Anda galau dalam mengisi SPT Tahunan?
|
|
- Widyawati Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Anda galau dalam mengisi SPT Tahunan? Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: Account Representative SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi Panduan ini hanya bersifat informasi untuk memudahkan pemahaman masyarakat atas peraturan terkait. Beberapa ketentuan dalam panduan ini dapat berubah mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tahun pencetakan buku Nomor: PJ.091/KUP/B/001/
2 SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN UNTUK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
3 SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN UNTUK ORANG PRIBADI Apa itu SPT Tahunan PPh? SPT Tahunan PPh adalah formulir yang diisi Wajib Pajak untuk melaporkan identitas diri, harta, kewajiban/utang, penghasilan, dan penghitungan pajaknya setiap tahun. Formulir SPT Tahunan PPh apa yang harus diisi oleh Orang Pribadi? Formulir SPT Tahunan untuk Orang Pribadi terbagi atas 3 yaitu: 1. SPT Tahunan PPh WP OP 1770 Digunakan bagi orang pribadi yang sumber penghasilannya antara lain dari usaha dan/ atau pekerjaan bebas, seperti dokter yang melakukan praktek, pengacara, pedagang, pengusaha, konsultan dan lain-lain yang pekerjaannya tidak terikat, termasuk PNS/TNI/ POLRI yang memiliki kegiatan usaha lainnya; 2. SPT Tahunan PPh WP OP 1770S Digunakan bagi orang pribadi mempunyai penghasilan: - dari satu atau lebih pemberi kerja; 1 1
4 - dari dalam negeri lainnya; dan/atau - yang dikenakan PPh Final dan/atau Bersifat Final. 3. SPT Tahunan PPh WP OP 1770SS Digunakan bagi orang pribadi yang mempunyai penghasilan dari usaha dan/atau pekerjaan bebas dengan jumlah penghasilan bruto tidak melebihi Rp (enam puluh juta rupiah) setahun (pekerjaan dari satu atau lebih pemberi kerja). Siapa saja yang diwajibkan mengisi SPT Tahunan PPh? Yang diwajibkan mengisi SPT Tahunan antara lain Orang Pribadi yang telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagaimana dengan istri dan anak yang membuat NPWP sebagai anggota keluarga, apakah diwajibkan mengisi SPT Tahunan PPh? Istri dan anak yang memperoleh NPWP sebagai anggota keluarga dan Wajib Pajak (Kepala Keluarga/ Suami), tidak diwajibkan mengisi SPT Tahunan. Yang diwajibkan mengisi SPT Tahunan untuk yang telah berkeluarga adalah kepala keluarga/suami, kecuali istri yang menghendaki memiliki NPWP sendiri terpisah dengan suami sehingga punya kewajiban juga untuk mengisi SPT Tahunan. Bagaimana cara pengisian SPT Tahunan PPh untuk Orang Pribadi? Pengisian SPT Tahunan PPh pada dasarnya tidaklah sulit, yang terpenting sebelum mengisi, buku petunjuknya harus dibaca serta data yang akan dilaporkan harus dipersiapkan. Khusus untuk Orang Pribadi, langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengisi SPT Tahunan PPh adalah: 1. Formulir dipersiapkan. Formulir SPT Tahunan PPh dapat diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) terdekat atau dapat mengunduh (men-download) di website 2. Data yang akan dilaporkan dipersiapkan. Bagi Orang Pribadi yang memiliki penghasilan dari usaha dan/atau pekerjaan bebas, yang dipersiapkan: Neraca dan laporan laba rugi (bagi Orang Pribadi yang menyelenggarakan pembukuan) atau rekapitulasi bulanan peredaran bruto (bagi Orang Pribadi yang menyelenggarakan pencatatan); Bukti pemotongan PPh atas penghasilan yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri (apabila ada penghasilan yang dipotong oleh pemberi penghasilan); Rincian penghasilan selain yang berasal dari usaha dan/atau pekerjaan bebas;
5 Bukti pembayaran, seperti pembayaran Zakat yang dibayar ke Badan Amil Zakat atau Iembaga Amil Zakat atau pembayaran Sumbangan Keagamaan yang sifatnya wajib ke lembaga yang disahkan oleh Kementerian Agama, atau pembayaran Fiskal Luar Negeri, dan pembayaran angsuran PPh Pasal 25; Rincian harta dan kewajiban (hutang), misalnya untuk rumah dan tanah lihat SPPT PBB-nya, kendaraan lihat BPKP-nya, dan dokumen lainya yang menunjukan kepemilikan harta; Data lainnya, seperti Daftar Susunan Keluarga dan surat pemberitahuan penghitungan penghasilan neto bagi Wajib Pajak yang menggunakan norma penghitungan penghasilan neto. Data tersebut dilampirkan pada SPT Tahunan yang dilaporkan. Bagi Orang Pribadi yang memiliki penghasilan dari satu pemberi kerja (sebagai karyawan) atau Iebih dan/atau penghasilan lainnya yang bukan dari usaha atau pekerjaan bebas, yang dipersiapkan: Bukti pemotongan PPh atas penghasilan dari pekerjaan (bukti potong PPh dari pemberi kerja); Rincian penghasilan lainnya selain yang berasal dari usaha dan/atau pekerjaan bebas (apabila ada); Bukti pembayaran, seperti pembayaran Zakat yang dibayar ke Badan Amil Zakat atau lembaga Amil Zakat atau pembayaran Sumbangan Keagamaan yang sifatnya wajib ke lembaga yang disahkan oleh Kementerian Agama, atau pembayaran Fiskal Luar Negeri; Rincian harta dan kewajiban (hutang), misalnya untuk rumah dan tanah cukup melihat SPPT PBB-nya, untuk kendaraan lihat BPKB-nya, dan dokumen lainya yang menunjukan kepemilikan harta; Data lainnya, seperti Daftar Susunan Keluarga. 3. Mengisi SPT Tahunan PPh dengan memperhatikan hal-hai sebagai berikut: yang diisi terlebih dahulu adalah formulir lampiran, bukan induknya; di setiap lembar jangan lupa mengisi identitas seperti nama, NPWP dan tahun pajaknya; jangan lupa membubuhkan tanda tangan, karena jika tidak SPT yang anda laporkan dianggap tidak sah; sebelum SPT dikirim/disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau melalui tempat lain yang ditunjuk, jika SPT menunjukkan kurang bayar, kekurangan tersebut harus dibayar paling lambat sebelum SPT disampaikan ke KPP dan bukti pembayaran tersebut dilampirkan pada SPT tersebut; pembayaran dapat dilakukan di kantor pos
6 Formulir atau SPT bank. Tahunan PPh apa yang harus diisi oleh Orang Pribadi? Mengisi SPT Tahunan PPh untuk Orang Pribadi tidak sulit, yang penting langkah-langkah persiapan sudah dijalankan sebelum mengisi setiap lembar formulir. Contoh pengisian formulir IV Formulir dapat 1770 dilihat - III di isinya bawah adalah: ini: Formulir SPT Tahunan PPh Orang Pribadi yang sumber penghasilan dari usaha atau pekerjaan bebas adalah Formulir 1770 yang terdiri dari Induk dan lampiran ( I, II, Ill dan IV). Formulir IV isinya adalah harta pada akhir tahun, kewajiban/utang pada akhir tahun dan susunan anggota keluarga. Untuk mengisi bagian formulir ini cukup dengan melihat data harta yang dimiliki Wajib Pajak dan daftar posisi hutang Wajib Pajak sampai dengan akhir tahun pajak. Untuk diperhatikan bahwa Wajib Pajak dilarang melaporkan sebagian hartanya, karena bertentangan dengan pernyataan di dalam SPT Tahunan yang ditandatangani oleh Wajib Pajak sendiri yaitu dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas. Diisi Tahun Perolehan Harta Diisi Harga Perolehan Harta Diisi Kewajiban/Utang yang belum lunas
7 penghasilan yang dikenakan pajak final dan/atau bersifat final; penghasilan yang tidak termasuk objek pajak; penghasilan istri yang dikenakan pajak secara terpisah. Untuk mengisi bagian formulir ini cukup dengan melihat data penghasilan yang berasal dari tabungan atau deposito atau obligasi, saham, atau penjualan tanah dan/atau bangunan, sewa tanah dan/atau bangunan dan lainnya termasuk penghasilan dari istri yang bekerja pada satu pemberi kerja (kantor). Contoh pengisian formulir III dapat dilihat di bawah ini: Diisi Penghasilan yang tidak termasuk objek
8 Formulir II isinya adalah daftar pemotongan/ pemungutan PPh oleh pihak lain, PPh yang dibayar/ dipotong di luar negeri dan PPh ditanggung pemerintah. Untuk mengisi bagian formulir ini cukup dengan melihat data penghasilan yang dipotong/dipungut pajaknya (PPh) oleh pemberi penghasilan. Contoh pengisian formulir II dapat dilihat di bawah ini: Formulir I isinya adalah: penghitungan penghasilan neto dalam negeri dari usaha dan/atau pekerjaan bebas bagi Wajib Pajak yang menggunakan pembukuan; penghitungan penghasilan neto dalam negeri yang menggunakan norma penghitungan penghasilan neto; penghasilan dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan (tidak termasuk penghasilan yang dikenakan PPh bersifat final); penghasilan dalam negeri lainnya (tidak termasuk penghasilan yang dikenakan PPh bersifat final). Untuk mengisi bagian formulir ini diperlukan Laporan Laba Rugi atau Rekapitulasi Bulanan Peredaran Bruto. Diisi Jenis Pajak yang dipotong Bagi Orang Pribadi yang menggunakan pembukuan, yang perlu diperhatikan adalah biaya-biaya yang menurut ketentuan peraturan perpajakan tidak boleh dibiayakan dan ternyata sudah dibiayakan dalam laporan Laba Rugi, maka dicantumkan kembali dalam penyesuaian fiskal positif (misalnya biaya sumbangan). Bagi Orang Pribadi yang menggunakan pencatatan agar dokumen pencatatan berupa rekapitulasi peredaran bruto atau omzet setiap hari menjadi dasar untuk rekapitulasi bulanan peredaran bruto
9 Apabila Orang Pribadi memperoleh penghasilan selain dari kegiatan usahanya, misalnya mendapatkan keuntungan (selisih lebih dari harga pembelian dengan harga pada saat dijual) dari penjualan kendaraannya, maka dilaporkan dalam bagian penghasilan dalam negeri lainnya. Contoh pengisian formulir I dapat dilihat di bawah ini: Orang Pribadi yang menggunakan pembukuan, wajib mengisi/memindahkan data yang berada pada Laporan Rugi Laba ke dalam formulir I Halaman 1. Sedangkan Orang Pribadi yang menggunakan pencatatan, wajib mengisi/ memindahkan data yang berada pada rekapitulasi peredaran bruto ke dalam formulir I Halaman 2, Bagian B. Diisi Metode Pembukuan Atau Norma
10 Formulir 1770 Induk (halaman terdepan) isinya adalah identitas dan penghasilan neto (angkaangkanya berasal dari lampiran 1770), penghasilan kena pajak, PPh terutang, kredit pajak, hasil penghitungan PPh, daftar lampiran serta pernyataan Wajib Pajak yang disertai tanda tangannya. Untuk mengisi bagian formulir 1770 Induk ini cukup melihat hasil pengisian pada lampiran 1770 dan menghitung keseluruhan besarnya PPh terutang. Cara penghitungannya adalah: Jumlah penghasilan Neto setelah dikurangi zakat/ atau sumbangan keagamaan yang sifatnyawajib (yang dibayar melalui badan/lembaga yang resmi) Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Penghasilan Kena Pajak Penghasilan Kena Pajak Tarif Pasal 17 UU PPh PPh Terutang Diisi Penghasilan lain selain PPh bersifat final PPh Terutang Penghasilan yang dipotong/dipungut pihak lain, PPh yang dibayar/dipotong di luar negeri dan PPh ditanggung pemerintah PPh yang harus dibayar sendiri PPh yang harus dibayar sendiri PPh yang telah dibayar sendiri PPh yang kurang/lebih bayar
11 Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Tarif Pasal 17 UU PPh: Kondisi 1 Januari 2009 s.d. 31 Desember 2012 Mulai 1 Januari 2013 Untuk Diri Wajib Pajak Orang Pribadi Tambahan Untuk Wajib Pajak Kawin Tambahan Untuk Seorang Istri Yang Penghasilannya Digabung Dengan Penghasilan Suami Tambahan Untuk Setiap Anggota Keluarga Sedarah dan Keluarga Semenda Dalam Garis Lurus Serta Anak Angkat Yang menjadi Tanggungan Sepenuhnya, Paling Banyak 3 Orang Untuk Setiap Keluarga WP Tidak Kawin Kode 1 Januari 2009 s.d. 31 Desember Mulai 1 Januari Tanggungan TK/ Tanggungan TK/ Tanggungan TK/ Tanggungan TK/ No Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif 1 s.d. Rp ,00 5% 2 di atas Rp ,00 s.d. Rp ,00 15% 3 di atas Rp ,00 s.d. Rp ,00 25% 4 di atas Rp ,00 30% Contoh Penghitungan PPh Terutang: Misalnya penghasilan kena pajaknya Rp , maka PPh terutang: Rp X 5% = Rp Rp X 15% = Rp Jumlah = Rp WP Kawin Kode 1 Januari 2009 s.d. 31 Desember 2012 Mulai 1 Januari Tanggungan K/ Tanggungan K/ Tanggungan K/ Tanggungan K/ WP Kawin + Penghasilan Istri Digabung Kode 1 Januari 2009 s.d. 31 Desember 2012 Mulai 1 Januari Tanggungan K/I/ Tanggungan K/I/ Tanggungan K/I/ Tanggungan K/I/
12 Contoh pengisian formulir 1770 Induk dapat dilihat di bawah ini: Formulir SPT Tahunan PPh bagi Orang Pribadi yang memiliki sumber penghasilan dari satu pemberi kerja (sebagai karyawan) atau lebih dan/ atau penghasilan Iainnya yang bukan dari usaha atau pekerjaan bebas adalah formulir SPT Tahunan 1770 S yang terdiri dari induk dan lampiran (1770 S - I, dan 1770 S - II). Formulir 1770 S - II isinya adalah penghasilan yang dikenakan PPh final dan/atau bersifat final, daftar harta pada akhir tahun, daftar kewajiban/utang pada akhir tahun dan daftar susunan anggota keluarga. Untuk mengisi bagian formulir ini cukup dengan melihat data harta yang dimiliki Wajib Pajak dan daftar posisi hutang Wajib Pajak sampai dengan akhir tahun pajak. Kemudian melihat data penghasilan yang berasal dari tabungan atau deposito atau obligasi, saham, atau penjualan tanah dan/atau bangunan, sewa tanah dan/atau bangunan dan lainnya termasuk penghasilan dari istri yang bekerja pada satu pemberi kerja (kantor) serta penghasilan dari anak yang belum dewasa dari pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan usaha atau kegiatan dengan orangtuanya. Diisi Identitas Lengkap dan Tandatangan WP
13 Contoh pengisian formulir 1770 S - II dapat dilihat di bawah ini: Formulir 1770 S - I, isinya adalah penghasilan neto dalam negeri lainnya, penghasilan yang tidak termasuk objek pajak dan daftar pemotongan/ pemungutan PPh oleh pihak lain dan PPh yang Ditanggung Pemerintah. Untuk mengisi bagian formulir ini cukup dengan melihat apakah ada penghasilan lain yang diperoleh selain dari penghasilan sebagai karyawan, misalnya penghasilan dari sewa alat-alat atau kendaraan atau aset lainnya diluar sewa tanah dan/atau bangunan. Disamping itu bila ada penghasilan yang tidak termasuk objek pajak misalnya warisan dan sumbangan yang memenuhi syarat, juga harus diisi dalam lampiran ini. Diisi Tahun Perolehan Harta Diisi Harga Perolehan Harta Diisi Kewajiban/Utang yang belum lunas
14 Contoh pengisian formulir 1770 S - I dapat dilihat di bawah ini: Formulir 1770 S Induk (halaman terdepan) isinya adalah identitas dan penghasilan neto (angkaangkanya berasal dari lampiran 1770 S), penghasilan kena pajak, PPh terutang, kredit pajak, hasil penghitungan PPh, daftar lampiran serta pernyataan Wajib Pajak yang disertai tandatangannya. Diisi Penghasilan lain selain PPh bersifat final Untuk mengisi bagian formulir 1770 S Induk ini cukup melihat hasil pengisian pada lampiran 1770 S dan menghitung keseluruhan besarnya PPh terutang (cara penghitungan sama dengan di atas yang untuk formulir 1770). Diisi Penghasilan yang tidak termasuk objek
15 Contoh pengisian formulir 1770 S Induk dapat dilihat di bawah ini: Formulir SPT Tahunan PPh bagi Orang Pribadi yang memiliki sumber penghasilan dari hanya satu pemberi kerja yang jumlah bruto penghasilan setahun tidak melebihi Rp , dan tidak mempunyai penghasilan lainnya kecuali dari bunga bank dan bunga koperasi, adalah formulir SPT Tahunan 1770 SS yang hanya satu lembar saja. Formulir 1770 SS ini sangat sederhana sekali yaitu hanya mengisi identitas dan jumlah keseluruhan harta dan kewajiban pada akhir tahun dan tanda tangan Wajib Pajak. Formulir ini tidak berdiri sendiri tetapi harus melampirkan bukti pemotongan PPh atas penghasilan dari pemberi kerja. Diisi Identitas Lengkap dan Tandatangan WP
16 Contoh pengisian formulir 1770 SS dapat dilihat di bawah ini: Apakah mengisi SPT Tahunan harus membayar PPh? Orang Pribadi yang mengisi SPT Tahunan tidak selalu harus membayar PPh. Orang Pribadi yang diwajibkan membayar kembali PPh-nya, apabila yang bersangkutan dalam perhitungan pada formulir induknya dinyatakan PPh kurang bayar (lihat baris PPh kurang/lebih bayar ). Bahkan Orang Pribadi akan mendapatkan pengembalian PPh dari KPP apabila dinyatakan dalam formulir induknya PPh lebih bayar. Bagaimana cara menyetor pajak yang terutang? Sarana Penyetoran Pajak Pajak yang terutang disetorkan ke Kas Negara dengan menggunakan formulir Surat Setoran Pajak (SSP) dengan Mata Anggaran Penerimaan (MAP) dan Kode Jenis Setoran (KJS) 200. SSP diisi dengan identitas Wajib Pajak, kode jenis, setoran pajak, uraian pembayaran, masa/bulan dan tahun pajak, jumlah pajak serta jangan lupa tanda tangan pembayar/penyetor pajak. Tempat Penyetoran Pajak Pajak yang telah dihitung, disetorkan ke Kas Negara melalui bank tempat pembayaran pajak atau Kantor Pos
17 Di manakah Wajib Pajak dapat mengambil SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi? SPT Tahunan PPh WP OP dapat diperoleh di tempattempat yang telah ditentukan, yaitu: a. Kantor Pelayanan Pajak terdekat; b. Pojok Pajak atau Mobil Pajak keliling yang dapat Anda temui di tempat-tempat keramaian; c. diunduh melalui situs Setelah diisi dengan benar, lengkap, dan jelas, ke manakah Wajib Pajak menyampaikan SPT Tahunan PPh WP OP? Untuk SPT Nihil/Kurang Bayar (KB): a. Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) di KPP; b. Drop Box; c. Pos/Jasa Ekspedisi yang disertai Bukti Pengiriman Surat ke KPP tempat WP terdaftar; d. e-filing (Formulir 1770, 1770S & 1770SS). Kapankah batas akhir penyampaian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi? Batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh WP OP adalah 3 (tiga) bulan setelah akhir Tahun Pajak (31 Maret). Sudah lengkapkah SPT Tahunan PPh WP OP Anda? Pastikan SPT Tahunan PPh WP OP Anda telah memenuhi beberapa hal berikut: 1. Mencantumkan Identitas Diri (NPWP, Nama, dan Alamat lengkap dan jelas); 2. Membubuhkan Tanda Tangan pada SPT Induk (atau kuasa yang ditunjuk dengan melampirkan Surat Kuasa Khusus); 3. Mengisi SPT Tahunan lengkap dan jelas (SPT Induk, Lampiran Umum, dan Lampiran Khusus). Untuk SPT Lebih Bayar (LB)/Pembetulan/SPT Tahunan yang disampaikan setelah batas waktu penyampaian SPT/e-SPT : a. Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) di KPP tempat WP terdaftar; b. Pos/Jasa Ekspedisi yang disertai Bukti Pengiriman Surat ke KPP tempat WP terdaftar; c. e-filing (Formulir 1770, 1770S & 1770SS)
18 Agar SPT Tahunan PPh WP OP memenuhi kriteria SPT lengkap, dokumen apa sajakah yang harus disertakan pada SPT Tahunan? No Kelengkapan SPT Tahunan WP OP Formulir Identitas Diri (NPWP, Nama dan Alamat lengkap dan jelas) Formulir 1770S Formulir 1770SS 2 TandaTangan padasptinduk 3 SPT Tahunan lengkap dan jelas (SPT Induk, Lampiran Umum, dan Lampiran Khusus) 4 Bukti Pelunasan (SSP) apabila SPT Berstatus Kurang Bayar X 5 LaporanKeuanganapabilamenggunakanPembukuan X X 6 Pernyataan Penggunaan Norma Perhitungan Penghasilan Netto serta Keterangan Perkiraan apabila menggunakan Pencatatan X X 7 Lampiran Keterangan dan/atau Dokumen yang disyaratkan (Formulir 1721-A1/ Formulir 1721-A2, Bukti Potong PPh Pasal 21/22/23, Fotokopi Kartu Keluarga, dan lain-lain) 8 DaftarHarta dan Kewajiban padaakhirtahunlengkap 9 LembarInformasipadaAmplop SPTTahunan berisikan: a. NamaWajib Pajak; b. NPWP; c. Tahun Pajak; d. Status SPT (Nihil/KurangBayar/Lebih Bayar); e. Jenis SPT (SPT Tahunan/SPT Tahunan Pembetulan Ke-...); f. Perubahan Data; g. NomorTelepon; h. Pernyataan; i. TandaTanganWajib Pajak. Apabila pajak terutang disetorkan atau SPT Tahunan PPh WP OP terlambat/tidak disampaikan, apa sanksinya? Dikenai sanksi administrasi berupa bunga 2% per bulan dari pajak yang terlambat disetorkan. Dikenai sanksi administrasi berupa denda Rp ,00 (seratus ribu rupiah) untuk SPT Tahunan yang terlambat/tidak disampaikan. Orang Pribadi yang karena perbuatannya (sengaja mengisi SPT Tahunan tidak benar dan sengaja tidak menyampaikan SPT Tahunan) yang mengakibatkan kerugian pada pendapatan negara, dipidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali dan paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar. Badan/Lembaga sebagai penerima zakat atau Sumbangan Keagamaan yang sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto sesuai PER-33/PJ/2011 (berlaku sejak tanggal 11 November 2011): 1. Badan Amil Zakat Nasional; 2. LAZ Dompet Dhuafa Republika; 3. LAZ Yayasan Amanah Takaful; 4. LAZ Pos Keadilan Peduli Umat;
19 5. LAZ Yayasan Baitulmaal Muamalat; 6. LAZ Yayasan Dana Sosial Al Falah; 7. LAZ Baitul Maal Hidayatullah; 8. LAZ Persatuan Islam; 9. LAZ Yayasan Baitul Mal Umat Islam PT Bank Negara Indonesia; 10. LAZ Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat; 11. LAZ Dewan Da wah Islamiyah Indonesia; 12. LAZ Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia, 13. LAZ Yayasan Baitul Maal wat Tamwil; 14. LAZ Baituzzakah Pertamina; 15. LAZ Dompet Peduli Umat Daarut Tauhiid (DUDT); 16. LAZ Yayasan Rumah Zakat Indonesia; 17. LAZIS Muhammadiyah; 18. LAZIS Nahdlatul Ulama (LAZIS NU); 19. LAZIS Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (LAZIS IPHI); 20. Lembaga Sumbangan Agama Kristen Indonesia (LEMSAKTI)
Anda galau dalam mengisi SPT Tahunan?
Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Anda galau dalam mengisi SPT Tahunan? Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: Account Representative SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi
Lebih terperinciPenghasilan dari usaha di luar profesi dokter *) Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan
Penghasilan dari usaha di luar profesi dokter *) Misalnya: a. Usaha apotek; b. Rumah makan; c. Toko *) dapat bersifat final apabila memiliki peredaran bruto tertentu (PP No. 46 Tahun 2013) Penghasilan
Lebih terperinciKementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi. Tahun Pajak 2014 PJ.091/KUP/S/006/
Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi Tahun Pajak 2014 PJ.091/KUP/S/006/2015-00 OUTLINE Dasar hukum Gambaran Umum SPT 1770 SS Dasar Hukum Peraturan Menteri
Lebih terperinciPETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP ORANG PRIBADI SEDERHANA (FORMULIR 1770 S DAN LAMPIRANNYA) (Sesuai PER-34/PJ./2009 dan PER-66/PJ.
PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP ORANG PRIBADI SEDERHANA (FORMULIR 1770 S DAN LAMPIRANNYA) (Sesuai PER-34/PJ./2009 dan PER-66/PJ./2009) Tahun Pajak : 2009 Formulir 1770 S ini merupakan formulir SPT Tahunan
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL 25 TAHUN PAJAK BERIKUTNYA E. PPh KURANG/LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B.PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR TAHUN PAJAK KEMENTERIAN
Lebih terperinciLEMBAR INFORMASI AMPLOP SPT TAHUNAN YANG DISAMPAIKAN MELALUI POS ATAU PERUSAHAAN JASA EKSPEDISI ATAU JASA KURIR
LAMPRAN PERATURAN DREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-26/PJ/2012 TENTANG : TATA CARA PENERMAAN DAN PENGOLAHAN SPT TAHUNAN LEMBAR NFORMAS AMPLOP SPT TAHUNAN YANG DSAMPAKAN MELALU POS ATAU PERUSAHAAN JASA
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL TAHUN PAJAK BERIKUTNYA E. PPh KURANG/ LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B. PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR TAHUN PAJAK KEMENTERIAN
Lebih terperinciSOSIALISASI. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi Tahun Pajak 2017
SOSIALISASI SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi Tahun Pajak 2017 PMK NOMOR 243/PMK.03/2014 s.t.d.t.d. PMK NOMOR 9/PMK.03/2018 Bentuk dan Isi Surat Pemberitahuan, serta Tata Cara Pengambilan, Pengisian, Penandatanganan,
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK IDENTITAS PERHATIAN TAHUN PAJAK FORMULIR SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2010
Lebih terperinciNPWP dan Pengukuhan PKP
NPWP dan Pengukuhan PKP NPWP dan NPPKP Pengusaha Wajib Pajak Bukan Pengusaha NPWP dan NPPKP NPWP Siapakan yang Wajib Mendaftarkan diri untuk Memperoleh NPWP? Orang Pribadi Menjalankan Usaha dan Pekerjaan
Lebih terperinciPELATIHAN PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA USAHA KECIL
PELATIHAN PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA USAHA KECIL Oleh: Amanita Novi Yushita, SE amanitanovi@uny.ac.id *Makalah ini disampaikan pada Program Pengabdian pada Masyarakat
Lebih terperinciSURAT SETORAN PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SSP. 25 April STIE Widya Praja Tanah Grogot
STIE Widya Praja Tanah Grogot Tanggal Penerbitan 25 April 2016 Pertemuan SURAT SETORAN PAJAK Wajib Pajak dapat membayar pajak yang terutang dengan 2 (dua) cara, yaitu: 1. Dengan menggunakan Surat Setoran
Lebih terperinciSPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal 26
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-32/PJ/2009 Tanggal : 25 Mei 2009 Departemen Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Masa Pajak SPT Masa Pajak Pasal 21 dan/atau Pasal 26 Formulir
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
770 PERHATIAN MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT
Lebih terperinciPER - 15/PJ/2012 PERUBAHAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-33/PJ/2011 TENTANG BADAN/LEMB
PER - 15/PJ/2012 PERUBAHAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-33/PJ/2011 TENTANG BADAN/LEMB Contributed by Administrator Monday, 11 June 2012 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pajak Menurut Undang Undang Pasal 1 angka 1 Ketentuan Umum
BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Perpajakan 2.2.1. Pengertian Pajak Menurut Undang Undang Pasal 1 angka 1 Ketentuan Umum Perpajakan Tahun 2007, Pajak didefinisikan sebagai berikut: Pajak adalah kontribusi wajib
Lebih terperinci1. Pembayaran dalam tahun berjalan: a. Pembayaran angsuran PPh Pasal 25 b. Pemotongan/Pemungutan oleh pihak lain c. Pembayaran PPh yang bersifat
BAYAR 1. Pembayaran dalam tahun berjalan: a. Pembayaran angsuran PPh Pasal 25 b. Pemotongan/Pemungutan oleh pihak lain c. Pembayaran PPh yang bersifat final 2. Pembayaran pada akhir tahun pajak (PPh Pasal
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
PERHATIAN 770 BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA; YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL; DAN/ATAU PEMBUKUAN PENCATATAN DALAM NEGERI LAINNYA/LUAR NEGERI.
Lebih terperinciTATA CARA PENERIMAAN DAN PENGOLAHAN SPT TAHUNAN/
LAMPIRAN I NOMOR PER-1/PJ/2010 TENTANG PERUBAHAN TATA CARA PENERIMAAN DAN PENGOLAHAN SPT TAHUNAN/e-SPT TAHUNAN 1. Wajib Pajak menyampaikan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dengan
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 2 0
0 MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN ATAU NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL
0 S SPT AN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MEMPUNYAI PENGHASILAN : DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA DALAM NEGERI LAINNYA YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL PERHATIAN SEBELUM
Lebih terperinciLEMBAR INFORMASI AMPLOP SPT TAHUNAN YANG DISAMPAIKAN MELALUI POS ATAU PERUSAHAAN JASA EKSPEDISI ATAU JASA KURIR
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-01/PJ/2016 TENTANG : TATA CARA PENERIMAAN DAN PENGOLAHAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN LEMBAR INFORMASI AMPLOP SPT TAHUNAN YANG DISAMPAIKAN MELALUI
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL
10 S SPT AN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MEMPUNYAI PENGHASILAN : DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA DALAM NEGERI LAINNYA YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL PERHATIAN SEBELUM
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
FORMULIR DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERHATIAN 177 S SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA; DALAM NEGERI LAINNYA;
Lebih terperinciMINGGU PERTAMA KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
MINGGU PERTAMA KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan diatur dalam Undang - Undang No.28 tahun 2007 yaitu perubahan ketiga atas Undang-Undang No.16 tahun 2000 A.
Lebih terperinciPengabdian Masyarakat 2016 BAGIAN 3 PELATIHAN PENYUSUNAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TAHUNAN WAJIB PAJAK BADAN PADA KOPERASI DI KOTA BANDUNG
Pengabdian Masyarakat 2016 BAGIAN 3 PELATIHAN PENYUSUNAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TAHUNAN WAJIB PAJAK BADAN PADA KOPERASI DI KOTA BANDUNG 1 1 IKATAN AKUNTAN INDONESIA IKATAN KONSULTAN PAJAK INDONESIA
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH definisi pajak yaitu iuran rakyat
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH definisi pajak yaitu iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan)
Lebih terperinciLAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-32/PJ/2009 TANGGAL : 25 MEI 2009
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-32/PJ/2009 TANGGAL : 25 MEI 2009 www.peraturanpajak.com Page : 1 info@peraturanpajak.com www.peraturanpajak.com Page : 2 info@peraturanpajak.com
Lebih terperinciAccount Representative
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi : Account Representative Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
PERHATIAN 0 MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA DARI PENGHASILAN LAIN SPT YANG DIKENAKAN
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
IDENTITAS FORMULIR PERHATIAN MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA DARI PENGHASILAN LAIN
Lebih terperinciMANFAAT MEMBAYAR PAJAK DAN PENGISIAN SPT BAGI WAJIB PAJAK. Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si.
MANFAAT MEMBAYAR PAJAK DAN PENGISIAN SPT BAGI WAJIB PAJAK Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si. amanitanovi@uny.ac.id *Makalah disampaikan pada Program Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan tentang Implementasi
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 01/PJ/2016 TENTANG TATA CARA PENERIMAAN DAN PENGOLAHAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 01/PJ/2016 TENTANG TATA CARA PENERIMAAN DAN PENGOLAHAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciPelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi Kategori Wajib Pajak PP Nomor 46 Tahun 2013 PJ.091/KUP/S/005/201401 Agenda Sekilas
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap perlakuan perpajakan dan perhitungan Pajak Penghasilan atas penghasilan
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL 25 BERIKUTNYA E. PPh KURANG/ LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B. PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR 1770 MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 2 0 6
BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS; DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA; YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL; DAN/ATAU X PEMBUKUAN PENCATATAN DALAM NEGERI
Lebih terperinciKementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PL/S/006/
Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PL/S/006/2014-00 Apa yang dimaksud Emas Perhiasan? Emas perhiasan adalah perhiasan dalam bentuk apapun yang bahannya sebagian atau seluruhnya dari
Lebih terperinciY. PEMBERITAHUAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PPh WP ORANG PRIBADI FORMULIR TAHUN PAJAK
DEPARTEMEN KEUANGAN R I PEMBERITAHUAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PPh WP ORANG PRIBADI ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK BERI TANDA X DALAM (KOTAK) YANG SESUAI ISI DENGAN BENAR, LENGKAP,
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 6
G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL TAHUN PAJAK BERIKUTNYA E. PPh KURANG/ LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B. PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR BAGI WAJIB PAJAK YANG
Lebih terperinciPENUNJUKAN BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PAJAK NEGARA BAB I
BAB I PENUNJUKAN BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PAJAK NEGARA BAB I BAB I PENUNJUKAN BENDAHARA NEGARA SEBAGAI PEMOTONG/ PEMUNGUT PAJAK-PAJAK NEGARA 1. DASAR HUKUM a. Undang-undang 1) Undang-undang
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-32/PJ/2009 TENTANG
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-32/PJ/2009 TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DAN/ATAU
Lebih terperinci3 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 3 PENGERTIAN-PENGERTIAN... 4 NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP)... 10 SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) & BATAS PEMBAYARAN PAJAK... 22 PENETAPAN DAN KETETAPAN PAJAK... 35 PENGERTIAN PEMBUKUAN
Lebih terperinciPelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi Kategori Wajib Pajak PP Nomor 46 Tahun 2013 PJ.091/KUP/S/005/201401 Agenda Studi
Lebih terperinciDefinisi. SPT (Surat Pemberitahuan)
Definisi SPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak
Lebih terperinciDATA IDENTITAS WAJIB PAJAK DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK
DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK A. NPWP : 0 7 4 5 6 1 2 3 0 0 1 3 0 0 0 B. C. JENIS USAHA : SPESIFIKASI USAHA : D. ALAMAT : Pegawai Swasta JL. BATU TULIS NO. 33 E. KELURAHAN / : KECAMATAN F. KOTA / KODE POS
Lebih terperinciSPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto
SPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto Definisi adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2012
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2012 TENTANG TATA CARA PENERIMAAN DAN PENGOLAHAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinci3) Penundaan atau Perpanjangan Penyampaian SPT
PENGISIAN SPT TAHUNAN BAGI USAHA KECIL DAN MENENGAH Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si amanitanovi@uny.ac.id *Makalah ini disampaikan pada Program Pengabdian pada Masyarakat Pelatihan Pengisian SPT Tahunan
Lebih terperinciApakah Pemilik Indekos Harus Bayar Pajak Juga?
Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Apakah Pemilik Indekos Harus Bayar Pajak Juga? Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: Account Representative Aspek Perpajakan bagi Pemilik Indekos Panduan
Lebih terperinciKementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Kewajiban Perpajakan bagi Dokter
Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Kewajiban Perpajakan bagi Dokter PJ.091/PL/S/008/2014-00 Gambaran Umum Apa Itu Pajak? Subjek Pajak Objek Pajak Sumber Penghasilan Dokter Kewajiban Pajak
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL PAJAK BERIKUTNYA E. PPh KURANG/LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B.PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR PAJAK PERHATIAN 77 S SPT AN
Lebih terperinciSistem/Cara Pemungutan Pajak ada 3, yaitu:
PERPAJAKAN ORGANISASI NIRLABA Tri Purwanto Pengantar Pajak Organisasi Nirlaba UU No 28 Th 2007 ttg KUP Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
12 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang pelaksanaan kerja praktek Selama melaksanakan praktek kerja lapangan penulis di tempatkan di bagian pemasaran dan bagian umum. Di bagian ini pula penulis
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-6/PJ/2010 TANGGAL : 25 JANUARI 2010
LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-6/PJ/2010 TANGGAL : 25 JANUARI 2010 I. TATA CARA PENERIMAAN DAN PENGOLAHAN SPT TAHUNAN Petugas penerima SPT pada TPT/Pojok Pajak/Mobil Pajak/Drop
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zakat bagi seorang muslim merupakan rukun ketiga dari lima rukun Islam. Melaksanakan zakat adalah kewajiban semua muslim yang telah memenuhi syarat-syarat untuk berzakat,
Lebih terperinciPeraturan pelaksanaan Pasal 21 ayat (5) Penghasilan yang Dibebankan Kepada Keuangan Negara atau Keuangan Daerah Peraturan Pemerintah
Peraturan pelaksanaan Pasal 21 ayat (5) Penghasilan yang Dibebankan Kepada Keuangan Negara atau Keuangan Daerah Peraturan Pemerintah Nomor, tanggal 80 Tahun 2010 20 Desember 2010 Mulai berlaku : 1 Januari
Lebih terperinciSURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 2 September 2013 A. Umum SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2013 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk lebih memberikan kemudahan dan
Lebih terperinciBAGIAN 1 NOMOR POKOK WAJIB PAJAK. e-registration melalui laman Direktorat Jenderal Pajak
BAGIAN 1 Sebagaimana yang dipaparkan pada pertemuan sebelumnya bahwa salah satu inti pengertian pajak adalah dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaannya yang sifatnya dapat dipaksakan.
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP... KANTOR PELAYANAN PAJAK...
Lampiran I DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP... KANTOR PELAYANAN PAJAK... (Beri tanda ( ) pada kotak yang sesuai) LEMBAR PENELITIAN (CHECK LIST) SUNSET
Lebih terperinciKewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP
Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP adalah sebagai berikut : 1. Menyampaikan Surat
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (SPT TAHUNAN PPh WP ORANG PRIBADI) (SPT 1770
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PETUNJUK UMUM
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PETUNJUK UMUM Berdasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Lebih terperinciPENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK Pengertian Pengembalian kelebihan pembayaran pajak (restitusi) terjadi apabila jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar lebih besar daripada jumlah pajak
Lebih terperincimedika BUKU INI UNTUK KEPENTINGAN DINAS TIDAK UNTUK DIPERJUALBELIKAN MEDIA informasi PERPAJAKAN UNTUK DOKTER SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
medika MEDIA informasi PERPAJAKAN UNTUK DOKTER SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK BUKU INI UNTUK KEPENTINGAN DINAS TIDAK UNTUK DIPERJUALBELIKAN SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK Assalamu alaikum Warahmatullahi
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 14/PJ/2013
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 14/PJ/2013 TENTANG BENTUK, ISI, TATA CARA PENGISIAN DAN PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pajak Pratama Bandung Kares di bagian Seksi Pelayanan, dalam
BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melakukan kegiatan kuliah kerja praktek di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Kares di bagian Seksi Pelayanan,
Lebih terperinciSURAT PEMBERITAHUAN (SPT) DAN BATAS PEMBAYARAN PAJAK
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) DAN BATAS PEMBAYARAN PAJAK Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT) Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau
Lebih terperinciATURAN UMUM PENENTUAN PAJAK TERUTANG
ATURAN UMUM PENENTUAN PAJAK TERUTANG PTKP (DIGUNAKAN KONDISI PADA AWAL TAHUN) PENENTUAN PTKP TAHUN 29 KETENTUAN PAJAK PROGRAM INI URAIAN STATUS PTKP PER BLN TANGGUNGAN PTKP PER BLN TIDAK KAWIN TK 1,32,
Lebih terperinciProsedur Pelaporan SPT Tahunan Orang Pribadi Pada KPP Pratama Jakarta Koja
Prosedur Pelaporan SPT Tahunan Orang Pribadi Pada KPP Pratama Jakarta Koja Nama : Eko Prasetyo NPM : 52213838 Program Studi : D III Manajemen Keuangan Pembimbing : Dr. Sri Murtiasih LATAR BELAKANG Pajak
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. menurut Rochmat Soemitro, seperti yang dikutip Waluyo (2008:3)
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pengertian pajak memiliki dimensi atau pengertian yang berbeda-beda menurut Rochmat Soemitro, seperti yang dikutip Waluyo (2008:3) menyatakan
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 (SPT TAHUNAN PPh PASAL 21) (SPT 1721 beserta lampiran-lampirannya)
Lebih terperinciSUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PAJAK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN BAB I KETENTUAN UMUM.
SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PAJAK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN BAB I KETENTUAN UMUM Dalam Undang-undang ini, yang dimaksud dengan : Pasal 1 1. Wajib Pajak adalah
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (UU KUP)
SUSUNAN DALAM SATU NASKAH DARI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH TERAKHIR DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
FORMULIR 1771 KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERHATIAN : SEBELUM MENGISI, BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK
Lebih terperinciSURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN
Perhatian Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (7) UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU Nomor 16 Tahun 2000, apabila SPTMasa yang Saudara sampaikan tidak ditandatangani
Lebih terperinciKelompok 3. Karina Elminingtias Ni Putu Ayu A.W M. Syaiful Mizan
Kelompok 3 Karina Elminingtias Ni Putu Ayu A.W M. Syaiful Mizan Pajak penghasilan, subjek, objek pajak dan objek pajak BUT Tata cara dasar pengenaan pajak Kompensasi Kerugian PTKP, Tarif pajak dan cara
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN. Nomor : SE-42/PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak; 2. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak; 3. Para Kepala Kantor Pelayanan, Penyuluhan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mengubah: UU 6-1983 lihat: UU 9-1994::UU 28-2007 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 126, 2000 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN Pengertian Pajak Penghasilan
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pajak 3.1.1 Pengertian Pajak Menurut UU KUP Tahun 2009 pasal 1 ayat 1 Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pajak. Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terlihat bahwa salah satu sumber penerimaan negara adalah bersumber dari sektor
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK
KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK Para Pemungut PPN yang terhormat, Setiap bulan setelah Masa Pajak berakhir, Pemungut PPN harus melaksanakan kewajiban untuk melaporkan kegiatan pemungutan PPN yang
Lebih terperinciKementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak. Sosialisasi. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi. Tahun Pajak 2014 PJ.091/KUP/S/009/
Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Sosialisasi SPT Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Tahun Pajak 2014 PJ.091/KUP/S/009/2015-00 Dasar hukum Gambaran Umum SPT 1770-S Dasar Hukum Peraturan
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
SUSUNAN DALAM SATU NASKAH DARI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH TERAKHIR DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG
Menimbang : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-103/PJ/2011 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-103/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PENERIMAAN DAN PENGOLAHAN SURAT PEMBERITAHUAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk lebih memberikan kemudahan dan kejelasan bagi masyarakat dalam memahami
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
SUSUNAN DALAM SATU NASKAH DARI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH TERAKHIR DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciSURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN
DEPARTEMEN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Nama Pemungut : Alamat : No. Telp : Usaha : SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku
Lebih terperinciNama :... (1) NPWP :... (2) Alamat :... (3) Daftar Jumlah Penghasilan dan Pembayaran PPh Pasal 25. Peredaran Usaha (Perdagangan) Alamat
Lampiran I Nama :... (1) NPWP :... (2) Alamat :... (3) Daftar Penghasilan dan Pembayaran PPh Pasal 25 No. NPWP tempat usaha/ gerai (outlet) KPP Lokasi Alamat Peredaran Usaha (Perdagangan) Penghasilan Penghasilan
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah gugatan terhadap Keputusan Tergugat Nomor
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk lebih memberikan kemudahan dan kejelasan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23 PT. AMK merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa ekspor impor barang. Kewajiban perpajakan PT.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. karangan Prof. Dr. Mardiasmo (2011:1) pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perpajakan. Menurut Prof. Dr. H. Rachmat Soemitro, S.H yang dikutip dalam buku karangan Prof. Dr. Mardiasmo (2011:1) pajak adalah iuran rakyat
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinci