ARTIKEL MANAGEMEN ASET DALAM PROSES PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENGANGGARAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH. Oleh : Wahyu Nuri Rahmawati NIM : C1G014032
|
|
- Inge Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ARTIKEL MANAGEMEN ASET DALAM PROSES PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENGANGGARAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH Oleh : Wahyu Nuri Rahmawati NIM : C1G Jurusan Akuntansi (Aj) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jendral Soedirman Jl. HR. Bunyamin 708, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah. TAHUN 2014
2 PENDAHULUAN Latar Belakang Pengelolaan keuangan Negara sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perlu dilaksanaka secara terbuka dan bertanggungjawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, yang diwujudkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Undang- Undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dalam pasal 3 menyebutkan bahwa Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan rasa kepatutan. Dalam rangka pengelolaan dan pertanggungjawaban tersebut, maka Undang-undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara diterbitkan untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan dan pertanggungjawaban Keuangan Negara. Ruang lingkup Perbendaharaan Negara disebutkan dalam pasal 2 Undang-undang nomor 1 tahun 2004 meliputi : pelaksanaan pendapatan dan belanja Negara, pelaksanaan pendapatan dan belanja Daerah, pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara, pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran Daerah, pengelolaan kas, pengelolaan piutang dan utang Negara/Daerah, pengelolaan investasi dan Barang Milik Negara/Daerah, penyelenggaraan akuntansi dan system informasi manajemen keuangan Negara/Daerah, penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD, penyelesaian kerugian Negara/Daerah, pengelolaan badan layanan umum, perumusan standar, kebijakan serta system dan prosedur yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan Negara dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD. Perkembangan pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah semakin komplek, maka agar optimal dalam pengelolaannya, pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, sebagai ganti Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan pemerintah nomor 38 tahun 2008 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. Berdasarkan pasal 3 ayat (1) PP No 27/2014 disebutkan Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan kepastian nilai. Ruang lingkup pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dalam ayat (2) meliputi : perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, pemindahtanganan, pemusnahan, penghapusan, penatausahaan, pembinaan pengawasan dan pengendalian. Menteri keuangan selaku pengelola Barang Milik Negara berwenang dan bertanggungjawab dalam merumuskan kebijakan, mengatur dan menetapkan pedoman pengelolaan Barang Milik Negara, meneliti dan menyetujui
3 rencana kebutuhan Barang Milik Negara. Sedangkan Gubernur /Bupati/Walikota adalah pemegang kekuasaan pengelolaan Barang Milik Daerah. Perencanaan kebutuhan adalah kegiatan merumuskan rincian kebutuhan Barang Milik Negara/Daerah untuk menghubungkan pengadaan barang yang telah lalu dengan keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar dalam melakukan tindakan yang akan datang. Pasal 9 PP No 27/2014 menyebutkan bahwa perencanaan kebutuhan Barang Milik Negara/Daerah disusun dengan memperhatikan kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga/Satuan kerja perangkat Daerah serta ketersediaan Barang Milik Negara/Daerah yang ada. Perencanaan kebutuhan meliputi perencanaan kebutuhan pengadaan, pemeliharaan, pemanfaatan, pemindahtanganan dan penghapusan Barang Milik Negara/Daerah. Manajemen aset merupakan suatu proses yang sistematis dan terstruktur yang mencakup seluruh siklus hidup aset. Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah atau dalam istilah lain manajemen aset termasuk didalamnya perencanaan kebutuhannya adalah kegiatan pertama kali yang harus dilakukan oleh pengelola barang, pengguna barang atau kuasa pengguna barang. Perencanaan kebutuhan Barang Milik Negara Lebih lanjut tentang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 150/PMK.06/2014 tentang perencanaan kebutuhan Barang Milik Negara. Sedangkan untuk Barang Milik Daerah lebih lanjut diatur oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2007 tentang pedoman teknis pengelolaan Barang Milik Daerah. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai didalam penulisan artikel ini adalah : 1. Mengetahui tentang pengertian, siklus manajemen aset. 2. Mengetahui proses perencanaan kebutuhan dan penganggaran Barang Milik Negara/Daerah. 3. Mengetahui keterkaitan manajemen aset terhadap proses perencanaan kebutuhan dan penganggaran Barang Milik Negara/Daerah. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Aset Royal institution of Chartered Surveyors, (2008:5-6) mendefinisikan manajemen aset adalah: Asset management is structured process that s seeks to ensure best value for money from property assets in serving the strategic needs of local authorities. Selain itu didefinisikan juga Andrew Howart, dari OGC National school of Government adalah: Asset management, in its wider sense, needs to be seen as a contributor of the core business resource planning so as to ensure that the phisycal asset base is aligned with organisational objectives. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 pasal 3 (1) disebutkan : Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dilaksanakan berdasarkan asas
4 fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan kepastian nilai. Mardiasmo (2002:240) bahwa dalam melaksanakan pengelolaan kekayaan Daerah harus memenuhi beberapa aspek sebagai berikut : a) Akuntabilitas hukum; b) Akuntabilitas proses; c) Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional; d) Anggaran; e) Pengawasan. Pengelolaan Barang Milik Daerah pada dasarnya berhubungan dengan manajemen materi dan manajemen perlengkapan Daerah. Manajemen materi menurut Serdamayanti (2000:169) adalah proses kegiatan perencanaan kebutuhan pemilihan sumber, pembelian, pemindahan, penyimpanan dan pengawasan materil/produksi dalam rangka meningkatkan keuntungan perusahaan. Menurut Syamsi (1983:9) yang dimaksud dengan perlengkapan Daerah adalah perlengkapan materil atau milik Pemerintah Daerah, sedangkan menajemen perlengkapan Daerah atau pengelolaan perlengkapan Daerah adalah segenap proses penyelenggaraan yang meliputi fungsi merencanakan, mengatur melaksanakan dan mengontrol terhadap barang-barang milik Pemerintah Daerah, sehingga tercapailah efisiensi di bidang perlengkapan Daerah. Siklus Manajemen Aset Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 pasal 3 (2) menyebutkan siklus pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah meliputi : perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, pemindahtanganan, pemusnahan, penghapusan, penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian. Barang Milik Negara/Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 pasal 1 (1) mendefinisikan Barang Milik Negara adalah: semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah, (2) Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Peraturan Menteri Keuangan nomor 150/PMK.06/2014 tentang perencanaan kebutuhan Barang Milik Negara pasal 1 (1) Barang Milik Negara yang selanjutnya disingkat BMN adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Berdasarkan lampiran Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan barang Daerah dijelaskan bahwa : Barang Daerah adalah semua kekayaan Daerah baik yang dimiliki maupun yang dikuasai yang berwujud, baik yang bergerak maupaun tidak bergerak serta bagian-bagiannya ataupun yang merupakan satuan tertentu yang dapat dinilai,
5 dihitung, diukur, atau ditimbang termasuk hewan dan tumbuh- tumbuhan kecuali uang dan surat berharga lainnya. Pejabat Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah Pejabat pengelolaan Barang Milik Negara menurut Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 Bab II pasal 4 (1) Menteri Keuangan selaku bendahara umum negara adalah pengelola Barang Milik Negara, (3) Pengelola Barang Milik Negara dapat mendelegasikan kewenangan dan tanggung jawab tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang. Sedangkan disebutkan pengertian Pejabat Pengelolaan Barang Milik Daerah dalam pasal 5 (1) Gubernur/Bupati/Walikota adalah pemegang kekuasaan pengelolaan Barang Milik Daerah, (3) Sekretaris Daerah adalah pengelola Barang Milik Daerah. Selain itu disebutkan tentang Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang Milik Negara/Daerah pada bagian kedua pasal 6 (1) Menteri/Pimpinan Lembaga selaku pimpinan Kementerian/Lembaga adalah Pengguna Barang Milik Negara, 7 (1) Kepala Kantor dalam lingkungan Kementerian/Lembaga Kuasa Pengguna Barang Milik Negara dalam lingkungan kantor yang dipimpinnya, 8 (1) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah Pengguna Barang Milik Daerah. Kewenangan dan Tanggung Jawab Kewenangan dan tanggung jawab Pengelola Barang Milik Negara/Daerah, Pengguna Barang Milik Negara/Daerah, Kuasa Pengguna Barang Milik Negara/Daerah disebutkan dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 150/PMK.06/2014 sebagai berikut : Kewenangan dan tanggung jawab Pengelola Barang adalah : Pasal 2 ayat (1) Menteri Keuangan selaku Pengelola Barang berwenang dan bertanggung jawab untuk: a) menelaah RKBMN; b) menandatangani Hasil Penelaahan RKBMN; c) menyampaikan Hasil Penelaahan RKBMN kepada Pengguna Barang; d)memproses atau tidak memproses Usulan Perubahan Hasil Penelaahan RKBMN; e) menandatangani Perubahan Hasil Penelaahan RKBMN; dan f)menyampaikan Perubahan Hasil Penelaahan RKBMN kepada Pengguna Barang; ayat (2) Direktur Jenderal merupakan pelaksana fungsional Menteri Keuangan selaku Pengelola Barang atas kewenangan dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1); ayat (3) Dalam melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Direktur Jenderal atas nama Menteri Keuangan dapat mendelegasikan kepada pejabat structural di lingkungan Direktorat Jenderal. Kewenangan dan tanggung jawab Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang pada bagian kedua Pasal 3 ayat (1) Menteri/Pimpinan Lembaga merupakan Pengguna Barang yang dalam menjalankan kewenangan dan tanggung jawabnya secara fungsional dilaksanakan oleh: a) Sekretaris Jenderal/Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama pada Kementerian/Lembaga,
6 termasuk Kantor Menteri Koordinator/Kantor Menteri Negara; b) Jaksa Agung Muda Pembinaan pada Kejaksaan Agung; c) Pimpinan Kesekretariatan/Kepaniteraan pada Lembaga Tinggi Negara; ayat (2) Pengguna Barang berwenang untuk: a) melakukan penelitian atas RKBMN yang disampaikan oleh Kuasa Pengguna Barang; b) menyampaikan RKBMN kepada Pengelola Barang; c) memberikan penjelasan, klarifikasi, dan/atau keterangan lain yang diperlukan oleh Pengelola Barang terkait dengan RKBMN yang diusulkan; d) menandatangani Hasil Penelaahan RKBMN; e) menandatangani Perubahan Hasil Penelaahan RKBMN; ayat (3) Pengguna Barang bertanggung jawab atas: a) kebenaran dan kelengkapan dari usulan RKBMN yang disampaikannya; b) kepatuhan terhadap penerapan ketentuan PerencanaanKebutuhan BMN; ayat (4) Pengguna Barang dapat menunjuk pejabat pada kantor pusat dan/atau pejabat di instansi vertikal untuk melaksanakan kewenangan dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3); ayat (5) Kuasa Pengguna Barang berwenang dan bertanggung jawab mengajukan RKBMN untuk lingkungan kantor yang dipimpinnya kepada Pengguna Barang. Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran BMN Hani dan Handoko (dalam wahyuningrum, E. dkk, ) Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. George Terry (dalam wahyuningrum, E. dkk, ) berpendapat batasan lain perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta serta membuat dan menggunakan dugaan mengenai masa yang akan dating, menggambarkan dan merumuskan aktivitas yang diusulkan dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan. Menurut Louis A. Allen (dalam wahyuningrum, E. dkk, ) aktivitas dalam perencanaan adalah sebagai berikut : 1) Prakiraan (forecasting); 2) Penetapan tujuan (establishing objective); 3) Pemrograman (programming); 4) Penjadwalan (Scheduling); 5) Penganggaran (budgeting); 6) Pengembangan prosedur (developing procedure); 7) Penetapan dan interpretasi kebijakan (establishing and interpreting policies). PP No 27/2014 pasal 9 ayat (2) menyebutkan Perencanaan kebutuhan meliputi perencanaan Pengadaan, Pemeliharaan, Pemanfaatan, Pemindahtangan, Penghapusan BMN/D. PMK No 150/PMK.06/2014 mendefinisikan perencanaan Kebutuhan BMN adalah kegiatan merumuskan rincian kebutuhan BMN untuk menghubungkan pengadaan barang yang telah lalu dengan keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar dalam melakukan tindakan yang akan datang. Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara, yang selanjutnya disingkat RKBMN, adalah dokumen perencanaan BMN untuk periode 1 (satu) tahun. Hasil Penelaahan RKBMN adalah dokumen penelaahan RKBMN antara Pengguna Barang dan Pengelola Barang. Usulan Perubahan Hasil Penelaahan RKBMN adalah dokumen penelaahan RKBMN yang diusulkan untuk dilakukan
7 perubahan. Perubahan Hasil Penelaahan RKBMN adalah dokumen penelaahan Usulan Perubahan Hasil Penelaahan RKBMN antara Pengguna Barang dan Pengelola Barang. Ruang Lingkup Perencanaan Kebutuhan BMN Ruang lingkup perencanaan kebutuhan BMN menurut Peraturan Menteri Keuangan nomor 150/PMK.06/2014 adalah : Pasal 4 Ruang lingkup Perencanaan Kebutuhan BMN yang diatur dalam Peraturan Menteri ini meliputi: a) perencanaan pengadaan BMN; b) perencanaan pemeliharaan BMN. Objek Perencanaan Kebutuhan BMN Objek Perencanaan Kebutuhan BMN adalah : Pasal 5 Objek Perencanaan Kebutuhan BMN meliputi: a) tanah dan/atau bangunan; b) selain tanah dan/atau bangunan. Prinsip Perencanaan Kebutuhan BMN Prinsip Perencanaan Kebutuhan BMN adalah : Pasal 6 RKBMN memuat informasi berupa unit BMN yang direncanakan untuk dilakukan pengadaan dan/atau pemeliharaan, Pasal 7 RKBMN disusun oleh Pengguna Barang dengan berpedoman pada: a) Renstra-K/L; b) Standar Barang; dan c) Standar Kebutuhan. METODE PENULISAN Metode penulisan artikel ini adalah menggunakan metode deskriptif, dengan sumber datanya adalah data primer, serta teknik mengumpulkan datannya adalah dengan studi pustaka. PEMBAHASAN Didalam modul prinsip-prinsip manajemen aset (2007:7) yang diterbitkan Lembaga Administrasi Negara yang dimaksud optimalisasi aset merupakan proses kerja dalam manajemen aset yang bertujuan untuk mengoptimalkan potensi, lokasi, nilai, jumlah atau volume, legal dan ekonomi yang dimiliki oleh aset tersebut. Oleh karena itu perencanaan dan penganggaran yang baik, dengan berdasarkan asas efisiensi, maka akan menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintahan secara optimal. Asas efisiensi yaitu bahwa barang milik Negara/daerah diarahkan untuk digunakan sesuai batasan-batasan standar kebutuhan yang diperlukan. Perencanaan Kebutuhan BMN sebagai kegiatan merumuskan rincian kebutuhan BMN untuk menghubungkan pengadaan barang yang telah lalu dengan keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar dalam melakukan tindakan yang akan datang, harus dilaksanakan secara terintegrasi antara pengelola barang, pengguna barang/kuasa pengguna barang, dengan berpedoman pada
8 Renstra-K/L, Standar Barang, dan Standar Kebutuhan, serta Penyusunan RKBMN untuk pengadaan BMN memperhatikan ketersediaan BMN yang ada pada Kementerian/Lembaga. Dalam proses penetapan Standar Barang dan Standar Kebutuhan Pengelola Barang dapat berkoordinasi dengan instansi atau dinas teknis terkait. Koordinasi dengan instansi atau dinas teknis terkait dalam proses penetapan Standar Barang dan Standar Kebutuhan merupakan hal penting yang diperlukan oleh pengelola barang/kuasa pengelola barang, agar output yang dihasilkan tepat, efisien dan efektif serta berkesinambungan. Selain itu diperlukan juga koordinasi tentang penentuan standar harga, dimana didalam PMK No 150/PMK.06/2014 tidak disyaratkan, seperti dalam pasal 9 PP No 27/2014. Penentuan standar harga ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, tetapi di lingkungan pemerintahan daerah, standar harga tidak relevan dengan kondisi sebenarnya di pasaran, maupun tidak baku atau berbeda-beda disetiap daerah. Ruang lingkup perencanaan kebutuhan BMN menurut Peraturan Menteri Keuangan nomor 150/PMK.06/2014 meliputi perencanaan pengadaan BMN dan perencanaan pemeliharaan BMN, sedangkan selain hal tersebut didalam perencanaan kebutuhan dan penganggaran, dalam PP No 27/2014 pasal 9 terdapat perencanaan pemanfaatan BMN, perencanaan pemindahtanganan BMN serta perencanaan penghapusan BMN. Padahal dalam manajemen perencanaan kebutuhan dan anggaran harus dilaksanakan secara yang terintegrasi berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan kepastian nilai, baik antara instansi terkait maupun dengan kegiatan-kegiatan yang termasuk lingkup dari pengelolaan BMN itu sendiri. PENUTUP Kesimpulan Manajemen perencanaan kebutuhan aset dan penganggaran sebagai bagian pertama dari pengelolaan BMN/D sangat penting didalam menunjang kesuksesan pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan. Manajemen yang terintegrasi dan menyeluruh terhadap kegiatan-kegiatan terkait pengelolaan aset diharapkan akan mampu mengoptimalkan peningkatan pendapatan pemerintah maupun penurunan belanja disisi lainnya. Rekomendasi 1. Landasan hukum atau aturan teknis seperti peraturan menteri keuangan, yang mengatur tentang perencanaan pemanfaatan BMN, perencanaan pemindahtanganan BMN serta perencanaan penghapusan BMN. 2. Peraturan perundang-undangan atau peraturan lainnya, yang mengatur tentang Standar harga secara nasional dan local.
9 DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 150/PMK.06/2014 tentang Perencanaan BMN Wahyuningrum, E. dkk (2010). Analisis Optimalisasi Proses Perencanaan Aset Daerah di Pemerintah Kota Salatiga. The Computer Journal.., Royal institution of Chartered Surveyors
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150/PMK.06/2014 TENTANG PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150/PMK.06/2014 TENTANG PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150/PMK.06/2014 TENTANG PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150/PMK.06/2014 TENTANG PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 226/PMK.06/2011 TENTANG PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 226/PMK.06/2011 TENTANG PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pengelolaan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pengelolaan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.92, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. Barang Milik Negara. Barang Milik Daerah. Pengelolaan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533) PERATURAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada sebuah pemerintahan akan saling terkait fungsinya guna memperjuangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki beragam instansi pemerintah dengan tugas dan wewenang masing-masing. Meski begitu, seluruh instansi pemerintah yang berada pada sebuah pemerintahan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pengelolaan
Lebih terperinci2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.855, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Barang Milik Negara. Perencanaan Kebutuhan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 226/PMK.06/2011 TENTANG PERENCANAAN KEBUTUHAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Peralatan sebagai sarana pendukung bagi terselenggaranya aktifitas
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Peralatan sebagai sarana pendukung bagi terselenggaranya aktifitas pemerintahan sangatlah penting sebagai proses penyelenggaraan kegiatan administrasi kantor pemerintahan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2015 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2015 TENTANG PENDELEGASIAN KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB TERTENTU DARI PENGELOLA BARANG KEPADA PENGGUNA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintah daerah sepenuhnya dilaksanakan oleh daerah. Untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk menyelenggarakan pemerintahan sesuai dengan makna otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab, pelaksanaan desentralisasi sebagai asas penyelenggaraan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/ DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/ DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB XI ADMINISTRASI PENGELOLAAN BARANG DAERAH
BAB XI ADMINISTRASI PENGELOLAAN BARANG DAERAH A. DASAR PELAKSANAAN PENGELOLAAN BARANG DAERAH 1. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah; 2. Peraturan Menteri
Lebih terperinciPasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 248/PMK.07/2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156/PMK.07/2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI
Lebih terperinciKEBIJAKAN UMUM PERMENDAGRI 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
KEBIJAKAN UMUM PERMENDAGRI 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DR HARI NUR CAHYA MURNI, MSi DIREKTUR BUMD, BLUD DAN BARANG MILIK DAERAH DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
Lebih terperinciWahyuningsih 1. PENDAHULUAN
Perbandingan PP 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dengan PP 6 Tahun 2006 dan PP 38 Tahun 2008 Pada Ketentuan Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran Barang Milik Negara/Daerah
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.20, 2015 KEMENKEU. Kewenangan Dan Tanggung Jawab. Pengelola Barang. Pengguna Barang. Pendelegasian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2015
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1381, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK. Penetapan Status. Penggunaan. Penghapusan. Barang Milik Negara. Pelimpahan Wewenang PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 61
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya reformasi birokrasi pemerintahan maka seluruh hal-hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya reformasi birokrasi pemerintahan maka seluruh hal-hal yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintah dituntut untuk dapat menjalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah mempunyai kewajiban dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan lebih rinci lagi dituangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Untuk itu menghadapi. dibutuhkan agar berbagai urusan pemerintahan yang dilimpahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pemerintah daerah mengalami pergeseran fundamental baik secara politis dan administratif, semenjak diberlakukannya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
Lebih terperinciPENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH
PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH Perubahan paradigma baru pengelolaan barang milik negara / aset negara yang ditandai dengan keluarkannya PP No. 6 /2006 yang merupakan peraturan turunan UU No. 1
Lebih terperinci2017, No Tahun 2013 Nomor 1617) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peratu
No.1185, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Penilaian Kembali BMN. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118/PMK.06/2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN KEMBALI
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan negara
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DRAFT UNTUK DPRD PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan negara
Lebih terperinciTATA CARA PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA SEWA DAN PINJAM PAKAI BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
TATA CARA PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA SEWA DAN PINJAM PAKAI BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN pbase.com I. PENDAHULUAN Pada tahun 2003 dan 2004, pemerintah telah menetapkan paket undang-undang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan negara
Lebih terperinciTINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENJUALAN KENDARAAN PERORANGAN DINAS TANPA MELALUI LELANG. sinarmedia-news.com
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENJUALAN KENDARAAN PERORANGAN DINAS TANPA MELALUI LELANG sinarmedia-news.com I. PENDAHULUAN Pelaksanaan urusan pemerintahan, baik pada tingkat pusat maupun daerah tidak terlepas
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan negara untuk mewujudkan tujuan bernegara menimbulkan
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04/PMK.08/2009 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN ASET SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA YANG BERASAL DARI BARANG MILIK NEGARA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciMATERI KONSEP DASAR PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA
DTSS PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA BAGI PENGGUNA BARANG MATERI KONSEP DASAR PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA OLEH: MARGONO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan negara
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KERINCI, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak ditetapkannya Undang-Undang Republik Indonesia. ayat (6) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak ditetapkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, telah terjadi berbagai perkembangan dan perubahan yang
Lebih terperinci2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pem
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.56, 2016 KEMENPORA. Dekonsentrasi. Pelimpahan. Urusan Pemerintahan. Tahun Anggaran 2016. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan negara
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.92, 2013 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Bantuan Peralatan Mesin. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/M-IND/PER/12/2012 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH. A. Pengertian Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH A. Pengertian Pengelolaan Barang Kata pengelolaan dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pula pengaturan atau pengurusan. 8 Banyak
Lebih terperinci3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republi
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.06/2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA YANG BERASAL DARI BARANG RAMPASAN NEGARA DAN BARANG GRATIFIKASI DENGAN
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN ' REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4/PMK.06/2013 TENTANG
' SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 4/PMK.06/2013 ' TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciSALINAN TENTANG. Nomor. Dan Pelabuhan Bebas. Batam; Mengingat. Pemerintah
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG TATA CARAA PENGELOLAAN ASET PADAA BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGANN BEBAS DAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156/PMK.07/2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI DAN DANA TUGAS PEMBANTUAN MENTERI KEUANGAN,
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156/PMK.07/2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI DAN DANA TUGAS PEMBANTUAN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.06/2011 TENTANG
SALINAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.06/2011 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA YANG TIDAK DIGUNAKAN UNTUK MENYELENGGARAKAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 96/PMK.06/2007 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 96/PMK.06/2007 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN BARANG MILIK NEGARA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN TERKAIT PENGALIHAN ASET DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU NO. 23 TAHUN 2014
ARAH KEBIJAKAN TERKAIT PENGALIHAN ASET DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU NO. 3 TAHUN 014 Direktorat Barang Milik Negara, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Jakarta, 4 April 016 1 Dasar Hukum 1. UU No. 1 Tahun
Lebih terperincisebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan lebih rinci lagi dituangkan
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL) MALANG GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BARANG MILIK NEGARA Pemerintah mempunyai kewajiban dalam menyelenggarakan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1344, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pemerintahan. Pelimpahan. Penugasan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aset merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, organisasi, atau institusi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aset merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, organisasi, atau institusi pemerintah untuk mendukung kegiatan operasional dalam proses pencapaian tujuannya,
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prinsip- prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) melalui
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak reformasi keuangan negara bergulir, yang ditandai dengan terbitnya Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, pemerintah Republik Indonesia
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG PENILAIAN KEMBALI BARANG MILIK NEGARA/DAERAH
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG PENILAIAN KEMBALI BARANG MILIK NEGARA/DAERAH 1 Dasar Hukum PP 27/2014 Pasal 52: Dalam kondisi tertentu,
Lebih terperinci2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 89, Tambaha
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.318, 2015 KEMENPORA. Pelimpahan Sebagian Urusan Pemerintahan. Kepemudaan, Keolahragaan, Kepramukaan. Gubernur. Dekonsentrasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN
Lebih terperinciPENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA
PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA Oleh: Mukhtaromin (Widyaiswara Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan) A. Pendahuluan Penyelenggaraan pemerintahan negara yang efektif dan efisien sangat membutuhkan tersedianya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006
13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan paradigma baru pengelolaan barang milik negara/aset negara yang ditandai dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Pridensial, yaitu pelaksanaan sistem pemerintahan dipimpin oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanakan pemerintahan di Indonesia menggunakan sistem pemerintahan Pridensial, yaitu pelaksanaan sistem pemerintahan dipimpin oleh Presiden. Presiden
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo
No.224, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPORA. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. TA 2017. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.909, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Barang Milik Negara. Pengelolaan. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARANOMOR : PER-07/KN/2009 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN REKONSILIASI DATA BARANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah. Barang Milik Daerah merupakan salah satu unsur
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Urusan Pemerintah. Pelimpahan dan Penugasan. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan negara
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo
No.605, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Penyelenggaraan Dekonsenstrasi. TA 2017. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/M-DAG/PER/4/2017 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN
Lebih terperinci2 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1989, 2014 KEMENDAG. Pemerintahan. Dekonsentrasi. Gubernur. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/M-DAG/PER/12/2014 TENTANG PELIMPAHAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : a. bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 58
Lebih terperinciKebijakan Pengelolaan BMN. Direktorat Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Desember 2013
Kebijakan Pengelolaan BMN Direktorat Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Desember 2013 OUTLINE Paradigma Pengelolaan Keuangan Negara Komposisi Belanja APBN dan Statistik Nilai BMN Pada
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinci2015, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1995, 2015 KEMENDAG. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. Tahun Anggaran 2016. Pelimpahan. Gubernur. PERATURAN MENTERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109/M-DAG/PER/12/2015 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem tata kelola pemerintahan di Indonesia telah melewati serangkain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem tata kelola pemerintahan di Indonesia telah melewati serangkain proses reformasi sektor publik, khususnya reformasi pengelolaan keuangan daerah
Lebih terperinciHIBAH BARANG MILIK NEGARA/DAERAH
HIBAH BARANG MILIK NEGARA/DAERAH (Sumber Gambar : nggresik.blogspot.com) A. Latar Belakang Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinci2017, No Pengelolaan Perbatasan Negara Lingkup Badan Nasional Pengelola Perbatasan Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 T
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.764, 2017 BNPP. Pelimpahan sebagian Urusan dan Penugasan. TA 2017. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN
Lebih terperinciBUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN
SALINAN BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA,
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Revisi dari Divisi Hukum pada Biro Hukum PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciSISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN PEMERINTAH PUSAT. Created By: Ilma Rafika Andhianty Nur Pratiwi
SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN PEMERINTAH PUSAT Created By: Ilma Rafika Andhianty Nur Pratiwi Pengertian Keuangan Negara Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyatakan bahwa keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang serta
Lebih terperinciMANAJEMEN KEUANGAN BANDI. 11/26/2013 Bandi, 2013 MKN
MANAJEMEN KEUANGAN NEGARA BANDI 11/26/2013 Bandi, 2013 MKN 1 MANAJEMEN KEUANGAN NEGARA Dalam pengelolaan keuangan negara(mkn), fungsi 1. Perencanaan Planning: UU No 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan negara
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.905, 2015 KEMENDESA-PDT-Trans. Urusan Pemerintahan. Ditjen Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. TA 2015. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG KEUANGAN NEGARA
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG KEUANGAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2013); L PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR
Lebih terperinciPROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG
PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MERAUKE, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.239, 2014 KEMENDAG. Dekonsentrasi. Perdagangan. Gubernur. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/M-DAG/PER/12/2013 TENTANG PELIMPAHAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 169/PMK.06/2010 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA PADA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 169/PMK.06/2010 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA PADA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
Lebih terperinci2018, No Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4.
, BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.63, 2018 KEMENDAG. Dekonsentasi TA 2018. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2018 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan negara
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang
Lebih terperinci2015, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 47, Tambahan Lembara
No.994, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Pengelola Barang kepada Pengguna Barang. Pendelegasian Kewenangan. Tanggung Jawab. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TINDAK LANJUT HASIL SENSUS BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci