesar Rp Perbanding laba komersial dan laba fiskal setelah tax planning serta PPh terhutang menurut perusahaan dan penulis:

28 85 TABEL 4.11 TABEL ANALISA PERBANDINGAN PER 31 DESEMBER 2013 Keterangan Perusahaan Penulis Selisih Laba Komersial Rp Rp Rp.0 Laba Fiskal Rp Rp Rp PPh pasal 29 (KB) Rp Rp Rp Sumber: Data Hasil Olahan Penulis Selisih laba fiskal sebesar Rp terdiri atas biaya Undang-undang gangguan untuk tiga tahun kedepan yang belum dicatat perusahaan sebesar Rp dan biaya pulsa handphone pegawai bagian penjualan sebesar Rp yang hanya bisa dibebankan 50% yaitu sebesar Rp Selisih PPh pasal 29 (kurang bayar) Rp merupakan efisiensi pajak menurut analisa yang penulis.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Objek Penelitian 1. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Struktur organisasi Firma RR adalah bentuk garis dan staff yang berhasil penulis susun dan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk Penerapan perencanaan pajak yang dilakukan oleh PT Multi Indocitra Tbk, tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa. sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa. sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa Periode akuntansi yang diterapkan di PT Persada Aman Sentosa adalah tahun takwim, yaitu periode yang dimulai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG Pajak penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan temporer

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Ragam Anugerah Mandiri didirikan pada tanggal 20 April 2006 dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung Dalam menghitung laporan laba rugi perusahaan, terdapat perbedaan antara laporan laba rugi berdasarkan peraturan yang sesuai

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Beban dan Pendapatan Perusahaan Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah dengan melakukan koreksi fiskal atas laporan laba rugi perusahaan sesuai dengan undang-undang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara laporan keuangan komersial dengan peraturan perpajakan. Hal

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap perusahaan PT. X dan melihat pengaruhnya terhadap Pajak Penghasilan Terhutang Perusahaan sebagai beban pajak terhutang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Tax Planning Pada PT. XYZ Penerapan pajak yang dilakukan oleh PT. XYZ tidak dapat dipisahkan dengan upayaupaya yang dilakukan pihak manajemen untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. DS. Penulis melakukan observasi dan wawancara langsung ke perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI BAB IV PEMBAHASAN IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI Di dalam prakteknya, ada perbedaan perhitungan laba menurut standar akuntansi keuangan menurut ketentuan peraturan perpajakan.

Lebih terperinci

Kunci Jawaban Siklus Akuntansi_LKS Akuntansi Kota Tangerang Tahun 2014

Kunci Jawaban Siklus Akuntansi_LKS Akuntansi Kota Tangerang Tahun 2014 No. Akun Kunci Jawaban Siklus Akuntansi_LKS Akuntansi Kota Tangerang Tahun 2014 Nama Akun PT. STAPI MOTOR NERACA LAJUR (SETELAH PAJAK) 31 December 2013 Daftar Saldo Ayat Jurnal Penyesuaian Daftar Saldo

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN Pada prinsipnya terdapat perbedaan perhitungan penghasilan dan beban menurut Standar Akuntansi Keuangan dengan ketentuan peraturan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. gambarang yang jelas mengenai deskripsi penelitian. Dilakukan juga pembahasan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. gambarang yang jelas mengenai deskripsi penelitian. Dilakukan juga pembahasan BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian data Pada bab IV ini akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi serta kebijakan perusahaan. Sehingga didapatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Laporan Laba Rugi Fiskal untuk Penentuan Pajak Penghasilan Terutang Wajib Pajak Badan Pada PT. Bijama Makmur Laporan Laba Rugi yang terdiri dari penerimaan dan pengeluaran,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban Pajak pada PT. Malta Printindo. Perencanaan pajak yang dilakukan oleh perusahaan tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah) Berikut di bawah ini merupakan (contoh) ilustrasi sederhana penyajian laporan keuangan yang terdiri atas: 1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Komparatif; 2. Laporan Laba Rugi Komparatif; 3. Catatan Atas

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Wijaya Prima Baja Indonesia berdiri sejak tahun 2007 oleh Bpk Oei Robby Wijaya dengan nomer izin 019-07/437-56/1/2007,

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. XPRESS CLEAN BER$SAUDARA berdiri pada tahun 1995 dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR. Muhammad 373-383

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Express Clean Bersaudara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pada umumnya. Jasa yang diberikan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata BAB IV PEMBAHASAN Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata dan beberapa kebijakan akuntansi dan fiskal dalam menjalankan kegiatan bisnisnya yang perlu diketahui agar

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang pariwisata. PT Mitra Wisata Permata

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang pariwisata. PT Mitra Wisata Permata BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Mitra Wisata Permata adalah pengelola dari Hotel Gerbang Utama dan merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang pariwisata. PT Mitra

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Laba Rugi Fiskal Dalam Menentukan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan Pada PT. XYZ PT. XYZ menyajikan informasi yang menyangkut hasil kegiatan operasinya

Lebih terperinci

Lampiran 1 Tabel Nilai-Nilai r Product Moment

Lampiran 1 Tabel Nilai-Nilai r Product Moment L.1 Lampiran 1 Tabel Nilai-Nilai r Product Moment L. Lampiran Neraca Keuangan PT. XYZ Tahun 008 (dalam Rupiah) Aktiva I. Aktiva Lancar 1. Kas/ Bank 335,000,000. Piutang dagang 346,836,000 3. Piutang karyawan

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY

BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY Pada bab ini penulis akan mengevaluasi atas keadaan perpajakan seperti yang telah diuraikan dalam Bab 3. Evaluasi

Lebih terperinci

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI Pajak merupakan salah satu beban yang sangat material. Oleh karena itu, manajemen pajak harus dilakukan

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 121.433.163.880 119.658.017.889 Deposito berjangka 5 2.135.930.652 2.424.600.790 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah laporan laba rugi PT XYZ tahun 2009 :

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah laporan laba rugi PT XYZ tahun 2009 : 33 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan atas Pendapatan dan Beban PT. XYZ PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengelolaan gedung dan jasa lainnya.

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah salah satu perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan Wajib Pajak Badan PT. MBPK. Laporan laba rugi yang dibuat oleh PT. MBPK bertujuan untuk informasi

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 70.490.918.058 100.111.129.147 Deposito berjangka 5 2.062.615.652 2.179.143.834 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Hasil Dan Pembahasan

BAB IV. Analisis Hasil Dan Pembahasan 65 BAB IV Analisis Hasil Dan Pembahasan A. Koreksi Fiskal Dalam Penentuan Pajak Penghasilan Badan PT. Anugerah Kemas Indah. Telah diketahui bahwa Laporan Keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat PT. Kencana Megah Logistik PT. Kencana Megah Logistik didirikan oleh Ibu Anggrek Meice pada tahun 2005 dan mulai menjalankan bisnis

Lebih terperinci

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) 1 PT SIANTAR TOP Tbk NERACA PER TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) Catatan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran negara yang ditujukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran negara yang ditujukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran negara yang ditujukan untuk kepentingan umum. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (Air Mineral) JAVA yang berkedudukan di Jl. Raya Muncul KM.7 No. 1 Banyubiru adalah Perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk meningkatkan efisiensi perusahaan pada PT SNI, penulis akan menguraikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Tax Planning pada PT. Makro Rekat Sekawan Dalam implementasi tax planning pada PT. Makro Rekat Sekawan strategi yang digunakan untuk penghematan pajak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 62 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Koreksi Fiskal atas Laporan Laba Rugi Komersial dalam Penentuan Penghasilan Kena Pajak Laporan keuangan yang dibuat oleh PT. Madani Securities bertujuan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT MMS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No.14 tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Winnie Hadiprojo, SH., notaris

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN DI PT UG

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN DI PT UG ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN DI PT UG Ivana Cendra Universitas Bina Nusantara, Jln. KH Syahdan No.9 Palmerah Jakarta Barat 11480, telp (+62-21) 534-5830, fax (+62-21)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS Perbedaan antara perlakuan akuntansi dan pajak dalam pengakuan pendapatan dan beban akan mengakibatkan perbedaan laba

Lebih terperinci

MODUL V REKONSILIASI FISKAL

MODUL V REKONSILIASI FISKAL MODUL V REKONSILIASI FISKAL A. Dosen memberikan pengantar sesuai dengan Satuan Acara Perkuliahan ( S. A. P.) yang menjelaskan secara umum sebagai berikut : 1. Definisi Rekonsiliasi (koreksi) Fiskal. 2.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Komersial PT. XYZ. Laporan keuangan yang dibuat oleh PT. XYZ, bertujuan sebagai alat informasi untuk memberikan gambaran keuangan perusahaan. Selain

Lebih terperinci

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa (Service Company) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh perusahaan jasa seperti kantor

Lebih terperinci

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan Mentoring Perpajakan 1 Soal 1 Pajak atas Asset PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: No. Deskripsi Bulan Perolehan Biaya Perolehan Nilai Sisa Masa Manfaat Kelompok Fiskal

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2c,3,27 103.317.329.165 92.942.187.030 Deposito berjangka 2a,4 1.971.891.997 2.643.566.861 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Maju Jaya Bersama merupakan badan usaha yang bergerak di bidang industri tekstil dan konfeksi yang

Lebih terperinci

kini dan pajak tangguhan yang sajikan telah benar sesuai dengan

kini dan pajak tangguhan yang sajikan telah benar sesuai dengan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Evaluasi Penerapan Akuntansi Pajak Tangguhan Tahun 2005 1. Penyajian Laporan Keuangan Setelah Pengakuan Pajak Penghasilan. Berikut ini akan disajikan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant Management dimana wajib pajak badan ini bergerak di bidang kesehatan

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Perencanaan Pajak Sebagai Upaya Meminimalkan Beban Pajak Pada PT Abadi Karya Mulia Penerapan pajak yang dilakukan oleh PT Abadi Karya Mulia tidak dapat

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk N E R A C A Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2c,3,23 119.658.017.889 126.580.527.261 Deposito berjangka 2a,4 2.424.600.790 2.904.735.723 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan Pembangunan di berbagai bidang yang terjadi di Indonesia berlangsung dengan pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua

Lebih terperinci

PERENCANAAN PAJAK BERDASARKAN REVIEW REKONSILIASI FISKAL PADA PT JP

PERENCANAAN PAJAK BERDASARKAN REVIEW REKONSILIASI FISKAL PADA PT JP PERENCANAAN PAJAK BERDASARKAN REVIEW REKONSILIASI FISKAL PADA PT JP Diah Soleha, Gen Norman Thomas, SE., Ak., MM ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi biaya yang boleh dan tidak boleh

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Perusahaan PT Subentra Land didirikan pada tanggal 11 Juli 2006 berdasarkan akta notaries nomor 53 yang dibuat dihadapan notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Metode Perolehan Aktiva Tetap Aktiva tetap berwujud sebagai salah satu aktiva penting yang dimiliki perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan. PT LAM didirikan dengan akte notaris Samsul Hadi S.H, nomor 10, tanggal 4 Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERPAJAKAN

MANAJEMEN PERPAJAKAN MANAJEMEN PERPAJAKAN MODUL 11 Dosen : Jemmi Sutiono Ruang : B-305 Hari : Minggu Jam : 13:30 16:00 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2011 Manajemen Perpajakan Jemmi Sutiono Pusat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk menyajikan

BAB IV PEMBAHASAN. Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk menyajikan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perhitungan Laba Rugi Secara Komersial Laporan keuangan komersial adalah laporan keuangan yang disusun berdasarkan Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

Deposito Berjangka. Cadangan Piutang Ragu-ragu. Piutang Lain-lain - Penjualan Aktiva Tetap. Piutang Lain-lain - Lainnya

Deposito Berjangka. Cadangan Piutang Ragu-ragu. Piutang Lain-lain - Penjualan Aktiva Tetap. Piutang Lain-lain - Lainnya Kelompok 2 (29C): 1. Agatha Nike Primarini Widhi M 2. Fitria Melynsyah Yusuf 3. Intanika Wahyu Hidayati 4. Lestari Suci Karyani Tugas Sistem Informasi Akuntansi Contoh Coding pada PT. Industri Krupuk Renyah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Lembar Persetujuan Skripsi... ii Lembar Pengesahan Skripsi... iii Kata Pengantar... iv Abstraksi... vii Daftar Isi... viii Daftar Tabel... xi Daftar Gambar... xii

Lebih terperinci

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR

Lebih terperinci

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR

Lebih terperinci

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI (ACCOUNTING EQUATION ) Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi Setiap perusahaan pasti memiliki harta (aktiva/asset), yang terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak, harta berwujud

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Laba Rugi Fiskal sebagai dasar Penghitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan pada PT. DEF. Laporan Keuangan yang dibuat oleh PT. DEF bertujuan sebagai

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

IKATAN AKUNTANSI INDONESIA LATIHAN AKUNTANSI PERPAJAKAN Oleh : Purno Murtopo, S.E., M.Si.

IKATAN AKUNTANSI INDONESIA LATIHAN AKUNTANSI PERPAJAKAN Oleh : Purno Murtopo, S.E., M.Si. IKATAN AKUNTANSI INDONESIA LATIHAN AKUNTANSI PERPAJAKAN Oleh : Purno Murtopo, S.E., M.Si. Soal 1 Tn. Arjuna pada tanggal 20 Desember 2009 menyewa kendaraan truk dengan biaya sewa sebesar Rp5 juta. Tn.

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS Pada laporan rugi laba yang telah dibuat oleh PT TGS yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 menunjukkan adanya unsur penjualan yang telah berhasil

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk BAB IV PEMBAHASAN Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk meningkatkan efisien PT.KBI, penulis akan menguraikan perencanaan pajak yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Akuntansi PPN PT. Biro ASRI PT. Biro ASRI dalam menjalankan operasi perusahaan selain berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak Pertambahan

Lebih terperinci

BAB IV. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT

BAB IV. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT Setelah dievaluasi biaya dan penghasilan dalam laporan laba rugi komersial terdapat perbedaan pengakuan biaya dan

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. dengan 8 orang karyawan dengan kapasitas produksi yang dihasilkan hanya tidak

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. dengan 8 orang karyawan dengan kapasitas produksi yang dihasilkan hanya tidak BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data 4.1.1 Latar Belakang Perusahaan PR X merupakan perusahaan rokok yang mulai dirintis sejak tahun 1989. Sebelumnya perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 PENYAJIAN DATA Penyajian data merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat kerangka penelitian dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH. Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih. Sedangkan bagi Negara, pajak merupakan salah satu sumber penerimaan penting yang akan

Lebih terperinci

URAIAN JABATAN. Merencanakan, mengarahkan dan mengawasi seluruh kegiatan Direktorat Pemasaran untuk merencanakan strategi Pemasaran sesuai RKAP

URAIAN JABATAN. Merencanakan, mengarahkan dan mengawasi seluruh kegiatan Direktorat Pemasaran untuk merencanakan strategi Pemasaran sesuai RKAP Job Description Direktur Tanggung Jawab Utama: Dewan Penasehat Direktur Marketing & Resources Department URAIAN JABATAN Identitas Jabatan Nama Jabatan : Direktur Pemasaran Departemen : Pemasaran Atasan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan Lampiran 1 Struktur Organisasi PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan GENERAL MANAGER BAGIAN OPERASIONAL BAGIAN PENJUALAN & ENJ. PENGADAAN PPP ENJINIRING AKUNTANSI BENGKEL & DALTAS PENJ. & ADPEM ADMIKUM

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAKSI Pajak merupakan sumber pemasukan negara yang terbesar di Indonesia. Bagi pemerintah pajak adalah sumber dana dalam menjalankan pemerintahannya, yaitu untuk mendanai seluruh kegiatan pemerintah

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA AKUNTANSI BIAYA BAGIAN III SISTEM ADMINISTRASI PABRIK DAN AKUMULASI BIAYA Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA ARUS BIAYA PERUSAHAAN PABRIKASI a. Tahap pencatatan dan klasifikasi biaya b. Tahap pengelompokkan

Lebih terperinci

PPh terutang, Pajak penghasilan yang dihitung berbasis penghasilan kena pajak yang sesungguhnya dibayar kepada pemerintah, Beban Pajak Penghasilan Paj

PPh terutang, Pajak penghasilan yang dihitung berbasis penghasilan kena pajak yang sesungguhnya dibayar kepada pemerintah, Beban Pajak Penghasilan Paj kepentingan perhitungan pajak penghasilan keperluan komersial basis pengenaan penghasilan TIDAK SAMA akibat dari perbedaan perbedaan rekognisi penghasilan dan biaya, maka akan terdapat perbedaan yang cukup

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penelitian untuk skripsi ini dilakukan di PT. Esstar Indorim yang beralamat di Jl. Yos Sudarso No. 1 Tegal Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Kebijakan Akuntansi Perusahaan Dalam Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan terdapat kebijakan akuntansi perusahaan yang diterapkan terhadap seluruh transaksi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada negara sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada negara sesuai BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Setiap entitas memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada negara sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan. Penghasilan yang diterima atau diperoleh

Lebih terperinci