Kata Kunci :pengetesan, konversi, pemeliharaan system

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata Kunci :pengetesan, konversi, pemeliharaan system"

Transkripsi

1 PENGETESAN, IMPLEMENTASI DAN PEMELIHARAAN SISTEM Oleh : Hanif Al Fatta Abstraks Tahapan implementasi adalah tahapan dimana sistem informasi telah digunakan oleh user. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan baik oleh pengguna, sistem harus melalui tahapan pengetesan terlebih dahulu. Untuk menjamin tidak ada kendala fatal yang muncul pada saat pengguna memanfaatkan sistemnya. Sehingga secara umum tahapan implementasi terdiri atas tahapan :Pengetesan Sistem, Konversi Sistem,Pemeliharaan Sistem. Pada konversi sistem, analis harus bisa memilih strategi konversi yang tepat berkaitan dengan beroperasinya sistem baru. Pada pemeliharaan sistem, aspek pengembangan sistem dan penjagaan sistem dari kerusakan menjadi isu utama Kata Kunci :pengetesan, konversi, pemeliharaan system Pengembangan software mengikuti siklus hidup tertentu yang dimulai dari menentukan solusi untuk untuk masalah yang ditemukan dan mengimplementasikannya. Pengujian system (software testing) adalah bagian dari siklus hidup tersebut yang melibatkan verifikasi apakah setiap unit yang dikembangkan telah memenuhi kebutuhan system yang didefinisikan pada tahapan sebelumnya. Bahkan dengan pengujian yang sangat teliti pada pada ratusan atau ribuan variabel dank ode program, pengguna tetap saja bisa menemukan bugs dari program yang dikembangkan. Pengujian system adalah tahapan yang paling sedikit dipahami dalam pengembangan system dan merupakan proses yang paling memakan waktu dan perencanaan yang matang. Sangat penting untuk memahami konsep ini dengan memahami perbedaan karakteristik dan aspek dalam pengujian sistem, dan kemudian memeriksa teknik, prosedur dan tool yang digunakan untuk mengaplikasikan konsep ini. Hal ini akan membantu pengguna menyadari permasalahan yang dihadapi oleh penguji system dan pentingnya pengujian sistem Filosofi testing Pengujian system merupakan proses mengeksekusi sistem perangkat lunak untuk menentukan apakah sistem perangkat lunak cocok dengan spesifikasi sistem dan berjalan sesaui dengan lingkungan yang diinginkan. Pengujian sistem sering diasosiasikan dengan pencarian bug, ketidaksempurnaan program, kesalahan pada baris program yang menyebabkan kegagalan pada eksekusi sistem perangkat lunak. Menemukan dan menghilangkan ketidaksempurnaan program ini disebut debugging, yang berbeda dengan pengujian sistem yang berfikus pada mengidentifikasi adanya ketidaksempurnaan ini. Kesalahan sistem perangkat lunak bisa sangat bervariasi mulai dari output yang salah, sistem yang crash sampai pada sistem yang menggunakan memori terlalu banyak atau sistem yang berjalan terlalu lambat. Bug-bug seperti ini terjadi kode program yang dieksekusi belum di tes, urutan program yang dieksekusi belum dites, kombinasi dari nilai input yang belum di tes atau lingkungan pemrograman yang belum di tes. Manager dari pengembangan sistem harus bertanggung jawab pada pengujian sistem dan harus menentukan bagaimana pengujian sistem harus dilakukan dengan tujuan mengalokasikan waktu dan sumber daya yang dibutuhkan. Pengujian adalah tahap yang harus

2 direncanakan. Manajer juga harus mengidentifikasi kualitas dari atribut sistem yang akan diujicoba, menyadari teknik pengujian yang bisa diterapkan pada sistem yang dikembangkan dan memeriksa apakah metode pengujian yang dipilih telah terbukti pada proyek yang similar. Kualitas atribut sistem meliputi keselamatan, kinerja, usability, akurasi, keakuratan dan reliabilitas dan semuanya itu harus diujicoba pada level taktis, historis dan operasional. Beberapa aspek dari sistem juga harus pertimbangkan seperti response time, response pada batasab data, respons jika tidak ada input dan respons pada volum data yang besar. Pengujian sistem juga harus menyertakan data illegal dan data di luar batasan sistem. Sistem harus bisa menangani segala macam kemungkinan. Metode Pengujian Sistem Beberapa test-case harus dilaksanakan dengan beberapa perbedaan strategi transaksi, query atau jalur navigasi yang mewakili penggunaan sistem yang tipikal, kritis atau abnormal. Isu kunci pada pengembangan sistem adalah pemilihan sekelompok test-case yang cocok, sekecil dan secepat mungkin, untuk menyakinkan perilaku sistem secara detail. Pengujian harus mencakup unit testing, yang mengecek validasi dari prosedur dan fungsi-fungsi secara independent dari komponen sistem yang lain. Kemudian modul testing harus menyusul dilakukan untuk mengetahui apakah penggabungan beberapa unit dalam satu modul sudah berjalan dengan baik, termasuk eksekusi dari beberapa modul yang saling berelasi apakah sudah berjalan sesuai karakteristik sistem yang diinginkan. Berikut ini ringkasan beberapa kategori test yang bisa dilakukan a. Stub testing Stub testing adalah pengujian yang difokuskan pada pengujian struktur kendali sebelum semua modul dituliskan. Sistem perangkat lunak secara umum terdiri dari modul yang berelasi baik secara hirarki maupun relasional. Pengujian ini penting untuk mengecek apakah struktur kendali sudah memetakan kinerja keseluruhan modul secara tepat. Jika ada modul yang berfungsi memanggil modul yang lain maka harus dipastikan semua modul bekerjasama dengan tepat. Berikut ilustrasi struktur kendali beberapa modul : Gambar 1 : Ilustrasi Stub Test

3 b. Unit testing Jika struktur kendali antar modul sudah terbukti bagus, maka pengujian yang tak kalah pentingnya adalah pengujian unit. Pengujian unit digunakan untuk menguji setiap modul untuk menjamin setiap modul menjalankan fungsinya dengan baik. Ada 2 metode untuk melakukan unit testing yaitu : Black Box Testing Terfokus pada apakah unit program memenuhi requirement yang disebutkan dalam spesifikasi. Pada black box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan, Jika ada yang unit yang tidak sesuai outputnya maka untuk menyelesaikannya, diteruskan pada pengujian yang kedua yaitu white box testing. Gambar 2 : Blackbox Testing White-Box Testing White box testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kodekode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka barisbaris program, variable dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di compile ulang. Gambar 3 : Whitebox Testing

4 c.integration testing Setelah unit testing selesai, maka pengujian berikunya adalah pengujian interaksi dari modulmodul yang menyusun sistem informasi untuk menjamin bahwa mereka bekerja dengan baik. Integration test terdiri dari serangkaian tes sebagai berikut: Ujicoba Antarmuka Ujicoba setiap fungsi dari interface Ujicoba skenario pengguna Pastikan setiap skenario berjalan dengan baik Ujicoba aliran data Uji setiap proses dalam langkah per-langkah Ujicoba interface sistem Pastikan data mengalir antar proses d.system testing Tes-tes sebelumnya berhubungan dengan bagaimana software sistem informasi berjalan dengan baik atau tidak. Komponen dari sistem informasi secara keseluruhan tidak hanya terdiri dari perangkat lunak saja, tetapi juga terdiri dari sistem transmisi datanya, perangkatperangkat kerasnya seperti komputer, magnetic reader Tes untuk menjamin software bekerja dengan baik sebagai bagian dari keseluruhan sistem. Jika sistem terdiri dari beberapa mesin komputer yang saling berintegrasi, maka software harus bisa berjalan pada semua jenis hardware yang terlibat,. Aplikasi yang berjalan di sisi server misalnya harus dicek apakah merespon permintaan dari sisi klien dengan benar dan cepat. d.acceptance testing Ketiga jenis tes yang dilakukan sebelumnya, merupakan test yang dilakukan oleh pengembang sistem. Karena pengguna akhir dari sistem memiliki pemahaman tentang sistem informasi dengan tingkat yang berbeda, maka seberapa jauh pengguna akhir dapat memahami dan menerima sistem harus diuji. Tes ini lah yang dinamakan dengan user acceptance test.tes ini dilakukan untuk menjamin bahwa sistem telah melayani kebutuhan organisasi. Ada 2 tahap dalam user acceptance test, yaitu : Alpha testing dan Beta testing. Alpha Testing adalah tes ini dilakukan oleh user untuk menjamin bahwa mereka menerima sistem, tes dilakukan dengan menggunakan data tes. Tes ini sebenarnya merupakan simulasi dari penggunaan sistem oleh pengguna akhir pada sistem yang sebenarnya, tetapi dilaksanakan dengan data yang relative sedikit dan dilaksanakan di laboratorium. Tujuannya adalah untuk melihat kemudahan penggunaan software oleh pengguna akhir. Tahap kedua adalah Beta Testing. Alpha testing tidak dapat menggambarkan volume data yang sebenarnya yang harus diproses oleh sistem, sehingga perlu pengujian dengan menggunakan data riil, bukan data tes. User sesungguhnya memonitor kesalahan yang terjadi atau perbaikan yang dibutuhkan. Beta testing inilah yang menentukan apakah sistem akan diterima atau harus dirancang ulang.

5 Implementasi sistem Jika sistem perangkat lunak telah selesai melewati tahap pengujian sistem maka sistem perangkat lunak tersebut telah siap untuk digunakan. Penggunaan sistem perangkat lunak yang baru pada suatu organisasi atau perusahaan kadang-kadang merupakan proses yang tidak mudah sehingga persiapan untuk tahap ini harus dibuat dengan matang. Tahapan implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah berikut ini: Menerapkan rencana implementasi Melakukan kegiatan implementasi Tindak lanjut implementasi Menerapkan rencana implementasi Supaya kegiatan implementasi nantinya dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan, maka suatu rencana implementasi. Sehingga rencana implementasi merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi sistem. Rencana implementasi dimaksudkan untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan. Dalam tahapan ini biaya yang dibutuhkan dikalkulasi dalam bentuk anggaran biaya. Angggaran biaya inilah yang digunakan untuk kendali terhadap biayabiaya yang dikeluarkan. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tahapan-tahapan pekerjaan juga perlu ditentukan disini. Lebih jauh tentang penjadwalan akan di bahas pada modul tersendiri. Kegiatan Implementasi Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang sudah direncanakan dalam rencana implementasi. Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan implementasi adalah : Pemilihan dan pelatihan personil Pemilihan tempat dan instalasi perangkat lunak dan perangkat keras. Pemrograman dan pengetesan program Pengetesan sistem Konversi sistem. Pemilihan dan pelatihan personil Personil yang dipilih dapat berasal dari 2 sumber yaitu karyawan yang telah ada perusahaan atau calon karyawan yang berasal dari luar. dari Pelatihan karyawan Ada beberapa pendekatan pelatihan yaitu: Ceramah/seminar Pelatihan prosedural Pelatihan tutorial Simulasi Latihan langsung di pekerjaan (on-the-job-training)

6 Pemilihan tempat dan instalasi perangkat lunak dan perangkat keras. Jika peralatan baru akan dimiliki, maka tempat atau ruangan untuk hardware baru harus juga dipersiapkan. Sistem yang besar membutuhkan tempat dan lingkungan yang harus diperhitungkan, misalnya dengan pemasangan AC, penerangan, pendeteksi kebakaran, UPS, telepon dan lain sebagainya. Langkah selanjutnya adalah menginstall harware dan softwarenya. Konversi Sistem Setelah sistem sukses diujicoba maka persiapan untuk menempatkan sistem baru bisa dimulai. Sistem analis akan mengembangkan rencana konversi secara lengkap. Dalam melakukan konversi sistem ada beberapa alternatif strategi yang bisa dipilih: Abrupt Cut Over (konversi langsung)- Pada tanggal tertentu (biasanya tanggal yang bersamaan dengan periode bisnis resmi seperti periode anggaran bulanan, 4 bualanan atau tahunan) sistem lama dihapus dan sistem baru dioperasikan. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang beresiko karena mungkin saja masih ada masalah utama yang belum ditemukan dalam ujicoba sistem, baru pada saat dioperasikan masalah tersebut ditemukan. Kelebihannya adalah tidak ada biaya transisi. Pendekatan ini mungkih diperlukan untuk mandat pemerintah atau kebijakan bisnis yang hanya efektif pada tanggal tertentu dan sistem tidak bisa diimplementasikan setelah tanggal itu. Paralel Conversion-Pada pendekatan ini, baik sistem lama maupun sistem baru diimplementasikan selama beberapa periode waktu. Pendekatan ini memungkinkan beberapa masalah utama pada sistem baru berhasil ditemukan dan diatasi sebelum sistem lama berhenti dipakai. Pada akhir periode paralel, sistem lama bisa langsung dibuang, atau secara bertahap dihentikan pemakaiannya. Sistem ini menjamin kegiatan perusahaan atau organisasi tidak akan terhenti juka sistem baru ternyata bermasalah.tetapi menjalankan 2 sistem bersamaan akan menyebabkan biaya produksi meningkat. Menjalankan 2 sistem bersamaan pada sistem komputer yang sama juga bisa menyebabkan kecepatan komputasi dari sistem melambat. Location Conversion-Ketika beberapa sistem yang sama akan dioperasikan pada tempattempat yang berbeda lokasi geografinya, konversi biasanya dilakukan pada 1 lokasi terlebih dahulu (bisa konversi langsung atau paralel). Ketika sistem pada lokasi tersebut berjalan dengan baik, maka sistem bisa di-deploy di lokasi yang lainnya. Pada lokasi pertama disarankan digunakan konversi paralel dan pada lokasi-lokasi berikutnya bisa digunakan konversi secara langsung. Staged Conversion (Konversi bertahap)-seperti location conversion, staged conversion adalah variasi dari konversi langsung dan konversi paralel. Konversi ini menggunakan pendekatan versi. Suatu sistem dikembangkan dengan versi awal kemudian diimplemetasikan, bisa dengan paralele atau langsung. Kemudian versi berikutnya diimplementasikan lagi, sampai diperoleh versi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaaan Pemeliharaan Sistem Walaupun telah didisain, dibangun dan diujicoba sistem atau aplikasi bisa mengalami error atau bug yang tidak bisa dihindari. Bug bisa disebabkan oleh beberapa hal: Kebutuhan sistem yang kurang divalidasi Kebutuhan sistem yang kurang dikomunikasikan Kebutuhan sistem yang disalahtafsirkan Kesalahan dalam mendesain dan mengimplementasikan kebutuhan sistem Kesalahan penggunaan program semata

7 Tujuan utama dari pemeliharaan sistem adalah: Untuk membuat perubahan yang bisa diramalkan untuk sistem yang ada dan membetulkan kesalahan yang dibuat selama proses sistem disain dan implementasi Untuk memelihara bagian program yang benar dan menghindari memperbaiki bagian ini yang justru akan menyebabkan error pada bagian lain yang sudah benar Untuk menghindari, degradasi performa sistem. Pemeliharaan sistem yang buruk akan berakibat menurunnya throughput dan response time dari sistem Untuk menjamin keseluruhan proses bisnis yang bergantung pada sistem informasi berjalan dengan baik, karena kegagalan sistem bisa saja berakibat pada kerugian jutaan dolar. Recovery sistem Dari waktu ke waktu sistem yang crash adalah hal yang tidak bisa dihindari. Biasanya disebabkan karena program hang dan diikuti oleh hilangnya transaksi atau data-data bisnis. Sistem analis biasanya berperan sebagai pihak yang memperbaiki atau sebagai jembatan antara user dan pihak yang bisa melakukan perbaikan. Pemulihan sistem dapat dirangkum sebagai berikut: Pada banyak kasus, seorang analis cukup duduk di terminal computer dan melakukan perbaikan dengan hanya menekan tombol tertentu atau melakukan rebooting. Pada kasus ini seorang analis biasanya memberikan sederetan instruksi untuk mencegah kerusakan yang sama terulang lagi. 1. Pada kasus yang lain, seorang analis mungkin perlu menghubungi personil operasi untuk memperbaiki kerusakan. Hal ini biasa dilakukan jika melibatkan server. Network administrator, database administrator atau webmaster biasanya mngurusi server tersebut. 2. Pada kasus lain, analis kemungkinan perlu memanggil administrator data untuk mengembalikan data-data bisnis dalam database yang hilang atau rusak. Dalam memulihkan data bisnis bukan hanya database yang perlu diperbaiki tetapi: Transaksi yang terjadi antara backup terakhir dan pemulihan data harus diproses ulang. Proses ini disebut dengan roll forward. Jika crash terjadi selama proses transaksi, dan transaksi tersebut baru sebagian selesai., maka segala update transaksional sebelum proses crash terjadi harus dihapus sebelum melakukan pemrosesan keseluruhan transaksi. Proses ini disebut dengan roll back. Biasanya sistem manajemen basis data menyediakan fasilitas roll back dan roll forward ini. 3. Pada kasus lain, analis perlu memanggil administrator jaringan untuk memperbaiki jaringan lokal atau jaringan internet yang putus. 4. Pada kasus lain, analis perlu memanggil teknisi hardware untuk memperbaiki kerusakan pada perangkat keras. 5. Pada kasus lain, kemungkina analis akanmenemukan beberapa bug dan mengisolasi bugs tersebut atau mengingatkan pengguna untuk menghindari operasi yang menyebabkan bug tersebut.

8 System Enhancement Melakukan perubahan terhadap sistem karena perubahan kebutuhan sistem adalah hal yang normal pada suatu sistem informasi. Dunia bisnis selalu berubah, sehingga kebutuhan sistem juga akan ikut berubah. Sistem analis perlu mengamati perubahan kebutuhan sistem ini. Pada satu kasus, sistem analis mungkin akan mengadakan peningkatan atau perubahan pada hardware yang dipakai, kadang-kang harus melakukan pengembangan sistem dari sisi software dengan menambahkan beberapa kebutuhan sistem yang baru. Beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya enhancement ini antara lain: 1. Masalah bisnis baru- muncul masalah-masalah bisnis baru akan menyebabkan sistem yang sedang digunakanmenjadi tidak bisa digunakan atau tidak aman. 2. Kebutuhan bisnis baru-kebutuhan sistem baru (versi laporan yang terbaru, transaksi, ataupun kebijakan) diperlukan untuk mendukung keberadaan sistem yangs edang berjalan 3. Kebutuhan Teknologi baru-hal ini terjadi jika ternyata bermunculan teknologi baru yang lebih mempermudah proses bisnis 4. Desain sistem yang baru- Kadang-kadang beberapa elemen dari sistem yang sudah ada perlu dirubah walaupun masalah bisnis dan kebutuhan bisnis tidak berubah (misalnya perubahan jumlah field dalam database atau perubahan user interface). Kesimpulan a. Setelah proses penulisan program dinyatakan selesai, maka beberapa tahapan penting dalam pengembangan Sistem Informasi harus dilalui. Pertama, sistem harus melalui serangkaian ujicoba sistem untuk melihat apakah kebutuhan user benart-benar sudah terimplementasikan dalam perangkat lunak sistem informasi yang dilakukan. Pengujian juga bertujuan untuk melihat apakah pengguna akhir mampu menggunakan dan memanfaatkan perangkat lunak tersebut dengan efisien. b. Setelah perangkat lunak lolos pengujian sistem, maka rencana implementasi diterapkan. Untuk sistem informasi yang kompleks pelatihan untuk pengguna sangat dianjurkan sehingga sistem dapat dipahami oleh pengguna akhir. Strategi konversi juga harus dipilih untuk menjamin penggunaan sistem baru tidak membuat proses bisnis pada perusahaan atau organisasi klien terganggu atau terhenti. c. Langkah terakhir adalah pemeliharaan sistem. Karena sistem informasi memiliki kemungkinan untuk crash, rusak dan sebagainya maka sistem perlu dipelihara. Pemeliharaan sistem juga punya tujuan yaitu merespon perubahan kebutuhan pengguna setelah sistem digunakan selama beberapa waktu. Daftar Pustaka Al fatta, Hanif, 2007, Analisis dan perancangan system informasi untuk keunggulan perusahaan dan organisasi kelas dunia, Andi offset STMIK AMIKOM Yogyakarta

9

BAB 16 IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 16 IMPLEMENTASI SISTEM 1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI BAB 16 IMPLEMENTASI SISTEM 16.1 Implementasi sistem Tahapan implementasi sistem dapat terdiri dari langkahlangkah berikut ini: Menerapkan rencana implementasi

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks System informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis suatu perusahaan atau organisasi modern. Sehingga system informasi

Lebih terperinci

BAB 5 FAKTOR PENGUJIAN

BAB 5 FAKTOR PENGUJIAN BAB 5 FAKTOR PENGUJIAN Faktor pengujian adalah hal-hal (faktor-faktor) yang diperhatikan selama pengujian. Terdapat 15 faktor di dalam pengujian, tetapi tidak semua faktor yang mungkin digunakan, hal ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 116) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan

Lebih terperinci

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 4 TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM Dasar-dasar Pengujian Perangkat Lunak Dasar-dasar Pengujian Perangkat Lunak. Pengujian White Box.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Strategi Pengujian Strategi uji coba perangkat lunak dilakukan untuk memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan system yang telah dikerjakan

Lebih terperinci

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM IMPLEMENTASI SISTEM

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM IMPLEMENTASI SISTEM TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM IMPLEMENTASI SISTEM Definisi Merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Merupakan realisasi sistem yang berdasarkan pada desain yang telah dibuat.

Lebih terperinci

Hubungan antara rencana pengujian dan proses pengembangan system. Tim RPL 1 3

Hubungan antara rencana pengujian dan proses pengembangan system. Tim RPL 1 3 Pertemuan 10-11 Rencana Pengujian Proses testing Deskripsi fase-fase utama dalam pengujian Pelacakan Kebutuhan Semua kebutuhan user diuji secara individu Item yg diuji Menspesifikasi komponen sistem yang

Lebih terperinci

STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Strategi uji coba perangkat lunak dilakukan untuk memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan system yang telah dikerjakan Proses testing Unit Module Sub-system

Lebih terperinci

System Testing Pengujian terhadap integrasi sub-system, yaitu keterhubungan antar sub-system.

System Testing Pengujian terhadap integrasi sub-system, yaitu keterhubungan antar sub-system. PENGUJIAN / TESTING Definisi Proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan. Sebuah ujicoba kasus yang baik adalah yang memiliki probabilitas yang tinggi dalam menemukan kesalahan-kesalahan

Lebih terperinci

Testing dan Implementasi Sistem Informasi

Testing dan Implementasi Sistem Informasi Modul ke: Testing dan Implementasi Sistem Informasi Pada dasarnya, pengujian merupakan satu langkah dalam proses rekayasa perangkat lunak yang dapat dianggap sebagai hal yang merusak daripada membangun

Lebih terperinci

Implementasi Sistem dan Maintenace Sistem. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

Implementasi Sistem dan Maintenace Sistem. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013 Implementasi Sistem dan Maintenace Sistem Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013 IMPLEMENTASI SISTEM Pengembangan Perangkat Lunak Pengembangan perangkat lunak (Software Development) merupakan

Lebih terperinci

Analisis Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks Kegagalan sistem seringkali diakibatkan karena langkah-langlah pengembangannya yang tidak lengkap, tergesa-gesa dan ceroboh. Kegagalan sistem kadang-kadang

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisis dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem informasi telah digunakan oleh

Lebih terperinci

PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Aprilia Sulistyohati, S.Kom Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Your Logo DASAR PENGUJIAN PL PENGUJIAN : proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWOKERTO 2

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWOKERTO 2 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWOKERTO 2 Soffan Budi Cipta, Erik Hadi Saputra STMIK AMIKOM Yogyakarta email : erik@amikom.ac.id Abstraksi Kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SISWA DI SMK BATIK SAKTI 1 KEBUMEN NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Kartika Kusumaningrum

ANALISIS SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SISWA DI SMK BATIK SAKTI 1 KEBUMEN NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Kartika Kusumaningrum ANALISIS SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SISWA DI SMK BATIK SAKTI 1 KEBUMEN NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Kartika Kusumaningrum 06.11.1242 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

SOFTWARE TESTING. Ratna Wardani

SOFTWARE TESTING. Ratna Wardani SOFTWARE TESTING Ratna Wardani Capaian Memahami pentingnya Software Testing Memahami teknik dalam Software Testing Dasar-dasar Software Testing Teknik-teknik dalam Software Testing Here we go... Dasar-dasar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kusrini dan Koniyo (2007), Sistem mempunyai beberapa pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan sistem yang menekankan pada

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa Perangkat Lunak Pertemuan 10 Strategi Pengujian Perangkat Lunak.: Erna Sri Hartatik :. Memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan system yg telah dikerjakan Karakteristik strategi

Lebih terperinci

Konversi Sistem Informasi Dan Permasalahannya

Konversi Sistem Informasi Dan Permasalahannya Tugas Mata Kuliah Triwulan Kelas Nama Dosen : Sistem Informasi Manajemen : I (satu) : E52 : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Konversi Sistem Informasi Dan Permasalahannya Disusun Oleh: Mulyadi P056133572.52E

Lebih terperinci

BAB 4 PELAKSANAAN PENGUJIAN

BAB 4 PELAKSANAAN PENGUJIAN BAB 4 PELAKSANAAN PENGUJIAN Strategi pengujian dilakukan untuk mengintegrasikan metode perancangan kasus pengujian software ke dalam langkah-langkah terencana yang tersusun rapi sehingga menghasilkan konstruksi

Lebih terperinci

A. Pengujian Perangkat Lunak

A. Pengujian Perangkat Lunak A. Pengujian Perangkat Lunak Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan spesifikasi, desain dan pengkodean. Meningkatnya visibilitas (kemampuan)

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Tujuan Implementasi Sistem Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK. Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom

PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK. Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom PERAWATAN PL Membahas langkah-langkah yang harus dikerjakan sebagai bagian dari pengujian. Strategi untuk pengujian perangkat lunak mengintegrasikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM Reff : Modern Systems Analysis and Design Fourth Edition Jeffrey A. Hoffer Joey F. George Joseph S. Valacich

IMPLEMENTASI SISTEM Reff : Modern Systems Analysis and Design Fourth Edition Jeffrey A. Hoffer Joey F. George Joseph S. Valacich Analisis dan Perancangan Sistem IMPLEMENTASI SISTEM Reff : Modern Systems Analysis and Design Fourth Edition Jeffrey A. Hoffer Joey F. George Joseph S. Valacich Outline Tujuan Implementasi Sistem Pemrograman/Coding

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana analisa dan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dijalankan. Pada tahap ini perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 7 TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM Strategi Pengujian Perangkat Lunak Pendekatan Strategis terhadap Pengujian Perangkat Lunak. Pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan dengan sifat dan ciri-ciri yang berbeda, yang mana sifat ini

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan dengan sifat dan ciri-ciri yang berbeda, yang mana sifat ini BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia diciptakan dengan sifat dan ciri-ciri yang berbeda, yang mana sifat ini memiliki ciri tersendiri dengan sifat yang lainnya, dengan sifat ini kita akan lebih

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Pertemuan kedelapan INSTITUT PERTANIAN BOGOR Program Keahlian Manajemen Informatika Fokus Pembahasan Implementasi, Pengujian, dan Operasional Sistem Sub Pokok Pemrograman Pengujian

Lebih terperinci

Strategi Pengujian Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma

Strategi Pengujian Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Strategi Pengujian Perangkat Lunak Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Tujuan Pembelajaran Memahami langkah-langkah dalam pengujian perangkat lunak.

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI PENGOLAHAN DATA

STRUKTUR DAN FUNGSI PENGOLAHAN DATA STRUKTUR DAN FUNGSI PENGOLAHAN DATA FUNGSI PENGOLAHAN DATA Struktur suatu organisasi adalah pengelompokan logis fungsi-fungsi dan orangorang yang terlibat didalamnya. Sebelum suatu aktivitas dijalankan,

Lebih terperinci

Pengujian Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Tim RPL Teknik Informatika

Pengujian Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Tim RPL Teknik Informatika Pengujian Perangkat Lunak Berorientasi Objek Tim RPL Teknik Informatika Pengujian Pengujian adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi

Lebih terperinci

Persaingan di dalam dunia bisnis atau usaha dewasa ini dirasakan semakin ketat dan

Persaingan di dalam dunia bisnis atau usaha dewasa ini dirasakan semakin ketat dan 1. Pendahuluan Persaingan di dalam dunia bisnis atau usaha dewasa ini dirasakan semakin ketat dan kompetitif, hal ini menuntut para pelaku dunia bisnis untuk mencari solusi, pemikiran dan peluang untuk

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM Hanif Al Fatta M.Kom

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM Hanif Al Fatta M.Kom ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM Hanif Al Fatta M.Kom Abstraks Hasil dokumentasi dari tahap analisis kelemahan system digunakan untuk rekomendasi fungsionalitas apa saja yang bisa dilakukan sistem baru. Fungsionalitas

Lebih terperinci

STANDAR PENGEMBANGAN APLIKASI

STANDAR PENGEMBANGAN APLIKASI LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Yulianto

SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Yulianto SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN Naskah Publikasi diajukan oleh Yulianto 11.22.1344 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM 2012 INFORMATION SYSTEMS FARAH FARMA

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK MATERI TM 15

REKAYASA PERANGKAT LUNAK MATERI TM 15 MATA KULIAH: REKAYASA PERANGKAT LUNAK MATERI TM 15 Sistematika Dokumentasi Cara dokumentasi saat proses pembuatan dan implementasi Di susun oleh: NAMA : RAHMAT JAENURI NIM : 41814120237 FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

ANALISIS dan PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK (SISFO) di UNIPDU JOMBANG

ANALISIS dan PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK (SISFO) di UNIPDU JOMBANG ANALISIS dan PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK (SISFO) di UNIPDU JOMBANG Mukhamad Masrur Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang Abstraksi Inti dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan cepat dan dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan teknologi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dengan cepat dan dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan teknologi tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Dengan adanya perkembangan teknologi manusia mudah mendapatkan informasi dengan cepat dan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh banyak kalangan masyarakat untuk mengetahui informasi letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. oleh banyak kalangan masyarakat untuk mengetahui informasi letak geografis BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi Informasi mengenai geografis semakin dibutuhkan oleh banyak kalangan masyarakat untuk mengetahui informasi letak geografis lokasi Kantor Lembaga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan,

Lebih terperinci

Tugas Rekayasa Perangkat Lunak

Tugas Rekayasa Perangkat Lunak Tugas Rekayasa Perangkat Lunak Disusun Oleh : M Ikhsan Ariya Girinata 41813120052 Dosen : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI Mata Kuliah : REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan memperhatikan jumlah Biaya Operasional, akan diketahui apa suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dengan memperhatikan jumlah Biaya Operasional, akan diketahui apa suatu BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Biaya Operasional adalah Biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh instansi, sehubungan dengan operasi atau kegiatan yang dilakukan oleh instansi tersebut. Jumlah Biaya

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

METODE PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK METODE PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM Disusun Oleh : Fadhilla Eka Hentino / 41813120051 UNIVERSITAS MERCU

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir.

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir. 2.1 Knowledge Knowledge adalah informasi yang mengubah sesuatu atau seseorang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN DI SMK BATIK SAKTI 2 KEBUMEN. Naskah Publikasi

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN DI SMK BATIK SAKTI 2 KEBUMEN. Naskah Publikasi ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN DI SMK BATIK SAKTI 2 KEBUMEN Naskah Publikasi diajukan oleh Nunung Erfina 08.12.3123 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN TESTING

BAB IV IMPLEMENTASI DAN TESTING BAB IV IMPLEMENTASI DAN TESTING 4.1 Instalasi Software Dalam pembuatan aplikasi ini penulis menggunakan PHP (Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source),

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA

PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA Jum at, 30 Sept. 2016 DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS) DBMS adalah perangkat lunak yang memungkinkan pemakai untuk mendefinisikan, mengelola, dan mengontrol akses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang teknologi informasi yang semakin pesat telah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang teknologi informasi yang semakin pesat telah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kemajuan dalam bidang teknologi informasi yang semakin pesat telah membawa manusia memasuki dunia baru yang di penuhi dengan berbagai inovasi. Seperti halnya dalam

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN DATABASE

PROSES PERANCANGAN DATABASE PROSES PERANCANGAN DATABASE PENDAHULUAN Sistem informasi berbasiskan komputer terdiri dari komponen-komponen berikut ini : Database Database software Aplikasi software Hardware komputer termasuk media

Lebih terperinci

PROSES PERANGKAT LUNAK & METRIK PROYEK

PROSES PERANGKAT LUNAK & METRIK PROYEK PROSES PERANGKAT LUNAK & METRIK PROYEK Lord Kelvin berkata : Bila Anda dapat mengukur apa yg sedang Anda bicarakan dan mengekspresikannya dalam angka, berarti Anda memahaminya. Tujuan pengukuran perangkat

Lebih terperinci

BAB 4 PROSES PERANGKAT LUNAK & METRIK PROYEK

BAB 4 PROSES PERANGKAT LUNAK & METRIK PROYEK Rekayasa Perangkat Lunak B4 Hal : 1 BAB 4 PROSES PERANGKAT LUNAK & METRIK PROYEK Lord Kelvin berkata : Bila Anda dapat mengukur apa yg sedang Anda bicarakan dan mengekspresikannya dalam angka, berarti

Lebih terperinci

BAB 3 PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENGEMBANGAN

BAB 3 PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENGEMBANGAN BAB 3 PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENGEMBANGAN Pengujian perangkat lunak dilakukan untuk mendapatkan suatu perangkat unak yang layak untuk digunakan. Suatu perangkat lunak yang telah selesai diujikan harus

Lebih terperinci

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal. 2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( )

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( ) Dibuat Oleh : 1. Andrey (41813120186) FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 Definisi Test Case Test case merupakan suatu tes yang dilakukan berdasarkan

Lebih terperinci

Meskipun jumlah tahapan dalam SDLC dalam berbagai litertur berbeda-beda, namun pada prinsipnya secara keseluruhan semua proses yang dilakukan sama

Meskipun jumlah tahapan dalam SDLC dalam berbagai litertur berbeda-beda, namun pada prinsipnya secara keseluruhan semua proses yang dilakukan sama Meskipun jumlah tahapan dalam SDLC dalam berbagai litertur berbeda-beda, namun pada prinsipnya secara keseluruhan semua proses yang dilakukan sama saja Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan

Lebih terperinci

TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (Software Testing Techniques)

TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (Software Testing Techniques) TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (Software Testing Techniques) Ujicoba software merupakan elemen yang kritis dari SQA dan merepresentasikan tinjauan ulang yang menyeluruh terhadap spesifikasi,desain dan

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA PROSES PERANCANGAN BASIS DATA Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebuah sistem basis data merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi basis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan komputer disebut dengan troubleshoting. Permasalahan tersebut kerap

BAB I PENDAHULUAN. dengan komputer disebut dengan troubleshoting. Permasalahan tersebut kerap BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia komputer, segala masalah yang terjadi serta berhubungan dengan komputer disebut dengan troubleshoting. Permasalahan tersebut kerap muncul pada

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMK YPKK 2 SLEMAN

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMK YPKK 2 SLEMAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMK YPKK 2 SLEMAN Supriatin 1), Dwi Nurani 2), Budi Ariyanti 3), Aullya Rachmawati 4) 2),3),4) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta 1) Sistem Informasi STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

PERANCANGAN E-OFFICE ADMINISTRASI KEHUMASAN UNTUK KEGIATAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU DI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PERANCANGAN E-OFFICE ADMINISTRASI KEHUMASAN UNTUK KEGIATAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU DI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA PERANCANGAN E-OFFICE ADMINISTRASI KEHUMASAN UNTUK KEGIATAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU DI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Erik Hadi Saputra 1), Yul Rizkiawan 2) 1), 2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada tahapan ini menjelaskan hasil dari perancangan serta uji coba yang dilakukan dari sistem yang telah selesai dan dapat digunakan. Hasil sistem yang dibuat merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Pressman (2012) tujuan dari pengujian adalah untuk menemukan dan memperbaiki sebanyak mungkin kesalahan dalam program sebelum menyerahkan program kepada pelanggan.

Lebih terperinci

Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi

Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Tujuan : 1. Memahami metodologi pengembangan sistem (System Development) yang sesuai untuk sebuah proyek. 2. Memahami tugas-tugas yang perlu dilaksanakan

Lebih terperinci

Implementasi dan Maintenance Sistem. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma PTA 2015/2016

Implementasi dan Maintenance Sistem. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma PTA 2015/2016 Implementasi dan Maintenance Sistem Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma PTA 2015/2016 Tujuan Pembelajaran Mengimplementasi Sistem dan Memelihara

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Pengertian Implementasi Sistem Setelah sistem selesai dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih, saatnya sistem untuk diimplementasikan.

Lebih terperinci

METODE KONVERSI SISTIM INFORMASI

METODE KONVERSI SISTIM INFORMASI METODE KONVERSI SISTIM INFORMASI oleh: Purwantoro P056131852.47E Dosen Pengajar : Dr.Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) Program Studi Pascasarjana Magister Manajemen Bisnis Institut Pertanian Bogor Februari,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI Setelah ada nya tahap desain mengenai Sistem Informasi Monitorig Pembayaran Dan Pengambilan Produk Kartu Perdana Bundling ini maka diperlukan sebuah

Lebih terperinci

Pengujian pada Perangkat Lunak. Lukman Hakim

Pengujian pada Perangkat Lunak. Lukman Hakim Pengujian pada Perangkat Lunak Lukman Hakim Pengujian Validasi KajianKonfigurasi(audit) Elemen dari proses validasi Memastikan apakah semua elemen konfigurasi perangkat lunak telah dikembangkan dengan

Lebih terperinci

PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK. Muhammad Riza Hilmi, ST.

PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK. Muhammad Riza Hilmi, ST. PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Muhammad Riza Hilmi, ST. http://learn.rizahilmi.com saya@rizahilmi.com Terminologi Reliability: Ukuran kesuksesan yang digunakan untuk mengukur kesesuaian antara perilaku yang

Lebih terperinci

DESAIN TEST CASE. Tugas ke 11 Rekayasa Perangkat Lunak

DESAIN TEST CASE. Tugas ke 11 Rekayasa Perangkat Lunak DESAIN TEST CASE Tugas ke 11 Rekayasa Perangkat Lunak Dibuat oleh : Dekha Sundhawati (41813120217) Dosen Pengampu : Wachyu Hari Haji, S.Kom,MM JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SI Oleh : Hanif Al Fatta

STRATEGI PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SI Oleh : Hanif Al Fatta STRATEGI PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SI Oleh : Hanif Al Fatta Abstrak Tahapan pengembangan proses model dan data model seringkali disebut sebagai tahapan desain logikal (logical design). Alasannya karena

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Tahap perancangan dalam pembuatan program merupakan suatu hal yang sangat penting, karena didalam perancangan tersebut terdapat elemen-elemen yang mewakili isi atau content

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain:

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Barang Milik Daerah Menurut Permendagri No. 17 Tahun 2007, Barang Milik Daerah (BMD) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja

Lebih terperinci

Teknik Pengujian Perangkat Lunak By : Afijal. M.Kom

Teknik Pengujian Perangkat Lunak By : Afijal. M.Kom Rekayasa Perangkat Lunak Teknik Pengujian Perangkat Lunak By : Afijal. M.Kom Pengembangan sistem perangkat lunak melibatkan sederetan aktivitas produksi di mana peluang terjadinya kesalahan manusia sangat

Lebih terperinci

KONSEP DASAR DATA BASE. Pertemuan 1

KONSEP DASAR DATA BASE. Pertemuan 1 KONSEP DASAR DATA BASE Pertemuan 1 KONSEP DASAR Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan simpan secara terintegrasi

Lebih terperinci

Seringkali terjadi suatu kesalahan besar yang berakibat fatal pada organisasi, ketika mereka melakukan pengalihan/konversi dari suatu sistem lama ke

Seringkali terjadi suatu kesalahan besar yang berakibat fatal pada organisasi, ketika mereka melakukan pengalihan/konversi dari suatu sistem lama ke Seringkali terjadi suatu kesalahan besar yang berakibat fatal pada organisasi, ketika mereka melakukan pengalihan/konversi dari suatu sistem lama ke sistem yang baru. Jelaskan mengapa fenomena ini terjadi!

Lebih terperinci

Strategi Testing. Rudi Susanto. module to be tested. results. software engineer test cases

Strategi Testing. Rudi Susanto. module to be tested. results. software engineer test cases Strategi Testing Rudi Susanto module to be tested results software engineer test cases Testing Strategy Strategi testing software mengintegrasikan metode metode disain test cases software ke dalam suatu

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari PENGEMBANGAN SISTEM Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM Kebutuhan Pengembangan g Sistem Terstruktur Proses Konstruksi Sistem 1. Mengidentifikasi masalah besar TI untuk

Lebih terperinci

Pengujian dan Implementasi Sistem Informasi

Pengujian dan Implementasi Sistem Informasi Pengujian dan Implementasi Sistem Informasi Strategi Testing (Integration Testing, Validation Testing, dan System Testing) dan Seni Debugging Strategi Testing Strategi testing software mengintegrasikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Kantor SAR Banda Aceh. IV.1.1 Halaman Menu Login Halaman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Management Fee Jasa Outsourcing Pada PT. Dara Indonesia. IV.1.1 Halaman

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Pengujian Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma

Dasar-Dasar Pengujian Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Dasar-Dasar Pengujian Perangkat Lunak Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Tujuan Pembelajaran Memahami langkah awal untuk melakukan pengujian terhadap

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Instalasi Software Dalam pembuatan program ini penulis menggunakan Microsoft Visual Basic 2010 sebagai software aplikasi pemrograman, Microsoft Acess 2007 sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Pegawai dengan Menggunakan Metode Naive

Lebih terperinci

BAB l Pengujian Perangkat Lunak

BAB l Pengujian Perangkat Lunak BAB l Pengujian Perangkat Lunak 1.1 Pengertian Pengujian Pengujian Perangkat Lunak (Software Testing) adalah suatu teknik yang digunakan untuk menentukan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan telah memecahkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan. atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.

BAB II LANDASAN TEORI. harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan. atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjualan Definisi penjualan menurut Mulyadi (2008:202), penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. jangka panjang, dan (4) tidak dimaksudkan untuk diperjual-belikan. Aset semacam

BAB II LANDASAN TEORI. jangka panjang, dan (4) tidak dimaksudkan untuk diperjual-belikan. Aset semacam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aset Tetap Menurut Jusup (2011), Aset tetap adalah sumber daya yang memiliki empat karakteristik yaitu: (1) berujud atau memiliki ujud (bentuk atau ukuran tertentu), (2) digunakan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan.

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan. KONSEP DASAR Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan simpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada sistem pakar, dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada sistem pakar, dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar dapat diartikan sebagai sebuah program kecerdasan komputer dengan segudang pengetahuan dari seorang pakar yang memberikan informasi secara akurat. Sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Perancangan aplikasi Penjadwalan Keluar Masuk Kapal Pada PT. Pelindo I berbasis Android ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para karyawan khususnya pada

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem yang dibuat telah digunakan

Lebih terperinci

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak by webmaster - Tuesday, January 05, 2016 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=123 Menurut IEEE, Pengembangan software (software engineering ) adalah :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil IV.1.1. Tampilan Form Login Mulai menggunakan Aplikasi pertama sekali pengguna diminta untuk mengisikan username dan password pengguna sebagai login menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Tahap perancangan dalam pembuatan program merupakan suatu hal yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Tahap perancangan dalam pembuatan program merupakan suatu hal yang 91 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Tahap perancangan dalam pembuatan program merupakan suatu hal yang sangat penting, karena didalam perancangan tersebut terdapat elemen-elemen yang mewakili isi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. aplikasi sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan. Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan ini antara lain sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI. aplikasi sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan. Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan ini antara lain sebagai berikut. BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun suatu sistem informasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai

Lebih terperinci

KONVERSI SISTEM INFORMASI. Oleh : Siti Nurkomariyah (NRP. P E) Kelas E.52 Jakarta Dosen : Ir. Arif Imam Suroso, M. Sc

KONVERSI SISTEM INFORMASI. Oleh : Siti Nurkomariyah (NRP. P E) Kelas E.52 Jakarta Dosen : Ir. Arif Imam Suroso, M. Sc KONVERSI SISTEM INFORMASI Oleh : Siti Nurkomariyah (NRP. P056133652.52E) Kelas E.52 Jakarta Dosen : Ir. Arif Imam Suroso, M. Sc PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANAINSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci