MEMBENTUK PNS BERKARAKTER DENGAN DIKLAT PRAJABATAN POLA BARU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MEMBENTUK PNS BERKARAKTER DENGAN DIKLAT PRAJABATAN POLA BARU"

Transkripsi

1 MEMBENTUK PNS BERKARAKTER DENGAN DIKLAT PRAJABATAN POLA BARU Wahyu Mei Trianto ABSTRAK Masyarakat Indonesia sedang melambungkan harapan dan impiannya dengan programprogram dari kabinet baru, terutama tentang pelayanan publik oleh pegawai pemerintah. Pegawai pemerintah dalam hal ini PNS/Aparatur Sipil Negara (ASN) telah didorong oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN & RB) untuk memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk mewujudkan pelayanan terbaik, perlu pembentukan karakter yang baik bagi setiap ASN. Pembentukan karakter baik pada ASN dapat dilakukan secara dini yaitu pada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Diklat prajabatan sebagai salah satu syarat CPNS diangkat sebagai pegawai ASN dapat digunakan sebagai ajang pembentukan karakter. Lembaga Administrasi Negara (LAN) selaku badan yang bertanggung jawab untuk pelaksanaandiklat Prajabatan telah memperbarui kurikulum diklat tersebut dengan berbagai perbaikan materi diklat. Diharapkan dengan mengikuti pelaksanaan diklat prajabatan pola baru, akan terbentuk karakter yang baik pada setiap pegawai ASN dalam melakukan pelayanan publik terbaik sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia. Kata kunci: pelayanan publik, pembentukan karakter, diklat prajabatan pola baru I. Latar Belakang Pelayanan publik oleh ASN masih dirasa kurang memenuhi harapan masyarakat Indonesia. Hal tersebut dapat diketahui dengan banyaknya keluhan dan ketidakpuasan pada survey pelayanan publik, terutama masalah waktu dan biaya. Untuk masalah ini pemerintah telah membuat berbagai peraturan salah satunya adalah undang-undang pelayanan publik dan undang-undang keterbukaan informasi publik. Berbagai terobosan pemerintah dalam pembangunan sistem pelayanan publik tentunya akan berhasil jika dilakukan oleh pegawai ASN yang berkarakter baik dalam menjalankannya. Pembentukan karakter perlu dilakukan secara dini karena akan memberikan dasar bagi setiap ASN dalam setiap kegiatannya. Pembentukan karakter tersebut dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti sistem reward and punishment, diklat dan sebagainya. Selama ini diklat untuk CPNS dilakukan dalam diklat prajabatan sebagai wahana pembentukan karakter sekaligus tahap penyaringan CPNS menjadi pegawai ASN. Banyaknya keluhan dan ketidakpuasan dalam pelayanan publik merupakan indikator karakter pegawai ASN masih belum terbentuk dengan baik. Dengan demikian diklat prajabatan belum memberikan manfaat bagi pembentukan karakter CPNS. LAN sebagai badan yang bertanggung jawab pada kegiatan diklat tersebut mencoba memperbaiki pelaksanaan diklat seperti melakukan perubahan kurikulum dan materi diklat. Kegiatan perbaikan tersebut dilakukan dalam beberapa tahap sehingga pada tahun 2014 lahirlah diklat prajabatan pola baru dengan adanya Peraturan Kepala LAN Nomor 38 tentang Pedoman penyelenggaraan diklat prajabatan CPNS 10

2 golongan III dan Peraturan Kepala LAN Nomor 39 Tahun 2014 tentang Pedoman penyelenggaraan diklat diklat prajabatan CPNS golongan II dan I. II. Tujuan Penulisan Penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang perubahan kurikulum dan materi pada diklat prajabatan pola baru dapat mencapai sasaran yang diinginkan yaitu membentuk karakter baik pada CPNS dalam melaksanakan pelayanan publik. III. Sejarah Perubahan Diklat Prajabatan Diklat prajabatan yang dilakukan sampai sebelum bulan Juli 2014 masih menggunakan peraturan terdahulu yaitu Peraturan Kepala LAN Nomor 18 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan yang diatur oleh Peraturan Kepala LAN Nomor 5 Tahun 2012Tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Lembaga Administrasi NegaraNomor 11 Tahun 2011 TentangPedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS Golongan III. Diklat prajabatan dengan pola ini (yang saat ini disebut diklat prajabatan pola lama) mempunyai 19materi diklat dengan jumlah jam pelajaran sebanyak 216ubtuk golongan III dan 174 untuk golongan II dengan jumlah hari kerja tergantung pelaksanaan dalam 1 hari 9 atau 12 jam pelajaran. Diklat ini masih menyentuh unsur kognitif (pengertian dan pemahaman), dan belum menyentuh sisi afektif (sikap dan nilai) dan psikomotorik (ketrampilan dan tindakan). Pelaksanaan diklat yang didominasi dengan metode ceramah ternyata tidak dapat memberikan nilai-nilai dasar ASN kepada peserta diklat, terutama pada proses internalisasi nilainilai tersebut. Hal itu menyebabkan sedikit sekali perubahan yang dirasakan oleh CPNS setelah melakukan diklat.dan dari evaluasi diperoleh bahwa tingkat aktualisasi materi diklat prajabatan sangat sedikit. Dengan banyaknya perubahan sistem serta keluhan dan ketidakpuasan pelayanan publik,lan berusaha memperbaiki diklat prajabatan pada kurikulum yang mengikutsertakan metode aktualisasi di tempat kerja masing-masing dengan tujuan lebih memberikan perubahan karakter pada CPNS setelah mengikuti diklat tersebut. Inovasi dilakukan pada proses penyelenggaraan diklat yang memungkinkan peserta diklat menerapkan apa yang didapatkannya di diklat ke tempat kerjanya masing-masing. Dengan demikian peserta diklat dapat merasakan manfaat diklat secara langsung. Pada tahun 2013 dengan mengeluarkan Peraturan Kepala LAN Nomor 21 Tahun 2013Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan III dan Peraturan Kepala LAN Nomor 22 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan I dan II (yang saat ini disebut diklat prajabatan pola ideal). Melalui perbaikan ini diharapkan peserta diklat menjadi pegawai ASN yang profesional dan mempunyai daya saing internasional. Peraturan ini berlaku efektif 1 Juli Dengan adanya penambahan metode aktualisasi, maka durasi pelaksanaan diklat prajabatan pola ideal bertambah panjang. Total pelaksanaan diklat prajabatan ini adalah 98 hari kerja. Pembagiannya adalah 38 hari kerja on campus (diklat dalam kelas) dan 60 hari kerja off campus (penerapan hasil diklat di tempat kerja/magang). Penerapan off campus merupakan cara untuk menggali sisi afektif dari diklat prajabatan. Dengan adanya penambahan durasi pelaksanaan diklat maka biaya penyelenggaraan makin besar. Instansi 11

3 pemerintah yang terlibat baik sebagai penyelenggara diklat ataupun pengirim peserta diklat belum siap dengan pembengkakan biaya diklat prajabatan pola ideal mulai berpikir untuk mensiasati peraturan tersebut dengan cara melakukan diklat prajabatan sebelum 1 Juli Dengan demikian diklat prajabatan tersebut masih menggunakan pola lama Akibatnya tujuan diklat pola ideal belum tercapai. Di pihak LAN juga mengalami kendala dalam melaksanakan diklat prajabatan pola ideal dengan pengurusan anggaran pelaksanaan diklat. Anggaran ini harus dikonsultasikan dulu dengan Direktorat Jendral Anggaran dari Kementerian Keuangan agar bisa masuk kedalam Standar Biaya Umum. Pembengkakan biaya pelaksanaan diklat menyebabkan Standar Biaya Umum yang lama harus diganti dengan yang baru. Dan untuk menerbitkan anggaran di Standar Biaya Umum yang baru juga membutuhkan waktu yang panjang untuk menetapkannya. Gambar 1. Tahap penyelenggaraan diklat prajabatan pola ideal 12

4 Karena banyaknya kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan diklat prajabatan pola ideal, maka LAN membuat rumusan pelaksanaan dimana pelaksanaandan biayanya tidak berbeda dengan pola lama tetapi tetap mempunyai tujuan yang sama dengan pola ideal. Maka pada tahun 2014 dikeluarkan Peraturan Kepala LAN Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan III dan Peraturan Kepala LAN Nomor 39 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan I dan II. Peraturan ini memberikan panduan tentang diklat pola baru yang dinamakan diklat prajabatan pola minimal. Dinamakan minimal karena ada banyak pengurangan jam pelajaran dan materi diklat dibandingkan dengan pola baru. Materi yang tetap diberikan adalah dinamika kelompok serta Internalisasi Nilai- Nilai Dasar PNS dan Sikap Perilaku dan Disiplin PNS yang akan dibagi menjadi 5 materi yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu serta Anti korupsi (ANEKA). Dikatakan tetap mempunyai tujuan yang sama dengan pola ideal karena masih mencantumkan metode off campus di tempat kerja masing-masing ataupun di tempat magang. Kegiatan off campus inilah yang nantinya dijadikan ajang aktualisasi dari peserta diklat dalam menerapkan materi diklatnya yang didapatkan dari kegiatan on campus. Dari segi waktu dan biaya tiap peserta juga akan terjadi penghematan dimana biaya hanya terjadi pada waktu on campus yang dibutuhkan untuk golongan III adalah 18 hari kerja dan 13 hari kerja untuk golongan I dan II. Waktu yang dibutuhkan untuk diklat prajabatan golongan III pola minimal adalah 18 hari kerja on campus dan 13 hari kerja off campus dengan total yaitu 31 hari kerja. Sedangkan untuk golongan I dan II pelaksaaannya adalah 13 hari kerja on campus dan 14 hari kerja off campus dengan total 27 hari kerja. Gambar 2. Penyelenggaraan diklat prajabatan pola minimal beserta estimasi biayanya 13

5 Gambar 3. Tahap penyelenggaraan diklat prajabatan pola minimal IV. Kompetensi Yang Diinginkan Dalam Diklat Prajabatan Pola Baru Kompetensi yang akan dibangun dalam tiap pegawai ASN dalam diklat pada masa percobaan (CPNS) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara pasal 63 ayat 4 adalah membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat professionalisme serta kompetensi bidang. Sedangkan Kompetensi yang dibangun dalam Diklat Prajabatan CPNS Golongan I, II dan III menurut Peraturan Kepala LAN Nomor 38 dan Nomor 39 Tahun 2014 adalah kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional,yang diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu: 1. kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya; 2. kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalampelaksanaan tugas jabatannya; 3. kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalampelaksanaan tugas jabatannya; 4. kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugasjabatannya; dan 5. kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatanpemberantasan korupsi di lingkungan instansinya. Disamping memiliki kemampuan mengaktualisasikan lima nilaidasar di atas, peserta Diklat Prajabatan CPNS Golongan III, diharapkanjuga memiliki kemampuan menganalisis dampak apabila kelima nilaidasar tersebut tidak diaplikasikan. Dari kompetensi yang tertulis di atas, dapat dipastikan bahwa pencapaian yang diinginkan dalam diklat prajabatan pola 14

6 minimal sangat menekankan pada sisi afektif yaitu kemampuan. Bukan hanya sisi kognitif yang hanya menuju pada pengertian dan pemahaman terhadap isi materi tanpa ada kelanjutan implementasi peserta diklat. Dan untuk mencapai hal tersebut perlu diberikan tambahan materi berupa aktualisasi dari materi yang diberikan selama diklat prajabatan. Dengan adanya aktualisasi maka harapan bahwa nilai-nilai dasar ASN dapat diserap peserta diklat dan akan menjadi karakter mereka dalam melaksanakan pelayanan publik. V. Metode untuk mencapai kompetensi yang diinginkan Pelaksanaan diklat prajabatan dimulai dengan materi dinamika kelompok, kesehatan mental dan jasmani dengan tujuan membuat kelas menjadi dinamis dan kondusif serta mempersiapkan kesehatan mental dan jasmani mereka dalam mengikuti diklat prajabatan. Materi utama diberikan selanjutnya yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu serta Anti korupsi (ANEKA). Di akhir diklat sebelum off campus akan diadakan evaluasi pemahaman materi utama dan seminar rancangan aktualisasi. Off campus dilaksanakan di tempat kerja masingmasing atau tempat magang sesuai dengan golongan dan setelah itu peserta diklat akan kembali ke tempat diklat untuk mengikuti ujian aktualisasi di tempat kerja mereka. Metode pelaksanaan yang sangat diperhatikan adalah pemberian materi utama. Metode penyampaiannya jangan sampai didominasi dengan metode ceramah. Metode ceramah hanya akan membuat peserta diklat bosan dan tidak akan mampu terserap banyak. Dan tidak hanya untuk sekedar menghabiskan semua materi di modul, tetapi harus benar-benar disampaikan inti/roh dari materi tersebut dengan berbagai cara. Cara yang dipakai bisa dengan ceramah interaktif, diskusi kelompok, simulasi, penayangan video, role play, studi kasus, studi lapangan serta demonstrasi. Untuk video, LAN telah memfasilitasi pengajar dengan membuat video pendek untuk setiap materi ANEKA. Terdapat dua jenis video yaitu video kejadian di masyarakat dan video pejabat publik yang digunakan sebagai panutan tiap materi. Ceramah interaktif akan membantu pengajar untuk berbagi pengalaman dengan peserta. Diskusi kelompok akan membuat peserta bertukar pengalaman,ide dan idealisme serta akan terjadi banyak konflik yang harus bisa difasilitasi dan diarahkan oleh pengajar. Simulasi, role play dan demonstrasi memberikan pengalaman kepada peserta untuk merasakan suatu kejadian dan menyelesaikannya dengan bantuan peserta lain. Penayangan video memberikan pandangan ke peserta tentang suatu kejadian yang mungkin terjadi ditempat kerjanya dan diharapkan peserta dapat mngambil hikmah dari video tersebut. Studi kasus dan studi lapangan memberikan pandangan ke peserta diklat akan kejadian nyata yang terjadi di sekelilingnya sehingga bisa dibuat sebagai bahan kajian dan diskusi. Metode penyampaian di atas dapat diberikan ke peserta diklat secara kombinasi, tergantung materi dan keaktifan peserta. Dari keaktifan peserta dapat dilihat komitmen tingkat pemahaman mereka sehingga dapat dipakai sebagai bahan dasar evaluasi. Pengajar juga harus jeli dalam menerapkan metode yang sesuai dengan keadaan kelas. Keaktifan dan respon peserta merupakan indikasi untuk menganalisa tipe peserta apakah dia tipe visual, auditif atau kinestetik. Dan yang paling penting adalah pengalaman peserta dalam mengikuti materi tidak hanya 15

7 sekedar mendengarkan saja, tetapi juga berani untuk menyampaikan pendapat. Materi utama yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu serta Anti korupsi (ANEKA) tidak diharuskan untuk berurutan. Yang perlu diperhatikan adalah setiap materi saling berinteraksi dan saling mendukung. Setiap materi punya penekanan sendiri dan akan didukung oleh materi yang lain. Sehingga akan sangat dibutuhkan pengertian peserta pada materi sebelumnya untuk mendapatkan inti dari materi yang disampaikan. Materi akuntabilitas bertujuan agar peserta mempunyai nilai-nilai dasar akuntabilitas, mampu bersikap dalam menghadapi konflikkepentingan dalam masyarakat, penerapan netralitas PNS, keadilan dalampelayanan publik, sikap serta perilaku konsisten dalam melakukan hal tersebut. Untuk golongan III juga akan diminta melakukan analisisdampaknya jika hal di atas tidak dilakukan serta keuntungan dalam penerapan nilai-nilai akuntabilitas dalam pelayanan publik. Materi Nasionalismememfasilitasi peserta diklat dengan pembentukan nilai Pancasila dalammenumbuhkan nasionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagaipembuat dan pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dansebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk golongan III juga akan diminta melakukan analisisdampaknya jika hal di atas tidak dilakukan serta keuntungan dalam penerapan nasionalisme dalam pelayanan publik. Materi Etika Publik memfasilitasi peserta diklat dengan pembentukan nilai-nilai dasar etikapublik pada peserta Diklat melalui pembelajaran kode etik danperilaku pejabat publik, bentuk-bentuk kode etik, penerapan kode etik PNS. Untuk golongan III juga akan diminta melakukan analisisdampaknya jika hal di atas tidak dilakukan serta keuntungan dalam penerapan nilai-nilai etika publik dalam pelayanan publik. Materi Komitmen Mutu memfasiltasi peserta diklat dengan pembentukan nilai dasar inovatif dankomitmen mutu pada peserta Diklat, melalui pembelajarantentang efektivitas, efisiensi, inovasi dan kualitas penyelenggaraanpemerintahan, konsekuensi dari perubahan. Untuk golongan III juga akan diminta melakukan analisisdampaknya jika hal di atas tidak dilakukan serta keuntungan dalam penerapan nilai-nilai komitmen mutu dalam pelayanan publik. Materi Anti Korupsi memfasilitasi peserta diklat dengan pembentukan nilai-nilai dasar antikorupsi pada peserta Diklat melalui pembelajaran penyadarananti korupsi, menjauhi perilaku korupsi, membangun sistemintegritas, proses internalisasi nilainilai dasar anti korupsi. Untuk golongan III juga akan diminta melakukan analisisdampaknya jika hal di atas tidak dilakukan serta keuntungan dalam penerapan nilai-nilai Anti Korupsi dalam pelayanan publik. Keadaan kelas juga harus diperhatikan untuk kenyamanan peserta diklat serta interaksi langsung antara pengajar dan peserta. Sebaiknya dibentuk u-shape dengan satu bagian meja merupakan gabungan tiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 orang dan mempunyai flipchart untuk penuangan ide kelompok. Setiap kursi peserta merupakan kursi putar sehingga memudahkan peserta mengubah arah ke meja kelompok atau ke pengajar. Fasilitas lain yang harus diperhatikan adalah media pembelajaran dalam kelas yaitu 16

8 1) Bahan bacaan; 2) Bahan tayang; 3) Bahan Tokoh Panutan; 4) Bahan Permainan; 5) Film pendek; 6) Kasus; 7) Data; dan 8) Grafik. Gambar 4. Layout kelas diklat prajabatan yang dianjurkan Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS menggunakan sarana dalam kelas yaitu 1. Papan tulis; 2. Standing Flipchart; 3. Marker; 4. Overhead projector; 5. Sound system; 6. TV dan video; 7. Kaset, compact disc; 8. Perekam; 9. Komputer/Laptop; 10. LCD Projector; 11. Jaringan Wireless fidelity (Wi-fi), 12. Buku referensi; 13. Modul/Bahan Ajar; 14. Bank kasus; 15. Teknologi multimedia. Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS menggunakanprasarana yang responsive gender. Prasarana yang diperlukan dalamdiklat Prajabatan CPNS meliputi: 1. Aula; 2. Ruang kelas; 3. Ruang diskusi; 4. Ruang seminar; 5. Ruang kantor; 6. Ruang kebugaran atau olah raga; 7. Ruang komputer; 8. Ruang laboratorium; 9. Asrama bagi peserta; 10. Wisma tenaga kediklatan; 11. Perpustakaan; 12. Ruang makan; 13. Fasilitas rekreasi; 14. Unit kesehatan; 15. Tempat ibadah. Peserta diharapkan membawa semua persyaratan yang dibutuhkan terutama dokumen Sasaran Kerja Pegawai (SKP). SKP merupakan dokumen yang dibutuhkan dalam materi aktulisasi dimana nilai-nilai ANEKA diterapkan dalam langkah-langkah kerja mereka sesuai dengan SKP yang dibawa. Penerapan nilai ANEKA dalam kerja mereka akan memberikan pengalaman personal bagi tiap peserta dalam mendalami materi ANEKA. Setiap peseta diklat akan diajak untuk menerapkan langsung nilai ANEKA ke dalam pekerjaan mereka sehingga tingkat penyerapan tujuan materi akan lebih baik dibanding metode prajabatan pola lama. Laporan penerapan ANEKA dalam pekerjaan inilah yang akan diujikan di hari terakhir diklat dan mendapatkan pembobotan nilai yang paling besar yaitu 70%. Dari semua metode penyampaian yang paling krusial adalah metode pembimbingan aktualisasi. Pembimbingan dilaksanakan di dua hari terakhir sebelum off campus dan saat off campus. Pembimbingan saat off campus dapat dilakukan dengan telepon, pesan teks, 17

9 , pembimbingan langsung dengan cara mendatangi tempat kerja peserta atau wawancara dengan mentor. Mentor merupakan atasan peserta diklat di tempat kerjanya. Tugas mentor adalah memberikan arahan dalam melengkapi tugas aktualisasi. Mentor juga akan menjadi bagian dalam ujian akhir. VI. Kesimpulan Dari tulisan di atas dapat disimpulkan terjadi perbaikan dibandingkan diklat prajabatan pola lama. Perbaikan tersebut berupa materi aktualisasi dan hal-hal kecil dalam materi utama yang dibuat sedetail mungkin untuk membuat kesamaan pelaksanaan di semua tempat pelaksanaan diklat prajabatan pola baru. Penerapan materi aktualisasi diharapkan memberikan pengalaman langsung kepada peserta diklat untuk meresapi lebih dalam inti tiap materi utama dan menjadikannya sebagai karakter dalam dirinya pada saat melakukan pekerjaanya. Dengan adanya karakter yang baik pada setiap peserta diklat maka pelayanan publik dapat diselenggarakan dengan hasil yang memuaskan. Dan diharapkan peserta diklat dapat menjadi agen of change dimana karakter yang baik tersebut ditularkan ke pegawai lainnya ditempat peserta diklat bekerja. Dengan demikian diklat prajabatan tidak hanya dapat dirasakan peserta diklat saja, tetapi pegawai lain disekitarnya,. Dengan demikian maka pelayanan publik oleh instansi peserta diklat akan dapat dilakukan dengan baik. Daftar Pustaka 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara 2. Peraturan Kepala LAN Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Gol. III 3. Peraturan Kepala LAN Nomor 39 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Gol. I dan II 4. Peraturan Kepala LAN Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Gol. III 5. Peraturan Kepala LAN Nomor 22 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Gol. I dan II 6. Peraturan Kepala LAN Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Perubahan atas Peraturan Kepala LAN Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penyelengaraan DIKLAT Prajabatan CPNS Golongan III 7. Peraturan Kepala LAN Nomor 18 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan 8. Purwana, Bayu Hikmat. Pengarahan Program Diklat Prajabatan Pola Baru. Diklat TOF untuk diklat prajabatan pola baru, Hasil Survei di 18 Kementerian: Pelayanan Publik masih Buruk, 14 Dec

10 19

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CALON PNS

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CALON PNS MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CALON PNS Dr. Bayu Hikmat Purwana, M.Pd PUSAT PENGEMBANGAN PROGRAM DAN PEMBINAAN DIKLAT LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI RUANG

Lebih terperinci

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 38 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI

Lebih terperinci

Diklat Prajabatan CPNS Pola Baru oleh Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si

Diklat Prajabatan CPNS Pola Baru oleh Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si Diklat Prajabatan CPNS Pola Baru oleh Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Kesatuarn Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Diklat Prajabatan CPNS Pola Baru oleh Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si

Diklat Prajabatan CPNS Pola Baru oleh Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si Diklat Prajabatan CPNS Pola Baru oleh Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Kesatuarn Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan

Lebih terperinci

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 39 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI

Lebih terperinci

PENJELASAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS

PENJELASAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS DIKLAT PRAJABATAN POLA BARU TAHUN 2016 1 PENJELASAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS Sumber : Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang ASN; Peraturan Kepala LAN-RI, Nomor 38 Tahun 2014 tentangpedoman

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2013, No.1554 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III BAB

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN XIV DAN XV TAHUN 2016 I. LATAR BELAKANG Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN XIV DAN XV TAHUN 2016 I. LATAR BELAKANG Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN XIV DAN XV TAHUN 2016 I. LATAR BELAKANG Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu unsur penyelenggara pemerintah dan pembangunan, sebagai

Lebih terperinci

2016, No Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III dan Golongan I serta Golongan II; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 t

2016, No Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III dan Golongan I serta Golongan II; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 t No.581, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Diklat Kewidyaiswaraan. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI

Lebih terperinci

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI

Lebih terperinci

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN

Lebih terperinci

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, email: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

DR. BAYU HIKMAT PURWANA, M.PD

DR. BAYU HIKMAT PURWANA, M.PD DR. BAYU HIKMAT PURWANA, M.PD bayuhtab@gmail.com 29 Januari 2016 Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat Lembaga Administrasi Negara INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI 3 (tiga) jenis kompetensi

Lebih terperinci

2017, No menghadapi ancaman melalui peningkatan kesadaran bela negara di lingkungan kementerian, lembaga dan pemerintah daerah; c. bahwa berda

2017, No menghadapi ancaman melalui peningkatan kesadaran bela negara di lingkungan kementerian, lembaga dan pemerintah daerah; c. bahwa berda No.1839, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Latsar CPNS Gol. II. PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CALON

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6A TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN ARSIPARIS TINGKAT TERAMPIL KE ARSIPARIS TINGKAT AHLI

Lebih terperinci

Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara Dr. Adi Suryanto, MSi

Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara Dr. Adi Suryanto, MSi Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara Dr. Adi Suryanto, MSi Disampaikan dalam Sosialisasi Pelatihan Dasar CPNS Jakarta, 24 Pebruari 2017 Pokok Pembahasan Kebijakan Nasional tentang Pengembangan

Lebih terperinci

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI

Lebih terperinci

2013, No.1188 BAB I PENDAHULUAN

2013, No.1188 BAB I PENDAHULUAN 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN LEMBAGA ADMINISTRASI

Lebih terperinci

2 Mengingat Golongan I, Golongan II, dan Golongan III Yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau Kategori 2; c. bahwa pedoman sebagaimana d

2 Mengingat Golongan I, Golongan II, dan Golongan III Yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau Kategori 2; c. bahwa pedoman sebagaimana d BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1182, 2014 LAN. Pendidikan. Pelatihan. Prajabatan. Calon PNS. Golongan I. Golongan II. Golongan III. Tenaga Honorer. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

Hak Cipta Pada : Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2015

Hak Cipta Pada : Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2015 Hak Cipta Pada : Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2015 Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Jl. Veteran No. 10 Jakarta 10110 Telp. (62 21) 3868201, Fax. (62 21) 3800188 AKTUALISASI NILAI-NILAI

Lebih terperinci

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DRAFT PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 800 / 12322 / 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN

Lebih terperinci

AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS LOGO AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN PRA JABATAN POLA BARU GOLONGAN II-III ADE ANA ASMARA, SST., MPH A DESKRIPSI SINGKAT peserta dibekali kemampuan mengaktualisasikan

Lebih terperinci

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI

Lebih terperinci

DESAIN PELATIHAN DASAR CALON PNS (Diklat Terintegrasi Bagi CPNS)

DESAIN PELATIHAN DASAR CALON PNS (Diklat Terintegrasi Bagi CPNS) DESAIN PELATIHAN DASAR CALON PNS (Diklat Terintegrasi Bagi CPNS) PUSAT PENGEMBANGAN PROGRAM DAN PEMBINAAN DIKLAT LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Pokok Bahasan 1 2 3 4 Diklat Terintegrasi Bagi CPNS Kompetensi

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XXII TAHUN 2015

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XXII TAHUN 2015 PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XXII TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JL. SETIABUDI NOMOR 201 A SEMARANG 1 I. PENDAHULUAN. Indonesia

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG 5 2013, No.1021 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II 2013, No.1021 6 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017 PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN A. NAMA DIKLAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CALON PEGAWAI

Lebih terperinci

2016, No Kewidyaiswaraan Substansi Diklat Kepemimpinan Tingkat IV tidak lagi sesuai dengan kondisi saat ini, sehingga perlu untuk diubah; d. ba

2016, No Kewidyaiswaraan Substansi Diklat Kepemimpinan Tingkat IV tidak lagi sesuai dengan kondisi saat ini, sehingga perlu untuk diubah; d. ba No.582, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Diklat Kewidyaiswaraan. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGARAAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1247, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Lembaga Diklat. Prajabatan. Kepemimpinan. Penyelenggara. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 SALINAN PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2013, No.1020 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilihat dari ketiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilihat dari ketiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga 138 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Secara komprehensif penelitian ini membahas mengenai salah satu diklat aparatur yaitu diklat prajabatan golongan II berbasis kompetensi dimana aplikasi proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III A. Latar Belakang BAB

Lebih terperinci

INTEGRITAS. BADAN DIKLAT DIY DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

INTEGRITAS. BADAN DIKLAT DIY  DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013 INTEGRITAS BADAN DIKLAT DIY http://diklat.jogjaprov.go.id DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013 1 RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1) Nama Diklat :

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 SALINAN PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

2016, No Nomor 544); 4. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pembinaan Penyelenggaraan Pendid

2016, No Nomor 544); 4. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pembinaan Penyelenggaraan Pendid BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1244, 2016 ANRI. Diklat Kearsipan. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN LXIX TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN LXIX TAHUN 2016 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN LXIX TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JL. SETIABUDI NOMOR 201 A S E M A R A N G Juklak

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2013, No.415 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 11 TAHUN 2011

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 11 TAHUN 2011 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 11 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2011 PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.909, 2016 KEMENKUMHAM. Sertifikasi. Diklat Calon Perancang. Pedoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III Drs. M. Jani Ladi Drs. Emma Rahmawiati, M.Si Drs. Wahyu Hadi KSH, MM Lembaga Administrasi Negara - Republik Indonesia 2006 Hak Cipta Pada : Lembaga

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1) Nama Diklat : Diklat Kepemimpinan TK.IV 2) Mata Diklat :Integritas 3) Alokasi Waktu : 18 Jp 4) Deskripsi Singkat : Mata Diklat ini membekali peserta dengan kemampuan

Lebih terperinci

INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013 INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013 RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1) Nama Diklat : Diklat Kepemimpinan TK.III 2) Mata Diklat : Integritas

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Lebih terperinci

INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013 INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013 1 RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1) Nama Diklat : Diklat Kepemimpinan TK.IV 2) Mata Diklat : Integritas

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 SALINAN PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

RANCANGAN AKTUALISASI

RANCANGAN AKTUALISASI RANCANGAN AKTUALISASI Diklat Prajabatan Golongan I dan II Angkatan IV Nama : MUHAMMAD FIRDAUS NIP : 198508212014021003 Jabatan Instansi : PERAWAT PELAKSANA : RSUD TAMAN HUSADA (RUANG SERUNI) PUSAT KAJIAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PEI,AISANAAN ( JUtrrAr) DIf,I.llT PNA.IABATAN GOIOilGAil III PBOPIilSI JAIIA TENGAf, TAf,UN 2016

PETUNJUK PEI,AISANAAN ( JUtrrAr) DIf,I.llT PNA.IABATAN GOIOilGAil III PBOPIilSI JAIIA TENGAf, TAf,UN 2016 PETUNJUK PE,ASANAAN ( JUtrrAr) Df,.llT PNA.ABATAN GOOilGAil PBOPilS JAA TENGAf, TAf,UN 2016 ) l j PEilEAilAE PBOYNS JAA TBilGAA BADAT PEilD}TAN DAil PE,ATHAN J,. SETABU} NOHOB 2O A SEilANANG l PETUNJUK

Lebih terperinci

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN REVOLUSI MENTAL UNTUK PELAYANAN PUBLIK DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Lebih terperinci

Frequently Asked Questions (FAQ) Inpassing Jabatan Fungsional Widyaiswara (JF WI)

Frequently Asked Questions (FAQ) Inpassing Jabatan Fungsional Widyaiswara (JF WI) Frequently Asked Questions (FAQ) Inpassing Jabatan Fungsional Widyaiswara (JF WI) 1. Apakah Jabatan Fungsional Widyaiswara (JF WI) itu? a. Jabatan Fungsional Widyaiswara adalah jabatan yang mempunyai ruang

Lebih terperinci

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang No.1648, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKOMINFO. Jabatan Fungsional. Pranata Hubungan Masyarakat. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 12 TAHUN 2011

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 12 TAHUN 2011 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 12 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN I DAN II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2011 PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Peran Mentor Dalam Proses Percepatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di BMKG

Peran Mentor Dalam Proses Percepatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di BMKG Peran Mentor Dalam Proses Percepatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di BMKG DR. Hendar Gunawan MSc, Kapusdiklat BMKG. 1. Pendahuluan Peran Mentor lebih dari orang tua, pelatih,

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 SALINAN PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR 2013, No.1242 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR PEDOMAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN I DAN II DENGAN

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS. PRAJABATAN GOLONGAN III Angkatan 3. Rancang Bangun Pembelajaran Mata Diklat; Rencana Pembelajaran; Bahan Ajar; Bahan Tayang.

AKUNTABILITAS. PRAJABATAN GOLONGAN III Angkatan 3. Rancang Bangun Pembelajaran Mata Diklat; Rencana Pembelajaran; Bahan Ajar; Bahan Tayang. AKUNTABILITAS PRAJABATAN GOLONGAN III Angkatan 3 Rancang Bangun Pembelajaran Mata Diklat; Rencana Pembelajaran; Bahan Ajar; Bahan Tayang. Oleh : Nama : Dr. Lilin Budiati, SH, MM NIP : 19610210 198603 2

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 09 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CAL ON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NOMOR: 38 TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CAL ON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NOMOR: 38 TAHUN 2016 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1. Umum 2. Maksud dan Tujuan 3. Ruang Lingkup 4. Pengertian BAB II LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN BAB III

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 27 TAHUN 2014

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 27 TAHUN 2014 SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1919, 2015 KEMENAG. Diklat. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1 Kata Pengantar Reformasi birokrasi dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM pada hakikatnya adalah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN AGEN PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 PERATURAN KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 5 2013, No.414 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT BERBASIS RESIKO

PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT BERBASIS RESIKO PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT BERBASIS RESIKO Disampaikan dalam Training Peningkatan Kapasitas Aparat Pengawasan Internal Itjen Kemenristekdikti Bogor 29 April 2016

Lebih terperinci

I. U m u m. B. Tujuan. A. Latar Belakang

I. U m u m. B. Tujuan. A. Latar Belakang LAMPIRAN : I. U m u m PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR TAHUN 007 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DIANGKAT DARI TENAGA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 08 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 08 TENTANG PEDOMAN AKREDITASI

Lebih terperinci

INTERNALISASI NILAI-NILAI REVOLUSI MENTAL DALAM MEMBANGUN BUDAYA KERJA

INTERNALISASI NILAI-NILAI REVOLUSI MENTAL DALAM MEMBANGUN BUDAYA KERJA INTERNALISASI NILAI-NILAI REVOLUSI MENTAL DALAM MEMBANGUN BUDAYA KERJA PEMBEKALAN KADER GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL PROVINSI JAWA TENGAH Agustus, 2016 8/7/2016 PENDIDIKAN FORMAL: S1. : TEKNIK PLANOLOGI

Lebih terperinci

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH SALINAN BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR POLA SATU PINTU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

Overview KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN DIKLAT

Overview KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN DIKLAT Overview KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN DIKLAT (Disampaikan pada Diklat Prajabatan CPNS Gol III Kabupaten Tasikmalya Tahun 2016, 9 Mei 2016, Hotel Pajajaran Tasikmalaya) Fasilitator/Narasumber: AWAN GUMELAR

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRSI NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2013, No.361 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KHUSUS REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO Lampiran A 73 KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI 2015 2019 TINGKAT MAKRO Sasaran Reformasi A. yang bersih dan akuntabel. 1. Penerapan sistem nilai dan integritas birokrasi yang efektif. 2.

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PELAYANAN PUBLIK

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PELAYANAN PUBLIK 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PELAYANAN PUBLIK 6 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembukaan Undang-Undang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP 1. Nama Diklat : Diklat Prajabatan 2. Mata Diklat : Etika 3. Alokasi Waktu : 24 Jp/@ 45 menit RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP 4. Deskripsi Singkat : Mata Diklat ini membekali peserta dengan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.950, 2011 SEKRETARIS NEGARA. Diklat Fungsional. Penerjemah. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEDOMAN AKREDITASI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan. Nomor 4301); DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

PEDOMAN AKREDITASI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan. Nomor 4301); DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Indonesia Nomor 3890);

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN AGEN PERUBAHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN AGEN PERUBAHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN AGEN PERUBAHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

SOSIALISASI PERATURAN LIPI NOMOR 3 TAHUN 2018 Cibinong, 10 April 2018

SOSIALISASI PERATURAN LIPI NOMOR 3 TAHUN 2018 Cibinong, 10 April 2018 SOSIALISASI PERATURAN LIPI NOMOR 3 TAHUN 2018 Cibinong, 10 April 2018 PROGRAM OUTLINE PAPARAN LATAR BELAKANG PERATURAN LIPI NO 03 TAHUN 2018 IMPLEMENTASI 2018 I. LATAR BELAKANG DASAR HUKUM PP 11 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT III

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT III PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 PERATURAN KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERUBAHAN. Johnson K Rajagukguk, SH, MH (Kepala Badan Keahlian DPR RI)

MANAJEMEN PERUBAHAN. Johnson K Rajagukguk, SH, MH (Kepala Badan Keahlian DPR RI) MANAJEMEN PERUBAHAN Johnson K Rajagukguk, SH, MH (Kepala Badan Keahlian DPR RI) GAMBARAN UMUM AGENDA Salah satu tonggak penting pelaksanaan Reformasi Birokrasi adalah ditetapkannya budaya unggul Religius,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN untuk meningkatkan daya saing bangsa

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN untuk meningkatkan daya saing bangsa KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ASN untuk meningkatkan daya saing bangsa Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Oktober 2016 ASN ADALAH PROFESI PNS Berstatus pegawai tetap dan Memiliki

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan. No.34, 2008 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 3 TAHUN

Lebih terperinci

POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA SISTEMATIKA (JUMLAH BAB: 13 JUMLAH PASAL: 89 ) BAB I KETENTUAN UMUM BAB II JENIS, STATUS, DAN KEDUDUKAN Bagian

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011)

KEBIJAKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011) KEBIJAKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011) KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2013 Created by aba subagja Penataan

Lebih terperinci

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (SANKRI) DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (SANKRI) DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013 SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (SANKRI) DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013 1 RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1) Nama Diklat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP 1. Nama Diklat : Diklatpim Tingkat IV 2. Mata Diklat : Standar Etika 3. Alokasi Waktu : 6 Sesi=18 Jp 4. Deskripsi Singkat : Mata Diklat ini membekali peserta

Lebih terperinci

Bahan Tayang KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR

Bahan Tayang KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR Bahan Tayang KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR (Disampaikan pada Diklat Prajabatan CPNS Gol III Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016, 9 Mei 2016, Hotel Pajajaran Tasikmalya) FASILITATOR: AWAN GUMELAR/WIDYISWARA

Lebih terperinci

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA Disusun Oleh : Astuti Wulan Yanuari, S.I.A NIP.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1248, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Lembaga Diklat. Penyelnggara. Fungsional. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 17 TAHUN 2013

Lebih terperinci