PENERIMAAN BUKU NASKAH DRAMA KACA (SEHIMPUN NASKAH LAKON)
|
|
- Hartono Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERIMAAN BUKU NASKAH DRAMA KACA (SEHIMPUN NASKAH LAKON) OLEH ANGGOTA TEATER KAMPUS DI KOTA PADANG (TINJAUAN RESEPSI SASTRA) Oleh: Alvin Sena Bayu Prawira ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil drama sebagai kajian umum dan buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) sebagai objeknya. Buku kumpulan naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) merupakan buku yang terbit saat penulisan naskah drama oleh penulis-penulis muda di Sumatra Barat sangat minim. Penelitian ini menggutamakan pembaca sebagai penerima sebuah karya sastra. Penerimaan terhadap naskah drama ini dilandasi oleh teori resepsi sastra. Adapun tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerimaan terhadap naskah drama sebagai bagian dari karya sastra dan mendeskripsikan penerimaan buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) oleh anggota teater kampus di Kota Padang. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu pengumpulan data yang dimulai dengan pembagian kuisioner, tahap analisis naskah drama dan analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis. Penelitian ini menggunakan metode kuantitif dengan teknik yang dipakai yaitu teknik observasi, kuesioner atau angket dan wawancara. Hasil dari penelitian ini yaitu selain telah mengenal naskah drama melalui organisasi yang dipilih, anggota teater kampus di Kota Padang telah membaca dan berniat untuk mementaskan judul-judul naskah yang terdapat dalam buku Kaca (Sehimpun Naskah Lakon). Namun, anggota teater kampus di Kota Padang tidak memberikan penerimaan dan juga tidak berminat mengkritik buku naskah tersebut dari segi kesusastraan. Hal ini menjadi kesimpulan bahwa penulisan dan penerbitan sebuah buku naskah drama harus menjadi perhatian khusus di masa yang akan datang. Adapun naskah yang paling disukai dan paling berkesan yaitu naskah yang berjudul Perempuan dalam Keranda Kaca. Kata Kunci: penerimaan, naskah drama, Kaca (Sehimpun Naskah Lakon), anggota teater kampus 1. PENDAHULUAN Teater bermula dari sastra drama. Keringkasan, intensitas, kejelasan, keutuhan, pesona dan makna masih penting dalam sastra drama. Juga gaya sastranya (Sumardjo, 2004:271). Pendapat ini menjadi salah satu alasan umum untuk meneliti karya sastra khususnya drama baik dari segi intrinsik maupun ekstrinsik. Atmazaki (2005:112) menambahkan bahwa naskah drama sebagai karya sastra terdiri atas rangkaian dialog antar tokoh. Jalan cerita atau plot ditentukan oleh dialog. Oleh sebab itu dialog
2 memegang peranan penting dalam drama. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kritik drama adalah keserasian dialog, porsi dialog masing-masing tokoh, dan pilihan kata dan ungkapan yang digunakan. Naskah drama memiliki teks yang harus dipahami oleh pembaca. Hal yang akan dibahas yaitu tentang penerimaan pembaca terhadap naskah drama. Penerimaan ini dilakukan oleh para pembaca karya sastra baik pembaca biasa maupun pembaca kritis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:1183), Penerimaan (n) berarti 1. proses, cara, perbuatan menerima; 2. sambutan; 3. perlakuan; sikap terhadap (kepada); 4. anggapan; pendapat. Pembaca naskah drama memiliki penerimaan tersendiri untuk memenuhi apresiasi sebuah karya. Apresiasi ini dapat berupa kritik maupun sebuah pementasan. Salah satu buku yang berisikan kumpulan naskah drama yaitu buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon). Buku ini disunting oleh Hariyanto Prasetyo dan diterbitkan oleh Teater Langkah pada Juli Dalam buku ini terdapat empat naskah drama yaitu Primordial karya S. Metron M, Preeet Prooot karya Ilham Yusardi, Perempuan dalam Keranda Kaca karya Elly Delfia, dan Bak karya Pinto Anugrah. Buku kumpulan naskah drama ini, selain dimanfaatkan sebagai bahan bacaan sastra, juga bermanfaat sebagai bagian dari pementasan drama. Dalam pembahasan selanjutnya, peneliti akan membahas penerimaan terhadap buku ini sebagai sebuah buku kumpulan naskah drama (sebuah karya sastra) yang dikhususkan kepada anggota teater, khususnya anggota teater kampus yang terdapat di kota Padang. Buku kumpulan naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) memiliki 4 judul naskah drama dengan tema yang berbeda-beda. Primordial karya S.Metron M bertemakan tentang HAM (hak asasi manusia). Naskah drama Primordial bercerita tentang bagaimana tokoh mencari kasus-kasus HAM. Preeet Prooot karya Ilham Yusardi bertemakan tentang peradilan kejahatan. Naskah ini diadaptasi dari cerpen Pot karya Hamsad Rangkuti yang bercerita tentang perilaku pengayom masyarakat dan semua prosedur peradilan yang semena-mena. Perempuan dalam Keranda Kaca karya Elly Delfia adalah penafsiran pengarang terhadap teks Kaba dan menceritakan tentang gambaran kedudukan perempuan dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Bak karya Pinto Anugrah bertemakan tentang pencarian kebahagiaan. Naskah Bak bercerita tentang
3 kehidupan manusia yang diibaratkan bagaikan bak sampah yang kumal dan kotor. Dalam naskah Bak, tokoh-tokoh digambarkan berada di sekitar bak sampah dan para tokohtokoh tersebut menginginkan kehidupan yang lebih layak. 2. LANDASAN TEORI Teori-teori sastra yang membicarakan pendekatan pragmatik dikenal dengan resepsi sastra / reseption aesthetics (Atmazaki, 2005: 116). Resepsi sastra menitikberatkan permasalahan karya sastra kepada pembaca. Penerimaan pembaca terhadap sebuah karya sastra inilah yang menjadi salah satu tumpuan penelitian resepsi sastra. Hans Robert Jausz dan Wolfgang Iser adalah ahli yang mengembangkan ilmu sastra yang memberikan penekanan terhadap pembaca sebagai pemberi makna karya sastra (Atmazaki, 2005:119). Menurut Jausz (dalam Atmazaki, 2005:120), interpretasi seorang pembaca terhadap teks sastra ditentukan oleh apa yang disebutnya dengan horison penerimaan. Horison penerimaan itu mempengaruhi dan mengarahkan kesan, tanggapan, dan penerimaan pembaca terhadap karya sastra. Setiap pembaca mempunyai horison penerimaan yang mungkin berbeda dan mungkin pula sama. Berdasarkan pendapat ini, sebuah karya sastra telah hadir akan langsung memberikan pengaruh kepada pembacanya. Ahli sastra lain yang juga membahas tentang resepsi sastra adalah Wolfgang Iser. Dalam penelitiannya, Iser memberikan perhatiannya tentang kesan pembaca terhadap sebuah teks atau efek teks sastra terhadap pembaca (Atmazaki, 2005:122). Kesan pembaca akan hadir saat karya sastra itu telah dibaca dan dipahami. Sebagai sebuah tulisan, naskah Kaca juga akan menimbulkan semacam kesan kepada pembacanya, khususnya para anggota teater. Efek yang ditimbulkan akan beragam, ada pembaca yang sekedar memahami teks sastra sebagai bagian dari pementasan, namun ada juga yang memahami teks sastra sebagai sebuah tulisan yang bermakna dan harus disampaikan kepada penonton. Pembaca karya sastra dibagi atas dua bagian yaitu pembaca biasa dan pembaca ideal. Pembaca biasa adalah pembaca yang merupakan masyarakat umum. Sebagai masyarakat umum, mereka akan merasakan reaksi setelah membaca sebuah karya sastra. Reaksi yang ditimbulkan itulah yang menjadi penelitian resepsi sastra. Pembaca ideal adalah pembaca
4 yang memiliki yang memiliki pengetahuan sastra. Berdasarkan observasi awal, anggota teater dapat dikatakan sebagai pembaca ideal sebab mereka memiliki pengetahuan sastra. Berdasarkan dua perumus teori resepsi sastra ini, maka penelitian terhadap naskah Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) akan menggunakan pendapat dari Iser. Menurut Iser dalam Junus (1985:38) resepsi sastra mengkaji bagaimana pembaca memberi tanggapan terhadap makna karya sastra yang dibacanya sehingga dapat memberikan reaksi atau tanggapan terhadap karya tersebut. Tanggapan itu bisa bersifat pasif, yaitu bagaimana seorang pembaca dapat memahami hakekat atau nilai estetika yang ada dalam karya itu. Dan juga bersifat aktif yaitu bagaimana ia merealisasikan karya tersebut. Alasan lain menggunakan pemikiran dari Wolfgang Iser karena menurut Iser sebuah karya sastra akan meninggalkan kesan terhadap pembacanya. Kesan tersebut akan bermacam-macam sesuai dengan pemaknaan yang didapat oleh pembaca terhadap sebuah karya sastra. Dalam penelitian ini, teater kampus merupakan satu wadah pengapresiasian sebuah karya sastra yang memiliki anggota dengan cara pandang dan pemaknaan yang berbeda-beda terhadap sebuah karya sastra khususnya terhadap naskah Kaca (Sehimpun Naskah Lakon). 3. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah seluruh penerimaan buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) oleh anggota teater kampus yang terdapat di Kota Padang. Sebagai anggota teater yang telah mementaskan sebuah naskah drama, tentunya mereka lebih cenderung dapat memahami dan menanggapi sebuah naskah drama. Adapun sampel dari penelitian ini adalah teater kampus yang terdapat di Kota Padang. Adapun pemilihan beberapa teater kampus di Kota Padang ini berdasarkan pada adanya struktur organisasi yang jelas, keaktifan grup teater tersebut dalam menampilkan sebuah pementasan rutin, dan persebarannya, baik negeri maupun swasta. Data yang akan diambil dari sampel yang akan dipilih adalah penerimaan buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) oleh anggota teater kampus di Kota Padang.
5 Adapun pembatasan pengambilan data selanjutnya yaitu data akan diambil dari anggota yang telah mementaskan sebuah naskah drama, baik sebagai sutradara maupun aktor teater. Teater kampus yang dimaksud adalah Teater Langkah (FIB- Universitas Andalas), Teater Rumah Teduh (Universitas Andalas), Teater Ruang Bekas (STKIP PGRI Padang), Teater Oase (Universitas Negeri Padang), dan Teater Imam Bonjol (IAIN Imam Bonjol). Ada banyak lagi teater kampus yang tersebar di kota Padang, namun penelitian terhadap teater kampus yang dipilih ini telah cukup mewakili data yang akan diambil. Batasan pengambilan data berikutnya yaitu 10 orang tiap teater kampus dengan ketentuan 5 laki-laki dan 5 perempuan. 3.2 Teknik Pengumpulan Data Alasan khusus dari penelitian ini ada beberapa bagian, yaitu : Bagaimana minat anggota teater kampus dalam membaca dan memahami karya sastra, khususnya drama. Sejauh pengamatan peneliti, belum ada yang meneliti naskah Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) menggunakan teori resepsi sastra. Peneliti ingin mencari tahu penerimaan naskah Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) terhadap anggota teater kampus kota Padang sebagai sebuah teks sastra dan sebagai bagian pertunjukan teater. Peneliti ingin mencari tahu di antara 4 judul naskah drama dalam buku drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon), judul apa yang menjadi naskah terbaik berdasarkan penerimaan anggota teater kampus. Kuisioner yang dibagikan terdiri dari dua bentuk yaitu kuisioner tertutup dan terbuka. Pada kuisioner tertutup, pertanyaan langsung berisikan pilihan jawaban, sehingga responden tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih. Kuisioner tertutup ada pada kelompok pertanyaan II, III, dan sebagian dari kelompok pertanyaan IV. Pada kuisioner terbuka, pertanyaan akan berisikan jawaban-jawaban yang beragam dari para responden. Jawaban yang didapatkan akan menjadi tambahan untuk menganalisis data. Penyebaran kuisioner ini dilakukan mulai tanggal 17 September-31 Desember. Pada mulanya peneliti memutuskan untuk menyebar kuisioner di 6 kelompok teater
6 kampus, namun karena adanya permasalahan dalam pembacaan naskah Kaca dan kesibukan salah satu kelompok teater (Teater Khatulistiwa), maka sampel tidak diambil dari kelompok teater kampus tersebut. Akhirnya peneliti menyebarkan kuisioner ke 5 kelompok teater kampus yaitu Teater Langkah, Teater Rumah Teduh, Teater Ruang Bekas, Teater Imam Bonjol, dan Teater Oase. 4. HASIL PENELITIAN 4.1 Pembaca dari Anggota Teater Kampus Anggota teater kampus di Kota Padang telah mengenal naskah drama dan menganggap drama merupakan sebuah karya sastra. Hal ini diperkuat dengan alasan anggota teater kampus di Kota Padang menyukai naskah drama karena drama menyajikan cerita yang menarik. Anggota teater kampus di Kota Padang juga telah mengenal unsur-unsur intrinsik yang terdapat di dalam naskah drama. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan mereka terhadap karya sastra yang lahir dari organisasi teater yang mereka pilih. Hal tersebut dapat dilihat dari table berikut: Kelompok Responden Naskah Drama Karya Sastra Karya Pertunjukan Teater Langkah 10 org - Teater Rumah Teduh 6 org 4 org Teater Ruang Bekas 9 org 1 org Teater Imam Bonjol 6 org 4 org Teater Oase 8 org 2 org Total 39 org 11 org Tabel Pandangan Responden Terhadap Naskah Drama Kelompok Responden Alasan dari anggota teater kampus di Kota Padang membaca naskah drama yaitu untuk kebutuhan pementasan. Untuk sumber utama perolehan naskah drama, anggota teater kampus di Kota Padang mendapatkan naskah dari media internet. Hal ini tergambar dari tabel di bawah ini: Sekedar Membaca Alasan Untuk Pementasan Untuk Mengkritik Lainnya
7 Teater Langkah 3 org 6 org - 2 org Teater Rumah Teduh 2 org 5org 1 org 2 org Teater Ruang Bekas 1 org 7 org - 2 org Teater Imam Bonjol 2 org 5 org 1 org 2 org Teater Oase 6 org 4 org - - Total 4 org 27 org 2 org 8 org Tabel Alasan Responden Membaca Naskah Drama 4.2 Penerimaan Terhadap Buku Naskah Drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) Buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) telah pernah dibaca oleh anggota teater kampus di Kota Padang. Naskah yang banyak dibaca yaitu Perempuan dalam Keranda Kaca. Perhatikan tabel berikut: Kelompok Responden Pernah Belum Pernah Teater Langkah 8 org 2 org Teater Rumah Teduh 10 org - Teater Ruang Bekas 3 org 7 org Teater Imam Bonjol 2 org 8 org Teater Oase 10 org - Total 33 org 17 org Tabel Pernah atau Belum Pernah Mambaca Buku Naskah Setelah membaca buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon), anggota teater kampus di Kota Padang telah memberikan beberapa penerimaan. Penerimaan tersebut berupa hal yang akan dilakukan setelah membaca naskah tersebut. Setelah membaca buku Kaca, anggota teater kampus memilih untuk tidak melakukan apa-apa dan pementasan naskah merupakan pillihan kedua dari anggota teater kampus tersebut. Perhatikan tabel berikut: Kelompok Responden Mementaskan Mengkritik Mementaskan dan Mengkritik Teater Langkah 4 org 1 org 3 org 3 org Teater Rumah Teduh - 4 org - 6 org Teater Ruang Bekas 2 org 1 org 4 org 3 org Teater Imam Bonjol 5 org 1 org 2 org 2 org Teater Oase - 2 org 1 org 7 org Tidak Melakukan Apa-apa
8 Total 11 org 9 org 10 org 21 org Tabel Hal yang Akan Dilakukan Responden Dari segi pementasan, anggota teater kampus di Kota Padang belum pernah mementasakan satu judulpun dalam buku Kaca. Anggota teater kampus di Kota Padang juga memiliki minat untuk mementaskan naskah yang terdapat dalam buku Kaca (Sehimpun Naskah Lakon). Perhatikan tabel di bawah ini: Kelompok Responden Minat Tidak Minat Teater Langkah 7 org 1 org Teater Rumah Teduh 6 org 4 org Teater Ruang Bekas 9 org 1 org Teater Imam Bonjol 1 org 9 org Teater Oase 3 org 7 org Total 26 org 22 org Tabel Minat Responden Mementaskan Salah Satu Judul Naskah Adapun kritik terhadap buku Kaca yaitu kritik saat diskusi saat mengobrol dengan kelompok teater dan bukan kritik lewat media tulisan. Di antara keempat judul naskah yang terdapat dalam buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon), naskah yang paling disukai adalah naskah yang berjudul Perempuan dalam Keranda Kaca. Kelompok Responden Judul Naskah Primordial Preet Proot Perempuan dalam Bak Keranda Kaca Teater Langkah 3 org - 6 org 1 org Teater Rumah Teduh 3 org 3 org 2 org 2 org Teater Ruang Bekas 1 org 5 org 4 org - Teater Imam Bonjol 1 org 2 org 6 org 1 org Teater Oase 2 org 1 org 6 org 1 org
9 Total 10 org 11 org 24 org 5 org Tabel Judul Naskah Drama yang Paling Disukai Responden Penerimaan unsur intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat pada naskah-naskah di dalam buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) oleh anggota teater kampus di Kota Padang yang paling berkesan yaitu naskah Perempuan dalam Keranda Kaca. Adapun unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang berkesan dari naskah Perempuan dalam Keranda Kaca yaitu dialog, latar, alur, gaya bahasa, tokoh, ide cerita, suasana, tema, gambaran kehidupan masyarakat, gambaran nilai sosialbudaya, dan gambaran nilai politik. 5. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian terhadap buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) kepada anggota teater kampus di Kota Padang, dapat disimpulkan bahwa buku naskah drama tersebut telah diterima baik dari segi sastra, pembacaan, kritik, dan pementasan.
10 DAFTAR PUSTAKA Atmazaki Ilmu Sastra: Teori dan Terapan. Padang : Yayasan Citra Budaya Dewojati, Cahyaningrum Drama Sejarah, Teori, dan Penerapannya. Yogyakarta : Javakarsa Media Endraswara, Suwardi Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta : MedPress Junus, Umar Resepsi Sastra: Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia. Moleong, Lexy J Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya. Nurgiyantoro, Burhan Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Prasetyo, Hariyanto Kaca (Sehimpun Naskah Lakon). Padang : Teater Langkah Ratna, Nyoman Kutha Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Satori, Djam an & Aan Komariah Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Semi, Atar, Metode Penelitian Sastra. Jakarta : Gramedia Waluyo, Herman J Drama Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta : Hanindita
BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai karena ada pembaca yang memberikan nilai. Sebuah karya sastra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra sangat erat hubungannya dengan pembaca, karena karya sastra ditujukan kepada kepentingan pembaca sebagai penikmat karya. Selain itu, pembaca juga yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peneliti mengambil penelitian dengan judul Resepsi mahasiswa Jurusan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Yang Relevan Sebelumnya Peneliti mengambil penelitian dengan judul Resepsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Terhadap pentas drama Drakula intelek
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : ODHA, OHIDA, Akademisi, Tanggapan dan Penerimaan 1.PENDAHULUAN
TANGGAPAN ODHA, OHIDA KOTA PADANG DAN AKADEMISI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ANDALAS TERHADAP NOVEL POSITIF KARYA MARIA SILVI (TINJAUAN RESEPSI SASTRA) Oleh : Yosefintia Sinta ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertunjukan drama merupakan sebuah kerja kolektif. Sebagai kerja seni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertunjukan drama merupakan sebuah kerja kolektif. Sebagai kerja seni yang kolektif, pertunjukan drama memiliki proses kreatifitas yang bertujuan agar dapat memberikan
Lebih terperinciBAB 2 RESENSI DAN RESEPSI SASTRA
8 BAB 2 RESENSI DAN RESEPSI SASTRA Resensi atas karya sastra berkaitan erat dengan resepsi sastra. Resensi-resensi karya sastra di surat kabar dapat dijadikan sasaran penelitian resepsi sastra. Dalam bab
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian Konflik Dalam Naskah Drama Bapak Karya. Bambang Soelarto dapat disimpulkan sebagai berikut:
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian Konflik Dalam Naskah Drama Bapak Karya Bambang Soelarto dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Wujud konflik yang terjadi dalam naskah drama Bapak
Lebih terperinciREPRESENTASI PANDANGAN DUNIA PENGARANG PADA NOVEL LANANG KARYA YONATHAN RAHARDJO DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI SASTRA
REPRESENTASI PANDANGAN DUNIA PENGARANG PADA NOVEL LANANG KARYA YONATHAN RAHARDJO DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI SASTRA Oleh DELTA RATIH ASMARA NIM 09340164 PROGRAM STUDI BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
Lebih terperinciOleh: Puji Watmi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
TRANSFORMASI CERPEN DI ATAS SAJADAH CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY MENJADI NASKAH DRAMA PANGGUNG DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI DRAMA DI KELAS X SMA Oleh: Puji Watmi Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciNILAI KARAKTERR BANGSA KERJA KERAS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYA SKRIPSI
NILAI KARAKTERR BANGSA KERJA KERAS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciJURNAL PENELITIAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
JURNAL PENELITIAN ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL PUSARAN ARUS WAKTU KARYA GOLA GONG: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Lebih terperinciRESEPSI SASTRA NASKAH DRAMA KAU TUNGGU SIAPA NILO KARYA WISRAN HADI
RESEPSI SASTRA NASKAH DRAMA KAU TUNGGU SIAPA NILO KARYA WISRAN HADI Oleh: Novia Surga Fitri 1, Syahrul R. 2, Zulfadhli 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil ungkapan kejiwaan seorang pengarang, yang berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik suasana pikir maupun
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI TEKNIK BERMAIN DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH
KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI TEKNIK BERMAIN DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH IMELDA NOFRIANI NPM 11080238 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN
Lebih terperinciPERBANDINGAN NILAI BUDAYA PADA NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DENGAN NOVEL JANGIR BALI KARYA NUR ST. ISKANDAR.
PERBANDINGAN NILAI BUDAYA PADA NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DENGAN NOVEL JANGIR BALI KARYA NUR ST. ISKANDAR. Hj. Yusida Gloriani dan Siti Maemunah Pendidikan Bahasa dan Sastra Inonesia
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS IXB SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS IXB SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Putri Rahayu, Albertus Sinaga. Pembimbing 1, Andiopenta Purba. Pembimbing 2 ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciNILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK
NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK Penelitian ini mengambil novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Drama hadir atas proses yang panjang dan tidak hanya terhenti sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Drama hadir atas proses yang panjang dan tidak hanya terhenti sebagai seni pertunjukan, akan tetapi berlanjut dengan menunjukan fungsinya dalam kehidupan masyarakat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. N 1 Rembang, Purbalingga yang dilaksanakan dalam dua siklus. Namun, sebelum
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan ketrampilan menulis cerpen dengan teknik yang dilakukan pada siswa kelas X2 SMA N 1 Rembang, Purbalingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penelitian sastra sampai saat ini dipandang masih terbatas pada teks sastra.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian sastra sampai saat ini dipandang masih terbatas pada teks sastra. Orientasi penelitian sastra yang masih terbatas menghasilkan hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan pembangunan dan peningkatan sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut tersebar di daerah-daerah sehingga setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
Lebih terperinciTEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA)
TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA) Oleh R. Mekar Ismayani STKIP Siliwangi Bandung mekarismayani@rocketmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Ady Wicaksono Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Adywicaksono77@yahoo.com Abstrak: Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggerak teater kampus ini mucul setelah Wisran Hadi menggagas diadakannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Panggung teater Sumatra Barat ikut diramaikan oleh teater kampus. Para penggerak teater kampus ini mucul setelah Wisran Hadi menggagas diadakannya Pertemuan Teater
Lebih terperinciCITRA PEREMPUAN JAWA DALAM NOVEL LANGIT TAMAN HATI KARYA CUCUK HARIYANTO TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI
CITRA PEREMPUAN JAWA DALAM NOVEL LANGIT TAMAN HATI KARYA CUCUK HARIYANTO TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran sastra di sekolah kini tampak semakin melesu dan kurang diminati oleh siswa. Hal ini terlihat dari respon siswa yang cenderung tidak antusias saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahasa digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Bahasa mempunyai fungsi intelektual,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada satu atau beberapa karakter utama yang sukses menikmati perannya atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Drama merupakan karya sastra yang dalam penulisan teksnya berisikan dialog-dialog dan isinya membentangkan sebuah alur. Seperti fiksi, drama berpusat pada satu
Lebih terperinciSTUDI KOMPARATIF NOVEL DJODO KANG PINASTI KARYA SRI HADIDJOJO DAN NOVEL GUMUK SANDHI KARYA POERWADHIE ATMODIHARDJO
STUDI KOMPARATIF NOVEL DJODO KANG PINASTI KARYA SRI HADIDJOJO DAN NOVEL GUMUK SANDHI KARYA POERWADHIE ATMODIHARDJO Oleh: Wahyuni Ekawati program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa Zakicha37@gmail.com
Lebih terperinciKeterampilan Menulis Naskah Drama Berdasarkan Novel Populer Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan ARTIKEL ILMIAH
Keterampilan Menulis Naskah Drama Berdasarkan Novel Populer Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar
Lebih terperinciSILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH KODE : KAJIAN DRAMA INDONESIA : IN211 Dr. SUMIYADI, M.Hum. RUDI A. NUGROHO, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 1 2013 SILABUS 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut disusun telah diperhitungkan segi-segi pementasannya dan sewaktu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Drama adalah salah satu genre karya sastra yang terdiri dari dua dimensi, yaitu dimensi sastra dan pementasan, Sastra berupa teks naskah sedangkan pementasan berhubungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Drama merupakan karya yang memiliki dua dimensi karakter (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran atau seni pertunjukan.
Lebih terperinciINTISARI BAB I PENDAHULUAN
INTISARI Novel teenlit menjadi fenomena menarik dalam perkembangan dunia fiksi di Indonesia. Hal itu terbukti dengan semakin bertambahnya novel-novel teenlit yang beredar di pasaran. Tidak sedikit pula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan bahasa tanpa meninggalkan kesopanan dan keindahan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra pada hakikatnya berisi cerita kehidupan manusia dan lingkungannya. Cerita itu ditulis berdasarkan nilai serta pengertian dan perasaan dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari kebudayaan. Usianya sudah cukup tua. Kehadiran hampir bersamaan dengan adanya manusia. Karena ia diciptakan
Lebih terperinciANALISIS NILAI PENDIDIKAN TOKOH UTAMA NOVELTAK SEMPURNAKARYA FAHD DJIBRAN BONDAN PRAKOSO DAN FADE2BLACK DAN SKENARIO PEMBELAJARANSASTRA DI SMA
ANALISIS NILAI PENDIDIKAN TOKOH UTAMA NOVELTAK SEMPURNAKARYA FAHD DJIBRAN BONDAN PRAKOSO DAN FADE2BLACK DAN SKENARIO PEMBELAJARANSASTRA DI SMA Oleh: Tati Mulyani Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciKritik sastra. Kelas XII Bahasa Semester 2
Kritik sastra Kelas XII Bahasa Semester 2 Standar Kompetensi 9.2. penerapan prinsip-prinsip penulisan kritik dalam penulisan kritik tentang berbagai bentuk karya sastra Kompetensi Dasar 9. menulis esai
Lebih terperinciJURNAL REPRESENTASI KEHIDUPAN DALAM NOVEL QAIS DAN LAILA KARYA NIZAMI FANJAVI YANG TELAH DIGUBAH ULANG MENJADI SYAIR OLEH DRS. DYAYADI M.
JURNAL REPRESENTASI KEHIDUPAN DALAM NOVEL QAIS DAN LAILA KARYA NIZAMI FANJAVI YANG TELAH DIGUBAH ULANG MENJADI SYAIR OLEH DRS. DYAYADI M.T DELEGATION OF EXISTENCE ON THE QAIS DAN LAILA NOVEL BY NIZAMI
Lebih terperinciLAMPIRAN RENCANA PROGRAM PENGAJARAN (RPP)
LAMPIRAN RENCANA PROGRAM PENGAJARAN (RPP) Judul Mata Kuliah : Pengetahuan Teater No/ Kode/ SKS Diskripsi Singkat Penyusun : MKK 05101 / 3 SKS : Pemahaman seputar pengetahuan dasar teater seperti asal mula
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PADA NOVEL OLENKA KARYA BUDI DARMA (TINJAUAN TEORI CARL GUSTAV JUNG) SKRIPSI
ANALISIS STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PADA NOVEL OLENKA KARYA BUDI DARMA (TINJAUAN TEORI CARL GUSTAV JUNG) SKRIPSI Oleh: DINO PURBO CAHYANTO NIM 09340044 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciPENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan imajinasi pengarang yang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian dinikmati oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan hal di luar teks sastra seperti pembaca dan pengarang. Sebuah karya sastra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian sastra tidak hanya menyangkut penelitian mengenai teks sastra, tetapi juga berkaitan dengan hal di luar teks sastra seperti pembaca dan pengarang. Sebuah
Lebih terperinciASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA
1 ASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Hidayatik, Sukirno, Bagiya Program Studi PendidikanBahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalamnya terdapat pengilustrasian, pelukisan, atau penggambaran kehidupan
` I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil ciptaan manusia melalui kesadaran yang tinggi serta dialog antara diri pengarang dengan lingkungannya. Sebuah karya sastra di dalamnya
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia : SDN. 12 Sungai Lareh Kota Padang
89 Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Sekolah : SDN. 12 Sungai Lareh Kota Padang Kelas : V Semester : 2 Alokasi Waktu : 6 x pertemuan (12x35 menit) A. Standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa. Dari zaman ke zaman sudah banyak orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Naskah drama merupakan karangan yang berisi kisah. Bahkan kadang juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah drama merupakan karangan yang berisi kisah. Bahkan kadang juga dilengkapi dengan penjelasan nama-nama tokoh, dialog yang diucapkan para tokoh, keadaan panggung,
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. oleh penulis dari hasil riset, wawancara, dan mengumpulkan data-data, pada
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berbagai macam versi tentang folklore Putri Dara Hitam yang di dapatkan oleh penulis dari hasil riset, wawancara, dan mengumpulkan data-data, pada akhirnya berhasil
Lebih terperinciKONFLIK SOSIAL DALAM NOVEL YANG MISKIN DILARANG MALING KARYA SALMAN RUSYDIE ANWAR ARTIKEL SKRIPSI
KONFLIK SOSIAL DALAM NOVEL YANG MISKIN DILARANG MALING KARYA SALMAN RUSYDIE ANWAR ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI
IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI Oleh: Ariyadi Kusuma Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciNILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM
NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM 10080100 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI PERGURUAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Dari masa ke masa banyak pujangga yang menghasilkan karya sastra. dengan berbagai bentuk dan gaya penulisan sebagai pengukuh segi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dari masa ke masa banyak pujangga yang menghasilkan karya sastra dengan berbagai bentuk dan gaya penulisan sebagai pengukuh segi estetika. Apapun bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni (Wellek dan Warren,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni (Wellek dan Warren, 1993: 3). Sastra adalah sebuah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi yang spontan yang mampu mengungkapkan aspek estetik baik yang berdasarkan aspek kebahasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. genre-genre yang lain. Istilah prosa sebenarnya dapat menyaran pada pengertian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia kesastraan mengenal prosa sebagai salah satu genre sastra di samping genre-genre yang lain. Istilah prosa sebenarnya dapat menyaran pada pengertian yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesusastraan ditulis karena motivasi manusia mengekspresikan dirinya sendiri dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang bersifat imajinasi (fiksi) dan karya sastra yang bersifat non
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra berdasarkan sifatnya dibagi menjadi dua macam sifat yaitu, karya sastra yang bersifat imajinasi (fiksi) dan karya sastra yang bersifat non imajinasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dengan bahasa dan gaya bahasa yang menarik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil cipta, kreasi, imajinasi manusia yang berbentuk tulisan, yang dibangun berdasarkan unsur ekstrinsik dan unsur instrinsik. Menurut Semi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karya sastra adalah sebuah karya imajiner yang bermedia bahasa dan memiliki nilai estetis. Karya sastra juga merupakan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang selain dikenal sebagai negara maju dalam bidang industri di Asia, Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra prosa,
Lebih terperinciASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Kukuh Iman Ujianto Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan kata serapan dari bahasa sansekerta yang berarti teks yang mengandung instruksi atau pedoman. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan
Lebih terperinciKemampuan Mengekspresikan Dialog Para Tokoh dalam Pementasan Drama Oleh Peserta Didik Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Kwandang OLEH. Anak Agung B.
Kemampuan Mengekspresikan Dialog Para Tokoh dalam Pementasan Drama Oleh Peserta Didik Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Kwandang OLEH Anak Agung B. Sudarjo Nim 311 409 009 Penulis 1. Dr. H. Moh. Karmin Baruadi,
Lebih terperinciHUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GUNUNG TALANG JURNAL SKRIPSI
HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI GUNUNG TALANG JURNAL SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di sekitarnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan medium bahasa. Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum 2013 yang wajib dilaksanakan dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: unsur intrinsik, nilai religius, bahan pembelajaran sastra.
NILAI RELIGIUS NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA Oleh Leny Dhamayanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Dhamayanti_cubby@yahoo.com ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciBuku Teks Bahasa Indoneia Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Kota Jambi. Oleh Susi Fitria A1B1O0076
Kemampuan Siswa menentuan Tokoh, Karekter Tokoh, dan Latar Cerpen Pada Buku Teks Bahasa Indoneia Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Kota Jambi Oleh Susi Fitria A1B1O0076 Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan mengungkapkan buah pikiran melalui bahasa tulis untuk dibaca dan dimengerti oleh orang lain. menulis
Lebih terperinciTINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL ELANG DAN BIDADARI KARYA PUPUT SEKAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA
TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL ELANG DAN BIDADARI KARYA PUPUT SEKAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA Oleh: Wahyuningsih Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciLAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KARYA SENI PERTUNJUKAN KARNAVAL TATA BUSANA TEATER. Oleh: Budi Arianto, S.Pd., M.A. NIP
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KARYA SENI PERTUNJUKAN KARNAVAL TATA BUSANA TEATER Oleh: Budi Arianto, S.Pd., M.A. NIP 197201232005011001 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA 2014 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya sebuah karya sastra tentu tidak akan terlepas dari kehidupan pengarang baik karya sastra yang berbentuk novel, cerpen, drama, maupun puisi. Latar belakang
Lebih terperinciASPEK KEPRIBADIAN TOKOH RAIHANA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH RAIHANA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Hariyanto Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan saat ini adalah lemahnya para pendidik dalam menggali
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan saat ini mulai menurun kualitasnya, salah satu faktor menurunnya kualitas pendidikan saat ini adalah lemahnya para pendidik dalam menggali potensi
Lebih terperinciNILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS XI SMA
NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS XI SMA Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra indonesia Three.wahyou30@yahoo.com ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciJURNAL NILAI PENDIDIKAN MORAL DALAM NOVEL TOTTO-CHAN KARYA TETSUKO KUROYANAGI THE PRICE MORALITY EDUCATION IN TOTTO-CHAN NOVEL BY TETSUKO KUROYANAGI
JURNAL NILAI PENDIDIKAN MORAL DALAM NOVEL TOTTO-CHAN KARYA TETSUKO KUROYANAGI THE PRICE MORALITY EDUCATION IN TOTTO-CHAN NOVEL BY TETSUKO KUROYANAGI Oleh: YUSMADINI WAHYUDI NPM: 12.1.01.07.0106 Dibimbing
Lebih terperinciFantasi dalam Kisah Petualangan Novel Incognito Karya Windhy Puspitadewi Kajian; Fiksi Fantasi. Ambar Ekamawati. Departemen Sastra Indonesia
Fantasi dalam Kisah Petualangan Novel Incognito Karya Windhy Puspitadewi Kajian; Fiksi Fantasi Ambar Ekamawati Departemen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro INTISARI Novel Incognito
Lebih terperinciGAYA BAHASA DALAM NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA
GAYA BAHASA DALAM NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penciptaan naskah drama MAHOGRA bukanlah sebuah proses yang mudah dan cepat. Karena proses penciptaan karya ini bertujuan untuk menyampaikan pesan atau amanat
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK DRAMA
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK DRAMA SISWA KELAS VIII SMP SWASTA AL-ULUM MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Hasmy Fauzi Hsb ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan perasaan yang dimilikinya. Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang mengambil kehidupan
Lebih terperinciSILABUS. : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Matakuliah & Kode : Pengantar Kajian Sastra, INA 412 SKS : Teori 4 Praktik 0
SILABUS Fakultas : FBS Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Matakuliah & Kode : Pengantar Kajian Sastra, INA 412 SKS : Teori 4 Praktik 0 : I Mata Kuliah Prasyarat & Kode : - Dosen : I.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Drama Sebagai Karya Fiksi Sastra sebagai salah satu cabang seni bacaan, tidak hanya cukup dianalisis dari segi kebahasaan, tetapi juga harus melalui studi khusus yang berhubungan
Lebih terperinciANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA oleh INEU NURAENI Inneu.nuraeni@yahoo.com Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan
KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan rahmatnya kita bisa membuat makalah ini dengan tepat waktu. Semoga makalah ini bermanfaat
Lebih terperinciAnalisis drama. Kelas XI Bahasa Semester 1
Analisis drama Kelas XI Bahasa Semester 1 Standar Kompetensi 5. Menguasai komponen-komponen kesastraan dalam menelaah berbagai karya sastra Kompetensi Dasar 5.2. menggunakan komponen kesastraan teks drama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di antaranya adalah Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater. Beberapa jenis
Lebih terperinciSILABUS KAJIAN PROSA FIKSI INDONESIA
JURDIKSATRASIA SILABUS KAJIAN PROSA FIKSI INDONESIA IN 210 (2 SKS) Halimah (2321) Semester Genap 2009/2010 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TUJUAN Setelah mengikuti perkuliahan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra yang lahir di tengah-tengah masyarakat merupakan hasil imajinasi atau ungkapan jiwa sastrawan, baik tentang kehidupan, peristiwa, maupun pengalaman
Lebih terperinciOleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENERAPAN TEKNIK MENIRU MENGOLAH MENGEMBANGKAN (3M) DALAM PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP MA ARIF KALIBAWANG WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Rini Subekti Program
Lebih terperinciNILAI MORAL DALAM NASKAH DRAMA MAAF. MAAF. MAAF. POLITIK CINTA DASAMUKA KARYA N. RIANTIARNO SKRIPSI
NILAI MORAL DALAM NASKAH DRAMA MAAF. MAAF. MAAF. POLITIK CINTA DASAMUKA KARYA N. RIANTIARNO SKRIPSI Oleh EGADINTA PRAMUDYA JATAYU NIM 201010080311053 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. imajinasinya, maka akan semakin baik kualitas karya sastra yang dihasilkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah hasil kreativitas pengarang. Jiwa kreatif itu muncul ketika di dalam diri pengarang terdapat rasa ingin tahu terhadap lingkungan di sekitarnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. analisis unsur intrinsiknya, yaitu unsur-unsur yang membangun karya sastra,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebuah karya sastra itu diciptakan pengarang untuk dibaca, dinikmati, ataupun dimaknai. Dalam memaknai karya sastra, di samping diperlukan analisis unsur
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Studi Terdahulu. Begitu juga dengan analisis terhadap karya Perempuan Berkalung Sorban.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Studi Terdahulu Penelitian mengenai resepsi sastra sudah banyak dilakukan sebelumnya. Begitu juga dengan analisis
Lebih terperinciGAYA BAHASA KIASAN DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI
GAYA BAHASA KIASAN DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Progam Studi Pendidikan Bahasa dan
Lebih terperinciANALISIS NASIONALISME NOVEL BURUNG-BURUNG MANYAR KARYA YB. MANGUNWIJAYA SKRIPSI
ANALISIS NASIONALISME NOVEL BURUNG-BURUNG MANYAR KARYA YB. MANGUNWIJAYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu aspek belajar yang harus diajarkan guru kepada siswa selain aspek lainnya, yaitu membaca, mendengar, dan berbicara. Menurut Tarigan
Lebih terperinciTEKS KABA SABAI NAN ALUIH
Kaba Sabai Nan Aluih... TEKS KABA SABAI NAN ALUIH DAN NASKAH TEATER SIKLUS DENDAM SABAI (Tinjauan Resepsi Sastra) Yuli Sartika Abstract Through active reaction, readers give response in new form of works.
Lebih terperinci