PETUNJUK PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PETUNJUK PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 2017"

Transkripsi

1

2

3 PETUNJUK PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 2017

4

5 KATA PENGANTAR Buku Petunjuk Penyusunan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) tahun 2017 ini disusun untuk mempermudah Kementerian/Lembaga dalam menyusun Renja K/L serta dalam rangka persiapan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2017 dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Buku Petunjuk ini bertujuan untuk memberikan penjelasan secara rinci mengenai tata cara pengisian formulir Renja K/L tahun 2017, baik itu dalam lingkup substansi dari formulir isian maupun terkait dengan penggunaan perangkat lunak komputer (aplikasi Renja K/L 2017). Untuk aplikasi dan softcopy buku petunjuk Renja K/L dapat di download di Apabila terdapat permasalahan dalam proses pengisian Renja K/L 2017, baik itu terkait dengan substansi maupun program/aplikasi komputer dapat kiranya menghubungi: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan Jl. Taman Suropati No. 2, Jakarta Telepon (021) ext. 1327, 1523 Fax (021) iii

6 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv KAIDAH PENYUSUNAN RENJA K/L... 1 PENYUSUNAN SASARAN KEGIATAN (OUTPUT) DAN INDIKATOR KINERJAKEGIATAN... 5 FORMULIR FORMULIR FORMULIR PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR iv

7 KAIDAH PENYUSUNAN RENJA K/L Rencana Kerja Pemerintah (RKP) merupakan dokumen perencanaan tahunan yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dan dasar pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah melalui Kementerian/Lembaga. Hal tersebut seperti yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa penyusunan RAPBN berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dengan memperhitungkan ketersediaan anggaran. Selain disusun pada level Nasional melalui dokumen RKP, perencanaan kegiatan tahunan juga dilakukan pada level Kementerian/Lembaga. Perencanaan kegiatan tahunan oleh K/L tersebut dituangkan dalam bentuk dokumen perencanaan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L). Renja K/L adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) serta disusun mengacu pada RKP. Penyusunan Renja K/L 2017 dilaksanakan setelah dikeluarkannya Rancangan Awal RKP yang di dalamnya mencakup Matrik Rencana Tindak K/L. Matrik Rencana Tindak K/L merupakan rencana program dan kegiatan K/L berdasarkan Pagu Indikatif Pagu Indikatif tersebut merupakan batas tertinggi indikasi pendanaan yang terdiri atas rupiah murni, PHLN, PNBP, BLU, PDN dan SBSN yang tidak dapat dilampaui. Hal hal yang perlu diperhatikan Pada penyusunan Renja K/L tahun 2017, beberapa hal yang memerlukan perhatian sebagai berikut: 1. Penyusunan Renja K/L 2017 berpedoman pada Rancangan Awal RKP 2017; 1

8 2. Target kinerja yang ditetapkan merupakan rencana kinerja dari suatu K/L dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi K/L dan/atau penugasan prioritas pembangunan nasional. 3. Informasi kinerja yang ada dalam Renja K/L meliputi: a. Visi dan Misi K/L, Sasaran Strategis K/L, dan Misi unit Eselon I; b. Program, Sasaran Program (Outcome), Indikator Kinerja Program (IKP); c. Kegiatan, Sasaran Kegiatan (Output), Indikator Kinerja Kegiatan (IKK); d. Perkiraan alokasi pendanaan baik untuk tahun yang direncanakan maupun prakiraan majunya; 4. Informasi tersebut merupakan kebijakan kinerja yang ditetapkan dan bersifat baku serta menjadi referensi dalam penentuan alokasi pendanaannya. Informasi tersebut juga telah tercantum dalam dokumen RPJMN dan Renstra K/L. 5. Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L seluruhnya dalam kerangka pelaksanaan tugas-fungsi K/L dan/atau penugasan prioritas pembangunan nasional. 6. Pengalokasian anggaran pada program dan kegiatan harus mempertimbangkan kemampuan pelaksanaan dan penyerapan anggaran. 7. Peruntukan indikasi pendanaan harus memperhatikan urutan prioritas sebagai berikut: a. Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian prioritas pembangunan yang tercantum dalam RPJMN tahun , Renstra K/L tahun , dan Rancangan Awal RKP tahun 2017; b. Kebutuhan belanja pegawai dan operasional harus dipenuhi dan menjadi prioritas utama c. Kebutuhan dana pendamping untuk kegiatan-kegiatan yang anggarannya bersumber dari pinjaman dan hibah luar negeri; d. Kebutuhan anggaran untuk kegiatan lanjutan yang bersifat tahun jamak (multiyears); e. Penyediaan dana untuk mendukung pelaksanaan peraturan yang berkaitan dengan daerah tertinggal, perbatasan, pengurangan kesenjangan antar wilayah serta isu lainnya terkait kewilayahan; 2

9 f. Penyediaan dana untuk mendukung pelaksanaan program/kegiatan berdasarkan peraturan perundangan. 8. Penuangan sumber dana dalam rancangan Renja K/L memperhatikan hal hal sebagai berikut: a. Pergeseran alokasi anggaran antar sumber dana tidak dapat dilakukan. b. Sumber dana yang berasal dari pinjaman dan hibah luar negeri (PHLN) atau pinjaman dalam negeri (PDN), agar dipastikan sudah ada loan/grant agreement, cara penarikan, kategori penggunaan, tanggal efektif, tanggal closing date termasuk kewajiban untuk menyediakan Rupiah Murni Pendamping (RMP). c. Dalam hal PHLN atau PDN merupakan sumber dana baru dan belum ada loan/grant agreement-nya, maka dipastikan alokasi anggaran yang telah ditetapkan dapat direalisasikan dan ditetapkan dalam RUU APBN TA Peningkatan efisiensi dengan membatasi/mengurangi komponen yang bersifat administrasi (biaya administrasi keluaran-bak) dalam pencapaian sebuah output; 10. Pembagian urusan dan kewenangan pusat dan daerah, terkait program dan kegiatan yang dilaksanakan di daerah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional, pasal 20 ayat (1) mengatakan bahwa Pimpinan Kementerian/Lembaga menyusun Rancangan Renja K/L dengan mengacu pada Rancangan Awal RKP dan berpedoman pada Renstra serta pagu Indikatif yang tertuang dalam Surat Edaran Bersama. Sedangkan ayat (2) menyatakan rancangan Renja K/L memuat kebijakan, program dan kegiatan sebagai penjabaran Renstra K/L. Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 90 tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga, maka dalam penyusunan Renja K/L oleh Kementerian/Lembaga harus didasarkan atas hasil kesepakatan dalam pertemuan 3 (tiga) pihak (trilateral meeting) yang telah 3

10 dilaksanakan sebelumnya. Renja K/L yang telah disusun Kementerian/Lembaga, kemudian disampaikan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga kepada Kementerian PPN/Kepala Bappenas dan Kementerian Keuangan sebagai bahan penyempurnaan rancangan awal RKP dan penyusunan rincian pagu. 4

11 PENYUSUNAN SASARAN KEGIATAN (OUTPUT) DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN A. Penyusunan Sasaran Kegiatan (Output) Sasaran Kegiatan (Output) adalah keluaran akhir (output) yang dihasilkan oleh suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan yang dapat berupa barang atau jasa. Sasaran Kegiatan (output) disusun berdasarkan hal-hal sebagai berikut: 1. Sasaran kegiatan harus menggambarkan keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi unit penanggung jawab kegiatan. Output kegiatan diperoleh dari terlaksananya berbagai proses secara bersinergi yang ada dalam kegiatan; 2. Setiap kegiatan dapat memiliki lebih dari satu sasaran kegiatan (output); 3. Sasaran kegiatan yang dirumuskan harus dapat mendukung tercapainya sasaran program. Sasaran kegiatan merupakan sasaran strategis unit kerja Eselon II atau unit kerja mandiri. 4. Sasaran kegiatan (output) harus dapat diukur, dikelola, dan diaudit. Dalam penyusunan sasaran kegiatan (output), terdapat beberapa kriteriakriteria yang harus diperhatikan yaitu: 1. Rumusan sasaran kegiatan (output) dapat termasuk obyek atau subyek. - Layanan Konsultasi; - Layanan Bantuan Hukum; atau 2. Rumusan sasaran kegiatan (output) bukan merupakan pernyataan Sasaran/Tujuan, seperti: - Penurunan Tingkat Kematian Bayi - Tercapainya peningkatan produksi dan populasi ternak. 3. Rumusan sasaran kegiatan (output) seharusnya tidak menyertakan gerakan terarah pada ukuran statistik tertentu, seperti: - Peningkatan pasokan beras xxx ton; - Pembangunan jalan tol xxx km. 5

12 4. Sasaran kegiatan (output) tidak menggunakan rumusan input atau masukan, seperti: - Kendaraan Bermotor/Pengadaan kendaraan bermotor roda-4 - Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 5. Rumusan sasaran kegiatan (output) seharusnya tidak menggunakan indikator kinerja, seperti: - Persentase (%) Penurunan Susut Hasil Tanaman Pangan. 6. Deskripsi sasaran kegiatan (output) harus jelas (tidak bermakna ganda) dan singkat (4-5 kata), misalnya: - Jaringan Jalan Nasional yang dibangun; - Fasilitas Pendidikan Dasar yang disediakan; - Layanan kesehatan yang disediakan; - Rekomendasi kebijakan yang disusun; - Rancangan Undang-Undang yang disusun. B. Penyusunan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Indikator Kinerja Kegiatan adalah alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian keluaran (output) dari suatu kegiatan. Indikator Kinerja Kegiatan ditetapkan secara spesifik untuk mengukur pencapaian kinerja berkaitan dengan sasaran kegiatan (output). Indikator Kinerja Kegiatan dalam Struktur Manajemen Kinerja merupakan sasaran kinerja kegiatan yang secara akuntabilitas berkaitan dengan unit organisasi K/L setingkat Eselon II. Indikator kinerja kegiatan dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis, yaitu: 1) Indikator kuantitas, 2) Indikator kualitas, 3) Indikator aktualitas (ketepatan waktu), dan 4) Indikator keuangan. 6

13 Box 1. Contoh Rumusan Indikator Kinerja Berdasarkan Jenisnya Output: Penyediaan Jaringan Transportasi Jalan Indikator Kinerja Indikator Kuantitas: - Jumlah kilometer dari jalan raya nasional / jalur lalu lintas yang tersedia - Jumlah kilometer perjalanan kendaraan tahunan di jalan raya nasional Indikator Kualitas: - % dari jalan raya nasional dipertahankan pada Indeks Kekasaran rata-rata International harian xxx atau lebih baik Indikator Aktualitas (Ketepatan Waktu): - Kecepatan yang aman rata rata per 100 km dari jalan raya nasional - Jumlah rata-rata kilometer per hari di mana kecepatan berkurang diberlakukan di jalan raya nasional dan jalan arteri akibat perbaikan dan pemeliharaan. Indikator Keuangan: - Biaya per km perjalanan di jalan raya nasional Karakteristik yang harus terdapat dalam rumusan Indikator Kinerja Kegiatan adalah sebagai berikut: 1) harus mencerminkan sasaran kinerja unit organisasi Eselon II sesuai dengan tupoksinya; 2) harus bersifat spesifik dan terukur; 3) harus dapat mendukung pencapaian indikator kinerja program; dan 4) harus dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu. Indikator Kinerja Kegiatan dalam kerangka akuntabilitas organisasi merupakan ukuran pencapaian output/kinerja keluaran. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam penyusunan indikator kinerja kegiatan adalah sebagai berikut: 1) Rumusan indikator kinerja kegiatan tidak dinyatakan sebagai pernyataan sasaran. 2) Rumusan indikator kinerja kegiatan harus mengacu pada 1 (satu) variabel saja; 3) Rumusan indikator kinerja kegiatan harus mengacu pada 1 (satu) jenis indikator kinerja, baik itu kuantitas atau kualitas atau aktualitas atau keuangan. Tidak disarankan menggunakan kombinasi 2 (dua) atau 3 (tiga) jenis indikator kinerja sekaligus; 4) Rumusan indikator kinerja kegiatan harus jelas dan spesifik terhadap obyek yang diukur; 7

14 5) Besaran target dan satuannya tidak perlu dituliskan juga dalam rumusan indikator kinerja kegiatan; 6) Rumusan indikator kinerja kegiatan harus memfasilitasi perhitungan rata-rata dan varians untuk jangka waktu yang panjang; 7) Rumusan indikator kinerja kegiatan harus memfasilitasi ekspresi dari target sebagai nilai numerik tunggal. Variabel potensial lainnya dianggap tetap; 8) Rumusan indikator kinerja kegiatan harus memberikan gambaran target maksimal atau minimal, bukan dalam nilai angka tertentu: Indikator Kinerja Target Bukan Tapi Waktu yang dibutuhkan untuk menanggapi korespondensi Persentase korespondensi yang diterima dari klien yang ditanggapi dalam waktu 10 hari 10 hari > 95% 8

15 FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN ANGGARAN 2017 FORMULIR 1 1. Kementerian/Lembaga : 2. Visi : 3. Misi : dst 4. Prioritas Nasional Kode Prioritas Nasional Alokasi 2017 (juta rupiah) (1) (2) (3) 99 Prioritas Nasional Prioritas Nasional dst 999 Jumlah Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis K/L Kode Sasaran Strategis K/L Indikator Kinerja Sasaran Strategis K/L Target 2017 Alokasi 2017 (juta rupiah) (1) (2) (3) (4) (5) 99 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis Jumlah Program dan Pendanaan Indikasi Pendanaan Tahun 2017 (juta rupiah) Prakiraan Kebutuhan (juta rupiah) Kode Program Rupiah PHLN+PDN PNBP+BLU SBSN Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(3)+(4)+(5)+(6) (8) (9) (10) 99 Program A Program B Program C Jumlah Jakarta, a/n Menteri/ Kepala Lembaga (...) NIP:... 9

16 FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/ LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN ANGGARAN 2017 FORMULIR 2 1. Kementerian/Lembaga : 2. Sasaran Strategis K/L yang didukung : dst 3. Program : 4. Unit Organisasi (Eselon 1) : 5. Sasaran Program (Outcome) dan Indikator Kinerja Program (IKP) Kode Sasaran Program (Outcome) Indikator Kinerja Program (IKP) Target 2017 Alokasi 2017 (juta rupiah) (1) (2) (3) (4) (5) 99 Sasaran Program (Outcome) A Indikator Kinerja Program A Indikator Kinerja Program A Sasaran Program (Outcome) A Indikator Kinerja Program A Indikator Kinerja Program A Jumlah Kegiatan dan Pendanaan Kode Kegiatan Prakiraan Kebutuhan Indikasi Pendanaan Tahun 2017 (juta rupiah) (juta rupiah) Rupiah PLHN+PDN PNBP+BLU SBSN Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(3)+(4)+(5)+(6) (8) (9) (10) 99 Kegiatan Kegiatan Kegiatan Jumlah Jakarta, a/n Menteri/ Kepala Lembaga (...) NIP:... 10

17 FORMULIR 3 FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/ LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN ANGGARAN Kementerian/Lembaga : 2. Program : 3. Sasaran Program yang didukung : dst 4. Kegiatan : 5. Unit Organisasi (Eselon 2) : 6. Sasaran Kegiatan (Output) dan Pendanaannya : Kode Sasaran Kegiatan (Output) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 2017 Alokasi 2017 (juta rupiah) Prioritas Nasional Program Prioritas Kegiatan Prioritas Dukungan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Sasaran Kegiatan (Output) 1.1. Sasaran Kegiatan (Output) 1.2. Indikator Kinerja Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Jumlah xxx xxx xxx 999 xxx xxx xxx PPP/ARG/ KSST/ MPI/API/ PPBAN/RB PPP/ARG/ KSST/ MPI/API/ PPBAN/RB 7. Rincian Kegiatan A. Perhitungan Pendanaan (Tahun 2017 dan Prakiraan Maju) Kode Sasaran Kegiatan (Output)/Komponen Volume Tahun 2017 Satuan Biaya Jumlah Alokasi (juta rupiah) Volume Prakiraan Maju Jumlah Alokasi (juta rupiah) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 99 Sasaran Kegiatan (Output) xx1 Komponen xx2 Komponen Sasaran Kegiatan (Output) xx1 Komponen xx2 Komponen Jumlah

18 B. Sumber Pendanaan Kode Sasaran Kegiatan (Output)/Komponen Jenis Komponen (BAK/BLK) Indikasi Pendanaan Tahun 2017 (juta rupiah) Rupiah PHLN+PDN PNBP+BLU SBSN Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)=(4)+(5)+(6)+(7) 99 Sasaran Kegiatan (Output) xx1 Komponen 1 BAK/BLK xx2 Komponen 2 BAK/BLK Sasaran Kegiatan (Output) xx1 Komponen 1 BAK/BLK xx2 Komponen 2 BAK/BLK Jumlah C. Pendanaan PHLN atau PDN Tahun 2017 Kode Sasaran Kegiatan (Output)/ Komponen Sumber/ Loan Jenis PHLN (P/H/KE) Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) (juta rupiah) Pagu (Sesuai MUA) Penyerapan s/d Desember 2015 Tanggal Mulai Tanggal Tutup Rencana Penarikan PLN/PDN Hibah Kebutuhan Dana Pendamping (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 99 Sasaran Kegiatan (Output) xx1 Komponen 1 xxx (P/H/KE) (dd/mm/yy) (dd/mm/yy) xx2 Komponen 2 xxx (P/H/KE) (dd/mm/yy) (dd/mm/yy) Sasaran Kegiatan (Output) xx1 Komponen 1 xxx (P/H/KE) (dd/mm/yy) (dd/mm/yy) xx2 Komponen 2 xxx (P/H/KE) (dd/mm/yy) (dd/mm/yy) Jumlah Jakarta, a/n Menteri/ Kepala Lembaga (...) NIP:... 12

19 PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN ANGGARAN 2017 Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari RKP dan digunakan sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga. Renja K/L memuat sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh K/L, arah kebijakan, program, kegiatan pembangunan, dan kebutuhan pendanaannya baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah, maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Penjelasan Umum Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) ini diharapkan dapat memberikan gambaran singkat mengenai sasaran yang akan dicapai, kebijakan yang akan digunakan serta program dan kegiatan yang diprioritaskan oleh Kementerian/Lembaga. Bagi Kementerian/ Lembaga yang terkait langsung dengan pencapaian prioritas nasional pada tahun tertentu, maka program dan kegiatannya harus dapat secara langsung mencerminkan pencapaian prioritas nasional yang telah ditetapkan. Untuk setiap Kementerian/Lembaga harus menyusun satu penjelasan umum sesuai dengan Formulir-1. Penulisan Formulir-1 secara umum dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut: 1. Kementerian/Lembaga: Diisi dengan nama Kementerian/Lembaga yang bertanggung jawab atas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun Kementerian Pertanian 13

20 2. Visi: Diisi dengan visi dari Kementerian/Lembaga terkait sesuai dengan visi yang tercantum dalam dokumen rencana strategis (Renstra K/L). Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai oleh Kementerian/Lembaga. Kementerian Pertanian: Terwujudnya Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan yang Menghasilkan Beragam Pangan Sehat dan Produk Bernilai Tambah Tinggi Berbasis Sumberdaya Lokal untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani 3. Misi Diisi dengan misi Kementerian/Lembaga terkait sesuai dengan misi yang tercantum dalam dokumen rencana strategis (Renstra K/L). Misi merupakan upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi Kementerian/Lembaga harus selaras dengan tujuan Kementerian/Lembaga. Misi mencakup kondisi internal dan eksternal yang dihadapi oleh Kementerian/Lembaga. Misi Kementerian Pertanian: 1. Mewujudkan kedaulatan pangan; 2. Mewujudkan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan; 3. Mewujudkan kesejahteraan petani; 4. Mewujudkan Reformasi Birokrasi. 4. Prioritas Nasional 1. Kolom Kode (1) Dalam kolom kode, diisi dengan nomor kode dari Prioritas Nasional yang didukung oleh Kementerian/ Lembaga pada tahun

21 2. Kolom Prioritas Nasional (2) Prioritas Nasional, diisi dengan Prioritas Nasional yang dalam pencapaiannya didukung oleh Kementerian/Lembaga sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Prioritas Nasional tahun 2017: 1. Kedaulatan Pangan 2. Kedaulatan Energi 3. Kemaritiman dan Kelautan 4. Revolusi Mental 5. Daerah Perbatasan 6. Daerah Tertinggal 7. Pelayanan Kesehatan 8. Pelayanan Pendidikan 9. Antar Kelompok Pendapatan 10. Desa dan Kawasan Pedesaan 11. Perumahan dan Permukiman 12. Stabilitas Keamanan dan Ketertiban 13. Kepastian dan Penegakan Hukum 14. Konsolidasi Demokrasi dan Efektivitas Diplomasi 15. Reformasi Birokrasi 16. Perkotaan 17. Percepatan Pertumbuhan Industri dan Kawasan Ekonomi (KEK) 18. Pembangunan Pariwisata 19. Peningkatan Iklim Investasi dan Iklim Usaha 20. Peningkatan Ekspor Non Migas 21. Pengembangan Konektivitas Nasional 22. Reformasi Fiskal 23. Reformasi Agraria 24. Prioritas Presiden 15

22 3. Kolom Alokasi 2017 (dalam satuan juta rupiah) (3) Diisi dengan alokasi anggaran yang diusulkan untuk setiap Prioritas Nasional yang dalam pencapaiannya didukung oleh Kementerian/Lembaga pada tahun Satuan biaya ditulis dalam juta rupiah ,5 juta rupiah ,3 juta rupiah 5. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis K/L 1. Kolom Kode (1) Dalam kolom kode, diisi dengan kode nomor dari Sasaran Strategis yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga pada tahun Kolom Sasaran Strategis (2) Sasaran Strategis, diisi dengan sasaran strategis yang akan dicapai oleh Kementerian/Lembaga sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen rencana strategis (Renstra K/L). Sasaran Strategis Kementerian Pertanian, antara lain: 1. Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula; 2. Peningkatan diversifikasi pangan; 3. Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor; 4. Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergy; 5. Peningkatan pendapatan keluarga petani; 6. Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik. 3. Kolom Indikator Kinerja Sasaran Strategis (3) Diisi dengan Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga terkait sesuai dengan Indikator Kinerja Sasaran Strategis K/L yang tercantum dalam dokumen rencana strategis (Renstra K/L). Indikator Kinerja Sasaran Strategis merupakan alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian sasaran strategis Kementerian/Lembaga. 16

23 Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kementerian Pertanian, untuk Sasaran Strategis Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor, antara lain: 1. Pertumbuhan Volume Ekspor Produk Pertanian Utama; 2. Pertumbuhan Volume Impor Produk Pertanian Utama Substitusi Impor; 3. Produksi Cabe Besar; 4. Produksi Cabe Rawit; 5. Produksi Bawang Merah. 4. Kolom Target 2017 (4) Diisi dengan target yang akan dicapai dari suatu indikator kinerja sasaran strategis yang akan dilaksanakan Kementerian/Lembaga pada tahun Target Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kementerian Pertanian: persen (Target Pertumbuhan Volume Ekspor Produk Pertanian Utama); persen (Target Pertumbuhan Volume Impor Produk Pertanian Utama Substitusi Impor); ton (Target Produksi Cabe Besar); ton (Target Produksi Cabe Rawit); ton (Target Produksi Bawang Merah). 5. Kolom Alokasi 2017 (dalam satuan juta rupiah) (5) Diisi dengan alokasi anggaran yang diusulkan untuk setiap sasaran strategis yang akan dilaksanakan pada tahun Satuan biaya ditulis dalam juta rupiah ,7 juta rupiah (Alokasi anggaran untuk mendukung pencapaian sasaran strategis Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula ); ,1 juta rupiah (Alokasi anggaran untuk mendukung pencapaian sasaran strategis Peningkatan diversifikasi pangan ); 17

24 ,6 juta rupiah (Alokasi anggaran untuk mendukung pencapaian sasaran strategis Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor ). 6. Program dan Pendanaan Bagian ini menjelaskan mengenai rekapitulasi alokasi program berdasarkan sumber pendanaan dalam satu Kementerian/Lembaga. 1. Kolom Kode (1) Diisi dengan kode program yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga pada tahun Kode Program : Kolom Program (2) Diisi dengan nama program yang akan dilaksanakan oleh unit organisasi untuk mendukung pencapaian sasaran strategis. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan 3. Indikasi Pendanaan Tahun 2017 (satuan ditulis dalam juta rupiah) i. Kolom Rupiah (3) Dalam kolom Rupiah, diisi dengan besaran usulan anggaran Rupiah murni ditambah dengan rupiah pendamping tahun ii. Kolom PHLN + PDN (4) Dalam kolom PHLN + PDN, diisi dengan besaran usulan anggaran PHLN + PDN tahun iii. Kolom PNBP + BLU (5) Dalam kolom PNBP + BLU, diisi dengan besaran usulan anggaran PNBP + BLU tahun iv. Kolom SBSN (6) Dalam kolom SBSN, diisi dengan besaran usulan anggaran SBSN tahun v. Kolom Jumlah (7) Adalah Jumlah usulan anggaran tahun 2017, (Rupiah+PHLN + PDN+PNBP+BLU+SBSN). 18

25 4. Kolom Prakiraan Kebutuhan (Satuan biaya ditulis dalam juta rupiah) i. Kolom Tahun 2018 (8) Dalam kolom prakiraan kebutuhan tahun 2018, diisi dengan prakiraan besaran kebutuhan anggaran untuk kegiatan tahun ii. Kolom Tahun 2019 (9) Dalam kolom prakiraan kebutuhan tahun 2019, diisi dengan prakiraan besaran kebutuhan anggaran untuk kegiatan tahun iii. Kolom Tahun 2020 (11) Dalam kolom prakiraan kebutuhan tahun 2020, diisi dengan prakiraan besaran kebutuhan anggaran untuk kegiatan tahun Setelah seluruh informasi selesai diisikan dalam Formulir 1 Renja K/L ini, maka perlu pengesahan Pejabat Setingkat Eselon I (satu) dari Kementerian/Lembaga yang bersangkutan. 19

26 PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2017 Tujuan pengisian formulir 2 (dua) ini adalah untuk menjabarkan visi, misi dan sasaran strategis ke dalam program yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga. Formulir 2 (dua) ini diisi sesuai dengan jumlah program yang dimiliki dan akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga. 1. Nama Kementerian/Lembaga Diisi dengan nama Kementerian/Lembaga yang akan melaksanakan Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga (Renja-KL). Kementerian Pertanian 2. Sasaran Strategis yang didukung Diisi dengan sasaran strategis Kementerian/Lembaga yang didukung oleh pencapaian kinerja program dari unit organisasi. 1. Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula; 2. Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergy. 3. Program Diisi dengan nama program yang akan dilaksanakan oleh unit organisasi untuk mendukung pencapaian sasaran strategis. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan 20

27 4. Nama Unit Organisasi Diisi dengan nama Unit Organisasi dalam Kementerian/Lembaga yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program dari Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 5. Sasaran Program (Outcome) dan Indikator Kinerja Program (IKP) a. Kolom Kode (1) Dalam kolom kode, diisi dengan kode nomor dari Sasaran Program yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga pada tahun b. Kolom Sasaran Program (Outcome) (2) Diisi dengan hasil (outcome) yang akan dicapai terkait dengan pelaksanaan program yang dilaksanakan oleh unit organisasi Kementerian/Lembaga. 1. Peningkatan Produksi dan Daya Saing Tanaman Pangan; 2. Peningkatan Produksi Tanaman Pangan mendukung peyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi berkelanjutan. c. Kolom Indikator Kinerja Program (IKP) (3) Diisi dengan indikator kinerja utama program yang terukur. 1. Meningkatnya Produktivitas Padi 2. Meningkatnya Produktivitas Jagung 3. Meningkatnya Produktivitas Kedelai 4. Meningkatnya Produktivitas Ubi Jalar d. Kolom Target 2017 (4) Diisi dengan target yang akan dicapai dari suatu indikator kegiatan yang akan dilaksanakan Kementerian/Lembaga pada tahun kuintal/hektar (target peningkatan produktivitas padi); kuintal/hektar (target peningkatan produktivitas jagung); 21

28 3. 2 kuintal/hektar (target peningkatan produktivitas kedelai); kuintal/hektar (target peningkatan produktivitas ubi jalar) e. Kolom Alokasi 2017 (satuan ditulis dalam juta rupiah) (5) Diisi dengan alokasi anggaran yang diusulkan untuk setiap kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun Satuan biaya ditulis dalam juta rupiah. Rp ,4 juta. (Alokasi biaya untuk sasaran program Terwujudnya Peningkatan Produksi dan Daya Saing Tanaman Pangan ). 6. Kegiatan dan Pendanaan a. Kolom Kode (1) Dalam kolom Kode, diisi dengan nomor kode Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga pada tahun b. Kolom Kegiatan (2) Dalam kolom Kegiatan diisi dengan nama Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga pada tahun Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi c. Kolom Indikasi Pendanaan Tahun 2017 (Satuan biaya ditulis dalam juta rupiah). i. Kolom Rupiah (3) Dalam kolom Rupiah, diisi dengan besaran usulan anggaran Rupiah murni ditambah dengan rupiah pendamping tahun ii. Kolom PHLN + PDN (4) Dalam kolom PHLN + PDN, diisi dengan besaran usulan anggaran PHLN + PDN tahun iii. Kolom PNBP + BLU (5) Dalam kolom PNBP + BLU, diisi dengan besaran usulan anggaran PNBP + BLU tahun

29 iv. Kolom SBSN (6) Dalam kolom SBSN, diisi dengan besaran usulan anggaran SBSN tahun v. Kolom Jumlah (7) Adalah Jumlah usulan anggaran tahun 2017, (Rupiah+PHLN + PDN+PNBP + BLU+SBSN). d. Kolom Prakiraan Kebutuhan (Satuan biaya ditulis dalam juta rupiah) i. Kolom Tahun 2018 (8) Dalam kolom prakiraan kebutuhan tahun 2018, diisi dengan prakiraan besaran kebutuhan anggaran untuk kegiatan tahun ii. Kolom Tahun 2019 (9) Dalam kolom prakiraan kebutuhan tahun 2019, diisi dengan prakiraan besaran kebutuhan anggaran untuk kegiatan tahun iii. Kolom Tahun 2020 (11) Dalam kolom prakiraan kebutuhan tahun 2020, diisi dengan prakiraan besaran kebutuhan anggaran untuk kegiatan tahun Setelah seluruh informasi selesai diisikan dalam formulir 2 Renja K/L ini, maka perlu pengesahan Pejabat Setingkat Eselon I (satu) dari Kementerian/Lembaga yang bersangkutan. 23

30 PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN Nama Kementerian/Lembaga Diisi dengan nama Kementerian/Lembaga yang akan melaksanakan Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga (Renja K/L). Kementerian Pertanian 2. Nama Program Diisi dengan Nama Program yang akan dilaksanakan oleh unit organisasi untuk mendukung pencapaian sasaran strategis. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan 3. Sasaran Program (Outcome) yang didukung Diisi dengan hasil (outcome) yang akan dicapai terkait dengan pelaksanaan program yang dilaksanakan oleh unit organisasi Kementerian/Lembaga. 1. Terwujudnya Peningkatan Produksi dan Daya Saing Tanaman Pangan 2. Terwujudnya Peningkatan Produksi Tanaman Pangan mendukung peyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi berkelanjutan 4. Kegiatan Dalam kolom Kegiatan diisi dengan nama Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga pada tahun Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 24

31 5. Nama Unit Organisasi Adalah nama Unit Organisasi Eselon 2 yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dari Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga. Direktorat Aneka Kacang dan Umbi 6. Sasaran Kegiatan dan Pendanaannya a. Kolom Kode (1) Dalam kolom kode, diisi dengan kode nomor dari Sasaran Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga pada tahun b. Kolom Sasaran Kegiatan (Output) (2) Dalam kolom Sasaran Kegiatan (Output), diisi dengan sasaran dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Sasaran Kegiatan (Output): 1. Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan; 2. Lahan produksi ubi kayu yang dibudidayakan; 3. Lahan produksi ubi jalar yang dibudidayakan. c. Kolom Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) (3) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang dapat berupa (i) Indikator Kuantitas, (ii) Indikator Kualitas, (iii) Indikator Aktualitas (Ketepatan Waktu) atau (iv) Indikator Keuangan. Keempat jenis indikator ini bersifat opsional sebagai alat untuk mengukur sebuah kegiatan. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): 1. Luas lahan penerapan budidaya kedelai (IKK dari sasaran kegiatan (output) Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan ); 2. Luas lahan penerapan budidaya ubi kayu (IKK dari sasaran kegiatan (output) Lahan produksi ubi kayu yang dibudidayakan ); 3. Luas lahan penerapan budidaya ubi jalar (IKK dari sasaran kegiatan (output) Lahan produksi ubi jalar yang dibudidayakan ) 25

32 d. Kolom Target 2017 (4) Adalah target yang akan dicapai dari suatu sasaran kegiatan (output) dan indikator kinerja kegiatan yang akan dilaksanakan Kementerian/Lembaga pada tahun a) hektar (Target luas lahan produksi kedelai yang dibudidayakan) b) hektar (Target luas lahan produksi ubi kayu yang dibudidayakan) c) hektar (Target luas lahan produksi ubi jalar yang dibudidayakan) e. Kolom Alokasi tahun 2017 (satuan dalam juta rupiah) (5) Diisi dengan alokasi anggaran yang diusulkan untuk setiap sasaran kegiatan (output) yang akan dilaksanakan pada tahun Satuan biaya ditulis dalam juta rupiah. Rp ,0 juta. (Alokasi biaya untuk sasaran kegiatan (output) Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan ) f. Kolom Prioritas Nasional (6) Kolom Prioritas Nasional diisi dengan uraian Prioritas Nasional yang didukung oleh sasaran kegiatan (output) terkait. Sasaran Kegiatan (Output) Terlaksanakannya penerapan teknologi intensifikasi budidaya kedelai mendukung Prioritas Nasional Kedaulatan Pangan maka kolom 6 diisi dengan uraian Kedaulatan Pangan g. Kolom Program Prioritas Nasional (7) Kolom Program Prioritas Nasional diisi dengan uraian Program Prioritas Nasional yang didukung oleh sasaran kegiatan (output) terkait. Sasaran Kegiatan (Output) Terlaksanakannya penerapan teknologi intensifikasi budidaya kedelai mendukung Program Prioritas Nasional Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain maka kolom 7 diisi dengan uraian Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain 26

33 h. Kolom Kegiatan Prioritas Nasional (8) Kolom Kegiatan Prioritas Nasional diisi dengan uraian Kegiatan Prioritas Nasional yang menjadi induk dari sasaran kegiatan (output) tersebut. Sasaran Kegiatan (Output) Terlaksanakannya penerapan teknologi intensifikasi budidaya kedelai merupakan turunan dari Kegiatan Prioritas Nasional Teknologi Peningkatan Produktivitas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Penyuluhan maka kolom 8 diisi dengan uraian Teknologi Peningkatan Produktivitas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Penyuluhan i. Kolom Dukungan (9) Kolom Program Tematik diisi dengan Program Tematik dari Sasaran Kegiatan (Output) terkait (kolom 2). Kolom delapan (9) diisi dengan kode program tematik sesuai yang tertera di bawah. 1. Program Dukungan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS/PPP) 2. Program Anggaran Responsif Gender (ARG) 3. Program Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) 4. Program terkait Mitigasi Perubahan Iklim/Adaptasi Perubahan Iklim (MPI/API) 5. Pengarusutamaan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba (PPBAN) 6. Reformasi Birokrasi (RB) 7. Rincian Kegiatan A. Perhitungan Pendanaan (Tahun 2017 dan Prakiraan Maju) a. Kolom Kolom Kode (1) Dalam kolom nomor, diisi dengan kode nomor dari Sasaran Kegiatan (Output) yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga pada tahun b. Kolom Sasaran Kegiatan (Output)/Komponen (2) Dalam kolom Sasaran kegiatan (output), diisi dengan sasaran dari kegiatan yang akan dilaksanakan. 27

34 Sasaran Kegiatan (Output): Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan Kolom Komponen diisi dengan komponen-komponen pembentuk sasaran kegiatan (output) Komponen pembentuk sasaran kegiatan (output) Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan : 1. Fasiltasi/Bantuan Budidaya Kedelai; 2. Pembinaan, Pengawalan, Monitoring dan Evaluasi Penerapan Budidaya Kedelai c. Kolom Target/Volume Tahun 2017 (3) Diisi dengan target/volume pencapaian dari suatu sasaran kegiatan (output) dan komponen yang akan dilaksanakan Kementerian/Lembaga pada tahun hektar (target dari Sasaran Kegiatan (Output) Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan ) kegiatan (target dari komponen Pembinaan, Pengawalan, Monitoring dan Evaluasi Penerapan Budidaya Kedelai ). d. Kolom Satuan Biaya Tahun 2017 (4) Diisi dengan besaran satuan biaya di tingkat komponen. e. Kolom Jumlah Alokasi Tahun 2017 (satuan dalam juta rupiah) (5) Diisi dengan alokasi anggaran yang diusulkan untuk setiap sasaran kegiatan/komponen yang akan dilaksanakan pada tahun Satuan biaya ditulis dalam juta rupiah. Rp ,0 juta. (Alokasi biaya untuk Sasaran Kegiatan (Output) Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan ) 28

35 f. Kolom Prakiraan Target/Volume Tahun 2018 (6) Diisi dengan prakiraan target/volume pencapaian dari suatu Sasaran Kegiatan (output) yang akan dilaksanakan Kementerian/Lembaga pada tahun hektar (prakiraan target dari Sasaran Kegiatan (Output) Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan pada tahun 2018) g. Kolom Prakiraan Target/Volume Tahun 2019 (7) Diisi dengan prakiraan target/volume pencapaian dari suatu Sasaran Kegiatan (output) yang akan dilaksanakan Kementerian/Lembaga pada tahun hektar (prakiraan target dari Sasaran Kegiatan (Output) Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan pada tahun 2019) h. Kolom Prakiraan Target/Volume Tahun 2020 (8) Diisi dengan prakiraan target/volume pencapaian dari suatu Sasaran Kegiatan (output) yang akan dilaksanakan Kementerian/Lembaga pada tahun hektar (prakiraan target dari Sasaran Kegiatan (Output) Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan pada tahun 2020) i. Kolom Prakiraan Jumlah Alokasi Tahun 2018 (9) Diisi dengan prakiraan total jumlah anggaran yang akan dialokasikan pada tahun 2018 untuk kegiatan yang terkait baik yang bersumber dari rupiah murni maupun PHLN atau PDN, PNBP, BLU, PLN, HLN, PDN, SBSN dalam satuan juta rupiah. Rp ,0 juta. (Prakiraan alokasi biaya untuk Sasaran Kegiatan (Output) Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan pada tahun 2018) j. Kolom Prakiraan Jumlah Alokasi Tahun 2019 (10) Diisi dengan prakiraan total jumlah anggaran yang akan dialokasikan pada tahun 2019 untuk kegiatan yang terkait baik yang bersumber dari rupiah 29

36 murni maupun PHLN atau PDN, PNBP, BLU, PLN, HLN, PDN, SBSN dalam satuan juta rupiah. Rp ,0 juta. (Prakiraan alokasi biaya untuk Sasaran Kegiatan (Output) Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan pada tahun 2019) k. Kolom Prakiraan Jumlah Alokasi Tahun 2020 (11) Diisi dengan prakiraan total jumlah anggaran yang akan dialokasikan pada tahun 2020 untuk kegiatan yang terkait baik yang bersumber dari rupiah murni maupun PHLN atau PDN, PNBP, BLU, PLN, HLN, PDN, SBSN dalam satuan juta rupiah. Rp ,0 juta. (Prakiraan alokasi biaya untuk Sasaran Kegiatan (Output) Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan pada tahun 2020) B. Sumber Pendanaan a. Kolom Kode (1) Dalam kolom kode, diisi dengan kode nomor dari Sasaran Kegiatan (Output) yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga pada tahun b. Kolom Sasaran Kegiatan (Output)/Komponen (2) Dalam kolom Sasaran kegiatan (output), diisi dengan sasaran dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Sasaran Kegiatan (Output): Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan Kolom Komponen diisi dengan komponen-komponen pembentuk sasaran kegiatan (output) Komponen pembentuk sasaran kegiatan (output) Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan : 1. Fasilitasi/Bantuan Budidaya Kedelai; 2. Pembinaan, Pengawalan, Monitoring dan Evaluasi Penerapan Budidaya Kedelai 30

37 c. Jenis Komponen (BAK/BLK) (3) Diisi dengan klasifikasi jenis dari suatu komponen, termasuk sebagai Biaya Administrasi Keluaran (BAK) atau Biaya Langsung Keluaran (BLK). - BAK merupakan kelompok biaya keluaran dari komponen yang bersifat dukungan administratif terhadap pencapaian Sasaran Kegiatan (Output). - BLK merupakan kelompok biaya keluaran dari komponen yang berkaitan secara langsung dengan pencapaian Sasaran Kegiatan (Output). d. Kolom Indikasi Pendanaan Tahun 2017 (Satuan biaya ditulis dalam juta rupiah). i. Kolom Rupiah (4) Dalam kolom Rupiah, diisi dengan besaran usulan anggaran Rupiah Murni ditambah dengan rupiah pendamping tahun ii. Kolom PHLN + PDN (5) Dalam kolom PHLN + PDN, diisi dengan besaran usulan anggaran PHLN + PDN tahun iii. Kolom PNBP + BLU (6) Dalam kolom PNBP + BLU, diisi dengan besaran usulan anggaran PNBP + BLU tahun iv. Kolom SBSN (7) Dalam kolom SBSN, diisi dengan besaran usulan anggaran SBSN tahun v. Kolom Jumlah (8) Adalah jumlah usulan anggaran tahun 2017, (Rupiah + PHLN + PDN+PNBP + BLU + SBSN). C. Pendanaan PHLN atau PDN Tahun 2017 a. Kolom Kode (1) Dalam kolom kode, diisi dengan nomor urut dari Sasaran Kegiatan (Output) yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga pada tahun

38 b. Sasaran Kegiatan (Output)/Komponen (2) Dalam kolom Sasaran kegiatan (output), diisi dengan sasaran dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Sasaran Kegiatan (Output): Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan Kolom Komponen diisi dengan komponen-komponen pembentuk sasaran kegiatan (output) Komponen pembentuk sasaran kegiatan (output) Lahan produksi kedelai yang dibudidayakan : 1. Fasiltasi/Bantuan Budidaya Kedelai; 2. Pembinaan, Pengawalan, Monitoring dan Evaluasi Penerapan Budidaya Kedelai. c. Kolom Sumber/Loan (3) - Sumber, diisi dengan nama negara pemberi Pinjaman atau Hibah Luar Negeri baik bilateral maupun multilateral. Untuk kegiatan yang mendapatkan Pinjaman Dalam Negeri harus mencantumkan sumber pemberi pinjaman. - Loan, diisi dengan nama Loan atau Hibah Luar Negeri baik bilateral maupun multilateral. Sumber : IFAD (Kode Sumber: 18) Loan (NPPPHLN) : IFAD to support SOLID (Kode Loan: GI835-ID) d. Kolom Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) Tahun 2017 (4 s/d 11) i. Kolom Jenis PHLN (P, H, KE) (4) Jenis Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN), diisi dengan jenis PHLN yang akan membiayai kegiatan, yaitu jenis P untuk Pinjaman, H untuk jenis Hibah, dan KE untuk jenis Kredit Ekspor. ii. Kolom Pagu (5) Kolom Pagu, diisi dengan total pagu alokasi anggaran Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) untuk 32

39 kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan Mata Uang Asing (MUA) pemberi Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) yang bersangkutan. $ US iii. Kolom Penyerapan sampai dengan Desember 2015 (6) Kolom Penyerapan, diisi dengan besaran persentase (%) penyerapan anggaran dari pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) sampai dengan Desember Tahun %. iv. Kolom Tanggal Mulai (7) Kolom Tanggal Mulai, diisi dengan tanggal mulai efektifnya Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) dengan kontrak/perjanjian yang ada. 29 September 2014 v. Kolom Tanggal Tutup (8) Kolom Tanggal Tutup, diisi dengan tanggal penutupan atau berakhirnya Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) sesuai dengan kontrak/perjanjian yang ada. 29 September 2018 vi. Kolom Rencana Penarikan (9-10) Kolom PLN/PDN/SBSN (9) Kolom PLN/PDN/SBSN diisi dengan rencana penarikan Pinjaman Luar Negeri (PLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang telah dirupiahkan untuk Tahun (satuan biaya ditulis dalam juta rupiah). Kolom Hibah (10) Kolom Hibah, diisi dengan rencana penarikan Hibah Luar Negeri yang telah dirupiahkan untuk tahun 2017 (satuan biaya ditulis dalam juta rupiah). 33

40 vii. Kolom Kebutuhan Dana Pendamping (11) Kebutuhan dana pendamping, diisi dengan total besaran rupiah murni yang digunakan sebagai dana pendamping Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) atau Pinjaman Dalam Negeri (PDN) tersebut. (satuan biaya ditulis dalam juta rupiah). Setelah seluruh informasi selesai diisikan dalam Formulir 3 Renja K/L ini, maka perlu pengesahan Pejabat Setingkat Eselon I (satu) dari Kementerian/Lembaga yang bersangkutan. 34

41

42 Copyright: Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas 2016

I... 1 PENDAHULUAN... 1 BAB II... 2 TATA CARA PELAKSANAAN PERTEMUAN TIGA PIHAK...

I... 1 PENDAHULUAN... 1 BAB II... 2 TATA CARA PELAKSANAAN PERTEMUAN TIGA PIHAK... ii DAFTAR ISI DAFTAR ISTILAH... iii BAB I... 1 PENDAHULUAN... 1 BAB II... 2 TATA CARA PELAKSANAAN PERTEMUAN TIGA PIHAK... 2 2.1 Mekanisme Pelaksanaan Pertemuan Tiga Pihak... 2 2.2 Institusi Peserta Pertemuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Sebagai upaya memperkuat keterkaitan antara perencanaan dan penganggaran secara

KATA PENGANTAR. Sebagai upaya memperkuat keterkaitan antara perencanaan dan penganggaran secara i KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyebutkan bahwa penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 2016

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 2016 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 6 KATA PENGANTAR Dalam rangka persiapan penyusunan RKP 6 dan RAPBN 6 serta untuk mempermudah dalam menyusun Renja K/L, disusunlah

Lebih terperinci

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2015

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2015 FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 25 I. UMUM 1. Nama Kementerian/Lembaga : KEMENTERIAN PERTANIAN 2. Nama Unit Organisasi : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN Jakarta, 12 Mei 2015 1 OUTLINE A. DASAR HUKUM B. PEMBAGIAN KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN NEGARA C. SIKLUS PENYUSUNAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan,

KATA PENGANTAR. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan, ii KATA PENGANTAR S ebagaimana diamanatkan dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa penyusunan RAPBN berpedoman

Lebih terperinci

Dalam Rangka Penyusunan RKP

Dalam Rangka Penyusunan RKP KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pertemuan Tiga Pihak Dalam Rangka Penyusunan RKP dan Renja K/L Tahun 2013 Direktorat Jenderal Anggaran, Jakarta, April 2012 Pokok Bahasan 1. Tujuan Pelaksanaan;

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas JADWAL PENYUSUNAN RKP 2017

Lebih terperinci

DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP DAN RENJA K/L TAHUN 2014

DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP DAN RENJA K/L TAHUN 2014 Lampiran Surat Bersama PAGU INDIKATIF TAHUN 2014 PETUNJUK PELAKSANAAN PERTEMUAN TIGA PIHAK DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP DAN RENJA K/L TAHUN 2014 A DANA RAK GAR CA NA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ( BAPPENAS

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ( BAPPENAS Lampiran Surat Bersama PAGU INDIKATIF TAHUN 2014 Petunjuk Penyusunan RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA K/L) TAHUN 2014 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana

Lebih terperinci

Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2017 KATA PENGANTAR

Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2017 KATA PENGANTAR Direktorat Jenderal Tanaman Tahun 2017 KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana

Lebih terperinci

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PERTANIAN 2. Program : Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahun 2017

Rencana Kerja Tahun 2017 Rencana Kerja Tahun Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian FORMULIR PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RKP 2016 DAN PAGU INDIKATIF 2016. DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN Jakarta, 15 April 2015

RANCANGAN AWAL RKP 2016 DAN PAGU INDIKATIF 2016. DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN Jakarta, 15 April 2015 RANCANGAN AWAL RKP 2016 DAN PAGU INDIKATIF 2016 DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN Jakarta, 15 April 2015 OUTLINE 1 Rancangan Awal RKP 2016 2 3 Pagu Indikatif Tahun 2016 Pertemuan Tiga Pihak 4 Tindak

Lebih terperinci

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PERTANIAN 2. Sasaran Strategis : 1.Peningkatan pendapatan keluarga petani 3. Program : Program

Lebih terperinci

Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017

Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 Oleh : Deputi Bidang Pengembangan Regional Jakarta,

Lebih terperinci

PENYEMPURNAAN ARSITEKTUR PROGRAM, KEGIATAN DAN STRUKTUR KINERJA

PENYEMPURNAAN ARSITEKTUR PROGRAM, KEGIATAN DAN STRUKTUR KINERJA PENYEMPURNAAN ARSITEKTUR PROGRAM, KEGIATAN DAN STRUKTUR KINERJA Jakarta, November 2014 ARSITEKTUR PROGRAM, KEGIATAN DAN STRUKTUR KINERJA STRUKTUR ORGANISASI NASIONAL KABINET K/L K/L ESELON 1 ESELON 2 Setiap

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PETUNJUK PELAKSANAAN NOMOR 4/JUKLAK/SESMEN/12/2014 TENTANG PEDOMAN TRILATERAL MEETING (PERTEMUAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.51/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN, PELAPORAN, PEMANTAUAN DAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BALAI DIKLAT INDUSTRI MAKASSAR TAHUN 2016

RENCANA KERJA BALAI DIKLAT INDUSTRI MAKASSAR TAHUN 2016 FORMULIR RENCANA KERJA BALAI DIKLAT INDUSTRI MAKASSAR TAHUN 2016 1. Kementerian/Lembaga : Balai Diklat Industri Makassar 2. Program : Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Peerindustrian.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... (i) 1.1 Menyiapkan Komputer Penempatan Sistem Renja-KL

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... (i) 1.1 Menyiapkan Komputer Penempatan Sistem Renja-KL DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi.... (i) PERSIAPAN. Menyiapkan Komputer.... Penempatan Sistem Renja-KL07... PETUNJUK PENGOPERASIAN SISTEM RENJA-KL TAHUN 07 A Form Login... 3 B Kementerian/Lembaga... 3. Visi/Misi...

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.105, 2017 PEMERINTAHAN. Pembangunan. Nasional. Perencanaan. Penganggaran. Sinkronisasi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6056) PERATURAN

Lebih terperinci

Revisi ke 01 Tanggal : 16 Mei 2017

Revisi ke 01 Tanggal : 16 Mei 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 (PMK No. 257/PMK.02/2014, tanggal 2014) 30 Desember (Perubahan PMK No. 7/PMK.02/2014, tanggal 13 Januari 2014) 1 Pokok

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 (Perubahan PMK No. 7/PMK.02/2014, tanggal 13 Januari 2014) 1 2 Pokok Bahasan 1 Dasar Pertimbangan draft

Lebih terperinci

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2. VISI : 3. MISI : 4. Sasaran Strategis

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 07 Tanggal : 28 Desember 2017

Revisi ke 07 Tanggal : 28 Desember 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

FORMULIR 1. PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN Kementrian/Lembaga : KOMISI YUDISIAL RI

FORMULIR 1. PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN Kementrian/Lembaga : KOMISI YUDISIAL RI FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 1. Kementrian/Lembaga : KOMISI YUDISIAL RI 2. VISI : 3. MISI : Terwujudnya Komisi Yudisial yang bersih, transparan,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

POKOK POKOK HASIL PEMBAHASAN RAPBN TAHUN 2012 DAN TINDAK LANJUT PENYELESAIANNYA

POKOK POKOK HASIL PEMBAHASAN RAPBN TAHUN 2012 DAN TINDAK LANJUT PENYELESAIANNYA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA POKOK POKOK HASIL PEMBAHASAN RAPBN TAHUN 2012 DAN TINDAK LANJUT PENYELESAIANNYA Disampaikan oleh: MENTERI KEUANGAN RAPAT KOORDINASI PENYELESAIAN PEMBAHASAN RAPBN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015 DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN Jakarta, Maret 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 15 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE

Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN 2015-2019 DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE 2017-2022 OUTLINE 1. Sistem Manajemen Pembangunan Nasional 2. Strategi Pembangunan Nasional Periode

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN Oleh : Tenaga Ahli Badan Ketahanan Pangan Dr. Ir. Mei Rochjat Darmawiredja, M.Ed SITUASI DAN TANTANGAN GLOBAL Pertumbuhan Penduduk

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Ditjen Bina Marga memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan penyelenggaraan jalan sesuai

Lebih terperinci

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementerian/Lembaga : KEMENTERIAN KESEHATAN 2. Program : Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 3. Sasaran Program

Lebih terperinci

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementerian/Lembaga : KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 2. Program : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Lebih terperinci

RENJA K/L TAHUN 2016

RENJA K/L TAHUN 2016 RENJA K/L TAHUN 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAFTAR ISI 1. FORMULIR I 2. FORMULIR II a) SEKRETARIAT JENDERAL b) INSPEKTORAT JENDERAL c) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN d) BADAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Revisi ke 07 Tanggal : 28 Oktober 2015

Revisi ke 07 Tanggal : 28 Oktober 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN BELANJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2011

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN BELANJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2011 INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN BELANJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2011 PRESIDEN, Dalam rangka penghematan belanja Kementerian/Lembaga guna meningkatkan kualitas belanja

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementerian/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2. Program : Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri 3. Sasaran

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis 1 Pendahuluan (1) Permintaan terhadap berbagai komoditas pangan akan terus meningkat: Inovasi teknologi dan penerapan

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.01-0/AG/2014 DS 6100-9979-1830-7597 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

Revisi ke 05 Tanggal : 21 Oktober 2013

Revisi ke 05 Tanggal : 21 Oktober 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementerian/Lembaga : KEMENTERIAN PERTANIAN 2. Program : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 15 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke : 03 Tanggal : 2 Juni 2014

Revisi ke : 03 Tanggal : 2 Juni 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci