BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian"

Transkripsi

1 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun hasil-hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topik penelitian yaitu tentang sistem informasi pada perguruan tinggi dengan mengadopsi implementasi ERP. Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan Sabau, dkk (2009), dimana mereka melakukan penelitian mengenai penerapan sistem ERP pada Universitas Rumania, analisis dilakukan dengan menggunakan metode SWOT. Universitas Rumania harus melengkapi diri dengan sistem informasi yang proses pengelolaannya berorientasi terintegrasi, namun tetap fleksibel dalam hal konfigurasi dari proses yang sama. Hasilnya menunjukkan bahwa solusi ERP adalah paket yang sangat kompleks, untuk itu perlu berhati-hati dan diperlukan kerangka yang tepat untuk menerapkannya. Okunoye, dkk (2008) menyajikan penelitian mengenai pengaruh stakeholder terhadap penerapan implementasi ERP pada sebuah universitas di Mid-West USA, dengan metode wawancara, observasi dan history review dokumen, penelitian ini menemukan bahwa kerjasama antar end user merupakan komponen terpenting dalam pelaksanaan implementasi ERP dengan dukungan dari manajemen.

2 8 Sa adi dan Suhardi (2006) dalam penelitiannya melakukan pengukuran kinerja penerapan sistem ERP di universitas dengan metode IT-Balanced Scorecard, dimana metode pengukuran tersebut bertujuan untuk menyusun suatu rencana strategis penerapan sistem ERP pada institusi pendidikan tingkat tinggi atau universitas. Pada penelitian mengenai perancangan sistem informasi akademik yang dilakukan oleh Choldun (2006), mengemukakan bahwa terminologi ERP dapat diadopsi dalam perancangan sistem informasi akademik, dengan ERP perguruan tinggi dapat menghasilkan perbaikan berkelanjutan dari aktivitas dan penyediaan sumber daya internal. Penelitian Somarajan, dkk (2008) mengenai perencanaan dan implementasi sistem ERP pada 30 Universitas di Amerika Serikat. Somarajan, dkk melakukan pengamatan terhadap tingkat keberhasilan implementasi ERP pada universitas yang menghasilkan pedoman-pedoman yang dapat memberikan wawasan ketika akan membuat perencanaan dan implementasi sistem ERP pada Universitas. Perbandingan dengan penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

3 9 Komponen Penelitian Judul Asahar Johar dan Suharto Analisis dan Tabel 2.1 : Perbandingan Penelitian Terdahulu Penulis Somarajan, dkk R. Choldun Ibnu Muh Sri Anardani Planning and Perancangan Sistem Analisa dan Perancangan Penelitian Perancangan Sistem Implementation of an Informasi Akademik Sistem Informasi Berbasis Informasi Akademik ERP system dengan ERP (Enterprise Resource Universitas Bengkulu in a University in USA: Mengimplementasikan Planning) pada IKIP PGRI dengan pendekatan Some Insights and ERP Madiun berorientasi Objek Guidelines Lokasi Penelitian Universitas Bengkulu University in USA Politeknik Pos Indonesia, Bandung, Indonesia IKIP PGRI Madiun

4 10 Komponen Penelitian Metode dan Asahar Johar dan Suharto 1) Historical Document Penulis Somarajan, dkk R. Choldun Ibnu Muh Sri Anardani Observasi terhadap 1. Value Chain Internal 1. Metode SWOT Alat Review beberapa Universitas di Porter 2. Value Chain Porter Penelitian 2) Pendekatan Object USA yang menerapkan 2. Metode Adaptasi 3. Metode PEST Oriented sistem ERP Siklus ERP 3) Wawancara 4) Observasi

5 11 Komponen Penelitian Asahar Johar dan Suharto Penulis Somarajan, dkk R. Choldun Ibnu Muh Sri Anardani Kesimpulan Adanya dokumen Menemukan teori Three 1.Terminologi ERP dapat Penelitian analisis tersebut, maka Environments, bahwa diadopsi dalam ketika ada perubahan penerapan sistem ERP di perancangan sistem terhadap aturan sistem Universitas dipengaruhi informasi akademik di akademik yang telah oleh Test, Train, Politeknik Pos dibentuk, mudah Production. Indonesia dilakukan modifikasi 2.Dokumen perancangan dan pengembangan yang dihasilkan dapat sistem akademik. digunakan sebagai evaluasi standard internal.

6 Landasan Teori Sistem Informasi Konopka dan Korrapati (2006) menyebutkan bahwa sistem informasi seperti proses siklus hidup diawali dari lahir, berkembang dan akhirnya pensiun atau di daur ulang. Semua informasi dan akses data yang tersedia dapat dilihat sebagai bahan pertimbangan. Sistem Informasi adalah sebuah kerangka kerja yang membantu manajer dan tenaga ahli dalam mengolah data (Lee, 2006). Degkwitz dan Schirmbacher (2008) menyebutkan bahwa beberapa universitas di Jerman mulai menyiapkan sistem informasi manajemen, yaitu sebuah sistem manajemen terpadu yang saling bekerjasama memberi dukungan akademis di bidang informasi, komunikasi dan pelayanan publik. Jika kita mempertimbangkan perguruan tinggi dalam hal pengelolaan informasi terintegrasi maka dapat dirumuskan lima kategori dasar, yaitu: (1) Hubungan antara data, informasi dan pengetahuan. (2) Membuat informasi dan menyimpan dalam pengarsipan. (3) Pengendalian dan menjaga informasi. (4) Manajemen strategis, informasi taktis dan operasional. (5) Desain komunikasi proses. Sebuah lembaga pendidikan tinggi merupakan sistem yang kompleks, Vysochin dan Pitelinskii (2009) menyatakan bahwa didalam sistem informasi perguruan tinggi terdiri atas berbagai arus informasi yang berbeda dalam satu sirkulasi akibatnya proses seperti merancang kurikulum pendidikan, jadwal kelas dan pengembangan biaya pendidikan membutuhkan waktu dan usaha karena

7 13 proses ini tidak cukup terkomputerisasi dan biasanya dilakukan secara manual. Situasi demikian memerlukan pengembangan sistem manajemen dengan bantuan komputer yang meningkatkan dan mengoptimalkan kegiatan staff universitas. Ismail (2010) menyatakan bawa perangkat lunak sistem informasi perguruan tinggi mampu meningkatkan manfaat administrator universitas. Pemodelan dan integrasi kerangka kerja yang disajikan sistem informasi adalah menyediakan lingkungan yang dinamis bagi organisasi dan mengakomodasi kebutuhan sistem perangkat lunak yang berbeda ( Neaga dan Harding, 2005). Sitem informasi menurut Christian, dkk (2010) adalah sebagai integrasi suatu cara terorganisir mengumpulkan, memasukkan, dan memroses data, mengendalikan, dan menghasilkan informasi dengan berbasis proses manual atau komputer untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi Enterprise Resource Planning ( ERP ) Turban dan Volonino (2010) dalam bukunya menyebutkan bahwa Enterprise Resources Planning (ERP) adalah salah satu tools yang paling sukses untuk mengatur rantai pasok khususnya pada bagian internal dan merelasikan aktivitas internal. Perangkat lunak ini mengintegrasikan rencana manajemen dan semua sumber daya yang ada didalam perusahaan. Park dan Kusiak (2005) menyebutkan bahwa ERP dioperasikan sebagai proses integrasi yang direncanakan dengan demikian mampu menyediakan informasi real-time dengan tingkat yang diinginkan, sistem pendukung terpusat

8 14 yang terkoordinasi diperlukan untuk membantu pengguna ERP dan administrator menemukan masalah, melakukan validasi dan verifikasi, serta memelihara proses integrasi ERP dengan konsistensi yang besar. Vandaie (2006) mendefinisikan bahwa ERP adalah sistem yang fokus pada integrasi fungsi bisnis dengan memfasilitasi arus informasi diseluruh lini bisnis melalui garis-garis proses bisnis yang melintasi batas departemen. Dijalankan pada database tunggal dan memungkinkan berbagai departemen untuk berbagi informasi dan berkomunikasi satu sama lain. Vilpola (2009) menyebutkan sebuah sistem Enterprise Resource Planning (ERP) biasanya didasarkan pada database dan mencakup seluruh proses bisnis, misalnya, pemesanan, proses produksi dan logistik. Penggunaan sistem ERP harus otomatis dan real time. Quiescenti, dkk (2006) mengatakan bahwa pada dasarnya sistem ERP melakukan pertukaran data dengan pusat database yang berisi semua informasi tentang organisasi untuk mengelola semua kegiatan perusahaan melalui perangkat lunak mandiri, sementara database terus-menerus memperbarui, dengan demikian semua kegiatan terhubung dan berinteraksi secara bersamaan. Gattiker (2007) mendefinisikan bahwa ERP adalah sistem terpadu yang memungkinkan terjadinya integrasi. Samaranayake (2009) menyebutkan bahwa sistem ERP adalah sistem informasi yang mengajukan pendekatan terpadu untuk proses integrasi, otomatisasi, dan optimasi proses bisnis. Amid, dkk (2010) menyatakan ERP adalah sistem untuk menciptakan efektivitas organisasi yang kompleks dan luas.

9 15 Enterprise Resources Planning (ERP) adalah tools yang merelasikan aktivitas internal yang dapat membantu mempertahankan efisiensi manajemen (Ng Pui dan Gable, 2010). ERP adalah sistem yang selalu mengalami perubahan karena mampu mengikuti pertumbuhan kebutuhan bisnis, maka setiap organisasi yang mengadopsi sistem ERP harus fokus (McGaughey dan Gunasekaran, 2007) Enterprise Resource Planning pada Perguruan Tinggi ERP pada perguruan tinggi menurut Choldun.(2006) adalah perencanaan strategis yang dijabarkan dalam bentuk yang lebih operasional, yaitu dalam perencanaan fungsional (keuangan, sumber daya manusia, kegiatan belajar mengajar, promosi, dll), dimana perencanaan fungsional harus dibuat dengan mengacu pada standar internal dan sumber daya yang ada. Abugabah dan Sanzogni (2010) menyebutkan bahwa akademik dan staff umum berinteraksi dengan kegiatan kelembagaan inti melalui ERP, dimana siswa bisa mendapatkan informasi lebih lanjut dan lingkungan E-learning yang lebih baik. Pollock dan Cornford (2004) menyatakan bahwa ERP pada Perguruan Tinggi adalah sebagai sarana menggantikan sistem manajemen dan sistem administrasi yang ada, dimana sistem ini fokus pada bagaimana cara pengembangan, implementasi dan penggunaan fungsionalitas perguruan tinggi. Menurut Somarajan,dkk (2008) ERP pada perguruan tinggi adalah sistem yang memberikan dukungan yang komprehensif dari kegiatan administrasi

10 16 universitas untuk sumber daya yang dimilkinya dalam rangka memberikan layanan yang lebih baik untuk fungsional unit Value Chain Porter Pudjadi,dkk (2007) menyatakan bahwa analisa Value Chain ( rantai nilai ) Porter ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja aktifitas - aktifitas bisnis dalam perusahaan serta meningkatkan nilai tambah dari hubungan antara aktifitas tersebut. Rantai nilai berfungsi untuk mengidentifikasi entitas bisnis tiap-tiap area fungsi utama dari enterprise yang memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap keseluruhan keuntungan perusahaan ( Rumapea dan Surendro, 2007). Gambar Value Chain Michael Porter Proses identifikasi entitas bisnis dari suatu organisasi terdiri dari 2 bagian yaitu: 1) Primary activities : merupakan aktivitas utama organisasi, terdiri atas: 1. Inbound logistic : aktivitas yang berhubungan dengan penanganan material sebelum digunakan.

11 17 2. Operations : aktivitas yang berhubungan dengan pengolahan input menjadi output. 3. Outbound logistic: aktivitas yang dilakukan untuk menyampaikan produk ke tangan konsumen. 4. Marketing and sales : aktivitas yang berhubungan dengan pengarahan konsumen agar tertarik untuk membeli produk. 5. Service : aktivitas yang mempertahankan atau meningkatkan nilai dari produk. 2) Support activities 1. Firm Infrastructure : terdiri dari departemen-departemen/fungsifungsi (akuntansi, keuangan, perencanaan, dsb) yang melayani kebutuhan organisasi dan mengikat bagian-bagiannya menjadi sebuah kesatuan. 2. Human Resources Management : pengaturan Sumber Daya Manusia mulai dari perekrutan, kompensasi, sampai pemberhentian. 3. Tecnology Development : pengembangan peralatan, software, hardware, prosedur, didalam transformasi produk dari input menjadi output. 4. Procurement : berkaitan dengan proses perolehan input/sumber daya.

12 Metode Analisa SWOT Secara konsep, manajemen strategi dimulai dengan penyesuaian perusahaan terhadap lingkungan kepada kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari perusahaan tersebut, atau yang dikenal dengan analisis SWOT yaitu mengidentifikasikan faktor internal perusahaan sebagai kekuatan dan kelemahan, sedangkan faktor eksternal perusahaan sebagai peluang dan ancaman ( Nurhayati, 2009). Menurut Pudjadi, dkk (2007) analisis SWOT menaruh perhatian pada unsur unsur Strengths, Weaknesses, Opportunities & Threats, yang bertujuan agar perusahaan mampu mengenali dan menggunakan kekuatan kekuatan yang dimilikinya untuk mengeksploitasi peluang-peluang positif yang ada serta memperbaiki kelemahan dan mengatasi ancaman yang muncul. HELPFUL HARMFUL INTERNAL Strengths Weaknesses EXTERNAL Opportunities Threats Gambar Matriks Analisis SWOT

13 19 Proses analisis SWOT dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: 1) Lingkungan Internal, merupakan lingkungan di dalam perusahaan yang sangat berpengaruh dan menentukan terhadap perencanaan strategi yang akan diformulasikan. 1. Strengths : Pengidentifikasian terhadap kekuatan organisasi, merupakan dasar bagi pelaksanaan kegiatan perusahaan. 2. Weaknesses : Pengidentifikasian terhadap kelemahan organisasi, muncul sebagai faktor yang membatasi serta mencegah manajeman untuk merealisasikan potensi yang sesungguhnya. 2) Lingkungan External : faktor yang berda diluar kendali lingkungan perusahaan. 1. Opportunities : menunjukkan kondisi lingkungan yang kita harapkan mempunyai dampak yang menguntungkan bagi manajemen. 2. Threats : menunjukan kekuatan yang datang dari lingkungan eksternal yang menimbulkan kerugian bagi manajemen seperti merugikan dalam pelaksanaan program kerja, mencegah pencapaian sasaran atau merusak strategi yang telah ditetapkan sebelumnya Metode PEST Menurut Pudjadi, dkk (2007) analisa PEST adalah kajian tentang Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi umum dimana hubungan diantara semua kekuatan ini secara sigfinikan mempengaruhi semua produk, jasa, pasar dan organisasi di

14 20 dunia. Oleh karena itu perusahaan harus mampu mengembangkan misi dan mendesain strategi untuk mencapai jangka panjang. Analisa PEST digunakan untuk menganalisis lingkungan luar yang mempengaruhi kegiatan bisnis dilihat dari aspek politik, ekonomi, sosial dan teknologi (Sunarto dan Hasibuan, 2007) Perancangan Perangkat Lunak Perancangan perangkat lunak digunakan untuk mewakili model perangkat lunak yang menggambarkan aliran data, fungsi dan behavior. Perancangan perangkat lunak menyediakan secara detail arsitektur perangkat lunak, antarmuka dan komponen-konponen yang diperlukan untuk implementasi sebuah sistem informasi ( Pressman, 2010 ). Component Level Design Interface Design Architectural Design Data/ Class Design Gambar Model Desain Perangkat Lunak

15 21 Elemen elemen aliran informasi selama proses perancangan perangkat lunak adalah: 1) Component Level Design, perubahan dari elemen struktur perangkat lunak menjadi elemen prosedur perangkat lunak. 2) Interface Design, menggambarkan bagaimana perangkat lunak berkomunikasi dengan sistem dan pengguna 3) Architectural Design, mendefinisikan hubungan antara struktur elemen perangkat lunak, merupakan framework dari computer based system. 4) Data/Class Design, merupakan struktur data yang diperlukan dalam inplementasi sistem perangkat lunak Konsep Unified Modeling Language (UML) Sani, dkk (2009) menyatakan bahwa konsep UML telah menjadi bahasa universal untuk pemodelan sistem yang bertujuan mewakili berbagai jenis dan model yang berbeda dengan tujuan yang sama baik dalam bahasa pemrograman atau bahasa alami. Unified Modelling Language (UML) merupakan keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya untuk sistem yang dibangun dengan menggunakan pemrograman berorientasi obyek (Yulia dan Rostianingsih, 2008). Diagram-diagram yang terdapat pada UML adalah:

16 22 1) Diagram untuk desain dan kebutuhan : Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, Object Diagram, Sequence Diagram, Collaboration Diagram, State Diagram. 2) Diagram untuk organisasi : Diagram Package. 3) Diagram untuk implementasi yaitu Component dan Deployment Diagram UML merupakan suatu bahasa standar yang digunakan untuk menspesifikasikan, memvisualisasi, mengkonstruksi serta mendokumentasikan suatu software sistem yang berbasis objek (Heripracoyo, 2009) Use Case Diagram Sebuah use case diagram digunakan untuk menjelaskan kebutuhan dari sisi pengguna (user), fungsi yang dilakukan oleh sistem dan bagaimana pengguna berinteraksi dengan sistem tersebut (Yulia dan Rostianingsih, 2008). Diagram use case menggambarkan interaksi antara aktor dengan sistem (Pressman, 2010). Use case specification yang digunakan dalam pembuatan diagram use case adalah: 1) Use case name, nama aktivitas dari use case yang menggunakan kata kerja. 2) Brief description, menjelaskan tujuan dari pembuatan use case tersebut. 3) Basic flow, menjelaskan interaksi antara aktor dengan sistem untuk mencapai tujuan dari use case dalam kondisi tanpa halangan. 4) Alternative flow, menjelaskan interaksi antara aktor dengan sistem untuk mencapai tujuan dari use case dalam kondisi ada masalah pada sistem, misal salah input kode pegawai, sehingga sistem error.

17 23 5) Pre-condition, menjelaskan syarat utama yang harus dipenuhi sebelum use case dimulai. 6) Post-condition, menjelaskan perubahan kondisi akibat proses use case yang telah selesai dijalankan. Gambar Simbol Notasi Use Case Diagram Activity Diagram Dari setiap use case pada use case diagram dibuat sebuah activity diagram untuk menggambarkan komunikasi yang terjadi antara actor dengan sistem (Yulia dan Rostianingsih, 2008). Menurut Christian, dkk (2010) activity diagram adalah diagram yang menunjukkan langkah-langkah aktivitas dalam sebuah proses Class Diagram Christian, dkk (2010) menyatakan bahwa Class diagram adalah diagram yang digunakan untuk dokumen, berupa tabel untuk sistem informasi yang menjelaskan hubungan dan atribut dari tabel tersebut. Elemen dalam class diagram terbagi menjadi: 1) Dependency, ketergantungan antar class.

18 24 2) Assosiation, menggambarkan satu object bisa berhubungan dengan beberapa object (multiple) dan satu class menjadi bagian dari class lainnya (aggregation). 3) Generalization, satu class menjadi bagian dari superclass dari class yang lain. Class Diagram menggambarkan class-class yang perlu dibuat dalam perancangan sistem berorientasi obyek (Yulia dan Rostianingsih, 2008). Berikut ini adalah gambar untuk notasi class diagram: Gambar Notasi Class Diagram Object Diagram Object Diagram merupakan salah satu jenis UML yang bertugas untuk dokumentasi dan spesifikasi model sistem, menunjukkan relation antara objectobject yang kompleks (Heripracoyo, 2009). Notasi untuk Object Diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

19 25 Gambar Notasi Object Diagram Sequence Diagram Penjelasan rinci urutan dari suatu proses yang dilakukan sistem sesuai dengan tujuan use case, sequence diagram ini akan dijadikan pedoman dalam pembuatan implemenatsi sistem (Pressman, 2010). Sequence diagram bertugas membuat konstruksi sistem yang berbasis object (Heripracoyo, 2009). Notasi untuk object diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar Notasi Sequence Diagram

20 Konsep Object Oriented Analysis and Design (OOAD) Object Oriented Analysis (OOA) Menurut Sani, dkk (2009) pada tahap analisa ini terjadi proses mentransfer masalah dari fakta-fakta ke dalam sistem, bagaimana pengguna menggunakan sistem dan apa yang dibutuhkan oleh pengguna. Langkah-langkah yang diterapkan dalam analisa ini adalah: 1) Mengidentifikasi pengguna yang akan menggunakan sistem. 2) Membuat model proses dengan UML diagram. 3) Membuat use case untuk mendapatkan gambaran apa yang pengguna bisa lakukan. 4) Mengembangkan diagram interaksi untuk mengetahui urutan eksekusi sistem. 5) Membuat static class diagram, untuk mengidentifikasi class, relationship, attribute dan method. Langkah-langkah analisa OOA dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar Proses Object Oriented Analysis Object Oriented Design (OOD) Istilah Pendekatan objek mulai dikenal pada awal tahun 1967, melalui bahasa pemrograman yang bertujuan sebagai pemodelan atau simulasi yang

21 27 bernama simula. Simula adalah bahasa pertama yang menggunakan metodologi pendekatan objek yang didalamnya sudah memiliki konsep dan prinsip dasar pendekatan objek (Weli, 2006). Menurut Sani, dkk (2009) proses OOD terdiri dari beberapa aktivitas yaitu: 1) Desain kelas, atribut, method dan struktur a. Melengkapi UML class diagram 2) Desain access level a. Menyederhanakan class dan relationship. Bertujuan untuk mengeluarkan redundant class. b. Menjelajahi semua class untuk melihat apakah bisa di drop atau digabung dengan class lain 3) Desain display level a. Mengembangkan prototype untuk tampilan. Gambar Proses Object Oriented Design

BAB III Landasan Teori

BAB III Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan tidak lepas dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan untuk bahan perbandingan dan kajian.adapun dari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. IKIP PGRI Madiun yang telah dibuat, maka dapat disimpulkan: ERP pada IKIP PGRI Madiun di masa yang akan datang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. IKIP PGRI Madiun yang telah dibuat, maka dapat disimpulkan: ERP pada IKIP PGRI Madiun di masa yang akan datang. 211 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisa dan perancangan Sistem Informasi Berbasis ERP pada IKIP PGRI Madiun yang telah dibuat, maka dapat disimpulkan: 1. Hasil dari analisa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat diantara perguruan-perguruan tinggi di

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat diantara perguruan-perguruan tinggi di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat diantara perguruan-perguruan tinggi di Indonesia mendorong perguruan tinggi untuk memberikan pelayanan yang sebaikbaiknya, termasuk

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

Kebutuhan dan Spesifikasi Perangkat Lunak

Kebutuhan dan Spesifikasi Perangkat Lunak Kebutuhan dan Spesifikasi Perangkat Lunak Disusun oleh : Rina Noviana 1 LINGKUP PEMBAHASAN Pengumpulan Kebutuhan Perangkat Lunak - Mengumpulkan Data mengenai analisa sistem dan masalah nya Teknik Pemodelan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERTAMA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERTAMA DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERTAMA... i HALAMAN JUDUL KEDUA... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii LEMBAR TANDA LULUS MEMPERTAHANKAN TUGAS AKHIR iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... v ABSTRAK... vi KATA

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Landasan Teori 3.1.1. Program Studi Sarjana Program ram studi merupakan penataan program akademik bagi bidang studi tertentu entu didedikasikan k untuk menguasai, memanfaatkan,

Lebih terperinci

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh Review Rekayasa Perangkat Lunak Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id Software Process Sekumpulan aktivitas, aksi dan tugas yang dilakukan untuk mengembangkan PL Aktivitas untuk mencapai tujuan umum (komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup kegiatannya diantaranya adalah melakukan pemesanan barang,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Pada penelitian sebelumnya yang berjudul Pengembangan Model Arsitektur Enterprise Untuk Perguruan Tinggi dilakukan pengembangan model arsitektur enterprise untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan APLIKASI RETAIL MINIMARKET MENGGUNAKAN METODE ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ini adalah : 2.1.1 Enterprise

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Sejarah singkat mengenai berdirinya CV. Jadikom ini diawali oleh ide dari 3

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Sejarah singkat mengenai berdirinya CV. Jadikom ini diawali oleh ide dari 3 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di CV. Jadikom. Penelitian difokuskan pada absensi karyawan. 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah singkat mengenai

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: Objek penelitian

Lebih terperinci

Modul 9. Memahami dan menerapkan ERD (Entity Relationship Diagram) dan Normalisasi. Memahami Diagram EER (Enhanced Entity Relatioship Diagram)

Modul 9. Memahami dan menerapkan ERD (Entity Relationship Diagram) dan Normalisasi. Memahami Diagram EER (Enhanced Entity Relatioship Diagram) Modul 9 Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi waktu : Basis Data : III : V : 6 X 45 menit A. Standar Kompetensi Memahami langkah merancang Basis Data B. Kompetensi Memahami dan menerapkan ERD (Entity Relationship

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemakaian teknologi informasi sebagai sarana untuk memperoleh informasi sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemakaian teknologi informasi sebagai sarana untuk memperoleh informasi sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemakaian teknologi informasi sebagai sarana untuk memperoleh informasi sangat banyak diminati masyarakat saat ini. Karena jangkauannya yang luas maka teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Menurut Hasibuan (2013:35) manajemen merupakan ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya alam dan sumber-sumber lainnya secara efisien dan efektif untuk

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, sebuah sistem yang terintegrasi dengan baik diperlukan.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, sebuah sistem yang terintegrasi dengan baik diperlukan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin banyak perusahaan maupun institusi yang berupaya untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi proses bisnis. Dengan semakin berkembangnya sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah sistem yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai karakteristik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, Teknologi Informasi mengalami pengembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu. Teknologi Informasi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. instansi pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini pelayanan kesehatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. instansi pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini pelayanan kesehatan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Tinjauan Pustaka Dalam dunia kesehatan pelayanan merupakan hal terpenting dalam suatu instansi pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini pelayanan kesehatan yang tidak

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.

Lebih terperinci

Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) Unified Modelling Language (UML) Tatik yuniati Abstrak Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Pemanfaatan enterprise Architecture planning (EAP) untuk perencanaan system informasi melibatkan pemahaman dan kejelasan beberapa definisi

Lebih terperinci

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv RINGKASAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

Disain System Berorientasi Objek (Unified Modeling Language) ( Studi Kasus : Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan )

Disain System Berorientasi Objek (Unified Modeling Language) ( Studi Kasus : Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan ) Disain System Berorientasi Objek (Unified Modeling Language) ( Studi Kasus : Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan ) BEDA DFD DAN UML DFD ORIENTASI DATA UML INTERAKSI AKTOR O Kotak/Entitas O, Aktor Entitas

Lebih terperinci

Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut Indonesia

Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut Indonesia PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN SEPEDA MOTOR HONDA MENGGUNAKAN METODE OBJECT ORIENTED ANALISYS DESIGN DENGAN UNIFIED APPROACH (Studi kasus pada PT Anugerah Hasta Mulia) Muhammad Rizal Firdaus 1,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sesuatu hal, data, permasalahan, pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang

BAB II LANDASAN TEORI. sesuatu hal, data, permasalahan, pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Program Aplikasi Menurut Jogiyanto (2001) aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan, pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 64 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Pengertian Sistem Aplikasi Sistem yang akan dibangun merupakan sistem aplikasi mobile web yang bernama Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit. Aplikasi tersebut

Lebih terperinci

SEJARAH UML DAN JENISNYA

SEJARAH UML DAN JENISNYA SEJARAH UML DAN JENISNYA Elya Hestika Asiyah e.hestika@yahoo.com :: http://penulis.com Abstrak UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Sitti Nurbaya Ambo, S.Kom Universitas Gunadarma e-mail : baya_ambo@yahoo.com ABSTRAK Perusahaan membutuhkan adanya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang sedang berjalan Analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML MEMAHAMI PENGGUNAAN UML Reza Kurniawan Reza.kurniawan@raharja.info Abstrak Saat ini sebagian besar para perancang sistem informasi dalam menggambarkan informasi dengan memanfaatkan UML diagram dengan tujuan

Lebih terperinci

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering BPR Tahap 1 (Persiapan) Telaahan Business Process Reengineering (BPR) Tahap 1 - Persiapan Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering Apa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. universitas maka dibutuhkan pula sebuah sistem untuk mendukung proses

BAB 1 PENDAHULUAN. universitas maka dibutuhkan pula sebuah sistem untuk mendukung proses BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya proses pembelajaran di sebuah universitas maka dibutuhkan pula sebuah sistem untuk mendukung proses pembelajaran tersebut. Sistem tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP)

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) Daftar Isi 4.1 Pengantar USDP... 2 4.2 Fase USDP... 2 4.2.1 Fase, Workflow dan Iterasi... 3 4.2.2 Perbedaan USDP dan Siklus Hidup Waterfall... 3 4.2.3

Lebih terperinci

1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c. 1970

1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c. 1970 1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a. 1950 d. 1980 b. 1960 e. 1990 c. 1970 2. Hal penting dalam pengembangan berorientasi objek adalah:... a. Konsep mengidentifikasi dan mengorganisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Gandum Mas Kencana merupakan perusahaan di bidang pabrikasi yang memproduksi bahan makanan untuk keperluan industri, food service dan consumer goods. Produk yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dengan demikian objek yang akan penulis kaji adalah Sistem Informasi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dengan demikian objek yang akan penulis kaji adalah Sistem Informasi BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dengan demikian objek yang akan penulis kaji adalah Sistem Informasi Penyewaan Peralatan Pesta Pada CV.Risha. Penelitian dilakukan di CV.Risha yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti.

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI LATIHAN BELAJAR TENSES DENGAN METODE OBJECT ORIENTED DESIGN

RANCANGAN APLIKASI LATIHAN BELAJAR TENSES DENGAN METODE OBJECT ORIENTED DESIGN Seminar Nasional Teknologi Informasi 2015 RANCANGAN APLIKASI LATIHAN BELAJAR TENSES DENGAN METODE OBJECT ORIENTED DESIGN Qoriani Widayati, Irman Effendy 1) Sistem Informasi Akuntansi, Ilmu Komputer Jl.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Didalam analisis ini akan menjelaskan apa saja proses yang terjadi di SMP Negeri 2 Wanayasa dan mendeskripsikan persoalan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Menurut Ridwan Iskandar Sudayat, penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : voucher elektronik SMS (Short Message Service)

ABSTRAK. Kata kunci : voucher elektronik SMS (Short Message Service) ABSTRAK Pada saat ini penulis melihat banyak distributor voucher elektronik mengalami kesulitan dalam menganalisa dan mendokumentasikan transaksi voucher elektronik yang sudah dilakukan. Perkembangan fitur

Lebih terperinci

Pemodelan Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom

Pemodelan Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom Pemodelan Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses (process modelling) merupakan pusat dari berbagai macam bentuk pemodelan, karena pemodelan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut merupakan diagram alir tahapan penelitian untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Super Shop and Drive: Gambar 3.1 Metodologi Penelitian 83 1 Aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Aplikasi Pengertian aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat terjadi di berbagai bidang tak terkecuali dalam bidang ekonomi dalam hal ini ada kaitannya dengan proses penjualan dan pembelian. Semakin tingginya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu

BAB III LANDASAN TEORI. mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Robert A. Leitch, Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... RINGKASAN... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... RINGKASAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... RINGKASAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

TINJAUAN MENYELURUH SIA. Oleh : Diana Rahmawati

TINJAUAN MENYELURUH SIA. Oleh : Diana Rahmawati TINJAUAN MENYELURUH SIA Oleh : Diana Rahmawati Konsep Dasar Sistem SUATU SISTEM DAPAT DIDEFINISIKAN SEBAGAI SUATU KESATUAN YANG TERDIRI DARI DUA ATAU LEBIH KOMPONEN ATAU SUBSISTEM YANG BERINTERAKSI UNTUK

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan I - 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I Pendahuluan I - 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Masalah Sistem informasi geografis ( SIG ), hingga saat ini, merupakan sistem yang sangat menarik. Sistem ini cenderung selalu dibuat untuk interaktif ini dapat mengintegrasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Menurut Azhar Susanto dalam bukunya Sistem Informasi Management ( hal.18 bag.1 konsep dasar SIM ). Bahwa sistem adalah kumpulan dari subsistem/ komponen/ bagian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kendaraan Bermotor Secara umum pengertian tentang kendaraan bermotor adalah semua jenis kendaraan dimana sistem geraknya menggunakan peralatan teknik atau mesin. Fungsi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Penulis mengadakan objek penelitian

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG Sujono 1), Melati Suci Mayasari 2) 1) Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang 2) Manajemen

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Flowchart

Gambar 4.1 Flowchart BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Algoritma Dalam merancang proses pada Sistem Informasi ini penulis menggunakan Flowchart dan UML sebagai case tool dalam merancang proses yang terjadi di dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada sub bab ini, penulis akan membahas tentang teori-teori dasar yang berkaitan dengan topik tugas akhir, seperti teori mengenai perencanaan strategi sistem informasi

Lebih terperinci

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3.

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

FASE PENGEMBANGAN. MPSI sesi 7 & 8

FASE PENGEMBANGAN. MPSI sesi 7 & 8 FASE PENGEMBANGAN MPSI sesi 7 & 8 Fase Pengembangan Pelaksanaan pekerjaan pengembangan ini pada dasarnya adalah membangun sistem informasi dengan deliverables berupa software dan bagianbagian pendukungnya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda dalam mencapai setiap misi dan tujuannya. Budaya organisasi merupakan kumpulan nilai-nilai yang membantu anggota organisasi

Lebih terperinci

PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH (KELAS 5 B)

PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH (KELAS 5 B) PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH 09560018 (KELAS 5 B) LABORATORIUM RPL PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS Tahun 2014/ Komunikasi Paket Keahlian

LEMBARAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS Tahun 2014/ Komunikasi Paket Keahlian PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMK NEGERI 1 WONOSOBO Jl. Bhayangkara 12 Telp./ Fax. 321219/ 325073 Wonosobo 56300 website : www.smkn1-wnb.sch.id email : info@smkn1-

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan teknologi saat ini, teknologi dapat dimanfaatkan dalam mendukung salah satu kegiatan utama Tri Dharma Perguruan tinggi yaitu Penelitian. Proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Tahap analisis sistem merupakan salah satu usaha mengidentifikasi kebutuhan dan spesifikasi sistem yang akan diciptakan. Di dalamnya

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Tahapan Penelitian dan Pengembangan Sistem Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu: (1) Analisis

Lebih terperinci

PERANCANGAN ARSITEKTUR PERANGKAT LUNAK DENGAN METODE UML PADA DISAIN PENAMPANG RANGKA BATANG BAJA. Kamaludin 1

PERANCANGAN ARSITEKTUR PERANGKAT LUNAK DENGAN METODE UML PADA DISAIN PENAMPANG RANGKA BATANG BAJA. Kamaludin 1 PERANCANGAN ARSITEKTUR PERANGKAT LUNAK DENGAN METODE UML PADA DISAIN PENAMPANG RANGKA BATANG BAJA Kamaludin 1 1 Program Studi Teknik Sipil, ITENAS - Bandung, Jl. PHH Mustofa 23 Bandung Email: kmldn@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Syarat data:

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Terdapat beberapa penelitian menggunakan metode The Open Group Architecture Framework (TOGAF) terkait perancangan Enterprise Architecture, yaitu: Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Analisis dan Perancangan Analisis atau yang lebih dikenal dengan analisis sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponennya sebagai prasyarat

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMISI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMISI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SAM RATULANGI E-journal Teknik Informatika, Volume 4, No. 2 (2014), ISSN : 2301-8364 1 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMISI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SAM RATULANGI Shalahudin A.P. Djafar 1), Stanley D.S. Karouw

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata,

Lebih terperinci

2.4.4 Activity Diagram... II Sequence Diagram... II Collaboration Diagram... II Implementasi... II PHP...

2.4.4 Activity Diagram... II Sequence Diagram... II Collaboration Diagram... II Implementasi... II PHP... DAFTAR ISI ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR SIMBOL... xii BAB I... I-1 PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Sistem Informasi 2.1.1 SDLC (System Development Life Cycle) Menurut Dennis, Barbara, dan Roberta (2012:6) System Development Life Cycle (SDLC) merupakan proses menentukan

Lebih terperinci

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai metode perancangan yang digunakan dalam membuat perancangan sistem aplikasi pendeteksian kata beserta rancangan design interface yang

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 6 KSI LANJUT ERP (Bagian 1) Pemahaman Enterprise Resource Planning (ERP). Karakter Sistem. Pemahaman Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB VI PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisisa Sistem Web Service Push and Pull Sistem Web Service Push and Pull ini akan dibangun dengan menggunakan Analisis dan Desain berorientasi objek. Analisis dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Jenis program ini mempunyai sifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Jenis program ini mempunyai sifat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Aplikasi Menurut Supriyanto (2005: 117) aplikasi adalah software program yang memiliki aktifitas pemrosesan perintah yang diperlukan untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR SIMBOL... xix

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR SIMBOL... xix DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xviii DAFTAR SIMBOL... xix BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia perindustrian di era globalisasi saat ini semakin ketat dengan kemajuan teknologi informasi. Kemajuan dalam teknologi informasi menjadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dilakukannya penelitian adalah di PT. Perkebunan Nusantara/Pabrik Karung Rosella Baru, Jalan Ngagel Timur 37, Surabaya. Sedangkan waktu

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan pustaka yang digunakan dalam pemodelan Customer Relationship Management. Adapun teori yang akan dijelaskan antara lain adalah Customer

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci