PENGANTAR TEKNIK SAMPLING
|
|
- Dewi Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGANTAR TEKNIK SAMPLING Dalam banyak hal, penelt dhadapkan kepada keputusan untuk dapat menentukan banyaknya elemen yang akan mereka amat. Setap elemen yang terplh dharapkan dapat mewakl objek yang sedang damat. Terkat dengan hal tersebut, seorang penelt selan harus menentukan banyaknya elemen juga harus mengetahu cara mendapatkan elemen tersebut. Teknk samplng secara statstk dapat ddefnskan sebaga berkut. "Teknk samplng adalah suatu teknk untuk menentukan jumlah sampel dan pemlhan calon anggota sampel, sehngga setap sampel yang terplh dalam peneltan dapat mewakl populasnya." Selan tu, teknk samplng juga mencakup proses pengumpulan nformas sepert pengamatan, surve, atau stud dokumentas. Pengertan samplng secara statstk adalah sebaga berkut. Samplng adalah suatu proses memlh sebagan unsur populas yang jumlahnya mencukup secara statstk, sehngga memberkan dampak bahwa dengan mempelajar sampel serta memaham karakterstknya akan dketahu dengan bak nformas mengena keadaan populasnya." Apabla semua anggota populas dplh menjad anggota sampel pengamatan maka proses tersebut dnamakan sensus. Pengamblan sampel menjad pentng, karena dalam banyak kasus penelt tdak mungkn mengamat seluruh anggota populas karena beberapa hal berkut n. a. Sumber daya yang dmlk terbatas. Sumber daya yang dmaksud adalah waktu, tenaga, dan dana. Dengan keterbatasan yang dhadap dalam melakukan peneltan, seorang penelt dharuskan mengambl sampel pengamatan agar a dapat menyelesakan peneltannya. b. Tdak mungkn dapat mengamat seluruh anggota populas Msalkan seorang penelt dmnta mengamat konsumen dar suatu produk "X" yang tersebar dseluruh Indonesa. Maka tdak mungkn penelt tersebut dapat mengamat semua konsumen pengguna produk "X". Untuk kasus sepert n,
2 penelt dharuskan mengambl sebagan dar konsumen produk "X" yang dapat mewakl keseluruhan konsumen. c. Sebagan pengamatan bersfat "merusak" Bagamana jadnya apabla untuk menguj bahwa jeruk yang akan kta bel memlk rasa yang mans, kta harus mencoba terlebh dahulu jeruk-jeruk yang djual pedagang? Melalu lustras tersebut sangat jelas bahwa sensus tdak dapat dlakukan pada kasus d atas. Untuk memerksa rasa dar jeruk yang djual pedagang, cukup dambl sebagan saja untuk duj. Dalam Bab 1 telah djelaskan krtera dar data (sampel) yang bak, yakn a. objektf, maksudnya bahwa sampel yang terkumpul harus sesua dengan keadaan yang sebenarnya, b. representatve, maksudnya bahwa sampel yang terkumpul harus dapat mewakl objek yang damat, c. standard error yang kecl, maksudnya adalah tngkat keteltan dar proses mendapatkan sampel harus tngg atau dengan kata lan kesalahan proses pengamblan sampel kecl, d. relevan, artnya sampel yang terkumpul harus memlk hubungan atau keterkatan dengan masalah yang akan dselesakan. Dalam bab n, penjelasan mengena pengantar teknk samplng akan dfokuskan pada proses menentukan jumlah sampel, proses pemlhan anggota sampel, proses pengumpulan data, dan proses mentransformas data kualtatf menjad data kuanttatf (selanjutnya dsebut proses kuantfkas data). Hal-hal tersebut sangatlah pentng dalam melakukan peneltan dkarenakan alasan berkut. 1. Penentuan jumlah sampel secara statstk akan dapat meyaknkan bahwa nformas terkumpul dperoleh dar jumlah yang sgnfkan terhadap populasnya.. Proses pemlhan anggota sampel yang bak bertujuan agar nformas yang dperoleh dar jumlah sampel yang terbatas dapat dgeneralsaskan untuk dapat melhat karakterstk populas. 3. Proses pengumpulan data yang bak akan sangat membantu dalam mengumpulkan nformas yang selanjutnya akan dolah sebaga data. 4. Proses tranformas akan menjad pentng, karena alat-alat statstk yang selama n dpelajar memerlukan nput data kuanttatf, padahal kenyataannya
3 nformas dperoleh pula dalam bentuk data kualtatf. Oleh karena tu perlu kranya dlakukan proses transformas yang tak lan adalah proses kuantfkas yakn merubah data kualtatf menjad data kuanttatf agar supaya alat-alat statstk yang selama n dpelajar dapat pula dgunakan untuk menganalss data kualtatf. Secara umum, terdapat dua hal yang harus dperhatkan dalam melakukan teknk samplng yakn keteltan dan keakuratan dar sampel yang dperoleh agar tdak bas, karena sampel tersebut merupakan modal yang sangat berharga dalam mengumpulkan nformas dar suatu populas. Pernyataan tersebut dapat dkatakan dengan suatu kasan sebaga berkut : "Tdak mungkn mendapatkan butran emas apabla bongkahan batu yang dolah tdak mengandung emas sama sekal". Tngkat keteltan dan keakuratan nla data selalu dkatkan dengan beberapa sumber kesalahan samplng, sepert berkut n. 1. varas acak. kesalahan spesfkas 3. kesalahan penentuan responden 4. kesalahan ketdaklengkapan respon 5. kesalahan penarkan sampel 6. kesalahan pengukuran 7. kesalahan ketdaklengkapan daftar unsur populas. Teknk Samplng Ukuran besarnya sampel yang harus dambl dalam suatu peneltan selalu saja menjad bahan perdebatan yang menark dalam mengnformaskan suatu hasl peneltan. Terlalu sedkt sampel yang dambl, menyebabkan banyak orang tdak mempercaya kesmpulan yang dambl, akan tetap jka sampel yang dambl sangat besar atau mendekat populasnya, penelt mengalam kendala dengan dana yang harus danggarkan, jumlah tenaga yang harus membantu, dan yang tdak kalah pentng adalah waktu peneltan yang sempt, bahkan terkadang faktor geografs dan faktor-faktor tekns tekns lannya serng menjad kendala dalam setap surve. Oleh karena tu dperlukan suatu cara untuk menentukan jumlah sampel yang tepat agar nformas hasl peneltan dapat dterma secara luas. Masalah yang serng muncul dalam teknk samplng selan penentuan jumlah sampel adalah proses pemlhan
4 sampel dar setap anggota populas. Bagamana cara memlh sampel yang bak, apakah harus kelompok tertentu saja yang dapat dplh sebaga sampel, ataukah semua orang harus damat. Banyaknya dlema ddalam menentukan jumlah sampel dan proses pemlhan sampel, menjadkan teknk samplng sebaga suatu topk tersendr yang dkembangkan secara khusus dalam statstk. Melalu statstk masalah penentuan jumlah sampel dcoba untuk dselesakan secara lebh fleksbel dmana kengnan masyarakat dan kesultan dar penelt menjad bahan pertmbangan d dalamnya. Beberapa faktor yang mempengaruh penelt dalam menentukan jumlah sampel pengamatan adalah masalah yang akan dhadap dan juga jens peneltannya. Varablty dar karakterstk yang akan dukur. a. Derajat kepercayaan [smbol yang dgunakan (1-α )100%] yang dngnkan oleh penelt. b. Power of test (smbol p-value), apabla jens peneltan komparatf. c. Pembatasan waktu pengamatan. Makn banyak unt samplng yang akan dukur makn banyak pula waktu yang dbutuhkan untuk mengukurnya. d. Baya pengamatan. Makn banyak unt samplng yang akan dperlukan maka baya yang harus dsedakan pun semakn banyak. e. Bound of error (BE) adalah besarnya kesalahan terbesar yang dlakukan pada saat melakukan estmas (penaksran). f. Unt observas yang terseda. g. Rencana samplng yang telah drencanakan. Melalu teknk-teknk samplng yang akan dajarkan dharapkan dapat membantu mahasswa dan pengguna lannya dalam menyelesakan tahapan awal dar pengolahan data. Teknk penentuan jumlah dan pemlhan anggota sampel secara statstk dbag menjad dua yakn: 1. Teknk probablty samplng, adalah suatu teknk menentukan jumlah sampel dan pemllhan anggota sampel dengan memperkrakan kemungknan atau peluang dar setap anggota populas yang terplh menjad anggota samplng.
5 . Teknk Non Probablty samplng, adalah teknk-menentukan jumlah sampel dan pemlhan anggota sampel tanpa memperhtungkan nla peluang atau kemungknan terplhnya setap anggota populas. Walaupun demkan, kedua teknk d atas dapat dpaka secara bersamaan dalam suatu peneltan. Masng-masng teknk memlk kelebhan dan kekurangan masngmasng. Msalkan teknk probablty samplng memlk kelebhan dalam menentukan jumlah sampel mnmum yang dapat dambl seorang penelt karena rumusannya cukup jelas. Tetap rumusan tersebut basanya hanya dapat dgunakan apabla banyaknya anggota populas dketahu sejak awal. Apabla banyaknya anggota populas tdak dapat dtaksr dengan cukup bak, msalnya dalam kasus pengamatan terhadap pengunjung pasar tradsonal, maka teknk proballty samplng dapat dgantkan dengan teknk non-probablty samplng. Walaupun demkan teknk non-probablty samplng tdak memberkan rumusan yang jelas dalam penentuan banyaknya sampel pengamatan. Selanjutnya akan djelaskan beberapa teknk probablty samplng dan teknk non probablty samplng adalah sebaga berkut. Teknk Probablty Samplng Sepert telah djelaskan pada alnea sebelumnya, bahwa teknk probablty samplng dapat ddefnskan sebaga berkut. Teknk probablty samplng adalah suatu teknk menentukan jumlah sampel dan pemlhan anggota sampel dengan memperkrakan kemungknan atau peluang dar setap anggota populas yang terplh menjad anggota sampel. Dalam teknk probablty samplng, pemlhan sampel dlakukan secara objektf, dalam artan sampel yang terplh tdak ddasarkan semata-mata pada kengnan penelt, tetap setap anggota populas memlk kesempatan/peluang yang sama untuk dapat terplh sebaga sampel. Dengan demkan dharapkan sampel yang terplh tad dapat dgunakan untuk mempelajar prlaku populas secara objektf pula. Dsampng tu beberapa metode probablty samplng yang dpelajar
6 akan dapat memperkrakan besarnya nla bas dan juga varas dar anggota populas (tdak akan djelaskan lebh lanjut dalam bab n). Selan tu, untuk dapat menggunakan probablty samplng dbutuhkan kerangka sampel (samplng frame) yakn suatu daftar dar unt-unt samplng dalam rangka mendapatkan responden dengan peluang yang telah dketahu sebelumnya. Kebutuhan n berdampak pada tmbulnya baya dan permasalahan-permasalahan lannya yang akan dbahas pada alnea d bawah n. Dengan menggunakan metode alokas Neyma untuk rata-rata populas maka langkah-langkal penentuan banyaknya sampel adalah sebaga berkut: () n = = N dketahu besarnya nla n adalah Z α ( N S ) ( BE ) + Z ( N x S ) α ( 1,645) ( ) ( 850) ( 5) + ( 1,645) ( ) sampel () dengan menggunakan rumus N S n = n= [ N S ] [ N S ] N S 7 Dan dketahu N S = maka dperoleh banyaknya sampel untuk setap strata sebaga berkut : Strata S N N S n Sswa SD Sswa SMP Sswa SMU Mahasswa
7 CLUSTER SAMPLING Apabla populas tersebar dalam beberapa wlayah (cluster) yang masng-masng mempunya cr yang hampr sama, maka salah satu atau beberapa wlayah dapat dplh secara acak sebaga sampel. Msalkan seorang penelt mengamat masalah kemsknan d pedesaan dalam satu kecamatan. Msalkan dalam kecamatan tersebut terdapat 0 desa. Dketahu pula penduduk d beberapa desa mempunya keragaman yang hampr sama dalam banyak hal, bak keragaman dalam hal penddkan, pekerjaan, dan atau penghaslan. Karena setap desa (sebaga cluster) memlk karakterstk yang hampr sama satu sama lan, maka salah satu desa dapat dplh sebaga sampel untuk mewakl desa lannya. Dengan demkan yang dmaksud dengan cluster adalan sebuah unt samplng yang ddalamnya bers unt-unn samplng yang lebh kecl. Metode n tdak memerlukan kerangka samplng, sehngga untuk menentukan responden yang akan dplh jauh lebh mudah ketmbang metode lannya. Tetap dengan adanya keleluasaan dalam menentukan sampel, maka nla samplng error dar pengamatan serngkal cukup besar. Pemlhan sampel secara cluster dapat dlakukan secara bertngkat, msal cluster samplng one stage atau cluster samplng two stage, dan Ian-lan. Msal, cluster stage satu adalah pemlhan banyaknya desa yang akan djadkan daerah pengamatan, sedangkan stage kedua adalah memlh banyaknya RT atau RW d setap desa terplh. Penarkan sampel dalam cluster samplng dlakukan secara acak dan bermbang dengan ukuran sampel dtentukan berdasarkan fracton yang telah dtentukan. Adapun salah satu rumusan dar cluster samplng adalah : n = f. N dmana a. f menyatakan fracton dar tahapan/stage ke- (basanya dtentukan berdasarkan pengamatan sebelumnya, atau kesepakatan dar para ahl) b. n menyatakan ukuran sampel dar tahapan/stage ke- c. N menyatakan banyaknya populas dar tahapan/stage ke-
8 Keuntungan menggunakan cluster samplng adalah rendahnya baya yang harus dkeluarkan ketmbang jka menggunakan metode stratfed random samplng. Sedangkan kelemahan utama dar metode n adalah kurang efsen dalam proses pemlhan anggota sampel dbandngkan metode lannya, karena sub-sub dar setap kelompok yang dtentukan dalam suatu stage dasumskan memlk karakterstk homogen (hampr homogen). Padalah sepert telah djelaskan sebelumnya bahwa dalam konds nyata keadaan n sangatlah sult untuk dperoleh. Mash banyak metode lannya dar teknk probablty samplng sepert Area Samplng, Double samplng, Systematc samplng, rato estmaton, dan mash banyak lag lannya yang tdak dbahas secara khusus dalam dktat n (selengkapnya lhat : Elementary survey samplng oleh Wllam Mendenhall). Selan tu pula ada satu buah rumus yang penggunaannya sudah sangat umum, yakn rumus SLOVIN dmana penentuan jumlah sampel hanya ddasarkan pada banyaknya anggota populas (N) dan tngkat kepercayaan (( 1 α ) loo% saja. Adapun rumusan dar penentuan banyaknya sampel melalu rumus SLOVIN adalah sebaga berkut. N n = 1+ Nα Penggunaan rumus tersebut mengasumskan bahwa nla data akan berdstrbus normal atau hampr normal. Beberapa penelt ada pula yang menggunakan tabel samplng dengan tngkat kepercayaan tertentu ddalam menentukan banyaknya sampel pengamatan yang akan mereka ambl. Setelah sebelumnya kta mempelajar mater yang berkatan dengan pengamblan dan pemlhan sampel melalu teknk probablty samplng, maka selanjutnya akan durakan -teknk lannya yakn teknk non probablty samplng. Teknk Pengumpulan Data Beberapa metode yang telah dkenal luas sebaga suatu teknk untuk mengumpulkan data sepert wawancara, surve yang terdr dar pengamatan (observas) dan kuesoner (angket), serta stud dokumentas. Karena metode pengumpulan data tergantung pada karakterstk data, maka teknk yang dgunakan pun tdak selalu sama untuk setap peubah. Terkadang untuk suatu peubah dapat dgunakan lebh dar satu teknk pengumpulan data dmana teknk
9 yang satu merupakan teknk utama dan lannya merupakan data kontrol/referens tambahan/penunjang. Pengamatan (Observas) Pengamatan (observas) adalah suatu teknk pengumpulan data dmana penelt mencatat setap nformas sesua dengan kenyataan yang mereka alam selama peneltan berlangsung. Pengalaman penelt tersebut dapat terjad berdasarkan melhat, mendengar, dan merasakan yang kemudan dlaporkan seobjektf mungkn. Surve Surve adalah suatu teknk pengumpulan data dengan menggunakan nstrumennstrumen tertentu yang dperoleh dengan memnta tanggapan dar responden. Beberapa cr-cr surve adalah : 1. Dgunakan pada sampel yang basanya dperoleh melalu teknk probablty samplng.. Tanggapan/respons dperoleh langsung dar responden terplh. 3. Surve dlaksanakan pada stuas yang alamah. Basanya responden dkunjung dlokas-lokas tertentu yang telah dplh sebaga lokas surve untuk dmnta keter angan/nf ormas. Pada dasarnya bentuk surve dbag menjad dua wawancara dan penyebaran kuesoner (angket). Wawancara Wawancara adalah bentuk komunkas langsung anta penelt dengan responden. Bentuk nstrumen da wawancara adalah schedule pertanyaan/ pedoma wawancara. Keunggulan dar pengumpulan data melalu wawanca dantaranya adalah 1. Wawancara dapat dlakukan pada setap ndvd tanpa dbatas oleh faktor usa maupun kemampuan membaca, dan lan-lan.. Data yang dperoleh dapat langsung dketahu objektftasnya karena dlaksanakan secara tata; muka. 3. Wawancara dapat dlaksanakan langsung kepada sumbernya yang terplh sebaga sampel.
10 4. Pelaksanaan wawancara dapat lebh fleksbel serta dnams, karena dlaksanakan dengan hubungan langsung antara penelt dengan responden sehngga memungknkan penelt memberkan penjelasan kepada responden apabla terdapat suatu pertanyaan yang kurang dmengert responden. Selan tu, pengumpulan data melalu wawancara memlk beberapa kelemahan, yakn: 1. Karena wawancara dlakukan secara perseorangan maka proses pengumpulan datanya memerlukan waktu, tenaga, dan baya yang cukup tngg terlebh jka jumlah sampelnya besar.. Faktor bahasa, bak dar pewawancara maupun responden sangat mempengaruh hasl atau data yang dperoleh. 3. Serng terjad wawancara yang dlakukan bertele-tele. 4. Wawancara menuntut kerelaan dan kesedaan responden untuk menerma secara bak dan bentuk kerja sama mereka dengan pewawancara. 5. Wawancara menuntut penyesuaan dr secara emosonal (mental-psks) antara pewawancara dengan responden. 6. Hasl wawancara banyak bergantung pada kemampuan pewawancara dalam menggal.mencatat, dan menafsrkan setap jawaban responden. Dlhat dar bentuk pertanyaan yang dajukan, wawancara dbag menjad tga : 1. Wawancara berstruktur, apabla pertanyaan-pertanyaan yang dajukan mengarah pada jawaban dalam pola pertanyaanya.. Wawancara tak berstruktur, apabla pertanyaan-pertanyaan yang dajukan dapat djawab secara bebas oleh responden tanpa terkat pada pola-pola jawaban tertentu. 3. Wawancara campuran, apabla kedua bentuk d atas dgabungkan yakn antara wawancara berstruktur dan tak berstruktur. Penyebaran Kuesoner/Angket Kuesoner atau angket hanya berbeda dalam bentuk penyampaan pertanyaannya. Dalam kuesoner, pertanyaan dsusun dalam bentuk kalmat tanya (pertanyaan terbuka), sedangkan dalam angket, pertanyaan dsusun dalam kalmat pertanyaan
11 dengan krtera jawaban yang telah dsedakan (pertanyaan tertutup). Adapun nstrumen dar penyebaran kuesoner (angket) adalah kumpulan daftar pertanyaan (kuesoner) Keuntungan dar penyebaran kuesoner dantaranya adalah 1. Adanya bentuk pertanyaan baku yang dtanyakan kepada semua responden sehngga memudahkan responden untuk mengsnya dan mempermudah penelt untuk mengolahnya, karena setap responden dberkan pertanyaaan yang sama.. Kuesoner (angket) dapat dgunakan untuk mengumpulkan data dar sejumlah besar responden yang terplh sebaga sampel. 3. Responden dapat dengan leluasa memberkan nformas tanpa adanya pengaruh dar surveyor/penelt. 4. Baya yang dkeluarkan relatf lebh rendah dbandngkan wawancara. 5. Dalam mengs kuesoner (angket), responden dapa memkrkannya dengan bak karena tdak dbatas oleh waktu untuk segera memberkan jawaban begt pertanyaan selesa dajukan (dalam wawancara). Sedangkan beberapa kelemahan proses pengumpulan date melalu penyebaran kuesoner adalah : 1. Pemakaan kuesoner terbatas pada pengumpulan pendapat atau fakta yang dketahu oleh responder (yang tdak dapat dketahu/dperoleh melalu jalan lan).. Pengsan angket serng dlakukan oleh orang lan (bukan responden terplh yang seharusnya mengs). 3. Angket hanya dapat ds oleh orang-orang yang dapat membaca saja (kalangan terbatas). Stud Dokumentas Dokumen adalah catatan tertuls mengena berbaga kegatan atau perstwa pada waktu yang lalu. Semua dokumen yang berhubungan dengan peneltan merupakan sumber nformas yang secara statstk dnamakan data sekunder.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciUKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a
UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini
III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK
BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi
3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V
Lebih terperinciPROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI
JEMI, Vol 1, No 1, Desember 2010 PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI Des Rahmatna, SPd, MSc (Unverstas Martm Raja Al Haj) ABSTRAKSI Peneltan n dmaksudkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.
BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana
Lebih terperinciUJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD
UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj
Lebih terperinciBAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai
3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity
37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun
Lebih terperinciEVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS
EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS Resa Septan Pontoh Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran resa.septan@unpad.ac.d ABSTRAK.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metodolog adalah salah satu faktor yang sangat pentng dalam sebuah peneltan, juga sedkt banyak tergantung pada ketepatan metode yang dgunakan. A. Jens Peneltan Berdasarkan rumusan
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lapangan atau bisa disebut dengan kata field research yakni dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang dlakukan secara langsung d lapangan atau bsa dsebut dengan kata feld research yakn dengan melakukan peneltan dan pengamblan
Lebih terperinciPost test (Treatment) Y 1 X Y 2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.. KERANGKA ANALISIS Kerangka analss merupakan urutan dar tahapan pekerjaan sebaga acuan untuk mendapatkan hasl yang dharapkan sesua tujuan akhr dar kajan n, berkut kerangka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,
BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu cara yang dtempuh untuk mencapa suatu tujuan. Sepert yang dpaparkan oleh Surakhmad (985:3) yatu Metode merupakan cara utama yang dpergunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Sugyono (008:56) menjelaskan metode peneltan deskrptf adalah: Rumusan masalah deskrptf adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam
BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua
Lebih terperinciPENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI
TEKNIK SAMPLING PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI PENDAHULUAN Pendugaan parameter dar peubah Y seharusnya dlakukan dengan menggunakan nformas dar nla-nla peubah Y Bla nla-nla peubah Y sult ddapat, maka
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode
34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel
BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga
Lebih terperinciPEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR
PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:
Lebih terperinciConfigural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk
A. Metode dan Desan Peneltan 1. Metode Peneltan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara lmah yang dgunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam art yang lebh luas,
Lebih terperinciPERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM
PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM 1) Membuat dstrbus frekuens. 2) Mengetahu apa yang dmaksud dengan Medan, Modus dan Mean. 3) Mengetahu cara mencar Nla rata-rata (Mean). TEORI PENUNJANG
Lebih terperinci