ANALISIS KEEKONOMIAN ENHANCED OIL RECOVERY SUMUR MIGAS TIDAK PRODUKTIF INDRAMAYU JAWA BARAT ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KEEKONOMIAN ENHANCED OIL RECOVERY SUMUR MIGAS TIDAK PRODUKTIF INDRAMAYU JAWA BARAT ABSTRAK"

Transkripsi

1 Jurnal ESDM, Volume 5, Nomor 2, Nopember 2013, hal ANALISIS KEEKONOMIAN ENHANCED OIL RECOVERY SUMUR MIGAS TIDAK PRODUKTIF INDRAMAYU JAWA BARAT Idi Amin Akademi Teknik Industri, Jl. Sunu No. 220, Makassar ABSTRAK Penggunaan minyak bumi dan gas alam (migas) telah mempengaruhi kehidupan manusia dan diprediksikan terus meningkat setiap tahun. Permasalahan utama adalah berkurangnya cadangan migas dan meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida (CO 2 ) di atmosfer, sehingga mengakibatkan efek gas rumah kaca (GRK) dan pemanasan global di permukaan bumi. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat analisis keekonomian enhanced oil recovery (EOR), dengan studi kasus pengembangan lanjut pada sebuah lapangan migas yang tidak produktif di Indramayu, Jawa Barat. Penelitian ini didasarkan pada hasil survei lapangan dan analisis laboratorium pada komposisi gas ikutan lapangan XT, selanjutnya dirancang proses CO 2 capture dan CO 2 storage di dalam formasi geologi di lapangan XJ. Hasil analisis ekonomi menunjukkan keuntungan EOR pada lapangan XJ, dengan investasi US$ dan internal rate of return (IRR) > minimum attractive rate of return (MARR) 15%, dihasilkan net present value (NPV) US$ , internal rate of return (IRR) 17,41%, dan pay back period (PBP) dicapai pada tahun 2015 dengan profitability index (PI) 1,01. Kata kunci: minyak, gas, CO 2, EOR, NPV, IRR. ABSTRACT The utilization of oil and natural gas has influenced human life and tends to increase every year. The main problem is the decreasing of oil and gas reserve and the increasing of CO 2 concentration in the atmosphere that potentially causes greenhouse gases and global warming. The objective of the research is to analyze an EOR economic with case study about the advanced development of unproductive oil and gas field in Indramayu, West Java. This research was based on a field survey and laboratory analysis of the flaring gas composition from XT field, then it the process of CO 2 capture and CO 2 storage in geological formation in XJ Field was designed. The economic analysis shows that XJ field, with an investment of US$ 7,500,000 and IRR > MARR 15%, then the obtained NPV reached US$ 247,000, IRR 17.41%, and PBP reached in 2015 with PI of Key words: oil and gas, CO 2, EOR, NPV, IRR. 90

2 1. PENDAHULUAN Minyak dan gas bumi merupakan sum-ber penghasilan utama dalam proses pem-bangunan dan telah mempengaruhi segala bidang kehidupan manusia saat ini. Peng-gunaan migas diprediksikan akan terus meningkat setiap tahunnya dan permasalahan utama dalam pemakaian migas adalah sifat-nya yang tidak terbarukan yang berdampak pada semakin berkurangnya cadangan migas dan terlepasnya GRK ke atmosfer akibat proses pembakaran gas ikutan di industri migas. Beberapa GRK yang berpengaruh terhadap atmosfir adalah gas CO 2 dan metan (CH 4 ) yang dapat mengakibatkan efek GRK dan pemanasan global di permukaan bumi. Pencarian lapangan dan sumur migas yang baru terus dilakukan agar ketersediaan migas sebagai salah satu sumber devisa utama Indonesia dapat terus tersedia. Salah satu alternatif adalah memanfaatkan sumur-sumur migas tidak produktif dengan meng-gunakan metode EOR dan CO 2 flooding, yaitu suatu metode penginjeksian CO 2 ke dalam sumur tidak produktif lagi untuk mengangkat kembali sisa-sisa migas, seka-ligus menyimpan gas CO 2 ke dalam formasi geologi. CO 2 flooding adalah metode yang efektif dengan menurunkan jumlah minyak yang tertinggal di reservoir melalui beberapa me-kanisme seperti oil swelling, viscosity re-duction, crude vaporization dan miscible dis-placement 1:1). Metode ini biasanya dikenal dengan teknologi carbon capture and sto-rage (CCS) dan berperan penting dalam upa-ya mencegah dampak negatif gas CO 2 yang dilepaskan dari hasil kegiatan manusia dan memasuki lingkungan atmosfir bumi. Sekuestrasi CO 2 sebagai proses menang-kap emisi CO 2 dan menyimpan CO 2 (CCS) dengan aman ke dalam reservoir yang dinilai lebih baik dibandingkan dengan melepas ke atmosfir bumi, yang berasal dari gas buang industri, pabrik, kendaraan dan lain-lain 2:37). Metode EOR dapat bernilai ekonomi yang sangat besar terhadap industri migas dan sekaligus bernilai positif dalam upaya mitigasi dampak negatif pemanasan global 3:193), sehingga dalam penelitian ini sangat penting untuk membuat perancangan dan analisis keekonomian sebelum memulai investasi dan membangun industri migas ber-basis EOR CO 2 flooding. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat analisis keekonomian EOR, dengan studi kasus pengembangan lebih lanjut pada beberapa sumur minyak bumi dan sumur gas alam yang tidak produktif pada sebuah lapa-ngan minyak bumi dan gas alam di Indra-mayu, Jawa Barat. 2. METODE Penelitian ini didasarkan pada hasil sur-vei lapangan dan analisis laboratorium pada komposisi gas ikutan di lapangan XT Indra-mayu, selanjutnya dirancang proses CO 2 capture dan CO 2 storage di dalam formasi geologi di lapangan XJ Indramayu. Data analisis keekonomian diperoleh dari dua tahap hasil simulasi, yaitu pertama: data komposisi gas ikutan dari lapangan XT disimulasikan dengan program removal CO 2 dalam proses Unit Amine (carbon capture). Selanjutnya, kedua: data karakteristik geo-logi, reservoir dan fluida lapangan dan su-mur migas di lapangan XJ disimulasikan dengan program EOR dalam proses CO 2 flooding (carbon storage). Terakhir, hasil kedua simulasi tersebut di atas selanjutnya diidentifikasi dan dianalisis dengan menggunakan program analisis kelayakan ekonomi, dengan parameter berupa perhitungan investasi awal EOR, IRR, MARR, NPV, PBP dan PI. 3. PEMBAHASAN A. Carbon Capture Berdasarkan hasil identifikasi terhadap potensi gas ikutan yang dapat dimanfaatkan di lapangan XT, diketahui dapat mencapai 4,5 hingga 6,5 MMscfd, 91

3 dan upaya tersebut masih dapat ditingkatkan hingga mencapai 11 MMscfd, jika dilakukan penambahan fasilitas pengolahan gas ikutan 4:94). Hasil simulasi penangkapan gas CO 2 menunjukkan bahwa jumlah gas ikutan dari lapangan XT yang dapat dialirkan masuk ke dalam kolom absorber pada Unit Amine adalah sebesar kmol/jam. Rancangan proses simulasi ini sangat efisien dalam menangkap gas CO 2 yang berasal dari gas ikutan, yaitu dari konsentrasi awal sebesar 39,73% dengan laju alir sebesar kmol/jam pada input absorber, hingga kon-sentrasinya dapat dikurangi menjadi 17,49% dengan laju alir sebesar kmol/jam pada output stripper 3:190). Berdasarkan hasil perhitungan density gas 22,4 liter atau 22,4 Nm 3 /kmol terhadap berat molekul gas CO 2, maka dapat diketahui bahwa jumlah gas CO 2 yang bisa diproses dalam Unit Amine adalah sebesar kg CO 2 /jam atau ton CO 2 /hari atau ton CO 2 /tahun dari gas ikutan. Jumlah CO 2 yang bisa dimanfaatkan adalah sebesar kg CO 2 /jam atau 278 ton CO 2 /hari, atau ton CO 2 /tahun dari proses removal CO 2 pada Unit Amine 3:191). Gas CO 2 tersebut selanjutnya dapat diguna-kan dalam proses injeksi ke dalam formasi geologi pada sumur EOR di lapangan XJ. B. Carbon Storage Berdasarkan data hasil pengujian terhadap nilai tekanan tercampur minimum (TTM) dengan menggunakan slim-tube terhadap minyak lapangan XJ, maka dapat diketahui bahwa batasan nilai TTM yang dapat digunakan dalam proses injeksi minimum gas CO 2 ke dalam sumur injeksi adalah se-besar 2.589,7 psi 3:191). Hasil rancangan proses penyimpanan CO 2 dengan menggunakan program simulasi reservoir, dengan 8 sumur injeksi, yaitu yaitu XJ-48, XJ-49, XJ-52, XJ-78, XJ-133, XJ-169, XJ-182 dan XJ-206, dan 2 sumur produksi, yaitu XJ-140, dan XJ- 50, diketahui dapat memberikan kumulatif produksi mi-nyak bumi hasil EOR dari sumur produksi sebesar 5,075 MMstb selama 20 tahun EOR berlangsung, dari tahun 2011 hingga 2030 dengan recovery factor sebesar 9,53%. Per-olehan minyak sebesar 5,075 MMstb diper-oleh dengan menginjeksikan total volume CO 2 sebesar 38,1 MMscfd ke dalam formasi geologi sehingga total CO 2 yang dapat di-simpan secara permanen ke dalam reservoir sebesar 2,055 Mton 3:192). Hasil estimasi dengan metode rule of thumb menunjukkan prakiraan pertambahan perolehan minyak dari lapangan XJ adalah antara 4,26-8,52 MMstb, yaitu rata-rata sebesar 6,39 MMstb. Hasil estimasi tersebut juga menunjukkan bahwa kisaran volume CO 2 yang dapat dinjeksikan ke dalam reser-voir adalah antara 1,15-4,6 Mton, yaitu rata-rata sebesar 2,59 Mton 3:192). C. Peramalan Produksi Peramalan produksi migas lapangan XJ dapat diestimasi secara statistik mengguna-kan metode decline curve analysis terhadap sejarah produksi migas lapangan XJ dari tahun 1990 hingga Hal ini sesuai dengan hasil identifikasi DPE-LPPM, yang menunjukkan bahwa potensi cadangan mi-nyak bumi dan gas alam di lapangan XJ sam-pai tahun 2004 mengalami penurunan volu-me produksi dan cadangan 5:3-29), seperti di-tunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Profil Decline Curve Produksi Lapangan XJ. 92

4 Fhatoni, Kajian Pola Suplai BBM... Salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan analisis dan evaluasi ki-nerja sumur migas adalah mengukur tingkat kapasitas produksi dan melakukan peramalan kinerja sumur di waktu yang akan datang. Analisis dilakukan data laju alir produksi sumur terhadap waktu. Interpretasi data ter-hadap gejala penurunan laju produksi ini di-kenal sebagai decline curve analysis 6:2). Berdasarkan metode dari decline curve analysis tersebut di atas, maka hasil diagnostik plot dari data produksi lapangan XJ dapat menghasilkan trendline garis lurus yang sudah sesuai (plot match) dengan trend data produksi lapangan XJ yang ada. Ber-dasarkan dari data produksi yang ada maka analisis rate decline dapat dilakukan dengan menggunakan diagnostik plot berupa log (qi/qt) terhadap t4 (empat tahun), seperti ditunjukkan pada Gambar 2 dan 3. menghasilkan persamaan garis linear pada persamaan 1. (1) y = -0,015x 0, Koefisien regresi yang dihasilkan dari diagnostik plot tersebut di atas adalah (R 2 ) = 0,959, yang berarti trendline yang dihasilkan mendekati trend plot data produksi. Diag-nostik plot untuk forecast produksi gas alam yang diperoleh menghasilkan persamaan garis linear pada persamaan 2. (2) y = -0,038x 0, Koefisien regresi yang dihasilkan dari diagnostik plot tersebut di atas adalah (R 2 ) = 0,968, yang berarti trendline yang dihasilkan mendekati trend plot data produksi. Tipe pe-nurunan produksi lapangan XJ merupakan tipe exponential decline rate. Persamaan ter-sebut di atas digunakan dalam penurunan profil dan peramalan produksi lapangan XJ. Gambar 2. Diagnostik Plot Rate Decline pada Forecast Minyak. Gambar 3. Diagnostik Plot Rate Decline pada Forecast Gas. Diagnostik plot untuk forecast produksi minyak bumi yang diperoleh Gambar 4. Peramalan Produksi Lapangan XJ dengan Decline Curve Analysis. Berdasarkan hasil peramalan tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa produksi migas hasil EOR dari lapangan XJ dapat diramalkan produksinya selama 20 tahun, dari tahun 2011 hingga 2030, dengan total produksi minyak bumi sebesar 5 MMstb dan gas alam sebesar 329 MMscf. Data pera-malan produksi ini dapat digunakan untuk membuat estimasi cash flow investasi EOR jika lapangan XJ 93

5 diproduksikan kembali, seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Profil Produksi Lapangan XJ setelah Peramalan Produksi. Tahun Produksi Minyak (Bbl) Produksi Gas (MMscf) ,44 33, ,71 30, ,38 28, ,44 25, ,86 23, ,65 21, ,78 19, ,25 18, ,04 16, ,14 15, ,55 13, ,25 12, ,23 11, ,48 10, ,99 9, ,76 9, ,78 8, ,03 7, ,51 6, ,21 6,329 Total ,1 Berdasarkan peramalan produksi tersebut di atas, maka dapat diketahui jumlah kumulatif produksi minyak bumi dan gas alam dari lapangan XJ. Hal ini dibutuhkan dalam perhitungan umur investasi EOR dan kesepakatan kontrak kerjasama. D. Estimasi Cash Flow Cash flow yang digunakan adalah cash flow investasi yang bersifat estimasi atau prediktif. Hal ini disebabkan karena kegiatan evaluasi investasi pada umumnya dilakukan sebelum kegiatan investasi tersebut dilaksa-nakan, sehingga perlu dilakukan estimasi atau perkiraan terhadap cash flow yang dapat terjadi apabila rencana investasi tersebut dilaksanakan 7:13), pada Tabel 2. Tabel 2. Asumsi Perhitungan. Jumlah tahun produksi : 20 Tahun Harga crude oil : Harga gas : Model kerjasama : Sifat Biaya : Fee untuk minyak : Fee untuk gas : Operation cost minyak : Operation cost gas : Sifat Biaya : Depresiasi: decline balance : 92,00 US $/bbl 3,28 US $/MSCF Kontrak Kerja Cost Recovery 1,00 US $/bbl 0,10 US $/MSCF 5,00 US $/bbl 0,25 US $/MSCF MARR : 15,00 % Pajak Pendapatan : 48,00 % Cost recovery ceiling/tahun : 80,00 % Sumber dana : Tidak Diekskalasi 5,00 Tahun Modal Sendiri E. Perhitungan Investasi EOR Biaya investasi adalah biaya yang ditanamkan dalam rangka menyiapkan kebutuhan usaha untuk siap beroperasi dengan baik. Biaya operasional, yaitu biaya yang di-keluarkan dalam rangka menjalankan akti-vitas usaha yang sesuai dengan tujuan. Biaya perawatan, yaitu biaya yang diperuntukkan dalam rangka menjaga atau menjamin per-formance kerja fasilitas atau peralatan agar selalu prima dan siap untuk dioperasikan 7:18). Hasil analisis kelayakan ekonomi, menunjukkan bahwa investasi awal yang dibu-tuhkan adalah sebesar US$ atau Rp , dengan nilai kurs US$1 = Rp Investasi awal dalam proyek EOR tersebut terdiri dari investasi sub surface facilities, berupa well oil services ter-hadap sumur injeksi sebanyak 8 buah dan sumur produksi sebanyak 2 buah dengan total biaya sebesar US$ atau Rp Investasi surface facilities berupa penyediaan peralatanperalatan flow-line dan separator test sebesar US$ atau sebesar Rp , termasuk biaya investasi field processing facilities sebesar US$ atau sebesar Rp , seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Jenis Peralatan Proses. No. Sub Surface Facilities : Jenis 1. Well EOR Services 1 (2 unit) 2. Well EOR Services 2 (2 unit) 94

6 Fhatoni, Kajian Pola Suplai BBM... Surface Facilities : 3. Flowline 4' carbon steel & inconnel 4. Well Pad (2 unit) 5. Separator Test Field Processing Facilities 6. Separator 7. Dehydrator 8. Condensate Stabilization 9. Oil Tank 10. Gas Plant Area 11. Water Handling Facilities 12. Monitoring and Controlling System 13. Fuel System 14. Scada System 15. Gathering Line 8' Inconnel (15 km) 16. CO 2 Removal Unit 17. Compressor 6 HP 18. Pompa 2HP 19. Gas Pipeline 12' carbon steel (15 km) 20. Condensate Pipeline 4' (10 km) F. Perhitungan Cash Flow EOR Perhitungan cash flow yang menggunakan model kontrak bagi hasil, data produksi yang digunakan berdasarkan hasil pe-ramalan produksi. Perhitungan menggunakan data hipotetis yang dapat digunakan sebagai basecase dalam perhitungan cash flow. Hasil estimasi cash flow EOR pada kondisi base case seperti ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 5. Contractor Cash Flow EOR. Gambar 5 memperlihatkan bahwa pada tahun kelima EOR telah menghasilkan ke-untungan. Hal ini menunjukkan bahwa pro-duksi sisa minyak masih sangat meng-untungkan meskipun jumlah produksi mi-nyak dilapangan XJ telah mengalami penu-runan. Tabel 4. Tingkat Keekonomian EOR No. Tingkat Keekonomian Nilai 1. Pay Back Period (PBP) 4,45 Tahun 2. Net Present Value (NPV) 307 US $ 3. Internal Rate of Return (IRR) 17,83% 4. Benefit to Cost Ratio (BCR) 1,01 G. Uji Sensitivitas NPV dan IRR Hasil perhitungan cash flow pada Tabel 4 tersebut di atas menunjukkan bahwa NPV dan IRR merupakan parameter penting da-lam investasi EOR di lapangan XJ. Ber-dasarkan hal itu maka perlu dilakukan uji sensitivitas terhadap kedua parameter ter-sebut. Ketidakpastian berarti makin banyak kemungkinan yang akan terjadi. Berdasarkan kondisi tersebut, apabila dihadapkan pada masalah ketidakpastian dalam penaksiran cash flow, maka uji sensitivitas perlu dicoba untuk mengetahui apa yang akan terjadi 8:272). Data yang digunakan dalam analisis ekonomi sebagian besar diperoleh berdasarkan perkiraan, sehingga ketelitiannya per-lu dipertimbangkan pengaruhnya terhadap keputusan yang diambil. Keputusan tersebut dipengaruhi oleh variasi dari beberapa data, sehingga perlu dilakukan evaluasi yang di-sebut sebagai analisis sensitivitas. Pilihan alternatif ternyata apabila berubah akibat perubahan data tertentu, maka dikatakan keputusan tersebut sensitif terhadap per-kiraan data, dan sebaliknya jika suatu pilihan alternatif tidak berubah terhadap berbagai perubahan data, maka dikatakan bahwa ke-putusan tersebut tidak sensitif 9:147). Hasil uji sensitivitas perhitungan cash flow investasi EOR terhadap indikator keekonomian, yaitu parameter NPV, dapat di-lakukan dengan asumsi bahwa perubahan yang digunakan adalah 20% lebih rendah pada kondisi base case dan 20% lebih tinggi (discount factor 20%) 95

7 pada kondisi base case, seperti ditunjukkan pada Gambar 6. Gambar 7. Uji Sensitivitas terhadap IRR. Gambar 6. Uji Sensitivitas terhadap NPV. Berdasarkan hasil uji sensitivitas terhadap parameter NPV tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa perubahan pada nilai capital investation dan extraction cost ber-pengaruh sangat nyata terhadap kelang-sungan investasi EOR. Perubahan kecil ter-lihat pada parameter pay back of period yang merupakan target utama penilaian dalam ber-investasi EOR. Hasil uji sensitivitas (discount factor) parameter perhitungan cash flow investasi EOR terhadap indikator keekonomian, yaitu IRR, dapat dilakukan dengan asumsi bahwa perubahan yang digunakan adalah 20% lebih rendah pada kondisi base case dan 20% lebih tinggi (discount factor 20%) pada kondisi base case, seperti ditunjukkan pada Gambar 7. Berdasarkan hasil uji sensitivitas terha-dap parameter IRR tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa perubahan pada nilai capital investation dan extraction cost sangat berpengaruh nyata terhadap kelangsungan investasi EOR. Perubahan terlihat jelas pada parameter pay back of period, yang meru-pakan target utama penilaian dalam investasi EOR. Berdasarkan hasil uji sensitivitas tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa EOR tersebut layak untuk dilakukan, walau-pun terjadi penurunan estimasi produksi mi-nyak dan kenaikan biaya investasi sampai 20%. Strategi-strategi yang dapat dilakukan agar biaya investasi dapat ditekan, diantara-nya adalah menekan pembelian peralatan yang tidak perlu, disain peralatan yang efi-sien dengan memakai teknologi yang efektif, penggunaan peralatan produksi buatan dari dalam negeri, dan lain sebagainya. 4. SIMPULAN Simpulan Khusus: Analisis keekonomian menunjukkan bahwa pemanfaatan dan pengolahan migas hasil EOR dapat mengha-silkan keuntungan dalam investasi 96

8 Fhatoni, Kajian Pola Suplai BBM... EOR di lapangan XJ, dengan investasi awal sebesar US$ dan internal rate of return (IRR) > minimum attractive rate of return (MARR) 15%, dihasilkan net present value (NPV) sebesar US$ , internal rate of return (IRR) 17,41%, dan pay back period (PBP) dicapai pada tahun 2015 dengan profitability index (PI) 1,01. Simpulan Umum: CO 2 yang berada di dalam gas ikutan dapat ditangkap dan diken-dalikan dengan menggunakan beberapa cara penangkapan, salah satunya dengan metode CO 2 capture yaitu suatu cara penangkapan dalam proses Unit Amine di industri minyak dan gas. Rancangan proses penangkapan CO 2 dapat menurunkan konsentrasi gas CO 2 di dalam gas ikutan, yaitu dari konsentrasi 39,73% dengan laju alir kmol/jam pada input absorber menjadi 17,49% dengan laju alir kmol/jam pada output stripper, dengan tingkat efisiensi removal gas CO 2 99,54%. Gas CO 2 yang diproses dalam Unit Amin ton CO 2 /tahun, dan gas CO 2 yang ditangkap dan dimanfaatkan ton CO 2 /tahun. CO 2 tersebut selanjutnya dapat dimanfaatkan dengan menggunakan metode enhanced oil recovery (EOR), yaitu suatu cara penyimpanan dengan cara penginjeksian (injection) CO 2 ke dalam formasi geologi, sekaligus dapat mengeluarkan sisa cadangan migas (recovery) yang ada dalam reservoir. Rancangan proses penyimpanan CO 2 dengan sumur XJ-140 sebagai sumur enhanced oil recovery (EOR) merupakan ran-cangan proses yang paling efektif dalam recovery minyak bumi dari lapangan XJ, menghasilkan produksi kumulatif minyak 5,075 MMstb dengan faktor recovery 9,53% selama 20 tahun, dari tahun Per-olehan minyak 5,075 MMstb didapat dengan menginjeksikan total volume CO 2 38,1 MM scfd selama 20 tahun, dan total CO 2 yang dapat disimpan secara permanen ke dalam reservoir di lapangan XJ 2,055 Mton. Hasil prakiraan dengan metode rule of thumb me-nunjukkan potensi pertambahan perolehan minyak 6,39 MMstb, dan faktor recovery 12%. Khusus untuk gas CO 2 yang dapat disimpan ke dalam reservoir lapangan XJ adalah sebesar 2,59 Mton. Pada tahap awal dilakukan analisis dan evaluasi kinerja sumur migas yang tidak pro-duktif, dengan tujuan untuk mengukur tingkat kapasitas produksi dan melakukan per-amalan kinerja sumur di waktu yang akan datang. Interpretasi data terhadap laju pro-duksi dari tahun menunjukkan adanya gejala penurunan decline curve analysis dan data hasil produksi yang ada. Analisis rate decline dapat dilakukan dengan menggunakan diagnostik plot berupa perhitungan data log (qi/qt) terhadap t4. Ber-dasarkan hasil perhitungan tersebut di atas, maka produksi minyak hasil EOR dari la-pangan XJ dapat diramalkan produksinya selama 20 tahun, dari tahun 2011 sampai 2030, dengan total kumulatif produksi mi-nyak 5,08 MMstb dan gas 329,08 MMscf. Hasil identifikasi terhadap karakteristik reservoir dan kelayakan teknologi pengo-lahan migas hasil EOR, menunjukkan bahwa investasi proyek EOR di lapangan XJ sudah layak untuk dilakukan. Hasil analisis ke-layakan ekonomi, menunjukkan bahwa in-vestasi awal yang dibutuhkan adalah US$ atau Rp , dengan kurs US$1 = Rp Investasi awal kontraktor dalam proyek EOR tersebut terdiri dari beberapa investasi, yaitu investasi sub surface facilities, berupa well oil services terhadap sumur injeksi se-banyak 8 buah dan sumur produksi sebanyak 2 buah dengan total biaya sebesar US$ atau Rp Investasi surface facilities berupa penyediaan pera-latan flowline dan separator test sebesar US$ atau Rp , ter-masuk investasi field processing facilities sebesar US$ atau sebesar Rp

9 5. DAFTAR PUSTAKA 1. Gunadi B, Suarsana IP, Marhaendrajana T. Gas Injection Programs in Pertamina West Java To Obtain Better Recovery Field Screening, Laboratory and A Simulation Study. 2005; SPE Syahrial E, Bioletty L. Kajian Potensi Sekuestrasi CO 2 dan EOR dalam Menciptakan Mekanisme Pembangunan Bersih di Indonesia. Scientific Contribu-tions to Petroleum Science and Technology Journal 2007; 5(3): Amin I. Rancangan Proses Pengendalian dan Pemanfaatan Gas Karbon Dioksida pada Sumur Minyak dan Gas Bumi dengan Teknologi Carbon Capture and Storage. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. [disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor; Rangkuti Z. Model Pemanfaatan Gas Ikutan di Perusahaan Migas dalam Rangka Mendukung Mekanisme Pembangunan Bersih. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor [disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor; [DPE-LPPM] Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Jawa Barat dan Lem-baga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Institut Teknologi Bandung. Pemanfaatan Sumur-Sumur Migas Non Ekonomis di Indramayu dan Maja-lengka. Bandung: Institut Teknologi Bandung; Permadi AS, Rawati H. Studi Penerapan Solusi Semianalitik Satu- Fasa Radial Pada Kasus Injeksi Air Pola Lima-Titik. Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indo-nesia (IATMI) Bulletin 2009; 9(17):2. 7. Giatman M. Ekonomi Teknik. Jakarta: Divisi Buku Perguruan Tinggi, PT. Rajagrafindo Persada; Husnan S, Muhammad S. Studi Kelayakan Proyek, Edisi Keempat. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) STIM YKPN; Ristono A, Puryani. Ekonomi Teknik. Yogyakarta: Graha Ilmu;

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan energi dari fosil seperti minyak dan gas bumi (migas) telah mempengaruhi segala bidang kehidupan manusia saat ini dan diprediksikan akan terus meningkat

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN KEEKONOMIAN GAS METANA-B

BAB IV KAJIAN KEEKONOMIAN GAS METANA-B BAB IV KAJIAN KEEKONOMIAN GAS METANA-B Sebelum dilakukan perhitungan keekonomian dari pengusahaan Gas Metana- B sesuai dengan prosedur penelitian yang telah diuraikan pada Bab III, kita harus melakukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi

Lebih terperinci

Hasil Studi Dan Analisis

Hasil Studi Dan Analisis Bab V Hasil Studi Dan Analisis V.1 Kasus Awal Kasus Awal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Lapangan X yang memiliki empat buah sumur. Model reservoir dengan empat buah sumur sebagai kasus awal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut merupakan kebutuhan yang esensial bagi keberlangsungan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut merupakan kebutuhan yang esensial bagi keberlangsungan hidup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam tersebut merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

KEASLIAN KARYA ILMIAH...

KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERUNTUKAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi RINGKASAN... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PENILAIAN

BAB IV ANALISIS DAN PENILAIAN BAB IV ANALISIS DAN PENILAIAN IV.1 Prinsip Perhitungan Keekonomian Migas Pada prinsipnya perhitungan keekonomian eksplorasi serta produksi sumber daya minyak dan gas (migas) tergantung pada: - Profil produksi

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISIS KEEKONOMIAN PENGEMBANGAN COALBED METHANE (CBM) DI INDONESIA DENGAN BERBAGAI MODEL PRODUCTION SHARING CONTRACT (PSC) BERBASIS JOINT STUDY PADA LAPANGAN CBM X Abstrak Arif Budi Ariyanto, Siti Nuraeni

Lebih terperinci

TAKARIR. = Pipa Selubung. = Pipa Produksi

TAKARIR. = Pipa Selubung. = Pipa Produksi TAKARIR Break Event Point Cost Recovery Casing Declining Balance Dry Gas First Tranche Petroleum Flow Line Gross Revenue Higher Rate of Income Tax Net Present Value Off Shore On Shore Packer Payback Period

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Batasan Masalah dan Asumsi 3.1.1 Langkah Integrasi dengan KPS Lain Telah disampaikan sebelumnya dalam Bab 2, bahwa lapangan X ini dioperasikan oleh KPS B dengan jarak

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang membutuhkan investasi besar, teknologi yang memadai serta beresiko tinggi terutama pada tahap eksplorasi. Untuk

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. KERANGKA PEMIKIRAN KONSEPTUAL Salah satu permasalahan besar pada industri kelapa sawit adalah penanganan limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS). Kondisi tersebutjuga terjadi

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang. BAB V HASIL ANALISA 5.1 ANALISIS FINANSIAL Untuk melihat prospek cadangan batubara PT. XYZ, selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian.

Lebih terperinci

STUDI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI ZONA A LAPANGAN X DENGAN METODE INJEKSI AIR

STUDI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI ZONA A LAPANGAN X DENGAN METODE INJEKSI AIR STUDI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI ZONA A LAPANGAN X DENGAN METODE INJEKSI AIR TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh : RADEN

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM KOGENERASI

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM KOGENERASI 24 BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM KOGENERASI 4.1. Metodologi Dalam penelitian ini, mencakup pemilihan sistem kogenerasi dan evaluasi nilai ekonomi. Pemilihan sistem kogenerasi yang diimplementasikan mempertimbangkan

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

SISTEM GAS LIFT SIKLUS TERTUTUP SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI MIGAS: STUDI KASUS LAPANGAN GNK

SISTEM GAS LIFT SIKLUS TERTUTUP SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI MIGAS: STUDI KASUS LAPANGAN GNK IATMI 2005-36 PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2005 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 16-18 November 2005. SISTEM GAS LIFT SIKLUS TERTUTUP SEBAGAI

Lebih terperinci

Bab III Kajian Kontrak Pengusahaan dan Harga Gas Metana-B

Bab III Kajian Kontrak Pengusahaan dan Harga Gas Metana-B Bab III Kajian Kontrak Pengusahaan dan Harga Gas Metana-B Bab ini membahas pemodelan yang dilakukan untuk pengembangan kontrak dan harga Gas Metana-B di Indonesia dengan melakukan review terhadap model

Lebih terperinci

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember 2009 Makalah Profesional IATMI 08-036 Upaya Peningkatan Produksi Pada Struktur Rantau Zona 600 Yang Sudah Dilakukan

Lebih terperinci

FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD

FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD Fazri Apip Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian

Lebih terperinci

KOMERSIALITAS. hasil ini, managemennya seluruhnya dipegang oleh BP migas, sedangkan

KOMERSIALITAS. hasil ini, managemennya seluruhnya dipegang oleh BP migas, sedangkan KOMERSIALITAS 1 Sistem Kontrak Bagi Hasil Kontrak bagi hasil adalah bentuk kerjasama antara pemerintah dan kontraktor untuk melaksanakan usaha eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya migas berdasarkan prinsip

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia. ABSTRACT SAHDIANNOR,

Lebih terperinci

Analisis Ekonomi Pemilihan Electric Submersible Pump Pada Beberapa Vendor

Analisis Ekonomi Pemilihan Electric Submersible Pump Pada Beberapa Vendor Analisis Ekonomi Pemilihan Electric Submersible Pump Pada Beberapa Vendor Economic Analysis of Electric Submersible Pump Selection on Multiple Vendors Muhammad Ariyon Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam rencana melakukan investasi usaha baru, investor toko Salim Jaya perlu melakukan peninjauan terlebih dahulu dengan memperhitungkan dan menganalisis rencana investasinya. Hasil peninjauan

Lebih terperinci

OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI

OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI oleh : Unggul Nugroho Edi, MT *) ABSTRAK Dalam penelitian ini digunakan metode simulasi model reservoir,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

Simulasi Model Jaringan dan Fasilitas Permukaan Injeksi CO 2 Sistem Terpusat pada Lapisan F Lapangan J

Simulasi Model Jaringan dan Fasilitas Permukaan Injeksi CO 2 Sistem Terpusat pada Lapisan F Lapangan J Simulasi Model Jaringan dan Fasilitas Permukaan Injeksi CO 2 Sistem Terpusat pada Lapisan F Lapangan J Wibowo 1*, Yulius Deddy Hermawan 2 1 Program Studi Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral,

Lebih terperinci

Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well

Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well NOVRIANTI Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN Djoko Susilo 1 dan Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: 1) djokoyysusilo@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik)

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik) ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik) Anandhayu Mahatma Ratri Moch. Dzulkirom Achmad Husaini Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT PENELITIAN Penelitian dilakukan disuatu lokasi lapangan sumur gas Segat di propinsi Riau dan Jakarta. Penelusuran data dilakukan di Jakarta yang merupakan kantor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Gula merah tebu merupakan komoditas alternatif untuk memenuhi kebutuhan konsumsi gula. Gula merah tebu dapat menjadi pilihan bagi rumah tangga maupun industri

Lebih terperinci

KAJIAN PENERAPAN DEPLETION PREMIUM DALAM ANALISIS KEEKONOMIAN PROYEK MINYAK DAN GAS BUMI

KAJIAN PENERAPAN DEPLETION PREMIUM DALAM ANALISIS KEEKONOMIAN PROYEK MINYAK DAN GAS BUMI KAJIAN PENERAPAN DEPLETION PREMIUM DALAM ANALISIS KEEKONOMIAN PROYEK MINYAK DAN GAS BUMI Oleh: Agus Rendi Wijaya * Sari Minyak dan gas bumi merupakan sumber daya alam yang tidak terbaharukan dan memegang

Lebih terperinci

INTISARI. Kata-kata Kunci: Investasi, Studi Kelayakan, Penganggaran Modal, Analisis Sensitifitas. Universitas Kristen Maranatha

INTISARI. Kata-kata Kunci: Investasi, Studi Kelayakan, Penganggaran Modal, Analisis Sensitifitas. Universitas Kristen Maranatha INTISARI Pada studi kasus ini, saya ingin mengidentifikasikan kelayakan investasi PT Satu Hati di Purwokerto. Perusahaan ini ingin membeli lima unit tangki minyak tanah untuk mendukung operasional pemasarannya.

Lebih terperinci

Bab IV Model dan Optimalisasi Produksi Dengan Injeksi Surfaktan dan Polimer

Bab IV Model dan Optimalisasi Produksi Dengan Injeksi Surfaktan dan Polimer Bab IV Model dan Optimalisasi Produksi Dengan Injeksi Surfaktan dan Polimer Pada bab ini akan dijelaskan tentang model yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya kemudian dari model tersebut akan dioptimalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

PERSAMAAN USULAN UNTUK PERAMALAN KINERJA LAJU ALIR MINYAK BERDASARKAN HUBUNGAN WATER OIL RATIO DAN DECLINE EXPONENT

PERSAMAAN USULAN UNTUK PERAMALAN KINERJA LAJU ALIR MINYAK BERDASARKAN HUBUNGAN WATER OIL RATIO DAN DECLINE EXPONENT PERSAMAAN USULAN UNTUK PERAMALAN KINERJA LAJU ALIR MINYAK BERDASARKAN HUBUNGAN WATER OIL RATIO DAN DECLINE EXPONENT PADA RESERVOIR MULTI LAPISAN BERTENAGA DORONG AIR TUGAS AKHIR Oleh: SANDI RIZMAN H NIM

Lebih terperinci

BAB I - Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I - Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya perhitungan keekonomian eksplorasi serta produksi sumber daya minyak dan gas (migas) tergantung pada profil produksi migas yang akan dihasilkan, biaya

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Diskusi

Bab IV Hasil dan Diskusi Bab IV Hasil dan Diskusi Studi ini adalah untuk mengevaluasi model kontrak dan harga Gas Metana-B di Indonesia. Beberapa model kontrak mulai dari model Kontrak PSC Konvensional, model kontrak negara lain

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

PERUBAHAN PROFIT SHARING MENJADI PRODUCTION SHARING PADA CONTRACT PSC GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI, DAYA TARIK INVESTOR DAN DEBIROKRATISASI OPERASI

PERUBAHAN PROFIT SHARING MENJADI PRODUCTION SHARING PADA CONTRACT PSC GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI, DAYA TARIK INVESTOR DAN DEBIROKRATISASI OPERASI PERUBAHAN PROFIT SHARING MENJADI PRODUCTION SHARING PADA CONTRACT PSC GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI, DAYA TARIK INVESTOR DAN DEBIROKRATISASI OPERASI Rudi Rubiandini R.S, Andrias Darmawan, Herbert Sipahutar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN KEEKONOMIAN PADA PENGEMBANGAN LAPANGAN GX, GY, DAN GZ DENGAN SISTEM PSC DAN GROSS SPLIT

STUDI KELAYAKAN KEEKONOMIAN PADA PENGEMBANGAN LAPANGAN GX, GY, DAN GZ DENGAN SISTEM PSC DAN GROSS SPLIT Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 STUDI KELAYAKAN KEEKONOMIAN PADA PENGEMBANGAN LAPANGAN GX, GY, DAN GZ DENGAN SISTEM PSC DAN GROSS SPLIT William

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Studi kelayakan pengembangan bisnis merupakan suatu analisis mendalam mengenai aspek-aspek bisnis yang akan atau sedang dijalankan, untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen) TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk

Lebih terperinci

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 33 ayat (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 33 ayat (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semangat melakukan eksplorasi sumber daya alam di Indonesia adalah UUD 1945 Pasal 33 ayat (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

Lebih terperinci

BAB 4 PERHITUNGAN, HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 PERHITUNGAN, HASIL DAN PEMBAHASAN 58 BAB 4 PERHITUNGAN, HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Simulasi Berdasarkan raw gas yang berasal dari sumur maka selanjutnya simulasi dengan menggunakan software HYSYS untuk mendapatkan estimasi jumlah / volume

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

Tinjauan Pustaka. Enhanced oil recovery adalah perolehan minyak dengan cara menginjeksikan bahanbahan yang berasal dari luar reservoir (Lake, 1989).

Tinjauan Pustaka. Enhanced oil recovery adalah perolehan minyak dengan cara menginjeksikan bahanbahan yang berasal dari luar reservoir (Lake, 1989). Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Enhanced Oil Recovery (EOR) Enhanced oil recovery (EOR) adalah metode yang digunakan untuk memperoleh lebih banyak minyak setelah menurunnya proses produksi primer (secara

Lebih terperinci

Optimasi Laju Injeksi Pada Sumur Kandidat Convert to Injection (CTI) di Area X Lapangan Y. Universitas Islam Riau

Optimasi Laju Injeksi Pada Sumur Kandidat Convert to Injection (CTI) di Area X Lapangan Y. Universitas Islam Riau ISSN 2540-9352 JEEE Vol. 6 No. 2 Tomi Erfando, Novia Rita, Toety Marliaty Optimasi Laju Injeksi Pada Sumur Kandidat Convert to Injection (CTI) di Area X Lapangan Y Tomi Erfando 1, Novia Rita 2, Toety Marliaty

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI Dalam pengambilan keputusan investasi, opportunity cost memegang peranan yang penting. Opportunity cost merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC maka dapat disimpulkan : 1. Berdasarkan instrument-instrument kelayakan investasi menunjukkan

Lebih terperinci

SIMULASI MODEL JARINGAN DAN FASILITAS PERMUKAAN INJEKSI CO2 DENGAN INJECTION PLANT TERSEBAR

SIMULASI MODEL JARINGAN DAN FASILITAS PERMUKAAN INJEKSI CO2 DENGAN INJECTION PLANT TERSEBAR SIMULASI MODEL JARINGAN DAN FASILITAS PERMUKAAN INJEKSI CO2 DENGAN INJECTION PLANT TERSEBAR WIBOWO *, Djoko ASKEYANTO, Lutvy JUNIARDI, Rhindani Jaya WARDHANI Program Studi Teknik Perminyakan, Fakultas

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PROYEK PEMBANGUNAN JAMBULUWUK HOTEL, PETITENGET-BALI

STUDI KELAYAKAN PROYEK PEMBANGUNAN JAMBULUWUK HOTEL, PETITENGET-BALI STUDI KELAYAKAN PROYEK PEMBANGUNAN JAMBULUWUK HOTEL, PETITENGET-BALI TUGAS AKHIR Oleh: I Wayan Wahyu Pemudantara NIM: 1004105034 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2016 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor minyak dan gas bumi. Pengusahaan kekayaan alam ini secara konstitusional

BAB I PENDAHULUAN. sektor minyak dan gas bumi. Pengusahaan kekayaan alam ini secara konstitusional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki sumber pendapatan dari sektor minyak dan gas bumi. Pengusahaan kekayaan alam ini secara konstitusional didasarkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pada bab ini menguraikan tentang pelaksanaan penelitian telah dilakukan berupa pengumpulan dan pengolahan data. Data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

V. ANALISIS DAN SKENARIO KEBIJAKAN PAJAK EMISI GAS CO 2

V. ANALISIS DAN SKENARIO KEBIJAKAN PAJAK EMISI GAS CO 2 V. ANALISIS DAN SKENARIO KEBIJAKAN PAJAK EMISI GAS CO 2 5.1 Kalibrasi Model Seperti yang telah diuraikan pada Bab 3.5, maka sebelum dilakukan simulasi dari model, terlebih dahulu dilakukan kalibrasi terhadap

Lebih terperinci

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Teras, R. Sutjipto Tantyonimpuno Laboratorium Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Telp 031-5939925, fax

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Disusun oleh: ANDINI PRASTIWI NRP : 3111105038 Dosen Pembimbing: Christiono Utomo, ST., MT., PhD. Program

Lebih terperinci

Studi Kasus. Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi

Studi Kasus. Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi Studi Kasus Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi Kl Kelayakan, Johar Aifi Arifin & Akhmad Fauzi Studi Kasus: Penilaian Kelayakan Investasi di bidang usaha transportasi Berdasarkan data data yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan industri pertambangan batu andesit penting sekali di sektor konstruksi,

BAB I PENDAHULUAN. Peranan industri pertambangan batu andesit penting sekali di sektor konstruksi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambahan penduduk yang semakin pesat berdampak pada pembangunan. Peranan industri pertambangan batu andesit penting sekali di sektor konstruksi, terutama dalam pembangunan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 102 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil dan Pembahasan Rancangan Proses Penangkapan CO 2 5.1.1. Hasil Analisis Komposisi Gas Ikutan Lapangan XT Hasil identifikasi terhadap potensi produksi gas ikutan di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi*

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi* A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah 150.000.000 2 Bangunan 150.000.000 3 Peralatan Produksi 1.916.100.000 4 Biaya Praoperasi* 35.700.000 B Jumlah Modal Kerja 1 Biaya bahan baku 7.194.196.807 2 Biaya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang akan melakukan ekspansi di antara dua tempat yaitu Cimahi atau Soreang, maka penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PT Pertamina EP adalah anak perusahaan dari PT Pertamina (PESERO) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi minyak bumi. Salah satu lokasi dari

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP ABSTRAK Town house merupakan salah satu investasi yang diminati dengan membidik pasar wisatawan asing yang berkunjung ke Bali. Town house adalah kompleks perumahan dengan unit terbatas disertai fasilitas

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIALUSAHA RUMAH PEMOTONGAN BABI DI KOTA BANDUNG. Sitanggang, Yanshen Manatap

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIALUSAHA RUMAH PEMOTONGAN BABI DI KOTA BANDUNG. Sitanggang, Yanshen Manatap ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIALUSAHA RUMAH PEMOTONGAN BABI DI KOTA BANDUNG Sitanggang, Yanshen Manatap Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Email : Yanshen_simanjuntak@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI

DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI 4 BAB DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI 4 PERHITUNGAN PERHITUNGAN DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI 4.1 Analisis Perbandingan Investasi Softswitch terhadap Circuit Switch Untuk membandingkan antara Investasi dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Kajian Ekonomis Menggunakan Analisis Sensitivitas pada Tambang Batubara di PT Fosil Energi Nusantara, Desa Muara Emil dan Pagar Dewa, Kecamatan Tanjung Agung,

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Dalam menilai suatu proyek, perlu diadakannya studi kelayakan untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Dan penilaian tersebut

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA NECIS LAUNDRY LATAR BELAKANG Saat ini perubahan ekonomi mempengaruhi gerak laju kegiatan kegiatan perekonomian yang berlangsung. Persaingan yang ketat, perkembangan ilmu

Lebih terperinci

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) Deviany Kartika, Miftahul Arifin, Rahman Darmawan Program Studi Teknik

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI LINIER DALAM METODA DECLINE CURVE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI MINYAK LAPANGAN SRIWIJAYA LAPISAN X PT.PERTAMINA ASET 1 FIELD JAMBI

APLIKASI REGRESI LINIER DALAM METODA DECLINE CURVE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI MINYAK LAPANGAN SRIWIJAYA LAPISAN X PT.PERTAMINA ASET 1 FIELD JAMBI APLIKASI REGRESI LINIER DALAM METODA DECLINE CURVE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI MINYAK LAPANGAN SRIWIJAYA LAPISAN X PT.PERTAMINA ASET 1 FIELD JAMBI APPLICATION OF LINIER REGRESSION IN DECLINE CURVE METHOD

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Studi kelayakan dapat dilakukan untuk menilai kelayakan investasi, baik pada sebuah proyek maupun bisnis yang sedang berjalan (Subagyo, 2007). Studi kelayakan

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL AGROINDUSTRI PENYULINGAN AKAR WANGI DI KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT

ANALISIS FINANSIAL AGROINDUSTRI PENYULINGAN AKAR WANGI DI KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT ANALISIS FINANSIAL AGROINDUSTRI PENYULINGAN AKAR WANGI DI KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT Chandra Indrawanto Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik ABSTRAK Minyak akar wangi merupakan salah satu ekspor

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Peningkatan produksi unit sepeda motor oleh PT. Astra Honda Motor di tahun

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Peningkatan produksi unit sepeda motor oleh PT. Astra Honda Motor di tahun 29 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penjelasan Peningkatan produksi unit sepeda motor oleh PT. Astra Honda Motor di tahun 2007 untuk semua tipe produk dan beberapa produk model baru yang mampu mendominasi

Lebih terperinci