Konsep Ketuhanan Jawa Menurut Eyang Ismaya (SEMAR) Diposting oleh admin pada tanggal 19 September 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Konsep Ketuhanan Jawa Menurut Eyang Ismaya (SEMAR) Diposting oleh admin pada tanggal 19 September 2014"

Transkripsi

1 Konsep Ketuhanan Jawa Menurut Eyang Ismaya (SEMAR) Diposting oleh admin pada tanggal 19 September 2014 Masyarakat Jawa sudah mengenal suatu kekuatan yang maha dengan Nama Gusti Kang Murbeng Dumadi jauh sebelum agama masuk ke tanah Jawa dan sampai ke tradisi saat ini yang dikenal dengan Kejawen yang merupakan Tatanan Paugeraning Urip atau Tatanan berdasarkan Budi Perkerti Luhur. Keyakinan dalam masyarakat mengenai konsep Ketuhanan adalah berdasarkan sesuatu yang Riil atau Kesunyatan yang kemudian direalisasikan dalam peri kehidupan sehari hari dan aturan positip agar masyarakat Jawa dapat hidup dengan baik dan bertanggung jawab. Mengenai Gusti Kang Murbeng Dumadi, Sang Hyang Ismaya (SEMAR) mengatakan Gusti Kang Murbeng Dumadi ing ngendi papan tetep siji, amergane thukule kepercayaan lan agomo soko kahanan, jaman, bongso lan budoyo kang bedo-bedo. Kang Murbeng Dumadi iso maujud opo wae ananging mewujudan iku dede Gusti Kang Murbeng Dumadi atau dengan kata lain Tuhan Yang Maha Esa itu disembah dijunjung oleh semua manusia tanpa kecuali oleh semua agama dan kepercayaan. Sejatinya Tuhan Yang Maha Esa itu Satu dan tak ada yang Lain. Yang membedakannya hanya cara menyembah dan memujanya dimana hal tersebut terjadi karena munculnya agama dan kebudayaan dari jaman, waktu atau bangsa yang berbeda beda Sang Hyang Ismaya (SEMAR) berkata sesungguhnya ada Tiga hal yang mendasari Masyarakat Jawa mengenai Konsep Ketuhanan yaitu: 1. Kita Bisa Hidup karena ada yang meghidupkan, yang memberi hidup dan menghidupkan kita adalah Gusti Kang Murbeng Dumadi atau Tuhan Yang Maha Esa. 2. Hendaknya dalam hidup ini kita berpegang pada Rasa yaitu dikenal dengan Tepo seliro artinya bila kita merasa sakit dicubit maka hendaklah jangan mencubit orang lain. 3. Dalam kehidupan ini jangan suka memaksakan kehendak kepada orang lain Ojo Seneng Mekso seperti apabila kita memiliki suatu

2 pakaian yang sangat cocok dengan kita, belum tentu baju itu akan sangat cocok dengan orang lain. Kaki Semar memberikan piwulang mengenai konsep dasar penghayatan Mahluk Kepada Khaliknya yaitu Manusia harus mengetahui Tujuh Sifat Kang Murbeng Dumadi. 1. Tuhan itu Satu, Esa dan tak ada yang lain, dalam bahasa Jawa disebut Gusti Kang Murbeng Dumadi 2. Tuhan itu bisa mewujud apa saja, tetapi pewujudan itu bukanlah Tuhan. Ananging wewujudan iku dede Gusti yang artinya yang berwujud itu adalah Karya Allah. 3. Tuhan itu ada dimana-mana. Dadi Ojo Salah Panompo, Mulo nang ngendi papan uga ono Gusti maksudnya walau Tuhan ada dimana mana, Tuhan satu juga Nang awak mu ugo ono Gusti maksudnya manusia itu dalam lingkupan, Tuhan secara jiwa dan raga. Tuhan ada dalam dirinya tetapi manusia tak merasakanya dengan panca indra, hanya dapat dirasakan dengan Roso bahwa dia ada. Ananging ojo sepisan pisan awakmu ngaku-aku Gusti maksudnya manusia harus sadar jiwa dan raga ini hanyalah Karya Allah, walaupun DIA ada dalam Manusia tetapi jangan sekali kali manusia mengaku DIA. 4. Tuhan itu Langgeng, Tuhan itu Abadi dari masa dahulu, sekarang, esok dan sampai seterusnya Tuhan, Gusti Kang Murbeng Dumadi tetaplah Tuhan dan tak akan berubah. 5. Tuhan Itu tidak Tidur Gusti Kang Murbeng Dumadi ora nyare maksudnya Tuhan itu mengetahui segalanya dan semuanya, tak ada satupun kata hilaf dan lalai.

3 6. Tuhan itu Maha Pengasih, Tuhan Itu Maha Penyayang.maksudnya Tuhan itu maha adil tak membeda bedakan kepada mahluknya, siapa yang berusaha dia yang akan mendapatkan. 7. Tuhan Itu Esa dan Maha Kuasa, apa yang diputuskannya tak ada yang dapat menolaknya, Dengan menyadari hal tersebut manusia diharapkan: 1. Manungso urip ngunduh wohe pakertine dhewe dhewe maksudnya manusia akan menerima apa yang dia tanam, bila baik yang ditanam, maka yang baiklah yang akan dia terima. 2. Manusia hidup pada saat ini adalah hasil/proses dari hidup sebelumnya. Atau manungso urip tumimbal soko biyen, nek percoyo marang tumimbal ada petuah yang mengatakan Apabila kamu hendak melihat hidupmu kelak, maka lihatlah hidupmu sekarang, bila hendak melihat hidupmu yang lalu, maka lihatlah hidupmu sekarang 3. Manungso urip nggowo apese dhewe dhewe maksudnya agar kita menghilangkan sifat iri, dengki, tamak, sombong sebab saat mati tak ada sifat duniawi tersebut dibawa dan menguntungkan kita. 4. Manusia tak akan mengerti Rahasia Tuhan, Ati lan pikiran manungso ora bakal iso mangerteni kabeh rencananing Gusti Kang Murbeng Dumadi: maka Manusia hiduplah sak madyo dan tak perlu nggege mongso.ada petuah mengatakan Hiduplah dengan usaha, tapi janganlah dengan harapan, karena bila gagal maka yang merasakan diri kita juga

4 Maka dalam hal ini Sang Hyang Ismaya (SEMAR) Kaki semar menganjurkan Manusia memohon dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Esa dengan Eling lan Percoyo, Sumarah lan sumeleh lan mituhu kepada Tuhan Yang Maha Esa. 1. Sumarah: Berserah, Pasrah, Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan sumarah, manusia diharapkan percaya dan yakin akan kasih sayang dan kekuasaan Gusti Kang Murbeng Dumadi, Bahwa DIA lah yang mengatur dan akan memberikan kebaikan dalam kehidupan kita. Keyakinan bahwa apabila kita menghadapai gelombang kehidupan maka Allah akan memberikan jalan keluar yang terbaik bagi kita. 2. Sumeleh: artinya Patuh dan Bersandar kepada Allah Yang Maha Esa. Manusia sebagai hamba hanya lah berusaha dan keberhasilannya tergantung Kuasa Tuhan yang maha Esa, maka dengan sumeleh ini manusia diharapkan tak mudah putus asa dan teguh dalam usahanya. 3. Mituhu: artinya patuh taat dan disiplin. Sang Hyang Ismaya (SEMAR) selalu memberikan petunjuk dan petuah dengan penuh kesabaran.. setiap perkataannya adalah Budi Pekerti yang Luhur.. itu adalah masih sebagian ajaran beliau.. satu kata sederhana yang jika didefinisikan menjadi panjang sekali dan jika kita mulai terapkan dalam kehidupan kita sehari hari akan membuat kita menjadi manusia berbudi pekerti yang luhur memayu hayuning bawono.. ciri ciri manusia manusia sejati.. manusia pilihan..

5 Salam pm

UPAYA MEMPERJUANGKAN HAK-HAK PENGHAYAT DALAM PERSPEKTIF PEREMPUAN PENGHAYAT Disajikan oleh ; Wiwik Sulistyowati Salam Damai Kasih Sayang Ugemono Ilmu

UPAYA MEMPERJUANGKAN HAK-HAK PENGHAYAT DALAM PERSPEKTIF PEREMPUAN PENGHAYAT Disajikan oleh ; Wiwik Sulistyowati Salam Damai Kasih Sayang Ugemono Ilmu UPAYA MEMPERJUANGKAN HAK-HAK PENGHAYAT DALAM PERSPEKTIF PEREMPUAN PENGHAYAT Disajikan oleh ; Wiwik Sulistyowati Salam Damai Kasih Sayang Ugemono Ilmu Kang bisa anentremake jiwamu lan biso agawe katrentremane

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DESA KETEGAN DAN DESKRIPSI LARANGAN NIKAH ANAK PODO MBAREP. empat perdukuhan antara lain:

BAB III GAMBARAN UMUM DESA KETEGAN DAN DESKRIPSI LARANGAN NIKAH ANAK PODO MBAREP. empat perdukuhan antara lain: BAB III GAMBARAN UMUM DESA KETEGAN DAN DESKRIPSI LARANGAN NIKAH ANAK PODO MBAREP A. Gambaran Umum Desa Ketegan 1. Data wilayah a. Letak wilayah dan batas wilayah Desa Ketegan adalah merupakan salah satu

Lebih terperinci

LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN. Imam Gunawan

LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN. Imam Gunawan LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN Imam Gunawan Hakikat Pendidikan Pendidikan sebagai proses transformasi budaya merupakan kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV PRAKTEK KEAGAMAAN YANG MEMILIKI SIKAP PLURALISME. praktek keagamaan dan aktifitasnya. Akan tetapi hanya ada satu praktek

BAB IV PRAKTEK KEAGAMAAN YANG MEMILIKI SIKAP PLURALISME. praktek keagamaan dan aktifitasnya. Akan tetapi hanya ada satu praktek 48 BAB IV PRAKTEK KEAGAMAAN YANG MEMILIKI SIKAP PLURALISME A. Sujud Sumarah 1. Pengertian Sujud Sumarah Dalam setiap kepercayaan tentu memiliki praktek keagamaannya masing-masing, begitu juga dengan Paguyuban

Lebih terperinci

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. BAB 2 KLASIFIKASI DATA

Please purchase PDFcamp Printer on  to remove this watermark. BAB 2 KLASIFIKASI DATA 14 BAB 2 KLASIFIKASI DATA 2.1 Pengantar Pada penelitian ini penulis membatasi kajiannya seputar bab kemanusiaan dalam teks BBBJ. Data yang tertuang dalam bentuk ungkapan-ungkapan Jawa baik yang berupa

Lebih terperinci

lease purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. BAB 4 KESIMPULAN

lease purchase PDFcamp Printer on  to remove this watermark. BAB 4 KESIMPULAN 124 BAB 4 KESIMPULAN Masyarakat Jawa yang kaya akan nilai-nilai budaya memiliki banyak cara untuk mengapresiasi dan mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Melalui ungkapan, falsafah

Lebih terperinci

Tarik Nafas Tahan Nafas Keluarkan Nafas Jumlah 10 Detik 10 Detik 10 Detik 30 Detik Minggu I : 3 kali

Tarik Nafas Tahan Nafas Keluarkan Nafas Jumlah 10 Detik 10 Detik 10 Detik 30 Detik Minggu I : 3 kali Cipto/cipta bermakna: pengareping rasa, tunggal artinya satu atau difokuskan ke satu obyek. Jadi Cipta Tunggal bisa diartikan sebagai konsentrasi cipta. 1. Cipta, karsa ( kehendak ) dan pakarti ( tindakan

Lebih terperinci

Nilai-nilai Ajaran Kepercayaan terhadap Tuhan YME sebagai Rujukan Pembentukan Karakter Bangsa MAJELIS LUHUR

Nilai-nilai Ajaran Kepercayaan terhadap Tuhan YME sebagai Rujukan Pembentukan Karakter Bangsa MAJELIS LUHUR Nilai-nilai Ajaran Kepercayaan terhadap Tuhan YME sebagai Rujukan Pembentukan Karakter Bangsa MAJELIS LUHUR KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME I N D O N E S I A Andri Hernandi Ketua Presidium Pusat Periode

Lebih terperinci

REVOLUSI MENTAL PERSPEKTIF KEPERCAYAAN THDP TUHAN YME

REVOLUSI MENTAL PERSPEKTIF KEPERCAYAAN THDP TUHAN YME REVOLUSI MENTAL PERSPEKTIF KEPERCAYAAN THDP TUHAN YME D I S A M P A I K A N O L E H P A G U Y U B A N P E N G H A Y A T K A P R I B A D E N M A L A M A N G G O R O K A S I H, 2 9 F E B R U A R I 2 0 1

Lebih terperinci

MAKNA PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA

MAKNA PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA MAKNA PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Manajemen Dosen Pengampu: Dr. A. Siswanto, M.SEM. Disusun Oleh: Sumini NIM. 2016081073 Swesti Intan Pramesti

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan Proses pengkaian dan analisis terhadap isi kandungan Surat Al-Fatihah ayat 5 tentang proses pendidikan tauhid uluhiyah keseluruhannya mendukung kepada

Lebih terperinci

Akuntansi Syari ah Spiritual: Implementasi Kejujuran Berlandaskan Pendekatan Tradisional Kejawen Memayu Hayuning Bawana. Oleh:

Akuntansi Syari ah Spiritual: Implementasi Kejujuran Berlandaskan Pendekatan Tradisional Kejawen Memayu Hayuning Bawana. Oleh: 1 Akuntansi Syari ah Spiritual: Implementasi Kejujuran Berlandaskan Pendekatan Tradisional Kejawen Memayu Hayuning Bawana Oleh: Whedy Prasetyo Dosen Jurusan Akuntansi Universitas Jember Jl. Kalimatan No.

Lebih terperinci

BAB IV STUDI ANALISA PANDANGAN TOKOH AGAMA SUKU SAMIN MODERN DI DESA TAPELAN TENTANG TEOLOGI ISLAM

BAB IV STUDI ANALISA PANDANGAN TOKOH AGAMA SUKU SAMIN MODERN DI DESA TAPELAN TENTANG TEOLOGI ISLAM BAB IV STUDI ANALISA PANDANGAN TOKOH AGAMA SUKU SAMIN MODERN DI DESA TAPELAN TENTANG TEOLOGI ISLAM Dari hasil paparan bab sebelumnya, yang telah mengupas secara jelas problematika ataupun permaslahan teologi,

Lebih terperinci

KODE ETIK PENGAWAS PERIKANAN, PENYIDIK PERIKANAN DAN AWAK KAPAL PENGAWAS PERIKANAN TYPE SPEED BOAT

KODE ETIK PENGAWAS PERIKANAN, PENYIDIK PERIKANAN DAN AWAK KAPAL PENGAWAS PERIKANAN TYPE SPEED BOAT KODE ETIK PENGAWAS PERIKANAN, PENYIDIK PERIKANAN DAN AWAK KAPAL PENGAWAS PERIKANAN TYPE SPEED BOAT PANGKALAN PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN BITUNG DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBERDAYA

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pantas untuk dilestarikan. Konsep ajaran masyarakat Samin yang sederhana dan bertujuan untuk

BAB V PENUTUP. pantas untuk dilestarikan. Konsep ajaran masyarakat Samin yang sederhana dan bertujuan untuk BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Ajaran Samin pada masyarakat Samin merupakan kearifan lokal bangsa Indonesia yang pantas untuk dilestarikan. Konsep ajaran masyarakat Samin yang sederhana dan bertujuan untuk

Lebih terperinci

METODOLOGI TRADISI AJARAN KEJAWEN PANCA EKA LUMAKSANA: MODEL PENENTUAN HARGA JUAL HARMONI

METODOLOGI TRADISI AJARAN KEJAWEN PANCA EKA LUMAKSANA: MODEL PENENTUAN HARGA JUAL HARMONI 1 METODOLOGI TRADISI AJARAN KEJAWEN PANCA EKA LUMAKSANA: MODEL PENENTUAN HARGA JUAL HARMONI Whedy Prasetyo Jurusan Akuntansi Universitas Jember Jl. Kalimatan No. 37 Tegalboto, Jember Post Box 125 68121,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum masuknya agama-agama besar dunia ke Indonesia, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum masuknya agama-agama besar dunia ke Indonesia, masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebelum masuknya agama-agama besar dunia ke Indonesia, masyarakat Indonesia telah bertuhan dan menjunjung tinggi prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa. Prof. Dr. Purbatjaraka

Lebih terperinci

LOSOFI PECUT ATAU CEMETI

LOSOFI PECUT ATAU CEMETI LOSOFI PECUT ATAU CEMETI Ketika ritual sudah dilaksanakan maka terlihat anggota paguyuban seni Turonggo seto kinasih melakukan atraksi mengibaskan pecut atau cemeti dari berbagai arah, utara, selatan,

Lebih terperinci

Siaran Pers Kemendikbud: Penguatan Pendidikan Karakter, Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional Senin, 17 Juli 2017

Siaran Pers Kemendikbud: Penguatan Pendidikan Karakter, Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional Senin, 17 Juli 2017 Siaran Pers Kemendikbud: Penguatan Pendidikan Karakter, Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional Senin, 17 Juli 2017 Penguatan karakter menjadi salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Lebih terperinci

BENTUK DAN MAKNA NAMA-NAMA BANGUNAN POKOK DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA SKRIPSI

BENTUK DAN MAKNA NAMA-NAMA BANGUNAN POKOK DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA SKRIPSI BENTUK DAN MAKNA NAMA-NAMA BANGUNAN POKOK DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Nama : Dewi Larasati NIM : 2102408087 JURUSAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS

Lebih terperinci

BHAKTI ANAK TERHADAP ORANG TUA (MENURUT AJARAN AGAMA HINDU) Oleh Heny Perbowosari Dosen Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

BHAKTI ANAK TERHADAP ORANG TUA (MENURUT AJARAN AGAMA HINDU) Oleh Heny Perbowosari Dosen Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar BHAKTI ANAK TERHADAP ORANG TUA (MENURUT AJARAN AGAMA HINDU) Oleh Heny Perbowosari Dosen Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar henysari74@gmail.com ABSTRAK Dalam pengenalan ajaran agama tidak luput dari

Lebih terperinci

1. Siapa berjalan pada jalannya sampai.

1. Siapa berjalan pada jalannya sampai. 1 2 3 4 1. Siapa berjalan pada jalannya sampai. 2. Siapa bersungguh-sungguh, mendapat. 3. Siapa yang sabar beruntung. 4. Siapa sedikit kejujurannya, sedikit temannya. 5. Pergaulilah orang yang punya kejujuran

Lebih terperinci

Analisis Gaya Bahasa dan Ajaran Moral dalam Antologi Geguritan Sapu (Antologi Geguritan lan Esai Bengkel Bahasa dan Sastra Jawa 2012)

Analisis Gaya Bahasa dan Ajaran Moral dalam Antologi Geguritan Sapu (Antologi Geguritan lan Esai Bengkel Bahasa dan Sastra Jawa 2012) Analisis Gaya Bahasa dan Ajaran Moral dalam Antologi Geguritan Sapu (Antologi Geguritan lan Esai Bengkel Bahasa dan Sastra Jawa 2012) Oleh: Suci Alfiatun Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG A. Analisis tentang Upaya Guru PAI dalam Membina Moral Siswa SMP Negeri 1 Kandeman Batang Sekolah adalah lingkungan

Lebih terperinci

QADLA DAN QADAR. Oleh : Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. Penterjemah: A.Q. Khalid

QADLA DAN QADAR. Oleh : Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. Penterjemah: A.Q. Khalid QADLA DAN QADAR Oleh : Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. Penterjemah: A.Q. Khalid Berikut ini adalah kompilasi dari nukilan yang diambil dari Malfuzat yang berkaitan tentang takdir dan nasib manusia. Kumpulan

Lebih terperinci

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM BAB 2 OLEH : ISLAM DAN SYARIAH ISLAM SUNARYO,SE, C.MM 1 Tujuan Pembelajaran Dapat menjelaskan Makna Islam Dapat Menjelaskan Dasar Dasar Ajaran Islam Dapat menjelaskan Hukum Islam Dapat menjelaskan Klassifikasi

Lebih terperinci

Ordinary Hope. Timothy Athanasios

Ordinary Hope. Timothy Athanasios Ordinary Hope Timothy Athanasios Bab I Menyelamatkan Masa Depan All the world s a stage and all men and women are merely players... William Shakespeare Siapapun Anda yang membaca tulisan ini, saya berharap

Lebih terperinci

: - - Bacalah Al-Fatihah kepada ketua, penyshafaat, nabi dan penolong kita Muhammad s.a.w..... Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS, DAN AKTIVITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA LQ 45. 'i/j. iii.

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS, DAN AKTIVITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA LQ 45. 'i/j. iii. ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS, DAN AKTIVITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA LQ 45 'i/j ~ ~ o iii cr w >Z ::> o z m U'J - > ~ (fu:::;.q ({~I 'J...A5LJJ~VJc~J SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari hasil penelitian studi kasus yang telah dipaparkan pada bab-bab di atas, mengenai Pendidikan Kepribadian Dan Pembinaan Mental Spiritual Melalui Ilmu

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB AUTIS

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB AUTIS - 1677 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB AUTIS KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG STRUKTUR SERAT PARTAWIGENA SKRIPSI Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra oleh Nama : Imam Arief Hidayat NIM : 2151407002 Program Studi : Sastra Jawa Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Lebih terperinci

MODEL PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN NURUS SYAMSI BUNGKAL PONOROGO TAHUN 2015/2016 SKRIPSI. Oleh: Ponidi NIM

MODEL PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN NURUS SYAMSI BUNGKAL PONOROGO TAHUN 2015/2016 SKRIPSI. Oleh: Ponidi NIM MODEL PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN NURUS SYAMSI BUNGKAL PONOROGO TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: Ponidi NIM.11111495 FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

Lebih terperinci

PANCASILA. AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya. Dr. Achmad Jamil M.Si.

PANCASILA. AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya. Dr. Achmad Jamil M.Si. PANCASILA Modul ke: 11Fakultas Ekonomi dan Bisnis AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya Dr. Achmad Jamil M.Si Program Studi S1 Manajemen

Lebih terperinci

Mendidik Anak dengan Tauhid

Mendidik Anak dengan Tauhid Mendidik Anak dengan Tauhid Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????

Lebih terperinci

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH PERSIAPAN - Umat bersaat teduh - Lonceng berbunyi - Penyalaan Lilin JEMAAT BERHIMPUN PANGGILAN

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POTENSI DAN PENATAAN PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DI DESA KALIMULYO, KECAMATAN JAKENAN, KABUPATEN PATI

IDENTIFIKASI POTENSI DAN PENATAAN PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DI DESA KALIMULYO, KECAMATAN JAKENAN, KABUPATEN PATI IDENTIFIKASI POTENSI DAN PENATAAN PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DI DESA KALIMULYO, KECAMATAN JAKENAN, KABUPATEN PATI SKRIPSI Oleh : Teguh Utomo 20120210007 Program Studi Agroteknologi FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 01 OKTOBER 2017 emaat GIDEON Kelapadua Depok l. Komjen Pol M. asin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp. BRIMOB POLRI) Kelapadua- h

Lebih terperinci

Hakikat Manusia Menurut Islam

Hakikat Manusia Menurut Islam Hakikat Manusia Menurut Islam Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWt yang memiliki peranan penting dalam kehidupan di muka bumi. Manusia juga dipandang sebagai makhluk yang paling tinggi derajatnya

Lebih terperinci

Perbandingan Antara Ajaran Kejawen Dengan Ajaran Syekh Siti Jenar

Perbandingan Antara Ajaran Kejawen Dengan Ajaran Syekh Siti Jenar 1 Perbandingan Antara Ajaran Kejawen Dengan Ajaran Syekh Siti Jenar Bandini Pegat Citro Bekti Ningati, Sumarno, Sumarjono Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas

Lebih terperinci

Apoteker di dalam pengabdiannya kepada nusa dan bangsa serta di dalam mengamalkan keahliannya selalu berpegang teguh kepada sumpah/janji Apoteker.

Apoteker di dalam pengabdiannya kepada nusa dan bangsa serta di dalam mengamalkan keahliannya selalu berpegang teguh kepada sumpah/janji Apoteker. KODE ETIK APOTEKER INDONESIA MUKADIMAH Bahwasanya seorang Apoteker di dalam menjalankan tugas kewajibannya serta dalam mengamalkan keahliannya harus senantiasa mengharapkan bimbingan dan keridhaan Tuhan

Lebih terperinci

KEKERASAN EMOSIONAL PADA MASA PACARAN DITINJAU DARI KONSEP DIRI REMAJA SKRIPSI. Oleh : DIAN VITANIA ANGGRAINI

KEKERASAN EMOSIONAL PADA MASA PACARAN DITINJAU DARI KONSEP DIRI REMAJA SKRIPSI. Oleh : DIAN VITANIA ANGGRAINI KEKERASAN EMOSIONAL PADA MASA PACARAN DITINJAU DARI KONSEP DIRI REMAJA SKRIPSI Oleh : DIAN VITANIA ANGGRAINI 03.40.0243 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2008 KEKERASAN EMOSIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan yang menata bagaimana cara berhubungan antara. mengabdi kepada Allah. Dengan mengamalkan ajaran agama, itu

BAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan yang menata bagaimana cara berhubungan antara. mengabdi kepada Allah. Dengan mengamalkan ajaran agama, itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama adalah suatu kepercayaan yang berisi norma-norma atau peraturan-peraturan yang menata bagaimana cara berhubungan antara manusia dengan Sang Maha Kuasa,

Lebih terperinci

Kualitas Sumber Daya Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam Pelestarian Nilai-Nilai Luhur

Kualitas Sumber Daya Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam Pelestarian Nilai-Nilai Luhur Kualitas Sumber Daya Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam Pelestarian Nilai-Nilai Luhur Purwokerto, 22 23 Agustus 2016 (Hertoto Basuki) Rahayu, Sebagai bangsa yang menjadi bagian dari

Lebih terperinci

Semarang, 8 November 2016

Semarang, 8 November 2016 Semarang, 8 November 2016 Tahun Pelajaran 2015/2016 Permohonan orang tua kepada sekolah untuk melayani peserta didik penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa 1.UUD 45 ps 31 (1) setiap warga

Lebih terperinci

METODOLOGI TRADISI AJARANKEJAWENPANCA EKA LUMAKSANA: MODELPENENTUAN HARGA JUAL HARMONI

METODOLOGI TRADISI AJARANKEJAWENPANCA EKA LUMAKSANA: MODELPENENTUAN HARGA JUAL HARMONI METODOLOGI TRADISI AJARANKEJAWENPANCA EKA LUMAKSANA: MODELPENENTUAN HARGA JUAL HARMONI Whedy Prasetyo Universitas Jember whedy.p@gmail.com Abstract This study builds Kejawen tradition teaching of Panca

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Kabupaten Karanganyar) dapat ditarik kesimpulan: lebih mudah dipahami, sesuai dengan keyakinan, serta sesuai dengan

BAB V PENUTUP. Kabupaten Karanganyar) dapat ditarik kesimpulan: lebih mudah dipahami, sesuai dengan keyakinan, serta sesuai dengan digilib.uns.ac.id 92 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang perilaku ibadah orang yang beragama Islam di Pangestu (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Perilaku Ibadah Orang Yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahun yang lalu. Kehadiran sastra di tengah peradaban manusia

Lebih terperinci

Info : Mbak Salma / & Mbak Nayla /

Info : Mbak Salma / & Mbak Nayla / Cara Membuka Mata Batin Ada sebuah gejala aneh yang dialami oleh seorang dokter di bidang neuropsychiatri sebagaimana dimuat dalam majalah Tomorrow. Dikisahkan bahwa pada April 1949, seorang pasien setelah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab demi bab yang telah peneliti kemukakan diatas, maka peneliti bisa mengambil beberapa

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab demi bab yang telah peneliti kemukakan diatas, maka peneliti bisa mengambil beberapa BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab demi bab yang telah peneliti kemukakan diatas, maka peneliti bisa mengambil beberapa kesimpulan sebagai 1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

Lebih terperinci

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius. 1 Tesalonika Salam 1:1 1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius. Kepada jemaah Tesalonika yang ada dalam Allah, Sang Bapa kita, dan dalam Isa Al Masih, Junjungan kita Yang Ilahi. Anugerah dan sejahtera menyertai

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk pribadi manusia menuju yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pribadi yang memuaskan. Menurut Dayakisni dan Hudaniah (2005) ketrampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pribadi yang memuaskan. Menurut Dayakisni dan Hudaniah (2005) ketrampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketrampilan interpersonal seseorang ditunjukkan dengan terciptanya interaksi sosial dan komunikasi yang efektif sehingga terjalin hubungan antar pribadi yang

Lebih terperinci

SEMUA ORANG BERDOSA. Sebab tidak ada perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.

SEMUA ORANG BERDOSA. Sebab tidak ada perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Lesson 3 for October 21, 2017 SEMUA ORANG BERDOSA Seperti ada tertulis: Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua

Lebih terperinci

Doa Hari ke 1. Doa Hari ke 2

Doa Hari ke 1. Doa Hari ke 2 Doa Hari ke 1 1. Ya Allah, jadikanlah puasaku sebagaimana puasanya orang-orang yang benar-benar berpuasa, dan jadikanlah salatku sebagaimana salatnya orang-orang yang benar-benar salat, dan jadikanlah

Lebih terperinci

Fakar Al-Mazda Roby atul Adawya

Fakar Al-Mazda Roby atul Adawya Fakar Al-Mazda Roby atul Adawya NASIHAT CAHAYA HATI Penerbit DAFTAR ISI Bagian Pertama : CINTA Bagian Kedua : ILMU Bagian Ketiga : UNTUKMU SAHABATKU Bagian Keempat : UNTUKMU WAHAI KEKASIH Bagian Kelima

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS, HARGA DAN MEREK PEMBERSIH MUKA GARNIER TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS, HARGA DAN MEREK PEMBERSIH MUKA GARNIER TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ANALISIS PENGARUH KUALITAS, HARGA DAN MEREK PEMBERSIH MUKA GARNIER TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Sebuah Studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas MuhammadiyahSurakarta) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu Pemuliaan Kristus

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu Pemuliaan Kristus TATA IBADAH HARI MINGGU Minggu Pemuliaan Kristus 13 Mei 2018 TATA IBADAH PERSIAPAN Pengenalan / Latihan lagu-lagu untuk beribadah Doa para Presbiter di Konsistori Ucapan Selamat Datang P.2 Jemaat yang

Lebih terperinci

G E R E J A K R I S T E N I N D O N E S I A

G E R E J A K R I S T E N I N D O N E S I A Kamis, 24 Maret 2016 Pk. 19.00 WIB K a s i h Y a n g M e l a y a n i G E R E J A K R I S T E N I N D O N E S I A Jl. Gunung Sahari IV/8 Jakarta Pusat T A T A K E B A K T I A N K A M I S P U T I H G K I

Lebih terperinci

POLA PERILAKU RELIGIUS ALIRAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT KEROKHANIAN SAPTA DARMA DI DESA BRENGKELAN KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

POLA PERILAKU RELIGIUS ALIRAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT KEROKHANIAN SAPTA DARMA DI DESA BRENGKELAN KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO POLA PERILAKU RELIGIUS ALIRAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT KEROKHANIAN SAPTA DARMA DI DESA BRENGKELAN KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO Oleh: Reni Tiyu Wijayanti program studi pendidikan bahasa dan sastra

Lebih terperinci

Disebarluaskan melalui: website: Desember, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Disebarluaskan melalui: website:    Desember, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL Judul Penyusun Layout : Kisah Si Sombong Qorun : Ummu Abdillah al-buthoniyyah : Ummu Abdillah al-buthoniyyah Disebarluaskan melalui: website: http://www.raudhatulmuhibbin..org e-mail: raudhatul.muhibbin@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Nilai Moral dalam Kumpulan Cerkak Usada Kang Pungkasan karya Sukardo Hadisukarno

Nilai Moral dalam Kumpulan Cerkak Usada Kang Pungkasan karya Sukardo Hadisukarno Nilai Moral dalam Kumpulan Cerkak Usada Kang Pungkasan karya Sukardo Hadisukarno Oleh: Riyana Palupi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Riana_palupi11@yahoo.com Abstrak: Tujuan yang ingin

Lebih terperinci

DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN SMKN 2 KEBUMEN SKRIPSI

DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN SMKN 2 KEBUMEN SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN SMKN 2 KEBUMEN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu harapan bangsa dimana nantinya remaja diharapkan dapat meneruskan nilai-nilai perjuangan

Lebih terperinci

TATA URUTAN AMALAN. taklid buta yang hanya mengandalkan tradisi para leluhur tanpa diiringi

TATA URUTAN AMALAN. taklid buta yang hanya mengandalkan tradisi para leluhur tanpa diiringi TATA URUTAN AMALAN Bab-bab sebelumnya merupakan dasar ilmu dan dasar hukum pelaksanaan amalan ini. Jangan sekali-kali ada yang mengamalkannya tanpa latar belakang ilmu yang cukup. Itu taklid namanya. Ajaran

Lebih terperinci

TIDAK MESTI BESAR, HEBAT, BANYAK

TIDAK MESTI BESAR, HEBAT, BANYAK LITURGI ADVEN IV MINGGU, 20 DESEMBER 2015 tema: TIDAK MESTI BESAR, HEBAT, BANYAK GEREJA KRISTEN INDONESIA TAMAN CIBUNUT BANDUNG JL. VAN DEVENTER NO. 11 BANDUNG-40112 PERSIAPAN Jemaat memasuki ruang ibadah

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila. Implementasi Sila Ke 2 dan 3 Pancasila. Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen

Pendidikan Pancasila. Implementasi Sila Ke 2 dan 3 Pancasila. Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen Modul ke: Pendidikan Pancasila Implementasi Sila Ke 2 dan 3 Pancasila Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Makna Sila Kemanusian Yang Adil dan Beradab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan hidupnya dengan manusia lain. Sudah bukan rahasia lagi bahwa segala bentuk kebudayaan, tatanan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR

PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017 Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017 h a l, 1 PERSIAPAN Doa pribadi warga jemaat Pengenalan lagu-lagu yang akan dinyanyikan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pepatah Jawa dinyatakan bahwa budaya iku dadi kaca benggalaning

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pepatah Jawa dinyatakan bahwa budaya iku dadi kaca benggalaning BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pepatah Jawa dinyatakan bahwa budaya iku dadi kaca benggalaning bangsa (kebudayaan itu menjadi cermin besar yang menggambarkan peradaban suatu bangsa). Hal ini

Lebih terperinci

Generasi Santun. Buku 1A. Timothy Athanasios

Generasi Santun. Buku 1A. Timothy Athanasios Generasi Santun Buku 1A Timothy Athanasios Teori Nilai PENDAHULUAN Seorang pendidik terpanggil untuk turut mengambil bagian dalam menumbuhkembangkan manusia Indonesia yang utuh, berakhlak suci, dan berbudi

Lebih terperinci

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid c 1 Ramadan d 16 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang

Lebih terperinci

KAJIAN NILAI PENDIDIKAN MORAL PADA KUMPULAN GEGURITAN MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT TERBITAN TAHUN 2012 DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN SEKARANG

KAJIAN NILAI PENDIDIKAN MORAL PADA KUMPULAN GEGURITAN MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT TERBITAN TAHUN 2012 DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN SEKARANG KAJIAN NILAI PENDIDIKAN MORAL PADA KUMPULAN GEGURITAN MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT TERBITAN TAHUN 2012 DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN SEKARANG Oleh: Ade Irma progran studi pendidikan bahasa dan sastra

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (10/10)

Seri Iman Kristen (10/10) Seri Iman Kristen (10/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : Menang Atas Keinginan Daging Kode Pelajaran : DIK-P10 Pelajaran 10 - MENANG ATAS KEINGINAN DAGING DAFTAR ISI Teks Ayat

Lebih terperinci

Sumpah Dokter SAYA BERSUMPAH BAHWA :

Sumpah Dokter SAYA BERSUMPAH BAHWA : Sumpah Dokter SAYA BERSUMPAH BAHWA : 1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan peri kemanusiaan. 2. Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikaji dari sudut kesejarahannya, mengingat sepanjang sejarahnya, dari

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikaji dari sudut kesejarahannya, mengingat sepanjang sejarahnya, dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puisi merupakan salah satu karya yang dapat dikaji dari bermacam-macam aspek. Puisi dapat dikaji dari struktur dan unsur-unsurnya, mengingat bahwa puisi merupakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan hasil-hasil penelitian dalam Bab

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu fenomena yang menarik pada zaman modern di Indonesia adalah pemahaman dan implementasi tentang nilai-nilai moral dalam kehidupan masyarakat kita yang semakin

Lebih terperinci

di Perkuliahan Akuntansi Keuangan 1 EKA025 / 3 / 3

di Perkuliahan Akuntansi Keuangan 1 EKA025 / 3 / 3 SELAMAT DATANG di Perkuliahan Akuntansi Keuangan 1 EKA025 / 3 / 3 PENGAMPU Nama : Catur Ragil Sutrisno Alamat : Jl. Gereja 26 A Purwokerto (utara SMPN2 / SMAN 5 PWT) Status : K/2 Kontak : 085878486616

Lebih terperinci

Mengimani Kehendak Allah

Mengimani Kehendak Allah Mengimani Kehendak Allah Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Analisis Sosiologi Sastradalam Naskah Layang Sri Juwita karya Mas Sasra Sudirja

Analisis Sosiologi Sastradalam Naskah Layang Sri Juwita karya Mas Sasra Sudirja Analisis Sosiologi Sastradalam Naskah Layang Sri Juwita karya Mas Sasra Sudirja Oleh: Nur Alfatun Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa nur.alfatun2@gmail.com Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

Oleh : DEA CHADIZA SYAFINA NIM :

Oleh : DEA CHADIZA SYAFINA NIM : ANALISIS ATAS PASAL 27 AYAT 3 TENTANG PENCEMARAN NAMA BAIK DALAM UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK NOMOR 11 TAHUN 2008 TERHADAP PROSES KERJA JURNALIS MEDIA ONLINE Oleh : DEA CHADIZA SYAFINA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DIKSI DALAM NOVEL CLEMANG-CLEMONG KARYA SUPARTO BRATA SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Nama : Ria Hutaminingtyas NIM : 2102405609 Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Jurusan

Lebih terperinci

MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA

MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA Pengantar Pernahkah Anda berharap bahwa Tuhan tidak memberi kita kehendak bebas? Bahwa Ia mengendalikan saja pikiran kita? Bahwa kita dapat taat kepada-nya tanpa pergumulan atau

Lebih terperinci

Modul ke: AKHLAK ISLAMI. Drs. SUMARDI, M. Pd. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI.

Modul ke: AKHLAK ISLAMI. Drs. SUMARDI, M. Pd. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI. Modul ke: AKHLAK ISLAMI Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Mengapa kita perlu membahas mengenai akhlak pribadi Islami? Akhlak Jawabannya karena,

Lebih terperinci

AL KHALIQ WA AL - MAKHLUQ. Dosen: Asep Sopian, S.Pd.

AL KHALIQ WA AL - MAKHLUQ. Dosen: Asep Sopian, S.Pd. AL KHALIQ WA AL - MAKHLUQ Dosen: Asep Sopian, S.Pd. Urgensi Makrifah (mengenal) Allah SWT Dengan mengenal Allah SWT maka : 2.Mengenal diri sendiri 3.Mendapatkan keuntungan (keberkahan) di dunia dan di

Lebih terperinci

Lima Prinsip Mengubah Impian Menjadi Kenyataan

Lima Prinsip Mengubah Impian Menjadi Kenyataan 1 LIMA PRINSIP MENGUBAH IMPIAN MENJADI KENYATAAN Oleh Agustinus Kaka Email: Agustinuskaka21@gmail.com Daftar Isi 1. Bagaimana Prinsip-prinsip mengubah Impian Untuk Menjadi Sebuah Kenyataan? 2. Bagaimana

Lebih terperinci

SOSIOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM ROMAN KADURAKAN ING NGISOR DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

SOSIOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM ROMAN KADURAKAN ING NGISOR DRINGU KARYA SUPARTO BRATA SOSIOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM ROMAN KADURAKAN ING NGISOR DRINGU KARYA SUPARTO BRATA Oleh : Agus Setiaji program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa Agusaji38@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Asmaul Husna 7 (Asmaul Husna nomor 61 70) Mempertajam kebesaran Allah SWT di hati kita

Asmaul Husna 7 (Asmaul Husna nomor 61 70) Mempertajam kebesaran Allah SWT di hati kita Serial Tausyiah PCI NU Taiwan. Asmaul Husna 7 (Asmaul Husna nomor 61 70) Mempertajam kebesaran Allah SWT di hati kita Dialah Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, Dia mempunyai asmaa

Lebih terperinci

Kuk Tuhan Memberi Kelegaan Matius 11 : 20-30

Kuk Tuhan Memberi Kelegaan Matius 11 : 20-30 Kuk Tuhan Memberi Kelegaan Matius 11 : 20-30 Tata Ibadah Minggu GKI Kebayoran Baru 9 JULI 2017 PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng

Lebih terperinci

MATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Pokok Bahasan: Pancasila sebagai Landasan Etika Bisnis

MATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Pokok Bahasan: Pancasila sebagai Landasan Etika Bisnis MATERI KULIAH ETIKA BISNIS Pokok Bahasan: Pancasila sebagai Landasan Etika Bisnis Latar Belakang Di zaman yang serba modern ini, nilai, etika, norma,dan moral seringkali diabaikan oleh rakyat Indonesia,

Lebih terperinci

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015 Dhamma Inside Vol. 23 - Oktober 2015 Bersikap Ramah Standar Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri Bersikap Ramah Oleh : Bhikkhu Santacitto Pada umumnya, ramah dipahami sebagai sikap positif yang

Lebih terperinci

BAB III METODE IJAB QABUL PADA MASYARAKAT SUKU SAMIN. di DESA KUTUKAN KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA

BAB III METODE IJAB QABUL PADA MASYARAKAT SUKU SAMIN. di DESA KUTUKAN KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA 49 BAB III METODE IJAB QABUL PADA MASYARAKAT SUKU SAMIN di DESA KUTUKAN KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA A. Kondisi Desa Kutukan Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora 1. Profil Desa Kutukan Desa

Lebih terperinci

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1435 H / 2014 H TANGGAL 20 JUNI 2014

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1435 H / 2014 H TANGGAL 20 JUNI 2014 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1435 H / 2014 H TANGGAL 20 JUNI 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Yang

Lebih terperinci

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, 2.4 Uraian Materi 2.4.1 Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila berarti konsepsi dasar tentang kehidupan yang

Lebih terperinci

Kedudukan Pembukaan UUD Anggota Kelompok : -Alfin Anthony -Benadasa -Jeeva Laksamana -Nicolas Crothers -Steven David -Lukas Gilang

Kedudukan Pembukaan UUD Anggota Kelompok : -Alfin Anthony -Benadasa -Jeeva Laksamana -Nicolas Crothers -Steven David -Lukas Gilang Kedudukan Pembukaan UUD 1945 Anggota Kelompok : -Alfin Anthony -Benadasa -Jeeva Laksamana -Nicolas Crothers -Steven David -Lukas Gilang Pertanyaan 1. Jelaskan Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan

Lebih terperinci

1. Energi-energi hasil proses pemikiran Ada empat yang dapat ia ciptakan dari hasil proses pemikirannya tersebut: Energi positif tingkat tinggi

1. Energi-energi hasil proses pemikiran Ada empat yang dapat ia ciptakan dari hasil proses pemikirannya tersebut: Energi positif tingkat tinggi 1. Energi-energi hasil proses pemikiran Ada empat yang dapat ia ciptakan dari hasil proses pemikirannya tersebut: Energi positif tingkat tinggi Energi negative tingkat tinggi Energi positif tingkat rendah

Lebih terperinci

Disebarluaskan melalui: website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Disebarluaskan melalui: website:    November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL Judul Penyusun Layout : Cinta Kepada Allah : Ummu Abdillah al-buthoniyyah : Ummu Abdillah al-buthoniyyah Disebarluaskan melalui: website: http://www.raudhatulmuhibbin..org e-mail: raudhatul.muhibbin@yahoo.co.id

Lebih terperinci