ALT-1 SOAL UJIAN INDEK NILAI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ALT-1 SOAL UJIAN INDEK NILAI"

Transkripsi

1 TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT KODIKLAT ALT-1 SOAL UJIAN LOMBA : TONTANGKAS TA. 15 MATERI WAKTU : ILMU MEDAN UNTUK PERWIRA : 2 JAM PELAJARAN (90 MENIT) TANGGAL :... NAMA : PKT/NRP : KOTAMA/SATUAN : NILAI : 1000 KODE SOAL : Petunjuk pengerjaan persoalan : 1. Isi terlebih dahulu lembar kehormatan. 2. Jawab persoalan dengan teliti. 3. Dalam menjawab persoalan gunakan peta hipotesis. 4. Dilarang memberikan tanda-tanda/ kode didalam lembar jawaban. 5. Gunakan protraktor dan alat tulis yang sudah disediakan oleh panitia (kecuali mistar). 6. Jumlah persoalan 28 (dua delapan) terdiri dari 10 soal Benar - Salah, 10 soal pilihan, 5 soal isian dan 3 soal uraian. 7. Ikuti tata tertib dalam pelaksanaan uji teori.. NO PERSOALAN INDEK NILAI NILAI I. PERSOALAN (BETUL-SALAH) 10 SOAL (LINGKARI HURUF (B) BILA BENAR dan HURUF (S) BILA DIANGGAP SALAH 1. B S Sudut tanjakan atau sudut lereng adalah besarnya sudut yang menunjukkan perbandingan beda tinggi dan jarak datar antara 2 tempat di medan sebenarnya. 2. B S Pada peta topografi dengan proyeksi LCO, ukuran muka petanya adalah 15 x 15 atau 37 cm x 37 cm. (0) 3. B S Utara sebenarnya (US) adalah arah dari suatu titik ke kutub Utara Bumi. Arah US ditunjukan oleh Meridian/bujur pada bola bumi. 4. B S Sifat garis ketinggian salah satunya adalah Garis ketinggian yang lebih tinggi selalu dikelilingi garis ketinggian yang lebih tinggi, kecuali Kawah/Depresi.

2 B S Penomoran lembar peta memiliki urut-urutan tersendiri, pada peta LCO kedar 1 : nomor lembar peta (nomor sheet) tersebut dituliskan pada bagian atas sebelah kiri lembar peta dengan urutan angka Latin, angka Romawi tanda strip ( - ) dan kemudian huruf besar. 6. B S Pada peta topografi LCO, dalam suatu lembar peta meliputi daerah dengan luasan km x km pada medan sebenarnya. 7. B S Pada peta topografi dengan proyeksi LCO, ukuran muka petanya adalah 10 x 10 atau 37 cm x 37 cm. 8. B S Pada setiap lembar peta terdapat grid-grid tegak dan grid-grid mendatar yang membentuk kotak bujur sangkar yang di sebut karvak. 9. B S Pada setiap lembar peta terdapat garis-garis tegak dan garisgaris mendatar yang membentuk kotak bujur sangkar yang di sebut sebagai kedar. 10. B S Protraktor adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur sudut dan menghitung koordinat di atas peta. II. PILIHAN 10 SOAL (Indek Nilai 0) 1. Tanda medan tersebut memiliki arti : ( a. Batas Propinsi b. Batas Kecamatan c. Batas Negara d. Batas Kabupaten 2. Dalam sebuah peta topografi selalu terdapat keterangan mengenai kedar yang digunakan dalam peta tersebut, dibawah ini adalah pengertian dari kedar : () a. Kedar adalah angka perbandingan yang menyatakan jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan b. Kedar adalah perbandingan antara detail medan yang sebenarnya dengan simbol medan yang ada di peta c. Kedar adalah perbandingan antara bentuk simbol peta dengan bentuk suatu bangunan yang ada di lapangan d. Kedar merupakan pembanding antara luas cakupan suatu peta dengan luas daerah yang dipetakan 3. Pada perhitungan suatu ikhtilaf, maka ikhtilaf peta (ikhtilaf US-UP) Barat di tunjukkan oleh gambar : () UP UP UP UP a. b. c. d.

3 3 4. Hubungan sudut kompas dengan sudut peta dapat dihitung dengan beberapa cara. Cara menghitung sudut kompas terhadap sudut peta apabila ikhtilaf UP-UM Barat adalah : () a. Sudut Kompas = sudut peta ikhtilaf UP-UM b. Sudut Kompas = sudut peta + ikhtilaf UP-UM c. Sudut Kompas = sudut peta ikhtilaf US-UM d. Sudut Kompas = sudut peta + ikhtilaf US-UM 5. Sudut tanjakan perlu diketahui karena sudut tanjakan berpengaruh terhadap manuver dan tembakan. Berikut ini pengaruh tanjakan sangat berat adalah : () a. Gerakan pasukan jalan kaki dalam segala formasi tidak mengalami kesulitan b. Arteleri gunung yang dipikul telah menemui kesukaran, Artileri lapang GS tidak dapat dipakai c. Gerakkan berjalan kaki dalam formasi berbanjar rapat sudah sukar, pasukan berkuda masih dapat berlari mendaki gunung. d. Gerakan pasukan jalan kaki dalam formasi banjar masih bisa naik. Beberapa pasukan kuda dengan susah masih bisa bergerak mendaki, Artileri gunung hanya dapat bergerak dengan susah payah, Arteleri tarik sulit bergerak mendaki 6. Alat perlengkapan seorang Danton dalam pelaksanaan tugas patroli tidak terlepas dari Alkap pendukung ilmu medan yang diantaranya : a. Pistol. c. Teropong b. Kompas. d. Pistol isyarat. 7. Dua buah jembatan berjarak m di medan sebenarnya. Apabila peta tersebut memiliki kedar 1 : maka berapakah jarak kedua jembatan tersebut di peta : () a. 45 cm c. 4,5 cm b. 4,5 m d. 450 cm 8. Bila peta dengan kedar 1 : , nilai A : 225 m, B : 250 m, maka kontur C nilainya adalah : () a. 235 m b. 2 m c. 250 m d. 275 m A B C 9. Pada peta UTM kedar 1 : , nomor lembar peta pada helai kosong di bawah ini adalah : () a. 28-III b III c III d. 19-III 28-IV

4 4 10. Tanda medan tersebut memiliki arti : () a. Talang air b. Bendungan tanpa pintu air. c. Pintu air d. Bendungan dengan pintu air III. ISIAN 5 SOAL (Indek Nilai 150) NO PERSOALAN INDEK NILAI K = 1 : JP = 4,75 Cm. JM =...Km. 2 3 K = 1 : JM = 4675 M. JP = Cm. Peta LCO Diketahui TP. Co T U Kedudukan Baru Co... Diketahui G. Co P. Co MA. 010 KA. 005 Kedudukan baru Co.

5 5 IV. SOAL URAIAN (Indek Nilai 450) 1. Saudara saat ini ingin menentukan posisi musuh berdasarkan pengamatan dimedan dan akan diplot diatas peta: (150) - Arah kompas dari ketinggian P.10 ke Bivak adalah = Arah kompas dari ketinggian KQ. ke Bivak adalah= 46 - Iktilaf UP UM yang berlaku saat ini = 1º15 B Pertanyaan : a. Berapa sudut peta dari ketinggian P.10 ke Bivak? b. Berapa sudut peta dari ketinggian KQ. ke Bivak? c. Berapa koordinat Bivak tersebut? 2. Peta hipotesis berikut adalah sebagian dari peta topografi LCO dengan nomor helai 47/XLI-A. Dari lembar peta tersebut, didapat bahwa : a. Koordinat sudut kiri atas peta adalah 3 0 BT dan 7 0 LS b. Ukuran muka peta nomor helai 47/XLI-A adalah 37 cm x 37 cm. c. Karvak berukuran 2 cm x 2 cm Hitunglah koordinat lintang dan bujur (koordinat geografi) titik triangulasi yang ada pada petahipotesis di bawahini! 3 0 BT 7 0 LS 47/XLI-A T

6 6 3. Diketajui sebuah tabel Deklinasi manit seperti Gambar dibawah ini. (150) Periode Th Perubahan magnit tiap tahun 0 09 T Pertanyaan : a. Berapa variasi magnit Th. 15? b. Berapa Ikhtilaf UP - UM Th. 14? c. Berapa sudut kompas Th. 15? Sub Koordinator Ilmu Medan Engkos Setiawan Letkol Ctp NRP

7 TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT KODIKLAT PETA HIPOTESIS KEDAR 1 :

8 2 PETA HIPOTESIS KEDAR 1 : Sub Koordinator Ilmu Medan Sub Koordinator Ilmu Medan Engkos Setiawan Letkol Ctp NRP

9 TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT KODIKLAT ALT-2 SOAL UJIAN LOMBA : TONTANGKAS TA. 15 MATERI WAKTU : ILMU MEDAN UNTUK PERWIRA : 2 JAM PELAJARAN (90 MENIT) TANGGAL :... NAMA : PKT/NRP : KOTAMA/SATUAN : NILAI : 1000 KODE SOAL : 1. Isi terlebih dahulu lembar kehormatan. 2. Jawab persoalan dengan teliti. 3. Dalam menjawab persoalan gunakan peta hipotesis. 4. Dilarang memberikan tanda-tanda/ kode didalam lembar jawaban. 5. Gunakan protraktor dan alat tulis yang sudah disediakan oleh panitia (kecuali mistar). 6. Jumlah persoalan 28 (dua delapan) terdiri dari 10 soal Benar - Salah, 10 soal pilihan, 5 soal isian dan 3 soal uraian. 7. Ikuti tata tertib dalam pelaksanaan uji teori. NO PERSOALAN INDEK NILAI NILAI I. PERSOALAN (BETUL-SALAH) 10 SOAL (LINGKARI HURUF (B) BILA BENAR dan HURUF (S) BILA DIANGGAP SALAH 1. B S Sudut tanjakan dapat dihitung dengan menggunakan rumus phitagoras atau rumus segitiga. 2. B S Ikhtilaf adalah besarnya sudut penyimpangan antara arah Utara sebenarnya dan utara magnit terhadap arah Utara peta. 3. B S Skala angka adalah angka perbandingan dalam satuan yang sama yang menyatakan jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan. 4. B S Skala angka adalah angka perbandingan dalam satuan yang tidak sama yang menyatakan jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan. 5. B S Penomoran lembar peta memiliki urut-urutan tersendiri, pada peta LCO kedar 1 : nomor lembar peta (nomor sheet) tersebut dituliskan pada bagian atas sebelah kanan lembar peta dengan urutan angka Latin, angka Romawi tanda strip ( - ) dan kemudian huruf besar. (0)

10 B S Warna hijau untuk menunjukkan benda medan dan bagian benda berupa benda buatan manusia. 7. B S Sifat garis ketinggian yang menggambarkan kawah, maka Garis ketinggian yang lebih tinggi akan mengelilingi garis ketinggian yang lebih rendah. 8. B S Pada peta topografi LCO, dalam suatu lembar peta meliputi daerah dengan luasan 18,5 km x 18,5 km pada medan sebenarnya. 9. B S Letak dan arah tanda-tanda medan tidak menunjukkan letak, arah bagian medan dan benda medan sebenarnya dilapangan karena salah satu sifat peta adalah diperkecil. 10. B S Peta adalah gambaran seluruh permukaan bumi diatas bidang datar dengan ukuran diperkecil, bersifat selektif dan dapat dipertanggung jawabkan secara visual dan matematis. S II. PILIHAN 10 SOAL (Indek Nilai 0) 1. Tanda medan tersebut memiliki arti : () a. Batas Kabupaten b. Batas Propinsi c. Batas Negara d. Batas Kecamatan 2. Dalam sebuah lembar peta topografi, terdapat tanda medan seperti gambar di samping. P Dibawah ini adalah beberapa pengertian dari tanda medan tersebut, kecuali : () a. Titik tersebut adalah titik triangulasi primer b. Titik tersebut berada pada ketinggian 2544 m di atas permukaan tanah c. Titik tersebut memiliki nomor registrasi 24 d. Titik tersebut berada pada ketinggian 2544 m di atas permukaan air laut 3. Pada perhitungan suatu ikhtilaf, maka ikhtilaf magnit (ikhtilaf US-UM) Timur di tunjukkan oleh gambar () UP UP UP UP a. b. c. d. 4. Hubungan sudut peta dengan sudut kompas dapat dihitung dengan beberapa cara. Cara menghitung sudut peta terhadap sudut kompas apabila ikhtilaf UP-UM barat adalah : ()

11 3 a. Sudut Peta = sudut kompas + ikhtilaf UP-UM b. Sudut Peta = sudut kompas ikhtilaf UP-UM c. Sudut Peta = sudut kompas + ikhtilaf US-UM d. Sudut Peta = sudut kompas ikhtilaf US-UM 5. Pada peta LCO kedar 1 : , nomor lembar peta pada helai kosong di bawah ini adalah : () a. 24/XIX-D b. 24/XX-D c. 25/XIX-D d. 25/XX-D 24/XX-B 6. Dalam penggambaran peta terdapat tanda-tanda medan yang diberi beberapa macam warna untuk mempermudah pengenalan tanda medan, garis putus-putus pada gambar peta menunjukkan tanda medan : () a. Jalan setapak. c. Sungai kecil. b. Jalan raya. d. Rintangan. 7. Medan adalah : () a. Suatu permukaan bumi dengan segala benda yang tidak bergerak yang ada didalamnya baik benda militer maupun benda budaya yang berguna bagi kepentingan Ops Mil. b. Suatu permukaan peta dengan segala benda bergerak maupun tidak bergerak yang dapat digunakan untuk kepentingan Ops Mil. c. Suatu permukaan bumi dengan segala benda bergerak dan tidak bergerak yang ada didalamnya baik benda Mil maupun benda non militer yang dapat digunakan untuk kepentingan militer. d. Suatu ilmu pengetahuan tentang aspek-aspek medan secara ilmiah melalui pengamatan dilapangan. 8. Bila peta dengan kedar 1 : , nilai A : 0 m, B : 225 m, maka kontur C nilainya adalah : () a. 235 m b. 2 m c. 250 m d. 190 m A B C 9. Pada peta UTM kedar 1 : , nomor lembar peta pada helai kosong di bawah ini adalah : () a. 31-II b. 31-IV c. 32-IV d. 32-II 32-III

12 4 10. Tanda medan tersebut memiliki arti : () a. Kampung berbatas tegas. b. Kampung tidak berbatas tegas. c. Bangunan terasing batu d. Sekotak bangunan. III. ISIAN 5 SOAL (Indek Nilai 150) NO PERSOALAN INDEK NILAI K = 1 : JP = 5,75 Cm. JM =...Km. K = 1 : JM = 2675 M. JP = Cm. Peta UTM Diketahui TP. Co B. 022 S. 006 Kedudukan Baru Co Diketahui G. Co P. Co MA. 010 KA. 005 Kedudukan baru Co.

13 5 IV. SOAL URAIAN (Indek Nilai 450) 1. Anda tersesat pada suatu kedudukan dan anda akan menentukan posisi tersendiri berdasarkan pengamatan 2 buah titik. (150) - Dari kedudukan saudara Arah kompas ke ketinggian P.10 adalah = 47 - Dari kedudukan saudara Arah kompas ke ketinggian KQ. adalah = Iktilaf UP UM yang berlaku saat ini = 0 T Pertanyaan : a. Berapa sudut peta dari ketinggian P.10 ke kedudukan saudara? b. Berapa sudut peta dari ketinggian KQ. ke kedudukan saudara? c. Berapa koordinat kedudukan saudara? 2. Sebuah pesawat foker F.16 jatuh pada koordinat BT dan 7 16 LS. Saudara selaku Tim SAR diperintahkan untuk mencari kedudukan pesawat jatuh tersebut. (150) Pertanyaan : Tentukan lembar petanya untuk proyeksi LCO. 3. Diketajui sebuah tabel Deklinasi manit seperti Gambar dibawah ini. (150) Periode Th Perubahan magnit tiap tahun 0 05 T Pertanyaan : a. Berapa variasi magnit Th. 15? b. Berapa Ikhtilaf UP - UM Th. 14? c. Berapa sudut kompas Th. 15? Sub Koordinator Ilmu Medan Engkos Setiawan Letkol Ctp NRP

14 TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT KODIKLAT PETA HIPOTESIS KEDAR 1 : Sub Koordinator Ilmu Medan Engkos Setiawan Letkol Ctp NRP

15 TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT KODIKLAT ALT- 3 SOAL UJIAN LOMBA : TONTANGKAS TA. 15 MATERI WAKTU : ILMU MEDAN UNTUK PERWIRA : 2 JAM PELAJARAN (90 MENIT) TANGGAL :... NAMA : PKT/NRP : KOTAMA/SATUAN : NILAI : 1000 KODE SOAL : Petunjuk pengerjaan persoalan : 1. Isi terlebih dahulu lembar kehormatan. 2. Jawab persoalan dengan teliti. 3. Dalam menjawab persoalan gunakan peta hipotesis. 4. Dilarang memberikan tanda-tanda/ kode didalam lembar jawaban. 5. Gunakan protraktor dan alat tulis yang sudah disediakan oleh panitia (kecuali mistar). 6. Jumlah persoalan 28 (dua delapan) terdiri dari 10 soal Benar - Salah, 10 soal pilihan, 5 soal isian dan 3 soal uraian. 7. Ikuti tata tertib dalam pelaksanaan uji teori NO PERSOALAN INDEK NILAI NILAI I. PERSOALAN (BETUL-SALAH) 10 SOAL (LINGKARI HURUF (B) BILA BENAR dan HURUF (S) BILA DIANGGAP SALAH 1. B S Sudut tanjakan atau sudut lereng adalah besarnya sudut yang menunjukkan perbandingan bentuk garis kontur dengan jarak antara 2 titik. 2. B S Utara Magnit (UM) adalah arah dari suatu titik ke Kutub utara Magnit. Arah Utara Magnit ditunjukan oleh arah jarum Kompas. 3. B S Penomoran lembar peta memiliki urut-urutan tersendiri, pada peta LCO kedar 1 : nomor lembar peta (nomor sheet) tersebut dituliskan pada bagian atas sebelah kiri lembar peta dengan urutan angka romawi, angka latin, tanda strip ( - ) dan kemudian huruf besar. 4. B S Pada peta topografi LCO, dalam suatu lembar peta meliputi daerah dengan luasan 10 km x 10 km pada medan sebenarnya. (0)

16 B S Peta topografi memiliki beberapa simbol di dalamnya, simbol tersebut dibagi menurut warnanya dan menurut bentuknya. 6. B S Sifat garis ketinggian salah satunya adalah Garis ketinggian yang lebih rendah selalu mengelilingi garis ketinggian yang lebih tinggi, kecuali Kawah/Depresi. 7. B S Kegunaan prisma pada kompas prisma adalah untuk melindungi jarum kompas agar tidak terpengaruh oleh benda-benda logam disekitar kompas. 8. B S Kedar peta merupakan perbandingan antara jarak mendatar di medan sesungguhnya dengan jarak diatas peta antara dua titik yang sama yang ada di lapangan dan di peta. 9. B S Alat bantu yang digunakan untuk mengukur sudut dan menghitung koordinat di atas peta adalah curvemeter. 10. B S Peta adalah gambaran sebagian permukaan bumi diatas bidang datar dengan ukuran diperkecil, bersifat selektif dengan mengabaikan bentuk dan ukuran sebenarnya sehingga pertanggungjawaban secara visual dan matematis dapat ditoleransi. II. PILIHAN 10 SOAL (Indek Nilai 0) 1. Tanda medan tersebut memiliki arti : () a. Jembatan Batu b. Jembatan Besi c. Jembatan Kayu d. Jembatan Bambu 2. Dalam sebuah lembar peta topografi, terdapat tanda medan seperti gambar di samping. S Dibawah ini adalah beberapa pengertian dari tanda medan tersebut, kecuali : () a. Titik tersebut berada pada ketinggian 1631 m di atas permukaan air laut b. Kedudukannya lebih tinggi dari titik triangulasi primer c. Merupakan titik triangulasi sekunder d. Titik tersebut memiliki nomor registrasi Pada perhitungan suatu ikhtilaf, maka ikhtilaf magnit (ikhtilaf US-UM) Barat di tunjukkan oleh gambar () UP UP UP UP a. b. c. d.

17 3 4. Berikut ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan penentuan arah ikhtilaf, kecuali : () (Ikhtilaf adalah besarnya sudut penyimpangan antara arah Utara peta dan utara magnit terhadap arah Utara sebenarnya) a. Ikhtilaf adalah besarnya sudut penyimpangan antara arah Utara Sebenarnya dan utara magnit terhadap arah Utara peta. b. Utara sebenarnya (US) adalah arah dari suatu titik ke kutub Utara Bumi. Arah US ditunjukan oleh Meridian/bujur pada bola bumi. c. Utara Magnit (UM) adalah arah dari suatu titik ke Kutub Magnit. Arah Utara Magnit ditunjukan oleh arah jarum Kompas. d. Utara peta (UP). adalah arah utara yang ditunjukan oleh garis grid tegak peta UP disebut juga Utara Grid = UG 5. Pada peta LCO kedar 1 : , nomor lembar peta pada helai kosong di bawah ini adalah : () a. 40/LII-C b. 40/LIII-C c. 41/LII-C d. 41/LIII-C 40/LII-D 6. Dua buah jembatan berjarak 3 cm pada sebuah peta. Apabila peta tersebut memiliki kedar 1 : maka berapakah jarak kedua jembatan tersebut di medan sebenarnya? () a mm c. 1,5 km b cm d. 1,5 m 7. Penggunaan kompas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor perlengkapan militer diantaranya : () a. Senjata dan helm. c. Sepatu. b. Ransel. d. HT 8. Bila peta dengan kedar 1 : , nilai A : 150 m, C : 0 m, maka kontur B nilainya adalah () : a. 165 m b. 175 m c. 180 m d. 190 m A B C 9. Tanda medan tersebut memiliki arti : () d a. Rumput b. Alang - alang c. Gelagah d. Sabana

18 4 10. Hubungan sudut peta dengan sudut kompas dapat dihitung dengan beberapa cara. Cara menghitung sudut peta terhadap sudut kompas apabila ikhtilaf UP-UM barat adalah : () a. Sudut Peta = sudut kompas + ikhtilaf UP-UM b. Sudut Peta = sudut kompas ikhtilaf UP-UM c. Sudut Peta = sudut kompas + ikhtilaf US-UM d. Sudut Peta = sudut kompas ikhtilaf US-UM III. ISIAN 5 SOAL (Indek Nilai 150) NO PERSOALAN INDEK NILAI K = 1 : JP = 3,75 Cm. JM =...Km. - K = 1 : JM = 00 M. JP = Cm. 3. Peta LCO Diketahui TP. Co T U Kedudukan Baru Co... Diketahui G. Co P. Co MA. 010 KA. 005 Kedudukan baru Co.

19 5 IV. URAIAN 3 SOAL (Indek Nilai 450) 1. Saudara saat ini ingi menentukan posisi musuh berdasarkan pengamatan dimedan dan akan diplot diatas peta : (150) - Arah kompas dari ketinggian P.10 ke Bivak adalah = Arah kompas dari ketinggian KQ. ke Bivak adalah= 45 - Iktilaf UP UM yang berlaku saat ini = 0 T Pertanyaan : a. Berapa sudut peta dari ketinggian P.10 ke Bivak? b. Berapa sudut peta dari ketinggian KQ. ke Bivak? c. Berapa koordinat Bivak tersebut? 2. Peta Kedar 1 : a. Berapakah nilai tinggi garis ketinggian yang dimaksud : (75) 1). Nilai garis ketinggian No. A...? 2). Nilai garis ketinggian No. B...? 3). Nilai garis ketinggian No. C...? 4). Nilai garis ketinggian No. D...? 5). Nilai garis ketinggian No. E...? 6). Bila jarak dari No. A ke No C = 2 cm b. - Hitung sudut tanjakannya dalam satuan derajat, menit dan detik. (75) - Hitung dalam prosentasenya. - Hitung dalam peribuannya. 3. Diketajui sebuah tabel Deklinasi manit seperti Gambar dibawah ini. (150) Periode Th Perubahan magnit tiap tahun 0 05 T Pertanyaan : a. Berapa variasi magnit Th. 15? b. Berapa Ikhtilaf UP - UM Th. 14? c. Berapa sudut kompas Th. 15? Sub Koordinator Ilmu Medan Engkos Setiawan Letkol Ctp NRP

20 TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT KODIKLAT PETA HIPOTESIS KEDAR 1 : Sub Koordinator Ilmu Medan Engkos Setiawan Letkol Ctp NRP

21 TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT KODIKLAT ALT- 4 SOAL UJIAN LOMBA : TONTANGKAS TA. 15 MATERI WAKTU : ILMU MEDAN UNTUK PERWIRA : 2 JAM PELAJARAN (90 MENIT) TANGGAL :... NAMA : PKT/NRP : KOTAMA/SATUAN : NILAI : 1000 KODE SOAL : 1. Isi terlebih dahulu lembar kehormatan. 2. Jawab persoalan dengan teliti. 3. Dalam menjawab persoalan gunakan peta hipotesis. 4. Dilarang memberikan tanda-tanda/ kode didalam lembar jawaban. 5. Gunakan protraktor dan alat tulis yang sudah disediakan oleh panitia (kecuali mistar). 6. Jumlah persoalan 28 (dua delapan) terdiri dari 10 soal Benar - Salah, 10 soal pilihan, 5 soal isian dan 3 soal uraian. 7. Ikuti tata tertib dalam pelaksanaan uji teori NO PERSOALAN INDEK NILAI NILAI I. PERSOALAN (BETUL-SALAH) 10 SOAL (LINGKARI HURUF (B) BILA BENAR dan HURUF (S) BILA DIANGGAP SALAH 1. B S Sudut tanjakan perlu diketahui karena sudut tanjakan berpengaruh terhadap Gerakan pasukan baik taktis (jalan kaki dan kendaraan), maupun administrasi ( personil dan logistik ) dan Tembakan. 2. B S Utara Magnit (UM) adalah arah dari suatu titik ke Kutub utara Magnit. Arah Utara Magnit ditunjukan oleh arah gugusan bintang biduk. 3. B S Skala grafis adalah sepotong garis yang diberi skala dengan angka yang menyatakan jarak di peta dan dengan angka yang menyatakan jarak sebenarnya di lapangan. 4. B S Sifat garis ketinggian salah satunya adalah Garis ketinggian yang lebih tinggi selalu mengelilingi garis ketinggian yang lebih rendah, kecuali Kawah/Depresi. (0)

22 B S Warna hijau untuk menunjukkan benda medan dan bagian benda berupa tumbuh-tumbuhan dan perkampungan. 6. B S Pada peta topografi LCO, dalam suatu lembar peta meliputi daerah dengan luasan 15 km x 15 km pada medan sebenarnya. 7. B S Menurut warnanya, simbol peta dibagi menjadi 5 warna yaitu warna merah, biru, hitam, coklat dan hijau. 8. B S Pada peta topografi dengan proyeksi LCO, ukuran muka petanya adalah 15 x 15 atau 37 cm x 37 cm. 9. B S Peta topografi memiliki beberapa simbol di dalamnya, simbol tersebut dibagi menurut besar kecilnya ukuran pada medan yang sebenarnya dan letak geografinya. 10. B S Istilah Kedar dalam peta topografi memiliki pengertian yang sama dengan istilah skala pada berbagai peta lainnya. II. PILIHAN 10 SOAL (Indek Nilai 0) 1. Tanda medan tersebut memiliki arti : () a. Batas Kabupaten b. Batas Propinsi c. Batas Negara d. Batas Kecamatan 2. Pada perhitungan suatu ikhtilaf, maka ikhtilaf UP-UM di tunjukkan oleh gambar : () UP UP UP UP a. b. c. d. 3. Cara menyatakan kedar dengan sepotong garis yang diberi angka yang menyatakan jarak di peta dan dengan angka yang menyatakan jarak sebenarnya di lapangan disebut dengan : () a. Kedar Grafis c. Kedar Garis b. Kedar Angka d. Kedar Perkataan 4. Sudut tanjakan perlu diketahui karena sudut tanjakan berpengaruh terhadap manuver dan tembakan. Berikut ini pengaruh tanjakan ringan adalah : ()

23 3 a. Gerakan pasukan jalan kaki dalam segala formasi tidak mengalami kesulitan b. Arteleri gunung yang dipikul telah menemui kesukaran, Artileri lapang GS tidak dapat dipakai c. Gerakkan berjalan kaki dalam formasi berbanjar rapat sudah sukar, pasukan berkuda masih dapat berlari mendaki gunung. d. Gerakan pasukan jalan kaki dalam formasi banjar masih bisa naik. Beberapa pasukan kuda dengan susah masih bisa bergerak mendaki, Artileri gunung hanya dapat bergerak dengan susah payah, Arteleri tarik sulit bergerak mendaki 5. Pada peta LCO kedar 1 : , nomor lembar peta pada helai kosong di bawah ini adalah : () /XIV-C a. /XIV-A b. /XV-A c. 21/XIV-A d. /XV-A 6. Titik A ke titik B sudut kompasnya adalah 210, maka back azimutnya adalah : () a. 45 c. 390 b. d Ikhtilaf peta adalah sudut yang dibentuk antara : () a. US - UM b. UP - US c. US - UP d. UP - UM 8. Bila peta dengan kedar 1 : , nilai A:100m,C:150 m, makakontur B nilainya adalah : () a. 110 m b. 1 m c. 1 m d. 125 m A B C 9. Tanda medan tersebut memiliki arti : () d a. Damar b. Bakau c. Palem rawa d. Cemara 10. Berikut ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan penentuan arah ikhtilaf, kecuali : () (Ikhtilaf adalah besarnya sudut penyimpangan antara arah Utara peta dan utara magnit terhadap arah Utara sebenarnya)

24 4 a. Ikhtilaf adalah besarnya sudut penyimpangan antara arah Utara Sebenarnya dan utara magnit terhadap arah Utara peta. b. Utara sebenarnya (US) adalah arah dari suatu titik ke kutub Utara Bumi. Arah US ditunjukan oleh Meridian/bujur pada bola bumi. c. Utara Magnit (UM) adalah arah dari suatu titik ke Kutub Magnit. Arah Utara Magnit ditunjukan oleh arah jarum Kompas. d. Utara peta (UP). adalah arah utara yang ditunjukan oleh garis grid tegak peta UP disebut juga Utara Grid = UG III. ISIAN 5 SOAL (Indek Nilai 150) NO PERSOALAN INDIK NILAI a. K = 1 : JP = 2,75 Cm. JM =...Km. b. K = 1 : JM = 4000 M. JP = Cm. 3. Peta UTM Diketahui TP. Co T U Kedudukan Baru Co... - Diketahui G. Co P. Co MA. 015 KA. 007 Kedudukan baru Co.

25 5 IV. URAIAN 3 SOAL (Indek Nilai 450) 1. Saudara saat ini ingin menentukan posisi musuh berdasarkan pengamatan dimedan dan akan diplot diatas peta : (150) - Arah kompas dari ketinggian P.10 ke Bivak adalah = Arah kompas dari ketinggian KQ. ke Bivak adalah= 46 - Iktilaf UP UM yang berlaku saat ini = 0 15 T Pertanyaan : a. Berapa sudut peta dari ketinggian P.10 ke Bivak? b. Berapa sudut peta dari ketinggian KQ. ke Bivak? c. Berapa koordinat Bivak tersebut? 2. Anda tersesat pada suatu kedudukan dan anda akan menentukan posisi tersendiri berdasarkan pengamatan 2 buah titik. (150) - Dari kedudukan saudara Arah kompas ke ketinggian P.10 adalah = 45 - Dari kedudukan saudara Arah kompas ke ketinggian KQ. adalah = 1 - Iktilaf UP UM yang berlaku saat ini = 0 B Pertanyaan : a. Berapa sudut peta dari ketinggian P.10 ke kedudukan saudara? b. Berapa sudut peta dari ketinggian KQ. ke kedudukan saudara? c. Berapa koordinat kedudukan saudara? 3. Diketahui sebuah tabel Deklinasi manit seperti Gambar dibawah ini. (150) Periode Th Perubahan magnit tiap tahun 0 05 T Pertanyaan : a. Berapa variasi magnit Th. 15? b. Berapa Ikhtilaf UP - UM Th. 14? c. Berapa sudut kompas Th. 15? Sub Koordinator Ilmu Medan Engkos Setiawan Letkol Ctp NRP

26 TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT KODIKLAT PETA HIPOTESIS KEDAR 1 : Sub Koordinator Ilmu Medan Engkos Setiawan Letkol Ctp NRP

27 TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT KODIKLAT ALT- 5 SOAL UJIAN LOMBA : TONTANGKAS TA. 15 MATERI WAKTU : ILMU MEDAN UNTUK PERWIRA : 2 JAM PELAJARAN (90 MENIT) TANGGAL :... NAMA : PKT/NRP : KOTAMA/SATUAN : NILAI : 1000 KODE SOAL : Petunjuk pengerjaan persoalan : 1. Isi terlebih dahulu lembar kehormatan. 2. Jawab persoalan dengan teliti. 3. Dalam menjawab persoalan gunakan peta hipotesis. 4. Dilarang memberikan tanda-tanda/ kode didalam lembar jawaban. 5. Gunakan protraktor dan alat tulis yang sudah disediakan oleh panitia (kecuali mistar). 6. Jumlah persoalan 28 (dua delapan) terdiri dari 10 soal Benar - Salah, 10 soal pilihan, 5 soal isian dan 3 soal uraian. Ikuti tata tertib dalam pelaksanaan uji teori NO PERSOALAN INDEK NILAI NILAI I. PERSOALAN (BETUL-SALAH) 10 SOAL (LINGKARI HURUF (B) BILA BENAR dan HURUF (S) BILA DIANGGAP SALAH 1. B S Sudut tanjakan perlu diketahui karena berapapun besaran sudut tanjakan tersebut memiliki pengaruh yang sama terhadap manuver dan tembakan. 2. B S Ikhtilaf adalah besarnya sudut penyimpangan antara arah Utara peta dan utara sebenarnya terhadap arah Utara magnit. (0) 3. B S Utara peta (UP). adalah arah utara yang ditunjukan oleh garis grid tegak peta UP disebut juga Utara Grid = UG. 4. B S Skala grafis adalah garis berbentuk grafis kartesian yang diberi skala dengan angka yang menyatakan jarak di peta dan dengan angka yang menyatakan jarak sebenarnya di lapangan.

28 B S Dalam legenda peta digambarkan simbol-simbol yang menyatakan detail-detail lapangan yang digunakan dalam penggambaran peta. 6. B S Sifat garis ketinggian salah satunya adalah Garis ketinggian terputus putus menyatakan ketinggian yang tingginya setengah dari ketinggian biasa. 7. B S Kegunaan minyak jernih pada kompas prisma adalah untuk melindungi jarum kompas dari kerusakan yang disebabkan oleh karat. 8. B S Karvak (KV) adalah sistem 4 angka dimana 2 angka pertama diambil dari nomor-nomor yang ada di bawah atau tepi atas peta dan 2 angka berikutnya di baca pada tepi kiri atau kanan peta. 9. B S Karena salah satu sifat peta adalah diperkecil dari ukuran sebenarnya di lapangan, hal tersebut mengakibatkan keharusan akan adanya Kedar. 10. B S Agar dapat menggunakan peta secara baik dan benar, maka harus dipelajari keterangan-keterangan yang ada pada margin/tepi peta yang terdiri dari tepi atas, bawah, kanan dan kiri. II. PILIHAN 10 SOAL (Indek Nilai 0) 1. Tanda medan tersebut memiliki arti : () a. Batas Kecamatan b. Batas Propinsi c. Batas Kotamadya d. Batas Kabupaten 2. Dalam sebuah lembar peta topografi, terdapat tanda medan seperti gambar di samping. T. 76 Dibawah ini adalah beberapa pengertian dari tanda medan tersebut, kecuali : 1573 () a. Merupakan titik triangulasi tertier b. Diturunkan dari titik triangulasi Sekunder c. angka 24 merupakan jumlah keseluruhan titik T d. tinggi titik tersebut adalah 1573 m 3. Deklinasi magnetik yang ada pada setiap lembar peta berpengaruh terhadap sudut peta dan sudut kompas ketika menggunakan lembar peta tersebut. Berikut ini adalah beberapa hal yang berhubungan antara sudut kompas dengan sudut peta, kecuali : () a. Sudut kompas adalah sudut yang dibentuk oleh dua garis yang ditarik dari satu titik masing-masing ke UM dan ke sasaran b. Sudut Peta adalah sudut yang dibentuk oleh dua garis yang ditarik dari satu titik masing-masing ke UP dan ke sasaran. c. Back Azimuth (Azimuth belakang) adalah sudut yang berlawanan dari sudut bacaan berlaku untuk sudut kompas dan sudut peta d. Besaran deviasi antara sudut kompas dan sudut peta tergantung kepada ikhtilaf US-UM

29 3 4. Cara menyatakan kedar dengan angka perbandingan dalam satuan yang sama yang menyatakan jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan disebut sebagai : () a. Kedar Grafis c. Kedar Diagram b. Kedar Angka d. Kedar Perkataan 5. Pada peta LCO kedar 1 : , nomor lembar peta pada helai kosong di bawah ini adalah : () a. 32/XL-B b. 31/XL-B c. 32/XLI-B d. 31/XLI-B 32/XL-A 6. Bagian-bagian yang terdapat pada kompas terdiri dari : () a. Kaca prisma. c. Minyak pelumas. b. Baterai. d. Pena pemukul 7. Sistem penomoran peta topografi di Indonesia ada 2 diantaranya : () a. Sistim penomoran peta hidrography. b. Sistim penomoran peta polyder dan LCO c. Sistim penomoran peta tematik. d. Sistem penomoran tetap. 8. Peta Topografi adalah peta yang memberikan informasi letak horizontal dan letak vertical yang tepat mengenai hal-hal dibawah ini, kecuali : () a. Keadaan Relief (bentuk tinggi rendah muka bumi). b. Perairan. c. Penampakan d. Benda budaya manusia 9. Tanda medan tersebut memiliki arti : () a. Kelenteng b. Pura c. Candi d. Wihara 10. Bila peta dengan kedar 1 : , nilai A : 150 m, C : 0 m, maka kontur B nilainya adalah : () a. 165 m b. 175 m c. 180 m d. 190 m A B C

30 3 III. ISIAN 5 SOAL (Indek Nilai 150) NO PERSOALAN INDEK NILAI K = 1 : JP = 1,75 Cm. JM =...Km. K = 1 : JM = 00 M. JP = Cm. 3. Peta LCO Diketahui TP. Co B. 0 S. 008 Kedudukan Baru Co... - Diketahui G. Co P. Co MA. 015 KA. 005 Kedudukan baru Co. IV. URAIAN 3 SOAL (Indek Nilai 450) 1. Anda tersesat pada suatu kedudukan dan anda akan menentukan posisi tersendiri berdasarkan pengamatan 2 buah titik. (150) - Dari kedudukan saudara Arah kompas ke ketinggian P.10 adalah = 45 - Dari kedudukan saudara Arah kompas ke ketinggian KQ. adalah = Iktilaf UP UM yang berlaku saat ini = 0 15 B

31 4 Pertanyaan : a. Berapa sudut peta dari ketinggian P.10 ke kedudukan saudara? b. Berapa sudut peta dari ketinggian KQ. ke kedudukan saudara? c. Berapa koordinat kedudukan saudara? 2. Petahipotesisberikutadalahsebagiandaripetatopografi LCO dengannomorhelai 47/XLI-A. Dari lembarpetatersebut, didapat bahwa : a. Koordinat sudut kiri atas peta adalah 3 0 BT dan 7 0 LS b. Ukuran muka peta nomor helai 47/XLI-A adalah 37 cm x 37 cm. c. Karvak berukuran 2 cm x 2 cm Hitunglah koordinat lintang dan bujur (koordinat geografi) titikt riangulasi yang ada pada peta hipotesis di bawahini! 3 0 BT 7 0 LS 47/XLI-A T

32 5 3. Diketajui sebuah tabel Deklinasi manit seperti Gambar dibawah ini. (150) Periode Th Perubahan magnit tiap tahun 0 05 T Pertanyaan : a. Berapa variasi magnit Th. 15? b. Berapa Ikhtilaf UP - UM Th. 14? c. Berapa sudut kompas Th. 15? Sub Koordinator Ilmu Medan Engkos Setiawan Letkol Ctp NRP

33 TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT KODIKLAT PETA HIPOTESIS KEDAR 1 :

34 2 PETA HIPOTESIS KEDAR 1 : Sub Koordinator Ilmu Medan Sub Koordinator Ilmu Medan Engkos Setiawan Letkol Ctp NRP

35 TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT KODIKLAT ALT- 6 SOAL UJIAN LOMBA : TONTANGKAS TA. 15 MATERI WAKTU : ILMU MEDAN UNTUK PERWIRA : 2 JAM PELAJARAN (90 MENIT) TANGGAL :... NAMA : PKT/NRP : KOTAMA/SATUAN : NILAI : 1000 KODE SOAL : Petunjuk pengerjaan persoalan : 1. Isi terlebih dahulu lembar kehormatan. 2. Jawab persoalan dengan teliti. 3. Dalam menjawab persoalan gunakan peta hipotesis. 4. Dilarang memberikan tanda-tanda/ kode didalam lembar jawaban. 5. Gunakan protraktor dan alat tulis yang sudah disediakan oleh panitia (kecuali mistar). 6. Jumlah persoalan 28 (dua delapan) terdiri dari 10 soal Benar - Salah, 10 soal pilihan, 5 soal isian dan 3 soal uraian. 7. Ikuti tata tertib dalam pelaksanaan uji teori NO PERSOALAN INDEK NILAI NILAI I. PERSOALAN (BETUL-SALAH) 10 SOAL (0) (LINGKARI HURUF (B) BILA BENAR dan HURUF (S) BILA DIANGGAP SALAH 1. B S Medan adalah bagian dari permukaan bumi, yang dipergunakan untuk kepentingan operasi militer, dengan segala benda yang tidak bergerak yang berada diatasnya baik benda alam maupun benda budaya/buatan manusia yang dipergunakan untuk kepentingan operasi militer. 2. B S Pengertian peta adalah gambaran sebagian atau seluruh dari permukaan bumi diatas bidang datar dengan ukuran yang diperkecil dan bersifat selektif serta dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara visual dan matematis. 3. B S Agar dapat menggunakan peta secara baik dan benar, maka harus dipelajari keterangan-keterangan yang ada pada margin/tepi peta yang terdiri dari margin atas dan bawah tanpa ada margin kiri dan kanan. 4. B S Arah utara magnet bersifat tidak tetap dan berubah-ubah sesuai dengan pergeseran medan magnet bumi yang berada di kedua kutub bumi.

36 B S Kedar dalam sebuah peta topografi tidak terkait secara langsung dengan penggunaan untuk keperluan navigasi darat karena kedar berfungsi sebagai kelengkapan peta secara administrative. 6. B S Pada Protraktor terdapat angka yang menunjukkan skala bagian luar yang disebut skala peribuan dan skala bagian dalam yang disebut skala derajat. 7. B S Bila suatu tempat daerahnya luas (tidak berupa titik) dan meliputi beberapa karvak, maka penyebutannya mulai garis tegak (GT) sebelah kanan ke garis tegak sebelah kiri berikutnya dan garis datar (GD) sebelah atas ke garis datar sebelah bawah berikutnya. 8. B S Garis-garis tegak dan garis-garis datar yang ada dalam peta dapat dilihat dengan nyata pada medan yang sebenarnya. 9. B S Kegunaan minyak jernih pada kompas prisma adalah untuk menghentikan putaran jarum kompas sehingga menunjuk ke arah utara magnet. 10. B S Orientasi peta dengan menggunakan kompas dapat dilakukan dengan cara menghimpitkan garis rambut dan tanda baca yang bercahaya pada kompas sejajar dengan garis-garis tegak pada Peta. II. PILIHAN 10 SOAL (Indek Nilai 0) 1. Tanda medan tersebut memiliki arti : () a. Jembatan Batu b. Jembatan Besi c. Jembatan Kayu d. Jembatan Bambu 2. Dalam penyajiannya pada sebuah lembar peta topografi, kedar disebutkan dengan beberapa cara sebagai berikut, kecuali : () a. Grafis b. Numeris c. Kalimat d. Diagram 3. Hubungan sudut kompas dengan sudut peta dapat dihitung dengan beberapa cara. Cara menghitung sudut kompas terhadap sudut peta apabila ikhtilaf UP-UM Timur adalah : () a. Sudut Kompas = sudut peta ikhtilaf UP-UM b. Sudut Kompas = sudut peta + ikhtilaf UP-UM c. Sudut Kompas = sudut peta ikhtilaf US-UM d. Sudut Kompas = sudut peta + ikhtilaf US-UM

37 3 4. Sudut tanjakan perlu diketahui karena sudut tanjakan berpengaruh terhadap manuver dan tembakan. Berikut ini pengaruh tanjakan agak berat adalah : () a. Gerakan pasukan jalan kaki dalam segala formasi tidak mengalami kesulitan b. Arteleri gunung yang dipikul telah menemui kesukaran, Artileri lapang GS tidak dapat dipakai c. Gerakkan berjalan kaki dalam formasi berbanjar rapat sudah sukar, pasukan berkuda masih dapat berlari mendaki gunung. d. Gerakan pasukan jalan kaki dalam formasi banjar masih bisa naik. Beberapa pasukan kuda dengan susah masih bisa bergerak mendaki, Artileri gunung hanya dapat bergerak dengan susah payah, Arteleri tarik sulit bergerak mendaki 5. Tanda Medan Buatan (Benda Medan), yaitu benda buatan manusia yangmelekat/terikat pada permukaan bumi, yang tidak merupakan tanda medan buatan adalah : () a. Jalan Raya c. Perkampungan b. Jalan Kereta api d. Danau 6. Dalam penunjukkan arah di peta dikenal adanya penyimpangan arah utara yang ditentukan oleh titik awal sebagai O arah yang dituju, titik awal sebagai O arah yang dituju diantaranya : () a. Utara sebenarnya. c. Utara kutub. b. Utara magnet. d. Utara peta 7. Macam garis ketinggian diantaranya : () a. Garis tipis sebagai garis ketinggian penolong. b. Garis tebal sebagai garis ketinggian kesepuluhan. c. Garis ketinggian penolong dinyatakan dengan garis tebal. d. Garis putus-putus sebagai garis ketinggian kesepuluhan. 8. Pada peta UTM kedar 1 : , nomor lembar peta pada helai kosong di bawah ini adalah : () a. 21-III b. 21-I c. 19-III d. 19-I 21-II 9. Tanda medan tersebut memiliki arti : () a. Tanaman teratur b. Hutan belantara c. Belukar. d. Pohon ciri

38 4 10. Bila peta dengan kedar 1 : , nilai A : 550 m, B : 575 m, maka kontur C nilainya adalah : () a. 625 m b. 600 m c. 595 m d. 610 m A B C III. ISIAN 5 SOAL (Indek Nilai 150) NO PERSOALAN INDEK NILAI K = 1 : JP = 1,75 Cm. JM =...Km. K = 1 : JM = 00 M. JP = Cm. 3. Peta UTM Diketahui TP. Co B. 0 S. 008 Kedudukan Baru Co... - Diketahui G. Co P. Co MA. 015 KA. 005 Kedudukan baru Co.

39 5 IV. URAIAN 3SOAL (Indek Nilai 450) 1. Saudara saat ini ingin menentukan posisi musuh berdasarkan pengamatan dimedan dan akan diplot diatas peta: (150) - Arah kompas dari ketinggian P.10 ke Bivak adalah = Arah kompas dari ketinggian KQ. ke Bivak adalah= 45 - Iktilaf UP UM yang berlaku saat ini = 0 10 T Pertanyaan : a. Berapa sudut peta dari ketinggian P.10 ke Bivak? b. Berapa sudut peta dari ketinggian KQ. ke Bivak? c. Berapa koordinat Bivak tersebut? 2. Sebuah Helly Bolco jatuh pada koordinat 106 BT dan 6 15 LS. (150) Saudara selaku Tim SAR diperintahkan untuk mencari kedudukan pesawat jatuh tersebut. Pertanyaan : Tentukan lembar petanya untuk proyeksi LCO. 3. Diketajui sebuah tabel Deklinasi manit seperti Gambar dibawah ini. (150) Periode Th Perubahan magnit tiap tahun 0 05 T Pertanyaan : a. Berapa variasi magnit Th. 15? b. Berapa Ikhtilaf UP - UM Th. 14? c. Berapa sudut kompas Th. 15? Sub Koordinator Ilmu Medan Engkos Setiawan Letkol Ctp NRP

40 TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT KODIKLAT PETA HIPOTESIS KEDAR 1 : Sub Koordinator Ilmu Medan Engkos Setiawan Letkol Ctp NRP

41 TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT KODIKLAT ALT- 7 SOAL UJIAN LOMBA : TONTANGKAS TA. 15 MATERI WAKTU : ILMU MEDAN UNTUK PERWIRA : 2 JAM PELAJARAN (90 MENIT) TANGGAL :... NAMA : PKT/NRP : KOTAMA/SATUAN : NILAI : 1000 KODE SOAL : Petunjuk pengerjaan persoalan : 1. Isi terlebih dahulu lembar kehormatan. 2. Jawab persoalan dengan teliti. 3. Dalam menjawab persoalan gunakan peta hipotesis. 4. Dilarang memberikan tanda-tanda/ kode didalam lembar jawaban. 5. Gunakan protraktor dan alat tulis yang sudah disediakan oleh panitia (kecuali mistar). 6. Jumlah persoalan 28 (dua delapan) terdiri dari 10 soal Benar - Salah, 10 soal pilihan, 5 soal isian dan 3 soal uraian. 7. Ikuti tata tertib dalam pelaksanaan uji teori NO PERSOALAN INDEK NILAI NILAI I. PERSOALAN (BETUL-SALAH) 10 SOAL (LINGKARI HURUF (B) BILA BENAR dan HURUF (S) BILA DIANGGAP SALAH 1. B S Sudut tanjakan untuk lereng-lereng yang menurun dinyatakan dengan tanda plus (+) dan untuk mendaki dengan tanda minus (-). (0) 2. B S Ikhtilaf adalah besarnya sudut penyimpangan antara arah Utara peta dan utara magnit terhadap arah Utara sebenarnya. 3. B S Utara peta (UP) adalah arah utara yang ditunjukan oleh posisi peta yang menghadap ke kutub utara bumi. 4. B S Sebelum peta digunakan terlebih dahulu harus diorientasi, sehingga peta itu terletak horizontal dalam kedudukan Utara/Selatan Peta sesuai dengan Utara/Selatan medan sebenarnya.

42 B S Kompas adalah alat yang umum digunakan oleh pasukan dalam menentukan arah dan sudut di lapangan. 6. B S Untuk menentukan koordinat suatu kedudukan pada peta topografi dapat dilakukan dengan pembacaan garis tegak dari kanan ke kiri yang diikuti dengan pembacaan garis datar dari atas kebawah. 7. B S Sudut pada sebuah peta dapat diukur dengan menggunakan kompas sedangkan koordinat suatu kedudukan jarak diatas peta dapat diukur dengan menggunakan penggaris. 8. B S Kedar Peta adalah perbandingan jarak mendatar antara dua titik di peta dengan dua titik yang sama di medan. 9. B S Letak dan arah tanda-tanda medan menunjukkan letak, arah bagian medan dan benda medan sebenarnya dilapangan, sebagai contohnya adalah jembatan dan bangunan. 10. B S Sejumlah gambar pengganti pada peta yang mewakili bagian medan, benda medan dan tanda medan disebut sebagai tanda medan. II. PILIHAN 10 SOAL (Indek Nilai 0) 1. Tanda medan tersebut memiliki arti : () a. Lapangan terbang darurat. b. Lapangan terbang Militer c. Lapangan terbang ringan d. Lapangan terbang sipil 2. Pada perhitungan suatu ikhtilaf, maka ikhtilaf peta (ikhtilaf US-UP) Timur di tunjukkan oleh gambar UP UP UP UP a. b. c. d. 3. Hubungan sudut peta dengan sudut kompas dapat dihitung dengan beberapa cara. Cara menghitung sudut peta terhadap sudut kompas apabila ikhtilaf UP-UM Timur adalah : ()

43 3 a. Sudut Peta = sudut kompas + ikhtilaf UP-UM b. Sudut Peta = sudut kompas ikhtilaf UP-UM c. Sudut Peta = sudut kompas + ikhtilaf US-UM d. Sudut Peta = sudut kompas ikhtilaf US-UM 4. Sudut tanjakan perlu diketahui karena sudut tanjakan berpengaruh terhadap manuver dan tembakan. Berikut ini pengaruh tanjakan berat adalah : () a. Gerakan pasukan jalan kaki dalam segala formasi tidak mengalami kesulitan b. Arteleri gunung yang dipikul telah menemui kesukaran, Artileri lapang GS tidak dapat dipakai c. Gerakkan berjalan kaki dalam formasi berbanjar rapat sudah sukar, pasukan berkuda masih dapat berlari mendaki gunung. d. Gerakan pasukan jalan kaki dalam formasi banjar masih bisa naik. Beberapa pasukan kuda dengan susah masih bisa bergerak mendaki, Artileri gunung hanya dapat bergerak dengan susah payah, Arteleri tarik sulit bergerak mendaki 5. Peta Topografi adalah peta yang memberikan informasi letak horizontal dan letak vertical yang tepat mengenai hal-hal dibawah ini, kecuali : () a. Keadaan Relief (bentuk tinggi rendah muka bumi). b. Perairan. c. Penampakan d. Benda budaya manusia 6. Ikhtilaf magnet adalah sudut yang dibentuk antara : () a. US dengan UM b. US dengan UP c. UM dengan US d. US dan US 7. Apabila diketahui jarak Antara dua kedudukan di peta adalah 4cm, sedangkan jarak sebenarnya di lapangan dari kedua kedudukan tersebut adalah 2 km, maka berapakah kedar peta tersebut? () a. 1 : d. 1 : c. 1 : e. 1 : Pada peta UTM kedar 1 : , nomor lembar peta pada helai kosong di bawah ini adalah : () a II b IV c. 25-IV d. 25-II 2925-I 9. Cara menyatakan kedar dengan sepotong garis yang diberi angka yang menyatakan jarak di peta dan dengan angka yang menyatakan jarak sebenarnya di lapangan disebut dengan : ()

44 4 a. Kedar Grafis c. Kedar Garis b. Kedar Angka d. Kedar Perkataan 10. Bila peta dengan kedar 1 : , nilai A : 900 m, B : 925 m, maka kontur C nilainya adalah : a. 935 m b. 9 m c. 950 m A B C III. ISIAN 5 SOAL (Indek Nilai 150) NO PERSOALAN INDEK NILAI K = 1 : JP = 3,75 Cm. JM =...Km K = 1 : JM = 00 M. JP = Cm. 3. Peta LCO Diketahui TP. Co T U Kedudukan Baru Co... - Diketahui G. Co P. Co MA. 010 KA. 005 Kedudukan baru Co.

45 5 IV. URAIAN 3 SOAL (Indek Nilai 450) 1. Saudara saat ini ingi menentukan posisi musuh berdasarkan pengamatan dimedan dan akan diplot diatas peta: (150) - Arah kompas dari ketinggian P.10 ke Bivak adalah = Arah kompas dari ketinggian KQ. ke Bivak adalah= 45 - Iktilaf UP UM yang berlaku saat ini = 0 T Pertanyaan : a. Berapa sudut peta dari ketinggian P.10 ke Bivak? b. Berapa sudut peta dari ketinggian KQ. ke Bivak? c. Berapa koordinat Bivak tersebut 2. Sebuah Helly Bolco jatuh pada koordinat BT dan 6 LS.Saudara selaku Tim SAR diperintahkan untuk mencari kedudukan pesawat jatuh tersebut. (150) Pertanyaan : Tentukan lembar petanya untuk proyeksi LCO 3. Diketajui sebuah tabel Deklinasi manit seperti Gambar dibawah ini. (150) Periode Th Perubahan magnit tiap tahun 0 05 T Pertanyaan : a. Berapa variasi magnit Th. 15? b. Berapa Ikhtilaf UP - UM Th. 14? c. Berapa sudut kompas Th. 15? Sub Koordinator Ilmu Medan Engkos Setiawan Letkol Ctp NRP

46 TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT KODIKLAT PETA HIPOTESIS KEDAR 1 : Sub Koordinator Ilmu Medan Engkos Setiawan Letkol Ctp NRP

SOAL UJIAN. NILAI I. PERSOALAN (BETUL-SALAH) 10 SOAL (LINGKARI HURUF (B) BILA BENAR dan HURUF (S) BILA DIANGGAP SALAH

SOAL UJIAN. NILAI I. PERSOALAN (BETUL-SALAH) 10 SOAL (LINGKARI HURUF (B) BILA BENAR dan HURUF (S) BILA DIANGGAP SALAH TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT KODIKLAT ALT-1 SOAL UJIAN LOMBA : TONTANGKAS TA. 15 MATERI WAKTU : ILMU MEDAN UNTUK TAMTAMA : 2 JAM PELAJARAN (90 MENIT) TANGGAL :... NAMA : PKT/NRP : KOTAMA/SATUAN

Lebih terperinci

PERSOALAN (BETUL-SALAH)

PERSOALAN (BETUL-SALAH) TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT KODIKLAT ALT-1 SOAL UJIAN LOMBA : TONTANGKAS TA. 2015 MATERI : ILMU MEDAN UNTUK BINTARA WAKTU : 2 JAM PELAJARAN (90 MENIT) TANGGAL :... NAMA : PKT/NRP : KOTAMA/SATUAN

Lebih terperinci

KRIDA NAVIGASI DARAT N

KRIDA NAVIGASI DARAT N E E W W W W E E KRIDA NAVIGASI DARAT W N S E NAVRAT TKK PENGETAHUAN PETA & MEDAN TKK RESECTION DAN INTERSECTION GPS TKK JALAN KOMPAS SIANG DAN MALAM TKK PENGETAHUAN GPS SAKA WIRAKARTIKA GADINGREJO 1 1.

Lebih terperinci

RAHASIA UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILUM WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 22 SEPTEMBER 2014

RAHASIA UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILUM WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 22 SEPTEMBER 2014 MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PANITIA PUSAT SELEKSI CASIS DIKTUKPA/BA TNI AD TA 2015 UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILUM WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 22 SEPTEMBER 2014 PETUNJUK

Lebih terperinci

1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala

1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala 1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala 2. Berikut ini ciri-ciri peta, kecuali... a. Berjudul c. bermata angin b. berskala d. bersampul

Lebih terperinci

Peta Topografi. Legenda peta antara lain berisi tentang : a. Judul Peta

Peta Topografi. Legenda peta antara lain berisi tentang : a. Judul Peta Pendahuluan Sebagai orang yang mengaku dekat dengan alam, pengetahuan peta dan kompas serta cara penggunaannya mutlak dan harus dimiliki. Perjalanan ke tempat-tempat yang jauh dan tidak dikenal akan lebih

Lebih terperinci

b. Merubah Sudut Kompas ( SK ) menjadi Sudut Peta ( SP )

b. Merubah Sudut Kompas ( SK ) menjadi Sudut Peta ( SP ) b. Merubah Sudut Kompas ( SK ) menjadi Sudut Peta ( SP ) Jika ikhtilaf magnet / UP UM ke timur, maka Sudut Peta (SP ) yang dicari adalah Sudut Kompas (SK) ditambah Ikhtilaf Magnet/UP UM, jadi : SP = SK

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM NAVIGASI DARAT

PANDUAN PRAKTIKUM NAVIGASI DARAT PANDUAN PRAKTIKUM NAVIGASI DARAT Disampaikan Pada Acara Kunjungan Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) I Bandung Ke Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Indonesia Pada Hari Sabtu Tanggal 5 Juli

Lebih terperinci

BAB III NAVIGASI MAHASISWA PECINTA ALAM SUNAN AMPEL (MAPALSA) UIN SUNAN AMPEL DALAM MENENTUKAN ARAH KIBLAT

BAB III NAVIGASI MAHASISWA PECINTA ALAM SUNAN AMPEL (MAPALSA) UIN SUNAN AMPEL DALAM MENENTUKAN ARAH KIBLAT BAB III NAVIGASI MAHASISWA PECINTA ALAM SUNAN AMPEL (MAPALSA) UIN SUNAN AMPEL DALAM MENENTUKAN ARAH KIBLAT A. Sekilas tentang MAPALSA Pada awal tahun 90-an dikalangan IAIN sudah berdiri OPA (Organisasi

Lebih terperinci

Pemetaan dimana seluruh data yg digunakan diperoleh dengan melakukan pengukuran-pengukuran dilapangan disebut : Pemetaan secara terestris Pemetaan yan

Pemetaan dimana seluruh data yg digunakan diperoleh dengan melakukan pengukuran-pengukuran dilapangan disebut : Pemetaan secara terestris Pemetaan yan PERPETAAN - 2 Pemetaan dimana seluruh data yg digunakan diperoleh dengan melakukan pengukuran-pengukuran dilapangan disebut : Pemetaan secara terestris Pemetaan yang sebagian datanya diperoleh dari photo

Lebih terperinci

CARA MEMBACA PETA TOPOGRAFI Oleh : Drs. Basuki Soen

CARA MEMBACA PETA TOPOGRAFI Oleh : Drs. Basuki Soen CARA MEMBACA PETA TOPOGRAFI Oleh : Drs. Basuki Soen A. PENGERTIAN Peta tidak lain adalah kumpulan simbol-simbol dari bentuk permukaan bumi sebagian atau seluruhnya, yang diperkecil dengan ukuran yang disebut

Lebih terperinci

APA ITU NAVIGASI? TUJUAN BELAJAR NAVIGASI?

APA ITU NAVIGASI? TUJUAN BELAJAR NAVIGASI? APA ITU NAVIGASI? TUJUAN BELAJAR NAVIGASI? 1. Berdasarkan Sumber Datanya Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENGUKURAN DAN UNSUR PETA

KLASIFIKASI PENGUKURAN DAN UNSUR PETA PERPETAAN - 2 KLASIFIKASI PENGUKURAN DAN UNSUR PETA Pemetaan dimana seluruh data yg digunakan diperoleh dengan melakukan pengukuran-pengukuran dilapangan disebut : Pemetaan secara terestris Pemetaan Extra

Lebih terperinci

MEMBACA DAN MENGGUNAKAN PETA RUPABUMI INDONESIA (RBI)

MEMBACA DAN MENGGUNAKAN PETA RUPABUMI INDONESIA (RBI) MEMBACA DAN MENGGUNAKAN PETA RUPABUMI INDONESIA (RBI) Disarikan dari Buku Panduan Praktis Membaca dan Menggunakan Peta Rupa Bumi Indonesia Karangan M. Eddy Priyanto, Edisi I, Pusat Pelayananan Jasa dan

Lebih terperinci

( S A P ) INTERPRETASI PETA TOFOGRAFI DAN FOTO UDARA

( S A P ) INTERPRETASI PETA TOFOGRAFI DAN FOTO UDARA ( S A P ) INTERPRETASI PETA TOFOGRAFI DAN FOTO UDARA Drs. Dede Sugandi, M.Si Nanin Trianawati, ST., MT. JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

PETA (Dasar Teori dan Geologi Regional Kuliah Lapangan)

PETA (Dasar Teori dan Geologi Regional Kuliah Lapangan) PETA (Dasar Teori dan Geologi Regional Kuliah Lapangan) Geologi Regional Kuliah lapangan Geologi dilakukan pada hari Sabtu, 24 November 2012 di Perbukitan Jiwo, Kecamatan Bayat, yang terletak ±20 km di

Lebih terperinci

IMPK (Ilmu Medan Peta dankompas) Oleh Komunitas Gunung Hutan Madawirna

IMPK (Ilmu Medan Peta dankompas) Oleh Komunitas Gunung Hutan Madawirna IMPK (Ilmu Medan Peta dankompas) Oleh Komunitas Gunung Hutan Madawirna 1 PENDAHULUAN Dalam kegiatan alam bebas, selalu diperlukan pengetahuan tentang navigasi. Navigasi merupakan pengetahuan untuk membantu

Lebih terperinci

( S A P ) INTERPRETASI PETA TOFOGRAFI DAN FOTO UDARA

( S A P ) INTERPRETASI PETA TOFOGRAFI DAN FOTO UDARA ( S A P ) INTERPRETASI PETA TOFOGRAFI DAN FOTO UDARA Drs. Dede Sugandi, M.Si Nanin Trianawati, ST., MT. JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta A. Peta Dalam kehidupan sehari-hari kamu tentu membutuhkan peta, misalnya saja mencari daerah yang terkena bencana alam setelah kamu mendengar beritanya di televisi, sewaktu mudik untuk memudahkan rute

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana

Lebih terperinci

GEOGRAFI TEKNIK Untuk SMA Kelas XII Sistem KTSP 2013/2014

GEOGRAFI TEKNIK Untuk SMA Kelas XII Sistem KTSP 2013/2014 COVER Page 1 MODUL GEOGRAFI GEOGRAFI TEKNIK Untuk SMA Kelas XII Sistem KTSP 2013/2014 Wahyu Gilang Ramadan, S.Pd SMA BAKTI IDHATA, JAKARTA Jl. Melati, No. 25 Cilandak barat, Cilandak Jakarta Selatan 12260

Lebih terperinci

Adipandang YUDONO

Adipandang YUDONO Pengenalan Kartografi Adipandang YUDONO 11 E-mail: adipandang@yahoo.com Outline Apa itu Kartografi? Peta Definisi Peta Hakekat Peta Syarat-syarat yang dikatakan peta Fungsi peta Klasifikasi peta Simbol-simbol

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PETA BATAS LAUT TERITORIAL INDONESIA

BAB III PERANCANGAN PETA BATAS LAUT TERITORIAL INDONESIA BAB III PERANCANGAN PETA BATAS LAUT TERITORIAL INDONESIA 3.1 Seleksi Unsur Pemetaan Laut Teritorial Indonesia Penyeleksian data untuk pemetaan Laut Teritorial dilakukan berdasarkan implementasi UNCLOS

Lebih terperinci

Bab 7. Peta Topografi 2012

Bab 7. Peta Topografi 2012 7 Peta Topografi 7.1. Definisi Peta adalah suatu penyajian pada bidang datar dari seluruh atau sebagian unsur permukaan bumi digambar dalam skala tertentu dan sistem proyeksi tertentu. Peta seringkali

Lebih terperinci

Gambar Sket posisi sudut di sebelah kanan arah jalur ukuran polygon terbuka terikat

Gambar Sket posisi sudut di sebelah kanan arah jalur ukuran polygon terbuka terikat 5. Menghitung sudut horisontal Dari data hasil pengukuran pada tabel 5.9, akan dihitung: Sudut di sebelah kiri dari jalur ukuran seperti gambar 5.68, dengan persamaan sebagai berikut: = M - B B = M1 -

Lebih terperinci

ILMU UKUR TANAH. Oleh: IDI SUTARDI

ILMU UKUR TANAH. Oleh: IDI SUTARDI ILMU UKUR TANAH Oleh: IDI SUTARDI BANDUNG 2007 1 KATA PENGANTAR Ilmu Ukur Tanah ini disajikan untuk Para Mahasiswa Program Pendidikan Diploma DIII, Jurusan Geologi, Jurusan Tambang mengingat tugas-tugasnya

Lebih terperinci

Peta, Atlas, dan Globe

Peta, Atlas, dan Globe Bab 6 Sumber: Microsof Encarta, 2008 Peta, Atlas, dan Globe Setelah mempelajari bab ini kalian diharapkan dapat: menyebutkan pengertian peta, atlas dan globe membuat sketsa dan peta wilayah yang menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun: Nara Sumber : Sukendra Martha. Editor : Diah Kirana Kresnawati Agus Hermawan Atmadilaga

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun: Nara Sumber : Sukendra Martha. Editor : Diah Kirana Kresnawati Agus Hermawan Atmadilaga KATA PENGANTAR Panduan Membaca Peta Rupabumi Indonesia merupakan panduan untuk membaca salah satu produk BAKOSURTANAL yaitu Peta Rupabumi Indonesia yang disingkat RBI. Peta RBI sangat penting karena berisikan

Lebih terperinci

INTERPRETASI PETA TOPOGRAFI DAN FOTO UDARA

INTERPRETASI PETA TOPOGRAFI DAN FOTO UDARA HANDOUT INTERPRETASI PETA TOPOGRAFI DAN FOTO UDARA Oleh : Drs. Dede Sugandi, M.Si JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 Handout Pertemuan

Lebih terperinci

Pemetaan. sumber.hayati.laut

Pemetaan. sumber.hayati.laut - Pemetaan. sumber.hayati.laut Abu Bakar Sambah Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Universitas Brawijaya Malang Fungsi Peta a) menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam

Lebih terperinci

Peta Tematik. Jurusan: Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang

Peta Tematik. Jurusan: Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang Peta Tematik Jurusan: Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang Pengertian Peta Tematik Peta tematik adalah peta yang menggambarkan suatu data yang mempunyaitema khusus dan ada kaitannya

Lebih terperinci

BAB. I Kompas Geologi

BAB. I Kompas Geologi BAB. I Kompas Geologi 1.1Pengertian Kompas geologi Kompas geologi adalah alat navigasi untuk mencari arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi

Lebih terperinci

PROYEKSI PETA DAN SKALA PETA

PROYEKSI PETA DAN SKALA PETA PROYEKSI PETA DAN SKALA PETA Proyeksi Peta dan Skala Peta 1. Pengertian Proyeksi peta ialah cara pemindahan lintang/ bujur yang terdapat pada lengkung permukaan bumi ke bidang datar. Ada beberapa ketentuan

Lebih terperinci

PETA. Jenis Peta berdasarkan penggunaan, dapat dibedakan sebagai berikut.

PETA. Jenis Peta berdasarkan penggunaan, dapat dibedakan sebagai berikut. PETA Peta merupakan penggambaran dua dimensi dari unsur unsur alam dan atau buatan manusia, pada bidang datar dari sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dilihat dari atas, dengan proyeksi dan metode

Lebih terperinci

03/10/2012 SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN

03/10/2012 SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN BAB II: PENGANTAR PEMBUATAN PETA Sumber: Yuwono Dwi Priyo Ariyanto Soil Physic and Conservation Laboratory Faculty of Agriculture Sebelas Maret University Phone: +618156708076

Lebih terperinci

BAB 9: GEOGRAFI PETA DAN PEMETAAN

BAB 9: GEOGRAFI PETA DAN PEMETAAN www.bimbinganalumniui.com 1. Ilmu yang mempelajari pemetaan disebut a. Geomorfologi b. Kartografi c. Hidrologi d. Pedologi e. Oseanografi 2. Gambaran permukaan bumi pada bidang datar yang dilengkapi dengan

Lebih terperinci

MAKALAH SURVEY DAN PEMETAAN

MAKALAH SURVEY DAN PEMETAAN MAKALAH SURVEY DAN PEMETAAN (Macam-macam Peralatan Ukur Tanah) Disusun oleh: 1. Dinda Safara (5113416039) 2. Mohamad Irsyad Widyadi (5113416038) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA A. Perlengkapan Gambar 1. Drawing Pen ukuran 0,3 dan 0,5 mm 2. Maal 3 mm 3. Penggaris /

Lebih terperinci

PETA TOPOGRAFI. Oleh Ign. Sudarno

PETA TOPOGRAFI. Oleh Ign. Sudarno PETA TOPOGRAFI Oleh Ign. Sudarno Ilmu Kebumian (IK): Terminologi yang sering digunakan sebagai sinonim geologi. Bumi menjadi pokok yang dipelajari dlm IK Bumi dipelajari alam disiplin ilmu seperti Geologi

Lebih terperinci

ba - bb j Gambar Pembacaan benang jarak pada bak ukur

ba - bb j Gambar Pembacaan benang jarak pada bak ukur ba - bb Yang diukur pada pengukuran waterpas terbuka tak terikat titik tetap adalah a. Jarak antartitik ukur Jarak antartitik ukur dapat dicari dengan persamaan : j = (ba bb) x 100 Keterangan: ba = benang

Lebih terperinci

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional Standar Nasional Indonesia Papan nama sungai ICS 93.140 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen

Lebih terperinci

Sri Rahaju dan Sri Wilarso Budi R

Sri Rahaju dan Sri Wilarso Budi R 2 MODULE PELATIHAN PENGUKURAN DAN PEMETAAN LOKASI RESTORASI, REHABILITASI DAN AGROFORESTRY Sumber :ESP 2006 Oleh : Sri Rahaju dan Sri Wilarso Budi R ITTO PROJECT PARTICIPATORY ESTABLISHMENT COLLABORATIVE

Lebih terperinci

Home : tedyagungc.wordpress.com

Home : tedyagungc.wordpress.com Email : tedyagungc@gmail.com Home : tedyagungc.wordpress.com Subagyo 2003, Permukaan bumi merupakan suatu bidang lengkung yang tidak beraturan, sehingga hubungan geometris antara titik satu dengan titik

Lebih terperinci

PENGENALAN MACAM-MACAM PENGUKURAN SITUASI

PENGENALAN MACAM-MACAM PENGUKURAN SITUASI PENGENALAN MACAM-MACAM PENGUKURAN SITUASI Pengukuran Situasi Adalah Pengukuran Untuk Membuat Peta Yang Bisa Menggambarkan Kondisi Lapangan Baik Posisi Horisontal (Koordinat X;Y) Maupun Posisi Ketinggiannya/

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Pelajaran

Ringkasan Materi Pelajaran Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan manusia dengan bumi Kompetensi Dasar 5.1 Menginterpretasi peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi 5.2 Mendeskripsikan keterkaitan unsur-unsur geografis dan

Lebih terperinci

PENGERTIAN UMUM PETA

PENGERTIAN UMUM PETA PENGERTIAN UMUM PETA Kenapa dalam kartu undangan sering dilampirkan denah lokasi (peta sederhana)? Kenapa pada saat menunjukkan suatu lokasi kita sering menggambarkan dengan coretan-coretan gambar, pada

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PENYAJIAN PETA RDTR

SPESIFIKASI PENYAJIAN PETA RDTR SPESIFIKASI PENYAJIAN PETA RDTR i Daftar isi Daftar isi... 1 Prakata... 3 1 Ruang lingkup... 4 2 Istilah dan definisi... 4 2.1 Istilah Teknis Perpetaan... 4 2.2 Istilah Tata Ruang... 5 3 Penyajian Muka

Lebih terperinci

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar STRUKTUR BUMI 1. Skalu 1978 Jika bumi tidak mempunyai atmosfir, maka warna langit adalah A. hitam C. kuning E. putih B. biru D. merah Jawab : A Warna biru langit terjadi karena sinar matahari yang menuju

Lebih terperinci

TACHIMETRI. Pengukuran titik detil tachimetri adalah suatu pemetaan detil. lengkap (situasi) yaitu pengukuran dengan menggunakan prinsip

TACHIMETRI. Pengukuran titik detil tachimetri adalah suatu pemetaan detil. lengkap (situasi) yaitu pengukuran dengan menggunakan prinsip TACHIMETRI Pengukuran titik detil tachimetri adalah suatu pemetaan detil lengkap (situasi) yaitu pengukuran dengan menggunakan prinsip tachimetri (tacheo artinya menentukan posisi dengan jarak) untuk membuat

Lebih terperinci

GEOGRAFI. Sesi PETA DAN PEMETAAN D. SIMBOL PETA. a. Berdasarkan Wujudnya

GEOGRAFI. Sesi PETA DAN PEMETAAN D. SIMBOL PETA. a. Berdasarkan Wujudnya GEOGRAFI KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN 02 Sesi NGAN PETA DAN PEMETAAN D. SIMBOL PETA Semua objek dalam peta ditampilkan dalam bentuk simbol. Artinya, simbol peta mewakili objek baik objek fisik maupun

Lebih terperinci

ILMU UKUR TANAH. Oleh: IDI SUTARDI

ILMU UKUR TANAH. Oleh: IDI SUTARDI ILMU UKUR TANAH Oleh: IDI SUTARDI BANDUNG 2007 1 KATA PENGANTAR Ilmu Ukur Tanah ini disajikan untuk Para Mahasiswa Program Pendidikan Diploma DIII, Jurusan Geologi, Jurusan Tambang mengingat tugas-tugasnya

Lebih terperinci

1. Skala Peta. Skala merupakan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sesungguhnya di lapangan (di permukaan bumi ).

1. Skala Peta. Skala merupakan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sesungguhnya di lapangan (di permukaan bumi ). BAB III INFORMASI PETA 1. Skala Peta. Skala merupakan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sesungguhnya di lapangan (di permukaan bumi ). Jarak di pets Skala peta = --------------------- Jarak di

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Survei dan Pemetaan Kode Soal : 1014 Alokasi

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Survei dan Pemetaan Kode Soal : 1014 Alokasi

Lebih terperinci

Can be accessed on:

Can be accessed on: Pertemuan 5 Pembuatan Peta Can be accessed on: http://haryono_putro.staff.gunadarma.ac.id/ Pendahuluan Pada umumnya peta adalah sarana guna memperoleh gambaran data ilmiah yang terdapat di atas permukaan

Lebih terperinci

PETA LAPANGAN Oleh : Drs, Basuki Soen

PETA LAPANGAN Oleh : Drs, Basuki Soen PETA LAPANGAN leh : Drs, Basuki Soen A. Pengertian Peta Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi dengan reliefnya yang diproyeksikan pada sebuah bidang datar, dengan perbandingan (skala)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik (2014), Indonesia memiliki 17.504 pulau dan luas daratan mencapai 1.910.931,32 km 2. Karena kondisi geografisnya yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 3.1 Materi Teknik Pramuka

BAB IV PEMBAHASAN. 3.1 Materi Teknik Pramuka BAB IV PEMBAHASAN 3.1 Materi Teknik Pramuka Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka. Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo

Lebih terperinci

BAB IV NAVIGASI MAPALSA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. begitu saji di terapkan di peta karena adanya variasi magnet bumi, yaitu yang disebut

BAB IV NAVIGASI MAPALSA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. begitu saji di terapkan di peta karena adanya variasi magnet bumi, yaitu yang disebut BAB IV NAVIGASI MAPALSA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Menghitung Deklinasi Kompas Dalam melakukan navigasi memahami peta dan kompas sangatlah penting, dikarenakan penggunakan kompas tidaklah tinggal

Lebih terperinci

RAHASIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PANITIA PUSAT SELEKSI CASIS DIKTUKPA/BA TNI AD TA 2015 UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015

RAHASIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PANITIA PUSAT SELEKSI CASIS DIKTUKPA/BA TNI AD TA 2015 UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015 MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PANITIA PUSAT SELEKSI CASIS DIKTUKPA/BA TNI AD TA 2015 UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILCAB CTP WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2014 PETUNJUK

Lebih terperinci

MENGENAL GERAK LANGIT DAN TATA KOORDINAT BENDA LANGIT BY AMBOINA ASTRONOMY CLUB

MENGENAL GERAK LANGIT DAN TATA KOORDINAT BENDA LANGIT BY AMBOINA ASTRONOMY CLUB MENGENAL GERAK LANGIT DAN TATA KOORDINAT BENDA LANGIT BY AMBOINA ASTRONOMY CLUB A. Gerak Semu Benda Langit Bumi kita berputar seperti gasing. Ketika Bumi berputar pada sumbu putarnya maka hal ini dinamakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 60 TAHUN 1993 T E N T A N G MARKA JALAN MENTERI PERHUBUNGAN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 60 TAHUN 1993 T E N T A N G MARKA JALAN MENTERI PERHUBUNGAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 60 TAHUN 1993 T E N T A N G MARKA JALAN MENTERI PERHUBUNGAN Menimbang : a. Bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas

Lebih terperinci

Penempatan marka jalan

Penempatan marka jalan Penempatan marka jalan 1 Ruang lingkup Tata cara perencanaan marka jalan ini mengatur pengelompokan marka jalan menurut fungsinya, bentuk dan ukuran, penggunaan serta penempatannya. Tata cara perencanaan

Lebih terperinci

Session_02. Session_02 (Lebih Lanjut dengan PETA) MATAKULIAH KARTOGRAFI

Session_02. Session_02 (Lebih Lanjut dengan PETA) MATAKULIAH KARTOGRAFI MATAKULIAH KARTOGRAFI Disusun oleh : Ardiansyah, S.Si GIS & Remote Sensing Research Center Syiah Kuala University Session_02 Session_02 (Lebih Lanjut dengan PETA) 1. Intisari Peta 2. Hakekat Peta 3. Syarat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah/SKS Dosen Program Studi Waktu Perkuliahan : Kartografi : 3 :

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 05 TAHUN 2006 T E N T A N G MARKA JALAN, RAMBU LALU LINTAS DAN ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS JALAN DALAM KOTA PANGKALPINANG DENGAN

Lebih terperinci

MEMBACA PETA RBI LEMBAR SURAKARTA MATA KULIAH KARTOGRAFI DASAR OLEH : BHIAN RANGGA J.R NIM : K

MEMBACA PETA RBI LEMBAR SURAKARTA MATA KULIAH KARTOGRAFI DASAR OLEH : BHIAN RANGGA J.R NIM : K MEMBACA PETA RBI LEMBAR 1408-343 SURAKARTA MATA KULIAH KARTOGRAFI DASAR OLEH : BHIAN RANGGA J.R NIM : K 5410012 PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MUTU KLAS X

PENGENDALIAN MUTU KLAS X PENGENDLIN MUTU KLS X. Untuk mengukur ketebalan selembar kertas yang paling teliti menggunakan alat ukur. mistar. jangka sorong C. rol meter D. micrometer sekrup E. sferometer 2. Perhatikan gambar penunjuk

Lebih terperinci

Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara PembuatanDEFINISI, GEOGRAFI, IPS ON FEBRUARY 23, 2016 NO COMMENTS

Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara PembuatanDEFINISI, GEOGRAFI, IPS ON FEBRUARY 23, 2016 NO COMMENTS Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara PembuatanDEFINISI, GEOGRAFI, IPS ON FEBRUARY 23, 2016 NO COMMENTS Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara Pembuatan Peta merupakan gambaran permukaan bumi

Lebih terperinci

BAB IV PETA TOPOGRAFI. 1. umum

BAB IV PETA TOPOGRAFI. 1. umum 1. umum BAB IV PETA TOPOGRAFI Peta topografi adalah peta yang memperlihatkan unsur-unsur alam (asli) dan unsur-unsur buatan manusia di atas permukaan bumi. Unsur-unsur tersebut diusahakan untuk diperlihatkan

Lebih terperinci

Panduan Membaca Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan

Panduan Membaca Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan Panduan Membaca Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan PETA SECARA UMUM Peta merupakan penyajian grafis obyek dipermukaan bumi sebagian maupun keseluruhan yang digambarkan pada suatu bidang datar, diskalakan

Lebih terperinci

GARIS DAN SUDUT. (Materi SMP Kelas VII Semester1)

GARIS DAN SUDUT. (Materi SMP Kelas VII Semester1) GARIS DAN SUDUT (Materi SMP Kelas VII Semester1) Garis dan Sudut Memahami Kedudukan Garis dan Sudut a. Menemukan konsep titik, garis, dan bidang Dalam ilmu Geometri, terdapat beberapa istilah atau sebutan

Lebih terperinci

dimana, Ba = Benang atas (mm) Bb = Benang bawah (mm) Bt = Benang tengah (mm) D = Jarak optis (m) b) hitung beda tinggi ( h) dengan rumus

dimana, Ba = Benang atas (mm) Bb = Benang bawah (mm) Bt = Benang tengah (mm) D = Jarak optis (m) b) hitung beda tinggi ( h) dengan rumus F. Uraian Materi 1. Konsep Pengukuran Topografi Pengukuran Topografi atau Pemetaan bertujuan untuk membuat peta topografi yang berisi informasi terbaru dari keadaan permukaan lahan atau daerah yang dipetakan,

Lebih terperinci

A.Definisi. A.Definisi. Mappa = taplak meja Gambaran konvensional permukaan bumi. yang diperkecil dengan skala

A.Definisi. A.Definisi. Mappa = taplak meja Gambaran konvensional permukaan bumi. yang diperkecil dengan skala 1 2 A.Definisi Mappa = taplak meja Gambaran konvensional permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan skala A.Definisi Gambaran/represe ntasi unsur unsur penampakan abstrak yang dipilih dari

Lebih terperinci

BAB 1:MENGGENAL PRINSIP DASAR PETA DAN PEMETAAN.

BAB 1:MENGGENAL PRINSIP DASAR PETA DAN PEMETAAN. BAB 1:MENGGENAL PRINSIP DASAR PETA DAN PEMETAAN. TUJUAN PEMBELAJARAN Menggenal prinsip dasar peta dan pemetaan. GEO INFO Peta sudah ada sejak zaman dahulu. dari zaman ke zaman pengetahuan peta semakin

Lebih terperinci

Magnet dapat menarik benda-benda dari bahan tertentu

Magnet dapat menarik benda-benda dari bahan tertentu BENDA MAGNET Magnet dapat menarik benda-benda dari bahan tertentu MAGNET BUATAN MAGNET BUMI Kemagnetan Material Ada 2 macam sifat magnet yang dipunyai benda / material : 1) buatan dan 2) alamiah. Magnet

Lebih terperinci

PENDALAMAN MATERI KONSEP DASAR PETA

PENDALAMAN MATERI KONSEP DASAR PETA MODUL ONLINE 18.6 INTERPRETASI KENAMPAKAN BUDAYA PADA PETA PENDALAMAN MATERI KONSEP DASAR PETA FERANI MULIANINGSIH PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 1 A. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KODE ETIK PENCINTA ALAM. Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

KODE ETIK PENCINTA ALAM. Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. KODE ETIK PENCINTA ALAM Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat Indonesia, sadar akan tanggung jawab

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM Jaringan jalan merupakan salah satu prasarana untuk meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian suatu daerah. Berlangsungnya kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6 Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA SD Kelas 4, 5, 6 1 Matematika A. Operasi Hitung Bilangan... 3 B. Bilangan Ribuan... 5 C. Perkalian dan Pembagian Bilangan... 6 D. Kelipatan dan Faktor

Lebih terperinci

Strike dan Dip Lapisan Batuan

Strike dan Dip Lapisan Batuan 1 2.1 Pengertian Strike dan Dip Strike dan Dip Lapisan Batuan Strike dan Dip adalah metode yang menggambarkan orientasi pesawat dalam tiga dimensi. Biasanya diterapkan pada miring orientasi lapisan batu.

Lebih terperinci

KONTUR.

KONTUR. KONTUR http://aanpambudi.files.wordpress.com/2010/08/kontur1.png Kontur Hal penting dalam melakukan pemetaan adalah tersedianya informasi mengenai ketinggian suatu wilayah. Dalam peta topografi, informasi

Lebih terperinci

ILMU UKUR TANAH II. Jurusan: Survei Dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2017

ILMU UKUR TANAH II. Jurusan: Survei Dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2017 ILMU UKUR TANAH II Jurusan: Survei Dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2017 Interval kontur berdasarkan skala dan bentuk medan Skala 1 : 1 000 dan lebih besar 1 : 1 000 s / d 1 : 10

Lebih terperinci

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA DASAR-DASAR PEMBERIAN UKURAN Membaca gambar adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki seorang teknisi, oleh karena itu dalam menyajikan gambar, kita perlu memperhatikan

Lebih terperinci

Interpretasi Peta Tentang Bentuk dan Pola Muka Bumi. Bab

Interpretasi Peta Tentang Bentuk dan Pola Muka Bumi. Bab Bab IX Interpretasi Peta Tentang Bentuk dan Pola Muka Bumi Sumber: hiemsafiles.wordpress.com Gb.9.1 Lembah dan pegunungan merupakan contoh bentuk muka bumi Perlu kita ketahui bahwa bentuk permukaan bumi

Lebih terperinci

BAB V PEDOMAN MAGNET

BAB V PEDOMAN MAGNET BAB V PEDOMAN MAGNET PENDAHULUAN Di dalam bab ini akan dibahas mengenai alat navigasi yang paling konvensional dan penting di kapal, yang digunakan untuk menentukan arah di laut, yaitu pedoman magnit.

Lebih terperinci

USAHA, ENERGI & DAYA

USAHA, ENERGI & DAYA USAHA, ENERGI & DAYA (Rumus) Gaya dan Usaha F = gaya s = perpindahan W = usaha Θ = sudut Total Gaya yang Berlawanan Arah Total Gaya yang Searah Energi Kinetik Energi Potensial Energi Mekanik Daya Effisiensi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 13 TAHUN 2014 TENTANG RAMBU LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 13 TAHUN 2014 TENTANG RAMBU LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 13 TAHUN 2014 TENTANG RAMBU LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI WILAYAH KABUPATEN KUTAI BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN

PERTEMUAN 7 ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN 7.1. Aturan Dasar Memberi Ukuran PERTEMUAN 7 ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN Dalam memberikan ukuran besaran-besaran geometrik dari bagian benda harus menentukan secara jelas tujuannya, dan tidak boleh

Lebih terperinci

K O M P A S. Oleh : Drs. Basuki Soen.

K O M P A S. Oleh : Drs. Basuki Soen. K O M P A S Oleh : Drs. Basuki Soen. A. Pengertian Kompas Kompas adalah suatu alat penunjuk yang dapat digunakan untuk menetapkan arah, dimana arah disini adalah arah yang ditunjukkan oleh jarum Tentu

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

MENTERI NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL MENTERI NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI NEGARA AGRARIA/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 1996 TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN UNTUK PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN

Lebih terperinci

APA ITU ILMU UKUR TANAH?

APA ITU ILMU UKUR TANAH? APA ITU ILMU UKUR TANAH? Merupakan ilmu, seni dan teknologi untuk menyajikan bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur buatan manusia pada bidang yang dianggap datar. ILMU UKUR TANAH (DEFINISI)

Lebih terperinci

MEMBACA PETA TOPOGRAFI

MEMBACA PETA TOPOGRAFI NAVIGASI DARAT MEMBACA PETA TOPOGRAFI DAN TEHNIK PENGGUNAAN KOMPAS SERDADU RIMBA DAFTAR ISI BAB 1 PEMBUKAAN BAB 2 PENGENALAN PETA 2-1 DEFINISI 2-2 TUJUAN 2-3 PENGADAAN 2-4 KEAMANAN PETA 2-5 PERAWATAN PETA

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM MATERI 1 : PENGENALAN PETA & FOTO UDARA. Survei Tanah Dan Evaluasi Lahan

PANDUAN PRAKTIKUM MATERI 1 : PENGENALAN PETA & FOTO UDARA. Survei Tanah Dan Evaluasi Lahan 2010 PANDUAN PRAKTIKUM Survei Tanah Dan Evaluasi Lahan MATERI 1 : PENGENALAN PETA & FOTO UDARA Tim Asisten STEL Jurusan Tanah Fak. Pertanian Universitas Brawijaya 3/1/2010 Daftar Isi MATERI 1 : PENGENALAN

Lebih terperinci

K = Mxa. K = mxa K = moment magnitis m = kekuatan magnetis a = panjang batang magnit

K = Mxa. K = mxa K = moment magnitis m = kekuatan magnetis a = panjang batang magnit Salah kalimasi Piringan Pedoman Yang dimaksud dengan salah kolimasi adalah sudut (penyimpangan) antara jarum-jarum magnit dan garis hubung arah Utara Selatan mawar pedoman. Sifat Peka Piringan Pedoman

Lebih terperinci

Bab ini memperkenalkan mengenai proyeksi silinder secara umum dan macam proyeksi silinder yang dipakai di Indonesia.

Bab ini memperkenalkan mengenai proyeksi silinder secara umum dan macam proyeksi silinder yang dipakai di Indonesia. BAB 7 PENDAHULUAN Diskripsi singkat : Proyeksi Silinder bila bidang proyeksinya adalah silinder, artinya semua titik di atas permukaan bumi diproyeksikan pada bidang silinder yang kemudian didatarkan.

Lebih terperinci

Keterkaitan antar lokasi atau ruang dapat dilihat secara fisik maupun nonfisik.

Keterkaitan antar lokasi atau ruang dapat dilihat secara fisik maupun nonfisik. contoh interaksi keruangan antar wilayah di Indonesia: 1) menempatkan sebuah ruang publik (misalnya: rumah sakit) yang dapat dapat menjangkau wilayah2 sekitarnya dengan mudah, 2) membuka akses transportasi

Lebih terperinci

Jadi huruf B yang memiliki garis kontur yang renggang menunjukkan kemiringan/daerahnya landai.

Jadi huruf B yang memiliki garis kontur yang renggang menunjukkan kemiringan/daerahnya landai. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.2 1. Kemiringan lereng kontur huruf B seperti pada gambar mempunyai http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/8.2.1.jpg

Lebih terperinci

Modul 10 Garis Kontur

Modul 10 Garis Kontur MODUL KULIAH Modul 10-1 Modul 10 Garis Kontur 10.1 Kontur Salah satu unsur yang penting pada suatu peta topografi adalah informasi tentang tinggi suatu tempat terhadap rujukan tertentu. Untuk menyajikan

Lebih terperinci