ADAPTASI TANAMAN TERHADAP KONDISI WATER STRESS (PLANT ADAPTATION TO WATER STRESS) Okti Purwaningsih Fakultas Pertanian Universitas PGRI Yogyakarta
|
|
- Vera Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ADAPTASI TANAMAN TERHADAP KONDISI WATER STRESS (PLANT ADAPTATION TO WATER STRESS) Okti Purwaningsih Fakultas Pertanian Universitas PGRI Yogyakarta Abstrack This paper to discuss about effect of water on plant growth. Water is of great importance to plant growth and production. A water stress may conceivably arise either from an insufficient or from an excessive water activity in the plant s environment. A water stress influenced metabolic processes and turgor pressure of the cells. Effects of decreased turgor have long been recognized on growth inhibition, stomatal closure, decreased intercellular space and changes in membrane properties. Plant resistance adaptations divided into three group : escape, avoidance and tolerance. Plant adaptation to water stress can be water conservation, stomatal closure, cuticular barrier to water loss, decreased transpiring surface, water storage, metabolic water, CAM & C4 photosynthesis. A. Pendahuluan Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh banyak factor, salah satunya adalah air. Air memegang peranan penting dalam kehidupan tanaman karena 70 80% tanaman tersusun dari air. Air memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman karena hampir semua proses fisiologis yang berlangsung dalam tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh air. Sehingga dapat dikatakan bahwa air adalah factor pembatas pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Menurut Gardner, et al. (1991) fungsi air bagi tanaman adalah (1) sebagai pelarut dan medium untuk reaksi kimia, (2) medium untuk transport zat terlarut organic dan anorganik, (3) medium yang memberikan turgor pada sel tanaman, (4) hidrasi dan netralisasi muatan pada molekul-molekul koloid, (5) bahan baku untuk fotosintesis, proses hidrolisa dan reaksi-reaksi kimia lainnya dalam tumbuhan, (6) evaporasi air (transpirasi) untuk mendinginkan permukaan tanaman. 1
2 Bagi tanaman air diperlukan untuk menjaga turgiditas sel-sel tanaman yang sangat penting dalam aktivitas fisiologis tanaman melalui pengaruhnya terhadap aktivitas enzim. Kekurangan air akan menurunkan turgiditas sel dan selanjutnya menghambat pertumbuhan tanaman. Air juga berpengaruh terhadap penyerapan unsur hara yang dilakukan oleh akar tanaman. Unsur hara hanya dapat diserap oleh akar tanaman dalam bentuk ion di dalam larutan tanah. Mengingat pentingnya peranan air bagi tanaman maka ketersediaan air secara proporsional merupakan factor penting keberhasilan budidaya tanaman. Ketersediaan air bagi tanaman harus bersifat kontinu. Kekurangan air yang secara terus-menerus dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Begitu juga lingkungan tumbuh dengan kondisi air yang berlebih (excess water atau flooding) dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan tanaman akibat kondisi anaerob yang ditimbulkan. B. Pengaruh stress air terhadap pertumbuhan tanaman Lingkungan yang kurang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman (stress lingkungan) dapat disebabkan karena temperature rendah (dingin), temperature tinggi, kekurangan air (kekeringan), kelebihan air, radiasi matahari dan kadar garam yang tinggi. Hal tersebut akan berdampak terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Lingkungan dengan kondisi stress air, baik berupa water deficit maupun excess water (water flooding) akan memberikan dampak yang kurang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. Dampak stress air terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tergantung pada laju dehidrasi, fase pertumbuhan ketika stress tersebut terjadi, lamanya stress dan jenis tanaman. 2
3 Hsiao (1973) dalam Levitt (1980) membagi stress air dalam tiga tingkat kekeringan yaitu (1) ringan, penurunan potensial air hanya beberapa bar atau kekeringan 8 10% dibawah jenuh, (2) sedang, -12 sampai -15 bars atau kekeringan 10 20% dibawah jenuh, (3) berat, potensial air lebih dari -15 bars. Kekeringan ringan dan sedang terjadi pada zone cell turgor, termasuk turgor sel penjaga. Sedangkan kekeringan berat terjadi pada zone cell flaccidity. Tanaman dapat menyerap air karena ada perbedaan potensial air yaitu potensial air tanah lebih tinggi daripada potensial air tanaman sehingga air bergerak dari tanah ke tanaman. Penyerapan air optimal terjadi pada kapasitas lapang. Penurunan lengas tanah akan menyebabkan berkurangnya penyerapan air sehingga akan menurunkan status air pada seluruh jaringan tanaman. Apabila kecepatan absorbsi akar lebih rendah daripada kecepatan transpirasi maka akan terjadi stress air (water deficit). Tanaman dikatakan mengalami water deficit apabila sel tanaman kehilangan air dan berada pada tekanan turgor yang lebih rendah dari nilai maksimumnya. Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa kandungan air sel telah turun dibawah nilai optimum yang menyebabkan gangguan metabolisme. Akibat stress air tersebut (water deficit) akan menyebabkan terjadinya penurunan tekanan turgor yang berdampak pada terhambatnya pertumbuhan tanaman, menutupnya stomata, penurunan ruang interseluler dan perubahan penyusun membran. Penurunan potensial air akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, dimana fase penghambatan pertumbuhan tersebut berbeda-beda antara spesies tanaman satu dengan yang lainnya. Beberapa contoh dampak penurunan potensial air terhadap penghambatan pertumbuhan dapat dilihat pada tabel berikut ini : 3
4 Tanaman Organ Potensial air (bars) Efek pada pertumbuhan Conifers Conifers Gandum Biji Biji Biji -8 sampai sampai -8-15,3 Tidak terjadi perkecambahan Perkecambahan terbatas Perkecambahan lambat Gandum Biji -7,8 Laju perkecambahan tidak Gandum Kentang Akar Umbi dan daun sampai -5 terpengaruh Penghentian pertumbuhan Penghambatan pertumbuhan Tembakau Daun -7,5 Penghentian pemanjangan sel, Tembakau Pembentukan tunas -7,5 pembelahan sel tetap berlangsung Penghentian pertumbuhan Sumber : Levitt (1980) Jika terjadi stress air maka kandungan etilen dalam jaringan tanaman akan meningkat pesat sehingga akan berpengaruh terhadap aktivitas enzim ACC sintase. Dalam kondisi stress air maka aktivitas ACC sintase tinggi sehingga akan menghambat pertumbuhan tanaman karena ACC sintase akan menghambat pembentukan IAA (Indole Acetic Acid). Pertumbuhan dan perkembangan sel terjadi dalam tiga fase yaitu pembelahan, pemanjangan dan differensiasi. Pengaruh stress air terhadap tiga fase tersebut berbeda-beda. Fase pembelahan sel sedikit sensitif terhadap stress air dibandingkan pemanjangan sel. Hal ini terlihat pada daun tembakau yang mengalami kekeringan, pemanjangan sel akan terhenti tetapi pembelahan sel terus berlangsung. Penurunan tekanan turgor akan menyebabkan terjadinya penutupan stomata. Akibat penutupan stomata tersebut akan menghambat difusi CO 2 dan O 2 sehingga berakibat pada terhambatnya proses fotosintesis dan respirasi. Membuka dan menutupnya stomata ini sangat tergantung pada tekanan turgor sel. Turunnya tekanan turgor akan menurunkan laju fotosintesis, terutama terhadap CER (CO 2 4
5 exchange rate) atau laju pertukaran CO 2. Pengaruh utama kekurangan air terhadap CER adalah dalam hal peningkatan tahanan stomata karena menutupnya stomata. Apabila kekurangan air makin parah maka tahanan mesofil juga akan meningkat (Gardner, et al., 1991). Pada kondisi stress air yang berat penurunan fotosintesis lebih besar dibandingkan dengan laju respirasi tanaman, sehingga dapat terjadi net fotosintesis sama dengan nol atau bahkan kurang dari nol. Penurunan laju proses fotosintesis akibat stress air ini antara lain disebabkan karena adanya penurunan aktivitas RuDPC, penurunan Hill reaction yang berakibat menurunnya cyclic phosphorilation serta menurunnya biosintesis klorofil. Penurunan laju fotosintesis dan respirasi akan menyebabkan pembentukan ATP terhambat. Sintesis protein membutuhkan suplai ATP, NH 4 + dan NO 3 - dimana pada kondisi stress air suplai bahan-bahan tersebut berkurang akibatnya sintesis protein juga akan terhambat dan diikuti dengan meningkatnya laju degradasi protein. Degradasi protein dimulai dari degradasi struktural kemudian diikuti dengan degradasi enzim. Meskipun laju degradasi tinggi tetapi karena suplai ATP rendah maka sintesis protein terhambat sehingga akan terjadi akumulasi prolin. Akibat degradasi protein tersebut mennyebabkan beberapa enzim menjadi inaktif. Aktivitas enzim nitrat reduktase akan berkurang akibat stress air, begitu juga dengan aktivitas enzim nitrogenase sehingga akan berpengaruh terhadap fiksasi nitrogen. Pada kondisi stress air aktivitas IAA oksidase akan meningkat yang menyebabkan IAA menjadi inaktif. Aktivitas enzim RuDPC yang berperanan dalam proses siklus Calvin juga akan menurun akibat dehidrasi sehingga metabolisme tanaman akan terganggu. Pada kondisi stress air aktivitas enzim Ribonuklease akan 5
6 meningkat. Enzim ini akan merusak RNA sehingga akan terjadi penurunan sintesis asam nukleat dan kandungan polyribosome. Pada kondisi kekeringan kandungan ABA (abscisic acid) dalam tanaman akan meningkat. Peningkatan ABA dapat berasal dari perombakan violaxantine. Pada kondisi kurang air aktivitas enzim lypoxyntase akan meningkat. Enzim ini akan merombak violaxantin menjadi ABA. Peningkatan kandungan ABA dalam tanaman akan merangsang penutupan stomata. Akibat stress air atau kekeringan juga memberikan pengaruh secara tidak langsung terhadap terjadinya defisiensi unsur hara, penyerapan unsur hara oleh akar tanaman akan terhambat. Dalam kondisi cekaman air dapat menginduksi cekaman garam, akibatnya solute dalam tanah tinggi sehingga potensial air yang ada dalam tanah lebih rendah dibandingkan yang ada dalam tanaman sehingga tidak terjadi aliran air dari tanah ke akar tanaman, justru yang terjadi akan terjadi pergerakan air dari dalam tanaman ke luar. Kondisi stress air tidak hanya disebabkan karena keadaan kekeringan (water deficit) tetapi juga disebabkan karena keadaan kelebihan air (water flooding/excess water). Water flooding atau excess water didefinisikan sebagai kondisi dimana keberadaan air dalam tanah melebihi kapasitas lapang atau potensial air diatas nol bars. Pada kondisi tergenang menyebabkan pergantian fase gas di dalam tanah menjadi fase cair. Cekaman kondisi tersebut terhadap tanaman lebih bersifat tidak langsung (secondary stress) yaitu stress gas dan stress mineral. Stress gas berupa kekurangan O 2, kelebihan CO 2 dan kelebihan etilen, sedang stress mineral berupa kekurangan unsure hara dalam rhizosfer. 6
7 Pada kondisi tergenang pori-pori tanah diisi air lebih banyak dibandingkan gas sehingga respirasi terhambat. Pada kondisi anaerob untuk mempertahankan suplai energi yang sama dengan atau mendekati level aerobic maka laju glikolisis meningkat secara cepat. Pada keadaan yang demikian penggunaan karbohidrat yang tersedia secara cepat akan habis dan tidak efisien, disamping itu akan terjadi penimbunan metabolit toksik dan akhirnya akan terjadi kematian akar dan pucuk jika kondisi anaerob berlangsung lama (Fitter dan Hay, 1991). Kondisi anaerob berpengaruh terhadap proses glikolisis dan merangsang sintesis enzim alcohol dehidrogenase yang akan mengkatalisir transformasi asetaldehid ke etanol. Produk ini bersifat toksik, akumulasinya secara cepat di dalam sel tanaman akan menyebabkan kekacauan pada organisasi sel. Kondisi anaerob juga menyebabkan CO 2 hasil respirasi lambat keluar dari tanah sehingga menyebabkan terbentuknya senyawa-senyawa beracun di dalam tanah misalnya H 2 S, C 2 H 2 dan CH 4. C. Bentuk adaptasi tanaman terhadap stress air Setiap tanaman mempunyai ketahanan yang berbeda-beda dalam menghadapi kondisi stress air. Ketahanan tanaman terhadap stress air dapat digolongkan menjadi tiga yaitu : 1. Escape : tanaman menyelesaikan siklus hidup sebelum kekeringan terjadi lebih berat. 2. Avoidance : tanaman dapat mempertahankan kandungan air relative tinggi dalam jaringan tanaman meskipun terjadi kekeringan. 3. Tolerance : tanaman dapat bertahan hidup meskipun kandungan air dalam jaringan rendah. 7
8 Mekanisme avoidance melalui pengaturan konservasi air. Adapun bentuk adaptasinya dapat berupa water saver dan water spender. Beberapa bentuk adaptasi dari water saver tersebut antara lain dapat melalui (1) penutupan stomata, (2) barrier cuticular terhadap kehilangan air, (3) penurunan luas permukaan transpirasi/mengurangi luas permukaan daun, (4) adaptasi akar, mengurangi gerakan air dari akar ke tanah dengan jalan melindungi permukaan akar, meningkatkan tahanan akar, rain roots, (5) water storage, beberapa tanaman mempunyai cadangan air yang disimpan dalam water cells, (6) Metabolic water, pembentukan metabolic water yang berasal dari respirasi merupakan mekanisme untuk memelihara kandungan air tanaman, (7) CAM dan fotosintesis C4. Mekanisme tolerance terhadap kekeringan berupa kemampuan tanaman untuk beradaptasi terhadap terjadinya kerusakan akibat kekeringan atau karena tanaman mempunyai kemampuan pemulihan terhadap kerusakan karena kekeringan. Tanaman tolerance terhadap kekeringan karena tanaman mempunyai kemampuan menjaga tekanan turgor dan elastisitas jaringan cukup baik. Penelitian yang dilakukan oleh Harsono (2005) terhadap beberapa genotipe tanaman kacang tanah yang dihadapkan pada kondisi kekeringan menunjukkan bahwa tanaman kacang tanah genotipe Singa mempunyai ketahanan tergolong avoidance dengan indikasi pada kekeringan 60 20% kapasitas lapangan. Genotipe Singa tersebut mempunyai kemampuan untuk mempertahankan kandungan air relatif daun lebih tinggi, mempunyai pertumbuhan akar lebih baik, dan mampu mengurangi kehilangan air melalui transpirasi lebih rendah dengan persentase daun sempit lebih banyak dan stomata membuka lebih sempit. 8
9 Dalam kondisi kekeringan akan terjadi degradasi protein dan terbentuk akumulasi asam amino prolin. Peranan prolin dalam kaitannya dengan ketahanan terhadap kekeringan belum diketahui secara pasti. Diduga bahwa prolin akan meningkatkan solute dalam osmotic adjusment serta menurunkan potensial air yang ada dalam sel sehingga air dari luar dapat masuk kedalam sel. Prolin membantu toleransi terhadap kekeringan, bertindak sebagai kolam cadangan nitrogen dan atau sebagai molekul zat terlarut yang mengurangi potensial solute sitoplasma. Osmotic adjusment diketahui mempunyai peranan dalam membantu tanaman untuk tumbuh lebih baik dalam keadaan kekeringan dengan memelihara turgor dan suplai air ke dalam tanaman, dimana osmotic adjusment ini sensitif pada fase reproduktif (Moinuddin, et al., 2005). Osmotic adjusment dapat memfasilitasi translokasi cadangan karbohidrat ke biji selama periode pembentukan biji. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil yang cukup significant, dimana dalam kondisi kekeringan tanaman yang mempunyai osmotic adjusment tinggi akan memberikan hasil lebih tinggi dibandingkan tanaman dengan osmotic adjusment rendah (Moinuddin, et al., 2005). Baalbaki et al. (2006) melakukaan penelitian untuk mengetahu ketahanan beberapa spesies Aegilops yang berasal dari wilayah semiarid Lebanon. Ada enam spesies yang diuji pada tingkat kekeringan yang berbeda-beda dan hasilnya ada dua spesies (Ae. geniculata dan Ae. markgrafii) yang sangat toleran terhadap kekeringan. Pada kondisi stress air yang berat kemampuan tanaman untuk memproduksi polong fertil dengan beberapa ukuran biji merupakan mekanisme adaptasi yang penting yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi tanaman untuk toleran terhadap kekeringan. 9
10 Pada beberapa tanaman bentuk adaptasi terhadap kekurangan O2 adalah dalam bentuk adanya jaringan yang toleran terhadap genangan dan tidak memperlihatkan pengaruh yang mempercepat glikolisis. Pengaruh glikolisis adalah penting untuk tanaman guna mengeluarkan racun dari produk terakumulasi sebagai hasil fermentasi. Untuk menghindari pengaruh negatif terhadap tanaman seperti kematian akibat pengaruh substrat yang bersifat fitotoksik (alkohol). Ada beberapa jenis tanaman yang toleran terhadap genangan mampu menekan sintesa etanol dan diversifikasi fermentasi untuk menghasilkan bermacam-macam substansi yang tidak mengakibatkan kematian tanaman (Fitter dan Hay, 1991). D. Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Stress air (water deficit dan flooding) akan menghambat pertumbuhan tanaman. Pengaruh stress air terhadap pertumbuhan tanaman tersebut dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. 2. Dampak stress air terhadap pertumbuhan tanaman bervariasi tergantung antara lain pada laju dehidrasi, lamanya stress, jenis tanaman dan fase pertumbuhan tanaman pada saat kondisi stress tersebut terjadi. 3. Ketahanan tanaman terhadap stress air dikelompokkan dalam tiga tingkatan yaitu escape, avoidance dan tolerance. 10
11 DAFTAR PUSTAKA Baalbaki, R., N. Hajj-Hassan and R. Zurayk Aegilops Species from Semiarid Areas of Lebanon : Variation in Quantitative Attributes under Water Stress. Crop Science 46 : Fitter, A.H. dan R.K.M. Hay Fisiologi Lingkungan Tanaman. Terjemahan Andani S. dan E.D. Purbayanti. Universitas Gadjah Mada Press. 421 hal. Gardner, F.P., R.B. Pearee dan R.L. Mitchell Physiology of Crop Plants (Fisiologi Tanaman Budidaya alih bahasa H. Susilo). UI Press. Jakarta. 428 hal. Harsono, A Gatra Fisiologi dan Agronomi Kacang Tanah akibat Kekeringan. Disertasi Program Doktor Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Levitt, J Responses of Plants to Environmental Stresses 2 nd edition. Academic Press. New York. 607 p. Moinuddin, R.A. Fischer, K.D. Sayre dan M.P. Reynolds Osmotic Adjusment in Wheat in Relation to Grain Yield under Water Deficit Environments. Agronomy Journal 97 :
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN FUNGSI AIR Penyusun tubuh tanaman (70%-90%) Pelarut dan medium reaksi biokimia Medium transpor senyawa Memberikan turgor bagi sel (penting untuk pembelahan
Lebih terperinciHUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN FUNGSI AIR Penyusun tubuh tanaman (70%-90%) Pelarut dan medium reaksi biokimia Medium transpor senyawa Memberikan turgor bagi sel (penting untuk pembelahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk Indonesia. Produksi padi nasional mencapai 68.061.715 ton/tahun masih belum mencukupi
Lebih terperinciPENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN TANAMAN JAGUNG
A. DEFINISI PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN TANAMAN JAGUNG Pengairan dilakukan untuk membuat keadaan kandungan air dalam tanah pada kapasitas lapang, yaitu tetap lembab tetapi tidak becek.
Lebih terperinciKULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN
KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN Hubungan air tanah dan Tanaman Fungsi air bagi tanaman Menjaga tekanan sel Menjaga keseimbangan suhu Pelarut unsur hara Bahan fotosintesis
Lebih terperinciTIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH
EKOFISIOLOGI TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN TANAH LINGKUNGAN Pengaruh salinitas pada pertumbuhan semai Eucalyptus sp. Gas-gas atmosfer, debu, CO2, H2O, polutan Suhu udara Intensitas cahaya, lama penyinaran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Varietas Burangrang berasal dari segregat silangan alam, diambil
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Varietas Kedelai (1) Varietas Burangrang Varietas Burangrang berasal dari segregat silangan alam, diambil dari tanaman petani di Jember, Seleksi lini murni, tiga generasi asal
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pertambahan Tinggi Bibit Tanaman (cm) Hasil pengamatan terhadap pertambahan tinggi bibit kelapa sawit setelah dilakukan sidik ragam (lampiran 9) menunjukkan bahwa faktor petak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kandungan karbondioksida mengakibatkan semakin berkurangnya lahan. subur untuk pertanaman padi sawah (Effendi, 2008).
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk yang semakin bertambah pesat setiap tahunnya justru semakin memperparah permasalahan di bidang pertanian. Bukan hanya dari tingkat kebutuhan beras yang
Lebih terperinciPENGAIRAN KEDELAI PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA KEDELAI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PUSAT PELATIHAN PERTANIAN
PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA KEDELAI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PENGAIRAN KEDELAI BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 Sesi : PENGAIRAN KEDELAI Tujuan Berlatih
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Tanaman Padi
TINJAUAN PUSTAKA 4 Deskripsi Tanaman Padi Tumbuhan padi (Oryza sativa L.) termasuk golongan tumbuhan Gramineae yang ditandai dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas (Siregar, 1981). Bagian vegetatif
Lebih terperinciPETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN
PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 39 PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Pertumbuhan tanaman buncis Setelah dilakukan penyiraman dengan volume penyiraman 121 ml (setengah kapasitas lapang), 242 ml (satu kapasitas lapang), dan 363 ml
Lebih terperincitanaman pada fase perkembangan reproduktif sangat peka terhadap cekaman kekeringan. Kondisi cekaman kekeringan dapat menyebabkan gugurnya
55 5 DISKUSI UMUM Cekaman kekeringan merupakan salah satu faktor lingkungan terpenting yang menjadi faktor pembatas pertumbuhan tanaman yang menghambat aktivitas fotosintesis dan translokasi fotosintat
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. ph Tanah Data hasil pengamatan ph tanah gambut sebelum inkubasi, setelah inkubasi, dan setelah panen (Lampiran 4) menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan ph tanah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemanasan global yang terjadi pada beberapa tahun terakhir ini menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanasan global yang terjadi pada beberapa tahun terakhir ini menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang ekstrim yang disertai peningkatan temperatur dunia yang mengakibatkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai varietas Grobogan memiliki umur polong berkisar 76 hari, bobot biji
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi dan Karakterisitik Benih Kedelai Kedelai varietas Grobogan memiliki umur polong berkisar 76 hari, bobot biji berkisar 18 g/ 100 biji. Warna kulit biji kuning muda dan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Tinggi Tanaman IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan yang telah diperoleh terhadap tinggi tanaman cabai setelah dilakukan analisis sidik ragam (lampiran 7.a) menunjukkan bahwa pemberian pupuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun belum dibarengi dengan program operasional yang memadai. Melalui program revitalisasi
Lebih terperinci1 Asimilasi nitrogen dan sulfur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan tingkat tinggi merupakan organisme autotrof dapat mensintesa komponen molekular organik yang dibutuhkannya, selain juga membutuhkan hara dalam bentuk anorganik
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Viabilitas benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh menjadi
11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Viabilitas Benih 2.1.1 Viabilitas benih Viabilitas benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh menjadi kecambah. Istilah lain untuk viabilitas benih adalah daya kecambah
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN RESPIRASI PADA TUMBUHAN. Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Tumbuhan
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN RESPIRASI PADA TUMBUHAN Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Tumbuhan yang diampu oleh Drs.Dahlia, M.Pd Disusun oleh : Kelompok II/Offering A 1. Annas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan
4 TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan unsur-unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman (Hadisuwito, 2008). Tindakan mempertahankan dan
Lebih terperinciKegiatan Belajar 1 : Energi. Kegiatan Belajar 2 : Respirasi Aerob. Kegiatan Belajar 3 : Respirasi Anaerob.
xi M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Fisiologi Tumbuhan ini merupakan salah satu ilmu keahlian biologi yang wajib diambil mahasiswa, yang dapat memberikan gambaran-gambaran mengenai peristiwa-peristiwa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan turut meningkatkan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan turut meningkatkan kebutuhan makanan yang bernilai gizi tinggi. Bahan makanan yang bernilai gizi tinggi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi masyarakat dalam bentuk segar. Warna, tekstur, dan aroma daun selada dapat
Lebih terperinciHASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Tinggi Tanaman. Hasil penelitian menunjukan berbagai kadar lengas tanah pada stadia
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Tinggi Tanaman Hasil penelitian menunjukan berbagai kadar lengas tanah pada stadia pertumbuhan yang berbeda memberikan pengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman
Lebih terperinciPENGARUH CEKAMAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN H A R Y A T I
PENGARUH CEKAMAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN H A R Y A T I Program Studi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan I. PENDAHULUAN Untuk dapat tumbuh dan berkembamg
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan,
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan, diantaranya tanaman buah, tanaman hias dan tanaman sayur-sayuran. Keadaan
Lebih terperinciUJI CEPAT TANAMAN GANDUM (Triticum aestivum L.) TERHADAP SUHU TINGGI PADA FASE KECAMBAH ABSTRAK
UJI CEPAT TANAMAN GANDUM (Triticum aestivum L.) TERHADAP SUHU TINGGI PADA FASE KECAMBAH Ryan Budi Setiawan 1), Nurul Khumaida 2), Diny Dinarti 3) 1) Program Studi Agroteknologi Universitas Pasir Pengaraian,
Lebih terperinciBAB IV METABOLISME. Proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi.
BAB IV METABOLISME Proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi METABOLISME ANABOLISME Proses Pembentukan Contoh: Fotosintesis, Kemosintesis Sintesis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tumbuhan memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Kondisi lingkungan tempat tumbuhan berada selalu mengalami perubahan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa sawit menjadi pemimpin dalam penghasil minyak nabati dunia (2006), dengan produksi 37,1 juta ton dari buah kelapa sawit dan lebih dari 4,3 juta ton dari kernel
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Parameter pertumbuhan yang diukur adalah tinggi, berat basah, dan berat
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pertumbuhan Parameter pertumbuhan yang diukur adalah tinggi, berat basah, dan berat kering akhir tanaman. Tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman yang sering diamati
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Kacang Tanah (Arachis hypogaeal.) Fachruddin (2000), menjelaskan bahwa klasifikasi tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang sudah lama dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia sebagai sumber utama
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Nilai ekonominya yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Buncis (Phaseolus vulgaris L.) adalah anggota sayuran genus Phaseolus yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Buncis (Phaseolus vulgaris L.) adalah anggota sayuran genus Phaseolus yang paling dikenal. Walaupun tidak menghasilkan jumlah protein dan kalori setinggi buncis
Lebih terperinciPENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL EMPAT KULTIVAR JAGUNG (Zea mays L.)
PENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL EMPAT KULTIVAR JAGUNG (Zea mays L.) Danti Sukmawati Ciptaningtyas 1, Didik Indradewa 2, dan Tohari 2 ABSTRACT In Indonesia, maize mostly planted
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Tanaman 1. Tinggi tanaman Tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman yang mudah untuk diamati dan sering digunakan sebagai parameter untuk mengukur pengaruh dari lingkungan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinggi Bibit (cm) Dari hasil sidik ragam (lampiran 4a) dapat dilihat bahwa pemberian berbagai perbandingan media tanam yang berbeda menunjukkan pengaruh nyata terhadap tinggi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi
5 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Tanaman padi (Oryza sativa L.) termasuk dalam famili Graminae yang ditandai dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas. Ruas-ruas ini merupakan bumbung kosong
Lebih terperinciI. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun
16 1. Tinggi Tanaman (cm) I. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Tanaman Hasil sidik ragam tinggi tanaman ( lampiran 6 ) menunjukkan perlakuan kombinasi limbah cair industri tempe dan urea memberikan pengaruh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rumput gajah berasal dari afrika tropis, memiliki ciri-ciri umum berumur
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Rumput gajah berasal dari afrika tropis, memiliki ciri-ciri umum berumur tahunan (Perennial), tingginya dapat mencapai 7m dan akar sedalam
Lebih terperinciluar yang mempengaruhi laju fotosintesis dan peranannya masing-masing 2. Mahasiswa mengetahui dan dapat menjelaskan faktorfaktor
Pertemuan : Minggu ke 5 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis Sub pokok bahasan : 1. Faktor-faktor dan dalam tubuh tumbuhan 2. Faktor-faktor dan lingkungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. karena nilai gizinya yang tinggi. Untuk memenuhi konsumsi dalam negeri,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kedelai merupakan salah satu palawija yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena nilai gizinya yang tinggi. Untuk memenuhi konsumsi dalam negeri, produksi perlu ditingkatkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Padi Gogo
3 TINJAUAN PUSTAKA Padi Gogo Padi gogo adalah budidaya padi di lahan kering. Lahan kering yang digunakan untuk tanaman padi gogo rata-rata lahan marjinal yang kurang sesuai untuk tanaman. Tanaman padi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tumbuhan merupakan organisme yang tidak dapat bergerak bebas yang pertumbuhan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan merupakan organisme yang tidak dapat bergerak bebas yang pertumbuhan dan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar seperti suhu, kelembaban,
Lebih terperincimerangsang skutelum menghasilkan GA. GA dikirim ke sel-sel protein untuk membentuk enzim baru sebagai pelarut cadangan makanan.
Pertemuan : Minggu ke 13 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Perkembangan buah dan biji Sub pokok bahasan : 1. Terbentuknya biji 2. Perkembangan buah 3. Perkecambahan biji 4. Penuaan dan kematian
Lebih terperinciRencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan Pertemuan : Minggu ke 1 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Rumah tangga air pada tumbuhan Sub pokok
Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan Pertemuan : Minggu ke 1 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Rumah tangga air pada tumbuhan Sub pokok bahasan : 1. Peran air dalam kehidupan tumbuhan 2. Penyerapan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. baku industri, pakan ternak, dan sebagai bahan baku obat-obatan. Di Indonesia,
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai merupakan salah satu palawija yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena nilai gizinya yang tinggi, selain itu kedelai juga digunakan sebagai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Budidaya kedelai pada tingkat petani di Indonesia, belum diusahakan pada
TINJAUAN PUSTAKA Budidaya kedelai pada tingkat petani di Indonesia, belum diusahakan pada suatu wilayah atau daerah yang memang dalam pewilayahannya diperuntukkan sebagai areal utama pertanaman kedelai,
Lebih terperinciAnalisis stomata Analisis stomata dilakukan dengan cara mengambil sampel daun nilam yang diambil dari masing-masing nomor somaklon yang dikategorikan peka dan toleran. Daun yang diambil adalah daun ketiga
Lebih terperinciFOTOSINTESIS & LINGKUNGAN
FOTOSINTESIS & LINGKUNGAN 6CO 2 + 12H 2 O C 6 H 12 O 6 + 6O 2 + 6H 2 O Sumber Carbon Dioxide: CO 2 masuk ke dalam daun lewat stomata melalui proses diffusi (Passive Process) Larut dalam air tanaman menjadi
Lebih terperinciMODUL 2-1 NUTRISI MINERAL TUMBUHAN
MODUL 2-1 NUTRISI MINERAL TUMBUHAN Elemen esensial: Fungsi, absorbsi dari tanah oleh akar, mobilitas, dan defisiensi Oleh : Retno Mastuti 1 N u t r i s i M i n e r a l Jurusan Biologi, FMIPA Universitas
Lebih terperinciI. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi
I. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Vegetatif Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi tanaman dan jumlah anakan menunjukkan tidak ada beda nyata antar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengaruh Pemupukan NPK Majemuk pada Kualitas Benih. Benih bermutu yang dihasilkan dari suatu produksi benih ditunjukkan oleh
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengaruh Pemupukan NPK Majemuk pada Kualitas Benih Benih bermutu yang dihasilkan dari suatu produksi benih ditunjukkan oleh tingginya vigor awal yang merupakan hasil dari faktor
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Biologi
Antiremed Kelas 12 Biologi UTS BIOLOGI latihan 1 Doc Name : AR12BIO01UTS Version : 2014-10 halaman 1 01. Perhatikan grafik hasil percobaan pertumbuhan kecambah di tempat gelap, teduh, dan terang berikut:
Lebih terperinciBAB VIII PROSES FOTOSINTESIS, RESPIRASI DAN FIKSASI NITROGEN OLEH TANAMAN
BAB VIII PROSES FOTOSINTESIS, RESPIRASI DAN FIKSASI NITROGEN OLEH TANAMAN 8.1. Fotosintesis Fotosintesis atau fotosintesa merupakan proses pembuatan makanan yang terjadi pada tumbuhan hijau dengan bantuan
Lebih terperinciFotosintesis menghasilkan O 2
Cahaya Faktor esensial pertumbuhan dan perkembangan tanaman Cahaya memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama fotosintesis, respirasi, dan transpirasi Fotosintesis : sebagai sumber
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut: Divisi Sub divisi Kelas Keluarga Genus Spesies : Spermatophyta : Angiospermae : Monotyledonae : Gramineae (Poaceae)
Lebih terperinciAuksin Auksin disintesis di meristem apical batang dan akar, primordial daun, daun mudaserta biji yang sedang tumbuh, ditransport melalui sumbu tubuh
Pertemuan : Minggu ke 10 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Peran hormon pada pertumbuhan Sub pokok bahasan : 1. Jenis-jenis hormon pada tumbuhan 2. Peran dan cara kerja masing-masing hormon 3.
Lebih terperinciBeberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman,
Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman, bulky/voluminous/menghabiskan banyak tempat, sangat
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR FOTOSINTESIS 1 Oleh : Drs. Suyitno Al. MS 2. Fotosintesis merupakan aktivitas kompleks, dipengaruhi oleh banyak faktor,
FAKTOR-FAKTOR FOTOSINTESIS 1 Oleh : Drs. Suyitno Al. MS 2 Fotosintesis merupakan aktivitas kompleks, dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal menyangkut kondisi
Lebih terperinci2014/10/27 O OH. S2-Kimia Institut Pertanian Bogor HERBISIDA. Company LOGO HERBISIDA PENDAHULUAN
HO O S2-Kimia Institut Pertanian Bogor HERBISIDA HERBISIDA PENDAHULUAN 1 HERBISIDA Zat yang digunakan untuk memberantas gulma (tumbuhan pengganggu) Cara kerja/efek: mematikan langsung menghambat metabolisme
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. karena nilai gizinya sangat tinggi. Kedelai mempunyai kandungan protein yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai merupakan salah satu palawija yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena nilai gizinya sangat tinggi. Kedelai mempunyai kandungan protein yang relatif
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa
1. Tinggi tanaman IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Tanaman Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Hasil Uji
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman Dari (tabel 1) rerata tinggi tanaman menunjukkan tidak ada interaksi antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan pemangkasan menunjukan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang penting dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Benih merupakan salah satu masukan usaha tani yang mempengaruhi tingkat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Benih merupakan salah satu masukan usaha tani yang mempengaruhi tingkat hasil. Penggunaan benih bermutu tinggi dalam budidaya akan menghasilkan panen tanaman yang tinggi
Lebih terperinciPerbedaan Transpirasi dengan. Evaporasi
TRANSPIRASI Definisi Proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel 80% air yang ditranspirasikan
Lebih terperinciMETABOLISME 2. Respirasi Sel Fotosintesis
METABOLISME 2 Respirasi Sel Fotosintesis Jalur Respirasi Aerobik dan Anaerobik Rantai respirasi Fotosintesis Fotosintesis merupakan proses sintesis molekul organik dengan menggunakan bantuan energi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedelai tetap dipandang penting oleh Pemerintah dan telah dimasukkan dalam program pangan nasional, karena komoditas ini mengandung protein nabati yang tinggi 38%, lemak
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanaman Tebu Botani dan Syarat Tumbuh Tebu
TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Tebu Botani dan Syarat Tumbuh Tebu Tebu termasuk ke dalam kelas Monocotyledoneae dan ordo Glumamaceae. Saccharum officinarum adalah jenis yang paling banyak dikembangkan dan dibudidayakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam peradaban manusia. Padi sudah dikenal sebagai tanaman pangan sejak jaman prasejarah.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Padi
TINJAUAN PUSTAKA Botani Padi Tanaman padi dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan ke dalam divisio Spermatophyta, dengan sub division Angiospermae, termasuk ke dalam kelas monocotyledoneae,
Lebih terperinci1. Terlibat langsung dalam fungsi metabolisme tanaman (involved in plant metabolic functions).
Hara esensial : 1. Terlibat langsung dalam fungsi metabolisme tanaman (involved in plant metabolic functions). 2. Tanaman tidak akan sempurna siklus hidupnya tanpa adanya unsur tersebut (plant can not
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Penelitian pembuatan pupuk organik cair ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Limbah Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Secara
Lebih terperincirv. HASIL DAN PEMBAHASAN
17 rv. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman (cm) Hasil sidik ragam parameter tinggi tanaman (Lampiran 6 ) menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kascing dengan berbagai sumber berbeda nyata terhadap tinggi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Padi Varietas Way Apoburu Pupuk dan Pemupukan
4 TINJAUAN PUSTAKA Padi Varietas Way Apoburu Padi sawah dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu : padi sawah (lahan yang cukup memperoleh air, digenangi waktu-waktu tertentu terutama musim tanam sampai
Lebih terperinciPENGERTIAN. tanaman atau bagian tanaman akibat adanya
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN PENGERTIAN DAN PERANANNYA PENGERTIAN Pertumbuhan (growth) adalah dapat diartikan sebagai : Perubahan secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman yang bersifat tak
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. daya hidup benih yang ditunjukan dengan gejala pertumbuhan atau gejala
viabilitas 11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Viabilitas dan Vigor Benih Viabilitas benih mencakup vigor dan daya kecambah benih. Viabilitas adalah daya hidup benih yang ditunjukan dengan gejala pertumbuhan atau
Lebih terperinciCharloq 1) Hot Setiado 2)
ANALISIS STRES AIR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET UNGGUL (Hevea brasiliensis Muell. Arg) (Water Stress Analysis on the Growth of the Excellent Rubber Varieties) Charloq 1) 2) 1) Staf pengajar PS Agronomi,
Lebih terperinciSTAF LAB. ILMU TANAMAN
STAF LAB. ILMU TANAMAN Suhu Suhu merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman Suhu berkorelasi positif dengan radiasi mata hari Suhu: tanah maupun udara disekitar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Konsentrasi Air Kelapa (Cocos nucifera) terhadap Viabilitas Rosella Merah (Hibiscus sabdariffa var. sabdariffa) Berdasarkan hasil analisis (ANAVA) pada lampiran
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam parameter tinggi tanaman (lampiran 7.1) menunjukkan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.a. Parameter Utama 4.a.l. Tinggi Tanaman (cm) Hasil sidik ragam parameter tinggi tanaman (lampiran 7.1) menunjukkan bahwa pemberian pupuk nitrogen (kombinasi kascing dan pupuk
Lebih terperinciTugas Kelompok. Bentuk tersedia bagi tumbuhan Fungsi Gejala Kahat. Kelompok: N, P, K, Ca, Mg, S, B, Cu, Cl, Fe, Mn, Mo, Zn
Unsur Hara Tugas Kelompok Bentuk tersedia bagi tumbuhan Fungsi Gejala Kahat Kelompok: N, P, K, Ca, Mg, S, B, Cu, Cl, Fe, Mn, Mo, Zn Unsur hara Esensial Non esensial Mako Mikro Unsur Hara esensial Syarat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007).
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Akar kedelai terdiri atas akar tunggang, lateral, dan serabut. Pertumbuhan akar tunggang dapat mencapai panjang sekitar 2 m pada kondisi yang optimal, namun umumnya hanya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif seperti hewan. Inti
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Biologi Tetraselmis sp. Tetraselmis sp. merupakan alga bersel tunggal, berbentuk oval elips dan memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
11 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinggi Tanaman Berdasarkan analisis sidik ragam parameter tinggi tanaman pada lampiran 5a hingga 5h menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi pupuk daun, waktu aplikasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabe merah (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman hortikultura yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Cabe merah (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman hortikultura yang penting di Indonesia. Buah cabe memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi sehingga banyak
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Perubahan Ion Leakage Ion merupakan muatan larutan baik berupa atom maupun molekul dan dengan reaksi transfer elektron sesuai dengan bilangan oksidasinya menghasilkan ion.
Lebih terperinciFiksasi Nitrogen tanah : proses pertukaran nitrogen udara menjadi nitrogen dalam tanah oleh mikroba tanah yang simbiotik maupun nonsimbiotik.
PERTEMUAN III BAKTERI FIKSASI NITROGEN Kandungan Nitrogen di udara sekitar 76,5% s.d 78%, adapun supply nitrogen ke dalam tanah sekitar 0,1 0,2%. Masuknya nitrogen dari udara ke dalam tanah melalui curah
Lebih terperinciTim Dosen : Dr.H.Saefudin, M.Si Drs.Amprasto,M.Si
Tim Dosen : Dr.H.Saefudin, M.Si Drs.Amprasto,M.Si Tujuan Perkuliahan Memiliki pemahaman tentang konsep dan prinsip ekofisiologi, Menerapkan prinsip-prinsip ekofisiologi baik pada tumbuhan maupun hewan.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Polietilen Glikol atau dengan nama IUPEC Alpha-Hydro-Omega- (inert) dengan berat molekul antara Da (Jecfa,1987).
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Polietilen Glikol (PEG) 1. Sifat Kimia Polietilen Glikol atau dengan nama IUPEC Alpha-Hydro-Omega- Hydroxypoly (oxy-1,2-ethanadiol) merupakan senyawa dengan rumus kimia (C 2 H 4
Lebih terperinciPertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh
45 4.2 Pembahasan Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman dan melakukan pemupukan dengan baik. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara
Lebih terperinciorganel yang tersebar dalam sitosol organisme
STRUKTUR DAN FUNGSI MITOKONDRIA Mitokondria Mitokondria merupakan organel yang tersebar dalam sitosol organisme eukariot. STRUKTUR MITOKONDRIA Ukuran : diameter 0.2 1.0 μm panjang 1-4 μm mitokondria dalam
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman Jati. daun, luas daun, berat segar bibit, dan berat kering bibit dan disajikan pada tabel
16 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Tanaman Jati Tanaman selama masa hidupnya menghasilkan biomassa yang digunakan untuk membentuk bagian-bagian tubuhnya. Perubahan akumulasi biomassa akan terjadi
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hama Keong. memberikan pengaruh nyata terhadap tingkat tingkat mortalitas, efikasi, dan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hama Keong Hasil sidik ragam menunjukan bahwa konsentrasi larutan garam memberikan pengaruh nyata terhadap tingkat tingkat mortalitas, efikasi, dan kecepatan kematian hama keong
Lebih terperinciSTUDI ASPEK FISIOLOGIS DAN BIOKIMIA PERKECAMBAHAN BENIH JAGUNG (Zea mays L.) PADA UMUR PENYIMPANAN BENIH YANG BERBEDA
STUDI ASPEK FISIOLOGIS DAN BIOKIMIA PERKECAMBAHAN BENIH JAGUNG (Zea mays L.) PADA UMUR PENYIMPANAN BENIH YANG BERBEDA STUDY ON PHYSIOLOGY AND BIOCHEMISTRY ASPECTS OF CORN (Zea mays L.) SEED GERMINATION
Lebih terperinci