CATTARI ARIYA SACCANI
|
|
- Yenny Widyawati Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 CATTARI ARIYA SACCANI
2 Ia yang telah berlindung pada Buddha, Dhamma serta Sangha, akan menjumpai Kebijaksanaan Sempurna, yaitu Empat Kebenaran Mulia. (Dhammapada 190) Empat Kebenaran Mulia tersebut adalah : Hidup adalah dukkha, Penyebab dari dukkha, Terhentinya dukkha dan Jalan untuk menghentikan dukkha. (Dhammapada 191) Perlindungan semacam itu betul-betul aman, perlindungan semacam itu adalah yang tertinggi, dengan perlindungan semacam itu seseorang dapat terbebas dari dukkha (penderitaan). (Dhammapada 192)
3 Pengertian Apa yang dimaksud dengan Cattari Ariya Saccani? Cattari = empat Ariya = mulia Saccani = kebenaran Cattari Ariya Saccani = Empat Kebenaran Mulia
4 Empat Kebenaran Mulia adalah kebenaran yang ditemukan Buddha Sakyamuni dengan kemampuan- Nya sendiri. Apakah Buddha muncul atau tidak kebenaran tetap ada. Buddha-lah yang mengungkapkan hal ini kepada dunia yang gelap. Kesunyataan ini tidak akan berubah karena waktu, sebab mereka adalah kebenaran abadi. Buddha sama sekali tidak dibantu oleh siapapun dalam memahami hal itu. Beliau sendiri menyatakan kebenaran ini tidak terdengar sebelumnya.
5 Empat Kebenaran Mulia merupakan ajaran dari semua Samma Sambuddha Kebenaran terdiri dari 2 macam, yaitu : Sammuti Sacca kebenaran biasa, kebenaran yang digunakan dalamkehidupan sehari-hari, kebenaran yang berlaku di masyarakat dan diterrima sebagai kebenaran karena dibuat berdasarkan kesepakatan. Paramattha Sacca kebenaran mutlak, terlepas dari konsep-konsep biasa
6 Pertama kali diajarkan oleh Buddha di Taman Rusa kepada lima pertapa.
7 Diajarkan oleh Sang Buddha dalam kotbah yang bernama Dhammacakkapavatthana Sutta, terdiri dari : a. Kebenaran Mulia tentang Dukkha b. Kebenaran Mulia tentang Sebab Dukkha c. Kebenaran Mulia tentang Terhentinya Dukkha d. Kebenaran Mulia tentang Jalan Menuju Terhentinya Dukkha
8 Dalam bahasa Pali disebut Dukkha Ariya Sacca Dukkha berasal dari kata du dan kha du berarti tidak menyenangkan, sulit dipertahankan kha artinya kosong Dukkha => sesuatu yang kosong yang tidak menyenangkan Dapat juga diartikan sebagai keberadaan yang menekan/menghimpit.
9 Dalam Dhammacakkappavattana sutta, dijelaskan tentang pengertian dukkha: Jati-dukkha : kelahiran Jara-dukkha : usia tua Byadi-dukkha ; sakit Marana-dukkha; mati Soka-dukkha : sedih Parideva-dukkha : ratap tangis Dukkha-dukkha : pend. jasmani Domanassa-dukkha : pend. batin Appiyehi sampayoga-dukkha: berkumpul dg yang tidak disenangi Piyehi vippayoga-dukkha : berpisah dengan yang dicinta Yampicchan nalabhati-dukkha : tidak tercapai yang dicita-citakan
10 Secara umum, dukkha dapat dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu : a. Dukkha-dukkha (penderitaan yang umum) b. Viparinama-dukkha (akibat dari perubahan) c. Sankhara-dukkha (akibat dari keadaan yang bersyarat)
11 Dukkha-dukkha Dukkha terlihat dalam kehidupan, nyata, dirasakan sebagai derita tubuh atau derita batin, seperti kelahiran, usia tua, kematian, susah hati Viparinama-dukkha Semua perasaan senang dan bahagia adalah tidak kekal, memiliki benih-benih dukkha, cepat atau lambat perasaan senang dan bahagia akanberubah menimbulkan kesedihan. Sankhara-dukkha Manusia adalah kombinasi dari energi jasmani (rupa) dan rohani (nama) yang selalu bergerak yang terdiri dari PANCAKKHANDHA.
12 Dukkha Samudaya Ariya Sacca Kebenaran Mulia tentang Sebab Dukkha Hakikat hidup di 31 alam ditandai oleh suka dan duka yang sifatnya tidak kekal, selalu berubah dan disebut Dukkha. Dukkha disebabkan oleh Tanha. Tanha dapat didefinisikan sebagai : 1) Kehausan atau nafsu keinginan yang tidak ada habis-habisnya 2) Yang menghasilkan kelangsungan kembali dan tumimbal lahir (ponobhavika) 3) Yang terikat oloeh hawa nafsu 4) Yang memperoleh kenikmatan baru di sana sini
13 Jenis-jenis Tanha Tanha dapat digolongkan menjadi 3(tiga) macam, yaitu : a) Kama-tanha b) Bhava-tanha c) Vibhava-tanha
14 Kama Tanha Adalah keinginan nafsu atau kehausan pemuasan pemuasan nafsu indera yang terjadi karena keinginan yang tak pernah berhenti untuk memuaskan nafsu melalui semua indera kita. Mata => melihat objek yang indah, menarik Telinga => mendengar sura yang merdu Hidung => membaui aroma harum dan wangi Lidah => mencecap makanan dan minuman yang rasanya enak Tubuh => merasakan sentuhan yang menyenangkan Pikiran => mengkhayal, membayangkan impian
15 Bhava Tanha Adalah keinginan untuk menjadi hidup, yang didasrkan pada pandangan tentang adanya jiwa yang kekal, bahwa setelah mati kita akan terlahir kembali dengan jiwa yang sama, yang akan tetap ada selamanya. Pandangan kekekalan (attavada)
16 Vibhava Tanha Adalah keinginan untuk tidak menjadi atau hidup lagi, keinginan untuk memusnahkan diri. Keinginan ini muncul karena seseorang selalu menderita dalam hidupnya, yang melihat kehidupan ini dengan pesimistis, bahwa semua yang dialaminya membuatnya kecewa, putus asa, tidak puas dan menderita. Berpendapat bahwa semua masalah dapat diselesaikan dengan kematian. Bahwa setelah kematian tidak ada kehidupan lagi, menggangap kematian adalah akhir dari segalagalanya
17 DUKKHA NIRODHA ARIYA SACCA
18 Dukkha Nirodha Ariya Sacca Artinya Kebenaran Mulia tentang Lenyapnya Dukkha. Lenyapnya Dukkha disebut sebgaai Nibbana Seperti disabdakan oleh Buddha kepada Ananda, Ini adalah tenteram, ini adalah suci, luhur, di mana semua bentuk kamma telah terhenti, gugurnya semualapisan kehidupan, padamnya keinginan napsu (tanha), di sanalah Nibbana. Untuk menyingkirkan dukkha secara total, kita harus menyingkirkan akar dukkha yang disebut Tanha. Dengan demikian, Nibbana juga dapat disebut sebagai dengan istilah Tanhakkaya (padamnya kehausan).
19 Nibbana adalah terhentinya tanha secara total, melepaskan diri, menolak, terbebas dan terlepas dari tanha. Pudarnya benda-benda yang tercipta, terbebas dari semua noda dan terhentinya kekotoran batin, padamnya nafsu keinginan, tidak terpengaruh, terhenti, kesemuanya itulah yang dinamakan dengan Nibbana. Bilamana Dukkha telah lenyap maka tercapailah Nibbana yang menjadi tujuan akhir dari agama Buddha. Bilamana seseorang telah mencapai Nibbana maka ia akan mengalami kebahagiaan kekal, bebas dari kelahiran, penderitaan, umur tua dan kematian, serta batinnya telah bersih dari lobha, dosa dan moha.
20 Beberapa pengertian Nibbana Menurut Abhidhammatasangaha yang terbebas dari Tanha disebut Nibbana Dalam Visudhimagga a. Nibbana adalah kebahagiaan yang terbebas dari kilesa b. Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi Menurut Khuddaka Nikaya Itivuttakka a. Saupadisesa Nibbana : Nibbana dengan adanya sisa b. Anupadisesa Nibbana : Nibbana tanpa adanya sisa upadi digunakan untuk menyatakan: a. Sisa lima kelompok kehidupan (pancakkhanda) b. Perasaan jasmaniah serta perasaan senang atau sakit c. Sisa belenggu-belenggu batin yang belum dihancurkan
21 Menurut Digha Nikaya atthakatha : a. Kilesa Parinibbana : padamnya/ habisnya kilesa b. Khanda Parinibbana : padamnya pancakhandha c. Dhatu Parinibbana : padamnya semua sisa-sisa peninggalan tubuh, relik Sang Buddha Menurut Khuddaka Nikaya, Patika vagga,makna nibbana yang mengacu pada kebebasan (vimokkha) : a. Animitta Nibbana : nibbana yang terbebas dari objek bayangan b. Appnihita Nibbana : nibbana yang terbebas dari objek keinginan c. Sunnata Nibbana : nibbana yang terbebas dari kilesa dan 5 khandha, tidak ada apa-apa yang ketinggalan, habis dan kosong
22 Dukkha Nirodha Gaminipatipada Ariya Sacca Kebenaran Mulia tentang Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha Dikenal juga dengan Ariya Magga, yaitu jalan untuk mencapai keariyaan dan menjadi ariya puggala. Ada juga yang menyebut sebagai majjhima patipada atau jalan tengah. Disebut sebagai jalan tengah karena pada pelaksanaannya untuk mencapai kebahagiaan menghindari dua cara ekstrim.
23 Dua Pandangan Ekstrim Sassata-ditthi yaitu pandangan bahwa kebahagiaan akan tercapai dengan memuaskan napsu-napsu indera. pandangan ini tidak mempercayai adanya sebab akibat perbuatan dan kelahiran kembali, menganggap bahwa kehidupan hanya sekali dan setelah mati tidak ada yang perlu dipertanggungjawabkan. Ucchedda-ditthi yaitu pandagan bahwa kebahagiaan akan tercapai dengan menyiksa diri. menganggap bahwa setelah mati, jiwa seseorang akan hidup kekal abadi di alam berikutnya sehingga jiwa yang dikotori oleh perbuatan jasmani sekarang harus disiksa agar tidak mengotori lagi.
24 Disebut juga sebagai Jalan Mulia berunsur delapan, yang terdiri dari tiga kelompok : Panna Pandangan Benar (samma -ditthi) Pikiran Benar (samma-sankapa) Sila Ucapan Benar (samma-vaca) Perbuatan Benar (samma-kamanta) Penghidupan Benar (samma-ajiva) Samadhi Daya upaya benar (samma-vayama) Perhatian Benar (samma-sati) Konsentrasi Benar (samma-samdahi)
25 Pandangan Benar Adalah pandangan benar yaitu pengetahuan benar tentang empat kebenaran mulia. (Lokuttara Sammaditthi) Pandangan benar akan memastikan kebenaran pikiran dan keselarasan gagasan. Pandangan benar dengan penalaran biasa setelah mempelajari Dhamma akan menyimpulkan bahwa kamma kita sendiri yang mempengaruhi kehidupan kita. Pandangan benar akan keyakinan terhadap hukum kamma (kammassakata sammaditthi) meliputi: kammassaka, kammadayada, kammayoni, kammabandhu, kammappatisarana.
26 Pandangan benar menurut kitab Uparipannassa Kammassakata Sammaditthi : pandangan benar tentang hukum perbuatan Vipassana Sammaditthi : yang timbul setelah penyadaran terhadap Nama dan Rupa Magga Sammaditthi : berupa pengetahuan dalam perenungan objek-objek indera dan batin sebagaimana adanya Phala Sammaditthi : pandangan benar yang menyertai empat tingkat buah yang merupakan hasil dari empat tingkat jalan Pacavekkhana Sammaditthi : pandangan benar berupa renungan yang terjadi dengan sendirinya setelah pencapaian magga dan phala
27 Pikiran Benar * Pikiran yang bebas dari keserakahan nafsunafsu indera, serta bertujuan untuk terbebas dari lingkaran kembali (nekkhamasankappa) Pikiran mulia ini menunjukkan bentuk pikiran-pikiran yang menahan diri untuk tidak dikuasai oleh sifat memuaskan nafsu, juga untuk meninggalkan objek-objek nafsu.
28 Pikiran benar Pikiran yang bebas dari kebencian dan selalu membahagiakan mahluk lain (abhayapadasankappa) Pikiran mulia ini mengarahkan pikiran yang diliputi cinta kasih kepada semua mahluk-mahluk lain, mengharapkan kebahagiaan dan kesejahteraan mereka.
29 Pikiran benar Pikiran yang terbebas dari keinginan untuk mencelakai orang lain dan selalu mengembangkan cita kasih terhadap mahluk lain (avihimsasankappa) Pikiran mulia ini mengarahkan pikiran berdasarkan kasih sayang dengan kemauan untuk membantu orang lain agar terbebas dari penderitaan.
30 Pikiran benar Merupakan hasil dari memahami segala hal apa adanya. Pikiran sangat penting, karena kata-kata dan perbuatan bersumber pada pikiran.
31 UCAPAN BENAR Adalah ungkapan kata-kata yang benar, beralasan, berfaedah dan tepat waktunya. Ucapan benar adalah bebas dari kata-kata dusta, fitnah, makian, kata-kata kasar dan omong kosong. Dalam berbicara seharusnya tidak dikuasai oleh pikiran jahat seperti lobha dan dosa Banyak pembicaraaan sesungguhnya justru menghambat ketenangan dan pemikiran benar yang kadang membawa pada pembicaraan yang salah.
32 Hal-hal yang diperoleh dengan melaksanakan Ucapan benar adalah menghindari hal-hal yang tidak berguna, yaitu : a. Berdusta b. Memfitnah c. Makian d. Omong kosong
33 Perbuatan Benar (samma-kamanta) Adalah perbuatan-perbuatan yang bermanfaat bagi pembuat maupun bagi orang lain Perbuatan benar bertujuan untuk mengembangkan perbuatan yang bersusila, terhormat dan menjauhkan diri dari keributan-keributan, yang berarti : tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berzina. Perbuatan benar berarti mengembangkan kelakuan bermoral, mulia yang dapat diwujudkan dengan melaksanakan Pancasila Buddhis.
34 Pantang membunuh, kita berusaha untuk tidak membunuh manusia maupun binatang. Semua mahluk ingin hidup, memperthankan dan melindungi dirinya, harta, keluarga. Pantang mencuri, dipenuhi apabila kita tidak mengambil barang yang bukan milik kita atau mendapatkan sesuatu karena diberikan oleh pemiliknya. Berzina adalah berhubungan kelamin yang dilarang oleh hukum agama dan hukum negara.
35 Penghidupan Benar (samma-ajiva) Adalah bahwa dalam mencari nafkah tidak melanggar prinsip-prinsip moral, yaitu pekerjaan yang tidak melanggar Pancasila Buddhis. Kita dianjurkan untuk menghindari 5 mata pencaharian yang dapat merugikan orang lain: a. Penipuan b. Ketidaksetiaan c. Penujuman d. Kecurangan e. Memungut bunga yang tinggi
36 Selain itu kita juga harus menghindari 5 (lima) bentuk perdagangan: 1. Senjata 2. Manusia 3. Daging (hasil pembunuhan) 4. Alkohol (minuman keras)/narkoba 5. Racun
37 Daya upaya benar Merupakan faktor yang sangat penting untuk kesuksesan, karena kemalasan merupakan bahaya besar karena merupakan dasar dari kejatuhan dan kehancuran. Daya upaya benar atau usaha benar adalah merupakan semangat untuk maju, dasar dari kemajuan dan ketenangan.
38 Daya upaya benar berarti pengerahan kekuatan kemauan untuk: 1. Dengan sekuat tenaga mencegah munculnya kondisi yang tidak bermanfaat yang belum muncul 2. Dengan sekuat tenaga berusaha untuk memusnahkan kondisi yang tidak bermanfaat yang telah muncul dalam batin 3. Dengan sekuat tenaga berusaha membangkitkan kondisi yang bermanfaat yang belum muncul dalam batin 4. Berusaha keras untuk mempernyata, mengembangkan dan memperkuat kondisi yang bermanfaat yang telah muncul dalam batin.
39 Perhatian benar (samma-sati) Terdiri dari latihan Vipassana Bhavana, melatih diri agar benarbenar sadar, penuh perhatian dan waspada terhadap kegiatankegiatan yang terjadi dalam diri manusia Menyangkut : 1. Kayanupassana satipatthana = perhatian yang didasarkan pada perenungan terhadap tubuh 2. Vedananupassana satipatthana = perhatian yang didasarkan pada perenungan terhadap perasaan 3. Cittanupassana satipatthana = perhatian yang didasarkan pada perenungan terhadap kesadaran 4. Dhammanupassana satipatthana = perhatian yang didasarkan pada perenungan terhadap objek-objek pikiran.
40 Konsentrasi benar (samma samadhi) Adalah cara memusatkan pikiran pada sebuah objek atau suatu perbuatan dengan cara-cara yang benar sehingga batin mencapai tingkatan yang lebih tinggi Samadhi atau konsentrasi pikiran biasanya dikenal dengan sebutan meditasi Konsentrasi menetapkan pikiran pada tempatnya dan membuatnya supaya tidak terganggu. Latihan yang benar dari konsentrasi akan mempertahankan pikiran dalam keadaan seimbang.
41 Manfaat melaksanakan Jalan Mulia Berunsur Delapan Pelaksanaan Jalan Mulia Berunsur Delapan akan melenyapkan sepuluh belenggu yang mengikat manusia dalam lingkaran tumimbal lahir yaitu : 1. Sakkayaditthi kepercayaan akan adanya atta/roh yang kekal 2. Vicikiccha keragu-raguan akan ajaran Sang Buddha 3. Silabataparamasa kepercayaan bahwa dengan mengikuti upacara agama sematamata dapat mencapai kesucian 4. Kamaraga nafsu indria 5. Patigha kebencian 6. Ruparaga keinginan untuk hidup dalam alam halus dengan bentuk 7. Aruparaga keinginan untuk hidup dalam alam halus tanpa bentuk 8. Mana kesombongan, membandingkan pencapaian diri sendiri dengan orang lain 9. Udaccha kegelisahan 10. Avijja ketidaktahuan
42 Manfaat melaksanakan Jalan Mulia Berunsur Delapan Apabila seorang siswa dapat melenyapkan belenggu ke-1, ke-2 dan ke-3 maka ia mencapai tingkat kesucian pertama yang disebut Sotapanna (maksimum terlahir kembali tujuh kali). Apabila dapat melemahkan belenggu ke-4 dan ke-5, maka akan tercapai tingkat kesucian kedua yang disebut Sakadagami (terlahir kembali satu kali). Apabila kedua belenggu tersebut dapat dimusnahkannya, maka ia mencapai tingkat kesucian ketiga yang disebut Anagami (tidak akan terlahir kembali di alam mana pun juga kecuali di alam Suddhavasa untuk mencapai tingkat Arahat di sana). Setelah seorang siswa dapat memusnahkan kelima belenggu sisanya, maka ia mencapai tingkat kesucian tertinggi yaitu Arahat.
43 Memahami Empat Kebenaran Mulia dengan 3 tahap 12 pandangan Secara singkat dapat dijelaskan : a. Dukkha : (1) diterima sebagai kebenaran, (2) harus dipahami, (3) telah dipahami b. Sebab Dukkha : (1) diterima sebagai kebenaran, (2) harus dikikis, (3) telah dikikis. c. Terhentinya Dukkha : (1) diterima sebagai kebenaran, (2) harus direalisasi, (3) telah direalisasi d. Jalan menuju terhentinya Dukkha : (1) diterima sebagai kebenaran, (2) harus dikembangkan, (3) telah dikembangkan
44 Ada 2 (dua) hal ekstrim yang tidak bermanfaat => menuruti kesenangan hawa nafsu rendah dan menyiksa diri yang menyakitkan. Empat kebenaran mulia Ada Jalan tengah (jalan mulia berunsur delapan)
45 Manfaat Jalan Tengah (berunsur 8) : 1. Membukakan mata batin (Cakkhukarani) 2. Menimbulkan pengetahuan (nanakarani) 3. Membawa ketentraman (upasamaya) 4. Kemampuan batin luar biasa (Abhinnaya) 5. Kesadaran agung (Sambodhaya) 6. Perealisasian Nibbana (Nibbanaya)
46 Dari 12 pandangan, masing-masing segi pandangan menimbulkan: 1) Pandangan (Cakkhum udapadi) : indera mata mampu mengetahui dengan jelas dalam menyaksikan Dhamma di setiap tempat. 2) Pengetahuan (Nanam udapadi) : pengetahuan terhadap yang lampau dan yang akan datang; baik diri sendiri maupun orang lain 3) Kebijaksanaan (Panna udapadi) : mengetahui secara menyeluruh segala macam Dhamma 4) Penembusan (Vijja udapadi) : kemampuan khusus, mampu mengetahui hal-hal Dhamma 5) Cahaya (Aloko udapadi) : memandang semua penjuru alam semesta hanya sebagai dhatu saja.
47 Ketika kotbah disampaikan, YA. Kondanna memperoleh mata Dhamma (Dhammacakkhu) yang bersih tanpa noda. Kondanna sebagai Siswa Bhagava yang pertama mengerti, memperoleh nama julukan Anna Kondanna yang artinya Kondanna yang pertama mengerti.
48 Terima kasih
LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017
LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017 Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hari, Tanggal : Rabu 8 Maret 2017 Kelas/Semester : XI/IV Alokasi Waktu : 120 menit Guru
Lebih terperinciAgama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama
Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Kata agama berasal dari kata dalam bahasa Pali atau bisa juga dari kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu dari akar kata gacc, yang artinya adalah pergi
Lebih terperinciMEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA
(edited version 15/8/06, Daung) (edited version 17/8/06, Andi Kusnadi) CERAMAH DI CAMBRIDGE MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA OLEH : SAYADAW CHANMYAY Kata Pengantar Minggu sore 11 Juli 2004
Lebih terperinciD. ucapan benar E. usaha benar
1. Keyakinan yang dituntut dalam agama Buddha adalah A. keyakinan tanpa dasar terhadap seluruh ajaran Buddha B. keyakinan yang muncul dari proses pembelajaran, pengalaman, dan perenungan C. keyakinan yang
Lebih terperinciTIGA PERMATA MULIA. --Hari Asadha--
TIGA PERMATA MULIA --Hari Asadha-- Redaksi Sukhemadewi Tiandi Widayat Yensita Layout and Editing Andre Krislee Hery Ciaputra Michael Tanoto Pandapotan Sitinjak Renardi Winata Diterbitkan oleh: Sekretariat
Lebih terperinciEmpat Kebenaran Mulia. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin 7E9064DE
Empat Kebenaran Mulia Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 7E9064DE Nilai Penting Empat Kebenaran Mulia Para bhikkhu, dikarenakan tidak memahami, tidak menembus Empat Kebenaran
Lebih terperinciSutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75]
1 Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75] Magandiya, seandainya ada seorang penderita kusta yang dipenuhi luka- luka dan infeksi, dimakan oleh cacing, menggaruk
Lebih terperinciSutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para
1 Ciri-ciri Seorang Sotapanna (The Character of a Stream-enterer) Pada umumnya Tipitaka menjelaskan seorang Sotapanna sehubungan dengan empat faktor. Tiga faktor pertama dari keempat faktor Sotapatti ini
Lebih terperinci62 Pandangan Salah (6)
62 Pandangan Salah (6) Dari Brahmajāla Sutta dan Kitab Komentarnya Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id PAHAM SPEKULATIF TENTANG MASA DEPAN (44) (APARANTAKAPPIKA) I. Paham tentang Pemusnahan
Lebih terperinciPANDANGAN BENAR : Upa. Jayagandho Willy Yandi Wijaya Proof Reader : Upa. Sasanasanto Seng Hansun
PANDANGAN BENAR Penulis : Upa. Jayagandho Willy Yandi Wijaya Proof Reader : Upa. Sasanasanto Seng Hansun Ukuran Buku : 80 x 120 mm Kertas sampul : Art Cartoon 210 gsm Kertas isi : HVS 70 gsm Jumlah Halaman
Lebih terperinciSutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)
1 Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta) Demikianlah telah saya dengar. Suatu ketika Bhagavan sedang berada di Kalantakanivapa, Hutan Bambu, di Rajagaha. Kemudian Samana Vacchagotta
Lebih terperinciDāna. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin 2. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sunday, October 13, 13
Dāna Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin 2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Dāna Mahapphala Sutta Vaṇṇanā Cittālaṅkāracittaparikkhāranti samathavipassanācittassa alaṅkārabhūtañceva
Lebih terperinciPembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings)
Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings) Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Ada beberapa alasan dari tidak tercapainya Dhamma Mulia. Sebuah contoh dari tidak terealisasinya Dhamma Mulia
Lebih terperinciPERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!
PERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD JALAN TENGAH PERUMPAMAAN TENTANG KECAPI Gb: Vīnā (kecapi India)
Lebih terperinciMEDITASI VIPASSANĀ CERAMAH MENGENAI MEDITASI PANDANGAN TERANG
MEDITASI VIPASSANĀ CERAMAH MENGENAI MEDITASI PANDANGAN TERANG O L E H SAYADAU U JANAKABHIVAMASA CHANMYAY YEIKTHA YANGON, MYANMAR I DAFTAR ISI: Bab Halaman: Kata Pengantar I Ucapan Terima Kasih II Bab I
Lebih terperinciSutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)
1 Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas) [Anguttara Nikaya 3.65] Demikianlah telah saya dengar. Bhagavan sedang melakukan perjalanan bersama orang-orang Kosala dengan sekumpulan
Lebih terperinciDhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015
Dhamma Inside Vol. 22 - September 2015 Kematian Yang Indah Akhir dari Keragu-raguan Orang-orang Kematian Yang Indah Oleh : Bhikkhu Santacitto Kematian adalah peristiwa yang tidak dapat dihindari oleh siapapun,
Lebih terperinciKompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya
Pendidikan Agama Buddha 2 Hari Raya Agama Buddha Petunjuk Belajar Sebelum belajar materi ini Anda diharapkan berdoa terlebih dahulu dan membaca materi dengan benar serta ketika mengerjakan latihan soal
Lebih terperinciAturan -Moralitas Buddhis
1 35 Aturan -Moralitas Buddhis Pengertian, Penjelasan, dan Penerapan Ronald Satya Surya i 1 3ii 1 3Buku ini saya dedikasikan untuk: Ibu yang mencurahkan cinta dan kasih sayangnya tanpa pernah mengeluh,
Lebih terperinciKAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir. Pariyatti Sāsana hp ; pin!
KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir Pariyatti Sāsana www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD KEMUNCULAN TEORI KAMMA Ciri khas agama-agama di India sejak awal periode Vedic (1750-500
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Buddhisme dengan suatu citra tertentu, sedangkan dalam komunitas Buddhis tradisional
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Budha Santina ( 2004 ) mengatakan bahwa di Barat, masyarakat umum memandang Buddhisme dengan suatu citra tertentu, sedangkan dalam komunitas Buddhis tradisional ( khususnya
Lebih terperinciPentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin
Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Anattalakkhaṇa Sutta (S 3:67) Sutta tentang Karakteristik Bukan-diri dibabarkan 5 hari
Lebih terperinciKasih dan Terima Kasih Kasih dan Terima Kasih
Namo tassa bhagavato arahato sammā sambuddhassa. Pada kesempatan yang sangat baik ini saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran pengurus Dhammavihārī Buddhist Studies (DBS)
Lebih terperinciMengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?
TENTANG SANG BUDDHA 1. Apa arti kata Buddha? Kata Buddha berarti "Yang telah Bangun" atau "Yang telah Sadar", yaitu seseorang yang dengan usahanya sendiri telah mencapai Penerangan Sempurna. 2. Apakah
Lebih terperincio Di dalam tradisi Theravāda, pāramī bukanlah untuk Buddha saja, tetapi sebagai prak/k yang juga harus dipenuhi oleh Paccekabuddha dan sāvakā.
o Apakah yang dimaksud dengan pāramī? Pāramī adalah kualitas mulia seper/ memberi, dll., yang disertai oleh belas kasih dan cara- cara yang baik (upāya kosalla) serta /dak ternoda oleh nafsu- keinginan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TENTANG ALIRAN HINAYANA. sejumlah 900 orang murid terutama berkumpul di Rajagriha. Disitu dibicarakan dan
12 BAB II KAJIAN TENTANG ALIRAN HINAYANA A. Sejarah Timbulnya Aliran Hinayana Tak lama sesudah Budha Gautama meninggal pada tahun 483 SM maka sejumlah 900 orang murid terutama berkumpul di Rajagriha. Disitu
Lebih terperinci1.Definisi Hukum. 2.Pembagian/jenis-jenis Hukum
1.Definisi Hukum Hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah atau larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat
Lebih terperinciAgama Buddha dan Kehidupan Sosial (Konsep dasar pola pikir Buddhis berdasarkan Sutta)
Agama Buddha dan Kehidupan Sosial ) A. Filsafat dan ciri-ciri Filsafat Buddhis. 1. Panna bersifat menembus hakikat kenyataan (Dhamma) dan langsung dihasilkan dari samadhi. Barang siapa bersamadhi, ia akan
Lebih terperinciSifat Agung dari Tiga Permata
Sifat Agung dari Tiga Permata Buddha Puncak proses evolusi spiritual selama 4 asaṅkheyya kappa dan 100.000 putaran dunia. Budh = memahami, mengerti, telah bangun : karena dia telah memahami 4KM dan bangkit
Lebih terperinciManfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin
Manfaatkan Waktu Semaksimal Mungkin Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Pernahkah anda merenungkan seberapa baik anda memanfaatkan waktu yang anda miliki? Dapat dipastikan jawabannya adalah TIDAK. Sebagian
Lebih terperinci62 PANDANGAN HIDUP YANG KELIRU Sumber: Sutta Pitaka, Digha Nikaya 1: Brahmajala Sutta
62 PANDANGAN HIDUP YANG KELIRU Sumber: Sutta Pitaka, Digha Nikaya 1: Brahmajala Sutta 18 Pandangan yang Berpedoman pada Hal-hal Lampau 4 Pandangan Eternalis (Jiwa dan Dunia adalah Kekal) 4 Pandangan Semi-Eternalis
Lebih terperinci1. Mengapa bermeditasi?
CARA BERMEDITASI 1. Mengapa bermeditasi? Oleh: Venerable Piyananda Alih bahasa: Jinapiya Thera Dalam dunia ini, apakah yang dicari oleh kebanyakan orang dalam hidupnya? Sebenarnya, mereka ingin mencari
Lebih terperinciFOR FREE DISTRIBUTION ONLY
JUDUL ASLI: MINDFULNESS, RECOLLECTION & CONCENTRATION PERHATIAN, PERENUNGAN & KONSENTRASI KARYA DARI: BHIKKHU DHAMMAVUDDHO MAHA THERA DIALIH-BAHASAKAN OLEH: YULIANA LIE PANNASIRI, BBA, MBA & ANDROMEDA
Lebih terperinciMengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13
Dāna-3 Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD 1 Pandangan Tentang Dāna Kaum materialis: Dāna tidak ada buah karena tidak ada kehidupan setelah ini. Kaum Theis:
Lebih terperinciKata Kunci : Spiritual, Delapan Jalan Mulia
MENGENAL DASAR SPIRITUALITAS UMAT BUDDHA Muslimin* Abstrak Banyak cara ditempuh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, namun pada puncaknya manusia berada pada titik jenuh sehingga ia membutuhkan tuntunan
Lebih terperinciSabbadānam Dhammadānam Jināti Diantara semua pemberian, pemberian Dhamma adalah yang tertinggi
Sabbadānam Dhammadānam Jināti Diantara semua pemberian, pemberian Dhamma adalah yang tertinggi The Key to Liberation (Jalan Menuju Pembebasan) Nama Penulis: YM. Ajahn Chah Penerjemah: Aina Viriyawati Penyunting:
Lebih terperinciDāna-4. Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13
Dāna-4 Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Definisi Bhikkhu Leher-Kuning Anggota-anggota dari silsilah Buddha Gotama yang berleherkuning,
Lebih terperinciPANDANGAN BENAR : Upa. Jayagandho Willy Yandi Wijaya Proof Reader : Upa. Sasanasanto Seng Hansun
PANDANGAN BENAR Penulis : Upa. Jayagandho Willy Yandi Wijaya Proof Reader : Upa. Sasanasanto Seng Hansun Ukuran Buku : 80 x 120 mm Kertas sampul : Art Cartoon 210 gsm Kertas isi : HVS 70 gsm Jumlah Halaman
Lebih terperinciMEDITASI KESADARAN ASHIN TEJANIYA TUNTUNAN UNTUK BERLATIH PUSAT MEDITASI SHWE OO MIN DHAMMA SUKHA TAWYA MARET 2010
ASHIN TEJANIYA MEDITASI KESADARAN TUNTUNAN UNTUK BERLATIH PUSAT MEDITASI SHWE OO MIN DHAMMA SUKHA TAWYA MARET 2010 DITERJEMAHKAN KE BAHASA INDONESIA OLEH: HUDOYO HUPUDIO NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMA
Lebih terperinciMessage of the Buddha PESAN SANG BUDDHA. Bhikkhu Dhammavuddho Maha Thera. Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa PENDAHULUAN
PESAN SANG BUDDHA Bhikkhu Dhammavuddho Maha Thera Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa PENDAHULUAN Para Buddha muncul di dunia sekali dalam kurun waktu yang sangat lama, pada saat dunia terjerumus
Lebih terperinciSutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101]
1 Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101] [Buddha]: Menghampiri para Nigantha yang mengajarkan demikian, saya bertanya kepada mereka, Sahabat- sahabat Nigantha,
Lebih terperinciSAMATHA AND VIPASSANA SAMATHA DAN VIPASSANA
SAMATHA AND VIPASSANA SAMATHA DAN VIPASSANA PENGARANG: BHIKKHU DHAMMAVUDDHO MAHATHERA PENERJEMAH: STEVENSON KANTADHAMMO, S.E PENYUNTING: YULIANA LIE PANNASIRI DESIGN COVER: ROFIN BODHIKUSALO PENERBIT:
Lebih terperinciTidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian
Tidak Ada Ajahn Chan Kelahiran dan Kematian Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri Anda sendiri dengan sungguh-sungguh, "Mengapa saya dilahirkan?" Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini
Lebih terperinciDhammacakka Pavattana Sutta!
Khotbah Pertama Dhammacakka Pavattana Sutta! (S 5:420-424) Bagian1 Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD Bertemu Pertapa Telanjang Upaka Setelah 49 hari retret, Buddha
Lebih terperinciSUTTA SATIPATTHANA [JALAN LANGSUNG]
1 SUTTA SATIPATTHANA Demikianlah telah saya dengar. Suatu ketika Bhagavan sedang berada di negeri Kuru, di kota para Kuru bernama Kammasadhamma. Beliau berkata kepada para bhikkhu: Para bhikkhu. Mereka
Lebih terperinciTIGA KUSALAMULA TIGA AKAR KEBAIKAN
Hai Saudara-saudari Se-Dhamma Marilah kita melatih diri menjalankan Atthangasila di hari Uposatha-sila di bulan Oktober 2008 {06(8), 13(15), 21(23), 29(1)}. Selamat menjalankan Uposatha-sila (Pengamalan
Lebih terperinciMeditasi. Oleh : Taridi ( ) KTP. Standar Kompetensi Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri
Meditasi Oleh : Taridi (0104510015) KTP Standar Kompetensi Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri Kompetensi Dasar Mendeskripsikan meditasi sebagai bagian dari jalan mulia berunsur delapan.
Lebih terperinciLIBERATION: RELEVANCE OF SUTTA - VINAYA KEBEBASAN SEMPURNA: PENTINGNYA SUTTA - VINAYA BHIKKHU DHAMMAVUDDHO MAHATHERA
LIBERATION: RELEVANCE OF SUTTA - VINAYA KEBEBASAN SEMPURNA: PENTINGNYA SUTTA - VINAYA BHIKKHU DHAMMAVUDDHO MAHATHERA ARTIKEL INI PERTAMA KALI MUNCUL DI THERAVADA (MARET 1999) THE JOURNAL OF THERAVADA SOCIETY
Lebih terperinciDALAM AGAMA BUDDHA AGAMA DIKENAL DENGAN:
A. DEFINISI AGAMA 1. Mennurut KBBI : suatu sistem, prinsip kepercayaan kepada tuhan (dewa & sebagainya) dengan ajaran kebaktian dan kewajiba-kewajiban yang bertalian dengan ajaran itu 2. Atau seperangkat
Lebih terperinciBhante Dhammavuddho Maha Thera. terbatas untuk kalangan sendiri
KEBEBASAN SEMPURNA Bhante Dhammavuddho Maha Thera terbatas untuk kalangan sendiri Artikel ini dialih bahasakan seizin Bhante Dhammavuddho Maha Thera (Abbot dari Vihara Buddha Gotama, Perak, Malaysia) www.vbgnet.org
Lebih terperinciKEHIDUPAN TIDAK PASTI, NAMUN KEMATIAN ITU PASTI (LIFE IS UNCERTAIN, DEAD IS CERTAIN) Oleh: Ven. Dr. K. Sri Dhammananda
KEHIDUPAN TIDAK PASTI, NAMUN KEMATIAN ITU PASTI (LIFE IS UNCERTAIN, DEAD IS CERTAIN) Oleh: Ven. Dr. K. Sri Dhammananda Penerjemah : Tidak tercantum Sang Buddha bersabda: Kehidupan tidak pasti, namun kematian
Lebih terperinciKamma (6) IV. Berdasarkan Tempat Kematangan Kamma Lingkup Inderawi
Kamma (6) IV. Berdasarkan Tempat Kematangan Kamma Lingkup Inderawi Tiga Pintu Kamma 1. Pintu-kamma-tubuh (kāyakammadvāra) Isyarat-tubuh (kāyaviññatti). Manusia dan pekerjaan manusia adalah dua hal yang
Lebih terperinciMeditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih)
Meditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih) oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Dari ceramah Dhamma Chanmyay Sayadaw pada retret meditasi vipassanā tanggal 2-3 Jan.2009 di Pusat Meditasi YASATI, Bacom, Cianjur,
Lebih terperinciDEWAN PENGURUS DAERAH PEMUDA THERAVADA INDONESIA SUMATERA UTARA
www.patria.or.id Pesan Sang Buddha Bhikkhu Dhammavuddho Maha Thera DEWAN PENGURUS DAERAH PEMUDA THERAVADA INDONESIA SUMATERA UTARA www.patria.or.id 1 Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB III NAFSU DALAM AGAMA BUDDHA
BAB III NAFSU DALAM AGAMA BUDDHA A. Pengertian Nafsu Dalam bahasa pali 151, nafsu dikenal dengan istilah tanha yang berarti keinginan. 152 Menurut Ajahn Brahm, nafsu berarti menginginkan sesuatu selain
Lebih terperinciMahā Maṅgala Sutta (1)
Mahā Maṅgala Sutta (1) Azimat Buddhis Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Pseudo Sebab-Akibat Jangan memindah guci-abu-jenasah yang sudah disimpan di vihāra. Penempatan guci-abu. Ibu mengandung
Lebih terperinciPENERAPAN ISI KOTBAH DHAMMACAKAPAVATTANA SUTTA DAN MAHA SATIPATTHANA SUTTA UNTUK MEREALISAIKAN NIBBANA
PENERAPAN ISI KOTBAH DHAMMACAKAPAVATTANA SUTTA DAN MAHA SATIPATTHANA SUTTA UNTUK MEREALISAIKAN NIBBANA Boniran STAB Maha Prajna Jakarta boniraniran@yahoo.com ABSTRACT Dhammacakkapavattana Sutta is the
Lebih terperinciBodhipakkhiyā dhammā. Dhamma-dhamma yang kondusif untuk pencerahan. Dhammavihārī Buddhist Studies
Bodhipakkhiyā dhammā Dhamma-dhamma yang kondusif untuk pencerahan Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Sutta-sutta Rujukan Mahāparinibbāna Sutta (D 16) Demikianlah, para bhikkhu, dhamma-dhamma
Lebih terperinciDPD Patria Sumatera Utara. Juara II. Lomba Berkarya Dhamma PIKIRAN ADALAH PELOPOR DARI SEGALA SESUATU DODI PURNOMO WIJAKSONO, SURABAYA
DPD Patria Sumatera Utara Juara II Lomba Berkarya Dhamma PIKIRAN ADALAH PELOPOR DARI SEGALA SESUATU DODI PURNOMO WIJAKSONO, SURABAYA Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa Namo Tassa Bhagavato
Lebih terperinciPerkembangan Pandangan Terang
Perkembangan Pandangan Terang Diterjemahkan oleh: Henny Gunarsa 19-02-2007 Diedit oleh: Andi Kusnadi 23-02-2007 Buku Dhamma mengenai perkembangan pandangan terang ini hanyalah kutipan-kutipan dari beberapa
Lebih terperinciSEKOLAH SESUDAH INI. "Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka."
SEKOLAH SESUDAH INI "Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka." Sorga adalah sebuah sekolah; bidang studinya, alam semesta; gurunya, Yang tak berkesudahan hari-nya. Cabang
Lebih terperinciPermintaan Untuk Membabarkan Dhamma. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin
Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Aspirasi Superior (Abhinīhāra) Setelah Aku menyeberang lautan saṃsāra d e n g a n u s a h a
Lebih terperinciBodhipakkhiyā Dhammā (2)
Bodhipakkhiyā Dhammā (2) Empat Fondasi Perhatian Penuh Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Cattāro Satipaṭṭhāna Terminologi satipaṭṭhāna: 1. Sati + paṭṭhāna = perhatian-penuh + fondasi/landasan/tumpuan/
Lebih terperinciMerenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka
Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Seseorang harus benar-benar mempertimbangkan dan merenungkan penderitaan yang akan dijalaninya di neraka. Sewaktu Sang Buddha
Lebih terperinciMeditasi Sarana untuk Mencapai Kesuksesan
Perihal Sukses Meditasi Sarana untuk Mencapai Kesuksesan Hidup sukses acapkali menjadi idaman banyak orang. Sukses dalam pemahaman masyarakat luas, berarti berhasil atau beruntung. Orang disebut sukses
Lebih terperinciMembuka Jalan. Petunjuk untuk Para Yogi pada Saat Wawancara. Ceramah oleh: Shwe Taung Gon Sāsana Yeiktha Sayadaw U Panditābhivamsa
Membuka Jalan Petunjuk untuk Para Yogi pada Saat Wawancara Ceramah oleh: Shwe Taung Gon Sāsana Yeiktha Sayadaw U Panditābhivamsa UNTUK DIBAGIKAN SECARA GRATIS Diterjemahkan (Inggris - Indonesia) oleh:
Lebih terperinciSelalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira
Mata Cinta Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira Tangan ini beralirkan anugerah kuasa-mu Sederhana bagi-mu Hanya kamilah merasa
Lebih terperinciMENJADI PEMENANG ARUS
MENJADI PEMENANG ARUS PENDAHULUAN Di dalam Agama Buddha kita mengenal adanya tingkat-tingkat kesucian yang dapat dicapai oleh seorang umat Buddha yang telah dapat mengerti melaksanakan dan menembus EMPAT
Lebih terperinciSĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!
SĪLA-2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD Murid-buangan (Upāsakacaṇḍāla) Vs Murid-permata (upāsakaratana) Murid buangan atau pengikut-yang-ternoda (upāsakamala) atau pengikut-kelas-bawah
Lebih terperinciDhammavihārī Buddhist Studies. DHAMMAVIHARI. Pāramī (3) Penolakan
Dhammavihārī Buddhist Studies DHAMMAVIHARI B U D D H I S T S T U D I E S www.dhammavihari.or.id Pāramī (3) Penolakan Penolakan (Nekkhamma) Meninggalkan kesenangan-kesenangan indriawi, inilah yang disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agama memiliki pengaruh besar terhadap tindakan dan prilaku manusia yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan aturan-aturan dan ideologi
Lebih terperinciv 1 5 7 10 13 16 24 27 29 32 36 43 44 50 55 57 59 63 68 74 76 A. Pûjâbhatti Minggu (Tintin bertanya:) Apakah umat Buddha wajib ke vihâra setiap minggu? Kalau seseorang mengatakan umat Buddha wajib (harus)
Lebih terperinciagenda special events regular events contents puja bhakti minggu olahraga pagi minggu latihan meditasi kamis
contents 43 sajian utama Kebijaksanaan Dhamma Samma Ditthi Fenomena Kehidupan news on Penyebaran Dhamma dengan Metode "PURE" orang bijak Dalai Lama jalan-jalan Bodh Gaya pandegiling news Ceramah Dhamma
Lebih terperinciAbhidhammatthasaṅgaha
Abhidhammatthasaṅgaha Lokuttaracittaṃ Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Saṅgaha: (1) Sotāpatti,magga,cittaṃ, (2) sakadāgāmi,magga,cittaṃ, (3) anāgāmi,magga,cittaṃ, (4) arahatta,magga,cittañceti
Lebih terperinciArtikel ini dialih bahasakan seizin Bhante Dhammavuddho Maha Thera (Abbot dari Vihara Buddha Gotama, Perak, Malaysia)
Artikel ini dialih bahasakan seizin Bhante Dhammavuddho Maha Thera (Abbot dari Vihara Buddha Gotama, Perak, Malaysia) www.vbgnet.org Dipublikasikan secara gratis oleh DPD PATRIA Sumut Diterjemahkan oleh
Lebih terperinciSobhanacetasika (3) Dhammavihārī Buddhist Studies
Sobhanacetasika (3) Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Abhidhammatthasaṅgaha: (1) Ucapan-benar; (2) Perbuatan-benar; (3) Penghidupan-benar. Ketiganya dinamakan pantangan. (Sammāvācā sammākammanto
Lebih terperinciHARTA SESUNGGUHNYA Lokuttara Dhamma BHIKKHU ASSAJI
HARTA SESUNGGUHNYA Lokuttara Dhamma BHIKKHU ASSAJI NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMA SAMBUDDHASSA Buku ini dipublikasikan hanya untuk dibagikan secara GRATIS dan TIDAK UNTUK DIJUAL Materi di dalam buku
Lebih terperinciDhammavihārī Buddhist Studies LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA
Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA ETIMOLOGI Nīvaraṇa (rintangan batin) = nis (kebawah) + VṚ (menutupi). Dipahami sebagai: āvaraṇa: layar, hambatan,
Lebih terperinciSifat Agung Dari Tiga Permata 2
Sifat Agung Dari Tiga Permata 2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Sugata: yang telah pergi [ke tempat sempurna] dan membabarkan Dhamma dengan benar. Sobhaṇagamana: dikarenakan
Lebih terperinciKunci Menuju Kebahagiaan Oleh Sayalay Susilā
Kunci Menuju Kebahagiaan Oleh Sayalay Susilā Dalam tradisi kami, sebelum memulai ceramah Dhamma, kami terlebih dahulu memberikan penghormatan kepada Buddha. Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammā-Sambuddhassa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pergilah, bekerjalah untuk keselamatan orang banyak, untuk kebahagiaan orang banyak, karena belas kasihan pada dunia, untuk kesejahteraan, untuk keselamatan,
Lebih terperinciJalan Menuju Akhir dari Penderitaan
Jalan Menuju Akhir dari Penderitaan Judul Asli: The Noble Eightfold Path: The Way to the End of Suffering Penulis: Bhikkhu Bodhi Penerjemah: Anne Martani, Jimmy Halim, Laura Perdana, Leonard Halim, Laurensius
Lebih terperinci62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies
62 PANDANGAN SALAH (3) D. PAHAM PENYANGKALAN TANPA AKHIR Amarāvikkhepavāda Para bhikkhu, beberapa pertapa dan Brahmana seperti belut yang menggeliat. Pada saat ditanya tentang sesuatu, mereka menjawab
Lebih terperinciApabila kamu melihat dunia dikuasai oleh ahli-ahli dunia dengan perhiasan dan kekosongannya, dengan penipuan dan perangkapnya dan dengan racunnya
0 1 Apabila kamu melihat dunia dikuasai oleh ahli-ahli dunia dengan perhiasan dan kekosongannya, dengan penipuan dan perangkapnya dan dengan racunnya yang membunuh yang diluarnya nampak lembut tetapi di
Lebih terperinciOleh : Corneles Wowor, M.A.
KETUHANAN YANG MAHAESA DALAM AGAMA BUDDHA Oleh : Corneles Wowor, M.A. "Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 1
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 1 Berlaku mulai: Gasal/2010 MATA KULIAH : AGAMA BUDHA KODE MATA KULIAH / SKS : 410101029 / 2 SKS MATA KULIAH PRASYARAT
Lebih terperinciKISAH INSPIRATIF PUTERI BUDDHA
i KISAH INSPIRATIF PUTERI BUDDHA Free Distribution Only Penerbitan PVVD 2012 ii Pustaka 34 Penerbitan PVVD Kisah Inspiratif Puteri Buddha Penerjemah Tim Penerbitan PVVD Widya Putra - Fernandy- Rini Oktaviani
Lebih terperinciDua Jenis Tangisan. oleh: Andi Kusnadi
Dua Jenis Tangisan oleh: Andi Kusnadi Ini adalah penjelasan dari pertanyaan yang diajukan oleh seorang yogi pada Sayadaw. Pertanyaan: Saya sangat menikmati meditasi selama retret, tetapi karena berbagai
Lebih terperinciKIAT MENGATASI KENAKALAN REMAJA
KIAT MENGATASI KENAKALAN REMAJA PENDAHULUAN Masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan kemudian menjadi orangtua, tidak lebih hanyalah merupakan suatu proses wajar dalam hidup yang berkesinambungan dari tahaptahap
Lebih terperinci62 PANDANGAN SALAH (1)
Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id DARI BRAHMAJĀLA SUTTA DAN KITAB KOMENTARNYA 62 PANDANGAN SALAH (1) PENDAHULUAN Saṃsāra Vs. Nibbāna Pandangan-benar adalah pelopor; memahami pandangan-salah
Lebih terperinciKUMPULAN 50 TANYA JAWAB (16) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 24 September 2005 s.d.
KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (16) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 24 September 2005 s.d. 12 November 2005 1. Dari: Herlina, Medan Bhante, Selama ini sering ada pandangan
Lebih terperinciKelahiran dan Kematian
Kelahiran dan Kematian 1. Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri Anda sendiri dengan sungguh-sungguh, Mengapa saya dilahirkan? Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini pada pagi hari, siang
Lebih terperinciAbhidhammatthasaṅgaha
Abhidhammatthasaṅgaha Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam Dasa Tathāgatabala 5. Tathāgata memahami apa adanya
Lebih terperinciEvaṃ me sutaṃ, ekaṃ samayaṃ bhagavā bārāṇasiyaṃ viharati isipatane migadāye tatra kho bhagavā pañcavaggiye bhikkhū āmantesi:
1 Sutta Dhammacakkappavattana: Pemutaran Roda Dhamma (Dhammacakkappavattana Sutta: Setting the Wheel of Dhamma in Motion) Dhammacakkappavattana suttam [SN 56.11] I have heard that on one occasion the Blessed
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS A. Persamaan Dan Perbedaan Konsep Kehidupan Setelah Mati (Eskatologi) Dalam Agama Islam Dan Agama Budha
BAB IV ANALISIS A. Persamaan Dan Perbedaan Konsep Kehidupan Setelah Mati (Eskatologi) Dalam Agama Islam Dan Agama Budha Allah SWT memberikan motivasi kepada manusia agar selalu berusaha dan membuat program
Lebih terperinciBAB V ANALISIS KOMPARATIF. daerah yang sama, yaitu India. Sehingga memiliki corak, budaya serta ritual
BAB V ANALISIS KOMPARATIF A. Persamaan Agama Hindu dan Budha merupakan satu rumpun agama dan berasal dari daerah yang sama, yaitu India. Sehingga memiliki corak, budaya serta ritual keagamaan yang terkandung
Lebih terperinciAṅguttara Nikāya Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha
DhammaCitta Press Business Park Kebon Jeruk E2 No. 5# Jl. Meruya Ilir Raya No. 88 - Jakarta Barat 11620 - Indonesia http://dhammacitta.org Aṅguttara Nikāya Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha Judul Asli
Lebih terperinciBab I: Pengetahuan-buku. Bagian i hingga v Gagasan-gagasan dan maknanya. Topik I. PENGETAHUAN Catatan Pendahuluan
Topik I. PENGETAHUAN Catatan Pendahuluan Bab I: Pengetahuan-buku Bagian i hingga v Gagasan-gagasan dan maknanya Sepuluh pendahuluan yang terdapat pada judul sebagai bentuk 3, adalah sejenis judul yang
Lebih terperinciREKREASI. "Segala sesuatu ada masanya. Page 1
REKREASI "Segala sesuatu ada masanya. Page 1 Perbedaan Rekreasi & Hiburan Ada perbedaan yang nyata antara rekreasi dan hiburan. Bilamana sesuai dengan namanya, Rekreasi cenderung untuk menguatkan dan membangun
Lebih terperinciTHE FIVE ILLUSIONISTS LIMA PENGHALUSINASI
THE FIVE ILLUSIONISTS LIMA PENGHALUSINASI BHIKKHU DHAMMAVUḌḌHO MAHĀ THERA PENERJEMAH: ÑĀṆA SURIYA JOHNNY, S.E STEVENSON KANTADHAMMO, S.E PENYUNTING: YULIANA LIE PAÑÑĀSIRI, MBA DESIGN LAY-OUT: ANWAR SUNARKO
Lebih terperinci