SISTEM GERAK MANUSIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM GERAK MANUSIA"

Transkripsi

1 A. PENDAHULUAN Sistem gerak adalah sistem organ pada manusia yang berperan dalam pergerakan tubuh. MANUSIA Organ-organ yang mendukung kerja sistem gerak: 1) Rangka/tulang, tersusun atas jaringan tulang rawan dan tulang sejati, merupakan alat gerak pasif. 2) Otot, tersusun atas jaringan otot, merupakan alat gerak aktif. B. RANGKA Rangka merupakan alat gerak pasif yang tersusun atas 206 tulang yang saling berhubungan. Fungsi rangka: 1) Alat gerak pasif 2) Pemberi bentuk tubuh 3) Menopang/menyokong berat tubuh 4) Tempat melekatnya otot 5) Melindungi organ vital 6) Tempat pembentukan sel-sel darah pada sumsum tulang (hemopoesis) 7) Tempat penyimpanan kalsium dan fosfor Berdasarkan letaknya pada tubuh, rangka manusia dikelompokkan menjadi: 1) Rangka aksial, yaitu rangka yang terletak di sumbu tubuh, yaitu tengkorak, tulang rusuk, tulang dada dan tulang belakang. 2) Rangka appendikular, yaitu rangka yang terletak di kanan dan kiri sumbu tubuh, dan jumlah tulangnya sepasang. Tulang penyusun rangka terdiri dari dua, yaitu tulang rawan dan tulang sejati. Tulang rawan (kondrosit) tersusun atas selsel kondrosit. lakuna matriks kondrosit sel-sel isogenik Kondrosit berasal dari kondroblas. Kondrosit mensekresikan matriks berupa kondrin. Pada anak-anak, kondrosit lebih banyak dari kondrin, sedangkan pada orang dewasa, kondrin lebih banyak dari kondrosit. Kondrosit terletak dalam lakuna, membentuk kumpulan yang disebut sel-sel isogenik. Tulang rawan diselubungi lapisan yang disebut perikondrium. Jenis-jenis tulang rawan: a. Hialin Berwarna transparan, berserat tinggi, dan daya elastisitas tinggi. Contoh: tulang pada saluran pernapasan dan ujung tulang rusuk. b. Elastis Berwarna kuning, serat elastik dominan, dan daya elastisitas tinggi. Contoh: daun telinga dan epiglotis. c. Fibrosa Berwarna gelap keruh, serat kolagen dominan, daya elastisitas rendah, dan sebagai penyokong yang kuat. Contoh: hubungan antar-tulang belakang dan tendon. Tulang sejati (osteon) merupakan tulang yang kita kenal pada umumnya. Osteosit berasal dari osteoblas. Osteosit mensekresikan matriks berupa osteon. Osteoblas berasal dari osteoprogenator, yaitu derivat sel-sel mesenkim yang dapat bermitosis menjadi osteoblas. Osteosit juga terletak dalam lakuna membentuk kumpulan sel-sel isogenik. Tulang rawan diselubungi lapisan yang disebut periosteum. Pada periosteum, terdapat osteoklas, yaitu sel yang berkembang dari monosit yang berfungsi untuk melakukan perawatan, perkembangan dan perbaikan materi penyusun tulang (resorpsi). 1

2 Matriks tulang tersusun atas dari: 1) Semen, tersusun atas karbohidrat. 2) Kolagen, tersusun atas serabut-serabut yang membuat tulang menjadi keras. 3) Mineral, terdiri dari kalsium fosfat (Ca(PO 4) 2), magnesium klorida (MgCl 2), dan kalsium karbonat (CaCO 3). Proses pembentukan tulang atau osifikasi atau kalsifikasi adalah proses pengerasan tulang rawan menjadi tulang sejati. Urutan proses osifikasi: 1) Tulang rawan yang telah dihasilkan memiliki rongga yang akan terisi osteoblas. 2) Kemudian osteosit dibentuk ke arah luar, atau berbentuk konsentris (saluran Havers). 3) Di sekitar osteosit, dibentuk matriks tulang dari senyawa protein yang mengandung kalsium dan fosfor. Berdasarkan matriksnya, tulang dikelompokkan menjadi: 1) Tulang kompak, yaitu tulang dengan matriks padat dan rapat, misalnya tulang pipa. 2) Tulang spons, yaitu tulang dengan matriks berongga, contohnya tulang pipih dan tulang pendek. Berdasarkan bentuknya, tulang dikelompokkan menjadi: 1) Tulang pipa (panjang), yaitu tulang yang berbentuk tabung dan pada umumnya berongga. Bagian-bagian tulang pipa: a b c f e d h g i e f g a. Epifisis proksimal, bagian ujung tulang pipa yang membulat. b. Diafisis, bagian tengah tulang pipa. c. Epifisis distal, bagian ujung tulang pipa yang memipih. d. Metafisis/cakra epifisis, bagian tulang yang memiliki kemampuan untuk menambah panjang tulang. e. Tulang rawan persendian f. Tulang spons, membentuk cabangcabang rongga yang disebut trabekula. g. Tulang kompak h. Periosteum, mengandung osteoklas. i. Rongga tulang, berisi sumsum tulang, pembuluh darah, saraf dan osteoblas. Contoh: tulang betis, tulang paha, tulang kering, tulang hasta, tulang pengumpil. 2) Tulang pipih, yaitu tulang yang tersusun atas dua lempeng tulang kompak dan tulang spons, di dalamnya terdapat sumsum tulang. Tulang pipih berfungsi sebagai penyusun dinding rongga, pelindung, dan penguat. Contoh: tulang rusuk, tulang belikat, tulang tengkorak. 3) Tulang pendek, yaitu tulang yang berbentuk kubus, bulat kecil, atau paku. Contoh: tulang pergelangan dan telapak tangan dan kaki. 4) Tulang tak berbentuk, yaitu tulang yang bentuknya tidak termasuk tiga kategori di atas. Contoh: tulang wajah, tulang rahang, tulang belakang, tulang pinggul. 2

3 kranium vertebrae cervicalis (ruas 1-7) [7] vertebrae thoracolis (ruas 8-19) [12] vertebrae lumbalis (ruas 20-24) [5] vertebrae sacralis (ruas 25-29) [5 berfusi] vertebrae coccygeus (ruas 30-33) [4 berfusi] carpal maksila mandibula klavikula skapula manubrium mesosternum/gladiolus costae verae (1-7) [7] xiphisternum costae spurial (8-10) [3] humerus costae fluctuantes (11-12) [2] ulna radius ilium metacarpal pubis ischium tengah distal proksimal femur patella tibia fibula tarsal metatarsal 3

4 TENGKORAK SANGKAR DADA sphenoid frontal parietal temporal costae verae lakrimal ethmoid nasal manubarium mesosternum /gladiolus vomer maksila Tempurung kepala (kranium) [8] Frontal dahi 1 Parietal ubun-ubun 2 Oksipital kepala belakang 1 Temporal pelipis 2 Sphenoid baji 1 Ethmoid tapis 1 Terdapat foramen magnum yang merupakan tempat masuk keluarnya pembuluh darah dan saraf dari sumsum tulang belakang. Wajah [14] Maksila rahang atas 2 Mandibula rahang bawah 1 Zigomatik pipi 2 Lakrimal air mata 2 Nasal hidung 2 Vomer rongga hidung 1 Palatina mandibula Nasal konka inferior zigomatik langit-langit mulut 2-2 Tulang-tulang pendengaran [6] (kadang tidak dihitung sebagai rangka) Maleus martil 2 Inkus landasan 2 Stapes sanggurdi 2 oksipital foramen magnum Tulang dada (sternum) [3] Manubarium hulu 1 Mesosternum /gladiolus dada tengah 1 Xiphisternum /processus xifoid taju pedang 1 Tulang rusuk/iga (costae) [24] Costae verae Costae spurae Costae fluctuantes rusuk sejati 7 x 2 rusuk palsu 3 x 2 rusuk melayang xiphisternum costae spurae costae fluctuantes 2 x 2 Tulang rusuk sejati masing-masing menempel pada satu ruas tulang belakang 1-7 dan tulang dada. Tulang rusuk palsu masing-masing menempel pada satu ruas tulang belakang 8-10 dan menumpang pada tulang rusuk sejati 7. Tulang rusuk melayang masing-masing menempel pada satu ruas tulang belakang dan tidak menempel pada tulang dada. 4

5 atlas RUAS TULANG BELAKANG vertebrae cervicalis Di antara dua tulang pubis, terdapat pubic simfisis yang dapat meregang pada wanita ketika melahirkan. ANGGOTA GERAK ATAS klavikula skapula vertebrae thoracolis humerus vertebrae lumbalis vertebrae saccralis vertebrae coccygeus radius ulna carpal metacarpal Vertebrae cervicalis leher 7 Vertebrae thoracolis punggung 12 Vertebrae lumbalis pinggang 5 Vertebrae sacralis kelangkang 5 Vertebrae coccygeus ekor 4 Tulang atlas adalah tulang pertama yang berhubungan dengan tengkorak. GELANG PANGGUL Skapula belikat 2 x 1 Klavikula selangka 2 x 1 Humerus lengan atas 2 x 1 Radius pengumpil 2 x 1 Ulna hasta 2 x 1 Carpal pergelangan tangan 2 x 8 Metacarpal telapak tangan 2 x 5 Phalanges ruas jari 2 x 14 Tulang selangka berhubungan dengan tulang dada. Tulang pengumpil adalah tulang yang posisinya segaris dengan ibu jari, dan tulang hasta adalah tulang yang posisinya segaris dengan jari kelingking. ANGGOTA GERAK BAWAH ischium pubis ilium Ilium usus 2 Pubis kemaluan 2 Ischium duduk 2 Gelang panggul berhubungan dengan tulang kelangkang dan tulang ekor. Oleh karena itu, tulang kelangkang dan tulang ekor juga termasuk gelang panggul. femur fibula patella tibia tarsus metatarsus 5

6 Femur paha 2 x 1 Patella tempurung lutut 2 x 1 Tibia tulang kering 2 x 1 Fibula tulang betis 2 x 1 Tarsus pergelangan kaki 2 x 7 Metatarsus telapak kaki 2 x 5 Phalanges ruas jari 2 x 14 Tulang paha berhubungan dengan asetabulum, yaitu bagian dari gelang panggul. Tulang kering berukuran lebih besar dari tulang betis, dan letak tulang kering lebih depan daripada tulang betis. C. SENDI Sendi (skeletal joint) atau artikulasi adalah suatu hubungan antar-tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan. Komponen penyusun sendi: 1) Kapsul sendi, yaitu lapisan serabut yang melapisi sendi dan membentuk persendian. 2) Ligamen, yaitu jaringan ikat yang mengikat ujung tulang dengan persendian sehingga tidak terjadi dislokasi tulang. 3) Minyak sinovial, yaitu pelumas sendi yang terdapat pada sendi. 4) Tulang rawan hialin, yaitu jaringan tulang rawan yang membentuk sendi. Berdasarkan besar kecilnya gerakan, sendi terbagi menjadi sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis. Sinartrosis atau sendi mati adalah persendian yang tidak memungkinkan untuk terjadinya pergerakan. Contoh sinartrosis: 1) Sinartrosis simfibrosis, yaitu sinartrosis yang dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa. Contoh: hubungan sendi antar tulang tengkorak (sutura). 2) Sinartrosis sinkondrosis, yaitu sinartrosis yang dihubungkan oleh jaringan ikat tulang rawan. Contoh: hubungan antar ruas tulang belakang, hubungan antara tulang dada dengan tulang rusuk. Amfiartrosis adalah persendian yang hanya memungkinkan untuk terjadi sedikit gerakan. Contoh amfiartrosis: 1) Amfiartrosis simfisis, yaitu amfiartrosis yang dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa yang pipih. Contoh: pubis simfisis pada gelang panggul, hubungan antar ruas tulang belakang. 2) Amfiartrosis sindemosis, yaitu amfiartrosis yang dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa dan ligamen. Contoh: sendi antara tulang betis dengan tulang kering. Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan untuk terjadi gerakan yang lebih leluasa. Contoh diartrosis: 1) Sendi peluru, memungkinkan gerak ke seluruh arah (berporos tiga) karena ujung tulang berbentuk bulat lekuk dan cembung. Contoh: sendi antara tulang gelang bahu dengan lengan atas, sendi antara gelang panggul dengan paha. 2) Sendi pelana/sela, memungkinkan gerak seperti bentuk pelana kuda (berporos dua) karena ujung tulang berbentuk pelana kuda cekung dan cembung. Contoh: sendi antara tulang telapak tangan dengan pergelangan tangan dan ruas-ruas jari. 3) Sendi engsel, memungkinkan gerak seperti engsel (berporos satu). Contoh: sendi pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas antar jari. 4) Sendi putar, memungkinkan gerak rotasi antar tulang (berporos satu) karena 6

7 D. OTOT materi78.co.nr ujung tulang yang satu dapat mengitari tulang lainnya. Contoh: sendi antara tulang hasta dengan pengumpil, antara tulang atlas dengan tulang tengkorak. 5) Sendi geser/luncur, memungkinkan gerak bergeser (tidak berporos) karena permukaan kedua tulang relatif rata. Contoh: sendi antar tulang pergelangan tanga dan kaki, sendi antara tulang selangka dan tulang belikat. 6) Sendi kondiloid/elipsoid, memungkinkan terjadinya gerakan ke kiri-kanan dan depan-belakang (berporos dua) karena ujung tulang berbentuk oval cembung dan cekung. Contoh: sendi antara tulang pengumpul dengan pergelangan tangan. Gerak yang dilakukan oleh sendi antara lain: 1) Fleksi dan ekstensi Fleksi adalah gerakan membengkokkan dan ekstensi adalah gerakan meluruskan. 2) Adduksi dan abduksi Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh dan abduksi adalah gerakan menjauhi tubuh. 3) Elevasi dan depresi Elevasi adalah gerakan mengangkat dan depresi adalah gerakan menurunkan. 4) Supinasi dan pronasi Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan dan pronasi adalah gerakan menelungkupkan tangan. 5) Inversi dan eversi Inversi adalah gerakan membuka telapak kaki ke arah dalam dan eversi adalah gerakan membuka telapak kaki ke arah luar. Otot merupakan alat gerak aktif yang melekat pada rangka dan tersusun atas jaringan otot, terutama otot lurik. Struktur otot: tendon epimisium fasikulus Serabut otot lurik dibungkus oleh fasia propria, dan kumpulan serabut otot lurik tadi dibungkus lagi oleh fasia superfasialis. Komponen penyusun otot antara lain: 1) Protein aktin, yaitu protein pembentuk filamen halus yang terdiri dari dua untai. aktin troponin endomisium sarkolema miofibril myosin tropomyosin aktin Pada protein aktin terdapat binding site yang merupakan tempat myosin menarik aktin. Pada saat otot tidak berkontraksi, binding site ditutupi oleh protein troponin-tropomyosin, yang dapat dihilangkan dengan ion Ca 2+. 2) Protein myosin, yaitu protein pembentuk filamen kasar yang terdiri dari serabut-serabut. 3) Jaringan otot, dapat berupa otot polos, otot lurik dan otot jantung. Pada sistem gerak, otot yang bekerja adalah otot lurik. (lihat kembali Jaringan Hewan [Biologi 2]) 4) Ion Ca 2+ dan ATP, keduanya digunakan dalam gerak kontraksi dan relaksasi otot, ATP diubah menjadi ADP dan AMP. Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari dua bagian: 1) Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah otot yang menggembung. 2) Tendon (urat), merupakan bagian ujung otot yang menempel pada tulang. 7

8 Tendon terdiri dari dua, yaitu origo (tidak dapat bergerak) dan insersio (dapat bergerak). Agar menghasilkan gerak, otot bekerja dengan otot lain. Otot dapat bekerja secara aktif dengan cara kontraksi (memendek) dan relaksasi (memanjang). Sifat-sifat otot: 1) Kontraksibilitas, otot dapat memendek. 2) Ekstensibiltas, otot dapat memanjang. 3) Elastisitas, otot dapat kembali ke ukuran semula. Serat otot/miofibril tersusun atas sarkomer-sarkomer. Gerak antagonis adalah gerak dua buah otot yang saling berlawanan arah, contohnya adalah otot trisep dan bisep saat lengan ditekuk. Gerak sinergis adalah gerak dua buah otot yang sama arahnya (saling menunjang), contohnya otot-otot pada tulang rusuk pada saat pengambilan nafas, dan otot pronator teres dan pronator quadratus. Otot yang mengalami gerak fleksi saat kontraksi disebut fleksor. Otot yang mengalami gerak ekstensi saat kontraksi disebut ekstensor. garis M garis Z pita A pita I zona H myosin aktin sarkomer pita A pita I cross-bridge garis M zona H garis Z Pita I menghasilkan daerah terang pada otot, pita A menghasilkan daerah gelap pada otot, dan zona H adalah daerah terang di antara daerah gelap pita A. Gabungan kedua protein diatas disebut aktomyosin. Cara kerja otot: 1) Myosin aktif menggerakkan aktin menggunakan cross-bridge sebagai tangan dengan bantuan kalsium dan ATP pada daerah binding site. 2) Saat relaksasi, myosin melepas aktin sehingga daerah terang mengalami perluasan. Sesaat setelah relaksasi, binding site dapat tertutup oleh protein troponin-tropomyosin. 3) Saat kontraksi, myosin menarik aktin sehingga daerah terang mengalami penyempitan. Penggunaan energi pada gerak otot terdiri dari dua, yaitu fase anaerob dan fase aerob. Fase anaerob tidak membutuhkan oksigen digunakan ketika otot berkontraksi. 1) Kerja aktin dan myosin membutuhkan ATP, sehingga ATP terurai menjadi ADP dan AMP. 2) ATP dibentuk kembali oleh fosfokreatin (senyawa fosfat berenergi tinggi) dari ADP, dan digunakan untuk kerja aktin dan myosin kembali. Otot yang terlalu lama berkontraksi akan mengalami kelelahan karena penurunan ATP dan fosfokreatin, sedangkan ADP, AMP dan asam laktat (asam lelah) naik konsentrasinya, karena fase berubah menjadi fase aerob. 8

9 Fase aerob membutuhkan oksigen dan digunakan ketika otot berelaksasi. 1) Glikogen (gula otot) diubah menjadi glukosa kemudian dilarutkan menjadi laktasidogen. 2) Laktasidogen diubah menjadi dua produk, yaitu glukosa dan asam laktat. 3) Glukosa akan dioksidasi sehingga menghasilkan CO 2, H 2O dan energi, yang kemudian energi tersebut digunakan untuk membuat ATP dan fosfokeratin. 4) Asam laktat kemudian akan menumpuk pada otot sehingga menyebabkan kelelahan. Agar asam laktat dapat dioksidasi tubuh, maka tubuh melakukan reaksi dengan membuat nafas tersengal-sengal untuk mendapat lebih banyak oksigen. E. GANGGUAN PADA Gangguan pada sistem gerak dibagi menjadi gangguan pada rangka, sendi dan otot. Gangguan pada rangka antara lain: Patah tulang a. Fraktura sederhana/tertutup, jika tulang yang patah tidak merobek otot. b. Fraktura kompleks/terbuka, jika tulang yang patah merobek otot bahkan kulit. c. Fraktura sebagian/greenstick, jika tulang yang patah tidak terbagi menjadi dua bagian. d. Fisura, jika tulang hanya mengalami retak saja. Kelainan ruas tulang belakang a. Lordosis, jika ruas tulang belakang terlalu membengkok ke depan. b. Kifosis, jika ruas tulang belakang terlalu membengkok ke belakang. c. Skoliosis, jika ruas tulang belakang terlalu membengkok ke samping (huruf S). Gangguan fisiologis a. Rakhitis, disebabkan oleh kurangnya vitamin D, sehingga proses osifikasi terhambat dan tulang menjadi tidak keras. Penderita biasanya memiliki kaki melengkung menyerupai huruf X atau O. b. Mikrosefalus, gangguan pertumbuhan tulang tengkorak karena kekurangan kalsium. c. Osteoporosis, penurunan massa tulang pada usia lanjut karena lambatnya proses osifikasi dan reabsorpsi materi penyusun tulang. d. TBC tulang, disebabkan oleh bakteri TBC yang menyerang tulang, dan menyebabkan perubahan mekanisme gerak tubuh. e. Nekrosa, terjadi jika periosteum rusak sehingga tulang tidak memperoleh makanan dan mati. Gangguan pada sendi antara lain: a. Dislokasi, pergeseran sendi karena sobeknya ligamen. b. Ankilosis, keadaan dimana persendian tidak dapat digerakkan karena seolaholah menyatu dengan tulang. c. Terkilir, keadaan dimana tertariknya ligamen namun posisi sendi tidak bergeser. d. Arthritis, yaitu peradangan pada sendi. - Osteoarthritis, yaitu penipisan tulang rawan persendian - Arthritis eksudatif, yaitu serangan kuman pada sendi yang menyebabkan peradangan. - Arthritis sika, yaitu berkurangnya cairan sinovial sehingga menyebabkan rasa nyeri. - Arthritis rheumatoid (asam urat), yaitu menumpuknya asam amino purin yang tidak terurai pada kapsul sendi sehingga menyebabkan rasa nyeri. e. Infeksi gonorrhea, menyerang persendian sehingga menjadi kaku. Gangguan pada otot antara lain: a. Atrofi, penurunan fungsi otot karena mengecil, sehingga tidak dapat berkontraksi. 9

10 b. Hipertrofi, perkembangan otot menjadi lebih besar dan kuat sehingga diameter serabut-serabut otot membesar. c. Kelelahan otot, terjadi karena penumpukan asam laktat karena kerja yang berlebihan, dan dapat berlanjut menjadi kram. d. Kaku leher/stiff, terjadi karena peradangan otot trapesius leher karena akibat kesalahan gerak. e. Tetanus, terjadi akibat serangan bakteri Clostridium tetanii, yang menyebabkan otot terus-menerus berkontraksi sehingga kehilangan kemampuan kontraksinya. f. Miastenia gravis, yaitu otot yang secara berangsur melemah dan menyebabkan kelumpuhan akibat hormon tiroid dan sistem imun yang tidak normal. g. Hernia abdominalis, yaitu sobeknya dinding otot abdominal sehingga usus memasuki bagian sobekan tersebut. 10

Sistem Gerak BIO 2 A. PENDAHULUAN B. RANGKA SISTEM GERAK. materi78.co.nr. Jenis-jenis tulang rawan: a. Hialin

Sistem Gerak BIO 2 A. PENDAHULUAN B. RANGKA SISTEM GERAK. materi78.co.nr. Jenis-jenis tulang rawan: a. Hialin Sistem Gerak A. PENDAHULUAN B. RANGKA Sistem gerak adalah sistem organ pada manusia yang berperan dalam pergerakan tubuh. Organ yang mendukung kerja sistem gerak: 1) Rangka, alat gerak pasif yang tersusun

Lebih terperinci

Sistem Gerak BIO 2 A. PENDAHULUAN B. RANGKA D. TULANG SEJATI C. TULANG RAWAN SISTEM GERAK. materi78.co.nr

Sistem Gerak BIO 2 A. PENDAHULUAN B. RANGKA D. TULANG SEJATI C. TULANG RAWAN SISTEM GERAK. materi78.co.nr Sistem Gerak A. PENDAHULUAN B. RANGKA Sistem gerak adalah sistem organ pada manusia yang berperan dalam pergerakan tubuh. Organ yang mendukung kerja sistem gerak: 1) Rangka, alat gerak pasif, terdiri atas

Lebih terperinci

SISTEM GERAK PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

SISTEM GERAK PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc SISTEM GERAK PADA MANUSIA Drs. Refli., MSc SISTEM GERAK Sistem gerak terdiri dari Tulang - gerak pasif Otot gerak aktif Tendon ; Ujung otot lurik yang melekat pada tulang Ligamen : otot yang menghubungkan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALATIHAN SOAL SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Kelompok tulang di bawah ini yang termasuk tulang pipa adalah... Tulang hasta, tulang paha, tulang betis Tulang hasta, tulang belikat,

Lebih terperinci

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA Tubuhmu memiliki bentuk tertentu. Tubuhmu memiliki rangka yang mendukung dan menjadikannya

Lebih terperinci

- - SISTEM GERAK PADA MANUSIA - - dpl2gerak SISTEM GERAK PADA MANUSIA

- - SISTEM GERAK PADA MANUSIA - - dpl2gerak SISTEM GERAK PADA MANUSIA - - SISTEM GERAK PADA MANUSIA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dpl2gerak Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara

Lebih terperinci

RANGKUMAN BIOLOGI SISTEM GERAK PADA MANUSIA

RANGKUMAN BIOLOGI SISTEM GERAK PADA MANUSIA Sistem gerak: 1. Tulang (alat gerak pasif) 2. Otot (alat gerak aktif) TULANG Jumlah tulang manusia: 206 tulang. Tulang terdiri dari: 1. Tulang Rawan (Kartilago) RANGKUMAN BIOLOGI SISTEM GERAK PADA MANUSIA

Lebih terperinci

biologi SET 16 ALAT GERAK DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. RANGKA TUBUH VERTEBRATA

biologi SET 16 ALAT GERAK DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. RANGKA TUBUH VERTEBRATA 16 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 16 ALAT GERAK A. RANGKA TUBUH VERTEBRATA Tulang-tulang yang membangun rangka tubuh hewan vertebrata terlindungi oleh otototot dan kulit.

Lebih terperinci

GERAK PADA HEWAN DAN MANUSIA DAPAT TERJADI KARENA ADANYA KERJASAMA ANTARA TULANG (RANGKA) DENGAN OTOT.

GERAK PADA HEWAN DAN MANUSIA DAPAT TERJADI KARENA ADANYA KERJASAMA ANTARA TULANG (RANGKA) DENGAN OTOT. SISTEM RANGKA 1. RANGKA SEBAGAI ALAT GERAK PASIF. 2. OTOT SEBAGAI ALAT GERAK AKTIF. GERAK PADA HEWAN DAN MANUSIA DAPAT TERJADI KARENA ADANYA KERJASAMA ANTARA TULANG (RANGKA) DENGAN OTOT. BAGAIMANA GERAK

Lebih terperinci

Sistem Gerak. pada Manusia

Sistem Gerak. pada Manusia Bab 2 Sistem Gerak pada Manusia Gambar 2.1 Olahraga Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang dapat menyehatkan tubuh kita. Ketika berolahraga, tentunya kita akan melakukan gerakan, seperti meloncat,

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALATIHAN SOAL BAB 15

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALATIHAN SOAL BAB 15 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALATIHAN SOAL BAB 15 1. Kelompok tulang di bawah ini yang termasuk tulang pipa adalah Tulang hasta, tulang paha, tulang betis Tulang hasta, tulang belikat,

Lebih terperinci

SISTEM GERAK MANUSIA

SISTEM GERAK MANUSIA SISTEM GERAK MANUSIA 1. Tulang Alat gerak pasif pada manusia adalah tulang. Tulang adalah bahan yang hidup dan tumbuh. Tulang mempunyai kerangka protein. Kalsium memperkuat kerangka tersebut. Lapisan luar

Lebih terperinci

SMA. a. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup. b. Melindungi organ-organ tubuh yang vital. c. Menahan dan menegakkan tubuh

SMA. a. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup. b. Melindungi organ-organ tubuh yang vital. c. Menahan dan menegakkan tubuh JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XI (SEBELAS) BIOLOGI SISTEM GERAK MANUSIA A. GERAK Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat

Lebih terperinci

SUPARMUJI SMA NEGERI 1 NUNUKAN SELATAN

SUPARMUJI SMA NEGERI 1 NUNUKAN SELATAN 2010 SISTEM GERAK PADA HEWAN DAN MANUSIA SUPARMUJI DIKTAT 3 SISTEM GERAK (Moving Systems) Oleh SUPARMUJI, S.Pd 19831029 200604 1 007 Tujuan Pembelajaran : 1. Mendefinisikan gerak pada makhluk hidup. 2.

Lebih terperinci

Tubuh kita juga memiliki komponen yang membuatnya dapat bergerak atau beraktivitas. Apa saja yang terlibat bila kita melakukan gerak?

Tubuh kita juga memiliki komponen yang membuatnya dapat bergerak atau beraktivitas. Apa saja yang terlibat bila kita melakukan gerak? Belajar IPA itu asyik, misalnya saat mempelajari tentang astronomi dan benda-benda langit, kita bisa mengenal lebih dekat tentang planet, bintang, dan benda-benda langit lainnya. Pelajaran seperti ini

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.2

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.2 1. Persamaan antara otot lurik dan otot jantung adalah... SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.2 Sifat kerja secara sadar Memiliki percabangan Berinti satu Ada garis gelap

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung B A B.4 SISTEM GERAK

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung B A B.4 SISTEM GERAK YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung 4214714 B A B.4 SISTEM GERAK 1 Peta Konsep SISTEM GERAK Rangka Sendi Otot Jenis Bentuk Gangguan Pendahuluan Manusia dapat berpindah tempat

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.1 1. fungsi tulang bagi tubuh kita antara lain... SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.1 memberi bentuk tubuh tempat peredaran darah membentuk otot tempat melekatnya organ

Lebih terperinci

3. Peradangan pada sendi adalah salah satu gangguan di sistem gerak manusia. Nama penyakitnya adalah

3. Peradangan pada sendi adalah salah satu gangguan di sistem gerak manusia. Nama penyakitnya adalah 1. Tulang-tulang tengkorak manusia terdiri atas tulang-tulang berikut, kecuali... a. Tulang rahang b. Tulang pipi c. Tulang pelipis d. Tulang dahi e. Tulang belikat 2. Kelainan tulang karena sikap duduk

Lebih terperinci

Sistem Gerak pada Manusia. mendeskripsikan sistem gerak pada manusia serta hubungannya dengan kesehatan.

Sistem Gerak pada Manusia. mendeskripsikan sistem gerak pada manusia serta hubungannya dengan kesehatan. Bab 2 Sumber: www.marfansyndrome.info Sistem Gerak pada Manusia Hasil yang harus kamu capai: memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu: mendeskripsikan

Lebih terperinci

Menurut pendapat Anda, mengapa tulang manusia bisa patah seperti gambar di bawah ini?

Menurut pendapat Anda, mengapa tulang manusia bisa patah seperti gambar di bawah ini? BAB 4 sistem gerak Menurut pendapat Anda, mengapa tulang manusia bisa patah seperti gambar di bawah ini? I. RANGKA TUBUH Rangka manusia merupakan alat gerak pasif yang akan digerakkan oleh otot. Fungsi

Lebih terperinci

Kamu dapat mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Sistem Gerak pada Manusia. membahas.

Kamu dapat mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Sistem Gerak pada Manusia. membahas. Bab III SISTEM GERAK PADA MANUSIA Tujuan Pembelajaran Kamu dapat mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Peta Konsep Sistem Gerak pada Manusia membahas Sistem rangka

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.1 1. Kelompok tulang di bawah ini yang termasuk tulang pipa adalah... Tulang hasta, tulang paha tulang betis Tulang hasta, tulang belikat,

Lebih terperinci

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Bab 3 Sumber: Biology: Sumber: Realm Human of Life, Body, 006 00 -tulang penyusun tengkorak pada bayi yang baru lahir. Sistem Gerak pada Manusia Hasil yang harus Anda capai: menjelaskan struktur dan fungsi

Lebih terperinci

TULANG Alat gerak pasif pada manusia adalah tulang. Tulang adalah bahan yang hidup dan tumbuh. Tulang mempunyai kerangka protein. Kalsium memperkuat

TULANG Alat gerak pasif pada manusia adalah tulang. Tulang adalah bahan yang hidup dan tumbuh. Tulang mempunyai kerangka protein. Kalsium memperkuat TULANG Alat gerak pasif pada manusia adalah tulang. Tulang adalah bahan yang hidup dan tumbuh. Tulang mempunyai kerangka protein. Kalsium memperkuat kerangka tersebut. Lapisan luar tulang mempunyai saraf

Lebih terperinci

MATERI BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII SISTEM RANGKA DAN OTOT PADA MANUSIA SERTA PESAWAT SEDERHANA OLEH YUMNA SOLICHATUN YUSRO

MATERI BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII SISTEM RANGKA DAN OTOT PADA MANUSIA SERTA PESAWAT SEDERHANA OLEH YUMNA SOLICHATUN YUSRO MATERI BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII SISTEM RANGKA DAN OTOT PADA MANUSIA SERTA PESAWAT SEDERHANA OLEH YUMNA SOLICHATUN YUSRO JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTASA MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017

KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017 713 Try Out Ke-3 Kelas XI SMA IPA PEMBAHASAN TO-3 KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017 halaman 10 dari 8 halaman Website: www.quin.web.id, e-mail: belajar yuk@hotmail.com 713 Try Out Ke-3

Lebih terperinci

Berdasarkan susunannya, tulang dibedakan menjadi:

Berdasarkan susunannya, tulang dibedakan menjadi: Makhluk hidup salah satu cirinya adalah bergerak. Pada manusia mempunyai sistem gerak yang dapat dibagi menjadi dua yaitu alat gerak pasif dan alat gerak aktif. Alat gerak pasif berupa tulang dan alat

Lebih terperinci

BAB II PENGATURAN AWAL (ADVANCE ORGANIZER), HASIL BELAJAR DAN KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA. Istilah model pembelajaran sangat erat kaitannya

BAB II PENGATURAN AWAL (ADVANCE ORGANIZER), HASIL BELAJAR DAN KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA. Istilah model pembelajaran sangat erat kaitannya 10 BAB II PENGATURAN AWAL (ADVANCE ORGANIZER), HASIL BELAJAR DAN KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA A. Pengaturan Awal (Advance Arganizer) Istilah model pembelajaran sangat erat kaitannya dengan strategi pembelajaran.

Lebih terperinci

SISTEM GERAK Tanpamu, AKU bagaikan PATUNG

SISTEM GERAK Tanpamu, AKU bagaikan PATUNG M O D U L T A N P A M U, A K U b a g a i k a n P A T U N G 1 SISTEM GERAK Tanpamu, AKU bagaikan PATUNG Oleh: HERWIM ENGGAR PRATIWI Pembimbing: Dr. Hadi Suwono, M.Si Dra. Nursasi Handayani, M.Si UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TUGAS EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR

TUGAS EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR TUGAS EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR (Soal-Soal tentang Sistem Gerak C1 sampai C6 dan Soal Uraian Bebas dan Terbatas) DISUSUN OLEH 1. Ayu Fadhilah (060911814190 2. Era Ningsih (06091181419074) 3. Zakiyah

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.1

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.1 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.1 1. Tempat melekatnya otot-otot utama tubuh adalah fungsi dari... Rangka Paru-paru Lemak Tengkorak Rangka

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH MUHAMMAD HANAFI ( ) HERKA ARDIYATNO ( ) LESTARI PUJI UTAMI

DISUSUN OLEH MUHAMMAD HANAFI ( ) HERKA ARDIYATNO ( ) LESTARI PUJI UTAMI OTOT MANUSIA UNIVERSITAS PGRI Y O G T A Y A K A R DISUSUN OLEH MUHAMMAD HANAFI (09144600025) HERKA ARDIYATNO (09144600172) LESTARI PUJI UTAMI (09144600214) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

a. 7 pasang c. 5 pasang b. 3 pasang d. 2 pasang 11. Berdasarkan arah pertumbuhannya sel-sel tulang tumbuh dari arah C2 a. Luar ke dalam c.

a. 7 pasang c. 5 pasang b. 3 pasang d. 2 pasang 11. Berdasarkan arah pertumbuhannya sel-sel tulang tumbuh dari arah C2 a. Luar ke dalam c. System gerak A. Pilihan Ganda 1. Di bawah ini merupakan hewan-hewan yang memiliki eksoskeleton adalah C1 a. Kepiting, udang, dan sidat b. Rajungan, kumbang tanduk, dan kupu-kupu c. Udang, kepiting, dan

Lebih terperinci

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

SISTEM GERAK PADA MANUSIA LAPORAN PENELITIAN SISTEM GERAK PADA MANUSIA OLEH : RESTI GHITA PRIBADI XI IPA 6 35 SMA NEGERI 3 BANDUNG SISTEM GERAK PADA MANUSIA A. Macam-Macam Organ Penyusun Sistem Gerak Fungsi Rangka Pada Manusia

Lebih terperinci

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d. 1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d. menegakkan tubuh 2. Tulang anggota gerak tubuh bagian atas dan bawah disebut.

Lebih terperinci

Sistem Skeleton. 2. Persendian Antar Tulang. 1. Proses Pembentukan Tulang. 3. Gangguan Kesehatan Pada Tulang

Sistem Skeleton. 2. Persendian Antar Tulang. 1. Proses Pembentukan Tulang. 3. Gangguan Kesehatan Pada Tulang SISTEM SKELETON 1. Dhiyan Wahanani A420100154 2. Yusufi Adi Sujatmiko A420100165 3. Hevi Al Azizah Riani A420100166 4. Nur Fitria H.K A420100167 5. Endang Sriningsih A420100173 6. Uswatun Khasanah A420100178

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM GERAK PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA

BAB IV SISTEM GERAK PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA BAB IV SISTEM GERAK PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA Bagaimanakah perbandingan organ penyusun sistem gerak pada manusia dan vertebrata? Bagaimanakah fungsi tulang rawan, tulang keras, dan sendi sebagai penyusun

Lebih terperinci

ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL R E J O 2014

ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL R E J O 2014 ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL R E J O 2014 Sistem muskuloskeletal terdiri dari tulang, otot, tulang rawan (cartilago), ligamen, tendon, fasia, bursae dan persendian. 1.Osteoblast. Yang berfungsi dalam

Lebih terperinci

RPP KELAS KONTROL. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RPP KELAS KONTROL. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran LAMPIRAN RPP KELAS KONTROL Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas / Semester Alokasi Waktu : Ilmu Pengetahuan Alam : Kerangka Tubuh Manusia : IV / I : 3 x 35 menit Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORETIS BAB II KAJIAN TEORETIS A. Alat Peraga Alat peraga adalah salah satu media pembelajaran yang merupakan bentuk penggambaran mekanisme kerja suatu benda. Alat peraga memiliki fungsi untuk memperagakan peristiwa,

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL SISTEM GERAK MANUSIA, HEWAN, DAN TUMBUHAN

KISI-KISI SOAL SISTEM GERAK MANUSIA, HEWAN, DAN TUMBUHAN KISI-KISI SOAL SISTEM GERAK MANUSIA, HEWAN, DAN TUMBUHAN Indicator kompetensi Indicator pembelajaran Indikator soal Jeni s soal No soal Soal Kunci Rubrik Mendeskrip Mendeskripsika Mendeskripsi PG 6 Pernyataan

Lebih terperinci

Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih. Persendian dibedakan menjadi 2 yaitu:

Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih. Persendian dibedakan menjadi 2 yaitu: SISTEM RANGKA Rangka manusia dewasa tersusun dari tulang-tulang (sekitar 206 tulang) yang membentuk suatu kerangka tubuh yang kokoh. Walaupun rangka terutama tersusun dari tulangm rangka disebagian tempat

Lebih terperinci

ANATOMI PERSENDIAN. 2) Sendi engsel

ANATOMI PERSENDIAN. 2) Sendi engsel ANATOMI PERSENDIAN rangka tubuh manusia tersusun dari tulang-tulang yang saling berhubungan. Hubungan antartulang disebut sendi. Dengan adanya sendi, kaki dan tanganmu dapat dilipat, diputar dan sebagainya.

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.2

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.2 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.2 1. Hubungan antar tulang-tulang tengkorak diper-kuat oleh adanya bangunan bergerigi yang disebut Fisura Fraktura Fasia Sutura Kunci Jawaban

Lebih terperinci

iii. Bekerja di luar kesadaran, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah. b. Otot Lurik

iii. Bekerja di luar kesadaran, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah. b. Otot Lurik III. OTOT 1. Jenis-Jenis Jaringan Otot Ada beberapa jeni jaringan otot pada tubuh manusia yang perlu diketahui, antara lain: a. Jaringan Otot polos (Otot Volunter) Jaringan otot polos merupakan otot yang

Lebih terperinci

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan pengertian dan fungsi jaringan embrional 2. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringan epitelium 3. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringanjaringan

Lebih terperinci

SENDI PADA MANUSIA. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

SENDI PADA MANUSIA. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu SENDI PADA MANUSIA Anggota : Annisa Rahma Bassalamah [ 4 ] Fadhila Rahma Leilani [ 9 ] Isna Nur Aqidatul Azizah [ 14 ] Najmia Salsabila [ 21 ] Syafiyatulqulub Soka Nugroho [ 27 ] Zulfa Nur Kholishoh [

Lebih terperinci

SISTEM GERAK 1/20/2013 COSSOVA 2

SISTEM GERAK 1/20/2013 COSSOVA 2 1/20/2013 COSSOVA 1 SISTEM GERAK GERAK PADA MAKHLUK HIDUP DIDEFINISIKAN SEBAGAI PERUBAHAN POSISI TUBUH BAIK YANG DILAKUKAN OLEH SELURUH TUBUH ATAUPUN SEBGIAN TUBUH MAKHLUK HIDUP, SEHINGGA PENGERTIAN DARI

Lebih terperinci

Tulang Rangka Manusia dan Bagian-bagiannya

Tulang Rangka Manusia dan Bagian-bagiannya Gambar Kerangka Manusia Tulang Rangka Manusia dan Bagian-bagiannya Rangka mempunyai fungsi sebagai berikut : Penopang dan penunjang tegaknya tubuh. Memberi bentuk tubuh. Melindungi alat-alat atau bagian

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biologi

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biologi Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biologi Kelas : 8 Waktu : 07.45-09.15 No.Induk : Hari/Tanggal : Jumat, 05 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) AWAL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) AWAL Lampiran 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) AWAL Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas : 4 ( Empat ) Semester : I ( satu ) Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan) I. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kerangka Kerangka adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi beberapa organ lunak, terutama tengkorak dan panggul. Kerangka berfungsi untuk menggambarkan

Lebih terperinci

Sistem Gerak pada Manusia BAB 2. A. Rangka B. Otot C. Kelainan pada Sistem Alat Gerak. 25 Bab 2 Sistem Gerak pada Manusia 25

Sistem Gerak pada Manusia BAB 2. A. Rangka B. Otot C. Kelainan pada Sistem Alat Gerak. 25 Bab 2 Sistem Gerak pada Manusia 25 BAB 2 Sistem Gerak pada Manusia A. Rangka B. Otot C. Kelainan pada Sistem Alat Gerak 25 Bab 2 Sistem Gerak pada Manusia 25 Peta Konsep pipih bentuk terdiri dari pipa Peta Konsep Sistem Gerak pada Manusia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Klasifikasi Tulang Terdapat berbagai bentuk dan saiz tulang. Ini membolehkan tulang-tulang memenuhi keperluan khusus bagi tulang tersebut. Tulang-tulang diklasifikasikan berdasarkan

Lebih terperinci

SILABUS. Menyebutkan namanama tulang penyusun. manusia menggunakan literatur yang ada. beserta fungsinya Menjelaskan macammacam

SILABUS. Menyebutkan namanama tulang penyusun. manusia menggunakan literatur yang ada. beserta fungsinya Menjelaskan macammacam Lampiran 1.Silabus 41 41 SILABUS Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Standar Kompetensi : SMPN 22 Bandar Lampung : Ilmu Pengetahuan Alam : VIII / 1 (Ganjil) : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan

Lebih terperinci

SOAL REMIDI US I BIO KELAS XI 2014

SOAL REMIDI US I BIO KELAS XI 2014 SOAL REMIDI US I BIO KELAS XI 2014 I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau e pada jawaban yang paling benar! 1. Sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai perbedaan organel yang dimiliki. Organel-organel

Lebih terperinci

pengetahuan atau sains yang berasal dari bahasa inggris science. Kata memahami gejala-gejala alam yang ada (Trianto, 2012 : 136).

pengetahuan atau sains yang berasal dari bahasa inggris science. Kata memahami gejala-gejala alam yang ada (Trianto, 2012 : 136). BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pengetahuan atau sains yang berasal dari bahasa inggris science. Kata science berasal dari

Lebih terperinci

Jaringan Rawan dan Tulang. Struktur Hewan

Jaringan Rawan dan Tulang. Struktur Hewan Jaringan Rawan dan Tulang Struktur Hewan Anggota kelompok : Ahmad Tosin (16-1010) Putri Intan Kumalasari (16-1013) Yennita Dwi April Liana (16-1020) Iqbal Setiawan Saputra (16-1023) Atim Ainul Hidayah

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Sistem Gerak pada Manusia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Sistem Gerak pada Manusia RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Topik Alokasi Waktu : SMP N 1 PIYUNGAN : IPA : VIII/ I : Sistem Gerak pada Manusia : 10 x 40 menit (10 JP) A. Tujuan 1.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP N 1 PIYUNGAN Mata Pelajaran : IPA Kelas/ Semester : VIII/ I Topik : Sistem Gerak pada Manusia Alokasi Waktu : 10 x 40 menit (10 JP) A. Tujuan 1.

Lebih terperinci

Fungsi Sistem Rangka

Fungsi Sistem Rangka Sistem Rangka Tujuan Membuat daftar fungsi sistem rangka Menjelaskan struktur dari tulang panjang Menjelaskan peran dari osteoblast dan osteosit Membuat daftar tulang dari skeleton aksial Membuat daftar

Lebih terperinci

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA SIFAT KERJA OTOT RANGKA

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA SIFAT KERJA OTOT RANGKA MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA SIFAT KERJA OTOT RANGKA ARBI WIGUNA JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2017 Otot lurik mempunyai serabut kontraktil

Lebih terperinci

BAB I SISTEM TRANSPORTASI. A. Sistem Transportasi Pada Manusia Transportasi adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat dalam tubuh mahluk hidup.

BAB I SISTEM TRANSPORTASI. A. Sistem Transportasi Pada Manusia Transportasi adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat dalam tubuh mahluk hidup. BAB I SISTEM TRANSPORTASI A. Sistem Transportasi Pada Manusia Transportasi adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat dalam tubuh mahluk hidup. A. Darah system transportasi pada manusia diselenggarakan

Lebih terperinci

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 1. RANGKA DAN PANCA INDERALatihan Soal 1.1

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 1. RANGKA DAN PANCA INDERALatihan Soal 1.1 1. Rangka badan berguna untuk melindungi organ.. Jantung dan paru-paru Otak dan panca indera Lambung dan usus Jantung dan hati SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 1. RANGKA DAN PANCA INDERALatihan Soal

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa Ahli (Slameto,1991: 156; Suryosubroto,1997: 193; Sanjaya, 2006:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa Ahli (Slameto,1991: 156; Suryosubroto,1997: 193; Sanjaya, 2006: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Beberapa Ahli (Slameto,1991: 156; Suryosubroto,1997: 193; Sanjaya, 2006: 194 dan Amri dan Ahmadi, 2010:200) mendefinisikan inkuiri sebagai

Lebih terperinci

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN TULANG SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN TULANG SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI. PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN TULANG SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI. Jaringan Tulang 1. Jaringan Tulang Rawan 2. Jaringan Tulang Keras / Sejati 1. Jaringan Tulang Rawan Fungsi jaringan

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Mata Pelajaran/Tema/Sub Tema : IPA BIOLOGI. Kelas/Semester : XI/1 Waktu : 2 x 45 menit Nama Siswa/Kelompok :

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Mata Pelajaran/Tema/Sub Tema : IPA BIOLOGI. Kelas/Semester : XI/1 Waktu : 2 x 45 menit Nama Siswa/Kelompok : LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Mata Pelajaran/Tema/Sub Tema : IPA BIOLOGI Materi Pokok : Sistem Gerak Kelas/Semester : XI/1 Waktu : 2 x 45 menit Nama Siswa/Kelompok : A. Kompetensi Dasar: Menjelaskan

Lebih terperinci

Sistem Rangka dan Otot. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Sistem Rangka dan Otot. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Sistem Rangka dan Otot 1 Rangka Rangka adalah kumpulan berbagai tulang Pemberi bentuk tubuh Tempat melekatnya otot-otot Pelindung organ lunak Mengganti sel-sel yg rusak Penopang tubuh Menyerap gaya/beban

Lebih terperinci

Standar Kompetensi 1 Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Standar Kompetensi 1 Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Jenjang Sekolah : SMP Pajangan Mata Pelajaran : IPA Terpadu Kelas / Semester : VIII / I Alokasi waktu : X 40 ( 1 x Pertemuan ) Standar Kompetensi 1 Memahami berbagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manusia Manusia merupakan mahluk hidup yang paling sempurna. Tubuh dilengkapi dengan berbagai macam sistem kehidupan. Kumpulan sistem tersebut merupakan satu sistem yang kompleks

Lebih terperinci

diunduh dari

diunduh dari diunduh dari http://www.pustakasoal.com Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 2 Untuk Kelas VIII SMP dan MTs. Oleh: Sukis Wariyono Yani

Lebih terperinci

SISTEM GERAK A. SISTEM OTOT

SISTEM GERAK A. SISTEM OTOT SISTEM GERAK A. SISTEM OTOT Di dalam tubuh terdapat tiga jenis otot yang menurut fungsi dan strukturnya berbeda, yaitu otot jantung, otot polos dan otot rangka, Perbedaan otot polos, lurik dan jantung

Lebih terperinci

PENDAHULUAN dan OSTEOLOGI UMUM. by : Hasty Widyastari

PENDAHULUAN dan OSTEOLOGI UMUM. by : Hasty Widyastari ANATOMI PENDAHULUAN dan OSTEOLOGI UMUM by : Hasty Widyastari Posisi Posisi Anatomi : Berdiri tegak, kedua lengan disamping lateral tubuh, kedua telapak tangan membuka kedepan Posisi Fundamental : Berdiri

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal Otot yang berfungsi menghadapkan telapak tangan sehingga menengadah adalah...

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal Otot yang berfungsi menghadapkan telapak tangan sehingga menengadah adalah... SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.3 1. Otot yang berfungsi menghadapkan telapak tangan sehingga menengadah adalah.... Depresor Pronator Fleksor Supinator Kunci Jawaban :

Lebih terperinci

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan 1. Jaringan Tumbuhan a. Jaringan Meristem (Embrional) Kumpulan sel muda yang terus membelah menghasilkan jaringan

Lebih terperinci

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo Jaringan Hewan Compiled by Hari Prasetyo Tingkatan Organisasi Kehidupan SEL JARINGAN ORGAN SISTEM ORGAN ORGANISME Definisi Jaringan Kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk

Lebih terperinci

OTOT DAN SKELET Tujuan 1. Mengidentifikasi struktur otot 2. Mempelajari mekanisme otot pada saat berkontraksi 3. Mengetahui macam-macam otot

OTOT DAN SKELET Tujuan 1. Mengidentifikasi struktur otot 2. Mempelajari mekanisme otot pada saat berkontraksi 3. Mengetahui macam-macam otot OTOT DAN SKELET Tujuan. Mengidentifikasi struktur otot. Mempelajari mekanisme otot pada saat berkontraksi. Mengetahui macam-macam otot berdasarkan lokasi 4. Mengetahui macam-macam kerja otot yang menggerakan

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan gabungan dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar, yang mana pada setiap kata tersebut

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 62 63 LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 Sekolah : SD Negeri Kalibeji 01 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester : 4/1 Materi Pokok : Rangka dan Panca Indera Manusia

Lebih terperinci

MEKANISME KERJA OTOT LURIK

MEKANISME KERJA OTOT LURIK MEKANISME KERJA OTOT LURIK Otot rangka adalah masa otot yang bertaut pada tulang yang berperan dalam menggerakkan tulang-tulang tubuh. MEKANISME OTOT LURIK/OTOT RANGKA Mekanisme kerja otot pada dasarnya

Lebih terperinci

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

3. Perhatikan gambar di bawah ini! Nilai Paraf Mata Pelajaran : IPA Nama : Kelas : VI (Enam) A, B, C Indikator KD 9.1: Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus I)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus I) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus I) Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Negeri Karangasem 0 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahun Alam Kelas /Semerter : IV / 1 Waktu : 4 X 3 Menit ( 2 x Pertemuan) I.

Lebih terperinci

A. PILIHLAH SALAH SATU JAWABANYANG PALING TEPAT!

A. PILIHLAH SALAH SATU JAWABANYANG PALING TEPAT! FORMASI SOAL UAS BIOLOGI SMAN 4 BANGKALAN A. PILIHLAH SALAH SATU JAWABANYANG PALING TEPAT! 1. Sel dibedakan menjadi Eukaritik dan prokariotik, berdasarkan ada atau tidaknya,... a. mitokondria b. dinding

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN MATERI. Secara bahasa, inkuiri bersal dari kata inquiry yang merupakan kata dari

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN MATERI. Secara bahasa, inkuiri bersal dari kata inquiry yang merupakan kata dari BAB II KAJIAN TEORITIS DAN MATERI A. Kajian Teori 1. Pendekatan Pembelajaran Inquiry Secara bahasa, inkuiri bersal dari kata inquiry yang merupakan kata dari bahasa inggris yang berarti; penyelidikan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Setiap kita bergerak, apakah itu berjalan, menulis, mengangkat beban, serta yang lainnya. Kalaupun sedang duduk, ada bagian tubuh yang bergerak, yaitu jantung yang berdetak

Lebih terperinci

Tabel 1.1 DAFTAR NAMA SISWA KELOMPOK UJI COBA

Tabel 1.1 DAFTAR NAMA SISWA KELOMPOK UJI COBA LAMPIRAN Tabel 1.1 DAFTAR NAMA SISWA KELOMPOK UJI COBA NO. NAMA KODE 1 APV U 1 2 ATN U 2 3 APA U 3 4 AL U 4 5 AS U 5 6 CM U 6 7 DM U 7 8 DA U 8 9 DO U 9 10 DS U 10 11 EC U - 11 12 FR U 12 13 IK U 13 14

Lebih terperinci

Mekanisme Kerja Otot

Mekanisme Kerja Otot Mekanisme Kerja Otot 1. Sarkolema Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot 2. Sarkoplasma Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat

Lebih terperinci

Pendahuluan. Sel jaringan organ sistem organ orgnisme. jaringan epitel, otot, jaringan penunjang, serta jaringan saraf

Pendahuluan. Sel jaringan organ sistem organ orgnisme. jaringan epitel, otot, jaringan penunjang, serta jaringan saraf Titta Novianti Pendahuluan Jaringan : sekelompok sel yang memiliki bentuk, fungsi, letak serta perkembangan yang sama. Organisme tingkat tinggi jutaan sel Jaringan pada hewan vertebrata dikelompokkan 4

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan pembelajaran

SILABUS. Kegiatan pembelajaran LAMPIRAN 65 Lampiran 1 Sekolah Kelas/semester Mata pelajaran : SMP Muhammadiyah 9 Ngemplak, Boyolali : VIII A/ I : Biologi SILABUS Standar Kompetensi : 2. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Praktikum Manfaat Praktikum

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Praktikum Manfaat Praktikum I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bergerak. Salah satu bagian tubuh yang berfungsi sebagai alat gerak adalah otot. Otot merupakan jaringan yang terbentuk dari

Lebih terperinci

Pembelajaran Biologi Mengenai Sistem Rangka Manusia Albertus Bobby Irawan

Pembelajaran Biologi Mengenai Sistem Rangka Manusia Albertus Bobby Irawan Pembelajaran Biologi Mengenai Sistem Rangka Manusia Albertus Bobby Irawan Abstrak: Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran, melalui media pembelajaran ini proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. Belajar merupakan aktivitas kearah perubahan tingkah laku melalui interaksi

BAB II KAJIAN TEORITIS. Belajar merupakan aktivitas kearah perubahan tingkah laku melalui interaksi 14 BAB II KAJIAN TEORITIS A. Hakekat Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan aktivitas kearah perubahan tingkah laku melalui interaksi aktif individu terhadap lingkungan (pengalaman). Definisi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian yang membandingkan hasil belajar siswa menggunakan model

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian yang membandingkan hasil belajar siswa menggunakan model 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Sebelumnya Penelitian yang membandingkan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran NHT dengan model pembelajaran STAD telah banyak dilakukan peneliti sebelumnya.

Lebih terperinci

Tulang Rawan. Struktur Dasar, Tipe dan Lokasi

Tulang Rawan. Struktur Dasar, Tipe dan Lokasi Tulang Rawan Struktur Dasar, Tipe dan Lokasi Suatu tulang rawan memiliki khondrosit yang tersimpan di dalam ruangan (lacunae) dalam matriks ekstraselular. Tulang rawan mengandung banyak air (menyebabkannya

Lebih terperinci

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN JARINGAN DASAR HEWAN Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Belajar dan Pembelajaran a. Teori - Teori Belajar 1) Teori Belajar Bruner Bruner mengusulkan teorinya yang disebut free discovery learning. Menurut teori ini,

Lebih terperinci

SISTEM GERAK MANUSIA by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta. Page 1

SISTEM GERAK MANUSIA by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta. Page 1 SISTEM GERAK MANUSIA by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta Page 1 Gerak Adanya impuls : 1.Manusia 2. Hewan 3. Tumbuhan Page 2 Alat Gerak 1. Pasif : Tulang 2. Aktif : Otot Page 3 SKELETON Macam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Pengertian Model Pembelajaran Make A Match Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman

Lebih terperinci