SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 97/PMK.06/2007 TENTANG PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA MENTERI KEUANGAN,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 97/PMK.06/2007 TENTANG PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA MENTERI KEUANGAN,"

Transkripsi

1 SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 97/PMK.06/2007 TENTANG PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 67 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Penggolongan Dan Kodefikasi Barang Milik Negara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609);

2 8. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4214) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4418); 9. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005; 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.06/2005 tentang Bagan Perkiraan Standar; 11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/PMK.01/2007; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, yang dimaksud dengan: 1. Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. 2. Penggolongan adalah kegiatan untuk menetapkan secara sistematik ke dalam golongan, bidang, kelompok, sub kelompok, dan sub-sub kelompok Barang Milik Negara. 3. Kodefikasi Barang adalah pemberian kode Barang Milik Negara sesuai dengan penggolongan masing-masing Barang Milik Negara. 4. Menteri adalah Menteri Keuangan. 5. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Kekayaan Negara. Pasal 2 Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara bertujuan untuk terciptanya keseragaman dalam penggolongan dan klasifikasi Barang Milik Negara secara nasional guna mewujudkan tertib administrasi dan mendukung tertib pengelolaan Barang Milik Negara.

3 Pasal 3 (1) Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang harus melakukan pendaftaran dan pencatatan Barang Milik Negara ke dalam Daftar Barang Pengguna/Daftar Barang Kuasa Pengguna menurut Penggolongan dan Kodefikasi Barang. (2) Pengelola Barang harus melakukan pendaftaran dan pencatatan Barang Milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan ke dalam Daftar Barang Milik Negara menurut Penggolongan dan Kodefikasi Barang. (3) Penggolongan dan Kodefikasi Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Peraturan Menteri Keuangan ini. Pasal 4 (1) Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang dapat mengusulkan perubahan dan/atau penambahan pada item Penggolongan dan Kodefikasi Barang. (2) Perubahan dan/atau penambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Direktur Jenderal atas nama Menteri. Pasal 5 (1) Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang mengusulkan Barang Milik Negara yang belum tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri Keuangan ini kepada Menteri cq. Direktur Jenderal. (2) Direktur Jenderal dapat melakukan kajian bersama Kementerian Negara/Lembaga atas usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Dalam hal berdasarkan kajian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) usulan dinilai layak, Direktur Jenderal atas nama Menteri menetapkan pencantuman Barang Milik Negara dalam Penggolongan dan Kodefikasi Barang.

4 Pasal 6 Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan ini, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 18/KMK.018/1999 tentang Klasifikasi Dan Kodefikasi Barang Inventaris Milik/Kekayaan Negara dinyatakan tidak berlaku. Pasal 7 Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 September 2007 MENTERI KEUANGAN, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI

5 -1 - GOL BID KEL URAIAN BARANG TIDAK BERGERAK TANAH Tanah Persil Tanah Bangunan Perumahan/G.Tempat Tinggal Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan I Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan II Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan III Tanah Bangunan Rumah Negara Tanpa Golongan Tanah Bangunan Mess/Wisma/Asrama Tanah Bangunan Peristirahatan/Bungalaow/Cottage Tanah Bangunan Rumah Penjaga Tanah Bangunan Rumah LP Tanah Bangunan Rumah Tahanan/Rutan Tanah Bangunan Flat/Rumah Susun Tanah Bangunan Fasilitas Tempat Tinggal Lainnya Tanah Untuk Bangunan Ged.Perdagangan/Perusahaan Tanah Bangunan Pasar Tanah Bangunan Pertokoan/Rumah Toko/Koperasi Tanah Bangunan Gudang Tanah Bangunan Stasiun Kereta Api Tanah Bangunan Bioskop Tanah Bangunan Hotel/Penginapan/Motel Tanah Bangunan Terminal Darat Tanah Bangunan Terminal Laut Tanah Bangunan Terminal Udara Tanah Bangunan Gedung Kesenian Tanah Bangunan Gedung Pameran Tanah Bangunan Gedung Pusat Perbelanjaan Tanah Bangunan Apotik Tanah Bangunan Garasi/Pool Tanah Bangunan Gedung Perdagangan Lainnya Tanah Untuk Bangunan Industri Tanah Bangunan Industri Makanan Tanah Bangunan Industri Minuman Tanah Bangunan Industri Alat RT Tanah Bangunan Industri Pakaian/Garment Tanah Bangunan Industri Baja/Besi/Logam Tanah Bangunan Industri Pengemasan Tanah Bangunan Industri Bengkel Tanah Bangunan Industri Penyulingan Minyak Tanah Bangunan Industri Kimia Dan Pupuk Tanah Bangunan Industri Obat-Obatan Tanah Bangunan Industri Semen Tanah Bangunan Industri Batu-Bata/Batako Tanah Bangunan Industri Genteng

6 -2 - GOL BID KEL URAIAN Tanah Bangunan Industri Percetakan Tanah Bangunan Industri Tekstil Tanah Bangunan Industri Alat Olah Raga Tanah Bangunan Industri Kendaraan/Otomotif Tanah Bangunan Industri Persenjataan Tanah Bangunan Industri Kapal Udara Tanah Bangunan Industri Kapal Laut Tanah Bangunan Industri Kereta Api Tanah Bangunan Industri Keramik/Marmer Tanah Untuk Bangunan Pabrik Es Tanah Bangunan Industri Lainnya Tanah Untuk Bangunan Tempat Kerja Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Tanah Bangunan Pendidikan Dan Latihan Tanah Bangunan Rumah Sakit

7 -3 - GOL BID KEL URAIAN Tanah Bangunan Balai Sidang/Pertemuan Tanah Bangunan Balai Nikah Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu Tanah Bangunan Poliklinik Tanah Bangunan Laboratorium Tanah Bangunan Fumigasi/Sterilisasi Tanah Bangunan Karantina Tanah Bangunan Bangsal Pengolahan/Pondok Kerja Tanah Bangunan Kandang Hewan Tanah Bangunan Bangunan Pembibitan Tanah Bangunan Rumah Pendingin Tanah Bangunan Rumah Pengeringan Tanah Bangunan Stasiun Penelitian Tanah Bangunan Gedung Pelelangan Ikan Tanah Bangunan Pos Jaga/Menara Jaga Tanah Bangunan Menara Pengawas/Tower/Lalu Lintas Darat,Laut,Udara Tanah Bangunan Gedung Perpustakaan Tanah Bangunan Gedung Pengujian Kelaikan Tanah Bangunan Gedung Oceanorium/Ebservatorium Tanah Bangunan Gedung Pemotongan Hewan Tanah Bangunan Gedung Pembakaran Bangkai Hewan Tanah Bangunan Tempat Kerja Lainnya Tanah Untuk Bangunan Gedung Sarana Olah Raga Tanah Untuk Bangunan Sarana Olah Raga Tertutup Tanah Untuk Bangunan Gedung Sarana Olah Raga Terbuka Tanah Untuk Bangunan Gedung Sarana Olah Raga Lainnya Tanah Untuk Bangunan Tempat Ibadah Tanah Untuk Bangunan Masjid Tanah Untuk Bangunan Gereja Tanah Untuk Bangunan Pura Tanah Untuk Bangunan Vihara Tanah Untuk Bangunan Klenteng/Kuil Tanah Untuk Bangunan Krematorium Tanah Untuk Bangunan Tempat Ibadah Lainnya Tanah Persil Lainnya Tanah Non Persil Tanah Sawah Irigasi Tanah Aliran Sungai Tanah Muara Tanah Basah Lainnya Tanah Basah Tanah Rawa Tanah Danau/Situ/Embung Tanah Tambak/Empang/Kolam Ikan/Akuarium Tanah Waduk

8 -4 - GOL BID KEL URAIAN Tanah Kering Tanah Tegalan Tanah Kosong Yang Sudah Diperuntukkan Tanah Hasil Reklamasi Tanah Kering Lainnya Tanah Perkebunan Tanah Kebun Entres Tanah Kebun Induk Tanah Kebun Percobaan Tanah Kebun Lainnya Tanah Hutan Tanah Hutan Produksi Tanah Hutan Cadangan Tanah Hutan Lindung Tanah Hutan Cagar Alam Tanah Hutan Wisata Tanah Hutan Taman Burung Tanah Hutan Suaka Marga Satwa Tanah Hutan Taman Nasional Tanah Hutan Diklat Tanah Hutan Lainnya Tanah Tandus Tanah Tandus Berbatu-Batu Tanah Tandus Bekas Tambang/Galian Tanah Tandus Berpasir/Pasir Tanah Tandus Pengambilan/Kuari Tanah Tandus Lainnya Tanah Padang Alang-Alang/Rumput Tanah Padang Alang-Alang Tanah Padang Rumput Tanah Padang Semak Belukar Tanah Padang Lainnya Tanah Non Persil Lainnya Lapangan Tanah Lapangan Olah Raga Tanah Lapangan Tenis Tanah Lapangan Basket Tanah Lapangan Badminton/Bulutangkis Tanah Lapangan Golf Tanah Lapangan Sepak Bola Tanah Lapangan Bola Volly Tanah Lapangan Sepak Takraw Tanah Lapangan Hockey Tanah Lapangan Pacuan Kuda

9 -5 - GOL BID KEL URAIAN Tanah Lapangan Balap Sepeda Tanah Lapangan Atletik Tanah Lapangan Softball Tanah Lapangan Tembak Tanah Lapangan Halang Rintang Tanah Lapangan Lainnya Tanah Lapangan Parkir Tanah Lapangan Parkir Konstruksi Beton Tanah Lapangan Parkir Konstruksi Aspal Tanah Lapangan Parkir Sirtu (Pasir Batu) Tanah Lapangan Parkir Konblok Tanah Lapangan Parkir Tanah Keras Tanah Lapangan Apel/Upacara Tanah Lapangan Parkir Lainnya Tanah Lapangan Penimbunan Barang Tanah Lapangan Penimbunan Barang Belum Diolah Tanah Lapangan Penimbunan Barang Jadi Tanah Lapangan Penimbunan Pembuangan Sampah Tanah Lapangan Penimbunan Bahan Bangunan Tanah Lapangan Penimbunan Barang Bukti Tanah Lapangan Penimbunan Barang Lainnya Tanah Lapangan Penimbunan Barang Konstruksi Beton Tanah Lapangan Penimbunan Barang Konstruksi Aspal Tanah Lapangan Penimbunan Barang Konstruksi Tanah Tanah Lapangan Penimbunan Lainnya Tanah Lapangan Pemancar Dan Studio Alam Tanah Lapangan Pemancar TV/Radio/Radar Tanah Lapangan Studio Alam Tanah Lapangan Pemancar Lainnya Tanah Lapangan Pengujian/Pengolahan Tanah Lapangan Pengujian Kendaraan Bermotor Tanah Lapangan Pengolahan Bahan Bangunan Tanah Lapangan Pengujian Lainnya Tanah Lapangan Terbang Tanah Lapangan Terbang Perintis Tanah Lapangan Terbang Komersial Tanah Lapangan Terbang Khusus/Militer Tanah Lapangan Terbang Olah Raga Tanah Lapangan Terbang Pendidikan Tanah Lapangan Terbang Latihan Penerjunan Tanah Lapangan Tembak Udara (Air Weapon Range/AWR) Tanah Lapangan Terbang Lainnya Tanah Untuk Jalan Tanah Untuk Jalan Nasional Tanah Untuk Jalan Propinsi

10 -6 - GOL BID KEL URAIAN Tanah Untuk Jalan Kabupaten Tanah Untuk Jalan Kotamadya Tanah Untuk Jalan Desa Tanah Untuk Jalan Tol Tanah Untuk Jalan Kereta Api/Lori Tanah Untuk Jalan Landasan Pacu Pesawat Terbang Tanah Untuk Jalan Khusus/Komplek Tanah Untuk Jalan Lainnya Tanah Untuk Bangunan Air Tanah Untuk Bangunan Air Irigasi Tanah Untuk Bangunan Pengairan Pasang Surut Tanah Untuk Bangunan Pengembangan Rawa Dan Polder Tanah Untuk Bangunan Pengaman Sungai Dan Penanggulangan Bencana Alam Tanah Untuk Bangunan Pengembangan Sumber Air Dan Air Tanah Tanah Untuk Bangunan Air Bersih/Air Baku Tanah Untuk Bangunan Air Kotor Tanah Untuk Bangunan Hatchery Tanah Untuk Bangunan Air Lainnya Tanah Untuk Bangunan Instalasi Tanah Untuk Bangunan Instalasi Air Bersih/Air Baku Tanah Untuk Bangunan Instalasi Air Kotor/Air Limbah Tanah Untuk Bangunan Instalasi Pengolahan Sampah Tanah Untuk Bangunan Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Tanah Untuk Bangunan Instalasi Listrik Tanah Untuk Bangunan Instalasi Gardu Listrik Tanah Untuk Bangunan Instalasi Pengolahan Limbah Tanah Untuk Bangunan Instalasi Pertahanan Tanah Untuk Bangunan Instalasi Lainnya Tanah Untuk Bangunan Jaringan Tanah Untuk Bangunan Jaringan Air Bersih/Air Baku Tanah Untuk Bangunan Jaringan Komunikasi Tanah Untuk Bangunan Jaringan Listrik Tanah Untuk Bangunan Jaringan Gas/BBM Tanah Untuk Bangunan Jaringan Lainnya Tanah Untuk Bangunan Bersejarah Tanah Untuk Monumen Tanah Untuk Tugu Peringatan Tanah Untuk Tugu Batas Wilayah Tanah Untuk Candi Tanah Untuk Bangunan Museum Tanah Untuk Bangunan Rumah Adat Tanah Untuk Bangunan Bersejarah Lainnya Tanah Untuk Makam Tanah Untuk Makam Pahlawan Tanah Untuk Makam Muslim Tanah Untuk Makam Kristen

11 -7 - GOL BID KEL URAIAN Tanah Untuk Makam Hindu/Budha/China Tanah Untuk Makam Umum Tanah Untuk Makam Bersejarah Tanah Untuk Makam Lainnya Tanah Untuk Taman Tanah Lapangan Taman Peralatan Perambuan Pantai Tanah Lapangan Taman Peralatan Meteo dan Geofisika Tanah Untuk Taman Lainnya Lapangan Lainnya Tanah Lainnya JALAN DAN JEMBATAN Jalan Jalan Nasional Jalan Nasional Arteri Jalan Nasional Kolektor Jalan Nasional Bernilai Strategis Nasional Jalan Nasional Lainnya Jalan Propinsi Jalan Propinsi Arteri Jalan Propinsi Kolektor Jalan Propinsi Lokal Jalan Propinsi Bernilai Strategis Propinsi Jalan Propinsi Lainnya Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Arteri Jalan Kabupaten Kolektor Jalan Kabupaten Lokal Jalan Kabupaten Bernilai Strategis Kabupaten Jalan Kabupaten Lainnya Jalan Kotamadya Jalan Kotamadya Arteri Jalan Kotamadya Kolektor Jalan Kotamadya Lokal Jalan Kotamadya Lainnya Jalan Desa Jalan Desa Jalan Desa Lainnya Jalan Tol Jalan Tol Jalan Tol Lainnya

12 -8 - GOL BID KEL URAIAN Jalan Kereta Api Jalan Kereta Api Bantalan Besi Jalan Kereta Api Bantalan Beton Jalan Kereta Api Bantalan Kayu Jalan Kereta Api Lainnya Landasan Pacu Pesawat Terbang Landasan Pacu (Runway) Pesawat Terbang Permukaan Beton Landasan Pacu (Runway) Pesawat Terbang Permukaan Aspal Landasan Pacu (Runway) Pesawat Terbang Permukaan Batu Karang Landasan Pacu (Runway) Pesawat Terbang Permukaan Rumput Helipad Landasan Pacu Pesawat Terbang Lainnya Jalan Khusus Jalan Khusus Inspeksi Jalan Khusus Kompleks Jalan Khusus Proyek Jalan Khusus Quarry Jalan Khusus Lori Jalan Khusus Badan Hukum Jalan Khusus Perorangan Jalan Khusus Lainnya Lainnya Jalan Lainnya Jembatan Jembatan Pada Jalan Nasional Jembatan Pada Jalan Nasional Arteri Jembatan Pada Jalan Nasional Kolektor Jembatan Pada Jalan Nasional Bernilai Strategis Nasional Jembatan Lainnya Jembatan Pada Jalan Propinsi Jembatan Pada Jalan Propinsi Arteri Jembatan Pada Jalan Propinsi Kolektor Jembatan Pada Jalan Propinsi Lokal Jembatan Pada Jalan Propinsi Bernilai Strategis Propinsi Jembatan Pada Jalan Propinsi Lainnya Jembatan Pada Jalan Kabupaten Jembatan Pada Jalan Kabupaten Arteri Jembatan Pada Jalan Kabupaten Kolektor Jembatan Pada Jalan Kabupaten Lokal Jembatan Pada Jalan Kabupaten Strategis Kabupaten Jembatan Pada Jalan Kabupaten Lainnya Jembatan Pada Jalan Kotamadya Jembatan Pada Jalan Kotamadya Arteri

13 -9 - GOL BID KEL URAIAN Jembatan Pada Jalan Kotamadya Kolektor Jembatan Pada Jalan Kotamadya Lokal Jembatan Pada Jalan Kotamadya Lainnya Jembatan Pada Jalan Desa Jembatan Pada Jalan Desa Jembatan Pada Jalan Desa Lainnya Jembatan Pada Jalan Tol Jembatan Pada Jalan Tol Jembatan Pada Jalan Tol Lainnya Jembatan Pada Jalan Kereta Api Jembatan Pada Jalan Kereta Api Bantalan Besi Jembatan Pada Jalan Kereta Api Bantalan Beton Jembatan Pada Jalan Kereta Api Bantalan Kayu Jembatan Pada Jalan Kereta Api Lainnya Jembatan Pada Landasan Pacu Pesawat Terbang Jembatan Pada Landasan Pacu Pesawat Terbang Permukaan Beton Jembatan Pada Landasan Pacu Pesawat Terbang Permukaan Aspal Jembatan Pada Landasan Pacu Pesawat Terbang Permukaan Rumput Jembatan Pada Landasan Pacu Pesawat Terbang Lainnya Jembatan Pada Jalan Khusus Jembatan Pada Jalan Khusus Inspeksi Jembatan Pada Jalan Khusus Kompleks Jembatan Pada Jalan Khusus Proyek Jembatan Pada Jalan Khusus Quarry Jembatan Pada Jalan Khusus Lori Jembatan Pada Jalan Khusus Badan Hukum Jembatan Pada Jalan Khusus Perorangan Jembatan Pada Jalan Khusus Lainnya Jembatan Penyeberangan Jembatan Penyeberangan Orang Jembatan Penyeberangan Kendaraan Jembatan Fly Over Jembatan Inter Change Jembatan Gantung Jembatan Penyeberangan Lainnya Jembatan Labuh/Sandar Pada Terminal Dermaga Kade Embarkasi/Debarkasi Jembatan Pantai Jembatan Labuh/Sandar Pada Terminal Lainnya Jembatan Pengukur Jembatan Timbang

14 -10 - GOL BID KEL URAIAN Jembatan KIR/Pengujian Jembatan Pengukur Lainnya Jembatan Lainnya Jalan dan Jembatan Lainnya BANGUNAN AIR Bangunan Air Irigasi Bangunan Waduk Irigasi Waduk Dengan Bendungan, Tanggul, Menara Pengambilan Pelimpah Ban Waduk Dengan Bendungan, Tanggul Dan Menara Pengambilan Waduk Dengan Menara Pengambilan Waduk Dengan Tanggul, Dan Pintu Air/Menara Pengambilan Waduk Dengan Tanggul Dan Pintu Pengukur Waduk Lapangan Bangunan Waduk Irigasi Lainnya Bangunan Pengambilan Irigasi Bendung Bendung Dengan Pintu Bilas Bendung Dengan Pompa Bangunan Pengambilan Bebas Bangunan Pengambilan Bebas Dengan Pompa Sumur Dengan Pompa Bangunan Pengambilan Irigasi Lainnya Bangunan Pembawa Irigasi Saluran Muka Saluran Induk Saluran Sekunder Saluran Tersier Saluran Kwarter Saluran Pasang Tertutup/Terowongan Saluran Suplesi Bangunan Pembawa Irigasi Lainnya Bangunan Pembuang Irigasi Saluran Induk Pembuang Saluran Sekunder Pembuang Saluran Tersier Pembuang Bangunan Pembuang Irigasi Lainnya Bangunan Pengaman Irigasi Tanggul Banjir Bangunan Pintu Air/Klep Bangunan Pengaman Irigasi Lainnya Bangunan Pelengkap Irigasi Bangunan Bagi

15 -11 - GOL BID KEL URAIAN Bangunan Bagi Dan Sadap Bangunan Sadap Bangunan Got Miring Bangunan Terjun Bangunan Talang Bangunan Syphon Bangunan Gorong-Gorong Bangunan Pelimpah Sampah Bangunan Pengeluaran/Pintu Bangunan Box Tersier Bangunan Pengukur Bangunan Mandi Hewan Bangunan Pertemuan Saluran Bangunan Pelengkap Dalam Petak Tersier Bangunan Jembatan Bangunan Pelengkap Irigasi Lainnya Bangunan Sawah Irigasi Bangunan Sawah Irigasi Tehnis Bangunan Sawah Irigasi Semi Tehnis Bangunan Sawah Irigasi Non Tehnis Bangunan Sawah Irigasi Lainnya Bagunan Air Irigasi Lainnya Bangunan Pengairan Pasang Surut Bangunan Waduk Pasang Surut Waduk Pasang Surut Bangunan Waduk Pasang Surut Lainnya Bangunan Pengambilan Pasang Surut Bangunan Bendung Dengan Pompa Bangunan Pengambilan Bebas Dengan Pompa Bangunan Pengambilan Pasang Surut Lainnya Bangunan Pembawa Pasang Surut Saluran Muka Saluran Induk Saluran Sekunder Saluran Tersier Saluran Penyimpan Air Saluran Lalu Lintas Air Bangunan Pembawa Pasang Surut Lainnya Saluran Pembuang Pasang Surut Saluran Induk Pembuang Saluran Sekunder Pembuang Saluran Tersier Pembuang Saluran Pengumpul Air Saluran Pembuang Pasang Surut Lainnya

16 -12 - GOL BID KEL URAIAN Bangunan Pengaman Pasang Surut Bangunan Pintu Air/Klep Bangunan Pemasukan/Pembuang Kolam Pasang Bangunan Pengaman Pasang Surut Lainnya Bangunan Pelengkap Pasang Surut Bangunan Jembatan Bangunan Jembatan Penghalang

17 -13 - GOL BID KEL URAIAN Bangunan Penutup Penangkis Kotoran Bangunan Pengukur Muka Air Bangunan Pengukur Curah Hujan Bangunan Pelengkap Pasang Surut Lainnya Bangunan Sawah Pasang Surut Bangunan Sawah Pasang Surut Teknis Bangunan Sawah Pasang Surut Semi Teknis Bangunan Sawah Pasang Surut Non Teknis Bangunan Sawah Pasang Surut Lainnya Bangunan Pengaman Pasang Surut Lainnya Bangunan Pengembangan Rawa Dan Polder Bangunan Waduk Pengembangan Rawa Bangunan Waduk Bangunan Waduk Pengembangan Rawa Lainnya Bangunan Pengambilan Pengembangan Rawa Waduk Pengambilan Rawa Bangunan Pengambilan Pengembangan Rawa Lainnya Bangunan Pembawa Pengembangan Rawa Saluran Muka Saluran Induk Saluran Sekunder Saluran Tersier Bangunan Pembawa Pengembangan Rawa Lainnya Bangunan Pembuang Pengembangan Rawa Saluran Induk Pembuang Saluran Sekunder Pembuang Saluran Tersier Pembuang Bangunan Pembuang Pengembangan Rawa Lainnya Bangunan Pengaman Pengembangan Rawa Tanggul Keliling Bangunan Pintu Air/Klep Bangunan Pengaman Pengembangan Rawa Lainnya Bangunan Pelengkap Pengembangan Rawa Bangunan Bagi Dan Sadap Bangunan Sadap Bangunan Terjun Bangunan Syphon Bangunan Gorong-Gorong Bangunan Jembatan Bangunan Jembatan Penghalang Bangunan Pengukur Muka Air Bangunan Pengukur Curah Hujan

18 -14 - GOL BID KEL URAIAN Bangunan Penutup Sungai Bangunan Stasiun Pompa Pemasukan/Pembuang Bangunan Pelengkap Pengembangan Rawa Lainnya Bangunan Sawah Pengembangan Rawa Bangunan Sawah Rawa Teknis Bangunan Sawah Rawa Semi Teknis Bangunan Sawah Rawa Non Teknis Bangunan Sawah Pengembangan Rawa Lainnya Bangunan Pengembangan Rawa dan Polder Lainnya Bangunan Pengaman Sungai/Pantai & Penanggulangan Bencana Alam Bangunan Pengaman Sungai/Pantai & Penanggulangan Bencana Alam Banguna Wasuk Pengaman Sungai/Pantai Waduk Dengan Tanggul, Dan Pintu Pembuang Waduk Dengan Tanggul, Dan Pintu Pembuang

19 -15 - GOL BID KEL URAIAN Bangunan Pengaman Sungai/Pantai & Penanggulangan Bencana Alam Lainnya Bangunan Pengambilan Pengaman Sungai/Pantai Bangunan Pengambilan Pengamanan Sungai Bangunan Pengambilan Pengamanan Pantai Bangunan Pengambilan Pengaman Sungai/Pantai Lainnya Bangunan Pembawa Pengaman Sungai/Pantai Bangunan Pembawa Pengaman Sungai Bangunan Pembawa Pengaman Pantai Bangunan Pembawa Pengaman Sungai/Pantai Lainnya Bangunan Pembuang Pengaman Sungai Saluran Banjir Saluran Drainage Bangunan Pembuang Pengaman Sungai Lainnya Bangunan Pengaman Pengamanan Sungai/Pantai Tanggul Banjir Pintu Pengatur Banjir Coupure/Sodetan Kantong Pasir/Lahar/Lumpur Chekdam/Penahan Sedimen Krib Pengaman Sungai/Pantai Bangunan Penguat Tebing/Pantai Bangunan Pelimpah Banjir Dam Konsolidasi Peralatan Saringan Sampah ( Pond Screen ) Klep Pengatur Banjir Bangunan Pemecah Gelombang Bangunan Pengaman Pengamanan Sungai/Pantai Lainnya Bangunan Pelengkap Pengaman Sungai Bangunan Syphon Bangunan Gorong-Gorong Bangunan Jembatan Bangunan Pengukur Muka Air Bangunan Pengukur Curah Hujan Stasiun Pos Penjaga/Pengamat Bangunan Dermaga Bangunan Stasium Pompa Pembuang Warning System Bangunan Pelengkap Pengaman Sungai Lainnya Bangunan Pengaman Sungai/Pantai dan Penanggulangan Bencana Alam Lainnya Bangunan Pengembangan Sumber Air Dan Air Tanah Bangunan Waduk Pengembangan Sumber Air Embung/Waduk Lapangan Bangunan Waduk Pengembangan Sumber Air Lainnya

20 -16 - GOL BID KEL URAIAN Bangunan Pengambilan Pengembangan Sumber Air Sumur Dengan Pompa Sumur Artetis Bangunan Pengambilan Pengembangan Sumber Air Lainnya Bangunan Pembawa Pengembangan Sumber Air Saluran Tersier Saluran Kuartier Bangunan Pembawa Pengembangan Sumber Air Lainnya Bangunan Pembuang Pengembangan Sumber Air Saluran Pembuang Bangunan Pembuang Pengembangan Sumber Air Lainnya Bangunan Pengaman Pengembangan Sumber Air

21 -17 - GOL BID KEL URAIAN Bak Penampung/Kolam/ Menara Penampungan Bangunan Klimatologi Bangunan Hidrometri Sumur Pengamatan Bangunan Pengaman Pengembangan Sumber Air Lainnya Bangunan Pelengkap Pengembangan Sumber Air Bangunan Terjun Bangunan Talang Bangunan Syphon Bangunan Gorong-Gorong Bangunan Box Tersier Bangunan Jembatan Bangunan Pelengkap Pengembangan Sumber Air Lainnya Bangunan Sawah Irigasi Air Tanah Bangunan Sawah Irigasi Air Tanah Teknis Bangunan Sawah Irigasi Air Tanah Semi Teknis Bangunan Sawah Irigasi Air Tanah Non Teknis Bangunan Sawah Irigasi Air Tanah Lainnya Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Air Tanah Lainnya Bangunan Air Bersih/Air Baku Bangunan Waduk Air Bersih/Air Baku Waduk Penyimpanan Air Baku Waduk Penyimpanan Air Hujan Bak Penyimpanan/Tower Air Baku Bangunan Waduk Air Bersih/Air Baku Lainnya Bangunan Pengambilan Air Bersih/Air Baku Bangunan Pengambilan Dari Waduk Bangunan Pengambilan Dari Sungai Bangunan Pengambilan Dari Danau Bangunan Pengambilan Dari Rawa Bangunan Pengambilan Dari Air Laut Bangunan Pengambilan Dari Sumber Air Bangunan Pengambilan Dari Sumur Artetis Bangunan Pengambilan Air Bersih/Air Baku Lainnya Bangunan Pembawa Air Bersih/Air Baku Saluran Pembawa Air Baku Terbuka Saluran Pembawa Air Baku Tertutup Bangunan Pembawa Air Bersih/Air Baku Lainnya Bangunan Pembuang Air Bersih/Air Baku Saluran Pembuang Air Cucian Air Baku Saluran Pembuang Air Cucian Instalasi Bangunan Pembuang Air Bersih/Air Baku Lainnya

22 -18 - GOL BID KEL URAIAN Bangunan Pelengkap Air Bersih/Air Baku Bangunan Talang Bangunan Syphon Bangunan Gorong-Gorong Bangunan Jembatan Bangunan Penampung Air Baku Bangunan Hidran Umum Bangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) Bangunan Menara/Bak Penampung/Reservoir Air Minum Bangunan Buster Pump Bangunan Pelengkap Air Bersih/Air Baku Lainnya Bangunan Air Bersih/Air Baku Lainnya Bangunan Air Kotor Bangunan Pembawa Air Kotor Saluran Pengumpul Air Hujan Saluran Pengumpul Air Buangan Domestik Saluran Pengumpul Air Buangan Industri Saluran Pengumpul Air Buangan Pertanian Bangunan Pembawa Air Kotor Lainnya Bangunan Waduk Air Kotor Waduk Air Hujan Waduk Air Buangan Domestik Waduk Air Buangan Industri Waduk Air Buangan Pertanian Bangunan Waduk Air Kotor Lainnya Bangunan Pembuang Air Kotor Saluran Pembuang Air Buangan Air Hujan Saluran Pembuang Air Buangan Domestik Saluran Pembuang Air Buangan Air Industri Saluran Pembuang Air Buangan Air Pertanian Bangunan Pembuang Air Kotor Lainnya Bangunan Pengaman Air Kotor Bangunan Pompa Air Hujan Bangunan Pompa Air Buangan Domestik Bangunan Pompa Air Buangan Industri Bangunan Pompa Air Buangan Pertanian Bangunan Pengaman Air Kotor Lainnya Bangunan Pelengkap Air Kotor Bangunan Talang Bangunan Syphon Bangunan Gorong-Gorong Bangunan Jembatan Bangunan Bak Kontrol/Man Hole Saluran Air Kotor Sambungan Dari Rumah

23 -19 - GOL BID KEL URAIAN Bangunan Pelengkap Air Kotor Lainnya Bangunan Air Kotor Lainnya INSTALASI Instalasi Air Bersih / Air Baku Instalasi Air Permukaan Instalasi Air Permukaan Kapasitas Kecil Instalasi Air Permukaan Kapasitas Sedang Instalasi Air Permukaan Kapasitas Besar Instalasi Air Permukaan Lainnya Instalasi Air Sumber / Mata Air Instalasi Air Sumber / Mata Air Kapasitas Kecil Instalasi Air Sumber / Mata Air Kapasitas Sedang Instalasi Air Sumber / Mata Air Kapasitas Besar Instalasi Air Sumber / Mata Air Lainnya Instalasi Air Tanah Dalam Instalasi Air Tanah Dalam Kapasitas Kecil Instalasi Air Tanah Dalam Kapasitas Sedang Instalasi Air Tanah Dalam Kapasitas Besar Instalasi Air Tanah Dalam Lainnya Instalasi Air Tanah Dangkal Instalasi Air Tanah Dangkal Kapasitas Kecil Instalasi Air Tanah Dangkal Kapasitas Sedang Instalasi Air Tanah Dangkal Kapasitas Besar Instalasi Air Tanah Dangkal Lainnya

24 -20 - GOL BID KEL URAIAN Instalasi Air Bersih / Air Baku Lainnya Sistem Pengolahan Air Sederhana (SIPAS) Jaringan Rumah Tangga (JARUT) Penampungan Air Hujan (PAH) Sumur Gali (SGL) Instalasi Air Bersih / Air Baku Lainnya Lainnya Instalasi Air Kotor Instalasi Air Buangan Domestik Instalasi Air Buangan Domestik Kapasitas Kecil Instalasi Air Buangan Domestik Kapasitas Sedang Instalasi Air Buangan Domestik Kapasitas Besar Instalasi Air Buangan Domestik Lainnya Instalasi Air Buangan Industri Instalasi Air Buangan Industri Kapasitas Kecil Instalasi Air Buangan Industri Kapasitas Sedang Instalasi Air Buangan Industri Kapasitas Besar Instalasi Air Buangan Industri Lainnya Instalasi Air Buangan Pertanian Instalasi Air Buangan Pertanian Kapasitas Kecil Instalasi Air Buangan Pertanian Kapasitas Sedang Instalasi Air Buangan Pertanian Kapasitas Besar Instalasi Air Buangan Pertanian Lainnya Instalasi Air Kotor Lainnya Instalasi Pengolahan Sampah Instalasi Pengolahan Sampah Organik Instalasi Pengolahan Sampah Organik Sistem Pembakaran Instalasi Pengolahan Sampah Organik Sistem Kompos Instalasi Pengolahan Sampah Organik Sistem Penimbunan Instalasi Pengolahan Sampah Organik Lainnya Instalasi Pengolahan Sampah Non Organik Instalasi Pengolahan Sampah Non Organik Daur Ulang Logam Instalasi Pengolahan Sampah Non Organik Daur Ulang Non Logam Instalasi Pengolahan Sampah Non Organik Lainnya Instalasi Pengolahan Sampah Lainnya Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Percontohan Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Percontohan Pengawetan Kayu Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Percontohan Pengeringan Kayu Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Percontohan Pengerjaan Kayu Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Percontohan Perkapuran

25 -21 - GOL BID KEL URAIAN Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Percontohan Pembuatan Batu Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Percontohan Pembuatan Agregat Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Percontohan Lainnya Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Perintis Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Perintis Pengawetan Kayu Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Perintis Pengeringan Kayu Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Perintis Pengerjaan Kayu Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Perintis Perkapuran Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Perintis Pembuatan Batu Ceta Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Perintis Pembuatan Agregat Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Perintis Lainnya Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Terapan Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Terapan Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Terapan Lainnya

26 -22 - GOL BID KEL URAIAN Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Lainnya Instalasi Pembangkit Listrik Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Instalasi PLTA Kapasitas Kecil Instalasi PLTA Kapasitas Sedang Instalasi PLTA Kapasitas Besar Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lainnya Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Instalasi PLTD Kapasitas Kecil Instalasi PLTD Kapasitas Sedang Instalasi PLTD Kapasitas Besar Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Lainnya Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) Instalasi PLTM Kapasitas Kecil Instalasi PLTM Kapasitas Sedang Instalasi PLTM Kapasitas Besar Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) Lainnya Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTAN) Instalasi PLTAN Kapasitas Kecil Instalasi PLTAN Kapasitas Sedang Instalasi PLTAN Kapasitas Besar Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTAN) Lainnya Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Instalasi PLTU Kapasitas Kecil Instalasi PLTU Kapasitas Sedang Instalasi PLTU Kapasitas Besar Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lainnya Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Instalasi PLTN Kapasitas Kecil Instalasi PLTN Kapasitas Sedang Instalasi PLTN Kapasitas Besar Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Lainnya Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Instalasi PLTG Kapasitas Kecil Instalasi PLTG Kapasitas Sedang Instalasi PLTG Kapasitas Besar Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Lainnya Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Instalasi PLTP Kapasitas Kecil Instalasi PLTP Kapasitas Sedang Instalasi PLTP Kapasitas Besar Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lainnya

27 -23 - GOL BID KEL URAIAN Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Instalasi PLTS Kapasitas Kecil Instalasi PLTS Kapasitas Sedang Instalasi PLTS Kapasitas Besar Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Laiinnya Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTB) Instalasi PLTB Kapasitas Kecil Instalasi PLTB Kapasitas Sedang Instalasi PLTB Kapasitas Besar Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTB) Lainnya Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Samudera / Gelombang Samuder Instalasi PLTSM Kapasitas Kecil

28 -24 - GOL BID KEL URAIAN Instalasi PLTSM Kapasitas Sedang Instalasi PLTSM Kapasitas Besar Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Samudera / Gelombang Samuder Lainnya Instalasi Pembangkit Listrik Lainnya Instalasi Gardu Listrik Instalasi Gardu Listrik Induk Instalasi Gardu Listrik Induk Kapasitas Kecil Instalasi Gardu Listrik Induk Kapasitas Sedang Instalasi Gardu Listrik Induk Kapasitas Besar Instalasi Gardu Listrik Induk Lainnya Instalasi Gardu Listrik Distribusi Instalasi Gardu Listrik Distribusi Kapasitas Kecil Instalasi Gardu Listrik Distribusi Kapasitas Sedang Instalasi Gardu Listrik Distribusi Kapasitas Besar Instalasi Gardu Listrik Distribusi Lainnya Instalasi Pusat Pengatur Listrik Instalasi Pusat Pengatur Listrik Kapasitas Kecil Instalasi Pusat Pengatur Listrik Kapasitas Sedang Instalasi Pusat Pengatur Listrik Kapasitas Besar Instalasi Pusat Pengatur Listrik Lainnya Instalasi Gardu Listrik Lainnya Instalasi Pertahanan Instalasi Pertahanan Di Darat Instalasi Radar Instalasi Perkubuan Instalasi Peluru Kendali (Rudal) Instalasi Komunikasi Elektronik (KOMLEK) Instalasi Pertahanan Di Darat Lainnya Instalasi Pertahanan Lainnya Instalasi Gas Instalasi Gardu Gas Instalasi Gardu Gas LPG Instalasi Gardu Gas LNG Instalasi Gardu Gas Lainnya Instalasi Jaringan Pipa Gas Instalasi Jaringan Pipa Gas Primer Instalasi Jaringan Pipa Gas Sekunder Instalasi Jaringan Pipa Gas Lainnya

29 -25 - GOL BID KEL URAIAN Instalasi Pengolahan Gas Instalasi Pengolahan Gas Aga Instalasi Pengolahan Gas Propax Instalasi Pengolahan Gas Lainnya Instalasi Gas Lainnya Instalasi Pengaman Instalasi Pengaman Penangkal Petir Instalasi Penangkal Petir Manual Instalasi Penangkal Petir Komputerisasi Instalasi Pengaman Penangkal Petir Lainnya Instalasi Reaktor Nuklir Instalasi Elemen Bahan

30 -26 - GOL BID KEL URAIAN Instalasi Produksi Elemen Bahan Reaktor Nuklir Instalasi Elemen Bakar Eksperimental Instalasi Radio Metalurgi Instalasi Pemurnian Uranium Instalasi Electron Beam Machine Instalasi Reaktor Nuklir Lainnya Instalasi Pengolahan Limbah Radio Aktif Instalasi Pengolahan Limbah Radio Aktif Cair Instalasi Pengolahan Limbah Radio Aktif Padat Instalasi Pengolahan Limbah Radio Aktif Gas Instalasi Pengolahan Limbah Radio Aktif Lainnya Instalasi Pengaman Lainnya Instalasi Lain Instalasi Lain Instalasi Generating Set Instalasi AC Instalasi Building Automation System (BAS) Instalasi Komputer Instalasi Lain-lain Instalasi Lain-lainnya Instalasi Lainnya JARINGAN Jaringan Air Minum Jaringan Pembawa Jaringan Pembawa Kapasitas Kecil Jaringan Pembawa Kapasitas Sedang Jaringan Pembawa Kapasitas Besar Jaringan Pembawa Lainnya Jaringan Induk Distribusi Jaringan Induk Distribusi Kapasitas Kecil Jaringan Induk Distribusi Kapasitas Sedang Jaringan Induk Distribusi Kapasitas Besar Jaringan Induk Distribusi Lainnya Jaringan Cabang Distribusi Jaringan Cabang Distribusi Kapasitas Kecil Jaringan Cabang Distribusi Kapasitas Sedang Jaringan Cabang Distribusi Kapasitas Besar Jaringan Cabang Distribusi Lainnya Jaringan Sambungan Ke Rumah

31 -27 - GOL BID KEL URAIAN Jaringan Sambungan Ke Rumah Kapasitas Kecil Jaringan Sambungan Ke Rumah Kapasitas Sedang Jaringan Sambungan Ke Rumah Kapasitas Besar Jaringan Sambungan Ke Rumah Lainnya Jaringan Air Minum Lainnya Jaringan Listrik Jaringan Transmisi Jaringan Transmisi Tegangan Diatas 300 KVA Jaringan Transmisi Tegangan 100 S/D 300 KVA Jaringan Transmisi Tegangan Dibawah 100 KVA Jaringan Transmisi Lainnya Jaringan Distribusi Jaringan Distribusi Tegangan Diatas 20 KVA Jaringan Distribusi Tegangan 1 S/D 20 KVA Jaringan Distribusi Tegangan Dibawah 1 KVA Jaringan Distribusi Lainnya Jaringan Listrik Lainnya Jaringan Telepon Jaringan Telepon Diatas Tanah Jaringan Telepon Diatas Tanah Kapasitas Kecil Jaringan Telepon Diatas Tanah Kapasitas Sedang Jaringan Telepon Diatas Tanah Kapasitas Besar Jaringan Telepon Diatas Tanah Lainnya Jaringan Telepon Dibawah Tanah Jaringan Telepon Dibawah Tanah Kapasitas Kecil Jaringan Telepon Dibawah Tanah Kapasitas Sedang Jaringan Telepon Dibawah Tanah Kapasitas Besar Jaringan Telepon Dibawah Tanah Lainnya Jaringan Telepon Didalam Air Jaringan Telepon Didalam Air Kapasitas Kecil Jaringan Telepon Didalam Air Kapasitas Sedang Jaringan Telepon Didalam Air Kapasitas Besar Jaringan Telepon Didalam Air Lainnya Jaringan Dengan Media Udara Jaringan Satelit Jaringan Radio Jaringan Dengan Media Udara Lainnya Jaringan Telepon Lainnya Jaringan Gas

-1 - Tanah Persil. Tanah Bangunan Perumahan/G.Tempat Tinggal Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan III

-1 - Tanah Persil. Tanah Bangunan Perumahan/G.Tempat Tinggal Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan III -1-1 00 00 00 000 BARANG TIDAK BERGERAK 1 01 00 00 000 TANAH 1 01 01 00 000 1 01 01 01 000 1 01 01 01 001 1 01 01 01 002 1 01 01 01 003 1 01 01 01 004 1 01 01 01 005 1 01 01 01 006 1 01 01 01 007 1 01

Lebih terperinci

TABEL KODE BARANG ASET DAERAH

TABEL KODE BARANG ASET DAERAH LAMPIRAN 41 GOLONGAN TANAH TABEL KODE BARANG ASET DAERAH Golongan Bidang ok 01 * * * * GOLONGAN TANAH 01 01 * * * TANAH 01 01 01 * * PERKAMPNGAN 01 01 01 01 * Kampung 01 01 01 01 01 Kampung 01 01 01 01

Lebih terperinci

b. bahwa sesuai dengan Pasal 14 ayat 2 Peraturan Menteri Keuangan

b. bahwa sesuai dengan Pasal 14 ayat 2 Peraturan Menteri Keuangan 1 MENTERI KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 59/KMK.6/2013 TENTANG TABEL MASA MANFAAT DALAM RANGKA PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT MENTERI

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG PENGGUNATAHUNAN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER KELOMPOK BARANG TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN BARANG PENGGUNATAHUNAN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER KELOMPOK BARANG TAHUN ANGGARAN 2015 NAMA UAPB : 89 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN JANUARI 5 TAHUN ANGGARAN 5 4 8 5 9 6 7 : -4-6 : DESEMBER 5 TANAH 7,988,9,4,8,858 8,9,565,45,7,4 7,545,89, 75,984,44,59,46,558 TANAH PERSIL M.. 67,97,,,587,8

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENYUSUTAN B. DEFINISI

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENYUSUTAN B. DEFINISI LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR : 25 TAHUN 2016 TANGGAL : 4 Maret 2016 TENTANG : PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KEBIJAKAN

Lebih terperinci

-5- BAB VI MASA MANFAAT Pasal 12 (1) Penentuan Masa Manfaat Aset Tetap dilakukan dengan memperhatikan faktorfaktor

-5- BAB VI MASA MANFAAT Pasal 12 (1) Penentuan Masa Manfaat Aset Tetap dilakukan dengan memperhatikan faktorfaktor BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENYUSUTAN BARANG MILIK DAERAH BERUPA ASET TETAP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG

Lebih terperinci

RINCIAN BARANG KE NERACA

RINCIAN BARANG KE NERACA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RINCIAN BARANG KE NERACA TAHUN ANGGARAN 2015 PER BIDANG PEMERINTAHAN : 5 Bidang Kimpraswil/PU UNIT ORGANISASI : 5. 2 Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang SUB UNIT

Lebih terperinci

TATACARA PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA

TATACARA PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA LAMPIRAN VI PERATURAN NOMOR 120/PMK.06/2007 TANGGAL 27 SEPTEMBER 2007 TENTANG PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA TATACARA PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA A. Pengertian Penggolongan dan Kodefikasi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 43 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 43 Tahun : 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 43 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN BARANG MILIK DAERAH

Lebih terperinci

PROVINSI SUMATERA BARAT

PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR : TAHUN 2015 TENTANG PENYUSUTAN BARANG MILIK DAERAH BERUPA ASET TETAP PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS PUHUBKOMINFO Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2016 PEKERJAAN UMUM Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 A. Panjang

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENYUSUTAN BARANG MILIK DAERAH BERUPA ASET TETAP DI KABUPATEN BLORA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENYUSUTAN BARANG MILIK DAERAH BERUPA ASET TETAP DI KABUPATEN BLORA BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENYUSUTAN BARANG MILIK DAERAH BERUPA ASET TETAP DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 11

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 11 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 11 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN BARANG MILIK DAERAH BERUPA ASET TETAP UNTUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PELAKSANAAN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.06/2010 TENTANG PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA PEDOMAN PELAKSANAAN PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA BAB I PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Mulyadi (2016: 4), Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 14 AKUNTANSI ASET TETAP

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 14 AKUNTANSI ASET TETAP LAMPIRAN BXIV. : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 20 TAHUN 2014 TANGGAL : 30 MEI 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 14 AKUNTANSI ASET TETAP A. UMUM 1. Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS PUHUBKOMINFO Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2015 Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data PEKERJAAN UMUM A. Panjang Jalan

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 22.1 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 22.1 TAHUN 2010 TENTANG GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 22.1 TAHUN 2010 TENTANG VERIFIKASI, KLASIFIKASI DAN PENILAIAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 26 TAHUN 2015

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 26 TAHUN 2015 BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENYUSUTAN ASET TETAP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB IX KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP

BAB IX KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP BAB IX KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP A. UMUM 1. Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA Lampiran II Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : 20 Tahun 2012 Tanggal : 31 Desember 2012 PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011 URAIAN 2012 2011 ASET ASET LANCAR 542.612.350.899,40

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 27 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 27 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 27 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 40 TAHUN : 2011 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN VERIFIKASI DAN PENILAIAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU NERACA Per 31 Desember 2008 dan 2007

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU NERACA Per 31 Desember 2008 dan 2007 LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU NERACA Per 31 Desember 2008 dan 2007 U R A I A N 31 Desember 2008 31 Desember 2007 ASET ASET LANCAR 94.045.349.685,03 117.364.626.222,84

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013 JUMLAH (Rp.) BERTAMBAH / (BERKURANG) KD. REK. URAIAN ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI (Rp.) % 1 2 3 4.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NERACA AUDITED Per 31 Desember 2008 dan 2007

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NERACA AUDITED Per 31 Desember 2008 dan 2007 1. NERACA KOMPARATIF LAPORAN KEUANGAN POKOK PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NERACA AUDITED Per 31 Desember 2008 dan 2007 URAIAN 2008 2007 A S E T ASET LANCAR 10.358.455.445,83 9.673.091.225,83

Lebih terperinci

SIMBOL MUATAN PETA INFRASTRUKTUR

SIMBOL MUATAN PETA INFRASTRUKTUR LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 25/PRT/M/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SIMBOL

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG GARIS SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG GARIS SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG GARIS SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

III. KEBIJAKAN AKUNTANSI BMN

III. KEBIJAKAN AKUNTANSI BMN III. KEBIJAKAN AKUNTANSI BMN Pada dasarnya kebijakan akuntansi Barang Milik Negara (BMN) dan Pelaksanaan pelaporannya dilaksanakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah dan Sistem Akuntansi Instansi,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KODE KETERANGAN 000 KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA 011 PERTANIAN TANAMAN PANGAN, TANAMAN PERKEBUNAN, DAN HORTIKULTURA 012 PETERNAKAN 013 KOMBINASI PERTANIAN

Lebih terperinci

B A B III KEBIJAKAN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA

B A B III KEBIJAKAN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA B A B III KEBIJAKAN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA Pada dasarnya kebijakan akuntansi Barang Milik Negara (BMN) dan Pelaksanaan pelaporannya dilaksanakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah dan Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35/PMK.010/2018 TENTANG PEMBERIAN FASILITAS PENGURANGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35/PMK.010/2018 TENTANG PEMBERIAN FASILITAS PENGURANGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35/PMK.010/2018 TENTANG PEMBERIAN FASILITAS PENGURANGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya; Lampiran III : Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor : 21 Tahun 2012 Tanggal : 20 Desember 2012 Tentang : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2012 2032 KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA DATA POKOK DESA/KELURAHAN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA DATA POKOK DESA/KELURAHAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA DATA POKOK DESA/KELURAHAN Tahun 2016 Kode Desa (PUM) 3672020011 Desa/Kelurahan MEKARSARI Kecamatan PULOMERAK Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat - 1 - Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG JARAK BEBAS BANGUNAN DAN PEMANFAATAN PADA DAERAH SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG PENYISIHAN PIUTANG TAK TERTAGIH DAN PENYUSUTAN ASSET TETAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Lampiran : 1 (satu). GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2012 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2012 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2012 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

TEMA SUB TEMA UNSUR NAMA UNSUR KODE UNSUR Bangunan Gedung Bangunan / Gedung Garis Tepi Bangunan / Bangunan Terpencar / Gedung 10000 Bangunan Gedung

TEMA SUB TEMA UNSUR NAMA UNSUR KODE UNSUR Bangunan Gedung Bangunan / Gedung Garis Tepi Bangunan / Bangunan Terpencar / Gedung 10000 Bangunan Gedung Bangunan Gedung Bangunan / Gedung Garis Tepi Bangunan / Bangunan Terpencar / Gedung 10000 Bangunan Gedung Bangunan / Gedung Bangunan / Gedung 10002 Bangunan Pemukiman Rumah Hunian Rumah Hunian Lainnya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA Lampiran II Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : - Tanggal : 31 Desember 2013 PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA Per 31 Desember 2013 dan 2012 URAIAN 2013 2012 ASET ASET LANCAR 927.934.198.221,54 542.612.350.899,40

Lebih terperinci

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 5. A. IDENTIFIKASI CITRA PENGINDERAAN JAUH a. Identifikasi Fisik

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 5. A. IDENTIFIKASI CITRA PENGINDERAAN JAUH a. Identifikasi Fisik GEOGRAFI KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN 12 Sesi NGAN PENGINDERAAN JAUH : 5 A. IDENTIFIKASI CITRA PENGINDERAAN JAUH a. Identifikasi Fisik 1. Hutan Hujan Tropis Rona gelap Pohon bertajuk, terdiri dari

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA

PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA Lampiran II Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : 08 TAHUN 2015 Tanggal : 21 Oktober 2015 PEMERINTAH KOTA BANDUNG NERACA Per 31 Desember 2014 dan 2013 URAIAN 2014 2013 ASET ASET LANCAR 2.181.250.810.937,30

Lebih terperinci

DESAIN BANGUNAN IRIGASI

DESAIN BANGUNAN IRIGASI DESAIN BANGUNAN IRIGASI 1. JENIS JENIS BANGUNAN IRIGASI Keberadaan bangunan irigasi diperlukan untuk menunjang pengambilan dan pengaturan air irigasi. Beberapa jenis bangunan irigasi yang sering dijumpai

Lebih terperinci

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI LAMPIRAN 24 DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 2 TAHUN 2011 KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 10 TAHUN 2013 Kode Subbid Sub-bidang, bagian Sub-bidang kode

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN 2010 TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN 2010 TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN 2010 TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG I. PENJELASAN UMUM Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

Lebih terperinci

DAFTAR KODE REKENING APBD DESA

DAFTAR KODE REKENING APBD DESA DAFTAR KODE APBD DESA KODE 1 PENDAPATAN 1 1 Pendapatan Asli Desa 1 1 1 Hasil Usaha Desa 1 1 1 1 Hasil Bumdes 1 1 1 2 Hasil Tanah Kas Desa 1 1 1 3 dst.. 1 1 2 Hasil Kekayaan Desa 1 1 2 1 Tambatan Perahu

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1991 TENTANG SUNGAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1991 TENTANG SUNGAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1991 TENTANG SUNGAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sungai sebagai sumber air sangat penting fungsinya dalam pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

ULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4. I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar!

ULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4. I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar! ULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4 I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar! 1. Perhatikan gambar di bawah ini! Gaya yang dilakukan pada lomba seperti pada gambar di atas

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP

KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP Lampiran III.9 Peraturan Bupati Bungo Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bungo KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP I. PENDAHULUAN I.1. Tujuan 1. Tujuan kebijakan akuntansi

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANGKUTAN SUNGAI, DANAU DAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 63 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 63 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 63 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN KAPITALISASI BARANG MILIK/KEKAYAAN DAERAH DALAM KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

DUKUNGAN KEMENTERIAN UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KEMENTERIAN

DUKUNGAN KEMENTERIAN UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KEMENTERIAN DUKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KEMENTERIAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang

Lebih terperinci

. PERATURAN PEMERINTAH NO. 27 TAHUN 2014 TTG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH.

. PERATURAN PEMERINTAH NO. 27 TAHUN 2014 TTG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH. Dasar Hukum. PERATURAN PEMERINTAH NO. 27 TAHUN 2014 TTG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH. PERMENKEU NO. 29/PMK.06/2010 TTG PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA. KEPUTUSAN KAPOLRI NO:KEP/464/VI/2014

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 20 TAHUN 2002 (20/2002) TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANGKUTAN

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG PEMBANTU PENGGUNA WILAYAH UNIT AKUNTANSI PEMBANTU PENGGUNA BARANG WILAYAH PENGADILAN TINGGI YOGYAKARTA BAGIAN ANGGARAN 005.03 SEMESTER II TAHUN2014

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KELEMBAGAAN SERTA SARANA DAN PRASARANA WILAYAH DI DESA

IDENTIFIKASI KELEMBAGAAN SERTA SARANA DAN PRASARANA WILAYAH DI DESA 9 IDENTIFIKASI KELEMBAGAAN SERTA SARANA DAN PRASARANA WILAYAH DI DESA Deskripsi Singkat Topik : Pokok Bahasan : ANALISIS KELEMBAGAAN SERTA PRASARANA DAN SARANA WILAYAH DI DESA Waktu : 1 (satu) kali tatap

Lebih terperinci

SEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA. Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015

SEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA. Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015 SEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015 KETAHANAN ENERGI DAN PENGEMBANGAN PEMBANGKITAN Ketahanan Energi Usaha mengamankan energi masa depan suatu bangsa dengan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI,

Lebih terperinci

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 9. Cukup jelas. Pasal 2. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6. Cukup jelas.

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 9. Cukup jelas. Pasal 2. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6. Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 0000 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA I. UMUM Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/PRT/M/2016 TENTANG TATA CARA PERIZINAN PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DAN PENGGUNAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BARANG MILIK NEGARA DALAM SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT

BARANG MILIK NEGARA DALAM SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT 5 BAB II BARANG MILIK NEGARA DALAM SISTEM AKUNTANSI Bab ini membahas pengertian Barang Milik Negara, Cakupan Barang Milik Negara, dan kedudukannya dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP). Secara

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN BANTUAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU) PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SISTEM TENAGA LISTRIK

SISTEM TENAGA LISTRIK SISTEM TENAGA LISTRIK SISTEM TENAGA LISTRIK Sistem Tenaga Listrik : Sekumpulan Pusat Listrik dan Gardu Induk (Pusat Beban) yang satu sama lain dihubungkan oleh Jaringan Transmisi sehingga merupakan sebuah

Lebih terperinci

TUJUAN PEKERJAAN DRAINASE

TUJUAN PEKERJAAN DRAINASE DRAINASE PERKOTAAN TUJUAN PEKERJAAN DRAINASE Sistem drainase perkotaan : adalah prasarana perkotaan yang terdiri dari kumpulan sistem saluran, yang berfungsi mengeringkan lahan dari banjir / genangan akibat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PRT/M/2016 TENTANG KRITERIA TIPOLOGI UNIT PELAKSANA TEKNIS

Lebih terperinci

PP 35/1991, SUNGAI... Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 35 TAHUN 1991 (35/1991)

PP 35/1991, SUNGAI... Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 35 TAHUN 1991 (35/1991) PP 35/1991, SUNGAI... Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 35 TAHUN 1991 (35/1991) Tanggal: 14 JUNI 1991 (JAKARTA) Sumber: LN 1991/44; TLN NO. 3445 Tentang: SUNGAI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1996 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1996 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1996 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran, telah diatur

Lebih terperinci

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI Page 1 of 5 www.sertifikasi.biz DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI L ampiran Peraturan LPJK Nomor 2 Tahun 2014 A. KLASIFIKASI USAHA BERSIFAT UMUM Sub-bidang, bagian Sub-bidang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DIREKTORAT INFORMASI DAN AKUNTANSI JAKARTA 16 FEBRUARI 2005 DAFTAR ISI PENDAHULUAN 1 PENERIMAAN DAN BELANJA NEGARA. 4 MATA ANGGARAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1987 TENTANG PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM KEPADA DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1987 TENTANG PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM KEPADA DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1987 TENTANG PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM KEPADA DAERAH Menimbang : Presiden Republik Indonesia, a. bahwa dengan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 44, 1991 (PERHUBUNGAN. PERTANIAN. Perikanan. Prasarana. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

BUPATI BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR SALINAN BUPATI BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG GARIS SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR, Menimbang : a. bahwa dengan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 78,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT No. 8 1987 SERI E ----------------------------------------------------------------- KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT Nomor : 536/Kep.612-Binsar/86

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN DAN PELAPORAN USAHA BAGI WAJIB PAJAK PADA

Lebih terperinci

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI LAMPIRAN 24 DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 2 TAHUN 2011 KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 10 TAHUN 2013 Kode Subbid Sub-bidang, bagian Sub-bidang kode

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN I. UMUM Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah mengamanatkan perlunya

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian Penataan Ruang Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian Kawasan peruntukan hutan produksi kawasan yang diperuntukan untuk kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG GARIS SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Undang-Undang No. 2 tahun 2012

Undang-Undang No. 2 tahun 2012 BAPPENAS Undang-Undang No. 2 tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum D A F T A R I S I : Jenis Kepentingan 1 Umum Pokok-pokok 1 Tahapan 2 Perencanaan 2 Ganti Kerugian

Lebih terperinci

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Energi ramah lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 DAFTAR ISI A. SUMBER DAYA ALAM Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 Tabel SD-3 Luas Kawasan Lindung berdasarkan RTRW dan

Lebih terperinci

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN A. Ketampakan Lingkungan Alam dan Buatan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Percepatan

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 1996 Tentang : Kepelabuhanan

Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 1996 Tentang : Kepelabuhanan Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 1996 Tentang : Kepelabuhanan Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 70 TAHUN 1996 (70/1996) Tanggal : 4 DESEMBER 1996 (JAKARTA) Sumber : LN 1996/107; TLN PRESIDEN

Lebih terperinci